• Tidak ada hasil yang ditemukan

Strategi public relations 106.2 fm bens radio dalam memelihara citra perusahaan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Strategi public relations 106.2 fm bens radio dalam memelihara citra perusahaan"

Copied!
153
0
0

Teks penuh

(1)

Skripsi

Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Ilmu Komunikasi Islam (S.Kom.I)

Oleh :

TRI LESTARI NIM. 109051000128

JURUSAN KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM

FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI

SYARIF HIDAYATULLAH

(2)
(3)
(4)

i

STRATEGI PUBLIC RELATIONS 106.2 FM BENS RADIO DALAM MEMELIHARA CITRA PERUSAHAAN

Public relations sangat dibutuhkan di setiap perusahaan maupun organisasi. Fungsi utama dari public relations adalah menumbuhkembangkan hubungan baik antara perusahaan atau organisasi dengan publiknya baik internal maupun eksternal. Citra perusahaan merupakan jumlah kerja sama yang didapatkan dari pihak lain. Sebagai radio yang melestarikan budaya Betawi, tentunya masih sulit untuk memelihara citra perusahaan yang sudah ada. Oleh karenanya, Bens Radio membutuhkan strategi public relations yang tepat dalam memelihara citra perusahaannya, yakni strategi untuk memlihara kerja sama dengan instansi lain.

Berdasarkan konteks di atas, maka tujuan penulisan ini adalah untuk menjawab pertanyaan mayor dan minor. Adapun mayornya adalah bagaimana strategi public relations Bens Radio dalam memelihara citra perusahaan? Kemudian minornya adalah apa saja kerja sama yang dilakukan public relations

Bens Radio dalam membina hubungan baik dengan publik eksternal perusahan dalam memelihara citra perusahaan?

Strategi public relations yang dilakukan Bens Radio adalah strategi membeli, dilakukan untuk menuruti tuntutan yang diberikan oleh pengiklan, sponsor, dan lembaga saat terjadinya perundingan atau tawar menawar. Strategi penekanan/kekuatan digunakan untuk memecahkan masalah yang tengah dihadapi terhadap klien-kliennya agar bisa ditemukan sebuah solusi. Strategi persuasif dilakukan untuk menarik perhatian para publik eksternal yakni pengiklan, sponsor, atau lembaga, agar mereka mau bekerja sama dalam program-program Bens Radio. Dan strategi merangkul digunakan untuk membina hubungan yang baik, terjalin kerja sama yang baik, dan saling membutuhkan satu sama lain.

Metodologi yang digunakan adalah kualitatif dengan paradigma positivistik. Analisis strategi yang digunakan menggunakan teori Rosady Ruslan yang menyatakan strategi diturunkan menjadi taktik program pendekatan membeli, penekanan/kekuatan, persuasif, dan merangkul.

Kerja sama yang dilakukan Bens Radio untuk membina hubungan dengan pihak lain dalam memelihara citra perusahaan, yakni dengan mengadakan events

program on air maupun off air. Seperti events yang telah dilakukan selama bulan Januari sampai Juni, yaitu event sampling Autan, Minute Maid kemasan 2500 rupiah, Ulang Tahun Bens Radio yang ke-23, Honda Verza, dan Festival Green Music Kementerian Lingkungan Hidup (KLH) 2013. Sedangkan untuk event on air-nya, yakni Benskustik dan HUT Ke-14 Kota Depok.

Memelihara citra perusahaan sama halnya dengan memelihara kerja sama dengan pihak lain dan itu tidaklah mudah. Harus memiliki kemampuan dan kerja sama tim yang bagus untuk mencapai keberhasilan kerja sama yang saling menguntungkan, nyaman, saling percaya, dan saling menghargai. Dan Bens Radio pun bisa mencapai itu semua dengan kerja keras timnya.

(5)

ii Bismillahirrahmanirrahim

Segala Puji syukur kehadirat Allah SWT atas segala rahmat dan

karunia-Nya yang diberikan kepada penulis, sehingga pembuatan skripsi ini dapat penulis

selesaikan. Data dan hasil skripsi ini didapat melalui penelitian lapangan yang

dilakukan penulis pada sebuah radio swasta yakni 106.2 FM Bens Radio.

Skripsi ini disusun sebagai salah satu syarat akhir untuk mencapai gelar

sarjana ilmu komunikasi Islam di Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah

Jakarta. Skripsi ini meneliti tentang “Strategi Public Relations 106.2 FM Bens

Radio Dalam Memelihara Citra Perusahaan”.

Penyusunan skripsi ini merupakan ujian dan tantangan terberat, dimana

fisik, mental, dan pikiran bertarung untuk memecahkan kebuntuan dan melawan

rasa malas yang memuncak. Kesal, galau, kecewa, bosan bahkan titian air mata

kadang terlintas dan memasung pikiran. Namun, semangat yang tak pernah padam

disertai kerja keras akhirnya bisa menghancurkan semua rasa itu.

Banyak sekali permasalahan yang penulis alami dalam proses menjalani

penelitian skripsi ini. Tetapi skripsi ini, bukan merupakan karya penulis semata,

melainkan merupakan hasil dari bimbingan dan bantuan dari berbagai pihak,

hingga skripsi ini dapat diselesaikan tepat pada waktunya. Untuk itu, penulis

mengucapkan banyak terima kasih kepada pihak-pihak yang telah membantu

(6)

iii

kesabarannya membesarkan penulis hingga sampai saat ini.

2. Kakak-kakakku tercinta Dewi Sri Purwanti dan Hesti Purnamasari yang selalu

memberikan semangat dan memberikan warna dalam hidupku.

3. Dr. Arief Subhan, MA selaku Dekan Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu

Komunikasi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Bapak Wahidin Saputra, MA,

sebagai Pembantu Dekan Bid. Akademik, Bapak Mahmud Jalal MA, Selaku

pembantu Dekan Bid. Administrasi Umum dan Keuangan dan Drs. Study

Rizal, LK, MA, sebagai Pembantu dekan Bid. Kemahasiswaan.

4. Drs. Jumroni, M.Si selaku Ketua Program Studi Komunikasi dan Penyiaran

Islam.

5. Dra. Armawati Arbi, M.Si selaku dosen pembimbing yang telah banyak

membantu penulis hingga skripsi ini terselesaikan. Terima kasih atas

kesabaran, kemurahan hati, dan kesediaannya memberikan waktu.

6. Kepada segenap Dosen Fakultas Dakwah dan Komunikasi dan seluruh staf

karyawan yang telah mindidik dan memberikan ilmunya dengan baik serta

telah membantu peneliti selama perkuliahan.

7. Kepada Pegawai Perpustakaan Fakultas dan Perpustakaan Umum UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta, Pegawai Perpustakaan Umum Daerah DKI Jakarta yang

telah memberikan fasilitas untuk mencari literature sebagai bahan skripsi.

Semoga ilmu yang telah diberikan dapat bermanfaat dan mendapat ridha dan

(7)

iv

9. Crew Bens Radio yang telah banyak memberikan kemudahan kepada penulis

untuk melakukan penelitian skripsi ini: Rudi Destianto selaku Divisi

Marketing, Abdul Azis selaku Staff Event, Ita Mayasari selaku Program

Director, Bang Ali selaku Tim Kreatif, Mpok Ratih selaku Program Acara

Angin Sore, Mpok Puspa selaku penyiar Bens Radio, dan seluruh crew Bens Radio yang tidak bisa penulis sebutkan namanya satu per satu, terima kasih

banyak atas bantuannya.

10.Untuk sahabat-sahabat seperjuangan penulis, Fithriyani, Bintang, Tika, Fajrin,

Devi, dan Muji KPI A yang telah memberikan banyak dorongan, ide, dan doa

kepada peneliti. Juga semua teman-temanku di KPI D serta KPI angkatan

2009, dan teman-teman dari KKN Mandiri yang tidak bisa disebutkan

namanya satu per satu, terima kasih atas dukungan dan kebersamaannya

kurang lebih 4 tahun untuk saling mengenal satu sama lain.

11.Someone special yang selalu memberikan dukungan, bantuan, serta motivasi

dalam menyelesaikan penelitian skripsi ini.

Penulis berharap skripsi ini dapat memberikan manfaat dan pengalaman

berharga bagi penulis khususnya pembaca pada umumnya, untuk pengembangan

ilmu di masa yang akan datang.

Jakarta, Juli 2013

(8)

v

ABSTRAK ... i

KATA PENGANTAR ... ii

DAFTAR ISI ... v

DAFTAR TABEL ... vii

DAFTAR GAMBAR ... viii

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Pembatasan dan Perumusan Masalah ... 5

C. Tujuan Penelitian ... 6

D. Manfaat Penelitian ... 6

E. Tinjauan Pustaka ... 7

F. Kerangka Konsep ... 9

G. Metode Penelitian ... 10

H. Sistematika Penulisan ... 13

BAB II LANDASAN TEORI A. Kekuatan dan Kelemahan Radio ... 14

B. Strategi Public Relations ... 19

C. External Public Relations ... 23

D. Berbagai Citra Dalam Pekerjaan Public Relations ... 28

BAB III GAMBARAN UMUM 106.2 FM BENS RADIO A. Sejarah dan Perkembangan 106.2 FM Bens Radio ... 33

(9)

vi

E. Struktur Organisasi Perusahaan 106.2 FM Bens Radio ... 49

BAB IV ANALISIS HASIL TEMUAN PENELITIAN

A. Strategi Public Relations 106.2 FM Bens Radio Dalam Memelihara Citra Perusahaan ... 51

B. Citra Perusahaan Radio 106.2 FM Bens Radio ... 62

C. Keberhasilan Public Relations Bens Radio Dalam Memelihara

Citra Perusahaan ... 79

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan ... 82

B. Saran ... 83

(10)

vii

[image:10.595.98.498.221.607.2]

Tabel 3.1 Sarana dan Prasarana ... 39

(11)
[image:11.595.97.505.134.606.2]

viii

Gambar 3.1 Struktur Organisasi Perusahaan 106.2 FM Bens Radio ... 49

Gambar 4.1 Booth Alfamart ... 69 Gambar 4.2 Deretan Booth Kopi ABC, Allianz, Bintang Toedjoe, dan

Mum Pizza ... 69

Gambar 4.3 Spanduk KFC dan Bintang Toejoeh ... 69

Gambar 4.4 On air dengan DPRD kota Depok dan mantan gubernur kota

Depok ... 76

(12)

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Public relations memiliki peran penting dalam suatu organisasi atau perusahaan. Karena public relations merupakan penghubung antara

organisasi atau perusahaan dengan publik, baik publik internal (karyawan, manajer, direktur, pemegang saham, dan lainnya) maupun publik eksternal

(orang-orang yang berada di luar organisasi atau perusahaan). Keberadaannya

pun mampu menjangkau segala aspek sosial dan kepentingan publik, juga

menampilkan sesuatu yang positif untuk meningkatkan citra positif

perusahaannya.

Menurut Public Relations News yang dikutip Neni Yulianita dalam

bukunya Dasar-Dasar Public Relations, public relations adalah fungsi menejemen yang menilai sikap publik, menyatakan kebijaksanaan dan

prosedur dari individu atau organisasi atas dasar kepentingan publik, dan

melaksanakan program kerja untuk memperoleh pengertian dan pengakuan

dari publiknya. Hal ini menunjukkan bahwa public relations sangat erat

kaitannya dengan manajemen, dalam arti jika ada suatu sistem manajemen

sudah pasti didalamnya terkandung kegiatan public relations yang memfungsikan manajemen tersebut.1

Selain itu, bila dilihat dari studi ilmu komunikasi public relations

adalah salah satu teknik komunikasi yang menitikberatkan kepada usaha

1

(13)

untuk menumbuhkan suatu suasana kerja sama (good will) dan menciptakan

saling pengertian (mutual understanding) antara publik yang berkepentingan untuk mencapai tujuan bersama dalam iklim yang saling menguntungkan

(favourabe).2

Salah satu tujuan public relations adalah memelihara citra perusahaan di masyarakat maupun kerja samanya dengan pihak lain. Karena citra

merupakan suatu gambaran yang penting dalam perusahaan maupun

organisasi. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, pengertian citra adalah:3

1. Kata benda: gambar, rupa gambaran;

2. Gambaran yang dimiliki orang banyak mengenai pribadi, perusahaan,

organisasi atau produk;

3. Kesan mental atau bayangan visual yang ditimbulkan oleh sebuah kata,

frase atau kalimat, dan merupakan unsure dasar yang khas dalam karya

prosa atau puisi.

Kemudian menurut Frank Jefkins, yang dikutip oleh Soleh Soemirat dan

Elvinaro Ardianto dalam buku Dasar-Dasar Public Relations, menyimpulkan

bahwa secara umum, citra diartikan sebagai kesan seseorang atau individu

tentang sesuatu yang muncul sebagai hasil dari pengetahuan dan

pengalamannya. Dalam buku Essential of Public Relations, Jefkins menyebut bahwa citra adalah kesan yang diperoleh berdasarkan pengetahuan dan

pengertian seseorang tentang fakta-fakta atau kenyataan.4

2

Danandjaja, Peranan Humas Dalam Perusahaan (Yogyakarta: Graha Ilmu, 2011), cet ke-1, h, 44.

3

Tim Penyusunan Kamus Pusat Bahasa, Kamus Besar Bahasa Indonesia edisi ketiga

(Jakarta: Balai Pustaka, 2007), cet ke-4, h. 216.

4

(14)

Ada beberapa citra menurut Frank Jefkins dalam buku yang berjudul

Public Relations, yakni citra bayangan, citra berlaku, citra diharapkan, citra perusahaan, dan citra majemuk. Agar penelitian ini fokus, penulis hanya

meneliti pada citra perusahaan saja. Citra perusahaan menurut Frank Jefkins

adalah citra yang terbentuk dari jumlah kerja sama.5 Kerja sama ada yang

berhasil, sedang berjalan, kurang berhasil, dan tidak berhasil. Oleh karena itu,

untuk memelihara citra perusahaan dan menjalin kerja sama dengan pihak

lain supaya berhasil, tentunya memerlukan strategi yang tepat.

Strategi dalam hal ini, digunakan untuk mencapai suatu tujuan

perusahaan yang telah diciptakan. Tujuan tersebut tidak mudah dicapai tanpa

adanya strategi, karena pada dasarnya segala tindakan yang dilakukan tidak

pernah lepas dari strategi.

J L Thompson (1995) mendefinisikan strategi sebagai cara untuk

mencapai sebuah hasil akhir. Hasil akhir menyangkut tujuan dan sasaran

organisasi, atau sebuah cara/proses yang digunakan untuk mencapai misinya.6

Dan menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, strategi merupakan rencana

yang cermat mengenai kegiatan untuk mencapai sasaran khusus.7 Dengan

strategi yang bagus dan tepat, maka citra perusahaan akan terpelihara dengan

baik, bagitu pun kerja sama dengan pihak lain.

Seiring berkembangnya teknologi saat ini, media di Indonesia sudah

semakin maju mengikuti perkembangannya. Kemajuan teknologi juga ikut

memengaruhi kebutuhan masyarakat akan informasi. Sehingga media dituntut

5

Frank Jefkins, Public Relations edisi kelima (Jakarta: Erlangga, 2003) h. 20-22.

6

Sandra Oliver, Strategi Public Relations (Jakarta: Erlangga, 2007), h. 2.

7

(15)

menyajikan informasi yang beragam, mulai dari tulisan, gambar, audio dan

audio visual dalam kemasan yang menarik.

Radio merupakan salah satu media komunikasi massa yang bisa

memberikan kebutuhan masyarakat walaupun hanya menggunakan audio

saja. Karena radio juga memiliki fungsi sebagai sarana informasi, sarana

pendidikan, sarana hiburan bahkan Adolf Hitler sebagai pemimpin Nazi

menggunakan radio sebagai sarana propaganda untuk kekuasaannya.8 Selain

itu, radio juga mampu merealisasikan tujuan perusahaan mengenai

pembentukan citra positif perusahaan melalui program-program siarannya

yang dikemas semenarik mungkin agar dapat dinikmati oleh para

pendengarnya.

Karakternya yang sederhana, murah, dan mudah digunakan, membuat

media radio disukai oleh berbagai kalangan dari anak muda sampai yang tua.

Kemudian, sifatnya menjadi kekuatan lebih daripada jenis media lainnya.

Yakni, radio mendapat julukan sebagai Kekuasaan Kelima atau “the fifth

estate”, setelah pers dianggap sebagai kekuasaan keempat atau “the fourth estate”.9

Menjamurnya stasiun radio di Indonesia, sudah menunjukkan betapa

tumbuh pesatnya perkembangan radio sebagai media informasi, pendidikan,

dan hiburan.

Dalam hal ini, radio juga tidak bisa lepas dari peranan public relations

yang merupakan unsur penting dari struktur perusahaan. Seperti perusahaan

radio swasta 106.2 FM Bens Radio yang beralamatkan di Jln. Jagakarsa No.

39, Jakarta Selatan. Sebagai radio yang sudah berdiri sejak 5 Maret 1990,

8

Onong Uchjana Effendy, Ilmu, Teori, dan Filsafat Komunikasi (Bandung: PT Citra Aditya Bakti, 2003), cet ke-3, h. 138.

9

(16)

Bens Radio hadir sebagai satu-satunya radio ber-etnik Betawi di Jakarta. Bens

Radio dengan gaya Betawi-nya memenuhi kebutuhan hiburan, pendidikan,

dan informasi ke seluruh lapisan masyarakat Jakarta bahkan hingga Bogor,

Depok, Tangerang dan Bekasi yang terdiri dari multi etnis. Bens Radio terus

berkembang untuk selalu diminati oleh pendengarnya. Dari hasil survey

pendengar yang dilakukan Nielsen Media Research, selama 7 tahun

berturut-turut Bens Radio menempati urutan teratas sebagai radio dengan jumlah

pendengar terbanyak di JABODETABEK, yaitu dari tahun 2001 sampai 2007.

Agar citra perusahaan yang telah dibuat sejak lama terpelihara dengan

baik, menjalin kerja sama dengan pihak lain dengan baik, dan menghadapi

situasi persaingan yang ketat terhadap radio-radio swasta lainnya, public relations Bens Radio harus memiliki strategi yang tepat dan dapat direalisasikan dalam bentuk kinerja yang totalitas, dengan konsep yang

matang, ide yang inovatif serta didukung oleh sarana dan prasarana yang

memadai dalam mewujudkan harapan dan cita-citanya.

Berdasarkan latar belakang di atas, maka peneliti tertarik untuk

melakukan penelitian mengenai strategi public relations yang digunakan Bens Radio. Sehingga penelitian ini diberi judul “Strategi Public Relations

106.2 FM Bens Radio Dalam Memelihara Citra Perusahaan”.

B. Pembatasan dan Perumusan Masalah 1. Pembatasan Masalah

Dalam memudahkan penelitian ini maka, penulis membatasi masalah

(17)

yang diambil dari kerja sama perusahaan dengan pihak lain dari bulan

Januari sampai Juni 2013, dan fokus pada citra perusahaan Bens Radio

berkaitan dengan kerja sama radio dengan pihak lain.

2. Perumusan Masalah

Kemudian untuk memperjelas masalah yang akan dibahas maka

peneliti merumuskan pada masalah, yaitu:

a. Bagaimana strategi public relations Bens Radio dalam memelihara citra perusahaan?

b. Apa saja kerja sama yang dilakukan public relations Bens Radio dalam membina hubungan baik dengan publik eksternal perusahan

dalam memelihara citra perusahaan?

C. Tujuan Penelitian

Atas dasar latar belakang dan perumusan masalah di atas, maka tujuan

dari penelitian ini adalah:

1. Untuk mengetahui strategi public relations yang dilakukan Bens Radio

dalam memelihara citra perusahaan.

2. Untuk mengetahui kerja sama apa saja yang dilakukan public relations

Bens Radio dalam membina hubungan baik dengan publik eksternal

perusahan dalam memelihara citra perusahaan.

(18)

Penelitian ini diharapkan dapat memperkaya kajian ilmu komunikasi

dalam konteks public relations, kelebihan dan kekurangan radio, dan metodologi penelitan kualitatif.

2. Manfaat Praktis

Penelitian ini diharapkan dapat menyumbang ilmu pengetahuan bagi

praktisi komunikasi, terutama mahasiswa Universitas Islam Negeri Syarif

Hidayatullah Jakarta, Fakultas Dakwah dan Komunikasi, Jurusan

Komunikasi dan Penyiaran Islam agar lebih mengetahui strategi public

relation yang dilakukan oleh Bens Radio. Penulis juga berharap agar penelitian ini dapat memberikan masukan bagi Bens Radio untuk

membuat strategi public relation yang lebih tepat lagi.

E. Tinjauan Pustaka

Dalam menentukan judul skripsi ini penulis mengadakan tinjauan

pustaka ke perpustakaan yang terdapat di Fakultas Dakwah dan Komunikasi

maupun perpustakaan utama UIN Syarif Hidayatullah Jakarta dan buku-buku

yang dijadikan bahan rujukan. Tinjauan yang menjadi rujukan penulis, yaitu:

Anwar menulis “Peran Public Relations Radar Banten Dalam

Membangun Citra Perusahaan”.10 Hasil pada skripsi ini adalah peran utama

public relations Radar Banten dalam membangun citra baik perusahaan adalah menciptakan, memelihara, dan meningkatkan citra yang baik dari

perusahaan kepada publik yang disesuaikan dengan memperbaikinya jika

citra itu menurun dan rusak melalui komunikasi-komunikasi yang dianggap

10

(19)

bisa memengaruhi publik perusahaan dan aktifitas yang dilakukan Radar

Banten dakam membangun citra perusahaan meliputi, event jalan sehat,

memperingati gebyar lima tahun Radar Banten, gebyar tinju amatir yang

bekerja sama dengan Brimob kota Serang, acara tahun baru, pemilihan guru

pavorit se-Banten, dan Perayaan Idul Adha. Adapun persamaan disini dengan

penulis adalah sama-sama meneliti public relations dan perbedaannya adalah

objek yang diteliti dan strategi public relations dalam memelihara citra positif perusahaan.

Siti Sofiah Efriyanti menulis “Strategi Komunikasi Dalam Membangun

Citra Positif Perusahaan (Studi Kasus di PT Aneka Tambang Emas UBPE Pongkor Tbk)”.11 Hasil pada skripsi ini adalah strategi dalam penyebaran informasi yang dilakukan perusahaan tersebut dengan cara mengoptimalkan

peran humas yang berfungsi untuk pengaturan manajemen, mengevaluasi

opini, sikap, dan perilaku publik, mengidentifikasi kebijakan-kebijakan dan

prosedur-prosedur suatu individu atau perusahaan dengan kepentingan publik,

dan merencanakan serta melaksanakan program aksi untuk memperoleh

pengertian dan dukungan publik. Sedangkan media yang digunakan adalah

media elektronik maupun media lisan. Adapun perbedaan dengan penulis

adalah peneliti skripsi ini menggunakan strategi komunikasi public relations

sedangkan yang digunakan penulis adalah strategi public relations, subjek, dan objek penelitian. Sedangkan persamaannya adalah sama-sama meneliti

public relations.

11

(20)

Penelitian terhadap Bens Radio sudah ada, seperti analisis

program-program siarannya. Akan tetapi belum ada yang meneliti tentang strategi

Public Relations di Bens Radio. Oleh karena itu peneliti bermaksud untuk

melakukan penelitian tersebut.

Dalam penelitian ini, penulis menganalisis strategi public relations

dalam memelihara citra perusahaan di Bens Radio serta kerja sama yang

dilakukan Bens Radio dalam membina hubungan baik dengan publik

eksternal dalam memelihara citra perusahaan di Bens Radio.

F. Kerangka Konsep

1. Komunikator, yakni sebagai komunikator yang baik secara langsung maupun tidak langsung.

2. Relationship, yakni membangun hubungan yang baik antara perusahaan dengan publiknya.

3. Back up management, yakni mendukung pelaksanaan maupun kegiatan manajemen perusahaan.

4. Good image maker, yakni menciptakan citra atau nama baik perusahaan. (Rosady Ruslan, Manajemen Public Relations & Media Komunikasi, 2005)

PRO (Kepala Humas)

Strategi Public Relations

1. Strategi membeli (purchasing) 2. Strategi

penekanan/kekuatan (pressure/power) 3. Strategi persuasif

(persuasive) 4. Strategi merangkul

(patronage) (Rosady Ruslan, Manajemen Public Relations & Media

Komunikasi, 2005)

Citra Perusahaan

1. Events dalam program

a. Off air b. On air

2. Publik Eksternal a. Pengiklan b. Sponsor c. Lembaga, dll.

(21)

Berdasarkan kerangka konsep di atas, dapat dijelaskan bahwa seorang

Public Relations Officer (PRO)/kepala humas memiliki fungsi sebagai komunikator yang handal, relationship antara perusahaan yang diwakilinya

dengan publiknya, back up management, dan pembuat citra yang bagus untuk sebuah perusahaan. Kemudian fungsi tersebut direalisasikan ke dalam

strategi public relations dan ke dalam pemeliharaan citra perusahaan. Lalu

strategi tersebut diterapkan ke dalam pemeliharaan citra perusahaan melalui

events program off air dan on air dari kerja samanya dengan para publik

eksternal. Begitu pun untuk mengadakan events dan mendapatkan kerja sama dengan publik eksternal diperlukannya strategi tersebut. Sehingga

dapat diketahui jumlah kerja sama yang didapatkan dengan publik eksternal.

G. Metode Penelitian

1. Pendekatan Penelitian

Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan

kualitatif, yaitu pendekatan yang digunakan karena beberapa

pertimbangan yakni bersifat luwes, tidak terlalu rinci, tidak lazim

mengidentifikasikan suatu konsep, serta memberi kemungkinan bagi

perubahan-perubahan manakala ditemukan fakta yang lebih mendasar,

menarik, dan unik bermakna lapangan.12

Selain itu, penelitian kualitatif bertujuan untuk mendapat

pemahaman yang sifatnya umum terhadap kenyataan sosial dari

perspektif partisipan. Pemahaman tersebut tidak ditentukan terlebih

12

(22)

dahulu, tetapi diperoleh setelah melakukan analisis terhadap kenyataan

sosial yang menjadi fokus penelitian, dan kemudian ditarik suatu

kesimpulan berupa pemahaman umum tentang kenyataan-kenyataan

tersebut.13

2. Subjek dan Objek Penelitian

Subjek dalam penelitian ini adalah Divisi Marketing 106.2 FM Bens

Radio yang bernama Rudi Destianto, Program Director 106.2 FM Bens Radio yang bernama Ita Mayasari, dan Staff Event 106.2 FM Bens Radio

yang bernama Abdul Azis. Sedangkan objeknya adalah citra perusahaan

di Bens Radio.

3. Tahapan Penelitian

Proses penelitian ini meliputi tiga tahapan, yaitu:

a. Teknik Pengumpulan Data

Adapun untuk pelaksanaan penelitian ini, teknik pengumpulan data

yang akan dilakukan adalah melalui:

1) Observasi

Observasi adalah suatu cara mengumpulkan data dengan

mengambil langsung terhadap objek atau penggantinya (missal:

foto, poster, brosur, dan sejenisnya).14 Observasi dilakukan dengan

mendatangi kantor Bens Radio untuk memperoleh data-data yang

dibutuhkan atau datang ke booth-booth yang sedang ada event Bens

Radio.

13

Rosady Ruslan, Metode Penelitian Public Relations dan Komunikasi (Jakarta: PT RajaGrafindo Persada, 2008), cet ke-4, h.215.

14

(23)

2) Wawancara

Wawancara dilakukan secara langsung maupun melalui via e-mail dengan Divisi Marketing, Program Director, dan Staff Event

mengenai strategi public relation yang digunakan dalam memelihara citra positif perusahaan maupun events yang telah dilakukan. Wawancara dilakukan untuk mendapatkan data yang

banyak dan relevan

3) Dokumentasi

Peneliti mengambil dan mengumpulkan data berdasarkan

tulisan-tulisan berbentuk catatan dari hasil wawancara dan

dokumen-dokumen berupa company profile 106.2 FM Bens Radio, sejarah, dan struktur organisasi perusahaan Bens Radio yang

diberikan secara langsung maupun via e-mail, serta tulisan-tulisan

yang diperoleh dari internet.

b. Teknik Pengolahan Data

Dalam menyederhanakan data, peneliti melakukan beberapa

tahap, yaitu data dikelompokkan, disederhanakan lalu dikemas dalam

tabel, grafik, maupun bagan. Dan dalam penulisan ini peneliti

berpedoman pada buku Pedoman Penulisan Karya Ilmiah (Skripsi,

Tesis, dan Disertasi) terbitan CeQDA (Center for Quality Development and Assurance).

c. Teknik Analisis Data

Analisis data kualitatif adalah upaya yang dilakukan dengan

[image:23.595.97.515.235.609.2]
(24)

dapat dikelola, mensistensikannya, mencari dan menemukan pola,

menemukan apa yang penting dan apa yang dipelajari, dan

memutuskan apa yang dapat diceritakan kepada orang lain.15

Kemudian temuan dianalisa dan ditafsirkan berdasarkan kerangka

konsep dan landasan teori.

H. Sistematika Penulisan

Sistematika dalam penulisan ini dibagi menjadi lima bab. Dalam setiap

bab akan dibagi kedalam sub bab sebagai berikut:

BAB I Pendahuluan, yang meliputi latar belakang masalah, pembatasan dan perumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, tinjauan pustaka,

kerangka konsep, metode penelitian, dan sistematika penulisan.

BAB II Landasan Teori, yang meliputi kekuatan dan kelemahan radio, strategi public relations, external public relations, dan berbagai citra dalam pekerjaan public relations.

BAB III Gambaran Umum 106.2 FM Bens Radio, tentang sejarah dan perkembangan Bens Radio, profil Bens Radio, visi dan misi Bens Radio,

Program Siaran Bens Radio, dan Struktur Organisasi Perusahaan Bens Radio.

BAB IV Analisis Hasil Temuan Penelitian, berisi tentang strategi public relations 106.2 FM Bens Radio dalam memelihara citra perusahaan dan citra perusahaan radio 106.2 FM Bens Radio.

BAB V Penutup, berisi tentang kesimpulan dan saran.

15

(25)

BAB II

LANDASAN TEORI

A. Kekuatan Radio dan Kelemahan Radio

Radio adalah sebuah media utama informasi, hiburan, dan pendidikan

massal yang sangat popular. Selama 60 tahun lebih radio menduduki peran

sebagai media yang utama.1 Selain itu, radio memiliki sejumlah fungsi, seperti

mentransmisikan pesan, mendidik, membujuk, dan menghibur. Dalam

menyampaikan pesannya, radio bisa mengambil model komunikasi apa saja.

Entah itu model satu arah, maupun dua arah. Model satu arah mengasumsikan

radio sebagai komunikator tunggal yang menyampaikan pesan kepada

khalayak pasif. Sedangkan model dua arah memosisikan radio sebagai

komunikator yang melakukan interaksi timbal balik dengan khalayak aktif.

Kecenderungannya memang kini lebih banyak acara-acara interaktif di radio.2

Santi Indra Astuti dalam bukunya yang berjudul Jurnalisme Radio Teori

dan Praktik, mengemukakan terdapat lima kekuatan yang dimiliki radio, yaitu:

1. Radio dapat membidik khalayak yang spesifik. Artinya, radio memiliki

kemampuan untuk berfokus pada kelompok demografis yang

dikehendaki. Selain itu, untuk mengubah atau mempertajam segmen

yang dituju, radio lebih fleksibel dibandingkan media komunikasi massa

lainnya.

1

M. Linggar Anggoro, Teori & Profesi Kehumasan Serta Aplikasinya di Indonesia (Jakarta: Bumi Aksara, 2002), Cet ke-3, h.146.

2

(26)

2. Radio bersifat mobile dan portable. Orang bisa membawa radio ke mana

saja. Sumber energinya kecil dan sama portable-nya. Radio bisa menyatu dengan fungsi alat penunjang kehidupan lainnya, mulai dari

senter, mobil, hingga handphone. Harga radio relatif jauh lebih murah dibandingkan media lain.

3. Radio bersifat intrusif, memiliki daya tembus yang tinggi. Sulit sekali

menghindar dari siaran radio, begitu radio dinyalakan. Radio bisa

menembus ruang-ruang di mana media lain tidak bisa masuk, misalnya,

di dalam mobil. Walaupun kini televise telah menjadi salah satu asesoris

mobil, tetapi tetap radio menjadi bagian tak terpisahkan dari mobil.

4. Radio bersifat fleksibel, dalam arti dapat menciptakan program dengan

cepat dan sederhana, dapat mengirim pesan dengan segera, dapat

secepatnya membuat perubahan.

5. Radio itu sederhana. Artinya sederhana mengoperasikannya, sederhana

mengelolanya (tak serumit media lain), dan sederhana isinya. Tidak

diperlukan konsentrasi tinggi untuk menyimak radio. Bahkan, orang bisa

mendengarkan radio sambil menggarap pekerjaan lain. Untuk

mendengarkan radio, hanya dibutuhkan pendengaran. Mendengarkan

radio tidak diperlukan kemampuan baca dan abstraksi tingkat tinggi.

Kemudian kelemahan radio menurut Meeske yang dikutip oleh Santi

Indra Astuti dalam buku Jurnalisme Radio Teori dan Praktik, mengemukakan

ada tiga kelemahan yang dimiliki radio, yaitu:

1. Radio is aural only. Satu-satunya cara yang diandalkan radio untuk

(27)

dengan kemampuan untuk menyampaikan pesan lewat gambar. Untuk

membayangkan kejadian sesungguhnya, orang pada dasarnya

menggunakan teater imajinasinya sendiri.

2. Radio massage are short lived. Yang namanya pesan radio hidupnya hanya sebentar—short lived. Pesan radio bersifat satu arah, sekilas dan tak dapat ditarik lagi begitu diudarakan. Karena itu, menyampaikan

pesan melalui radio bukan pekerjaan main-main. Tetapi harus dilakukan

dengan hati-hati dan penuh tanggungjawab.

3. Radio listening is prone to distraction. Mendengarkan radio itu rentan gangguan. Radio hanya berurusan dengan satu indera saja yaitu

pendengaran. Begitu pendengaran terganggu, maka tak ada lagi cerita

radio dalam kehidupan seseorang. Orang juga kerap mendengarkan radio

sambil melakukan pekerjaan lain. Akibatnya, konsentrasi kerap

terpecah.3

M. Linggar Anggoro dalam bukunya Teori & Profesi Kehumasan Serta Aplikasinya di Indonesia, mengatakan radio juga memiliki kelemahan yakni

materi-materi siarannya sulit dicatat atau disimpan. Sedangkan kelebihannya

adalah:

1. Radio mengandalkan suara manusia untuk mendekatkan diri dengan

khalayaknya. Oleh karena itu, kualitas suara penyiar mutlak penting.

Orang-orang hanya mau mendengarkan siaran radio apabila suara

penyiarnya menarik, meskipun mereka tidak mengenal siapa orangnya.

3

(28)

2. Materi program radio dapat diproduksi secara cepat dan murah, bahkan

hanya dengan memasang pesawat telepon saja suatu acara bisa

dilangsungkan. Suatu pengumuman juga bisa disiarkan secara seketika

begitu materi pengumuman tersebut diserahkan, tanpa harus menunggu

sedikit pun.

3. Penemuan transistor dan teknik redifusi membuat radio begitu popular

sehingga dinikmati oleh jutaan orang, termasuk yang buta huruf di

negara-negara berkembang.

4. Karena kesederhanaan operasinya, suatu stasiun radio bisa memancarkan

siarannya dalam berbagai bahasa. Ini sangat ideal bagi Negara-negara

yang memiliki banyak kelompok etnik dan bahasa daerah. Radio juga

menjadi wahana komunikasi yang andal di daerah-daerah yang

kekurangan listrik.

5. Karena sedemikian populernya, radio kadang-kadang bisa juga

mengganggu. Banyak orang menyukai suara radio sembari bekerja

sehingga ia tetap membunyikan radionya di kala bekerja. Baginya

mungkin menarik, tapi belum tentu bagi rekan-rekan yang ada di

sekitarnya. Selain merupakan pemborosan energi, kebiasaan seperti itu

juga mengganggu dan menjadi sumber polusi suara.4

Adapun kekuatan dan kelemahan beriklan di radio yang penulis kutip

dari website Armawati Arbi selaku dosen Jurusan Komunikasi dan Penyiaran

Islam, yaitu:5

4

M. Linggar Anggoro, Teori & Profesi Kehumasan Serta Aplikasinya di Indonesia, h. 147. 5

Armawati Arbi, “Teori dan Media Komunikasi,” artikel diakses pada 25 Juni 2013 pukul 19.48 WIB dari http://armawatiarbi.com/category/kuliah/tmk/page/3/, sumber asli Morrisan, MA,

(29)

Kekuatan

1. Biaya Iklan Murah: Biaya produksi iklan murah dan sangat mudah, waktu

pembuatan lebih cepat dari pada iklan TV.

2. Selektivitas : Khalayak sangat selektif, karena format siaran radio setiap

radio berbeda-beda.

3. Fleksibilitas : Perubahan materi iklan dan situasi pasar.

4. Mental Imagery : iklan yang disiarkan di radio telah ditampilkan di TV

sehinga di dalam otak pendengar akan membayangkan atau berfungsi

pengingat.

5. Promosi Terpadu : Komunitas tertentu, penyiar, dan pasar lokal.

Kelemahan

1. Kreatifitas Terbatas: Suara saja, tidak dapat melihat demo cara.

2. Fragmentasi: Pendengar sangat selektif, maka jarang berlapis-lapis

pendengar.

3. Perhatian Terbatas: Biasa di dengar sebagai selingan, sambil bekerja,

sambil nyetir.

4. Riset Terbatas: riset pendengar, membuat kartu anggota kegiatan off-air

dan mencatat no-telp pendengar.

5. Persaingan antar radio: jika iklan 10-12 menit, frekuensi di alihkan

Jadi, dapat penulis simpulkan dari semua pendapat di atas mengenai

kekuatan dan kelemahan radio maupun kekuatan dan kelemahan beriklan di

(30)

1. Radio lebih murah dan mudah dijangkau dalam ruang apa pun, dimana

pun, dan kapan pun.

2. Radio selektif dalam memilih pendengarnya, sehingga bisa disesuaikan

radio mana yang khusus untuk remaja sampai dewasa.

3. Radio hanya menggunakan suara (auditif) untuk lebih dekat dengan

pendengarnya.

4. Radio menggunakan bahasa/dialog sehari-hari sehingga mudah

dimengerti.

5. Pesan radio hanya bersifat sementara, tidak bisa cepat diingat.

6. Terdapat gangguan sinyal radio. Bila antenna radio lebih rendah dari pada

gedung-gedung disekitarnya.

7. Air time yang digunakan untuk beriklan maupun siaran tidak bisa sedikit lama karena akan membuat pendengar memindahkan frekuensi.

B. Strategi Public Relation

Menurut Ahmad S. Adnanputra, M.A., M.S., pakar Humas dalam naskah

workshop berjudul PR Strategy (1990) yang dikutip oleh Rosady Ruslan dalam bukunya Manajemen Public Relations dan Media Komunikasi

mengatakan bahwa arti strategi adalah bagian terpadu dari suatu rencana

(plan), sedangkan rencana merupakan produk dari suatu perencanaan (planning), yang pada akhirnya perencanaan adalah salah satu fungsi dasar

dari proses manajemen. 6

6

(31)

Kata strategi sendiri mempunyai pengertian yang terkait dengan hal-hal

seperti kemenangan, kehidupan, atau daya juang. Artinya menyangkut dengan

hal-hal yang berkaitan dengan mampu atau tidaknya perusahaan atau

organisasi menghadapi tekanan yang muncul dari dalam atau dari luar.7

Sebagaimana diketahui sebelumnya, public relations bertujuan untuk menegakkan dan mengembangkan suatu “citra yang menguntungkan” (favorable image) bagi organisasi/perusahaan, atau produk barang dan jasa terhadap stakeholders-nya (sasaran yang terkait yaitu publik internal dan

publik eksternal).8 Untuk lebih jelasnya, “Strategi Public Relations” dibentuk dua komponen yang saling terkait erat, yakni sebagai berikut.9

1. Komponen sasaran, umumnya adalah para stakeholder dan publik yang mempunyai kepentingan yang sama. Tetapi di sini penulis mengkhususkan

publik sasarannya adalah publik eksternal seperti pengiklan, sponsor,

maupun lembaga.

2. Komponen sarana, paduan atau bauran sarana public relations untuk menggarap suatu sasaran. Menurut Rosady Ruslan dalam buku yang

berjudul Kiat dan Strategi Kampanye Public Relations, menerangkan bauran public relations sebagai berikut:10

a. Publications

Setiap fungsi dan tugas public relations adalah menyelenggarakan publikasi atau menyebarluaskan informasi melalui berbagai media

7

Soleh Soemirat dan Elvinaro Ardianto, Dasar-Dasar Public Relations,h. 91-92. 8

Rosady Ruslan, Manajemen Humas & Komunikasi: Konsepsi & Aplikai (Jakarta: PT RajaGrafindo Persada, 2002), cet ke-4, h. 121.

9

Rosady Ruslan, Manajemen Public Relations dan Media Komunikasi, h. 124-125. 10

(32)

tentang aktivitas atau kegiatan perusahaan atau organisasi untuk

diketahui oleh publik.

b. Event (penyususnan program acara)

Merancang acara tertentu atau lebih dikenal dengan peristiwa khusus

(special event) yang dipilih dalam jangka waktu, tempat, dan objek tertentu. Biasanya event tersebut ada beberapa jenis, di antaranya

sebagai berikut:

1) Calender event

Calendar event merupakan event rutin yang dilaksanakan pada bulan tertentu sepanjang tahun, seperti menyambut hari raya Idul

Fitri, hari Natal, Tahun Baru, hari ulang tahun, dan sebagainya.

Contoh: hari ulang tahun Bens Radio ke-23.

2) Special event

Yaitu event atau acara ajang yang sifatnya khusus dan

dilaksanakan pada momen tertentu di luar acara rutin dari program

kerja PR, missal peluncuran produk baru, pembukaan kantor atau

pabrik baru, jalan baru, gedung baru, dan sebagainya.

3) Moment event

Yaitu event atau acara yang bersifat lebih khusus lagi, misalnya

menyambut pesta perak, pesta emas, pesta berlian dan hingga

menghadapi mellenium.

c. News

Berupaya menciptakan berita melalui press release, news letter,

(33)

d. Community involvement (kepedulian pada komunitas)

Tugas sehari-hari seorang PRO adalah mengadakan kontak sosial

dengan kelompok masyarakat tertentu untuk menjaga hubungan baik

dengan pihak organisasi atau lembaga yang diwakilinya.

e. Inform or image (memberitahukan atau meraih citra)

Ada dua fungsi utama dari public relations, yaitu memberitahukan atau

menarik perhatian publik, sehingga diharapkan akan memperoleh

tanggapan berupa citra positif dari suatu proses yang tadinya tidak tahu

menjadi tahu, setelah tahu menjadi suka, dan kemudian diharapkan

menimbulkan sesuatu yaitu berupa citra.

f. Lobbying and negotiations (Pendekatan dan bernegosiasi)

Keterampilan untuk melobi secara pendekatan pribadi dan kemudian

kemampuan bernegosiasi sangat diperlukan bagi seorang PRO agar

semua rencana, ide, atau gagasan kegiatan suatu lembaga atau

organisasi dapat mencapai kesepakatan (deal) atau memperoleh dukungan dari individu dan lembaga yang berpengaruh sehingga

timbul saling menguntungkan (win-win solution). g. Social responsibility (Tanggung jawab sosial)

Aspek tanggung jawab sosial dalam dunia public relations adalah cukup penting, tidak hanya memikirkan keuntungan materi bagi

lembaga atau organisasi serta tokoh yang diwakilinya, tetapi juga

kepedulian kepada khalayaknya dalam memperoleh simpati atau

(34)

Setelah memilih salah satu dari sarana strategi PR tersebut kemudian

ditentukan strategi PR melalui program pendekatan dengan cara:11

1. Jalur membeli (purchasing), yakni dengan mengabulkan atau menuruti

tuntutan yang diberikan oleh publik eksternal saat terjadinya perundingan

atau tawar menawar.

2. Jalur penekanan/kekuatan (pressure/power), yakni digunakan untuk

pencegahan penolakan secara langsung, agar publik eksternal bisa berubah

sikap untuk menerima keputusan suatu perusahaan atau organisasi.

3. Jalur membujuk (persuasive), yakni digunakan dalam jangka pendek untuk mendapatkan publik eksternal sesuai keinginan perusahaan atau

organisasi.

4. Jalur merangkul (patronage), yakni digunakan dalam jangka panjang untuk membina atau mempertahankan kerjasama dengan publik eksternal

yang sudah ada.

Berdasarkan uraian strategi public relations di atas, maka dapat diambil kesimpulan bahwa seorang PRO harus memiliki strategi untuk menjalankan

kegiatan PR-nya, agar tujuan yang telah ditetapkan dapat diperoleh sesuai

harapan. Baik dalam kegiatan publikasi, event, maupun strategi pendekatan

seperti jalur membeli, penekanan/kekuatan, membujuk, dan merangkul.

C. External Public Relations

External public relation adalah salah satu bentuk dari kegiatan public relations yang ditujukan kepada publik yang berada diluar perusahaan atau

11

(35)

instansi. Di dalam prakteknya, external public relations ini bertujuan untuk

mencari serta mendapatkan dukungan dari publik yang berada di luar

perusahaan tersebut.12

Bagi suatu perusahaan, hubungan dengan publik di luar perusahaannya

merupakan suatu keharusan yang mutlak. Sesuai dengan sifatnya, dalam

masyarakat modern tidak akan ada kemungkinan bagi seorang insan atau suatu

badan bisa hidup menyendiri. Masing-masing akan saling membutuhkan satu

sama lain. Seperti halnya suatu perusahaan, tidak akan mungkin bisa hidup

kalau dia tidak bisa mendatangkan bahan baku, kemudian menyalurkan dan

memasarkan hasil produksinya. Untuk mendatangkan bahan baku, perusahaan

itu harus mengadakan hubungan dengan perusahaan lain yang khusus

menghasilkan bahan baku yang dibutuhkan tersebut.13

Salah satu tujuan hubungan public relations dengan external public relations adalah mempererat hubungan dengan orang-orang atau

instansi-instansi di luar organisasi/perusahaan. Tugasnya adalah mengadakan

komunikasi dua arah yang sifatnya informatif dan persuasif kepada publik

luar. Informasi harus diberikan dengan jujur, berdasarkan fakta, dan harus

diteliti, karena publik mempunyai hak untuk mengetahui keadaan yang

sebenarnya tentang sesuatu yang menyangkut kepentingannya.14

Kemudian ada sponsor yang merupakan salah satu dari external public relations. Sebuah peruahaan maupun organisasi juga membutuhkan sponsor

untuk terlaksananya program-program mereka. Sponsor merupakan

12

Danandjaja, Peranan Humas Dalam Perusahaan, h. 34. 13

Kustandi Suhandang, Public Relations Perusahaan: Kajian, Program, dan Implementasi

(Bandung: Penerbit Nuansa, 2004), cet ke-1,, h. 79. 14

(36)

penyediaan dukungan financial untuk suatu acara, subjek, kegiatan, lembaga,

atau individu yang dianggap memang pantas menerimanya.15

1. Jenis-Jenis Sponsor

Dewasa ini, kita mengenal tiga jenis sponsor yang masing-masing

dibedakan berdasarkan tujuannya, yaitu:

a. Sponsor untuk iklan

Hal ini banyak dilakukan oleh berbagai perusahaan yang memberi

dana untuk pengadaan dan penyiaran suatu acara di televisi atau

radio. Sebagai imbalannya, mereka boleh memasang iklan di

sela-sela acara tersebut. Sponsor seperti ini sampai sekarang masih

merupakan sumber penghasilan terbesar bagi stasiun-stasiun radio

dan televisi.

b. Sponsor untuk pemasaran

Penyediaan sponsor untuk mendukung usaha pemasaran. Cara

mendukungnya yakni dengan hanya pemberi sponsor tunggal

itulah yang berhak memasang pesan-pesannya di sepanjang acara.

c. Sponsor untuk tujuan PR

Penyediaan dana untuk menunjang usaha-usaha PR. Dana tersebut

didapatkan dari pihak-pihak yang makmur dan kuat (khususnya

dalam soal financial). Yang menerima sponsor ini bukan hanya

media massa, akan tetapi juga panitia penyelenggara acara

olahraga, ekshibisi seni, pertunjukan teater, acara penghargaan di

bidang sastra, ekspedisi baru, penyelenggaraan pendidikan, hingga

15

(37)

ke individu-individu tertentu. Semuanya diizinkan menerima

sponsor. Sedangkan imbalannya adalah peliputan media secara

tunggal seperti yang sering kita saksikan pada acara pertandingan

balap motor Grand Prix yang sering kali disponsori oleh

perusahaan-perusahaan multinasional raksasa seperti Canon,

Marlboro, atau Goodyear.16

2. Manfaat dan Alasan Sponsor

Siapa saja yang bersedia menyediakan sponsor pasti ingin agar jati

diri atau lembaganya meraih reputasi mengesankan, memiliki nama

harum, atau agar dikenal secara luas. Manfaat PR dari sponsor adalah

terciptanya suatu proses pengakraban melalui liputan media yang

berlangsung secara berulang-ulang. Sosok atau reputasi perusahaan di

mata khalayak pun positif karena ia telah membuktikan kesediannya

turut memikul tanggung jawab sosial. Bertolak dari reputasi ini maka

sikap dan pandagan khalayak terhadapnya akan menjadi lebih baik dan

lebih hormat. Kalau reputasi perusahaannya baik, dengan sendirinya

reputasi produk-produknya juga akan sama baikknya.17

3. Tujuan-Tujuan PR dari Sponsor

Dalam dunia PR, yang dikejar bukanlah popularitas produk

melainkan untuk membangun pemahaman dan pengertian khalayak atau

16

Frank Jefkins, Public Relations, h. 265-266. 17

(38)

konsumen tentang organisasi atau perusahaan pembuatnya, serta tentang

produknya sendiri.

Berikut ini adalah beberapa tujuan humas yang hendak dicapai

melalui pensponsoran.

a. Menciptakan atau mempertahankan nama baik.

Salah satu tugas utama PR adalah membangun nama baik

perusahaan, baik di tingkat lokal, nasional, maupun internasional.

b. Membangun citra perusahaan.

Sejalan dengan nama baik yang telah dibahas di atas, karakteristik,

misi, atau sifat-sifat positif dari perusahaan perlu juga

diperkenalkan kepada masyarakat.

c. Identitas perusahaan.

Pensponsoran bisa membantu suatu perusahaan untuk

memperkenalkan identitasnya kepada masyarakat, yakni dengan

mengakrabkan logo atau warna khas perusahaan kepada

masyarakat, agar keberadaan perusahaan itu diketahui dan dikenal

oleh khalayak.

d. Mengakrabkan nama perusahaan.

Dalam suatu pensponsoran biasanya nama perusahaan disebut

berulang-ulang, apalagi dalam liputan media.

e. Menonjolkan keramahtamahan.

Meskipun ini tidak diperhitungkan sebagai salah satu keuntungan

(39)

dapat membuka banyak peluang untuk memasyarakatkan nama

perusahaan.

f. Merangsang minat para wartawan untuk datang meliput.18

D. Berbagai Citra Dalam Pekerjaan Public Relations

Sekarang ini banyak sekali perusahaan atau organisasi memahami sekali

perlunya memberi perhatian yang cukup untuk membangun suatu citra yang

menguntungkan bagi suatu perusahaan tidak hanya dengan melepaskan diri

terhadap terbentuknya suatu kesan publik negatif. Dengan kata lain, citra

perusahaan adalah fragile commodity (komoditas yang rapuh/mudah pecah).

Namun, kebanyakan perusahaan juga meyakini bahwa citra perusahaan yang

positif adalah esensial, sukses yang berkelanjutan dan dalam jangka panjang.19

Citra adalah cara bagaimana pihak lain memandang sebuah perusahaan,

seseorang, suatu komite, atau suatu aktivitas. Setiap perusahaan mempunyai

citra. Setiap perusahaan mempunyai citra sebanyak jumlah orang yang

memandangnya. Berbagai citra perusahaan datang dari pelanggan perusahaan,

pelanggan potensial, banker, staf perusahaan, pesaing, distributor, pemasok,

asosiasi dagang, dan gerakan pelanggan di sector perdangangan yang

mempunyai pandangan terhadap perusahaan.20

Frank Jefkins dalam bukunya yang berjudul Public Relations

memberitahukan bahwa ada beberapa jenis citra (image), yaitu:21

1. Citra bayangan

18

Ibid., 206-208. 19

Soleh Soemirat dan Elvinaro Ardianto, Dasar-Dasar Public Relations, h. 111. 20

Ibid, h. 113. 21

(40)

Citra ini melekat pada orang dalam atau anggota-anggota

organisasi—biasanya adalah pemimpinnya—mengenai anggapan pihak luar tentang organisasinya. Dalam kalimat lain, citra bayangan adalah citra

yang dianut oleh orang dalam mengenai pandangan luar terhadap

organisasinya. Citra ini seringkali tidaklah tepat, bahkan sekedar ilusi,

sebagai akibat dari tidak memadainya informasi, pengetahuan, atau pun

pemahaman yang dimiliki oleh kalangan dalam organisasi itu mengenai

pendapat atau pandangan pihak-pihak luar.

2. Citra yang berlaku

Kebalikan dari citra bayangan, citra yang berlaku (current images) ini adalah suatu citra atau pandangan yang dianut oleh pihak-pihak luar

mengenai suatu organisasi. Namun sama halnya dengan citra bayangan,

citra yang berlaku tidak selamanya, bahkan jarang, sesuai dengan

kenyataan karena semata-mata terbentuk dari pengalaman atau

pengetahuan orang-orang luar yang biasanya serba terbatas. Biasanya pula,

citra ini cenderung negatif. Citra ini sepenuhnya ditentukan oleh

banyak-sedikitnya informasi yang dimiliki oleh mereka yang mempercayainya.

3. Citra yang diharapkan

Citra harapan (wish images) adalah suatu citra yang diinginkan oleh

pihak manajemen. Citra ini juga tidak sama dengan citra yang sebenarnya.

(41)

daripada citra yang ada. Namun secara umum, yang disebut sebagai citra

harapan itu memang sesuatu yang berkonotasi lebih baik.

4. Citra perusahaan

Citra perusahaan atau citra lembaga adalah citra dari suatu organisasi

secara keseluruhan, jadi bukan sekedar citra atas produk dan

pelayanannya. Citra persusahaan ini terbentuk dari banyak hal, seperti

sejarah atau riwayat hidup perusahaan yang gemilang, keberhasilan dan

stabilitas di bidang keuangan, kualitas produk, keberhasilan ekspor,

hubungan industri yang baik, reputasi sebagai pencipta lapangan kerja,

kesediaan turut memikul tanggung jawab sosial, dan komitmen

mengadakan riset. Sebagai contoh, suatu badan usaha yang memiliki citra

perusahaan positif pasti lebih mudah menjual sahamnya.

5. Citra majemuk

Banyaknya jumlah pegawai (individu), cabang, atau perwakilan dari

sebuah perusahaan atau organisasi dapat memunculkan suatu citra yang

belum tentu sama dengan citra organisasi atau perusahaan tersebut secara

keseluruhan. Jumlah citra yang dimiliki suatu perusahaan boleh dikatakan

sama banyaknya dengan jumlah pegawai yang dimilikinya. Untuk

menghindari berbagai hal yang tidak diinginkan, variasi citra harus ditekan

seminimal mungkin dan citra perusahaan secara keseluruhan harus

ditegakkan. Banyak cara untuk melakukan hal itu, antara lain dengan

(42)

jenis dan warna mobil dinas, simbol, lencana, pelatihan staf, bentuk

bangunan atau interior toko yang khas, desain papan nama toko, tata letak

interior, dan materi display seperti yang terlihat dalam toko yang memiliki

banyak cabang (chain stores).

Di sini terdapat citra tambahan menurut Rosady Ruslan dalam buku

Manajemen Public Relations dan Media Komunikasi, yaitu: 6. Citra penampilan

Citra penampilan (performance images) ini lebih ditujukan kepada subjeknya, bagaimana kinerja atau penampilan diri para professional pada

perusahaan bersangkutan. Misalnya dalam memberikan berbagai bentuk

dan kualitas pelayanannya, menyambut telepon, tamu, dan pelanggan

serta publiknya, harus serba menyenangkan serta memberikan kesan yang

selalu baik. Mungkin masalah citra penampilan ini kurang diperhatikan

atau banyak disepelekan orang. Misalnya, dalam hal mengangkat secara

langsung yang sedang berdering tersebut dianggap sebagai tindakan

interupsi, termasuk si penerima telepon masuk tidak menyebut identitas

nama pribadi atau perusahaan bersangkutan merupakan tindakan kurang

bersahabat dan melanggar etika.22

Dari uraian di atas dapat penulis simpulkan bahwa citra merupakan

gambaran ataupun kesan yang sengaja diciptakan oleh suatu perusahaan atau

organisasi untuk menimbulkan pemahaman mengenai sebuah realita atau

22

[image:42.595.98.514.237.606.2]
(43)

kenyataan yang dimiliki oleh seseorang maupun orang banyak terhadap suatu

perusahaan atau organisasi.

Seperti Bens Radio yang sudah dikenal oleh orang banyak sebagai radio

etnik Betawi, karena didirikan oleh alm. H. Benyamin Sueb. Seperti yang

telah diketahui almarhum merupakan seniman besar Betawi. Selain itu, citra

Bens Radio juga didapatkan dari program-program yang bertemakan Betawi,

penyiarnya saat siaran menggunakan bahasa Betawi, dan menyapa pendengar

(44)
[image:44.595.103.519.235.579.2]

BAB III

GAMBARAN UMUM 106.2 FM BENS RADIO

A. Sejarah dan Perkembangan 106.2 FM Bens Radio

Globalisasi dalam semua bidang kehidupan yang masuk ke Indonesia

sudah sejak lama. Kita mengenal bagaimana tren berpakaian, potongan rambut

dan lain-lain sampai musik. Masyarakat Indonesia banyak terpengaruh oleh

tren dari luar negeri, khususnya Eropa dan Amerika. Penyebaran tren dari luar

negeri tersebut, sejalan dengan perkembangan media massa.

Kita mengenal perkembangan berbagai hal karena membaca koran/

majalah, nonton TV, mendengar radio, dan sekarang ditambah dengan

perkembangan internet. Maka hampir-hampir tidak ada batas antar negara dan

budaya, juga waktu dalam menerima informasi tentang apapun.

Indonesia akan dibombardir oleh berbagai informasi dan budaya dari

berbagai belahan bumi, oleh karenanya seniman besar Betawi, H. Benyamin

Suaib merasa perlu untuk menjaga salah satu kekayaan budaya Indonesia,

yaitu budaya Betawi. Dalam usaha melestarikan budaya Betawi, salah satu

yang diupayakan dan dilakukan oleh H. Benyamin Suaib adalah selalu

berpenampilan, baik pakaian, berbicara dan membawakan lagu dalam format

betawi. Melihat berbagai perkembangan dan kecintaan akan budaya negeri

sendiri, maka pada tahun 1989 beliau mulai punya keinginan untuk

(45)

Bens Radio secara resmi lahir dan mengudara pada tanggal 5 Maret

1990. Saat itu bekerja pada frekuensi AM 846 KHz, yang dalam siarannya

menyajikan program-program khas budaya Betawi.

Tahun 1992, Bens Radio melakukan migrasi dari AM ke FM. Sejak

tahun 1992 bersiaran melalui frekuensi 92,85 MHz. Dan kemudian dengan

adanya penataan frekuensi oleh Departemen Komunikasi dan Informasi, per

tanggal 1 Agustus 2004, Bens Radio pindah frekuensi dan mengudara di

106,20 MHz hingga kini.

Tanggal 5 September 1995, H. Benyamin Suaib meninggal dunia,

selanjutnya semangat, cita-cita, dan partisipasi almarhum dalam melestarikan

budaya daerah, khususnya Betawi melalui Bens Radio dilanjutkan oleh putra

ke tiga yaitu H. Biem Triyani Benjamin.

“Bens Radio, Radio Betawi Atu-atunye Selera Siape Aje”, adalah radio

yang menggali budaya Betawi, serta melestarikan dan memperkenalkan

budaya Betawi menjadi program radio. Bens Radio dengan gaya Betawi-nya

memenuhi kebutuhan hiburan dan informasi seluruh lapisan masyarakat

Jakarta bahkan hingga Bogor, Bekasi dan Tangerang yang terdiri multi etnis.

Sukses yang diraih Bens Radio adalah ketika dapat memberikan layanan

audience dan klien/pemasang iklan sebagai mitra kerja. Dengan filosofi SeBUT (Service, Balance, Unique, Teamwork) Bens Radio mengutamakan

layanan yang seimbang, dengan keunikan tersendiri yang diperankan

bersama-sama.

Dari hasil survey pendengar yang dilakukan Nielsen Media Research,

(46)

radio dengan jumlah pendengar terbanyak di JABODETABEK, yaitu tahun

2001, 2002, 2003, 2004, 2005, 2006, dan 2007.

Kerja keras ini sebagai bukti kecintaan para karyawan dalam

men-dukung cita-cita almarhum H. Benyamin Suaeb dalam melestarikan dan

memperkenalkan budaya Betawi. Bens Radio telah meraih beberapa

penghargaan, diantaranya adalah :

1. Sebagai radio dengan pendengar terbanyak se-Jabodetabek ( Nielsen

Media Research) selama 7 tahun berturut-turut .

2. Sebagai radio dengan pendengar terbanyak tahun 2001 hasil riset tabloid

MARKETING.

3. Sebagai Finalis CAKRAM AWARD 2003.

4. Penghargaan Dinas Pariwisata DKI pada festival Band lagu-lagu Betawi

pada tahun 1999.

5. Penghargaan Gubernur DKI Surjadi Sudirdja pada Jakarta Internasional

Festival 1995.

6. Penghargaan Ford Foundation dan Radio France Internationale pada

pelatihan produksi musik etnik 1997.

7. Tahun 2008, pemegang Rekor Muri, Siaran Pantun selama 18 jam.

Pada masa awal berdiri dan mengudara, Bens Radio menempati studio

dan kantor di Jalan Tarumanegara 45, Ciputat. Pada Desember 2005, untuk

lebih mendekatkan diri kepada beberapa komunitas Betawi dan agar lebih

membumi sebagai “Radio Betawi Atu-atunye , Selera Siape Aje”,Bens Radio

pindah menempati lokasi studio dan kantor barunya di jalan Jagakarsa No. 39,

(47)

106.2 FM Bens Radio merupakan salah satu stasiun radio yang berada di

bawah naungan etnikom network seperti, 105.2 Ads FM di Cikampek-Jawa

Barat, 88.3 Gsp FM di Pamanukan-Jawa Barat, 89.2 Cirebon FM di

Cirebon-Jawa Barat, 93.1 Pasundan FM di Cipanas, Cianjur-Cirebon-Jawa Barat, 95.2 Bandung

FM di Bandung-Jawa Barat, 93.7 Krakatau FM di Labuan,

Pandeglang-Banten, 95.3 Banten FM di Cilegon-Pandeglang-Banten, 89.8 Serang FM di

Serang-Banten, 103.1 Leanpuri FM di Baturaja, Opus-Sumatera Selatan, 90.4

Kayuagung FM di Oki-Sumatera Selatan, 103 Indralaya FM di Ogan,

Hilir-Sumatera Selatan, 94.3 Sriwijaya FM di Palembang-Hilir-Sumatera Selatan.

B. Profil 106.2 FM Bens Radio 1. Profile Station

Nama Badan Hukum : PT Radio Bergaya Nyanyian Irama Sejati

Penanggung Jawab : H. Benny P. Benjamin

Frekuensi : 106.20 MHz

Call Sign : PM3 BNC/PRSSNI No. 501-I/1990

Alamat Kantor/Studio : Jl. Jagakarsa No. 39, Jakarta Selatan 12620

Telepon : 021-7871984, 78893333

Faxsimile : 021-7872134

WebSite : http//www.bensradio.com

Email : bensradio@etnikom.com

2. Format Station

(48)

Bahasa Siaran : Indonesia Betawi

Panggilan Pendengar : Abang None, Encang Encing, Nyak Babe

Format Musik : Pop Indonesia 60%, World Music 5 %,

Dangdut 20%, Etnik 10%, dan Religi 5%

Motto : Radio Betawi Atu-atunye, Selera Siape Aje

Tag Line : More Batavian, More Jakarta

Area Layanan : JABODETABEK

3. Audience Profile

Usia : 15 s.d. 55 tahun

Sex : Laki-laki 45% | Perempuan 55%

SES : Menengah [B, C, D]

Pekerjaan : Wiraswasta 40%, Karyawan 20%, Ibu rumah

tangga 20%, dan Pelajar 20%

pendidikan : SD 5%, SMP 10%, SMA 60%, Akademi 20%, dan

Sarjana 5%

Karakter : Cinta budaya, cinta musik Indonesia, update, online, fans Benyamin, komunitas, suka yang

ringan-ringan, humoris dan dinamis, berjiwa wirausaha.

4. Rate Commercial a. Spot

(49)

30” : Rp. 550.000

60” : Rp. 650.000

Regular Time (10.00-16.00 & 21.00-04.00)

30” : Rp. 400.000

60” : Rp. 550.000

ADLIBS 60” : Rp. 700.000

b. Time Signal

60” : Rp. 1.200.000

c. Talk Show

60’ : Rp. 9.000.000

d. Insert Program

5’ : Rp. 3.000.000

e. Reportase

5’ : Rp. 3.000.000

f. Quiz

10’ : Rp. 6.000.000

5. Sumber Daya Manusia (SDM)

Saat ini Bens Radio memiliki karyawan sebanyak 60 orang, terdiri

dari 42 orang karyawan tetap dan sisanya adalah karyawan

kontrak/honorer. Dilihat dari latar belakang pendidikan:

a. SMA : 30 orang

b. Sarjana Muda/D3: 19 orang

(50)

d. Sedangkan jika dilihat dari jenis kelamin:

e. Laki-laki: 44 orang

f. Perempuan: 16 orang

6. Sarana dan Prasarana

Studio 1. Ruang Siaran

2. Ruang Producer 3. Ruang Operator

4. Ruang Kreatif dan Produksi 5. Rang Pemancar

6. Ruang Server/Komputer Utama

Kantor 1. Ruang GM Operational

2. Ruang Program Director 3. Ruang Music Director

4. Ruang Marketing dan Traffic Officer 5. Ruang Tim Event

6. Ruang Meeting

Lain-lain 1. Ruang Tim Teknik

2. Ruang Genset 3. Pantry

[image:50.595.101.524.201.735.2]

4. Tower Antene

Tabel 3.1 Sarana dan prasarana

7. Peralatan yang dimiliki

a. Pemancar 10 KW

b. Genset 60 KW

c. Antene

d. 1 set peralatan siaran

e. 2 set peralatan kreatif dan produksi

f. Komputer Producer dan Operator

(51)

h. Kendaraan ( mobil dan motor)

i. Dan lain-lain

C. Visi dan Misi 106.2 FM Bens Radio Visi

Menjadi radio yang mengusung nilai-nilai etnik Betawi di Jakarta.

Misi

1. Menyebarkan informasi, edukasi, dan hiburan melalui pendekatan etnik

Betawi.

2. Melakukan kegiatan-kegiatan konversi atau pelestarian budaya Betawi

melalui audio.

3. Memberdayakan komunitas tertentu dalam hal pendokumentasian dan

penyebaran.

4. Membentuk divisi tertentu untuk menyelenggarakan kegiatan seni budaya.

5. Bersama lembaga/instansi terkait untuk membantu menyediakan informasi

etnik Betawi.

D. Program-Program 106.2 FM Bens Radio 1. Daily Program

a. Mixing Hours

Waktu : 04.00-05.00 WIB

Setiap hari : Senin-Minggu

(52)

Deskripsi : Lagu-lagu pembuka di Bens Radio.

b. Nasi Ulam

Waktu : 05.00-06.00 WIB

Setiap hari : Senin-Minggu

Musik : Gambus

Deskripsi : Acara keagamaan yang dibawakan oleh ustadz,

yang dikemas secara menarik dengan tidak mengurangi isi pesan

dakwah yang disampaikan.

c. Begaya

Waktu : 06.00-10.00 WIB

Setiap hari : Senin-Jumat

Musik : Pop Indonesia

Deskripsi : Acara yang membahas info-info menarik, hotnet

(berita-berita yang up to date), ngeker jalanan (info traffic jam),

resensi film atau kotak katik kata, dan kopi anget yang berisikan

talkshow. Semua ini akan menemani aktivitas para pendengar Bens

Radio dari pagi.

d. Temanan

Waktu : 10.00-14.00 WIB

Setiap hari : Senin-Sabtu

(53)

Musik : Pop Indonesia

Deksripsi : Acara yang membahas info-info variatif seperti

entertainment, kesehatan, manfaat buah-buahan, dll. Acara ini juga

mengundang bintang tamu seperti musisi, artis-artis, dokter atau

pengusaha dan diberi nama temenan agar pendengar bisa langsung

akrab dengan bintang tamu yang hadir. Para pendengar juga bisa

berinteraktif langsung dengan bintang tamu.

e. Pantun Ceplas-Ceplos

Waktu : 14.00-16.00 WIB

Setiap hari : Senin-Jumat

Musik : Dangdut

Deskripsi : Acara ini berawal dari resepsi palang pintu, yang

selalu diawali dengan pantun dan banyak orang yang suka mantun.

Oleh karena itu dibuat acara Pantun ceplas ceplos. Acara ini juga

mengajak para pendengar untuk ikutan pantun lewat fanpage-nya Bens

Radio atau lewat telepon. Selain itu Bens Radio juga mengajak

melestarikan budaya pantun lewat acara Pantun Ceplas Ceplos ini.

f. Angin Sore

Waktu : 16.00-19.00 WIB

Setiap hari : Senin-Sabtu

(54)

Deskripsi : Acara ini merupakan acara edutainment, dimana

bukan hanya informasi yang diberikan, tetapi edukasi dan hiburan juga

Gambar

Tabel 4.1 Kerja sama events program off air Bens Radio dengan sponsor
Gambar 3.1  Struktur Organisasi Perusahaan 106.2 FM Bens Radio  ............  49
tabel, grafik, maupun bagan. Dan dalam penulisan ini peneliti
gambaran ataupun kesan yang sengaja diciptakan oleh suatu perusahaan atau
+7

Referensi

Dokumen terkait

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh marinasi EKN pada daging itik Tegal afkir terhadap kualitas keempukan dan sifat organoleptik (warna, flavor, dan

Keterampilan yang dimiliki petani tergolong tinggi yaitu sebanyak 20 petani atau sebesar (64,52%), sedangkan pada tingkatan praktek dari keterampilan yang dimiliki petani

Hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa perendaman benih padi gogo varietas Situ bagendit dalam larutan asam sitrat 5 mM dan 10 mM asam sitrat tidak dapat meningkatkan

tampak bahwa perendaman bunga potong krisan dalam larutan pengawet formula dasar lengkap tidak memberikan efek yang lebih baik terhadap penekanan jumlah koloni

diketahui bahwa terdapat lima lag waktu dengan autokorelasi yang nyata, yang ditunjukkan dengan autokorelasi yang lebih besar dari pada selang sehingga dapat dikatakan

En “Geografía nacional”, el narrador nos cuenta, ya de segunda mano, sobre las experiencias de su amigo Eduardo, cuando éste buscaba un aislado sitio a la intemperie para hacer

Hal ini melihat kenyataan bahwa Sifat khas dari pada ilmu sosial tidak pernah mempermasalahkan benar atau salahnya sebuah kenyataan, oleh karena memang sudah demikian adanya, hal

Untuk mengatasi masalah itu diperlukan sistem transportasi cerdas pada traffic light di simpang ini, metode ANFIS adalah salah satu metode yang dapat digunakan dimana hasil