PENGARUH KEKERASAN DALAM RUMAH TANGGA (KDRT) SELAMA KEHAMILAN TERHADAP BERAT BADAN BAYI LAHIR DI RUANG
CUT NYA’ DIEN RSUD “KANJURUHAN” KEPANJEN
SKRIPSI
OLEH:
OLIVIA MARVALENA LAYOVA 08060147
PROGAM STUDI ILMU KEPERAWATAN FAKULTAS KESEHATAN
SKRIPSI
PENGARUH KEKERASAN DALAM RUMAH TANGGA (KDRT)
SELAMA KEHAMILAN TERHADAP BERAT BADAN BAYI LAHIR DI RUANG PERINATAL CUT NYA’ DIEN RSUD
“KANJURUHAN” KEPANJEN
Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Keperawatan (S.Kep) Pada Program Studi Ilmu Keperawatan
Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Malang
Oleh:
OLIVIA MARVALENA LAYOVA NIM. 08060147
PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN
FAKULTAS ILMU KESEHATAN
ii
LEMBAR PERSETUJUAN
PENGARUH KEKERASAN DALAM RUMAH TANGGA (KDRT)
SELAMA KEHAMILAN TERHADAP BERAT BADAN BAYI LAHIR DI RUANG CUT NYA’ DIEN RSUD “KANJURUHAN” KEPANJEN
SKRIPSI
Disusun Oleh:
Olivia Marvalena Layova 08060147
Skripsi ini telah disetujui untuk diujikan
Tanggal 13 Juli 2012
Pembimbing I, Pembimbing II,
Tri Lestari H., M.Kep.,Sp.Mat. Lady Martha A, S. Kep,Ns.,M.kes
NIP.UMM. 112.9311.0304 NIP
Mengetahui,
Ketua Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Ilmu Kesehatan
Universitas Muhammadiyah Malang
LEMBAR PENGESAHAN
PENGARUH KEKERASAN DALAM RUMAH TANGGA (KDRT) SELAMA KEHAMILAN TERHADAP BERAT BADAN BAYI LAHIR DI RUANG
CUT NYA’ DIEN RSUD “KANJURUHAN” KEPANJEN SKRIPSI
Disusun Oleh: Olivia Marvalena Layova
08060147 Di ujikan
Pada tanggal 28 Juli 2012
Penguji I, Penguji II,
Tri Lestari H., M.Kep.,Sp.Mat. Lady Martha A, S. Kep,Ns.,M.kes
NIP.UMM. 112.9311.0304 NIP
Penguji III, Penguji IV,
Prof. DR. Sujono.M. Kes Yoyok Bekti Prasetyo., M.Kep.,Sp.Mat
NIP. UMM. 131877094 NIP. UMM. 112.0309.0405
Mengetahui,
Dekan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Malang
iv
SURAT PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN
Saya yang bertanda tangan di bawah ini :
Nama : Olivia Marvalena Layova
Nim : 08060147
Program Studi : Program Studi Ilmu Keperawatan FIKES UMM
Judul Skripsi : Pengaruh Kekerasan dalam Rumah Tangga (KDRT) selama Kehamilan terhadap Berat Badan Bayi Lahir di Ruang Cut Nya’ Dien RSUD “Kanjuruhan” Kepanjen.
Menyatakan dengan sebenarnya bahwa tugas akhir yang saya tulis ini
benar-benar hasil karya saya sendiri, bukan merupakan pengambilan tulisan atau pikiran
orang lain yang saya akui sebagai tulisan atau pikiran saya sendiri. Apabila dikemudian
hari dapat dibuktikan bahwa tugas akhir ini adalah jiplakan, maka saya bersedia
menerima sanksi atas perbuatan tersebut.
Malang, 30 Juli 2012
Yang Membuat Pernyataan,
Motto :
Beginnings are usually scary and endings
are usually sad, but it’s everything in
vi
Alhamdulillah……
Akhirnya 28 Juli 2012 pukul 10.00 WIB perjuangan panjang
ku ini menemukan titik terangnya…….
Ucapan syukur akan kebesaran Allah Swt yang telah
memberikan kesempatan pada diriku tuk menjalani dan
merasakan semua ini…
Terima Kasih Ya ALLAH…
Terima Kasih atas pembelajaran yang Engkau berikan
kepada hambamu ini….
Terima Kasih atas setiap anugerah yang telah Engakau
berikan…..
Ampunilah hambamu ini Ya ALLAH….
Hamba yang “terkadang harus memilih jalan yang salah
untuk menemukan suatu kebenaran” …..
Jalan panjang dan berliku, penuh halangan dan rintangan
yang mengiringi penulisan skripsi ini telah membuatku
bertambah yakin akan kebesaranNya,..
“sabar dan ikhlas”, dua kata yang makin aku pahami
maknanya, gampang mengucapkan tapi susah diamalkan…..
PERSEMBAHANKUUUUU……
Karya sederhana ini aku persembahkan untuk sepasang malaikatku…..
Mereka, yang dalam sujud-sujud panjangnya berdoa untuk kebaikanku….
Mereka yang begitu teristimewa dalam hidupku….
Terima kasih Ibu…. Terima kasih Ayah….
Keberhasilan dan perjuangan yang telah Q capai saat ini tidak pernah terlepas
dari cinta, kasih, bimbingan serta doa dan sujudmu…..
Q dapat berdiri saat ini karna Kalian yang mencintai Q….
Q dapat menyelesaikan karya ini karna perjuangan panjang yang telah
kalian lakukan…..
Maaf…..
Maafkan anakmu…. Jika hingga detik ini Q belum bisa menjadi anak yang berbakti dan belum bisa membahagiakan kalian…..
Maaf… Jika sampai detik ini Q belum bisa memberikan yang terbaik buat
Kaian……
Hanya karya kecil ini yang saat ini bisa Q persembahakan untuk kalian….
Terima Kasih Ibu… Terima Kasih Ayah….
Kalian yang tak pernah lelah mendidik dan menjadikanQ seperti sekarang ini…
Kalian adalah Orang Tua terhebat buatQ…. Kalian adalah motivasi terbesar dalam hidupQ…
Ibu…. Ayah… Q mencintai kalian…. Aku mencintai Ibu dan Ayah karena
viii Buat sahabatku “the cun” (nurul, ipha, nyepti and icun)….
Thanks teman…...
Kalian adalah sahabat terbaikku.. sahabat yang selalu meberiku dukungan dalam bentuk apapun, sahabat yang tetap setia ketika semua berlari menjauhiku… sahabat yang mampu memberikan tawa saat ku menangis….
Mungkin apa yang pernah kita alami bersama kadang melelahkan, menjeengkelkan bahkan penuh dengan air mata, tetapi itulah yang membuat persahabatan kita jauuuh lebih indah..
Sekarang biarkanlah nama kalian terus mengabadi di hatiku hingga aku paham bahwa kalian akan terus menjadi sahabat yang istimewa. Namun, aku pun paham bahwa suatu saat jika kita tidak bisa lagi untuk saling melempar senyuman. Hanyalah kenangan yang pernah kita punya... Maka dengan kerendahan hati izinkan aku mengenang kalian...
Terima Kasih teman… Semoga Persahabatan kita tidak pernah berakhir…
Buat keluargaQ..… (Umik, mbak wik, om shol, keponakananQ hamam dan hanum)
serta keluarga besarQ yang tak mungkin Q sebut satu persatu…. Terima kasih atas
perhatian dan doa-
doa yang telah kalian berikan selama ini… Maaf jika Q belum mampu
membala
s kebaikan kalian tapi percayalah Q sayang kalian semua….
Buatmu….. Seseorang yang special dalam hidupQ…. Terima kasih atas kasih sayang,
semangat, nasehat serta motivasi yang telah kamu berikan buatQ… Q tau meski dengan
cara yang berbeda kamu telah memberikan semangat dalam hidupQ terutama saat-saat
sulitQ dalam menyelesaikan karya kecil ini…
Buat teman-
teman seperjuangan “PSIK 2008” specially anak
-
anak PSIK C 08…
yang namanya tak mungkin Q sebutin satu persatu…
Terima kasih teman….. terima kasih buat keb
ersamaan kita selama ini,, terima kasih buat
cerita yang telah kita buat selama ini… cerita singkat yang mungkin takkan pernah bisa Q
lupakan… cerita yang akan tetap ada dalam catatan kecil di hidupQ… Specialy geng
bodrek (aa’, puguh, ijul, nur, sandy, gu
fron, adi S, leo, samsul, bima, alfan, wahyu, werdi).
Dan Five icon (ferni, intan, riska, melin, dan fitrah)....
Semangat teman…
Semoga kebersamaan kita tidak berhenti disini…
Buat temen-
temen kos “ Bendungan tangga no 16” (mbak ismi, yofrita,
ferni, fani,
icun, ita, dan nurul)… terima kasih atas kebersamaan kita selama ini…
Buat anak-
anak “KKN 23”… specially Mey Anggraini… terima kasih banyak
atasdukungan dan bantuanmu selama ini… semoga kita tetap menjadi teman dalam
x
KATA PENGANTAR
Assalamualaikum WR. WB
Alhamdulillah, puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah
melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi
ini, dengan judul “Pengaruh Kekerasan dalam Rumah Tangga selama Kehamilan
Terhadap Berat Badan Bayi Lahir di Ruang Cut Nya’ Dien RSUD “Kanjuruhan”
Kepanjen. Sebagai persyaratan untuk memperoleh gelar sarjana keperawatan (S.Kep)
pada Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas
Muhammadiyah Malang.
Bersamaan ini perkenankanlah saya mengucapkan terima kasih yang
sebesar-besarnya dengan hati yang tulus kepada :
1. Ibu Tri Lestari Handayani M.Kep., Sp.Mat selaku Dekan Fakultas Ilmu
Kesehatan Universitas Muhammadiyah Malang, sekaligus selaku Pembimbing
I saya yang telah memberikan dukungan, motivasi, arahan serta masukan yang
sangat berguna dalam penyusunan skripsi ini.
2. Ibu Nurul Aini, S.Kep, Ns., M.Kep selaku Ketua Program Studi Ilmu
Keperawatan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Malang,
terima kasih atas masukan, motivasi dan semua ilmu yang telah diberikan dan
juga dukungannya terhadap saya.
3. Ibu Lady Martha A, S.Kep.,Ns. M.Kep selaku Pembimbing II saya yang telah
memberikan dukungan, motivasi, arahan serta masukan yang sangat berguna
4. Seluruh Dosen dan Staf Pengajar Program Studi Ilmu Keperawatan dan
Diploma III Keperawatan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas
Muhammadiyah Malang.
5. Kedua orangtua dan keluarga saya tercinta dan tersayang yang selalu
mendoakan, mendukung dan menjadi semangat dalam hidup saya.
6. Responden yang berperan aktif dan meluangkan waktu untuk penelitian saya
sehingga penelitian ini dapat berjalan sesuai dengan apa yang diharapkan.
7. Rumah Sakit Umum Daerah “Kanjuruan” Kepanjen, yang telah memberikan
ijin atas penelitian yang saya lakukan.
8. Teman-teman PSIK angkatan 2008, khususnya PSIK C.
9. Sahabat-sahabatku “the cun” terima kasih teman atas motivasi dan bantuan
yang telah kalian berikan serta persahabatan dan kebersamaan yang membuat
hidupku lebih indah dan bearti.
10. Semua pihak yang telah membantu penyelesaian skripsi ini yang tidak dapat
saya sebutkan satu per satu.
Penulis Menyadari bahwa penyusunan tugas akhir skripsi ini masih jauh dari
sempurna. Oleh karena itu segala saran dan kritikan yang sifatnya membangun sangat
saya harapkan. Semoga tugas akhir skripsi ini dapat bermanfaat bagi masyarakat dan
dunia kesehatan khusunya di bidang keperawatan.
Malang, 30 Juli 2012
xii ABSTRAK
PENGARUH KEKERASAN DALAM RUMAH TANGGA (KDRT) TERHADAP BERAT BADAN BAYI LAHIR DI RUANG CUT NYA’ DIEN
RSUD “KANJURUHAN” KEPANJEN.
Olivia Marvalena L.1, Tri Lestari H., M.Kep., Sp.Mat.2, Lady Martha A, S.Kep., Ns.,
M.Kes3
Latar Belakang: Kekerasan dalam rumah tangga selama kehamilan adalah setiap perbuatan yang dilakukan pada istri yang dapat menyebabkan kesengsaraan secara fisik, psikologi, ekonomi dan seksual dalam lingkup rumah tangga pada saat istri sedang hamil. Kekerasan selama kehamilan akan mempengaruhi keadaan ibu dan janin. Ibu hamil yang mengalami kekerasan selama kehamilan akan beresiko melahirkan bayi berat lahir rendah, premature dan resiko cedera. Selain kekerasan dalam rumah tangga, faktor lain yang dapat mempengaruhi berat badan bayi saat lahir adalah paritas, status gizi dan umur ibu saat hamil.
Metode: Desain penelitian ini adalah desain Cross Sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh ibu yang post partum di RSUD “Kanjuruhan” Kepanjen sebanyak 106 orang. Teknik sampling yang digunakan pada 106 ibu post partum ini yaitu total sampling. Variabel independen adalah kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) selama kehamilan sedangkan variabel dependen adalah berat badan bayi lahir. Paritas, status gizi dan umur ibu merupakan variabel perancu dalam penelitian ini. Data dianalisa dalam bentuk analisa univariat, analisa bivariat dengan chi square dan (T test) Independen.
Hasil: Dari hasil analisa data dengan uji (T test) Independen, pada variabel KDRT didapatkan nilai t-hitung sebesar 0,812 dengan signifikansi sebesar 0,419. Pada t-tabel didapatkan nilai sebesar 1,983 dan dilakukan perbandingan, dimana t-hitung lebih rendah dari t-tabel (0,812 <
1,983) dan nilai signifikansi lebih besar dari α = 0,05 (0,812>0,05). Sedangkan untuk uji Chi Square pada variabel confounding didapatkan nilai Chi-Square hitung sebesar 37,122 dengan signifikansi sebesar 0,000, dimana nilai Chi-Square tersebut lebih besar dari Chi-Square tabel
(37,122 > 5,991) dan nilai signifikansi lebih kecil dari α = 0,05 (0,000<0,05).
Kesimpulan: Tidak ada pengaruh kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) selama kehamilan terhadap berat badan bayi lahir di Ruang Cut Nya’ Dien RSUD “Kanjuruhan” Kepanjen. Tetapi berat badan bayi lahir dipengaruhi oleh variabel confounding yaitu status gizi.
Kata Kunci: kekerasan dalam rumah tangga, kehamilan, berat badan bayi lahir
1. Mahasiswa Program Studi Ilmu Keperawatan, Fakultas Ilmu Kesehatan, Universitas Muhammadiyah Malang
2. Dosen Program Studi Ilmu Keperawatan, Fakultas Ilmu Kesehatan, Universitas Muhammadiyah Malang
ABSTRACT
INFLUENCE OF DOMESTIC VIOLENCE (Domestic Violence) ON WEIGHT OF BABIES BORN AT THE CUT NYA 'DIEN OF
“KANJURUHAN” HOSPITAL IN KEPANJEN
Olivia Marvalena L.1, Tri Lestari H., M.Kep., Sp.Mat.2, Lady Martha A, S.Kep., Ns., M.Kes3
Introduction: Domestic violence during pregnancy is any action performed on a wife that can cause physical suffering, psychological, economic and sexual abuse within the household when his wife was pregnant. Violence during pregnancy will affect the state of the mother and fetus. Pregnant women who experience violence during pregnancy will give birth to babies at risk of low birth weight, premature and risk of injury. In addition to domestic violence, other factors that may affect the baby's weight at birth was parity, nutritional status and age of the mother during pregnancy.
Methods: The study design was cross sectional design. Population in this study is the entire post-partum mothers in "Kanjuruhan" hospital Kepanjen total of 106 people. The technique sampling that used of 106 mothers with post partum is total sampling. Independent variable is domestic violence (domestic violence) during pregnancy, while the dependent variable was birth weight. Parity, nutritional status and maternal age is a confounding variable in this study. Data were analyzed in univariate analysis, bivariate analysis with chi square and (T test) Independent.
Results: From the analysis of data with the test (T test) Independent, the variable Domestic Violence found that t count value is 0.812 with significance value of 0.419. In the t-table found that the value is 1.983 and done comparison, where the of t score value is lower than the t-table (0.812 <1.983) and significance values greater than α = 0.05 (0.812> 0.05). The analysis Chi Square test on confounding variables found that Chi-Square count value is 37.122 with significance value of 0.000, where the Chi-Square value is greater than the Chi-Square table
(37.122> 5.991) and the significance value less than α = 0.05 (0.000 <0.05).
Conclusion: There was no effect of domestic violence (domestic violence) during pregnancy on the birth weight babies at the Cut Nya' Dien of "Kanjuruhan" Hospital in Kepanjen. But the birth weight babies are influenced by confounding variables, namely nutritional status.
Key words: domestic violence, pregnancy, birth weight babies
1. Student on Nursing Science Program, Faculty of Health Sciences, University of Muhammadiyah Malang
2. Lecture on Nursing Science Program, Faculty of Health Sciences, University of Muhammadiyah Malang
xiv DAFTAR ISI
Halaman Judul ... i
Lembar Persetujuan ... ii
Lembar Pengesahan ... iii
Lembar Pernyataan Keaslian Penelitian ... iv
Motto ... v
Lembar Persembahan ... vi
Kata Pengantar ... x
Abstrak ... xii
Abstract ... xiii
Daftar Isi ... xiv
Daftar Tabel ... xviii
Daftar Gambar ... xix
Daftar Lampiran ... xx
BAB I PENDAHULUAN ... 1
1.1 Latar Belakang Masalah ... 1
1.2 Rumusan Masalah ... 8
1.3 Tujuan Penelitian ... 8
1.3.1 Tujuan Umum ... 8
1.3.2 Tujuan Khusus ... 8
1.4 Manfaat Penelitian ... 9
1.4.1 Bagi Peneliti ... 9
1.4.2 Bagi Bidang Keperawatan ... 9
1.4.3 Bagi Peneliti Institusi Pelayanan ... 9
1.4.4 Bagi Masyarakat ... 9
1.5 Keaslian Penelitian ... 10
BAB II TINJAUAN PUSTAKA ... 12
2.1 Kekerasan dalam Rumah Tangga(KDRT) ... 12
2.1.1 Definisi Kekerasan dalam Rumah Tangga ... 12
2.1.2 Siklus Kekerasan dalam Rumah Tangga ... 14
2.1.3 Penyebab Kekerasan dalam Rumah Tangga... 15
2.1.5 Karakteristik Perempuan Korban Kekerasan
dalam Rumah Tangga ... 19
2.1.6 Dampak Kekerasan dalam Rumah Tangga ... 19
2.1.7 Kekerasan dalam Rumah Tangga selama Kehamilan ... 20
2.1.8 Faktor Resiko terjadinya KDRT selama Kehamilan ... 21
2.1.9 Jenis-jenis Kekerasan dalam Rumah Tangga selama Kehamilan ... 23
2.1.10 Pengaruh Tindakan Kekerasan dalam Rumah Tangga selama kehamilan ... 26
2.2 Berat Badan Bayi Lahir ... 31
2.2.1 Berat Badan Lahir Normal ... 31
2.2.2 Penanganan Bayi Baru Lahir ... 31
2.2.3 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Berat Bayi Lahir ... 32
2.3. Bayi Berat Lahir Rendah (BBLR) ... 36
2.3.1 Definisi Bayi Berat Lahir Rendah (BBLR) ... 36
2.3.2 Prevalensi ... 37
2.3.3 Etioogi ... 37
2.3.4 Diagnosa ... 42
2.3.4.1 Sebelum Bayi Lahir ... 42
2.3.4.2 Setelah Bayi Lahir ... 43
2.3.5 Prognosis ... 44
2.3.6 Komplikasi ... 45
2.3.7 Pencegahan ... 45
2.4. Pengaruh Kekerasan dalam Rumah Tangga selama Kehamilan terhadap berat badab bayi lahir ... 46
BAB III KERANGKA KONSEP DAN HIPOTESIS PENELITIAN ... 49
3.1 Kerangka konsep ... 49
3.2 Hipotesis Penelitian ... 52
BAB IV METODE PENELITIAN ... 53
4.1 Desain Penelitian ... 53
4.2 Kerangka Kerja ... 53
4.3 Populasi, Sampel dan Sampling ... 55
xvi
4.3.2 Sampel ... 55
4.3.3 Sampling ... 55
4.4 Variabel Penelitian ... 56
4.4.1 Variabel Independen ... 56
4.4.2 Variabel Dependen ... 56
4.4.3 Variabel Perancu (Confonding) ... 56
4.5 Definisi Operasional ... 57
4.6 Tempat Penelitian ... 58
4.7 Waktu Penelitian ... 58
4.8 Instrumen Penelitian ... 59
4.8.1 Kuisioner atau Angket ... 59
4.8.1.1 Kuisioner KDRT ... 59
4.8.1.2 Kuisioner Penilaian untuk Status Gizi ... 59
4.8.2 Dokumentasi ... 60
4.9 Prosedur Penelitian ... 61
4.10 Pengelolaan Data dan Analisa Data ... 61
4.10.1 Pengeloaan Data ... 61
4.10.2 Analisa Data ... 62
4.11 Etika Penelitian ... 64
BAB V HASIL PENELITIAN DAN ANALISA DATA ... 66
5.1. Gambaran Umum Penelitian ... 66
5.2. Data Umum ... 67
5.2.1. Karakteristik Responden Berdasarkan Usia Responden ... 67
5.2.2. Karakteristik Respondn Berdasarkan Pekerjaan ... 67
5.2.3. Karakteristik Responden Berdasarkan Tingkat Pendidikan ... 68
5.2.4. Karakteristik Responden Berdasarkan Paritas ... 69
5.2.5. Karakteristik Responden Berdasarkan Cara Persalinan ... 69
5.2.6. Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis kelamin Bayi ... 70
5.2.7. Karakteristik Responden Berdasarkan Status Gizi Ibu ... 70
5.2.8. Karakteristik Bayi Baru Lahir ... 71
5.3. Hasil Penelitian ... 71
5.3.1. Kekerasan dalam rumah tangga selama kehamilan... 71
5.4. Analisa Data ... 74
5.4.1. Pengujian pengaruh antara KDRT selama kehamilan terhadap Berat Badan Bayi Lahir... 75
5.4.2. Pengujian pengaruh paritas, status gizi dan usia ibu terhadap Berat Badan Bayi Lahir... 76
BAB VI PEMBAHASAN ... 77
6.1. Interpretasi dan Diskusi Hasil ... 80
6.1.1. Pengaruh kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) selama Kehamilan terhadap Berat Badan Bayi Lahir ... 80
6.1.2. Pengaruh Paritas sebagai Variabel counfonding terhadap Berat Badan Bayi Lahir... 83
6.1.3. Pengaruh Status Gizi sebagai Variabel confounding terhadap Berat Badan Bayi Lahir... 85
6.1.4. Pengaruh Usia Ibu sebagai Variabel confounding terhadap Berat Badan Bayi Lahir... 86
6.2. Keterbatasan Penelitian ... 88
6.3. Implementasi Keperawatan ... 89
BAB VII KESIMPULAN DAN SARAN ... 91
7.1. Kesimpulan ... 91
7.2. Saran ... 93
xviii
DAFTAR TABEL
Tabel 4.1: Definisi Operasional ... 57
Tabel 5.1. Distribusi Frekuensi Usia Responden ... 67
Tabel 5.2. Distribusi Frekuensi Pekerjaan ... 67
Tabel 5.3. Distribusi Frekuensi Pendidikan Responden ... 68
Tabel 5.4. Distribusi Frekuensi Paritas Responden... 69
Tabel 5.5. Distribusi Frekuensi Cara Persalinan Responden ... 69
Tabel 5.6. Distribusi Frekuensi Jenis Kelamin Bayi ... 70
Tabel 5.7. Distribusi Frekuensi Status Gizi Ibu ... 70
Tabel 5.8. Tabel Karakteristik Bayi baru Lahir ... 71
Tabel 5.9. Distribusi Frekuensi KDRT yang dialami Responden ... 71
Tabel 5.10. Distribusi Frekuensi Jenis-Jenis Kekerasan dalam rumah tangga... 72
Tabel 5.10.1. Kekerasan Psikologis ... 72
Tabel 5.10.2. Kekerasan Ekonomi... 72
Tabel 5.10.3. Kekerasan Fisik ... 73
Tabel 5.10.4. Kekerasan Seksual ... 73
Tabel 5.11. Karakteristik Berat Badan Bayi Lahir ... 74
Tabel 5.12. Pengaruh KDRT terhadap Berat Badan bayi Lahir ... 75
Tabel 5.13. Tabulasi Silang Paritas dengan Berat Badan Bayi Lahir ... 76
Tabel 5.14. Tabulasi Silang Satatus Gizi dengan Berat Badan bayi Lahir ... 77
Tabel 5.15. Tabulasi Silang Usia Ibu dengan Berat Badan Bayi Lahir ... 77
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1. Siklus Pelaku Kekerasan dalam rumah Tangga ... 14
Gambar 3.1. Kerangka Konseptual ... 50
xx
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 : Surat Izin Penelitian Universitas Muhammadiyah Malang ... 99
Lampiran 2 : Surat Izin Penelitian Badan Kesatuan dan Politik ... 100
Lampiran 3 : Surat Izin Penelitian RSUD Kanjuruan Kepanjen ... 101
Lampiran 4 : Surat Keterangan Penelitian ... 102
Lampiran 5 : Lembar Permohonan menjadi Responden ... 103
Lampiran 6 : Lembar Persetujuan Menjadi Responden ... 104
Lampiran 7 : Lembar Kuisioner ... 105
Lampiran 8 : Lembar observasi ... 110
Lampiran 9 : Master Tabulasi Data ... 114
Lampiran 10: Lampiran SPSS ... 119
Lampiran 11: Lampiran Foto ... 126
DAFTAR PUSTAKA
Amiruddin, R. (2007). Status Gizi Ibu Hamil, Rokok, dan Efeknya. Jakarata : ECG.
Asrinah, dkk. (2010). Asuhan Kebidanan Masa Kehamilan. Yogyakarta: Graha Ilmu Bobak, I.M. (2004). Buku Ajar Keperawatan Maternitas. Edisi 4. Jakarta : EGC.
Condro, Kresno. (2007). Hubungan Antara Kehamilan Pada Ibu Usia Muda dan Usia Tua dengan Kejadian BBLR.
Cunningham, M.D. (2001). Obstetri Williams. Jakarta : EGC.
Dempsey & Dempsey. 2002. Riset Keperawatan: Buku Ajar & Latihan. Edisi 4. Jakarta: EGC
Departemen Kesehatan RI. (2001). Asuhan Kesehatan Anak Dalam Konteks Keluarga. Jakarta : Depkes
Departemen Kesehatan RI. (2005). Dampak Serius KDRT bagi Kesehatan
Masyarakat. www.depkes.go.id. Diperoleh tanggal 12 Mei 2012.
Devinci, S.E. (2007). Prevalence of Domestic Violence During Pregnancy in A Turkish. www.proquest.umi.com. Diperoleh tanggal 13 Mei 2012.
Dharmono. (2004). Dampak kekerasan dalam rumah tangga terhadap perempuan. Jakarta : Mitra Perempuan.
Dharmono, S. (2008). Kekerasan dalam rumah tangga : Dampaknya bagi kesehatan jiwa. Jakarata : Balai penerbit FK UI.
El Kady D, Gilbert WM, Et all. (2005). Violence Against Women During Pregnancy. Journal Obstet Gynecol. 105:357-363
Ervita, M. & Utami, S. (2002). Memahami gernder dan kekerasan terhadap perempuan.
Yogyakarata: Rifka Annisa Women’s crisis center.
Filendra, Rossa Eni. (2008). Perbedaan Kekerasan selama Kehamilan dengan Kepatuhan Frekuensi ANC terhadap Kelahiran Premature di Kabupaten Organ Komeling Ulu..
Handayani. (2006). Pengaruh kekerasan fisik, psikologis, ekonomi, dan seksual selama kehamilan terhadap interaksi ibu-bayi pada periode post partum.
Hanifa. (2004). Analisis Kasus BBLR di RS Koja Jakarta Utara Tahun 2004. Depok : Skripsi FKM-UI.
Hasan, R., Alatas, H.(2000). Buku Kuliah Ilmu Kesehatan Anak. Jilid 3. Cetakan 9, hal 1102-1105 : Jakarata.
xxii
Hedin, L.W. (2000). Domestic Violence During Pregnancy. www.idealibrary.com. Diperoleh tanggal 13 Mei 2012.
Hidayat, Aziz Alimul. (2008). Metodologi Penelitian Kebidanan dan Teknik Analisis Data Jakarta : Salemba Medika
Humphyres, J & Campbell, J.C. (2004). Family violence and during practice. Philadelphia: Lippincott Williams & Wilkins.
Info Kesehatan Reproduksi.(2006). Undang – Undang Kekerasan dalam Rumah Tangga. (http//saran.kespro.info/disku04.html). Diperoleh 02 Mei 2012.
Jahanfar, S dan Malekzadegan. Z. (2007). The Prevalence of Domestic Violence Among Pregnant Women Who Were Attetend in Iran University of Medical Scince
Hospitals. www.proquest.umi.com. Diperoleh tanggal 13 Mei 2012.
Jenifer. (2008). Domestic Violence During Precnancy. www.pregnancyandbaby.com. Diperoleh tanggal 13 Mei 2012.
Kasdu, D. (2007). Gizi dalam Kesehatan Reproduksi. Jakarta : EGC.
Komnas Perempuan. (2008). Peta Kekerasan Pengalaman Perempuan Indonesia. Jakarta: Ameepro.
Lise E. Fried, DSc, MS; Howard Cabral, PhD, MPH, Et all. (2008). Lifetime and During Pregnancy Experience of Violence and the Risk of Low Birth Weight and Preterm Birth. Journal Midwifery Womens Health. 53(6):522-528.
Lubis, Z. (2007). Status Gizi Ibu Hamil serta Pengaruhnya Terhadap Bayi yang Dilahirkan. Jakarta : Puspa Swara.
Luhulima, Achie Sudiarti. (2002). Pemahaman Bentuk-Bentuk Tindak Kekerasan Terhadap Perempuan dan Alternatif Pemecahannya. Jakarta: PT. Alumni.
Lowdermilk, D. L., Perry, S.E., Bobak, I.M. (2000). Meternity & woman health care. (7th ed.), St. Louis : Mosby Inc.
Manuaba, Prof. Dr. (2007). Ilmu Kebidanan, Penyakit Kandungan & Keluarga Berencana untuk Pendidikan Bidan. EGC. Jakarta
Mattson, S and Smith, J.E.(2004). Core Curiculum of Maternal-Newborn Nursing. USA: Elsevier.
Mitra Perempuan. (2002). Laporan tahunan catatan kekerasan terhadap perempuan. Jakarta: Yayasan Penghapusan Kekerasan terhadap Perempuan.
Murah Monde. (2006). Hubungan antara Kejadian BBLR dengan Status Gizi Ibu Berdasarkan Ukuran Lingkar Lengan Atas.
Nurmalawaty, (2005). Perlindungan Hukum Terhadap Isteri yang Menjadi Korban Kekerasan Suami
Nursalam. (2003). Konsep dan penerapan metodologi penelitian ilmu keperawatan. Jakarta: Salemba Medika.
Nursalam. (2008). Konsep dan Penerapan Metodologi Penelitian Ilmu Keperawatan. Jakarta : Salemba Medika.
O’Reilly, R. (2007). Domestic Violence Against Women in Their Childbearing Year : A
Reviewof The Literature.www.proquest.umi.com. Diperoleh tanggan 13 mei
2012.
PAHO. (2001). Domestic Violence During Precnancy. www.paho.org.com. Diperoleh tanggal 13 mei 2012.
Polona Selic; Katja Pesjak, Et all. (2011). The Prevalence of Exposure to Domestic Violence and the Factors Associated with Co-occurrence of Psychological and Physical Violence Exposure. Journal BMC Public Health. 11(621).
Rancangan Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2004 Tentang Penghapusan Kekerasan Dalam Rumah Tangga (PKDRT)
Rosmala Nur. (2010). Pengaruh Kekerasan Masa Hamil-Nifas, Faktor Penyebab dan Dampaknya terhadap Gangguan Kesehatan Reproduksi di Kelurahan Tanjung Batu, Donggala Sulawesi Tengah.
Setiadi. (2007). Konsep dan Penulisan Riset Keperawatan. Yogyakarta : Graha Ilmu Sofyan, M. (2006). Bidan Menyongsong Masa Depan. Jakarta : PP IBI.
Sondang Marisi Widyawati. (2009). Persepsi Masyarakat tentang Kekerasan dalam Rumah Tangga Selama Kehamilan di Lingkungan 03 Kelurahan 02 Kecamatan Medan Belawan.
Srimalem. (2001). Hubungan Amtara Kejadian BBLR dengan Paritas di Rumah Sakit Cipto Mangunsumo Jakarta.
Subono, N. I. (2002). Laki-laki : Pelaku atau korban kekerasan. Jurnal Perempuan: untuk pencerahan dan kesetaraan: 26. Jakarta: Yayasan Jurnal Perempuan. Sugiyono. (2009). Metode Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif. CV.Alfabeta:Bandung.
Sugiyono. (2010). Statistik Untuk Penelitian. Bandung : CV Alfabeta.
Sujati, N.K. (2002). Kekerasan dosmetik, komplikasi kehamilan dan karakteristik ibu hamil di kabupaten Ogan Komering Ulu Sumatera Selatan.
Sumaryono, S. R. (2004). Undang-undang Republik Indonesia no. 23 th 2004 tentang penghapusan kekerasan dalam rumah tangga. Jakarta: Kementrian Pemberdayaan Perempuan.
Susanti, N.N.(2008). Psikologi Kehamilan. Jakarta : EKG.
xxiv
Venny A (2003). Memahami Kekerasan terhadap Perempuan. Jakarta: Yayasan Jurnal Perempuan.
Wahjana,J. (2003). Kekerasan perempuan. http://www.rnw.nl/ranesi/html. kekerasan . Diperoleh tanggal 02 Mei 2012.
Wibowo, N dan Basuki. (2006). Resiko dan Pencegahan Kelahiran Premature. Jakarta : Balai Penerbit FK UI.
World Health Organisation. (2005). Violence and health Fact Sheet No 239
http://www.who.int/mediacentre/factsheets/fs239/en/. Di peroeh tanggal 20
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Tindak kekerasan di dalam rumah tangga (domestic violence) merupakan
jenis kejahatan yang kurang mendapatkan perhatian dan jangkauan hukum.
Tindak kekerasan dalam rumah tangga umumnya melibatkan pelaku dan
korban diantara anggota keluarga didalamnya. Saat ini kekerasan terhadap
perempuan merupakan masalah yang global yang banyak dibicarakan.
Diperkiraan paling sedikit satu di antara lima perempuan di dunia pernah
mengalami kekerasan yang di lakukan oleh pria (Sofyan, 2006). Komnas
Perempuan (2008) menyatakan bahwa bentuk kekerasan yang paling sering
terjadi adalah Kekerasan dalam Rumah Tangga (KDRT). Pada tahun 2006,
angka kekerasan dalam rumah tangga di Indonesia mencapai 16.709 kasus
(Komnas Perempuan, 2008). Hasil penelitian Nurmalawanty (2005)
menunjukkan adanya peningkatan jumlah kekerasan pada perempuan tiap
tahun.
Praktek kekerasan dalam rumah tangga yang terjadi tidak hanya
merupakan bentuk pelanggaran normasosial dan kemanusiaan, namun juga
merupakan wujud pengingkaran kewajiban untuk mewujudkan derajat
2
rumah tangga yang dilakukan oleh suami dapat berdampak serius terhadap
kesehatan seorang wanita (Depkes, 2005).
Kekerasan dalam rumah tangga adalah setiap perbuatan terhadap
seseorang terutama perempuan, yang berakibat timbulnya kesengsaraan atau
penderitaan secara fisik, seksual, psikologis, dan/ atau penelantaran rumah
tangga termasuk ancaman untuk melakukan perbuatan, pemaksaan, atau
perampasan kemerdekaan secara melawan hukum dalam lingkup rumah
tangga (UU PKDRT No. 23, 2004).
Kekerasan dalam rumah tangga dapat terjadi pada semua wanita,
termasuk ketika wanita sedang hamil. Meskipun kehamilan sering dianggap
penting bagi seorang wanita, dimana seorang wanita harus dilindungi, tetapi
kebanyakan studi menunjukkan antara 4%-12% wanita yang hamil
melaporkan bahwa mereka tetap mendapat perilaku kekerasan selama
kehamilannya. Lebih dari 90% wanita hamil mendapatkan kekerasan dari
pasangannya. Dan sebagian dari wanita tesebut mendapatkan perilaku
kekerasan fisik berupa tendangan dan pukulan di bagian perut (Depkes,
2005).
Wanita yang menjadi korban kekerasan memiliki masalah kesehatan fisik
dan mental. Dampak dari kekerasan dalam rumah tangga berupa keinginan
dan perilaku bunuh diri, tekanan mental, dan ganguan fisik seperti pusing,
nyeri, lemas, dan gangguan fungsi vagina. Pada wanita hamil, kekerasan
mengakibatkan gangguan dalam kehamilan, pertumbuhan janin terlambat,
peningkatan kebiasaan merokok, penyakit menular seksual, keguguran,
3
sering berujung pada kematian ibu dan bayi (Dharmono, 2008). Resiko
trauma/cidera yang dialami bayi jauh lebih besar karena kondisi bayi yang
masih rentan terhadap trauma (Curry, 1998 dalam Lowdermilk, 2000).
Menurut Pudjiati (2003) bayi dilahirkan dari rahim seorang ibu setelah
dikandung kurang lebih 40 minggu dan pada waktu lahir mempunyai berat
badan sekitar 3000 gr dan panjang badan 5 cm . Secara umum berat bayi lahir
adalah berat badan bayi setelah kelahiran kurang dari 24 jam yang diukur
dengan timbangan tidur dan dinyatakan dalam gram. Berat badan bayi yang
normal adalah antara 3000 gr sampai 4000 gr dan bila dibawah atau kurang
dari 2500 gr dikatakan berat badan lahir rendah (BBLR) (Jumiarni, 2006).
Banyak hal yang mempengaruhi berat badan bayi baru lahir diantaranya status
gizi ibu yang kurang, usia ibu yang terlalu muda dan terlalu tua, paritas atau
urutan anak dalam keluarga, kebiasaan ibu merokok, pendidikan ibu,dan
penyakit yang diderita ibu (Jones, 2002).
Bayi berat lahir rendah ialah bayi baru lahir yang berat badannya saat
lahir kurang dari 2500 gram (I.G.B Manuaba, 2007). Berat badan pada
kehamilan apapun sangat berfariasi dan harus digambarkan pada grafik
presentil. Bayi yang berat badannya diatas presentil 90 dinamakan besar untuk
umur kehamilan dan yang di bawah presentil 10 dinamakan ringan untuk
umur kehamilan. Bayi yang berat badannya kurang dari 2500 gram pada saat
lahir di namakan berat badan lahir rendah. Berkaitan dengan penanganan dan
harapan hidupnya bayi berat badan lahir rendah di bedakan menjadi bayi
berat lahir rendah (1500–2500 gram), bayi berat lahir sangat rendah (<1500
4
Masalah yang sering dihadapi bayi BBLR adalah imaturitas organ-organ
tubuh karena lahir kurang bulan. Seperti kurangnya kemampuan untuk
mencerna makanan, pada bayi preterm mempunyai lebih sedikit simpanan
garam empedu, yang diperlukan untuk mencerna dan mengabsorbsi lemak
dibandingkan dengan bayi aterm. Produksi amilase pankreas dan lipase, yaitu
enzim yang terlibat dalam pencernaan lemak dan karbohidrat juga menurun.
Begitu pula kadar laktose (enzim yang diperlukan untuk mencerna susu) juga
sampai sekitar kehamilan 34 minggu. Selain itu paru yang belum matang
dengan peningkatan kerja nafas dan kebutuhan kalori yang meningkat.
Masalah pernafasan juga akan mengganggu makanan secara oral. Potensial
untuk kehilangan panas akibat permukaan tubuh dibanding dengan BB dan
sedikitnya jaringan lemak di bawah kulit. Kehilangan panas ini akan
meningkatkan kebutuhan akan kalori.
(http://yayannerz.blogspot.com/2012/05/bayi-berat-lahir-rendah-bblr-dan-bayi.html di peroleh tanggal 02 Mei 2012).
Penelitian sebelumnya dilakukan oleh Rosmala Nur (2010) tentang
pengaruh kekerasan masa hamil-nifas, faktor penyebab dan dampaknya
terhadap gangguan kesehatan reproduksi di Kelurahan Tanjung Batu,
Donggala Sulawesi Tengah. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa
kekerasan suami terhadap istri terjadi pada masa hamil-nifas, dan persentase
terbanyak dialami istri di kota sebesar 43,28 persen daripada di desa sebanyak
42,8 persen berpengaruh terhadap kesehatan reproduksi.
Selain itu penelitian yang dilakukan oleh Filendra (2008) tentang
5
terhadap kelahiran premature di Kabupaten Organ Komeling Ulu.
Menunjukkan Kelompok BBLR mengalami lebih banyak kekerasan selama
kehamilan dibandingkan kelompok BBLC. Frekuensi ANC secara
independen mempunyai hubungan yang signifikan dengan kelahiran BBLR
disamping kekerasan selama kehamilan.
Di Propinsi Jawa Timur, BBLR masih menjadi penyebab kematian
neonatal tertinggi pada tahun 2004 sebesar 36,23% dan 2005 sebesar 34,72%.
Sedangkan di rumah sakit Dr. Soetomo pada tahun 2004 dari 232 kasus
kematian neonatal sebesar 78,88% merupakan bayi BBLR dan pada tahun
2005, 62,86% dari 306 kasus kematian neonatal merupakan BBLR, dengan
infeksi sebagai penyebab kematian BBLR tertinggi sebesar 25,68% di tahun
2006 dan 37,31% di tahun 2007 disusul afiksia, prematuritas, gangguan nafas
dan kelainan kongenietal. Sedangakan di wilayah kabupaten Malang jumlah
kasus BBLR pada tahun 2008 sebanyak 585 kasus dan sebanyak 434 kasus
yang dapat ditangani. Resiko kematian BBLR 10 kali lipat dibanding bayi
normal. Resiko semakin bertambah jika bayi semakin kecil dan immature.
(http://www.scribd.com/doc/75898126/Tabel-Profil-Provinsi-Jawa-Timur-2010 di peoleh tanggal 02 Mei 2012).
Kejadian BBLR ini secara umum disebabkan oleh berbagai faktor, baik
faktor dari ibu maupun dari janin. Faktor dari ibu yang dapat menyebabkan
BBLR diantaranya adalah status gizi, umur ibu yang <20 tahun atau >35
tahun serta paritas. Status gizi sangat diperlukan pada saat kehamilan untuk
pertumbuhan janin dalam kandungan. Bila status gizi ibu normal pada masa
6
sehat, cukup bulan dengan berat badan normal. Pada faktor umur ibu, umur
yang aman bagi seorang wanita untuk hamil adalah 20-35 tahun, hal ini
berhubungan dengan kematangan organ reproduksi seorang wanita.
Kehamilan yang kurang dari 20 tahun secara biologi optimal,emosinya
cenderung labil, mentalnya belum matang sehingga mudah mengalami
keguncangan yang mengakibatkan kurangnya perhatian terhadap pemenuhan
zat-zat gizi selama kehamilannya. Sedangkan kehamilan yang terjadi pada usia
diatas 35 tahun terkait dengan kemunduran dan penurunan daya tahan tubuh
serta berbagai penyakit (Wibowo dan Basuki, 2006).
Pada paritas umunya ibu yang melahirkan dengan bayi berat lahir
rendah (BBLR) adalah multipara. Karena dilihat dari pengalaman dalam
melahirkan, ibu multipara lebih memiliki pengalaman dalam persalinan,
kelahiran dan menjadi seorang ibu. Selain itu fungsi organ yang di miliki oleh
ibu multipara lebih siap dalam menjaga kahamilan dan menerima kehadiran
janin dalam kandungannya dibanding dengan ibu primipara (Handayani,
2006).
Berdasarkan data studi pendahuluan di Ruang Perinatal Cut Nya’ Dien
RSUD kepanjen pada tanggal 28 Mei 2012, didapatkan data jumlah kelahiran
bayi sebeasar 106 kelahiran. Sedangkan untuk bayi dengan kejadian BBLR
sebesar 53 bayi. Pada umumnya BBLR disebabkan oleh malnutrisi tetapi
untuk kasus BBLR dengan penyebab KDRT sendiri belum teridentifikasi
oleh para perawat di ruang perinatal Cut Nya’ Dien. Hal ini bisa disebabkan
7
tidak bisa mengungkapakan kejadian yang sebenarnya selain itu pasien juga
masih menggap bahwa hal ini sulit untuk diungkapkan.
Dari data Dinas Informasi dan Komunikasi Pemprov Jatim tercatat
beberapa kasus KDRT selama beberapa tahun. Pada tahun 2006 tercatat 97
kasus, di tahun 2007 sebanyak 151 kasus, sedangkan pada tahun 2008 tercatat
155 kasus dan pada tahun 2009 tercatat sekitar 245 kasus KDRT. Tetapi data
ini belum akurat karena banyak kasus-kasus KDRT yang belum terungkap.
(http://litbangkemdiknas.net/japati/indexx.php?module=detaildata&id=741
di peroleh tanggal 11 Mei 2012).
Peran perawat disini adalah sebagai educator yaitu untuk meningkatkan
pengetahuan dalam upaya mencegah terjadinya kekerasan dalam rumah
tangga dimasyarakat, karena keluarga merupakan unit terkecil dari masyarakat
yang harus dilindungi dari tindak kekerasan dalam rumah tangga. Selain itu
peran perawat disini juga untuk melakukan pendampingan, memulihkan dan
melakukan perawatan fisik, serta mesupport kondisi psikis korban. Tujuan
pendidikan perawat adalah untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat
yang termasuk keluarga, karena keluarga merupakan unit terkecil dalam
masyarakat yang dapat mempengaruhi suatu komunitas.
Selain fenomena diatas, banyak teori yang menyatakan bahwa kekerasan
dalam rumah tangga yang terjadi selama kehamilan dapat membahayakan ibu
dan janin, salah satu bahaya terhadap janin adalah terjadinya BBLR, tetapi
penelitian tentang BBLR ini masih harus diteliti lebih lanjut, untuk itu peneliti
8
Rumah Tangga selama Kehamilan terhadap Berat Badan Lahir Bayi di Ruang
Cut Nya’ Dien RSUD “Kanjuruan”Kepanjen”.
1.2. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang di atas maka perumusan masalahnya adalah
1. Apakah Ada Pengaruh antara Kekerasan dalam Rumah Tangga (KDRT)
selama Kehamilan terhadap Berat Badan Bayi Lahir di Ruangan Cut Nya’
Dien RSUD “Kanjuruhan” Kepanjen.
2. Apakah Ada Pengaruh antara Variabel Confonding (status gizi, paritas,
dan umur ibu) terhadap Berat Badan Bayi Lahir di Ruangan Cut Nya’ Dien
RSUD “Kanjuruhan” Kepanjen.
1.3. Tujuan
1.3.1. Tujuan Umum
Mengidentifikasi tentang pengaruh kekerasan dalam rumah tangga (KDRT)
selama kehamilan terhadap Berat Badan Bayi Lahir di Ruangan Cut Nya’
Dien RSUD “Kanjuruhan” Kepanjen.
1.3.2. Tujuan Khusus
a. Mengetahui gambaran kekerasan dalam rumah tangga selama kehamilan
pada ibu post partum dengan Berat Badan Bayi Lahir di Ruangan Cut
Nya’ Dien RSUD “Kanjuruhan” Kepanjen.
b. Mengidentifikasi karakteristik bayi baru lahir di Ruangan Cut Nya’ Dien
RSUD “Kanjuruhan” Kepanjen.
c. Mengidentifikasi berat badan bayi baru lahir di Ruangan Cut Nya’ Dien
9
d. Mengidentifikasi variabel confounding (status gizi, paritasdan umur ibu)
dengan berat badan bayi lahir di Ruangan Cut Nya’ Dien RSUD
“Kanjuruhan” Kepanjen
e. Mengidentifikasi pengaruh kekerasan dalam rumah tangga selama
kehamilan terhadap Berat Badan Bayi Lahir di Ruangan Cut Nya’ Dien
RSUD “Kanjuruhan” Kepanjen
1.4. Manfaat Penelitian 1.4.1. Bagi Peneliti
Penelitian ini bermanfaat untuk mengetahui pengaruh kekerasan dalam
rumah tangga (KDRT) selama kehamilan terhadap Berat Badan Bayi Lahir
di Ruangan Cut Nya’ Dien RSUD “Kanjuruhan” Kepanjen. 1.4.2. Bagi Bidang Keperawatan
Hasil penelitan ini dapat sebagai bahan masukan kepada bidang keperawatan
dalam memberikan asuhan keperawatan maternitas yang lebih komperhensif
pada ibu hamil khususnya yang terkait dengan kekerasan rumah tangga.
1.4.3. Bagi Institusi Pelayanan (RS)
Memberi masukan tentang pengaruh kekerasan selama kehamilan terhadap
kejadian bblr sehinggga diharapkan dapat memberikann perhatian dan
pelayanan yang khusus terhadap ibu hamil yang mengalami kekerasan.
1.4.4. Bagi Masyarakat
Menambah informasi kepada masyarakat tentang pengaruh kekerasan selama
kehamilan terhadap kejadian bblr, sehingga diharapkan masyarakat dapat
10
1.5. Keaslian Penelitian
Menurut pengetahuan peneliti penelitian ini belum pernah dilakukan tetapi
sudah ada penelitian terkait tentang kekerasab dalam rumah tangga selama
kehamilan yang sudah dilakukan seperti :
1. Rosmala Nur (2010) “ Pengaruh Kekerasan Masa Hamil-Nifas, Faktor
Penyebab dan Dampaknya terhadap Gangguan Kesehatan Reproduksi di
Kelurahan Tanjung Batu, Donggala Sulawesi Tengah”. Sampel penelitian
ini adalah seluruh perempuan kawin usia subur yang sedang hamil, masa
nifas, pernah mengalami hamil dan melahirkan maksimum 2 tahun lalu,
dan mengalami kekerasan pada masa itu sebanyak 94 responden. Hasil
penelitian menunjukkan bahwa kekerasan suami terhadap istri terjadi
pada masa hamil-nifas, dan persentase terbanyak dialami istri di kota
sebesar 43,28 persen daripada di desa sebanyak 42,8 persen berpengaruh
terhadap kesehatan reproduksi. Perbedaan pada penelitian ini terdapat
pada variabel, baik variabel independen maupun variabel dependen.
2. Rossa Eni Filendra (2008) “ Perbedaan Kekerasan selama Kehamilan
dengan Kepatuhan Frekuensi ANC terhadap Kelahiran Premature di
Kabupaten Organ Komeling Ulu”. Hasil dari penelitian menunjukkan
BBLR mengalami lebih banyak kekerasan selama kehamilan dibandingkan
kelompok BBLC. Frekuensi ANC secara independen mempunyai
hubungan yang signifikan dengan kelahiran BBLR disamping kekerasan
selama kehamilan.
Perbedaan penelitian ini dengan penelitian yang dilakukan oleh Rossa Eni
11
3. Sondang Marisi Widyawati (2009) “ Persepsi Masyarakat tentang
Kekerasan dalam Rumah Tangga Selama Kehamilan di Lingkungan 03
Kelurahan 02 Kecamatan Medan Belawan”. Hasil penelitian ini
menunjukkan sebanyak 74 masyarakat (92,5%) berpersepsi positif
terhadap faktor resiko terjadinya kekerasan dalam rumah tangga selama
kehamilan, 77 masyarakat (96,25%) berpersepsi positif terhadap
jenis-jenis kekerasan dalam rumah tangga selama kehamilan, 71 masyarakat
(88,75%) berpersepsi positif terhadap dukungan sosial kepada wanita
hamil yang mengalami kekerasan, dan 80 masyarakat (100%) berpersepsi
positif terhadap dampak kekerasan dalam rumah tangga selama
kehamilan. Secara keseluruhan dapat disimpulakan bahwa persepsi
masyarakat terhadap kekerasan dalam rumah tangga selama kehamilan di
Lingkungan 03 Kelurahan 02 Kecamatan Medan Belawan adalah positif.
Perbedaan pada penelitan ini terletak pada jumlah sampel, variabel dan uji
yang akan dilakukan.
4. Handayani (2006) “ Pengaruh Kekerasan Fisik, Psikologis, Ekonomi, dan
Seksual selama Kehamilan terhadap Interaksi Ibu-Bayi pada Periode Post
Partum”. Pada penalitian ini menggunakan sampel sebanyak 100 orang,
dengan 50 orang sebagai kelompok kontrol dan 50 orang sebagai
kelompok kasus. Sedangkan uji yang digunakan adalah Uji Chiquare.