• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH SKILL REPRESENTASI FREE BODY DIAGRAM TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP PADA MATERI AJAR DINAMIKA PARTIKEL

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENGARUH SKILL REPRESENTASI FREE BODY DIAGRAM TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP PADA MATERI AJAR DINAMIKA PARTIKEL"

Copied!
50
0
0

Teks penuh

(1)

ABSTRAK

PENGARUH SKILL REPRESENTASI FREE BODY DIAGRAM TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP PADA MATERI

AJAR DINAMIKA PARTIKEL

Oleh

GALUH UTAMI

Materi dinamika partikel khususnya hukum II Newton sangat menuntut kemampuan siswa dalam menganalisis dan menguraikan arah-arah gaya pada suatu sistem untuk membantu mereka dalam memahami suatu konsep. Guru dalam membelajarkan materi perlu memilih suatu representasi visual yang ditunjang dengan format representasi lain. Melalui cara ini, membuat siswa lebih mudah dalam memahami suatu konsep dan bisa menyelesaikan suatu masalah. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui adanya pengaruh skill representasi free body diagram terhadap pemahaman konsep pada materi ajar dinamika partikel. Penelitian ini dilaksanakan di kelas VIIIA SMP Negeri I Natar yang berjumlah 32 siswa pada semester genap tahun pelajaran

(2)

Galuh Utami

iii

Hasil analisis menunjukkan bahwa kedua data berdistribusi normal dan linier. Analisis yang digunakan untuk mengetahui adanya pengaruh dilakukan uji regresi sederhana menggunakan bantuan SPSS 17.0. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat pengaruh yang linier dan signifikan skill representasi free body diagram terhadap pemahaman konsep siswa sebesar 43,6% yang merupakan nilai koefisien determinasi (R Square). Nilai koefisien korelasi (R) sebesar 0,660 menunjukkan kedua variabel memilki tingkat hubungan yang kuat dengan persamaan regresi

.

(3)

PENGARUH SKILL REPRESENTASI FREE BODY DIAGRAM TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP PADA MATERI

AJAR DINAMIKA PARTIKEL

Oleh Galuh Utami

Skripsi

Sebagai salah satu syarat untuk mencapai gelar SARJANA PENDIDIKAN

Pada

Program Studi Pendidikan Fisika

Jurusan Pendidikan Matematika Ilmu Pengetahuan Alam Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS LAMPUNG

(4)

Judul Skripsi : PENGARUH SKILL REPRESENTASI FREE BODY DIAGRAM TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP PADA MATERI AJAR DINAMIKA PARTIKEL

Nama Mahasiswa : Galuh Utami Nomor Pokok Mahasiswa : 0913022090 Program Studi : Pendidikan Fisika

Jurusan : Pendidikan MIPA

Fakultas : Keguruan dan Ilmu Pendidikan

MENYETUJUI

1. Komisi Pembimbing

Drs. Eko Suyanto, M.Pd. Dr. Abdurrahman, M.Si. NIP 19640310 199112 1 001 NIP 19681210199303 1 002

2. Ketua Jurusan Pendidikan MIPA

(5)

MENGESAHKAN

1. Tim Penguji

Ketua : Drs. Eko Suyanto, M.Pd. ...

Sekretaris : Dr. Abdurrahman, M.Si. ...

Penguji

Bukan Pembimbing : Drs. Nengah Maharta, M.Si. ...

2. Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Dr. Bujang Rahman, M.Si. NIP. 19600315 198503 1 003

(6)

SURAT PERNYATAAN

Saya yang bertanda tangan di bawah ini adalah:

Nama : Galuh Utami

NPM : 08913022090

Fakultas/Jurusan : FKIP/P MIPA Program Studi : Pendidikan Fisika

Alamat : RT 009. Kelurahan Bumi Setia Mataram,

Kecamatan Seputih Mataram, Kabupaten Lampung Tengah

Menyatakan bahwa dalam skripsi ini tidak terdapat karya yang pernah diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan di suatu perguruan tinggi, dan sepanjang pengetahuan saya juga tidak terdapat karya atau pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang lain, kecuali yang tertulis diacu dalam naskah ini dan disebut dalam daftar pustaka.

Bandarlampung, April 2013 Yang Menyatakan,

(7)

RIWAYAT HIDUP

Penulis dilahirkan di Bumi Setia Mataram, Lampung Tengah, pada tanggal 28 Juli 1991, sebagai anak pertama dari dua bersaudara dari pasangan Bapak Sunanto dan Ibu Sriwinarti.

Penulis mengawali pendidikan formal pada tahun 1996 di Taman Kanak-kanak (TK) Dharma Wanita di desa Bumi Setia Mataram dan diselesaikan tahun 1997. Pada tahun yang sama, penulis melanjutkan pendidikan di SD Negeri 3 Bumi Setia Mataram dan diselesaikan pada tahun 2003. Pada tahun 2003 penulis melanjutkan pedidikannya di SMP Negeri 1 Seputih Mataram, diselesaikan pada tahun 2006. Selanjutnya penulis melanjutkan pendidikan di SMA Negeri 1 Seputih Mataram dan diselesaikan pada tahun 2009. Pada tahun yang sama, penulis terdaftar sebagai mahasiswi program studi Pendidikan Fisika, Jurusan Pendidikan MIPA, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan di Universitas Lampung melalui jalur Mandiri.

Tahun 2011, penulis melakukan Kuliah Kerja Lapangan (KKL). Pada tahun 2012 penulis melaksanakan Kuliah Kerja Nyata (KKN) di Desa Taman Negeri,

Lampung Timur dan melaksanakan praktek mengajar melalui Program

(8)

MOTTO

Saya mau mencurahkan waktu, uang, tenaga, pikiran, untuk terus belajar dan berjuang sampai saya mencapai impian saya. ”

( Tung Desem Waringin)

“ Lakukanlah apa yang bisa Anda lakukan dan jangan biarkan waktu yang Anda punya berlalu tanpa kesan”

(9)

PERSEMBAHAN

Teriring do’a dan rasa syukur kehadirat Allah SWT, ku persembahkan skripsi ini sebagai tanda cinta dan kasihku

yang tulus kepada:

Bapak dan Mamak tercinta dengan ketulusan do’a, keringat dan air mata serta kasih sayang tanpa putus, senantiasa memberikan dorongan

untuk keberhasilan penulis

Adikku tersayang “Gandes larasaty”, yang selalu memberikan semangat dan

menantikan keberhasilan penulis

(10)

SANWACANA

Bismillahirrohmanirrohim

Alhamdulillah, puji syukur kehadirat Allah SWT, karena kasih sayang dan rahmat-Nya, penulis dapat menyelesaikan penyusunan skripsi yang berjudul “Pengaruh Skill Representasi Free Body Diagram terhadap Pemahaman Konsep

pada Materi Ajar Dinamika Partikel” sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Fisika di Universitas Lampung.

Pada kesempatan ini, penulis mengucapkan terima kasih kepada:

1. Bapak Dr. Bujang Rahman, M.Si. selaku Dekan FKIP Universitas Lampung. 2. Bapak Drs. Caswita, M.Si. selaku Ketua Jurusan Pendidikan MIPA.

3. Bapak Dr. Agus Suyatna, M.Si. selaku Ketua Program Studi Pendidikan Fisika.

4. Bapak Drs. Eko Suyanto, M.Pd. selaku Pembimbing Akademik dan Pembimbing I atas kesediaan dan keikhlasannya memberikan bimbingan, arahan dan motivasi yang diberikan selama penyusunan skripsi ini. 5. Bapak Dr. Abdurrahman, M.Si. selaku Pembimbing II atas kesediaan dan

keikhlasannya memberikan bimbingan, arahan dan motivasi yang diberikan selama penyusunan skripsi ini.

(11)

xiii

7. Bapak dan Ibu Dosen serta Staf Program Studi Pendidikan Fisika dan Jurusan Pendidikan MIPA.

8. Bapak Priyo Hartono, M.M. selaku Kepala SMP Negeri 1 Natar atas bantuan

dan kerja samanya selama penelitian berlangsung.

9. Bapak Arjus A.S., S.Pd. selaku guru mitra dan murid-murid kelas SMP Negeri 1 Natar atas bantuan dan kerjasamanya selama penelitian berlangsung.

10. Bapak dan Ibu Guru serta Staf SMP Negeri 1 Natar.

11. Kekasihku tercinta “Komang Ariyawan”. Terimaksih atas motivasi, saran, dan

dukungannya dalam skripsiku.

12. Sahabat seperjuangan dalam menulis skripsiku ”CAWAN” yang terdiri dari

Uni Putri, Bude Rina, Merta Midun, Hanny Markonah, Cimut, Bebe Ndut, Pramitha Neptunus. Terimakasih atas saran, kritik, do’a dan kebersamaannya. 13. Rekan-rekan Pendidikan Fisika 2009 khususnya untuk Fisika 2009 B.

Terimakasih atas kecerian dan kebersamaan yang sudah terjalin

14. Rekan-rekan kosan: Mbak asti, Tria, Dian, dan Nisa. Terima kasih untuk

kebersamaan dan silaturahmi yang terjaga sampai saat ini dan kapanpun. 15. Kakak tingkat serta adik tingkat Pendidikan Fisika yang tak bisa disebutkan

satu persatu.

(12)

xiv

Penulis hanya dapat berdoa, mudah-mudahan segala kekikhlasan, amal, dan ban-tuan, mendapat pahala serta balasan dari Allah SWT dan semoga skripsi ini bermanfaat bagi kita semua khususnya bagi dunia pendidikan. Amin.

Bandar Lampung, April 2013

(13)

DAFTAR ISI

Halaman

DAFTAR ISI ... xvi

DAFTAR TABEL ... xvii

DAFTAR GAMBAR ... xviii

I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Rumusan Masalah ... 4

C. Tujuan Penelitian ... 4

D. Manfaat Penelitian ... 4

E. Ruang Lingkup Penelitian ... 5

II. TINJAUAN PUSTAKA A. Kerangka Teoritis 1. Skill Representasi Free Body Diagram ... 6

2. Pemhaman Konsep ... 14

B. Kerangka Pemikiran ... 18

C. Hipotesis ... 20

III. METODE PENELITIAN A. Populasi dan Sampel Penelitian ... 21

B. Desain Penelitian ... 21

C. Variabel Penelitian ... 22

D. Instrumen Penelitian ... 23

E. Analisis Instrumen ... 23

(14)

2. Uji Reliabilitas ... 24

F. Teknik Pengumpulan Data ... 25

G. Teknik Analisis Data dan Pengujian Hipotesis ... 25

1. Analisis Data ... 25

2. Pengujian Hipotesis ... 26

a. Uji Normalitas ... 26

b. Uji Linieritas ... 26

c. Uji Regresi Linier Sederhana ... 27

IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian ... 28

1. Uji Instrumen Penelitian ... 28

a. Uji Validitas Soal ... 29

b. Uji Reliabilitas Soal ... 30

2. Tahapan Pelaksanaan ... 31

3. Data Hasil Penelitian ... 33

a. Data Kuantitatif Skill Representasi Free Body Diagram ... 33

b. Data Kuantitatif Pemahaman Konsep ... 34

4. Hasil Uji Penelitian ... 35

a. Hasil Uji Normalitas Data Skill Representasi Free Body Diagram dan Posttest Pemahaman Konsep Siswa ... 35

b. Hasil Uji Linieritas Data Skill Representasi Free Body Diagram dan Posttest Pemahaman Konsep Siswa ... 36

c. Hasil Uji Regresi Data Skill Representasi Free Body Diagram dan Posttest Pemahaman Konsep Siswa ... 37

5. Keputusan Hipotesis ... 38

B. Pembahasan ... 38

V. KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan ... 47

B. Saran ... 48

(15)

LAMPIRAN

1. Pemetaan Standar Kompetensi dan Kompetensi dasar ... 51

2. Silabus ... 55

3. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) ... 59

4. Buku Pegangan Siswa ... 66

5. Kisi-kisi Soal Posttest ... 86

6. LP 1: Posttest ... 105

7. Rubrikasi Posttest ... 109

8. LP 2: Psikomotor ... 126

9. LP 3: Skill Representasi Free Body Diagram ... 127

10. Rubrikasi Skill Representasi Free Body Diagram ... 128

11. Data Hasil Uji Instrumen Soal Pemahaman Konsep ... 131

12. Data Hasil Uji Instrumen Soal Skill Representasi Free Body Diagram ... 133

13. Data Hasil Posttest Pemahaman Konsep ... 134

14. Data Hasil Rekapitulasi Posttest Pemahaman Konsep ... 135

15. Data Hasil tes Skill Representasi Free Body Diagram... 136

16. Data Hasil Penilaian Psikomotorik ... 137

17. Hasil Uji Validitas Soal Pemahaman Konsep ... 138

18. Hasil Uji Validitas Skill Representasi Free Body Diagram ... 143

19. Hasil Uji Reliabilitas Pemahaman Konsep ... 144

20. Hasil Uji Reliabilitas Skill Representasi Free Body Diagram ... 145

21. Hasil Uji Normalitas Skill Representasi Free Body Diagram - Pemahaman Konsep (Posttest) ... 146

22. Hasil Uji Linieritas Skill Representasi Free Body Diagram - Pemahaman Konsep (Posttest) ... 147

(16)
(17)

xvii

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

4.1 Hasil Uji Validitas Soal ... 30

4.2 Hasil Uji Reliabilitas Soal ... 31

4.3 Klasifikasi Skill Representasi Free Body Diagram ... 35

4.4 Klasifikasi Pemahaman Konsep ... 35

4.5 Hasil Uji Normalitas Data Skill Representasi Free Body Diagram terhadap Pemahaman Konsep ... 36

4.6 Hasil Uji Linieritas Data Skill Representasi Free Body Diagram terhadap Pemahaman Konsep ... 37

(18)

xviii

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

2.1 Diagram Bebas Benda Sebuah Buku yang Diam di Atas Meja ... 10

2.2 Interaksi Timbal Balik antara Representasi Internal dan Representasi Eksternal ... 12

2.3 Bagan Paradigma Pemikiran ... 19

3.1 Desain Penelitian One Shot Case Study ... 22

4.1 Diagram Persentase Skill Representasi Free Body Diagram ... 40

4.2 Diagram Persentase Kategori Skill Representasi Free Body Diagram ... 42

(19)

1

I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Fisika merupakan ilmu yang mempelajari tentang gejala-gejala alam yang dapat dibuktikan secara eksperimental dan secara matematis melalui berbagai simbol-simbol. Mata pelajaran IPA terpadu khususnya fisika, kemampuan konseptual dan analisis untuk menemukan sebuah konsep baru sangat ditekankan. Siswa juga menganggap fisika merupakan pelajaran yang sulit karena terlalu banyak menggunakan rumus-rumus dan pengembangan konsep. Rendahnya kemampuan siswa dalam memahami suatu konsep yang diajarkan menyebabkan siswa belum bisa mengubah makna konsep tersebut kedalam bentuk representasi yang lain. Apalagi pada materi dinamika partikel khususnya hukum II Newton yang sangat menuntut siswa mampu

menganalisis dan menguraikan arah-arah gaya pada suatu sistem. Ketika siswa diminta untuk menggambarkan diagram gaya-gaya yang bekerja pada suatu sistem. Ternyata tidak semua siswa mengerti apa yang mereka

(20)

2 Kemampuan siswa dalam menganalisis dan menguraikan gaya-gaya akan membantu memudahkan siswa dalam memahami konsep yang diajarkan, karena siswa cenderung lebih mudah dalam memahami suatu konsep jika direpresentasikan secara visual.

Penelitian ini mentikberatkan pada kemampuan siswa dalam menggambarkan dan menguraikan diagram-diagram gaya, agar siswa lebih mudah memahami konsep yang diajarkan sehingga dapat menyelesaikan permasalahan-

permasalahan yang ada. Materi yang dipilih untuk penelitian ini adalah

hukum II Newton, karena untuk menguasai aplikasi materi ini sangat sulit dan miskonsepsi dalam menggambarkan kedaan suatu sistem masih cukup besar. Pendekatan pembelajaran yang interaktif dan membangkitkan keaktifan siswa sangat diperlukan untuk menjadikan materi yang disampaikan lebih mudah dipahami dan meminimalisir terjadinya miskonsepsi.

Guru sebagai seseorang yang sangat berperan dalam pencapaian tujuan pembelajaran, perlu memilih suatu pendekatan yang efektif, efisien, interaktif dan menarik dalam meningkatkan prestasi belajar siswa. Peningkatan

kemampuan siswa dalam menggambarkan, menganalisis, dan menguraikan gaya-gaya yang bekerja pada suatu sistem serta pemahaman konsep

(21)

3 Cara yang tepat dalam menyampaikan materi pelajaran, dapat membuat siswa belajar lebih efektif sehingga mengakibatkan hasil belajar yang optimal. Cara penyajian yang dapat digunakan adalah representasi free body diagram. Representasi free body diagram merupakan salah satu dari cara penyajian menggunakan multiple representation.

Pendekatan multiple representation sudah banyak digunakan dalam dunia pendidikan diberbagai negara, karena pendekatan ini mampu memberikan konstribusi yang nyata dalam memudahkan siswa memahami suatu materi pembelajaran. Melalui representasi free body diagram siswa diarahkan untuk menggambar, menganalis, menguraikan, dan menerjemahkannya kedalam suatu bentuk persamaan baru yang beragam. Cara penyajian seperti ini sangat cocok diterapkan pada mata pelajaran fisika, khususnya pada materi dinamika partikel yang banyak menggunakan representasi free body diagram untuk membentuk suatu persamaan baru dan meningkatkan pemahaman konsep siswa. Bertitik tolak dari latar belakang di atas, maka telah dilakukan penelitian eksperimen untuk melihat sebarapa besar pengaruh skill

(22)

4 B. Rumusan Masalah

Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah apakah terdapat pengaruh skill representasi free body diagram terhadap pemahaman konsep hukum II Newton siswa SMP?.

C. Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini adalah mengetahui pengaruh skill representasi free body diagram terhadap pemahaman konsep hukum II Newton siswa SMP.

D. Manfaat Penelitian

Manfaat dari hasil penelitian ini adalah :

1. Menjadi alternatif pilihan untuk guru Fisika di SMP Negeri I Natar dalam menyajikan materi pembelajaran yang dapat diterapkan di kelas sesuai dengan materi pembelajaran sehingga tujuan pembelajaran dapat tercapai. 2. Memberikan sumbangan pemikiran kepada pihak sekolah di SMP Negeri

(23)

5 E. Ruang Lingkup Penelitian

Ruang lingkup dalam penelitian ini adalah :

1. Representasi free body diagram merupakan suatu bentuk representasi visual yang mendukung bentuk representasi lain yang diharapkan mampu membantu siswa dalam penyelesaian masalah fisika khususnya pada materi dinamika partikel sehingga dengan skill meggambarkan free body diagram siswa dapat secara optimal memahami konsep dinamika partikel

dengan benar.

2. Pemahaman konsep merupakan kemampuan siswa untuk menyerap dan

mengkonstruksi suatu konsep berdasarkan pengetahuan awal yang dimiliki melalui proses pembelajaran kedalam suatu konsep yang baru serta dapat diaplikasikan dalam menyelesaikan suatu permasalahan yang dapat diketahui dari perolehan hasil tes.

3. Populasi dan sampel dalam penelitian ini adalah siswa kelas VIIIA SMP

Negeri I Natar Semester Genap Tahun Pelajaran 2012/ 2013 dengan jumlah siswa 32 orang.

(24)

6

II. TINAJUAN PUSTAKA

A. Kerangka Teoritis

1. Representasi Free Body Diagram

Kress et al dalam Abdurrahman, Aprilyawati, & Payudi (2008:373) mengatakan bahwa secara naluriah manusia menyampaikan, menerima, dan menginterpretasikan maksud melalui berbagai penyampaian dan berbagai komunikasi. Baik dalam pembicaraan bacaan maupun tulisan. Peran representasi sangat penting dalam proses pengolahan informasi mengenai sesuatu.

Menurut Hadijah (2012:7) representasi ditampilkan siswa sebagai model atau bentuk pengganti dari suatu situasi masalah yang digunakan untuk menemukan solusi dari masalah yang dihadapinya sebagai hasil

interpretasi pemikirannya. Representasi juga merupakan sesuatu yang mewakili, menggambarkan atau menyimbolkan obyek dan atau proses (Rosengrant, Etkina, dan Heuvelen:2007:1). Siswa dapat

merepresentasikan suatu objek nyata kedalam representasi gambar. Melalui representasi gambar tersebut siswa dibelajarkan

(25)

7 representasi lain tentu akan membantu siswa lebih mudah dalam

menyelesaikan masalah.

Terdapat beberapa definisi yang dikutip oleh Safrina (2011:10) tentang representasi sebagaimana dikemukakan berikut ini :

1. Representasi adalah alat-alat yang digunakan individu untuk mengorganisasikan dan menjadikan situasi-situasi lebih bermakna.

2. Representasi adalah konfigurasi atau bentuk atau susunan dapat menggambarkan, mewakili atau melambangkan sesuatu dalam suatu cara.

3. Representasi adalah model atau bentuk pengganti dari situasi masalah atau aspek dari suatu masalah yang digunakan untuk menemukan solusi, sebagai contoh, suatu masalah dapat direpresentasikan dengan obyek, gambar, kata-kata, atau symbol matematika.

4. Representasi yang dimunculkan oleh siswa merupakan ungkapan-ungkapan dari gagasan-gagasan atau ide-ide matematika yang ditampilkan siswa dalam upanya untuk mencari suatu solusi dari masalah yang sedang dihadapinya. 5. Terdapat empat gagasan yang digunakan dalam memahami

konsep representasi. Pertama, representasi dapat dipandang sebagai abstraksi internal dari ide-ide matematika atau skema kognitif yang dibangun oleh siswa melalui pengalaman; kedua, sebagai reproduksi mental dari keadaan mental yang

sebelumnya; ketiga, sebagai sajian secara struktur melalui gambar, symbol ataupun lambang; dan yang terakhir sebagai pengetahuan tentang sesuatu yang mewakili sesuatu yang lain. 6. Representasi didefinisikan sebagai aktivitas atau hubungan

dimana satu hal mewakili hal lain sampai pada suatu level tertentu, untuk tujuan tertentu, dan yang kedua oleh subjek atau interpretasi pikiran. Representasi menggantikan atau mengenai penggantian suatu obyek, penginterpretasian pikiran tentang pengetahuan yang diperoleh dari suatu obyek, yang diperoleh dari pengalaman tentang tanda representasi.

(26)

8 menjadi lebih bermakna. Cara yang digunakan untuk meyatakan suatu konsep tersebut dapat berupa representasi verbal, gambar, diagram, grafik, dan matematika. Fisika merupakan bidang yang mempelajari tentang gejala-gejala alam yang dikaji secara matematis melalui berbagai simbol-simbol. Proses untuk memahami konsep fisika tidak hanya dibutuhkan representasi secara verbal maupun matematis, namun diperlukan juga representasi yang lain yaitu representasi free body diagram. Soal-soal aplikasi yang harus dihadapi siswa tidak hanya objek

yang bersifat konkrit, sehingga untuk mempelajari objek yang abstrak perlu memilki skill intelektual khusus. Melatih skill intelektual dalam proses belajar sangat diperlukan kegiatan visual dalam mendukung penjelasan suatu konsep. Aristoteles dalam Hikmat (2011:207) pernah menyatakan “tanpa gambar, tidak mungkin bisa berpikir”. Stokes dalam Hikmat (2011:207) juga mengungkapkan “using visual strategies in teaching results in a greater degree of learning”. Menurut felder dan Soloman dalam Hikmat (2011:208) ”mayoritas manusia adalah

pembelajar visual jika materi ajar dicukupi visualisasinya informasi akan lebih lama bertahan”.

(27)

9 Newton kedua dalam bentuk komponen sebagai penolong dalam

penyelasaian masalah. Hal ini didukung oleh jurnal penelitian Ayesh (2010:509) yang mengatakan bahwa:

Free-body diagram is one type of reprsentasions that is import in teaching Newton’s laws in the first year of physics courses. The use of free-body diagram representation has clear impact on the

student performence.

Rosengrant et al (2009:1) juga mengatakan bahwa:

We found that when students are in a course that consistently emphasizes the use of free-body diagrams, the majority of them do use diagrams on their own to help solve exam problems even when they receive no credit for drawing the diagrams. We also found that students who draw diagrams correctly are significantly more successful in obtaining the right answer for the problem.

Fisika memuat banyak bentuk diagram yang sering digunakan (sesuai konsep), antara lain: diagram gerak, diagram benda bebas (free body diagram) diagram garis medan (field line diagram), diagram rangkaian

listrik (electrical circuit diagram), diagram sinar (ray diagram), diagram muka gelombang (wave front diagram) dan lain sebagainya. Jenis diagram yang digunakan dalam penelitian ini adalah diagram benda bebas (free body diagram). Menurut Sutrisno (2010) dalam artikelnya, diagram benda bebas (free body diagram) adalah diagram yang

menunjukkan arah dan besar relatif yang bekerja pada suatu benda

(28)

10 Pendapat serupa juga dikemukakan oleh Sunardi & Indra (2012:111) menyatakan bahwa:

Diagram benda bebas adalah suatu diagram yang digunakan untuk menunjukkan besar relatif dan arah semua gaya yang bekerja pada suatu benda dalam keadaan tertentu.

Menurut pendapat Kanginan (2012:125) yaitu:

Ketika Anda telah memisahkan suatu benda, sebelum Anda menggunakan gaya-gaya apa saja yang bekerja pada benda itu sebelum Anda menggunakan Hukum I Newton, , untuk benda yang seimbang (diam atau bergerak lurus beraturan) dan

, untuk benda yang bergerak dengan percepatan a. Nah, diagram terpisah yang menggambarkan semua gaya yang bekerja pada benda yang Anda tinjau inilah yang disebut sebagai diagram benda bebas (free body diagram).

Uraian pendapat tersebut mengungkapkan bahwa free body diagram merupakan suatu diagram terpisah yang digunakan untuk

menggambarkan besar relatif dan arah semua gaya yang bekerja pada suatu objek dalam keadaan tertentu. Sebagai contoh, sebuah buku diam di atas meja, maka diagram bebas benda buku tersebut dapat dilihat pada Gambar 2.1:

(29)

11 Umumnya dalam mata pelajaran fisika ketika siswa diminta untuk

menyelesaikan masalah terutama pada materi dinamika partikel, siswa sering melakukan dua kesalahan dalam menggambarkan free body diagram masih yaitu: (1) tidak lengkap menggambar gaya-gaya yang

tidak tergambar pada diagram benda bebas yang ditinjau (ada gaya yang tidak tergambar pada diagram benda bebas), (2) menggambar gaya-gaya yang bekerja pada benda atau sistem benda secara berlebihan (ada gaya yang tidak bekerja pada benda tetapi tergambar pada diagram benda bebas (Kanginan, 2012:125).

Representasi sendiri terbagi menjadi dua yaitu representasi internal dan representasi eksternal. Representasi internal dari seseorang sulit untuk diamati secara langsung karena merupakan aktivitas mental dari

seseorang dalam pikirannya (minds-on). Representasi internal seseorang itu dapat disimpulkan atau diduga berdasarkan representasi eksternalnya. Sebagai contoh dari pengungkapan melalui kata-kata (lisan), melalui tulisan berupa simbol, gambar, grafik, tabel ataupun melalui alat peraga (hands-on) (Fadilah, 2008:13). Proses terjadinya hubungan timbal balik antara representasi internal dan eksternal dari seseorang, ketika

(30)
[image:30.595.159.488.146.195.2]

12 Proses interaksi antara representasi internal dan representasi eksternal dapat dilihat pada Gambar 2.2:

Gambar 2.2 Interkasi Timbal balik antara Reprsentasi Internal dan Representasi Eksternal

Menurut pernyataan Airey J dan Linder C yang dikutip dari Abdurrahman et al (2008:373) mengungkapkan:

Melalui representasi yang multimodal akan menciptakan suasana pembelajaran dengan peran aktif seluruh potensi yang dimiliki oleh siswa, mengaktifkan kemampuan belajar (learning ability) siswa baik minds-on maupun hands-on, merupakan vaktor yang sering menjadi masalah dalam pembelajaran fisika.

Siswa dalam merepresentasikan representasi internal menjadi representasi eksternal akan menjadi lebih mudah jika menggunakan pendekatan multiple representations. Adanya pendekatan multiple representations diharapkan siswa dapat lebih mudah memahami suatu

konsep melalui representasi yang disajikan.

Hinrich seperti dikutip dalam Rosengrant et al (2007:2) menguraikan bahwa Multiple Representation dapat membantu siswa dalam memahami suatu materi dinamika.

Hinrichs describes how using a system schema (object of interst is circled, objects that are interacting with it are circled and than connected to it via labeled arrows) helped his students learn dynamics. He used the system schema as part of a sequence of rerpesentations (problem text, sketch, system schema, free body diagram, and finally equations) to solve problem.

Representasi internal Representasi eksternal iii

(31)

13 Hinrichs menguraikan bagaimana bagan sistem (objek dari lingkaran penting, objek yang mengintegrasikan dengan lingkaran dan kemudian menghubungkannya melalui anak panah yang disegelkan) membantu siswanya mempelajari dinamika. Hinrichs juga menggunakan sistem skema sebagai bagian dari akibat representasi (teks masalah, sketsa, sistem skema, diagram bentuk bebas, dan persamaan akhir) untuk menyelasaikan masalah. Sebelum siswa bisa menyelesaikan masalah, siswa harus memahami dahulu tahapan tugas kognitif yang terkait dengan representasi, yaitu:

1. Siswa harus memahami suatu representasi (yaitu: mana yang merupakan bentuk dan operator dari suatu representasi). 2. Siswa harus memahami hubungan antara representasi dan

domainnya.

3. Siswa harus menerjemahkan antar representasi.

4. Jika representasi dirancang mereka sendiri, siswa perlu memilih dan membangun representasi yang sesuai.

(Ainsworth, Labeke, dan Peevers, 2001)

Melalui pernyataan yang telah dipaparkan sebelumnya, representasi

(32)

14 2. Pemahaman Konsep

Mata pelajaran fisika merupakan mata pelajaran yang dianggap sangat sulit jika dibandingkan dengan mata pelajaran yang lain, sebab untuk mampu menguasai konsep, siswa perlu memahami konsep tersebut. Pemahaman konsep terdiri dari dua buah kata yaitu “Pemahaman” dan

“Konsep”. Pemahaman berasal dari kata “paham” yang mempunyai arti

benar. Seseorang dikatakan paham terhadap sesuatu hal, jika orang tersebut mengerti benar dan mampu menjelaskan apa yang dipahaminya, sedangkan pemahaman merupakan proses perbuatan cara memahami sesuatu.

Menurut para ahli dalam Santyasa (2008:3) pemahaman didefinisikan sebagai:

1. Understanding is knoledge in thoughtful action (Perkin & Unger, 1999:95)

2. Pemahaman adalah suatu proses mental terjadinya adaptasi dan transformasi ilmu pengatahuan (Gardner, 1999b)

3. Pemahaman merupakan landasan bagi peserta didik untuk membangun insight dan wisdom (Longworth, 1999:91) 4. Pemahaman merupakan indikator unjuk kerja yang siap

direnungkan, dikritik, dan digunakan oleh orang lain (Gardner, 1999)

Sanjaya (2010:126) mengungkapkan bahwa:

Pemahaman bukan hanya sekedar mengingat fakta, akan tetapi berkenan dengan kemampuan menjelaskan, menerangkan, menafsirkan atau kemampuan menangkap makna atau arti suatu konsep.

(33)

15 dapat direfleksikan dalam pegetahuan yang baru. Kemampuan

memahami dalam proses pembelajaran sangat menuntut siswa untuk mengerti apa yang diajarkan dan mengetahui apa yang sedang

dikomunikasikan serta dapat memanfaatkan informasi yang diterimanya.

Menurut Daryanto (2010:106) kemampuan pemahaman dapat dijabarkan menjadi tiga, yaitu:

1. Menerjemahkan (translation), pengertian menerjemahkan disini bukan saja pengalihan (translation), arti dari bahasa yang satu kedalam bahasa yang lain, dapat juga dari konsepsi abstrak menjadi suatu model, yaitu model simbolik untuk mempermudah orang mempelajarinya. Pengalihan konsep yang dirumuskan dengan kata- kata kedalam gambar grafik dapat dimasukkan dalam kategori menerjemahkan.

2. Menginterpretasi (interpretation), kemampuan ini lebih luas daripada menerjemahkan yaitu kemampuan untuk mengenal dan memahami ide utama suatu komunikasi.

3. Mengekstrapolasi (extrapolation), agak lain dari menerjemahkan, dan menafsirkan, tetapi lebih tinggi sifatnya. Ia menuntut

kemampuan intelektual yang lebih tinggi.

Menurut Arikunto (2010:115), yaitu:

Pemahaman (comprehension) siswa diminta ntuk membuktikan bahwa ia memahami hubungan yang sederhana diantara fakta- fakta atau konsep. Dimana pemahaman dapat dibedakan dalam tiga kategori antara lain: (1) Tingkat terendah adalah pemahaman terjemahan, mulai dari menerjemahkan dalam arti yang sebenranya, mengartikan prinsip- prinsip (2) Tingkat kedua adalah pemahaman penafsiran, yaitu menghubungkan bagian-bagian terendah dengan yang diketahui berikutnya, atau menghbungkan dengan kejadian membedakan yang pokok dengan yang bukan pokok dan (3) Tingkat ketiga merupakan tingkat tertinggi yaitu pemahaman ekstrapolasi.

(34)

16 merupakan pemahaman dengan tingkat paling rendah yakni berhubungan dengan kemampuan untuk menjelaskan makna yang terkandung dalam sesuatu, misalnya menerjemahkan simbol-simbol diagram secara verbal. Pemahaman menginterpretasi merupakam kemampuan untuk

menafsirkan sesuatu, misalnya siswa diminta untuk menafsirkan suatu grafik. Pemahaman mengekstrapolasi merupakan pemahaman dengan tingat paling tinggi yakni kemampuan untuk melihat domain secara tersirat ataupun tersurat.

Konsep merupakan prinsip dasar yang sangat penting dalam proses belajar. Proses untuk menyelesaikan masalah, seorang siswa harus mengikuti aturan yang relevan. Aturan ini harus sesuai dengan konsep dasar yang diperolehnya. Konsep belajar adalah belajar mengenal dan membedakan sifat-sifat dari objek kemudian membuat pengelompokkan terhadap objek tersebut. Pernyataan ini didukung oleh pendapat yang menyatakan bahwa konsep merupakan pengetahuan mengenai hasil pemikiran manusia yang diperoleh melalui fakta-fakta dan peristiwa yang dinyatakan dalam definisi, teori-teori, dan dapat digunakan untuk

memecahkan masalah (Hadijah, 2012:13).

Menurut Sagala (2006:11), definisi konsep adalah:

Konsep merupakan buah pemikiran seseorang atas kelompok orang yang dinyatakan dalam definisi sehingga melahirkan produk

(35)

17 Ungkapan serupa yang menjelaskan pengertian konsep juga

dikemukakan oleh Sanjaya (2010:142), yaitu:

Konsep adalah abstraksi kesamaan atau keterhubungan dari kelompok benda atau sifat. Suatu konsep memiliki bagian yang dinamakan atribut. Atribut adalah karakteristik yang dimiliki oleh suatu konsep. Gabungan dari berbagai atribut menjadi suatu pembeda antara satu konsep dengan konsep yang lainnya.

Dahar dalam Agustina (2006:8) menjelaskan ciri-ciri konsep sebagai berikut:

1. Konsep merupakan sebuah pengukuran yang dimilki oleh seseorang atau kelompok. Konsep itu semacam simbol. 2. Konsep timbul sebagai hasil dari pengalaman manusia dengan

lebih dari satu benda, peristiwa atau fakta. Konsep itu generalisasi.

3. Konsep ialah hasil berpikir abstraksi manusia yang menekankan banyak pengalaman.

4. Konsep menyakngkut perkalian fakta-fakta atau pemberian pola pada fakta itu.

5. Konsep dapat mengalami perubahan akibat timbulnya pengertian baru.

6. Konsep berguna untuk membuat ramalan dan taksiran.

Hamalik (2006:163) juga menyatakan bahwa atribut-atribut berkombinasi dengan tiga cara untuk menghasilkan tiga jenis/ tipe konsep, yaitu:

1. Konsep konjungtif, nilai-nilai tertentu (yang penting) dari berbagai atribut disajikan bersama-sama. Nilai-nilai dari

atribut ditambahkan bersama untuk menghasilkan suatu konsep konjungtif.

2. Konsep disjungtif, sesuatu yang dapat dirumuskan dalam sejumlah cara yang berbeda-beda. Antara atribut-atribut dan nilai- nilai dapat disubtitusikan antara yang satu dengan yang lainnya.

(36)

18 Berdasarkan uraian yang dipaparkan diatas maka konsep dapat

didefinisikan sebagai suatu abstraksi berdasarkan pengalaman dari suatu objek-objek, kejadian-kejadian, kegiatan-kegiatan atau hubungan-hubungan yang memliki suatu atribut yang sama dan berguna untuk membuat ramalan atau taksiran. Pemahaman konsep dapat didefinisikan sebagai kemampuan seseorang untuk menerjemahkan, menginterpretasi, dan mengekstrapolasi suatu abstraksi berdasarkan pengalaman dari suatu hubungan-hubungan yang mempunyai atribut-atribut yang sama.

B. Kerangka Pemikiran

Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen yang menggunakan satu kelas eksperimen dan dilaukan pengujian untuk mengetahu pengaruh skill

representasi free body diagram terhadap pemahaman konsep. Terdapat tiga bentuk variabel dalam penelitian ini yaitu variabel bebas, variabel terikat, dan variabel moderator. Variabel bebas dalam penelitian ini adalah skill

(37)
[image:37.595.236.380.176.286.2]

19 Gambaran yang jelas tentang pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat dan pengaruh variabel moderator terhadap variabel bebas dan variabel terikat dapat dilihat pada Gambar 2.3:

Gambar 2.3 Bagan Paradigma Pemikiran

Keterangan:

X = skill representasi free body diagram Y = pemahaman konsep

Z = model inkuiri berbabasis multiple representation

r = pengaruh skill representasi free body diagram terhadap pemahaman konsep hukum II Newton siswa SMP

Secara naluriah manusia menyampaikan, menerima, dan menginterpretasikan maksud melalui berbagai penyampaian dan komunikasi. Cara penyampaian baik dalam pembicaraan, bacaan, maupun tulisan tersebut dapat membantu siswa untuk mengolah informasi yang didapat. Siswa kemudian

menginterpretasikannya kedalam pikiran (minds-on) yang kemudian disimpulkan dalam bentuk eksternalnya (hands-on). Format representasi dalam pelajaran fisika misalnya representasi verbal, matematis, grafik, diagram, dan lain-lain akan digunakan sesuai dengan materi yang akan disampaikan dalam pembelajaran.

X Y

(38)

20 Aplikasi Hukum II Newton, menuntut siswa bisa menggambarkan free body diagram dari objek. Analisis free body diagram dapat membantu siswa dalam

menyelesaikan masalah. Melalui kemampuan representasi free body diagram siswa diajak untuk melakukan pemahaman secara menerjemahkan,

menginterpretasi, dan mengekstrapolasi berdasarkan gaya-gaya apa saja yang bekerja pada sistem. Siswa secara mandiri dapat mengubah pemahaman konsepnya ke dalam bentuk representasi lain. Menggunakan representasi gambar, siswa bisa menganalisis menjadi representasi free body diagram yang selanjutnya bisa ditransformasikan ke dalam representasi matematika. Akhirnya mereka bisa menjawab permasalahan yang diberikan. Akibatnya, skill representasi free body diagram akan mempengaruhi pemahaman konsep

siswa, karena dengan mudah siswa bisa mengolah informasi dari pengalaman yang diperoleh. Inilah yang menjadikan multiple representation mempunyai sumbangan yang sangat besar bagi terbentuknya pemahaman konsep yang optimal.

C. Hipotesis

(39)

21

III. METODELOGI PENELITIAN

A. Populasi dan Sampel

1. Populasi

Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII SMP Negeri I Natar semester genap tahun pelajaran 2012/2013 dengan jumlah 384 siswa yang terdiri dari 9 kelas.

2. Sampel

Sembilan kelas populasi yang ada hanya diambil satu kelas sebagai sampel yaitu kelas VIIIA yang berjumlah 32 siswa. Teknik yang digunakan oleh peneliti untuk mengambil kelas sampel yaitu menggunakan teknik random sampling.

B. Desain Penelitian

Desain yang digunakan untuk mengukur pengaruh skill representasi free body diagram terhadap pemahaman konsep menggunakan desain one-shot

case study. One-shot case study merupakan sebuah desain penelitian yang

(40)
[image:40.595.240.413.173.239.2]

22 perlakuan yang diberikan. Pengaruh dari pemberian treatment dapat diukur secara kuantitatif melalui data hasil posttest. Rancangan penelitian one-shot case study ini dapat dilihat pada Gambar 3.1.

Gambar 3.1 Desain penelitian one shot case study Keterangan :

= skill representasi free body diagram

= pemahaman konsep fisika siswa

C. Variabel penelitian

Penelitian ini terdiri dari tiga bentuk variabel penelitian yaitu variabel bebas, variabel terikat, dan variabel moderator. Variabel bebas dalam penelitian ini adalah skill representasi free body diagram (X), sedangkan variabel

(41)

23 D. Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah

1. Skill representasi free body diagram menggunakan instrumen berbentuk soal essay. Tes ini berfungsi mengetahui skill siswa dalam menganalisis dan menguraikan free body diagram dari sebuah objek.

2. Pemahaman konsep menggunakan instrumen berbentuk soal pilahan

jamak beralasan. Tes pilihan jamak beralasan digunakan pada saat posttest di akhir pertemuan. Hasil tes berfungsi mengetahui tingkat

keberhasilan siswa dalam belajar yaitu pemahaman konsepnya.

E. Analisis Instrumen

Sebelum instrumen diujikan pada sampel penelitian, terlebih dahulu instrumen diuji menggunakan uji validitas dan uji reliabilitas.

1. Uji Validitas

Validitas suatu instrumen menunjukkan adanya tingkat kevalidan atau kesahihan suatu instrumen. Instrumen yang valid atau sahih memiliki validitas yang tinggi, sebaliknya instrumen yang kurang valid berarti memilki validitas rendah. Pengujian validitas dalam penelitian ini

dilakukan dengan menggunakan program SPSS 17.0 dengan kriteria uji bila correlated item – total correlation yang dinyatakan dengan r hitung >

r tabel dengan α = 0,05 maka koefisien korelasi tersebut signifikan (valid).

(42)

24 2. Uji Reliabilitas

Reliabilitas instrumen diperlukan untuk mendapatkan data sesuai dengan tujuan pengukuran. Pengujian reliabilitas menggunakan SPSS 17.0 dengan metode Cronbach’s Alpha yang diukur berdasarkan skala

cronbach’s alpha 0 sampai 1.

Instrumen dinyatakan reliabel jika mempunyai nilai koefisien alpha, maka digunakan ukuran kemantapan alpha yang diinterpretasikan sebagai berikut:

1. Nilai Cronbach’s Alpha 0,00 sampai dengan 0,20 berarti kurang

reliabel.

2. Nilai Cronbach’s Alpha 0,21 sampai dengan 0,40 berarti agak reliabel.

3. Nilai Cronbach’s Alpha 0,41 sampai dengan 0,60 berarti cukup reliabel.

4. Nilai Cronbach’s Alpha 0,61 sampai dengan 0,80 berarti reliabel. 5. Nilai Cronbach’s Alpha 0,81 sampai dengan 1,00 berarti sangat

reliabel.

(43)

25 F. Teknik Pengumpulan Data

Pelaksanaan proses pembelajaran dilakukan menggunakan model inkuiri berbasis multiple representation. Siswa lebih ditekankan pada kemampuan merepresentasikan free body diagram yang kemudian pada akhir

pembelajaran siswa diberikan tes yang terdiri dari dua butir soal. Begitu pula untuk pengumpulan data pemahaman konsep diperoleh dari posttest yang terdiri dari enam butir soal. Siswa akan memperoleh suatu skor yang besarnya ditentukan dari banyaknya soal yang dapat dijawab dengan benar sesuai rubrikasi pensekoran. Skor-skor tersebut dimasukkan ke dalam bentuk tabel.

G. Teknik Analisis Data dan Pengujian Hipotesis

1. Analisis Data

Proses analisis untuk data skill representasi free body diagram dan pemahaman konsep siswa adalah dengan menilai hasil dari jawaban siswa pada soal yang telah diberikan dengan mengacu pada nilai pensekoran. Skor rata-rata dari setiap siswa dapat diperoleh menggunakan rumus:

Keterangan:

= nilai yang diharapkan.

(44)

26 2. Pengujian Hipotesis

Hipotesis diuji menggunakan data skor skill representasi free body diagram dan pemahaman konsep yang dianalisis menggunakan uji

sebagai berikut:

a. Uji Normalitas

Pengujian apakah sampel penelitian merupakan jenis distribusi normal, dilakukan menggunakan uji statistik non-parametrik yaitu Kolmogrov-Smirnov menggunakan bantuan program komputer SPSS

17.0. Caranya adalah menentukan terlebih dahulu hipotesis pengujiannya yaitu:

= data terdistribusi secara normal = data tidak terdistribusi secara normal Pedoman pengambilan keputusan:

1) Nilai Sig. atau signifikansi atau nilai probabilitas < 0,05 maka distribusinya adalah tidak normal.

2) Nilai Sig. atau signifikansi atau nilai probabilitas > 0,05 maka distribusinya adalah normal.

b. Uji Linieritas

Uji linieritas bertujuan untuk mengetahui apakah dua variabel

(45)

27 SPSS 17.0 dengan metode Test for Linearity pada taraf signifikan 0,05. Dua variabel dikatakan mempunyai hubungan yang linier bila signifikansi (Linearity) kurang dari 0,05; dan jika F hitung > F tabel maka Ho ditolak dan sebaliknya, serta jika t hitung > t tabel maka Ho ditolak dan sebaliknya.

c. Uji Regresi Linier Sederhana

Uji regresi merupakan uji yang digunakan untuk meramalkan suatu variabel terikat (Y) berdasarkan satu variabel bebas (X) dalam suatu persamaan linier. Pengamatan pasangan variabel X dan Y digambar dengan diagram titik dan kemudian titik tersebut dihubungkan sehingga membentuk pola garis. Pola garis tersebut secara matematis dapat didekati dengan suatu garis lurus atau persamaan linier yaitu:

Keterangan :

= variabel terikat = varibel bebas = intersep

= koefesien regresi/ slop

(46)

28 Hipotesis penelitian yang telah diuji sebagai berikut:

H0 : Tidak terdapat pengaruh skill representasi free body diagram terhadap pemahaman konsep hukum II Newton siswa SMP. H1 : Terdapat pengaruh skill representasi free body diagram terhadap

pemahaman konsep hukum II Newton siswa SMP

(47)

47

V. SIMPULAN DAN SARAN

A. Simpulan

Menggunakan hasil pembahasan penelitian ini dapat disimpulkan bahwa skill representasi free body diagram mempengaruhi pemahaman konsep Hukum II Newton bagi siswa SMP. Pengaruh yang ditimbulkan sebesar 43,6% yang merupakan nilai koefisien determinasi (R Square). Selain itu, juga memiliki

hubungan yang kuat yaitu sebesar 0,660 dengan persamaan regresi .

B. Saran

Berdasarkan temuan penelitian disarankan sebagai berikut:

1. Hendaknya guru dalam proses pembelajaran menggunakan berbagai jenis

format representasi agar setiap jenis kemampuan yang dimiliki siswa berbeda-beda dapat tergali dengan optimal.

(48)

48 3. Guru harus memberikan kesempatan bagi siswa untuk mencoba berbagai

(49)

DAFTAR PUSTAKA

Abdurrahman, R. Aprilyawati, & Payudi. 2008. “Limitation Of Representation Mode In Learning Gravitational Concept and Its Influence Toward Student Skill Problem Solving”. Proceeding of The 2nd International Seminar on Science Education. PHY-31: 373 – 377.

Agustina, Emi. 2006. Peningkatan Aktivitas, Minat, dan Penguasan Konsep Siswa Materi Pokok Usaha dan Energi Menggunakan Metode Analogi dan

Demonstrasi dalam Pembelajaran Konstruktivisme. Skripsi. Bandar Lampung: Universitas Lampung.

Ainsworth S, Labeke V.N, & Peevers G. 2001. Learning with Multiple

Representations.(online). Diakses dari alamat (http://www.psychology).

Arikunto, Suharsimi. 2008. Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara.

Ayesh, N. Qamhleh, N. Tlt, and F. Abdelfattah. 2010. The Effect of Student Use of Free Body Diagram Representation On Their Performance.(online).

International Research Journals, (http://click.infospace.com diakses 12 Oktober 2012).

Daryanto, H.M. 2010. Evaluasi Pendidikan. Jakarta: PT Rineka Cipta.

Desmayanasari, Dwi. Efektivtas Pendekatan Matematika Realistik Ditinjau Dari Sikap dan Pemahaman Konsep Matematis Siswa (Studi Pada Siswa

Berkemampuan Awal Rendah Kelas VII SMP Negeri 12 Bandar Lampung Semester Ganjil Tahun Pelajaran 2011/ 2012. Skripsi. Bandar Lampung: Universitas lampung.

Fadillah, Syarifah. 2008. Representasi Dalam Pembelajaran Matematik. (online),

Jurnal Pendidikan. http://fadilahatick.blogspot.com/2008//06

Hadijah. 2012. Pengaruh Skill Representasi Grafik terhapa Penguasaan Konsep Gerak Siswa SMP. Skripsi. Bandar Lampung: Universitas Lampung.

Hamalik, Oemar. 2001. Proses Belajar Mengajar. Jakarta: PT Bumi Aksara.

(50)

Kanginan, Marthen. 2002. Fisika 1 untuk SMA/MA Kelas X. Jakarta : Erlangga

Rosengrant, D., Etkina, E., & Heuvelen, A.V. 2007. An Overview of Recent Research on Multiple Representations. Rutgers, The State University of New Jersey GSE, 10 Seminary Place, New Brunswick NJ, 08904.

Rosengrant, D., Etkina, E., & Heuvelen, A.V. 2009. Do students use and understand free-body diagrams?. (Online). Journal Physics Education Research, Volume 1, No.01.40,(http://prstper.aps.org/pdf/PRSTPER/ v5/i1/e010108, diakses 03 Januari 2013)

Safrina, Siti. 2011. Pengaruh Pembelajaran Matematika dengan Teknik

Scaffolding terhadap Kemampuan Representasi Matematis Siswa SMP. Skripsi. Bandung: Universitas Pendidikan Indonesia.

Sagala, Syaiful. 2011. Konsep dan Makna Pembelajaran. Bandung: Alfabeta.

Sanjaya, Wina. 2010. Perencanaan dan Desain Sistem Pembelajaran. Jakarta: PT. Fajar Interpratama.

Santyasa, Wayan. 2008. Pengembangan Pemahaman Konsep dan Kemampuan Pemecahan Masalah Fisika Bagi Siswa SMA dengan Pemberdayaan Model Perubahan Konseptual Berseting Investigasi Kelompok.(online). Journal Pendidikan, (http://www.freewebs.com, diakses 09 Oktober 2012). Sunardi & Eva Indra Irawan. 2012. Fisika untuk SMA/MA kelas X. Bandung:

Srikandi Empat Widya Utama.

Gambar

Gambar
Gambar 2.1 Diagram bebas benda sebuah buku yang diam di atas                       meja
Gambar 2.2 Interkasi Timbal balik antara Reprsentasi Internal dan   Representasi Eksternal
Gambar 2.3 Bagan Paradigma Pemikiran
+2

Referensi

Dokumen terkait

Scoring digunakan untuk kuantifikasi data kualitatif, untuk mengetahui faktor yang mempengaruhi wanita bekerja sebagai Buruh Harian Lepas (BHL) di PT. Inti Indosawit

Tampilan yang dihasilkan WebGIS   ini berupa  form  seperti yang telah dirancang pada bab sebelumnya. Tampilan saat pertama WebGIS   dijalankan adalah form home yang

Tabungan Dian lebih banyak daripada jumlah tabungan Anis, Benny, dan Kinar.. Tabungan Anis lebih banyak daripada

Berdasarkan kandungan kimia Eryngium foetidum dan kemampuan dietanolamida sebagai pelarut, perlu untuk dilakukan penelitian dengan mengkom- binasikan varian konsentrasi

Pertemuan kedua siklus II ini merupakan lanjutan dari materi yang akan dibahas yaitu sifat-sifat cahaya yang berikutnya. Langkah-langkah yang digunakan sama dengan

Berdasarkan hasil uji koefisien determinasi Nilai Adjusted R Square yang dihasilkan pada penelitian ini adalah sebesar 0,795 atau 79,5% yang berarti bahwa variabel Motivasi,

• Untuk proyek mengumpulkan atau menginput ulang, besar dan lamanya usaha akan sangat tergantung dari volume data yang akan dimasukkan; dimana volume tersebut