• Tidak ada hasil yang ditemukan

IMPLEMENTASI LAYANAN SMS GATEWAY PADA SISTEM PRESENSI MENGGUNAKAN BARCODE UNTUK PENGECEKAN KEHADIRAN MAHASISWA DALAM PERKULIAHAN DENGAN METODE WATERFALL

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "IMPLEMENTASI LAYANAN SMS GATEWAY PADA SISTEM PRESENSI MENGGUNAKAN BARCODE UNTUK PENGECEKAN KEHADIRAN MAHASISWA DALAM PERKULIAHAN DENGAN METODE WATERFALL"

Copied!
49
0
0

Teks penuh

(1)

IMPLEMENTASI LAYANAN SMS GATEWAY PADA SISTEM PRESENSI MENGGUNAKAN BARCODE UNTUK PENGECEKAN KEHADIRAN

MAHASISWA DALAM PERKULIAHAN DENGAN METODE WATERFALL

(Skripsi)

Oleh

MARDONIUS ADVENDO

JURUSAN ILMU KOMPUTER

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS LAMPUNG

(2)

IMPLEMENTASI LAYANAN SMS GATEWAY PADA SISTEM PRESENSI MENGGUNAKAN BARCODE UNTUK PENGECEKAN KEHADIRAN

MAHASISWA DALAM PERKULIAHAN DENGAN METODE WATERFALL

Oleh

MARDONIUS ADVENDO

Skripsi

Sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar SARJANA KOMPUTER

pada

Jurusan Ilmu Komputer

Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam

JURUSAN ILMU KOMPUTER

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS LAMPUNG

(3)

ABSTRAK

IMPLEMENTASI LAYANAN SMS GATEWAY PADA SISTEM PRESENSI MENGGUNAKAN BARCODE UNTUK PENGECEKAN KEHADIRAN

MAHASISWA DALAM PERKULIAHAN DENGAN METODE WATERFALL

Oleh

MARDONIUS ADVENDO

Kehadiran mahasiswa dalam perkuliahan sangat penting, selain sebagai syarat mahasiswa untuk mengikuti Ujian Akhir Semester, pihak lain seperti dosen dan jurusan juga memerlukan data laporan kehadiran atau presensi mahasiswa. Oleh karena itu data laporan kehadiran mahasiswa harus didokumentasikan dan disimpan dengan baik. Sistem Presensi Mahasiswa Menggunakan Barcode merupakan salah satu solusi untuk pendokumentasian dan penyimpanan data laporan kehadiran mahasiswa.

SMS (Short Message Service) merupakan salah satu teknologi telekomunikasi yang banyak digunakan di masa sekarang ini. Dengan memanfaatkan fasilitas SMS ini dapat dikembangkan sebuah layanan SMS Gateway untuk pengecekan kehadiran mahasiswa dalam perkuliahan. Layanan ini berfungsi untuk memfasilitasi agar orang tua agar dapat memantau kehadiran anaknya dalam perkuliahan melalui media SMS.

(4)

ABSTRACT

IMPLEMENTATION SMS GATEWAY SERVICE AT PRESENCE SYSTEM USING BARCODE FOR CHECKING REPORT OF COLLEGE

STUDENT’S ATTENDANCE IN THE LECTURE WITH WATERFALL METHOD

By

MARDONIUS ADVENDO

The presence of college student in the lecture is very important, besides as a condition of a college student to participate in the final exam, other parties such as lecturer and college also require report of college student’s attendance. Therefore report of college student’s attendance must be documented and stored properly. College Students Presence System Using Barcode is one solution for document and storage report of college student’s attendance.

SMS (Short Message Service) is a popular technology of telecommunications in today's times. By utilizing SMS facility, SMS Gateway service can be developed for checking report of college student’s attendance in lectures. This service serves to facilitate so parents can monitor their children's presence in the lectures via SMS.

(5)

Judul Skripsi : IMPLEMENTASI LAYANAN SMS GATEWAY PADA SISTEM PRESENSI MENGGUNAKAN BARCODE UNTUK PENGECEKAN

KEHADIRAN MAHASISWA DALAM PERKULIAHAN DENGAN METODE WATERFALL

Nama Mahasiswa : Mardonius Advendo Nomor Pokok Mahasiswa : 0717032058

Jurusan : Ilmu Komputer

Fakultas : Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam

MENYETUJUI 1. Komisi Pembimbing

Rangga Firdaus, M.Kom. Didik Kurniawan, S.Si., M.T. NIP 19741010 200801 1 015 NIP 19800419 200501 1 004

2. Mengetahui

Ketua Jurusan Ilmu Komputer

(6)

MENGESAHKAN

1. Tim Penguji

Ketua : Rangga Firdaus, M.Kom. ………

Sekretaris : Didik Kurniawan, S.Si., M.T. ………

Anggota : Tristiyanto, S.Kom., M.I.S. ………

2. Dekan Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam

Prof. Suharso, Ph.D. NIP 19690530 199512 1 001

(7)

PERNYATAAN

Saya yang bertanda tangan di bawah ini, menyatakan bahwa skripsi saya yang berjudul " Implementasi Layanan SMS Gateway Pada Sistem Presensi Menggunakan Barcode Untuk Pengecekan Kehadiran Mahasiswa Dalam

Perkuliahan Dengan Metode Waterfall " ini merupakan karya saya sendiri dan bukan hasil karya orang lain. Semua hasil tulisan yang tertuang dalam skripsi ini

telah mengikuti kaidah penulisan karya ilmiah Universitas Lampung. Apabila dikemudian hari terbukti bahwa skripsi saya ini merupakan hasil penjiplakan atau

dibuat orang lain, maka saya bersedia menerima sanksi berupa pencabutan gelar yang telah saya terima.

Bandar Lampung, 15 Mei 2012

(8)

PERSEMBAHAN

Skripsi ini kupersembahkan untuk:

Mamak, Bapak dan Mamas tercinta, yang telah memberikan dorongan moril maupun materil serta tidak pernah berhenti mencintai, mendoakan dan

(9)

RIWAYAT HIDUP

Penulis dilahirkan di Metro pada tanggal 07 Desember 1989, sebagai anak kedua dari pasangan Bapak Sutarjo dan Ibu Maria Petra Sunarti.

Penulis mengawali pendidikan dari Sekolah Dasar (SD) Negeri 03 Cimarias pada tahun 1995-2001, Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama (SLTP) Negeri 01 Bangun

Rejo pada tahun 2001-2004, dan Sekolah Menengah Atas (SMA) Yos Sudarso Metro pada tahun 2004-2007.

Pada tahun 2007, penulis terdaftar sebagai mahasiswa Jurusan Ilmu Komputer

Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Lampung melalui jalur SPMB. Pada bulan Juli sampai dengan Agustus 2010, penulis melakukan

(10)

ix

SANWACANA

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas rahmat dan hidayah-Nya, penulis dapat menyelesaikan penelitian, pengujian serta dapat dituangkan dalam bentuk karya tulis ilmiah.

Tugas akhir ini disusun sebagai syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Komputer di Jurusan Ilmu Komputer Universitas Lampung. Judul dari tugas akhir ini adalah ”Implementasi Layanan SMS Gateway Pada Sistem Presensi Menggunakan

Barcode Untuk Pengecekan Kehadiran Mahasiswa Dalam Perkuliahan Dengan Metode Waterfall”.

Dalam penyusunan tugas akhir ini, penulis banyak menghadapi kesulitan. Namun

berkat bantuan dan dorongan dari berbagai pihak, akhirnya penulis dapat menyelesaikan tugas akhir ini. Untuk itu pada kesempatan ini, penulis

mengucapkan terima kasih kepada:

1. Kedua orangtua dan juga keluarga yang selalu mendoakan dan selalu mendukung baik secara moril dan materiil.

2. Bapak Rangga Firdaus, M.Kom., selaku Pembimbing I yang telah memberikan bimbingan dan dorongan sehingga penulisan tugas akhir ini

(11)

x

penulis dapat menyelesaikan tugas akhir ini.

4. Bapak Tristiyanto, S.Kom, M.I.S., selaku pembahas yang memberi masukan-masukan yang bermanfaat untuk tugas akhir penulis.

5. Buat Nduk, terima kasih bantuan tenaga, pikiran, materi dan dorongan yang selau diberikan selama penulis menyelesaikan tugas akhir ini.

6. Teman-teman Jurusan Ilmu Komputer angkatan 2007 yang telah

memberikan bantuan dan bersedia untuk sharing bersama penulis selama penulis menyelesaikan studi ini.

7. Kakak tingkat dan adik tingkatku di Jurusan Ilmu Komputer FMIPA Universitas Lampung.

8. Semua pihak yang tidak bisa disebutkan satu per satu yang telah turut serta membantu penyelesaian tugas akhir ini.

Penulis menyadari bahwa Tugas Akhir ini masih jauh dari sempurna, untuk itu

penulis memohon maaf atas segala kekurangan dan keterbatasan pada Tugas Akhir ini. Kritik dan saran yang membangun sangat diharapkan untuk perbaikan di masa yang akan datang. Semoga Tugas Akhir ini dapat memberikan manfaat

bagi semua pihak yang membutuhkan.

Bandar Lampung, Mei 2012

(12)

xi

DAFTAR ISI

Halaman

DAFTAR ISI ... xi

DAFTAR GAMBAR ... xv

DAFTAR TABEL ... xviii

I. PENDAHULUAN ... 1

1.1 Latar Belakang ... 1

1.2 Rumusan Masalah ... 4

1.3 Batasan Masalah ... 5

1.4 Tujuan ... 5

1.5 Manfaat ... 6

II. TINJAUAN PUSTAKA ... 7

2.1. Presensi ... 7

2.2. Barcode ... 8

2.3. PHP ... 9

2.4. Database dan MySQL ... 11

2.5. Web Server ... 12

2.6. Short Message Service (SMS) ... 13

2.7. Gammu ... 15

2.8. Unified Modelling Language (UML) ... 15

(13)

xii

2.8.2. Diagram Aktivitas ... 17

2.8.3. Sequence Diagram ... 18

2.9. Data Flow Diagram(DFD) ... 18

2.10. Entity Relatoinship Diagram (ERD) ... 19

2.11. Black Box Testing ... 20

2.11.1. Equivalence Partitioning ... 21

III. METODE PENELITIAN ... 24

3.1. Tempat dan Waktu Penelitian ... 24

3.2. Tahapan Penelitian ... 24

3.2.1. Tahap Pengumpulan Data ... 24

3.2.2. Tahap Pengembangan Sistem ... 25

IV. HASIL PEMBAHASAN DAN PENGUJIAN ... 28

4.1. Analisis Kebutuhan ... 28

4.1.1. Gambaran Umum Sistem ... 28

4.1.2. Kebutuhan User ... 29

4.1.3. Kebutuhan Proses ... 30

4.1.4. Kebutuhan Perangkat Keras (Hardware) ... 31

4.1.5. Kebutuhan Perangkat Lunak (Software) ... 32

4.2. Desain Sistem ... 32

4.2.1. Use Case Diagram ... 32

4.2.2. Diagram Aktivitas (Activity Diagram) ... 34

4.2.2.1. Diagram Aktivitas Proses Presensi Mahasiswa ... 34

4.2.2.2. Diagram Aktivitas Proses Konfigurasi Ruangan ... 35

4.2.2.3. Diagram Aktivitas Proses Manajemen Data ... 36

4.2.2.4. Diagram Aktivitas Proses Cetak Data ... 37

4.2.2.5. Diagram Aktivitas Proses Cek Data Presensi ... 38

(14)

xiii

4.2.3.1. Sequence Diagram Proses Presensi Mahasiswa ... 39

4.2.2.2. Sequence Diagram Proses Konfigurasi Ruangan .. 40

4.2.2.3. Sequence Diagram Proses Manajemen Data ... 41

4.2.2.4. Sequence Diagram Proses Cetak Data ... 41

4.2.2.5. Sequence Diagram Proses Cek Data Presensi ... 42

4.2.4. Data Flow Diagram (DFD) ... 43

4.2.4.1. Context Diagram ... 44

4.2.4.2. DFD Level 0 (Zero) ... 45

4.2.5. Desain Entity Relationship Diagram (ERD) dan Tabel ... 46

4.2.6. Desain Tampilan Sistem ... 54

4.3. Coding ... 57

4.3.1. Koneksi Database ... 58

4.3.2. Menambahkan Data Kedalam Database ... 59

4.3.3. Menghapus Data Dari Database ... 60

4.3.4. Mengubah Data Dalam Database ... 61

4.3.5. Pengecekan Username dan Password Pada Saat Login ... 62

4.3.6. Pengiriman Pesan Pada SMS Gateway ... 63

4.4. Implementasi Sistem ... 64

4.4.1. Halaman Login ... 64

4.4.2. Halaman Konfigurasi Ruang ... 65

4.4.3. Halaman Presensi Mahasiswa ... 66

4.4.4. Halaman Menu Admin ... 69

4.4.5. Halaman Manajemen Mahasiswa ... 71

4.4.6. Halaman Manajemen Pengambilan Mata Kuliah ... 74

4.4.7. Halaman Manajemen Presensi ... 76

4.4.8. Halaman Manajemen Sesi ... 78

4.4.9. Halaman Cetak ... 79

4.5. Implementasi SMS Gateway ... 80

4.5.1. Konfigurasi Gammu ... 81

(15)

xiv

4.5.3. Format SMS ... 85

4.6. Pengujian Sistem ... 86

4.6.1. Tahapan Pengujian Alpha ... 86

4.6.2. Tahapan Pegujian Beta ... 87

4.6.3. Kesimpulan Hasil Pengujian ... 88

4.6.4. Kendala Pengujian ... 89

V. KESIMPULAN DAN SARAN ... 90

5.1 Kesimpulan ... 90

5.2 Saran ... 91

(16)

xv

DAFTAR GAMBAR

Gambar

2.1. Contoh use case dengan include ... 17

3.1. Tahapan pengembangan aplikasi pada metode waterfall ... 25

4.1. Arsitektur Sistem Presensi Mahasiswa Menggunakan Barcode ... 29

4.2. Use Case Diagram Sistem Presensi Mahasiswa Menggunakan Barcode 33 4.3. Diagram Aktivitas Proses Presensi Mahasiswa Menggunakan Barcode . 34 4.4. Diagram Aktivitas Proses Konfigurasi Ruangan ... 35

4.5. Diagram Aktivitas Proses Manajemen Data ... 36

4.6. Diagram Aktivitas Proses Cetak Data ... 37

4.7. Diagram Aktivitas Proses Cek Data Presensi ... 38

4.8. Sequence Diagram Proses Presensi Mahasiswa ... 39

4.9. Sequence Diagram Proses Konfigurasi Ruangan ... 40

4.10. Sequence Diagram Proses Manajemen Data ... 41

4.11. Sequence Diagram Proses Cetak Data ... 42

4.12. Sequence Diagram Proses Cek Data Presensi Melalui SMS Gateway .. 43

(17)

xvi

4.15. ERD Sistem Presensi Mahasiswa Menggunakan Barcode ... 46

4.16. Desain Tampilan Form Login ... 55

4.17. Desain Tampilan Halaman Utama ... 56

4.18. Desain Tampilan Menu Admin ... 57

4.19. Tampilan Halaman Login ... 65

4.20. Tampilan Halaman Konfigurasi Ruang ... 66

4.21. Tampilan Halaman Presensi Mahasiswa... 67

4.22. Tampilan Hasil Presensi... 68

4.23. Tampilan Halaman Data Presensi Mahasiswa ... 69

4.24. Tampilan Halaman Menu Admin ... 70

4.25. Tampilan Halaman Manajemen Mahasiswa ... 71

4.26. Tampilan Form Tambah Data Mahasiswa ... 72

4.27. Tampilan Form Edit Data Mahasiswa ... 73

4.28. Tampilan Pop Up Hapus Data Mahasiswa... 74

4.29. Tampilan Halaman Manajemen Pengambilan Mata Kuliah ... 75

4.30. Tampilan Daftar Pengambil Mata Kuliah ... 75

4.31. Tampilan Halaman Manajemen Presensi ... 76

4.32. Tampilan Data Presensi Mahasiswa ... 77

4.33. Tampilan Detail Presensi Mahasiswa ... 77

4.34. Tampilan Halaman Manajemen Sesi ... 78

4.35. Tampilan Detail Sesi Perkuliahan ... 79

(18)

xvii

(19)

xviii

DAFTAR TABEL

Tabel

2.1. Simbol dalam ERD ... 19

4.1. Struktur Tabel mahasiswa ... 47

4.2. Struktur Tabel mata_kuliah ... 47

4.3. Struktur Tabel dosen ... 47

4.4. Struktur Tabel sesi perkuliahan ... 48

4.5. Struktur Tabel ruang ... 48

4.6. Struktur Tabel makul_yangdiambil ... 48

4.7. Struktur Tabel dosen_makul ... 49

4.8. Struktur Tabel absen ... 49

4.9. Struktur Tabel jadwal_kuliah ... 49

4.10. Struktur Tabel inbox ... 50

4.11. Struktur Tabel status ... 50

4.12. Struktur Tabel outbox ... 51

4.13. Struktur Tabel outbox_multipart ... 52

4.14. Struktur Tabel phones ... 52

[image:19.612.113.522.230.691.2]
(20)

xix

(21)

I. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Salah satu parameter untuk mengukur tingkat kredibilitas seseorang adalah dengan melihat rajin atau tidaknya orang tersebut. Oleh karena itu, dalam berbagai

instansi tingkat kehadiran seseorang sangatlah penting. Demikian juga dalam kegiatan belajar di Jurusan Ilmu Komputer, Fakultas Matematika dan Ilmu

Pengetahuan Alam, Universitas Lampung. Tingkat kehadiran mahasiswa dijadikan salah satu syarat mahasiswa untuk dapat mengikuti Ujian Akhir Semester (UAS). Jika kehadiran mahasiswa kurang dari 80% dari seluruh

pertemuan perkuliahan dalam satu semester, maka mahasiswa yang bersangkutan tidak diperbolehkan mengikuti UAS.

Selain sebagai persyaratan untuk mengikuti UAS bagi mahasiswa yang

bersangkutan, data laporan presensi mahasiswa juga dibutuhkan untuk berbagai kepentingan lain. Pihak jurusan memerlukan data presensi perkuliahan mahasiswa untuk dijadikan arsip, dimana arsip tersebut diperlukan pada saat akan dilakukan

penilaian untuk akreditasi. Dosen dapat melakukan evaluasi terhadap mahasiswa menggunakan data presensi mahasiswa untuk kemudian dijadikan sebagai bahan

(22)

Melihat pentingnya data presensi mahasiswa, maka data presensi mahasiswa tersebut harus didokumentasikan dan disimpan dengan baik. Selama ini sistem pencatatan kehadiran atau presensi mahasiswa di Jurusan Ilmu Komputer,

Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Lampung dilakukan secara manual, yaitu mahasiswa yang hadir dalam perkuliahan

membubuhkan tanda tangan pada buku presensi yang telah disediakan oleh pihak jurusan. Secara teknis, sistem ini cukup mudah untuk diterapkan dan biayanya relatif murah. Akan tetapi dalam pelaksanaannya, sistem pencatatan kehadiran

mahasiswa yang dilakukan secara manual memiliki beberapa kelemahan. Buku presensi mahasiswa sangat rentan terhadap kerusakan seperti kertasnya lecek atau

tersobek, bagian kertas yang tersobek akan sangat mudah untuk tercecer dan hilang. Mahasiswa terkadang salah membubuhkan tanda tangan dikolom yang

bukan miliknya, sehingga akhirnya harus dihapus menggunakan tip-ex, sisa bekas

tip-ex akan mengakibatkan kertas tampak kotor apalagi jika ditambah dengan keadaan kertas yang lecek, hal ini tentu saja dapat membuat orang yang melihat

buku presensi tersebut merasa kurang nyaman. Kelemahan lainnya adalah dalam hal penyimpanan dan pencarian, banyaknya buku presensi (di Jurusan Ilmu

Komputer, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Lampung, mata kuliah yang diajarkan dalam satu semester tidak kurang dari 25 mata kuliah dan setiap mata kuliah memiliki satu buku presensi) membuat buku

presensi memerlukan tempat penyimpanan yang cukup besar dan tentu saja kita akan sulit jika akan mencari salah satu buku presensi dintara banyak buku

(23)

Dari latar belakang diatas, penulis akan mencoba menciptakan solusi dengan mengembangkan sebuah sistem presensi mahasiswa yang terkomputerisasi. Dimana dalam sistem ini data presensi mahasiswa akan disimpan dalam database

dan sistem ini akan memanfaatkan barcode scanner dan kode barcode yang ada pada Kartu Tanda Mahasiswa (KTM) sebagai media input. Sehingga dalam sistem

ini mahasiswa tidak lagi melakukan presensi dengan cara membubuhkan tanda tangan, tetapi cukup dengan melakukan scanning kode barcode yang ada pada KTM masing-masing dengan menggunakan barcode scanner dan data presensi

mahasiswa akan langsung tersimpan dalam database. Dengan demikian tidak diperlukan tempat yang luas untuk menyimpan data presensi mahasiswa, data

presensi mahasiswa data di back up dengan mudah dan pencarian data presensi juga lebih mudah untuk dilakukan.

Tujuan utama kehadiran mahasiswa dalam perkuliahan bukanlah untuk mengisi

daftar presensi agar dapat mengikuti UAS saja, akan tetapi untuk dapat menyerap ilmu yang diajarkan dalam mata kuliah tersebut. Semakin tinggi intensitas

kehadiran mahasiswa dalam perkuliahan, maka semakin banyak pula materi atau ilmu yang dapat diserap oleh mahasiswa tersebut. Akan tetapi, pada kenyataannya tidak sedikit juga mahasiswa yang malas mengikuti kegiatan perkuliahan. Hal ini

tentu saja akan merugikan mahasiswa itu sendiri dan orang tua yang sudah dengan susah payah membiayainya. Melihat hal tersebut, dan ditambah dengan fenomena

yang terjadi dalam masyarakat bahwa layanan pesan singkat atau SMS pada

(24)

mahasiswa untuk memperoleh informasi apakah anaknya benar-benar masuk kuliah atau tidak. Dengan mengetikkan SMS dengan kode tertentu maka orang tua mahasiswa akan memperoleh balasan berupa SMS yang berisi informasi

kehadiran anaknya dalam perkuliahan. Dengan kemudahan ini diharapkan orang tua dapat aktif berperan serta dalam mengontrol kehadiran anaknya dalam

perkuliahan sehingga pada akhirnya setiap mahasiswa akan lebih rajin dalam mengikuti perkuliahan.

Selain semua kelebihan dan kemudahan yang telah dijelaskan sebelumnya,

pemanfaatan teknologi sistem presensi dan SMS Gateway di Jurusan Ilmu Komputer, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas

Lampung diharapkan dapat meningkatkan gengsi atau penilaian dan kepercayaan dari masyarakat terhadap kemudahan dan fasilitas yang diberikan Jurusan Ilmu Komputer.

1.2 Rumusan Masalah

Dalam penelitian ini, masalah dirumuskan pada bagaimana cara membangun suatu sistem presensi menggunakan barcode dan mengimplementasikan layanan SMS Gateway kedalam sistem presensi menggunakan barcode tersebut untuk

(25)

1.3 Batasan Masalah

Untuk lebih memfokuskan terhadap permasalahan, maka dalam hal ini penulis perlu untuk menetapkan batasan-batasan terhadap permasalahan yang diteliti,

yaitu sebagai berikut :

1. Bahasa pemrograman yang digunakan untuk membangun sistem adalah

HTML dan PHP.

2. Gammu yang digunakan adalah versi 1.25.

3. Jenis barcode yang digunakan adalah barcode 1D (satu dimensi) yang

tertera pada Kartu Tanda Mahasiswa (KTM).

4. Tidak dilakukan pembahasan mengenai cara membuat dan membaca kode

barcode.

5. Diasumsikan setiap mata kuliah hanya dapat dilaksanakan sekali dalam sehari.

6. Diasumsikan dosen penanggung jawab sebuah mata kuliah hanya terdiri dari seorang dosen (bukan tim).

1.4 Tujuan

Tujuan dilakukannya penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Membangun suatu sistem yang dapat memberikan fasilitas bagi orang tua mahasiswa untuk melakukan pengecekan apakah anaknya benar-benar

masuk kuliah atau tidak dengan media pesan singkat.

2. Membangun suatu sistem yang dapat menyimpan dan mengelola data

(26)

1.5 Manfaat

Manfaat yang diperoleh dari penelitian ini adalah :

1. Bagi mahasiswa, dapat memudahkan dalam melakukan presensi dan

memperoleh informasi terkait mengenai data presensi dirinya.

2. Bagi dosen, dapat memberikan kemudahan dalam memperoleh informasi

presensi mahasiswa dan mengevaluasi rekapitulasi presensi untuk mengambil keputusan selanjutnya.

3. Bagi jurusan, memberikan kemudahan dalam penyimpanan dan pengelolaan

data-data presensi perkuliahan secara efektif dan efisien. Dapat memberikan kenyamanan dan pelayanan yang baik kepada mahasiswa yang pada

akhirnya akan meningkatkan kepercayaan masyarakat terhadap kemudahan dan fasilitas yang diberikan pihak jurusan.

4. Bagi orang tua mahasiswa, dapat memberikan fasilitas yang memudahkan

untuk mengecek apakah anaknya benar-benar masuk kuliah atau tidak dengan media pesan singkat.

(27)

II. TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Presensi

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, presensi diartikan sebagai kehadiran. Sehingga dapat disimpulkan bahwa presensi merupakan suatu kegiatan yang

bertujuan untuk mengetahui tingkat kehadiran anggota suatu instansi, institusi atau perusahaan. Di Universitas Lampung, peraturan tentang kehadiran

mahasiswa dalam perkuliahan diatur dalam Peraturan Akademik dan Kode Etik Universitas Lampung Pasal 11 ayat (1) tentang Syarat Mengikuti Ujian Akhir Semester. Dalam pasal ini disebutkan bahwa syarat untuk mengikuti ujian akhir semester adalah “Mengikuti kegiatan tatap muka 80% dari minimal kehadiran

dosen (16 minggu) dengan ketentuan sebagai berikut :

a. Jika terjadi perbaikan rencana studi, perhitungan ini termasuk kuliah

coba.

b. Untuk program non regular, persyaratan minimum untuk mengikuti

perkuliahan adalah 60%.”

(28)

2.2. Barcode

Barcode atau kode batang adalah suatu kumpulan kode berupa data optik yang dapat dibaca oleh mesin.Kode barcode berfungsi untuk menyimpan data-data

spesifik seperti kode produksi, nomor identitas atau informasi lain suatu barang.Ide awal barcode muncul pada tahun 1932, dimana pada masa itu Wallace

Flint membuat sistem pemeriksaan barang di perusahaan retail. Ide awal ini kemudian terus dikembangkan hingga akhirnya barcode berhasil dipatenkan oleh Bernard Silver dan Norman Joseph Woodland pada 7 Oktober 1952. Barcode

mulai digunakan untuk kepentingan komersial pada tahun 60-an.

Pada masa awal penemuannya berupa kombinasi spasi dan garis lurus atau linier dengan lebar berbeda sesuai dengan isi kodenya. Jenis barcode seperti ini

kemudian biasa dikenal sebagai barcode 1D (satu dimensi). Seiring dengan meluasnya penggunaan barcode untuk berbagai kebutuhan maka barcode saat ini tidak hanya dapat mewakili karakter angka saja, tetapi sudah meliputi seluruh

kode ASCII. Dengan meningkatnya jumlah karakter yang dapat dikodekan maka kombinasi kode juga lebih variatif, sehingga muncul inovasi untuk membuat

pengkodean yang lebih rumit. Kebutuhan akan kombinasi yang lebih rumit ini kemudian memunculkan inovasi baru berupa kode matriks dua dimensi (barcode 2D). Barcode 2D memiliki bentuk persegi, titik, heksagon dan bentuk geometri

lainnya. Dengan menggunakan barcode 2D karakter yang bisa dimasukkan ke barcode bisa semakin banyak, pada barcode 1D biasanya hanya dapat

(29)

ratusan digit kode. Selain itu barcode 2D ini juga tidak hanya berwarna hitam putih tetapi juga memiliki warna lain seperti hijau. (Salhazan N, 2010)

2.3. PHP

Hypertext Preprocessor atau yang biasa disebut PHP merupakan suatu bahasa

pemrograman bersifat open source yang digunakan untuk penanganan dan pengembangan sebuah web.PHP pertama kali diciptakan oleh Rasmus Lerdorf pada tahun 1995. Awalnya, PHP digunakan untuk mencatat jumlah serta untuk

mengetahui siapa saja pengunjung pada homepage-nya. Kemampuan PHP kemudian terus dikembangkan mulai dari segi keamanan, fitur dan konstruksi

serta kemampuan untuk mendukung penggunaan Unicode. (Anhar, 2010)

PHP merupakan bahasa pemograman web yang bersifat server-side HTML-Embedded Scripting, di mana script-nya menyatu dengan HTML dan berada di

server. Oleh karena itu untuk dapat menjalankan script PHP dibutuhkan web server. Sintaks dan perintah-perintah yang diberikan akan sepenuhnya dijalankan

di server tetapi disertakan HTML biasa, sehingga script-nya tak tampak disisi client. Sebagai pemrograman yang didesain untuk membangun aplikasi web yang

dinamis dan interaktif, PHP dapat digandengkan dengan program database seperti

MySQL.

Dalam menuliskan script PHP ada beberapa kriteria yang harus diperhatikan, seperti :

(30)

2. Penulisan script PHP biasanya diapit oleh tanda seperti berikut :  <?php … kode program … ?>

 <? … kode program … ?>

 <script language=”PHP”> … kode program … </script>

3. Setiap baris script isi didahului pernyataan cetak yang dibedakan

menjadi dua yaitu print dan echo.

4. Setiap akhir baris program diakhiri dengan tanda titik koma(;). 5. Bentuk variabel harus diawali tanda dolar ($).

6. Baris komentar dalam program diawali dengan tanda (/*) dan diakhiri dengan tanda (*/), atau dengan menggunakan tanda (//) pada awal baris

komentar untuk komentar yang informasinya satu baris saja.

7. Tanda petik ganda (") pada list program HTML yang aan digabungkan dalam script PHPdapat digantikan dengantanda petik tunggal (') atau

dihilangkan saja. (Bunafit Nugroho, 2004)

Beberapa keuntungan yang dapat diperoleh jika menggunakan PHP adalah sebagai berikut :

 PHP merupakan software yang open source.

 Merupakan bahasa server-side scripting yang dinamis.

 Seluruh aplikasi berbasis web dapat dibuat dengan PHP.

 Memiliki banyak konektivitas dengan sistem database. Sistem

database yang dapat didukung oleh PHP antara lain Oracle, MySQL,

Sybase, PostgreSQL.

 PHP dapat berjalandi berbagai sistem operasi seperti Windows

(31)

 Dapat berjalan pada berbagai jenis web server seperti PWS

(PersonalWeb Server), Apache, IIS, AOLServer, fhttpd, phttpd dan

sebagainya.

 Mendukung komunikasi dengan layanan seperti protocol IMAP,

SNMP, NNTP, POP3 dan bahkan HTTP.

 PHP dapat diinstal sebagai bagian atau modul dari Apache web server

atau sebagai CGI script yang mandiri.

2.4. Database dan MySQL

Database adalah kumpulan data atau informasi yang saling berhubungan dan

tersimpan dalam suatu tempat. Untuk dapat mengolah data dalam database, seperti menambah, menghapus, mencari atau mengatur informasi lainnya diperlukan program tertentu. MySQL merupakan salah satu program yang dapat

digunakan untuk mengatur dan mengelola data dalam database.

MySQL merupakan DBMS (Database Management System) yang menggunakan bahasa SQL (Structured Query Language). Hal ini memungkinkan pengguna

untuk mengolah database seperti menyimpan, menerima, memelihara, mengatur akses-akses ke database dan memanipulasi serta menampilkan data dari database hanya dengan menggunakan perintah-perintah tertentu tanpa harus menggunakan

program aplikasi lain. Akan tetapi, untuk mempermudah pemrosesan data yang sifatnya rutin dan kontinu MySQL biasanya digabungkan dengan aplikasi lain

(32)

Menurut Anhar dalam bukunya yang berjudul Panduan Menguasai PHP & MySQL Secara Otodidak, kelebihan yang dimiliki MySQL adalah :

1. MySQL dapat berjalan pada berbagai sistem operasi, seperti Windows,

Linux, FreeBSD, Mac OS X Server, Solaris, dan masih banyak lagi.

2. Bersifat open source, MySQL didistribusikan secara open source (gratis),di

bawah lisensi GNU General Public Licence (GPL).

3. MySQL dapat digunakan oleh beberapa user dalam waktu yang bersamaan tanpa mengalami masalah (multiuser).

4. MySQL memiliki kecepatan yang baik dalam menangani query (perintah SQL).

5. MySQL memiliki beberapa lapisan keamanan, seperti level subnet mask, nama host, dan izin akses user dengan sistem perizinan yang mendetail serta

password yang terenskripsi.

6. MySQL juga memiliki interface (antarmuka) terhadap berbagai aplikasi dan bahasa pemrograman dengan menggunakan fungsi API (Application

Programming Interface).

2.5. Web Server

Web server adalah komputer yang digunakan untuk menyimpan dokumen-dokumen seperti halaman website atau homepage. Komputer ini akan melayani

permintaan dokumen web yang diinginkan oleh client melalui protokol HTTP. Untuk dapat melayani agar dokumen web yang adadi dalam sebuah komputer

(33)

memiliki suatu program server yang disebut halaman Personal Web Server (PWS). (Betha, 2001)

Saat ini ada banyak web server seperti Apache, IIS, Xitami, PWS, AOLServer,

Fhttpd, Phttpd dan lain sebagainya. Apache merupakan web server antar platform yang dapat berjalan di berbagai jenis sistem operasi seperti Linux,

Windows9x/NT/2000/XP.

2.6. Short Message Service (SMS)

Short Message Service (SMS) adalah suatu fasilitas untuk mengirim dan

menerima suatu pesan singkat berupa teks melalui perangkat nirkabel, dalam

halini perangkat nirkabel yang digunakan adalah telepon selular. SMS yang pertama kali diperkenalkan pada tahun 1992 mengalami kemajuan yang sangat pesat hingga mampu mengalahkan teknologi informasi yang lahir sebelumnya.

Hal ini tidak terlepas dari beberapa keunggulan layanan SMS, misalnya seperti : 1. Mudah digunakan untuk semua kalangan, bahkan oleh orang awam

sekalipun.

2. Efisien karena informasi dapat langsung diterima oleh yang berkepentingan.

3. Memiliki jangkauan yang luas.

4. Relatif lebih murah jika dibandingkan dengan sarana penyampaian

informasi lainnya seperti surat pos, fax atau telepon.

5. Informasi realtime karena informasi yang dikirim melalui SMS bisa

(34)

6. Memakai metode store dan forward sehingga keuntungan yang didapat adalah pada saat telepon selular penerima tidak dapat dijangkau, dalam arti tidak aktif atau diluar service area, penerima tetap dapat menerima

SMS-nya apabila telepon selular tersebut sudah aktif kembali.

Sesuai dengan namanya, kapasitas SMS juga terbatas dalam menampung pesan.

Satu SMS hanya dapat menampung maksimal 160 karakter untuk karakter latin, dan 70 karakter untuk karakter non-latin, seperti karakter Cina, Arab maupun Jepang. Layanan SMS memiliki mekanisme untuk mengirimkan pesan singkat

dari dan menuju perangkat telepon selular melalui sebuah Short Messaging Service Center (SMSC), yang bertindak sebagai sistem yang berfungsi menyimpan

dan mengirimkan kembali pesan-pesan singkat yang masuk.

Tingginya tingkat penggunaan layanan SMS, kemudian memunculkan teknologi baru berupa aplikasi-aplikasi berbasis SMS seperti :

1. SMS Premium : jenis aplikasi SMS dua arah dengan menggunakan

empat digit nomor unik seperti 96xx, contoh SMS Quiz, SMS Polling. 2. SMS Broadcast/ Blast/ Bulk/ Bomber : jenis aplikasi SMS satu arah

berupa pengiriman pesan ke banyak nomor sekaligus, contoh SMS Promo, SMS Kampanye.

3. SMS Gateway : adalah jenis sms dua arah, dengan keunikan bahwa

semua tarif yang diberlakukan adalah tarif SMS normal sesuai dengan apa yang diberlakukan oleh operator. Karena sifatnya yang dua arah,

(35)

2.7. Gammu

Gammu merupakan aplikasi open source untuk keperluan SMS gateway dan

me-manage perangkat telepon selular. Gammu bukanlah aplikasi jadi, akan tetapi merupakan sebuah modul yang bisa digabungkan dengan berbagai bahasa pemrograman lain seperti PHP, Visual Basic atau Borland Delphi. Gammu dapat

dijalankan baik di Operating System (OS) berbasis Linux maupun Windows.

Saat ini gammu sudah dapat mendukung banyak merk telepon dan jenis modem,

dimana setiap perangkat telepon selular atau modem yang terkoneksi dengan gammu memiliki tipe dan nilai koneksi yang berbeda. Oleh karena itu, agar

koneksi telepon selular maupun modem berjalan dengan lancar, konfigurasi tipe dan nilai koneksi pada gammu harus diatur dengan benar. Informasi lengkap

mengenai jenis perangkat yang dapat didukung gammu beserta tipe dan nilai koneksinya dapat dilihat di http://wammu.eu/phones/.

2.8. Unified Modelling Language (UML)

UML adalah sebuah bahasa visual yang menggunakan gambar atau grafik sebagai

media untuk mengkonstruksi, memvisualisasi dan mendokumentasikan informasi (dapat berupa model atau deskripsi perangkat lunak) yang digunakan atau dihasilkan dalam suatu proses rekayasa perangkat lunak. (Khadijah dkk, 2012)

Sebelum UML dikembangkan, sudah ada beberapa metode atau bahasa permodelan lain seperti Booch, OMT (Object Modeling Technique), dan OOSE

(36)

yang lainnya. Perbedaan notasi menimbulkan masalah jika suatu perusahaan pengembang perangkat lunak bekerja sama dengan perusahaan lain yang menggunakan metode permodelan yang berbeda. Menyadari hal ini, Booch,

Rumbaugh dan Jacobson berusaha mengembangkan suatu bahasa permodelan yang memiliki notasi seragam dan konsisten sehingga dapat digunakan diseluruh

dunia. Metode atau bahasa baru yang uniform ini kemudian diberi nama UML (Unified Modelling Language). Meskipun pada awalnya dikembangkan untuk memodelkan program berorientasi objek, UML dapat juga digunakan untuk

memodelkan setiap sistem informasi. Gambar atau grafik UML yang biasanya digunakan untuk membuat model dalam rekayasa perangkat lunak diantaranya

adalah use case diagram, diagram aktivitas dan sequence diagram.

2.8.1. Use Case Diagram

Use case diagram dapat diartikan sebagai suatu diagram yang menggambarkan interaksi antara sistem yang akan dibangun dengan aktor (dapat berupa entitas

manusia atau sebuah mesin yang berinteraksi dengan sistem untuk melakukan pekerjaan tertentu). Oleh karena itu use case juga dikatakan sebagai deskripsi

fungsi sebuah sistem dari perspektif pengguna. (Padeli dkk, 2008)

Penggambaran use case diagram dapat membantu penyusunan requirement sebuah sistem yang akan dibangun, mempermudah pengembang sistem dalam

(37)

Sebuah pekerjaan dalam use case dapat menyertakan atau meng-include pekerjaan lain dalam use case tersebut. Misalnya untuk dapat melakukan manajemen data, administrator harus melakukan login terlebih dahulu, sehingga dalam

[image:37.595.216.411.214.364.2]

penggambarannya dapat dibuat proses manajemen data meng-include proses login.

Gambar 3.1 Contoh use case dengan include

Selain include, dalam use case juga terdapat extend, yaitu dimana suatu pekerjaan dapat ditambahkan sebagai opsional setelah suatu pekerjaan selesai dilakukan.

2.8.2. Diagram Aktivitas

Diagram aktivitas atau biasa juga disebut activity diagram merupakan suatu

diagram yang menggambarkan proses yang terjadi didalam sistem mulai dari aktivitas dimulai sampai aktivitas berhenti. Dalam diagram aktivitas akan terbentuk suatu alur kerja yang akan menunjukan proses apa yang akan berjalan

jika suatu proses yang mendahuluinya telah berakhir. Diagram aktivitas juga berguna untuk menggambarkan proses yang berjalan secara paralel atau untuk

(38)

2.8.3. Sequence Diagram

Sequence diagram merupakan suatu diagram yang menggambarkan interaksi antar

objek atau antara aktor dengan objek yang ada didalam sistem yang diurutkan

berdasarkan urutan waktu. Sequence diagram menggambarkan tahap demi tahap yang terjadi sehingga menghasilkan sesuatu yang dilakukan dalam use case.

Secara umum sequence diagram memiliki komponen horizontal (objek) dan komponen vertikal (waktu). Setiap objek akan memiliki lifeline vertikal dibawahnya yang menunjukan waktu dan interaksi pertukaran pesan atau proses

yang dilakukan antar objek akan digambarkan dengan anak panah horizontal. Lifeline pada suatu objek akan berubah menjadi kotak (activation box) ketika

objek melakukan suatu proses. Panjang activation box ini melambangkan lamanya proses itu berlangsung. Penggambaran rangkaian proses pada sequence diagram dimulai dari kiri atas dan terus berjalan kebawah sampai pada bagian dasar dari

diagram. (Jati Sasongko, 2006)

2.9. Data Flow Diagram (DFD)

Data Flow Diagram (DFD) adalah suatu diagram yang menggambarkan alur data

yang terjadi didalam sistem yang akan dibangun. DFD menggambarkan

komponen sebuah sistem, aliran-aliran data dalam komponen-komponen tersebut, dan alur darimana asal, tujuan, dan penyimpanan dari data

yang ada didalam sistem. (Abdul Fadlil dkk, 2008)

(39)

detail pada tahapan selanjutnya. DFD levet teratas (DFD Top Level) biasa disebut dengan Context Diagram (CD). CD menggambarkan hubungan antara sistem dengan terminator diluar sistem dan digambarkan hanya memiliki satu proses.

Context Diagram akan akan diuraikan pada DFD level berikutnya (DFD Level 0)

menjadi bentuk yang lebih detail. Demikian seterusnya DFD Level n mrupakan

hasil penguraian dari DFD level sebelumnya (DFD Level n-1).

2.10.Entity Relationship Diagram (ERD)

ERD merupakan suatu model atau diagram yang menggambarkan hubungan antara satu entitas dengan entitas lainnya yang ada didalam database berdasarkan

objek-objek dasar entitas yang memiliki hubungan. (Paryati, 2010)

Dalam penggambarannya ERD memiliki beberapa simbol / notasi, diantaranya

[image:39.595.125.500.442.732.2]

adalah seperti yang ada pada tabel 2.1. berikut ini :

(40)

Ada tiga jenis relasi yang dapat terbentuk dalam ERD, yaitu: - 1 : 1 (one to one relationship)

- 1 : N (one to many relationship)

- N : N (many to many relationships).

2.11.Black Box Testing

Pengujian atau testing merupakan tahapan dimana sistem yang telah dibuat dijalankan dengan tujuan untuk menemukan kesalahan dalam kerja sistem

tersebut. Black box testing merupakan salah satu metode pengujian perangkat lunak atau sistem yang terfokus pada spesifikasi fungsional sistem yang dibangun

tanpa harus mengetahui struktur internal sistem tersebut. (Khadijah dkk, 2012) Pengujian black box dapat dilakukan dengan cara memberikan input dan kondisi

eksekusi tertentu pada sistem. Sistem kemudian akan merespon dan memberikan output berdasarkan input yang dimasukan, output yang dihasilkan ini kemudian akan dibandingkan apakah sudah sesuai dengan spesifikasi kebutuhan fungsional

yang sudah ditentukan sebelumnya.

Hasil pengujian black box testing cenderung akan menemukan

kesalahan-kesalahan berikut:

1. Fungsi yang tidak benar atau hilang. 2. Kesalahan antarmuka (interface errors).

3. Kesalahan pada struktur data dan akses basis data 4. Kesalahan performa (performance errors).

5. Kesalahan inisialisasi dan terminasi.

(41)

2.11.1. Equivalence Partitioning

Equivalence partitioning merupakan salah satu metode pengujian black box yang membagi domain input menjadi kelas-kelas data yang kemudian digunakan untuk

menentukan kasus uji (test case). Test case ditentukan berdasarkan hasil evaluasi dari ekuivalensi kelas untuk kondisi input. Setiap kelas yang ekuivalen

merepresentasikan kumpulan kondisi input yang valid atau tidak valid. Berikut ini adalah tahapan-tahapan menentukan test case pada pengujian dengan metode equivalence partitioning :

1. Bagi domain input ke dalam beberapa kelas yang nantinya akan dijadikan sebagai kasus uji (test case).

2. Kelas yang telah terbentuk disajikan sebagai kondisi input dalam kasus uji. 3. Sebuah kelas yang ekuivalen merepresentasikan kumpulan status/kondisi

yang valid atau tidak valid.

4. Kondisi input bisa merupakan suatu range atau rentang nilai, nilai numerik yang spesifik, suatu himpunan atau suatu kondisi boolean.

5. Jika kondisi input berupa suatu rentang nilai maka nilai yang ada dalam rentang masuk menjadi sebuah kelas ekuivalen valid, dan nilai masukan diluar kedua sisi ambang batas menjadi dua buah kelas ekuivalen yang

tidak valid.

6. Jika kondisi input berupa satu atau sejumlah nilai yang spesifik maka akan

menjadi sebuah kelas ekuivalen yang valid yang berisi satu atau sejumlah nilai yang valid dan dua buah kelas ekuivalen yang tidak valid yaitu kelas

(42)

7. Jika sebuah kondisi mengacu pada himpunan nilai masukan tertentu maka akan menjadi sejumlah anggota himpunan kelas ekuivalen yang valid dan sebuah kelas ekuivalen yang tidak valid dimana jika masukan memiliki

nilai diluar anggota himpunan.

8. Jika sebuah kondisi mengekspresikan sebuah kalimat yang berisi “harus”.

Misalnya awal masukan harus berupa karakter maka akan menjadi sebuah kelas ekuivalen yang valid yaitu semua masukan yang diawal karakter dan sebuah kelas ekuivalen yang tidak valid yaitu masukan yang tidak diawali

karakter.

9. Jika ada alasan yang menyatakan bahwa elemen di dalam sebuah kelas

ekuivalen diproses dengan cara yang berbeda maka kelas ekuivalen itu harus dibagi-bagi lagi menjadi kelas-kelas ekuivalen yang lebih kecil

berdasarkan pendekatan logis dari sub-program pada level algoritma. (Rosa Ariani Sukamto, 2006)

Contoh :

Akan dilakukan pengujian pada suatu program yang mengkategorikan berat badan manusia. Berikut adalah kriteria yang ditentukan dalam program tersebut :

- Berat badan lebih dari atau sama dengan 30 sampai kurang dari 40

termasuk Kurus.

- Berat badan lebih dari atau sama dengan 40 sampai kurang dari 70

termasuk Normal.

- Berat badan lebih dari atau sama dengan 70 sampai kurang dari 200

(43)

Pemecahan :

1. Bagi domain input menjadi kelas-kelas

2. Kelas yang telah terbentuk disajikan sebagai kondisi input dalam kasus uji.

Berat < 30 30 <= Berat < 40

40 <= Berat < 70

70 <= Berat < 200

Berat >= 200

Tidak Valid

Kurus Normal Obesitas Tidak Valid

3. Tentukan test case

Test Case 1 2 3 4

Input Berat

25 37 66 101

Kelas yang di uji

Berat < 30 30 <= Berat < 40

40 <= Berat < 70

70 <= Berat < 200 Keluaran /

hasil uji

Tidak Valid Kurus Normal Obesitas

Test Case 5 6 7 8

Input Berat

212 abc ?&# Null

Kelas yang di uji

Berat >= 30 Alpha Simbol Null

Keluaran / hasil uji

Tidak Valid Tidak Valid Tidak Valid Tidak Valid

(44)

III. METODE PENELITIAN

3.1. Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan di Jurusan Ilmu Komputer, Jurusan Matematika, Fakultas

Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Lampung. Waktu penelitian dilakukan pada Semester Ganjil dan Genap Tahun Ajaran 2011-2012.

3.2. Tahapan Penelitian

Penelitian mengenai Implementasi Layanan SMS Gateway Pada Sistem Presensi

Menggunakan Barcode Untuk Pengecekan Kehadiran Mahasiswa Dalam Perkuliahan Dengan Metode Waterfall ini terbagi menjadi dua tahapan, yaitu :

3.2.1. Tahap Pengumpulan Data

Dalam melakukan pengumpulan data, penulis menggunakan dua metode, yaitu :

1. Metode Observasi

Metode observasi merupakan metode pengumpulan data yang dilakukan

dengan cara melakukan pengamatan. Dalam penelitian ini, yang menjadi pengamatan adalah sistem presensi secara manual sehingga akan diperoleh informasi mengenai kelemahan, kelebihan dan bagaimana aliran data yang

(45)

diperlukan oleh user tersebut. Hasil dari pengamatan ini kemudian menjadi bahan dalam analisis kebutuhan pada tahap pengembangan sistem agar output yang dihasilkan tepat, efektif dan sesuai dengan yang diharapkan.

2. Metode Studi Pustaka

Metode ini digunakan untuk mendapatkan informasi tambahan berupa

referensi dari buku-buku atau literatur yang digunakan sebagai acuan dalam pembangunan sistem.

3.2.2. Tahap Pengembangan Sistem

Metode pengembangan sistem yang digunakan dalam penelitian ini yaitu metode

Waterfall. Metode ini bersifat sistematis atau secara berurutan dalam membangun

suatu sistem. Berikut tahapan yang dilakukan sesuai dengan pengembangan

sistem pada metode waterfall.

Analisis Kebutuhan

Desain Sistem

Coding

Implementasi dan Testing

[image:45.595.115.514.460.637.2]

Maintenance

(46)

1. Analisis kebutuhan (Requirements) merupakan tahap pertama yang menjadi dasar proses pembuatan perangkat lunak maupun sistem. Dalam tahapan ini dilakukan analisa dan pengumpulan kebutuhan sistem yang akan dibangun.

Analisa pada tahap ini didasarkan pada data yang diperoleh pada tahap pengumpulan data dengan metode observasi. Kelancaran proses pembuatan

sistem secara keseluruhan sangat tergantung pada hasil analisa kebutuhan ini. 2. Desain sistem (Design) merupakan tahapan penyusunan rancangan yang

matang mengenai setiap proses, data, aliran proses dan hubungan antara data

dalam sistem sesuai dengan hasil tahapan analisis kebutuhan. Dalam tahapan ini disusun desain interface, arsitektur sistem dan database (ERD).

Dokumentasi yang dihasilkan dari tahap desain sistem ini antara lain : use

case diagram, diagram aktivitas dan sequence diagram, Data Flow Diagram (DFD) dan Entity Relationship Diagram (ERD).

3. Coding merupakan tahapan penerjemahan desain sistem yang telah dibuat ke dalam bentuk perintah-perintah atau kode program yang dimengerti komputer

dengan menggunakan bahasa pemrograman, middleware dan database tertentu.

4. Implementasi dan Testing merupakan tahapan untuk menyatukan komponen-komponen yang dihasilkan pada tahap sebelumnya menjadi satu kesatuan sistem yang utuh. Kemudian dilakukan pengujian untuk memastikan bahwa

sistem yang dibuat telah sesuai dengan desainnya dan semua fungsi dapat dipergunakan dengan baik tanpa ada kesalahan.

(47)

keseharian penggunaan sistem, tidak menutup kemungkinan adanya perubahan dan perbaikan. Perubahan dapat disebabkan karena seiring berjalannya waktu sistem harus disesuaikan dengan lingkungan pengguna

yang mungkin meningkat kebutuhan fungsionalnya. Sementara perbaikan adalah memperbaiki kesalahan pada sistem yang mungkin belum ditemukan

(48)

V. KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan

Dari hasil pengujian dan analisis hasil pengujian, maka dapat disimpulkan beberapa hal mengenai Sistem Presensi Mahasiswa Menggunakan Barcode, yaitu:

1. Sistem Presensi Mahasiswa Menggunakan Barcode dapat mempermudah proses presensi mahasiswa dan memberikan kemudahan dalam

pemrosesan dan pengelolaan data-data presensi perkuliahan secara efektif dan efisien akan tetapi untuk merealisasikannya diperlukan dana yang cukup besar.

2. Keamanan data presensi mahasiswa relatif lebih terjamin karena tersimpan pada satu database dan proses back up data menjadi lebih cepat, mudah

dan murah.

3. Layanan SMS Gateway dapat diimlementasikan dengan baik pada Sistem Presensi Mahasiswa Menggunakan Barcode.

4. Layanan SMS Gateway dapat memudahkan orangtua mahasiswa untuk mengetahui data presensi anaknya secara cepat, tepat dengan biaya yang

(49)

5.2. Saran

Dari hasil penelitian yang telah dilakukan, ada beberapa saran yang dapat penulis ajukan, yaitu:

1. Sistem Presensi Mahasiswa Menggunakan Barcode hendaknya tidak berdiri sendiri, tetapi diintegrasikan dengan sistem lain seperti Sistem

Informasi Akademik.

2. Layanan SMS Gateway lebih dikembangkan lagi sehingga tidak hanya terbatas untuk mengecek presensi mahasiswa saja, tetapi bisa juga untuk

Gambar

2.1. Simbol dalam Tabel ERD ...............................................................................
Gambar 3.1 Contoh use case dengan include
Tabel 2.1. Simbol dalam ERD (Paryati, 2010)
Gambar 3.1 Tahapan pengembangan aplikasi pada metode waterfall.

Referensi

Dokumen terkait

Pengaruh Current Ratio (CR), Debt to Equity Ratio (DER), Price Earning Ratio (PER), dan Return on Assets (ROA) terhadap Return Saham Perusahaan Pertambangan yang Terdaftar di

Penelitian ini dilakukan karena rendahnya motivasi belajar dan pemahaman siswa kelas V.3 MIN 4 Jombang pada mata pelajaran Tema 1 materi Organ Gerak Manusia Subtema 2. Berdasarkan

Materi Infak Dan Sedekah Menggunakan Metode Mind Mapping Pada Siswa Kelas Iv Mi Darul Hikmah Mojosari. Kata Kunci : peningkatan pemahaman, infak dan sedekah, metode

PERTAMA : Kelompok Swadaya Masyarakat (KSM) Program Sanitasi Lingkungan Berbasis Masyarakat (SLBM) tahun 2013 Desa Mejasem Kecamatan Siwalan, dengan nama

Serta perlu dilakukan penelitian selanjutnya dengan jumlah subjek yang lebih besar dan melihat hubungannya dengan faktor-faktor yang sangat mempengaruhi perilaku masyarakat

Doolklan aaka pcnotapan lnl dianbil dldalan ddang pomu- eyatsaratan pada harl Rabu, tanggal 3 Aguotus 1977 oloh kanl, J0NA8TI SH» Ilakln, dongan dlhadllrl oleh Hy, M# Soomarto, Panl

[r]

Likuiditas Terhadap Struktur Modal dan Kebijakan Dividen yang Terdaftar di Jakarta Islamic Index (JII) Periode 2010-2014 ” bertujuan sebagai salah satu persyaratan yang harus