• Tidak ada hasil yang ditemukan

Hubungan antara persepsi siswa tentang standar kelulusan ujian nasional (UN) dengan mental siswa di MTSN Cimanggis Depok

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Hubungan antara persepsi siswa tentang standar kelulusan ujian nasional (UN) dengan mental siswa di MTSN Cimanggis Depok"

Copied!
93
0
0

Teks penuh

(1)

HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI SISWA

TENTANG STANDAR KELULUSAN UJIAN NASIONAL

(UN) DENGAN MENTAL SISWA

DI MTsN CIMANGGIS DEPOK

oleh:

DEDE RAKHMAT

102011023589

JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI

(UIN) SYARIF HIDAYATULLAH

(2)

SURAT PERNYATAAN PENULIS

Dengan ini saya menyatakan:

I. Skripsi ini adalah kaIya asli yang diajukan untuk memenuhi salah satu persyaratan memperoleh gelar sarjana strata I (SI) £Ii UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

2. Semua sumber yang digunakan dalam penelitian ini, telah saya cantumkan sesuai dengan ketentuan yang berlaku £Ii UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

3. Jika £Ii kemudian hari terbukti bahwa kaJya ini bukan hasil karya asli saya atau merupakan hasil jiplakan hasil karya orang lain, maka saya bersedia menerima sanksi yang berlaku £Ii UIN SyarifHidayatullah Jakarta.

Jakarta, 11 Maret 2008

¥0tJt

(3)

HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI SISWA TENTANG STANDAR

KELULUSAN UJIAN NASIONAL (UN) DENGAN MENTAL

SISWA DI MADRASAH TSANAWIYAH NEGERI (MTsN)

CIMANGGIS DEPOK

Skripsi

Diajukan kepada Fakultas HnlU Tarbiyah dan Keguruan

Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Mencapai Gelar Smjana Pendid'ikan Islam (S.Pd.!)

Oleh:

DedeRakhmat

102011023589

Di Bawah - i

QQ「ゥセョ

:

Drs. A. Syafi'i M.Ag

NIP. 150 268 584

JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN

UIN SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

(4)

Skripsi 「・セゥオ、オャ "HUHUNGAN ANTARA I'ERSEI'SI SISWA TENTANG STANDAR KELULUSAN UJIAN NASIONAL (UN) DENGAN MENTAL SISWA DI MTsN CIMANGGIS DEPOK" telah diujikan dalam Sidang Munaqosah Fakultas Jlmu tセイ「ゥケ。ィ dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta pada tanggal 17 Maret.2008, Skripsi ini telah diterima sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Smjana Pendidikan Islam (S.Pd.l).

Jakarta 17 Maret 2008 Panitia Ujian Munaqasyah

Ketua Jurusan

Drs. H. Abdul Fattah Wibisono, M.Ag

NIP. :

150236009

Sekretaris (Sekretaris Jurusan ) Drs. Safiudin Siddiq, M.Ag

NIP. :

150299477

PengujiI

Dr. Nurlena Rifal!, M.A NIP. : 150228224

Tanggal

3)/.of

• • 0 • •セ • • • • •. . . .

J-0;/-r41J

MᄋᄋセエQ

..

セiM

• 0 • • • • • • • • • • •

03-

08

• • •

Tanda Tangan

(h

.;;u--..

....

PengujiII

Dr. Kbalimi, M.A NIP. : 150267207

J8

{)J.-

fJrr::=

----::s

セN

•••••••••••••• 0.. •••••••••••••••••• '

Mengetahui : Dekan,

(5)

ABSTRAK Dede Rakhmat

Hubungan Antara Persepsi Siswa Tentang Standar Kelulusan U.jian Nasional (UN) Dengan Mental Siswa DiMTsN Cimanggis Depok.

Jurusan Pendidikan Agama Islam Fakultas lImu Tarbiyah dan Keguruan Maret 2008

Dengan ditetapkannya standar kelulusan baik itu di Sekolah Dasar (SO), Sekolah Menengah Pertama SMP) atau Sekolah Menengah Atas (SMA), maka pemerintah memberikan perhatian khusus bagi kemajuan pt>ndidikan di Indonesia dan sejalan dengan harapan pemerintah sudah dua tahun ini pihak Departemen Pendidikan Nasional (Depdiknas) menggelar Ujian Nasional (UN) untuk SO, SMP, SMU bertujuan untuk menilai pencapaian kelulusan secara Nasional pada mata pelajaran ilmu penegtahuan teknologi dan dilakukan dalam bentuk ujian nasional.

Karena itu, penelitian tentang "Hubungan Antara Persepsi Siswa Tentang Standar Kelulusan Ujian Nasional (UN) Dengan Mental Siswa Oi MTsN Cimanggis Depok". Penelitian dimaksud menitik beratkan pada persepsi siswa tentang standar kelulusan ujian nasional menjadi keterkaitan dengan mental siswa, sedang mental siswa dibatasi kepada perasaan, pikiran, dan kelakuan siswa terhadap adanya Ujian Nasional (UN) serta objek yang diteliti adalah siswa kelas tiga MTsN Cimanggis Depok.

Penelitian dilaksanakan di MTsN Cimanggis Depok dan merupakan jenis penelitian deskriptif korelasional dengan pendekatan kuantitatif. Penelitian menggunakan angket sebagai alat pengumpulan data. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kls IX MTsN Cimanggis Depok, dengan jumlah 105 siswa. Sementara penarikan sampel dilakukan dengan Proporsional Random Sampling.

Sampel dalam penelitian ini adalah 37 orang siswa. Sedangkan proses analisa data menggunakan dua cara yaitu Prosentase dan Produck Moment.

Hasil penelitian menunjukan bahwa secara umum hubungan antara persepsi siswa tentang standar kelulusan Ujian Nasional (UN) dengan mental siswa menurut perhitungan r x y sangat rendah yaitu 0,13 maka dinyatakan bahwa persepsi siswa tentang standar kellliusan ujiall nasional sangatlah relldah alall tidak ada hubungannya dengan mental ウゥセキ。N

(6)

I(ATA I'ENGANTAR

Segala pllji serla ,Yllkllr hanya lInlaian rasa terima kasih yang terwlllit dalam alas segala keindahan dan kenikmatan yang telah Allah SWT anugrahkan kepada pcnlllis, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini yang berjlldul "Ilubungan Antara I'erseflsi Siswa Tentang Standar Kelulusan Ujian Nasional (UN) Oengan Mental Siswa Oi MTsN Cimanggis OeIlok", karena tanpa izin dan kehendak-Nya segala sesuatu yang penulis eita-eitakan tidak akan pel11ah malllJlu penulis raill.

lIntuk sang pcnyclanl<lt umal IIHlllusia dari kegelapan menuju kchidupan yang [crang bcnderang, yakni Nabi Muhammad SAW, shalawat serta salam semoga selalu lereurah kepadanya, untuk para kcluarga dan sahabatnya.

Dalam kesempalan ini, penulis dengan hati yang tulus ikhlas sCl1a rasa terima kasih yang sangat dalam atas segala partisipasi, motivasi, pcrhatian dan dukungan dari semua pihak yang telah memberikan bcgilU banyak masukan dan ch:kungannya hingga penulis dapat mcnyelcsaikan skripsi ini. Hanya unwian rasa terima kasih yang dapat penuiis haturkan kcpada :

I. Dekan I'akultas lImu Tarbiyah dan Keguruan UIN SyarifHidayatullah Jakarla. 2. Kctua dan Sekretaris Jnrusan PAl FITK UIN SyarifHidayatullah Jakarta.

3. Bapuk Drs. A. Syafi'l M.Ag, sclakll pembimbing yang tclah memberikan .bimbingan 、セョ 'TIotivasi sejak awal hingga akhirnya penulis menyclesaikan

skripsi ini, terima kasih untnk kcsabarannya dalam membimbing pcnulis. 4. Ayahanda dan Ibunda tercinta, yang tak pcrnah lelah membcrikan motivasi dan

(7)

5. Dosen-dosen yang telah memberikan begitu banyak ilmu pengetahuan serta pengalaman hidup bagi penulis, serta para stal' tata usaha Jurusan Pendidikan Agama Islam UIN Syaril'Hidayatullah Jakarta.

6. Kepala Sekolah MTsN Cimanggis Depok Bapak. E. Sjamlawi, S.Ag, dan Bapak M. Sholeh, BA selaku Tata Usaha dan seluruh guru serta karyawan MTsN Cimanggis Depok.

7. Kepada siswa-siswi MTsN Cimanggis Depok khususnya kelas IX yang telah berpaliisipasi dan membantu penulis dalam melakukan penelitian.

8. Seluruh rekan-rekan mahasiswa Jurusan Pendidikan Agama Islam angkatan 2002.

Hanya ucapan terima kasih yang dapat penulis haturkan, segal a harapan dan do'a penulis panjatkan dalam sujud pada Allah SWT, semoga apa yang telah mereka berikan untuk penulis menjadi ladang amal ibadah bagi mereka kelak sebagai bekal kehidupan di akhirat nanti. Semoga Allah selalu memberikan keindahan untuk kita dan tak akan pernah berhenti membimbing kita untuk selalu berjalan lurus, hingga kita raih kebahagiaan yang abadi di dalam surga-Nya, Amin. Dan semoda skripsi ini bermanl'aat khususnya bagi penulis dan bagi para pembaca umumnya. Amin Ya Allah Ya Rabbal Alamin.

(8)

DAFTAR lSI

HALAMAN JUDUL , , .

HALAMAN PERNYATAAN... II

HALAMAN PERSETUJUAN ,. 111

IIALAMAN PENGESAHAN ,. IV

ABSTRAK... V

KATAPENGANTAR... VI

DAI'TAR lSI , ,. . .. VIII

DAFTAR TABEL... x

BABI PENDAHULlJAN

A. Latar Belakang Masalah , .

B. P(;:mbatasan dan Perul11usan Masalah , . C.Tujuan dan Manfaat l'enelitian , . D. Kerangka Berpikir dan Hipotesis ,.

E. Sistematika Penulisan , .

1 6 7

7

9

BAB II LANDASAN TEORITlS

A. Konsep Tentang Persepsi. ., ,. ..

11

1. Pengertian Persepsi ,. ... ... ...

11

2. Faktor-faktor Yang mempengaruhi Persepsi.. , . ]3

3. Ciri-ciri UI11UI11 Dunia Persepsi... 15

B. Kajian Tentang Ujian Nasional (UN) , ]6

1.Pengertian Ujian Nasional (UN)... ]6 2. Kebijakan Pemerintah Tentang Standar Kelulusan Ujian

Nasional (UN)... 17

3. Penyelenggaraan Ujian Nasional dan Bahan Ujian Nasional

(UN) , 20

C. Kajinn Tentang Mental Siswa , , ,. 21

(9)

DAFTAU TABEL

43

44

43 42

36

40

40

41 42

36

5. Prasarana Administrasi .

6. Prasarana Kegiatan Belajar Mengajar. .

7. Diadakannya Ujian Nasional (UN) .

8. Kebijakan Pemerintah Mengenai Standar Kelulusan UN . 9. Ujian Nasional dilakukan untuk mengetahui kualitas pendidikan

secara Nasional.. .

10. Patokan nilai pada mata pelajaran yang diujikan pada

Ujian Nasional... . .

I I. Penyelenggaraan Ujian Nasional dapat meninggalkan kualitas

sekolah... . 44

12. Pemerintah sebaiknya mengadakan ujian susulan bagi siswa yang tidak lulus Ujian Nasional... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... 45 13. Standar kelulusan pada tahun depan dinaikkan... 45 14. Tidak hanya 3 mata pelajaran saja yang diujikan pada Ujian Nasional

1. Keadaan Siswa MTsN Cimanggis Depok .

2. Data Keadaan Kepala Sekolah dan Guru .

3. Data Tenaga Administrasi .

4. Keadaan Sarana .

HセINNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNN 46 15. Standar kelulusan 4.26 pada tahun lalu terlalu tinggi... 46 16. 5%siswa yang tidak lulus pada Ujian Nasional (UN) merupakan

suatu kewajaran... 47

17. Pemerintah berhak menentukan siswa itu lulus atau tidak... 47 18. Kelulusan pada Ujian Nasional (UN) tidak berpengaruh besar terhadap masa depan... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... .... 48 19. Pemerintah seharusnya tidak menentukan nilai kelulusan yang sama pada tiap

daerah... 48

(10)

21. Sekolah berbak menentukan kelulusan siswa ... , ... ... ... ... ... ... ... . 49 22. Menetapkan frekuensi relatif persepsi siswa tentang standar kelulusan Ujian

Nasional (UN) , , 50

23. Yakin akan bisa mengerjakan soal Ujian Nasional (UN)... .. 51

24. Merasa optimis dalam menghadapi Ujian Nasional (UN) tahun ini... 51

25. Sikap siswa menghadapi Ujian Nasional (UN) dengan standar kelulusan yang

ditetapkan... .. , 52

26. Jika belajar sungguh-sungguh maka ,ibm mudah l11engerjakan

soal ujian... 52 27. Perasaan siswa menghadapi kenyataan jika tidak lulus

Ujian Nasional., '" , . , 53

28. Intensitas pelanggaran yang dilakukan siswa sejak duduk

di kelas IX

,

,., ,"

, ," .. ,

,_,

,"

53

29. Kemampuan memahami pel<uaran sejak mengetahui diadakannya Ujian

NasionaI (UN)... 54

30. Bimbang atau tidak siswa untuk melanjutkan sekolah ke SMU/MA.. 54 31. Yakin atau tidak untuk l11encapai standar kelulusan Ujian Nasional

(UN)... 55

32. Intensitas merasakan sedih tanpa penyebab yangjelas sejak

duduk dikelas IX... 55

33. Sikap siswa melihat temannya yang pintar dan siap menghadapi Ujian

Nasional (UN) , 56

34. Berusaha betul-betul untuk menghadapi Ujian Nasional (UN)... 56 35. Sikap siswajika tidak lulus Ujian Nasional (UN) pada tahun ini... 57 36. Siswa akan mengikuti les yang diadakan sekolah untuk persiapan Ujian

Nasional (UN) , 57

37. Perasaan takut, cel11as, tertekan. dan tidak percaya diri dalam menghadapi

Ujian Nasional (UN) , , 58

(11)

39. Perhitungan untuk l11el11peroleh koefislen korelasi antara persepsi slswa tentang standar kelulusan Ujian Nasional (UN) di MTsN Cil11anggis

(12)

BABl

PENDAHULUAN

A. Uttar Belakang lVIasalah

Dengan pesatnya kell1ajuan serta arus globalisasi, dan persaingan yang sell1akin ketat sehingga kebutuhan akan pendidikan sangatlah penting bagi setiap . kalangan untuk mcnghadapi masa depan dan untuk meraih eita-eita yang diharapkan. Oleh !carena itu setiap individu berhak memperoleh pcndidikan seperti yang tertuang clalall1 UUD 1945 pasal 31 ayat (I) berbunyi : "Tiap-tiap warga Negara berhak Il1cndapat pengajaran".1 Dapat clikatakan setiap warga Negara Inclonesia ll1emiliki hak yang sama dalam hal pendidikan clan ticlak Il1cmbeclakan status sosial, ekonoll1i, agama, suku bangsa dan sebagainya.

Pcndidikan mcmcgang pCl'anan yang sangat mcndasal' untuk menunjang

kemajuan ilmu pengetahuan clan teknologi yakni konsep pencliclikan yang relevan clan ll1utakhir bagi sell1ua inclividu dan clapat membentuk manusia yang berkepribadian eksis, serta ll1engenal clirinya clan lingkungan yangacla disekitarnya seeal'a baile Pencliclikan sebagai suatu usaha yang terus menerus dan clinall1is yang Il1cngarah kepacla pendewasaan incliviclu baik jasmani maupun rohani. Firman Allah:

(13)

2

Arlinya: "... niseaya Allah akanllleninggikan orang-orang yang berilllan dianlara

IJIU dan orang-orang yang diberi illJlu pengelahuan beberapa derqjal". (Q.S.

Al-Mujadalah: 11).2

Dari Arman Allah SWT menjelaskan bahwa setiap manusia yang mcnuntut ilmu baik ilmu pengetahuan umum maupun agama maka Allah akan meninggikan dcrajatnya. Karena dcngan ilmu scsorang akan mcmperoleh kebahagiaan di dunia maupun di akhirat. Maka Allah mewaiibkan setiap hamba-Nya menuntut ilmu untuk meningkatkan IHlalitas kehidupannya.

J> .p fi. / ) " . ? ' J / /

イ[セセケセセセ|オQィ

Arlinya: "Meneari illJlu ilu hukulJlnya wajib bagi seliap muslilJl (H.R. Ibnu Abdil Bari).3

Menurut Johll Dewey" Pendidikan adalah proses pembentukan kecakapan-kccakapan fundamental sccara intelektual dan emosional,,4 Scjalan dcngan hal terse but pendidikan yang aela pada saat ini hanls mampu bersaing e1engan Negara-ncgara lain, maka pendidikan eli Inelonesia harus e1itingkatkan kualitasnya elan harus scsuai e1engan perkcmbangan zaman saat ini, sehingga menghasilkan gene.rasi bangsa yang berguna elan berkompeten e1ibielangnya,

Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi seem'a langsung maupun tak langsung mangalami perkcmbangan eli dunia penelidikan baik itu isi materi atau bahan yang akal, disampaikanmaupun sistem pcndielikan itu sendiri,

Allah SWT BerArman : I

セW|

...

..I-.j;.R-;'" J O|ONNヲ|ッャセセセOGB ::

'"

セセ|LーセLP^MセPGZ|Lッセ

dJl\ul···

Arliny" : "... Sesun/',/',uI7l1,l'o Allah lidak akan merubah keadaan sualU kaw1I sehi1lgga mereka merobah keadaan yang ada pada diri mereka sendiri.. "(Q.S.

Ar'rad: 11)5

::?A/-Qur'an dan TeJjellla!lllyo

) Shol',eh Bin Abdul Aziz.Slinall Ibnll Majah. Arab Saudi: Darussalam, 14201-1, him. 34.

•1J-1asbullah,Dasar-dasar 111ll/( Pendidikon, Jakarta: rセゥ。 Gratindo Persada, 2001, hIm. 2.

(14)

PERPUSTAKAAN UTAMA Uilli SYAHID JAKARTA

Dari ayat tersebut dapal dijelaskan bahwasannya apabila suatu bangsa atau kaun) ingin merubah kehidupannya, contoh dalam hal kualitas pendidikan agar menjadi lebih baik haruslah ada keinginan untuk merubah dari dalam diri setiap individu itu sendir!. Sehingga akan tercapai tujuan bersama dalam suatu bagsa dan menjadikan rakyat sejahtera dengan pendidikan yang akan menjadi bekal mereka dalam kehidupan dimasa yang akan datang.

"Sejalan dengan harapan pemerintah, sudah dua tahun ini pihak Departemen Pendidikan Nasional (Depdiknas) menggelar Ujian Nasional (UN) untuk SD, SMP, dan SMU,,6 "Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia (RI) telah menetapkan pada pasal 65 ayat (6) dan pacla pasal 72 ayat (2) Peraturan Pemcrintah No 19tahun 200:; lentang Standar Nasional Pendidikan".7

Adapun bunyi daei pasal 65 ayat(6) "Ketentuan mengenai penilaian akhir dan ujian sekolah atau madrasah diatur lebih lanjut clengan peraturan menteri berdasarkan usn Ian BSNP".x Pasal 72 ayat (2), "Kelnlusan peserta didik dm'i satuan pendidikan ditetapkan oleh satuan pendidikan yang bersangkutan sesuai denga kritcria yang dikembangkan olch BSNP clan ditetapkan clengan peraturan

menteritl •

9

Dengan ditetapkannya standar nilai minimal kelulusan baik itu di Sekolah Dasar (SD), Sekolah Menengab Pertama (SMP), atau di Sekolah Mel1engah Atas (SMA), maka pemerintah mcmbcrikan perbatian khnsus bagi kemajuan pendidikan di Inclonesia. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat peraturan pen1erintab Bab X pada pasal 63 nyal (I) butir c berbunyi penilaian hasil belajar oleh pemerintah.1O Pasal 66 ayat (I) dikatakan "Penilaian hasil belajar sebagaimana

(>Ariel' Ardiansyah. dkk.UII/iOlISeko/ah B;mbinga}} res, Gatra, 14 Juni 2006.

7Departemen Pendidikall N<'lsiollal.Lampiral1 Peraluran Menleri Pendidikan Nasiona/,

Jnkarta : 2006.

8ujQ、。jQァセuャQ、。ョァ ReJwhlik Indonesia No. ]0 lahu/1 2003 Sisdiknas, Bandung :

Fokusmcdia, 2006, him. 100.

')Undang-Undang... ,him. 10J.

(15)

4

dimaksucl clalam pasal 63 ayat (I) butir c bertujuan untuk menilai peneapaian kompetensi lulusan seeara Ilasional pacla mata pelajaran ilmu pengetahuan teknologi clan clilakukan dalam belltuk ujiall nasional"."

Karena itu para pencliclik clalam hal ini guru dan lembaga penclidikan memiliki tugas besar agHl' Icbih meningkatkan kualitas lulusan sekolahnya, sekolah harus menyediakan tenaga pengajar yang berkualitas, dan seorang guru harus mampu memotivasi pcscrta didik untuk giut belajar, sehingga peserta didik dapat lulus dengan hasil hclajar yallg memuaskan. Sehubungan dengan hal

.

tersebut, berbagai pihak harus ikut berperan aktif baik itu orang tua, guru, masyarakat dan lembaga itu sellcliri.

Namun dalam hal ler:;cbut dengan diadakannya Ujian Nasional (UN) dan clitctapkannya stanclar nilai minimal kelulusan pastilah memiliki kelebihan dan kekurangannya. lembaga penclidikan menjadi termotivasi untuk lebih mcningkatkan kualitas lulusall karena clengan adanya standar nilai minimal kelulusan yaitu dengan mcningkatkan efektivitas belajar di sekolah, meningkatkan kualitas tenaga pengajar atau memberikan pelajaran tambahan kepada siswa yang akan mclaksanakan Ujian Nasional (UN). Mungkin ada sebagian sekolah yang mcrasa takut apabila peserla didik tidak mampu meneapai stan dar tersebllt, dan tidak mampu meluluskan pesrta didiknya, apabila dengan sllmber tenaga pendidikan yang kurang. serla sarana dan prasarana yang kllrang memadai dalam menunjang proses be1i\jar mengqjar. Bila dilihat pada sekolah-sekolah terpeneil di derah-daerah yang jauh dari kola.

Namun °di sisi laill jika di lihat pada peserta didik, banyak siswa yang termotivasi dengan diadakannya Ujian Nasional (UN), beragam eara yang dilakukan siswa mulai dari meningkatkan kegiatan belajar di sekolah, belajar di rumah sampai mengikuti bimbingan belajar atall les. Setiap individll memiliki pribadi yang berbeda-beda. ada siswa yang memiliki mental yang kuat sehingga tidak akan merasa takllt 1lll'llghadapi Ujian dan merasa percaya diri dengan kemampuan yang dimilikinya schingga hallersebut bukanlah masalah baginya.

II Undang-Undol1g Rep/lhlili IndonesiaNo. 20 lahlll1 2003Sisdiknas,Bandllng :

(16)

Dapat e1iambil comoh : Akbarbuelhi Antono, siswa SMP kelas III Tarakanita, elia merasa percaya e1iri e1engan kemampuannya karena ia rutin bali\iar eli rumah elan bcrbagai les yang elia ikuti. "Kalau rata-rata sembilan, bisalah" ucapnya kepaela Majalah Gatm.'2

Namun tielak seelikit siswa yang tielak percaya e1iri dan t1'ustasi manghadapi Ujian Nasional (UN) sehingga mengalami gangguan kesehatan mcntal. Seperti banyak siswa yang tcrganggll atall tertekan mcntalnya karena tidak lulus Ujian. Penulis ambil salah sa,tu cont"h, "FachruiTozi siswa SMK Bina Karya Bckasi yang nckat mcmbakar geelung sekolahnya sendiri. Fachrurrozi tcrlanda frustasi yang tak mampu eliatasinya"

.'3

Itu aelalah salah satu contoh ketidak sehatan mental, memang semuanya kembali kepada pribaeli siswa tersebut apakah dia mampu mcngatasi permasalahan yang c1ihadapinya atau tidak.

Berdasarkan1engamutan dan data-data yang penulis elapatkan ada pihak-pihak yang tidak setuju atuupun sctqjudengan ditctapkannya standar nilai minimal kellilusan Ujian Nasional (UN). Contoh pihak yang tidak setuju, Menurut Zuber Syafawi ketua komisi X DPR, "Sebagian bcsar ingin Ujian Nasional tidak menjadi penentu kelulusan, hanya sckcdar pemetaan" lIjarnya kepada Gatra.'4

Setiap kebija!,un tentulah ada yang setuju dan tidak setuju, kcmbali kepada tanggapan atau persepsi sctiap orang yang berbeda beda terhadap suatu permasalahan. Sikap scperti yang eliutarakan oleh Zuber Syafawi bahwa sebagian besar ingin Ujian Nasional (UN) tidak menjadi penentu kelulusan, hanya sekedar pemetaan adalah reaksi atas tanggapan dari pcrmasalahan tersebut. Begitu pula setiap siswa yang tacli tclah penulis contohkan, ada siswa yang jllstrll termotivasi atau malah melakukan hal-hal yang menyimpang seperti marah-marah, frustasi, bllnuh diri dan sebagainya. sikap tersebllt diakibatkan karena terganggunya

12Ariel' Ai'diansyah. c!kk.Ill/kGn Seko/ah 8imbingan Tes. MajahGntm, 14 lUlli2006, him

60.

IJ Mereka Slress Pos!ia (.)iol1, Republika, Jum'at 23 Juni 2006, him I.

14Aricf I\rdiansyah. dkk.Blflla}]セIG・ォッャ。ィ Bimbingan Tes, Majalah Gntra, 14 Juni 2006,

(17)

(,

kesehatan mental. Sedang menial siswa dibatasi kepada perasaan, pikiran clan kelakllan siswa terhadap lIjian nasional.

Dengan melihat permasahan terseblll penlilis tertarik untllk mengadakan peelitian pada siswa kclas IX yang akan mengikuti Uj ian Nasional tahun depan, dan menllangkannya clalam sebuah skripsi yang berjlldul : HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI SISWA TENTANG STANDAR KELULUSAN UJIAN NASIONAL (UN) DENGAN MENTAL SISWA DI MTsN CIMANGGIS DEPOK,

B. Pcmbatasan dan Pcrlllllllsan Masalah

I. Pembatasan Masalah

Agar pcmbahnsan clalam skripsi ini lebih tcramh, maka penlilis membatasi masalab ynng akan dibahas yaitu : Hubungan diartikan dalam skripsi ini sebagai hllbllngan antm'a dua variabel. Dalam hal ini bagaimana variabel persepsi siswn tentang standar kompetensi luilisan mcnjadi keterkaitan dengan mcnla1siswa.

Stanclar nasional pcnclidikan yang telah ditentllkan oleh pemerintah No 19 Tahun 2005. padn pasal I ayat (I) "Standar nasional aclalah kriteria minimal tentang sistcm pcndidikan di seillruh wiJayah hukum Negara Kesatuan Republik Indonesia".15 Dalam skripsi ini penulis iniakan membatasi kepacla kcbi,jakan pemerintah pada pasal 63 rIyal (I) Pellilaian pendidikan pada jenjang pendidikan dasardan menengahlerdiri atas: Penilain hasil belajar oleh pendidik, penilaian hasil belajar olehsatuan pendidikan, penilaian Iwsil belajar oleh Pcmerintah.

Mental siswa dibatasi kepada perasaan. pikiran dan kelakllan siswa lerhadap adanya Ujian Nasional. serta objek yang diteliti adalah siswa kelas IX MTsN Cimanggis l!cpok.

(18)

2. Perumusan Masalah

Dari uraiall latar belakallg tersebut maka penulis dapat merulTIuskan masalah pokok yang akan dibahas dalam skripsi ini yaitu : E3agaimana hubungan alltara persepsi siswa tentang standar kelulusan ujian nasional (UN) dengan melltal siswa ?

C.Tlljuall dan Mallfaat l'coelitiall

I.Tujuan Penelili"'-,

Dengall Illelihal pokok permasalahan yang telah penulis rUllluskan maka ada beberapa lujuall yallg illgill dicapai dari penelitian yang penulis lakukall yailu : UlllLlk mellgelahui hubungan antara persepsi siswa tentang standar kelulusao Ujiall Nasional (UN) dengan mental siswa.

2. Mantuat Penel itiao a. Manfaat Akaclem is

Penulis berharap agio' skripsi ini memberikan manfaat khusus c1ibiclang pencliclikan c1all mClljacii kontribusi bagi para mahasiswa/l terutama mahasiswa/l .IurCls:o, I'clldidikan Agama Islam.

b. Manfaat Praklis

Penelitian ini c1iharapkall c1apat menjacli masukan bagi c1unia pendiclikan c1i Indonesia dan dapat dijadikan informasi clan masukan c1alam rangka meningkatkan kOillilas pencliclik dan sumber c1aya manusia yang berkualitas. KhLlsLls'1ya menjadi informasi clan pengetahuan Kepala Sekolah dall gLiru c1i MTsN Cimanggis Dcpok serla meningkatkan kesiapan menIal sis"'a dalam menghadapi Ujian Nasional (UN)

D. Kerangka Berpikirdao lIil'otcsis

I. Kerangka Berpikir

(19)

8

clan berkllalitas melailli I'cmballarllan system pencliclikan clan stanclar nasional pencliclikan. Proses pcmbangllnan nasional yang berkelanjlltan menllntllt aclanya kompetensi ,t'"ldar diberbagai biclang kehiclupan yang berwawasan clemokrasi serta mcmiliki kcmampllan clapat bertahan hidliP dalam keaclaan jaman yang tenls dan sclalll beruball.

Dalam kontek yang !cbill menclunia kemajuan informasi, komunikasi, dan teknologi menyebabkan lin1bLlInya fenomena perkembangan ekonomi bani berbasis ilmu pellgelahllan dan teknologi. Sehubungan clengan itu perlll clilakukan perllbahan d'ln pC'IJataan system pendiclikan seeal'a menyeluruh dan terpaclu, terutama yang bcrkaitan clengan kualitas pendidikan clan relevansinya clengan dunia kelja. Okh karcna itu, kegiatan pembelajaran di sekolah perlu menyiapkan dan mcmbe""li peserta didik clengan kompetensi dasar clan kecakapan hidliP (L.ile skill atau life competency) yang sesuai dengan kebutuhan masyarakal dan lingkungan. Sebagai mana clikatakan dalam Unclang-unclang Republik Indonesia nomoI' 20 tahun 2003 tentang system pendiclikan nasional. I),"la pasal 12 ayat (I) mendapatkan pelayanan pendidikan sesuai dengan I",kal. minat, dall kemampuannyal6.

Standar kelLlhlsan I '.ilan Nasional (UN) in; digunakan sebagai pedoman penilaian clalam penenlLian kelllilisan pescrta clidik dari satuan penclidikan. Yang merupakan salah salLi llpaya pemerintah untuk mencapai keunggulan masyarakat dan bangsa Indunesia dalam penguasaan i1mu dan teknologi seperti yang digariskan dalam CiIlIIN dan yang tcrcantum dalam undang-undang sisdiknas tahun 2003.

Pendidikan mempllny"i peran sangat penting dalam semua aspek kehidupan manusia. iI,,1 itu c1ikarenakan pendidikan akan berpengal'uh langsung terhadap pcrkclll b"ngan l11anusia dan perkembangan semua aspek kepribadian manusla . .I"di pcndiclikan sangat menentukan untuk 111enghasilkan l11unusia yang berkll"lil'IS. I'endiclikan yang baik hal'us me111iliki standar kelulusan yang baik pllll!. scbab slandar kelulusan merupakan suatu pedol11an

16Undang-UlidalJg Ht'II/iMik Indonesia No.20 TO/1l1l12003Sisdiknas,Bandung,Citra

(20)

penilaian yang sangal PCIl! ing dalam seluruh mata pelajaran atau kelompok nnta pelajamn clana nlala kuliah clan kelompok mata kuliah. Mengingat pentingnya stanclar kcluluSClil di dalam penclidikan maka hanls clirencanakan dan dibuat sebaik ll1Llllgkin.

2. Hipotesis

Hipalesis adal,dl "lldlli j;l\\ahan yang bersifat semcntara terhadap masalah penelitian sampai tcrhllkli Illclalui clata yang terkumpul. Oalam penelitian ini penulis terlcbih clahulu Illcrlllllllskan hipotesis alternative (Ha) clan hipotesis nihil (Ho) sebagai beriklll :

Ha : Terdapat korch,i alall 11lIbuilgan alltara pcrscpsi siswa tentang standar kclulusan Ui iall "-'a·;i,

>i""

(I IN) clengan mental siswa di MTsN Cimanggis Depok.

Ho : Tidak terdapal k"r,·I,,,i alau hubungan antara persepsi siswa tentang standar kelulusall Iliiall Nasional (UN) clengan mental siswa di MTsN Cimanggis Dcpok.

E. SistematHm Penlilisall

Dalam penulisall skrll,si ini. penulis mcmbagi pembahasan kcdalam V (Lima) Bab. Dengall g'll1bar'"1 sistcmatika sebagai berikut:

BA13I: PENDAIIIIlI ,\N

Dalam bah !Ill menggambarkan tentang latar belakang

masalah.pcnl!1;l!aSClil dan perumusan masalah, tujuan dan manfaat penclitian. kerangka bcrpikir, hipotesis dan sistematika penulisan. BAB II , KERANGI<A TIOI,ITIS

Adapun l'clllbaha""1 dalam bab ini yaitu mcngenai A. Konsep Tentang Pcrsc!"i. Illcilcakup I. Pengertian persepsi, 2. Faktor-faktor yang mell1llcllg"I'lIlli pCI'scpsi dan 3. Ciri-ciri umum dunia persepsi, B. Kajian TClll:II\,., I iiiall Nasional (UN), mencakup: I. Pengertian Ujian Nasional ill'Ni. .). khijakan pemerintah tentang Stanclar Kelulusan

(21)

10

Uj ian Nasi""n!. C. Kaj ian ten tang mental Siswa, mencakup: 1.

Pengel1iall I11L'llla!. 2, Faktor-laktor yang mempengaruhi gangguan

kesehatan 11112111:11.

BAS III : METODOlt J(il IJI.NfOLiTIAN

Pembahas"n d"LlIll bab illi adalah: A. Tempat dan Waktu Penelitian,

13, MeiOde Pelleliliall, C. Jenis Pcnelitian, D. Teknik Penelitian,

mencakup ,I. I"kllik pCllentuan study penelitian (Populasi dall

sampcl),. h, I eknik pCllgumpulall data (Observasi, wawancara,

angkcL (k,kllllll..'III'ISi). c. Teknik analisa data.

BAS IV: HASIL PINII.! Ilc\N

Pada Bah ini I'L'nulis akall mcmaparkan tentang : A, Gambaran Umum M LN ('illJallggis Depok. mencakup: I, LataI' Belakang

Berdirin\a \11s1\ Cil11allggis Depok. 2. Visi dan Misi MTsN

CimHnggis I Jep"l.. ." Kcadaan Siswa, Guru dan Pegawai MTsN

cゥュ。ョァセゥウ I JeI"'I., 13, I'cl'sepsi Siswa Tentang Standar Kelulusan

Ujian Nasil1l1,tl (I N). C. Mental Siswa di MTsN Cimanggis Depok,

D. Pengllji,;\ll IJipotL'sis. E. Interprestasi Data.

BAS V: KESIMPtl!\,\

(22)

BAB II

l|セdasan TEORITIS

A. Konscp Tcnlang Perse!'si 1. Pcngcrlian Pc"s"!,si

Setiap IlWllllS"1 dupul melihat apa yang ia lakukan dan clapat menclengar aI" "Ill" i" llc"pkull. Scbelum penulis membahas lebih lan.iut tentallg persepsi ,is\\,\. I!wka pCllulis akan mel11aparkan beberapa definisi persepsi clari herb,\g"i Silillber :

Mellurul k:lI1111\ hesar bahasa Indonesia persepsi adalah "Tanggapan (pc"crilm,'") langsung dari suatu serapan".' Sedangkan l11enurut l.P CI"lplill ,hl'"ll bukunya yang diteljel11ahkan oleh Kartini Kal1ono berpelld:lp"l idl\\" "Persepsi adalah proses mengetahui alall mengenali objek d<lll kci:idiall objekti

r

dengan bantuan indera kitalt

?

Daput disilllPlilkall dari dua pengertian persepsi tersebut bahwa persepsi adaluh lallggapClIl seeara langsung dellgan bantuan indera dan melalui proses peilgeilulull terhadap suntu ob.iek sehingga akan l11enil11bulkan kesacl:ir'lIl krlwdap apa yang dilihatnya.

IDcpartcl1lcn1\'lldidiL;lll \:;,,;i(lilal./\om/lS Besar Bahasa indonesia,Jakarta: Saini

Pustaka, him 863.

2.I.P Chaplin.\}l'lll,'I:iCIll,t!1 k;lnini Kurtol1o. KOIllIfSLengkap Psikologi,Jakarta: PT. Raj::I

(23)

12 !

Oapat dimiikan pula persepsi adalah "Kemampuan membeda-bedakan, mengelompokkan dan memfokuskan perhatian terhadap satu objek rangsang,,3

Setelap penulis memaparkan beberapa definisi persepsi dari para ahli dapat penulis simpulkan secara keseluruhan bahwa persepsi adalah tanggapan atau penerimaan terhadap suatu objek yang diamati melalui bantuan indera sehingga memperoleh pengertian, pemahaman, kesan dan nilai terhadap apa yang diterima seseorang.

"Persepsi seseorang tergantung dari apa yang ia harapkan dan tergantung dari pengalaman masa lalu serta adanya motivasi. Pengaruh dari apa yang kita harapkan sangat mudah dicontohkan, misalnya pada siang hari yang cerah kita melihat segerombolan asap putih yang berarak, interprestasi kita tergantung pada bagaimana kita melihatnya, bisa saja kita melihat seekor kambing atau sebuah kapal diantara arakan awan itu, padahal itu hanya segumpalan awan yang terseret oleh angin. Dengan demikian, pengharapan kita yang dibentuk berdasarkan keseluruhan konteks akan mempengaruhi apa yang kita lihat,,4

Oalam bahasa AI-Qur'an beberapa proses dan fungsi persepSl dimulai dari proses penciptaan pada Q.S. AI-Mukminun ayat 12-14

disebutkan bahwa: "Proses penciptaan manusia dilengkapi dengan penciptaan fungsi-fungsi pendengaran dan penglihatan. Oalam ayat ini tidak disebutkan telinga dan mata, tetapi sebuah fungsi. Kedua fungsi ini merupakan vital bagi manusia dan disebutkan selalu dalam keadaan berpasangan"5

/ Jl ,9\ r / , / , / セOセ ..p.P , ) ,'" セ

セ|セヲャjNN[Nセ

セPpセGヲセ|PjーセセGfjtGjャ|[

3Abdul Rahman Shaleh, Muhbib Abdul Wahab,Psik%gi SlIa/1I Pel/gal//ar Da/am

(24)

PERPUSTAKAAN UTAMA

.I

UIN SYAHID JAKARTA

Artinya: "Dan Allah mengeluarkan kamu dari perul ibumu dalam keadaan tidak mengetahui sesuatu apapun, dan dia memberi kamu pendengaran, penglihatan dan hali, agar kamu ber.lyukur". (An-Nahl ayat 78/

Dari penjelasan ayat tersebut dapat disimpulkan bahwa dalam AI-Qur'an telah dijelaskan adanya proses dan fungsi persepsi dimulai dari proses penciptaan manusia, Allah telah l1lemberikan potensi sejak lahir kepada hal1lbmly.a yaitu dengan menganugrahkan penglihatan, pendengaran dan hati agar l1lanusia dapat memanfaatkan segal a apa yang dikaruniakan untuk l1lensyukuri dan mengetahui kekuasaan Allah SWT serta untuk mempelajari segala sesuatu yang Allah ciptakan di bUl11i ini.

Manusia terlahir dalam keadaan fitrah, dan tidak mengetahui sesuatupun ketika manusia terlahir. Dengan potensi yang dimiliki oleh manusia, berupa penglihatan, pendengaran dan hati maka manusia akan mal11pu mempelajari, memahal11i, dan l1lengambil hikmah dari segala sesuatu yang terjadi dalal1l kehidupannya.

Sedangkan dalal11 penulisan skripsi ini yang dil1laksud dengan persepsi adalah tanggapan atau pendapat siswa tentang kebijakan pel11erintah yang telah l1lenetapkan Standar Kelulusan Ujian Nasional (UN).

2. Faktor-faktor yang Mempengaruhi "ersepsi

Pada setiap permasalahan yang dihadapi atau suatu keadaan yang dilihat atau alal11i oleh seseorang 'biasanya akan menil11bulkan rangsangan, tanggapan atau persepsi. Seseorang akan mel1liliki pandangan atau persepsi terhadap suatu objek karena ada hal yang melatar belakanginya, adapun faktor yang mempengaruhi persepsi tersebut antara lain:

a. Perhatian

(25)

14

adanya perbedaan persepsi diantara kita".7 Perhatian memegang peranan yang sangat penting dalam persepsi, seseorang yang memiliki perhatian terhadap suatu objek tentunya akan memberikan kesan dalam dirinya dan memberikan penilaian terhadap apa yang diperhatikan hal itll terjadi karena adanya respon terhadap rangsangan yang datang.

b. Kepribadian

"Ciri kepribadian akan mempengaruhi timbulnya persepsi, eontoh: Dina dan Mila sekolah di satu sekolah yang sama dibawah pengawasan satu wali kelas, Dina yang pemalu dan penakut mempunyai persepsi terhadap wali kelas sebagai figur yang menakutkan karena seringnya memberi nasehat dan peringatan, sedangkan Mila yang mempunyai sifat berani, dia menganggap wali kelasnya sebagai figur yang dapat diajak bergaul seperti halnya orang biasa"g

e. Nilai dan Kebutuhan Hidup

"Seorang seniman tentu mempunyai pola dan eita rasanya yang berbeda dalam pengamatannya dibanding seorang yang bukan seniman,,9

d. Pengalaman Dilhulll

"Pengalaman-pengalaman terdahulu sangat mempengaruhi bagaimana seseorang mempersepsikan dunianya, eermin bagi kita tentu bukan hal yang baru, tetapi lain halnya bagi orang-orang Mentawai yang ada di pedalaman Siberut yang ada di pedalman Irian".l0

Dari beberapa faktor tersebut, setelah manusia menginderakan objek dilingkungannya, ia memproses hasil pengindraannya dan timbullah makna tentang objek itu pada diri manusia yang bersangkutan yang dinamai persepsi. Persepsi ini selanjutnya menimbulkan reaksi yang sesuai dengan asas busur ref1ek. Persepsi dapat terjadi apabila seseorang mampll

7Sarlito Wirawan Sarwono,PeJlgall1ar UmllJJ1 Psik%gi, Jakarta: Bulan Bintang, 2000,

h..43.

sSarli to,Pel/galllar Umulll... ,him 43.

, Abdul Rahman Shuleh, Muhbib Abdul Wahab,Psikologi SlIalll Pel/gal/lar Dalalll

(26)

memberikan perhatian terhadap suatu objek, memiliki eiri kepribadian karena pada dasarnya setiap individll memiliki kepribadian yang berbeda-beda, nilai dan keblltuhan hidup seseorang yang berberbeda-beda, serta pengalaman dahulu yang dialami seseorang dalam kehidupannya.

Jika dihubllngkan dengan skripsi ini, maIm dapat dikatakan persepsi siswa dapat terjadi karena adanya faktor-faktor tersebut, dimana siswa mampu memberikan perhatian kepada adanya Uj ian Nasional dengan ketentllan kelullisan yang ditetapkan, tanggapan siswa terhadap Ujian Nasional tentunya beragam, kembali kepada kepribadian yang dimiliki siswa, nilai dan kebutuhan hidup yang kompleks, serta pengalaman siswa dalam kehidupannya sehingga menjadikan siswa memiliki harapan dan kesiapan dalam menghadapi pennasalahan.

3. Ciri-Ciri lJmum Dunia Persepsi

Persepsi dapat timbul karena adanya hasil dari suatu penginderaan yang berrnakna, sebagaimana dikemllkakan lswanto bahwa: Persepsi mempunyai eiri-eiri sebagai berikut:II

a. Modalitas

Modalitas merupakan rangsangan-rangsangan yang diterima harus sesllai dengan modalitas tiap-tiap indera, yaitu si(at sensoris dasar masing-masing indera (eahaya lIntllk penglihatan; bau untllk peneillman; sllhll bagi perasa; bunyi bagi pendengaran; sifat permllkaan bagi peraba dan sebagainya).

b. Dimensi.Ruang

(27)

c, Dimensi Waktu

Dunia persepsi mempunyal dimensi waktu, seperti cepat-lambat, tua-muda, dan lain-lain,

d, Struktur Konteks

Objek-objek atau gejala-gejala dalam dunia pengamatan mempunyai struktur yang menyatu dengan konteksnya,

Dunia Penuh arti: Dunia persepsi adalah dunia penuh arti, Kita cenderung meJakukan pengamatan atau persepsi pada gejala-gejala yang mempunyai makna bagi kita, yang ada hubungannya dengan tujuan dalam diri kita,

Dari ciri-eiri persepsi yang telah penulis paparkan, bahwa persepsi harus memiliki ciri yang khas sehingga akan menghasilkan makna yang sesuai dengan hasil pengamatan yang dilakukan seseorang dan memberikan kesan serta nilai terhadap sesuatu yang diperhatikannya.

B. Kajian Tentang Ujian Nasional (UN)

1. Pengertian Ujilln NlisionllJ

Ujilln dapat diartikan "Kegiatan yang dilakukan untuk mengukur pencapaian kompetensi peserta didik sebagai pengakuan prestasi belajar dan atau penyelesaian dari suatu satuan pendidikan",12 Menurut kamus besar Bahasa Indonesia, "Ujian adalah hasil menguji; hasil memeriksa; sesuatu yang dipakai untuk menguji mutu sesuatu (kepandaian, kemampuan, hasil belajar, dan sebagainya)", [}

Dari beberapa pengel1ian Ujian tersebut penulis dapal menyimpulkan bahwa Ujian NasionaI (UN) adalah salah satu bentuk evaluasi pendidikan dan penilaian hasil belajar siswa pada JenJang pendidikan tertentu untuk menilai hasil belajar secara Nasional dengan menetapkan beberapa mata pel aj aran yang diujikan pada Ujian Nasional dan

12Perafl:l'an Pemerinlah Repflb/ik Indonesia No./9 Tahull 2005 ,S'/alldar Nasional

(28)

slswa harus mampu mencapal standar kelulusan yang telah ditetapkan pemerintah.

2. Kebijal{anPemerintah Tentang Standar Kelululusan Ujian Nasional

(UN)

Sebelum menjabarkan tentang kebijakan-kebijakan pemerintah tcntang standar kelulusan Ujian Nasional (UN)., pcnulis akan mcmberikan scdikit gambaran tentang pengertian standar kelulusan. Menurut kamus Besar Bahasa Indonesia, "Standar adalah ukuran tertentu yang dipakai sebagai patokan, sesuatu yang dianggap tetap nilainya sehingga dapat dipakai sebagai ukuran nilai (harga)".14

Dengan melihat pengertian tersebut dapat disimpulkan bahwa standar yang dimaksud dalam skripsi ini adalah suatu ukuran yang telah ditentukan dalam suatu jcnjang pendidikan sebagai salah satu patokan kelulusan.

Dalam Undang-Undarig RI No 20 Tahun 2003 ten tang Sistem Pendidikan Nasional pada pasa1 I ayat (17) "Standar Nasional Pendidikan adalah kriteria minimal tentang sistem pendidikan £Ii seluruh wilayah hukum Negara Kesatuan Republik Indonesia".15

Peraturan pemerintah Republik Indoncsia, No 19 Tahun 2005 ten tang standar nasional pendidikan :

"Pasal 2 ayat (1) lingkup standar nasional pcndidikan meliputi : Standar isi; standar proses; standar kompetensi lulusan; standar pendidik dan tenaga kenpendidikan; standar sarana dan prasarana; standar pengelolaan; standar pembiayaan; dan standar penilaian pendidikan".16

Dengan melilwt isi dari pasal 2 ayat (I) beserta komponcn-komponen standar nasio!1al pendidikan, penulis akan mengambil satu dari

14Departemen Pendidikan Nasional,Kamlls Besar BahasajjQ、ッjQ・LセGゥ。L Jakarta: Balai

(29)

18

delapan komponen tersebut yang berhubungan dengan skripsi ini yaitu pada komponen terakhir mengenai standar penilaian pendiclikan.

Standar penilaian pendidikan pada pasal 63 ayat (I), penilaian pendidikan pada jenjang pendidikan dasar clan menengah terdiri atas:17

a. Penilaian hasil belajar oleh pendidik;

b. Penilaian hasil belajar oleh satuan pendidikan; dan c. Penilaian hasil belajar oleh pemGrinlah.

"Penilaian hasil belajar sebagaimana dimaksudkan oleh pasal 63 ayal (I) butir c berlujuan unluk menilai pencapaian kompetensi lulusan secara nasional pada mala pelajaran terlentu dalam kelompok mala pelajaran ilmu pengetahuan teknologi dan clilakukan dalam bentuk Ujian Nasional (UN)".18

"Penilaian hasil belajar sebagaimana climaksud pada pasal 65 ayal

(1) untu;, semua mala pelajaran pada kelompok ilmu pengelahuan dan teknologi dilakukan melalui ujian sekolah atau madrasah untuk menentukan kelulusan peserta didik dari satuan pendidikan".19

Setelah penulis menjabarkan beberapa pasal-pasal lentang stanclar nasiona! pendidikan dan kebijakan pemerintah, maIm dapat disimpulkan bahwa, standar kompetensi lulusan ujian nasional adalah ukuran tertenlu yang dipakai seuagai patokan dalam kelulusan dengan ukuran nilai terkecil yang telah ditentllkan, sehingga dalam Ujian Nasional peserta didik dilllnllll untuk mampll mancapai nilai yang sama atau lebih besar dri nilai batas ambang kompelensi pada beberapa mata pelajaran yang diujikan pada Ujian Nasional, standar kompetensi llllusan tersebut ditetapkan oleh Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP).

Apabila peserta didik tidak mampu mendapatkan batas minimal pada beberapa mata pelajaran yang dilljikan pada Ujian Nasional (UN),

17Peraluran Pemeriulah Republik Indonesia No. /9 Ta/ulll 2005 Sial/dar Nasio/Jal

(30)

rilaka peserta didik dinyatakan tidak lulus Ujian Nasional (UN). "Mala pelajaran yang diLuikan pada Ujian Nasional unluk jenjang SMP, MTs, SMPLB meliputi Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris dan Matematika,,20

"Adapun tujuan diadakanya Ujian Nasional (UN) adalah untuk menilai pencapaian kompetensi lulusan secara Nasional pada mata pelajaran tertentu dalam kelompok mata pelajaran ilmu pengetahuan teknologi dan dilakukan dalam bentuk Ujian Nasional (UN),,21 Peraturan pemerintah

.

Republik Indonesia No 19 tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan pasal 68 yang berbunyi: Basil Ujian Nasional (UN) digunakan sebagai salah

. b k"

satu perUm angan untu

:.-a. Pemctaan mutu program dan/atau satuan pendidikan; b. Dasar seleksi masukjenjang pendidikan berikutnya;

c. Penenluan kelulusan peserta didik dari program dan/atau satuan pendidikan;

d. Pembinaan dan pemberian bantuan kepada saluan pendidikan dalam upayanya untuk meningkatkan mutu pendidikan.

"Secara teoritis, UN diperlukan untuk tiga kepenlingan, yaitu unluk mengetahui tingkat keberhasilan proses pembelajaran di sekolah, untuk mengelahui pencapaian prestasi akademik siswa selama mengikuti proses pendidikan dalam rentang waktu lertentu, dan melihat gambaran kualitas pendidikan secara lIasional dengan mengamati diversitas dan diskrepansi mutu pendidikan antar daerah,,23

Menurut Bambang Wasito Adi pada majalah Gatra "UN diharapkan bisa meningkatkan mutu pendidikan nasional dan pemetaan kualitas sekolah secara teukur dan objektif. Dari hasil ujian nasional ini akan diketahui mana sekolah yang yahud dan mana sekolah yang jeblok. Itu akan mempenl1udah Depdiknas memperbaiki mutu sekolah-sekolah,,24

20Departemen Pendidikan nasional, Ujiann。Nセ^ェッャj。O Tahun Pelajarcm 2005/2006, Jakarta:

2005, him 4

21 j)eraluran FemerinlahRepublikIndonesia No. 19Tahull 2005S'lmu)arNasiol1ol

J\..'lldidikan. Hlm 100.

22Perallll'an Pemerin/ah .. ,him 1Ol.

(31)

20

Dapat disimpuikan bahwa diadakannya Ujian Nasional (UN) bcrtujuan untuk mcningkatkan kualitas pcndidikan di Indoncsia, dan mcngctahui gambaran kualitas pcndidikan sccara nasional, mcskipun banyak pihak yang tidak sctuju dcngan diadakanya Ujian Nasional (UN), pcmcrintah tctap akan mcngadakan ujian nasional pada tahun-tahun mcndatang SCpCl1i yang dikatakan Suyanto, Dircktur Jcndcral Manajcmcn Pcndidikan Dasar dan Mcncngah Dcpdiknas kcpada Gatra " PCl1lcrintah scndiri bcrkctctapan tenls l1lcnyelenggarakan Ujian Nasional (UN) di tahun-tahun mcndatang, itu sudah niat pel1lerintah,,25

3. Penyelenggaraan lJjian Nasional dan Bahan lJjian Nasional

a. Penyelenggaraan Ujian Nasional (UN)

Pcnyelenggaraan Ujian nasional terdiri dari penyclenggaraan Tingkat Pusat, Tingkat Provinsi, Tingkat Kabupaten atau Kota, dan Tingkat Sckolah atau Madrasah. Serikut ini penjelasan yang penulis ambil dari Prosedur Operasi Standar (POS) Ujian Nasional:26

I) Pcnyelenggaaraan Tingkat Pusat adalah SSNP bckcrjasama dengan unsur-unsur:

Sadan Penelitian dan Pcngcmbangan, Departcmcn Pendidikan Nasional;

Dircktorat Jenderal Manajcl1len Pendidikan Dasar dan Mcncngah, Departemen Pendidikan Nasional;

Direktorat Jenderal Kelel11bagaan Agal1la Islal11,Departel11cn Agama.

2) Pcnyclenggaraan Tingkat Provinsi, Gubernur menetapkan penylenggaraan Ujian Nasional Tingkat Provinsi yang terdiri dari unsur-unsur: Dinas Pendidikan Provinsi, Kantor Wilayah Departelllen

25Arief Ardiansyah, dkk,lJukan k)'eko!ah bimbingaJl res, Jakarta: Gatra, 14 Juni 2006,

[image:31.598.65.474.83.651.2]
(32)

Agama, dan Inslansi tingkal provinsi yang terkail dengan pendidikan kejuruan.

3) Penyelensgaraan Tingkal Kabupalen alau KOla, penyelenggaraall Ujian Nasional dan Ujiall Sekolah Tillgkal Kabupalen alau Kola lerdiri alas unsur-unsur Dinas Pendidikan Kabupalen alau Kola, kanlor Departemen Agama, dan Dewan Pendidikan.

4) Penyelenggaraan Tingkat Sekolah alau Madrasah, lerdiri alas unsur-unsur Kepala Sekolah atau Madrasah dan guru dari sekolah alau madrasah penyelenggara Ujian Nasional dan Ujian Sekolah, kepla sekolah alau madrasah dan guru sekolah dan madrasah yang menggambung.

h. Bahan Ujian Nasional

Penyusunan Standar Kompetensi Lulusan

I) Mengidenlifikasi SKL Mata Pelajaran dari setiap mata pelajaran yang diajukan sesuai dengan kurikulum yang berlaku secara Nasional; 2) Menyusun rumusan SKL Mala Pelajaran dengan melibatkan ahli mala

pelajaran, guru senior, ahli penilaian;

3) Melakukan penelaahan dan perbaikan SKL Mala Pelajaran berdasarkan pertimbangan para ahli dari perguruan linggi, guru mala pelajaran, ahli kurikulum, dan ahli penilaian;

4) Melakukan Validitas SKL Mala Pelajaran dengan melibatkan guru mata pel aj aran;

5) Menetapkan finalisasi SKL Mata Pelajaran sebagai acuan dalam penyusunan bahan Ujian Nasional.

C. Kajian Tentang Mental Siswa

1. })engertian Mental

(33)

22

Menthis yang artinya jiwa, nyawa, sukma, roh semangat"n Menurut kamus besar Bahasa Indonesia, "Mental adalah bersangkutan dengan batin dan watak manusiia, yang bukan bersifat badan atau tenaga, bukan hanya pembangunan fisik yang diperhatikan, melainkan juga pembangunan batin dan watak".28 Sedangkan menurut kamus Psikologi "Mental diartikan adalah menyinggung masalah pikiran, akal, ingatan, atau proses-proses yang berasosiasi dengan pikiran, akal, ingatan,,29

Jika berbicara tentang mental, maIm akan sangat berkaitan erat dengan kesehatan mental, karena itu penulis memberikan beberapa definisi tentang kesehatan mental dari para ahli jiwa.

"Mental Hygiene atau ilmu kesehatan mental adalah ilmll yang memepelajari masalah kesehatan mental atau j iwa, betiujuan mencegah timbulnya gangguan atau penyakit mental dan gangguan emosi, dan berusaha mengurangi atau menyembuhkan penyakit mental, serta memaj llkan kesehatan j iwa rakyat".)O

"Kesehatan mental adalah terhindarnya orang dari gejalagejala gangguan jiwa (neurose) dan dari gejala-gejala penyakit jiwa (psychose). Kesehatan mental adalah kemampuan untuk menyesuaikan diri dengan diri sendiri, dengan orang lain dan masyarakat serta lingkungan di mana ia hidup,,31

Kesehatan mental adalah terwuj lldnya kehannonisan yang sungguh-sungguh antara fungsi-fungsi jiwa, selia mempunyai kesanggupan llntllk menghadapi problem-problem biasa yang terjadi, dan merasakan secara positif kebahagtaan dan kemampllan dirinya. Fllngsi-fllngsi jiwa seperti pikiran, perasaan, sikap jiwa, pandangan dan keyakinan hidllP, harus dapat saling membantll dan bekerja sama satu sama lain, sehingga dapat

27Kartini Kartono, Jenny Andari,Hygiene Mellial dan Kesehalan Mne/al clalam

Islam,Bandung: MandaI' Maju, 1983,him3.

28Departemen Pendidikan Nasional,Kamus' Besor Bahasa Indonesia, Jakarta: BaJai

Pustaka, him733.

29J.P. Caplin, Penerjemah Kartini Karto.no, Kamas Lengkap Psikologi, Jakarta: Raja

Grafindo Persada, 2004, him 297.

30Kartini KaJ1ono, Jenny Andari,Hygielle Ivlelllal dall Keseha/an Mlle/al daklln

(34)

dikatakan adanya kehannonisan, yang menjauhkan orang dari perasaan ragu dan bimbang, serta terhindar dari kegelisahan dan pertentangan batin (konflik).32

Maka ilmu kesehatan ini erat hubungannya deang lekunan-tekanall

balin, kOllflik-koriflik pribadi, dan konflek-kOliflek lerdesak yang terdapat

pada diri man usia. Tekanan-tekanan batin dan konflik-konflik pribadi itu sering sangat mengganggu kelenangan hidup seseorang, dan kerap kali menjadi pusat pengganggu (storings centrum) bagi ketenangan hidup33

Dari beberapa definisi yang penulis jabarkan tersebut dapat penulis simpulkan bahwa mental adalah segal a sesuatu yang berhubungan dengan jiwa, batin, perasaan dan watak manusia. Yang mengarah kepada pikiran, akal, dan ingatan seseorang. Untuk meraih ketenangan dan kebahagiaan, seseorang harus mel11iliki kesehatan mental, sehingga mampu dan sanggup menyelesaikan segala permasalahan hidupnya dengan baik, mengatasi kegoncangan-kegoncangan, mampu l11enyesuaikan diri, adanya keserasian jiwa tidak mengalami konflik, merasa dirinya berharga, bergllna dan bahagia, dan d .lpat menggllnakan potensi yang ada padanya seoptimal mungkin. Seseorang yang memiliki kesehatan mental ia tidak akan merasa cemas, takut, prustasi dan terhindar dari sel11ua gangguan kejiwaan lainnya.

Finnan Allah: ,

) D / I ) ..

..-.Jl-i' ... - ').. -

J ,.. ....

b v 1 ...-t ...-lI - ' ') / ..J 1 ... /

セNGPGセ|

セaセ|⦅セセ|

セセセ

セNZjL[

PセセGZ[セGZ[|FセQ

Artinya:" Yaitu orang-orang yang berimun dan hati mereka menjadi tenteram dengan mengingat Allah. fngatlah, hanya mengingat Allah-lah

hati mery'adi tentcram".34(Q.S. AI-Ra'd : 28)

Dari ayat tesebut dapat dijelaskan bahwasannya apabila Il1gll1 ketent,aman hati dan batin dari berbagai permasalahan, l11aka Allah

32Zakiah Daradjat,Kesehalal/ Mel/lal,Jakarta: Gunung Agung, 1983, him 13.

(35)

24

memerintahkan kepada hamba-Nya untuk sclalu mengingat-Nya dengan berdzikir dan terus beribadah, niscaya ketentraman akan diperoleh.

Jadi dapat dikatakan bahwa unsur yang paling penting dalam diri manusia adalah agama yang kuat, dengan keimanan yang teguh, maka manusia akan merasakan ketentraman dan kebahagiaan dalam hidupnya dan tentunya akan terhindar dari segal a macam gangguan mental. Karena itu hendakJah ー・ョ、ゥセゥォ。ョ agama harus ditanamkan sejak kecil sehingga akan terbinalah kekuatan mental dan akan siap menghadapi segal a goncangan-goncangan dan rermasalahan hidup.

Gangguan kesehatan mental dapat mempengaruhi )5

a. Perasaan, misalnya cemas, takut, iri dengki, sedih tak beralasan, marah oleh halOhal remeh, bimbang, merasa diri rendah, sombong, teliekan (frustasi), pesimis, putus asa, apatis, dan sebagainya.

b. Pikiran; kemampuan berpikir berkurang, sukar mel11usatkan perhatian, l11udah lupa, tidak melanjutkan rencana yang telah dibuat.

c. Kelakuan; nakaI, pendusta, l11enganiaya diri atau orang lain, l11enyakiti badan orang atan hatinya dan berbagai kelakuan l11enyimpang lainnya. d. Kesehatan tubuh.

Dari penjelasan tersebut, penulis hanya l11engambil 3 (tiga) pembahasan yaitu : Perasaan, pikiran, dan kelakuan. Berikut ini penjelasan lebih lanjut tentang gangguan kesehatan mental.

2. l<aktor-Faktor YangMempengaruhi Kesehatan Mental

Kesehatan mental akan terwujud karena adanya ketenangan dalal11 diri jiwa seseorang dan kemampuan mengatasi segala pennasalahan dalam kehidupannya. Namun ada faktor-faktor yang dapat l11el11pengaruhi kesehatan mental seseorang, sebagaimana dikemukakan oleh Zakiah DaradjatJ6

(36)

a. Perasaan

Diantara gangguan perasaan yang disebabkan oleh karena terganggunya kesehatan mental ialah : Rasa cemas (gelisah), iri hati, sedih, merasa rendah diri, pemarah, ragu (bimbang) dan sebagainya. Macam-macam perasaan itu mungkin satu saja yang menonjol, mungkin pula dua atau lebih, bahkan mungkin semuanya terdapat pada satu orang. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada persoalan berikut ini :

1) Rasa Cemas (gelisah)

Perasaan tidak menentu, panik, takut tanpa mengetahui apa yang ditakutkan dan tidak dapat menghilangkan perasaan gelisah dan mencemaskan itu.

2) lri Hati

Seringkali orang merasa iri hati atas kebahagiaan orang lain. Perasaan ini bukan karena kebusukan hatinya seperti biasa disangka orang lain, akan tetapi ia sendiri tidak merasakan bahagia dalam hidupnya.

3) Rasa Sedih

Rasa sedih yang tidak beralasan, atau terlalu banyak hal-hal yang menyedihkannya sehingga air mukanya selalu membayangkan kesedihan, kendatipun ia seorang yang mampu, berpangkat, dihargai orang dan sebagainya. Firman Allah SWT:

JI , / /' .1"; -t' r .-' 1 I

; /

」ゥ|セGHIセオ

セGaG^セセGヲセセセエH[|^セN

"" /' ..; ,/ r / / / ' , / /'

. U

セケ[セセG[

Fセ[ZLセセ

{jNNZセ

セi

Artinya: "Hai anak-anak Adam, jika datang kepadamu rasul-rasuf dari

pada kamu yang menceriwkan kepadamu ayat-ayat-Ku. maka barang

siapa yang bertkwa dan mengadakan perbaikan. tidaklah ada

kekhawatiran terhadalj mereka dan tidak (pula) mereka bersedih haN".

(Q.S. Al-A'Raaf: 35/ .

(37)

26

dirinya kearah yang baik) tentunya Allah akan memberikan ketenangan dan kemudahan serta dijallhkan dari rasa bersedih karena suatu permasalahan.

4) Rasa rendah diri dan hilangnya kepercayaan diri

"Rasa rendah diri ini menyebabkan orang lekas tersinggllng. Karena itu ia mungkin akan menjauhi pcrgaulan dengan orang banyak, menyendiri, tidak berani mengemllkakan pendapat (karena takut salah), tidak berani bertindak atau mengambil sliatu inisiatif (takllt tidak diterima orang lain). Lma kelama:1n akan hilangnya kepercayaan kepada dirinya dan selanjutnya ia juga kurang percaya kepada orang. la akan lekas marah atau sedih hati menjadi apatis dan pesimis"J8

5) Pemarah

"Sesungguhnya orang dalam 'keadaan tertentu kadang-kadang perlu marah, akan tetapi kalau ia sering-sering marah yang tidak pada tempatnya atau tidak seimbang dengan sebab yang menimbulkan marah itu, maka yang demikian ada hllbungannya dengan kesehatan mental". )')

Dari uraian tentang perasaan dapat penlilis ambil tiga contoh bentuk perasaan yaitu rasa cemas, rasa rendah diri dan hilangnya kepercayaan diri serta pemarah.

Perasaan cemas atau gelisah dapat dirasakan oleh seseorang yang merasa takut dengan sesllatu hal atau mllngkin tidak mengetahui apa yang ditakutkannya. Seorang siswa merasa cemas (gelisah) ketika akan menghadapi Ujian, sehingga perasaan takut tidak lulus pada Ujian Nasional (UN) akan timbul dan akan mengakibatkan konsentrasi belajar tidak baik.

Rasa rendah diri dan hilangnya kepercayaan diri, dapat penulis contohkan seorang siswa yang tidak percaya diri terhadap kemampuan yang dimilikinya, sehingga dalam menghadapi ujian nasional tentunya dia akan merasakan begitu slilit menghadapinya, karena ketidak yakinannya untuk lutus dalam ujian nasional.

pセイ。ウ。。ョ marah tentunya Juga dapat mempengaruhi mental seseorang dapat dilihat contoh yaitu, "Fachrurrazi siswa kelas akhir SMK

(38)

27

Bina Karya kota Bekasi, rabu malam (21/6) nekat membakar gedung sekoluhnya sendiri. Fahrur terlanda frustasi yang tak mampu diatasinya sendi ri".'10

Sikap yang dilakukan FachruIT ada1ah luapan kemarahan atas kenyataan yang dihadapinya, ini adalah salah satu contoh dari kasus siswa yang mengalami defresi.

b. Pikiran atau kecerdasan

Mengedai pengaruh kesehatan mental atas pikiran, memang besar sekali. Diantara gejala yang bisa dilihat yaitu : Sering lupa, tidak bisa mengkonsentrasikan pikiran tentang sesuatu hal yang penting, kemampuan berpikir menurun, sehingga orang merasa seolah-olah ia tidak lagi cerdas, pikirannya tidak bisa digunakan dan sebagainya41

Jika kita dapati anak-anak bodoh di sekolah, tidak mau belajar, pelupa dan sebagainya, belum tentu akibat dari kecerdasannya yang terbatas, akan tetapi mungkin sekali (dan ini mungkin yang bayak kejadian), ia tidak mumpu menggunakan kecerdasannya. Bukan karena bodoh, tapi karena tidak ada ketenangan jiawa padanya. Trr,;anggllnya ketenangan jiwa si anak disebabkan terutama oleh

ibu-bapaknya4-Dari uraian tersebut dapat penulis ambil contoh kaslls "Seseorang siswa pemenang olimpiade fisika asal semarang. Dia tidak lulus karena nilai salah satu mata pelajaran di bawah standar yang ditetapkan,,43 Dapat dikatakan siswa tersebut cerdas tapi mengapa tidak lulllS ujian nasional, penyebabnya bisa jadi karella kegoncangan atau ketidak tenangan jiwa saat menghadapi ujian.

" Mereka Stress Pasca lljian, Republika, Jum'aI 23 JUlli 2006, him I.

(39)

28

c. Kelakuan

"Ketidaktentraman hati atau kurang sehatnya mental, sangat mempengaruhi kelakuan dan tindakan seseorang, misalmya orang yang merasa tertekan atau merasa gelisah"44

Jika hati tidak merasa tentram karena berbagai tekanan dari pCl1l1asalahn yang dihadapinya akan timbul kegelisahan, sehingga apabila tidak mampu mengatasinya dengan baik maka akan mengungkapkannya dengan sikap atau tingkah laku yang menyinggung.

Menurut Nana Syaodih Sukmadinata dalam bukunya ada tiga komponen utama dalam kesehatan mental, yaitu: Memiliki rasa diri berharga, merasa puas akan peranannya dalam kehidupannya, clan terjalin hubungan baik dengan orang lain.

I) Perasaan diri berharga

Perasaan diri berharga merupakan hal yang sangat penting dalam kesehatan mental, sebab menclasari kondisi dari komponen-komponen kesehatan mental lainnya. Perasaan diri berharga akan memperkuat keberadaan dirinya dan rasa c1iri tak berharga akan menggoyangkan keberaclaan dirinya dalam kehidupannya. Seorang yang memiliki perasaan <.Iiri tak berharga tidak akan memiliki ketenangan hidup, tidak akan memiliki harapan, banyak diliputi perasaan cemas, ragu, hampa, <.Ian bentuk ketaktentuan lainnya45

Dalam hal ini seseorang hendaklah memiliki perasaan <.Iiri berharga sehingga ia akan merasa <.Iirinya dapat bcrguna bagi orang lain dan tidak diliputi perasaan cemas. Dapat penulis kaitkan seorang siswa yang memiliki perasaan diri yang berharga, maka kelak ia tidak akan cemas merasa cemas atau takut untuk menghadapi Ujian Nasional. Namun sebaliknya seseorang yang memiliki perasaan diri tidak berharga maIm ia akan selalu diliputi kecemasan. Menurut Thackeray ada tiga alasan mengenai pcntingnya perasaan diri berharga, yaitu A(,

44 nll"k,Gela/' lIjian lIlang, Republika, JlIm'at 23 JlIni 2006, him 22

(40)

a. Perasaan diri berharga merupakan landasan bagi penerimaan diri, dan penerimaan diri sendiri merupakan bekal bagi penerimaan orang lain. b. Seseorang yang memiJiki rasa diri berharga, memiJiki bayangan diri

yang positif, merasa berguna dan dibutuhkan oleh orang lain. Perasaan berguna dan dibutuhkan bukan saja penting bagi keberadaan dirinya tetapi juga bagi interaksi dengan yang lain.

c. Seseorang yang memiliki mental yang sehat, akan menggunakan segala kemampuan dan kecakapannya bagi kepentingan dirinya, keluarganya, dan masyarakat sekitarnya dan dia merasakan bahagia melakukannya.

2) Kepuasan akan peranan dalam kehidupannya.

Setiap individu memiliki peranan dalam kehidupannya, baik dalam keluarga, masyarakat, sekolah, kantor dan sebagainya. Seorang yang memiliki mental yang sehat akan merasa puas dengan peranannya dalam lingkungan-lingkungan tersebut. SebaJiknya orang yang memiliki mentaJ yang kurang sehat akan merasakan banyak ketidakpuasan dalam peranan-peranan tersebut.47

3) Hubungan baik dengan orang lain

Orang yang memiJiki mental yang sehat akan mampu menjalani kerjasama dan hubungan baik dengan orang lain. Individu yang sehat mentalnya akan mampu memberikan perlakuan yang baik kepada orang lain dan perlakuan yang baik kepada orang lain akan membuahkan respons yang baik pula dari orang lain.48

(41)

BAB III

. !\I LTOJ)OLOGI I'ENELITlAN

A. Tcmpat dan \Vaktu Pl:!lciiliall

Penelitian illi elil:II,,,",,,k:11 eli MTsN Cimanggis Depok yang berlokasi di JI.Raya Pemda Kp. S:I\\:III l<clllr"l1an Jalimulya Kecamatun SUkml\jaya Kola

Depok 164 I5Provillsi .i"":1 1\:11:11 r;ll Tclcplln 021-8757864.

Adapun penclil"lll illi ,Iil:iks"nakan pada tanggal 17 Maret 2007 sampai

dengall tanggal 20 /\lll'il l{)()",' 、ャGャャセH|iQ mcngulljungi sekolah yang ditcliti ul1tuk

mel11peroleh gambar:", UIlIIlIl1 klll:illg MTsN Cimanggis Depok.

B. Metode l'enelitian

Dalam penel i1 i:1I1 sk "i I"'; ill i. pcnulis menggunakan metode korelasi, yaitu suatu eara untuk melli:I\\"b 111"",,1,,11 dengan cara melihat hubungan, acla atau ticlak ada hubungan yang si,'lIilik:1I1 :1111:11''' variabel. "Pcnelitian korelasi bertujllanuntuk menemukan acla ticlaklly:1 hllblille.an clan apabila acla, berapa eratnya hubllngan

b . . I I 1 1 . i'J

serta erartl atau tilセャB[ HI 1U1W:ill IlU.

Dapat penulis simplllk:lIl ballwa pcnelitian ini bertujuan untuk menemukan jawaban terhaclap m"s:ilaiL \l'cI:!l1!'.k:lIl yang c1imaksud hubungan dalam shipsi ini

aclalah ada atau tid"ki\\ a ,!:IIl.I",. Idulusan Ujian Nasional (UN) dengan mental siswa c1alam mcgll",I.:l'i : 1;:11 lc',·scbul. Jika ada, seberapa erat atau berartikah lIubungan tersebul.

49Suharsill1i AI"d-.-,dill) , ' ! ( \ . , / / I I!'t'Jlc:!ifiul/'\/I(f{/I Pendekatan Praklek t.,jJisi Revisi V,

(42)

C.Jenis Penelitian

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriftit: metode ini dilakukan untuk mendapatkan data fakta secara cennat dan memusatkan diri pada pemecahan masalah yang ada pada saat sekarang (Suyatna Basar Atmajaya, 1990 h II). Untuk mengumpulkan data yang berhubungan dengan pokok pembahasan skripsi ini, penulis menggunakan pendekatan yaitu :

1. Penelitian Kepustakaan (Library Research), yaitu dengan mencari data atau informasi dari buku-buku tentang hal-hal yang berkaitan dengan pembahasan dalam skripsi ini, baik itu diambil dari buku-buku, majalah koran, literature dan sUl11ber data tertulis lainnya.

2. Penelitian Lapangan (Field Research), yaitu penelitian terhadap penol11ena yang ada dilapangan dan 1l1erukan langkah terpenting dimana akan diperoleh data-data yang diolah dan dianalisa untuk memperoleh suatu jawaban dan kesimpulan dari penelitian ini.

Penelitian yang dimaksud dalal11 skripsi ini yaitu untuk mencari jawaban atau kesimpulan, apakah ada hubungan antara persepsi siswa tentang standar kompetensi lulusan Ujian Nasional (UN) dengan mental siswa di MTsN Cimanggis Depok.

D.Telmik Penelitian

Teknik yang dipakai dalam penelitian ini yaitu meliputi : I. Teknik penentuan study penelitian

Teknik ini merupakan teknik penelitian untuk menetukan populasi dan sam pel.

a) Populasi

(43)

32

b) Sampel

"Sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti",51 Prosedur penarikan sampel akan dilakukan secara proporsional random sampling yang ciigunakan untuk respondensi penelitian siswa, Dalam bukunya Suharsimi Arikunto mengatakan "Sebagai ancer-ancer apabila subjeknya kurang dari 100, lebih baik diambil semuanya, sehingga penelitiannya !nerupakan penelitian populasi, Tetapi jika subjeknya lebih dari 100 maka dapat diambil antara 10%-25% atau lebih"s2 Dalam penelitian ini subjeknya lebih dari 100 orang maka penulis mengambil sampelnya

sebanyak 35% dari jumlah populasi, dengan perhitungan (1 05x35) : 100

= 36,75%, berdasarkan perhitungan tersebut, maka jumlah sampelnya adalah sekitar 37 orang siswa yang diambil dari tiga kelas yaitu kelas

IX-1, IX-2, dan IX-3, 2, Teknik Pengumpulan Data

Penelit.an ini dilakukan dengan data hasil riset di kelas IX MTsN Cimanggis Depok, dengan melalui teknik pengumpulan data secara observasi, wawancara dan angket sebgai alat pengumpulan data,

a. Observasi

"Observasi yaitu memperhatikan sesuatu dengan menggunakan mata",53

Dalam penelitian ini peneliti melakukan pengamatan secara langsung di Iokasi penelitian, terhadap suatu objek yang diteliti,

b, Wawancara (Interview)

"Interview sering juga disebut dengan wawancara atau kuisioner lisan, adalah sebuah dialog yang dilakukan oleh pewawancara (1nterviewer)

51 Suharsimi Arikunto,Prosed,,}' Penelilian Suafu Pendekatan Praktek Episi Revisi 1<

Jakarta: Rineka Cipta, 2002, him 109

(44)

unluk memperoleh infonnasi lerwawancara,,54 Wawancara ini dapal dilakukan baik secara langsung maupun tidak langsung. Teknik ini dilakukan unluk mengetahui lalar belakang berdirinya sekolah, sarana dar: prasarana, lelak geogralls, banyaknya siswa dan lain sebagainya. c Angkel (Kuisioner)

Angket adalah "Sejumlah pertanyaan tertulis yang digunakan unluk memperoleh informasi dari responden dalam arli laporan lenlang kepribadiannya, alau hal-hal yang ia ketahui".55 Angket dapal dipandang sebagai inlerview lertuhs dimana sampel alau responden dihubungi melalui sualu daftar pertanyaan yang lersusun. Unluk memperoleh dala mengenai persepsi siswa lenlang slandar kelulusan ujian nasional dengan mental siswa, maka penelili menyebar angkel (kuesioner) keseluruh anggola sampel yaitu siswa kelas IX MTsN Cimanggis Depok. Angkel yang akan penulis sebarkan kepada anggola sampel lerdiri dari dua variabel, dengan beberapa instrumen perlanyaan. Yang pertama berisi mengenai persepsi siswa lentang standar kelulusan Ujian Nasional, dan yang kedua berisi mengenai menIal siswa.

d. Dokumentasi

" Dokumentasi, dari asal katanya dokumen, yang artinya barang-barang tertulis,,56 Melalui dokumentasi peneliti mengumpulkan data tentang kondisi lapangan yang menjadi objek penelitian. Seperti mengumpulkan data tentang sejarah berdirinya sekolah, visi dam misi, struktur organisasi sekolah, keadaan guru dan siswa serta sarana dan prasarana.

3. Teknik Analisa Data

Setelah data yang penulis perlukan terkumpul, langkah selanjutnya adalah menganalisa data.Dalam menganalisa data penulis menggunakan dua cara yailu :

5·1Sllharsimi Arikunto,Prosedur Peneliliall.)'UalllPendekataJl Praktek Episi Revisi 1<

Jakarta: Rineka Cipta, 2002, him 132.

(45)

-34

peセpustakaan

UTAML\

UIN SYAHiO JAKARTA'

a. Prosentase

Prosentase, artinya setiap data diprosentasekan setelah ditabulasi dalam jumlah frekuensi jawaban responden untuk setiap alternatif jawaban. Pedoman yang penulis gunakan untuk mencari prosentase setiap data adalah: P= F x 100%

N

Keterangan :

P= Prosentase untuk setiap kategori jawaban

F.0 Frekuensi jawaban responden

N = .lawaban responden

b. Analisa korelasi dimaksudkan untuk mengetahui apakah ada hubungan antara dua variabel dalam penelitian ini, yaitu korelasi atau hubungan antam persepsi siswa (variahel X) dengan mental siswa (variabel V), maka peneliti menggunakan rum us yaitul'l'Oduck Moment.

Berikut ini adalah fonnulasi rum us untuk mencari koellsien korelasi product moment ( r))7

Rxy = NLXY -(LX) (LY)

."j

I

N LX2-(LX)2

1 I

NLY2- (LY)2

I

fxy : Angka indek korelasi "r" produdct momen N : Number of Cases

LXY : Jumlah hasil perkalian antam skor X dan skor Y

(46)

ILISI LPENELITIAN

A. GamlJaran U11111111\ Iad ,asaIi Tsallawiyah Ncgcri (MTsN) Cimanggis

Dcpolc

I. LataI' Belak'"I!! Ik,di"II' ., \llsN Cilllanggis Depok

Madr'ls,,1i 1-,a"""illll1 Negeri Cimaggis Depok pada awalnya adalah Madras:dl SlIasl" ""itu MTs AI-Hidayah yang berada di bawal1 naungan Yall",an I 1-lli,bal1. MTs AI-l-lidayah didirikan oleh KH. Mul1ammad ,\Ii hl""",-1;1 dlilia sete1l1pat dan tokol1 masyarakat sekitar pada tahun 1992. \cL"" hl'ilcrapa lal1un ke1l1udian MTs AI-Hidayal1 dird<omendasibn i",T,:tdl ivladmsal1 Negeri berdasarkan SK Menteri Agama No 5I' _" Ii,lI,cc'.d :'5 November 1995.

MTsN Cill""I!,,'I, herlokasi di .II. Raya Pemda Kp.Sawah Kelurahan .Iatllllllh" K"'.,amatan Sukmajaya Kola Depok 16415 Provinsi .Iawa Barnt Nt' Iekl""1 \l1.'-X757864.

2. Visi dan Misi \llsI\ l I"",,,ggis Depok

a. Visi

Unggul dabn 11111"'1 dan iptek, kelulusan siswa yang kompetilif dan berakhlaklll kmill",11

b. Misi

I) Menyiapk:tll ","nk,- Ilaya Manusia (SDM) yang berkualitas, kreali!: inova Ii I' ,hII he'-" I·.Ii iiikIII kari1l1al1.

(47)

36

3) Mendayagunakan sarana dan prasarana untuk mencapat tujuan kualitas pembelajaran.

3. Keadaan Siswa, Guru dan Karyawan a. Keadaan Siswa

Keseluruhan slswa kelas VlJ, VlIl dan IX pada tahun ajaran

2006/2007 adalah berjumlah 337 orang, terdiri dari 152 siswa laki-Iaki dan 185 siswa perempuan. Secara lebih rinci dapat dilihat pada tabel dibawah ini:

Tabel!

Keadaan Siswa MTsN Cimanggis Depok

No

1

Kelas VII Kelas VIII Kelas IX Jnmlah

",Rom Siswa Rom Siswa Rom Siswa Rom Siswa

bel L P bel L P bel L P bel L P

"

1 3 38 52 3 50 58

4

64

75 10 152 185

セB _."--- -- - - -

-b. Keadaan Guru dan Karyawan

[image:47.598.65.504.109.485.2]
(48)
[image:48.598.55.493.126.692.2]

Tabel2

Data Keadaan Kepala Selwlah dan Guru

Nama Kepala Sekolah

l

Jenis

_..⦅MMセN⦅NM

No

Tempat

Mata l'elajaran

dan Guru Kelamin Tanggal LalJir

1--

--I E. Sjamlawi, S.Ag Bogor,

f - - - L

NIP 150 063 440 12/03/47

- ---_..

2 Oiah Sa'diyah, SAg Cirebon,

P Fiqih

NIP 150 189 870 04/08/53

---3 Sulistiawati, S.Pd Bandung,

P Kertakes

NIP 150275 170 07/08/68

4 SaeplIdin ZlIhri, S.Ag Ponorogo,

L B. Inggris

NIP 150281917 20/88/66

5 Oidih KlIrnadi, S.Ag Bogor,

L -- B. Inggris

NIP 150 281 918 28/09/67

---1--" -

-6 Oeliana Hastllti, S.Pd P.Telo,

P Matematika

NIP 150282 752 07111171

-7 Pipin Supiah, Ora Bogor,

P --" IPS

NIP 150291 947 26/09/68

8 Oewi Sartika, S.Pd Bogor,

- - P Biol

Gambar

gambaran kualitas
Tabel!Keadaan Siswa MTsN Cimanggis Depok
Data Keadaan Kepala Selwlah dan GuruTabel2l
Tabel4Keadaan Sarana
+7

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan latar belakang masalah diatas, maka rumusan masalah yang ditegakkan penelitian adalah “Apakah ada pengaruh terapi tertawa terhadap kualitas hidup

Kajian ini untuk mengenal pasti terdapatnya proses penasalan dan proses asimilasi berlaku dalam bahasa Melayu yang dituturkan oleh orang Fuzhou dan mengemukakan

[r]

Pendekomposisian proses manajemen keberangkatan dibagi ke dalam 4 proses yang melibatkan terminator admin atau operator, antara lain : tambah costumer, edit costumer, hapus costumer

Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk berusaha memberikan yang terbaik untuk nasabah dengan pelayanan yang diberikan namun masih ada nasabah yang merasa kurang puas.. Dari uraian

Le système de traitement des eaux usées doit permettre:.. D’évacuer les eaux traitées loin des sources

Kesimpulan penelitian ini adalah: (1) Pembelajaran kooperatif model Jigsaw dengan peta konsep menghasilkan prestasi belajar matematika lebih baik daripada Jigsaw tanpa

3.29 Standar Proses adalah standar nasional pendidikan yang berkaitan dengan pelaksanaan pembelajaran pada satu satuan pendidikan untuk mencapai standar tingkat