PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN AUTENTIK UNTUK MENGUKUR KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA KELAS XI PADA MATERI
HIDROKARBON
SKRIPSI
diajukan untuk memenuhi sebagian syarat memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Jurusan Pendidikan Kimia
Disusun oleh :
R. Tiara Permatasari 1000393
JURUSAN PENDIDIKAN KIMIA
FAKULTAS PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN AUTENTIK UNTUK MENGUKUR KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA KELAS XI PADA MATERI
HIDROKARBON
Oleh
R. Tiara Permatasari
Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana pada Fakultas Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam
© R. Tiara Permatasari 2014 Universitas Pendidikan Indonesia
Desember 2014
Hak Cipta dilindungi undang-undang.
PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN AUTENTIK UNTUK MENGUKUR KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA KELAS XI PADA MATERI
HIDROKARBON
Oleh:
R. TIARA PERMATASARI 1000393
Disetujui dan Disahkan Oleh: Pembimbing I,
Dr. Nahadi, M.Pd., M.Si. NIP. 197102041997021002
Pembimbing II,
Dra. Wiwi Siswaningsih, M.Si. NIP. 196203011987032001
Mengetahui,
Ketua Jurusan Pendidikan Kimia
PERNYATAAN
Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi yang berjudul “Pengembangan Instrumen Penilaian Autentik Untuk Mengukur Keterampilan Proses Sains Siswa Kelas XI Pada Materi
Hidrokarbon” ini beserta seluruh isinya adalah sepenuhnya karya saya sendiri. Tidak ada bagian di dalamnya yang merupakan plagiat dari karya orang lain dan saya tidak melakukan
penjiplakan atau pengutipan dengan cara-cara yang tidak sesuai dengan etika keilmuan yang
berlaku dalam masyarakat. Atas pernyataan ini, saya siap menanggung risiko/sanksi yang
dijatuhkan kepada saya apabila kemudain ditemukan adanya pelanggaran terhadap etika
keilmuan dalam karya saya ini, atau ada klaim dari pihak lain terhadap keaslian karya saya
ini.
Bandung, Desember 2014
Yang membuat pernyataan,
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan instrumen penilaian autentik sebagai instrumen dalam mengukur keterampilan proses sains siswa kelas XI pada materi hidrokarbon. Instrumen penilaian autentik yang dikembangkan berupa penilaian kinerja dan penilaian tertulis. Penelitian diujicobakan terhadap 40 siswa SMA Kelas XI MIA yang sedang mengikuti pembelajaran hidrokarbon. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode Research and Development (R&D) yang terdiri dari tahap studi pendahuluan dan pengembangan model. Produk yang dihasilkan berupa instrumen penilaian kinerja yang terdiri atas 12
task yang disusun dalam bentuk LKS dan rubrik penilaian yang dimuat dalam
lembar pedoman observasi serta penilaian tertulis berupa soal dalam bentuk pilihan ganda sebanyak 10 butir soal. Kualitas instrumen penilaian kinerja ditentukan oleh nilai validitas, dan reliabilitas. Kualitas instrumen peniaian tertulis ditentukan oleh nilai validitas, reliabilitas, daya pembeda, taraf kemudahan dan keberfungsian pengecoh. Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, instrumen penilaian kinerja memiliki nilai validitas yang tinggi (0,65) dan nilai reliabilitas yang dikategorikan tinggi (0,78). Instrumen penilaian tertulis memiliki nilai validitas dan reliabilitas yang dikatagorikan tinggi, taraf kemudahan soal yang terdiri dari 40% soal mudah dan 60% soal sedang, daya pembeda yang baik serta efektivitas distraktor yang baik (80%).
Kata kunci: Pengembangan instrumen, penilaian autentik, hidrokarbon
R.Tiara Permatasari,2014
Pengembangan instrumen penilaian autentik untuk mengukur keterampilan proses sains siswa kelas XI pada materi hidrokarbon
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
ABSTRACT
This study aimed to develop authentic assessment instrument as an instrument to measure students’ science process skill of XIth
gain high validity value (0,65) and also high reliability (0,78). Written evaluation performance gain high validity value and high reliability, facility level consist of 40% classified as easy and 60% classified as normal, discriminating power good and also its analysis distractors classified as good (80%).
R.Tiara Permatasari,2014
Pengembangan instrumen penilaian autentik untuk mengukur keterampilan proses sains siswa kelas XI pada materi hidrokarbon
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
DAFTAR ISI
Halaman
ABSTRAK ... i
KATA PENGANTAR ... ii
UCAPAN TERIMAKASIH... iii
DAFTAR ISI ... iv
DAFTAR GAMBAR ... vi
DAFTAR TABEL ... vii
DAFTAR LAMPIRAN ... viii
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian ... 1
B. Identifikasi Masalah ... 4
C. Rumusan Masalah ... 4
D. Batasan Masalah ... 5
E. Tujuan Penelitian ... 6
F. Manfaat Penelitian ... 6
BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Penilaian Dalam Pembelajaran ... 8
B. Penilaian Autentik (Authentic Assesment) ... 11
C. Penilaian Kinerja ... 17
D. Tugas (Task) dan Kriteria Penilaian atau Rubrik (Rubrics) ... 20
E. Penilaian Tertulis ... 24
F. Kualitas Tes ... 27
G. Keterampilan Proses ... 33
v
BAB III METODE PENELITIAN
A. Lokasi dan Subjek Penelitian ... 39
B. C. D. Alur Penelitian ... 40
E. Metode Penelitian ... 42
F. Penjelasan Istilah... 44
G. Instrumen Penelitian ... 45
H. Proses Pengembangan Instrumen ... 46
I. Teknik Pengumpulan dan Analisis Data ... 52
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Pengembangan Instrumen Penilaian Autentik ... 54
1. Hasil Kajian dan Analisis Studi Pedahuluan ... 54
2. Pembuatan Instrumen Penilaian Autentik ... 56
B. Kualitas Instrumen Penilaian Tertulis ... 59
C. Kualitas Instrumen Penilaian Kinerja ... 72
D. Hasil Penilaian dan Analisis Keterampilan Proses Siswa ... 76
1. Analisis Hasil Penilaian Keterampilan Proses Siswa Menggunakan Instrumen Penilaian Kinerja ... 75
2. Analisis Hasil Penilaian Keterampilan Proses Siswa Menggunakan Instrumen Penilaian Kinerja... 83
BAB V KESIMPULAN DAN HASIL A. Kesimpulan ... 87
B. Saran ... 89
DAFTAR PUSTAKA ... 90
LAMPIRAN-LAMPIRAN ... 93
R.Tiara Permatasari,2014
Pengembangan instrumen penilaian autentik untuk mengukur keterampilan proses sains siswa kelas XI pada materi hidrokarbon
vii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Rangkaian Set Alat Untuk Mengidentifikasi Keberadaan
Unsur Karbon dan Hidrogen ... 37
Gambar 3.1 Alur Penelitian... 40
Gambar 4.1 Ketercapaian Nilai Tiap Butir Task ... 76
Gambar 4.2 Hasil penilaian Keterampilan Proses Merencanakan Percobaan .... 77
Gambar 4.3 Hasil Penilaian Keterampilan Proses Melakukan Percobaan ... 77
Gambar 4.4 Hasil Penilaian Keterampilan Proses Menafsirkan Data... 80
Gambar 4.5 Hasil Penilaian Keterampilan Proses Menerapkan Konsep ... 81
Gambar 4.6 Hasil Penilaian Keterampilan Proses Berkomunikasi ... 82
Gambar 4.7 Hasil Penilaian Keterampilan Proses Meramalkan ... 84
Gambar 4.8 Hasil Penilaian Keterampilan Proses Menerapkan Konsep ... 85
Gambar 4.9 Hasil Penilaian Keterampilan Proses Merencanakan Percobaan .... 86
R.Tiara Permatasari,2014
Pengembangan instrumen penilaian autentik untuk mengukur keterampilan proses sains siswa kelas XI pada materi hidrokarbon
viii
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1. Perbedaan Karakteristik Penilaian Tradisional dan
Penilaian Autentik ... 13
Tabel 2.2 Perbedaan Tes Standar dan Penilaian Autentik ... 11
Tabel 2.3 Nilai CVR Minimum ... 28
Tabel 2.4 Klasifikasi Jenis KPS ... 35
Tabel 3.1 Format Pengembangan Instrumen. ... 45
Tabel 3.2 Format Validasi Tes Kinerja ... 45
Tabel 3.3 Format Validasi Tes Tertulis... 46
Tabel 3.4 Format Lembar Observasi PenilaianKinerja ... 46
Tabel 3.5 Interpretasi Koefisien Korelasi ... 48
Tabel 3.6. Kriteria Reliabitas Soal ... 49
Tabel 3.7 Kriteria Koefisien Reliabilitas ... 50
Tabel 4.1 Rekapitulasi Hasil Uji Validitas Isi Tes Tertulis dari 5 Judgment Ahli ... 60
Tabel 4.2 Soal Pilihan Ganda Sebelum dan Setelah Perbaikan ... 62
Tabel 4.3 Validitas Empiris Tes Tertulis pada Uji Coba 1 ... 64
Tabel 4.4 Validitas Empiris Tes Tertulis pada Uji Coba 2 ... 65
Tabel 4.5 Hasil Analisis Daya Pembeda Pada Uji Coba 2 ... 68
Tabel 4.6 Hasil Analisis Taraf Kemudahan Pada Uji Coba 2 ... 69
Tabel 4.7 Analisis Keberfungsian Pengecoh ... 70
Tabel 4.8 Rekapitulasi Hasil Uji Validitas Isi dari 5 Judgment Ahli ... 72
Tabel 4.9 Task dan Indikator Sebelum dan Setelah Perbaikan ... 73
Tabel 4.10 Pengelompokan Nilai Tes Kinerja Pada Uji Coba 2 ... 75
ix
R.Tiara Permatasari,2014
Pengembangan instrumen penilaian autentik untuk mengukur keterampilan proses sains siswa kelas XI pada materi hidrokarbon
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran A.1 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) ... 93
Lampiran A.2 Silabus... 102
Lampiran A.3 Lembar Tugas (Task) ... 106
Lampiran A.4 Kisi-kisi Penilaian Autentik ... 111
Lampiran A.5 Lembar Validasi Teoritis Instrumen Penilaian Tertulis... 112
Lampiran A.6 Lembar Validasi Teoritis Instrumen Penilaian Kinerja ... 119
Lampiran A.7 Hasil Validasi Teoritis Instrumen Penilaian Tertulis... 125
Lampiran A.8 Hasil Validitas Teoritis Instrumen Penilaian Kinerja ... 133
Lampiran A.9 Lembar Observasi Penilaian Kinerja ... 140
Lampiran B.1 Uji Validitas Empiris Instrumen Penilaian Tertulis Uji Coba I ... 145
Lampiran B.2 Uji Validitas Empiris Instrumen Penilaian Tertulis Uji Coba II ... 146
Lampiran B.3 Uji Reliabilitas Instrumen Penilaian Tertulis Uji Coba I ... 148
Lampiran B.4 Uji Reliabilitas Instrumen Penilaian Tertulis Uji Coba II ... 150
Lampiran B.5 Analisis Daya Pembeda Instrumen Penilaian Tertulis ... 153
Lampiran B.6 Analisis Keberfungsian Pengecoh ... 155
Lampiran B.7 Hasil Perhitungan CVR Instrumen Penilaian Kinerja ... 156
Lampiran B.8 Uji Validitas Empiris dan Reliabilitas Instrumen Penilaian Kinerja Uji Coba I ... 159
x
Kinerja Uji Coba II ... 161
Lampiran B.10 Format LKS Setelah Perbaikan Ujian Sidang ... 165
Lampiran C.1 Surat Izin Penelitian
Lampiran C.2 Surat Keterangan Melaksanakan Penelitian
R.Tiara Permatasari,2014
Pengembangan instrumen penilaian autentik untuk mengukur keterampilan proses sains siswa kelas XI pada materi hidrokarbon
R.Tiara Permatasari,2014
Pengembangan instrumen penilaian autentik untuk mengukur keterampilan proses sains siswa kelas XI pada materi hidrokarbon
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Penelitian
Penilaian merupakan bagian integral dari proses pembelajaran. Penilaian
sering dianggap sebagai salah satu dari tiga pilar utama yang menentukan
kegiatan pembelajaran. Ketiga pilar tersebut adalah perencanaan, pelaksanaan,
dan penilaian. Penilaian yang dibuat harus sesuai dengan perencanaan dan
pelaksanaan pembelajaran, dengan kata lain sistem penilaian harus dikembangkan
sejalan dengan perkembangan model dan strategi pembelajaran. (Rahayu, 2013).
Penilaian harus didasarkan pada tujuan pembelajaran secara utuh dan memiliki
kepastian kriteria keberhasilan, baik kriteria dari keberhasilan proses belajar yang
dilakukan siswa, ataupun kriteria keberhasilan dari kegiatan mengajar yang
dilakukan oleh pendidik, serta keberhasilan program pembelajaran secara
keseluruhan.
Tidak semua tujuan dan pengalaman belajar efektif dinilai melalui penilaian
tes tulis saja. Karakteristik pembelajaran sains tidak hanya melibatkan aspek
kognitif saja tetapi juga melibatkan aspek afektif dan psikomotor. Aspek
psikomotor efektif dinilai dengan instrumen berupa tes praktek (performance
assessment). Aspek afektif siswa dapat dinilai dengan instrumen skala sikap
(rating scale) (Hayat, 2004).
Untuk memperoleh hasil penilaian maksimal yang dapat menggambarkan
proses dan hasil yang sesungguhnya, penilaian dilakukan sepanjang kegiatan
pengajaran ditunjukan untuk memotivasi dan mengembangkan kegiatan belajar
anak, kemampuan guru dan untuk kepentingan penyempurnaan program
pengajaran. Rustaman (2009) menyatakan bahwa keterampilan proses sains
2
R.Tiara Permatasari,2014
Pengembangan instrumen penilaian autentik untuk mengukur keterampilan proses sains siswa kelas XI pada materi hidrokarbon
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
alam yang melibatkan keterampilan kognitif, intelektual, manual dan sosial
didalamnya. Keterampilan kognitif dan intelektual terlibat didalam keterampilan
proses sains karena peserta didik perlu melibatkan pemikirannya untuk melakukan
sesuatu. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa dengan melakukan serangkaian
metode pembelajaran yang melibatkan siswa secara aktif dalam pembelajaran
dapat mengembangkan keterampilan proses siswa, seperti keterampilan
berkomunikasi, menafsirkan hasil pengamatan (Dahar, 2003).
Hakikat kimia yang tidak dapat dipisahkan yaitu kimia sebagai produk
(pengetahuan kimia yang berupa fakta, konsep, prinsip, hukum, dan teori) dan
kimia sebagai proses yaitu kerja ilmiah. Dari pengertian tersebut, dapat diartikan
bahwa kimia berdasarkan hakekatnya tidak hanya menyangkut isi atau kontennya
saja, tetapi prosesnya jauh lebih penting. Dalam pandangan kimia sebagai proses,
siswa dapat menemukan suatu konsep melalui kerja ilmiah yang memungkinkan
untuk memperoleh berbagai keterampilan diantaranya mengamati, menafsirkan,
berhipotesis dan memecahkan masalah.
Berbagai keterampilan proses siswa dapat diperoleh salah satunya melalui
kegiatan praktikum. Hofstein (dalam Koranteng, 2013) mengungkapkan kimia
merupakan cabang ilmu pengetahuan ekspreimental sehingga praktikum di
laboratorium adalah salah satu tempat yang dapat mengembangkan pengolahan
keterampilan proses siswa. Hasil belajar yang didapat dari kegiatan praktikum
berbentuk kinerja siswa yang menggambarkan seluruh pengetahuan, keterampilan
proses dan sikap siswa saat praktikum.
Menurut Arifin (2013), perubahan kurikulum yang terjadi dapat mengubah
paradigma kegiatan pembelajaran dan proses penilaian, baik sistem, prinsip,
teknik ataupun bentuk dari penilaian itu sendiri. Sejak keluarnya Peraturan
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 66 tahun 2013
tentang standar penilaian pendidikan diantaranya adalah kriteria mengenai
3
R.Tiara Permatasari,2014
Pengembangan instrumen penilaian autentik untuk mengukur keterampilan proses sains siswa kelas XI pada materi hidrokarbon
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
berlakunya kurikulum 2013 dibutuhkan penilaian yang mampu menggambarkan
peningkatan hasil belajar peserta didik, baik dalam rangka mengobservasi, nalar,
mencoba, membangun jejaring dan lain-lain, penilaian yang dimaksud adalah
penilaian autentik. Penilaian autentik (authentic assessment), yaitu suatu penilaian
guna mengukur segala aspek pada peserta didik dalam hal ini adalah pengetahuan
(knowledge) dan kreativitas (creativity). Johnson (Majid & Firdaus, 2014)
menyatakan bahwa penilaian autentik memberikan kesempatan luas kepada siswa
untuk menunjukkan apa yang telah dipelajari dan apa yang telah dikuasai selama
proses pembelajaran. Melalui tugas-tugas yang diberikan, para siswa akan
menunjukkan penguasaannya terhadap tujuan dan kedalaman pemahamannya,
serta pada saat yang bersamaan diharapkan akan dapat meningkatkan pemahaman
dan perbaikan diri.
Kurikulum 2013 menuntut penilaian yang fokus pada tugas-tugas kompleks
atau kontekstual, memungkinkan peserta didik untuk menunjukkan kompetensi
mereka. Namun kenyataaan di lapangan menurut Suratno (2013), sejak
berlakunya kurikulum 2013 ada beberapa hal yang menjadi kendala dalam
pelaksanaan implementasi kurikulum 2013 salah satunya pada proses penilaian
yang mengharuskan menerapkan penilaian autentik. Berdasarkan penelitian
Suratno (2013), terungkap beberapa guru mengeluhkan mengenai rumitnya cara
menilai secara autentik serta beberapa guru menyebutkan proses penilaian secara
autentik begitu kompleks dan melelahkan.
Berdasarkan hasil pengamatan yang telah dilakukan di beberapa sekolah
menengah di kota Bandung dan Cimahi didapat informasi dari siswa melalui
wawancara, bahwa pada umumnya siswa memperoleh nilai dari penilaian tertulis
saja. Pada salah satu sekolah yang diobservasi terdapat guru yang melakukan tes
kinerja untuk memperoleh nilai, tetapi penilaian yang dilakukan bersifat subjektif
atau tidak menggunakan rubrik penilaian. Hal tersebut menunjukkan tujuan dan
4
R.Tiara Permatasari,2014
Pengembangan instrumen penilaian autentik untuk mengukur keterampilan proses sains siswa kelas XI pada materi hidrokarbon
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Rahayu (2013) penilaian yang selama ini dilakukan pada umumnya hanya
mencakup pada penilaian kognitif saja, sedangkan siswa memiliki kompetensi lain
yang harus dinilai juga. Penilaian yang dinilai efektif adalah penilaian autentik
(authentic assessment) yang merupakan proses penilaian yang dilakukan guru
untuk mengumpulkan informasi tentang perkembangan belajar yang dilakukan
siswa (Sanjaya, 2010).
Berdasarkan uraian diatas, guru membutuhkan instrumen penilaian autentik
yang dapat mempermudah dalam menilai dan mengukur keseluruhan aspek yang
peserta didik lakukan agar dapat mengetahui proses pembelajaran sehingga
diperlukan penelitian: “Pengembangan Instrumen Penilaian Autentik Untuk Mengukur Keterampilan Proses Sains Siswa Kelas XI Pada Materi Hidrokarbon” Pembelajaran hidrokarbon dipilih karena pada materi hidrokarbon merupakan
salah satu bagian pembelajaran kimia yang karakteristik materinya melibatkan
aspek pengetahuan, sikap dan keterampilan sebagai tuntutan keberhasilan belajar
siswa. Pembelajaran hidrokarbon melibatkan kegiatan belajar siswa yang dapat
menggunakan metode praktikum dan diskusi. Kedua metode ini merupakan salah
satu metode yang sangat berpeluang besar untuk mengeksplorasi aspek
keterampilan proses sains, pengetahuan, dan sikap siswa, sehingga instrumen
yang dikembangkan lebih bervariasi, dengan demikian acuan berbentuk model
instrumen penilaian untuk guru-guru pun semakin bervariasi.
B. Identifikasi Masalah Penelitian
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan, terdapat beberapa
permasalahan diantaranya:
1. Penilaian autentik yang diterapkan belum maksimal dikarenakan prosesnya
yang rumit dan kompleks.
2. Penilaian yang dilakukan dibeberapa sekolah hanya dengan mengerjakan
5
R.Tiara Permatasari,2014
Pengembangan instrumen penilaian autentik untuk mengukur keterampilan proses sains siswa kelas XI pada materi hidrokarbon
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
3. Penilaian yang dilakukan dibeberapa sekolah bersifat subjektif (tidak
menggunakan rubrik penilaian)
4. Penilaian yang selama ini dilakukan pada umumnya hanya mencakup pada
penilaian kognitif saja, sedangkan siswa memiliki kompetensi lain yang harus
dinilai juga Rahayu (2013).
Fokus permasalahan penelitian ini adalah pengembangan instrumen penilaian
autentik berupa penilaian tertulis dan penilaian kinerja siswa pada materi
hidrokarbon. Metode yang digunakan pada penembangan instrumen ini adalah
Research and Development (R&D) yang dilakukan sampai pada tahap
pengembangan model.
C. Rumusan Masalah Penelitian
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan sebelumnya, penelitian ini
diarahkan untuk memperoleh jawaban permasalahan mengenai, “Bagaimana merancang dan mengembangkan instrumen Penilaian Autentik Untuk Mengukur Keterampilan Proses Sains Siswa Kelas XI Pada Materi Hidrokarbon?” Dari rumusan masalah yang ada dapat dijabarkan menjadi beberapa pertanyaan
penelitian sebagai berikut :
1. Bagaimana tahapan pengembangan instrumen penilaian autentik pada materi
hidrokarbon dapat mengukur keterampilan proses sains siswa?
2. Apakah instrumen penilaian autentik yang dikembangkan pada materi
hidrokarbon berupa penilaian kinerja memiliki validitas dan reliabilitas yang
memenuhi kriteria sebagai instrumen yang baik?
3. Apakah instrumen penilaian autentik yang dikembangkan berupa penilaian
tertulis pada materi hidrokarbon memiliki validitas, reliabilitas, daya
pembeda, taraf kemudahan dan memiliki kualitas pengecoh yang memenuhi
6
R.Tiara Permatasari,2014
Pengembangan instrumen penilaian autentik untuk mengukur keterampilan proses sains siswa kelas XI pada materi hidrokarbon
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
4. Bagaimana hasil penilaian keterampilan proses sains siswa yang diukur
dengan instrumen yang dikembangkan?
D. Batasan Masalah
1. Instrumen penilaian autentik yang dikembangkan berupa penilaian tertulis
dalam bentuk soal pilihan ganda dan penilaian kinerja terdiri atas tugas (task)
dan rubrik penilaian. Penilaian kinerja dan penilaian tertulis memuat materi
materi hidrokarbon dibatasi pada materi pokok bahasan kekhasan atom
karbon yang mencakup identifikasi unsur C dan H dalam senyawa
hidrokarbon, konsep sifat kekhasan atom karbon dan kedudukan atom karbon
dalam molekul senyawa hidrokarbon.
2. Metode penelitian yang digunakan adalah research and development (R&D)
sampai pada tahap pengembangan model.
E. Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk:
1. Mengembangkan instrumen penilaian autentik pada materi hidrokarbon.
2. Mendapatkan instrumen penilaian autentik pada materi hidrokarbon berupa
penilaian kinerja yang memiliki kualitas yang baik dilihat dari aspek validitas
dan reliabilitas.
3. Mendapatkan instrumen penilaian autentik pada materi hidrokarbon berupa
penilaian tertulis (soal pilihan ganda) yang memiliki kualitas yang baik dilihat
dari aspek validitas, reliabilitas dan pokok uji yang meliputi daya pembeda,
taraf kemudahan, dan keberfungsian pengecoh.
4. Mendapatkan hasil penilaian keterampilan proses sains siswa yang diukur
7
R.Tiara Permatasari,2014
Pengembangan instrumen penilaian autentik untuk mengukur keterampilan proses sains siswa kelas XI pada materi hidrokarbon
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
F. Manfaat Penelitian
Penelitian diharapkan memberi manfaat diantaranya:
1. Manfaat bagi siswa
a. Menyediakan isntrumen yang dapat menilai kompetensi siswa secara
menyeluruh dalam pembelajaran kimia pada pokok materi hidrokarbon.
b. Mengetahui kemampuan dan kekurangan siswa melalui instrumen yang
dikembangkan sehingga menimbulkan motivasi untuk memperbaiki hasil
belajar
2. Manfaat bagi guru
a. Menyediakan model instrumen yang dapat dikembangkan untuk penilaian
kompetensi siswa secara menyeluruh dalam pembelajaran kimia pada
pokok materi hidrokarbon
b. Memberikan masukan bagi guru untuk memperbaiki program
pembelajarannya di kelas
3. Manfaat bagi peneliti lain.
Memberikan informasi mengenai pengembangan dan penerapan penilaian
autentik guna mengukur pengetahuan dan kreativitas siswa dalam pelajaran kimia
pada pokok materi hidrokarbon sehingga dapat dijadikan bahan acuan untuk
R.Tiara Permatasari,2014
Pengembangan instrumen penilaian autentik untuk mengukur keterampilan proses sains siswa kelas XI pada materi hidrokarbon
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
BAB III
METODEI PENELITIAN
A. Lokasi dan Subjek Penelitian
Penelitian dilakukan di salah satu SMA Negeri di kota Cimahi untuk menguji
cobakan produk instrumen penilaia autentik yang telah dikembangkan. Sampel
dalam uji coba ini adalah siswa kelas XI MIA di SMA tersebut. Subjek
penelitian adalah kinerja dan pengetahuan yang telah dikuasai siswa selama
proses pembelajaran hidrokarbon yang dilakukan kepada siswa yang berbeda
dengan dua tahapan:
1. Tahap uji coba I, sampel yang digunakan adalah 6 orang siswa kelas XI MIA
yang dipilih secara acak
2. Tahap uji coba II, sampel yang digunakan adalah siswa kelas XI MIA 4 yang
sedang mengikuti pembelajaran hidrokarbon. Sampel terdiri dari 40 orang
41
R.Tiara Permatasari,2014
Pengembangan instrumen penilaian autentik untuk mengukur keterampilan proses sains siswa kelas XI pada materi hidrokarbon
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Alur penelitian
Kajian literatur penilaian autentik dan teori keterampilan
proses Survei lapangan
Analisis KI dan KD kurikulum 2013
Landasan teori penilaian autentik, pengembangan instrumen autentik dalam
kimia, dan gambaran keterampilan proses dalam
kimia Gambaran penilaian
yang dilakukan di sekolah dan pelaksanaan
penilaian autentik yang telah di terapkan Penentuan materi dan
indikator identifikasi unsur C dan H pada senyawa hidrokarbon dan tuntutan KI 3 dan 4 serta KD 3.1 dan 4.1
Rancangan penilaian autentik dalam setting pembelajaran dengan metode praktikum dan diskusi
Penyusunan kisi-kisi penilaian autentik
Validasi isi dan analisis CVR
Uji coba tahap I (Uji coba terbatas)
Pengolahan dan Analisis Data
Penyempurnaan Instrumen Revisi Validitas Empiris dan Reliabilitas Studi Penda-huluan Pengem-bangan Model Pengembangan Soal PG yang dapat
mengukur KPS
Pengembangan task dan rubrikyang dapat mengukur KPS
Instrumen penilaian autentik yang dapat mengukur KPS pada materi hidrokarbon
Valid Tidak Valid
42
R.Tiara Permatasari,2014
Pengembangan instrumen penilaian autentik untuk mengukur keterampilan proses sains siswa kelas XI pada materi hidrokarbon
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Penjelasan lebih rinci mengenai alur penelitian diuraikan dalam penjelasan
berikut :
1. Tahap studi pendahuluan yang terdiri dari:
a. Mengkaji kurikulum 2013 untuk mengetahui KI dan KD sehingga dapat
menentukan indikator dan subindikator pembelajaran pada materi
hidrokarbon.
b. Menganalisis penilaian autentik dan teori yang berkaitan dengan
keterampilan proses yang menghasilkan tahapan pengembangan
instrumen autentik yang dapat menilai keterampilan proses siswa.
c. Rancangan pembelajaran dengan metode praktikum dan diskusi
dilakukan sebagai gambaran besar dari praktikum identifikasi unsur C
dan H dalam senyawa hidrokarbon yang akan dilakukan. Rancangan
pembelajaran dengan metode praktikum dan diskusi disusun dalam
bentuk rancangan pelaksanaan pembelajaran (RPP).
d. Membuat kisi-kisi penilaian yang dapat memuat deskripsi mengenai KI,
KD, indikator, jenis keterampilan proses, bentuk soal, task, dan rubrik
yang dikembangkan.
e. Menyusun instrumen berupa penilaian tertulis dan penilaian kinerja yang
sesuai dengan kisi-kisi.
f. Menyelidiki validitas isi dengan mengundang judgment pakar dan diolah
dengan CVR
g. Merevisi instrumen penilaian tertulis dan penilaian kinerja. Dalam tahap
ini juga dilakukan optimasi dengan uji coba di laboratorium.
2. Tahap pengembangan yang terdiri dari :
a. Melakukan uji coba I (jumlah siswa 6 orang) Uji Coba II (Uji Aplikasi)
Instrumen Penilaian Autentik yang dapat mengukur KPS
pada materi Hidrokarbon
Hasil Pengukuran Keterampilan Proses Sains Siswa menggunakan
Instrumen Penilaian Autentik
Validitas Empiris ,Reliabilitas, Daya Pembeda, Taraf Kemudahan dan Efektivitas Distractor
43
R.Tiara Permatasari,2014
Pengembangan instrumen penilaian autentik untuk mengukur keterampilan proses sains siswa kelas XI pada materi hidrokarbon
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
b. Melakukan pengolahan data untuk menguji validasi dan reliabilitas
instrumen penilaian kinerja dan penilaian tertulis secara empiris
c. Menganalisis data hasil uji coba I
d. Melakukan revisi terhadap instrumen yang dikembangkan berdasarkan
hasil analisi data dari uji coba I
e. Uji coba II dilakukan pada 40 orang siswa, pada tahap ini dilakukan
penerapan instrumen yang dikembangkan dalam proses penilaian pada
saat pembelajaran hidrokarbon berlangsung di kelas
f. Mengolah data hasil uji coba II untuk mengetahui validitas, reliabilitas
untuk instrumen penilaian kinerja dan penilaian tertulis, serta untuk
menguji daya pembeda, taraf kemudahan, dan keberfungsian pengecoh
untuk instrumen penilaian tertulis yang dikembangkan.
g. Menganalisis seluruh hasil pengolahan data dari setiap instrumen yang
diuji cobakan untuk mendapatkan temuan, pembahasan kemudian
membuat kesimpulan.
h. Dihasilkan instrumen penilaian autentik berupa penilaian tertulis pilihan
ganda dan penilaian kinerja yang terdiri atas task dan rubrik penilaian
yang dapat mengukur keterampilan proses sains siswa pada pembelajaran
hidrokarbon.
B. Metode Penelitian
Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode
penelitian dan pengembangan (Research and Devalopment). Metode penelitian
dan pengembangan adalah sebagai suatu proses untuk mengembangkan suatu
produk baru atau menyempurnakan produk yang telah ada, yang dapat
dipertanggungjawabkan (Sukmadinata, 2005)
Menurut Brog dan Gall (dalam Sukmadinata, 2005), pelaksanaan strategi
penelitian dan pengembangan (R&D) meliputi sepuluh langkah, yaitu:
44
R.Tiara Permatasari,2014
Pengembangan instrumen penilaian autentik untuk mengukur keterampilan proses sains siswa kelas XI pada materi hidrokarbon
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 2. Perencanaan
3. Pengembangan draft produk
4. Uji coba lapangan awal (subjek 6-12 orang)
5. Merevisi hasil uji coba
6. Uji coba lapangan (30-100 orang)
7. Penyempurnaan hasil uji lapangan
8. Uji pelaksanaan lapangan (40-200 subjek)
9. Penyempurnaan produk akhir
10.Diseminasi dan implementsi
Sepuluh langkah pelaksanaan prosedur penelitian pengembangan dari Brog
dan Gall telah dimodifikasi dalam empat penelitian yang dilakukan Sukmadinata
dan timnya, sehingga secara garis besar langkah penelitian dan pengembangan
menjadi tiga tahap, yaitu :
1. Studi pendahuluan
Tahap studi pendahuluan merupakan tahap awal atau persiapan untuk
pengembangan. Tahap ini terdiri dari tiga langkah yaitu:
a. Studi kepustakaan
b. Survei lapangan
c. Penyusunan produk awal
2. Pengembangan model
Tahap pengembangan model terdiri dari dua langkah, yaitu:
a. Uji coba terbatas (6 orang)
b. Uji coba lebih luas (Uji aplikasi)
3. Uji model
Tahap uji model adalah merupakan tahap pengujian keampuhan dari produk
yang dihasilkan
Penelitian ini hanya dilakukan sampai dua yaitu tahap pengembangan model
yaitu sampai langkah uji aplikasi. Produk yang dikembangkan pada penelitian
45
R.Tiara Permatasari,2014
Pengembangan instrumen penilaian autentik untuk mengukur keterampilan proses sains siswa kelas XI pada materi hidrokarbon
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
kinerja yang terdiri atas task dan rubrik. Hal yang akan dideskripsikan adalah
mengenai kualitas instrumen yang dikembangkan, untuk penilaian kinerja
meliputi validitas dan reliabilitas, serta kualitas penilaian tertulis dalam bentuk
soal pilihan ganda meliputi validasi, reliabilitas, dan kriteria pokok uji yang
terdiri dari taraf kemudahan, daya pembeda dan keberfungsian pengecoh
(distractor).
C. Penjelasan Istilah
Agar tidak terjadi salah penafsiran terhadap istilah yang digunakan dalam
penelitian, maka istilah-istilah yang digunakan dijelaskan sebagai berikut:
1. Penilaian (Assessment)
Penilaian adalah suatu proses pengumpulan dan pengolahan informasi
untuk menentukan pencapaian hasil belajar peserta didik yang dilakukan
secara sistematis dan berkesinambungansehingga menjadi informasi yang
bermakna (Permendiknas No. 27 tahun 2007 dan No.66 tahun 2013)
2. Penilaian Autentik (Authentic Assessment)
Penilaian autentik yaitu suatu penilaian guna mengukur segala aspek
pada peserta didik dalam hal ini adalah pengetahuan (knowledge) dan
kreativitas (creativity). Penilaian autentik adalah penilaian yang dapat
memberikan kesempatan luas kepada siswa untuk menunjukkan apa yang
telah dipelajari dan apa yang telah dikuasai selama proses pembelajaran.
Johnson (dalam Majid & Firdaus, 2014).
3. Penilaian Tertulis
Penilaian tertulis merupakan penilaian menggunakan tes di mana soal
diberikan kepada peserta didik dalam bentuk tulisan. Dalam menjawab soal,
peserta didik tidak selalu merespon dalam bentuk menulis jawaban tetapi
46
R.Tiara Permatasari,2014
Pengembangan instrumen penilaian autentik untuk mengukur keterampilan proses sains siswa kelas XI pada materi hidrokarbon
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
sebagainya. Penilaian tertulis yang dikembangkan pada penelitian ini dalam
bentuk soal pilihan ganda dengan lima opsi yang terdiri dari satu jawaban
kunci dan empat pengecoh (distractor).
4. Penilaian kinerja
Menurut Muslich (2011) penilaian kinerja adalah suatu prosedur yang
menggunakan berbagai bentuk tugas-tugas untuk memperoleh informasi
tentang apa dan sejauh mana yang dilakukan dalam suatu program.
Pemantauan didasarkan pada kinerja yang ditunjukkan dalam menyelesaikan
suatu tugas atau permasalahan yang diberikan.. Instrumen penilaian kinerja
terdiri dari task yang merupakan tugas-tugas yang harus dikerjakan siswa
yang disajikan dalam bentuk Lembar Kerja Siswa (LKS) dan lembar
observasi kinerja yang berfungsi untuk menilai kinerja siswa berdasarkan
rubrik. Rubrik (rubrics) merupakan alat pemberi skor yang berisi daftar
kriteria untuk sebuah pekerjaanatau tugas.
5. Keterampilan proses
Keterampilan proses yang diukur melalui penilaian tertulis dan
penilaian kinerja meliputi keterampilan mengamati, menafsirkan,
meramalkan, menerapkan konsep, merencanakan penelitian, dan
mengkomunikasikan.
D. Instrumen Penelitian
Instrumen yang gunakan pada penelitian ini adalah
1. Format pengembangan instrumen
Instrumen format pengembangan instrumen digunakan untuk menyusun
instrumen penilaian tertulis dan tes kinerja yang akan di kembangkan. Format
pengembangan instrumen dapat dilihat pada tabel 3.1
Tabel 3.1 Format Pengembangan Instrumen KD Materi
Pokok
47
R.Tiara Permatasari,2014
Pengembangan instrumen penilaian autentik untuk mengukur keterampilan proses sains siswa kelas XI pada materi hidrokarbon
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 2. Format Validasi
Format validasi digunakan untuk menilai instrumen yang telah dibuat oleh
judgement para ahli yang selanjutnya di olah dengan metode CVR. Format
validasi untuk tes kinerja dapat dilihat pada tabel 3.2. Lengkapnya dapat
dilihat pada lampiran A.6 halaman 119
Tabel 3.2 Format Validasi Tes Kinerja
Indi-kator Tahapan pada Praktik-um (Task) Aspek KPS Rubrik Penilaian Kesesuaian tahapan praktikum dengan indikator Keseuaian tahapan praktikum dengan aspek KPS Keseuaian tahapan praktikum dengan rubrik penilaian Saran
Skor Ketera-
ngan Ya Tdk Ya Tdk Ya Tdk
Format validasi untuk instrumen penilaian tertulis dapat dilihat pada tabel 3.3.
Lebih lengkapnya lembar format validasi dapat dilihat pada lampiran A.5
halaman 112.
Tabel 3.3 Format Validasi Penilaian tertulis
3. Lembar Observasi Penilaian Kinerja
Lembar observasi penilian kinerja digunakan oleh observer untuk menilai
kinerja siswa ketika praktikum berlangsung. Satu lembar penilaian observasi
penilaian kinerja dapat digunakan untuk menilai satu kelompok siswa yang
terdiri dari 4-5 orang. Format lembar observasi penilaian kinerja dapat dilihat
pada tabel 3.4. (Lengkapnya dapat dilihat pada lampiran A.9 halaman 140).
Indikator soal
Butir
soal Jawaban
Aspek KPS Kesesuaian indikator soal dengan butir soal Kesesuaian aspek KPS dengan butir soal Saran
48
R.Tiara Permatasari,2014
Pengembangan instrumen penilaian autentik untuk mengukur keterampilan proses sains siswa kelas XI pada materi hidrokarbon
[image:30.595.108.540.113.214.2]Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Tabel 3.4 Format Lembar Observasi PenilaianKinerja
No Indika-tor Tahapan pada Praktikum (Task) Aspek KPS Rubrik
Penilaian Nama Siswa
Skor
Kete-rangan ... ... ... ... ...
E. Proses Pengembangan Instrumen 1. Validasi Isi (Conten Validity)
Validitas suatu alat ukur menunjukkan sejauh mana alat ukur itu mengukur
apa yang seharusnya diukur oleh alat ukur tersebut. Dengan kata lain, validitas
menunjukkan sejauh mana alat ukur memenuhi fungsinya (Firman, 2000).
Dalam penelitian ini, tes yang digunakan sebagai alat ukur mengukur
keterampilan proses siswa, maka tes tersebut dikatakan memiliki validitas yang
tinggi jika tes benar-benar mampu mengukur keterampilan proses siswa.
Validitas tes yang diterapkan dalam penelitian ini adalah validitas isi dan
validitas empiris.
Validitas isi adalah validitas suatu alat ukur dipandang dari segi isi (content)
bahan pembelajaran yang dicakup oleh alat ukur tersebut. Suatu tes keterampilan
proses mempunya validitas isi yang tinggi apabila tes itu mengukur hal-hal yang
mewakili keterampilan proses siswa yang harus dikuasainya. Cara menilai atau
menyelidi validitas isi suatu alat ukur ialah dengan mengundang judgement
(timbangan) kelompok ahli dalam bidang yang diukur (Firman, 2000). Sebelum
instrumen penilaian tertulis dan penilaian kinerja diuji cobakan terhadap siswa
dilakukan terlebih dahulu validasi menggunakan CVR (Content Validity Ratio).
Menurut Lawshe (1975), CVR merupakan sebuah pendekatan validitas isi untuk
mengetahui kesesuaian item dengan domain yang diukur berdasarkan judgement
para ahli. Pemberian skor pada jawaban item menggunakan metode CVR.
Setelah semua item mendapat skor, kemudian skor tersebut diolah
49
R.Tiara Permatasari,2014
Pengembangan instrumen penilaian autentik untuk mengukur keterampilan proses sains siswa kelas XI pada materi hidrokarbon
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
ne : jumlah responden yang menyatakan Ya
N : total respon
Ketentuan
Saat kurang dari ½ total reponden yang menyatakan Ya maka nilai CVR = -
Saat ½ dari total responden yang menyatakan Ya maka nilai CVR = 0
Saat seluruh responden menyatakan Ya maka nilai CVR = 1 (hal ini diatur
menjadi 0.99 disesuaikan dengan jumlah responden).
Saat jumlah responden yang menyatakan Ya lebih dari ½ total reponden maka
nilai CVR = 0 - 0,99.
2. Validasi Empiris
Menurut Arikunto (2012), sebuah instrumen dapat dikatakan memiliki
validitas empiris apabila sudah diuji dari pengalaman. Validitas empiris
dilakukan terhadap setiap butir soal. Semua pokok uji dikatakan valid apabila
mempunyai dukungan yang besar terhadap skor total. Skor pada item
menyebabkan skor total menjadi tinggi atau rendah. Dengan kata lain dapat
dikemukakan bahwa sebuah item memiliki validitas yang tinggi jika skor pada
item mempunyai kesejajaran dengan skor total. Kesejajaran ini dapat diartikan
dengan korelasi sehingga untuk mengetahui validitas item digunakan rumus
korelasi atau disebut rumus korelasi product moment sebagai berikut:
∑ ∑ ∑
√ ∑ ∑ ∑ ∑
Keterangan
rxy = koefisien korelasi antara skor pada pokok uji dengan skor total
N = jumlah siswa
50
R.Tiara Permatasari,2014
Pengembangan instrumen penilaian autentik untuk mengukur keterampilan proses sains siswa kelas XI pada materi hidrokarbon
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Y = skor total
Untuk mencari koefisien korelasi dapat menggunakan langsung data
mentah dengan menggunakan rumus pearson pada microsoft excel (Suliyanto,
2012). Untuk mengetahui kriteria dari validitas butir soal dengan menggunakan
rumus korelasi product moment, dapat menggunakan tabel interpretasi mengenai
[image:32.595.148.518.260.397.2]koefisien korelasi yang diberikan pada tabel 3.5
Tabel 3.5 Interpretasi Koefisien Korelasi
Koefisien Korelasi Tafsiran
0,80 ˂ rxy≤ 1,00
0,60 ˂ rxy≤ 0,80
0,40 ˂ rxy≤ 0,60
0,20 ˂ rxy≤ 0,40
0,00 ˂ rxy≤ 0,20
Sangat tinggi
Tinggi
Cukup
Rendah
Sangat Rendah (tidak berkorelasi)
(Arifin, 2013)
3. Reliabilitas
Reliabilitas adalah tingkat atau derajat konsistensi dari suatu instrumen.
Suatu tes dapat dikatakan reliabel jika selalu memberikan hasil yang sama bila
diteskan kepada kelompok yang sama pada waktu atau kesempatan yang berbeda
(Arifin, 2013).
a. Uji Reliabilitas untuk Penilaian Tertulis
Untuk mengetahui reliabilitas digunakan rumus KR20 (Kuder-Richardson)
sebagai berikut,
Keterangan:
51
R.Tiara Permatasari,2014
Pengembangan instrumen penilaian autentik untuk mengukur keterampilan proses sains siswa kelas XI pada materi hidrokarbon
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu St = varians skor total
pi = proporsi jawaban benar pada butir tertentu
qi = proporsi jawaban salah pada butir tertentu
Untuk mengetahui kriteria dari reliabilitas, dapat digunakan pedoman
[image:33.595.180.476.227.374.2]kriteria penafsiran reliabilitas yang disajikan pada tabel 3.6 berikut:
Tabel 3.6. Kriteria Reliabitas Soal
Koefisien korelasi Kriteria reliabilitas
0.81 – 1.00 Sangat tinggi
0.61 – 0.80 Tinggi
0.41 – 0.60 Cukup
0.21 – 0.40 Rendah
0.00 – 0.20 Sangat rendah
(Arifin, 2013)
b. Uji Reliabilitas untuk Penilaian Kinerja
Reliabilitas untuk instrumen penilaian kinerja menggunakan metode belah
dua (Spilt-Half Method) . Metode ini digunakan karena task pada instrumen
penilaian kinerja berjumlah genap. Cara membelah task ini dengan membelah
task-task genap dan task-task ganjil yang selanjutnya disebut belahan
ganjil-genap, selanjutnya digunakan rumus Spearman-Brown sebagai berikut:
⁄ ⁄
Keterangan :
r1/2 ½ = korelasi antara skor-skor setiap belahan tes, dimana nilainya sama dengan
rxy (validitas empiris).
r11 = Koefisien reliabilitas yang sudah disesuaikan.
(Arikunto, 2012)
Untuk mengetahui kategori reliabilitas, dapat digunakan pedoman penafsiran
koefisien reliabilitas berdasarkan tabel 3.7
52
R.Tiara Permatasari,2014
Pengembangan instrumen penilaian autentik untuk mengukur keterampilan proses sains siswa kelas XI pada materi hidrokarbon
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Koefisien Reliabilitas Tafsiran
0,8 – 100
0,6 – 0,79
0,4 -,0,59
0,2 – 0,39
< 0,2
Sangat tinggi
Tinggi
Sedang
Rendah
Sangat rendah
(Arifin, 2013)
4. Daya Pembeda (D)
Estimasi daya pembeda hanya dilakukan untuk instrumen penilaian tertulis.
Daya pembeda (Discriminating Power) ialah selisi antara proporsi kelompok
skor tinggi yang menjawab benar dengan proporsi kelompok skor rendah yang
menjawab salah. Suatu pokok uji mempunya daya pembeda memadai untuk
suatu tes jika mempunya harga D > 0,25. Daya pembeda untuk suatu tes dapat
dihitung apabila siswa yang mengikuti tes paling sedikit 40 orang. Daya
Pembeda dihitung menggunakan rumus :
Keterangan :
D = Daya pembeda
nT = Jumlah siswa kelompok tinggi yang menjawab benar
nr = Jumlah siswa kelompok rendah yang menjawab salah
NT = Jumlah seluruh siswa kelompok tinggi
(Firman, 2000).
5. Taraf Kemudahan (F)
Taraf kemudahan suatu pokok uji (Facility level) ialah proporsi dari
keseluruhan siswa yang menjawab benar pada pokok uji tersebut. Pokok uji
dengan F > 0,75 tergolong mudah, pokok uji dengan 0,25 < F < 0,75 tergolong
sedang dan pokok uji dengan F < 0,25 tergolong sukar (Firman, 2000). Taraf
53
R.Tiara Permatasari,2014
Pengembangan instrumen penilaian autentik untuk mengukur keterampilan proses sains siswa kelas XI pada materi hidrokarbon
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
F = Taraf kemudahan
nT = Jumlah siswa kelompok tinggi yang menjawab benar
nr = Jumlah siswa kelompok rendah yang menjawab salah
N = Jumlah seluruh siswa kelompok tinggi dan kelompok rendah
6. Keberfungsian Pengecoh
Analisis pengecoh (Analysis Distractor) bertujuan untuk menemukan
pengecoh yang kurang berfungsi dengan baik. Menurut Firman (2000) pengecoh
yang berfungsi baik memiliki ciri-ciri :
a. Ada yang memilih, khususnya dari kelompok rendah
b. Dipilih lebih banyak dari kelompok rendah
c. Jumlah pemilih dari kelompok tinggi pada pengecoh itu lebih kecil dari
jumlah kelompok tinggi yangmemilih kunci jawaban.
Arifin (2013) menjelaskan bahwa suatu opsi dikatakan efektif jika memenuhi
syarat:
a. Untuk opsi kunci, jumlah pemilih dari kelompok atas dan bawah berada
diantara 25% - 75%
b. Untuk opsi pengecoh, jumlah pemilih dari kelas atas dan bawah tidak
boleh kurang dari 25% dikalikan dengan satu per dua kali jumlah
pengecoh dikalikan dengan jumlah kelompok atas dan bawah (25% x
x jumlah kelomok atas dan bawah).
F. Teknik Pengumpulan dan Analisis Data
Data yang dieroleh berupa data kuantitatif instrumen penilaian tertulis dan
penilaian kinerja
Langkah-langkah untuk mengolah data hasil penilaian tertulis adalah sebagai
54
R.Tiara Permatasari,2014
Pengembangan instrumen penilaian autentik untuk mengukur keterampilan proses sains siswa kelas XI pada materi hidrokarbon
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
1. Memberikan skor, pekerjaan memberikan skor terhadap hasil tes sering
kali disebut memeriksa atau mengoreksi tes. Skor yang dihasilkan dari
pemeriksaan tersebut dinamakan skor mentah, yang setelah melalui tahap
pengolahan akhir disebut skor akhir.
2. Menghitung skor yang diperoleh siswa berdasarkan acuan kriteria yakni
dengan menghitung persentase. Nilai presentase menunjukkan secara
langsung tingkat penguasaan siswa terhadap materi pelajaran yang
diwujudkan dalam persentase yang dicapai (Firman, 2000).
Skor siswa (%) =
Untuk keperluan penilaian kinerja diperlukan format observasi sebagai
instrumen penilaian. Instrumen ini mempunya beberapa fungsi dalam tes
keterampilan. Pertama, sebagai pedoman bagi observer tentang aspek apa
yang perlu diobservasi secara cermat. Kedua, sebagai alat perekam data
tentang kualitas untuk keinerja tiap siswa ada aspek keterampilan yang
dinilai. Ketiga, untuk menghindari sejauh mungkin pengaruh faktor-faktor
eksternal pada proses penilaian. Langkah-langkah dalam mengolah hasil
penilaian kinerja
1. Memberikan skor sesuai dengan rubrik penilaian yang memiliki rentang
skor 0-2, pekerjaan memberikan skor terhadap kinerja siswa dilakukan
oleh observer. Satu observer menilai satu kelompok yang terdiri dari
empat siswa. Skor yang dihasilkan dari pemeriksaan tersebut dinamakan
skor mentah, yang setelah melalui tahap pengolahan akhir disebut skor
akhir.
2. Menghitung skor yang diperoleh siswa berdasarkan acuan kriteria yakni
dengan menghitung persentase. Nilai presentase menjunjukkan secara
langsung tingkat penguasaan siswa terhadap materi pelajaran yang
diwujudkan dalam persentase yang dicapai (Firman, 2000).
Skor siswa (%) =
55
R.Tiara Permatasari,2014
Pengembangan instrumen penilaian autentik untuk mengukur keterampilan proses sains siswa kelas XI pada materi hidrokarbon
R.Tiara Permatasari,2014
Pengembangan instrumen penilaian autentik untuk mengukur keterampilan proses sains siswa kelas XI pada materi hidrokarbon
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan, dapat diperoleh kesimpulan
bahwa:
1. Tahapan Pengembangan Instrumen Penilaian Autentik
Tahapan pengembangan isntrumen penilaian autentik meliputi penetapan
indikator dan tujuan pembelajaran sesuai dengan KD 3.1 dan 4.1, membuat
task dan rubrik untuk penilaian kinerja serta membuat soal pilihan ganda
dengan lima opsi untuk penilaian tertulis. Tahap berikutnya dilakukan
validasi dengan metode CVR. Hasil pengembangan instrumen penilaian
kinerja berupa task dan rubrik untuk praktikum identifikasi senyawa C dan H
yang disajikan dalam bentuk lembar observasi dan LKS praktikum. Hasil
pengembangan instrumen penilaian tertulis disajikan dalam bentuk tes soal
pilihan ganda.
2. Kualitas Instrumen Penilaian Kinerja
Dilihat dari nilai validitas isi, validitas empiris, dan reliabilitas instrumen
penilaian kinerja yang dikembangkan bisa dikatakan valid dan reliabel atau
telah memenuhi kriteria sebagai instrumen yang baik. Nilai validitas empiris
untuk instrumen penilaian kinerja adalah 0,65 yang berarti memiliki kategori
instrumen dengan nilai validitas yang tinggi. Nilai reliabilitas untuk
instrumen penilaian kinerja adalah 0,78 yang memiliki kategori reliabilitas
yang tinggi.
3. Kualitas Instrumen Penilaian Tertulis
Dilihat dari nilai validitas isi dan validitas empiris, instrumen penilaian
89
R.Tiara Permatasari,2014
Pengembangan instrumen penilaian autentik untuk mengukur keterampilan proses sains siswa kelas XI pada materi hidrokarbon
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
kriteria valid. Nilai reliabilitas pada penilaian tertulis pilihan ganda sebesar
0,62 memiliki kriteria reliabilitas tinggi sehingga soal penilaian tertulis dapat
digunakan untuk menilai keterampilan proses siswa. Analisis pokok uji pada
penilaian tertulis di bagi menjadi tiga, yaitu:
a. Daya pembeda, tertulis pilihan ganda memiliki nilai daya pembeda
yang baik, artinya tes ini dapat membedakan kemampuan siswa
kelompok tinggi dan kemampuan siswa kelompok rendah.
b. Taraf kemudahan, taraf kemudahan pada instrumen ini memiliki
persentase soal mudah 40% dan soal sedang 60%. Soal penilaian
tertulis pada penelitian ini tidak memiliki soal dengan kategori sukar,
sehingga lebih baik dilakukan revisi kembali
c. Keberfungsian pengecoh, soal penilaian tertulis yang dikembangkan
memiliki kualitas pengecoh yang memenuhi kriteria sebagai pokok uji
yang baik
4. Hasil Penilaian Keterampilan Proses Siswa
Instrumen penilaian autentik yang dikembangkan dapat mengungkap kinerja
dan pengetahuan siswa dalam pembelajaran hidrokarbon serta mengukur
keterampilan proses yang dimiliki siswa. Keterampilan proses siswa
dikategorikan menjadi baik, kurang baik, dan sangat rendah pada setiap task
90
R.Tiara Permatasari,2014
Pengembangan instrumen penilaian autentik untuk mengukur keterampilan proses sains siswa kelas XI pada materi hidrokarbon
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
B. Saran
Beberapa saran yang dapat dikemukan setelah penelitian ini dilakukan yaitu:
1. Untuk guru: Guru disarankan menerapkan peniliaian autentik sebaiknya pada
setiap pembelajaran karena dapat memberikan kesempatan luas kepada siswa
untuk menunjukkan apa yang telah dipelajarai dan apa yang telah dikuasai
selama proses pembelajaran.
2. Untuk peneliti lain:
a. Penelitian selanjutnya mengembangkan jenis instrumen penilaian
autentik yang lain yang bisa dimanfaatkan untuk menilai tujuan
pembelajaran sehingga dapat membantu pelaksanaan penilaian autentik
di lapangan pendidikan indonesia.
b. Jumlah soal pilihan ganda sebaiknya dibuat dalam bentuk pilihan ganda
beralasan (two tier) dan dibuat sebanyak mungkin sebagai alternatif
apabila terdapat beberapa soal yang tidak valid dan reliabel.
c. Diharapkan melakukan perbaikan dalam mengembangkan instrumen
91
R.Tiara Permatasari,2014
Pengembangan instrumen penilaian autentik untuk mengukur keterampilan proses sains siswa kelas XI pada materi hidrokarbon
DAFTAR PUSTAKA
Arifin, Z. (2013) . Evaluasi Pembelajaran. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
Arikunto, S. (2012). Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan Edisi 2. Jakarta: Bumi Aksara
Dahar. (2003). Teori-Teori Belajar. Jakarta: Erlangga.
Depdiknas. (2004) Pedoman Penilaian Kelas. Jakarta : Depdiknas
Ellis, P. dkk. (1998). High School Science Performance Assessments: an
Examination of Instrumen for Massachusetts: Education Development
Center,Inc
Fessenden, R.J. dan Fessenden, J.S. (1982). Kimia organik jilid 1 Edisi ketiga. Jakarta: Penerbit Erlangga.
Firman, H. (2000). Penilaian hasil belajar dalam pengajaran kimia. Bandung: UPI.
Hayat, B. (2004). Penilaian Kelas (Classroom Assessment) dalam Penerapan Standar Kompetensi. Jurnal Pendidikan Penabur. 03, (3), hlm. 108-112.
Johnson, R.L dkk. (2009). Assesing performance : Designing, scoring and
validating performance task. New York: Guilford.
Jonsson, A. dkk. (2007). The use of scoring rubrics: reiability. validity, and
educational consequences. Sweeden: School of Teacher Education, Malmo
University
Kentucky Office of Teaching and Lerning. (2007). Developing Quality Open
Response and Multiple Choise Items for the Classroom. Kentucky:
Kentucky Departement of Education.
Koranteng, K.B.O. (2013). Improving senior high school students performance in
organic chemistry using laboratory based method in ledzokuku krowor minicipal assemly. Winneba: University Of Science Education.
Lawshe, CH. (1975). A Quantitative Approach To Content Validity. Personnel Psychology. 28 hlm.563-575
R.Tiara Permatasari,2014
Pengembangan instrumen penilaian autentik untuk mengukur keterampilan proses sains siswa kelas XI pada materi hidrokarbon
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Muchtar, H. (2010). Penerapan Penilaian Autentik Dalam Upaya Peningkatan Mutu Pendidikan. Jurnal Pendidikan Penabur. 14, (9). hlm. 68-76.
Muslich, M. (2011). Authentic Assessment: Penilaian Berbasis Kelas dan Kompetensi. Bandung: Refika Aditama
Mueller, J. (2006). Authentic Assessment. [Online]. Tersedia di: http://jonatan.muller.faculty. noctrl.edu/toolbox/whatisist.htm[Diakses pada tanggal 5 Januari 2014].
Mulyono, HAM. (2009). Kamus Kimia. Bandung: Bumi Aksara.
NCERT. (2005). Chemistry part II. New Delhi: National Council of Educational Research and Training.
Nurgiyantoro, B. 2008. Penilaian Otentik.Cakrawala Pendidikan. [Online], Tersedia di: (http://eprints.uny.ac.id/1552/1/NOV_08_BURHAN.pdf.) [Diakses pada tanggal 10 Januari 2014].
Nurhadi. (2004). Kurikulum 2004. Jakarta : PT Gramedia Widiasarana Indonesia
Parkes, K.A. (2010). Performance Assessment: Lesson From Performers. International Journal Of Teaching And Learning In Higher Education. 22, (1), hlm. 98-106.
Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia No. 66 (2013). Standar Penilaian Pendidikan. Jakarta: Depdikbud.
Purwanto, Ngalim. (2006). Prinsip-prinsip dan teknik evaluasi pengajaran. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya
Ruiz, P.M dan halvenson, R.J. (1996). Rhetoric and Reality Science Performance
Assessment: an Update. Jurnal Of Research In Science Teaching. 33, hlm.
1045-1063
Rustaman, N. (2009). Keterampilan Proses Sains. Bandung: Sekolah Pascasarjana UPI.
Rustaman, N (2010). Penilaian Otentik (Authentic Assessment) Dan
Penerapannya Dalam Pendidikan Sains. Bandung: Sekolah Pascasarjana
UPI.
Sanjaya, W. (2010). Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses
Pendidikan. Jakarta: Kencana Prenada Media Group.
Slater, T.F. (1998). Performance Assessment. Montana: Departement of Physics Montana State University
Stevens, D. (2005). Introduction to Rubrics. Sterling: Stylus 6.
Stiggins, R.J. (1987). Design and development of performance assessment. Lincoln: NCME Instutisioanal Module on University of Nebraska.
Suliyanto. (2012). Analisis Stastistik- Pendekatan Praktis dengan Microsoft
Excel. Yogyakarta: ANDI
Sukmadinata, N.S. (2005). Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: PT Remaja Rosdakarya
Sunarya, Y. dan Setiabudi, A. (2009). Mudah dan aktif belajar kimia untuk kelas
XI. Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional.
Suratno. (2013). Evaluassi Implementasi Kurikulum 2013. [Online]. Tersedia di:
http://matematrick.com/2014/08/evaluasi-implementasi-kurikulum-2013.html. [Diakses pada tanggal 21 Oktober 2014].
R.Tiara Permatasari,2014
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
R.Tiara Permatasari,2014
Pengembangan instrumen penilaian autentik untuk mengukur keterampilan proses sains siswa kelas XI pada materi hidrokarbon