• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengemasan Atmosfir Termodifikasi Bawang Daun (Alium ampeloprosum) Rajangan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Pengemasan Atmosfir Termodifikasi Bawang Daun (Alium ampeloprosum) Rajangan"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

PENGEMASAN ATMOSFIR TERMODIFIKASI

BAWANG DAUN (

Alium ampeloprosum

) RAJANGAN

S U G I A R T O

SEKOLAH PASCA SARJANA

INSTITUT PERTANIAN BOGOR

(2)

ABSTRACT

SUGIARTO. Effects of Modified Atmospheres Packaging on Quality Shredded Leek. Under the directon of HADI K. PURWADARIA and ILLAH SAILAH

Shredded leek is highly perishable and needs appropriate storage condition for longer shelflife. One of the storage technique is modified atmosphere packaging combined with low-temperature storage. At the ambient temperature storage, shredded leek has only a 3 day shelflife. The research results indicated that storing shredded leek at lower temperature provided a longer shelflife : 10 days at 10 oC and 20 days at 5 oC. The respiration rate during storage is 15.06 ml O2/kg.hr and 14.21

ml CO2/kg.hr. The atmospheric composition 3-5% oxygen and 3-5%

(3)

ABSTRAK

SUGIARTO. Pengemasan Atmosfir Termodifikasi untuk Bawang Daun (Alium ampeloprosum) Rajangan. Dibimbing oleh HADI K. PURWADARIA dan ILLAH SAILAH.

Bawang daun (Allium ampeloprasum var. porrum) merupakan salah satu jenis produk hortikultura yang banyak digunakan sebagai bumbu penyedap dalam berbagai olahan pangan. Seperti halnya produk hortikultura pada umumnya, bawang daun mudah rusak baik karena layu ataupun karena pembusukan. Kerusakan akan semakin cepat jika bawang daun dirajang (terolah minimal). Sementara itu pasar untuk produk sayuran terolah minimal termasuk bawang daun mulai terbentuk. Permintaan bawang daun rajangan datang dari restoran-restoran siap saji. Sebagai contoh bawang daun rajangan digunakan sebagai bahan taburan pada menu bubur ayam dan sup.

Untuk mendapatkan bawang daun terolah minimal dengan umur simpan yang relatif panjang, perlu diperhatikan penanganan pasca panen yang sesuai. Salah satu teknik penanganan pasca panen adalah penyimpanan di dalam atmosfir yang dimodifikasi atau terkendali dan dikombinasikan dengan penyimpanan pada suhu rendah.

Tujuan penelitian ini adalah untuk menentukan laju respirasi bawang daun rajangan pada tiga tingkat suhu penyimpanan, menentukan komposisi atmosfir yang sesuai untuk penyimpanan bawang daun rajangan, membuat desain kemasan, dan menentukan umur simpannya.

Laju respirasi rata-rata bawang daun rajangan selama penyimpanan adalah 34.72ml O2/kg.jam dan 64.93 ml CO2/kg.jam

(suhu kamar), 19.51 ml O2/kg.jam dan 20.59 ml CO2/kg.jam (suhu 10 o

C) dan 15.06 ml O2/kg.jam dan 14.21 ml CO2/kg.jam (suhu 5 oC).

Penyimpanan bawang daun rajangan selama 14 hari pada atmosfir yang dimodifikasi memberikan hasil sebagai berikut. Susut bobot bawang daun rajangan selama 14 hari penyimpanan pada atmosfir dengan O2 3-5% dan CO2 3-5% adalah 7.76% paling rendah

daripada penyimpanan pada kondisi atmosfir lainnya, dan yang paling tinggi adalah penyimpanan pada udara normal, yaitu 14.80%. Perubahan warna bawang daun rajangan selama penyimpanan yang terjadi adalah peningkatan kecerahan (L) dari 33.06 menjadi 33.50 (O2

3-5% dan CO2 3-5%), dan peningkatan nilai a dari (-) 9.84 menjadi (-)

4. Perubahan nilai sensoris terendah dibandingkan bawang daun rajangan segar adalah bawang daun rajangan yang disimpan pada atmosfir dengan O2 3-5 % dan CO2 3-5%.

Daerah atmosfir termodifikasi untuk bawang daun rajangan adalah O2 3-5% dan CO2 3-5%. Daerah atmosfir termodifikasi tersebut

(4)

sebelum dibuka 104.5 cm2. Kantung kemasan tersebut untuk bawang

daun dengan bobot 100 g.

Pengemasan bawang daun rajangan dengan film LDPE dan pengemasan hampa dengan film LDPE untuk penyimpanan selama 10 hari menyebabkan perubahan warna, rasa, aroma, dan tekstur yang tidak nyata. Nilai sensoris warna, rasa, aroma dan tekstur bawang daun rajangan setelah 10 hari penyimpanan tidak berbeda nyata dengan niali sensoris bawang daun rajangan baru. Penyimpanan selama 14 hari mulai menunjukkan perubahan parameter mutu yang mulai nampak. Susut bobot bawang daun yang disimpan secara atmosfir termodifikasi adalah sekitar 7% untuk penyimpanan selama 14 hari.

(5)

PERNYATAAN MENGENAI TESIS DAN SUMBER INFORMASI

Dengan ini saya menyatakan bahwa Tesis Pengemasan Atmosfir Termodifikasi Bawang Daun (Alium ampeloprosum) Rajangan adalah karya saya sendiri dan belum diajukan dalam bentuk apapun kepada perguruan tinggi mana pun. Sumber informasi yang berasal atau dikutip dari karya yang diterbitkan maupun yang tidak diterbitkan dari penulis lain telah disebutkan dalam teks dan dicantumkan dalam Daftar Pustaka di bagian akhir tesis ini.

Bogor, Oktober 2005

(6)

PENGEMASAN ATMOSFIR TERMODIFIKASI

BAWANG DAUN (

Alium ampeloprosum

) RAJANGAN

S U G I A R T O

Tesis

Sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Magister Sains pada

Program Studi Teknologi Pasca Panen

SEKOLAH PASCA SARJANA

INSTITUT PERTANIAN BOGOR

(7)

Judul Tesis : Pengemasan Atmosfir Termodifikasi Bawang Daun (Alium ampeloprosum) Rajangan

Nama : Sugiarto NRP : 99549

Program Studi : Teknologi Pasca Panen

Menyetujui,

1. Komisi Pembimbing

Prof. Dr. Ir. Hadi K. Purwadaria, MSc. Dr. Ir. Illah Sailah, MS

Ketua Anggota

Mengetahui,

2. Ketua Program Studi Teknologi Pasca Panen

Dr. Ir. I. Wayan Budiastra, M.Agr

3. Dekan Sekolah Pascasarjana

Prof. Dr. Ir. Syafrida Manuwoto,, MSc

(8)

RIWAYAT HIDUP

Penulis dilahirkan di Surabaya pada tanggal 18 Mei 1969 sebagai anak kedua dari pasangan Poniso dan Sukarti. Pendidikan sarjana ditempuh di Program Studi Teknologi Industri Pertanian, Fakultas Teknologi Pertanian IPB, lupus pada tahun 1993. pada tahun 1999, penulis diterima di Program Studi Teknologi Pasca Panen. Beasiswa Pendidikan diperoleh dari Departemen Pendidikan Nasional Republik Indonesia melalui Program BPPS.

(9)

PRAKATA

Puji syukur penulis panjatkan keha dirat Allah SWT atas segala karunia -Nya sehingga karya ilmiah ini berhasil diselesaikan. Tema yang dipilih dalam penelitian yang dilaksanakan pada Bulan Maret-September 2003 ini hádala Pengemasan Atmosfir Termodifikasi Bawang Daun (Alium ampeloprosum) Rajangan.

Terima kasih penulis ucapkan kepada:

1. Prof. Dr. Ir. Hadikaria Purwadaria, MSc. dan Dr. Ir. Illah Sailah, MS selaku pembimbing atas bimbingan dan bantuan dana untuk penyelesaian penelitian dan tesis ini.

2. Dr. Ir. Seroso, MAgr. Selaku penguji atas masukannya untuk perbaikan tesis ini.

3. Ir. Muhammad Zein Nasution, MAppSc., Dr. Ir. Irawadi Djamaran, dan Dr. Ir. Ani Suryani, DEA atas dorongan semangat dan bantuan dananya untuk penyelesaian studi penulis.

4. Bapak Sulyaden (Laboratorium TPPHP-TEP), Ibu Egnawati dan Para Teknisi Laboratoria di Departemen Teknologi Industri Pertanian atas bantuannya selama penelitian berlangsung.

5. Ketua Program Studi Teknologi Pasca Panen dan Pimpinan Sekolah Pascasarjana IPB yang telah memberikan kelonggaran masa studi kepada penulis untuk menyelesaikan studi.

6. Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Departemen Pendidikan Nasional Republik Indonesia c/q Program BPPS yang telah memberikan beasiswa BPPS selama penulis studi di program S2.

7. Keluarga besar Poniso dan Suharto atas segala do’a dan dorongannya.

8. Semua pihak yang telah membantu dan mendorong penulis untuk menyelesaikan penelitian dan penulisan tesis.

Semoga karya ilmiah ini bermanfaat.

Bogor, Oktober 2005

(10)

DAFTAR ISI

Halaman

DAFTAR TABEL... ix

DAFTAR GAMBAR... x

DAFTAR LAMPIRAN... xii

I. PENDAHULUAN... 1

A. Latar Belakang ... 1

B. Tujuan Penelitian ... 3

II. TINJAUAN PUSTAKA... 4

A. Bawang Daun... 4

B. Respirasi... 5

C. Penyimpanan Suhu Rendah ... 9

D. Penyimpanan Dalam Atmosfir Termodifikasi ... 10

E. Kemasan... 12

F. Pengolahan Minimal... 13

G. Konsentrasi Keseimbangan O2 Dan CO2 Dalam Kemasan... 15

H. Desinfestasi ... 16

III. METODOLOGI PENELITIAN... 17

A. Tempat Dan Waktu... 17

B. Bahan Dan Alat... 17

C. Tahapan Penelitian... 18

1. Penentuan Waktu Desinfestasi ... 18

2. Pengukuran Laju Respirasi... 20

3. Penentuan Konsentrasi O2 Dan CO2 Optimum... 20

4. Penentuan Jenis Film Kemasan Dan Bobot Bawang Daun Dalam Kemasan ... 21

5. Penentuan Umur Simpan Bawang daun Yang Dikemas Secara Atmosfir Termodifikasi Dalam kemasan Terpilih ... 22

6. Rancangan Percobaan... 23

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN... 24

A. Penelitian Pendahuluan... 24

B. SOP Perajangan... 25

C. Pengukuran Laju Respirasi ... 26

D. Penentuan Komposisi Udara Optimum ... 35

1. Pengaruh Konsentrasi O2 Dan CO2 Terhadap Susut Bobot Bawang Daun Rajangan... 35

2. Pengaruh Konsentrasi O2 Dan CO2 Terhadap Perubahan Warna Bawang Daun Rajangan... 41

3. Pengaruh Konsentrasi O2 dan CO2 terhadap Nilai Sensoris . ... 46

E. Penentuan Jenis Film Kemasan Dan Luas Permukaannya ... 47

Referensi

Dokumen terkait

Pasal 2 ayat 3 mengatur tentang kewenangan pemerintah di bidang kelautan yang meliputi: (1) penetapan kebijakan dan pengaturan eksplorasi, konservasi,

Dari Kunjungan yang telah dilakukan selama pertengahan Juli hingga Agustus 2016 terhadap Bapak I Ketut Gungsir, penulis dapat menyimpulkan bahwa masalah

Pada penelitian ini dilakukan studi secara detail mengenai perbedaan distribusi tekanan, kecepatan, CL, CD dengan α antara airfoil simetris dan airfoil yang tak

Procedia Manufacturing enables fast dissemination of its content so that conference delegates can publish their papers in a dedicated online issue on Sciverse ScienceDirect under

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh penambahan madu dan Lactobacillus bulgaricus pada konsentrasi yang berbeda terhadap kualitas yoghurt susu

Hasil yang diperoleh dari analisis film tersebut diketahui proses tuturan ujaran dari tiap dialog yang terdapat dalam scene makna bahasa serta simbol yang digunakan yang berhubungan

Berdasarkan analisis data penelitian, dapat ditarik kesimpulan bahwa metode yang digunakan oleh keluarga single parent di Desa Monggot dalam pendidikan moral

Bioinformatika berupa sistem manajemen informasi yang meliputi database biologi molekul dan software sebagai tools untuk mengelola dan menganalisis data biologis