• Tidak ada hasil yang ditemukan

Saling Tembus Polimer Antara Karet Alam (Sir – 20) Dan Poliuretan Thermoplastik

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2016

Membagikan "Saling Tembus Polimer Antara Karet Alam (Sir – 20) Dan Poliuretan Thermoplastik"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

Saling tembus polimer antara karet alam dan poliuretan (Thamrin)

SALING TEMBUS POLIMER ANTARA KARET ALAM

(SIR – 20) DAN POLIURETAN THERMOPLASTIK

T h a m r i n Jurusan Kimia FMIPA Universitas Sumatera Utara

Jl. Bioteknologi No. 1 Kampus USU Medan 20155

Abstrak

Poliuretan (PU) Thermoplastik telah disintesis menggunakan polietilenglikol 1000 dan toluena diisosianat (TDI) dengan perbandingan NCO : OH = 2 : 1 mol. Prapolimer dari PU thermoplastik telah dicampur dengan Karet alam (SIR-20) untuk menghasilkan polimer jaringan saling menembus (IPN). Sifat mekanik yang maksimum telah diperoleh pada penambahan poliuretan thermoplastik 20%.

Kata kunci:Karet alam (SIR-20), Poliuretan thermoplastik.

PENDAHULUAN

IPN merupakan suatu cara untuk menggabungkan dua atau lebih polimer yang tidak serasi dan boleh bercampur membentuk jaringan yang berasingan. IPN mempunyai beberapa ciri yang menarik berbanding dengan poliadun biasa atau jaringan masing-masing homopolimer serta peningkatan sifat mekanik, ketahanan kimia, peningkatan ketegaran, ketahanan panas dan katahanan cuaca karena pengaruh sifat sinergitik akibat dari keserasian yang dipaksa kepada masing-masing komponen (Livatove Y.S., 1992).

Polimer jaringan saling menembus (PJM) merupakan adunan jaringan polimer-polimer yang unik karena tidak ada ikatan kovalen atau saling ikat berlaku antara komponen-komponen (Sperling L.H., 1977). Rantai polimer dipegang oleh masing-masing jaringan rangkai silang. Pencampuran dua atau lebih polimer biasanya akan membentuk morfologi multifasa karena tidak keseimbangan termodinamika diantara polimer-polimer. Tetapi jika pencampuran diikuti dengan reaksi rangkai silang, maka kinetika dan kekusutan diantara rantai sehingga mempengaruhi sifat mekanika IPN.

IPN dapat dianggap sebagai satu gabungan antara dua rangkaian polimer dalam bentuk jaringan, yang mana komponen pertama disintesis dalam kehadiran jaringan kedua (Sperling L.H., 1981). Kedua komponen tersebut tidak terikat secara kimia satu sama lain. IPN dapat disintesis dalam beberapa cara, diantaranya secara serentak dan secara berurutan.

Polimer I

Polimer II

Network

BAHAN DAN METODA

Bahan

(2)

Jurnal Sains Kimia Vol 7, No.2, 2003: 61-63

Metoda

Sintesis Prapolimer Poliuretan Thermoplastik

Prapolimer poliuretan thermoplastik telah disintesis dalam reaktor yang dilengkapkan dengan pengadukan, termometer, dan gas nitrogen. Semua reaksi dalam suasana nitrogen dengan perbandingan NCO : OH = 2 : 1 mol. Berat tertentu PEG dimasukkan kedalam reaktor dan ditambahkan TDI serta DABCO pada suhu 70oC. Reaksi dibiarkan selama 15 menit.

Perbandingan Karet Alam

Tabel 1. Nilai pebandingan karet alam (SIR-20) dengan sulfur, Zn O, TMTD, dan asam stearat

SMR 10(phr) TMTD ZnO Asam Stearat Sulfur

100 3 2 2 0,5

Sintesis IPN

Karet alam (SIR-20) yang telah tervulkanisasi, poliuretan thermoplastik telah dimasukkan kedalam Brabender Plastikoder menggunakan Mixer N50. Campuran selanjutnya diblending pada kelajuan 80 rpm.

Suhu 40oC. Campuran dilakukan

sehinggadiperoleh keadaaan yang homogen. Perbandingan penambahan poliuretan thermoplastik dan Karet alam (SIR-20) seperti Tabel 2.

Tabel 2. Perbandingan penambahan karet uretan thermoplastik dan karet alam (SIR-20)

Kode TMTD NRPU2 NRPU3 NRPU4 NRPU5

% PU 0 5 15 20 30

1000R dengan sel 1 kN. Dengan kecepatan “crosshead” 200 per menit. Sampel dipotong dalam bentuk Dum Bell menurut ASTM D 412 - 87.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Sifat mekanik dari penambahan poliuretan thermoplastik yang berbeda di dalam sistem IPN digambarkan seperti tabel 3. Kekeuatan regangan meningkat pada 24% penambahan poliuretan thermoplastik dan penambahan yang berlebihan dari poliurtan menyebabkan sifat mekanik menurun kembali. Ini dikarenakan pada penambahan 24% poliuretan thermoplastik campuran kedua komponen mencapai keserasian dan meningkatkan sifat sinergitik dari IPN tersebut atau dengan kata lain saling menenbus diantara komponen-komponen mencapai keseimbangan. Sedangkan penambahan poliuretan thermoplastik berlebih menyebabkan keserasian kedua komponen tertanggu dan menghasilkan sifat fisik komponen dari liat kebentuk yang lebih lembut. Pencampuran poliuretan thermoplastik dengan kadar yang rendah sifat mekanik telah mengalami perubahan walaupun belum mencapai tingkat yang maksimum.

Polimer jaringan saling menembus (PJM) merupakan adunan jaringan polimer-polimer yang unik karena tidak ada ikatan kovalen atau saling ikat berlaku antara komponen-komponen. Pencampuran dua atau lebih polimer biasanya akan membentuk morfologi multifasa karena tidak keseimbangan termodinamika di antara polimer-polimer.

(3)

Saling tembus polimer antara karet alam dan poliuretan (Thamrin)

NRPU3 15 165 308 2022

NRPU4 24 168 388 2181

NRPU5 30 5 0.02 1464

KESIMPULAN

Sistem IPN antara Karet alam (SIR-20) dan poliuretan thermoplastik yang dikaji menunjukkan peningkatan sifat mekanik yang maksimum apabila penambahan poliuretan thermoplastik pada 24%. Ini diakibatkan peningkatan derajat rangkai silang dari kedua komponen sehingga menghasilkan fasa yang lebih homogen dan sifat sinergetik kedua campuran meningkat. Sifat mekanik ini sangat berkaitan terhadap sifat-sifat lainnya seperti sifat fisik, morfologi dan keserasian fasa.

DAFTAR PUSTAKA

Brown R.P., 1993, Physical Testing of Rubber, 2 Ed, Elviser. London

Das, S. Shina. Eur. 1993, Polym. J. 29. 57

Livatove Y.S., 1992, Russian Chemical Reviews. 61, 122

Sperling L.H., 1977, Polymer Alloy. Pelnium press, New York

Sperling L.H., 1981, Interpenetrating Polymer Network and Related Material P. press. New York Thomas, D.A., 1978, Polymer Blends vol (edited by D.

R. Paul) Academic press, New York, Vol. 2. Xiao H.X., 1991, Advance in Interpenetrating Polymer

(4)

SAINS KIMIA

Volume : 7, 2003 ISSN : 1410 – 5152

JURNAL

(JOURNAL OF CHEMICAL SCIENCE)

AUTHORS-CO AUTHOR INDEX

Agusnar, Harry, 7, 36 Nasution, Darwin Yunus, 23

Alfian, Zul, 15, 55 Nasution, Emma Zaidar, 31

Khairi, 40 Nasution, Rumondang Bulan, 51

Khairuddin, 11 Simanjuntak, Matheus Timbul, 44

Lubis, Syamsul Bachri, 18 Siregar, Amir Hamzah, 28

Marpaung, Harlem, 26 Supeno, Minto, 59

Muis, Yugia, 4 Supri, 1

(5)

SAINS KIMIA

Volume : 7, 2003 ISSN : 1410 – 5152

JURNAL

(JOURNAL OF CHEMICAL SCIENCE)

INDEX OF SUBJECT

Amberjet 1200, 36 Logam berat, 7

Amoniak, 26 Lovi Bond, 31

Analisis, 59 Milk, 11

Asam Adipat, 1 Minyak Nilam, 59

Benzoil Peroksida, 1 Minyak Sawit, 28

Biosensor, 40 pH, 44

Bleaching Earth, 31 Phosphat, 31

CPO, 31 Polimer, 1

Cu, 15 Polimetil Metakrilat, 18

Dispersan, 18 Polistirena, 11

Distillation, 11 Poliuretan Thermoplastik, 61

Ekstrak Metanol, 51 Polivinil klorida, 23

Energi Aktivasi, 44 PTC/NTC, 59

ESI, 40 PTPO, 31

Extraction, 1 Resistivitas, 59

Fatty acid, 26 Sabun Natrium, 14

GC-MS, 26 Sel Leukimia, 51

Glukosa, 15 SEM, 28

Hexane, 11 Silicone Layer, 44

Inti Sawit, 4 SSA, 15, 55

Karet Alam, 61 Sweitenia Mahogany JACQ, 26

Kayu Kelapa Sawit, 24 Temperatur, 44

Kitosan, 15, 36 Sweitenia Mahogany JACQ, 26

Kompabilitas, 28 Tintometer, 28

Korosi, 19 Titik Didih, 59

Lateks, 4, Toksisitas, 51

Lateks pekat, 21 Transfer Elektron, 44

Logam, 15 Viskositas intrinsik, 23

(6)

SAINS KIMIA

Volume : 7 ISSN : 1410 – 5152

JURNAL

(JOURNAL OF CHEMICAL SCIENCE)

Daftar Isi

Volume 7 Nomor 1

Kopolimerisasi Cangkok Gugus Reaktif Asam Adipat dan Polistirena dengan Inisiator Benzoil Peroksida

Supri... 1-3

Pengaruh Konsentrasi Sabun Natrium dari Minyak Inti Sawit dan Waktu Penyimpanan Terhadap Tegangan Permukaan Lateks Pekat

Yugia Muis ... 4-6

Analisis Keefektifan Penggunaan Kitosan untuk Menurunkan Kadar Logam Berat

Harry Agusnar ... 7-10

Steam Distillation Extraction of 2,4,6-Tribromo Amisole in Milk Sample and Analysis Using GC-MS in EI+ Mode

Chairuddin ... 11-14

Study Perbandingan Penggunaan Kitosan Sebagai Adsorben Dalam Analisis Logam Tembaga (Cu2+) Dengan Metode Spektrofotometri Serapan Atom

Zul Alfian... 15-17

Pengaruh Konsentrasi Dispersan Polimetil Metakrilat dan Waktu Perendaman Terhadap Logam Besi dalam Air Laut

Syamsul Bachri Lubis... 18-20

Perolehan Kembali (Recovery) Amoniak dari Serum Pengolahan Lateks Pekat dengan Metode Stripping

Hamonangan Nainggolan... 21-22

Degradasi Polivivil Klorida (PVC) dalam Larutan Asam Sulfat

Darwin Yunus Nasution ... 23-25

The Analysis of Fatty Acid Components in the Seeds of Swietenia Mahogany Jacq

(7)

Volume 7 Nomor 2

Peranan Pendisperi Minyak Sawit Mentah Terhadap Kompabilitas Pencampuran Plastik Bekas (Jenis Polipropilena) dengan Bahan Pengisi Magnesium Hidroksida

Amir Hamzah Siregar ... 28-30

Manfaat Beberapa Jenis Bleaching Earth Terhadap Warna CPO (Crude Palm Oil)

Emma Zaidar Nasution ... 31-35

Studi Perbandingan Penggunaan Kitosan dan Amberjet 1200 Terhadap Penurunan Kadar Logam Tembaga Cu(II) dengan Metode Spektrofotometri Serapan Atom

Harry Agusnar ... 36-39

Pembuatan Biosensor Urea dengan Transduser Tembaga

Khairi ... 40-43

Ketergantungan Temperatur dan pH Terhadap Transpor Sefaleksin ke dalam Eritrosit Manusia Secara In Vitro

Matheus T Simanjuntak... 44-50

Skrining Toksisitas Beberapa Fraksi Metanol dari Daun Lantana camara L.

Rumondang Bulan Nasution ... 51-54

Analisis Kadar Logam Besi (Fe) dari Minyak Nilam (Patchouly Oil) yang Diperoleh dari Penyulingan dengan Menggunakan Wadah Kaca, Stainless Steel dan Drum Bekas Secara Spektrofotometri Serapan Atom

Zul Alfian... 55-58

Analisis Hambatan Karbon dalam Lingkungan Asam – Basa

Minto Supeno ... 59-60

Saling Tembus Polimer Antara Karet Alam (SIR –20) dan Poliuretan Thermoplastik

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan uraian diatas, maka peneliti ingin mencoba melakukan studi pencampuran bahan-bahan polimer yaitu poliester yang menggunakan katalis Metil Etil Keton Peroksida (MEKP)

Dimana pada perbandingan 66 phr campuran antara karet alam dan poliuretan yang ditambahkan titanium dioksida sebagai bahan pengisi sebanyak 34 phr memiliki sifat mekanik yang

Sifat morfologi dianalisa dengan Scanning Electron Microscopy (SEM), menunjukkan bahwa permukaan komposit membentuk fasa homogen antara karet alam, poliuretan dan

Analisis Sifat Termal Poliuretan Berbasis Minyak Jarak dan Toluena Diisosianat Dengan DTA dan TGA .Yogyakarta : Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas

Karet Alam SIR-10 Toluena Diisosianat.. Polipropilena Glikol

Bagaimana hasil sintesis antara Poliuretan dengan Karet Alam SIR-10. Berapakah perbandingan campuran yang tepat dalam sintesis

- Hasil Spesimen Komposit IPN Poliuretan dan Karet Alam SIR-10 Sesudah Penambahan Titanium Dioksida... Perhitungan Nilai

Setelah sampel dididihkan lalu dikeringkan pada suhu 80 o C selama 30 menit dan ditimbang, maka dapatlah persentase ikat silang setiap campuran komposit yang masih