Daftar Riwayat Hidup
Nama : Dea Ramadhanisa Sukma
Tempat/ Tgl. Lahir : Bandung, 15 Maret 1992
Jenis Kelamin : Perempuan
Alamat : Jl. Cijerah 2 Blok 22 No. 97
RT/RW : 02/02
Kelurahan : Gempol Sari
Kecamatan : Bandung Kulon
Agama : Islam
Pekerjaan : Pelajar/Mahasiswa
Nama Sekolah Tahun
SDN Mandiri 1 1997 - 2003
SMPN 36 Bandung 2003 – 2006
Nama : Radeawan Rizkia Putra
Tempat/ Tgl. Lahir : Bandung, 22 Desember 1990
Jenis Kelamin : Laki-Laki
Alamat : Jl. Siti Mariah I No. 288/86
RT/RW : 001/002
Kelurahan : Jamika
Kecamatan : Bojongloa Kaler
Agama : Islam
Pekerjaan : Pelajar/Mahasiswa
Nama Sekolah Tahun
SDN Raya Barat I 1997 – 2003
SMPN 33 Bandung 2003 – 2006
SMAN 18 Bandung 2006 – 2009
Daftar Riwayat Hidup
Nama : Ardy Mardiana
Tempat/ Tgl. Lahir : Garut, 03 Maret 1991
Jenis Kelamin : Laki-Laki
Alamat : Cikopo
RT/RW : 02/02
Kelurahan : Panawa
Kecamatan : Pamulihan
Kabupaten : Garut
Agama : Islam
Pekerjaan : Pelajar/Mahasiswa
Nama Sekolah Tahun
SDN Panawa II 1997 - 2003
SMPN 6 Garut 2003 – 2006
SMAN 1 Garut 2006 – 2009
LAPORAN KERJA PRAKTEK
Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Mata Kuliah Kerja Praktek Program Diplomat III Jurusan Manajemen Informatika
Di Susun Oleh :
DEA RAMADHANISA SUKMA 10909070
RADEAWAN RIZKIA PUTRA 10909073
ARDY MARDIANA 10909074
PROGRAM STUDI MANAJEMEN INFORMATIKA FAKULTAS TEKNIK DAN ILMU KOMPUTER
UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA BANDUNG
SISTEM INFORMASI PELAYANAN PEMBUATAN
SERTIFIKAT TANAH DI KANTOR PERTANAHAN
Laporan Kerja Praktek
Diajukan untuk memenuhi syarat Mata Kuliah Kerja Praktek
Program Diplomat III Jurusan Manajemen Informatika
Oleh :
Dea Ramadhanisa Sukma NIM.10909070 Radeawan Rizkia Putra NIM. 10909073 Ardy Mardiana NIM. 10909074
Bandung, 20 Oktober 2011
Pembimbing Jurusan, Pembimbing Lapangan,
Wahyu Nurjaya WK, ST.Mkom Budi Mulyana, SP
NIP. NIP. 19690617 199703 1 002
Ketua jurusan Manajemen Informatika
Dadang Munandar, S.E..M.Si
KATA PENGANTAR
Bismillaahirrahmaanirrahiim
Puji dan syukur kami ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Kuasa,
karena berkat rahmat dan karunia-Nya kami dapat menyelesaikan laporan
praktek kerja lapangan ini. Kami juga bersyukur atas berkat rezeki dan
kesehatan yang diberikan kepada kami sehingga kami dapat mengumpulkan
data-data materi pembuatan laporan ini. Kami telah berusaha semampu
kami untuk mengumpulkan berbagai macam data tentang yang kamu
butuhkan. Laporan praktek kerja lapangan ini kami beri judul “SISTEM
INFORMASI PELAYANAN PEMBUATAN SERTIFIKAT TANAH DI
KANTOR PERTANAHAN KOTA BANDUNG” .
Laporan Kuliah Kerja Praktek ini diajukan sebagai salah satu syarat
untuk menempuh Program Studi Diplomat tiga (3) Jurusan Manajemen
Informatika Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer .
Mengingat keterbatasan, pengetahuan, kemampuan, pengalaman dan
waktu dari penulis, maka penulis sadari bahwa laporan ini tidak luput dari
berbagai kekurangan. Oleh karena itu, penulis sangat mengharapkan saran
dan kritik yang dapat membangun untuk perbaikan serta penambahan
pengetahuan bagi penulis khususnya, dan untuk pihak lain yang
membutuhkan pada umumnya.
Selama menyusun laporan ini, penulis banyak menerima bimbingan,
arahan, bantuan dan dorongan yang sangat berarti. Sehubungan dengan itu,
pada kesempatan ini penulis ingin menyampaikan rasa terima kasih yang
sedalam-dalamnya kepada semua pihak atas bantuan dan kerja samanya
kepada :
1. Ir. Eddy Suryanto Soegoto, MSc. Selaku Rektor Universitas Komputer
Indonesia
2. Prof. Dr.Ir. Ukun Sastraprawira, M.sc. Selaku Dekan Fakultas Teknik
Universitas Komputer Indonesia.
3. Bapak Dadang Munandar, S.E.,M.Si. selaku Ketua Jurusan Manajemen
memberikan ijin, serta banyak sekali meluangkan waktu untuk
memberikan petunjuk dalam menyelesaikan laporan ini.
5. Bapak Sri Mujiantono selaku Kepala Badan Pertanahan Nasional Kota
Bandung.
6. Bapak Mangara, EPM, SH, MH selaku Kepala Seksi Pengendalian dan
Pemberdayaan di Kantor Pertanahan Kota Bandung.
7. Ibu Dra. Lisa Riyanti. Selaku Plt. Kepala Seksi Pengaturan dan Penataan
Pertanahan di Kantor Pertanahan Kota Bandung.
8. Bapak Budi Mulyana, SP selaku Kepala Sub Seksi Pemberdayaan
Masyarakat di Kantor Pertanahan Kota Bandung.
9. Bapak Ahmad Ridwana, SH selaku Kepala Sub Seksi Penatagunaan
Tanah dan Kawasan Tertentu.
10. Seluruh staff Kantor Badan Pertanahan Kota Bandung.
11. Ibu dan Bapak, serta kakak dan adik-adik yang telah memberikan doa
dan dukungan yang tidak ternilai.
12. Teman-teman seperjuangan di kelas MI-18 atas bantuan dan doa kepada
penulis.
Akhir kata penulis sampaikan rasa terima kasih bagi semua pihak
yang secara langsung maupun tidak langsung terlibat dalam penyelesaian
laporan ini yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu. Semoga laporan
mata kuliah Kerja Praktek ini dapat memberikan manfaat yang optimal bagi
penulis khususnya dan kita semua pada umumnya.
Bandung, 20 Oktober 2011
DAFTAR ISI
LEMBAR JUDUL
LEMBAR PENGESAHAN ... i
KATA PENGANTAR... ii
DAFTAR ISI... iv
DAFTAR GAMBAR... vi
DAFTAR SIMBOL... vii
DAFTAR LAMPIRAN... ix
DAFTAR TABEL ... x
DAFTAR RIWAYAT HIDUP ... xi
BAB I PENDAHULUAN... 1
1. 1 Latar Belakang Praktek Kerja Lapangan... 1
1. 2 Identifikasi dan Rumusan Masalah... 2
1. 3 Maksud dan Tujuan Kerja Praktek Lapangan ... 3
1. 4 Batasan Masalah... 4
1. 5 Lokasi dan Waktu Kerja Lapangan... 4
BAB II LANDASAN TEORI... 6
2.1 Pengertian Sistem... 6
2.1.1 Elemen Sistem... 7
2.1.2 Karakteristik Sistem... 8
2.1.3 Klasifikasi Sistem... 9
2.2 Pengertian informasi... 11
2.3 Pengertian Sistem Informasi... 12
2.4 Metode Pendekatan Sistem... 13
2.4.1 Metode Pendekatan Sistem... 13
2.4.2 Alat Bantu Analisis... 13
2.5 Pengertian Basis Data... 15
BAB III PROFIL PERUSAHAAN... 16
3.1 Tinjuan Umum Badan Pertanahan Nasional... 16
3.1.1 Sejarah Badan Pertanahan Nasional ... 16
3.1.2 Bidang Garapan Badan Pertanahan Nasional... 18
3.2 Struktur Organisasi Perusahaan... 19
3.3 Deskripsi Kerja... 20
BAB IV ANALISIS KERJA PRAKTEK... 25
4.1 Analisis Sistem Yang Sedang Berjalan... 25
4.1.1 Analisis Dokumen... 25
4.1.2 Analisis Prosedur Yang Sedang Berjalan... 27
4.1.2.1 Flowmap... 28
4.1.2.2 Diagram Konteks... 30
4.1.2.3 Data Flow Diagram... 30
4.2.2.1 Flow Map... 33
4.2.2.2 Diagram Konteks ... 34
4.2.2.3 Data Flow Diagram ... 35
4.2.2.4 Kamus Data ... 36
4.2.3 Evaluasi Terhadap Sistem Yang Diusulkan ... 38
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN... 39
5.1 Kesimpulan... 39
5.2 Saran ... 39
DAFTAR PUSTAKA
Buku
1. Arifin Yusuf, Anlisa perancangan Sistem Informasi, 2007
2. Yogiyanto, HM, Akt, MBA, Ph.D., “ANALISIS & DISAIN SISTEM INFORMASI: Pendekatan Terstruktur Teori dan Praktek Aplikasi
Bisnis”, Edisi Kedua, Cetakan Pertama, Penerbit ANDI Yogyakarta, 1999.
Online :
http://id.wikipedia.org/wiki/Sistem_informasi
http://blog.re.or.id/konsep-dasar-sistem-elemen-sistem.htm
BAB I
PENDAHULUAN
1.1.Latar Belakang Praktek Kerja Lapangan
Sistem informasi merupakan salah satu sistem yang berpengaruh
terhadap kelancaran dan kesuksesan suatu organisasi, salah satunya
berguna untuk menunjang aktifitas sebuah perusahaan dalam
menghasilkan sebuah informasi yang dapat dimanfaatkan guna untuk
mengetahui hasil atau prestasi yang telah dicapai.
Saat ini Teknologi Informasi yang merupakan bagian dari IPTEK
telah mengalami perkembangan yang signifikan, dimana hal itu telah menjadi tren dan perusahaan-perusahaan mulai mencoba memanfaatkan
atau memadukan teknologi informasi kedalam sistem informasi
diperusahaannya dengan tujuan membuat sebuah sistem informasi
perusahaan yang lebih baik dan efektif. Pembangunan sistem informasi
yang modern dari sebuah perusahaan akan sangat menunjang dari proses
pencitraan terhadap publik eksternal dari perusahaan tersebut, karena
dengan sistem informasi yang canggih maka publik akan dengan mudah
mengakses informasi dari perusahaan tersebut .
Seperti halnya yang mungkin harus dilakukan oleh Badan
Pertanahan Kota Bandung, dalam membangun sistem informasi di
internal perusahaan, salah satunya seperti Sistem Informasi Pelayanan
Pemohon dimana masih terdapat masalah yang memperlambat proses
pelayanan pelanggan yang diantaranya :
1. Sistem Informasi pelayanan pemohon yang sedang berjalan di
Badan Pertanahan Kota Bandung masih dilakukan secara manual
atau konvensional, sehingga masih menghabiskan waktu yang
2. Kurangnya efektifitas dan efisiensi (dalam memberikan informasi
persyaratan yang harus dipenuhi pemohon dan perkiraan waktu
yang dibutuhkan dalam melakukan pembuatan sertifikat,
memerlukan waktu yang tidak sedikit untuk menghasilkan
informasi tersebut karena sebelum menghasilkan informasi
tersebut resepsionis menyerahkan data dan kebutuhan pemohon
kepada bagian analis).
Pembangunan sistem informasi yang modern di sebuah perusahaan berhubungan erat dengan salah satu tujuan universitas yaitu
menghasilkan SDM yang siap untuk mengembangkan ilmunya dan
menjadi seorang analisis sistem informasi di sebuah perusahaan, perlu
diadakannya pembelajaran dimana mahasiswa mencoba melatih
pengetahuannya di dunia kerja.
Oleh karena itu dalam rangka melaksanakan tugas untuk memenuhi
salah satu nilai mata kuliah Kerja Praktek penulis akan menuangkan
suatu deskripsi dalam Kerja Praktek dengan judul “SISTEM
INFORMASI PELAYANAN PEMBUATAN SERTIFIKAT TANAH DI KANTOR PERTANAHAN KOTA BANDUNG”, Penulis pun
berharap mendapat manfaat pembelajaran secara langsung mengenai
dunia kerja dan memperoleh pengalaman yang berguna untuk kesiapan
pada saat masuk dunia kerja yang sesuai dengan bidang atau jurusan
yang penulis pilih.
1.2.Identifikasi dan Rumusan Masalah 1.2.1. Identifikasi Masalah
Berdasarkan penelitian yang telah dilaksanakan pada saat
kerja praktek, maka diidentifikasikan masalah sebagai berikut :
1. Pencatatan data pemohon masih dilakukan secara manual
meskipun sudah memakai Microsoft Office Word dan
Microsoft Office Excel tetapi belum dilakukan secara
2. Data yang belum terintegrasi menyebabkan adanya
pencatatan data yang berulang.
3. Kesulitan dalam pembuatan beberapa laporan data pemohon.
4. Sering terjadi kesalahan pada saat pencatatan laporan Data
pemohon.
1.2.2. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian dan identifikasi masalah diatas, maka
penulis merumuskan masalah-masalah yang teridentifikasi,
diantaranya:
1. Bagaimana sistem informasi berkas masuk dalam pembuatan
sertifikat tanah data yang lebih akurat pada Kantor
Pertanahan Kota Bandung.
2. Bagaimana Sistem Informasi pengolahan data dapat
mempermudah pembuatan pembuatan sertifikat tanah.
3. Tidak adanya pencatataan data pemohon secara berulang.
4. Mencegah terjadinya kesalahan pada saat pencatatan laporan
Data pemohon.
1.3.Maksud Dan Tujuan Kerja Praktek Lapangan
Maksud dan tujuan Kerja Praktek yang kami laksanakan di Kantor
Pertanahan Kota Bandung adalah sebagai berikut :
1.3.1 Maksud Kerja Praktek
Maksud dari penelitian yang dilakukan penulis adalah untuk
memenuhi tugas mata kuliah Kerja Praktek selama satu bulan dan
untuk meneliti suatu sistem informasi yang berjalan pada Kantor
Pertanahan Kota Bandung dengan adanya tugas kerja praktek
ini penulis mengetahui dan memahami sistem informasi dan
pengalaman didalam dunia kerja serta memberikan banyak
1.3.2. Tujuan Kerja Praktek Lapangan
Tujuan dari Kerja Praktek yang dilakukan oleh penulis adalah :
1. Sebagai salah satu syarat memenuhi tugas dalam mata kuliah
Kerja Praktek.
2. Mengenal dunia kerja sebagai masa persiapan untuk
memasuki dunia kerja.
3. Memperluas wawasan kami terhadap jenis–jenis kerja yang
ada dibidang yang bersangkutan.
4. Meningkatkan disiplin dan dapat bertanggung jawab di dalam
melaksanakan tugas kerja.
5. Meningkatkan keterampilan kami yang telah diperoleh dari
latihan praktek kerja lapangan di suatu perusahaan.
6. Melakukan pelatihan praktis dan praktek secara langsung
dalam perusahaan.
7. Untuk Menganalisis Sistem Informasi Pelayanan Pembuatan
Sertifikat Tanah di Kantor Pertanahan Kota Bandung.
1.4.Batasan Masalah
Batasan masalah dalam pembuatan laporan berdasarkan dengan
kerja praktek yang telah dilakukan yaitu:
1. Penulis tidak terlibat dalam pembangunan Sistem Informasi
Pelayanan Pemohon.
2. Penulis hanya melakukan analisis Sistem Informasi Pelayanan
Pemohon.
1.5.Lokasi dan Waktu Kerja Praktek Lapangan
Lokasi pelaksanaan Kerja Praktek Lapangan dilaksanakan di Kantor
Badan Pertanahan Nasional Kota Bandung Jalan Soekarno-Hatta No.586
Bandung. Waktu pelaksanaan kerja praktek terhitung selama 20 hari
dimulai dari tanggal 04 Juli 2011 sampai 29 Juli 2011. Dengan tahapan–
Jadwal dan waktu penelitian yang di ajukan sebagai berikut:
Kegiatan Minggu
Ke-1 Ke-2 Ke-3 Ke-4
Pelaksanaan Usulan
Penelitian
Pelaksanaan Penelitian
Pengumpulan Data
Pengolahan Data
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1. Pengertian Sistem
Sistem berasal dari bahasa Latin (systēma) dan bahasa Yunani
(sustēma) adalah suatu kesatuan yang terdiri komponen atau elemen
yang dihubungkan bersama untuk memudahkan aliran informasi, materi
atau energi. Istilah ini sering dipergunakan untuk menggambarkan suatu
set entitas yang berinteraksi, di mana suatu model matematika
seringkali bisa dibuat.
Menurut Jogiyanto H.M (2001 : 2) Sistem adalah kumpulan
elemen-elemen yang saling berinteraksi satu sama lain untuk mencapai
tujuan yang telah ditetapkan. Sebuah sistem terdiri dari bagian-bagian
yang saling berkaitan yang beroperasi bersama untuk mencapai
beberapa sasaran atau maksud, tujuan dan sasaran yang sama.
Menurut Raymond McLeod, Jr., George Schell (2001:9) Suatu
sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling
berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu
kegiatan atau untuk menyelesaikan suatu sasaran yang tertentu.
Dari dua pengertian tersebut, terdapat dua kelompok pendekatan
di dalam mendefinisikan sistem, yaitu menekankan pada prosedurnya
dan menekankan pada komponen atau elemennya. Dapat disimpulkan
bahwa sistem adalah kumpulan dari elemen-elemen atau
prosedur-prosedur yang saling berhubungan dan memiliki tujuan. Syarat – syarat
sistem adalah sebagai berikut :
1. Sistem harus dibentuk untuk menyelesaikan masalah.
2. Elemen sistem harus mempunyai rencana yang ditetapkan.
3. Adanya hubungan diantara elemen sistem.
2.1.1. Elemen Sistem
Elemen – elemen yang menyusun sebuah sistem tersebut terdiri
dari :
1. Tujuan
Merupakan tujuan dari sistem tersebut berupa tujuan usaha,
kebutuhan, masalah, prosedur pencapaian tujuan.
2. Batasan
Merupakan batasan-batasan yang ada dalam mencapai tujuan
dari sistem, dimana batasan ini dapat berupa
peraturan-peraturan, biaya-biaya, personil, peralatan, dll.
3. Kontrol
Merupakan pengawas dari pelaksanaan pencapaian tujuan
sistem yang dapat berupa kontrol pemasukan data (input), kontrol keluaran data (output), kontrol pengoperasian, dll. 4. Masukan
Merupakan bagian dari sistem yang bertugas untuk menerima
data masukan dimana data dapat berupa asal masukan,
frekuensi pemasukan data, jenis pemasukan data, dll.
5. Proses
Merupakan bagian yang memproses masukan data menjadi
informasi sesuai dengan keinginan penerima, proses dapat
berupa : klarifikasi, peringkasan, pencarian, dll.
6. Keluaran
Merupakan keluaran atau tujuan akhir dari sistem, output
dapat berupa laporan, grafik, dll.
7. Umpan Balik
Merupakan elemen-elemen sistem yang tugasnya apakah
sistem berjalan sesuai keinginan, umpan balik dapat berupa
Suatu sistem dapat dikatakan sebagai kerangka terpadu yang
mempunyai satu sasaran atau lebih. Sistem dapat dikatakan berhasil
apabila sasaran atau tujuannya tersebut telah tercapai.
2.1.2. Karakteristik Sistem
Suatu sistem mempunyai karakteristik atau sifat-sifat yang
tertentu, yaitu :
1. Komponen-Komponen (Components)
Terdiri dari sejumlah komponen yang saling berinteraksi,
dan bekerja sama membentuk satu kesatuan.
Komponen-komponen dapat terdiri dari beberapa subsistem atau
subbagian, dimana setiap subsistem tersebut memiliki
fungsi khusus dan akan mempengaruhi proses sistem secara
keseluruhan.
2. Masukan (Input)
Energi yang dimasukkan ke dalam sistem. Masukan dapat
berupa masukan perawatan (maintenance input) dan
masukan sinyal (signal input). Contoh di dalam sistem komputer, masukan perawatan adalah program, masukan
sinyal adalah data.
3. Keluaran (Output)
Hasil dari energi yang diolah dan diklasifikasikan menjadi
keluaran yang berguna dan sisa pembuangan.
Contoh untuk sistem komputer, panas yang dihasilkan
adalah sisa pembuangan, sedangkan informasi adalah
keluaran yang berguna.
4. Pengolah (Process)
Suatu sistem dapat mempunyai suatu bagian pengolah yang
akan merubah masukan menjadi keluaran.
Contoh: sistem akuntansi akan mengolah data-data transaksi
menjadi laporan- laporan keuangan dan laporan-laporan lain
5. Sasaran (Objectives) atau Tujuan (Goal)
Suatu sistem pasti mempunyai tujuan/sasaran. Sasaran dari
sistem sangat menentukan sekali masukan yang dibutuhkan
sistem dan keluaran yang akan dihasilkan sistem. Goal
meliputi ruang lingkup yang luas, sedangkan objectives
meliputi ruang lingkup yang sempit.
2.1.3. Klasifikasi Sistem
1. Sistem Tertentu (Deterministic System)
Sistem tertentu beroperasi dengan tingkah laku yang sudah
dapat diprediksi, interaksi diantara bagian-bagiannya dapat
dideteksi dengan pasti sehingga keluarannya dapat
diramalkan.
Contoh: Program komputer, melaksanakan secara tepat sesuai
dengan rangkaian instruksinya. Sistem penggajian, dan
lain-lain.
2. Sistem Probabilistik (Probabilistic System)
Sistem yang input dan prosesnya dapat didefinisikan, tetapi
output yang dihasilkan tidakdapat ditentukan dengan pasti;
(selalu ada sedikit kesalahan/penyimpangan terhadap ramalan
jalannya sistem).
Contoh: sistem pemasaran.
3. Sistem Terbuka (Open System)
Sistem yang berhubungan dan terpengaruh dengan
lingkungan luarnya. Sistem ini menerima masukan dan
menghasilkan keluaran untuk lingkungan luar/subsistem yang
lainnya, sehingga harus memiliki sistem pengendalian yang
baik. Sistem ini cenderung memiliki sifat adaptasi, dapat
menyesuaikan diri dengan lingkungannya sehingga dapat
meneruskan eksistensinya.
Contoh: Sistem keorganisasian memiliki kemampuan
berubah. Perusahaan yang tidak dapat menyesuaikan diri
akan tersingkir).
4. Sistem Tertutup (Closed System)
Sistem fisik dimana proses yang terjadi tidak mengalami
pertukaran materi, energi atau informasi dengan lingkungan
di luar sistem tersebut. Sistem ini bekerja secara otomatis
tanpa adanya turut campur tangan dari pihak diluarnya.
Contoh: reaksi kimia dalam tabung berisolasi dan tertutup
5. Relatively Closed Sistem
Sistem yang tertutup tetapi tidak tertutup sama sekali untuk
menerima pengaruh-pengaruh lain. Sistem ini dalam
operasinya dapat menerima pengaruh dari luar yang sudah
didefinisikan dalam batas-batas tertentu.
Contoh: Sistem komputer (sistem ini hanya menerima
masukan yang telah ditentukan sebelumnya, mengolahnya
dan memberikan keluaran yang juga telah ditentukan
sebelumnya, tidak terpengaruh oleh gejolak di luar sistem).
6. Artificial System
Sistem yang meniru kejadian dalam sistem. Sistem ini
dibentuk berdasarkan kejadian di alam dimana manusia tidak
mampu melakukannya. Dengan kata lain tiruan yang ada di
alam. Contoh: Sistem Artificial Intelligence, yaitu program
komputer yang mampu membuat komputer seolah-olah
berpikir. Sistem robotika dan lain-lain.
7. Natural System
Sistem yang dibentuk dari kejadian dalam alam. Contoh: laut,
tata surya dan lain-lain.
8. Manned System
Sistem penjelasan tingkah laku yang meliputi keikutsertaan
manusia. Sistem ini dapat digambarkan dalam cara-cara
a) Sistem Manusia – Manusia, sistem yang menitikberatkan
hubungan antar manusia
b) Sistem Manusia – Mesin, Sistem yang mengikutsertakan
mesin untuk suatu tujuan
c) Sistem Mesin – Mesin, sistem yang otomatis dimana
manusia mempunyai tugas untuk memulai dan
mengakhiri sistem, sementara itu manusia dilibatkan juga
untuk memonitor sistem. Mesin berinteraksi dengan
mesin untuk melakukan beberapa aktifitas.
Pengotomatisan ini menjadikan bertambah pentingnya
konsep organisasi, dimana manusia dibebaskan dari
tugas-tugas rutin atau tugas-tugas fisik yang berat.
Perancang sistem lebih banyak menggunakan metode “Relatively Closed dan Deterministic System”, karena sistem ini
dalam pengerjaannya lebih mudah meramalkan hasil yang akan
diperoleh dan lebih mudah diatur dan diawasi.
Pada bidang sistem informasi, faktor komputer dan program komputer biasanya “Relatively Closed dan Deterministic System“,
tetapi faktor manusia sebagai pengelolanya adalah “Open dan
Probabilistic System”.
2.2. Pengertian Informasi
Menurut Jogiyanto H.M (2001 : 8) Informasi adalah data yang
telah diolah menjadi sebuah bentuk yang berarti bagi penerimanya dan
bermanfaat dalam mengambil keputusan saat ini atau mendatang.
Menurut Raymond McLeod, Jr., George Schell (2001:12)
Informasi adalah data yang telah diproses, atau data yang memiliki arti.
Data terdiri dari fakta-fakta dan angka-angka yang relative tidak berarti
Dari pengertian tersebut dapat disimpulkan bahwa informasi
adalah hasil dari pengolahan satu atau beberapa data yang memberikan
arti dan manfaat.
2.3. Pengertian Sistem Informasi
Informasi merupakan suatu hal yang sangat penting bagi
manajemen didalam mengambil keputusan informasi tersebut diperoleh
dari sistem informasi. Sistem Informasi ini dapat didefinisikan sebagai
berikut:
Menurut Jogiyanto H.M (2001 : 11) Sistem informasi
merupakan suatu sistem dalam suatu organisasi untuk mempertemukan
kebutuhan pengolahan transaksi harian, mendukung operasi, bersifat
manajerial dan kegiatan strategi dari suatu organisasi dan menyediakan
pihak luar tertentu dengan laporan-laporan yang diperlukan.
Bila mengacu pada definisi sistem maka sistem informasi dapat
definisikan sebagai suatu sistem yang dibuat oleh manusia yang terdiri
atas komponen-komponen dalam organisasi untuk mencapai suatu
tujuan yaitu menyajikan informasi.
Dapat disimpulkan bahwa sistem informasi adalah perangkat
unsur yang secara teratur saling berkaitan dengan tujuan untuk
mengelola data sehingga menghasilkan informasi yang berguna. Sistem
informasi juga mempunyai beberapa komponen, yaitu :
a. Hardware (perangkat keras), seperti : keyboard, monitor,
microprocessor dll.
b. Software (perangkat lunak).
c. Brainware (manusia).
d. Data.
2.4. Metode Pendekatan Sistem
2.4.1. Metode Pendekatan Sistem
Salah satu pendekatan yang digunakan dalam suatu
analisis dan desain adalah pendekatan terstruktur. Suatu
pendekatan yang bekerja dari sudut pandang yang lebih tinggi
menuju tingkat lebih rendah yang lebih rinci, dimana keinginan
pemakai disajikan dalam diagram aliran data. Desain terstruktur
adalah implementasi secara fisik dan pembagian struktur modular
secara hirarki dengan pendekatan atas bawah.
2.4.2. Alat Bantu Analisis a) Flow Map
Flow Map adalah aliran data berbentuk dokumen atau
formulir didalam suatu sistem informasi yang merupakan
suatu aktivitas yang saling terkait dalam hubungannya
dengan kebutuhan data dan informasi. Diagram aliran
dokumen merupakan bagan – bagan alir yang menunjukan
arus dari laporan dan formulir termasuk tembusan –
tembusannya. Kegunaan dari Flow Map ini adalah :
1. Menggambarkan aktivitas apa saja yang sedang berjalan.
2. Menjabarkan aliran dokumen yang terlihat.
3. Menjelaskan hubungan-hubungan data dan informasi
dengan bagian-bagian dalam aktivitas tersebut
b) Diagram Konteks
Diagram Konteks digunakan untuk mempresentasikan
keseluruhan sistem melalui sebuah lingkaran (proses), sedangkan aliran memodelkan hubungan antara sistem
dengan terminator di luar sistem. Diagram Konteks terdiri
dari :
1. Entitas : Manusia, organisasi atau sistem yang
2. Aliran Data : Informasi yang masuk kedalam sistem dan
keluar dari sistem.
c) Data Flow Diagram (DFD)
Data Flow Diagram (DFD) adalah suatu alat yang
menggambarkan sistem sebagai sebuah jaringan dari proses –
proses yang dihubungkan oleh aliran data, baik antara sistem
dengan lingkungannya maupun antara proses – proses yang
ada didalam sistem tersebut. Simbol-simbol yang digunakan
dalam DFD adalah :
1. Aliran Informasi yang dilambangkan dengan anak panah,
menunjukan informasi yang masuk kedalam sistem
maupun yang keluar sistem.
2. External Entity yang dilambangkan dengan empat persegi
panjang, menunjukan bagian atau fungsi yang berada
diluar sistem.
3. File atau tempat penyimpanan data dilambangkan dengan
sepasang garis horizontal paralel tertutup pada salah satu
ujungnya.
4. Proses dilambangkan dengan lingkaran, menunjukan
kegiatan yang dilakukan oleh manusia, mesin, komputer
dari hasil suatu proses data.
d) Kamus Data
Kamus Data merupakan suatu kamus yang berfungsi untuk
mendeskripsikan data dan aliran informasi yang ada pada
Data Flow Diagram, Kamus data yang digunakan dalam
perancangan berisi data yang dipakai dalam pembuatan
program aplikasi.
e) Perancangan Basis Data
1. Normalisasi
Normalisasi merupakan peralatan yang digunakan untuk
melakukan proses pengelompokan data menjadi
tabel-tabel yang menunjukan entitas dan relasinya. Secara
umum bentuk normalisasi di bagi menjadi tiga tahap,
tahap pertama yaitu bentuk unormal, tahap kedua yaitu
bentuk normalisasi dan bentuk yang ketiga biasanya
sudah akan diperoleh tahap yang optimal.
2. Tabel Relasi
Relasi adalah hubungan antar suatu himpunan entitas
dengan himpunan entitas lainnya. Relasi juga merupakan
hubungan yang berarti, antara suatu entitas dengan
entitas lainnya.
2.5. Pengertian Basis Data
Menurut Nugroho yang tertuang dalam bukunya yang berjudul
( Konsep Pengembangan Sistem Basis Data ) menyebutkan bahwa
definisi dari basis data adalah Kumpulan berorganisasi dari data-data
yang berhubungan sedemikian rupa sehingga mudah disimpan,
dimanipulasi, serta di panggil oleh pengguna. Basis data saaat ini di
gunakan untuk menyimpan objek-objek seperti dokumen, sistra
photografi, suara, serta video. Adapun beberapa karakteristik dari
perancangan basis data yang buruk yaitu:
1. Perulangan-perulangan informasi ( redudansi ) yang tidak perlu 2. Ketidak kosistenan data
3. Ketidakmampuan (kesulitan) pengguna atau program aplikasi
BAB III
PROFIL PERUSAHAAN
Dengan perkembangan teknologi informasi yang sangat cepat saat
ini, informasi memiliki peranan yang sangat penting sebagai penunjang
kemajuan di segala bidang. Tanpa informasi, suatu perusahaan atau
organisasi tidak akan dapat menjalankan kegiatan operasional perusahaan
atau organisasi dengan baik. Oleh karena itu, untuk menunjang kegiatan
operasional yang baik dan teratur, maka diperlukan suatu sistem yang
terkomputerisasi. Badan Pertanahan Nasional ( BPN ) merupakan suatu
lembaga pemerintah yang memiliki tugas pokok dalam memberikan
pelayanan pertanahan pada masyarakat baik dalam pembuatan sertifikat
maupun administrasi lainnya. Berlokasi di Jalan Soekarno Hatta No. 586
Bandung. Dengan sistem pelayanan pendaftaran sertifikat yang telah
berjalan, BPN kota Bandung telah melaksanakan tugasnya sebagai lembaga
yang ditunjuk oleh pemerintah dalam melakukan administrasi pertanahan
untuk masyarakat.
3.1. Tinjauan Umum Perusahaan
3.1.1. Sejarah Perusahaan
Pada era 1960 sejak berlakunya Undang-Undang Pokok
Agraria (UUPA), Badan Pertanahan Nasional mengalami
beberapa kali pergantian penguasaan dalam hal ini kelembagaan.
Tentunya masalah tersebut berpengaruh pada proses pengambilan
kebijakan. ketika dalam naungan kementerian agraria sebuah
kebijakan diproses dan ditindaklanjuti dari struktur Pimpinan
Pusat sampai pada tingkat Kantah, namun ketika dalam naungan
Departemen Dalam Negeri hanya melalui Dirjen Agraria sampai
Untuk mengetahui perubahan tersebut dibawah ini adalah
sejarah kelembagaan Badan Pertanahan Nasional :
Tahun 1960 – 1963, Pada awal berlakunya UUPA, semua
bentuk peraturan tentang pertanahan termasuk Peraturan
Pemerintah masih di keluarkan oleh Presiden dan Menteri Muda
Kehakiman. Kebijakan itu ditempuh oleh pemerintah karena pada
saat itu Indonesia masih mengalami masa transisi.
Tahun 1963, Tahun ketiga sejak berlakunya
UUPA,dibentuklah sebuah Departemen Pertanian dan Agraria
yang dipimpin oleh Sadjarwo, S.H. Pada saat itu pertanian dan
agraria masih dalam satu naungan Menteri Pertanian dan Agraria.
Pada tahun 1965 agraria dipisah dan dijadikan sebagai
lembaga yang terpisah dari naungan Menteri Pertanian dan pada
saat itu Menteri Agraria dipimpin oleh R.Hermanses, S.H
Pada tahun 1968 secara kelembagaan mengalami perubahan.
Pada saat itu dimasukan dalam bagian Departemen Dalam Negeri
dengan nama Direktorat Jenderal Agraria. Selama periode 1968 –
1990 tetap bertahan tanpa ada perubahan secara kelembagaan
begitupula dengan peraturan yang diterbitkan.
Pada tahun 1990 kembali mengalami perubahan. Agraria
dipisah dan dijadikan sebagai lembaga tersendiri dengan nama
Menteri Negara Agraria/ Badan Pertanahan Nasional yang
kemudian dipimpin oleh Ir.Soni Harsono. Pada saat itu terjadi
perubahan yang signifikan karena merupakan awal terbentuknya
Badan Pertanahan Nasional.
Pada tahun 1998 masih menggunakan format yang sama
Nasional. Perubahan yang terjadi hanya pada puncuk pimpinan
saja yakni Ir.Soni Harsono diganti dengan Hasan Basri Durin.
Pada tahun 2002 – 2005 kemudian mengalami perubahan
yang sangat penting. Pada saat itu Badan Pertanahan Nasional
dijadikan sebagai lembaga Negara. Kedudukannya sejajar dengan
kementerian.
Pada tahun 2005 sampai saat ini BPN RI yang dipimpin oleh
Joyo Winoto, Ph.D. dalam kurun waktu lima tahun tidak terjadi
perubahan kelembagaan sehingga tetap pada format yang
sebelumnya.
3.1.2. Bidang Garapan Perusahaan
Badan Pertanahan Nasional (BPN) merupakan badan
perusahaan negara yang bergerak dalam bidang sertifikasi tanah.
Pada sistem yang berjalan, BPN kota Bandung menggunakan
sistem loket dimana pada sistem tersebut mengharuskan seorang
warga negara yang ingin mendaftarkan tanahnya dan ingin
memiliki sertifikat tanah tersebut mendatangi loket-loket yang
ada dan telah ditentukan oleh pihak BPN. Misalkan, untuk
mendapatkan sertifikat tanah sebelumnya pemohon diharuskan
untuk mendatangi loket II dengan mengisi formulir permohonan
untuk memperoleh dokumen, kemudian pemohon harus
mendatangi loket III untuk melakukan pembayaran administrasi,
dilanjutkan dengan mendatangi loket IV untuk mengupdate data
dan menerima dokumen. Oleh karena itu, proses pelayanan
pendaftaran sertifikat membutuhkan waktu yang cukup lama
3.3. Deskripsi Kerja
Tugas pokok berdasarkan peraturan kepala Badan Pertanahan
Nasional Republik Indonesia Nomor : 4 Tahun 2006 Tentang
Organisasi dan Tata Kerja Kantor Wilayah Pertanahan Nasional dan
Kantor Pertanahan.
Kantor Pertahanan mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas
dan fungsi badan pertanahan Nasional di Kabupaten/ Kota yang
bersangkutan ( Pasal 30).
1. Sub Bagian Tata Usaha
Mempunyai tugas memberikan layanan administratif kepada semua
satuan organisasi kantor pertanahan, serta menyiapkan bahan
evaluasi kegiatan, penyusunan program dan peraturan
perundang-undangan.(Pasal 55).
a) Urusan Perencanaan dan Keuangan
Mempunyai tugas menyiapkan penyusunan rencana, program
dan anggaran serta laporan akuntabilitas kinerja pemerintah,
keuangan dan penyiapan bahan Evaluasi (Pasal 58(1)).
b) Urusan Umum dan Kepegawaian
Mempunyai tugas melakukan urusan surat menyurat,
kepegawaian, perlengkapan, rumah tangga, sarana dan
prasarana, koordinasi pelayanan per-
tanahan serta pengelolaan data dan informasi (Pasal 58(2)).
2. Seksi Survei, Pengukuran dan Pemetaan
Mempunyai tugas melakukan survei, pengukuran dan pemetaan
bidang tanah, batas kawasan/ wilayah, pemetaan tematik dan
survei potensi tanah, penyiapan, pembinaan surveyor berlisensi
dan pejabat penilai tanah. (Pasal 59).
a) Subseksi Pengukuran dan Pemetaan
Mempunyai tugas menyiapkan perapatan kerangka dasar
memelihara peta pendaftaran, daftar tanah, peta bidang
tanah, surat ukur dan daftar-daftar lainnya di bidang
pengukuran (Pasal 62(1)).
b) Subseksi Tematik Dan Potensi Tanah
Menyiapkan survei, pemetaan, pemeliharaan dan
pengembangan pemetaan tematik, survei potensi tanah,
pemeliharaan peralatan teknis komputerisasi dan pembinaan
pejabat penilai tanah (Pasal 62(2)).
3. Seksi Hak Tanah dan Pendaftaran Tanah
Mempunyai Tugas menyiapkan Bahan dan melakukan
penetapan hak dalam rangka pemberian, perpanjangan, dan
pembaruan hak tanah, pengadaan tanah, perijinan, pendataan
dan penertiban bekas tanah hak; pendaftaran, peralihan,
pembebanan hak atas tanah serta pembinaan Pejabat Pembuat
Akta Tanah ( PPAT) (Pasal 63).
a) Subseksi Tematik Dan Potensi Tanah
Mempunyai tugas menyiapkan pelaksanaan pemeriksaan,
saran dan pertimbangan mengenai penetapan Hak Milik,
Hak Guna Bangunan dan Hak Pakai, perpanjanagn jangka
waktu, pembaharuan hak, perijinan, peralihan hak atas
tanah; penetapan dan/ rekomendasi perpanjangan jangka
waktu pembayaran uang pemasukan dan atau pendaftaran
hak tanah perorangan ( Pasal 66(1)).
b) Subseksi Peraturan Tanah Pemerintah
Mempunyai tugas menyiapkan pelaksanaan pemeriksaan,
saran dan pertimbangan mengenai penetapan Hak Milik dan
Hak Pakai, hak Guna Bangunan dan Hak Pengelolaan Bagi
Instansi pemerintah, Badan Hukum pemerintah
hak atas tanah ; rekomendasi pelepasan dan tukar menukar
tanah pemerintah (Pasal 66(3)).
c) Subseksi Pendaftaran Hak
Mempunyai tugas menyiapkan pelaksanaan pendaftaran hak
atas tanah, pengakuan dan penegasan hak-hak lain, hak
milik atas satuan rumah susun, tanah hak pengelolaan, tanah
wakaf, data yuridis lainnya, data fisik bidang tanah,
komputerisasi pelayanan pertanahan serta memelihara
daftar buku tanah, daftar nama, daftar hak atas tanah, dan
warkah serta daftar lainya di bidang pendaftaran tanah
(Pasal 66(3)).
d) Subseksi Peralihan, Pembebanan, Hak & Pejabat Pembuat
Akta Tanah
Mempunyai tugas menyiapkan pelaksanaan pendaftaran,
peralihan, pembebanan hak atas hak tanah, pembebanan hak
tanggungan dan bimbingan PPAT serta sarana daftar isian
di bidang pendaftaran Tanah (Pasal 66(4)).
4. Seksi Pengaturan dan Penataan Pertanahan
Mempunyai tugas menyiapkan bahan dan melakukan
penatagunaan tanah, landreform, konsolidasi tanah, penataan
pertanahan wilayah pesisir, pulau-pulau kecil, perbatasan dan
wilayah tertentu lainya (Pasal 67).
a) Subseksi Penatagunaan Tanah Dan Kawasan Tertentu
Mempunyai tugas menyiapkan, bahan penyusunan rencana
persediaan, peruntukan, pemeliharaan dan penggunaan
tanah, rencana penataan kawasan, pelaksanaan koordinasi,
monitoring, dan evaluasi pemeliharaan tanah, perubahan
penggunaan dan pemanfaatan tanah, pada setiap fungsi
kawasan/ zoning, Penerbitan pertimbangan teknis
penatagunaan tanah, pemberian izin perubahan
pengumpulan dan pengelolaan dan pemeliharaan data
tekstual dan special (Pasal 70 (1)).
b) Subseksi Landreform Dan Tonsolidasi Tanah
Mempunyai tugas menyiapkan bahan usulan penetapan/
penegasan tanah menjadi objek landreform; penguasaan
tanah-tanah objek landreform; pemberian ijin peralihan hak
atas tanah dan ijin retribusii tanah luasan tertentu; usulan
penerbitan surat keputusan retribusi tanah dan pengeluaran
tanah dari objek lenreform; monitoring dan evaluasi
retribusi tanah, ganti kerugian, pemanfaatan tanah usulan
penegasan objek penataan tanah beserta peremajaan
permukiman kumuh; daerah bencana dan daerah konflik
serta permukiman kembali; penyediaan dan pengelolaan
sumbangan tanah untuk pembangunan; pengembangan
teknik metode promosi dan sosialisasi; pengelolaan basis
data dan informasi; monitoring dan evaluasi serta
koordinasi pelaksanaan konsolidasi tanah (Pasal 70 (20)).
5. Subseksi Pengendalian Dan Pemberdayaan
Mempunyai tugas menyiapkan bahan dan melakukan kegiatan
pengendalian pertanahan, pengelolaan tanah negara, tanah
terlantar dan tanah kritis serta pemberdayaan masyarakat (Pasal 71).
a) Subseksi Pengendalian Pertanahan
Mempunyai tugas menyiapkan pengelolaan basis data, dan
melakukan inventarisasi dan identifikasi, penyusunan saran
tindak dan langkah penanganan, serta menyiapkan bahan
koordinasi usulan penertiban dan pendayagunaan dalam
tanah; pemantauan, evaluasi, harmonisasi dan pensinergian
kebijakan dan program pertanahan dan sektoral dalam
pengelolaan tanah negara, penanganan tanah terlantar dan
tanah kritis (Pasal 74 (1)).
b) Subseksi Pemberdayaan Masyarakat
Mempunyai tugas menyiapkan bahan inventarisasi potensi,
asistensi, fasilitasi dalam rangka penguatan penguasaan dan
melaksanakan pembinaan partisifasi masyarakat, lambaga
masyarakat, mitra kerja teknis dan pengelolaan pertanahan,
serta melakukan kerjasama pemberdayaan dengan
pemerintah kabupaten/ kota, lembaga keuangan dan dunia
usaha, serta bimbingan dan pelaksanaan kerjasama
pemberdayaan (Pasal 74 (2)).
6. Seksi Sengketa, Konflik Dan Perkara Pertanahan
Mempunyai tugas menyiapkan bahan dan melakukan kegiataan
penanganan sengketa, Konflik Dan Perkara Pertanahan (Pasal 75).
a) Subseksi Sengketa Dan Konflik Pertanahan
Menyiapkan pengkajian hukum, sosial, budaya, ekonomi
dan politik terhadap sengketa dan konflik pertanahan,
usulan rekomendasi pembatalan dan penghentian hubungan
hukum antara orang dan/ atau badan hukum dengan tanah,
pelaksanaan alternatif penyelesaian sengketa melalui
mediasi, fasilitasi dan koordinasi penanganan sengketa dan
konflik (Pasal 78 (1))
b) Subseksi Perkara Pertanahan
Menyiapkan penanganan dan penyelesaian perkara,
koordinasi penanganan perkara, usulan rekomendasi
pembatalan dan penghentian hubungan hukum antara orang
dan/ atau badan hukum dengan tanah sebagai pelaksanaah
BAB IV
ANALISIS PRAKTEK KERJA LAPANGAN
4.1. Analisis Sistem Yang Sedang Berjalan
Pada sub bab ini akan dijelaskan mengenai Prosedur
pelayanan pelanggan yang di dalamnya terdapat kegiatan
penginputan data pemohon dalam pembuatan sertipikat tanah. Untuk
mengetahui dan mempelajari sistem yang ada, diperlukan suatu
penggambaran aliran-aliran informasi dari bagian-bagian yang
terkait. Adapun analisis yang dilakukan adalah analisis mengenai
analisis dokumen, analisis prosedur dan analisis prosedur yang
sedang berjalan..
4.1.1. Analisis Dokumen
Analisis dokumen merupakan metode analisis data
dengan cara mengumpukan data-data yang berhubungan
dengan obyek yang akan diteliti dan diuji berdasarkan
dokumen yang ada di lembaga terkait. Analisis dokumen
juga merupakan salah satu hal yang dapat membantu dalam
perancangan atau pengembangan sistem.
Analisis dokumen sistem informasi pengelolaan data
dan dokumen yang digunakan di Kantor Pertanahan Kota
Bandung belum menerapkan sistem informasi yang
terintegrasi sehingga proses pengelolaan data dapat
dilakukan secara efektif dan efisien. Tujuan dari analisis
dokumen adalah untuk mengetahui dokumen apa saja yang
terkait dalam sistem serta hal-hal yang berkaitan dengan
dokumen tersebut.
Adapun data pelanggan, ialah dokumen yang ada
1. Dokumen masukan
Data buku tamu yang di masukan kedalam data
pengunjung dan data pendaftaran pelanggan dimasukan
kedalam data daftar Pelanggan.
2. Dokumen penyimpanan
Data yang sudah terdaftar kedalam data perusahaan
kemudian disimpan pada folder dan kedalam map arsip.
3. Dokumen Pencarian
Data yang dicari pada tempat map arsip.
Analisis dokumen menjelaskan mengenai dokumen-dokumen
yang digunakan dalam sistem informasi berkas masuk dan berkas
keluar di Kantor Pertanahan Kota Bandung.
Dalam analisis dokumen akan menjelaskan hal-hal sebagai berikut:
1. Nama Dokumen : untuk menjelaskan nama dokumen tersebut
2. Fungsi : Menjelaskan informasi yang digunakan.
3. Sumber : Asal Dokumen.
4. Distribusi : menjelaskan alur dokumen.
5. Rangkap : Jumlah salinan dokumen
6. Bentuk : Dokumen yang digunakan dalam bentuk apa.
Berikut ini adalah nama-nama dokumen yang digunakan
dalam sistem informasi surat masuk dan surat keluar
- Rangkap : 3 ( tiga )
- Bentuk : Form pengisian
3. Nama Dokumen : Disposisi
- Fungsi : Form pengisian data disposisi berkas masuk
- Sumber : Bagian pencatatan
- Distribusi : Bagian pengolahan data
- Rangkap : 1 ( satu )
- Bentuk : Form pengisian
4.1.2. Analisis Prosedur Yang Sedang Berjalan
Prosedur pendaftaran dan pembuatan sertifikat tanah
pada Kantor Pertanahan Kota Bandung adalah sebagai
berikut:
1. Pemohon menyerahkan berkas pendaftaran kepada
bagian pelayanan dan loket pembayaran.
2. Loket pembayaran membuat surat tanda terima yang
kemudian diserahkan ke bag.Pengakuan Hak dan di
arsipkan.
3. Bag.Pengakuan Hak membuat surat pegumuman yang
kemudian diserahkan ke bag.Pengukuran.
4. Bag.Pengukuran membuat surat ukur lalu diserahkan ke
bag.Pengakuan Hak.
5. Bag.Pengakuan Hak mencetak sertifikat dan diserahkan
ke kepala kantor.
6. Kepala kantor menandatangani sertifikat lalu diserahkan
ke bag.Pelayanan dan di arsipkan.
7. Bag.Pelayanan menyerahkan sertifikat yang sudah sah
4.1.2.1. Flow Map
Flowmap Adalah bagian yang menggambarkan tentang
gerakan dokumen yang dipakai dalam satu sistem dan
bagaimana dokumen tersebut diperlukan. Flow map sistem
informasi Berkas masuk dan berkas keluar bisa dilihat pada
Pemohon Bagian
Pendaftaran Kepala Kantor
Ket :
SP = Surat Pengumuman
A = Arsip berkas bagian pelayanan
B = Arsip loket pembayaran
4.1.2.2. Diagram Kontek
Diagram konteks adalah diagram yang terdiri dari suatu
proses dan menggambarkan ruang lingkup suatu system.
Diagram konteks dapat dilihat dari gambar berikut:
Data Pendaftaran Sertifikat
Sertifikat Data Pendaftaran
Gambar 4.2
Diagram Konteks Sistem Pendaftaran Kantor Pertanahan
4.1.2.3. Data Flow Diagram
Data Flow Diagram (DFD) merupakan alat yang
digunakan untukmenggambarkan suatu sistem yang telah ada
atau sistem baru yang akan dikembangkan secara logika tanpa
mempertimbangkan lingkungan fisik dimana data tersebut
mengalir ataupun lingkungan fisik dimana data tersebut akan
disimpan. Data Flow Diagram dapat dilihat dari gambar dibawah ini:
Sistem Informasi
Pendaftaran
Bag pelayanan
Data Flow Diagram (DFD) yang berjalan
4.1.3. Evaluasi Sistem Yang Berjalan
Sistem yang berjalan pada pengolahan data surat
masuk dan surat keluar belum terkoordinasi dengan baik
karena dilaksanakan masih manualnya peralatan yang
digunakan sehingga masih terdapatnya arsip yang sulit
Kelemahan-kelemahan yang ada pada sistem yang sedang berjalan,
antara lain :
1. Dalam proses pencatatan berkas masuk dan berkas keluar supaya
tidak terjadi keterlambatan dalam pencatatannya dan dalam
membuat lapiran surat masuk dan surat keluar
2. Dalam proses pencarian data arsip yang di perlukan supaya tidak
memerlukan waktu yang lama dalam pencrian
4.2. Usulan Perancangan Sistem
Perancangan sistem merupakan tahap lanjut dari analisis sistem di
mana pada perancangan sistem di gambarkan rancangan sistem yang
akan di bangun sebelum di lakukan pengkodean ke dalam suatu bahasa
pemograman. Tahapan ini sangat penting dalam menentukan baik atau
tidaknya hasil perancangan untuk membangun suatu sitem sehingga
menghasilkan suatu sisten yang lebih baik.
Pada tahapan ini menjelaskan tentang pembuatan sketsa atau
pengaturan dari beberapa elemen yang terpisah ke dalam suatu kesatuan
yang utuh dan berfungsi atau bermanfaat, pada tahap ini juga
menjelaskan tentang Flow Map yang di usulkan, Diagram konteks, Data
Flow Diagram yang di usulkan beserta kamus data untuk menjelaskan
semua data yang di gunakan ke dalam sistem, perancangan basis data
yang sesuai dengan file dan atribut yang terdapat dalam analisis ,
penyimpanan data, perancangan desain program yang menjelaskan
tentang menu yang akan di gunakan untuk membangun perangkat lunak
dan perancangan struktur program yang berisi mengenai alur proses
program yang di mulai dari masukan sampai keluaran. Alur sistem
pendaftaran yang diusulkan adalah sebagai berikut:
1. Pemohon menyerahkan data pendaftaran melalui Larasita.
2. Petugas Larasita mengecek kelayakan data pendaftaran, jika tidak
3. Jika layak, petugas Larasita memvalidasi data pendaftaran lalu
disimpan kedalam database dan kemudian diserahkan ke bagian
pengukuran.
4. Bagian pengukuran membuat surat ukur untuk diserahkan ke
bagian pengakuan hak.
5. Bagian pengakuan hak menginput dan mencetak sertifikat dan
kemudian diserahkan kepada kepala kantor untuk divalidasi.
6. Sertifikat yang sudah divalidasi kemudian diserahkan ke bagian
pelayanan untuk diserahkan kepada pemohon.
4.2.1. Tujuan Perancangan Sistem
Tujuan perancangan sistem ini adalah untuk membuat sistem
informasi berkas masuk dan berkas di kantor badan pertanahan
kota bandung dan sistem pembuatan sertipikat tanah.
Perancangan ini diusulkan merupakan langkah untuk
menegaktifitaskan, mengefesiensikan waktu sistem yang manual
menjadi sistem terkomputerisasi.
4.2.2. Perancangan Prosedur Yang Diusulkan
4.2.2.1. Flow Map
Berdasarkan Uraian sistem yang berjalan, analis
permasalahan, maka sistem dalam dinas tersebut perlu di
kembangkan atau di sempurnakan . Oleh karena itu pada
Flowmap ini hanya mengalami sedikit perubahan yaitu
adanya dokumen output yang berupa laporan berkas
masuk dan laporan berkas keluar yang keluarkan bagian
pencatatan untuk di tujukan kepada kepala kantor.
Pemohon Larasita Bagian
Ket : SP = Surat Pengumuman
A = Arsip Berkas Bagian Pengukuran
B = Arsip Kepala Kantor
4.2.2.2. Diagram Kontek
Diagram konteks adalah level yang paling tinggi dalam
sebuah diagram alir data yang hanya memiiki sebuah lingkaran
(proses) yang memodelkan hubungan antara system dengan
terminator di luar sistem gambar diagram konteks usulan dapat
di lihat di bawah ini:
Sistem Informasi pendaftaran
Bagian pelayanan Pemohonan
Data pendaftaran
Sertifikat valid
Sertifikat valid
Gambar 4.5.
Diagram konteks yang diusulkan
4.2.2.3. Data Flow Diagram
DFD (Data flow Diagram) menunjukan bagaimana
arsitektur sistem informasi di bangun karena dapat menjadi
panduan bagi programmer dalam membuat modul program data
36
Nama alur data : Data pendaftaran
Nama file : datapendaftaran.db
Jalur data : bagian pelayanan_proses1, proses1_proses2,
proses2_arsip data pendaftaran valid, arsip
data pendaftaran valid_proses3
Penjelasan : -
Struktur data : -
Field name type Width Keterangan
No_pendaftar Text 30 No Pendaftaran
Nama Text 30 Nama
B. Data Pengukuran
Nama alur data : Data pendaftaran
Nama file : Datapengukuran.db
Jalur data : proses3_arsip surat ukur, arsip surat
ukur_proses4
Penjelasan : -
Struktur data : -
C. Data Sertifikat
Nama alur data : Sertifikat
Nama file : sertifikat.db
Jalur file : proses4_proses5,
proses5_proses6,proses6_pemohon
Penjelasan : -
Strukrur data : -
Field name type Width Keterangan
No_Pengukuran Text 30 No Pengukuran
Luas_tanah Text 30 Luas Tanah
Tanda Batas Text 40 Tanda Batas
Keadaan tanah Text 40 Keadaan Tanah
Field name type Width Keterangan
No_HAK Text 30 Nomor Hak
No_NIB Text 30 Nomor NIB
No_Daftar_Isian Text 30 Nomor Daftar Isian
4.2.3. Evaluasi Terhadap Sistem Yang Diusulkan/ Dirancang
Setelah melakukan peracangan dan mengusulkan
pengembangan sistem dapat ditarik kesimpulan sebagai
berikut.
1. Permasalahan :
a) Alur informasi yang belum optimal (proses pelayanan
pelanggan yang kurang efektif).
b) Banyak proses alur dokumen berpindah- pindah.
2. Pemecahan yang diharapkan :
a) Dibuatnya Alur informasi yang efektif dan
penyesuaian skill kerja karyawan.
b) Meminimalisir alur pemberian dokumen dari tiap
bagian.
3. Pemecahan Sistem yang Nyata :
a) Pembuatan alur informasi yang lebih fleksibel,
dimana resepsionis dapat mengurangi waktunya
dalam melayani pelanggan.
b) Meminimalisir alur pemberian dokumen dengan
mempertimbangkan analisi dokumen yang di
Berdasarkan hasil pengembangan sistem yang telah dilakukan
penulis, penulis mencoba membuat suatu kesimpulan dan mengajukan
beberapa saran yang berhubungan dengan pembahasan yang telah
dikemukakan di bab-bab sebelumnya.
5.1 Kesimpulan
Kesimpulan yang dapat kamu ambil dari pembahasan
bab-bab sebelumnya juga dari hasil pengamatan terhadap sistem informasi
surat masuk dan surat keluar adalah sebagai berikut :
1. Dengan dibuat atau dikembangkannya menjadi suatu sistem
informasi surat masuk dan surat keluar yang berbasiskan
komputerisasi sehingga dapat meningkatkan produktifitas kerja
khususnya dari segi proses pencatatan surat masuk dan surat
keluar dan pembuatan laporan akan menjadi lebih cepat dan
akurat.
2. Pada proses pencarian data surat masuk dan surat keluar petugas
akan mendapatkan data secara cepat karena data-data tersimpan
dengan aman dan terstruktur serta tidak terjasi lagi keterlambatan
dalam pencarian data.
5.2 Saran
Supaya sistem informasi yang dikembangkan dapat berjalan
dengan baik tanpa terjadi kesalahan, maka sebagian saran atau
masukan yang perlu diperhatikan kepada pihak pengguna adalah :
1. Perlu adanya pengembangan lebih lanjut, seperti client server /
jaringan sehingga bisa terjalin kerjasama yang optimal antara
pencatatan dan bagian pengolahan data dalam mencapai tujuan
2. Dalam penggunaan sistem yang terkomputerisasi ini di harapkan
selalu melakukan Back up data ( barupa CD), sehingga apabila
terjadi hal-hal yang tidak diinginkan seperti harddisk rusak,