• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengaruh Tingkat Pendidikan Dan Motivasi Terhadap Kinerja Pegawai Pada Pdam Tirtanadi Cabang Sei Agul Medan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2016

Membagikan "Pengaruh Tingkat Pendidikan Dan Motivasi Terhadap Kinerja Pegawai Pada Pdam Tirtanadi Cabang Sei Agul Medan"

Copied!
111
0
0

Teks penuh

(1)

29 SKRIPSI

PENGARUH TINGKAT PENDIDIKAN DAN MOTIVASI TERHADAP

KINERJA PEGAWAI PADA PDAM TIRTANADI CABANG SEI AGUL MEDAN

OLEH

STEFIANY SASMITA GINTING 120521093

PROGRAM STUDI STRATA-1 MANAJEMEN EKSTENSI DEPARTEMEN MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

(2)
(3)

31 PENGARUH TINGKAT PENDIDIKAN DAN MOTIVASI TERHADAP

KINERJA PEGAWAI PADA PDAM TIRTANADI CABANG SEI AGUL MEDAN

Sumber daya manusia sampai sekarang masih menjadi sorotan dan tumpuan bagi perusahaan untuk tetap eksis di era globalisasi. Sumber daya manusia mempunyai peran utama dalam setiap kegiatan perusahaan, oleh karena itu perlu adanya dukungan sumber daya yang kompeten untuk kelangsungan hidup perusahaan yang semakin kompetetif. Tuntutan perusahaan untuk memperoleh, mengembangkan dan mempertahankan sumber daya manusia yang berkinerja baik semakin mendesak sesuai dengan dinamika lingkungan yang selalu berubah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menganalisis tingkat pendidikan dan motivasi secara serempak berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja pegawai pada PDAM Tirtanadi Cabang Sei Agul Medan. Perumusan masalah dalam penelitian ini adalah Apakah variabel tingkat pendidikan dan variabel motivasi berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja pegawai pada PDAM Tirtanadi Cabang Sei Agul Medan. Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah teori-teori Manajamen Sumber Daya Manusia, yang berkaitan tentang tingkat pendidikan, motivasi kerja, dan kinerja pegawai. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan pendekatan survey. Jenis penelitian ini adalah penelitian asosiatif kausal. Populasi penelitian adalah seluruh pegawai tetap di kantor PDAM Tirtanadi Cabang Sei Agul Medan yang berjumlah 45 orang dan langsung menjadi sampel penelitian dengan memakai metode sensus. Data dikumpulkan dengan metode wawancara, kuesioner, dan observasi langsung. Pengolahan data dengan menggunakan perangkat lunak SPSS dan analisis deskriptif dan pengujian hipotesis dengan analisis regresi linear berganda.Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa tingkat pendidikan dan motivasi kerja secara simultan berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja pegawai pada PDAM Tirtanadi Cabang Sei Agul Medan, dan secara parsial yang dominan mempengaruhi kinerja PDAM Tirtanadi Cabang Sei Agul Medan adalah variabel Tingkat Pendidikan, dimana Tingkat pendidikan meningkat sebesar satu satuan maka kinerja akan meningkat sebesar 0,546 sedangkan motivasi sebesar satu satuan maka kinerja akan meningkat sebesar 0,476.

.

Kata Kunci: Tingkat Pendidikan, Motivasi, dan Kinerja.

(4)

32 THE INFLUENCE OF EDUCATION AND MOTIVATION TO THE PERFORMANCE OF EMPLOYEES ON PDAM TIRTANADI SEI AGUL

MEDANBRANCH OFFICE

Up to now, human resources are still the fokus of attention and the basis for a company to survive in the era of globalization. Human resources play an important role in any activity done by a company,therefore, competen human resources is needed to support the continuity of company’s more competitive life. The demand of a company to obtain, develop and maintain human resources with good performance becomes more urgent in line with the dynamics of the environment which keeps changing. The purpose of this study was to analyze to what extent the level of education and motivation simultaneously positive and significant effect on the performance of employees in PDAM Tirtanadi Sei Agul MedanBranch Office. The research question to be answered in this study were whether the variables of levels of education and motivation variable positive and significant impact on employee performance. This casual study with survey approach employed the Human Resources theory related to the level of education, motivation, and performance of employees. The population of this study was all of the 45 employees of PDAM Tirtanadi Sei Agul Medan Branch Office and all of them were selected to be the samples for this study through by interviews, questionnaires, and direct observation.The data obtained were processed through SPSS program and then descriptively analyzed. The hypothesis was tested through multiple linear regression tests. The results of this study showed that the level of education and motivation simultaneously had significant influence on the performance of employees of PDAM Tirtanadi Sei Agul MedanBranch Office, and partially the most dominant variable affecting the performance is level of Education,where thelevel ofeducationincreases by oneunitthen the performancewillincrease by0.546while themotivationforoneunitthen the performancewillincrease by0.476

(5)

33 KATA PENGANTAR

Segala puji syukur penulis panjatkan kehadiran Tuhan Yang Maha Esa atas

berkat dan Karunia-Nya yang selalu menyertai penulis dalam menyelesaikan

skripsi ini dengan baik. Skripsi ini ditulis guna memenuhi salah satu syarat untuk

memperoleh gelar Sarjana Ekonomi pada Departmen Manajemen di Fakultas

Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara tahun akadmik 2014/2015.

Penulis Mengucapkan terima kasih yang begitu besar untuk kedua orang tua

yang saya sayangi AyahandaIr. Ardin Ginting dan Mama Dra. Sari bakty

Surbakti atas doa, nasehat, perjuangan dan dukungan moral serta materil. sehingga

penulis dapat menyelesaikan pendidikan sampai saat ini. Pada kesempatan ini

penulis juga menyampaikan terima kasih kepada smua pihak yang telah

memberikan bantuan dan bimbingan, yaitu kepada:

1. Bapak Prof. Dr. Azhar Maksum, M.Ec, Ac, Ak, CA selaku Dekan Fakultas

Ekonomi Dan Bisnis Universitas Sumatera Utara.

2. Ibu Dr. Isfenti Sadali, SE, ME, selaku Ketua Departemen Manajemen dan Ibu

Dra. Marhayanie, M.Si, selaku Sekretaris Departemen Manajemen Fakultas

Ekonomi Dan Bisnis Universitas Sumatera Utara.

3Ibu Dr. Endang Sulistya Rini, SE, M.Si, selaku Ketua Program Studi dan Ibu

Dra. Friska Sipayung M.Si, selaku Sekretaris Program Studi Departemen

Manajemen Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Universitas Sumatera Utara.

4. Ibu Magdalena Linda Leonita Sibarani, SE, M.Si, selaku Dosen Pembimbing

yang telah bersedia memberi pengarahan dan masukan yang sangat berharga

(6)

34

5. Ibu Dr. Sitti Raha Agoes Salim,M.Sc, selaku Dosen Pembaca Penilai terima

kasih atas saran dan kritikannya.

6. Seluruh Dosen pengajar dan Staf pegawai Departemen Manajemen Fakultas

Ekonomi Dan Bisnis Universitas Sumatera Utara dan semua pihak yang telah

membantu dalam penyelesaian skripsi ini.

7. Kepada kakak dan adikku tercinta Asty Perbina Ginting dan Rendy Wijaya

Ginting terima kasih untuk doa, motivasi dan perhatiannya kepada penulis.

8. Untuk Sahabat-sahabat sejawat dan seperjuangan saya di kampus Suriyani

Pandiangan, Veronika Siahaan, Meina, Yusak, Desi Ginting dan Noveria

banyak lagi yang tidak dapat penulis tuliskan satu persatu, terima kasih atas

doa, dukungan serta kebersamaannya selama perkuliahan.

9. Bapak Direksi PDAM Tirtanadi Provinsi Sumatera Utara yang telah memberi

izin atas penelitian yang dilakukan penulis.

10. Ibu Kepala Cabang Sei Agul Medan, dan Kepala Bagian beserta pegawai yang

telah memberikan kemudahan-kemudahan selama melaksanakan penelitian.

Penulis Menyadari bahwa skripsi ini belum sempurna, untuk itu penulis

mengharapkan kritik dan saran yang membangun, semoga skripsi ini bermanfaat

bagi kita semua. Terima Kasih.

Medan, April 2015 Penulis,

(7)

35

2.2.4 Faktor – Faktor yang Mempengaruhi Motivasi ... 18

2.2.5 Tujuan Pemberian Motivasi ... 19

2.2.6 Upaya-Upaya Memotivasi Karyawan ... 19

2.3 Kinerja ... 20

2.3.1 Pengertian Kinerja ... 20

2.3.2 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kinerja Pegawai ... 21

(8)

36

3.4 Metode Pengumpulan Data ... 32

3.5 Jenis dan Sumber Data ... 33

3.6 Batasan Operasional ... 33

3.7 Defenisi Operasional Penelitian ... 34

3.8 Skala Pengukuran Variabel ... 36

3.9 Pengujian Validitas dan Reliabilitas ... 37

3.9.1 Uji Validitas ... 37

4.2.1.1 Analisis Deskriptif Berdasarkan Jenis Kelamin ... 54

4.2.1.2 Analisis Deskriptif Berdasarkan Usia ... 55

4.2.1.3 Analisis Deskriptif Berdasarkan Tingkat Pendidikan ... 56

4.2.1.4 Analisis Deskriptif Berdasarkan Lama Bekerja ... 56

4.2.2 Analisis Deskriptif Variabel Penelitian ... 57

4.2.3 Analisis Statistik Penelitian ... 75

(9)

37 DAFTAR TABEL

Tabel 1.1 Tingkat Pendidikan Terakhir dan Golongan ... 4

Tabel 1.2 Penilaian Kinerja Pegawai PDAM ... 7

Tabel 1.3 Target dan Realisasi Jumlah Pelanggan ... 9

Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu ... 25

Tabel 3.1 Jumlah Pegawai PDAM Tirtanadi ... 31

Tabel 3.2 Operasionalisasi Variabel Penelitian ... 35

Tabel 3.3 Instrumen Skala Likert ... 36

Tabel 3.4 Hasil Uji Validitas ... 38

Tabel 3.5 Hasil Uji Reliabilitas ... 39

Tabel 4.1 Karakteristik Responden berdasarkan Jenis kelamin ... 54

Tabel 4.2 Karakteristik Responden berdasarkan Usia ... 55

Tabel 4.3 Karakteristik Responden berdasarkan Tingkat Pendidikan ... 56

Tabel 4.4 Karakteristik Responden berdasarkan Lama Bekerja ... 56

Tabel 4.5 Distribusi Jawaban Responden Tingkat Pendidikan ... 58

Tabel 4.6 Distribusi Jawaban Responden Variabel Motivasi ... 62

Tabel 4.7 Distribusi Jawaban Responden Kinerja ... 69

Tabel 4.8 Hasil Uji Normalitas ... 77

Tabel 4.9 Hasil Uji Tolerance dan VIF ... 78

Tabel 4.10 Hasil Uji Glejer ... 81

Tabel 4.11 Hasil Regresi Liner Berganda ... 82

Tabel 4.12 Hasil Uji F ... 84

Tabel 4.13 Hasil Uji t ... 86

(10)

38 DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Kerangka Konseptual ... 28

Gambar 4.2Histogram Uji Normalitas ... 76

Gambar 4.3Histogram Uji Normalitas Berdasarkan Grafik ... 76

(11)

39 DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Koesioner Penelitian ... 98

Lampiran 2 Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas ... 102

Lampiran 3 Uji Asumsi Klasik ... 104

Lampiran 4 Pengujian Analisis Regresi Linear Berganda ... 107

(12)

31 PENGARUH TINGKAT PENDIDIKAN DAN MOTIVASI TERHADAP

KINERJA PEGAWAI PADA PDAM TIRTANADI CABANG SEI AGUL MEDAN

Sumber daya manusia sampai sekarang masih menjadi sorotan dan tumpuan bagi perusahaan untuk tetap eksis di era globalisasi. Sumber daya manusia mempunyai peran utama dalam setiap kegiatan perusahaan, oleh karena itu perlu adanya dukungan sumber daya yang kompeten untuk kelangsungan hidup perusahaan yang semakin kompetetif. Tuntutan perusahaan untuk memperoleh, mengembangkan dan mempertahankan sumber daya manusia yang berkinerja baik semakin mendesak sesuai dengan dinamika lingkungan yang selalu berubah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menganalisis tingkat pendidikan dan motivasi secara serempak berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja pegawai pada PDAM Tirtanadi Cabang Sei Agul Medan. Perumusan masalah dalam penelitian ini adalah Apakah variabel tingkat pendidikan dan variabel motivasi berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja pegawai pada PDAM Tirtanadi Cabang Sei Agul Medan. Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah teori-teori Manajamen Sumber Daya Manusia, yang berkaitan tentang tingkat pendidikan, motivasi kerja, dan kinerja pegawai. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan pendekatan survey. Jenis penelitian ini adalah penelitian asosiatif kausal. Populasi penelitian adalah seluruh pegawai tetap di kantor PDAM Tirtanadi Cabang Sei Agul Medan yang berjumlah 45 orang dan langsung menjadi sampel penelitian dengan memakai metode sensus. Data dikumpulkan dengan metode wawancara, kuesioner, dan observasi langsung. Pengolahan data dengan menggunakan perangkat lunak SPSS dan analisis deskriptif dan pengujian hipotesis dengan analisis regresi linear berganda.Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa tingkat pendidikan dan motivasi kerja secara simultan berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja pegawai pada PDAM Tirtanadi Cabang Sei Agul Medan, dan secara parsial yang dominan mempengaruhi kinerja PDAM Tirtanadi Cabang Sei Agul Medan adalah variabel Tingkat Pendidikan, dimana Tingkat pendidikan meningkat sebesar satu satuan maka kinerja akan meningkat sebesar 0,546 sedangkan motivasi sebesar satu satuan maka kinerja akan meningkat sebesar 0,476.

.

Kata Kunci: Tingkat Pendidikan, Motivasi, dan Kinerja.

(13)

32 THE INFLUENCE OF EDUCATION AND MOTIVATION TO THE PERFORMANCE OF EMPLOYEES ON PDAM TIRTANADI SEI AGUL

MEDANBRANCH OFFICE

Up to now, human resources are still the fokus of attention and the basis for a company to survive in the era of globalization. Human resources play an important role in any activity done by a company,therefore, competen human resources is needed to support the continuity of company’s more competitive life. The demand of a company to obtain, develop and maintain human resources with good performance becomes more urgent in line with the dynamics of the environment which keeps changing. The purpose of this study was to analyze to what extent the level of education and motivation simultaneously positive and significant effect on the performance of employees in PDAM Tirtanadi Sei Agul MedanBranch Office. The research question to be answered in this study were whether the variables of levels of education and motivation variable positive and significant impact on employee performance. This casual study with survey approach employed the Human Resources theory related to the level of education, motivation, and performance of employees. The population of this study was all of the 45 employees of PDAM Tirtanadi Sei Agul Medan Branch Office and all of them were selected to be the samples for this study through by interviews, questionnaires, and direct observation.The data obtained were processed through SPSS program and then descriptively analyzed. The hypothesis was tested through multiple linear regression tests. The results of this study showed that the level of education and motivation simultaneously had significant influence on the performance of employees of PDAM Tirtanadi Sei Agul MedanBranch Office, and partially the most dominant variable affecting the performance is level of Education,where thelevel ofeducationincreases by oneunitthen the performancewillincrease by0.546while themotivationforoneunitthen the performancewillincrease by0.476

(14)

40 BAB I

PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Setiap perusahaan baik milik swasta maupun milik pemerintah dibentuk

untuk mencapai suatu tujuan tertentu yang dapat berupa perbaikan pelayanan

pelanggan atau masyarakat, pemenuhan permintaan pasar, peningkatan kualitas

produk atau jasa, meningkatnya daya saing, dan meningkatnya kinerja organisasi.

Pencapaian tujuan perusahaan menunjukkan hasil kerja atau prestasi kerja

perusahaan sebagai suatu kinerja atau performa organisasi. Hasil kerja perusahaan

diperoleh dari serangkaian aktivitas yang dijalankan organisasi. Aktivitas tersebut

dapat berupa pengelolaan sumber daya perusahaan maupun proses pelaksanaan

kerja yang diperlukan untuk mencapai tujuan organisasi.

Kinerja pegawai dalam suatu perusahaan sangatlah penting karena apabila

kinerja karyawannya kurang baik, maka dipastikan perusahaan tidak akan mampu

bersaing dengan perusahaan lain. Dengan kinerja pegawai yang baik diharapkan

perusahaan akan mampu bersaing dengan perusahaan lain. Menurut

Mangkunegara (2006:67) istilah kinerja berasal dari kata job performance atau

actual performance (prestasi kerja atau prestasi sesungguhnya yang dicapai oleh seseorang). Pengertian kinerja adalah hasil kinerja yang dicapai secara kualitas

dan kuantitas yang dicapai oleh seseorang pegawai dalam melaksanakan tugasnya

(15)

41

Untuk menciptakan kinerja yang diharapkan, dibutuhkan adanya motivasi

kerja yang optimal dan kemampuan kerja yang baik. Hal ini sesuai dengan yang

diungkapkan olehStoner dalam Notoatmodjo (2009:125) bahwa, kinerja seorang

tenaga kerja atau pegawai dipengaruhi oleh motivasi, kemampuan dan faktor

persepsi. Sedangkan Rivai (2009:54), menyatakan bahwa kinerja merupakan suatu

fungsi dari motivasi dan kemampuan, kemampuan didapatkan dari pendidikan

yang gunanya untuk mencapai suatu keberhasilan yang diharapkan.

Tingkat pendidikan yang ditempuh dan dimiliki oleh seseorang pada

dasarnya merupakan usaha yang dilakukan untuk dapat memperoleh kinerja yang

baik. Pendidikan merupakan upaya untuk mengembangkan sumber daya manusia,

terutama untuk mengembangkan kemampuan intelektual dan kepribadian

(Notoatmodjo, 2009:97). Menurut Hasbullah (2009:1) pendidikan sering diartikan

sebagai usaha manusia untuk membina kepribadiannya sesuai nilai-nilai

kebudayaan dan masyarakat.

Seperti yang telah disebutkan sebelumnya, selain kemampuan atau

pendidikan, kinerja juga dipengaruhi oleh motivasi. Motivasi kerja merupakan

keinginan yang terdapat dalam diri seseorang untuk melakukan suatu pekerjaan

tertentu guna mencapai tujuan yang telah ditentukan oleh organisasi atau

perusahaan. Hasibuan (2007:110), menyatakan bahwa motivasi merupakan

pemberian daya penggerak yang menciptakan kegairahan kerja seseorang, agar

mereka mau bekerjasama, bekerja efektif dan terintegrasi dengan segala daya

upayanya untuk mencapai kepuasan. Oleh sebab itu, dalam rangka meningkatkan

(16)

42

dianjurkan. Tanpa adanya motivasi dari para pegawai untuk bekerja sama guna

kepentingan perusahaan, maka tujuan yang telah ditetapkan tidak akan tercapai.

Sebaliknya, apabila terdapat motivasi yang tinggi dari para karyawan maka hal ini

merupakan suatu jaminan atas keberhasilan perusahaan dalam mencapai

tujuannya. Seseorang yang termotivasi, adalah orang yang melaksanakan upaya

substansial guna menunjang tujuan-tujuan produksi kesatuan kerja organisasinya

dimana ia bekerja. Seseorang yang tidak termotivasi hanya memberikan upaya

minimum dalam bekerja (Winardi, 2001:2).

PDAM Tirtanadi Cabang Sei Agul Medan sebagai unit kerja pelayanan air

minum, berusaha mencapai visi perusahaan dalam mengelola pelayanan air

minum serta memenuhi persyaratan kesehatan kepada masyarakat secara merata

dan teratur. PDAM Tirtanadi Cabang Sei Agul Medan sebagai salah satu unit

kerja di PDAM Tirtanadi Provinsi Sumatera Utara diserahi tugas dan tanggung

jawab untuk mendukung program kerja PDAM Tirtanadi Provinsi Sumatera Utara

dalam rangka mewujudkan visi dan misinya. Dalam menjalankan program kerja

yang dilaksanakan harus ada pengawasan terhadap pekerjaan yang telah

dilakukan. Salah satu tolak ukur kinerja dari segi kualitas dapat dilihat dari

cepatnya pegawai dalam menangani keluhan konsumen, melakukan perbaikan

atas kebocoran dan masalah lainnya.

Pendidikan memiliki pengaruh terhadap kinerja pegawai, tinggi rendahnya

tingkat pendidikan seseorang pegawai maka akan berpengaruh terhadap kinerja

pegawai. Agar kinerja pegawai baik maka diperlukan tenaga kerja yang memiliki

(17)

43

pendidikan yang tinggi akan mempermudah seorang pegawai untuk dapat

menyelesaikan tugasnya dengan baik. Adapun data tingkat pendidikan pegawai

pada PDAM Tirtanadi Cabang Sei Agul Medan dilihat pada Tabel 1.1 berikut ini :

Tabel 1.1

Tingkat Pendidikan Terakhir dan Golongan tertinggi Pegawai pada PDAM Tirtanadi Cabang Sei Agul Medan Tahun 2014

No Pendidikan Total (orang) Golongan tertinggi

1 SD 1 A

2 SMA 29 C2

3 D3 1 C3

4 S1 12 C4

5 S2 2 D1

Total 45

Sumber: bagian Umum dan PersonaliaPDAM Tirtanadi Cabang Sei Agul (2015).

Tabel 1.1 maka dapat kita lihat bahwa pada PDAM Tirtanadi Cabang Sei

Agul Medan tahun 2014 memiliki 45 orang pegawai, dengan tingkat pendidikan

lulusan SD sampai dengan lulusan S2.Bagi pegawai yang memiliki pendidikan

yang rendah hanya memiliki kesempatan yang sangat kecil untuk memperoleh

jabatan yang lebih tinggi. Hal tersebut menunjukkan masih perlunya dilakukan

usaha untuk meningkatkan pendidikan di PDAM Tirtanadi Cabang Sei Agul

Medan. Dengan penempatan yang sesuai dengan tingkat pendidikan pegawai,

maka pegawai akan mendapatkan rasa senang dan semangat yang tinggi dalam

bekerja sehingga akan meningkatkan kinerja perusahaan. Para pegawai akan

memberikan kinerja yang tinggi karena mereka merasa ada pada posisi jabatan

yang tepat. Pada PDAM Tirtanadi Cabang Sei Agul Medan masih terdapat

pegawai yang latar belakang pendidikannya tidak sesuai dengan posisi bidang

kerjanya. Seperti lulusan S1 Teknik ditempatkan pada bagian keuangan dan pemasaran, serta lulusan S1 Ekonomi ditempatkan pada bagian jaringan. (Data

(18)

44

Motivasi memiliki hubungan dengan lingkungan kerja sehingga untuk

meningkatkan hasil kerja maka motivasi memiliki pengaruh penting terhadap

memberi pelayanan dan hasil kinerja pegawai karena berhasil atau tidaknya suatu

organisasi dalam mencapai tujuan ditentukan juga oleh motivasi dari perusahaan

maupun dari pimpinan karena dengan adanya daya perangsang dari perusahaan,

dan atasan kepada bawahan maka akan membuat pegawai menjadi lebih

bersemangat untuk menyelesaikan pekerjaan dengan lebih baik.

Dari hasil pengamatan dan wawancara kepada pegawai serta laporan data

bagian umum dan personalia, dimana menunjukkan bahwa pegawai PDAM

Tirtanadi Cabang Sei Agul masih menganggap pekerjaan yang dilakukan sebagai

suatu hal yang membebani diri, pekerjaan dilakukan sebagai bentuk keterpaksaan,

dan pekerjaan dihayati hanya sebagai bentuk rutinitas semata, pegawai merasa

perusahaan tidak memberikan kesempatan yang sama kepada setiap pegawai. Hal

ini terbukti dari masih ada pegawai yang pulang pada saat jam kerja dan masih

ada pegawai yang tidak berada ditempat kerja, pegawai kurang semangat dalam

bekerja, kurangnya kemauan pegawai untuk meningkatkan kualitas pelayanan dan

kinerjanya, kurangnya disiplin menjalankan peraturan dan prosedur kerja, dan

bahkan kurang jujur dalam melaporkan hasil pekerjaannya. Dengan adanya sikap

dari perusahaan yang memahami kebutuhan pegawai, maka akan timbul perasaan

senang dan kepuasan yang dapat mengakibatkan mereka untuk tetap bersemangat

dalam menjalankan berbagai tugas-tugas yang diberikan perusahaan. Sebaliknya

(19)

45

tidak dapat terselesaikan, sehingga perusahaan akan sulit untuk mencapai tujuan

yang diinginkan.

PDAM Tirtanadi Cabang Sei Agul Medan sebagai unit kerja pelayanan air

minum, berusaha mencapai visi perusahaan dalam mengelola pelayanan air

minum serta memenuhi persyaratan kesehatan kepada masyarakat secara merata

dan teratur. PDAM Tirtanadi Cabang Sei Agul Medan sebagai salah satu unit

kerja di PDAM Tirtanadi Provinsi Sumatera Utara diserahi tugas dan tanggung

jawab untuk mendukung program kerja PDAM Tirtanadi Provinsi Sumatera Utara

dalam rangka mewujudkan visi dan misinya. Dalam menjalankan program kerja

yang dilaksanakan harus ada pengawasan terhadap pekerjaan yang telah

dilakukan. Salah satu tolak ukur kinerja dari segi kualitas dapat dilihat dari

cepatnya pegawai dalam menangani keluhan konsumen, melakukan perbaikan

atas kebocoran dan masalah lainnya.

PDAM Tirtanadi Cabang Sei Agul Medan membuat sistem penilaian

kinerja. Penilaian kinerja dilaksanakan PDAM Tirtanadi Cabang Sei Agul Medan

6 bulan sekali. Dengan adanya penilaian kinerja ini maka pegawai dapat melihat

hasil kerjanya, apabila masih belum mencapai hasil kerja yang diharapkan maka

bisa dilakukan perbaikan-perbaikan agar kinerja perusahaan dapat tercapai secara

maksimal.

Berikut ini adalah Tabel penilaian kinerja pegawai PDAM Tirtanadi Cabang

(20)

46 Tabel 1.2

Penilaian Kinerja Pegawai PDAM Tirtanadi Cabang Sei Agul Medan Juli- Desember 2014

Sumber : bagian Umum dan Personalia PDAM Tirtanadi Cabang Sei Agul (2015).

Tabel 1.2 menunjukkan bahwa kriteria penilaian kinerja mengenai temuan

kasus yaitu mencari orang-orang yang melakukan penyeludupan terhadap

pemakaian air. Penilaian dari kriteria temuan kasus belum mencapai hasil yang

No kriteria penilaian Criteria nilai Jul Agust Sept Okt Nov Des 1. Target penjualan air

(dibandingkan

2. Target sambungan air bersih

4. Akurasi pencatatan meter pelanggan

(21)

47

maksimal, dimana penilaan yang harus dipenuhi adalah dengan kriteria nilai baik

sekali (20) tetapi tidak bisa dipenuhi terlihat dari hasil penilaian pada bulan Juli

mendapat kriteria nilai cukup (12) , pada bulan Agustus menurun dengan kriteria

nilai tidak baik (3). Begitu juga dengan kriteria penilaian akurasi pencatatan meter

pelanggan belum optimal, dimana yaitu pegawai melakukan pengecekan meter

pelanggan kerumah-rumah pelanggan air bersih PDAM Tirtanadi Cabang Sei

Agul. Penilaian yang harus dipenuhi adalah baik sekali (15) tetapi tidak bisa

terpenuhi terlihat bahwa pada bulan Juli kriteria nilainya baik (12) sedangkan

pada bulan desember mengalami penurunan dengan kriteria nilai kurang (6). Dan

Kriteria penilaian Kecepatan/ kesiapan penanganan keluhan pelanggan air dan

kecepatan temuan air dimana kriteria nilai setiap bulannya mengalami fluktuasi,

ini dikarenakan kurangnya minat pegawai terhadap pelatihan yang dilakukan

(22)

48 Tabel 1.3

Target dan Realisasi Jumlah Pelanggan Pengguna Air Bersih PDAM Tirtanadi Cabang Sei Agul Medan Tahun 2014

Sumber : PDAM Tirtanadi Cabang Sei Agul Medan (2015)

Tabel 1.3 menunjukkan target dan realisasi pengguna air bersih PDAM

Tirtanadi Cabang Sei Agul Medan pada bulan Januari 2014 sampai dengan

Desember 2014. Dari data tersebut, dapat dilihat bahwa target yang berhasil

dicapai hanya pada bulan April saja. Dimana dalam bulan April tersebut target

yang berhasil direalisasikan dapat melebihi target yang telah ditentukan sebesar

102%. Sedangkan pada bulan-bulan lainnya, realisasi pengguna air bersih tidak

berhasil mencapai target yang telah ditentukan. Dikarenakan minimnya

permintaan air bersih ini disebabkan kurang maksimalnya pelayanan kepada

konsumen, seperti terjadi masalah-masalah yang ada yaitu dari segi kualitas kerja

yang masih rendah. Hal ini dapat dilihat dibagian umum/ personalia dalam

pengklasifikasian kearsipan pelanggan air bersih masih belum tersusun secara

Bulan Target Realisasi Persentase (%)

Januari 50 30 60

Februari 50 41 82

Maret 50 39 78

April 50 51 102

Mei 50 20 40

Juni 50 18 36

Juli 50 37 74

Agustus 50 33 66

September 50 45 90

Oktober 50 15 30

Nopember 50 31 62

(23)

49

alfabet maupun numeric. Dari segi ketepatan waktu pegawai dibagian jaringan

dalam menyelesaikan pekerjaan masih kurang dimana yang seharusnya

menyelesaikan pekerjaan seperti air mati (target penanganan yang ditetapkan

sesuai dengan SOP di PDAM Tirtanadi Cabang Sei Agul Medan adalah 1 hari)

tetapi realisasinya pekerjaan tersebut baru terselesaikan 3 hari (hasil wawancara

penulis ke kabag. jaringan).

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan diatas maka penulis

tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul “Pengaruh Tingkat Pendidikan dan Motivasi terhadap Kinerja Pegawai PDAM Tirtanadi Cabang Sei Agul Medan”.

1.2 Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan, penulis merumuskan

masalah sebagai berikut:

1. Apakah tingkat pendidikan secara serempak berpengaruh positif dan

signifikan terhadap kinerja pegawai PDAM Tirtanadi Cabang Sei Agul

Medan?

2. Apakah motivasi berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja

pegawai pada PDAM Tirtanadi Cabang Sei Agul Medan?

3. Apakah tingkat pendidikan dan motivasi berpengaruh positif dan signifikan

(24)

50 1.3 Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini adalah

1. Untuk mengetahui dan menganalisis Tingkat Pendidikan secara serempak

berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja pegawai PDAM

Tirtanadi Cabang Sei Agul Medan?

2. Untuk mengetahui dan menganalisis Motivasi secara serempak berpengaruh

positif dan signifikan terhadap kinerja pegawai PDAM Tirtanadi Cabang Sei

Agul Medan?

3. Untuk mengetahui dan menganalisis Tingkat Pendidikan dan Motivasi

secara serempak berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja

pegawai pada PDAM Tirtanadi Cabang Sei Agul Medan?

1.4 Manfaat Penelitian

Adapun manfaat dari penelitian ini adalah:

1. Bagi PDAM Tirtanadi Cabang Sei Agul Medan.

Untuk memberikan sumbangan pemikiran dan masukan yang

bermanfaatpadaPDAM Tirtanadi Cabang Sei Agul Medan, dalam

meningkatkan kinerja pegawai melalui tingkat pendidikan dan motivasi.

2. Bagi Peneliti

Menambah wawasan dan pengetahuan Peneliti yang berkaitan dengan

tingkat pendidikan dan motivasi terhadap kinerja pegawai pada PDAM

Tirtanadi Cabang Sei Agul Medan, serta dapat memperdalam pengetahuan

(25)

51

3. Bagi Pihak Lain

Sebagai referensi yang dapat memberikan perbandingan dalam melakukan

(26)

52 BAB II

TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tingkat Pendidikan

2.1.1 Pengertian Tingkat Pendidikan

Suprihanto (2002:102), menyatakan bahwa pendidikan mempunyai fungsi

penggerak sekaligus pemacu terhadap potensi kemampuan sumber daya manusia

dalam meningkatkan prestasi kerjanya dan nilai kompetensi seseorang pekerja

dapat dipupuk melalui program pendidikan, pengembangan dan pelatihan.

Pendidikan diinterpretasikan dengan makna untuk mempertahankan individu

dengan kebutuhan-kebutuhan yang senantiasa bertambah dan merupakan suatu

harapan untuk dapat mengembangkan diri agar berhasil serta untuk memperluas,

mengintensifkan ilmu pengetahuan dan memahami elemen- elemen yang ada

disekitarnya. Pendidikan juga mencakup segala perubahan yang terjadi sebagai

akibat dari partisipasi individu dalam pengalaman-pengalaman dan belajar, yang

merupakan upaya manusia dewasa dalam membimbing yang belum kepada

kedewasaan.

Menurut Nata (2001:98), pendidikan adalah bimbingan atau arahan

secara sadar oleh si pendidik terhadap perkembangan jasmani dan rohani terdidik

menuju terbentuknya kepribadian yang utama. Pendidikan merupakan pengaruh

lingkungan terhadap individu untuk menghasilkan perubahan- perubahan yang

tetap dalam kebiasaan perilaku, pikiran dan sikapnya. Penjelasan ini merupakan

(27)

53 2.1.2 Dimensi Tingkat Pendidikan

Menurut Tirtarahardja (2005:53), Dimensi tingkat pendidikan terdiri dari:

1. Jenjang pendidikan

Jenjang pendidikan adalah tahapan pendidikan yang ditetapkan

berdasarkan tingkat perkembangan peseta didik, tujuan yang akan dicapai

dan kemampuan yang dikembangkan.

2. Kesesuaian jurusan

Kesesuian jurusan adalah sebelum pegawai direkrut terlebih dahulu

perusahaan menganalisis tingkat pendidikan dan kesesuian jurusan

pendidikan pegawai tersebut agar nantinya dapat ditempatkan pada posisi

jabatan yang sesuai dengan kualifikasi pendidikannya.

3. Kompetensi

Kompetensi adalah pengetahuan, penguasaan terhadap tugas, keterampilan

dan nilai-nilai dasar yang direfleksikan dalam kebiasaan berfikir dan

bertindak

2.1.3 Fungsi dan Tujuan Pendidikan

Fungsi dan tujuan pendidikan nasional sesuai dengan Undang Undang RI.

No.20 tahun 2003 tentang SISDIKNAS adalah mengembangkan kemampuan dan

membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermatabat dalam rangka

mencerdaskan kehidupan bangsa. Sedangkan tujuannya adalah bertujuan untuk

berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan

(28)

54

kreatif, mandiri dan menjadi warga Negara yang demokratis serta bertanggung

jawab.

Widiatrirahayu (2008:19) menyatakan bahwa fungsi pendidikan itu

meliputi:

1) Memindahkan nilai-nilai budaya

2) Nilai-nilai pengajaran

3) Peningkatan mobilitas social

4) Fungsi sertifikasi

5) Job training

6) Memantapkan dan mengembangkan hubungan-hubungan sosial.

Tingkat pendidikan berupa pendidikan formal dan non formal mempunyai

tujuan untuk mengembangkan kualitas sumber daya manusia yang terarah,

terpadu dan menyeluruh melalui berbagai upaya proaktif dan reaktif dalam

membentuk mausia seutuhnya agar manusia menjadi sadar akan dirinya dan dapat

memanfaatkan lingkungannya untuk meningkatkan taraf hidupnya. Untuk dapat

berfungsi demikian, manusia memerlukan pengetahuan, keterampilan, penguasaan

teknologi dan dapat mandiri melalui pendidikan. Kinerja yang baik memerlukan

pengetahuan dan keterampilan dan penguasaan teknologi, sehingga dengan

(29)

55 2.2 Motivasi

2.2.1 Pengertian Motivasi

Menurut Robbins(2008:222), motivasi adalahsuatu proses yang

menjelaskanintensitas, arah, danketekunanusahauntukmencapaisuatutujuan.

Menurut Hasibuan (2007:100), motivasiadalahpemberiandayapenggerak yang

menciptakankegairahankerjaseseorang, agar merekamaubekerjasama,

bekerjaefektifdanterintegrasidengansegaladayaupayanyauntukmencapaikepuasan.

SedangkanmenurutSiagian (2005:143) motivasiadalahsuatukeberhasilan,

dalammengarahkanpegawaidanorganisasi agar maubekerjasecaraberhasil,

sehinggakeinginanparapegawaidantujuanorganisasisekaligusakantercapai.

Dari keseluruhan pendapat diatas maka dapat disimpulkan bahwa motivasi

adalah faktor pendorong dan penggerak seseorang untuk mau melakukan sesuatu

pekerjaan dan kewajibannya dengan ketekunan yang dimiliki serta arah yang jelas

dalam mencapai suatu tujuan tersebut. Maka, diharapkan setiap pegawai yang

termotivasi mengerti akan tindakan dan tujuan yang akan dicapai, dan meyakini

bahwa tujuan tersebut akan tercapai.

2.2.2 Jenis – Jenis Motivasi

Menurut Hasibuan (2007:150), ada dua jenis motivasi, yaitu :

1. Motivasi Positif (Intensif positif).

Motivasi positif maksudnya manajer memotivasi (merangsang) bawahan

dengan mamberikan hadiah kepada mereka yang berprestasi di atas

(30)

56

meningkat karena umumnya manusia senang menerima yang baik-baik

saja.

2. Motivasi negatif (Intensif negatif).

Motivasi negatif maksudnya manajer memotivasi bawahan dengan standar

mereka dan mendapat hukuman. Dengan motivasi negatif ini semangat

kerja bawahan dalam waktu pendek akan meningkat karena mereka takut

dihukum, tetapi untuk jangka waktu panjang akan berakibat kurang baik.

2.2.3 Metode Motivasi

Menurut Hasibuan (2007:149), ada dua metode motivasi yaitu:

1. Metode langsung (Direct motivation)

Metode langsung adalah motivasi (material dan non material yang

diberikan secara langsung kepada setiap individu karyawan untuk

memenuhi kebutuhan dan kepuasannya. Jadi sifatnya khusus seperti

memberikan pujian, penghargaan, bonus, piagam, bintang jasa, tunjangan,

cendramata, dan lainnya.

2. Metode tidak langsung (indirect motivation).

Metode tidak langsung adalah motivasi yang diberikan berupa fasilitas

fasilitas yang mendukung serta menunjang gairah kerja atau kelancaran

tugas, sehingga para karyawan betah dan bersemangat dalam

melaksanakan pekerjaanya. Motivasi tidak langsung ini besar pengaruhnya

(31)

57 2.2.4Faktor-faktor yang mempengaruhi Motivasi Kerja

Menurut Herzberg dalam Munadar (2001:331), indikator-indikator

motivasi kerja ada dua yaitu:

1. Faktor Intrinsik yaitu faktor daya dorong yang timbul dari dalam diri

masing–masing karyawan, berupa :

a. Tanggung Jawab (Responsibiliy), merupakan besar kecilnya tanggung jawab yang dirasakan diberikan pada seorang individu.

b. Kemajuan (Advancement), merupakan besar kecilnya kemungkinan individu dapat maju dalam pekerjaannya.

c. Pekerjaan itu sendiri, merupakan besar kecilnya tantangan yang

dirasakan individu dari pekerjaannya.

d. Pencapaian (Achievement), besar kecilnya kemungkinan individu mencapai prestasi kerja yang tinggi.

e. Pengakuan (Recognition), besar kecilnya pengakuan yang diberikan individu atas unjuk kerjanya.

2. Faktor Ekstrinsik, yaitu faktor pendorong yang datang dari luar diri

seseorang terutama dari organisasi tempatnya bekerja.

a. Administrasi dan kebijakan perusahaan.

Tingkat kesesuaian yang dirasakan tenaga kerja terhadap semua

kebijakan dan peraturan yang berlaku dalam perusahaan.

b. Gaji.

Tingkat kewajaran gaji yang diterima sebagai imbalan terhadap tugas

(32)

58

c. Hubungan antar pribadi.

Tingkat kesesuaian yang dirasakan dalam berinteraksi antar tenaga

kerja lain.

d. Kondisi kerja.

Tingkat kesesuaian kondisi kerja dengan proses pelaksanaan tugas

pekerjaan–pekerjaannya.

2.2.5 Tujuan Pemberian Motivasi

Menurut Sunyoto (2013:10) adapun yang menjadi tujuan dalam pemberian

motivasi kepada karyawan antara lain:

a. Mendorong gairah dan semangat kerja karyawan

b. Meningkatkan moral dan kepusaan kerja karyawan

c. Meningkatkan produktivitas kerja karyawan

d. Mempertahankan loyalitas dan kestabilan karyawan perusahaan

e. Meningkatkan kedisiplinan dan menurunkan tingkat absensi karyawan

f. Menciptakan suasana dan hubungan kerja yang baik

g. Meningkatkan kreativitas dan partisipasi karyawan

h. Meningkatkan kesejahteraan karyawan

i. Mempertinggi rasa tanggungjawab karyawan terhadap tugas-tugasnya.

2.2.6 Upaya-upaya Memotivasi Karyawan

Menurut Ishak (2003:13) Cara yang dapat dilakukan untuk meningkatkan

motivasi karyawan adalah sebagai berikut:

(33)

59

prestasi kerja, atasan tidak mungkin memberikan penghargaan pada

semua orang. Memberikanpenghargaanberdasarkanprestasi, kepangkatan,

pengalaman, dan sebagainya.

b. Informasi. Yaitu dengan memberikan informasi kepada pegawai

mengenai aktivitas organisasi, terutama tentang apa yang harus dilakukan

dan bagaimana melakukannya.

c. Perilaku. Usahakanlah mengubah perilaku sesuai dengan harapan

bawahan. Dengan demikian ia mampu membuat pegawai berperilaku atau

berbuat sesuai dengan apa yang diharapkan oleh organisasi.

d. Hukuman. Berikan hukuman kepada pegawai yang bersalah diruang yang

terpisah, jangan menghukum di depan pegawai lain karena dapat

menimbulkan frustasi dan merendahkan martabat.

e. Perasaan. Tanpa mengetahui bagaimana harapan pegawai dan perasaan

apa yang ada dalam diri mereka, sangat sulit bagi pimpinan untuk

memotivasi bawahan. Perasaan dimaksud seperti rasa memiliki, rasa

partisipasi, rasa bersahabat, rasa diterima dalam kelompok, dan rasa

mencapai prestasi.

2.3 Kinerja

2.3.1 Pengertian Kinerja

Mathis & Jackson (2002:78), mendefenisikan kinerja sebagai apa yang

dilakukan atau tidak dilakukan karyawan. Kinerja karyawan adalah yang

(34)

60

Perbaikan kinerja baik untuk individu maupun kelompok menjadi pusat perhatian

dalam upaya meningkatkan kinerja organisasi

MenurutMangkunegara (2009:67), kinerjaberasal dari kata jobperformance atau actual performance (Prestasikerjaatauprestasisesunguhnya yang dicapaiolehseseorang) dankinerja (prestasikerja)

adalahhasilkerjasecarakualitasdankwantitas yang dicapaiseorang karyawan

dalammelaksanakantugasnyasesuaidengantanggungjawab yang

diberikankepadanya.Pendapatdariahli yang lain,Bernandindan Russell dalam

Gomes (2003:135), kinerjaadalahcatatan yang

dihasilkandarifungsisuatupekerjaantertentuataukegiatanselamaperiodewaktutertent

u.

Berdasarkan hasil pengertian diatas, penulis menarik kesimpulan bahwa

kinerjamerupakankualitasdankuantitasdarisuatuhasilkerja (output)

individumaupunkelompokdalamsuatuaktivitastertentu yang

diakibatkankemampuan yang diperolehdari proses

belajarsertakeinginanuntukberprestasi.

2.3.2 Faktor – faktor yang Mempengaruhi Kinerja pegawai

Menurut Mathis dan Jackson (2002:82) adabeberapafaktor yang dapat

tmempengaruhikinerja pegawai, yaitu:

1. Kemampuankaryawan, kemampuan karyawan terdiri dari kemampuan

(35)

61

sehari-hari, akan lebih mudah mencapai kinerja yang diharapkan. Oleh

karena itu, setiap karyawan harus ditempatkan pada pekerjaan yang sesuai

dengan keahlian.

2. Motivasi, motivasi terbentuk dari sikap seorang pegawai dalam

menghadapin situasi kerja. Motivasi merupakan kondisi yang

menggerakkan diri pegawai mengarah pada usaha mencapai tujuan

perusahaan.

2.3.3 Dimensi Kinerja

Menurut Mathis dan Jackson(2002:179), Dimensi kinerja karyawan terdiri

dari:

1. Kuantitas

Kuantitas adalah jumlah hasil pekerjaan seseorang dalam menyelesaikan

pekerjaan yang telah ditetapkan oleh perusahaan atau organisasi.

2. Kualitas

Kualitas adalah Kualitas kerja menunjukkan sejauh mana mutu seorang

karyawan dalam melaksanakan tugas-tugasnya.

3. Jangka Waktu

Kemampuan perusahaan untuk menetapkan waktu kerja yang dianggap

paling efisien dan efektif. Karena dengan adanya pemanfaatan waktu maka

pekerjaan dapat diselesaikan tepat waktu pada waktu yang ditentukan oleh

(36)

62

4. Kehadiran

sejauh mana karyawan tepat waktu, mengamati periode istirahat/makan

yang ditentukan dan catatan kehadiran secara keseluruhan sesuai peraturan

perusahaan.

5. Kerjasama

Kerjasama merupakan tuntutan bagi keberhasilan perusahaan dalam

mencapai tujuan yang ditetapkan, sebab dengan adanya kerjasama yang

baik akan memberikan kepercayaan (trust) pada berbagai pihak yang berkepentingan, baik secara langsung maupun tidak langsung dengan

perusahaan

2.3.4 Manfaat Penilaian Kinerja

Penilaiankinerjapadadasarnyamerupakansalahsatufactorkuncigunamengem

bangkansuatuorganisasisecaraefektifdanefisien, karenaadanyakebijakanatau

program penilaianprestasikerja,

berartiorganisasitelahmemanfaatkansecarabaikatas SDM yang

adadalamorganisasi.Menurut Rivai (2009:55) manfaat penilaian kinerja adalah:

1. Manfaat bagi karyawan atau pegawai yang dinilai antara lain:

a. Meningkatkan motivasi

b. Meningkatkan kepuasan kerja

c. Adanya kejelasan standar hasil yang diharapkan

d. Adanya kesempatan berkomunikasi ke atas

(37)

63

2. Manfaat bagi penilai:

a. Meningkatkan kepuasan kerja

b. Kesempatan untuk mengukur dan mengidentifikasikan kecenderungan

kinerja karyawan

c. Meningkatkan kepuasan kerja baik dari para manajer ataupun

karyawan

d. Sebagai sarana meningkatkan motivasi karyawan

e. Bisa mengidentifikasikan kesempatan untuk rotasi karyawan

3. Manfaat bagi perusahaan

a. Memperbaiki seluruh simpul unit-unit yang ada dalam perusahaan

b. Meningkatkan kualitas komunikasi

c. Meningkatkan motivasi karyawan secara keseluruhan

d. Meningkatkan pandangan secara luas menyangkut tugas yang

dilakukan untuk masing – masing karyawan.

2.3.5 Tujuan PenilaianKinerja

Menurut Alwi (2001:187) tujuan penilaian kinerja dapat dikategorikan

dalam dua kategori, yakni:

1. Penilaian kinerja yang bersifat evaluatif (evaluation), memiliki hasil sebagai berikut:

a. Hasilpenilaiandigunakansebagaidasarpemberiankompensasi.

b. Hasilpenilaiandigunakansebagaistaffing decision.

(38)

64

2. Penilaian kinerja yang bersifat membangun (development) memiliki hasil sebagai berikut:

a. Organisasidapatmendeteksiprestasiriil yang dicapaikaryawan.

b. Organisasi dapat mengidentifikasi kelemahan – kelemahan karyawan

yang menghambat kinerja.

c. Organisasi dapat mengidentifikasi prestasi – prestasi yang

dikembangkan demi tercapainya tujuan organisasi.

2.4 Penelitian Terdahulu

Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu

No Peneliti & Tahun

Penelitian Judul Penelitian

Metode yang

Digunakan Hasil Penelitian

1. Rio Tanjung

Hasil penelitian bahwa secara serempak tingkat pendidikan dan insentif berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan pada PT. Garuda Plaza Hotel Medan. Secara parsial bahwa tingkat pendidikan merupakan variabel yang paling mempengaruhi kinerja karyawan pada PT. Garuda Plaza Hotel Medan.

2. Tika Purwanti

Hasil penelitian menunjukkan bahwa motivasi dan pengalaman kerja berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan pada kantor Direksi PDAM Tirta Wampu Kabupaten Langkat. Uji parsial menunjukkan bahwa variabel pengalaman kerja yang paling dominan mempengaruhi kinerja karyawan pada kantor Direksi PDAM Tirta Wampu Kabupaten Langkat.

3. VionitaVevi

Hasil penelitian bahwa secara serempak tingkat pendidikan dan motivasi berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap kinerja

pegawaitatausaha SMK Negeridi kota

(39)

65 Nusantara III (persero ) medan

Analisis Deskriptif dan Regresi Berganda

Hasil penelitian menunjukkan bahwa motivasi dan pengalaman kerja berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap produktivitas karyawan

karyawan bagian sumber daya manusia pada kantor Direksi PT.Perkebunan Nusantara III (Persero) Medan. Uji parsial menunjukkan bahwa variabel motivasi yang paling dominan mempengaruhi produktivitas karyawan bagian sumber daya

man usia pada kantor Direksi PT. Perkebunan Nusantara III (Persero) Medan

.

Impact of Level of Education and Experience on Profitability of Small Grocery Shops in South Africa.

Analisis linear berganda

Tingkat pendidikan para pengusaha yang berkorelasi dengan laba bersih sangat menentukan apakah pendidikan memilikidampak pada kinerja bisnis . korelasi menemukan bahwa r = 0,3792 dan p = 0,03. Dalam hal ini nilai p signifikan pada tingkat kepercayaan 95% yang menunjukkan bahwa pendidikan memiliki dampak pada kenerja bisnis secara keseluruhan diukur dengan laba bersih. of Some Selected Firms in Anambra State

Analisis statistik deskriptif

Hipotesis 1: menyatakan hipotesis pertama, Adopsi imbalan ekstrinsik tidak memiliki hubungan yang signifikan terhadap kinerja karyawan.

Untuk menguji hipotesis ini, Pearson product moment korelasi digunakan. Dari perhitungan dan indikasi r> tv (yaitu 0,42> 0,197), hasilnya adalah signifikan. Oleh karena itu hipotesis diterima. Oleh karena itu, terdapat hubungan positif antara motivasi ekstrinsik dan kinerja pekerja.

Hipotesis 2: menyatakan hipotesis, Adopsi imbalan intrinsik tidak memiliki hubungan yang signifikan terhadap kinerja karyawan. The Pearson product moment korelasi juga digunakan dalam pengujian hipotesis ini. Karena r (0,152) lebih kecil dari tv (0,197), tidak terdapat hubungan yang signifikan antara motivasi intrinsik dan kinerja pekerja

7. Thomas W.H. NG

(40)

66 2.5 Kerangka Konseptual

Pendidikan yang dilalui oleh pegawai sangat berpengaruh dalam

menentukan kepribadiannya. Dengan bekal pendidikan yang dimiliki oleh

pegawai akan mampu menghadapi persoalan-persoalan yang dihadapi yang

berkaitan dengan profesinya. Pegawai yang memiliki pendidikan yang baik dapat

dijadikan sebagai pengembangan dimasa akan datang karena tanpa pendidikan

sulit bagi seseorang untuk berkembang dan secara tidak langsung akan

mempersulit berkembangnya organisasi.

Tingkat pendidikan yang tinggi dari seorang karyawan akan

mempengaruhi kemampuannya dalam mencapai kinerja secara optimal. Hal ini

sesuai dengan yang diungkapkan oleh Notoadmodjo (2009:28), bahwa Pendidikan

didalam organisasi adalah suatu proses pengembangan kemampuan kearah yang

diinginkan oleh organisasi yang bersangkutan. Tanpa bekal pendidikan mustahil

orang akan mudah mempelajari hal-hal yang bersifat baru didalam cara atau suatu

sistem kerja. Tingkat pendidikan sangat diperlukan oleh seorang pegawai, karena

akan dapat membawa pengaruh yang baik terhadap dirinya sendiri maupun

terhadap organisasi tempat dia bekerja. Tingkat pendidikan juga akan berpengaruh

kuat terhadap kinerja para pegawai untuk melaksanakan dan menyelesaikan

pekerjaan yang telah ditetapkan dengan baik, karena dengan pendidikan yang

memadai pengetahuan dan keterampilan pegawai tersebut akan lebih luas dan

mampu untuk menyelesaikan persoalan yang dihadapi.

Seorang pegawai atau karyawan harus memilki motivasi kerja karena akan

(41)

67

(2008:137), karyawan didalam proses produksi adalah sebagai manusia (individu)

sudah tentu memilki identifikasi tersendiri antara lain sebagai berikut:

1. Tabiat/watak

2. Sikap laku/penampilan

3. Kebutuhan

4. Keinginan

5. Cita-cita/kepentingan-kepentingan lainnya

6. Kebiasaan-kebiasaan yang dibentuk oleh keadaan aslinya

7. Keadaan lingkungan dan pengalaman karyawan itu sendiri.

Setiap karyawan atau pegawai memilki identifikasi yang berlainan sebagai

akibat dari latar belakang pendidikan, pengalaman dan lingkungan masyarakat

yang beraneka ragam, maka ini akan terbawa juga dalam hubungan kerjanya

sehingga akan mempengaruhi sikap dan tingkah laku karyawan tersebut dalam

melaksanakan pekerjaannya.

Berdasarkan teori-teori yang telah dikemukakan pada bagian sebelumnya,

maka dapatlah dibuat secara sistematis kerangka konseptual dalam penelitian ini

yang dapat ditunjukkan sebagai berikut:

Sumber : Notoatmodjo (2009:28), Muchdarsyah (2008:137) Gambar 2.1 Kerangka Konseptual

TINGKAT PENDIDIKAN

(X1)

MOTIVASI

(X2)

KINERJA PEGAWAI

(42)

68 2.6 Hipotesis

Hipotesismerupakanjawabansementara yang di susunolehpeneliti, yang

kemudianakandiujikebenarannyamelaluipenelitian yang di lakukan (Kuncoro,

2009:59). Tujuan menggunakan hipotesis adalah agar fokus pada informasi atau

data yang diperlukan bagi pengujian hipotesis. Berdasarkan perumusan masalah

dan penelitian terdahulu serta teori – teori pendukung, maka peneliti merumuskan

hipotesis sebagai berikut:

H1. Tingkat pendidikan secara serempak berpengaruh positif dan signifikan

terhadap kinerja pegawai PDAM Tirtanadi Cabang Sei Agul Medan.

H2. Motivasi secara serempak berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja

pegawai PDAM Tirtanadi Cabang Sei Agul Medan.

H3. Tingkat pendidikan dan motivasi secara serempak berpengaruh positif dan

signifikan terhadap kinerja pegawai PDAM Tirtanadi Cabang Sei Agul

(43)

69 BABIII

METODEPENELITIAN

3.1 JenisdanSifatPenelitian 3.1.1 JenisPenelitian

Jenis penelitian yang digunakan oleh peneliti adalah Asosiatif Kausal.

Penelitian asosiatif kausal adalah penelitian yang bertujuan untuk menganalisis

hubungan antara satu variabel dengan variabel lainnya atau bagaimana suatu

variabel mempengaruhi variabel lain. Dengan kata lain desain kausal berguna

untuk mengukur hubungan-hubungan antar variabel riset atau berguna untuk

menganalisis bagaimana suatu variabel mempengaruhi variabel lainnya (Umar,

2005 : 30).

3.1.2 SifatPenelitian

Adapunsifatpenelitianiniadalahpenelitianexplanatory.Sugiyono(2008:68),menyata kanbahwapenelitianexplanatorymerupakanpenelitianyangbermaksud

menjelaskankedudukanvariabel-variabelyangditelitisertahubunganantarasatu

variabel dengan yang lainnya.

3.2 LokasidanWaktuPenelitian

Penelitianinidilakukandi PDAM (Perusahaan Daerah Air Minum)

Tirtanadi Cabang Sei Agul Medan,yanglokasinyadi Jl. Gereja No. 3 Medan.

Waktupenelitianinidirencanakan dilakukandaribulan Maret 2015sampaidengan

(44)

i 3.3 PopulasidanSampel

Populasi adalah kelompok elemen yang lengkap, yang biasanya berupa

orang, objek, transaksi, atau kejadian di mana kita tertarik untuk mempelajarinya,

atau menjadi objek penelitian (kuncoro, 2009:102).

Populasidalampenelitianiniadalahseluruh pegawai PDAM Tirtanadi Cabang Sei

Agul Medan yangberjumlah45orang, yang dapat dilihat sebagai berikut :

Tabel 3.1

Jumlah Pegawai PDAM Tirtanadi Cabang Sei Agul Medan

Sumber : Kabag. Umum dan Personalia PDAM Tirtanadi cabang Sei Agul

Menurut Sugiyono (2008:69), Sampel adalah bagian dari jumlah dan

karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Penelitian ini menggunakan

sampling jenuh. Sampling jenuh (sensus)adalah teknik

pengambilansampelbilasemuaanggotapopulasidigunakansebagaisampelkarena

jumlah populasi dalampenelitiannyakecil.

No. Uraian Pegawai Jumlah Seluruh

Pegawai 1 Bagian umum & personalia 10

2 Bagian keuangan 8

3 Bagian pemasaran 5

4 Bagian pengawasan 6

5 Bagian jaringan 5

6 Bagian hubungan langganan 11

(45)

ii 3.4MetodePengumpulanData

Metode pengumpulan data yang digunakan adalah:

1. Wawancara (interview)

Wawancara (interview) dilakukan kepada PDAM Tirtanadi Cabang Sei Agul Medan agar didapat data dan informasi yang dibutuhkan penulis dalam

penelitian ini. Wawancara menggunakan alat bantu berupa seperangkat

daftar pertanyaan yang telah dipersiapkan terlebih dahulu.

2. Daftarpertanyaan(Questionnaire)

Metode pengumpulan data pada penelitian ini menggunakan daftar

pertanyaan, yaitu teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara

memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden

untuk dijawab. Daftar pertanyaan dibuat dengan menggunakan pertanyaan

terbuka, yaitu terdiri dari pertanyaan- pertanyaan untuk menjelaskan

idenditas responden dan pertanyaan tertutup, yaitu pertanyaan yang

meminta responden untuk memilih salah satu jawaban yang tersedia dari

setiap pertanyaan.

3.Observasi

Observasi adalah melakukan pengamatan sacara langsung ke objek

penelitian untuk melihat dari dekat kegiatan yang dilakukan (Riduwan,

(46)

iii 3.5 JenisdanSumberData

1. Data Primer

Menurut Kuncoro (2009:70), Data primer adalah data yang diperoleh

dengan survey lapangan yang mengunakan semua metode pengumpulan

data original. Dalam penelitian ini, data primer diperoleh dari wawancara

dengan perusahaan terkait yakni Perusahaan Daerah Air Minum Tirtanadi

Cabang Sei Agul Medan serta informasi yang akan disampaikan melalui

responden dalam bentuk daftar pernyataan dalam hal ini adalah seluruh

pegawai PDAM Tirtanadi Cabang Sei Agul Medan.

2. DataSekunder

Menurut Kuncoro (2009:70), Data sekunder adalah data yang telah

dikumpulkan oleh lembaga pengumpul data dan dipublikasikan kepada

masyarakat pengguna data. Data sekunder dalam penelitian ini diperoleh

dari jurnal, informasi dari situs internet, dan penelitian-penelitian terdahulu

yang dapat menjadi referensi penelitian ini.

3.6 Batasan Operasional

Batasan operasional dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Variabel independen (X)

Variabelindependen(X)merupakanvariabelbebasyangnantinya akan

mempengaruhivariabeldependen. Dalam penelitian ini variabel independen

(47)

iv

2. Variabel dependen (Y)

Variabeldependen(Y)merupakanvariabeltergantungyangkeberadaanny

a

dipengaruhivariabellainnya.Dalampenelitianinivariabeldependennyaad

alah kinerja pegawai (Y).

3.7 DefinisiOperasionalisasiVariabel Penelitian a) Variabel independen (X)

1. Tingkat Pendidikan(X1) adalah jenjang yang dimiliki pegawai setelah

menempuh pendidikan baik melalui pendidikan formal, informal, dan

nonformal dengan kemampuan dan keterampilan yang dapat diterapkan

dalam Perusahaan secara profesional sehingga dapat memberikan

kinerja yang optimal.

2. Motivasi (X2)adalahberarti suatu kondisi yang mendorong atau

menjadi sebab seseorang melakukan suatu perbuatan/kegiatan, yang

berlangsung secara sadar. Dari pengertian tersebut berarti pula semua

teori motivasi bertolak dari prinsip utama bahwa: “manusia (seseorang)

hanya melakukan suatu kegiatan yang menyenangkan untuk dilakukan.

b) Variabel dependen (Y)

Kinerjapegawai(Y)adalahhasilkerjayangdapatdicapaiolehseseorangatau

sekelompokorangdalamsuatuorganisasi,sesuaidenganwewenangnyadan

tanggung jawabnya masing-masing untuk mencapai tujuan organisasi

bersangkutansecaralegal,tidakmelanggarhukum,dansesuaidenganmoral

(48)

v Tabel3.2

OperasionalisasiVariabelPenelitian

Variable Definisi Operasional Dimensi Indikator Skala Ukur

(49)

vi

Sumber: Suprihanto (2003),Hasibuan (2009), Mangkunegara (2009),Tirtarahardja (2005), Munadar (2001), Mathis dan Jackson (2002).

3.8 Skala Pengukuran Variabel

Skala pengukuran yang digunakan dalam penelitian ini adalah Skala

Likert. Menurut (Sugiyono, 2008:132) Skala Likert adalah skala yang digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau sekelompok orang

tentang fenomena sosial. Skor yang diberikan dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 3.3

Instrumen Skala Likert

No Alternatif Jawaban Skor

1 Sangat Setuju (SS) 5

Kinerja (Y)

Hasil kerja secara kualitas dan kwantitas yang di capai seorang karyawan PDAM 8. Hadir secara rutin

(50)

vii

2 Setuju (S) 4

3 Kurang Setuju (KS) 3

4 Tidak Setuju (TS) 2

5 Sangat Tidak Setuju (STS) 1

Sumber: Sugiyono (2008:133)

3.9 PengujianValiditasdanReliabilitas 3.9.1UjiValiditas

Menurut Situmorang, dkk (2010:69), Uji validitasmenunjukkan sejauh

mana suatu alat pengukur itu mengukur apa yang ingin diukur.

MenurutUmar(2005:57),bahwaujisignifikansi dilakukan dengan membandingkan

nilai rhitung dengan rtabel. Jika rhitung lebih besar dari rtabel dan nilai posotif maka

butir atau peryataan atau indikator tersebut dinyatakan valid. Untuk menguji

ketepatan kuusioner, akan dilakukan uji validitas terhadap 30 orang pegawai

PDAM Tirtanadi Pusat Jln. Sisingamangaraja No. 1 Medan.

Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuesioner yang

terdiri dari 45 pernyataan. Pernyataan yang berhubungan dengan variabel Tingkat

Pendidikan (X1) sebanyak 9 butir, variabel Motivasi (X2) sebanyak 20 butir,

variabel Kinerja (Y) sebanyak 16 butir. Dan setiap butir pernyataan disiapkan 5

interval jawaban. Jawaban terendah diberi skor 1, dan jawaban tertinggi diberi

skor 5.

Pengujian validitas dilakukan dengan bantuan SPSS 20.0 for Windows

dengan kriteria pengambilan keputusan sebagai berikut:

(51)

viii

b. Jika rhitung <rtabel maka Pernyataan disebut tidak valid.

Penyebaran kuesioner khusus dalam uji validitas dan reliabilitas diberikan

kepada 30 orang responden diluar dari responden penelitian, tetapi memiliki

karakteristik yang sama dengan responden penelitian. Nilai rtabel dengan

ketentuan degree of freedom (df)= n-k, dalam hal ini n adalah jumlah sampel. dan

tingkat singnifikansi sebesar 5% maka angka yang diperoleh = 0,361. Hasil uji

validitas dapat dilihat pada Tabel 3.4

(52)

ix

Sumber : Hasil Pengolahan Data SPSS Versi 20, 2015

Pada tabel 3.4 diatas menunjukan bahwa semua butir pernyataan

memilki nilai Corrected Item Total Correlation lebih besar dari nilai >rtabel

(0,361). Dengan demikian semua butir pernyataan dinyataakan valid dan

kuesioner dapat dilanjut pada tahap pengujian reliabilitas.

3.9.2UjiReliabilitas

Uji reliabilitas adalah ukuran suatu kestabilan dan konsintensi responden

dalam menjawab hal yang berkaitan dengan konstruk-konstruk yang merupakan

dimensi suatu variabel yang disusun dalam suatu bentuk kuesioner (Sujarweni,

2007:134). Uji realibilitas digunakan untuk melihat apakah alat ukur yang

digunakan tersebut menunjukkan konsistensi dalam mengukur gejala yang sama.

Bila korelasi positif dan signifikan maka instrumen tersebut sudah dinyatakan

variabel.

Pengujian dilakukan dengan cara One Shot (pengukuran sekali saja) dengan program SPSS Statistics 20.0for windows. Menurut Ghozali (2006:42) suatu konstruk atau variabel dikatakan reliabel jika memberikan nilai Cronbach Alpha ˃

0.80. Atau jika nilai Cronbach Alpha> 0.80 maka pernyataan reliabel.

Tabel 3.5 Hasil Uji Reliabilitas

(53)

x

Cronbach's Alpha N of Items

.981 45

Sumber : Hasil Pengolahan Data SPSS Versi 20, 2015

Dari hasil pengolahan data dapat dilihat pada Tabel 3.5, Cronbach Alpha

sebesar 0,981. Karena Cronbach Alpha diatas 0,80 maka seluruh butir pernyataan adalah realiabel.

3.10 Teknik Analisis Data

3.10.1 Analisis Deskriptif Kuantitatif

Analisis Deskriptif kuantitatif dalam penelitian ini merupakan uraian

atau penjelasan dari hasil pengumpulan data primer berupa kuesioner yang telah

diisi oleh responden penelitian. Kuesioner ini berisi tentang karakteristik

responden, dan deskriftif variabel untuk mendapatkan informasi yang relevan.

3.10.2 Analisis Regresi Linear Berganda

Dalam penelitian ini penulis menggunakan analisis statistic regresi

linear berganda. Persamaan yang digunakan adalah :

Y = a + b1X1+ b2X2+e

Dimana:

Y = Kinerja pegawai

a = Konstanta

X1 = Tingkat Pendidikan

X2 = Motivasi

b1 = Koefisien regresi Tingkatpendidikan

(54)

xi

e = Termoferror

Pengaruhvariabelbebasterhadapvariabelterikatdiujidengantingkat

kepercayaan(confidenceinterval)95%.

Arikunto(2007:49)menyatakanpenggunaanmodelregresilinierbergandaharusmeme

nuhi asumsi klasik,yaitu antara lain: ujinormalitas,uji multikolinearitas dan uji

heteroskedastisitas. Sebelum melakukan pengujian hipotesis dari penelitian yang

akan dilakukan,terlebihdahuludilakukanpengujianasumsiklasik,haliniuntuk

memastikan bahwa alat uji regresi berganda dapat digunakan atau tidak.

Apabilaujiasumsiklasiktelahterpenuhi,makaalatujistatistikregresilinear

bergandadapatdigunakan.Modelregresilinearbergandadapatdisebutsebagai

modelyangbaikapabilamodeltersebutmemenuhiasumsinormalitasdatadan terbebas

dari asumsi-asumsi klasikyaitu multikolinearitas dan heteroskedastisitas.

1. UjiNormalitas

Ujinormalitasbertujuanuntukmengujiapakahdalammodelregresi,variable

penggangguatauresidualmemilikidistribusinormal.MenurutSugiyono(2008:84),

bahwamodelyangpalingbaikadalahapabiladatanyaberdistribusinormalatau

mendekatinormal.Jikadatamenyebardisekitargarisdiagonaldanmengikutiarah

diagonal,makamodelregresimemenuhiasumsinormalitas.Sebaliknya,jikadata

menyebarjauhdarigarisdiagonaldanatautidakmengikutiarahgarisdiagonal,maka

model regresi tidak memenuhi asumsi normalitas.

Distribusinormalakanmembentuksatugarislurusdiagonal.Jikadistribusi

dataresidualnormal,makagarisyangmenggambarkandatasesungguhnyaakan

(55)

xii

databerdistribusinormalataumendekatinormalbisajugadilakukandengan

menggunakan One-SampleKolmogorov-SmirnovTest(Ghozali, 2006;107).

2. UjiMultikolinearitas

Ujimultikolinearitasbertujuanuntukmengujiapakahpadamodelregresi

ditemukanadanyakorelasiantarvariabelbebas(independen).Modelregresiyang

baikseharusnyatidakterjadikorelasiantarvariabelindependen.Jikaterjadi

korelasi,makadinamakanterdapatproblemmultikolinearitas.Adaduacarayang

dapatdilakukanjikaterjadimultikolinearitasyaitumengeluarkansalahsatuvariabel,

misalnyavariabelindependenAdanBsalingberkolerasidengankuat,makabisa

dipilihAatauByangdikeluarkandarimodelregresiataumenggunakanmetode lanjut

seperti Regresi Bayesian atauRegresi Ridge.

Pengujianmultikolinearitasdapatdilakukandenganmelakukankorelasiantara

variabelbebas(independentvariable).Jikanilaikorelasiantaravariabelbebas

tersebutlebihbesardari0.7(NunnallydalamGhozali,2006:45),makadapatdikatakan

bahwaterjadigejalamultikolinearitas.Disampingdenganmelakukanujikorelasi

tersebut,pengujianinijugadapatdilakukandenganmelihatnilaiTolerancedan

VarianceInflationFactor(VIF)darimodelpenelitian.JikanilaiTolerance<0.10 ataunilaiVIF>10makadapatdikatakanbahwatelahterjadigejalamultikolinearitas dalam modelpenelitian.

3. UjiHeteroskedastisitas

Ujiheteroskedastisitasbertujuanuntukmengetahuiapakahterjadiperbedaan

(56)

xiii

gambaranhubunganantaranilaiyangdiprediksidenganstandardizeddeleteresidual

nilaitersebut.Heteroskedastisitasdapatdiujidenganmenggunakanmetodegrafik,

yaitudenganmelihatadatidaknyapolatertentuyangtergambarpadagrafik.Jikapola

titik-titikyangterbentukmembentukpolateratur(bergelombang,melebar,kemudian

menyempit),makatelahterjadiheteroskedastisitaspadamodelregresi.Sebaliknya,

jikatidakterbentukpolayangjelasdimanatitik-titikmenyebardiatasdandibawah

angkanolpadasumbuY,makatidakterjadiheteroskedastisitaspadamodelregresi

(Ghozali, 2006:106).

3.11 Uji Hipotesis

Untuk mengetahui pengaruh Tingkat pendidikan, dan Motivasi terhadap

Kinerja Pegawai di PDAM Tirtanadi Cabang Sei Agul Medan maka dilakukan

pengujian dengan menggunakan :

1. UjiSecaraSerempak(UjiF)

Ujiinidilakukanuntukmengetahuipengaruhvariabelbebas(independen)secara

bersama-sama atau serempak terhadap variabel terikat (dependen). Kriteria

pengujian hipotesisuntukuji secara serempak (simultan)adalah: H0:b1, b2, =0

( TingkatPendidikan, Motivasisecara

simultantidakberpengaruhterhadapkinerjapegawaidiPDAM Tirtanadi Cabang

Sei Agul Medan). H1:b1, b2, # 0(Tingkatpendidikan, Motivasisecara

simultanberpengaruhterhadapkinerjapegawaidi PDAM Tirtanadi Cabang Sei Agul

Medan. Pengambilankeputusan dilakukan denganmembandingkanF hitungdan F

(57)

xiv

H0diterima atau H1ditolak jika Fhitung<Ftabeluntuk α =5%.

H1diterima atau H0ditolak jika Fhitung>Ftabeluntuk α = 5%.

2 UjiSecaraParsial(Ujit)

Ujiinidilakukanuntukmengetahuipengaruhvariabelbebasindependensecara

parsialterhadapvariabelterikatdependen.Kriteriapengujianhipotesisuntukuji secara

parsial adalah:

H0

:b1=0(TingkatPendidikantidakberpengaruhterhadapkinerjapegawaidi

PDAM Tirtanadi Cabang Sei Agul Medan).

H1 :b1 # 0(TingkatPendidikanberpengaruhterhadapkinerjapegawai di PDAM

Tirtanadi Cabang Sei Agul Medan).

H0: b2 = 0 (Motivasitidakberpengaruhterhadapkinerjapegawaidi PDAM

Tirtanadi Cabang Sei Agul Medan).

H1 :b2 # 0 (Motivasiberpengaruhterhadapkinerjapegawaidi PDAM Tirtanadi

Cabang Sei Agul Medan).

Pengambilankeputusandilakukandenganmembandingkanthitungdanttable dengan

ketentuan sebagai berikut:

H0diterima atau H1ditolak jika thitung<ttabeluntuk α = 5

H1diterima atau H0ditolak Jika thitung>ttabeluntuk α = 5

3. Koefisien Determinasi (R2)

Koefisien determinasi (R2) yaitu mengukur seberapa besar kemampuan

model dalam menerangkan variabel terikat. Koefisien determinan (R2) ini berkisar

(58)

xv

dapat dikatakan bahwa pengaruh variabel bebas adalah besar terhadap variabel

terikat. Hal ini berarti model yang digunakan semakin kuat untuk menerangkan

pengaruh variabel bebas yang ditelitii terhadap variabel terikat. Sebaliknya, jika

R2 semakin kecil (mendekati nol) maka dapat dikatakan bahwa pengaruh variabel

bebas terhadap variabel terikat semakin kecil. Hal ini berarti model yang

Gambar

Tabel 1.1 Tingkat Pendidikan Terakhir dan Golongan tertinggi Pegawai pada PDAM
Tabel 1.2  Penilaian Kinerja Pegawai PDAM Tirtanadi Cabang Sei Agul Medan
Tabel 1.3 menunjukkan target dan realisasi pengguna air bersih PDAM
Gambar 2.1 Kerangka Konseptual
+7

Referensi

Dokumen terkait

Hasil penelitian menunjukkan bahwa hasil uji koefisien determinasi (R 2 ) diperoleh Adjusted R Square sebesar 40,6% variabel kualitas produk, harga dan citra merek

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui sifat-sifat gel gelatin TCA (pH, rendemen, viskositas, gel strength, waktu leleh, suhu dan waktu jendal) yang

Hal ini dikarenakan untuk pinjaman luar negeri yang lakukan Negara Indonesia akan disalurkan dana untuk pembangunan sarana infrastruktur pemerintah dan menstabilkan perekonomian

Penelitian mengenai upaya meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa dalam bentuk penelitian tindakan kelas yang dilaksanakan sebanyak tiga siklus dapat disimpulkan,

Madrasah Aliyah Futuhiyyah 1 Mranggen Demak merupakan salah satu madrasah yang berada dibawah naungan yayasan yang berlatar belakang pesantren yaitu Yayasan

Tafsir komparatif sangat penting, terutama bagi mereka yang ingin melakukan studi lanjut untuk dapat mendapatkan pemahaman yang luas berkenaan dengan penafsiran

Berdasarkan hasil statistik dari 12 subskala kuesioner NEI VFQ 25, enam subskala berupa penglihatan umum, nyeri okuler, aktifitas penglihatan dekat, kesehatan

Namun dalam perkembangannya, tampilan media ini menuai reaksi dari khalayak mulai dari keberatan tentang tampilan media yang vulgar yang disampaikan melalui surat pembaca,