PENYUSUNAN PAKET WISATA ALAM BERBASIS PENDIDIKAN
AGAMA ISLAM UNTUK SISWA SMP DI HUTAN
PENDIDIKAN GUNUNG WALAT SUKABUMI
MIFTACHU FIRRIDJAL
DEPARTEMEN KONSERVASI SUMBERDAYA HUTAN DAN EKOWISATA FAKULTAS KEHUTANAN
INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR
PERNYATAAN MENGENAI SKRIPSI DAN
SUMBER INFORMASI SERTA PELIMPAHAN HAK CIPTA
Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi berjudul Penyusunan paket wisata alam berbasis pendidikan Agama Islam untuk siswa SMP di Hutan Pendidikan Gunung Walat Sukabumi adalah benar karya saya dengan arahan dari komisi pembimbing dan belum diajukan dalam bentuk apa pun kepada perguruan tinggi mana pun. Sumber informasi yang berasal atau dikutip dari karya yang diterbitkan maupun tidak diterbitkan dari penulis lain telah disebutkan dalam teks dan dicantumkan dalam Daftar Pustaka di bagian akhir skripsi ini.
Dengan ini saya melimpahkan hak cipta dari karya tulis saya kepada Institut Pertanian Bogor.
Bogor, Juli 2013
Miftachu Firridjal
ABSTRAK
MIFTACHU FIRRIDJAL. Penyusunan Paket Wisata Alam Berbasis Pendidikan Agama Islam Untuk Siswa SMP di Hutan Pendidikan Gunung Walat Sukabumi. Dibimbing oleh E.K.S. HARINI MUNTASIB dan BURHANUDDIN MASYUD.
Kegiatan wisata alam telah banyak dilakukan dengan hanya bertujuan untuk rekreasi sehingga perlu adanya inovasi agar kegiatan wisata alam lebih memiliki manfaat selain rekreasi. Materi Pendidikan Agama Islam telah disampaikan kepada siswa sekolah sejak dini yang dilakukan secara normatif di dalam kelas. Tujuan penelitian ini adalah menyusun paket wisata alam berbasis pendidikan Agama Islam untuk siswa SMP di Hutan Pendidikan Gunung Walat (HPGW). Paket wisata alam berbasis pendidikan Agama Islam disusun dengan memadukan potensi wisata alam yang ada di HPGW, Materi pendidikan Agama Islam SMP dan aktifitas yang digemari siswa SMP sebagai target konsumen. Beberapa paket wisata disusun di beberapa jalur seperti jalur Base camp- Pal 130- tegakan Agahis belakang base camp dan kembali lagi ke base camp. Beberapa materi pendidikan Agama Islam yang dapat diintegrasikan dengan alam antara lain materi tentang perilaku dzalim, perilaku syukur, Allah Maha merencanakan, Allah Maha berbeda, Allah Maha berdiri sendiri, Allah Maha pemberi rizki
Kata kunci: wisata alam berbasis pendidikan Agama Islam, Hutan pendidikan Gunung Walat
ABSTRACT
MIFTACHU FIRRIDJAL. Preparation of tourism package based on islamic education for SMP student in Gunung Walat forest education Sukabumi. Supervised by E.K.S. HARINI MUNTASIB and BURHANUDDIN MASYUD.
Skripsi
sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Kehutanan
pada
Departemen Konsevasi Sumberdaya Hutan dan Ekowisata
PENYUSUNAN PAKET WISATA ALAM BERBASIS PENDIDIKAN
AGAMA ISLAM UNTUK SISWA SMP DI HUTAN
PENDIDIKAN GUNUNG WALAT SUKABUMI
MIFTACHU FIRRIDJAL
DEPARTEMEN KONSERVASI SUMBERDAYA HUTAN DAN EKOWISATA FAKULTAS KEHUTANAN
INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR
Judul Skripsi : Penyusunan Paket Wisata Alam Berbasis Pendidikan Agama Islam Untuk Siswa SMP di Hutan Pendidikan Gunung Walat
Nama : Miftachu Firridjal NIM : E34070121
Disetujui oleh
Prof Dr E.K.S. Harini Muntasib, MS Pembimbing I
Dr Ir Burhanuddin Masy’ud, MS Pembimbing II
Diketahui oleh
Prof Dr Ir Sambas Basuni, MS Ketua Departemen
PRAKATA
Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah subhanahu wa ta’ala atas segala karunia-Nya sehingga karya ilmiah ini berhasil diselesaikan. Tema yang dipilih dalam penelitian yang dilaksanakan sejak bulan Desember 2012 ini ialah ekowisata, dengan judul Penyusunan paket wisata alam berbasis pendidikan Agama Islam untuk siswa SMP di Hutan pendidikan Gunung Walat Sukabumi.
Terima kasih penulis ucapkan kepada Prof Dr E.K.S. Harini Muntasib, MS dan Dr Ir Burhanuddin Masyud selaku pembimbing serta Dr.Ir. Jajang Suryana, M.Sc yang telah banyak memberi saran. Di samping itu, penghargaan penulis sampaikan kepada Pengelola Hutan Pendidikan Gunung Walat Fahutan IPB, Yenny Astriana FF S.Hut, Indah Sulistin Rahayu, Tutia Rahmi S.Hut, Irham Fauzi, Adam Febriansyah dan Destian Nori S.Hut yang telah membantu selama pengumpulan data. Ungkapan terima kasih juga disampaikan kepada istri dan anak tercinta, ayah, ibu, serta seluruh keluarga, atas segala doa dan kasih sayangnya.
Semoga karya ilmiah ini bermanfaat.
Bogor, Juli 2013
DAFTAR ISI
DAFTAR TABEL viii
DAFTAR GAMBAR ix
PENDAHULUAN 1
Latar Belakang 1
Tujuan Penelitian 2
Manfaat Penelitian 2
METODE 2
Lokasi dan Waktu 2
Alat dan Obyek Utama Penelitian 2
Metode Pengumpulan Data 2
HASIL DAN PEMBAHASAN 3
Kondisi Umum Lokasi Penelitian 3
Potensi Kawasan HPGW Dengan Kesesuaian Materi Paket Wisata 4
Analisis Pengunjung 7
Pemilihan materi Paket Wisata 9
Sintesis materi dari hasil analisis potensi dan pemilihan materi paket wisata 12
Penyusunan Paket Wisata 13
SIMPULAN DAN SARAN 15
Simpulan 15
Saran 16
DAFTAR TABEL
1 Potensi wisata di HPGW yang dapat diintegrasikan dengan materi
paket wisata 4
2 Karakteristik responden 8
3 Obyek wisata yang disukai oleh responden 8
4 Aktifitas yang digemari responden dalam wisata alam 8 5 Materi PAI SMP sebagai materi paket wisata, hasil wawancara guru
PAI SMP 9
6 Sintesis materi paket wisata alam berbasis PAI di HPGW 12 7 Obyek dan materi wisata dalam paket “menemukan Allah di dalam
hutan” 13
DAFTAR GAMBAR
1 Pemandangan alam (a) dan aliran air (b) di jalur 1. 5 2 Potensi wisata di jalur 2 berupa tegakan Agathis dan Puspa 6 3 Pemandangan alam di jalur 3 (di dalam Goa putih (kiri)). 6
4 Potensi wisata di jalur 4. 7
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Wisata adalah kegiatan perjalanan yang dilakukan oleh seseorang atau sekelompok orang dengan mengunjungi tempat tertentu untuk tujuan rekreasi, pengembangan pribadi, atau mempelajari keunikan daya tarik wisata yang dikunjungi dalam jangka waktu sementara (Pemerintah Republik Indonesia 2009). Wisata alam merupakan salah satu jasa lingkungan yang memiliki potensi yang besar dalam meningkatkan manfaat sosial dan ekonomi dari hutan. Wisata alam alam sangat berpotensi untuk menjadikan hutan lebih bernilai ekonomi akan tetapi tetap menjaga kelestariannya.
Materi Pendidikan Agama Islam (PAI) telah disampaikan kepada siswa sekolah sejak dini. Namun penyampaian materi yang dilakukan secara normatif di dalam kelas ternyata kurang memiliki daya tarik sehingga siswa mudah bosan dan tidak bersemangat untuk memahami materi yang disampaikan (Ahmadi et al. 2004). Kondisi ini membuat siswa kurang memahami pesan dan materi yang disampaikan dengan baik, sehingga perlu adanya inovasi metode baru dalam penyampaian materi PAI. Inovasi tersebut diharapkan dapat membuat siswa lebih rileks, tidak bosan dan bersemangat dalam menerima materi yang disampaikan sehingga materi dapat difahami oleh siswa dengan lebih mudah.
Siswa Sekolah Menengah Pertama (SMP) merupakan wisatawan yang potensial sebagai konsumen wisata. Siswa SMP merupakan salah satu kelompok usia yang memiliki rasa ingin tahu hal-hal baru sangat tinggi (Wardhani et al 2008). Sarwono (2008) menjelaskan bahwa Siswa SMP adalah generasi muda dan penerus yang memiliki peranan penting dalam perjalanan bangsa. Generasi muda telah diberi amanat untuk mengemban tugas menjalankan dan memimpin bangsa Indonesia kelak. Generasi muda sebagai tumpuan dan harapan masa depan harus memiliki wawasan pengetahuan yang luas, moral dan cita-cita yang tinggi.
Sebagai hutan pendidikan, Hutan Pendidikan Gunung Walat (HPGW) memiliki banyak fungsi dan peran dalam pengembangan pengelolaan hutan baik dalam bidang ilmu pengetahuan maupun bidang lain. Hingga saat ini, HPGW memiliki fungsi sebagai lokasi program rehabilitasi, pendidikan dan penelitian, Model pemanfaatan hasil hutan bukan kayu (HHBK) dan lokasi kegiatan wisata alam.
Banyaknya wisatawan yang datang di HPGW untuk wisata membuktikan bahwa kondisi kawasan HPGW sangat sesuai untuk dijadikan lokasi wisata alam. Kegiatan wisata harus dikelola dengan baik sehingga kegiatan wisata tersebut dapat memberi kesan yang baik bagi pengunjung. Oleh karena itu perlu adanya inovasi baik dari segi fasilitas maupun program atau paket wisata dalam HPGW sehingga pengunjung yang datang di HPGW dapat menikmati kegiatan wisata yang dijalankan. Selain itu, pengunjung yang datang juga akan mendapatkan apa yang menjadi tujuan kunjunganya sesuai paket atau program yang dipilih.
2
perjalanan ini wisatawan dapat lebih memahami pesan atau materi agama yang disampaikan. Selain itu, paket wisata ini diharapkan dapat menjadikan wisatawan lebih memiliki kecintaan pada agama, serta memiliki keimanan dan ketaqwaan yang lebih besar.
Tujuan Penelitian
Penelitian ini memiliki tujuan untuk :
1. Inventarisasi potensi wisata yang ada di hutan pendidikan gunung walat sebagai obyek dalam paket wisata alam berbasis PAI.
2. Identifikasi materi PAI SMP sebagai materi paket wisata alam berbasis PAI. 3. menyusun paket wisata alam berbasis PAI untuk siswa SMP di HPGW.
Manfaat Penelitian
Manfaat dari penelitian ini adalah mengembangkan kegiatan wisata alam untuk mengenalkan dan menyampaikan pesan-pesan agama.
METODE
Lokasi dan Waktu
Penelitian ini dilaksanakan di hutan pendidikan Gunung Walat Fakultas Kehutanan IPB di Sukabumi selama 30 hari pada bulan September 2011.
Alat dan Obyek Utama Penelitian
Alat yang digunakan pada penelitian ini adalah pedoman wawancara, kamera, literatur, komputer serta alat tulis menulis lainnya. Obyek utama dalam penelitian ini adalah potensi wisata di beberapa jalur di HPGW serta materi PAI SMP.
Metode Pengumpulan Data
Penyusunan paket wisata alam berbasis PAI untuk siswa SMP dilaksanakan dalam beberapa tahapan, yaitu:
1. Identifikasi potensi wisata di HPGW
Merupakan data-data terkait potensi wisata, fasilitas, aksesbilitas dan harga akomodasi, konsumsi dan transportasi. Pengambilan data-data tersebut dilakukan dengan menggunakan beberapa tahapan, yaitu :
a. Studi literatur
Merupakan kegiatan inventarisasi obyek wisata, jalur wisata dan potensi wisata lainnya di HPGW melalui data-data literatur yang ada.
b. Observasi langsung
3 verivikasi data mengenai keberadaan dan kondisi obyek atau jalur wisata yang ada di dalam data sebelumnya.
c. Wawancara
Wawancara merupakan pengambilan data dengan melakukan interaksi dan komunikasi langsung dengan narasumber (Kusmayadi 2000). Dalam hal ini wawancara dilakukan kepada pengelola HPGW.
2. Identikasi materi PAI SMP sebagai materi paket wisata alam berbasis PAI Identifikasi materi ini mengacu pada silabus PAI SMP dan dipilih materi yang dapat diintegrasikan dengan alam dan sesuai dengan potensi wisata di HPGW. Pemilihan materi ini melibatkan dosen pembimbing serta guru PAI SMP. 3. Analisis Pengunjung
Analisis pengunjung ini dilakukan dengan wawancara kepada sasaran paket wisata, yaitu siswa SMP. Wawancara dilakukan untuk mengetahui kegiatan atau aktifitas yang disukai siswa SMP di alam atau hutan. Wawancara dilakukan kepada 60 siswa SMP yang berasal dari tiga sekolah dengan kriteria sekolah yang dekat dengan kawasan hutan, sekolah di perkotaan dan sekolah yang berada di antara kedua lokasi tersebut.
4. Penyusunan Paket Wisata Alam
Data yang terkumpul dianalisis dengan menggunakan metode deskriptif kualitatif berdasarkan persentase yang meliputi beberapa unsur yaitu potensi kawasan, materi paket wisata dan analisis pengunjung. Hasil dari analisis data ini akan dijadikan dasar dalam penyusunan paket wisata. Paket wisata alam ini tersusun dari beberapa kegiatan yang disusun dari perpaduan potensi wisata, materi PAI dan masukan sasaran pengunjung. Hal tersebut dilakukan agar tujuan dari kegiatan wisata yaitu kepuasan dari pengunjung dapat tercapai dan materi dari paket wisata ini juga dapat tersampaikan.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Kondisi Umum Lokasi Penelitian
Secara geografis Hutan Pendidikan Gunung Walat (HPGW) berada pada 106048’ 27” BT sampai 106050’29”BT dan -6054’23”LS sampai -6055’35”LS. Secara administrasi pemerintahan HPGW terletak di wilayah kecamatan Cibadak, Kabupaten Sukabumi. Sedangkan menurut administrasi kehutanan HPGW berada di wilayah Dinas Kehutanan Kabupaten Sukabumi. Luas kawasan HPGW adalah 359 Ha. Kawasan HPGW terdiri dari tiga blok, yaitu Blok Timur (Cikatomang) seluas 120 Ha, Blok Barat (Cimenyan) seluas 125 Ha, dan Blok Tengah (Tangkalak) seluas 114 Ha (Fakultas Kehutanan IPB 2009).
4
menghasilkan kayu, Pohon Damar dan Pinus juga menghasilkan getah kopal dan getah pinus. Di HPGW juga ditemukan 100 pohon plus damar, pinus, kayu afrika sebagai sumber benih dan bibit unggul.
Di areal HPGW terdapat beraneka ragam jenis satwa liar yang meliputi jenis-jenis mamalia, reptilia, dan burung. Dari kelompok mamalia terdapat babi hutan (Sus scrofa), monyet ekor panjang (Macaca fascicularis), kelinci liar (Nesolagus sp.), meong congok (Felis bengalensis), tupai (Callociurus sp.), trenggiling (Manis javanika), musang ( Paradoxurus hermaphroditic). Dari kelompok burung terdapat sekitar 20 jenis burung antara lain Elang Jawa, Emprit, Kutilang dll. Jenis-jenis reptilia antara lain biawak, ular, bunglon dan lain-lain. Selain itu terdapat juga di HPGW lebah hutan (Apis dorsata) (Fakultas Kehutanan IPB 2009).
Potensi Kawasan HPGW Dengan Kesesuaian Materi Paket Wisata
Potensi wisata di HPGW yang dapat diintegrasikan dengan materi PAI SMP disajikan pada tabel 1
Tabel 1 Potensi wisata di HPGW yang dapat diintegrasikan dengan materi paket wisata
No Jalur Potensi Wisata
1 Base camp- Pal 130 - Tegakan
Agathis belakang base camp
-Base camp
Tegakan Agathis loranthifolia,dan Pinus
merkusii, Elang-ular bido, Elang brontok, Monyet ekor panjang, aliran air
2 Base camp - camping ground
-Tegakan Agathis conoco
philips- base camp
Bajing kelapa, Cekakak sungai, tegakan
Aghatis dammara, tegakan Schima wallichii, aliran air, camping groud
3 Camping ground - Goa putih -
kawasan agroforestry - base
camp
Elang-ular bido, Musang, Cekakak sungai,
Burung Serak Jawa, tegakan Aghatis
dammara, Goa Putih, dan mata air 4 Base camp - Pal 130- stasiun
relay TVRI - Pos Kopal - Base camp
Tegakan Agathis loranthifolia, tegakan
Pinus merkusii, Monyet ekor panjang,
Elang-ular bido, Gemak loreng,
pemandangan alam, aliran air
a. Jalur Base camp- Pal 130 - Tegakan Agathis belakang base camp- Base camp
Secara umum, pada jalur ini pengunjung dapat menikmati keindahan tegakan pohon Pinus dan Agathis. Di awal perjalanan jalur ini, pengunjung dapat menikmati tegakan yang didominasi oleh tegakan Pinus serta dapat melihat aktivitas yang dilakukan oleh beberapa kelompok monyet ekor panjang yang berada di dalam tegakan tersebut. Di sekitar tegakan Pinus ini, pengunjung juga dapat mengamati proses penyadapan getah yang dilakukan oleh petani getah binaan HPGW. Selain itu, pengunjung juga dapat melihat beberapa jenis burung yang hinggap ataupun terbang di sekitar tegakan seperti Cekakak sungai, Burung
Serak Jawa (Rahmi 2011).
5 mendengarkan gemecik aliran air yang berada di sana. Selain itu, pengunjung juga dapat menikmati keindahan dari keberadaan kupu-kupu yang berkeliaran di sekitar aliran air seperti jenis Papilio memnonn, Graphium sarpedon dan lain sebagainya.
Di jalur ini, pengunjung juga dapat melakukan kegiatan mountaint bike yang jalurnya telah tersedia di jalur ini. Di akhir jalur, peserta akan menemukan keindahan tegakan Agathis yang tersusun rapi dengan diameter dan tinggi pohon yang hampir sama. Tegakan ini menyajikan pemandangan yang sangat indah. Selain itu, pengunjung juga dapat mengamati proses penyadapan getah Agathis yang akan dijadikan kopal.
b. Jalur Base camp - camping ground -Tegakan Agathis conoco philips- base camp
Secara umum, jalur ini menyajikan keindahan tegakan Agathis dan Puspa (gambar 2). Di awal jalur ini, pengunjung akan menikmati keindahan tegakan Agathis yang tersusun sangat rapi. Selain itu, pengunjung juga dapat melakukan beberapa aktivitas yang sangat menarik seperti paint ball, flying fox dan lain sebagainya. Di pertengahan jalur ini, pengunjung dapat menikmati keindahan tegakan Puspa yang berbaris rapi. Selain itu, juga dapat ditemukan aliran air mengalir sepanjang tahun dan pengunjung dapat menikmati air tersebut untuk diminum langsung. Pengunjung juga dapat menemukan beberapa satwaliar yang ada di sekitar jalur ini seperti luwak, babi hutan dan beberapa jenis burung seperti burung madu sriganti, gemak loreng dan lain sebagainya.
Di akhir jalur ini, pengunjung dapat mengunjungi persemaian yang dikembangkan oleh pengelola HPGW serta dapat belajar cara membuat bibit pohon dengan metode cabutan. Selain itu, pengunjung juga dapat melakukan kegiatan wisata menanam di akhir jalur ini karena ada beberapa titik yang dikhususkan oleh pengelola untuk dilaksanakan kegiatan menanam oleh wisatawan yang datang di HPGW.
6
c. Camping ground - Goa putih - kawasan agroforestry - base camp
Sepanjang awal jalur ini, pengunjung dapat menikmati sejuknya udara di dalam hutan sambil berjalan santai di jalur yang telah dibuat oleh pengelola. Pengunjung dapat menikmati tegakan Agathis yang berbaris rapat menyerupai hutan alam karena telah ditumbuhi beberapa jenis tumbuhan bawah yang cukup rapat dan tinggi. di tengah jalur ini, pengunjung dapat menemukan goa putih (Gambar 3). Gua Putih merupakan satu-satunya gua di HPGW yang sudah di eksplorasi. Di dalam gua putih, pengunjung dapat menikmati suara gemercik air yang menciptakan suasana alam yang sangat menarik. Potensi wisata gua putih sangat tinggi karena gua putih memiliki ornament stalaktit dan stalagmit yang indah seperti gua karst pada umumnya. Selain itu, pengunjung juga dapat menikmati gua putih yang masih sangat terjaga kemurnianya walaupun di sekitar mulut gua banyak terdapat coretan vandalisme. Di dalam gua putih juga terdapat banyak fauna gua yang jarang ditemui di luar gua seperti kelelawar, laba-laba, ketam, lipan kecil, ikan, udang dan lain-lain.
Masih di dalam jalur ini, pengunjung akan menemukan mata air terbesar yang ada di HPGW yaitu mata air Cipeureuy yang mengalir sepanjang tahun. Air yang dihasilkan mata air ini dimanfaatkan oleh warga sekitar kawasan HPGW untuk mengairi sawah dan kebutuhan sehari-hari baik untuk dikonsumsi maupun non konsumsi.
7
d. Base camp - Pal 130- stasiun relay TVRI - Pos Kopal - Base camp
Secara umum, pada jalur ini pengunjung dapat menikmati keindahan tegakan pohon Pinus dan Agathis (Gambar 4). Di awal perjalanan jalur ini, pengunjung dapat menikmati tegakan yang didominasi oleh tegakan Pinus serta dapat melihat aktivitas yang dilakukan oleh beberapa kelompok monyet ekor panjang yang berada di dalam tegakan tersebut (Gambar 4). Di sekitar tegakan Pinus ini, pengunjung juga dapat mengamati proses penyadapan getah yang dilakukan oleh petani getah binaan HPGW. Selain itu, pengunjung juga dapat melihat beberapa jenis burung yang hinggap ataupun terbang di sekitar tegakan.
Ditengah-tengah perjalanan pada jalur ini, tepatnya di sekitar Pal 130 pengunjung dapat menikmati keindahan pemandangan alam yang memadukan keindahan persawahan dan juga tegakan pohon yang serasi. Pengunjung juga dapat menikmati kesejukan udara di sekitar Pal 130 serta mendengarkan gemecik aliran air yang berada di sana. Selain itu, pengunjung juga dapat menikmati keindahan dari keberadaan kupu-kupu yang bersebaran di sekitar aliran air seperti jenis Papilio memnonn, Graphium sarpedon dan lain sebagainya.
Di ujung jalur ini, pengunjung dapat menikmati keindahan alam yang menyajikan perpaduan antara sawah, hutan, pemukiman dan jalan raya tampak dari atas bukit yang cukup indah. Selain itu, pengunjung juga dapat mengamati proses penyadapan getah Pinus di petak penelitian permanen teknologi penyadapan getah Pinus.
Analisis Pengunjung
Dalam penelitian ini, analisis pengunjung dilakukan dengan wawancara kepada siswa SMP sebagai target wisatawan dalam paket wisata ini. Wawancara dilakukan kepada 60 siswa SMP yang berasal dari tiga sekolah yaitu SMPN 1 Bogor yang mewakili sekolah yang berada di daerah perkotaan, SMPN 1 Cijeruk yang mewakili sekolah yang berada di sekitar kawasan hutan dan SMPN 1 Cibadak yang mewakili sekolah yang berada di antara dua kriteria tersebut. adapun jumlah responden di setiap sekolahnya adalah sebagai beikut (Tabel 2).
8
Tabel 2 Karakteristik responden
No. Sekolah Jumlah Responden Jenis kelamin
Laki-laki Perempuan
1 SMPN 1 Bogor 25 Siswa 11 Siswa 14 Siswa
2 SMPN 1 Cijeruk 15 Siswa 5 Siswa 10 Siswa
3 SMPN 1 Cibadak 20 Siswa 7 Siswa 13 Siswa
Dari hasil wawancara dapat diketahui bahwa mayoritas responden (80%) tidak mengetahui keberadaan HPGW, namun seluruh responden memiliki ketertarikan yang tinggi dan pernah melaksanakan kegiatan wisata alam. Beberapa obyek wisata yang paling disukai oleh responden saat melakukan kegiatan wisata alam adalah sebagai berikut (Tabel 3).
Tabel 3 Obyek wisata yang disukai oleh responden
No. Obyek wisata Jumlah responden
1. Pemandangan alam 16 Siswa
2. Suasana (udara yang sejuk) 30 Siswa
3. Vegetasi (tumbuhan) 23 Siswa
4. Satwa liar (burung, mamalia) 23 Siswa
5. Air (sungai, air terjun) 11 Siswa
Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa obyek wisata di Tabel 3 memiliki daya tarik bagi responden. Oleh karena itu, obyek wisata tersebut sangat sesuai untuk dijadikan media dalam menyampaikan materi dalam paket wisata ini. HPGW sebagai lokasi penyusunan paket wisata ini memiliki hampir seluruh obyek wisata alam yang diminati oleh responden yaitu pemandangan alam, udara yang sejuk, vegetasi dan satwaliar, mata air dan sungai.
Dari hasil wawancara juga dapat diketahui bahwa kegiatan games dan out bond merupakan kegiatan yang paling banyak diusulkan oleh para pengunjung untuk paket wisata alam berbasis PAI (Tabel 4). Hal ini menunjukkan bahwa ketertarikan pengunjung akan games dan out bond sangat tinggi jika dibandingkan dengan kegiatan yang lain. Dalam penyususnan paket wisata ini, kegiatan-kegiatan berupa permainan dan outbond harus banyak dilakukan. Berdasarkan hasil wawancara yang menunjukkan hasil yang beragam, diharapkan kegiatan ini dapat melengkapi penyampaian materi PAI di sekolah yang biasanya dilakukan dalam kelas sehingga peserta tidak bosan dan lebih rileks dalam proses menerima materi paket wisata.
Tabel 4 Aktifitas yang digemari responden dalam wisata alam
No. Responden Pendapat Jumlah (orang)
9
Pemilihan Materi Paket Wisata
Berdasarkan hasil wawancara guru PAI SMP
Pemilihan materi PAI berdasarkan hasil wawancara dengan guru SMP dilakukan untuk mengetahui materi-materi PAI SMP yang dapat diintegrasikan dengan alam. Di bawah ini merupakan uraian materi-materi PAI SMP yang dapat diintegrasikan dengan alam sesuai dengan hasil wawancara dengan guru PAI SMP. Untuk penyajian materi sesuai dengan kelas/tingkat disampaikannya materi seperti tersaji pada Tabel 5.
Tabel 5 Materi PAI SMP sebagai materi paket wisata, hasil wawancara guru PAI SMP
No. Kelas Pokok Bahasan Materi Sub materi
1 Kelas VII Akidah Sifat wajib Allah Wujud, Qidaam, Baqa’ dan
Mukhalafatul
lilhawaaditsi, Qiyaamuhu binafsihi
Asmaul Husna Aziz, Wahab, Fattah,
Khaaliq dan Razzaq,
Jamiil
Akhlak Sikap Terpuji Taat, Qanaah, Sabar dan
Kerja keras
2 Kelas VIII Akidah Iman kepada
Kitab Allah
Alquran sebagai
penyempurna kitab dan Alquran sebagai sumber segala ilmu
Akhlak Sikap Terpuji Tawakkal dan Adab makan
dan minum
Sikap Tercela Ghadzab dan Dzalim
Fiqih Makanan halal
Akhlak Sikap tercela Takabbur
Fiqih Penyembelihan
hewan
-
a. Aqidah
Materi aqidah merupakan materi yang membahas terkait keimanan manusia dengan keberadaan dan kekuasaan Allah serta ketentuan-ketentuanNYA. Materi aqidah untuk siswa SMP ini juga mengajarkan bagaimana cara beriman pada malaikat-malaikat Allah, kitab-kitab Allah, nabi-nabiNYA serta beberapa ketentuanNYA seperti hari kiamat, takdir dan lain sebagainya.
10
ada 20, namun dari 20 sifat Allah ini, 5 diantaranya dipilih untuk dijadikan materi dalam paket wisata ini yaitu wujud (ada), qidaam (terdahulu/awal), baqa’ (kekal), mukhalafatullilhawaditsi (berbeda dari yang lain), qiyaamuhu binafsihi (berdiri sendiri).
Asmaul husna merupakan nama-nama lain yang dimiliki Allah. Nama-nama tersebut merupakan cerminan dari Allah itu sendiri. Nama-Nama-nama tersebut berjumlah 99. Adapun nama-nama allah yang dapat disampaikan dalam paket wisata ini adalah Aziz (Maha perkasa), Wahhab (Maha pemberi), Fattah (Maha pembuka), Qoyyuum (Maha berdiri sendiri), Razzaq (Maha pemberi rizki).
Materi aqidah yang diajarkan pada kelas VIII lebih ditekankan bagaimana cara mengimankan pada rasul-rasul Allah dan kitab-kitab Allah, namun dalam paket wisata ini hanya akan disampaikan materi tentang kitab-kitab Allah. Materi ini akan disampaikan kepada siswa bahwa kitab Alquran merupakan kitab penyempurna dari kitab-kitab sebelumnya. Selain itu, akan disampaikan pula bahwa alquran bukan hanya sumber ilmu agama, akan tetapi alquran merupakan sumber segala ilmu baik ilmu kedokteran, ilmu sosial, ilmu alam da ilmu – ilmu yang lain.
Materi yang diajarkan dalam kelas IX adalah materi tentang hari kiamat dan ketentuan allah (qada dan qadar). Kedua materi ini akan disampaikan pada paket wisata ini. Dalam materi hari kiamat akan dibahas tentang tanda-tanda datangnya hari kiamat yang beberapa tanda-tanda tersebut merupakan fenomena alam. Selain tanda datangnya hari kiamat, akan disampaikan juga materi tentang kiamat sughra (kiamat kecil).
Materi qada’ dan qadar dijelaskan bahwa hanya akan ada beberapa hal yang sudah menjadi ketentuan Allah yang tidak bisa lagi diubah ataupun diusahakan. Sedangkan hal-hal lain merupakan hal yang bisa diusahakan oleh manusia itu sendiri sehingga manusia tidak boleh putus asa dan hanya menunggu takdir. Materi ini diharapkan dapat memotivasi dan membangkitkan semangat para peserta dalam mengusahakan sesuatu yang diinginkannya.
b. Akhlaq
Materi akhlaq merupakan materi yang membahas tentang budi pekerti. Materi ini membahas tentang tata cara bersikap baik dengan sesama manusia, manusia dengan tuhannya dan manusia dengan alam dan lingkungan sekitar. Materi yang disampaikan dalam paket wisata ini disesuaikan dengan kelas diajarkannya materi tersebut di sekolah.
Materi kelas VII hanya diajarkan tentang materi sikap terpuji yang meliputi materi taat, qanaah, sabar, kerja keras, tekun, ulet dan teliti. Materi taat akan menjelaskan materi tentang sikap menjalankan segala perintah Allah dan menjahui semua laranganNYA. Dalam materi ini, peserta paket wisata akan dijelaskan semua kewajiban manusia dalam menjaga kelestarian lingkungan yang termasuk di dalamnya hutan. Selain itu, peserta juga akan diajarkan bagaimana sikap-sikap yang mencerminkan sikap menjaga dan melestarikan lingkungan.
11 alam.demi kelestarian lingkungan. Selain materi qanaah, peserta juga akan mendapatkan materi mengenai pentingnya sikap sabar dan kerja keras.
Dalam kelas VIII, materi akhlaq yang diajarkan adalah beberapa materi tentang akhlaq terpuji dan akhlaq tercela. Dalam paket wisata ini, materi akhlaq terpuji yang dapat disampaikan adalah materi tawakkal dan tata cara makan dan minum. Sedangkan untuk materi akhlaq tercela akan disampaikan beberapa materi mengenai ghadzab, dzalim dan hasad.
Tawakkal merupakan sikap menyerahkan dan memasrahkan segala sesuatu kepada allah. Dalam paket wisata ini, peserta akan diajarkan pentingnya sikap tawakkal dan akibat jika tidak bersikap tawakkal. Sedangkan dalam materi adab makan dan minum, peserta akan diajarkan tata cara makan dan minum yang baik beserta manfaatnya. Pada materi akhlaq tercela akan disampaikan materi ghadzab atau marah. Selain itu, peserta juga akan mendapatkan materi mengenai dzalim dan hasad. Pada materi dzalim, peserta diharapkan mengetahui bahwa sikap dzalim itu juga dapat dilakukan terhadap lingkungan sekitar kita, termasuk hutan dan seisinya. Pada materi ini juga akan disampaikan beberapa akibat dari sikap dzalim yang dilakukan terhadap lingkungan. Materi hasad akan disampaikan mengenai definisi hasad dan beberapa akibat dari sikap tersebut.
Pada kelas IX, materi akhlaq yang diajarkan dan memungkinkan untuk diintegrasikan dengan alam hanya materi akhlaq tercela. Materi tersebut adalah materi takabbur. Takabur merupakan sikap tercela yang tidak boleh dilakukan oleh setiap manusia. Beberapa ahli agama mengatakan bahwa takabbur adalah pakaian tuhan, barang siapa yang takabbur berarti dia telah mengambil pakaian tuhan. Dalam paket wisata ini, akan disampaikan bahwa semua makhluq tuhan tidak diperbolehkan sombong karena manusia tidak akan memiliki kesempurnaan yang patut untuk disombongkan. Dalam materi ini akan disampaikan juga kebutuhan manusia terkait alam khususnya hutan sehingga peserta sadar akan ketergantungannya dengan hutan. Dari pemahaman tersebut peserta diharapkan sadar akan ketidaksempurnaan dirinya sehingga sikap sombong sangat tidak layak untuk dilakukan.
c. Fiqih
Fiqih merupakan materi yang mengajarkan tentang tata cara beribadah dan hukum-hukum agama. Terdapat beberapa materi yang dapat diintegrasikan dengan alam dan memungkinkan dilakukan dalam paket wisata ini. Dalam kelas VII, materi fiqih lebih banyak membahas tentang tata cara beribadah. Materi-materi tersebut tidak dapat diintegrasikan dengan alam sehingga dalam paket wisata ini tidak terdapat materi fiqih untuk kelas VII.
Dalam paket wisata ini, materi fiqih untuk kelas VIII akan dibahas tentang makanan halal dan haram. Dengan mengikuti materi ini, peserta diharapkan memahami sebab diharamkannya beberapa hewan atau satwa yang nantinya dapat diarahkan pentingnya konservasi beberapa spesies satwa liar.
12
Sintesis materi dari hasil analisis potensi dan pemilihan materi paket wisata
Sintesis materi paket wisata ini merupakan campuran atau gabungan dari analisis potensi wisata yang ada di HPGW dan pemilihan materi wisata. Berikut ini merupakan hasil sintesis materi paket wisata alam berbasis pandidikan agama islam di HPGW (Tabel 6).
Tabel 6 Sintesis materi paket wisata alam berbasis PAI di HPGW No. Jalur wisata Obyek yang
Mengamati siklus air Allah Maha ada
Pemandangan
Goa Putih Melihat keindahan goa Allah Maha indah Goa Putih Bercerita sejarah Islam Sejarah turunnya Alquran
Goa Putih Melihat dan mengamati
perilaku vandalisme
Aliran air Mengamati siklus air Allah Maha pemberi rizki Tegakan Pinus Mengamati rantai
makanan yang terjadi di dalam tegakan Pinus
13 Penyusunan Paket Wisata
Penyusunan paket wisata ini menghasilkan beberapa paket wisata yang disusun dari beberapa sintesis materi paket wisata alam berbasis PAI. Adapun contoh paket wisata alam berbasis PAI untuk siswa SMP adalah paket wisata alam “menemukan Allah di dalam hutan.
Paket wisata alam “menemukan Allah di dalam hutan” merupakan paket wisata yang menyampaikan materi akidah untuk siswa kelas VII yang dapat dilaksanakan selama sekitar 180 menit (3 jam). Paket wisata ini akan menjelaskan tentang keberadaan tuhan dan sifat-sifat tuhan dengan menggunakan media alam sebagai ciptaanNYA. Dalam paket wisata ini, peserta akan melalui “Jalur base camp - Pal 130 - tegakkan Agathis belakang base camp - base camp” (Gambar 5). Adapun obyek dan materi dalam paket wisata ini dapat dilihat pada Tabel 7.
Tabel 7Obyek dan materi wisata dalam paket “Menemukan Allah di dalam hutan”
No. Obyek Atraksi Pesan yang disampaikan
1 Tegakan Pinus Mengamati fungsi pohon Allah Maha menciptakan
Allah Maha merencanakan Mengamati rantai
makanan
Allah Maha berbeda Allah Maha berdiri sendiri
2 Aliran air Pal 130 Mengamati siklus air Allah Maha ada
Allah Maha pemberi rizki
Perjalanan dalam paket wisata ini dimulai dari base camp dan peserta akan diajak berjalan menuju Pal 130. Dalam perjalanan menuju Pal 130, peserta akan melihat tegakan pinus yang berada di sepanjang jalur. Peserta akan diajak untuk melihat dan mengamati secara langsung fungsi dari organ-organ yang dimiliki oleh pohon. Mulai dari daun yang memiliki fungsi untuk menyerap polusi udara, menyerap karbon dioksida dan memproduksi oksigen. Batang pohon berfungsi sebagai penyambung dan media transportasi untuk mendistribusikan zat yang dibutuhkan dan yang dihasilkan oleh organ pohon untuk keberlangsungan hidup pohon. Begitu juga dengan akar, akar memiliki fungsi yang sangat penting baik bagi kehidupan pohon maupun bagi lingkungan. Akar memiliki fungsi untuk menyerap hara dan air dari dalam tanah sebagai makanan dan nutrisi bagi kehidupan pohon.
14
Gambar 5 Peta jalur wisata mencari Allah di dalam hutan.
Setelah materi tersebut selesai disampaikan, peserta kembali melanjutkan perjalanan. Masih di sekitar tegakan pinus, peserta diajak untuk mengamati rantai makanan yang terjadi di dalam hutan yang berada di hadapan mereka. Peserta akan melihat dari produsen (tanaman) menghasilkan beberapa hal seperti nektar dan bunga akan dimakan oleh serangga seperti semut dan belalang atau yang disebut konsumen 1. Setelah itu, konsumen 1 akan dimakan oleh konsumen 2 yaitu burung pemakan serangga seperti walet linchi dan cipoh kacat. Jika bertemu, peserta juga akan menemukan predator sebagai konsumen 3 seperti elang- ular bido. Namun jika tidak ditemukan predator, rantai makanan akan berhenti di konsumen 2 yang akan mati dan diurai oleh mikroba untuk kesuburan tanah dan menambah hara dalam tanah. Hara dalam tanah ini akan diserap kembali sebagai makanan oleh produsen begitu seterusnya.
Berdasarkan hasil pengamatan peserta terhadap rantai makanan ini, dapat disimpulkan bahwa Allah menciptakan siklus energi dalam rantai makanan tersebut menunjukkan bahwa semua ciptaanNYA bergantung terhadap zat lain yang berupa makanannya. Kepunahan salah satu komponen akan berpengaruh terhadap komponen yang lainnya. Hal ini yang membedakan keberadaan Allah sebagai Zat yang Maha berbeda dan Maha berdiri sendiri karena Allah tidak akan bergantung kepada siapapun.
15 Selain itu, peserta juga akan mengamati aliran air ini mengalir ke persawahan dan pemukiman warga milik warga sekitar. Air yang mengalir tersebut digunakan oleh warga sekitar untuk dikonsumsi sehari-hari, untuk pengairan sawah dan untuk MCK. Hal ini menunjukkan bahwa keberadaan air tersebut sangat penting bagi kehidupan sehari-hari dan keberadaan air tersebut sebagai karunia Allah merupakan rizki yang tak ternilai harganya.
Di dalam tegakan Agathis, peserta akan diajak untuk melihat proses penyadapan getah Agathis yang dilakukan di HPGW. Peserta akan melihat proses penyadapan getah mulai dari proses pelukaan pohon, pembuatan saluran hingga pemanenan getah. Selain itu, peserta juga akan dijelaskan manfaat dan kegunaan getah Agathis dalam kehidupan sehari-hari seperti digunakan untuk pelapis kertas, plastik, vernis, bahan korek api dan lain sebagainya. Setelah peserta memahami besarnya nilai dari getah Agathis ini, peserta juga akan memahami bahwa Allah menciptakan pohon juga tidak hanya memiliki fungsi ekologi saja, namun juga nilai ekonomis yang tinggi, dan itu merupakan karunia Allah sang Maha pemberi rizki yang tak terhitung nilainya. Allah memberikan rezeki kepada hambaNYA dengan cara yang tak terduga, bahkan di dalam hutan pun terdapat rezeki yang tak ternilai harganya.
SIMPULAN DAN SARAN
Simpulan
Paket wisata alam berbasis pendidikan Agama Islam di HPGW disusun untuk menghargai alam yang ada di HPGW yang berupa hutan berdasarkan materi PAI. Jalur yang dapat dijadikan obyek dalam penyampaian materi PAI adalah jalur Base camp- Pal 130 - tegakan Damar belakang base camp - base camp, Base camp - Camping ground -Tegakan Agathis conoco philips- base camp,
Camping ground - Goa Putih - kawasan agroforestry - base camp, dan jalur Base camp - Pal 130 - stasiun relay TVRI - Pos Kopal - Base camp, Dengan obyek wisata tegakan Agathis loranthifolia, tegakan Pinus merkusii, beberapa jenis mamalia (Monyet ekor panjang, Babi hutan, Luwak), beberapa jenis burung (Elang Ular bido, Cekakak sungai, Cekakak jawa), goa putih, pemandangan alam dan aliran air.
16
Saran
Hasil penelitian ini diharapkan dapat ditindaklanjuti oleh pengelola HPGW sebagai salah satu paket wisata bagi pengunjung yang datang ke HPGW terutama pengunjung yang berusia setingkat SMP. Selain itu, penelitian ini diharapkan dapat dijadikan oleh guru SMP sebagai salah satu bahan materi yang diajarkan terhadap peserta didik sehingga siswa lebih santai dan senang dalam memahami materi pelajaran.
Daftar Pustaka
Ahmadi, Abu, Noor Salimi. 2004. Dasar-Dasar Pendidikan Agama Islam Perguruan Tinggi. Jakarta (ID) :Bumi Aksara
Avenzora R. 2008. Ekoturisme-Evaluasi tentang konsep. Di dalam : Avenzora R. Ekoturisme-Teori dan Praktek. Nias (ID): BRR NAD
Chandra A. 2010. Silabus dan RPP KTSP Pendidikan Agama Islam SMP.[internet]( www. Aguschandra.com ) (11 Juli 2011)
Fakultas kehutanan IPB. 2009. Rencana Pembangunan Hutan Pendidikan Gunung Walat 2009-2013. Bogor (ID): Fakultas kehutanan. Institut pertanian Bogor.
[HIMAKOVA] Himpunan Mahasiswa Konservasi Sumberdaya Hutan dan Ekowisata. 2007. Laporan Kegiatan eksplorasi Flora Fauna Indonesia (RAFLESIA): Eksplorasi Keanekaragaman Hayati Dalam Pengembangan Ekowisata Di Hutan Pendidikan Gunung Walat, Sukabumi Departemen Konservasi Sumberdaya Hutan Fakultas Kehutanan IPB. Bogor (ID).
Kesrul M 2003. Penyelenggaraan Opersi Perjalanan Wisata. Jakarta (ID): PT Gramedia Widia sarana Indonesia
Kusmayadi. 2000. Metode Penelitian. Jakarta (ID): Bumi Aksara
Muawin AH. 2009. Hutan Pendidikan Gunung Walat.[Internet] http://herumuawin.multiply.com) (9 Mei 2011)
journal/item/114/HUTAN PENDIDIKAN GUNUNG WALAT
Muntasib H, Avenzora R, Rachmawati E, Meilani R. 2005. Paket Ekowisata Kabupaten Bogor. Laporan Akhir. Laboratorium Rekreasi Alam Departemen Konservasi Sumberdaya Hutan dan Ekowisata. Bogor (ID): Fakultas Kehutanan. Institut Pertanian Bogor dan Dinas Pariwisata Seni dan Budaya Kabupaten Bogor.
Pemerintah Republik Indonesia. 2000. Undang-Undang republik Indonesia Nomor 41 tahun 2000 tentang Kehutanan.
Rahmi T. 2011. Potensi Burung Untuk Pengembangan Wisata Birdwatching Di Hutan Pendidikan Gunung Walat, Sukabumi, Jawa Barat.[skripsi]. Bogor (ID): Institut Pertanian Bogor
Sarwono A. 2008. Pendidikan Agama Islam Umum Untuk Remaja. Jakarta (ID): Penerbit Kansius
Suyitno. 2006. Perencanaan Wisata. Yogyakarta (ID): Penerbit Kansius
17 RIWAYAT HIDUP
Penulis lahir di Sidoarjo 30 Mei 1989. Penulis merupakan anak kedua dari lima bersaudara pasangan Bapak Irdjam dan Ibu Masruchah. Penulis menyelesaikan pendidikan sekolah menengahnya di MTs Unggulan PP. Amanatul Ummah Surabaya dan MA Unggulan PP. Amanatul Ummah Surabaya. Penulis melanjutkan ke jenjang sarjana di Institut Pertanian Bogor Fakultas Kehutanan Departemen Konservasi Sumberdaya Hutan dan Ekowisata melalui jalur PBSB (Program Beasiswa Santri Berprestasi) Kementrian Agama Republik Indonesia.
Selama perkuliahan penulis aktif di beberapa organisasi seperti Himakova (Himpunan Mahasiswa Konservasi Sumberdaya Hutan dan Ekowisata) sebagai wakil ketua umum, CSS Mora IPB (Asosiasi Penerima Beasiswa PBSB IPB) sebagai ketua Bidang Pengembangan Sumberdaya Manusia dan CSS Mora Nasional sebagai staf Departemen Pengembangan Sumberdaya Manusia. Kegiatan lapang yang pernah diikuti oleh penulis antara lain Studi Konservasi Lingkungan (Surili) di Taman Nasional Manupeu Tanadaru NTT (2009) dan Taman Nasional Sebangau Kalimantan Tengah (2010), Eksplorasi Flora dan Fauna Indonesia (Rafflesia) di Cagar Alam Rawa Danau dan Gunung Tukung Gede Jawa Barat (2009) dan Cagar Alam Gunung Burangrang Jawa Barat (2010).