THEORY OF PLANNED BEHAVIOR: APPLICATION ON BUYING INTEREST BRAND SYAR'I VEIL ZOYA (STUDY ON WOMEN MOSLEM
IN BANDAR LAMPUNG CITY)
By
IKA APRILIA RAHMA FUSOLEKAH
This study is aim: to know influence of attitudes on behavior towards buying interest syar'i veil Zoya brand, to know influence of subjective norm against buying interest syar'i veil Zoya brand, to know influence of perceived behavioral control of the buying interest syar'i veil Zoya brand, and determine the attitude toward the behavior, subjective norms, and perceived behavioral control of the buying interest syar'i veil Zoya brand. Sample in this study are 100 respondents women moslem in the region Kedaton Bandar Lampung City. The design sampling is cluster sampling. The data analysis is using clasical asumtion test multiple linear regression. The results shows that attitud toward behavior and subjective norms have a significant impact on buying interest syar'i veil Zoya brand, while the perceived behavioral control had no significant effect on buying interest syar'i veil Zoya brand. Simultaneously attitude toward the behavior, subjective norms, and perceived behavioral control has a significant influence on the buying interest syar'i veil Zoya brand. Sugetion for Zoya more advertising them products. For next reseacher to try research about factors wich influence man and woman in purchase intention moeslim wear and the different with another object can be compared.
ABSTRAK
THEORY OF PLANNED BEHAVIOR:APLIKASI PADA MINAT BELI JILBABSYAR’IMEREK ZOYA (STUDI PADA PEREMPUAN YANG
BERAGAMA ISLAM DI KOTA BANDAR LAMPUNG)
Oleh
IKA APRILIA RAHMA FUSOLEKAH
Tujuan penelitian ini adalah: untuk mengetahui pengaruh sikap terhadap perilaku terhadap minat beli jilbab syar’i merek Zoya, untuk mengetahui pengaruh norma subyektif terhadap minat beli jilbab syar’i merek Zoya, untuk mengetahui pengaruh kontrol keperilakuan yang dirasakan terhadap minat beli jilbab syar’i merek Zoya, dan untuk mengetahui sikap terhadap perilaku, norma subyektif, dan kontrol keperilakuan yang dirasakan terhadap minat beli jilbab syar’i merek Zoya.Ukuran sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah 100 orang responden perempuan beragama Islam di kecamatan Kedaton Kota Bandar Lampung. Desain pengambilan sampel dengan cluster sampling. Adapun teknik analisis data yang digunakan adalah uji asumsi klasik dan uji regresi linier berganda. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sikap terhadap perilaku dan norma subyektif memiliki pengaruh yang signifikan terhadap minat beli jilbab syar’i merek Zoya, sedangkan kontrol keperilakuan yang dirasakan tidak terdapat berpengaruh yang signifikan terhadap minat beli jilbab syar’i merek Zoya. Secara simultan sikap terhadap perilaku, norma subyektif dan kontrol keperilakuan yang dirasakan memiliki pengaruh yang signifikan terhadap minat beli jilbab syar’i merek Zoya. Saran untuk jilbab Zoya agar lebih mengiklankan produknya, untuk peneliti selanjutnya sebaiknya mencoba meneliti faktor-faktor yang mempengaruhi lelaki dan perempuan dalam minatnya pembelian busana muslim dan perbedaanya dengan objek yang berbeda agar dapat dijadikan perbandingan.
Oleh
Ika Aprilia Rahma Fusolekah
Skripsi
Sebagai salah satu syarat untuk mencapai gelar SARJANA ADMINISTRASI BISNIS
pada
Jurusan Ilmu Administrasi Bisnis Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS LAMPUNG
xxiv
DAFTAR GAMBAR
Gambar Halaman
2.1. Faktor- Faktor yang mempengaruhi Perilaku Konsumen ... 11
2.2 Model Teori Perilaku Terencana (Theory of Planned Behavior)... 12
2.3 Kerangka pemikiran ... 29
3.1 Klaster Kota Bandar Lampung yang dibagi per-kecamatan ... 34
4.1 Hasil Uji Heteroskedastisitas ... 78
DAFTAR ISI
Halaman
ABSTRAK ... ii
HALAMAN JUDUL... iv
HALAMAN PERSETUJUAN... v
HALAMAN PENGESAHAN... vi
HALAMAN PERNYATAAN... vii
RIWAYAT HIDUP... ... viii
MOTTO... x
HALAMAN PERSEMBAHAN... xi
SANWACANA ... xii
DAFTAR ISI... ... xvii
DAFTAR TABEL... xxi
DAFTAR GAMBAR... xxiv
DAFTAR LAMPIRAN... xxv
BAB I PENDAHULUAN... 1
1.1 Latar Belakang ... 1
1.2 Rumusan Masalah ... 6
1.3 Tujuan Penelitian ... 7
1.4 Manfaat Penelitian ... 7
BAB II TINJAUAN PUSTAKA ... 9
2.1 Pemasaran ... 9
2.2 Perilaku Konsumen ... 9
2.3 Teori Perilaku Terencana (Theory of Planned Behavior) ... 12
2.4 Sikap Terhadap Perilaku(Attitude Toward Behavior)... 13
xviii
2.4.2 Komponen Sikap ... 16
2.4.3 Klasifikasi dan Fungsi Sikap ... 16
2.4.4 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Sikap... 18
2.5 Norma Subyektif (Subjective Norm) ... 18
2.5.1 Komponen Norma Subjektif ... 19
2.6Kontrol Keperilakuan yang Dirasakan (Percived Behavioral Control)... 20
2.7 Minat Beli ... 21
2.8 Penelitian Terdahulu ... 22
2.9 Keterkaitan Antar Variabel ... 24
2.9.1 Hubungan Sikap Terhadap Perilaku Terhadap Minat Beli ... 24
2.9.2 Hubungan Norma Subjektif Terhadap Minat Beli ... 25
2.9.3 Hubungan Kontrol Keperilakuan yang Dirasakan Terhadap Minat Beli... 26
2.9.4 Hubungan Sikap Terhadap Perilaku, Norma Subjektif, dan Kontrol Keperilakuan yang Dirasakan Secara Simultan Terhadap Minat Beli ... 27
2.10 Kerangka Pemikiran ... 29
2.11 Hipotesis... 29
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian ... 31
3.2 Penentuan Populasi dan Sampel... 31
3.2.1 Populasi ... 31
3.2.2 Sampel ... 32
3.2.3 Sumber Data ... 35
3.3 Definisi Konseptual... 35
3.4 Definisi Operasional ... 36
3.5 Teknik Pengumpulan Data dan Analisis Data... 38
3.5.1 Teknik Pengumpulan Data ... 38
3.5.2 Teknik Analisis Data ... 38
3.6 Pengujian Instrumen... 41
3.6.1 Uji Validitas... 41
3.7 Teknik Analisis Data ... 43
3.7.1 Uji Asumsi Klasik ... 43
3.7.1.1 Uji Multikolinearitas... 43
3.7.1.2 Uji Heteroskedastisitas ... 44
3.7.1.3 Uji Normalitas ... 44
3.7.2 Regresi Linear Berganda ... 45
3.8 Pengujian Hipotesis ... 46
3.8.1 Koefisien Determinasi (Uji )... 46
3.8.2 Uji Simultan (Uji F) ... 47
3.8.3 Uji Parsial (Uji t) ... 47
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum ... 49
4.1.1 Sejarah Singkat Jilbab Zoya ... 49
4.1.2 Profil Jilbab Zoya ... 49
4.1.3 Profil Pelanggan ... 50
4.2 Analisis Statistik Deskriptif ... 51
4.2.1 Karakteristik Responden ... 51
4.2.2 Analisis Jawaban Responden ... 54
4.2.2.1 Variabel Sikap Terhadap Perilaku(X1) ... 54
4.2.2.2 Variabel Norma Subjektif(X2) ... 58
4.2.2.3 Variabel Kontrol Keperilakuan yang Dirasakan (X3) ... 65
4.2.2.3 Variabel Minat Beli ... 71
4.2.3 Uji Asumsi Klasik ... 76
4.2.3.1 Uji Multikolineraritas ... 76
4.2.3.2 Uji Heteroskedastisitas ... 77
4.2.3.3 Uji Normalitas ... 78
4.2.4 Uji Hipotesis... 80
4.2.4.1 Analisis Koefisien Determinasi (R2) ... 81
xx
4.2.4.3 Uji t ... 83
4.3 Hasil Pembahasan ... 84
4.3.1 Pengaruh Variabel Sikap Terhadap Perilaku terhadap Minat Beli ... 84
4.3.2 Pengaruh Variabel Norma Subjektif terhadap Minat Beli 86 4.3.3 Pengaruh Variabel Kontrol Keperilakuan yang Dirasakan terhadap Minat Beli ... 89
4.3.4 Pengaruh Variabel Sikap Terhadap Perilaku, Norma Subjektif, dan Kontrol Keperilakuan yang Dirasakan terhadap Minat Belli ... 92
BAB V SIMPULAN DAN SARAN... 94
5.1 Simpulan ... 94
5.2 Saran... 95
DAFTAR PUSTAKA... 96
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran Halaman
1.Kuesioner ... 100
2. Output Uji Validitas dan Realibilitas ... 104
3. Coding Data ... 108
4. Coding Data MSI ... 113
5.Output Heteroskedastisitas dan Normalitas ... 117
6. Output uji R, uji F, dan uji t ... 119
7.Gambar jilbab Zoya... 120
8. R tabel ... 121
9. F tabel... 128
i
DAFTAR TABEL
Tabel Halaman
1.1 Penghargaan yang Diraih Jilbab Merek Zoya ... 4
2.1 Penelitian Terdahulu ... 22
3.1 Jumlah Penduduk Perempuan yang Beragama Islam di Kota Bandar Lampung ... 32
3.3 Devinisi Operasional Variabel ... 37
3.3 Pilihan Jawaban dalam Skalalikert... 40
3.4 Hasil Uji Validitas Variabel Sikap Terhadap Perilaku, Norma Subjektif, dan Kontrol Keperilakuan yang Dirasakan ... 41
3.5 Hasil Uji Validitas Variabel MinatBeli ... 42
3.6 Hasil Uji Realibilitas Instrumen Penelitian... 43
4.1 Distribusi Jawaban Berdasarkan Umur ... 51
4.2 Distribusi Jawaban Berdasarkan Jenis Pekerjaan ... 52
4.3 Distribusi Jawaban Berdasarkan Pendapatan per-bulan... 53
4.4 JilbabSyar’iMerek Zoya Memiliki Kualitas yang Baik... 55
4.6 JilbabSyar’iMerek Zoya Adalah Merek Jilbab yang Terkenal... .. 57
4.7Memperioritaskan untuk Membeli Produk Jilbab yang SudahSyar’i
Seperti JilbabSyar’iMerek Zoya ... 58
4.8 Membeli JilbabSyar’iMerek Zoya Karena Kewajiban Menaati Perintah
Agama... 59
4.9 Membeli JilbabSyar’iMerek Zoya Karena Melihat Iklan di Media
Elektronik Seperti: Televisi dan Media Sosial ... 60
4.10 Membeli JilbabSyar’iMerek Zoya Karena MelihatIklan di Media Cetak Seperti: Majalah dan Surat Kabar... 61
4.11 Membeli JilbabSyar’iKarena Artis Idola Memakai Jilbab Merek Zoya 62
4.12 Membeli JilbabSyar’iMerek Zoya Karena Saran dari Teman ... 63
4.13 Membeli JilbabSyar’iMerek Zoya Karena Saran dari Keluarga... 64
4.14 Membeli JilbabSyar’iMerek Zoya dengan MendatangiOutletJilbab
Zoya ... 65
4.15Tidak Memiliki Cukup Waktu untuk Membeli Jilbab diOutletZoya Maka MembeliVia On-Line... 66
4.16Jilbab Zoya Memiliki Outlet yang Mudah Ditemukan ... 67
4.17 Merasa Yakin dengan Kualitas Yang Dimiliki JilbabSyar’iMerek
Zoya ... 68
4.18 Merasa Yakin JilbabSyar’iMerek Zoya Memiliki Desain yang
Menarik ... 69
4.19Merasa Yakin JilbabSyar’iMerek Zoya Adalah Jilbab Yang Memiliki Merek Terkenal... 70
4.20 Keinginan Membeli JilbabSyar’iMerek Zoya ... 72
4.21 Produk Lain Tidak Memiliki Kualitas Sebaik JilbabSyar’iMerek
Zoya ... 73
4.22 Produk Lain Tidak Memiliki Desain yang Menarik Seperti JilbabSyar’i Merek Zoya ... 73
✂✂iii
4. 24 Keinginan MendatangiOutletJilbabSyar’iMerek Zoya ... 75 4.25 Hasil Uji Multikolinearitas ... 77
Karena sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan, sesunguhnya sesudah kesulitan itu ada
kemudahan (Q.S Al-Insyirah 5-6)
Tidak perlu bersikeras menjelaskan siapa dirimu, karena orang yang mencintaimu tidak membutuhkan itu, dan
orang yang membencimu tidak akan percaya itu (Ali bin Abu Thalib)
☎i
PERSEMBAHAN
✆✝✞✟ ✠✡✟ ☛ ☞✌✍✎✌✏ ✑✝✒✓✡ ✌✏✓✏✓ ✎✟✞ ✌✔✌ Bapak dan Ibuku tersayang
Adikku yang merupakan harta berharga setelah orang tua, saudara-saudarayang tidak pernah putus berdoa kebaikan untuk saya, dan para sahabat yangmemotivasi
dan memberikan pengalaman berarti dalam hidup
Para pendidik dan Almamater tercinta.
RIWAYAT HIDUP
Dilahirkan di Sriwaluyo 2 Lampung Tengah pada
tanggal 13 April 1995, Ika Aprilia Rahma
Fusolekah adalah anak pertama dari pasangan
Sobidin dan Tuminem. Penulis menyelesaikan
pendidikandasar di Sekolah Dasar Negeri1
Bangunrejo lulus tahun 2006. Pada tahun 2006
penulis terdaftar sebagai siswa di Sekolah
Menengah Pertama Negeri 2 Kotagajah, Lampung Tengah dan lulus pada tahun
2009,serta menyelesaikan pendidikan menengah di SMAN 1 Kotagajah,
Lampung Tengah lulus pada tahun 2012.T akdir olehAllah SWTdengansegala
ikhtiar danakhirnya sampai kepada titik tawakal untuk mengenyam pendidikan
perkuliahan di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik pada ProgramStudi Ilmu
Administrasi Bisnis.
Kegiatan ekstrakulikuler dimulai sejak duduk dibangku SMA menjadi anggota
KIR divisi aplikasi. Ketertarikan akan dunia organisasi dilanjutkan penulis
sampai ke jenjang perkuliahan dengan menjadi Anggota Kopma Unila 2012,
Laskar Muda FSPI 2013. Dilanjutkan menjadi sekertaris bidang kajian strategis
ix
tahun 2015. Semasa kuliah penulis sering menngikuti pelatihan dan training
diantaranya pendidikan dan pelatihan dasar koperasi mahasiswa Universitas
Lampung, panitia pendidikan dan pelatihan menengah koperasi mahasiswa
se-sumbagsel, mengikutriworkshopkewirausahaan FSPI 2012, peserta LKMI-TD dan
LKMI-TM, trainingkemediaan yang diadakan oleh FSPI, dan lain-lain. Penulis
selama kuliah mendapatkan beasiswa untuk membiayai pendidikan yaitu beasiswa
PPA tahun 2012-2014.
penulis memperolehpengalaman sosial bermasyarakat pada saat Kuliah Kerja
Nyata periode januari 2015 di Pekon Sumur Jaya Kecamatan Pesisir Selatan,
Kabupaten Pesisir Barat bekerja sama dengan mahasiswa Fakultas Teknik,
Hukum, kedokteran, dan pertanian.
“Theory of Planned Behavior: Aplikasi pada Minat Beli Jilbab Syar’i Merek
Zoya ” menjadi judul Skripsi penulis untuk menyelesaikan studi Sarjana Ilmu
SANWACANA
Penulis mengucapkan puji syukur kehadirat Allah SWT pencipta alam
semestayang menguasai ilmu seluas langit dan bumi, atas limpahan rahmat dan
karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan Skripsi yang berjudul “Theory
of Planned Behavior:Aplikasi Pada Minat Beli JilbabSyar’iMerek Zoya”
Dengan segala keterbatasan kemampuan yang penulis miliki maka selama
penulisan Skripsi ini, penulis banyak mendapat bimbingan, dukungan, danbantuan
dari berbagai pihak. Penulis mengakui dan menyadari sepenuhnya, bahwadalam
penulisan Skripsi ini sangatlah sederhana dan masih banyak kekurangannya.
Untuk itu penulis sangat berterima kasih kepada semua pihak yang telah banyak
membantu penulis didalam menyelesaikan Skripsi ini. Dengan demikian penulis
tidaklah lupa untuk mengucapkan rasa hormat danterima kasih yang
sebesar-besarnya kepada :
1. Bapak Drs. Hi. Agus Hadiawan, M.Si., selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial
dan Ilmu Politik Universitas Lampung;
2. Bapak Ahmad Rifa’i, S.Sos.,M.Si., selaku Ketua Program Studi S-I Ilmu
Administarsi Bisnis;
3. Ibu Dr. Baroroh Lestari, S.Sos.,M.A.B., selaku Pembimbing Utama yang
xiii
arahan,masukan, nasehat, saran dan kritik sehingga penulis dapat
menyelesaikanpenulisan Skripsi ini;
4. Bapak Suprihatin Ali, S.Sos.,M.Sc., selaku Pembimbing Akademik yang
telahbanyak memberikan bimbingan, motivasi, dukungan, gagasan, dan saran
yangsangat berarti selama penulis menyelesaikan studi Sarjana;
5. Ibu Merta selaku sekretaris jurusan S-I Ilmu Administrasi Bisnis yang
telahbanyak membantu dan mendukung serta memotivasi penulis
selamamenyelesaikan program studi;
6. Seluruh Dosen dan Staff Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
UniversitasLampung, terima kasih atas ilmu dan pengalaman hidup yang
berharga yangtelah memperlancar semua urusan akademik penulis;
7. Ibu dan Bapak yang telah tulus ikhlas mendidik, memberikan kasih
sayang,do’a, motivasi, dukungan, dan keramaian hidup. Orang tua yang unik
yang memberikanteladan dengan cara yang khusus, teruntuk ibu yang selalu
berdoa agar anak-anak nya menjadi anak yang sholehah;
8. Adikku Najwa Hafidza, adik kesayangan yang mengemban banyak harapan
dari Ibu danBapak. Adik yang diinginkan jadi Anak yang solehah, rajin dan
pintar oleh ibu, sertaadik yang aku persiapkan untuk sukses melebihi
kakaknya;.
9. Sahabat kesayanganku sejak SMA Fitria Azizaturrohmah yang selalu
memberikan motivasi dari jauh. Teman-teman SMA yang masih memberi
dukungan satu sama lain, giri, Dwi Budi Santoso, Khoir Randi Purnomo,
Firda Citra Cuacica, Muhammad Firtoni Aziz, dan lain-lain yang tidak bisa
10. Sahabat-sahabatku tersayang Riza Merinda yang selalu memberi semangat,
Nani Dwi Nurjanah yang selalu menjadi tempat cerita, Vina Astika sebagai
soulmate seperjuangan, Anjar Mubasitoh yang selalu memotivasi, Apriana
Dwifoni Putri yang selalu memberikan perhatian, Yulia Asnita si berkemauan
kuat, Eka Novia si mamak yang mengasuh kami anak-anaknya dengan baik,
Nona Rivanti yang selalu senyum ramah, Fitria Purwaningsih si tegas
terimakasih atas segala semangat dan do’anya;
11. Saudara dan saudariku di FSPI yang kusayangi karena Allah. Saudariku
Mona yang selalu jadi tempat curhatku, ukh Rizka si lembut yang
menyemangati, jeng Rika yang perfeksionis, Yuli chan yang pertukaran
mahasiswa ke Jepang, ammah Ari yang selalu menguatkanku, mbak Kartini
dengan semangat yang membara, emak Fitri yang penuh keingintahuan
karena profesinya, mbak Eva, mbak Evi, mbak Marlia, mbak Nita, mbak Dian,
mbak Diah, mbak Widia, mbak Windy, mbak Yurlian, Happy, Tria, Ajeng,
Ayu, Erfina, Syaroh, teh Rizki, Mei, Meri, Gita, Supinah, dan yang lainnya.
Saudaraku seperjuangan Sulaiman, Faisal, Endri, Sholeh, Isma, Wahyu,
Firdaus, Roihan, Bayu, dan lainnya;
12. Kesayangan mbak Ningrum, Imah, Astuti, Yeni, Lina, Rina, dan Ria yang
kusayangi dan kucintai karena Allah;
13. Saudari-saudariku di Birohmah Unila untuk bunda Devi, bunda Tanti, teh
Yuni, Jeje, ukh Rani, dan lainnya yang selalu memberikan dukungan dan
xv
14. Kakak-kakak dan mbak-mbak Administrasi Bisnis, mbak Resty, mbak Desi,
mbak Liyana, mbak Rosdiana, kak Supriyanto, kak Ogi, kak Rio dan yang
lainnya yang selalu memberi motivasi, berbagi pengalaman, dan semangatnya;
15. Teman-teman di Persada Lamteng, mbak Anggun, mbak Anna, mbak Maya,
mbak Anjar, kak Muhrodin, kak Haidir, kak Sefrizal dan lainnya yang selalu
membantu dan menyemangati;
16. Teman-teman pondok ratu, Mustika Muharani si mamak teman berbagi cerita
dan pengetahuan, Nila Kurniati yang kamarnya selalu jadi base camp, Dian
Kurnia, Launa Puspa Loka, Dewi Rohma, Ika Noviyanti, Nita Riana, dan
Safitri;
17. Teman-teman KKN Unila Si kak Cik Indri, Vivi, minan Rahma, kak Darfi,
kak Reza, Yoga, dan Agung. Serta segenap keluarga Bapak Peratin Pekon
Sumur Jaya yang kusayangi;
18. Teman-teman dan kakak-kakak Kopma Unila, Ades, Anggita, Aji, Sigit,
Abdul Aziz, Triono, Jack, Abdul, Dwi, kak Ian, kak Bayu, kak Manda, kak
Habibi dan lainnya yang pernah berjuang bersama-sama;
19. Teman-teman di LIA yang seru banget si Azizah, Rina, Galuh, Vivi, Tri,
Anggun, Ulung, Arki, Yuke, Dimas, dan Adi;
20. Teman-teman Administrasi Bisnis untuk Wiwin, Fitri, Viana, Annisa,
Lestarida, Vera, Zahra, Huda, Widi, Aan, Rohmanudin, Ivan, Arif, Mahfudin,
dan lainnya yang belum di sebutkan;
21. Adik-Adik angkatan 2013 dan 2014 Ilmu Administrasi Bisnis yang
selalumemberikan semangat dan motivasi;
23 Seluruh pihak yang telah memberikan bantuan, semangat dan dorongan
dalampenyusunan skripsi ini, yang tidak dapat disebutkan satu persatu.
Bandar Lampung, 15 Desember 2015
Penulis
1.1 Latar Belakang
Indonesia merupakan salah satu negara dengan mayoritas penduduk muslim.
Jumlah pemeluk agama Islam di Indonesia pada tahun 2010 sekitar 217 juta jiwa
dari total penduduk Indonesia (www.bps.go.iddiakses pada tanggal 16 September
2015). Kenyataan bahwa mayoritas penduduk Indonesia adalah muslim maka
agama Islam sangat berpengaruh terhadap kultur masyarakat yang saat ini
berkembang. Awal terbentuk kultur di tengah masyarakat salah satunya
bersumber dari tuntunan agama. Termasuk kultur konsumerisasi di kalangan
masyarakat Indonesia yang dipengaruhi oleh agama Islam, salah satunya adalah
pola konsumsi masyarakat terhadap busana.
Pola konsumsi masyarakat terhadap busana menjadikan trendbusana di Indonesia
menjadi semakin beragam. Pergeseran trend busana juga dialami oleh busana
muslimah. Busana muslimah adalah busana wajib digunakan oleh wanita yang
beragama Islam. Awalnya busana muslimah cenderung menunjukan trendbusana
muslim yang cenderung ketat, namun saat ini sudah menunjukkan perubahan
menjadi trend busana syar’i. Kehadiran trend ini juga merupakan jawaban
terhadap kebutuhan para perempuan berhijab yang menginginkan tampil tertutup
2
muslimah di Indonesia. Dikutip dari (www.islampos.com diakses pada tanggal 18
September 2015) kriteria jilbabsyar’i adalah jilbab lebar, menutup dada, longgar
dan tidak tembus pandang.
Berikut ini anjuran untuk menutup aurat dengan syar’i yang bersumber dari
Al-Qur’an:
Qs. An-Nur : 31
“Katakanlah kepada wanita yang beriman: “Hendaklah mereka menahan pandangannya, dan kemaluannya, dan janganlah mereka menampakkan perhiasannya, kecuali yang (biasa) nampak dari padanya. Dan hendaklah mereka menutupkan kain kudung kedadanya, dan janganlah menampakkan perhiasannya kecuali kepada suami mereka, atau ayah mereka, atau ayah suami mereka, atau putera-putera mereka, atau putera-putera suami mereka, atau saudara-saudara laki-laki mereka, atau putera-putera saudara lelaki mereka, atau putera-putera saudara perempuan mereka, atau wanita-wanita islam, atau budak-budak yang mereka miliki, atau pelayan-pelayan laki-laki yang tidak mempunyai keinginan (terhadap wanita) atau anak-anak yang belum mengerti tentang aurat wanita. Dan janganlah mereka memukulkan kakinyua agar diketahui perhiasan yang mereka sembunyikan. Dan bertaubatlah kamu sekalian kepada Allah, hai orang-orang yang beriman supaya kamu beruntung”
Dahulu jilbab syar’i hanyalah dianggap kain polos, berwarna gelap, lebar dan
dinilai tidak dapat mengikuti perkembangan zaman. Berbeda dengan saat ini
bahwa untuk tampil cantik, modis, elegan, dan feminin dapat dinikmati dengan
balutan jilbab yang syar’i. Saat ini jilbab syar’i juga tidak terlepas dari pilihan
desain yang menarik, inovatif, bervariatif, dan nyaman. Sehingga kesan jilbab
syar’i yang kolot sudah tergantikan. Menurut desainer muda Indonesia, Dian
Pelangi menyatakan bahwa trend jilbab syar’i merupakan cerminan keinginan
dari masyarakat yang ingin kembali ke esensi busana muslim yang minimalis dan
sederhana (http://bahasa.aquila-style.com/Kriteria-jilbab-syar’i diakses pada
juga membentuk pandangan masyarakat bahwa berjilbab syar’i tidaklah kuno.
Sebagai contoh artis Oki Setiana Dewi merupakan salah satu artis yang
menggunakan jilbab syar’i.Sebagai seorang artis dirinya telah mampu mengubah
pandangan masyarakat bahwa sorang muslimah tetap dapat berprestasi, memiliki
banyak aktivitas dan fashionablemeski memilih untuk mengenakan jilbabsyari’i.
Seperti yang diketahui saat ini bahwa para muslimah telah menggunakan jilbab
saat melakukan berbagai aktivitas di luar rumah. Beberapa profesi pun telah
mengizinkan wanita yang beragama Islam untuk menggunakan jilbab sebagai
penutup aurat. Beberapa profesi yang telah mengizinkan wanita menggunakan
jilbab adalah: guru, polwan, dokter, dan lainnya. Hal ini tentu saja menjadi
peluang pengusaha jilbab untuk mampu menciptakan jilbab yang tidak hanya
menutup aurat, tetapi juga mampu untuk mengikuti trend saat ini di kalangan
masyarakat.
Peneliti memilih jilbab syar’i merek Zoya sebagai objek penelitian karena salah
satu merek jilbab syar’i yang terkenal dan selalu mengikuti trend di Indonesia
adalah jilbab Zoya. Dikutip dari (http://zoya.co.id/profil diakses pada tanggal 18
September 2015) jilbab Zoya tercipta sebagai alternatif busana muslim untuk
kalangan menengah, juga sebagai alternatif bagi busana muslim berkualitas dan
up-to-date. Zoya sebagai salah satu brand fashion muslim di indonesia kini
4
Hal ini dibuktikan dengan diraihnya berbagai penghargaan selama 2 tahun
berturut-turut, seperti:
Tabel 1.1 Penghargaan yang Diraih Jilbab Merek Zoya
No. Nama Penghargaan Tahun Diperolehnya
Penghargaan
1. Indonesia Middle-Class Moslem Brand Champion Consumers’ Choice
2014
2. Top Brand Awards Kategori Kerudung Bermerek pilihan konsumen indonesia
2015
3. Indonesia Best Brand Awards Kategori Kerudung Bermerek pilihan konsumen indonesia
2015
Sumber:m.media.zoya.co.id(diakses tanggal 11 November 2015)
Jilbab Zoya memperoleh penghargaan Indonesia Middle-Class Moslem Brand
Champion Consumers’ Choicepada tahun 2014. Berdasarkan riset yang dilakukan
oleh majalah bisnis SWA, jilbab Zoya menjadi merek pilihan konsumen kelas
menengah (m.media.zoya.co.id diakses tanggal 11 November 2015). Penghargaan
Top Brand yang diterima Zoya didasari oleh survei dan penelitian yang
diselenggarakan oleh majalah Marketing dan Froniter Consulting Group. Top
Brand Award diukur dengan tiga parameter, yaitu: top of mind share, top of
market share, dan top of commitment share yang menghasilkan top brand index
(m.bisnis.comdiakses tanggal 11 November 2015). Indonesia Best Brand Awards
yang telah diraih jilbab Zoya sebagai Kerudung Bermerek pilihan konsumen
indonesia berdasarkan hasil riset MARS Indonesia, majalah SWA dan Metro TV.
Riset yang dilakukan menggunakan beberapa variabel termasuk popularitas merek,
popularitas iklan, tingkat kepuasan dan loyalitas pelanggan, pangsa pasar, serta
potensi pertumbuhan merek di masa yang akan datang. Semua nilainya
diakumulasikan sebagai brand value (m.media.zoya.co.id. diakses tanggal 11
Pada dasarnya setiap konsumen memiliki berbagai macam faktor yang
mempengaruhinya dalam berperilaku, salah satunya adalah minat terhadap
berbagai produk termasuk produk jilbab. Perilaku konsumen sangat berkaitan erat
dengan sikap konsumen terhadap produk jilbab. Sikap terhadap perilaku dimana
seseorang melakukan penilaian atas sesuatu yang menguntungkan dan tidak
menguntungkan (Ajzen, 1991: 188). Konsep sikap sangat berkaitan erat dengan
kepercayaan (belief) dan behavior (Sumarwan, 2011: 165). Istilah pembentukan
sikap konsumen seringkali menggambarkan hubungan antara kepercayaan, sikap
(attitudes), dan perilaku. Kepercayaan, sikap, dan perilaku juga terkait dengan
konsep atribut produk. Kotler (2008: 272) mengemukakan bahwa manfaat yang
ditawarkan oleh atribut produk dalam bentuk kualitas produk, fitur produk, dan
desain produk.
Selain atribut produk seorang konsumen ketika akan memutuskan untuk
berperilaku mereka terlebih dahulu akan berfikir mengenai pandangan orang lain
terhadap dirinya. Seperti itu juga seorang muslimah yang memutuskan untuk
membeli dan memakai jilbab syar’i, mereka akan berfikir mengenai bagaimana
pandangan masyarakat pada dirinya. Menurut Ajzen (1991: 188) persepsi atau
pandangan seseorang terhadap kepercayaan-kepercayaan orang lain yang akan
mempengaruhi minat untuk melakukan atau tidak melakukan suatu perilaku
disebut sebagai norma subjektif.
Minat konsumen dalam membeli jilbab syar’i juga terdapat kesulitan dan
kemudahannya. Adanya kemudahan dan kesulitan dalam berperilaku merupakan
6
konsumen dan mengantisipasi hal-hal yang menghalangi konsumen dalam
membeli jilbab syari. Sehingga semakin menarik sikap terhadap perilaku dan
norma subjektif terhadap perilaku, semakin besar kontrol perilaku persepsian,
semakin kuat pula niat seseorang untuk melakukan perilaku yang sedang
dipertimbangkan (Ajzen,1991: 184).
Berdasarkan latar belakang di atas maka penelitian ini akan mengangkat tentang
analisis perilaku konsumen terhadap minat beli jilbab syar”i merek Zoya.
Adapun beberapa variabel yang diambil adalah sikap terhadap perilaku, norma
subjektif, dan kontrol keperilakuan yang dirasakan sesuai dengan Theory of
Planned Behavior pengaruhnya terhadap minat beli jilbab syar’i merek Zoya.
Judul yang diambil dalam penelitian ini adalah “Theory of Planned Behavior: aplikasi pada minat beli jilbabsyar’imerekZoya”.
1.2 Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah pada penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Apakah sikap terhadap perilaku memiliki pengaruh yang signifikan
terhadap minat beli jilbabsyar’imerek Zoya?
2. Apakah norma subjektif memiliki pengaruh yang signifkan terhadap minat
beli jilbabsyar’imerek Zoya?
3. Apakah kontrol keperilakuan yang dirasakan memiliki pengaruh yang
signifikan terhadap minat beli jilbabsyar’imerek Zoya?
4. Apakah sikap terhadap perilaku, norma subjektif, dan kontrol keperilakuan
yang dirasakan secara simultan memiliki pengaruh yang signifikan
1.3 Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah diatas, maka tujuan penelitian ini adalah:
1. Untuk mengetahui sikap terhadap perilaku memiliki pengaruh yang signifikan
terhadap minat beli jilbabsyar’imerek Zoya.
2. Untuk mengetahui norma subjektif memiliki pengaruh yang signifikan
terhadap minat beli jilbabsyar’imerek Zoya.
3. Untuk mengetahui kontrol keperilakuan yang dirasakan memiliki pengaruh
yang signifikan terhadap minat beli jilbabsyar’imerek Zoya.
4. Untuk mengetahui sikap terhadap perilaku, norma subjektif, dan kontrol
keperilakuan yang dirasakan secara simultan memiliki pengaruh yang
signifikan terhadap minat beli jilbabsyar’i merek Zoya.
1.4 Manfaat Penelitian
Penelitian ini memiliki manfaat antara lain:
1. Praktis
Penelitian ini diharapkan dapat berguna bagi pihak lain yang akan melakukan
penelitian lain mengenai sikap terhadap perilaku,norma subjektif dan kontrol
keperilakuan yang dirasakan terhadap minat beli konsumen dalam membeli
jilbabsyar’i merek Zoya pada masa-masa yang akan datang.
2. Teoritis
Hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai salah satu bahan informasi atau
kajian dalam menambah ilmu pengetahuan di bidang manajemen pemasaran
8
keperilakuan yang dirasakan terhadap minat beli konsumen untuk membeli
2.1 Pemasaran
Menurut American Marketing Association dalam Kotler dan Keller (2009: 6)
pemasaran adalah satu fungsi organisasi dan seperangkat proses untuk
menciptakan, mengkomunikasikan, menyerahkan nilai kepada pelanggan dan
mengelola hubungan pelanggan dengan cara yang menguntungkan organisasi dan
pemilik sahamnya. Pemasaran adalah suatu sistem dari kegiatan bisnis yang
dirancang untuk merencanakan, memberi harga, mempromosikan, dan
mendistribusikan jasa serta barang-barang pemuas keinginan konsumen (Stanton,
1989: 7). Pemasaran adalah proses dimana perusahaan menciptakan nilai bagi
pelannggan dan membangun hubungan yang kuat dengan pelanggan dengan
tujuan untuk mengangkap nilai dari pelanggan sebagai imbalannya (Kotler dan
Amstrong, 2008: 6). Pemasaran sebagai kegiatan manuasia yang diarahkan untuk
memenuhi dan memuaskan kebutuhan dan keinginan melalui proses pemasaran
(Assauri, 1992: 5).
2.2 Perilaku Konsumen
Istilah perilaku erat hubungannya dengan dengan objek yang studinya diarahkan
pada permasalahan manusia. Menurut Sumarwan (2011: 5) Perilaku konsumen
10
tindakan tersebut sebelum membeli, ketika membeli, menggunakan,
menghabiskan produk dan jasa setelah melakukan hal-hal tersebut atau setelah
mengevaluasi. Perilaku konsumen adalah studi tentang proses yang terlibat
didalamnya ketika individu atau kelompok memilih, membeli, menggunakan atau
membuang produk, servis, ide atau pengalaman untuk memenuhi kebutuhan dan
keinginan (Hanna, 2001: 2).
Sebelum bertindak seseorang seringkali mengembangkan keinginan berperilaku
berdasarkan kemungkinan tindakan yang akan dilakukan. Keinginan berperilaku
dapat didefiniskan sebagai keinginan konsumen untuk berperilaku menurut cara
tertentu dalam rangka memiliki, membuang, dan menggunakan produk dan jasa
(Nurtantino, 2013: 48). Sedangkan menurut Kotler dan Amstrong (2008: 150)
bahwa perilaku konsumen merupakan perilaku pembelian konsumen akhir, baik
individu maupun rumah tangga yang membeli produk untuk konsumsi personal.
Kotler dan Amstrong (2008: 159) berpendapat bahwa konsumen mempunyai usia,
pendapatan, tingkat pendidikan yang sangat beragam, konsumen juga membeli
berbagai barang dan jasa. Bagaimana konsumen yang beragam ini berhubungan
satu sama lain di dunia sekitarnya yang mempengaruhi pilihanya diantara
Menurut Kotler dan Amstrong (2008: 158) faktor-faktor utama yang
mempengaruhi perilaku pembelian ditunjukkan gambar berikut ini:
[image:35.595.114.510.148.354.2]Sumber :(Kotler, 2008: 160)
Gambar 2.1Faktor- Faktor yang mempengaruhi Perilaku Konsumen
Pada gambar 2.1 diatas dijelaskan bahwa faktor yang mempengaruhi perilaku
konsumen adalah faktor sosial, faktor pribadi dan faktor psikologis. Pada faktor
budaya mempunyai pengaruh yang luas dan mendalam pada perilaku konsumen.
Produsen harus memahami peran yang dimainkan oleh budaya, sub-budaya, dan
kelas sosial. Perilaku konsumen juga dipengaruhi oleh faktor-faktor sosial seperti
kelompok kecil, keluarga, dan peran serta status sosial konsumen. Faktor pribadi
juga memiliki peran dalam mempengaruhi perilaku konsumen di mana di dalam
faktor pribadi terdapat umur dan tahapan daur hidup, pekerjaan, situasi ekonomi,
gaya hidup serta kepribadian dan konsep diri. Selanjutnya perilaku konsumen
dipengaruhi oleh empat faktor psikologis utama yaitu motivasi, presepsi,
pengetahuan, keyakinan, dan sikap konsumen. Budaya Budaya Sub Budaya Kelas Sosial Sosial Kelompok Acuan Keluarga Peran dan status Pribadi
12
2.3 Teori Perilaku Terencana (Theory of Planned Behavior)
Theory of Planned Behavior (TPB) adalah model sikap yang dikembangkan dari
model sikap TRA (Theory of Reasoned Action ). Model ini juga dikembangkan
dari modelmultiatributFishbein. Model ini dikembangkan oleh Ajzen pada tahun
1985. Theory of Planned Behavior adalah model sikap yang memperkirakan
minat atau niat konsumen untuk melakukan suatu perilaku atau tindakan
(Sumarwan, 2011: 187).
Theory of Planned Behavioryang merupakan penyempurnaan Theory of Reaction
Action diketahui bahwa niat seseorang untuk membeli suatu produk atau
berperilaku dipengaruhi oleh sikapnya terhadap perilaku atau tindakan pembelian
tersebut, norma subjektif, dan kontrol keperilakuan yang dirasakan (Nurtantino,
2013: 49). Pada dasarnya Theory Reasoned Action dan Theory of Planned
Behaviormenjelaskan tentang hubungan antara sikap dan norma subyektif dengan
minat dan perilaku konsumen. Berikut ini modelTheory of Planned Behavior:
[image:36.595.113.476.513.650.2]Sumber:Ajzen (1991:188)
Gambar 2.2Model Teori Perilaku Terencana (Theory of Planned Behavior)
Sikap Terhadap
Perialku
Norma Subjektif
Kontrol Keperilakuan
yang dirasakan
Pada gambar 2.1 adalah model Theory of Planned Behavior. Ajzen (1991: 188) mengemukakan bahwa: sebelum manifes nyata behavior (perilaku) terdapat variabelintention(minat) yang mendahuluinya. Minat merupakan variabel antara menyebabkan terjadinya perilaku dari suatu sikap maupun variabel lainnya. Theory of Planned Behaviormengemukakan adanya tiga determinan minat yang bersifat independen secara konseptual. Pertama sikap terhadap perilaku dimana seseorang melakukan penilaian atas sesuatu yang menguntungkan dan tidak menguntungkan. Kedua norma subjektif, hal tersebut mengacu pada tekanan sosial yang dirasakan untuk melakukan atau tidak melakukan suatu tindakan. Ketiga anteseden niat adalah kontrol keperilakuan yang dirasakan yang mengacu pada persepsi kemudahan atau kesulitan melakukan perilaku, dan diasumsikan untuk mencerminkan pengalaman masa lalu sebagai antisipasi hambatan dan rintangan.
2.4 Sikap Terhadap Perilaku (Atittude Toward Behavior)
Menurut Kotler (2009: 54) suatu sikap menjelaskan evaluasi kognitif, perasaan
emosional, dan kecenderungan tindakan seseorang yang menguntungkan terhadap
suatu benda atau gagasan. Menurut Ahmadi (2002: 164) sikap diartikan sebagai
alat untuk menyesuaikan diri, mengatur tingkah laku, menyatakan nilai-nilai
kepribadian, dan untuk mengorganisasikan pengalaman. Sikap adalah
mempelajari kecenderungan untuk merespon suatu objek atau kelas objek secara
konsisten mengenai hal yang disukai atau tidak disukainya (Assael, 1994: 289).
Sikap dibentuk oleh keyakinan yang bersumber dari instinc (naluri) dan hasil
penilaian yang membentuk persepsi dalam notasi baik atau buruk, senang atau
tidak senang (Imelda, 2014: 40).
14
kepercayaan yang seseorang pegang tentang beberapa aspek dari obyek dan evaluasi yang diberikan dari tiap-tiap kepercayaan yang bersangkut paut pada obyek.
Sikap terhadap perilaku dimana seseorang melakukan penilaian atas sesuatu yang
menguntungkan dan tidak menguntungkan (Ajzen, 1991: 188). Model sikap
terhadap perilaku mengetahui sikap konsumen tindakan konsumen itu sendiri
daripada hanya mengetahui sikap konsumen terhadap objek yang diminatinya
(Situmorang, 2014: 4). Menurut Dharmmesta (1998: 85) sikap terhadap perilaku
yang menunjukkan tingkatan dimana seseorang mempunyai evaluasi yang baik
atau tidak baik terhadap perilaku tertentu.
2.4.1 Karakteristik Sikap
Dasarnya sikap memiliki berbagai karakter tersendiri. Menurut Sumarwan (2011:
166-168) sikap memiliki 8 karakteristik, yaitu:
a. Sikap Memiliki Objek
Di dalam konteks pemasaran, sikap konsumen harus terkait dengan objek,
objek tersebut dapat terkait dengan berbagai konsep konsumsi dan
pemasaran seperti produk, merek, iklan, harga, dan sebagainya. Jika kita
ingin mengetahui sikap konsumen, maka kita harus mendefinisikan secara
jelas sikap konsumen terhadap suatu produk atau merek.
b. Konsistensi Sikap
Sikap adalah gambaran perasaan dari seorang konsumen dan perasaan
tersebut akan di refleksikan oleh perilakunya. Karena itu sikap memiliki
konsistensi dengan perilaku. Perilaku seorang konsumen merupakan
c. Sikap positif, Negatif, dan Netral
Sikap yang memiliki dimensi positif, negatif dan netral disebut sebagai
karakteristik dari sikap.
d. Intensitas Sikap
Sikap seorang konsumen terhadap suatu merek produk akan bervariasi
tingkatannya, ada yang sangat menyukainya atau bahkan ada yang begitu
sangat tidak menyukainya. Ketika konsumen menyatakan derajat tingkat
kesukaan terhadap suatu produk, maka ia mengungkapkan intensitas
sikapnya. Intensitas sikap disebut sebagai karakteristik dari sikap.
e. Resistensi Sikap (Resistance)
Resistensi adalah seberapa besar sikap seorang konsumen bisa berubah.
f. Persistensi Sikap (Persistence)
Keyakinan adalah kepercayaan konsumen mengenai kebenaran sikap yang
dimilikinya.
g. Keyakinan Sikap
Keyakinan adalah kepercayaan konsumen mengenai kebenaran sikap yang
dimilikinya. Sikap seorang konsumen terhadap agama yang dianutnya
akan memiliki tingkat keyakinan yang sangat tinggi, sebaliknya sikap
seseorang terhadap adat kebiasaan mungkin akan memiliki tingkat
keyakinan yang lebih kecil.
h. Sikap dan Situasi
Sikap seseorang terhadap suatu objek seringkali muncul dalam konteks
situasi. Ini artinya situasi akan mempengaruhi sikap konsumen terhadap
16
2.4.2 Komponen Sikap
Menurut Loudon dan Bitta (1993: 423) sikap memiliki beberapa komponen yaitu:
a. Komponen Kognitif
Komponen kognitif terdiri dari keyakinan dan pengetahuan konsumen
tentang produk. Semakin positif keyakinan konsumen terhadap suatu
produk maka semakin positif pula sikap konsumen terhadap produk.
komponen kognitif dipengaruhi oleh pengalaman individu, pengamatannya
serta informasi yang diperolehnya mengenai objek sikap.
b. Komponen Afektif
Komponen afektif merupakan perasaan atau emosi kita terhadap objek
tertentu. Biasanya diungkapkan dalam bentuk rasa suka atau rasa tidak
suka.
c. Komponen Konatif
Keyakinan dan rasa suka pada suatu produk akan mendorong konsumen
melakukan tindakan sebagai wujud dari keyakinan dan perasaanya. Jadi,
komponen ini bukan perilaku nyata, namun masih keinginan untuk
melakukan suatu tindakan.
2.4.3 Klasifikasi Fungsi Sikap
Menurut Kazt dalam Suryani (2012: 172-174) ada empat klasifikasi fungsi sikap
yaitu:
a. FungsiUtilitarian
Sikap merupakan fungsi penilaian konsumen tentang apakah objek sikap
individu mengekspresikan perasaanya untuk memaksimalkan penghargaan
dan meminimalkan hukuman dari orang lain. Konsumen dapat
mengembangkan sikap positifnya apabila oyek tersebut dipandang
memberikan manfaat atau mendatangkan keuntungan pada diri konsumen.
b. Fungsi Ekspresi Nilai(Value Expressive)
Sikap dapat terbentuk dari fungsi dari keinginan individu untuk
mengekspresikan nilai- nilai individu kepada orang lain. Ekspresi sikap
digunakan oleh individu untuk menunjukkan konsep konsumen tersebut.
Hampir sebagian besar konsumen dalam perilaku pembelian, terutama
ketika memilih produk atau merek tidak terlepas dari keinginannya untuk
menunjukkan nilai-nilai yang dianutnya dan dijunjung tinggi kepada
konsumen lain atau masyarakat.
c. Fungsi Mempertahankan Ego(Ego Defensive)
Sikap konsumen seringkali merupakan sarana bagi konsumen untuk
melindungi atau mempertahankan egonya. Sikap digunakan sebagai sarana
untuk melindungi diri dari kebenaran mendasar tentang sendirinya atau
sesuatu yang mengancam.
d. Fungsi Pengetahuan
Sikap konsumen merupakan fungsi dari pengetahuan dan pengalaman
konsumen mengenai obyek sikapnya. Sikap juga digunakan individu
sebagai dasar untuk memahami. Melalui sikap yang ditunjukkan akan
dapat diketahui bahwa konsumen memiliki pengetahuan yang cukup,
18
2.4.4 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Sikap
Menurut Suryani (2012: 174-176) faktor-faktor yang mempengaruhi sikap adalah:
a. Pengalaman Langsung
Pengalaman individu mengenai obyek sikap dari waktu ke waktu akan
membentuk sikap tertentu pada individu.
b. Pengaruh Keluarga
Keluarga memiliki peran penting dalam pembentukan sikap dan perilaku.
Keluarga merupakan lingkungan yang paling dekat dengan konsumen
melakukan interaksi lebih intensif dibandingkan lingkungan yang lain.
c. Teman Sebaya
Teman sebaya memiliki peran yang cukup besar terutama bagi anak-anak
remaja dalam pembentukan sikap.
d. Pemasaran Langsung
Melalui banyak perusahaan yang menggunakan pemasaran langsung atas
produk yang ditawarkan secara tidak langsung berpengaruh dalam
pembentukan sikap konsumen.
e. Tayangan Media Masa
Media masa yang merupakan sarana komunikasi yang hampir setiap saat
dijumpai konsuemen dapat dapat membentuk sikap konsumen.
2.5 Norma Subjektif (Subjective norm)
Norma subyektif dipengaruhi oleh kegiatan periklanan maupun orang lain sebagai
acuan atau referensi yang dianggap berpengalaman dan berpengetahuan, serta
(Imelda dkk, 2014: 40). Norma subjektif adalah sebagai faktor sosial
menunjukkan tekanan sosial dirasakan untuk melakukan atau tidak melakukan
tindakan/perilaku (Dharmmesta, 1998: 85). Menurut Fausiah (2013: 6) norma
subyektif ditentukan oleh hubungan antara kepercayaan seseorang tentang setuju
atau tidak setujunya orang lain maupun kelompok yang penting bagi seseorang
tersebut dengan motivasinya untuk mematuhi rujukan tersebut.
Menurut Tjahono (2005: 9) norma subyektif terbentuk dari keyakinan normatif
dan kemauan untuk menuruti kemauan orang lain yang dianggap penting.
Keyakinan normatif berkaitan dengan kondisi bahwa individu atau kelompok
referen penting akan setuju atau tidak setuju dengan pelaksanaan perilaku.
Menurut Ajzen (1991: 188) norma subjektif (subjective norm) adalah persepsi
atau pandangan seseorang terhadap kepercayaan-kepercayaan orang lain yang
akan mempengaruhi minat untuk melakukan atau tidak melakukan suatu perilaku.
2.5.1 Kompoen Norma Subjektif
Menurut Fishbein dan Azjen (2005) dalam Anna (2014: 19) norma subjektif
secara umum mempunyai dua komponen berikut:
a. Normative beliefs(Keyakinan Norma).
Persepsi atau keyakinan mengenai harapan orang lain terhadap dirinya
yang menjadi acuan untuk menampilkan perilaku atau tidak. Keyakinan
yang berhubungan dengan pendapat tokoh atau orang lain yang penting
dan berpengaruh bagi individu atau tokoh panutan tersebut apakah subjek
20
b. Motivation to comply(Motivasi untuk Memenuhi).
Motivasi individu untuk memenuhi harapan tersebut. Norma subjektif
dapat dilihat sebagai dinamika antara dorongan-dorongan yang
dipersepsikan individu dari orang-orang disekitarnya dengan motivasi
untuk mengikuti pandangan mereka (motivation to comply) dalam
melakukan atau tidak melakukan tingkah laku tersebut.
2.6 Kontrol Keperilakuan yang Dirasakan (Perceived Behavioral Control)
Kontrol perilaku yang dirasakan (perceived behavioral control)didefinisikan oleh
Ajzen (1991: 184) sebagai kemudahan atau kesulitan persepsian untuk
melakukan perilaku. Kontrol keperilakuan yang dirasakan, variabel yang tidak
terdapat dalam menunjukkan mudahnya atau sulitnya melakukan tindakan dan
dianggap sebagai cerminan pengalaman masa lalu di samping halangan atau
hambatan yang terantisipasi. Menurut Fausiah (2013: 6) persepsi terhadap kontrol
perilaku ditentukan oleh kombinasi antara kepercayaan seseorang mengenai faktor
pendukung atau penghambat untuk melakukan suatu perilaku dengan kekuatan
perasaannya akan setiap faktor pendukung ataupun penghambat tersebut.
Menurut Wijaya (2013: 152) kontrol keprilakuan sangat memperhatikan beberapa
kedala realistis yang mungkin ada. Kekuatan kontrol perilaku tergantung pada
keyakinan individu mengenai ketersediaan sumber daya maupun kesempatan
untuk berperilaku. Kontrol keperilakuan yang diraskan dapat sebagai pengendali
kontrol aktual dan memberikan prediksi terhadap perilaku (Macrus dan Purwono,
Kontrol keperilakuan yang dirasakan menunjukkan mudahnya atau sulitnya
melakukan tindakan dan dianggap sebagai pengalaman masa lalu di samping
halangan atau hambatan yang terantisipasi (Dharmmesta, 1998: 85). Menurut
Nurtantino (2013: 49) kontrol perilaku yang dirasakan merupakan konstruk yang
ditambahkan dalam mempengaruhi minat untuk memahami keterbatasan yang
dimiliki individu terhadap kontrol yang dapat dilakukannya beresumber pada
keyakinan terhadap kontrol tersebut. Kontrol perilaku secara langsung
mempengaruhi niat untuk melaksanakan suatu perilaku dan juga mempengaruhi
perilaku (Ajzen, 1991: 184)
2.7 Minat Beli
Minat diasumsikan sebagai faktor motivasi yang mempengaruhi perilaku
bagaimana orang yang sulit bersedia untuk mencoba sebanyak dari yang mereka
usahakan untuk melakukan perilaku (Ajzen, 1991: 181). Minat beli merupakan
kecenderungan konsumen untuk membeli suatu merek atau mengambil tindakan
yang berhubungan dengan pembelian yang diukur dengan tingkat kemungkinan
konsumen melakukan pembelian (Assael, 1994: 273). Niat dipandang sebagai
perilaku penentu bagi periilaku yang sesungguhnya artinya semakin kuat niat
konsumen untuk melakukan pembelian atau mencapai tujuan pembeliannya,
semakin besar pula prediksi keberhadilan perilaku tersebut terjadi (Dharmmesta,
1998: 85).
Ada pendapat yang mengatakan bahwa niat adalah sebuah rencana agar dapat
terlibat dalam suatu perilaku yang bersifat khusus untuk mencapai tujuan
22
melakukan suatu tindakan meskipun belum dilaksanakan (Imelda dkk ,2014: 42).
Menurut pendapat Fausiah (2013: 7) intensi atau minat akan terwujud dalam
tingkah laku yang sebenarnya jika seseorang mempunyai kesempatan yang baik
dan waktu yang tepat untuk merealisasikannya. Menurut pendapat Macrus dan
Purwono (2010: 64) kombinasi dari sikap terhadap perilaku, norma subjektif, dan
kontrol keperilakuan yang dirasakan mengakibatkan terbentuknya minat.
[image:46.595.115.505.342.752.2]2.8 Penelitian Terdahulu
Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu
No. Peneliti Tahun Judul Kesimpulan
1. Burhanudin 2007 Theory of Planned
Behavior: aplikasi pada niat Konsumen untuk berlangganan surat kabar harian Kedaulatan rakyat Desa Donotirto, Kecamatan kretek, kabupaten Bantul.
1.Sikap terhadap perilaku (attitude towards behavior) berpengaruh terhadap niat konsumen untuk
berlangganan SKH Kedaulatan Rakyat. 2.Norma subyektif (subjective
norm) berpengaruh terhadap niat konsumen untuk berlangganan SKH Kedaulatan Rakyat. 3.Kontrol keperilakuan yang
dirasakan (perceived behavioral control) berpengaruh terhadap niat konsumen untuk
berlangganan SKH Kedaulatan Rakyat 4. Sikap terhadap perilaku,
norma subjektif, dan kontrol keperilakuan yang dirasakan secara bersama-sama berpengaruh terhadap niat konsumen untuk berlangganan berlangganan SKH Kedaulatan Rakyat.
2. Susanti dkk 2008 Pengaruh sikap
terhadap perilaku, faktor sosial dan kontrol
keperilakuan
1. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa sikap terhadap perilaku
yang dirasakan terhadap minat pembelian tiket pesawat secara online
penguna internet untuk membeli tiket pesawat secaraonline.
2. Faktor sosial berpengaruh secara signifikan terhadap minat pengguna internet untuk membeli tiket pesawat secaraonline. 3. Kontrol keprilakuan yang
dirasakan tidak berpengaruh secara signifikan terhadap minat pengguna internet untuk membeli tiket pesawat secaraonline.
3. Wijaya 2013 Antensenden
perilaku beli
produk ramah
lingkungan.
1.Adanya pengaruh sikap positif dan signifikan terhadap intensi beli. 2.Adanya pengaruh norma
subjektif positif dan signifikan terhadap intensi beli.
3.Adanya pengaruh kontrol keperilakuan yang dirasakan positif dan signifikan terhadap intensi beli.
4. Tidak adanya pengaruh
kontrol keperilakuan yang dirasakan positif dan signifikan terhadap
perilaku membeli. 5. Adanya pengaruh intensi
beli positif terhadap perilaku membeli.
4. Situmourang 2014 Analisis pengaruh
TPB terhadap minat konsumen Mendatangi Eco Green Park
1. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa sikap terhadap perilaku
berpengaruh secara signifikan terhadap minat mendatangiEco Green Park.
2. Norma subjektif berpengaruh secara signifikan terhadap minat mendatangiEco Green Park.
3. Kontrol keprilakuan yang dirasakan tidak
24
mendatangiEco Green Park
4.Secara simultan sikap terhadap perilaku, norma subjektif, dan kontrol keperilakuan yang dirasakan berpengaruh secara segnifikan terhadap minat mendatangi Eco Green Park
Sumber:Jurnal
2.9 Keterkaitan Antar Variabel
2.9.1 Hubungan Sikap Terhadap Perilaku Terhadap Minat Beli
Sikap terhadap perilaku dimana seseorang melakukan penilaian atas sesuatu yang
menguntungkan dan tidak menguntungkan (Ajzen, 1991: 188). Minat beli
merupakan kecenderungan konsumen untuk membeli suatu merek atau
mengambil tindakan yang berhubungan dengan pembelian yang diukur dengan
tingkat kemungkinan konsumen melakukan pembelian (Assael, 1994: 273). Sikap
terhadap perilaku (attitude towards behavior) berpengaruh terhadap niat
konsumen (Burhanudin, 2007: 13). Sikap menunjukkan pengaruh yang searah
terhadap intensi, yang berarti jika sikap berupa penilaian yang semakin positif
terhadap perilaku maka semakin besar intensi untuk berperilaku (Fausiah, 2013:
6). Adanya pengaruh sikap positif dan signifikan terhadap intensi beli. Semakin
positif keyakinan individu akan akibat dari suatu objek sikap, maka akan semakin
positif pula sikap individu terhadap objek sikap tersebut, demikian pula
sebaliknya (Wijaya, 2013:157).
Sikap positif atau negatif yang ditunjukkan oleh konsumen disebabkan oleh
dari pengatahuan dan persepsi berdasarkan informasi yang telah diterima oleh
konsumen. Berdasarkan hasil uji t dapat diketahui bahwa sikap konsumen
berpengaruh signifikan dan positif terhadap minat konsumen (Situmourang, 2014:
11). Terdapat pengaruh sikap berdasarkan perilaku terhadap minat membeli
(Susanti, 2008: 11). Hubungan yang kuat antara sikap terhadap perilaku dengan
minat dapat terjadi apabila kedua variabel tersebut menunjukkan dengan jelas
adanya hubungan dalam hal tindakan yang menjadi acuan, sasaran ke arah mana
tindakan itu diarahkan, konteks dimana tindakan itu terjadi dan waktu dimana
tindakan itu dilakukan (Dharmmesta, 1998: 85). Hasil penelitian menunjukkan
bahwa sikap konsumen untuk membeli mempengaruhi minat pembelian
(Nursaidah, 2013: 58). Berdasarkan uraian di atas, maka dapat dirumuskan
hipotesis penelitian sebagai berikut:
H1: Sikap terhadap perilaku berpengaruh signifikan terhadap minat beli jilbab syar’imerek Zoya.
2.9.2 Hubungan Norma Subjektif Terhadap Minat Beli.
Menurut Tjahono (2005: 9) norma subyektif terbentuk dari keyakinan normatif
dan kemauan untuk menuruti kemauan orang lain yang dianggap penting.
Keyakinan normatif berkaitan dengan kondisi bahwa individu atau kelompok
referen penting akan setuju atau tidak setuju dengan pelaksanaan perilaku. Minat
merupakan hasrat atau keinginan untuk melakukan suatu tindakan meskipun
belum dilaksanakan (Imelda, 2014: 42). Norma subyektif (subjective norm)
berpengaruh terhadap niat konsumen (Burhanudin, 2007: 13) Norma subjektif
26
membuktikan adanya pengaruh norma subjektif secara positif dan signifikan
terhadap intensi beli makanan organik. Semakin tinggi norma subjektif maka
semakin tinggi intensi beli, sebaliknya semakin rendah norma subjektif maka
semakin rendah intensi beli (Wijaya, 2013:157).
Variabel norma subyektif memiliki pengaruh yang searah terhadap intensi
(Fausiah, 2013: 26). Menurut Ajzen (1991: 188) norma subjektif (subjective norm)
adalah persepsi atau pandangan seseorang terhadap kepercayaan-kepercayaan
orang lain yang akan mempengaruhi minat untuk melakukan atau tidak
melakukan suatu perilaku. Dharmmesta (1998: 85) menjelaskan keterkaitan
norma subjektif dengan minat membeli terletak pada pengaruh sosial (keluarga,
teman, sahabat, dan tetangga) yang memotivasi atau mempengaruhi sikap
konsumen untuk berminat melakukan atau tidak melakukan pembelian sebuah
produk. Berdasarkan uraian di atas, maka dapat dirumuskan hipotesis penelitian
sebagai berikut:
H2: Norma subjektif berpengaruh signifikan terhadap minat beli jilbab syar’i
merek Zoya.
2.9.3 Hubungan Kontrol Keprilakuan yang Dirasakan Terhadap Minat Beli
Kontrol keprilakuan yang dirasakan menunjukkan mudahnya atau sulitnya
melakukan tindakan dan dianggap sebagai cerminan pengalaman masa lalu di
samping halangan atau hambatan yang terantisipasi (Jati dkk, 2011: 4). Variabel
persepsi kontrol perilaku memiliki pengaruh signifikan terhadap intensi (Fausiah,
2013: 8). Kontrol keperilakuan yang dirasakan (perceived behavioral control)
membuktikan adanya pengaruh kontrol keperilakuan yang dirasakan secara positif
dan signifikan terhadap intensi beli. Hasil temuan menjelaskan bahwa semakin
tinggi kontrol keperilakuan yang dirasakan maka semakin tinggi intensi membeli,
sebaliknya semakin rendah kontrol keperilakuan yang dirasakan maka semakin
rendah intensi membeli (Wijaya, 2013:157).
Kontrol keperilakuan yang dirasakan berpengaruh terhadap minat berperilaku.
Kemudahan atau kesulitan yang dihadapi individu dalam memutuskan melakukan
suatu perilaku sangat berpengaruh terhadap minat berperilaku individu. Semakin
sulit perilaku untuk dilakukan maka minat individu untuk melakukan perilaku
tersebut rendah (Handayani, 2013: 16). Kontrol perilaku secara langsung
mempengaruhi niat untuk melaksanakan suatu perilaku dan juga mempengaruhi
perilaku (Ajzen, 1991: 184). Menurut Dharmmesta (1998: 85) keterkaitan kontrol
keprilakuan yang dirasakan dengan minat dapat berpengaruh pada minat untuk
mencapai atau tidak mencapai tujuan keprilakuan. Berdasarkan uraian di atas,
maka dapat dirumuskan hipotesis penelitian sebagai berikut:
H3: Kontrol keperilakuan yang dirasakan berpengaruh signifikan terhadap minat beli jilbabsyar’imerek Zoya.
2.9.4 Hubungan Sikap Terhadap Perilaku, Norma Subjektif, dan Kontrol Keperilakuan yang Dirasakan Secara Simultan Terhadap Minat Beli
Menurut Dharmmesta (1998: 85) hubungan yang kuat antara sikap terhadap
perilaku dengan minat dapat terjadi apabila kedua variabel tersebut menunjukkan
dengan jelas adanya hubungan dalam hal tindakan yang menjadi acuan, sasaran ke
28
waktu dimana tindakan itu dilakukan. Norma subjektif (subjective norm) adalah
persepsi atau pandangan seseorang terhadap kepercayaan-kepercayaan orang lain
yang akan mempengaruhi minat untuk melakukan atau tidak melakukan suatu
perilaku Ajzen (1991: 188). Kontrol perilaku secara langsung mempengaruhi niat
untuk melaksanakan suatu perilaku dan juga mempengaruhi perilaku Ajzen (1991:
184).
Sikap terhadap perilaku, norma subjektif, dan kontrol perilaku yang dipersepsikan
secara simultan (bersama-sama) berpengaruh terhadap minat konsumen
(Situmourang, 2014: 12). Menurut Jati (2011: 4) secara umum dapat dikatakan
bahwa semakin baik sikap dan norma subyektif terhadap suatu perilaku beli serta
semakin besar kontrol keprilakuan yang dirasakannya, maka semakin kuat niat
seseorang untuk melaksanakan perilaku yang dimaksud. Ketika ketiga variabel
digabung secara bersama-sama, ketiganya berpengaruh secara signifikan terhadap
intensi (Fausiah, 2013: 8). Kombinasi dari sikap terhadap perilaku, norma
subjektif, dan kontrol keperilakuan yang dirasakan mengakibatkan terbentuknya
minat (Macrus, 2010: 64). Sikap terhadap perilaku, norma subjektif, dan kontrol
keperilakuan yang dirasakan secara bersama-sama berpengaruh terhadap niat
konsumen untuk berlangganan (Burhanudin, 2007: 14). Berdasarkan uraian di atas,
maka dapat dirumuskan hipotesis penelitian sebagai berikut:
H4: Sikap, norma subjektif, kontrol keperilakuan yang dirasakan secara simultan
2.10 Kerangka Pemikiran
Intensi atau niat dipengaruhi oleh tiga hal yaitu: sikap terhadap perilaku, norma
subjektif, kontrol perilaku (Burhanudin, 2007: 5). Pada penelitian ini penulis
hanya membatasi intensi atau minat yang dipengaruhi oleh sikap terhadap
perilaku, norma subjektif, dan kontrol keperilakuan yang dirasakan. Dimana sikap
terhadap perilaku memiliki pengaruh terhadap minat beli, norma subjektif
memiliki pengaruh terhadap minat beli, kontrol keperilakuan yang dirasakan
memiliki pengaruh terhadap minat beli, dan sikap terhadap perilaku, norma
subjektif, dan kontrol keperilakuan yang dirasakan secara simultan memiliki
pengaruh terhadap minat beli. Agar memudahkan pemahaman dari
[image:53.595.124.472.403.574.2]pertimbangan-pertimbangan di atas, maka lebih jelas dapat dilihat pada gambar berikut:
Gambar 2.3Kerangka Pemikiran 2.11 Hipotesis
Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap rumusan masalah penelitian
(Sugiyono, 2008: 93). Berdasarkan teori, penelitian terdahulu, serta kerangka
pemikiran di atas, maka hipotesis dari penelitian ini adalah: Kontrol
Keperilakuan yang Dirasakan Norma Subjektif
Sikap Terhadap Perilaku
30
H1: Sikap terhadap perilaku berpengaruh signifikan terhadap minat beli jilbab syar’imerek Zoya.
H2: Norma subjektif berpengaruh signifikan terhadap minat beli jilbab syar’i merek Zoya.
H3: Kontrol keperilakuan yang dirasakan berpengaruh signifikan terhadap minat
beli jilbabsyar’imerek Zoya.
H4: Sikap terhadap perilaku, norma subjektif, kontrol keperilakuan yang dirasakan
secara simultan berpengaruh signifikan terhadap minat beli jilbab syar’i
3.1 Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan adalah explanatory research menggunakan
pendekatan kuantitatif. Menurut Prasetyo (2012: 43) explanatory research
dilakukan untuk menemukan penjelasan mengapa suatu kejadian atau gejala
terjadi. Selain itu penelitian ini dimaksudkan untuk menguji hipotesis yang telah
dirumuskan sebelumnya. Penelitian ini akan menjelaskan hubungan kausal antar
variabel-variabel melalui penguji hipotesis. Penelitian ini bertujuan untuk
mengetahui hubungan 4 variabel yaitu sikap terhadap perilaku (X1), norma
subjektif (X2), kontrol keperilakuan yang dirasakan (X3), dan minat beli (Y)
3.2 Penentuan Populasi dan Sampel
3.2.1 Populasi
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas: obyek/subjek yang
mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk
dipelajari kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2008: 115). Populasi
penelitian ini adalah perempuan yang beragama Islam di Kota Bandar Lampung
berdasarkan sensus penduduk 2010 perempuan yang beragama Islam di Kota
✕ ✖
Tabel 3.1 Jumlah Penduduk Perempuan yang Beragama Islam di Kota Bandar Lampung
No. Nama Kecamatan Jumlah
1. Teluk Betung Barat 27.045
2. Teluk Betung Selatan 40.018
3. Panjang 29.452
4. Tanjung Karang Timur 40.905
5. Teluk Betung Utara 28.777
6. Tanjung Karang Pusat 34.098
7. Tanjung Karang Barat 30.469
8. Kemiling 33.544
9. Kedaton 41.144
10. Raja Basa 20.201
11. Tanjung Senang 18.148
12. Sukarame 32.503
13. Sukabumi 27.571
Total 403.875
Sumber: BPS Provinsi Lampung, Penduduk kota Bandar Lampung hasil sensus penduduk 2010.
3.2.2 Sampel
Sampel adalah bagian populasi yang digunakan untuk memperkirakan
karakteristik populasi (Sugiyono, 2008: 116). Untuk menentukan ukuran sampel
dari suatu populasi dalam penelitian ini menggunakan pendapat Solivin dalam
Priyanto (2012: 137) sebagai berikut:
= 1 +
Keterangan:
n= ukuran Sampel
N= ukuran Populasi
e= persen kelonggaran ketidaktelitian karena kesalahan pengambilan sampel yang
masih dapat ditolelir atau diinginkan misalnya 10%.
= .
. , =
.
Menurut Umar (2008: 78), berdasarkan rumus di atas maka jumlah sampel yang
akan digunakan adalah 100 perempuan yang beragama Islam.
Teknik sampling yang digunakan adalah Probabillity Sampling dengan Cluster
Sampling. Teknik pengambilan Cluster Sampling digunakan untuk menentukan
sampel bila obyek yang akan diteliti atau sumber data sangat luas (Sugiyono,
2008: 120). Teknik Cluster Sampling biasanya digunakan jika memiliki
keterbatasan karena ketiadaan kerangka sampel (daftar nama seluruh anggota
populasi), namun memiliki data yang lengkap tentang kelompok (Priyanto, 2012:
✘ ✙
Gambar 3.1Klaster Kota Bandar Lampung yang dibagi per-kecamatan Kota Bandar Lampung
Berdasarkan gambar 3.1 area yang dipilih sebagai sampel penelitian dilakukan di
Kecamatan Kedaton, Kota Bandar Lampung. Kecamatan kedaton dipilih karena
memiliki jumlah perempuan yang beragama Islam terbanyak dibandingkan
dengan kecamatan-kecamatan lainnya yang berada di kota Bandar Lampung, yaitu
sebanyak41.144 jiwaberdasarkan data sensus penduduk 2010.
3.2.3 Sumber Data
Dalam penelitian ini data yang digunakan adalah:
a. Data primer
Data primer adalah sumber data yang langsung memberikan data kepada
pengumpul datanya (Sugiyono, 2008: 193). Peneliti mengajukan kuisioner
kepada perempuan yang beragama Islam di Kecamatan kedaton Kota
Bandar Lampung.
b. Data Sekunder
Data sekunder adalah sumber yang tidak langsung memberikan data
kepada sumber data (Sugiyono, 2008: 193). Data penelitian yang diperoleh
secara tidak langsung melalui media perantara atau penunjang seperti buku
pemasaran, buku perilaku konsumen, jurnal penelitian, data kependudukan,
dan internet.
3.3 Definisi Konseptual
Definisi konseptual menjelaskan arti suatu konsep yang terbentuk melalui
generalisasi dari pengamatan terhadap fenomena. Berdasarkan teorisasi dan
✜6
faktor yang berasal dari dalam diri konsumen yang terdiri dari sikap terhadap
perilaku, norma subyektif, kontrol perilaku, dan minat beli.
a. Sikap terhadap perilaku.
Sikap terhadap perilaku dimana seseorang melakukan penilaian atas
sesuatu yang menguntungkan dan tidak menguntungkan (Ajzen, 1991:
188).
b. Norma subyektif
Norma subjektif (subjective norm) adalah persepsi atau pandangan
seseorang terhadap kepercayaan-kepercayaan orang lain yang akan
mempengaruhi minat untuk melakukan atau tidak melakukan suatu
perilaku (Ajzen, 1991: 188).
c. Kontrol perilaku
Kontrol perilaku persepsian (perceived behavioral control) didefinisikan
sebagai kemudahan atau kesulitan persepsian untuk melak