ANALISIS PENGARUH STRATEGI BAURAN PEMASARAN
TERHADAP KEPUTUSAN MAHASISWA MEMILIH
KULIAH DI PROGRAM D-III KEPERAWATAN
FAKULTAS ILMU KEPERAWATAN
UNIVERSITAS DARMA AGUNG
MEDAN
TESIS
Oleh
SUBUR SIMANULLANG
067019124/IM
SEKOLAH PASCASARJANA
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
ANALISIS PENGARUH STRATEGI BAURAN PEMASARAN
TERHADAP KEPUTUSAN MAHASISWA MEMILIH
KULIAH DI PROGRAM D-III KEPERAWATAN
FAKULTAS ILMU KEPERAWATAN
UNIVERSITAS DARMA AGUNG
MEDAN
TESIS
Untuk Memperoleh Gelar Magister Sains dalam Program Studi Ilmu Manajemen
pada Sekolah Pascasarjana Universitas Sumatera Utara
Oleh
SUBUR SIMANULLANG 067019124/IM
SEKOLAH PASCASARJANA
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Judul Tesis : ANALISIS PENGARUH STRATEGI BAURAN PEMASARAN TERHADAP KEPUTUSAN
MAHASISWA MEMILIH KULIAH DI PROGRAM D-III KEPERAWATAN FAKULTAS ILMU
KEPERAWATAN UNIVERSITAS DARMA AGUNG MEDAN
Nama Mahasiswa : Subur Simanullang Nomor Pokok : 067019124
Program Studi : Ilmu Manajemen
Menyetujui Komisi Pembimbing
(Prof. Dr. Muhammad Zarlis) (Dr. Rismayani, SE, MS)
Ketua Anggota
Ketua Program Studi Direktur
(Dr. Rismayani, SE, MS) (Prof.Dr.Ir. T. Chairun Nisa B, MSc)
Telah diuji pada
Tanggal : 15 Agustus 2008
PANITIA PENGUJI TESIS :
Ketua : Prof. Dr. Muhammad Zarlis Anggota : 1. Dr. Rismayani, SE, MS
2. Prof. Dr. Arnita Zainoeddin, M.Si 3. Drs. H.B.Tarmizi, SU
LEMBAR PERNYATAAN
Dengan ini saya menyatakan bahwa Tesis yang berjudul :
“Analisis Pengaruh Strategi Bauran Pemasaran Terhadap Keputusan Mahasiswa
Memilih Kuliah Di Program D-III Keperawatan Fakultas Ilmu Keperawatan
Universitas Darma Agung Medan”
Adalah benar hasil karya saya sendiri dan belum dipublikasikan oleh siapapun
sebelumnya.
Sumber-sumber data dan informasi yang digunakan telah dinyatakan secara benar dan
jelas.
Medan, Agustus 2008
Yang Membuat Pernyataan,
ABSTRAK
Pendidikan merupakan usaha agar manusia dapat mengembangkan potensi
dirinya melalui proses pembelajaran yang terus menerus. Peningkatan mutu pendidikan mencakup antara lain dalam aspek kurikulum, aspek tenaga pengajar, tenaga pelatih, serta metode atau sistem dan sarana pengajar yang akhirnya memungkinkan peningkatan kualitas hasil pendidikan.
Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah: (1). sejauh mana pengaruh strategi bauran pemasaran yang terdiri dari harga, promosi, tempat, orang, proses, dan pelayanan terhadap keputusan mahasiswa memilih kuliah di Program D-III Keperawatan Fakultas Ilmu Keperawatan (FIK) Universitas Darma Agung (UDA) Medan, (2). sejauh mana pengaruh lingkungan terhadap keputusan mahasiswa memilih kuliah di Program D-III Keperawatan FIK UDA Medan.
Penelitian ini bertujuan untuk: (1). mengetahui sejauh mana pengaruh strategi bauran pemasaran yang terdiri dari harga, promosi, tempat, orang, proses, dan pelayanan terhadap keputusan mahasiswa memilih kuliah di Program D-III Keperawatan FIK UDA Medan, (2). mengetahui sejauh mana pengaruh lingkungan terhadap keputusan mahasiswa memilih kuliah di Program D-III Keperawatan FIK UDA Medan.
Teori yang digunakan adalah teori Manajemen Pemasaran yang berkaitan dengan Strategi Bauran Pemasaran dan Perilaku Konsumen. Teknik pengumpulan data primer yaitu dengan kuisioner didukung dengan wawancara. Sampel dalam penelitian ini sebanyak 48 responden.
Pendekatan yang digunakan adalah studi kasus yang didukung survey Jenis Penelitian adalah deskriptif kuantitatif. Sifat penelitian adalah penelitian penjelasan. Pengolahan data menggunakan perangkat lunak SPSS versi 14 dengan analisa deskriptif dan pengujian hipotesis menggunakan analisis regresi linier berganda dan analisis regresi linier sederhana.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa strategi bauran pemasaran yang terdiri dari harga, promosi, tempat, orang, proses, dan pelayanan secara serempak dan parsial berpengaruh highly signifikan terhadap keputusan mahasiswa memilih kuliah di Program D-III Keperawatan FIK UDA Medan. Lingkungan berpengaruh highly signifikan terhadap keputusan mahasiswa memilih kuliah di Program D-III Keperawatan FIK UDA Medan.
Kesimpulan dari penelitian ini adalah strategi bauran pemasaran yang terdiri dari harga, promosi, tempat, orang, proses, dan pelayanan secara serempak dan parsial berpengaruh highly signifikan terhadap keputusan mahasiswa memilih kuliah di Program D-III Keperawatan FIK UDA Medan. Lingkungan berpengaruh highly signifikan terhadap keputusan mahasiswa memilih kuliah di Program D-III Keperawatan FIK UDA Medan.
ABSTRACT
Education is a human attempt to develop their potencies through continous learning process. The improvement of educational quality includes the aspect of curriculum, teaching staffs, trainers, method or system and instructional facilities.
The formulation of problem in this research was: (1). the extent to wich marketing mix strategy consisting of price, promotion, place, persons, process, and customer service effect the decission of student in choosing the study in Nursing Program D-III FIK UDA Medan, (2). the extent to wich environment effects the decission of student in choosing the study in Nursing Program D-III FIK UDA Medan.
The objectives of the research were: (1). to know how far the effect of marketing mix strategy consisting of price, promotion, place, persons, process, and customer service on decission of students in choosing the study in Nursing Program D-III FIK UDA Medan, (2). the extent to wich environment on decission of student to choose the study in Nursing Program D-III FIK UDA Medan.
The theory used in this research was Theory of Marketing Management relevant to Marketing Mix Strategy and Consumer Behavior. The technic of primary data collection was by distribution of questionanaires supported by interview. The sample of research was 48 respondents.
The approach of research was case study supported by survey. The type of research was quantitative descriptive. The disposition of the research was explanatory. The data processing was completed by using software SPSS version 14 with descriptive analysis and hypotesis test was using multiple linear regression and simple linear regression analysis.
The result outside of research indicate that marketing mix strategy consisting of price, promotion, place, persons, process, and service on simultant and partial has a highly significant effect on decission of student in choosing the Study in Nursing Program D-III FIK UDA Medan. Environment has a highly significant effect on decission of student in choosing the Study in Nursing Program D-III FIK UDA Medan.
It could be conclude that marketing mix strategy consisting of price, promotion, place, persons, process, and service on simultant and partial has a highly significant effect on decission of student in choosing the Study in Nursing Program D-III FIK UDA Medan. Environment has a highly significant effect on decission of student in choosing the Study in Nursing Program D-III FIK UDA Medan.
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa atas segala berkat dan
karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan tesis ini.
Penelitian ini merupakan tugas akhir pada program Magister Ilmu
Manajemen Sekolah Pascasarjana Universitas Sumatera Utara yang meneliti masalah
“Analisis Pengaruh Strategi Bauran Pemasaran Terhadap Keputusan Mahasiswa
Memilih Kuliah Di Program D-III Keperawatan Fakultas Ilmu Keperawatan
Universitas Darma Agung Medan”.
Dalam melakukan penelitian dan penulisan Tesis ini, penulis memperoleh
bantuan baik moril maupun materil dari berbagai pihak yang menjadi inspirasi dan
informasi dari dari objek yang akan diteliti. Pada kesempatan ini penulis akan
menyampaikan ucapan terima kasih kepada:
1. Prof.Dr.Ir. T. Chairun Nisa B, MSc, selaku Direktur Sekolah Pascasarjana
Universitas Sumatera Utara.
2. Prof. Dr. Muhammad Zarlis, selaku Ketua Komisi Pembimbing yang telah
membimbing dan mengarahkan penulis dalam menyelesaikan Tesis ini.
3. Dr. Rismayani, SE, Msi, selaku anggota komisi pembimbing sekaligus Ketua
Program Studi Ilmu Manajemen yang telah banyak memberikan arahan dan saran
4. Prof. Dr. Arnita Zainoeddin, M.Si, Drs. H.B.Tarmizi, SU, Drs. Syahyunan, M.Si,
selaku komisi pembanding yang telah banyak memberikan masukan, saran dan
kritikan membangun dalam penyempurnaan penulisan tesis ini.
5. Seluruh Staf Pengajar Program Studi Ilmu Manajemen Sekolah Pascasarjana
Universitas Sumatera Utara yang telah banyak memberikan masukan selama masa
perkuliahan.
6. Rekan-rekan Mahasiswa Angkatan XI Program Studi Ilmu Manajemen Sekolah
Pascasarjana Universitas Sumatera Utara yang selama ini telah bersama-sama
dalam menyelesaikan tugas-tugas masa perkuliahan.
7. Universitas Darma Agung Medan yang telah banyak memberi bantuan sampai
selesainya penulisan tesis ini.
8. Secara khusus penulis ingin menyampaikan ucapan terima kasih yang tiada
taranya kepada seluruh keluarga terutama buat Ayahanda S. Simanullang (Alm)
dan Ibunda tersayang R. Hutabarat atas segala perhatian, dukungan, dan doa restu,
Nurhawati Gultom istri tercinta dengan penuh pengertian, kesabaran dan
dukungan, serta Alan Jonathan Simanullang putra tercinta dan tersayang.
Penulis sangat mengharapkan masukan, saran dan kritik yang membangun
untuk kesempurnaan tesis ini. Semoga Tuhan Yang Maha Kuasa memberkati kita
semua. Akhir kata penulis berharap semoga tulisan ini bermanfaat bagi kita semua.
Medan, Agustus 2008
Penulis
RIWAYAT HIDUP
Subur Simanullang, lahir di Perkebunan Maligas A pada tanggal 15 Februari
1978. Anak ke tujuh dari delapan bersaudara dari pasangan S. Simanullang (Alm) dan
R.Hutabarat, agama Kristen Protestan menikah dengan Nurhawati Gultom dan telah
dikaruniai seorang putra yaitu Alan Jonathan Simanullang.
Pada tahun 1990 lulus SD Negeri No. 091680 Bosar Maligas, tahun 1993
lulus SMP Negeri Bosar Maligas, tahun 1996 lulus SMA Negeri 1 Bandar, tahun
2001 lulus Politeknik Negeri Medan Jurusan Teknik Elektro, tahun 2005 lulus
Sekolah Tinggi Teknik Harapan Jurusan Teknik Elektro, tahun 2008 sedang
menyelesaikan kuliah di Sekolah Pascasarjana Universitas Sumatera Utara Medan.
Bekerja sebagai marketing di PT Penerbit Erlangga Cabang Medan sejak
DAFTAR ISI
Halaman
ABSTRAK ... i
ABSTRACT ... ii
KATA PENGANTAR ... iii
RIWAYAT HIDUP ... v
DAFTAR ISI ... vi
DAFTAR TABEL ... x
DAFTAR GAMBAR ... xiii
DAFTAR LAMPIRAN ... xiv
BAB I PENDAHULUAN ... 1
I.1. Latar Belakang ... 1
I.2. Rumusan Masalah ... 4
I.3. Tujuan Penelitian ... 4
I.4. Manfaat Penelitian ... 5
I.5. Kerangka Berfikir ... 5
I.6. Hipotesis ... 8
BAB II TINJAUAN PUSTAKA ... 9
II.1. Penelitian Terdahulu ... 9
II.2. Teori Tentang Pemasaran Jasa ... 10
II.2.1. Pengertian dan Karakteristik Jasa ... 10
II.2.2. Pengertian Segmentasi, Targeting, dan Positioning... 12
II.3. Teori Tentang Bauran Pemasaran ... 13
II.3.1. Pengertian dan Kebijakan Tentang Harga ... 13
II.3.3. Pengertian dan Kebijakan Tentang Tempat ... 14
II.3.4. Pengertian dan Kebijakan Tentang Proses ... 15
II.3.5. Pengertian dan Kebijakan Tentang Orang ... 17
II.3.6. Pengertian dan Kebijakan Tentang Pelayanan ... 18
II.4. Teori Tentang Lingkungan ... 19
II.5. Teori Tentang Perilaku Konsumen ... 19
II.5.1. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Perilaku Konsumen ... 20
II.5.2. Pengertian dan Jenis-jenis Perilaku Konsumen... 21
II.6. Teori Tentang Keputusan Pembelian ... 22
II.6.1. Pengertian dan Tahapan-tahapan Dalam Proses Keputusan Pembelian ... 25
II.6.2. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Keputusan Pembelian ... 27
BAB III METODOLOGI PENELITIAN ... 29
III.1. Tempat dan Waktu Penelitian ... 29
III.2. Metode Penelitian ... 29
III.3. Populasi dan Sampel ... 29
III.4. Teknik Pengumpulan Data ... 31
III.5. Jenis dan Sumber Data ... 31
III.6. Identifikasi Variabel ... 32
III.7. Definisi Operasional Variabel ... 33
III.8. Uji Validitas dan Reliabilitas ... 34
III.8.1. Uji Validitas ... 34
III.8.2. Uji Reliabilitas ... 36
III.9. Model Analisis Data... 36
III.10.Uji Asumsi Klasik ... 40
III.10.1. Uji Normalitas ... 40
III.10.2. Uji Multikolinieritas ... 42
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 45
IV.1. Hasil Penelitian ... 45
IV.1.1. Gambaran Umum Program D-III Keperawatan FIK UDA Medan ... 47
IV.1.1.1. Visi dan Misi Program D-III Keperawatan FIK UDA Medan ... 47
IV.1.2. Karakteristik Responden ... 47
IV.1.2.1. Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ... 47
IV.1.2.2. Karakteristik Responden Berdasarkan Umur... 48
IV.1.2.3. Karakteristik Responden Berdasarkan Asal SMU. 48 IV.1.2.4. Karakteristik Responden Berdasarkan Tahun Akademik... 49
IV.1.3. Analisis Deskripsi Variabel ... 49
IV.1.3.1. Penjelasan Responden atas Harga ... 49
IV.1.3.2. Penjelasan Responden atas Promosi ... 53
IV.1.3.3. Penjelasan Responden atas Tempat ... 56
IV.1.3.4 Penjelasan Responden atas Orang ... 59
IV.1.3.5. Penjelasan Responden atas Proses ... 61
IV.1.3.6. Penjelasan Responden atas Pelayanan ... 63
IV.1.3.7. Penjelasan Responden atas Lingkungan ... 68
IV.1.3.8. Penjelasan Responden atas Keputusan Mahasiswa... 69
IV.2. Pembahasan ... 71
IV.2.1. Pengujian Hipotesis ... 71
IV.2.1.1. Pengujian Hipotesis Pertama... 71
IV.2.1.1.1. Uji Determinasi (R) . ... 73
IV.2.1.1.2. Uji Serempak (F) ... 73
IV.2.1.1.3. Uji Parsial (t) ... 74
IV.2.1.2.1. Uji Determinasi (R) . ... 78
IV.2.1.2.2. Uji F ... 78
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 80
V.1. Kesimpulan ... 80
V.2. Saran... 80
DAFTAR TABEL
No. Uraian Halaman
I.1. Jumlah Mahasiswa Program D-III Keperawatan Fakultas Ilmu
Keperawatan Universitas Darma Agung Medan ... 3
III.1. Penentuan Sampel Penelitian ... 31
III.2. Definisi Operasional, Indikator, dan Skala Pengukuran untuk Hipotesis Pertama ... 33
III.3. Definisi Operasional, Indikator, dan Skala Pengukuran untuk Hipotesis Kedua ... 34
III.4. Hasil Uji Normalitas ... 41
III.5. Hasil Uji Multikolinieritas ... 43
IV.1. Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ... 47
IV.2. Karakteristik Responden Berdasarkan Umur ... 48
IV.3. Karakteristik Responden Berdasarkan Asal SMU ... 49
IV.4. Karakteristik Responden Berdasarkan Tahun Akademik ... 49
IV.5. Penjelasan Responden atas Uang Kuliah ... 50
IV.6 Penjelasan Responden atas Proses Pembayaran ... 50
IV.7 Penjelasan Responden atas Pemotongan Pembayaran... 50
IV.8 Penjelasan Responden atas Uang Asrama ... 51
IV.9 Penjelasan Responden atas Biaya Ujian ... 51
IV.10 Penjelasan Responden atas Uang Diktat ... 52
IV.11 Penjelasan Responden atas Uang Praktek... 52
IV.12 Penjelasan Responden atas Pungutan Lain ... 53
IV.13 Penjelasan Responden atas Iklan Surat Kabar ... 53
IV.14 Penjelasan Responden atas Iklan di Radio... 54
IV.15 Penjelasan Responden atas Iklan Spanduk ... 54
IV.16 Penjelasan Responden atas Iklan Brosur... 55
IV.18 Penjelasan Responden atas Tempat yang Berada di Pusat kota... 56
IV.19 Penjelasan Responden atas Tempat yang Berada Dekat Pusat Perbelanjaan ... 56
IV.20 Penjelasan Responden atas Tempat yang Dekat Dengan Perguruan Tinggi Lain... 57
IV.21 Penjelasan Responden atas Tempat Yang Dekat Perkantoran... 57
IV.22 Penjelasan Responden atas tempat Yang Dekat Rumah Sakit... 58
IV.23 Penjelasan Responden atas Tempat Yang Dekat Dengan Tempat Tinggal ... 58
IV.24 Penjelasan Responden atas Cara Mengajar Dosen... 59
IV.25 Penjelasan Responden atas Kehadiran Dosen... 59
IV.26 Penjelasan Responden atas Manajemen... 60
IV.27 Penjelasan Responden atas Sikap Staf ... 60
IV.28 Penjelasan Responden atas Prosedur Penerimaan... 61
IV.29 Penjelasan Responden atas Tingkat Kesulitan Testing... 61
IV.30 Penjelasan Responden atas Objektifitas Ujian... 62
IV.31 Penjelasan Responden atas Transparansi Ujian ... 62
IV.32 Penjelasan Responden atas Proses Pendaftaran Ulang ... 62
IV.33 Penjelasan Responden atas Pelayanan Pegawai... 63
IV.34 Penjelasan Responden atas Layanan Cepat dan Tanggap... 63
IV.35 Penjelasan Responden atas Kenyataan Informasi ... 64
IV.36 Penjelasan Responden atas Kejelasan Informasi ... 64
IV.37 Penjelasan Responden atas Suasana Kampus ... 65
IV.38 Penjelasan Responden atas Kelengkapan Fasilitas ... 65
IV.39 Penjelasan Responden atas Tempat Praktek ... 66
IV.40 Penjelasan Responden atas Ruang Belajar... 66
IV.41 Penjelasan Responden atas Kenyamanan Asrama ... 67
IV.42 Penjelasan Responden atas Kelengkapan Perpustakaan ... 67
IV.43 Penjelasan Responden atas Dukungan Keluarga ... 68
IV.45 Penjelasan Responden atas Referensi ... 68
IV.46 Penjelasan Responden atas Kebiasaan ... 69
IV.47 Penjelasan Sikap Responden atas Keaktifan Mencari Tempat Kuliah... 69
IV.48 Penjelasan Sikap Responden atas Ketelitian Memilih Program Studi ... 70
IV.49 Penjelasan Sikap Responden atas Ketepatan Keputusan ... 70
IV.50 Penjelasan Sikap Responden atas Kepuasan Kuliah di Program D-III FIK UDA Medan ... 71
IV.51 Hasil Pengujian Hipotesis Pertama ... 72
IV.52 Hasil Uji Determinasi Hipotesis Pertama ... 73
IV.53 Hasil Uji Serempak Hipotesis Pertama ... 73
IV.54 Hasil Uji Parsial Hipotesis Pertama ... 74
IV.55 Hasil Pengujian Hipotesis Kedua... 78
IV.56 Hasil Uji Determinasi Hipotesis Kedua ... 78
DAFTAR GAMBAR
No. Uraian Halaman
I.1. Kerangka Berpikir ... 7
II.1 Model Perilaku Pembeli... 23
II.2 Tiga Determinan Pengenalan Kebutuhan... 24
II.3 Model Proses Pembelian Lima Tahap ... 25
II.4 Langkah-langkah antara Evaluasi Alternatif dan Keputusan... 27
III.2 Uji Normalitas ... 41
DAFTAR LAMPIRAN
No. Uraian Halaman
1. UJI VALIDITAS ... 84
2. UJI RELIABILITAS ... 92
3. DATA MENTAH 48 RESPONDEN ... 100
BAB I
PENDAHULUAN
I.1. Latar Belakang
Pendidikan merupakan faktor pendukung yang memegang peranan penting di
dalam segala sektor. Pendidikan merupakan usaha agar manusia dapat
mengembangkan potensi dirinya melalui proses pembelajaran yang terus menerus.
Dalam Garis-Garis Besar Haluan Negara Tahun 1998 dinyatakan agar pembangunan
pendidikan ditingkatkan dengan titik berat pada penigkatan mutu setiap jenis dan
jenjang pendidikan serta perluasan kesempatan belajar. Peningkatan mutu tersebut
mencakup antara lain dalam aspek kurikulum, aspek tenaga pengajar, tenaga pelatih,
serta metode atau sistem dan sarana pengajar yang akhirnya memungkinkan
peningkatan kualitas hasil pendidikan.
Dalam kerangka globalisasi, penyiapan pendidikan perlu disinergikan dengan
tuntutan kompetisi. Karena itu dimensi daya saing dalam sumber daya manusia kelak
menjadi faktor penting sehingga upaya memacu kualitas sumber daya manusia
melalui pendidikan merupakan tuntutan yang harus dikedepankan. Untuk itu lembaga
pendidikan tinggi dituntut untuk mampu meningkatkan kualitas lulusannya.
Dalam kondisi sekarang ini terlihat bahwa daya tampung mahasiswa di
Perguruan Tinggi Negeri (PTN) sangat terbatas. Maka seluruh Perguruan Tinggi
dipilih calon mahasiswa yang tidak tertampung di PTN dalam melanjutkan studinya.
Oleh karena itu setiap PTS harus melakukan strategi khusus yang berbeda dengan
PTS lain. Besar kecilnya kemampuan untuk memperoleh mahasiswa tergantung dari
penyampaian informasi tentang PTS yang bersangkutan, yang secara nyata terlihat
dari strategi pemasaran jasa yang diterapkan oleh setiap PTS. Hal tersebut juga
berlaku pada Universitas Darma Agung (UDA) Medan khususnya Program D-III
Keperawatan Fakultas Ilmu Keperawatan (FIK) sebagai salah satu PTS yang sedang
berkembang di Sumatera Utara.
Universitas Darma Agung Medan terdiri dari 8 (delapan) Fakultas, yaitu
Fakultas Ilmu Sosial dan Politik, Fakultas Hukum, Fakultas Pertanian, Fakultas
Teknik, Fakultas Sastra, Fakultas Ekonomi, Fakultas Keguruan dan Ilmu
Pengetahuan, dan Fakultas Ilmu Keperawatan. Fakultas Ilmu Keperawatan terdiri dari
2 (dua) Program Studi yaitu Program D-III Keperawatan dan S1 Keperawatan dimana
Program D-III Keperawatan merupakan Institusi Pendidikan tertua di Sumatera Utara
yang berdiri pada tahun 1979 sedangkan Program S1 Keperawatan baru memasuki
tahun pertama sehingga penulis hanya meneliti mengenai Program D-III
Keperawatan.
Program D-III Keperawatan FIK UDA Medan harus berusaha menjaga
kualitas jasa yang ditawarkan agar selalu berada di atas saingan dan lebih hebat dari
yang dibayangkan oleh konsumen. Apabila kualitas jasa yang diterima oleh
konsumen (calon mahasiswa) lebih baik atau sama dengan yang ia bayangkan, maka
Dalam 3 tahun terakhir ini Program D-III Keperawatan FIK UDA Medan
mengalami perubahan jumlah mahasiswa. Hal ini terlihat pada Tabel I.1 berikut ini:
Tabel I.1. Jumlah Mahasiswa Program D-III Keperawatan FIK UDAMedan Tahun Akademik 2005-2007
No Tahun Akademik Jumlah Mahasiswa (orang)
1 2005/2006 72
2 2006/2007 93
3 2007/2008 75
Total 240
Sumber : Biro Administrasi Akademik Kemahasiswaan (BAAK) Universitas Darma Agung Medan 2008 (data diolah)
Setiap tahun jumlah mahasiswa Program D-III Keperawatan FIK UDA
Medan mengalami perubahan yang mana pada tahun 2006/2007 mengalami
peningkatan dibandingkan dengan tahun 2005/2006, namun pada tahun 2007/2008
mengalami penurunan dibandingkan dengan tahun 2006/2007. Hal ini merupakan
suatu fenomena yang harus dipecahkan. Untuk itu Program D-III Keperawatan FIK
UDA Medan harus berusaha untuk lebih memfokuskan strategi pemasarannya pada
hal-hal yang memang diinginkan mahasiswa sebagai target pasarnya.
Strategi bauran pemasaran jasa Pendidikan Tinggi tidak terlepas dari
pembahasan tentang harga, promosi, tempat, orang, proses, dan pelayanan.
Lingkungan juga sangat berpengaruh terhadap keputusan mahasiswa dalam memilih
kuliah.
Kemampuan profesionalisme Program D-III Keperawatan FIK UDA Medan
mahasiswa dalam memilih Program D-III Keperawatan FIK UDA Medan sebagai
tempat belajarnya. Setiap PTS memiliki strategi pengelolaan dan pemasarannya
masing-masing.
I.2. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, dirumuskan masalah sebagai berikut :
1. Sejauh mana pengaruh strategi bauran pemasaran yang terdiri dari harga,
promosi, tempat, orang, proses dan pelayanan terhadap keputusan mahasiswa
memilih kuliah di Program D-III Keperawatan FIK UDA Medan?
2. Sejauh mana pengaruh lingkungan terhadap keputusan mahasiswa memilih kuliah
di Program D-III Keperawatan FIK UDA Medan?
I.3. Tujuan Penelitian
1. Untuk mengetahui sejauh mana pengaruh bauran pemasaran yang terdiri dari
harga, promosi, tempat, orang, proses dan pelayanan terhadap keputusan
mahasiswa memilih kuliah di Program D-III Keperawatan FIK UDA Medan.
2. Untuk mengetahui sejauh mana pengaruh lingkungan terhadap keputusan
I.4. Manfaat Penelitian
Manfaat dari penelitian yang dilakukan antara lain :
a. Bagi pihak Program D-III Keperawatan FIK UDA diharapkan dapat bermanfaat
sebagai usaha untuk dapat meningkatkan strategi bauran pemasarannya guna
meningkatkan jumlah mahasiswa dimasa yang akan datang.
b. Bagi peneliti diharapkan dapat menambah pemahaman mengenai hal-hal yang
berhubungan dengan teori perilaku konsumen dan penerapannya di lapangan.
c. Bagi peneliti berikutnya diharapkan dapat bermanfaat untuk menambah referensi
dan informasi.
d. Bagi Sekolah Pascasarjana USU diharapkan dapat menambah kekayaan penelitian
agar dapat digunakan dan dikembangkan.
I.5. Kerangka Berpikir
Setiap lembaga/perusahaan apapun jenisnya memiliki tujuan pemasaran agar
dapat memenuhi kebutuhan dan keinginan konsumen. Oleh karena itu para pemasar
haruslah senantiasa mempelajari keinginan, persepsi dan perilaku konsumen selaku
pelanggan sasaran mereka.
Lupiyoadi (2006) menyatakan bahwa “sebagai suatu bauran pemasaran,
elemen tersebut (produk, harga, promosi, tempat, orang, proses, pelayanan) saling
mempengaruhi satu sama lain sehingga bila salah satu tidak tepat
Payne (2000) menyatakan bahwa “produk jasa, harga, ketersediaan jasa dan
lokasi (tempat) jasa, promosi, orang, proses-proses, layanan pelanggan dapat
dimanfaatkan untuk mempengaruhi persepsi pelanggan dalam hal ini adalah calon
mahasiswa”.
Kotler (2001) menyatakan bahwa ”keputusan pembelian juga dipengaruhi
oleh bauran pemasaran seperti dalam model perilaku pembeli, dimana perangsang
penjualan seperti produk, harga, distribusi, dan lokasi menentukan keputusan
pembelian konsumen.
Engel et.al. (1995) menyatakan bahwa “Perilaku Konsumen merupakan
tindakan-tindakan individu yang secara langsung terlibat dalam usaha memperoleh,
menggunakan, dan menentukan produk dan jasa yang diinginkannya termasuk proses
pengambilan keputusan yang mendahului dan mengikuti tindakan-tindakan tersebut”.
Schiffman and Kanuk (2007) menyatakan bahwa “Hampir setiap orang secara tetap melakukan interaksi dengan orang lain atau lingkungan yang secara langsung atau tidak langsung mempengaruhi keputusan pembelian. Dengan demikian, studi mengenai kelompok dan dampaknya terhadap individu sangat penting bagi para pemasar yang berkepentingan untuk mempengaruhi perilaku para konsumen. Pengaruh lingkungan ini terdiri dari kelompok rujukan, keluarga, sosial, dan budaya”.
Engel et.al. (1995) menyatakan bahwa “konsumen diciptakan oleh lingkungan
mereka dan juga beroperasi di dalam lingkungan. Pengaruh lingkungan ini terdiri dari
budaya, sosial, pribadi, keluarga, dan situasi”.
Begitu juga halnya dengan Program D-III Keperawatan FIK UDA Medan
Pada dasarnya strategi bauran pemasaran dapat mempengaruhi keputusan memilih.
Seseorang yang akan memasuki sebuah lembaga pendidikan terlebih dahulu mencari
informasi tentang lembaga tersebut. Lingkungan juga sangat mempengaruhi
keputusan mahasiswa untuk memilih kuliah di Program D-III Keperawatan FIK UDA
Medan.
Berdasarkan latar belakang masalah maka kerangka berpikir dalam penelitian
ini dapat digambarkan sebagai berikut :
Gambar I.1. Kerangka Berpikir
Keputusan mahasiswa memilih kuliah di Program D-III Keperawatan
FIK UDA Medan Harga
Promosi
Tempat
Orang
Proses
Pelayanan
Keputusan mahasiswa memilih kuliah di Program D-III Keperawatan
I.6. Hipotesis
Hipotesis penelitian ini adalah :
1. Harga, promosi, tempat, orang, proses, dan pelayanan berpengaruh terhadap
keputusan mahasiswa memilih kuliah di Program D-III Keperawatan FIK UDA
Medan.
2. Lingkungan berpengaruh terhadap keputusan mahasiswa memilih kuliah di
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
II.1. Penelitian Terdahulu
Rezeki (2004) melakukan penelitian dengan judul “ Analisis Pengaruh Bauran
Pemasaran Terhadap Keputusan Mahasiswa Memilih Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi
(STIE) IBBI Medan”. Metode penelitian yang digunakan adalah metode analisis
regresi linier berganda. Hasilnya menyatakan bahwa variabel produk (program studi),
harga (uang kuliah), Promosi, tempat, proses, orang (person), dan pelayanan secara
bersama-sama berpengaruh signifikan terhadap keputusan mahasiswa dalam memilih
Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi (STIE) IBBI Medan.
Elisabeth (2006) melakukan penelitian dengan judul “ Analisis Faktor-Faktor
Yang Mempengaruhi Mahasiswa Dalam Menempuh Pendidikan Di Fakultas
Ekonomi UNIKA St. Thomas Medan”. Metode penelitian yang digunakan adalah
metode analisis regresi linier berganda. Hasilnya menyatakan bahwa variabel produk
(program studi), harga (biaya pendidikan), promosi, lokasi, kebudayaan, social,
pribadi, dan psikologis secara serempak berpengaruh signifikan terhadap keputusan
mahasiswa dalam menempuh pendidikan di Fakultas Ekonomi UNIKA St. Thomas
II.2. Teori Tentang Pemasaran Jasa II.2.1. Pengertian dan Karakteristik Jasa
Rangkuti (2003) mengatakan bahwa “pemasaran jasa tidak sama dengan pemasaran produk. Pemasaran jasa lebih bersifat intangible dan immaterial karena produknya tidak kasat mata dan tidak dapat diraba, produk jasa dilakukan saat konsumen berhadapan dengan petugas sehingga pengawasan kualitasnya dilakukan saat konsumen berhadapan dengan petugas sehingga pengawasan kualitasnya dilakukan dengan segera, interaksi antara konsumen dan petugas adalah penting untuk mewujudkan produk yang dibentuk”.
Yazid (2001) menyatakan bahwa “dalam pemasaran jasa, ada elemen-elemen
lain yang bisa dikontrol dan dikoordinasikan untuk keperluan komunikasi dengan
pemuasan konsumen jasa. Elemen-elemen tersebut adalah: orang (people or
participants), lingkungan fisik dimana jasa diberikan atau bukti fisik (physical
evidence), dan proses (process) jasa itu sendiri”. Sebagai suatu bauran,
elemen-elemen tersebut saling mempengaruhi satu sama lain sehingga bila salah satu tidak
tepat pengorganisasiannya akan mempengaruhi strategi pemasaran secara
keseluruhan.
Dari berbagai definisi di atas, tampak bahwa di dalam jasa selalu ada aspek
interaksi antara pihak konsumen dan pemberi jasa, meskipun pihak-pihak yang
terlibat tidak selalu menyadari. Jasa juga bukan merupakan barang, jasa adalah suatu
proses atau aktivitas, dan aktivitas-aktivitas tersebut tidak berwujud. Dengan
demikian jika sesuatu produk diproduksi maka jasa dilaksanakan. Jadi jelas bahwa
kualitas jasa dinilai dari pelaksanaannya atau hasil kerjanya bukan dari
karakteristiknya secara fisik. Dalam proses pertukarannya konsumen membayar
konsumen memperoleh sesuatu yang berwujud seperti kartu kredit, polish asuransi,
dan lain-lain, tapi pada dasarnya yang dibeli bukan benda-benda tersebut.
Produk jasa ada dua macam yaitu produk jasa industri dan produk jasa
konsumen. Produk jasa industri disediakan untuk organisasi dalam lingkungan yang
luas termasuk pengolahan, pertambangan, pertanian, organisasi dalam lingkungan
yang luas, seperti jasa penelitian, jasa finansial, jasa pendidikan dan sebagainya.
Sedangkan produk jasa konsumen banyak dipergunakan secara luas dalam
masyarakat seperti jasa hiburan, kesehatan, transportasi, perbankan, dan lain
sebagainya.
Menurut Kotler (2001) jasa mempunyai karakteristik sebagai berikut:
a. Tidak Berwujud
Jasa berbeda dengan hasil produksi perusahaan. Jasa tidak dapat dilihat, diraba, dirasa, didengar, dicium sebelum jasa itu dibeli. Benda atau barang yang kita beli atau yang kita gunakan sehari-hari adalah sebuah objek, sebuah alat, atau sebuah benda, sedangkan jasa merupakan perbuatan, penampilan atau sebuah usaha. Bila kita membeli barang maka barang tersebut dipakai atau ditempatkan di suatu tempat. Tetapi bila membeli jasa maka pada umumnya tidak ada wujudnya. Bila uang dibayar untuk beli jasa, maka pembeli tidak akan memperoleh tambahan benda yang dapat dibawa ke rumah. Jasa dikonsumsi tapi tidak dimiliki. Walaupun penampilan jasa diwakili oleh wujud tertentu, misalnya pesawat atau mobil dapat mewakili jasa yang ditawarkan oleh taksi. Namun esensi jasa yang dibeli itu adalah penampilan.
b. Tidak Dapat Dipisahkan
Umumnya jasa dihasilkan dan dikonsumsi secara bersama tidak seperti barang fisik yang diproduksi, disimpan dalam persediaan, didistribusikan lewat berbagai penjualan dan baru kemudian dikonsumsi. Sedangkan jasa biasanya dijual dahulu kemudian diproduksi dan dikonsumsi secara serentak. Misalnya jasa yang diberikan oleh sebuah perusahaan penerbangan, calon penumpang membeli tiket, kemudian berangkat dan duduk dalam kabin pesawat, lalu pesawat diterbangkan ke tempat tujuannya, pada saat penumpang itu duduk dlam kabin pesawat, pada saat itulah jasa diproduksi.
c. Keberagaman
oleh sebuah maskapai penerbangan yang melayani rute terbang pendek dengan maskapai penerbangan yang melayani rute terbang yang panjang akan sangat berbeda.
d. Tidak Tahan Lama
Jasa tidak dapat disimpan. Seorang calon penumpang yang telah membeli tiket pesawat untuk suatu tujuan tertentu tetap dikenakan biaya administrasi, walaupun ia tidak jadi berangkat. Tidak tahan lamanya jasa tidak jadi masalah bila permintaan tetap. Tetapi jika permintaan berfluktuasi, perusahaan jasa menghadapi masalah yang rumit. Misalnya, pada musim-musim puncak seperti liburan sekolah, tahun baru,musim haji, atau hari raya, sebuah perusahaan penerbangan harus mempersiapkan armada lebih pesawat dari biasanya, dari pada jika permintaan sama sepanjang bulan-bulan biasa.
Karena cirri-ciri jasa tersebut di atas, maka tugas membangun program
pemasaran jasa yang terpadu dalam industri jasa benar-benar merupakan sebuah
tantangan.
II.2.2. Pengertian Segmentasi, Targeting, dan Positioning
Lupiyoadi (2006) menyatakan bahwa “Segmentasi pasar adalah membagi
pasar menjadi kelompok pembeli yang dibedakan menurut kebutuhan, karakteristik,
atau tingkah laku yang mungkin membutuhkan produk yang berbeda”.
Lupiyoadi (2006) menyatakan bahwa “pasar target (targeting) terdiri atas
kumpulan pembeli dengan kebutuhan atau karakteristik serupa yang akan dilayani
perusahaan”.
Lupiyoadi (2006) menyatakan bahwa “positioning merupakan konsep
psikologis yang terkait dengan bagaimana konsumen yang ada ataupun calon
konsumen dapat menerima perusahaan tersebut dan produknya dibandingkan dengan
II.3. Teori Tentang Bauran Pemasaran
Kotler (2001), menyatakan bahwa “serangkaian variabel pemasaran terkendali yang dipakai oleh perusahaan untuk menghasilkan tanggapan yang dikendalikan perusahaan dari pasar sasarannya, bauran pemasaran terdiri dari segala hal yang bisa dilakukan perusahaan untuk mempengaruhi permintaan atas produknya dikenal sebagai “empat P” yaitu produk, harga (price), tempat (place) dan promosi”.
II.3.1. Pengertian dan Kebijakan Tentang Harga
Harga memainkan peran yang penting dalam bauran pemasaran jasa, karena
penetapan harga memberikan penghasilan bagi bisnis. Menurut Payne (2001), bahwa
“keputusan-keputusan penetapan harga sangat signifikan dalam menentukan nilai
bagi pelanggan dan memainkan peran sangat penting dalam pembentukan citra bagi
jasa tersebut”.
Purnama (2001), menyatakan bahwa suatu perusahaan harus menetapkan harga untuk pertama kalinya, yakni ketika :
1. Perusahaan tersebut mengembangkan atau memperoleh suatu produk
baru.
2. Perusahaan tersebut baru pertama kalinya memperkenalkan produk
regulernya ke saluran distribusi atau daerah baru.
3. Perusahaan akan mengikuti lelang atas suatu kontrak kerja baru.
Kegiatan penetapan harga memainkan peranan penting dalam proses bauran
pemasaran, karena penetapan harga terkait langsung nantinya dengan revenue yang
diterima oleh perusahaan. Menurut Lupiyoadi (2006), bahwa “keputusan penetapan
harga juga sedemikian penting dalam menentukan seberapa jauh pelayanan layanan
II.3.2. Pengertian dan Kebijakan Tentang Promosi
Promosi dipandang sebagai arus informasi atau persuasif satu arah yang
dibuat untuk mempengaruhi seseorang atau organisasi pada tindakan yang
menciptakan pengukuran dalam pemasaran. Promotion berasal dari bahasa latin
Promovere, pro berarti Forward (ke depan) dan movere berarti move (bergerak). Jadi
dapat dikemukakan bahwa promosi “to move forward” atau bergerak ke arah depan.
Kotler (2001) menyatakan bahwa pengertian promosi yaitu kegiatan yang
mengkomunikasikan jasa produk dan menganjurkan pelanggan sasaran untuk
membelinya. Jadi penyelenggaraan promosi adalah berusaha untuk bergerak,
berkomunikasi dengan apapun bentuknya untuk menyampaikan pesan kepada
sebagian khalayak.
Berdasarkan definisi di atas dapat disimpulkan bahwa promosi merupakan
kegiatan perusahaan untuk memberikan informasi, membujuk dan mengingatkan
pihak lain akan perusahaan dan produk yang dihasilkan dengan harapan agar pihak
lain melakukan tindakan pembelian terhadap produk perusahaan. Agar kegiatan
promosi yang dilakukan dapat berhasil dengan baik, maka promosi tersebut harus
direncanakan terlebih dahulu. Kegiatan promosi tersebut harus merupakan kegiatan
yang direncanakan secara formal, yang dimulai dengan promosional yang tepat.
II.3.3. Pengertian dan Kebijakan Tentang Tempat
Masalah pemilihan saluran distribusi adalah suatu masalah yang sangat
dapat menghentikan usaha penyaluran barang dan jasa dari produsen barang dan jasa
ke konsumen.
Kotler (2001), menyatakan bahwa “saluran distribusi terdiri dari seperangkat
lembaga yang melakukan semua kegiatan atau fungsi yang digunakan untuk
menyalurkan produk dan status pemilikannya dari produksi ke konsumen”.
Distribusi atau penyalur ini bekerja secara efektif untuk mengusahakan
perpindahan bukan hanya secara fisik tetapi dalam arti agar barang-barang tersebut
dapat dibeli oleh konsumen. Jadi dalam memasarkan suatu barang atau jasa
memerlukan suatu lembaga pemasaran yang disebut penyalur dimana yang termasuk
dalam penyalur adalah agen, retalier, grosir, dan sebagainya. Penyalur bekerja secara
aktif, tidak hanya secara fisik tetapi juga hingga barang tersebut dibeli oleh
konsumen. Pengertian ini menjelaskan bahwa fungsi dari saluran distribusi tidak
hanya menyampaikan barang dan jasa secara fisik tetapi juga bagaimana lembaga
tersebut berusaha untuk menjual produk agar dapat dibeli oleh konsumen.
II.3.4. Pengertian dan Kebijakan Tentang Proses
Lupiyoadi (2006), menyatakan bahwa “Proses merupakan gabungan semua
aktivitas, umumnya terdiri dari prosedur, jadwal pekerjaan, aktivitas dan hal-hal rutin,
dimana jasa dihasilkan dan disampaikan kepada konsumen”.
Proses dapat dibedakan dalam 2 cara, yaitu :
1. Complexity, hal ini berhubungan dengan langkah dan tahap dalam proses.
2. Divergence, berhubungan dengan adanya perubahan dalam langkah atau tahap
Jadi dalam hal ini yang dimaksud dengan proses yang sesuai dengan
penelitian di Perguruan Tinggi ini adalah dimulai dari prosedur penerimaan
mahasiswa baru, jadwal testing serta aktivitas sampai dengan proses daftar ulang
untuk menjadi mahasiswa di Program D-III Keperawatan FIK UDA Medan.
Lingkungan fisik merupakan faktor pendukung penentuan keputusan calon
mahasiswa dalam memilih Perguruan Tinggi yang dimasukinya. Diantaranya adalah
proses yang dimulai dari kunjungan untuk melihat bangunan, ruang kuliah,
perpustakaan, laboratorium komputer, internet dan manusia, dimana jasa disampaikan
dan dimana perusahaan dan konsumennya berinteraksi, dan setiap komponen tangible
memfasilitasi penampilan atau komunikasi jasa tersebut.
Menurut Yazid (2001), bahwa “lingkungan fisik merupakan elemen substansif
dalam konsep jasa. Oleh karena itu para pemasar jasa semestinya terlibat dalam
proses desain, perencanaan, dan pengawasan bukti fisik”.
Sedangkan Payne (2000), menyatakan bahwa “bukti fisik merupakan
lingkungan fisik perusahaan jasa dimana layanan diciptakan dan dimana penyedia
jasa dan pelanggan berinteraksi, ditambah unsur-unsur berwujud yang ada dan
dipakai untuk berkomunikasi atau mendukung peran jasa”.
Jadi di dalam pemasaran jasa (service marketing), konteks sosial dan fisik
sangat mempengaruhi, dimana hal tersebut dapat dikatakan sebagai hal yang mutlak
diperlukan dalam setiap services marketing tersebut. Interaksi sosial yang terjadi
dalam kegiatannya secara tidak langsung akan mempengaruhi setiap fasilitas yang
berupaya meningkatkan setiap service yang dilakukan, sehingga konsumen akan
merasa dipuaskan oleh pelayanan jasa yang dihasilkan.
Payne (2000), menyatakan bahwa “lingkungan fisik tempat jasa diciptakan
dan langsung berinteraksi dengan konsumen dapat dibagi dua tipe physical
evidencen, yaitu esensial evidence dan peripheral evidence” Bukti esensial mewakili
keputusan kunci yang dibuat oleh penyedia jasa mengenai design dan layout dari
gedung, ruang dan lain-lain, sedangkan segmen pelanggan yang dituju nilai tersebut
atau berfungsi sebagai pelengkap saja.
II.3.5. Pengertian dan Kebijakan Tentang Orang
Lupiyoadi (2006), menyatakan bahwa “dalam hubungannya dengan
pemasaran jasa, maka people yang berfungsi sebagai service provider sangat
mempengaruhi kualitas jasa yang diberikan. Keputusan dalam people ini berarti
sehubungan dengan seleksi, training, motivasi dan manajemen sumber daya
manusia”.
Payne (2000), menyatakan bahwa “pentingnya orang dalam pemasaran jasa
mengarah pada minat yang lebih besar dalam pemasaran internal”. Ini menyadari
pentingnya menarik, memotivasi, melatih dan mempertahankan kualitas karyawan
dengan mengembangkan pekerjaan-pekerjaan untuk memuaskan
kebutuhan-kebutuhan individu.
Sedangkan Yazid (2001), menyatakan bahwa “orang (people) adalah semua
persepsi pembeli” yang termasuk dalam elemen ini adalah personel perusahaan,
konsumen, dan konsumen lain dalam lingkungan jasa.
Jadi orang (people) yang dimaksud disini adalah staff perguruan tinggi yang
terdiri dari staff pengajar dan staff administrasi yang dimiliki oleh lembaga
pendidikan tersebut, yang memainkan peranannya selama berlangsungnya proses dan
komunikasi jasa.
II.3.6. Pengertian dan Kebijakan Tentang Pelayanan
Customer service pada pemasaran jasa lebih dilihat sebagai outcome dari
kegiatan distribusi dan logistik, dimana pelayanan diberikan kepada konsumen untuk
mencapai kepuasan. Customer service strategy menurut Christopher Lovelock dalam
Lupiyoadi (2006), mencakup: identifikasi misi jasa, penentuan sasaran dari customer
service, perumusan strategi customer service, dan imlementasi.
Payne (2000), menyatakan bahwa “layanan pelanggan seringkali dilihat
sebagai bagian dari unsur bauran pemasaran tempat (place) dan dikaitkan dengan
komponen distribusi dan logis dari unsur tersebut”. Sedangkan Yazid (2001),
menyatakan bahwa “Peran orang yang dalam hal penyajian jasa terdiri dari karyawan
lini depan dan yang mendukungnya dibagian belakang, sangat penting bagi
keberhasilan organisasi jasa”.
Dalam pembahasan pelayanan jasa pendidikan disini berdasarkan karakteristik
proses seperti: konsumen dilayani dalam kelompok kecil, konsumen dilayani secara
II.4. Teori Tentang Lingkungan
Engel et.al. (1995) menyatakan bahwa “konsumen diciptakan oleh lingkungan
mereka dan juga beroperasi di dalam lingkungan. Pengaruh lingkungan ini terdiri dari
budaya, sosial, pribadi, keluarga, dan situasi”.
Schiffman and Kanuk (2007) menyatakan bahwa “Hampir setiap orang secara tetap melakukan interaksi dengan orang lain atau lingkungan yang secara langsung atau tidak langsung mempengaruhi keputusan pembelian. Dengan demikian, studi mengenai kelompok dan dampaknya terhadap individu sangat penting bagi para pemasar yang berkepentingan untuk mempengaruhi perilaku para konsumen. Pengaruh lingkungan ini terdiri dari kelompok rujukan, keluarga, sosial, dan budaya”.
Hampir setiap orang secara tetap melakukan interaksi dengan orang lain yang
secara langsung atau tidak langsung mempengaruhi keputusan membeli mereka. Bagi
kebanyakan konsumen, keluarga merupakan kelompok rujukan yang utama untuk
berbagai sikap dan perilaku. Keluarga merupakan pasar target utama bagi kebanyakan
produk dan kategori produk.
II.5. Teori Tentang Perilaku Konsumen
The American Marketing Association dalam Setiadi (2003) menyatakan
bahwa “perilaku konsumen merupakan interaksi dinamis antara afeksi dan kognisi,
perilaku dan lingkungannya dimana manusia melakukan kegiatan pertukaran dalam
hidup mereka”
Lamb (2001) menyatakan bahwa “perilaku konsumen menggambarkan
bagaimana konsumen membuat keputusan pembelian dan bagaimana mereka
Kotler (2001) menyatakan bahwa “ perilaku konsumen merupakan perilaku
konsumen akhir, baik undividu maupun rumah tangga yang membeli produk untuk
konsumsi personal”.
II.5.1. Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Perilaku Konsumen
Kotler (2001) menyatakan bahwa “keputusan pembelian dari pembeli merupakan hasil suatu hubungan yang saling mempengaruhi dan yang rumit antara faktor kebudayaan, sosial, pribadi dan psikologi dari pembeli, dengan Penjelasan sebgai berikut:
1. Faktor Kebudayaan.
Kebudayaan merupakan hal yang kompleks yang meliputi ilmu pengetahuan, kepercayaan, seni, moral, adat, kebiasaan, dan norma-norma yang berlaku pada masayarakat. Faktor budaya mempunyai pengaruh yang paling meluas dan mendalam terhadap perilaku konsumen. Kita akan melihat peranan yang dimainkan oleh kultur, sub kultur dan kelas social pembeli. Kultur adalah determinan paling fundamental dan keinginan perilaku seseorang. Sub kultur yang lebih kecil yang memberikan identifikasi dan sosialisasi anggotanya yang lebih spesifik yang mencakup kebangsaan, agama, kelompok ras dan daerah geografis.
2. Faktor Sosial
Faktor sosial seperti kelompok acuan, keluarga, serta peran dan status sosial terdiri dari semua kelompok yang mempunyai pengaruh langsung atau tidak langsung terhadap pendirian atau perilaku seseorang di tempat orang tersebut berinteraksi. Posisi orang dalam setiap kelompok dapat didefinisikan dalam istilah peran atau status dalam banyak kelompok seperti keluarga, klub, dan organisasi.
3. Faktor Pribadi
Keputusan seorang pembeli juga dipengaruhi oleh karakteristik pribadi, yaitu usia pembeli dan tahap siklus hidup pekerjaan, keadaan ekonomis, gaya hidup serta kepribadian dan konsep pribadi pembeli.
4. Faktor Psikologis
II.5.2. Pengertian dan Jenis-jenis Perilaku Konsumen
Shiffman and Kanuk (2000) menyatakan bahwa “The term consumer behavior
can bedefined as the behavior that consumers display in searching for purchasing,
using, evaluating, and disposing of products, service and ideas which they expect will
satisfy their needs”.
The American Marketing Assosiation dalam Peter and Olson (2002)
menyatakan “Consumer behavior as the dynamic interaction of affect and cognition,
behavior, and the environment by which human being conduct the exchange aspects
of their lives”.
Kotler (2001) membagi jenis perilaku konsumen sebagai berikut:
1). Perilaku pembelian kompleks. Terjadi ketika pembeli terlibat dalam suatu pembelian dan menyadari adanya perbedaan nyata antara berbagai merek. Para konsumen sangat terlibat bila suatu produk mahal, jarang dibeli, beresiko dan mempunyai ekspresi pribadi yang tinggi. Jenis kelompok ini akan melalui suatu proses belajar yang ditandai dengan mengembangkan kepercayaan mengenai produk tersebut dan kemudian membuat perilaku pembelian dengan kebijaksanaan.
2). Perilaku konsumen yang mengurangi ketidaksesuaian. Terkadang terlibat dalam suatu pembelian tanpa melihat banyak perbedaan dalam merek. Keterlibatan yang tinggi ini sekali lagi berdasarkan kenyataan bahwa pembelian tersebut bersifat mahal, jarang dan beresiko. Dalam kasus ini pembeli akan berkeliling untuk mempelajari apa yang tersedia dan akan membeli dengan cukup cepat karena perbedaan mereka tidak nyata. Pembeli menanggapi harga menurut harga yang baik atau menurut kemudahan dalam membeli. Sebagai contoh dalam pembelian mobil, merupakan keputusan yang mempunyai keterlibatan tinggi karena harganya yang mahal dan merupakan barang yang memberikan ekspresi diri. Jika konsumen mengalami ketidaksesuaian di kemudian hari maka konsumen akan waspada terhadap informasi yang dapat membenarkan keputusan tersebut.
pasif ketika mereka melihat di televisi atau iklan di media cetak. Para konsumen melakukan pembelian karena merek tersebut terasa akrab setelah membeli.
4). Perilaku pembelian yang mencari variasi. Pada perilaku ini konsumen terlibat banyak melakukan pilihan merek dan memiliki sedikit kepercayaan dalam memilih sebuah merek. Konsumen tidak melakukan evaluasi selama mengkonsumsi atau mempergunakan produk tersebut.
II.6. Teori Tentang Keputusan Pembelian
Amstrong and Kotler (2003) menyatakan “Consumer purchases are influence
strongly by cultutal, social, personal, and psychological characteristic”.
Kotler (2001) menyatakan bahwa “proses keputusan pembeli berhubungan
dengan pengenalan masalah, pencarian informasi, evaluasi keputusan perilaku
sesudah pembelian yang tidak terlepas dari karakter pembeli yang terdiri dari faktor
budaya, sosial, perorangan dan kejiwaan”. Begitu juga halnya dengan keputusan
mahasiswa dalam memilih perguruan tinggi mana yang menjadi pilihan sebagai
tempat dia belajar. Karakteristik pembeli seperti, sifat, budaya, sosial, pribadi dan
psikologis, akan mempengaruhi perilaku pembelian. Kotler (2001), menggambarkan
Perangsangan Penjualan Perangsangan Lainnya Karakter Pembeli Proses Keputusan Pembeli Keputusan Pembeli Produksi Harga Tempat Promosi Perekonomian Teknologi Politik Budaya Budaya Sosial Perorangan Kejiwaan Pengenalan masalah Pencarian Informasi Evaluasi Keputusan Perilaku Sesudah Pembelian Memilih produksi Memilih jenis Memilih pemasok Penentuan saat pembelian Jumlah pembelanjaan Sumber : Kotler (2001)
Gambar II.1: Model Perilaku Pembeli
Perilaku konsumen adalah suatu proses dinamis yang berlangsung secara terus
menerus. Perilaku konsumen akan mempengaruhi proses keputusan yang diambil
oleh konsumen dalam pembelian sebuah produk. Keputusan pembelian sangat
dipengaruhi oleh pengenalan kebutuhan. Pengenalan kebutuhan biasanya kompleks.
Engel et.al. (1995) menyatakan bahwa “Perilaku Konsumen merupakan
tindakan-tindakan individu yang secara langsung terlibat dalam usaha memperoleh,
menggunakan, dan menentukan produk dan jasa yangdiinginkannya, termasuk proses
pengambilan keputusan yang mendahului dan mengikuti tindakan-tindakan tersebut”.
Sebagai dasar untuk memahami perilaku pembelian, maka pengenalan
kebutuhan yang dikemukakan Engel et.al. (1995), akan membantu memberikan
pemahaman. Dalam model pengenalan kebutuhan tersebut, secara umum adalah 3
(tiga) hal, yaitu informasi yang disimpan di dalam ingatan, perbedaan individu dan
Ingatan
Pengaruh lingkungan Budaya
Kelas sosial Pengaruh pribadi Keluarga
Situasi
Perbedaan individu Sumber Daya Konsumen Motivasi dan keterlibatan Pengetahuan
Sikap Kepribadian Pengenalan
kebutuhan
[image:43.612.120.527.80.310.2]Sumber : Engel, et.al. (1995 : 136)
Gambar II.2 : Tiga Determinan Pengenalan Kebutuhan
Dari gambar diatas terlihat bahwa:
1. Informasi yang disimpan di dalam ingatan konsumen tentang berbagai produk dan
jasa, apakah melalui proses pencarian informasi, maupun efek iklan akan
memberikan dampak yang mempengaruhi dalam pengenalan sebuah kebutuhan.
2. Perbedaan individu seseorang akan mempengaruhi tingkat kebutuhan, ekspresi,
cara pandang dan bersosialisasi dengan lingkungannya. Sikap individu memiliki
konsep diri dan pendirian. Kesemuanya ini akan mempengaruhi seorang individu
dalam pengenalan terhadap kebutuhan.
3. Pengaruh lingkungan seseorang mempunyai andil dalam membentuk pola
pengambilan keputusan seorang individu terhadap perilaku keputusan pembelian.
Lingkungan sangat dipengaruhi oleh faktor budaya, kelas sosial, pengaruh
Pengenalan kebutuhan akan mempengaruhi perilaku pembelian konsumen.
Dalam penelitian ini penulis akan mengutip model perilaku pembelian yang
dikemukakan oleh Engel, et.al. (1995), model tersebut menggambarkan perilaku
konsumen yang memperlihatkan pembelian dan hasil.
Dalam model tersebut terlihat garis dengan anak panah menghubungkan ke
setiap kotak, menunjukkan keterkaitan atau hubungan yang mempengaruhi,
sedangkan garis terputus-putus (Gambar II.3) memperlihatkan bagaimana kepuasan
menguatkan niat pembelian masa datang.
Ketika alternatif dirasakan kurang dengan cara yang signifikan, ketidakpuasan
merupakan hasilnya. Adalah lazim untuk mengalami keragaman seperti ini, seringkali
dikenal sebagai penyelesaian pasca keputusan, hal ini dapat menjadi insentif untuk
pencarian informasi lebih jauh, seperti ditunjukkan oleh anak panah terputus-putus.
II.6.1. Pengertian dan Tahapan-tahapan Dalam Proses Keputusan Pembelian
Kotler (2001), menyatakan bahwa ada lima tahapan dalam proses
keputusan pembelian yaitu pengenalan kebutuhan, pencarian informasi, evaluasi,
keputusan pembelian dan perilaku setelah pembelian. Dapat digambarkan
dengan model sebagai berikut:
Pencarian informasi
Evaluasi alternatif
Keputusan pembelian
Perilaku setelah pembelian
Pengenalan kebutuhan
[image:44.612.112.537.581.638.2]Sumber : Kotler (2001)
Proses pembelian dimulai ketika pembeli mengenal suatu masalah atau
kebutuhan. Kebutuhan ini dapat dipicu oleh stimulus intern atau stimulus
ekstern.
Zeithaml dan Bitner dalam Yazid (2001), mengistilahkan situasi ini
sebagai gap antara yang diharapkan dengan kenyataan yang dialami atau
diterima konsumen.
Penganalisaan keinginan dan kebutuhan ini ditujukan terutama untuk
mengetahui adanya keinginan dan kebutuhan yang belum terpenuhi atau
terpuaskan. Jika kebutuhan tersebut diketahui, maka konsumen akan segera
memahami adanya kebutuhan yang belum perlu segera dipenuhi aau masih _act
ditunda pemenuhannya, serta kebutuhan-kebutuhan yang sama-sama harus
segera dipenuhi.
Secara umum, konsumen menerima kontak informasi mengenai suatu
produk yang paling banyak dari sumber komersial, yaitu sumber-sumber yang
didominasi pemasar. Sebaliknya kontak yang paling efektif berasal dari
sumber-sumber pribadi. Setiap sumber-sumber informasi memberikan fungsi yang berbeda-beda
dalam mempengaruhi keputusan pembelian.
Dalam tahap evaluasi, konsumen membentuk preferensi diantara
merek-merek dalam kelompok pilihan. Konsumen mungkin juga membentuk suatu
maksud pembelian untuk membeli merek yang paling disukai. Semakin kuat
sikap orang lain dan semakin dekat orang lain tersebut dengan konsumen, maka
akan bertindak, faktor situasi yang tidak diantisipasi mungkin terjadi untuk
mengubah maksud pembelian tersebut.
II.6.2. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Keputusan Pembelian
Dua faktor yang dapat mempengaruhi keputusan pembelian yaitu sikap
atau pendirian orang lain situasi yang tidak dapat diantisipasi, hal itu dapat
digambarkan sebagai berikut :
Pendirian orang lain
Faktor situasi yang tidak diantisipasi Maksud
pembelian Evaluasi
alternatif
Maksud pembelian
[image:46.612.112.502.254.454.2]Sumber: Kotler (2001)
Gambar II.4. Langkah-langkah antara evaluasi alternatif dan keputusan
Faktor Pertama : Sikap atau Pendirian Orang Lain
Sampai dimana pendirian orang lain dapat mengurangi alternatif yang
disukai seseorang tergantung pada intensitas dari pendirian negatif orang lain
terhadap alternatif yang disukai konsumen. Disamping itu motivasi konsumen
untuk menuruti keinginan orang lain. Semakin dekat orang lain tersebut dengan
konsumen, maka konsumen akan semakin menyesuaikan maksud pembeliannya.
senangi juga menyukai merk yang sama. Pengaruh orang lain menjadi kompleks
bila beberapa orang yang dekat dengan pembeli mempunyai pendapat yang
saling berlawanan dan si pembeli ingin menyenangkan mereka semua.
Faktor Kedua : Situasi Yang Tidak Dapat Diantisiapasi
Maksud pembelian juga dipengaruhi oleh faktor kedua yaitu situasi yang
tidak dapat diantisipasi. Konsumen membentuk suatu maksud pembelian, atas
dasar faktor-faktor seperti pendapat keluarga yang diharapkan, harga yang
diharapkan dan manfaat produk yang diharapkan. Ketika konsumen akan
bertindak, faktor situasi yang tidak diantisipasi mungkin terjadi untuk mengubah
maksud pembelian tersebut.
Setelah pembelian produk, konsumen akan mengalami suatu tingkat
kepuasan atau ketidakpuasan tertentu, konsumen juga akan melakukan tindakan
setelah pembelian dan menggunakan produk tersebut yang mendapat perhatian
dari masyarakat, setelah membeli suatu produk atau jasa seorang konsumen
mungkin menemukan suatu kekurangan atau cacat.
Kepuasan pembeli merupakan hubungan antara harapan pembeli atau
produk tersebut dengan daya guna yang dirasakan dari produk tersebut. Jika
daya guna produk tersebut berada di bawah harapan pelanggan, pelanggan
terebut akan merasa puas, jika melebihi harapan, pelanggan akan merasa sangat
puas. Perasaan-perasaan ini mempunyai arti dalam hal apakah pelanggan
tersebut akan membeli produk itu lagi dan membicarakan tentang produk
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
III.1. Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilakukan di Program D-III Keperawatan FIK UDA Medan
yang berlokasi di Jalan DR.T.D. Pardede No. 21 Medan. Penelitian ini dilakukan
dari bulan April 2008 sampai dengan bulan Agustus 2008.
III.2. Metode Penelitian
Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah studi kasus yang
didukung survey. Artinya penelitian ini menggunakan sampel sebagai objek
penelitian (Nazir, 2003). Jenis penelitian ini adalah deskriptif kuantitatif, karena
penelitian ini menggunakan pendekatan studi kasus dan memakai uji analisis
data untuk menjawab hipotesis (Arikunto, 2006). Adapun sifat penelitian ini
adalah penelitian penjelasan (explanatory research).
III.3. Populasi dan Sampel
Populasi penelitian ini adalah mahasiswa Program D-III Keperawatan FIK
UDA Medan yang berjumlah 240 orang. Menurut Arikunto (2006), apabila
subjeknya kurang dari 100, sampel lebih baik diambil semuanya. Selanjutnya
jika subjeknya lebih besar dari 100, maka sampel dapat diambil antara 10-15%
maka sampel dalam penelitian ini ditentukan sebanyak 20% dari jumlah populasi
dengan alasan bahwa 20% masih dalam batas yang disarankan. Dengan demikian
sampel dalam penelitian ini adalah 20% x 240 orang = 48 orang.
Selanjutnya jumlah sampel dalam penelitian ini akan ditentukan dengan
Proportionate Stratified Random Sampling (sampel acak berstrata secara
proporsional). Menurut Sugiyono (2003), “Proportionate stratified random
sampling adalah teknik pengambilan sampel yang dilakukan bila populasi
mempunyai anggota atau unsur yang tidak homogen dan berstrata secara
proporsional.
Untuk menentukan siapa sampel yang dijadikan responden dari
masing-masing strata dilakukan secara acak atau random proporsi yang telah dihitung
berdasarkan proporsi yang telah dihitung untuk tiap tahun akademik dengan
rumus berikut (Nazir, 2006).
Ni ni =
N x n
Dimana :
ni = jumlah sampel ke-i
Ni = jumlah populasi ke-i
N = jumlah total populasi
Hasil perhitungannya ditunjukan pada Tabel III.1 berikut ini.
Tabel III.1. Penentuan Sampel Penelitian
No Tahun Akademik Populasi (orang) Sampel (orang)
1 2005/2006 72 48 14
240 72
= x
2 2006/2007 93 240 48 19
93 =
x
3 2007/2008 75 48 15
75
75 =
x
Total 240 48
Sumber : Biro Administrasi Akademik Kemahasiswaan (BAAK) Universitas Darma Agung Medan 2008 (data diolah)
III.4. Teknik Pengumpulan Data
Pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan dengan cara :
1. Wawancara (interview) secara langsung kepada pihak yang berhak dan
berwenang di Program D-III Keperawatan FIK UDA Medan.
2. Daftar pertanyaan (questionaire) yang diberikan kepada mahasiswa Program
D-III Keperawatan FIK UDA Medan yang menjadi responden dalam penelitian
ini.
3. Studi dokumentasi yaitu dengan mengumpulkan dan mempelajari data atau
dokumentasi dari Biro Administrasi Akademik Kemahasiswaan (BAAK) UDA
Medan yang mendukung penelitian ini.
III.5. Jenis dan Sumber Data
Jenis data yang dikumpulkan dalam penelitian ini bersumber dari :
1. Data primer adalah data yang diperoleh melalui wawancara (interview)
Keperawatan FIK UDA Medan serta daftar pertanyaan (questionaire) yang
diberikan kepada responden terpilih.
2. Data sekunder yaitu data yang diperoleh melalui dokumentasi dari Biro
Administrasi Akademik Kemahasiswaan (BAAK) UDA Medan.
III.6. Identifikasi Variabel
Identifikasi variabel dalam penelitian ini adalah :
a. Untuk hipotesis pertama :
1. Variabel bebas (independent variable) yaitu strategi bauran
pemasaran yang terdiri dari harga (X1), promosi (X2), tempat (X3),
orang (X4), proses (X5), pelayanan (X6).
2. Variabel terikat (dependent variable) yaitu keputusan mahasiswa
memilih kuliah di Program D-III Keperawatan FIK UDA Medan (Y).
b. Untuk hipotesis kedua:
1. Variabel bebas (independent variable) yaitu lingkungan (X7).
2. Variabel terikat (dependent variable) yaitu keputusan mahasiswa
III.7. Definisi Operasional Variabel
Definisi operasional variabel bebas dan variabel terikat dapat dijelaskan
sebagai berikut :
[image:52.612.117.535.213.701.2]a. Untuk hipotesis pertama :
Tabel III.2. Definisi Operasional, Indikator, dan Skala Pengukuran untuk Hipotesis Pertama
No Variabel Definisi Operasional Indikator Skala Pengukuran 1 Harga
(X1)
Biaya yang dikenakan kepada konsumen
Uang kuliah, uang asrama, uang ujian, uang diktat, uang praktek, uang sumbangan wajib, uang testing
Likert
2 Promosi (X2)
Memilih sarana yang dianggap sesuai untuk mempromosikan jasa pendidikan yang ada di Program D-III
Keperawatan FIK UDA Medan
Informasi yang diterima melalui surat kabar, radio, spanduk, brosur, papan reklame.
Likert
3 Tempat (X3)
Berhubungan dengan dimana Program D-III Keperawatan FIK UDA Medan bertempat dan melakukan operasi
Lokasi yang strategis : Dekat dengan pusat kota, pusat perbelanjaan, PTS lain, perkantoran, rumah sakit, tempat tinggal.
Likert
4 Orang (X4)
Merupakan sekelompok orang yang berfungsi sebagai service provider
tenaga edukatif, pihak manajemen, staf, yayasan
Likert
5 Proses (X5)
Merupakan gabungan semua aktivitas
Prosedur penerimaan, pendaftaran, testing, daftar ulang
Likert
6 Pelayanan (X6)
Meliputi aktivitas untuk memberikan pelayanan
b. Untuk hipotesis kedua :
Tabel III.3. Definisi Operasional, Indikator, dan Skala Pengukuran untuk Hipotesis Kedua
No Variabel Definisi Operasional Indikator Skala Pengukuran 1 Lingkungan
(X)
Merupakan sikap atau kebiasaan keluarga maupun tetangga (lingkungan sekitarnya)
Dorongan keluarga, pendapatan orang tua, refrensi/tetangga, kebiasaan Likert 2 Keputusan Mahasiswa (Y) Keputusan mahasiswa adalah kemampuan, upaya dan tindakan mahasiswa dalam usahanya untuk memilih kuliah di Program D-III Keperawatan FIK UDA Medan Inisiatif kebutuhan, pencarian informasi, mengevaluasi penawaran, ketepatan dalam memutuskan, dampak psikologis setelah memutuskan Likert
III.8. Uji Validitas dan Reliabilitas
Uji validitas dan reliabilitas ini dilakukan kepada 30 orang responden yang
tidak termasuk dalam sampel penelitian. Menurut Umar (2005) bahwa sangat
disarankan agar jumlah responden untuk diuji minimal 30 orang. Dengan jumlah 30
orang ini distribusi skor akan lebih mendekati kurva normal.
III.8.1. Uji validitas
Uji validitas digunakan untuk mengukur sah atau tidaknya atau valid tidaknya
suatu kuisioner. Suatu kuisioner dikatakan valid jika pertanyaan pada kuisioner
mampu untuk mengungkapkan sesuatu yang akan diukur oleh kuisioner tersebut.
Dalam bidang ilmu sosial, alat ukur tersebut dapat berupa angket (kuesioner) maupun
seperangkat alat tes. Dalam teori skor murni klasikal, pengertian validitas dapat
murni) T. Alat ukur yang tinggi validitasnya (baik berupa alat ukur dalam bidang
ilmu eksak maupun alat ukur bidang ilmu sosial) akan mempunyai galat pengukuran
yang relatif kecil, artinya setiap nilai hasil pengukuran tidak jauh berbeda
dibandingkan nilai sebenarnya. Dengan demikian secara keseluruhan alat ukur yang
digunakan maupun keseluruhan alat tes yang digunakan akan menghasilkan variansi
galat yang kecil pula. Dalam teori skor murni, hal ini dikenal dengan validitas
intrinsik, yang dirumuskan sebagai akar kuadrat dari perbandingan variansi
skor-murni dan variansi skor tampak. Secara matematis, hal ini dapat dinyatakan dengan
rumus berikut ini:
x t
x t xy
s s
s s
r = =
2 2
Keterangan:
rxy = Koefisien validitas intrinsik.
st = Simpangan baku skor murni.
sx = Simpangan baku skor tampak.
Mengukur validitas dapat dilakukan dengan cara melakukan korelasi antar
skor butir pertanyaan dengan total skor variabel, dengan hipotesis pengujian:
H0: skor butir pertanyaan berkorelasi positif dengan total skor variabel.
H1: skor butir pertanyaan tidak berkorelasi positif dengan total skor variabel.
Terima H0 bila rhitung > rtabel dan nilai positif, df; n-2 dengan a = 0,05.
Tolak H0 bila rhitung < rtabel , tidak positif df; n-2 dengan a = 0,05. Indikator tidak valid.
Untuk menentukan nilai r tabel, df = jumlah responden – 2, atau dalam kasus
ini df = 30 – 2 = 28. tingkat signifikansi 5 % maka diperoleh r tabel . Pada lampiran
1, Nilai signifikansi pengujian 0,000 berarti kurang dari 0,0005. Nilai signifikansi
pengujian masing-masing variabel penelitian jauh lebih kecil dari 5%, sehingga H0
pengujian ditolak. Hal ini berarti masing-masing butir indikator adalah valid.
III.8.2. Uji Reliabilitas
Reliabilitas adalah alat untuk mengukur suatu kuisioner yang merupakan
indikator dari variabel. Suatu kuisioner dinyatakan reliabel atau handal jika jawaban
seseorang terhadap pertanyaan adalah konsisten dan stabil dari waktu ke waktu.
Pengukuran reliabilitas dilakukan dengan cara One Shot atau pengukuran sekali saja
dan uji statistik yang digunakan yang dipakai adalah Cronbach Alfa, dimana suatu
variabel dikatakan reliabel jika memberikan nilai Cronbach Alfa > 0,60 (Ghozali,
2003). Berdasarkan output yang terdapat pada Lampiran 1, diperoleh koefisien
reliabilitas tinggi (>0,6), maka variabel-variabel yang digunakan adalah reliable.
III.9. Model Analisis Data
Penelitian ini menggunakan model analisis, yaitu :
1. Analisis regresi linier berganda, analisis ini digunakan untuk mengukur atau
mengetahui apakah faktor harga, promosi, tempat, orang, proses, dan pelayanan
yang merupakan variabel bebas mempunyai pengaruh terhadap keputusan
mahasiswa memilih Program D-III Keperawatan FIK UDA Medan sebagai
yang didalamnya termasuk pengujian normalitas, multikolinearitas,
heteroskedastititas dan autokorelasi Dengan demikian model analisisnya
dinyatakan sebagai berikut :
Y = a + b1X1 + b2X2 + b3X3 + b4X4 + b5X5 + b6X6 + e
Dimana :
Y =