• Tidak ada hasil yang ditemukan

HUBUNGAN ANTARA PENGGUNAAN MEDIA GAMBAR DAN AKTIVITAS BELAJAR DENGAN PRESTASI BELAJAR IPS SISWA KELAS V SD NEGERI 1 LABUHAN RATU KOTA BANDAR LAMPUNG TAHUN AJARAN 20014/2015

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "HUBUNGAN ANTARA PENGGUNAAN MEDIA GAMBAR DAN AKTIVITAS BELAJAR DENGAN PRESTASI BELAJAR IPS SISWA KELAS V SD NEGERI 1 LABUHAN RATU KOTA BANDAR LAMPUNG TAHUN AJARAN 20014/2015"

Copied!
64
0
0

Teks penuh

(1)

ABSTRAK

HUBUNGAN ANTARA PENGGUNAAN MEDIA GAMBAR DAN AKTIVITAS BELAJAR DENGAN PRESTASI BELAJAR IPS

SISWA KELAS V SD NEGERI 1 LABUHAN RATU KOTA BANDAR LAMPUNG TAHUN

AJARAN 20014/2015 Oleh

Mona Fatia Sari

Masalah dalam penelitian ini adalah masih rendahnya prestasi belajar IPS siswa, penggunaan media gambar dan aktivitas belajar yang kurang mendukung proses pembelajaran pada siswa kelas V SD Negeri 1 Labuhan Ratu Kota Bandarlampung Tahun Ajaran 2014/2015. Tujuan dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara penggunaan media gambar dan aktivitas belajar dengan prestasi belajar siswa. tekhnik pengambilan sampel yang digunakan adalah total sampling. Pengumpulan data dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan metode angket dan dokumentasi, serta analisis data menggunakan analisis korelasi product moment. Hasil analisis data menunjukan bahwa (1) terdapat hubungan yang positif antara penggunaan media gambar dengan prestasi belajar IPS dengan koefisiensi korelasi sebesar 0,708, (2) terdapat hubungan yang positif antara aktivitas belajar dengan prestasi belajar IPS dengan koefisiensi korelasi sebesar 0,653, (3) terdapat hubungan yang positif antara penggunaan media gambar dan aktivitas belajar dengan prestasi belajar IPS dengan koefisiensi sebesar 0,710.

(2)

HUBUNGAN ANTARA PENGGUNAAN MEDIA GAMBAR DAN AKTIVITAS BELAJAR DENGAN PRESTASI BELAJAR IPS

SISWA KELAS V SD NEGERI 1 LABUHAN RATU KOTA BANDAR LAMPUNG TAHUN

AJARAN 20014/2015

OLEH

MONA FATIA SARI

Skripsi

Sebagai Salah Satu Syarat untuk Mencapai Gelar Sarjana Pendidikan

Pada

Jurusan Ilmu Pendidikan

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS LAMPUNG

(3)
(4)
(5)
(6)

RIWAYAT HIDUP

Mona Fatia Sari lahir di Tanjung Karang (Bandar Lampung), pada tanggal 18 Juli 1993, sebagai anak kedua dari empat bersaudara. Putri pasangan Bapak Aliyanto dan Ibu Tini Wati.

Pendidikan yang pernah di tempuh penulis adalah Taman Kanak-kanak (TK) di Xaverius 1 Bandar Lampung tahun 1997/1999, Sekolah Dasar (SD) di SD Fransisikus 1 Bandar Lampung tahun 1999/2005, Sekolah Menengah Pertama (SMP) di SMPN 25 Bandar Lampung tahun 2005/2008, dan Sekolah Menengah Atas (SMA) di SMA Negeri 1 Bandar Lampung lulus pada tahun 2011.

Tahun 2011, penulis terdaftar sebagai mahasiswa Jurusan Ilmu Pendidikan Program Studi PGSD (Pendidikan Guru Sekolah Dasar) FKIP Universitas Lampung melalui jalur SNMPTN Undangan.

(7)

PERSEMBAHAN

Dengan Mengucapkan Bismillahirrahmanirrahim

Ku persembahkan karyaku ini Kepada :

Bapak Aliyanto, SH. dan Ibu Tini Wati tercinta

Kakakku Falda Eka Putra, SE. yang kusayangi

Adikku yang pertama Lulu Gita Anzani yang kusayangi

Adikku yang kedua Novel Ali Akbar yang kusayangi

Seluruh guru dan dosen yang pernah mengajariku dari SD hingga Perguruan Tinggi

Semua Sahabat terbaik yang pernah ada

(8)

MOTO

“S

y

sesudah kesulitan itu ada kemudahan, maka apabila kamu telah

Selesai dari suatu urusan kerjakanlah dengan sungguh-sungguh urusan lain, dan

Hanya kepada Tuhan-Mu hendaknya kamu

(Q.S-Al Insyirah:6-8).

sesuatu yang belum dikerjakan seringkali tampak mustahil, kita baru yakin kalau kita

telah melakukannya dengan baik

(Andrew Jackson)

“M

y

,

,

y

(9)

SANWACANA

Assalamualaikum.Wr. Wb

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya sehingga Penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.

Skripsi yang penulis susun ini merupakan salah satu syarat untuk menyelesaikan pendidikan pada program studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar FKIP Universitas Lampung. Dengan Judul “Hubungan Antara Penggunan Media Gambar dan Aktivitas Belajar dengan Prestasi Belajar IPS Siswa Kelas V SD Negeri 1 Labuhan Ratu Kota Bandarlampung Tahun Ajaran 2014/2015”.

Dalam Penulisan skripsi ini Penulis mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada :

1. Bapak Dr. Hi. Bujang Rahman, M.Si. selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung, beserta seluruh staf dan jajarannya yang telah membantu penulis dalam menyelesaikan skripsi ini. 2. Ibu Dr. Riswanti Rini, M.Si. selaku Ketua Jurusan Ilmu Pendidikan

(10)

3. Bapak Dr. Darsono, M.Pd. selaku ketua program studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar yang telah membimbing kami selama ini.

4. Bapak Drs. Riyanto M. Taruna, M.Pd. selaku Pembimbing Pertama atas kesediaanya untuk memberikan bimbingan, waktu, motivasi, saran dan kritik kepada penulis dalam proses penyelesaian skripsi ini sehingga menjadi lebih baik.

5. Ibu Dra. Erni Mustakim, M.Pd selaku dosen Pembimbing Kedua sekaligus dosen pembimbing akademik atas kesediaanya untuk memberikan bimbingan, waktu, motivasi, saran dan kritik kepada penulis dalam proses penyelesaian skripsi ini sehingga menjadi lebih baik.

6. Bapak Drs. Sugiman, M.Pd selaku Pembahas atas kesediaanya untuk memberikan bimbingan, waktu, saran dan kritik kepada penulis dalam proses penyelesaian skripsi ini.

7. Seluruh Dosen Pendidikan Guru Sekolah Dasar dan seluruh staf yang telah memberikan ilmu dan pengetahuan saat penulis menyelesaikan perkuliahan.

8. Ibu Dra. Endang Rosuna T., MM.Pd selaku Kepala SD Negeri 1 Labuhan Ratu Kota Bandarlampung yang telah memberikan izin dan bantuan selama penelitian.

(11)

keringatdan air mata yang tercurah, semuanya tak akan pernah bisa aku balas dengan apapun.

10.Kakakku Falda Eka Putra, SE. Adik pertamaku Lulu Gita Anzani, serta adik keduaku Novel Ali Akbar.

11.Teman, sahabat, sekaligus bisa dibilang teman hidup a.k.a Nurul Hidayat sebut saja dia kak Day, yang selalu memberikan dukungan dan motivasi dalam penulisan skripsi ini dengan celotehan-celotehannya, terima kasih untuk semuanya.

12.Sahabat terselubungku Ira Desiyantina sahabat dari awal propti, dipertemukan kembali satu kelompok KKN, yang telah banyak membantu masalah-masalah hidup yang terselubung, hingga membantu berbagi ilmu dalam penulisan skripsi ini dengan kesabarannya, terima kasih untuk semuanya.

13.Bapak Muhammad Muharrom Purnama Besila a.k.a ALOM selaku Ketua Angkatan abadi PGSD 2011, terimakasih bapak sudah jadi ketua angkatan paling pengertian buat saya, ketua angkatan yang paling hebat mengatur jadwal di hari kamis untuk saya.

(12)

15.Teman-teman KKN dan PPL Kebuayan Selaku bapak panti Imam, ibu panti Umay, asisten bapak dan ibu panti Alom, serta anggota yang lain, Ira, Eta, Lalak, Enjen, Panca, Gusti Etik, dan si mbok pencetus panggilan

“beh” Mbak Nur. Semoga kita tetap jadi sodara.

16.Semua Pihak yang telah membantu dalam penyusunan skripsi ini.

Akhir Kata, Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan, akan tetapi sedikit harapan semoga skripsi yang sederhana ini dapat berguna dan bermanfaat bagi kita semua, amin..

Bandar Lampung, Mei 2015 Penulis

(13)

DAFTAR ISI

Halaman

DAFTAR ISI ... i

DAFTAR TABEL ... ii

DAFTAR GAMBAR ... iii

DAFTAR LAMPIRAN. ... iv

I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah ... 1

1.2Identifikasi Masalah ... 6

1.3Pembatasan Masalah. ... 7

1.4Rumusan Masalah ... 7

1.5Tujuan Penelitian ... 7

1.6Kegunaan Penelitian... 8

1.7Ruang Lingkup Penelitian ... 9

II. TINJAUAN PUSTAKA KERANGKA PIKIR DAN HIPOTESIS 2.1 Prestasi Belajar ... 10

2.2 Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) ... 13

2.3 Media Pembelajaran ... 15

2.3.1 Jenis-jenis Media ... 16

2.3.2 Media Gambar ... 17

2.3.3 Fungsi Media Gambar ... 18

2.3.4 Kelebihan dan Kekurangan Media Gambar ... 18

2.3.5 Penggunaan Media Gambar ... 19

2.4 Aktivas Belajar ... 20

2.5 Kerangka Pikir... 24

(14)

III. METODE PENELITIAN

3.1Metode Penelitian ... 29

3.2Populasi dan Sampel ... 30

3.2.1 Populasi. ... 30

3.2.2 Sampel ... 30

3.2.3 Teknik Sampling. ... 31

3.3Variabel Penelitian ... 31

3.4Definisi Variabel Penelitian. ... 32

3.5Teknik Pengumpulan Data ... 35

3.6Uji Persyaratan Instrumen ... 36

3.7Pengujian Hipotesis. ... 38

3.8Teknik Analisis Data ... 40

IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1Gambaran Umum SD Negeri I Labuhan Ratu ... 42

4.2Deskripsi Hasil Penelitian ... 44

4.3Hasil Uji Prasyaratan Instrumen ... 48

4.4Hasil Uji Hipotesis Penelitian ... 51

4.5Pembahasan ... 55

V. KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan ... 59

5.2 Saran ... 59

(15)

DAFTAR TABEL

Halaman Tabel 1.1 Prestasi Belajar mata pelajaran IPS Siswa Kelas 2 SD Negeri 1

Labuhan Ratu Bandar Lampung Mid Semester Ganjil

Tahun Pelajaran 2014-2015 ... 5

Tabel 3.1 Data jumlah siswa kelas V SD Negeri 1 Labuhan Ratu. ... 31

Tabel 3.2 Kisi-kisi instrument penelitian penggunaan media gambar. ... 34

Tabel 3.3 Kisi-kisi instrument aktivitas belajar... 35

Tabel 4.1 Daftar Jumlah Guru di SD Negeri 1 Labuhan Ratu. ... 44

Tabel 4.2 Data Fasilitas Sekolah SD Negeri 1 Labuhan Ratu ... 45

Tabel 4.3 Distribusi frekuensi penggunaan media gambar siswa. ... 46

Tabel 4.4 Distribusi frekuensi kualitatif penggunaan media gambar. ... 46

Tabel 4.5 Distribusi frekuensi aktivitas belajar siswa. ... 47

Tabel 4.6 Distribusi frekuensi kualitatif aktivitas belajar. ... 47

Tabel 4.7 Distribusi frekuensi Prestasi belajar IPS. ... 48

Tabel 4.8 Distribusi frekuensi kualitatif prestasi belajar IPS. ... 48

Tabel 4.9 Hasil uji validitas angket penggunaan media gambar (X1). ... 49

Tabel 4.10 Hasil uji validitas angket aktivitas belajar (X2). ... 50

Tabel 4.11 Hasil uji reliabilitas angket penggunaan media gambar (X1). ... 51

Tabel 4.12 Hasil uji reliabilitas angket aktivitas belajar (X2). ... 51

Tabel 4.13 Hasil Perhitungan Analisis H1. ... 52

Tabel 4.14 Hasil Perhitungan Analisis H2. ... 53

(16)

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

1. Kisi – kisi angket . ... 66

2. Angket/kuesioner . ... 68

3. Kuesioner penggunaan media gambar. ... 70

4. Kuesioner aktivitas belajar. ... 72

5. Hasil angket media gambar. ... 74

6. Hasil angket aktivitas belajar. ... 77

7. Hasil korelasi. ... 80

8. Daftar prestasi belajar. ... 83

9. Foto – foto penelitian. ... 85

10.Surat penelitian pendahuluan. ... 87

11.Surat izin penelitian... 88

(17)

DAFTAR GAMBAR

(18)

1

I. PENDAHULUAN

1.1.Latar Belakang Masalah

Pendidikan merupakan hal yang sangat penting bagi kehidupan suatu bangsa. Pendidikan akan menjadi modal bangsa untuk menjadi lebih maju dan berkembang ke arah yang lebih baik lagi. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (2003:263) disebutkan bahwa “Pendidikan adalah proses pengubahan sikap dan tata laku seseorang atau sekelompok orang dalam usaha mendewasakan manusia melalui upaya pengajaran dan pelatihan.”

Sedangkan menurut Syah (2005:10) “Pendidikan tidak hanya menambah pengetahuan, tetapi juga dapat menambah pemahaman dan mengubah cara tingkah laku yang sesuai dengan kebutuhan tiap individu.” Untuk mewujudkan tujuan pendidikan yang sejalan dengan perkembangan jaman ke arah globalisasi diperlukan adanya sumber daya manusia yang berkualitas dalam segala bidang kehidupan. Dengan adanya globalisasi tersebut maka pendidikan mempunyai peranan penting dalam mencetak sumber daya manusia yang cakap, terampil, dan handal sesuai dengan bidang yang dimilikinya.

(19)

2

pengetahuan yang berguna untuk pembangunan. Tujuan pendidikan di Indonesia yang bersifat formal tercantum dalam Undang Undang No. 20 Tahun 2003 tentang pendidikan dan sistem yang diterapkan yang berbunyi: 1. Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana

belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara.

2. Pendidikan Nasional adalah pendidikan yang berdasarkan pancasila dan Undang-Undang Dasar Negera Republik Indonesia Tahun 1945 yang berakar pada nilai-nilai agama, kebudayan nasional Indonesia, dan tanggap terhadap tuntutan perubahan zaman”

Dalam lingkup pendidikan formal mutu pendidikan tidak terlepas dari Prestasi belajar siswa, sehingga faktor siswa adalah salah satu faktor yang diperlukan untuk memajukan pembelajaran dalam usaha peningkatan mutu pendidikan di Indonesia oleh sebab itu dalam keseluruhan proses pendidikan di sekolah salah satunya dapat dilihat dari prestasi belajar.

prestasi belajar yang tinggi menunjukkan keberhasilan pembelajaran, dan sebaliknya prestasi belajar yang rendah menunjukkan bahwa tujuan belajar yang dicapai dalam kegiatan pembelajaran belum terlaksana. Menurut Djamarah (2008:13) Proses pembelajaran adalah proses yang dengan sengaja diciptakan untuk kepentingan anak didik yang melibatkan jiwa dan raga oleh karenanya sebagai prestasi dari proses belajar adalah perubahan jiwa yang mempengaruhi tingkah laku

(20)

3

tidaklah sama, ada yang mencapai prestasi tinggi, dan rendah. Setiap aktivitas yang dilakukan oleh seseorang tentu ada faktor-faktor yang mempengaruhinya, baik yang cenderung mendorong maupun yang menghambat serta faktor-faktor baik itu eksternal maupun internal. Demikian juga yang dialami dalam memperoleh belajar.

Metode ceramah termasuk ke dalam pendekatan pembelajaran yang berpusat pada guru. Dalam kegiatan pembelajaran yang terjadi di kelas, guru hanya memberikan penjelasan dan memberikan tugas untuk dikerjakan, siswa hanya mendengarkan materi yang disampaikan oleh guru, hal ini membuat siswa merasa jenuh sehingga mereka sering keluar-masuk kelas dan menjadikan proses pembelajaran tidak kondusif. Jika pembelajaran yang seperti ini terus terjadi maka prestasi belajar siswa akan rendah.

Penyebab rendahnya prestasi belajar disebabkan oleh kurangnya penggunaan media belajar, aktivitas siswa, dan kemampuan guru dalam mengajar didalam kelas. Salah satu cara untuk meningkatkan prestasi belajar siswa ialah dengan mengubah cara mengajar guru dalam menggunakan media pembelajaran dan aktivitas siswa dalam belajar.

(21)

4

Menurut Rosalia (2005:10) Aktivitas belajar merupakan hal yang penting bagi siswa, karena memberikan kesempatan kepada siswa untuk bersentuhan dengan obyek yang seluas mungkin, karena dengan demikian proses konstruksi pengetahuan yang terjadi akan lebih baik. Untuk mencapai prestasi belajar yang optimal dalam pembelajaran perlu ditekankan adanya aktivitas siswa baik secara fisik, mental, intlektual maupun emosional. Di dalam pembelajaran siswa dibina dan dikembangkan keaktifannya melalui tanya jawab, berfikir kritis, diberi kesempatan untuk mendapatakan pengalaman nyata dalam proses pembelajaran. Dalam meciptakan aktivitas siswa, kemampuan guru dalam penentuan cara belajar memiliki andil yang cukup besar dalam proses pembelajaran.

Penggunaan media pembelajaran sangat diperlukan dalam proses pembelajaran. Media pembelajaran merupakan alat bantu proses belajar mengajar. Segala sesuatuyang dapat digunakan untuk merangsang pikiran, perasaan, perhatian, dan kemampuan, atau keterampilan pembelajar sehingga dapat mendorong terjadinya proses pembelajaran.

(22)

5

dan pengetahuan tentang sejarah, Negara – Negara lain, serta perkembangan zaman dan masih banyak lagi lainnya tentang pembelajaran IPS. Sebaliknya apabila media yang masih monoton jelas tidak membuat siswa tertarik dan dan bersemangat mengikuti pelajaran, sehingga aktivitas siswa rendah dalam pembelajaran. Dalam hal ini kurangnya kemampuan guru dalam megajar di kelas, serta pemanfaatan media gambar dalam pembelajaran IPS, sehingga aktivitas belajar siswa rendah dapat berpengaruh terhadap prestasi belajar siswa.

Berdasarkan observasi awal yang dilakukan, didapatkan bahwa prestasi belajar siswa masih rendah karena sebagian besar nilainya berada di bawah standar KKM yaitu 65. Distribusi nilai mata pelajaran dapat dilihat pada Tabel di bawah ini:

Tabel 1.1 Prestasi Belajar mata pelajaran IPS Siswa Kelas V SDN 1 Labuhan Ratu Bandar Lampung Mid Semester Ganjil Tahun Pelajaran 2014-2015.

No Prestasi Belajar Siswa

F %

1 2

>65 <65

20 40

40 60

Jumlah 60 100%

Sumber:Dokumentasi Guru Mata Pelajaran IPS Kelas V SDN 01 Labuhan Ratu Bandar Lampung Mid Semester Ganjil Tahun Pelajaran 2014-2015.

(23)

6

Labuhan Ratu pada mata pelajaran IPS lebih banyak yang mendapatkan nilai <65.

Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yang ditetapkan di SDN 1 Labuhan Ratu untuk mata pelajaran IPS adalah sebesar 65. Berdasarkan standar tersebut maka siswa Kelas V SDN 1 Labuhan Ratu lebih banyak yang memiliki nilai yang tidak sesuai standar KKM dibandingkan dengan siswa yang telah memenuhi standar KKM. Jadi, jelas bahwa ada hambatan-hambatan yang membuat prestasi belajar siswa terhadap mata pelajaran IPS rendah dan siswa belum dapat meningkatkan prestasi belajarnya.

Berdasarkan pembahasan dan uraian di atas, maka peneliti merasa tertarik untuk melakukan penelitian yang mengangkat judul; Hubungan Antara Penggunaan Media Gambar Dan Aktivitas Belajar Dengan Prestasi Belajar IPS Pada Siswa Kelas V SD Negeri 1 Labuhan Ratu Tahun Ajaran 2014/2015”.

1.2.Identifikasi Masalah

Dari latar belakang masalah yang telah dikemukakan di atas, penulis dapat mengidentifikasikan masalah sebagai berikut:

1. Kurangnya penggunaan media gambar dalam pembelajaran IPS .

2. Monotonnya proses pembelajaran IPS yang membuat siswa merasa bosan. 3. Rendahnya aktivitas belajar siswa dalam pembelajaran IPS siswa kelas V

SD Negeri 1 Labuhan Ratu.

(24)

7

1.3.Pembatasan Masalah

Pembatasan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Kurangnya penggunaan media gambar dalam pembelajaran IPS siswa kelas V SD Negeri 1 Labuhan Ratu Kota Bandar Lampung

2. Rendahnya aktivitas belajar siswa kelas V SD Negeri 1 Labuhan Ratu Kota Bandar Lampung.

3. Prestasi belajar IPS di kelas V SD Negeri Kecamatan Labuha Ratu yang masih rendah.

1.4.Rumusan Masalah

Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Apakah ada hubungan antara penggunaan media gambar dengan Prestasi Belajar IPS pada Siswa Kelas V Di SD Negeri 1 Labuhan Ratu Tahun Ajaran 2014/2015?

2. Apakah ada hubungan antara aktivitas belajar siswa dengan Prestasi Belajar IPS pada Siswa Kelas V Di SD Negeri 1 Labuhan Ratu Tahun Ajaran 2014/2015?

3. Apakah ada hubungan antara penggunaan media gambar dan aktivitas belajar secara bersama-sama dengan Prestasi Belajar IPS pada Siswa Kelas V Di SD Negeri 1 Labuhan Ratu Tahun Ajaran 2014/2015?

1.5.Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan antara :

(25)

8

2. Hubungan Aktivitas belajar dengan Prestasi Belajar IPS pada Siswa Kelas V Di SD Negeri 1 Labuhan Ratu Tahun Ajaran 2014/2015

3. Hubungan Pengunaan media gambar dan aktivitas belajar dengan Prestasi Belajar IPS secara bersama-sama pada Siswa Kelas V Di SD Negeri 1 Labuhan Ratu Tahun Ajaran 2014/2015

1.6.Kegunaan Penelitian

Prestasi penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi semua pihak. Berdasarkan tujuan yang ingin dicapai, maka adapun manfaat yang akan diperoleh yaitu :

1. Kegunaan Teoritis

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan pengetahuan dan pemikiran yang bermanfaat bagi perkembangan ilmu pengetahuan dan pendidikan.

2. Kegunaan Praktis

Sebagai sarana bagi penulis untuk memberikan sumbangan pemikiran bagi para pihak yang berkepentingan dengan penelitian ini antar lain :

a. Memberi masukan kepada siswa agar dapat memanfaatkan penggunaan media belajar dengan optimal dan lebih mandiri, sehingga dapat tercapai prestasi belajar yang baik.

(26)

9

1.7.Ruang Lingkup Penelitian 1. Ruang Lingkup Subjek

Ruang lingkup subjek penelitian ini adalah siswa siswi kelas V SD Negeri 1 Labuhan Ratu Bandar Lampung Tahun Ajaran 2014/2015

2. Ruang Lingkup Objek

Ruang lingkup objek dalam penelitian ini adalah penggunaan media gambar, aktivitas siswa dan prestasi belajar

3. Ruang Lingkup Tempat

Ruang lingkup tempat penelitian ini adalah SD Negeri 1 Labuhan Ratu Bandar Lampung

4. Ruang Lingkup Waktu

(27)

II. TINJAUAN PUSTAKA

2.1Prestasi Belajar

Prestasi belajar adalah hasil dari pengukuran terhadap siswa setelah mengikuti

proses pembelajaran yang diukur dengan menggunakan instrumen tes. Menurut Ahmadi (2002:33), prestasi belajar adalah hal yang menyangkut hasil pembelajaran atau hasil yang dicapai anak didik yang diukur melalui aktivitas belajar.

Prestasi belajar merupakan suatu indikator dari perkembangan dan kemajuan siswa atas penguasaan dari pelajaran-pelajaran yang telah diberikan guru kepada siswa. Hal ini sesuai dengan pendapat yang dikemukakan olah Nasrun Harahap, dkk. sebagaimana dikutip oleh Djamarah (2008:226) bahwa prestasi adalah penilaian pendidikan tentang perkembangan dan kemajuan murid yang berkenaan dengan penguasaan bahan pelajaran yang disajikan kepada mereka serta nilai-nilai yang terdapat dalam kurikulum.

(28)

11

nilai dari hasil evaluasi yang dilakukan oleh guru terhadap tugas siswa dan tes atau ujian yang ditempuh.

Selanjutnya Nasution (2004:54) menyatakan bahwa prestasi belajar adalah kesempurnaan yang dicapai seseorang dalam berfikir, merasa dalam berbuat. Prestasi belajar dikatakan sempuma apabila memenuhi tiga aspek yaitu kognitif, afektif, dan psikomotorik, sebaliknya dikatakan prestasi kurang memuaskan jika seseorang belum memenuhi target dalam kriteria tersebut.

Prestasi belajar merupakan hasil dari proses belajar mengajar yang dipengaruhi juga oleh peenguasaan konsep. awal. Seperti halnya juga mata pelajaran IPS, untuk menguasai konsep yang lebih tinggi tingkat kesukarannya, harus dikuasai terlebih dahulu konsep awal yang merupakan dasar bagi pelajaran yang akan dipelajari.

Berdasarkan pendapat para ahli di atas, peneliti simpulkan bahwa prestasi belajar merupakan gambaran dari penguasaaan kemampuan para peserta didik sebagai mana. telah di tetapkan untuk suatu pelajaran tertentu. Setiap usaha yang dilakukan dalam kegiatan pembelajaran baik oleh guru sebagai pngajar, maupun oleh peserta didik sebagai pelajar bertujuaan untuk mencapai prestasi yang setinggi-tingginya.

2.1.1 Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Prestasi Belajar

Dikemukakan oleh Slameto (2010:54) fakto-faktor yang mempengaruhi prestasi belajar adalah sebagai berikut:

(29)

12

Yaitu faktor yang ada didalam dm individu yang sedang belaj ar. Faktor intern terdiri dari:

a. Faktor jasmaniah (kesehatan dan cacat tubuh).

b. Faktor psikologis (intelegensi, perhatian, minat, bakat, motif, kematangan dan kesiapan).

c. Faktor kelelahan.

2. Faktor ekstern

Yaitu faktor yang ada di luar individu. Faktor ekstern terdiri dan:

a. Faktor keluarga (cara orang tua mendidik, relasi antara anggota keluarga, suasana rumah, keadaan ekonomi keluarga, penegrtian orang tua, dan latar belakang kebudayaan).

b. Faktor sekolah (metode mengajar, kurikulum, relasi guru dengan siswa, relasi siswa dengan siswa, disiplin sekolah, alat pelajaran, waktu sekolah, standar pelajaran di atas ukuran, keadaan gedung, metode belajar, dan tugas rumah).

c. Faktor masyarakat (kegiatan siswa dalam masyarakat,mass media, teman bergaul, dan betuk kehidupan masyarakat).

Selain faktor-faktor tersebut diatas, menurut Nasution (2004:50) prestasi belajar juga dipengaruhi oleh kecakapan dan ketangkasan belajar yang berbeda secara individual. Walaupun demikian, kita dapat membentuk anak dengan memberi petunjuk-petunjuk itu dengan sendirinya akan menjamiu -sukses anak dalam belajar.

(30)

13

mengikuti kegiatan belajar mengajar yang diberikan guru kepada siswa melalui evaluasi atau penilaian pada suatu mata pelajaran termasuk mata pelajaran IPS. Prestasi belajar yang dicapai oleh siswa mencakup penilaian penguasaan, baik yang besifat kognitif, afektif, maupun psikomotor.

2.2 Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS)

IPS merupakan ilmu pengetahuan yang berkaitan dengan lingkungan sosial siswa. Bidang kajian ilmu yang dipelajari dalam IPS pada jenjang Sekolah Dasar (SD) meliputi materi geografi, sejarah, sosiologi dan ekonomi. Menurut A. Kosasih Djahri dalam Sapriya (2006:7) IPS merupakan ilmu pengetahuan yang memadukan sejumlah konsep pilihan dan cabang-cabang ilmu sosial dan ihnu lainnya kemudian diolah berdasarkan prinsip pendidikan dan didaktik untuk dijadikan progam pengajaran pada tingkat persekolahan.

Selanjutnya Menurut Muhammad Nu'man Somantri dalam Sapriya (2006:7) pendidikan IPS adalah penyederhanaan disiplin ilmu-ilmu sosial, ideology negara dan disiplin ilmu lainnya serta masalah-masalah sosial terkait yang diorganisasikan dan disajikan secara ilmiah dan psikologis untuk tujuan pendidikan pada tingkat dasar dan menengah.

(31)

14

Berdasarkan pendapat para ahli di atas, peneliti simpulkan bahwa IPS adalah penyederhanaan dari disiplin ilmu-ilmu sosial, mengakaji tentang fakta dan isu-isu sosial yang berhubungan dengan lingkungan sekitar. Melalui mata pelajaran IPS siswa diarahkan menjadi warga Negara Indonesia yang balk dan diharapkan dapat meningkatkan prestasi belajar siswa.

2.2.1 Tujuan Pendidikan IPS

Tujuan merupakan segala sesuatu atau keinginan yang hendak dicapai. Dalam permendiknas No. 22 Tahun 2006 tentang standar isi menyatakan bahwa Mata pelajaran IPS bertujuan agar peserta didik memiliki kemampuan sebagai berikut 1) Mengenal konsep-konsep yang berkaitan dengan kehidupan masyarakat dan lingkungannya, 2) Memiliki kemampuan dasar untuk berpikir logis dan kritis, rasa ingin tahu, inkuiri, memecahkan masalah, dan keterampilan dalam kehidupan sosial, 3) Memiliki komitmen dan kesadaran terhadap nilai-nilai sosial dan kemanusiaan, 4) Memiliki kemampuan berkomunikasi, bekerjasama dan berkompetisi dalam masyarakat yang majemuk, di tingkat lokal, nasional, dan global.

(32)

15

Sedangkan Sapriya (2006:133) menyatakan bahwa tujuan IPS yaitu (a) mengajarkan konsep-konsep dasar sejarah, sosiologi, antropologi, ekonomi, dan kewarganegaraan melalui pendekatan pedagogis, dan psikologis, (b) mengembangkan kemampuan berpikir kritis, kreatif, inkuiri, problem solving, dan keterampilan sosial, (c) membangun komitmen dan kesadaran terhadap nilai-nilai sosial dan kemanusiaan, dan (d) meningkatkan kerja sama dan kompetensi dalam masyarakat yang heterogen baik secara nasional maupun global.

Berdasarkan pendapat para ahli di atas, peneliti menyimpulkan bahwa tujuan pembelajaran IPS adalah untuk mendidik para siswa agar prestasi belajar siswa meningkat dengan mengembangkan keterampilan-keterampilan sebagai bekal untuk memecahkan segala persoalan dalam kehidupan bermasyarakat. Keterampilan tersebut meliputi, keterampilan berpikir kritis, meningkatkan keterampilan bekerjasama dengan teman, dan meningkatkan berpikir kreatif. Selain itu tujuan pembelajaran IPS bertujuan untuk mengembangkan pribadi warga negara yang baik.

2.3Media Pembelajaran

Menurut Djamarah (2006:136) Media pembelajaran adalah alat bantu apa saja yang dapat dijadikan sebagai penyalur pesan guna mencapai tujuan pembelajaran”. Sedangkan menurut Miarso (2004:87) “media pembelajaran

adalah segala sesuatu yang digunakan untuk menyalurkan pesan serta dapat merangsang pikiran, perasaan, perhatian, dan kemauan si belajar sehingga dapat mendorong terjadinya proses belajar”. Pengertian media tersebut dibatasi dengan

pengertian media dalam dunia pendidikan yakni,media yang digunakan sebagai alat dan bahan kegiatan pembelajaran. Pada hakikatnya proses pembelajaran adalah proses komunikasi, penyampaian pesan dari pengantar ke penerima.

(33)

16

media pembelajaran adalah segala sesuatu yang dapat dipergunakan untuk merangsang pikiran, perasaan, perhatian dan kemampuan atau ketrampilan pembelajar sehingga dapat mendorong terjadinya proses belajar.

2.3.1 Jenis – jenis Media

Media yang digunakan dalam proses pembelajaran banyak jenisnya. Menurut Djamarah (2008:139) berdasarkan jenisnya, media dapat dibedakan atas :

a. Media audiktif

Media audiktif adalah media yang hanya mengandalkan kemampuan suara saja, yang termasuk jrnis media ini antara lain recorder dan radio.

b. Media visual

Media visual adalah media yang hanya mengandalkan indra penglihatan, yang termasuk jenis media antara lain adalah gambar, foto, serta benda yang tidak bersuara.

c. Media audio visual

Media audio visual adalah media yang mempunyai unsyr gambar dan unsure suara. Jenis media ini antara lain adlah televise, video, film atau demonstrasi langsung.

(34)

17

2.3.2 Media Gambar

Menurut Daryanto (2010:17) media gambar adalah suatu penyajian secara visual yang menggunakan diantaranya titik-titik, garis-garis, gambar-gambar, tulisan-tulisan atau symbol visual yang lain yang dimaksud untuk mengikthisarkan, menggambarkan, dan merangkum suatu ide , data, atau kejadian. Sedangkan menurut Denny Setiawan (2008:01), “Media gambar adalah media yang dapat mempengaruhi perasaan seseorang bagi yang melihatnya dan seolah-olah dapat mewakili benda yang sebenarnya”.

Sedangkan, Sudjana (2007:68) berpendapat bahwa “Media gambar adalah media visual dalam bentuk grafis. Media grafis didefenisikan sebagai media yang mengkombinasikan fakta dan gagasan secara jelas dan kuat melalui suatu kombinasi pengungkapan kata-kata dan gambar-ganbar”. Media gambar merupakan salah satu jenis media visual yang menandalkan indera penglihatan.

Penggunaan media gambar merupakan salah satu bentuk wujud aplikasi pembelajaran aktif dalam mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial. Melalui media ini siswa dilibatkan secara holistic, baik aspek fisik, emosianal dan intelektualnya. Penggunaan media gambar bertujuan memudahkan penyampaian materi dimengerti peserta didik. Kemudahan mencerna media gambar karena sifatnya visual konkrit menampilkan objek sesuai dengan bentuk dan wujud aslinya sehingga tidak verbalistik.

(35)

18

dari keadaan yang sebenarnya mengenai orang, suasan, tempat, barang, pemandangan dan benda-benda lainnya.

2.3.3 Fungsi Media Gambar

Menurut Daryanto (2010:5) fungsi media gambar bagi guru adalah:

1. Memudahkan pemahaman siswa terhadap materi yang disampaikan guru 2. Memudahkan jalan komunikasi antara guru dan murid

3. Memperjelas mata pelajaran agar tidak terlalu verbalits 4. Mengatasi keterbatasan ruang, waktu dan tenaga Fungsi media gambar bagi siswa:

1. Memudahkan pemahaman siswa terhadap materi yang disampaikan guru 2. Memudahkan jalan komunikasi antara guru dan murid

3. Memberikan rangsangan yang sama, mempersamakan pengalaman, dan menimbulkan presepsi yang sama.

4. Memungkinkan anak belajar mandiri sesuai dengan bakat dan kemampuan visual

2.3.4 Kelebihan dan Kekurangan Media Gambar a. Kelebihan Media Gambar

Djamarah (2006:143) kelebihan media gambar yaitu:

1. Sifatnya konkrit, lebih realistic, disbanding media verbal 2. Dapat memperjelas suatu masalah

3. Tidak memerlukan peralatan khusus dalam penyampaiannya

4. Membantu siswa memahami tentang materi yang disampaikan yang menggunakan media gambar

5. Peraga yang digunakan mudah dipindahkan

b. Kekurangan Media Gambar

Menurut Djamarah (2008:144) kekurangan media gambar yaitu sebagai berikut:

1. Hanya menekan indera penglihatan

(36)

19

2.3.5 Penggunaan Media Gambar

Menurut Arief Sadiman, dkk (2003:28), media grafis visual sebagaimana hanya media yang lain. Media grafis untuk menyalurkan pesan dari sumber ke penerima pesan. Saluran yang dipakai menyangkut indera penglihatan. Pesan yang akan disampaikan dituangkan ke dalam symbol-simbol komunikasi visual. Symbol-simbol tersebut perlu dipahami benar artinya agar proses penyampaian pesan dapat bethasil dan efisien.

Selain fungsi umum tersebut, secara khusus gambar berfungsi pula untuk menarik perhatian, memperjelas sajian ide, mengilustrasikan atau menghiasi fakta yang mungkin cepat akan dilupakan atau diabaikan tidak digambarkan. Gambar termasuk media yang relative mudah ditinjau dari segi biayanya.

Media gambar untuk membantu guru dan siswa dalam pelaksanaan proses belajar mengajar. Secara umum fungsi media gambr menurut Basuki dan Farida (2001:42) yaitu mengembangkan kemampuan visual, mampu mengembangkan imajinasi anak, membantu meningkatkan kemampuan anak terhadap hal-hal yang abstrak atau peristiwa yang tidak mungkin dihadirkandi dalam kelas, serta juga meningkatkan kreativitas siswa.

(37)

20

Kelayakan penggunaan Media sebagai media pembelajaran terdapat indikator-indikator yang harus dipenuhi, diantaranya sebagai berikut:

1. Efektivitas media yaitu media dapat digunakan sebagai media pembelajaran, Media sesuai dengan tujuan pembelajara, Isi media sudah relevan dengan materi yang dipelajari, Isi media mudah untuk dimengerti dan dipahami, Media dapat digunakan dengan mudah dan fleksibel, Media menyajikan tampilan (warna, juruf, gambar, animasi) yang baik dan menarik, Penggunaan media sebagai media pembelajaran dapat membantu siswa memperoleh informasi tentang pembelajaran yang dipelajari.

2. Motivasi belajar yaitu Penggunaan media sebagai media pembelajaran membuat siswa lebih bersemangat untuk belajar, Media pembelajaran yang disusun membuat siswa lebih tertarik untuk belajar, Pengunaan media sebagai media pembelajaran merangsang rasa ingin tahu siswa, Penggunaan media sebagai media pembelajaran meningkatkan perhatian siswa untuk belajar.

3. Aktivitas Belajar siswa: yaitu Dapat membuat siswa belajar mandiri, Media pembelajaran dapat meningkatkan partisipasi siswa dalam pembelajaran, Media pembelajaran membantu siswa menyelesaikan persoalan yang muncul dalam pembelajaran.

2.4Aktivitas Belajar

(38)

21

sekedar menyampaikan materi saja. Guru harus mampu melibatkan siswa dalam kegiatan pembelajaran secara optimal. Menurut Rusman (2011:323) pembelajaran akan lebih bermakna jika siswa diberi kesempatan untuk berpartisipasi dalam berbagai aktivitas kegiatan pembelajaran, sehingga siswa mampu mengaktualisasikan kemampuannya di dalam dan si luar kelas.

Sedangkan menurut Sadirman (2007:100) menyatakan bahwa yang dimaksud dengan aktivitas belajar adalah aktivitas yang bersifat fisik maupun mental. Usman (2000:98) mengatakan bahwa aktivitas belajar adalah aktivitas jasmaniah dan rohaniah, yang meliputi aktivitas visual, aktivitas lisan, aktivitas mendengarkan, aktivitas gerak dan aktivitas menulis.

Berdasarkan pendapat para ahli diatas, disimpulkan bahwa aktivitas belajar adalah segala sesuatu yang dilakukan siswa baik fisik maupun mental/non fisik dalam proses pembelajaran atau susatu bentuk interaksi (guru dan siswa) untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang menyangkut kognitif, afektif dan psikomotor dalam rangka mencapai tujuan belajar.

(39)

22

Kegiatan belajar yang dilakukan oleh siswa merupakan interaksi atas pelaksanaan interaksi berdasarkan model yang telah dipilih oleh guru dalam proses pembelajaran. Reaksi yang dilakukan oleh siswa sebagai bentuk aktivitas belajar yang dilaksanakan oleh siswa. Dalam kegiatan pembelajaran selalu mengharap bahwa siswa memiliki aktifitas belajar yang tinggi.

Aktivitas belajar sebagai bentuk reaksi yang dilakukan oleh siswa dalam kegiatan belajar mengajar dapat berupa:

1. Kehadiran, yaitu keikutsertaan siswa dalam setia kali pertemuan dalam kegiatan belajar mengajar.

2. Perhatian, yaitu berupa kesungguhan dari siswa dalam mengikuti kegiatan belajar mengajar.

3. Semangat, yaitu dalam mengikuti belajar mengajar haruslah disertai semangat yang tinggi.

4. Persiapan, yaitu melakukan persiapan terlebih dahulu sebelum kegiatan belajar mengajar dilaksanakan

5. Pertanyan-pertanyaan, yaitu penyampaian pertanyaan-pertanyaan dari siswa terhadap bahan ajar yang kurang jelas maupun yang belum diketahui.

6. Tanggapan, yaitu berupa pernyataan-pernyataan atau jawaban dari siswa terhadap berbagai pertanyaan atau permasalahan yang diajukan oleh guru. 7. Penyelesaian tugas-tugas, yaitu berupa tanggung jawab siswa terhadap

tugas-tugas yang diberikan kepadanya, penyelesaian tugas-tugas tidak diukur dari kebenaran penyelesaian tugas, tetapi kemauan untuk mengerjakan tugas.

Aktivitas belajar yang dilakukan oleh siswa sangat dipengaruhi oleh kondisi perbuatan belajar. Menurut Robert M. Gagne (dalam Soetomo, 1993:135) disebutkan bahwa kondisi perbuatan belajar dibagi menjadi dua, yaitu kondisi belajar intern dan kondisi belajar ekstern.

a. Kondisi belajar intern

(40)

23

dari dalam dirinya, sangat sulit bagi siswa untuk dapat menguasai bahan ajar yang sedang dibahas. Ada beberapa aspek yang dapat dilihat dalam belajar intern, yaitu:

1. Kematangan belajar, yaitu adanya proses pertumbuhan yang dapat menimbulkan perubahan-perubahan yang disempurnakan oleh proses belajar

2. Belajar untuk belajar, yaitu proses belajar yang dilakukan dengan belajar melakukan sesuatu atau berlatih. Semakin sering untuk berlatih melakukan sesuatu maka akan membantu dalam peningkatan hasilnya. 3. Kemampuan belajar, yaitu adanya potensi yang dimiliki oleh siswa

sehingga sanggup untuk menyelesaikan tugas-tugas yang diberikan.

b. Kondisi belajar ekstern

Proses belajar ekstern merupakan unsure yang mempenagruhi perbuatan belajar yang berada di luar diri seseorang yang belajar. Kondisi belajar ekstern dapat dibagi dalam beberapa bagian antara lain:

1. Adanya latihan, yaitu dengan mengulang-ulang kegiatan kegiatan yang sudah pernah dilakukan agar lebih menguasai

2. Penguatan (reinforcement) yaitu dengan memberikan penghargaan denganharapan dapat memotivasi siswa agar melakukan kegiatan belajar lebih giat

3. Guru membangun ubungan dengan murid, yaitu dengan jalan menciptakan suasana akrab dengan murid sehingga dapat menciptakan ketenangan pada siswa untuk melakukan kegiatan belajar

4. Menggairahkan perhatian, yaitu akan perhatian siswa lebih focus terhadap materi yang telah dibahas

5. Penjelasan yang relevan, yaitu penjelasan yang dilakukan oleh guru harus diarahkan sesuai kebutuhan murid

(41)

24

didapatkan oleh anak didik lebih tahan lama tersimpan di dalam benak anak didik.

Getrude, M. Whipple dalam hamalik (2011:173) menyatakan bahwa kegiatan-kegiatan murid sebagai berikut :

1. Bekerja dengan alat-alat visual 2. Eksursi dan trip

3. Mempelajari masalah-masalah 4. Mengapresiasi literarur

5. Ilustrasi dan konstruksi

6. Bekerja dan menyajikan informasi 7. Cek dan tes

Sadirman (2007:101) menyatakan bahwa jenis kegiatan siswa digolongkan ke dalam 8 kelompok, diantaranya:

1. Visual activities, seperti: membaca dan memperhatikan

2. Oral activities, seperti: menyatakan, merumuskan, bertanya, member saran, mengeluarkan pendapat dan diskusi

3. Listening activities, seperti: mendengarkan uraian dan diskusi 4. Writing activities, seperti: menulis laporan dan menyalin

5. Drawing activities, seperti: menngambar, membuat grafik, peta dan diagram

6. Motor activities, seperti: melakukan percobaan

7. Mental activities, seperti: menanggapi, mengingat, memecahkan soal, menganalisa, melihat hubungan, dan mengambil kesimpulan

8. Emotional activities, seperti: misalnya menaruh minat, merasa bosan, gembira, bersemangat, bergairah, berani, tenang, gugup.

(42)

25

menjadi pondasi bagi setiap pemikiran atau suatu bentuk proses dari keseluruhan penelitian yang telah dibuat.

Berdasarkan latar belakang yang telah dibuat, kerangka pikir dalam penelitian ini sebagai berikut:

dimensi pada bidang tidak transparan. Menurut Azhard arsyad (2011:86) media gambar termasuk dalam bentuk visual berupa gambar representasi seperti gambar, lukisan, atau foto yang menunjukkan bagaimana tampaknya suatu benda. Sedangkan menurut Arief Sadiman (2003:28) media grafis visual sebagaimana hal nya media yang lain. Media grafis untuk menyampaikan pesan dari sumber ke penerima pesan. Saluran yang dipakai menyangkut indera penglihatan.

Penggunaan media gambar merupakan salah satu metode yang digunakan dalam proses pembelajaran, yang diteliti dari proses cara belajar ini adalah efek yang digunakan dalam proses pembelajaran tersebut, cara belajar ini merupakan salah satu faktor yang berhubungan terhadap prestasi belajar. Dengan menggunakan media gambar, dapat menimbulkan imajinasi pemikiran siswa untuk melakukan kegiatan mempelajari materi-materi dalam pelajaran serta mempermudah siswa untuk mengamati hal-hal yang tidak mungkin untuk diperlihatkan langsung di dalam kelas. Sehingga hal ini memungkinkan prestasi belajar meningkat.

2.5.1 Hubungan penggunaan media gambar dengan Prestasi belajar siswa

(43)

26

Berdasarkan uraian diatas maka diduga ada hubungan yang positif antara penggunaan media gambar dengan prestasi belajar. artinya semakin efektif penggunaan media gambar yang digunakan maka semakin baik pula prestasi belajar siswa di sekolah, begitu pula sebaliknya, semakin kurang efektif penggunaan media gambar, maka kurang baik pula prestasi belajar siswa di sekolah.

Menurut Anton M. Mulyono (2001:26) aktivitas artinya kegiatan atau keaktifan, jadi segala sesuatu yang dilakukan atau kegiatan-kegiatan yang dilakukan baik fisk maupun non fisik. Sedangkan menurut Rosalia (2005:2) aktivitas adalah segala sesuatu yang yang dilaksanakan baik secara jasmani dan rohani. Aktivitas siswa selama proses pembelajaran merupakan salah satu indikator adanya keinginan siswa untuk belajar.

Aktivitas belajar memegang peranan penting dalam proses pembelajaran untuk membantu guru maupun siswa dalam mencapai tujuan. Aktivitas belajar cukup kompleks dan bervariasi. Jika berbagai aktivitas tersebut dapat diciptakan di sekolah, tentu siswa tidak akan mulai bosan dalam pembelajaran, sehingga aktivitas belajar mendukung proses pembelajaran. Aktivitas yang timbul dari siswa akan mengakibatkan pula terbentuknya pengetahuan dan keterampilan yang akan mengarah pada peningkatan prestasi.

(44)

27

aktivitas belajar siswa maka akan semakin baik pula prestasi belajar siswa di sekolah.

Menurut Sunarto (2009:45) yang menyatakan bahwa prestasi belajar adalah suatu bukti keberhasilan belajar atau keampuan seseorang siswa dalam melakukan kgiatan belajarnya sesuai dengan bobot yang dicapainya. Sedangkan menurut Anni (2004:4) prestasi belajar merupakan perilaku yang diperoleh pembelajar setelah mengalami aktivitas belajar.

Prestasi belajar merupakan hasil yang menjadi tujuan seseorang dalam melakukan proses belajar, hasil belajar dipengaruhi oleh banyak faktor, yang terdiri dari faktor internal dan eksternal. Secara umum prestasi belajar dipengaruhi oleh faktor internal dan eksternal. Faktor dari dalam diri siswa (internal) antara lain: kecerdasan, bakat, minat, motivasi diri, disiplin diri, kemandirian, cara belajar dan aktivitas belajar. Sedangkan faktor dari luar diri siswa (eksternal) dapat berupa lingkungan alam, kondisi sosial, ekonomi, lingkungan sekolah, guru, kurikulum, dan sumber belajar, dan media pembelajaran.

Berdasarkan uraian diatas maka diduga terdapat hubungan yang positif antara penggunaan media gambar dan aktivitas belajar dengan prestasi belajar siswa, dengan kata lain, semakin semakin efektif penggunaan media gambar dan semakin baik aktivitas belajar siswa, maka diduga semakin baik pula prestasi belajar siswa di sekolah.

2.5.3 Hubungan Antara Penggunaan Media Gambar, Aktivitas Belajar

(45)

28

Menurut Sugiyono (2011:96), hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap rumusan masalah penelitian, dimana rumusan masalah pnelitian telah dinyatakan dalam bentuk pertanyaan. Dikatakan smenetara karena jawaban yang diberikan baru didasarkan pada teori. Hipotesis dirumuskan atas dasar kerangka pikir yang merupakan jawaban sementara atas masalah yang dirumuskan. Hipotesis dalam penelitian ini dirumuskan adalah:

1. Ada hubungan yang positif antara penggunaan media gambar dengan prestasi belajar IPS pada siswa kelas V di SD Negeri 1 Labuhan Ratu Tahun Ajaran 2014/2015

2. Ada hubungan yang positif antara aktivitas belajar dengan prestasi belajar IPS pada siswa kelas V di SD Negeri 1 Labuhan Ratu Tahun Ajaran 2014/2015

3. Ada hubungan yang positif secara bersama-sama antara penggunaan media gambar dan aktivitas belajar dengan Prestasi Belajar IPS pada Siswa Kelas V Di SD Negeri 1 Labuhan Ratu Tahun Ajaran 2014/2015

(46)

29

III. METODE PENELITIAN

3.1Metode Penelitian

Metode dan jenis penelitian yang digunakan adalah metode korelasional. Penelitian korelasional adalah penelitian yang menggambarkan hubungan dua fenomena atau keadaan (Suharsimi Arikunto, 2006:270). Berdasarkan penelitian tersebut maka penelitian ini dilakukan dengan menghubungkan, cara belajar dan kelengkapan sumber belajar dengan prestasi belajar. hubungan antara ketiga variabel tersebut dapat digambarkan sebagai berikut:

Gambar 3.1 Hubungan antar Variabel

Keterangan:

X1 = Ada hubungan penggunaan media gambar dengan prestasi belajar X2 = Ada hubungan aktivitas belajar dengan prestasi belajar

Y = Hubungan penggunaan media gambar dan aktivitas belajar secara bersama-sama dengan prestasi belajar IPS

X 2 Aktivitas Belajar

X1

[image:46.595.144.493.438.581.2]

Penggunaan Media Gambar

Y

(47)

30

3.2Populasi dan Sampel 3.2.1 Populasi

Menurut Sugiyono, (2011:117) populasi adalah keseluruhan subyek penelitian. Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek atau subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Sedangkan menurut Budi Koestoro dan Basrowi (2006:435), populasi adalah keseluruhan subyek atau obyek yang menjadi sasaran penelitian.

[image:47.595.150.510.451.569.2]

Sebagai populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas V SDN 1 Labuhan Ratu Bandar Lampung Tahun Pelajaran 2014-2015 yaitu sebanyak 60 orang siswa.

Tabel 3.1 Data jumlah siswa kelas V SD Negeri 1 Labuhan ratu No. Siswa Kelas Laki-laki Perempuan Jumlah

1. V A 18 12 30

2. V B 16 14 30

Jumlah 34 26 60

Sumber: data sekunder SD Negeri 1 Labuhan Ratu Bandar Lampung Tahun 2015

3.2.2 Sampel

(48)

31

populasi yang dipilih dengan teknik tertentu untuk mewakili populasi. Menurut Arikunto (2006) jika populasi kurang dari 100 lebih baik diambil sebagai penelitian populasi. Sehingga sampel dalam penelitian ini adalah total populasi. Sampel dalam penelitian ini adalah siswa kelas V SD Negeri 1 Labuhan Ratu Bandar Lampung Tahun Pelajaran 2014-2015 yaitu sebanyak 60 orang siswa.

3.2.3 Teknik Sampling

Teknik sampling adalah cara untuk menentukan sampel yang jumlahnya sesuai dengan ukuran sampel yang akan dijadikan sumber data sebenarnya, dengan memperhatikan sifat-sifat dan penyebaran populasi agar diperoleh sampel yang representratif (Margono, 2009:125) teknik sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik total sampling, yaitu teknik penentuan sampel dengan mengambil seluruh anggota populasi sebagai responden atau sampel (Sugiyono,2011). Dengan demikian maka peneliti mengambil sampel dari seluruh siswa kelas V SD Negeri 1 Labuhan Ratu yang berjumlah 60 orang siswa.

3.3Variabel Penelitian

Variabel penelitian adalah hal atau sesuatu yang menjadi perhatian suatu penelitian. Menurut Arikunto (2006:116) variabel penelitian merupakan objek penelitian yang menjadi titik perhatian suatu penelitian. Variabel penelitian ini terdiri dari dua variabel, yaitu:

(49)

32

b) Variabel terikat (dependent variable) pada penelitian ini adalah prestasi belajar siswa kelas kelas V SDN 1 Labuhan Ratu Bandar Lampung Tahun Pelajaran 2014-2015

3.4Definisi Variabel Penelitian

a) Variabel Penggunaan Media Gambar 1) Definisi Konseptual

Daryanto (2010 :17) media gambar adalah suatu penyajian scara visual yang menggunakan diantaranya, titik – titik, garis – garis, gambar – gambar, tulisan – tulisan atau symbol visual yang lain yang dimaksud untuk mengikthisarkan, menggambarkn, dan merangkum suatu ide, data atau kejadian.

2) Definisi Operasional

(50)

33

Tabel 3.2 kisi-kisi instrumen penelitian penggunaan media gambar

Variabel Indikator Item soal Jumlah soal Penggunaan

Media Gambar (X1)

1. Efektivitas Media

2. Motivasi belajar

3. Aktivitas Belajar Siswa

1, 2, 4, 10, 15

3, 5, 8, 13, 14

6, 7, 9, 11, 12

5 soal 5 soal 5 soal Sumber: Data pioneer

b) Variabel Aktivitas belajar 1) Definisi Konseptual

A.M. Sadirman (2007:100) menyatakan bahwa yang dimaksud dengan aktivitas belajar adalah aktivitas yang bersifat fisik maupun mental.

2) Definisi Operasional

[image:50.595.167.509.103.207.2]
(51)

34

Tabel 3.3 kisi-kisi instrument penelitian aktivitas belajar

Variabel Indikator Item Soal Jumlah soal Aktivitas

Belajar (X2)

1. Aktivitas Melihat

2. Aktivitas Mendengar

3. Aktivitas Menulis

4. Aktivitas Berbicara 5. Aktivitas Membaca 6. Aktivitas Emosional

7. Aktivitas Mental

1, 2

3, 4

5, 6

7, 8

9, 10, 11

12, 13 14, 15 2 soal 2 soal 2 soal 2 soal 3 soal 2 soal 2 soal

Sumber: Data pioner

c) Variabel Prestasi Belajar 1) Definisi Konseptual

Badudu (2003: 258) Prestasi merupakan hasil yang dicapai dari apa yang dikerjakan atau sudah di usahakan siswa dan proses pembelajaran dalam waktu tertentu.

2) Definisi Operasional

(52)

35

kelompok yaitu lulus jika nilai lebih besar dari nilai KKM sebesar 65 dan tidak lulus jika nilai kurang dari nilai KKM sebesar 65.

3.5Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah. (1) Dokumentasi

Metode dokumentasi menurut Arikunto (2006:274) teknik dokumentasi, yaitu teknik mencari data mengenai hal-hal atau variable yang berupa catatan, transkrip, buku, surat kabar, majalah, prasasti, notulen rapat, lengger, agenda, dan sebagainya. Dokumentasi dalam penelitian ini digunakan untuk memperoleh data prestasi belajar siswa yaitu nilai rapot semester ganjil pada mata pelajaran IPS kelas V SD Negeri 1 Labuhan Ratu tahun pelajaran 2014/2015, kemudian pula untuk memperoleh data jumlah siswa serta sejarah atau gambaran umum tentang SD Negeri 1 Labuhan Ratu Kota Bandarlampung.

(2) Angket / kuisioner

(53)

36

(3) Sugiono (2011: 203) observasi merupakan suatu proses yang kompleks, suatu proses yang tersusun dari berbagai proses biologis dan psikologis. Dua diantara yang terpenting adalah proses-proses pengamatan dan ingatan. Jadi dapat dikatakan bahwa metode observasi adalah cara pengumpulan data dengan cara melakukan pengamatan dan pencatatan secara cermat dan sistematis disuatu lingkup tertentu.

3.6Uji Persyaratan Instrumen

Kuesioner merupakan pengumpulan data yang utama dalam penelitian ini. Sebelum kuesioner disebarkan terlebih dahulu diadakan uji coba kuesioner. Uji coba ini dimaksudkan untuk mengetahui validitas dan reliabilitas butir-butir pertanyaan.

1. Validitas

Validitas menurut Arikunto (2006:211) adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat-tingkat kevalidan atau kesalahan suatu instrumen. Uji validitas dilakukan pada 15 responden dalam populasi di luar sampel. Untuk mengukur tingkat validitas dalam penelitian ini digunakan rumus korelasi pearson product moment yang menyatakan hubungan skor masing-masing pertanyaan dengan skor total.

Adapun rumusnya. Kriteria pengujian, apabila rh>rt dengan taraf signifikan 0,05 maka alat ukur dikatakan valid dan sebaliknya

 

 

    2 2 2 2

.n Y Y

(54)

37

rxy = koefisien korelasi antara variabe X dan Y X = skor total X

Y = skor total Y

n = Jumlah sampel yang diteliti

2.Reliabilitas

Reabilitas merupakan alat umtuk mengukur sejauh mana alat ukur yang digunakan dapat dipercaya, dalam penelitian ini menggunakan rumus Alpha cronbach yang diujicobakan kepada 15 orang dalam populasi di luar sampel. Adapun rumusnya adalah sebagai berikut:

               

2

2 11 1 1 t b n k r   Keterangan:

r11 = Reliabilitas yang dicari

2

b

 = jumlah baris butir

2

t

 = varians total

n = banyaknya soal

kriteria uji reabilitas dengan rumus alpha, apabila rhitung > rtabel , maka alat ukur tersebut reliable dan juga sebaliknya, jika rhitung < rtabel maka alat ukur tidak reliable. Jika instrument itu valid, maka dilihat criteria penafsiran mengenai indeks r11 sebagai berikut :

(55)

38

3.7 Pengujian Hipotesis

Berdasarkan hipotesis yang telah dikemukakan, maka bentuk pengujian hipotesis yang akan diuji dalam penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut :

Ho : Tidak ada hubungan antara penggunaan media gambar (X1) dengan prestasi belajar (Y) pada siswa kelas V di SD Negeri 1 Labuhan Ratu Tahun Ajaran 2014/2015

H1 : Ada hubungan antara penggunaan media gambar (X1) dengan prestasi belajar (Y) pada siswa kelas V di SD Negeri 1 Labuhan Ratu Tahun Ajaran 2014/2015

Ho : Tidak ada hubungan antara aktivitas belajar siswa (X2) dengan prestasi belajar (Y) pada siswa kelas V di SD Negeri 1 Labuhan Ratu Tahun Ajaran 2014/2015

H1 : Ada hubungan antara aktivitas belajar siswa (X2) dengan prestasi belajar (Y) pada siswa kelas V di SD Negeri 1 Labuhan Ratu Tahun Ajaran 2014/2015

Ho : Tidak ada hubungan antara penggunaan media gambar (X1) aktivitas belajar siswa (X2) dengan prestasi belajar (Y) pada siswa kelas V di SD Negeri 1 Labuhan Ratu Tahun Ajaran 2014/2015

(56)

39

Kriteria Pengujian : 1) Hipotesis Pertama

Hubungan antara penggunaan media gambar (X1) dengan prestasi belajar IPS (Y) positif jika diperoleh nilai rhitung > rtabel

2) Hipotesis Kedua

Hubungan antara aktivitas belajar siswa (X2) dengan prestasi belajar IPS (Y) positif jika diperoleh nilai rhitung > rtabel

3) Hipotesis ketiga

Hubungan antara penggunaan media gambar (X1) aktivitas belajar siswa (X2) dengan prestasi belajar IPS (Y) positif jika diperoleh nilai rhitung > rtabel

Untuk pengujiah hipotesis secara parsial digunakan rumus korelasi Pearson Product Moment ditulis dengan rumus sebagai berikut :

2 2



2 2

)

(

)

(

)

)(

(

Y

Y

N

X

X

N

Y

X

XY

N

r

xy

keterangan:

rxy = koefisien korelasi antara gejala X dan Y N = Skor butir X

Y = skor gejala Y N = jumlah sampel

Untuk pengujian hipotesis secara simultan digunakan rumus

2 2 1 1 12

. y y

y

b

r

b

r

R

Selanjutnya harga R hitung dibandingkan dengan harga R tabel, dengan taraf kesalahan 0,05, bila R hitung > R tabel maka koefisien yang diuji adalah signifikan

(57)

40

3.8Teknik Analisis Data

Teknik analisis data yang digunakan adalah dengan menggunakan model korelasi Pearson Product Moment baik parsial maupun korelasi berganda. Korelasi parsial ditulis dengan rumus sebagai berikut :

2 2



2 2

)

(

)

(

)

)(

(

Y

Y

N

X

X

N

Y

X

XY

N

r

xy

keterangan:

rxy = koefisien korelasi antara gejala X dan Y N = Skor butir X

Y = skor gejala Y N = jumlah sampel

(Suharsimi Arikunto, 2006:274).

Setelah diperoleh besarnya r maka akan dibandingkan antara perolehan nilai rhitung dengan rtabel, dengan kriteria pengujian sebagai berikut:

Tolak Ho jika rhitung > rtabel, terima Ho jika r hitung < r tabel dengan mengambil taraf signifikansi α = 0,05 (Sugiyono, 2011:184).

Adapun untuk mencari rumus koefesien korelasi ganda dilakukan dengan beberapa tahap sebagai berikut:

1. Mencari nilai korelasi masing-masing variabel (parsial)

2 2 1 2 2 2 1 2 1 2 1 1

1 yx x x

x x yx yx x yx r r r r r r     Keterangan:

Ryx1x2 = korelasi variabel X1 dengan X2 secara bersama-sama dengan variabel Y

2 1x

yx

(58)

41

2. Mencari nilai b

2 2 1 2 1 2 1 1

1

x x

x yx x yx

r

r

r

b

3. Mencari nilai korelasi ganda

2 2 1 1 12

. y y

y

b

r

b

r

R

(59)

59

V. SIMPULAN DAN SARAN

5.1. Simpulan

Berdasarkan hasil dan pembahasan, dapat disimpulkan sebagai berikut.

1. Terdapat hubungan yang positif antara penggunaan media gambar dengan prestasi belajar IPS siswa kelas V SD Negeri 1 Labuhan Ratu Bandar Lampung Tahun Pelajaran 2014/2015. Berdasarkan kajian statistik menggunakan korelasi sederhana dengan koefisien korelasi r sebesar 0,708. 2. Terdapat hubungan yang positif antara aktivitas belajar dengan prestasi

belajar IPS siswa kelas V SD Negeri 1 Labuhan Ratu Bandar Lampung Tahun Pelajaran 2014/2015. Berdasarkan kajian statistik menggunakan korelasi sederhana dengan koefisien korelasi r sebesar 0,653.

3. Terdapat hubungan yang positif antara penggunaan media gambar dan aktivitas belajar secara bersama-sama dengan prestasi belajar belajar IPS siswa kelas V SD Negeri 1 Labuhan Ratu Bandar Lampung Tahun Pelajaran 2014/2015. Berdasarkan kajian statistik menggunakan korelasi ganda dengan koefisien korelasi r sebesar 0,710.

5.2.Saran

(60)

60

pelajaran IPS siswa kelas V SD Negeri 1 Labuhan Ratu Bandar Lampung, yaitu sebagai berikut.

5.2.1.Bagi Guru dan Sekolah

1. Guru dan sekolah diharapkan menggunakan media gambar dalam proses pembelajaran.

2. Guru dan sekolah diharapkan dapat menciptakan aktivitas belajar yang menyenangkan dan tidak terkesan monoton sehingga siswa juga termotivasi untuk belajar dan ingin mengetahui banyak hal.

5.2.2. Bagi Siswa

1. Siswa diharapkan dapat meningkatkan prestasi belajar tidak hanya pada mata pelajaran IPS tetapi juga pada mata pelajaran yang lain.

2. Siswa diharapkan aktif dalam pembelajaran di sekolah, antara lain aktivitas mendengar, menulis, berbicara, dan membaca. Dengan siswa aktif dalam aktivitas belajar dapat lebih mudah dalam memahami sebuah pelajaran yang disampaikan oleh guru disekolah.

(61)

61

5.2.3. Bagi Peneliti Lain

(62)

DAFTAR PUSTAKA

Ahmadi, Abu. 2002. Pengelolaan Pengajaran. Jakarta: Rineka Cipta.

A.M., Sadirman. 2007. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.

Anni, Catharina, Tri. 2004. Psikologi Belajar. Semarang: Unnes Press. Anton, M. Mulyono. 2001. Aktivitas Belajar. Bandung: Yrama

Arikunto, Suharsimi, 2006. Penelitian Suatu Pendekatan dan Praktek. Rineka Cipta Jakarta

Arief S. Sadiman. 2003. Media Pendidikan: Pengertian, Penembangan, dan Pemanfaatannya. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.

Arsyad, Azhar. 2011. Media Pembelajaran. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada. Badudu JS. 2003 Kamus Kata-kata Serapan Dalam Bahasa Indonesia Kompas

Jakarta

Basuki dan Farida. 2001 Media Pembelajaran. Bandung: Rosda

BSNP.2006. Permendiknas No.22 Tahun 2006 tentang Standar Isi untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah. Jakarta: Depdiknas

Daryanto. 2010. Media Pembelajaran, Perannya Sangat Penting Dalam Mencapai Tujuan Pembelajaran. Yogyakarta: Gava Media

Denny Dwi Setiawan. 2008. Kegiatan Mengaktifkan Menimbulkan Kreatifitas Siswa. Jakarta

Dimyati dan Mudjiono 2001. Belajar dan Pembelajaran. Rineka Cipta Jakarta. Djamarah, Syaifudin Bahri. 2008. Psikologi Pendidikan. Rineka Cipta. Jakarta. Hamalik, Oemar. 2011. Proses Belajar Mengajar. CV Bumi Aksara: Jakarta. Koestoro, Budi dan Basrowi. 2006. Strategi Penelitian Sosial dan Pendidikan.

(63)

63

Komalasari, Kokom. 2010. Pembelajaran Kontekstual Konsep dan Aplikasi. PT Refika Aditama: Bandung.

Margono, 2009. Metode Penelitian Komponen MKDK. Rineka Cipta Jakarta Miarso. 2004. Menyemai Benih Teknologi Pendidikan. Jakarta: Prenada Media Nana Sudjana dan Ahmad Rivai. 2003. Media Pengajaran. Bandung Sinar Baru

Algensindo.

Nasution, M.N. 2004. Manajemen Jasa Terpadu. Jakarta: PT. Ghalia Indonesia Pemerintah Republik Indonesia.2003. Undang-undang Republik Indonesia No.20

Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, Jakarta.

Rosalia. 2005. Aktivitas Belajar. Tersedia: http://id.shvoo.com/social-sciences/196112-aktivita-belajar/.

Rusman. 2011. Model-model Pembelajaran Mengembngkan Profesionalisme Guru. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.

Sapriya dkk 2006 Pembelajaran Dan Evaluasi Hasil Belajar IPS UPI Press Bandung

Silberman, 2000. Active learning. Bandung: Nusa Media.

Sisdiknas, 2003. Sistem Pendidikan Nasional. Departemen Pendidikan Nasional Jakarta

Slameto. 2010. Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya. PT Rineka Cipta. Jakarta.

Soetomo. 1993. Dasar-dasar Interaksi Belajar Mengajar. Cetakan ke-1. Surabaya: Usaha Nasional

Sudjana. 2007. Media Pengajaran. Bandung: Sinar Baru.

Sunarto. 2009. Pengertian Prestasi Belajar. [Online]. Tersedia: http://sunartombs.wordpers.com, [18 Juli 2010]

Sugiyono. 2005. Pemrograman Terstruktur. Kuningan: Panji Gumilang Press. Sugiyono. 2011. Metode Penelitian Bisnis. Alfabeta. Bandung.

(64)

64

Tu’u, Tulus. 2004. Peran Disiplin Pada Perilaku dan Prestasi Siswa. Jakarta: Gramedia.

Trianto. 2011. Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progresif. Prenada Media. Surabaya.

Usman, Moh. User. 2000. Menjadi Guru Profesional. Bandung: Remaja Rodaskarya.

Gambar

Tabel 1.1 Prestasi  Belajar mata pelajaran IPS Siswa Kelas V SDN 1 Labuhan Ratu Bandar Lampung Mid Semester Ganjil Tahun Pelajaran 2014-2015
  Gambar
Tabel 3.1 Data jumlah siswa kelas V SD Negeri 1 Labuhan ratu
Gambar (X1)

Referensi

Dokumen terkait

C3 Paket

1) Setiap perwakilan kelompok menjelaskan kesimpulan dari pembelajaran yang telah dilakukan.. 2) Guru mempertegas konsep yang telah ditemukan siswa tentang pemanasan global dan

Para Pihak, sesuai dengan ketentuan dalam Memorandum Saling Pengertian ini, serta hukum, peraturan perundang-undangan dan kebijakan nasional yang berlaku dari waktu

Berdasarkan pada latar belakang di atas serta agar tidak terjadi pembiasan permasalahan, maka penulis membatasi permasalahan yang berkaitan dengan pengaruh motivasi, komunikasi,

Kutub-kutub magnet yang terbentuk pada pembuatan magnet tersebut yang benarA. ,

Suatu lingkungan yang buangan asap kendaraan bermotornya banyak maka kandungan logam Pb dalam udara juga tinggi misalnya di SPBU, maka pekerja SPBU akan menghirup udara kotor

Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan dapat disimpulkan bahwa, (1) Terdapat pengaruh positif sertifikasi guru terhadap kinerja guru SMA Nageri 5 Surakarta Tahun 2013,

8 Secara lokal akan terjadi pengaktifan mediator proinflamasi, seperti IL-1, IL-8 and tumour necrosis factor (TNF) sehingga dapat terjadi proses inflamasi yang memanjang