NON HEMORAGIK DI POLI FISIOTERAPI RUMAH
SAKIT SOEPRAOEN MALANG
SKRIPSI
Oleh :
GESTI RIFANDINI
NIM. 06060010
PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN
FAKULTAS ILMU KESEHATAN
PERBEDAAN MOTIVASI DIRI TERHADAP REHABILITASI
PADA PENDERITA PASCA STROKE HEMORAGIK DAN
NON HEMORAGIK DI POLI FISIOTERAPI RUMAH
SAKIT SOEPRAOEN MALANG
SKRIPSI
Untuk Memenuhi Sebagai Persyaratan Mencapai Derajat Sarjana Keperawatan (S.Kep) Pada Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Ilmu Kesehatan
Universitas Muhammadiyah Malang
Oleh :
GESTI RIFANDINI
NIM. 06060010
PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN
FAKULTAS ILMU KESEHATAN
LEMBAR PENGESAHAN
PERBEDAAN MOTIVASI DIRI TERHADAP REHABILITASI PADA PENDERITA PASCA STROKE HEMORAGIK DAN NON HEMORAGIK
DI POLI FISIOTERAPI RUMAH SAKIT SOEPRAOEN MALANG
SKRIPSI
Disusun Oleh: GESTI RIFANDINI
NIM. 06060010 Di Ujikan
Pada Tanggal 10 Mei 2011
Penguji I, Penguji II,
Faqih Ruhyanuddin, S.Kep. Ns Drs. Ainur Rofieq, M.Kes
NIP. UMM 112.0309.0391 NIP.19651001.19900311.004
Penguji III, Penguji IV,
Welly Vitriawan, S.Kep. Ns. M.Kep. Sp.KMB Henny Dwi Susanti, S.Kep.Ns NIP. 197.501.272.001.121.001 NIP.UMM.112.0704.0451
Mengetahui,
Dekan Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Muhammadiyah Malang
iii
SURAT PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN
Saya yang bertanda tangan di bawah ini :
Nama : Gesti Rifandini
NIM : 06060010
Program Studi : Program Studi Ilmu Keperawatan FIKES UMM
Judul Skripsi : Perbedaan Motivasi Diri Terhadap Rehabilitasi Pada Penderita Pasca Stroke Hemoragik dan Non Hemoragik
Menyatakan dengan sebenarnya bahwa Tugas Akhir yang saya tulis ini benar-benar hasil karya saya sendiri, bukan merupakan pengambilalihan tulisan atau pikiran orang lain yang saya akui sebagai tulisan atau pikiran saya sendiri.
Apabila dkemudian hari dapat dibuktikan bahwa Tugas Akhir ini adalah hasil jiplakan, maka saya bersedia menerima sanksi perbuatan tersebut.
Malang, 10 Mei 2011 Yang Membuat Pernyataan,
KATA PENGANTAR
Puji syukur Alhamdulillah penulis panjatkan kehadirat Allah SWT karena berkat rahmat-Nya, penulis dapat menyelesaikan tugas akhir Skripsi dengant judul “Perbedaan Motivasi Diri Terhadap Rehabilitasi Pada Penderita Pasca Hemoragik dan Non
Hemoragik di Poli Fisioterapi Rumah Sakit Soepraoen Malang” Tugas Akhir Skripsi ini dibuat sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana keperawatan (S,Kep) pada Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Malang.
Terselesainya Tugas Akhir Skripsi ini tidak lepas dari bantuan berbagai pihak, oleh karena itu penulis menyampaikan terima kasih yang sebesar-besarnya dengan hati yang tulus kepada :
1. Ibu Tri Lestari Handayani, M. Kep, Sp. Mat selaku Dekan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Malang.
2. Ibu Ririn Harini, S. Kep., Ns selaku Ketua Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Malang dan wali kelas PSIK angkatan 2006, terima kasih atas masukan dan semua ilmu yang telah diberikan dan juga dukungannya terhadap saya.
3. Bapak Welly Vitriawan, S.Kep. Ns. M.Kep. Sp.KMB selaku Pembimbing I yang telah memberikan arahan dan masukan yang sangat berguna dalam penyusunan skripsi ini.
4. Ibu Henny Dwi Susanti S.Kep. Ns selaku Pembimbing II yang telah memberikan
v
5. Bapak dr. I Putu Gde Santika, M.Si selaku Kepala Rumah Sakit TK. II
Soepraoen Malang yang telah memberikan ijin untuk penelitian.
6. Seluruh Dosen dan Staf Pengajar Program Studi Ilmu Keperawatan dan Diploma
III Keperawatan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Malang, atas semua jasa, kesabaran, dan dorongan motivasi kepada penulis.
7. Kedua orangtuaku tercinta yang telah memberikan semangat dan bantuan selama menempuh pendidikan dan semua keluargaku yang telah memberikan bantuan baik secara materiil maupun spiritual.
8. Ketiga kakakku ( Mbak Kusdarwati, mbak Kuspariyah, mbak Tri WInarni)
tersayang yang selama ini sudah mendukung Gesti penuh dalam menyelesaikan Tugas akhir skripsi ini.
9. Teman-teman PSIK khususnya angkatan 2006.
Penulis menyadari bahwa penyusunan tugas akhir skripsi ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu penulis membuka diri untuk segala saran dan kritik yang bersifat membangun. Akhirnya, penulis berharap semoga tugas akhir skripsi ini bermanfaat bagi masyarakat dan dunia kesehatan khususnya bidang keperawatan kesehatan masyarakat.
Wassalamualaikum. Wr. Wb.
ABSTRACT
THE DIFFERENCE OF SELF-MOTIVATION TOWARDS
REHABILITATION IN SUFFERER PASCA STROKE HEMORAGIK AND NON HEMORAGIK AT POLI PHYSIOTHERAPY OF HOSPITAL
SOEPRAOEN MALANG
Gesti Rifandini1, Welly Vitriawan2, Henny Dwi Susanti3
Background of the study: stroke is one of the diseases that sufferred society in this time, every year total stroke is increase. Therefore, stroke rehabilitation is part of vital importance from restoration efforts in sufferer pasca stroke. Motivation to recover to be a strength that come from within patient itself that support behaviour to recovery that want achieved.
Method: design that used in this research is design of comparative research. Sample in this research are 20 person. With independent variable of self-motivation. Data analysis that used with test of t-test with standard significance is 0,05.
Result: from test of t-test found result p<005, so H0 is accepted.
Conclusion: there is no difference of self-motivation towards rehabilitation in sufferer pasca stroke hemoragik and non hemoragik at poli physiotherapy of hospital Soepraoen Malang
Key Word: Stroke, Self-Motivation, Rehabilitation.
1. Program Studi of Nursing Science, Health Science Faculty, Muhammadiyah
University of Malang.
2. Lecturer of Muhammadiyah University of Malang
vii
INTISARI
PERBEDAAN MOTIVASI DIRI TERHADAP REHABILITASI PADA PENDERITA PASCA STROKE HEMORAGIK DAN NON HEMORAGIK
DI POLI FISIOTERAPI RUMAH SAKIT SOEPRAOEN MALANG
Gesti Rifandini1, Welly Vitriawan2, Henny Dwi Susanti3
Latar belakang : stroke merupakan salah satu penyakit yang diderita masyarakat sekarang ini, setiap tahun jumlah stroke meningkat. Oleh karena itu, rehabilitasi stroke merupakan bagian yang sangat penting dari upaya pemulihan pada penderita pasca stroke. Motivasi untuk sembuh menjadi suatu kekuatan yang berasal dari dalam diri pasien yang mendorong perilaku menuju kesembuhan yang ingin dicapai.
Metode: Desain yang digunakan dalam penelitian ini adalah desain penelitian Comparative. Sampel pada penelitian ini berjumlah 20 orang. Dengan variabel independen adalah Motivasi Diri. Analisa data yang digunakan adalah dengan Uji T-test dengan taraf signifikansi 0,05.
Hasil: Dari Uji T-test didapatkan hasil P<005, maka H0 diterima.
Kesimpulan : tidak ada perbedaan motivasi diri terhadap rehabilitasi pada penderita pasca stroke hemoragik dan non hemoragik di poli fisioterapi rumah sakit soepraoen malang
Kata kunci: Stroke, Motivasi Diri, Rehabilitasi.
1. Program Studi Ilmu Keperawatan, Fakultas Ilmu Kesehatan, Universitas Muhammadiyah Malang.
2. Dosen Universitas Muhammadyah Malang
DAFTAR ISI
Halaman
Halaman Judul ... i
Lembar Persetujuan ... ii
Lembar Pengesahan ... iii
Lembar Pernyataan Keaslian ... iv
Kata Pengantar ... v
Abstract ... vii
Intisari ... viii
Daftar Isi ... ix
Daftar Tabel ... xii
Daftar Gambar ... xiii
Daftar lampiran ... xiv
BAB I PENDAHULUAN ... 1
1.1 Latar Belakang ... 1
1.2 Rumusan Masalah ... 5
1.3 Tujuan ... 5
1.3.1 Tujuan Umum ... 5
1.3.2 Tujuan Khusus ... 5
1.4 Manfaat ... 5
1.4.1 Manfaat Keilmuan ... 5
1.4.2 Manfaat Praktis ... 6
BAB II TINJAUAN PUSTAKA ... 7
2.1 Konsep Motivasi ... 7
2.1.1 Pengertian Motivasi ... 7
2.1.2 Teori Motivasi ... 8
2.1.3 Macam – macam motivasi ... 11
2.1.4 Faktor-faktor yang mempengaruhi motivasi... 13
2.1.5 Fungsi Motivasi ... 14
ix
2.2 Konsep Stroke ... 14
2.2.1 Definisi Stroke... 14
2.2.2 Jenis Stroke ... 15
2.2.3 Pemeriksaan Penunjang ... 30
2.2.4 Terapi Stroke ... 36
2.2.5 Pencegahan Stroke ... 45
2.2.6 Mencegah Stroke Berulang ... 46
2.2.7 Komplikasi Stroke ... 47
2.3 Rehabilitasi pada Pasien Stroke ... 49
2.3.1 Pengertian Rehabilitasi ... 50
2.3.2 Tujuan Rehabilitasi ... 50
2.3.3 Prinsip Dasar Rehabilitasi ... 50
2.3.4 Rehabilitasi Penderita Stroke ... 51
BAB III KERANGKA KONSEPTUAL DAN HIPOTESIS PENELITIAN 65 3.1 Kerangka Konsep ... 65
3.2 Hipotesis Penelitian ... 66
BAB IV METODE PENELITIAN ... 67
4.1 Desain Penelitian ... 67
4.2 Populasi, Tehnik Sampling, dan Sampel ... 67
4.2.1 Populasi ... 67
4.2.2 Tehnik Sampling ... 68
4.2.3 Sampel ... 68
4.3 Variabel Penelitian... 69
4.3.1 Variabel Independen ... 69
4.3.2 Variabel Dependen ... 69
4.4 Definisi Operasional ... 69
4.5 Tempat Penelitian ... 71
4.6 Waktu Penelitian ... 71
4.7 Instrumen Penelitian ... 71
4.8 Prosedur Pengumpulan Data dan Tehnik Pengolahan Data ... 72
4.8.1 Prosedur Pengumpulan Data ... 72
4.9 Analisa Data ... 74
4.10 Etika Penelitian ... 75
BAB V HASIL PENELITIAN ... 78
5.1 Gambaran Umum Penelitian ... 78
5.1.1 Gambaran Umum Responden Berdasarkan Usia ... 78
5.1.2 Gambaran Umum Responden Berdasarkan Jenis Pekerjaan ... 79
5.1.3 Gambaran Umum Responden Berdasarkan Tingkat Pendidikan... 79
5.2 Hasil Pengolahan Data ... 80
5.3 Hasil Analisa Data ... 82
BAB VI PEMBAHASAN ... 83
6.1 Karakteristik Responden Berdasarkan Usia ... 84
6.2 Karakteristik Responden Berdasarkan Pendidikan ... 84
6.3 Karakteristik Responden Berdasarkan Pekerjaan ... 85
6.4 Karakteristik Motivasi Diri Terhadap Rehabilitasi Pada Penderita Pasca Stroke Hemoragik ... 85
6.5 Karakteristik Motivasi Diri Terhadap Rehabilitasi Pada Penderita Pasca Stroke Non Hemoragik ... 86
6.6 Perbedaan Motivasi Diri Terhadap Rehabilitasi Pada Penderita Pasca Stroke Hemoragik Dan Non Hemoragik ... 86
6.7 Keterbatasan Penelitian ... 89
6.8 Implikasi Untuk Keperawatan ... 89
BAB VII KESIMPULAN DAN SARAN ... 91
7.1 Kesimpulan ... 91
7.2 Saran ... 92
xi
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1 Skor Stroke Siriraj ... 18
Tabel 2.2 Skor Stroke Gadjah Mada ... 18
Tabel 2.3 Derajat SAH ... 24
Tabel 2.4 Evaluasi yang diperlukan ... 25
Tabel 2.5 Penatalaksaan ... 27
Tabel 2.6 Hounsfiled Unit ... 31
Tabel 2.7 Cairan Fisiologis ... 40
Tabel 2.8 Skala Luncur Insulin Reguler Manusia... 45
Tabel 4.1 Definisi Operasional ... 72
Tabel 5.2.1 Perhitungan Data motivasi terhadap rehabilitasi pada penderita pasca stroke hemoragik ... 82
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.3.1 Penataan kamar pasien... 52
Gambar 2.3.2 Berbaring pada sisi yang sakit ... 53
Gambar 2.3.3 Berbaring terlentang ... 54
Gambar 2.3.4 Berbaring pada sisi yang sehat ... 55
Gambar 2.3.5 Berbaring kesamping di ranjang ... 56
Gambar 2.3.6 Berbalik kesisi yang normal secara pasif ... 56
Gambar 2.3.7 Berbalik kesisi yang normal secara aktif ... 57
Gambar 2.3.8 Miring kesisi yang lumpuh ... 57
Gambar 2.3.9 Duduk di ranjang ... 58
Gambar 2.3.10 Dari posisi baring ke duduk secara pasif ... 58
Gambar 2.3.11 Dari posisi baring ke duduk secara aktif ... 59
Gambar 2.3.12 Menggeser pantat secara pasif ... 60
Gambar 2.3.13 Menggeser pantat secara aktif ... 60
Gambar 2.3.14&15 Pindah ke kursi ranjang dan sebaliknya secara pasif ... 61
Gambar 2.3.16 Pindah ke kursi ranjang dan sebaliknya secara pasif ... 62
Gambar 2.3.17 Pindah ke kursi ranjang dan sebaliknya secara aktif ... 63
Gambar 2.3.18 Berpindah tanpa bantuan ... 64
Gambar 2.3.19&20 Duduk dikursi roda di belakang meja ... 64
Gambar 2.3.21 Dari posisi duduk ke posisi berdiri ... 65
Gambar 2.3.22&23 Berjalan ... 66
Gambar 3.1 Kerangka konsep ... 67
Gambar 5.1.1 Karakteristik responden berdasarkan usia ... 80
Gambar 5.1.2 Karakteristik responden berdasarkan pekerjaan ... 81
xiii
DAFTAR LAMPIRAN LAMPIRAN
Lampiran 1 Surat Keterangan Permohonan Ijin Penelitian Lampiran 2 Surat Persetujuan Penelitian
Lampiran 3 Surat Keterangan Selesai Melakukan Penelitian
Lampiran 4 Lembar Persetujuan Menjadi Responden (Informed Concent) Lampiran 5 Kisi-kisi Kuisioner dan Observasi
Lampiran 6 Lembar Instrumen Kuisioner Lampiran 7 Lembar Instrumen Observasi Lampiran 8 Tabulasi Data Penelitian
Lampiran 9 Lembar Perhitungan Uji t-test menggunakan SPSS Lampiran 10 Lembar Konsultasi Pembimbing 1
DAFTAR PUSTAKA
Agromedia, Redaksi. (2009). Solusi Sehat Mengatasi Stroke (hlm 2-3). Jakarta : PT. Agromedia.
Auryn, Virzara. (2007). Mengenal & Memahami Stroke. Jakarta : Kata Hati
Dewanto, George et. all. (2007). Panduan Praktis Diagnosis dan Tata Laksana Penyakit Saraf. Jakarta : EGC
Indrawati, Lili., Sari, Wening. (2008). Care Yourself Stroke. Jakarta : Penerbit Plus. Irawan, H.R., Nuartha, A.S.B.N. (2008). Penanganan Terkini Stroke; Lab/SMF Ilmu
Neurologi, Fakultas Kedokteran, UNUD/RS. Sanglah Denpasar.
Mahendra, Brury. (2005). Stroke dengan Tanaman Obat. Jakarta : Gramedia Pustaka Utama.
Muttaqin, Arif. (2008). Pengantar Asuhan Keperawatan Klien dengan Gangguan Sistem Persyarafan. Jakarta : Salemba Medika. Notoatmodjo, S. (2005). Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta : PT. Rineka Cipta.
Nursalam. (2000). Pendidikan Dalam Keperawatan. Jakarta : Salemba Medika.
Nursalam. 2003. Konsep & Penerapan Metodologi Penelitian Ilmu Keperawatan. Jakarta : Salemba Medika.
Nursalam.(2008). Konsep dan penerapan metodologi Penelitian Ilmu Keperawatan, Jakrta : Salemba Medika.
Price, Sylvia. 1995. Patofisiologi Konsep Klinis Proses-Proses Penyakit. Edisi 4.jakarta : EGC.
Setiadi. 2007. Metode Statistika. Bandung: Tarsito
Sugiyono. 2003. Metode Penelitian Administrasi. Bandung : CV Alfabeta.
Sugiyono. 2010. Statistik Untuk Penelitian. Bandung : CV Alfabeta Sunaryo, 2004. Psikologi Untuk Keperawatan. Jakarta : EGC
Sustrani, Lani., Alam, Syamsir., Hadibroto, Iwan. (2003). Stroke. Jakarta : Gramedia Pustaka Utama.
Sutrisno, Alferd. (2007). Stroke You Must before You Get It. Jakarta : PT. Gramedia Pustaka Utama.
Swansbur, Russel C. (2001). Pembangunan Staf Keperawatan. Jakarta : EGC. akhmadsudrajat.wordpress.com/2008/.../teori-teori-motivasi/
xv
digilib.unimus.ac.id/download.php?id=2271.
d1maz.blogspot.com/2009/12/v-behaviorurldefaultvml-o.html.
jcgirlonthemove.blogspot.com/.../hubungan-antara-gangguan-kognitif.html. iklangratis.eu/.../nuansa-herbal-jual-aneka-herbal-kapsulsimplisiateh-herbaldll
http://www.http/ridwanamiruddin.wordpress.com/.../epidemiologi-stroke/ diakses pada tanggal 29 Oktober 2010.
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Stroke merupakan salah satu penyakit yang di derita masyarakat sekarang ini.
Setiap tahun jumlah penderita stroke meningkat. Bukan hanya kaum berusia tua,
mereka yang berusia muda pun rentan lantaran pola hidup yang tak sehat. Yayasan
Stroke Indonesia (Yastroki) menyatakan Indonesia sebagai negara dengan jumlah
penderita stroke terbesar di Asia. Jika hal itu tidak diantisipasi, Yastroki
memperkirakan, pada tahun 2020 penderita stroke di Indonesia bisa naik hingga dua
kali lipat (id.voi.co.id/...indonesia /6710-alat-rehabilitasi-otomatis-untuk-penderita-stroke.html).
Berdasarkan hasil study pendahuluan di Poli Fisioterapi Rumah Sakit
Soepraoen pada tanggal 18 Januari 2011 pada tahun 2011 penderita stroke berjumlah
588 orang dimana penderita stroke hemoragik sebesar 127 orang (21,59%) sedangkan
untuk penderita stroke non hemoragik sebesar 461 orang (78,4%).
Stroke dapat menyerang kapan saja, mendadak, siapa saja, baik laki-laki atau
perempuan, tua atau muda. Diperkirakan satu sampai tiga orang akan mengalami
stroke dan satu dari tujuh orang meninggal karena stroke. Insiden stroke timbul
bervariasi, tergantung tempat atau negara, waktu, serta penderitanya. Insiden stroke
di negara berkembang masih meningkat sedangkan di negara maju cenderung
menurun. Penurunan ini mungkin disebabkan karena manajemen hipertensi, penyakit
jantung dan penyakit metabolik di negara maju telah makin baik. Memang sebagian
2
hipertensi, penyakit jantung, dan penyakit metabolic. Insiden stroke meningkat
seiring dengan bertambahnya usia. Setelah umur 55 tahun risiko stroke iskemik
meningkat 2 kali lipat tiap dekade. Menurut Schutz penderita yang berumur antara
70-79 tahun banyak menderita perdarahan intrakranial (Junaidi, 2004). Laki-laki
cenderung untuk terkena stroke lebih tinggi dibandingkan wanita, dengan
perbandingan 1,3 : 1, kecuali pada usia lanjut laki-laki dan wanita hampir tidak
berbeda. Laki-laki yang berumur 45 tahun bila bertahan hidup sampai 85 tahun
kemungkinan terkena stroke 25%, sedangkan risiko bagi wanita hanya 20%. Pada
laki-laki cenderung terkena stroke iskemik, sedangkan wanita lebih sering menderita
perdarahan subarachnoid dan kematiannya 2 kali lebih tinggi dibandingkan wanita
(ridwanamiruddin.wordpress.com/.../epidemiologi-stroke/).
Berdasarkan penyebabnya, jenis stroke ada dua macam, yaitu stroke iskemik
dan stroke hemoragik. Stroke iskemik terjadi pada sel-sel otak yang mengalami
kekurangan oksigen dan nutrisi yang disebabkan penyempitan atau penyumbatan
pada pembuluh darah (aterosklerosis) (Redaksi Agromedia, 2009: 3). Penyumbatan
dapat terjadi karena penumpukan timbunan lemak yang mengandung kolesterol
(disebut plak) dalam pembuluh darah besar (arteri karotis) atau pembuluh darah
sedang (arteri serebri) atau pembuluh darah kecil. Plak menyebabkan dinding dalam
arteri menebal dan kasar sehinngga aliran darah tidak lancar, akibatnya otak akan
mengalami kekurangan pasokan oksigen. Jika kelambatan ini pasokan ini berlanjut,
sel-sel jaringan ke otak akan mati. Hampir sebagian besar pasien atau sebesar 83%
pasien stroke mengalami stroke iskemik (Sustrani, et al. 2003). Sedangkan, stroke
hemoragik adalah stroke perdarahan yanng terjadi akibat pecahnya pembuluh darah
sel-sel darah disekitarnya. Selain itu, sel otak juga mengalami kematian karena aliran
darah yang membawa oksigen dan nutrisi terhenti (Redaksi Agromedia, 2009).
Gejala stroke tidak selalu muncul pada kondisi yang berat. Serangan stroke
yang ringan bisa ditangani dengan tepat dan cepat biasanya dapat di atasi dan kondisi
pasien dapat pulih kembali sepenuhnya, bahkan segala aktifitas dan produktifitas
dapat berlangsung seperti semula. Dengan demikian perawatan terhadap pasien
stroke harus dimulai sedini mungkin. Keterlambatan akan menimbulkan hal-hal yang
kurang baik dan tidak diinginkan (digilib.unimus.ac.id/download.php?id=2271).
Oleh karena itu, usaha pencegahan stroke adalah menyingkirkan factor resiko
(konsumsi alcohol, merokok, dan lain-lain), terutama bagi mereka yang memiliki
tekanan darah tinggi, penyakit jantung transkien iskemik (gangguan pasokan darah
sesaat), diabetes mellitus, kolesterol darah tinggi dan kebiasaan riwayat keluarga atau
keturunan, usia, jenis kelamin (pria lebih berisiko), dan ras
(digilib.unimus.ac.id/download.php?id=2271).
Rehabilitasi stroke merupakan bagian yang sangat penting dari upaya
pemulihan pada penderita pasca stroke. Rehabilitasi stroke dapat membantu
penderita pasca stroke dalam banyak hal yaitu membangun kekuatan, koordinasi,
daya tahan atau ketahanan dan rasa percaya diri. Pada rehabilitasi stroke penderita
akan mempelajari beberapa hal seperti cara bergerak, berbicara, berpikir dan
bagaimana melakukan perawatan diri sendiri. Rehabilitasi stroke dimulai tepat setelah
serangan stroke berakhir dan keadaan atau kondisi tubuh sudah stabil
4
Motivasi merupakan suatu tenaga atau faktor yang terdapat dalam diri
seseorang yang menimbulkan, menggerakkan dan mengorganisasikan tingkah
lakunya. Motivasi pada dasarnya adalah kondisi mental yang mendorong
dilakukannya suatu tindakan dan memberikan kekuatan yang mengarahkan kepada
pencapaian tujuan. Motivasi inilah yang mendorong seseorang untuk beraktifitas
dalam pencapaian tujuan. Motivasi tidak akan terjadi, jika tidak dirasakan rangsangan
terhadap hal semacam itu di atas yang akan menumbuhkan motivasi dan motivasi
yang tumbuh dapat menjadikan motor atau dorongan untuk mencapai tujuan
(digilib.unimus.ac.id/download.php?id=1025).
Adanya motivasi akan mampu mempengaruhi kesembuhan pasien, karena
dengan adanya motivasi pasien akan mau melakukan pengobatan. Pasien yang
dinyatakan dokter menderita penyakit tertentu, jika tidak didukung adanya motivasi
untuk sembuh dari diri pasien tersebut dipastikan akan menghambat proses
kesembuhan. Keadaan pikiran pasien sangat berpengaruh untuk dapat mengambat
atau mendorong kesembuhan pasien dari penyakit. Motivasi untuk sembuh menjadi
suatu kekuatan yang berasal dari dalam diri pasien yang mendorong perilaku menuju
kesembuhan yang ingin dicapai. Banyak persoalan timbul ketika seseorang menderita
penyakit tertentu tidak memiliki motivasi bagi kesembuhannya sendiri. Hambatan ini
mungkin terjadi karena sebagian besar kurangnya dukungan dari lingkuangan yang
ada pada dirinya. Pasien sangat membutuhkan banyak dukungan dan bantuan dari
diri orang lain yang ada disekitarnya, dukungan informasi sangat diperlukan bagi
pasien untuk mendapatkan petunjuk dan informasi yang dibutuhkan
1.2 Rumusan Masalah
1. Bagaimanakah gambaran motivasi diri terhadap rehabilitasi pada
penderita pasca stroke hemoragik
2. Bagaimanakah gambaran motivasi diri terhadap rehabilitasi pada
penderita pasca stroke non hemoragik
3. Adakah perbedaan motivasi diri terhadap rehabilitasi pada penderita
pasca stroke hemoragik dan non hemoragik.
1.3 Tujuan Penelitian
1.3.1 Tujuan umum
Untuk mengetahui perbedaan motivasi diri terhadap rehabilitasi pada
penderita pasca stroke hemoragik dan non hemoragik.
1.3.2 Tujuan khusus
1. Mengidentifikasi motivasi diri untuk rehabilitasi pada penderita pasca stroke
hemoragik
2. Mengidentifikasi motivasi diri untuk rehabilitasi pada penderita pasca stroke
non hemoragik
3. Menganalisa perbedaan motivasi diri untuk rehabilitasi pada penderita pasca
stroke hemoragik dan non hemoragik.
1.4 Manfaat Penelitian
6
Memberikan perkembangan atau penjelasan data tentang pentingnya motivasi
diri untuk rehabilitasi pada penderita pasca stroke.
1.4.2 Bagi Masyarakat
Memberi masukan atau tambahan pengetahuan tentang perlunya motivasi diri
untuk rehabilitasi pada penderita pasca stroke
1.4.3 Bagi Peneliti
Dapat menambah pengalaman dalam melakukan penelitian tentang
perbedaan motivasi diri untuk rehabilitasi pada penderita pasca stroke hemoragik dan
non hemoragik.
1.4.4 Bagi Institusi
Memberikan informasi kepada institusi pendidikan dan tenaga kesehatan
tentang perbedaan motivasi diri untuk rehabilitasi pada penderita pasca stroke