• Tidak ada hasil yang ditemukan

Strategic Placement dalam Privatisasi BUMN di Indonesia

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2016

Membagikan "Strategic Placement dalam Privatisasi BUMN di Indonesia"

Copied!
3
0
0

Teks penuh

(1)

STRATEGIC PLACEMENT DALAM

PRIVATISASI BUMN DI INDONESIA

TESIS

Oleh

WAWAN SUWANDI NATAMIHARSA

037005052/HK

SEKOLAH PASCASARJA

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

MEDAN

2006

(2)

Strategic Placement dalam Privatisasi BUMN di Indonesia

Privatisasi merupakan kebijakan publik yang mengarahkan bahwa tidak ada alternatif lain selain pasar yang dapat mengendalikan ekonomi secara efisien, serta menyadari bahwa sebagian besar kegiatan pembangunan ekonomi yang dilaksanakan selama ini seharusnya diserahkan kepada sektor swasta. Asumsi penyerahan pengelolaan pelayanan publik ke sektor swasta adalah peningkatan efisien penggunaan sumber daya yang dapat dicapai.

BUMN atau badan usaha milik negara merupakan core business pemerintah, yang sewaktu-waktu melalui privatisasi dapat dijual apabila pemerintah membutuhkan uang untuk membayar utang atau menutup defisit APBN. Privatisasi BUMN sebetulnya menggambarkan ketidakmampuan pemerintah untuk menjadikan BUMN profesional dan efisien, serta dapat mensejahterakan rakyat.

Modus privatisasi ditentukan pada saat semua persiapan telah selesai dan ini merupakan kewenangan pemerintah selaku pemegang saham, apakah akan melalui penawaran umum (public offering atau stock-flotation), ataukah aliansi strategis (Strategic alliance) yang telah diseleksi melalui tender, pelelangan (auction) ataupun negosiasi. Hal ini adalah untuk mencegah terjadinya kesimpang siuran ataupun kekeruhan informasi sehingga dapat dihindari adanya pernyataan dari Direksi BUMN bahwa yang bersangkutan lebih condong untuk memilih penawaran umum dibandingkan dengan aliansi strategis ataupun dapat pula sebaliknya.

Terdapatnya pro dan kontra terhadap proses privatisasi adalah bentuk ketidakpercayaan masyarakat terhadap pemerintah karena meskipun privatisasi sudah dilakukan untuk membayar utang, tapi belum terlihat usaha-usaha pemerintah ke arah pemerintahan yang lebih baik. Di samping itu untuk melakukan privatisasi, pemerintah perlu menetapkan secara hati-hati model privatisasi yang sesuai dengan kondisi BUMN yang akan diprivatisasi dengan kelebihan dan kelemahan dari model yang yang digunakan. Terdapat beberapa model privatisasi, antara lain IPO (initial publik offering) dan direct placement. Privatisasi BUMN idealnya melalui pasar modal (IPO) karena adanya sifat transparansi dan memberikan kesempatan yang sama bagi semua pihak untuk membeli saham-saham BUMN, termasuk asing. Berbeda dengan direct placement yang kurang memiliki public tramparancy dan menghilangkan peluang masyarakat untuk turut serta membeli saham-saham BUMN seperti yang terjadi pada PT Indosat Tbk.

Kata Kunci : Strategic Placement Privatisasi BUMN

* Dosen Program Magister Ilmu Hukum Sekolah Pascasarjana Universitas Sumatera Utara ** Mahasiswa Program Magister Ilmu Hukum Sekolah Pascasarjana Universitas Sumatera Utara

(3)

Abstract

Privatization is a public policy kept for there is no any alternative as consequence but the market itself may control the economy efficiently and even aware that mostly the activity of economy development as running as longer, it should be handed over private sector. The assumption in delivering the management of public service over private handling is perhaps an improving efficiency in use the resources able to achieve.

The state owned corporations (BUMN) for longer is a core business held by government however at any time by privatization shall be sold to public if the government need money in paying off loans or at least to cover any deficit to government budget. It is noted, privatization of BUMN(s) are acknowledged truly indicating the government failure to set those BUMN to be professional and efficient, and get shortage in keeping the people welfare.

The privatization itself by model should be fixed whenever everything by arrangement has been prepared well, this however is recognized a government power as the authority and as shareholder, it shall be done either by a public offering or stock-flotation, still by a strategic alliance that has been selected by tender stage, by an auction or in negotiation. It is in actually held to avoid any interpretation confused or mis information, at least is to keep away any statements by Directors of BUMN, by that way concemed as assumed tend prefer having a public offering to strategic alliance or vice verse.

In essentially, it seemly emerged pro and contra over privatization process perhaps is assumed own sense of public un-believed to government due to even thought the privatization has been arranged to pay off any loan, any way it is not seen any efforts to do with privatization yet leading to a better government. In addition; for privatization set in, the government is required arrange carefully the model of privatization as suitable to the condition of BUMN itself, since there is weakness and advantages by the model as adopted. There are several found models of privatization, such as IPO (initial public offering and direct placement. The privatization of BUMN is ideally recommended by capital-market (IPO) since there adopted transparence and perhaps offer an equal opportunity to all side in buying shares of BUMN, even to foreigners. It shall be different with the direct placement is known shortage having public transparency, it practices losing public opportunity to actively take part to buy the share of BUMN as occurrence on PT. Indosat Tbk.

Key words : Strategic placement

Privatization BUMN

* Postgraduate Student, Law School of USU ** Postgraduate Lecturer, Law School of USU

Referensi

Dokumen terkait

Perdebatan dan perebutan istilah Ahlu al- Sunnah wa al-Jamaah menjadi subur karena didukung oleh hadits Nabi yang menegaskan bahwa dari 73 golongan Islam hanya

Bahwa ketentuan tersebut telah ditindaklanjuti dengan Keputusan KPU Kabupaten Maluku Tengah, Termohon Nomor 12/KPTS/KPU KAB Tahun 2011 tentang persyaratan jumlah kursi

Praktik otonomi akademik PTNBH pada Universitas Airlangga (Unair) Ditetapkan menjadi Badan Hukum Milik Negara (PTNBH) berdasarkan PP No.30 Tahun 2006 merupakan

Ada beberapa faktor penting yang memiliki efek penting terhadap fungsi kognitif seperti usia, gangguan perfusi darah otak, stres, ansietas, latihan memori, genetik,

Hatta zamirlerden ikincisinin ―Bu‖ zamiri ile ilgili olduğu söylenebilir: Bu>wu>wao Aslında bu dilde ―Bu‖ anlamına gelen (O anlamında da kullanılan) zamir de

2011, Analisis Logam Berat Cadmium (Cd), Cuprum (Cu), Cromium (Cr), Ferrum (Fe), Nikel (Ni), Zinkum (Zn) Pada Sedimen Muara Sungai Asahan Di Tanjung Balai Dengan

Kedua subjek mampu menarik kesimpulan yang logis pada soal nomor 2 dan 3,. sedangkan pada soal nomor 1 mereka tidak menuliskan kesimpulan

Tindakan yang tidak boleh dilakukan dalam pekerjaan Mengoperasikan Alat Pengukur dan Pembatas (APP) 1 elektromekanik fasa satu pengukuran langsung dengan Sambungan