PETUNJUK TEKNIS TANAMAN BUNCIS
Umur Jenis Kegiatan Uraian Rekomendasi
Musim Tanam
(bulan semai) Awal musim kemarau atau akhir musim penghujan (Maret – Mei) - 30-25
HST
Pengolahan tanah ke 1 dan pemberian dolomit
Lahan dibajak 2-3 kali dengan selisih waktu pembajakan minimal 7 hari.
Dibuat saluran drainage atau got keliling sedalam ± 50 cm, untuk menghindari genangan air.
Lahan dikerjakan dengan membuat guludan kasar : lebar guludan 60 cm, lebar saluran/lorong 50 cm. Sebari guludan kasar dengan Dolomid (kapur pertanian) sebanyak 300 Kg / 0,1.
Campur/cacah tanah guludan yang sudah ditaburi dolomit agar tercampur, siram dengan air supaya segera bereaksi
dengan tanah, biarkan selama ± 15 hari. - 10 HST Pengolahan tanah ke 2
dan pemupukan dasar saluran/lorong 50 cm. Bentuk guludan kasar menjadi guludan siap tanam dengan lebar guludan 60 cm, tinggi guludan 25-40 cm, lebar
Buat alur ditengah-tengah guludan dengan kedalaman ± 10 cm. Beri pupuk dasar dengan dosis sesuai perlakuan
Semua pupuk dicampur dan disebar pada alur, tutup dengan tanah dan disiram (diturap) sampai guludan basah. Pasang Mulsa Plastik Hitam Perak (MPHP) dengan lebar 80 cm/ 120 cm (pemasangan mulsa sebaiknya dilakukan
pada siang hari/saat ada panas matahari sekitar Jam 09.00 - 14.00 WIB). 0 HST
Penanaman Lubangi mulsa 1 hari sebelum tanam atau pada pagi harinya menjelang tanam, pastikan pada saat tanam, pupuk dasar sudah dilakukan minimal 7 hari (dihitung dari pengairan).
Cara tanam :
Tugal tanah dengan alat tugal di tempat yang telah dilubangi lalu tanam benih sebanyak 2-3 benih per lubang. Sebelum benih dimasukkan, diberi furadan terlebih dahulu, kemudian lubang ditutup dengan tanah gembur, dan
dilakukan penyiraman.
Waktu tanam sebaiknya pagi atau sore hari.
Penyulaman dilakukan maksimal hingga 14 hari setelah tanam.
7 HST Pasang lanjaran Tinggi lanjaran 150 cm dan dipasang tegak, 1 lanjaran untuk 1 tanaman. Tetapi karena jarak tanam terlalu rapat maka 1 lanjaran untuk 2 tanaman.
20-25 Pemupukan susulan ke Dosis untuk pupuk an-organik
Juknis CK004 by STTC 2007
HST
1 ZA = 4 Kg, KCL = 1,5 Kg
Cara pemberian :
Buat lubang menggunakan tugal atau alur di antara tanaman, lalu taburkan pupuk di dalamnya, kemudian tutup lubang atau alur tersebut.
Pemeliharaan cabang
Lakukan pewiwilan cabang pada tanaman betina mulai daun pertama sampai cabang Y dengan menggunakan
gunting.
Ikat batang tanaman di cabang Y pada lanjaran agar kuat dan tidak mudah roboh.
Pengendalian HPT Dilakukan jika terdapat serangan atau kondisional
38 HST Roguing tanaman Melakukan seleksi pada tanaman, jika ada tanaman yang berbeda (off type) dicabut.
80 HST Roguing tanaman Seleksi tanaman / buah dari tanaman off type (tanaman lain jenis). Apabila ada harus dicabut.
80-85 HST
Panen Cara panen : Petik buah yang sudah tua (masak fisiologis) berikut tangkainya, masukkan pada tempat yang sudah disediakan. Pisahkan buah-buah yang rusak (busuk, cacat karena serangan hama & penyakit).
Ciri-ciri panen
Buah sudah masak fisiologis (berwarna merah 95 – 100 %).
Keterangan : HST : Hari Setelah Tanam
Juknis CK004 by STTC 2007
PETUNJUK TEKNIS TANAMAN JAGUNG
Umur Jenis Kegiatan Uraian Rekomendasi
Musim Tanam
(bulan semai) Awal musim kemarau atau akhir musim penghujan (Maret – Mei) - 7 HST
pemupukan dasar
Beri pupuk dasar dengan dosis sesuai perlakuan (petroganik sebanyak 40 kg dan Phonska sebanyak 2 kg) Pupuk disebar pada alur yang disesuaikan dengan jarak tanam
0 HST Penanaman jagung jantan
Dilakukan minimal 4 hari sebelum jagung betina di tanam Cara tanam :
Tugal tanah dengan alat tugal di lalu tanam benih sebanyak 2-3 benih per lubang. Waktu tanam sebaiknya pagi atau sore hari.
Penyulaman dilakukan maksimal hingga 14 hari setelah tanam.
20-25
HST Pemupukan susulan ke 1 Dosis untuk pupuk an-organikPhonska = 2,5 Kg
Cara pemberian :
Buat lubang menggunakan tugal atau alur di antara tanaman, lalu taburkan pupuk di dalamnya, kemudian tutup lubang atau alur tersebut.
38 HST Roguing tanaman Melakukan seleksi pada tanaman, jika ada tanaman yang berbeda (off type) dicabut.
40-45 HST
Pemupukan susulan ke 1
Dosis untuk pupuk an-organik
kCL = 1,5 Kg
Juknis CK004 by STTC 2007
Cara pemberian :
Buat lubang menggunakan tugal atau alur di antara tanaman, lalu taburkan pupuk di dalamnya, kemudian tutup lubang atau alur tersebut.
Detaseling Dilakukan pencabutan bunga jantan pada tanaman jagung betina
Pengendalian HPT Dilakukan jika terdapat serangan atau kondisional
80 HST Roguing tanaman Seleksi tanaman / buah dari tanaman off type (tanaman lain jenis). Apabila ada harus dicabut.
95-100 HST
Panen Cara panen : Petik buah yang sudah tua (masak fisiologis) berikut tangkainya, masukkan pada tempat yang sudah disediakan. Pisahkan buah-buah yang rusak (busuk, cacat karena serangan hama & penyakit).
Ciri-ciri panen
Buah sudah masak fisiologis (berwarna merah 95 – 100 %).
Keterangan : HST : Hari Setelah Tanam
Juknis CK004 by STTC 2007