• Tidak ada hasil yang ditemukan

Sistem informasi pelayanan pembuatan sertifikat tanah Kantor Pertanahan Kota Bandung : laporan kerja praktek

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Sistem informasi pelayanan pembuatan sertifikat tanah Kantor Pertanahan Kota Bandung : laporan kerja praktek"

Copied!
52
0
0

Teks penuh

(1)
(2)

Daftar Riwayat Hidup

Nama : Dea Ramadhanisa Sukma

Tempat/ Tgl. Lahir : Bandung, 15 Maret 1992

Jenis Kelamin : Perempuan

Alamat : Jl. Cijerah 2 Blok 22 No. 97

RT/RW : 02/02

Kelurahan : Gempol Sari

Kecamatan : Bandung Kulon

Agama : Islam

Pekerjaan : Pelajar/Mahasiswa

Nama Sekolah Tahun

SDN Mandiri 1 1997 - 2003

SMPN 36 Bandung 2003 – 2006

(3)

Nama : Radeawan Rizkia Putra

Tempat/ Tgl. Lahir : Bandung, 22 Desember 1990

Jenis Kelamin : Laki-Laki

Alamat : Jl. Siti Mariah I No. 288/86

RT/RW : 001/002

Kelurahan : Jamika

Kecamatan : Bojongloa Kaler

Agama : Islam

Pekerjaan : Pelajar/Mahasiswa

Nama Sekolah Tahun

SDN Raya Barat I 1997 – 2003

SMPN 33 Bandung 2003 – 2006

SMAN 18 Bandung 2006 – 2009

(4)

Daftar Riwayat Hidup

Nama : Ardy Mardiana

Tempat/ Tgl. Lahir : Garut, 03 Maret 1991

Jenis Kelamin : Laki-Laki

Alamat : Cikopo

RT/RW : 02/02

Kelurahan : Panawa

Kecamatan : Pamulihan

Kabupaten : Garut

Agama : Islam

Pekerjaan : Pelajar/Mahasiswa

Nama Sekolah Tahun

SDN Panawa II 1997 - 2003

SMPN 6 Garut 2003 – 2006

SMAN 1 Garut 2006 – 2009

(5)

LAPORAN KERJA PRAKTEK

Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Mata Kuliah Kerja Praktek Program Diplomat III Jurusan Manajemen Informatika

Di Susun Oleh :

DEA RAMADHANISA SUKMA 10909070

RADEAWAN RIZKIA PUTRA 10909073

ARDY MARDIANA 10909074

PROGRAM STUDI MANAJEMEN INFORMATIKA FAKULTAS TEKNIK DAN ILMU KOMPUTER

UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA BANDUNG

(6)

SISTEM INFORMASI PELAYANAN PEMBUATAN

SERTIFIKAT TANAH DI KANTOR PERTANAHAN

(7)

Laporan Kerja Praktek

Diajukan untuk memenuhi syarat Mata Kuliah Kerja Praktek

Program Diplomat III Jurusan Manajemen Informatika

Oleh :

Dea Ramadhanisa Sukma NIM.10909070 Radeawan Rizkia Putra NIM. 10909073 Ardy Mardiana NIM. 10909074

Bandung, 20 Oktober 2011

Pembimbing Jurusan, Pembimbing Lapangan,

Wahyu Nurjaya WK, ST.Mkom Budi Mulyana, SP

NIP. NIP. 19690617 199703 1 002

Ketua jurusan Manajemen Informatika

Dadang Munandar, S.E..M.Si

(8)

KATA PENGANTAR

Bismillaahirrahmaanirrahiim

Puji dan syukur kami ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Kuasa,

karena berkat rahmat dan karunia-Nya kami dapat menyelesaikan laporan

praktek kerja lapangan ini. Kami juga bersyukur atas berkat rezeki dan

kesehatan yang diberikan kepada kami sehingga kami dapat mengumpulkan

data-data materi pembuatan laporan ini. Kami telah berusaha semampu

kami untuk mengumpulkan berbagai macam data tentang yang kamu

butuhkan. Laporan praktek kerja lapangan ini kami beri judul “SISTEM

INFORMASI PELAYANAN PEMBUATAN SERTIFIKAT TANAH DI

KANTOR PERTANAHAN KOTA BANDUNG” .

Laporan Kuliah Kerja Praktek ini diajukan sebagai salah satu syarat

untuk menempuh Program Studi Diplomat tiga (3) Jurusan Manajemen

Informatika Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer .

Mengingat keterbatasan, pengetahuan, kemampuan, pengalaman dan

waktu dari penulis, maka penulis sadari bahwa laporan ini tidak luput dari

berbagai kekurangan. Oleh karena itu, penulis sangat mengharapkan saran

dan kritik yang dapat membangun untuk perbaikan serta penambahan

pengetahuan bagi penulis khususnya, dan untuk pihak lain yang

membutuhkan pada umumnya.

Selama menyusun laporan ini, penulis banyak menerima bimbingan,

arahan, bantuan dan dorongan yang sangat berarti. Sehubungan dengan itu,

pada kesempatan ini penulis ingin menyampaikan rasa terima kasih yang

sedalam-dalamnya kepada semua pihak atas bantuan dan kerja samanya

kepada :

1. Ir. Eddy Suryanto Soegoto, MSc. Selaku Rektor Universitas Komputer

Indonesia

2. Prof. Dr.Ir. Ukun Sastraprawira, M.sc. Selaku Dekan Fakultas Teknik

Universitas Komputer Indonesia.

3. Bapak Dadang Munandar, S.E.,M.Si. selaku Ketua Jurusan Manajemen

(9)

memberikan ijin, serta banyak sekali meluangkan waktu untuk

memberikan petunjuk dalam menyelesaikan laporan ini.

5. Bapak Sri Mujiantono selaku Kepala Badan Pertanahan Nasional Kota

Bandung.

6. Bapak Mangara, EPM, SH, MH selaku Kepala Seksi Pengendalian dan

Pemberdayaan di Kantor Pertanahan Kota Bandung.

7. Ibu Dra. Lisa Riyanti. Selaku Plt. Kepala Seksi Pengaturan dan Penataan

Pertanahan di Kantor Pertanahan Kota Bandung.

8. Bapak Budi Mulyana, SP selaku Kepala Sub Seksi Pemberdayaan

Masyarakat di Kantor Pertanahan Kota Bandung.

9. Bapak Ahmad Ridwana, SH selaku Kepala Sub Seksi Penatagunaan

Tanah dan Kawasan Tertentu.

10. Seluruh staff Kantor Badan Pertanahan Kota Bandung.

11. Ibu dan Bapak, serta kakak dan adik-adik yang telah memberikan doa

dan dukungan yang tidak ternilai.

12. Teman-teman seperjuangan di kelas MI-18 atas bantuan dan doa kepada

penulis.

Akhir kata penulis sampaikan rasa terima kasih bagi semua pihak

yang secara langsung maupun tidak langsung terlibat dalam penyelesaian

laporan ini yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu. Semoga laporan

mata kuliah Kerja Praktek ini dapat memberikan manfaat yang optimal bagi

penulis khususnya dan kita semua pada umumnya.

Bandung, 20 Oktober 2011

(10)

DAFTAR ISI

LEMBAR JUDUL

LEMBAR PENGESAHAN ... i

KATA PENGANTAR... ii

DAFTAR ISI... iv

DAFTAR GAMBAR... vi

DAFTAR SIMBOL... vii

DAFTAR LAMPIRAN... ix

DAFTAR TABEL ... x

DAFTAR RIWAYAT HIDUP ... xi

BAB I PENDAHULUAN... 1

1. 1 Latar Belakang Praktek Kerja Lapangan... 1

1. 2 Identifikasi dan Rumusan Masalah... 2

1. 3 Maksud dan Tujuan Kerja Praktek Lapangan ... 3

1. 4 Batasan Masalah... 4

1. 5 Lokasi dan Waktu Kerja Lapangan... 4

BAB II LANDASAN TEORI... 6

2.1 Pengertian Sistem... 6

2.1.1 Elemen Sistem... 7

2.1.2 Karakteristik Sistem... 8

2.1.3 Klasifikasi Sistem... 9

2.2 Pengertian informasi... 11

2.3 Pengertian Sistem Informasi... 12

2.4 Metode Pendekatan Sistem... 13

2.4.1 Metode Pendekatan Sistem... 13

2.4.2 Alat Bantu Analisis... 13

2.5 Pengertian Basis Data... 15

BAB III PROFIL PERUSAHAAN... 16

3.1 Tinjuan Umum Badan Pertanahan Nasional... 16

3.1.1 Sejarah Badan Pertanahan Nasional ... 16

3.1.2 Bidang Garapan Badan Pertanahan Nasional... 18

3.2 Struktur Organisasi Perusahaan... 19

3.3 Deskripsi Kerja... 20

BAB IV ANALISIS KERJA PRAKTEK... 25

4.1 Analisis Sistem Yang Sedang Berjalan... 25

4.1.1 Analisis Dokumen... 25

4.1.2 Analisis Prosedur Yang Sedang Berjalan... 27

4.1.2.1 Flowmap... 28

4.1.2.2 Diagram Konteks... 30

4.1.2.3 Data Flow Diagram... 30

(11)

4.2.2.1 Flow Map... 33

4.2.2.2 Diagram Konteks ... 34

4.2.2.3 Data Flow Diagram ... 35

4.2.2.4 Kamus Data ... 36

4.2.3 Evaluasi Terhadap Sistem Yang Diusulkan ... 38

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN... 39

5.1 Kesimpulan... 39

5.2 Saran ... 39

(12)

DAFTAR PUSTAKA

Buku

1. Arifin Yusuf, Anlisa perancangan Sistem Informasi, 2007

2. Yogiyanto, HM, Akt, MBA, Ph.D., “ANALISIS & DISAIN SISTEM INFORMASI: Pendekatan Terstruktur Teori dan Praktek Aplikasi

Bisnis”, Edisi Kedua, Cetakan Pertama, Penerbit ANDI Yogyakarta, 1999.

Online :

http://id.wikipedia.org/wiki/Sistem_informasi

http://blog.re.or.id/konsep-dasar-sistem-elemen-sistem.htm

(13)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1.Latar Belakang Praktek Kerja Lapangan

Sistem informasi merupakan salah satu sistem yang berpengaruh

terhadap kelancaran dan kesuksesan suatu organisasi, salah satunya

berguna untuk menunjang aktifitas sebuah perusahaan dalam

menghasilkan sebuah informasi yang dapat dimanfaatkan guna untuk

mengetahui hasil atau prestasi yang telah dicapai.

Saat ini Teknologi Informasi yang merupakan bagian dari IPTEK

telah mengalami perkembangan yang signifikan, dimana hal itu telah menjadi tren dan perusahaan-perusahaan mulai mencoba memanfaatkan

atau memadukan teknologi informasi kedalam sistem informasi

diperusahaannya dengan tujuan membuat sebuah sistem informasi

perusahaan yang lebih baik dan efektif. Pembangunan sistem informasi

yang modern dari sebuah perusahaan akan sangat menunjang dari proses

pencitraan terhadap publik eksternal dari perusahaan tersebut, karena

dengan sistem informasi yang canggih maka publik akan dengan mudah

mengakses informasi dari perusahaan tersebut .

Seperti halnya yang mungkin harus dilakukan oleh Badan

Pertanahan Kota Bandung, dalam membangun sistem informasi di

internal perusahaan, salah satunya seperti Sistem Informasi Pelayanan

Pemohon dimana masih terdapat masalah yang memperlambat proses

pelayanan pelanggan yang diantaranya :

1. Sistem Informasi pelayanan pemohon yang sedang berjalan di

Badan Pertanahan Kota Bandung masih dilakukan secara manual

atau konvensional, sehingga masih menghabiskan waktu yang

(14)

2. Kurangnya efektifitas dan efisiensi (dalam memberikan informasi

persyaratan yang harus dipenuhi pemohon dan perkiraan waktu

yang dibutuhkan dalam melakukan pembuatan sertifikat,

memerlukan waktu yang tidak sedikit untuk menghasilkan

informasi tersebut karena sebelum menghasilkan informasi

tersebut resepsionis menyerahkan data dan kebutuhan pemohon

kepada bagian analis).

Pembangunan sistem informasi yang modern di sebuah perusahaan berhubungan erat dengan salah satu tujuan universitas yaitu

menghasilkan SDM yang siap untuk mengembangkan ilmunya dan

menjadi seorang analisis sistem informasi di sebuah perusahaan, perlu

diadakannya pembelajaran dimana mahasiswa mencoba melatih

pengetahuannya di dunia kerja.

Oleh karena itu dalam rangka melaksanakan tugas untuk memenuhi

salah satu nilai mata kuliah Kerja Praktek penulis akan menuangkan

suatu deskripsi dalam Kerja Praktek dengan judul “SISTEM

INFORMASI PELAYANAN PEMBUATAN SERTIFIKAT TANAH DI KANTOR PERTANAHAN KOTA BANDUNG”, Penulis pun

berharap mendapat manfaat pembelajaran secara langsung mengenai

dunia kerja dan memperoleh pengalaman yang berguna untuk kesiapan

pada saat masuk dunia kerja yang sesuai dengan bidang atau jurusan

yang penulis pilih.

1.2.Identifikasi dan Rumusan Masalah 1.2.1. Identifikasi Masalah

Berdasarkan penelitian yang telah dilaksanakan pada saat

kerja praktek, maka diidentifikasikan masalah sebagai berikut :

1. Pencatatan data pemohon masih dilakukan secara manual

meskipun sudah memakai Microsoft Office Word dan

Microsoft Office Excel tetapi belum dilakukan secara

(15)

2. Data yang belum terintegrasi menyebabkan adanya

pencatatan data yang berulang.

3. Kesulitan dalam pembuatan beberapa laporan data pemohon.

4. Sering terjadi kesalahan pada saat pencatatan laporan Data

pemohon.

1.2.2. Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian dan identifikasi masalah diatas, maka

penulis merumuskan masalah-masalah yang teridentifikasi,

diantaranya:

1. Bagaimana sistem informasi berkas masuk dalam pembuatan

sertifikat tanah data yang lebih akurat pada Kantor

Pertanahan Kota Bandung.

2. Bagaimana Sistem Informasi pengolahan data dapat

mempermudah pembuatan pembuatan sertifikat tanah.

3. Tidak adanya pencatataan data pemohon secara berulang.

4. Mencegah terjadinya kesalahan pada saat pencatatan laporan

Data pemohon.

1.3.Maksud Dan Tujuan Kerja Praktek Lapangan

Maksud dan tujuan Kerja Praktek yang kami laksanakan di Kantor

Pertanahan Kota Bandung adalah sebagai berikut :

1.3.1 Maksud Kerja Praktek

Maksud dari penelitian yang dilakukan penulis adalah untuk

memenuhi tugas mata kuliah Kerja Praktek selama satu bulan dan

untuk meneliti suatu sistem informasi yang berjalan pada Kantor

Pertanahan Kota Bandung dengan adanya tugas kerja praktek

ini penulis mengetahui dan memahami sistem informasi dan

pengalaman didalam dunia kerja serta memberikan banyak

(16)

1.3.2. Tujuan Kerja Praktek Lapangan

Tujuan dari Kerja Praktek yang dilakukan oleh penulis adalah :

1. Sebagai salah satu syarat memenuhi tugas dalam mata kuliah

Kerja Praktek.

2. Mengenal dunia kerja sebagai masa persiapan untuk

memasuki dunia kerja.

3. Memperluas wawasan kami terhadap jenis–jenis kerja yang

ada dibidang yang bersangkutan.

4. Meningkatkan disiplin dan dapat bertanggung jawab di dalam

melaksanakan tugas kerja.

5. Meningkatkan keterampilan kami yang telah diperoleh dari

latihan praktek kerja lapangan di suatu perusahaan.

6. Melakukan pelatihan praktis dan praktek secara langsung

dalam perusahaan.

7. Untuk Menganalisis Sistem Informasi Pelayanan Pembuatan

Sertifikat Tanah di Kantor Pertanahan Kota Bandung.

1.4.Batasan Masalah

Batasan masalah dalam pembuatan laporan berdasarkan dengan

kerja praktek yang telah dilakukan yaitu:

1. Penulis tidak terlibat dalam pembangunan Sistem Informasi

Pelayanan Pemohon.

2. Penulis hanya melakukan analisis Sistem Informasi Pelayanan

Pemohon.

1.5.Lokasi dan Waktu Kerja Praktek Lapangan

Lokasi pelaksanaan Kerja Praktek Lapangan dilaksanakan di Kantor

Badan Pertanahan Nasional Kota Bandung Jalan Soekarno-Hatta No.586

Bandung. Waktu pelaksanaan kerja praktek terhitung selama 20 hari

dimulai dari tanggal 04 Juli 2011 sampai 29 Juli 2011. Dengan tahapan–

(17)

Jadwal dan waktu penelitian yang di ajukan sebagai berikut:

Kegiatan Minggu

Ke-1 Ke-2 Ke-3 Ke-4

Pelaksanaan Usulan

Penelitian

Pelaksanaan Penelitian

Pengumpulan Data

Pengolahan Data

(18)

BAB II

LANDASAN TEORI

2.1. Pengertian Sistem

Sistem berasal dari bahasa Latin (systēma) dan bahasa Yunani

(sustēma) adalah suatu kesatuan yang terdiri komponen atau elemen

yang dihubungkan bersama untuk memudahkan aliran informasi, materi

atau energi. Istilah ini sering dipergunakan untuk menggambarkan suatu

set entitas yang berinteraksi, di mana suatu model matematika

seringkali bisa dibuat.

Menurut Jogiyanto H.M (2001 : 2) Sistem adalah kumpulan

elemen-elemen yang saling berinteraksi satu sama lain untuk mencapai

tujuan yang telah ditetapkan. Sebuah sistem terdiri dari bagian-bagian

yang saling berkaitan yang beroperasi bersama untuk mencapai

beberapa sasaran atau maksud, tujuan dan sasaran yang sama.

Menurut Raymond McLeod, Jr., George Schell (2001:9) Suatu

sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling

berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu

kegiatan atau untuk menyelesaikan suatu sasaran yang tertentu.

Dari dua pengertian tersebut, terdapat dua kelompok pendekatan

di dalam mendefinisikan sistem, yaitu menekankan pada prosedurnya

dan menekankan pada komponen atau elemennya. Dapat disimpulkan

bahwa sistem adalah kumpulan dari elemen-elemen atau

prosedur-prosedur yang saling berhubungan dan memiliki tujuan. Syarat – syarat

sistem adalah sebagai berikut :

1. Sistem harus dibentuk untuk menyelesaikan masalah.

2. Elemen sistem harus mempunyai rencana yang ditetapkan.

3. Adanya hubungan diantara elemen sistem.

(19)

2.1.1. Elemen Sistem

Elemen – elemen yang menyusun sebuah sistem tersebut terdiri

dari :

1. Tujuan

Merupakan tujuan dari sistem tersebut berupa tujuan usaha,

kebutuhan, masalah, prosedur pencapaian tujuan.

2. Batasan

Merupakan batasan-batasan yang ada dalam mencapai tujuan

dari sistem, dimana batasan ini dapat berupa

peraturan-peraturan, biaya-biaya, personil, peralatan, dll.

3. Kontrol

Merupakan pengawas dari pelaksanaan pencapaian tujuan

sistem yang dapat berupa kontrol pemasukan data (input), kontrol keluaran data (output), kontrol pengoperasian, dll. 4. Masukan

Merupakan bagian dari sistem yang bertugas untuk menerima

data masukan dimana data dapat berupa asal masukan,

frekuensi pemasukan data, jenis pemasukan data, dll.

5. Proses

Merupakan bagian yang memproses masukan data menjadi

informasi sesuai dengan keinginan penerima, proses dapat

berupa : klarifikasi, peringkasan, pencarian, dll.

6. Keluaran

Merupakan keluaran atau tujuan akhir dari sistem, output

dapat berupa laporan, grafik, dll.

7. Umpan Balik

Merupakan elemen-elemen sistem yang tugasnya apakah

sistem berjalan sesuai keinginan, umpan balik dapat berupa

(20)

Suatu sistem dapat dikatakan sebagai kerangka terpadu yang

mempunyai satu sasaran atau lebih. Sistem dapat dikatakan berhasil

apabila sasaran atau tujuannya tersebut telah tercapai.

2.1.2. Karakteristik Sistem

Suatu sistem mempunyai karakteristik atau sifat-sifat yang

tertentu, yaitu :

1. Komponen-Komponen (Components)

Terdiri dari sejumlah komponen yang saling berinteraksi,

dan bekerja sama membentuk satu kesatuan.

Komponen-komponen dapat terdiri dari beberapa subsistem atau

subbagian, dimana setiap subsistem tersebut memiliki

fungsi khusus dan akan mempengaruhi proses sistem secara

keseluruhan.

2. Masukan (Input)

Energi yang dimasukkan ke dalam sistem. Masukan dapat

berupa masukan perawatan (maintenance input) dan

masukan sinyal (signal input). Contoh di dalam sistem komputer, masukan perawatan adalah program, masukan

sinyal adalah data.

3. Keluaran (Output)

Hasil dari energi yang diolah dan diklasifikasikan menjadi

keluaran yang berguna dan sisa pembuangan.

Contoh untuk sistem komputer, panas yang dihasilkan

adalah sisa pembuangan, sedangkan informasi adalah

keluaran yang berguna.

4. Pengolah (Process)

Suatu sistem dapat mempunyai suatu bagian pengolah yang

akan merubah masukan menjadi keluaran.

Contoh: sistem akuntansi akan mengolah data-data transaksi

menjadi laporan- laporan keuangan dan laporan-laporan lain

(21)

5. Sasaran (Objectives) atau Tujuan (Goal)

Suatu sistem pasti mempunyai tujuan/sasaran. Sasaran dari

sistem sangat menentukan sekali masukan yang dibutuhkan

sistem dan keluaran yang akan dihasilkan sistem. Goal

meliputi ruang lingkup yang luas, sedangkan objectives

meliputi ruang lingkup yang sempit.

2.1.3. Klasifikasi Sistem

1. Sistem Tertentu (Deterministic System)

Sistem tertentu beroperasi dengan tingkah laku yang sudah

dapat diprediksi, interaksi diantara bagian-bagiannya dapat

dideteksi dengan pasti sehingga keluarannya dapat

diramalkan.

Contoh: Program komputer, melaksanakan secara tepat sesuai

dengan rangkaian instruksinya. Sistem penggajian, dan

lain-lain.

2. Sistem Probabilistik (Probabilistic System)

Sistem yang input dan prosesnya dapat didefinisikan, tetapi

output yang dihasilkan tidakdapat ditentukan dengan pasti;

(selalu ada sedikit kesalahan/penyimpangan terhadap ramalan

jalannya sistem).

Contoh: sistem pemasaran.

3. Sistem Terbuka (Open System)

Sistem yang berhubungan dan terpengaruh dengan

lingkungan luarnya. Sistem ini menerima masukan dan

menghasilkan keluaran untuk lingkungan luar/subsistem yang

lainnya, sehingga harus memiliki sistem pengendalian yang

baik. Sistem ini cenderung memiliki sifat adaptasi, dapat

menyesuaikan diri dengan lingkungannya sehingga dapat

meneruskan eksistensinya.

Contoh: Sistem keorganisasian memiliki kemampuan

(22)

berubah. Perusahaan yang tidak dapat menyesuaikan diri

akan tersingkir).

4. Sistem Tertutup (Closed System)

Sistem fisik dimana proses yang terjadi tidak mengalami

pertukaran materi, energi atau informasi dengan lingkungan

di luar sistem tersebut. Sistem ini bekerja secara otomatis

tanpa adanya turut campur tangan dari pihak diluarnya.

Contoh: reaksi kimia dalam tabung berisolasi dan tertutup

5. Relatively Closed Sistem

Sistem yang tertutup tetapi tidak tertutup sama sekali untuk

menerima pengaruh-pengaruh lain. Sistem ini dalam

operasinya dapat menerima pengaruh dari luar yang sudah

didefinisikan dalam batas-batas tertentu.

Contoh: Sistem komputer (sistem ini hanya menerima

masukan yang telah ditentukan sebelumnya, mengolahnya

dan memberikan keluaran yang juga telah ditentukan

sebelumnya, tidak terpengaruh oleh gejolak di luar sistem).

6. Artificial System

Sistem yang meniru kejadian dalam sistem. Sistem ini

dibentuk berdasarkan kejadian di alam dimana manusia tidak

mampu melakukannya. Dengan kata lain tiruan yang ada di

alam. Contoh: Sistem Artificial Intelligence, yaitu program

komputer yang mampu membuat komputer seolah-olah

berpikir. Sistem robotika dan lain-lain.

7. Natural System

Sistem yang dibentuk dari kejadian dalam alam. Contoh: laut,

tata surya dan lain-lain.

8. Manned System

Sistem penjelasan tingkah laku yang meliputi keikutsertaan

manusia. Sistem ini dapat digambarkan dalam cara-cara

(23)

a) Sistem Manusia – Manusia, sistem yang menitikberatkan

hubungan antar manusia

b) Sistem Manusia – Mesin, Sistem yang mengikutsertakan

mesin untuk suatu tujuan

c) Sistem Mesin – Mesin, sistem yang otomatis dimana

manusia mempunyai tugas untuk memulai dan

mengakhiri sistem, sementara itu manusia dilibatkan juga

untuk memonitor sistem. Mesin berinteraksi dengan

mesin untuk melakukan beberapa aktifitas.

Pengotomatisan ini menjadikan bertambah pentingnya

konsep organisasi, dimana manusia dibebaskan dari

tugas-tugas rutin atau tugas-tugas fisik yang berat.

Perancang sistem lebih banyak menggunakan metode “Relatively Closed dan Deterministic System”, karena sistem ini

dalam pengerjaannya lebih mudah meramalkan hasil yang akan

diperoleh dan lebih mudah diatur dan diawasi.

Pada bidang sistem informasi, faktor komputer dan program komputer biasanya “Relatively Closed dan Deterministic System“,

tetapi faktor manusia sebagai pengelolanya adalah “Open dan

Probabilistic System”.

2.2. Pengertian Informasi

Menurut Jogiyanto H.M (2001 : 8) Informasi adalah data yang

telah diolah menjadi sebuah bentuk yang berarti bagi penerimanya dan

bermanfaat dalam mengambil keputusan saat ini atau mendatang.

Menurut Raymond McLeod, Jr., George Schell (2001:12)

Informasi adalah data yang telah diproses, atau data yang memiliki arti.

Data terdiri dari fakta-fakta dan angka-angka yang relative tidak berarti

(24)

Dari pengertian tersebut dapat disimpulkan bahwa informasi

adalah hasil dari pengolahan satu atau beberapa data yang memberikan

arti dan manfaat.

2.3. Pengertian Sistem Informasi

Informasi merupakan suatu hal yang sangat penting bagi

manajemen didalam mengambil keputusan informasi tersebut diperoleh

dari sistem informasi. Sistem Informasi ini dapat didefinisikan sebagai

berikut:

Menurut Jogiyanto H.M (2001 : 11) Sistem informasi

merupakan suatu sistem dalam suatu organisasi untuk mempertemukan

kebutuhan pengolahan transaksi harian, mendukung operasi, bersifat

manajerial dan kegiatan strategi dari suatu organisasi dan menyediakan

pihak luar tertentu dengan laporan-laporan yang diperlukan.

Bila mengacu pada definisi sistem maka sistem informasi dapat

definisikan sebagai suatu sistem yang dibuat oleh manusia yang terdiri

atas komponen-komponen dalam organisasi untuk mencapai suatu

tujuan yaitu menyajikan informasi.

Dapat disimpulkan bahwa sistem informasi adalah perangkat

unsur yang secara teratur saling berkaitan dengan tujuan untuk

mengelola data sehingga menghasilkan informasi yang berguna. Sistem

informasi juga mempunyai beberapa komponen, yaitu :

a. Hardware (perangkat keras), seperti : keyboard, monitor,

microprocessor dll.

b. Software (perangkat lunak).

c. Brainware (manusia).

d. Data.

(25)

2.4. Metode Pendekatan Sistem

2.4.1. Metode Pendekatan Sistem

Salah satu pendekatan yang digunakan dalam suatu

analisis dan desain adalah pendekatan terstruktur. Suatu

pendekatan yang bekerja dari sudut pandang yang lebih tinggi

menuju tingkat lebih rendah yang lebih rinci, dimana keinginan

pemakai disajikan dalam diagram aliran data. Desain terstruktur

adalah implementasi secara fisik dan pembagian struktur modular

secara hirarki dengan pendekatan atas bawah.

2.4.2. Alat Bantu Analisis a) Flow Map

Flow Map adalah aliran data berbentuk dokumen atau

formulir didalam suatu sistem informasi yang merupakan

suatu aktivitas yang saling terkait dalam hubungannya

dengan kebutuhan data dan informasi. Diagram aliran

dokumen merupakan bagan – bagan alir yang menunjukan

arus dari laporan dan formulir termasuk tembusan –

tembusannya. Kegunaan dari Flow Map ini adalah :

1. Menggambarkan aktivitas apa saja yang sedang berjalan.

2. Menjabarkan aliran dokumen yang terlihat.

3. Menjelaskan hubungan-hubungan data dan informasi

dengan bagian-bagian dalam aktivitas tersebut

b) Diagram Konteks

Diagram Konteks digunakan untuk mempresentasikan

keseluruhan sistem melalui sebuah lingkaran (proses), sedangkan aliran memodelkan hubungan antara sistem

dengan terminator di luar sistem. Diagram Konteks terdiri

dari :

1. Entitas : Manusia, organisasi atau sistem yang

(26)

2. Aliran Data : Informasi yang masuk kedalam sistem dan

keluar dari sistem.

c) Data Flow Diagram (DFD)

Data Flow Diagram (DFD) adalah suatu alat yang

menggambarkan sistem sebagai sebuah jaringan dari proses –

proses yang dihubungkan oleh aliran data, baik antara sistem

dengan lingkungannya maupun antara proses – proses yang

ada didalam sistem tersebut. Simbol-simbol yang digunakan

dalam DFD adalah :

1. Aliran Informasi yang dilambangkan dengan anak panah,

menunjukan informasi yang masuk kedalam sistem

maupun yang keluar sistem.

2. External Entity yang dilambangkan dengan empat persegi

panjang, menunjukan bagian atau fungsi yang berada

diluar sistem.

3. File atau tempat penyimpanan data dilambangkan dengan

sepasang garis horizontal paralel tertutup pada salah satu

ujungnya.

4. Proses dilambangkan dengan lingkaran, menunjukan

kegiatan yang dilakukan oleh manusia, mesin, komputer

dari hasil suatu proses data.

d) Kamus Data

Kamus Data merupakan suatu kamus yang berfungsi untuk

mendeskripsikan data dan aliran informasi yang ada pada

Data Flow Diagram, Kamus data yang digunakan dalam

perancangan berisi data yang dipakai dalam pembuatan

program aplikasi.

e) Perancangan Basis Data

(27)

1. Normalisasi

Normalisasi merupakan peralatan yang digunakan untuk

melakukan proses pengelompokan data menjadi

tabel-tabel yang menunjukan entitas dan relasinya. Secara

umum bentuk normalisasi di bagi menjadi tiga tahap,

tahap pertama yaitu bentuk unormal, tahap kedua yaitu

bentuk normalisasi dan bentuk yang ketiga biasanya

sudah akan diperoleh tahap yang optimal.

2. Tabel Relasi

Relasi adalah hubungan antar suatu himpunan entitas

dengan himpunan entitas lainnya. Relasi juga merupakan

hubungan yang berarti, antara suatu entitas dengan

entitas lainnya.

2.5. Pengertian Basis Data

Menurut Nugroho yang tertuang dalam bukunya yang berjudul

( Konsep Pengembangan Sistem Basis Data ) menyebutkan bahwa

definisi dari basis data adalah Kumpulan berorganisasi dari data-data

yang berhubungan sedemikian rupa sehingga mudah disimpan,

dimanipulasi, serta di panggil oleh pengguna. Basis data saaat ini di

gunakan untuk menyimpan objek-objek seperti dokumen, sistra

photografi, suara, serta video. Adapun beberapa karakteristik dari

perancangan basis data yang buruk yaitu:

1. Perulangan-perulangan informasi ( redudansi ) yang tidak perlu 2. Ketidak kosistenan data

3. Ketidakmampuan (kesulitan) pengguna atau program aplikasi

(28)

BAB III

PROFIL PERUSAHAAN

Dengan perkembangan teknologi informasi yang sangat cepat saat

ini, informasi memiliki peranan yang sangat penting sebagai penunjang

kemajuan di segala bidang. Tanpa informasi, suatu perusahaan atau

organisasi tidak akan dapat menjalankan kegiatan operasional perusahaan

atau organisasi dengan baik. Oleh karena itu, untuk menunjang kegiatan

operasional yang baik dan teratur, maka diperlukan suatu sistem yang

terkomputerisasi. Badan Pertanahan Nasional ( BPN ) merupakan suatu

lembaga pemerintah yang memiliki tugas pokok dalam memberikan

pelayanan pertanahan pada masyarakat baik dalam pembuatan sertifikat

maupun administrasi lainnya. Berlokasi di Jalan Soekarno Hatta No. 586

Bandung. Dengan sistem pelayanan pendaftaran sertifikat yang telah

berjalan, BPN kota Bandung telah melaksanakan tugasnya sebagai lembaga

yang ditunjuk oleh pemerintah dalam melakukan administrasi pertanahan

untuk masyarakat.

3.1. Tinjauan Umum Perusahaan

3.1.1. Sejarah Perusahaan

Pada era 1960 sejak berlakunya Undang-Undang Pokok

Agraria (UUPA), Badan Pertanahan Nasional mengalami

beberapa kali pergantian penguasaan dalam hal ini kelembagaan.

Tentunya masalah tersebut berpengaruh pada proses pengambilan

kebijakan. ketika dalam naungan kementerian agraria sebuah

kebijakan diproses dan ditindaklanjuti dari struktur Pimpinan

Pusat sampai pada tingkat Kantah, namun ketika dalam naungan

Departemen Dalam Negeri hanya melalui Dirjen Agraria sampai

(29)

Untuk mengetahui perubahan tersebut dibawah ini adalah

sejarah kelembagaan Badan Pertanahan Nasional :

Tahun 1960 – 1963, Pada awal berlakunya UUPA, semua

bentuk peraturan tentang pertanahan termasuk Peraturan

Pemerintah masih di keluarkan oleh Presiden dan Menteri Muda

Kehakiman. Kebijakan itu ditempuh oleh pemerintah karena pada

saat itu Indonesia masih mengalami masa transisi.

Tahun 1963, Tahun ketiga sejak berlakunya

UUPA,dibentuklah sebuah Departemen Pertanian dan Agraria

yang dipimpin oleh Sadjarwo, S.H. Pada saat itu pertanian dan

agraria masih dalam satu naungan Menteri Pertanian dan Agraria.

Pada tahun 1965 agraria dipisah dan dijadikan sebagai

lembaga yang terpisah dari naungan Menteri Pertanian dan pada

saat itu Menteri Agraria dipimpin oleh R.Hermanses, S.H

Pada tahun 1968 secara kelembagaan mengalami perubahan.

Pada saat itu dimasukan dalam bagian Departemen Dalam Negeri

dengan nama Direktorat Jenderal Agraria. Selama periode 1968 –

1990 tetap bertahan tanpa ada perubahan secara kelembagaan

begitupula dengan peraturan yang diterbitkan.

Pada tahun 1990 kembali mengalami perubahan. Agraria

dipisah dan dijadikan sebagai lembaga tersendiri dengan nama

Menteri Negara Agraria/ Badan Pertanahan Nasional yang

kemudian dipimpin oleh Ir.Soni Harsono. Pada saat itu terjadi

perubahan yang signifikan karena merupakan awal terbentuknya

Badan Pertanahan Nasional.

Pada tahun 1998 masih menggunakan format yang sama

(30)

Nasional. Perubahan yang terjadi hanya pada puncuk pimpinan

saja yakni Ir.Soni Harsono diganti dengan Hasan Basri Durin.

Pada tahun 2002 – 2005 kemudian mengalami perubahan

yang sangat penting. Pada saat itu Badan Pertanahan Nasional

dijadikan sebagai lembaga Negara. Kedudukannya sejajar dengan

kementerian.

Pada tahun 2005 sampai saat ini BPN RI yang dipimpin oleh

Joyo Winoto, Ph.D. dalam kurun waktu lima tahun tidak terjadi

perubahan kelembagaan sehingga tetap pada format yang

sebelumnya.

3.1.2. Bidang Garapan Perusahaan

Badan Pertanahan Nasional (BPN) merupakan badan

perusahaan negara yang bergerak dalam bidang sertifikasi tanah.

Pada sistem yang berjalan, BPN kota Bandung menggunakan

sistem loket dimana pada sistem tersebut mengharuskan seorang

warga negara yang ingin mendaftarkan tanahnya dan ingin

memiliki sertifikat tanah tersebut mendatangi loket-loket yang

ada dan telah ditentukan oleh pihak BPN. Misalkan, untuk

mendapatkan sertifikat tanah sebelumnya pemohon diharuskan

untuk mendatangi loket II dengan mengisi formulir permohonan

untuk memperoleh dokumen, kemudian pemohon harus

mendatangi loket III untuk melakukan pembayaran administrasi,

dilanjutkan dengan mendatangi loket IV untuk mengupdate data

dan menerima dokumen. Oleh karena itu, proses pelayanan

pendaftaran sertifikat membutuhkan waktu yang cukup lama

(31)
(32)

3.3. Deskripsi Kerja

Tugas pokok berdasarkan peraturan kepala Badan Pertanahan

Nasional Republik Indonesia Nomor : 4 Tahun 2006 Tentang

Organisasi dan Tata Kerja Kantor Wilayah Pertanahan Nasional dan

Kantor Pertanahan.

Kantor Pertahanan mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas

dan fungsi badan pertanahan Nasional di Kabupaten/ Kota yang

bersangkutan ( Pasal 30).

1. Sub Bagian Tata Usaha

Mempunyai tugas memberikan layanan administratif kepada semua

satuan organisasi kantor pertanahan, serta menyiapkan bahan

evaluasi kegiatan, penyusunan program dan peraturan

perundang-undangan.(Pasal 55).

a) Urusan Perencanaan dan Keuangan

Mempunyai tugas menyiapkan penyusunan rencana, program

dan anggaran serta laporan akuntabilitas kinerja pemerintah,

keuangan dan penyiapan bahan Evaluasi (Pasal 58(1)).

b) Urusan Umum dan Kepegawaian

Mempunyai tugas melakukan urusan surat menyurat,

kepegawaian, perlengkapan, rumah tangga, sarana dan

prasarana, koordinasi pelayanan per-

tanahan serta pengelolaan data dan informasi (Pasal 58(2)).

2. Seksi Survei, Pengukuran dan Pemetaan

Mempunyai tugas melakukan survei, pengukuran dan pemetaan

bidang tanah, batas kawasan/ wilayah, pemetaan tematik dan

survei potensi tanah, penyiapan, pembinaan surveyor berlisensi

dan pejabat penilai tanah. (Pasal 59).

a) Subseksi Pengukuran dan Pemetaan

Mempunyai tugas menyiapkan perapatan kerangka dasar

(33)

memelihara peta pendaftaran, daftar tanah, peta bidang

tanah, surat ukur dan daftar-daftar lainnya di bidang

pengukuran (Pasal 62(1)).

b) Subseksi Tematik Dan Potensi Tanah

Menyiapkan survei, pemetaan, pemeliharaan dan

pengembangan pemetaan tematik, survei potensi tanah,

pemeliharaan peralatan teknis komputerisasi dan pembinaan

pejabat penilai tanah (Pasal 62(2)).

3. Seksi Hak Tanah dan Pendaftaran Tanah

Mempunyai Tugas menyiapkan Bahan dan melakukan

penetapan hak dalam rangka pemberian, perpanjangan, dan

pembaruan hak tanah, pengadaan tanah, perijinan, pendataan

dan penertiban bekas tanah hak; pendaftaran, peralihan,

pembebanan hak atas tanah serta pembinaan Pejabat Pembuat

Akta Tanah ( PPAT) (Pasal 63).

a) Subseksi Tematik Dan Potensi Tanah

Mempunyai tugas menyiapkan pelaksanaan pemeriksaan,

saran dan pertimbangan mengenai penetapan Hak Milik,

Hak Guna Bangunan dan Hak Pakai, perpanjanagn jangka

waktu, pembaharuan hak, perijinan, peralihan hak atas

tanah; penetapan dan/ rekomendasi perpanjangan jangka

waktu pembayaran uang pemasukan dan atau pendaftaran

hak tanah perorangan ( Pasal 66(1)).

b) Subseksi Peraturan Tanah Pemerintah

Mempunyai tugas menyiapkan pelaksanaan pemeriksaan,

saran dan pertimbangan mengenai penetapan Hak Milik dan

Hak Pakai, hak Guna Bangunan dan Hak Pengelolaan Bagi

Instansi pemerintah, Badan Hukum pemerintah

(34)

hak atas tanah ; rekomendasi pelepasan dan tukar menukar

tanah pemerintah (Pasal 66(3)).

c) Subseksi Pendaftaran Hak

Mempunyai tugas menyiapkan pelaksanaan pendaftaran hak

atas tanah, pengakuan dan penegasan hak-hak lain, hak

milik atas satuan rumah susun, tanah hak pengelolaan, tanah

wakaf, data yuridis lainnya, data fisik bidang tanah,

komputerisasi pelayanan pertanahan serta memelihara

daftar buku tanah, daftar nama, daftar hak atas tanah, dan

warkah serta daftar lainya di bidang pendaftaran tanah

(Pasal 66(3)).

d) Subseksi Peralihan, Pembebanan, Hak & Pejabat Pembuat

Akta Tanah

Mempunyai tugas menyiapkan pelaksanaan pendaftaran,

peralihan, pembebanan hak atas hak tanah, pembebanan hak

tanggungan dan bimbingan PPAT serta sarana daftar isian

di bidang pendaftaran Tanah (Pasal 66(4)).

4. Seksi Pengaturan dan Penataan Pertanahan

Mempunyai tugas menyiapkan bahan dan melakukan

penatagunaan tanah, landreform, konsolidasi tanah, penataan

pertanahan wilayah pesisir, pulau-pulau kecil, perbatasan dan

wilayah tertentu lainya (Pasal 67).

a) Subseksi Penatagunaan Tanah Dan Kawasan Tertentu

Mempunyai tugas menyiapkan, bahan penyusunan rencana

persediaan, peruntukan, pemeliharaan dan penggunaan

tanah, rencana penataan kawasan, pelaksanaan koordinasi,

monitoring, dan evaluasi pemeliharaan tanah, perubahan

penggunaan dan pemanfaatan tanah, pada setiap fungsi

kawasan/ zoning, Penerbitan pertimbangan teknis

penatagunaan tanah, pemberian izin perubahan

(35)

pengumpulan dan pengelolaan dan pemeliharaan data

tekstual dan special (Pasal 70 (1)).

b) Subseksi Landreform Dan Tonsolidasi Tanah

Mempunyai tugas menyiapkan bahan usulan penetapan/

penegasan tanah menjadi objek landreform; penguasaan

tanah-tanah objek landreform; pemberian ijin peralihan hak

atas tanah dan ijin retribusii tanah luasan tertentu; usulan

penerbitan surat keputusan retribusi tanah dan pengeluaran

tanah dari objek lenreform; monitoring dan evaluasi

retribusi tanah, ganti kerugian, pemanfaatan tanah usulan

penegasan objek penataan tanah beserta peremajaan

permukiman kumuh; daerah bencana dan daerah konflik

serta permukiman kembali; penyediaan dan pengelolaan

sumbangan tanah untuk pembangunan; pengembangan

teknik metode promosi dan sosialisasi; pengelolaan basis

data dan informasi; monitoring dan evaluasi serta

koordinasi pelaksanaan konsolidasi tanah (Pasal 70 (20)).

5. Subseksi Pengendalian Dan Pemberdayaan

Mempunyai tugas menyiapkan bahan dan melakukan kegiatan

pengendalian pertanahan, pengelolaan tanah negara, tanah

terlantar dan tanah kritis serta pemberdayaan masyarakat (Pasal 71).

a) Subseksi Pengendalian Pertanahan

Mempunyai tugas menyiapkan pengelolaan basis data, dan

melakukan inventarisasi dan identifikasi, penyusunan saran

tindak dan langkah penanganan, serta menyiapkan bahan

koordinasi usulan penertiban dan pendayagunaan dalam

(36)

tanah; pemantauan, evaluasi, harmonisasi dan pensinergian

kebijakan dan program pertanahan dan sektoral dalam

pengelolaan tanah negara, penanganan tanah terlantar dan

tanah kritis (Pasal 74 (1)).

b) Subseksi Pemberdayaan Masyarakat

Mempunyai tugas menyiapkan bahan inventarisasi potensi,

asistensi, fasilitasi dalam rangka penguatan penguasaan dan

melaksanakan pembinaan partisifasi masyarakat, lambaga

masyarakat, mitra kerja teknis dan pengelolaan pertanahan,

serta melakukan kerjasama pemberdayaan dengan

pemerintah kabupaten/ kota, lembaga keuangan dan dunia

usaha, serta bimbingan dan pelaksanaan kerjasama

pemberdayaan (Pasal 74 (2)).

6. Seksi Sengketa, Konflik Dan Perkara Pertanahan

Mempunyai tugas menyiapkan bahan dan melakukan kegiataan

penanganan sengketa, Konflik Dan Perkara Pertanahan (Pasal 75).

a) Subseksi Sengketa Dan Konflik Pertanahan

Menyiapkan pengkajian hukum, sosial, budaya, ekonomi

dan politik terhadap sengketa dan konflik pertanahan,

usulan rekomendasi pembatalan dan penghentian hubungan

hukum antara orang dan/ atau badan hukum dengan tanah,

pelaksanaan alternatif penyelesaian sengketa melalui

mediasi, fasilitasi dan koordinasi penanganan sengketa dan

konflik (Pasal 78 (1))

b) Subseksi Perkara Pertanahan

Menyiapkan penanganan dan penyelesaian perkara,

koordinasi penanganan perkara, usulan rekomendasi

pembatalan dan penghentian hubungan hukum antara orang

dan/ atau badan hukum dengan tanah sebagai pelaksanaah

(37)

BAB IV

ANALISIS PRAKTEK KERJA LAPANGAN

4.1. Analisis Sistem Yang Sedang Berjalan

Pada sub bab ini akan dijelaskan mengenai Prosedur

pelayanan pelanggan yang di dalamnya terdapat kegiatan

penginputan data pemohon dalam pembuatan sertipikat tanah. Untuk

mengetahui dan mempelajari sistem yang ada, diperlukan suatu

penggambaran aliran-aliran informasi dari bagian-bagian yang

terkait. Adapun analisis yang dilakukan adalah analisis mengenai

analisis dokumen, analisis prosedur dan analisis prosedur yang

sedang berjalan..

4.1.1. Analisis Dokumen

Analisis dokumen merupakan metode analisis data

dengan cara mengumpukan data-data yang berhubungan

dengan obyek yang akan diteliti dan diuji berdasarkan

dokumen yang ada di lembaga terkait. Analisis dokumen

juga merupakan salah satu hal yang dapat membantu dalam

perancangan atau pengembangan sistem.

Analisis dokumen sistem informasi pengelolaan data

dan dokumen yang digunakan di Kantor Pertanahan Kota

Bandung belum menerapkan sistem informasi yang

terintegrasi sehingga proses pengelolaan data dapat

dilakukan secara efektif dan efisien. Tujuan dari analisis

dokumen adalah untuk mengetahui dokumen apa saja yang

terkait dalam sistem serta hal-hal yang berkaitan dengan

dokumen tersebut.

Adapun data pelanggan, ialah dokumen yang ada

(38)

1. Dokumen masukan

Data buku tamu yang di masukan kedalam data

pengunjung dan data pendaftaran pelanggan dimasukan

kedalam data daftar Pelanggan.

2. Dokumen penyimpanan

Data yang sudah terdaftar kedalam data perusahaan

kemudian disimpan pada folder dan kedalam map arsip.

3. Dokumen Pencarian

Data yang dicari pada tempat map arsip.

Analisis dokumen menjelaskan mengenai dokumen-dokumen

yang digunakan dalam sistem informasi berkas masuk dan berkas

keluar di Kantor Pertanahan Kota Bandung.

Dalam analisis dokumen akan menjelaskan hal-hal sebagai berikut:

1. Nama Dokumen : untuk menjelaskan nama dokumen tersebut

2. Fungsi : Menjelaskan informasi yang digunakan.

3. Sumber : Asal Dokumen.

4. Distribusi : menjelaskan alur dokumen.

5. Rangkap : Jumlah salinan dokumen

6. Bentuk : Dokumen yang digunakan dalam bentuk apa.

Berikut ini adalah nama-nama dokumen yang digunakan

dalam sistem informasi surat masuk dan surat keluar

(39)

- Rangkap : 3 ( tiga )

- Bentuk : Form pengisian

3. Nama Dokumen : Disposisi

- Fungsi : Form pengisian data disposisi berkas masuk

- Sumber : Bagian pencatatan

- Distribusi : Bagian pengolahan data

- Rangkap : 1 ( satu )

- Bentuk : Form pengisian

4.1.2. Analisis Prosedur Yang Sedang Berjalan

Prosedur pendaftaran dan pembuatan sertifikat tanah

pada Kantor Pertanahan Kota Bandung adalah sebagai

berikut:

1. Pemohon menyerahkan berkas pendaftaran kepada

bagian pelayanan dan loket pembayaran.

2. Loket pembayaran membuat surat tanda terima yang

kemudian diserahkan ke bag.Pengakuan Hak dan di

arsipkan.

3. Bag.Pengakuan Hak membuat surat pegumuman yang

kemudian diserahkan ke bag.Pengukuran.

4. Bag.Pengukuran membuat surat ukur lalu diserahkan ke

bag.Pengakuan Hak.

5. Bag.Pengakuan Hak mencetak sertifikat dan diserahkan

ke kepala kantor.

6. Kepala kantor menandatangani sertifikat lalu diserahkan

ke bag.Pelayanan dan di arsipkan.

7. Bag.Pelayanan menyerahkan sertifikat yang sudah sah

(40)

4.1.2.1. Flow Map

Flowmap Adalah bagian yang menggambarkan tentang

gerakan dokumen yang dipakai dalam satu sistem dan

bagaimana dokumen tersebut diperlukan. Flow map sistem

informasi Berkas masuk dan berkas keluar bisa dilihat pada

(41)

Pemohon Bagian

Pendaftaran Kepala Kantor

(42)

Ket :

SP = Surat Pengumuman

A = Arsip berkas bagian pelayanan

B = Arsip loket pembayaran

4.1.2.2. Diagram Kontek

Diagram konteks adalah diagram yang terdiri dari suatu

proses dan menggambarkan ruang lingkup suatu system.

Diagram konteks dapat dilihat dari gambar berikut:

Data Pendaftaran Sertifikat

Sertifikat Data Pendaftaran

Gambar 4.2

Diagram Konteks Sistem Pendaftaran Kantor Pertanahan

4.1.2.3. Data Flow Diagram

Data Flow Diagram (DFD) merupakan alat yang

digunakan untukmenggambarkan suatu sistem yang telah ada

atau sistem baru yang akan dikembangkan secara logika tanpa

mempertimbangkan lingkungan fisik dimana data tersebut

mengalir ataupun lingkungan fisik dimana data tersebut akan

disimpan. Data Flow Diagram dapat dilihat dari gambar dibawah ini:

Sistem Informasi

Pendaftaran

(43)

Bag pelayanan

Data Flow Diagram (DFD) yang berjalan

4.1.3. Evaluasi Sistem Yang Berjalan

Sistem yang berjalan pada pengolahan data surat

masuk dan surat keluar belum terkoordinasi dengan baik

karena dilaksanakan masih manualnya peralatan yang

digunakan sehingga masih terdapatnya arsip yang sulit

(44)

Kelemahan-kelemahan yang ada pada sistem yang sedang berjalan,

antara lain :

1. Dalam proses pencatatan berkas masuk dan berkas keluar supaya

tidak terjadi keterlambatan dalam pencatatannya dan dalam

membuat lapiran surat masuk dan surat keluar

2. Dalam proses pencarian data arsip yang di perlukan supaya tidak

memerlukan waktu yang lama dalam pencrian

4.2. Usulan Perancangan Sistem

Perancangan sistem merupakan tahap lanjut dari analisis sistem di

mana pada perancangan sistem di gambarkan rancangan sistem yang

akan di bangun sebelum di lakukan pengkodean ke dalam suatu bahasa

pemograman. Tahapan ini sangat penting dalam menentukan baik atau

tidaknya hasil perancangan untuk membangun suatu sitem sehingga

menghasilkan suatu sisten yang lebih baik.

Pada tahapan ini menjelaskan tentang pembuatan sketsa atau

pengaturan dari beberapa elemen yang terpisah ke dalam suatu kesatuan

yang utuh dan berfungsi atau bermanfaat, pada tahap ini juga

menjelaskan tentang Flow Map yang di usulkan, Diagram konteks, Data

Flow Diagram yang di usulkan beserta kamus data untuk menjelaskan

semua data yang di gunakan ke dalam sistem, perancangan basis data

yang sesuai dengan file dan atribut yang terdapat dalam analisis ,

penyimpanan data, perancangan desain program yang menjelaskan

tentang menu yang akan di gunakan untuk membangun perangkat lunak

dan perancangan struktur program yang berisi mengenai alur proses

program yang di mulai dari masukan sampai keluaran. Alur sistem

pendaftaran yang diusulkan adalah sebagai berikut:

1. Pemohon menyerahkan data pendaftaran melalui Larasita.

2. Petugas Larasita mengecek kelayakan data pendaftaran, jika tidak

(45)

3. Jika layak, petugas Larasita memvalidasi data pendaftaran lalu

disimpan kedalam database dan kemudian diserahkan ke bagian

pengukuran.

4. Bagian pengukuran membuat surat ukur untuk diserahkan ke

bagian pengakuan hak.

5. Bagian pengakuan hak menginput dan mencetak sertifikat dan

kemudian diserahkan kepada kepala kantor untuk divalidasi.

6. Sertifikat yang sudah divalidasi kemudian diserahkan ke bagian

pelayanan untuk diserahkan kepada pemohon.

4.2.1. Tujuan Perancangan Sistem

Tujuan perancangan sistem ini adalah untuk membuat sistem

informasi berkas masuk dan berkas di kantor badan pertanahan

kota bandung dan sistem pembuatan sertipikat tanah.

Perancangan ini diusulkan merupakan langkah untuk

menegaktifitaskan, mengefesiensikan waktu sistem yang manual

menjadi sistem terkomputerisasi.

4.2.2. Perancangan Prosedur Yang Diusulkan

4.2.2.1. Flow Map

Berdasarkan Uraian sistem yang berjalan, analis

permasalahan, maka sistem dalam dinas tersebut perlu di

kembangkan atau di sempurnakan . Oleh karena itu pada

Flowmap ini hanya mengalami sedikit perubahan yaitu

adanya dokumen output yang berupa laporan berkas

masuk dan laporan berkas keluar yang keluarkan bagian

pencatatan untuk di tujukan kepada kepala kantor.

(46)

Pemohon Larasita Bagian

(47)

Ket : SP = Surat Pengumuman

A = Arsip Berkas Bagian Pengukuran

B = Arsip Kepala Kantor

4.2.2.2. Diagram Kontek

Diagram konteks adalah level yang paling tinggi dalam

sebuah diagram alir data yang hanya memiiki sebuah lingkaran

(proses) yang memodelkan hubungan antara system dengan

terminator di luar sistem gambar diagram konteks usulan dapat

di lihat di bawah ini:

Sistem Informasi pendaftaran

Bagian pelayanan Pemohonan

Data pendaftaran

Sertifikat valid

Sertifikat valid

Gambar 4.5.

Diagram konteks yang diusulkan

4.2.2.3. Data Flow Diagram

DFD (Data flow Diagram) menunjukan bagaimana

arsitektur sistem informasi di bangun karena dapat menjadi

panduan bagi programmer dalam membuat modul program data

(48)

36

Nama alur data : Data pendaftaran

Nama file : datapendaftaran.db

Jalur data : bagian pelayanan_proses1, proses1_proses2,

proses2_arsip data pendaftaran valid, arsip

data pendaftaran valid_proses3

Penjelasan : -

Struktur data : -

Field name type Width Keterangan

No_pendaftar Text 30 No Pendaftaran

Nama Text 30 Nama

(49)

B. Data Pengukuran

Nama alur data : Data pendaftaran

Nama file : Datapengukuran.db

Jalur data : proses3_arsip surat ukur, arsip surat

ukur_proses4

Penjelasan : -

Struktur data : -

C. Data Sertifikat

Nama alur data : Sertifikat

Nama file : sertifikat.db

Jalur file : proses4_proses5,

proses5_proses6,proses6_pemohon

Penjelasan : -

Strukrur data : -

Field name type Width Keterangan

No_Pengukuran Text 30 No Pengukuran

Luas_tanah Text 30 Luas Tanah

Tanda Batas Text 40 Tanda Batas

Keadaan tanah Text 40 Keadaan Tanah

Field name type Width Keterangan

No_HAK Text 30 Nomor Hak

No_NIB Text 30 Nomor NIB

No_Daftar_Isian Text 30 Nomor Daftar Isian

(50)

4.2.3. Evaluasi Terhadap Sistem Yang Diusulkan/ Dirancang

Setelah melakukan peracangan dan mengusulkan

pengembangan sistem dapat ditarik kesimpulan sebagai

berikut.

1. Permasalahan :

a) Alur informasi yang belum optimal (proses pelayanan

pelanggan yang kurang efektif).

b) Banyak proses alur dokumen berpindah- pindah.

2. Pemecahan yang diharapkan :

a) Dibuatnya Alur informasi yang efektif dan

penyesuaian skill kerja karyawan.

b) Meminimalisir alur pemberian dokumen dari tiap

bagian.

3. Pemecahan Sistem yang Nyata :

a) Pembuatan alur informasi yang lebih fleksibel,

dimana resepsionis dapat mengurangi waktunya

dalam melayani pelanggan.

b) Meminimalisir alur pemberian dokumen dengan

mempertimbangkan analisi dokumen yang di

(51)

Berdasarkan hasil pengembangan sistem yang telah dilakukan

penulis, penulis mencoba membuat suatu kesimpulan dan mengajukan

beberapa saran yang berhubungan dengan pembahasan yang telah

dikemukakan di bab-bab sebelumnya.

5.1 Kesimpulan

Kesimpulan yang dapat kamu ambil dari pembahasan

bab-bab sebelumnya juga dari hasil pengamatan terhadap sistem informasi

surat masuk dan surat keluar adalah sebagai berikut :

1. Dengan dibuat atau dikembangkannya menjadi suatu sistem

informasi surat masuk dan surat keluar yang berbasiskan

komputerisasi sehingga dapat meningkatkan produktifitas kerja

khususnya dari segi proses pencatatan surat masuk dan surat

keluar dan pembuatan laporan akan menjadi lebih cepat dan

akurat.

2. Pada proses pencarian data surat masuk dan surat keluar petugas

akan mendapatkan data secara cepat karena data-data tersimpan

dengan aman dan terstruktur serta tidak terjasi lagi keterlambatan

dalam pencarian data.

5.2 Saran

Supaya sistem informasi yang dikembangkan dapat berjalan

dengan baik tanpa terjadi kesalahan, maka sebagian saran atau

masukan yang perlu diperhatikan kepada pihak pengguna adalah :

1. Perlu adanya pengembangan lebih lanjut, seperti client server /

jaringan sehingga bisa terjalin kerjasama yang optimal antara

pencatatan dan bagian pengolahan data dalam mencapai tujuan

(52)

2. Dalam penggunaan sistem yang terkomputerisasi ini di harapkan

selalu melakukan Back up data ( barupa CD), sehingga apabila

terjadi hal-hal yang tidak diinginkan seperti harddisk rusak,

Gambar

Tabel 1.1
Gambar 4.1 Flowmap pendaftaran yang berjalan
Gambar 4.2
Gambar 4.3
+4

Referensi

Dokumen terkait

Dari hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa hipotesis 3 yang menyatakan terdapat perbedaan yang signifikan average abnormal return saham 15 hari sebelum dan 15

(2) Kendala dalam Implementasi Scientific Proses Pada Pembelajaran Fiqih Di MI Muhammadiyah Pone-Limboto Barat, yaitu kurangnya pemahaman guru dalam

Hasil perhitungan nilai rata-rata keseluruhan tentang pengaruh perbedaan perbandingan ukuran tucking dan jarak antar tucking terhadap hasil jadi Manipulating Fabric

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui : (1) ada tidaknya pengaruh kepemimpinan, motivasi kerja dan lingkungan kerja secara parsial terhadap kemampuan kerja

The zonal component of the 150-km FAI drift velocity is westward and decreases with time, whereas the F-region plasma drift velocity observed with the incoherent scatter radar

Penelitian dilakukan pada unit layanan pembuatan KTP pada Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kota Bogor, Jawa Barat yang difokuskan pada kajian pengaruh kualitas

Sejalan dengan kebijakan percepatan pembangunan di Bengkulu, kegiatan investasi perlu ditingkatkan dengan mengembangkan potensi wilayah, meliputi sumber daya alam

Hijab dan jilbab merupakan suatu persoalan hijab yang muncul di Indonesia pada awal abad ke-20 dalam situasi kolonialis Belanda diakibatkan oleh adanya kesadaran umat Islam untuk