• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengaruh promosi layanan jasa perpustakaan terhadap minat baca siswa di SMA Negeri 3

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Pengaruh promosi layanan jasa perpustakaan terhadap minat baca siswa di SMA Negeri 3"

Copied!
112
0
0

Teks penuh

(1)

Skripsi

Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan

Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh

Gelar Sarjana Pendidikan ( S. Pd. )

Oleh :

DJEHAN FIRDA SAFITRI 1110018200082

PROGRAM STUDI MANAJEMEN PENDIDIKAN

FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

(2)

Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah Dan Keguruan

Untuk Memenuhi Syarat Mencapai Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd)

Oleh:

DJEHAN FIRDA SAFITRI

NIM: 1110018200082

Mengetahui

Dosen Pembimbing I Dosen Pembimbing II

Ade Abdul Hak. M.Hum

NrP. 19710103200003 1002

Dr. H. Salman Tumanseor M.Pd NrP. I 95707 fir979A3lAA2

JURUSAN

MAi\AJEMEN

PENDIDIKAN

FAKULTAS

ILMU TARBIYAII

DAN KEGURUAN

UI1Y

SYARIF

HIDAYATULLAII

JAKARTA

(3)

Baca sisn'a

Di

sMA Negeri

3

yang disusun oleh Djehan

Firda

Safitri, Nim 1110018200082, Jurusan Manajemen Pendidikan telah melalui bimbingan dan dinyatakan sah sebagai karya ilmiah yang berhak untuk diujikan pada sidang munaqosah sesuai yang telah ditetapkan oleh Fakultas.

Jakarta, 12 November 2014

Yang Mengesahkan

Dosen Pembimbing I Dosen Pembimbing II

Ade Abdul Hak. M.Hum NIP. 1 97 10103200003 1 002

(4)

Tarbiyah dan Keguruan (FITK) UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, dan telah dinyatakan lulus Ujian Munaqosah pada tanggal l0 Desember20l4 dihadapan

Dewan Penguji. Oleh karena itu, penulis memperoleh gelar S.Pd dalam bidang Manajemen Pendidikan.

Jakarta, 3l Desember 2014

Panitia lljian Muaqosah

Tanggal

Ketua Panitia (Ketua Prodi) Dr.Hasyim Asy'ari. M.Pd NrP. 19661009 1993303 I 004

Sekretasis (Sekretaris Prodi) Dr. Zahrudin. Lc. M,Pd

NIP. 19730302 200501 1 002

Penguji I

Dra. NurdelimaWaruwu. M. Pd

NIP. 19671 020 2001122 001

Penguji II

Dr. Zahrudin. Lc. M.Pd

NIP. 19730302200501 1 002

,1,

Jrr{

sf,

*6

3tf-zoh

/t+

'/, *'

Mengetahui

Dekan FITK UIN Syarif Hidayatullah Jaka

Tanda Tangan

Dra. FIj. Nuriaena Rifa'i. MA. Ph.D

(5)

Minat Baca Siswa Di SMA Negeri 3 disusun oleh Djehan Firda Safitri NIM. 1110018200082, Jurusan Manajemen Pendidikan, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan

Keguruan, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, telah diuji

kebenarannya oleh Dosen Pembimbing Skripsi pada tanggal 12 November 2014"

Jakarta, 1 2 Novemb er 201 4

Mengetahui

Dosen Pembimbing I Dosen Pembimbing II

Ade Abdul Hak. M.Hum

NIP. 19710103200003 1002

Dr. H. Salman Tumansgor M.Pd

(6)

Nama

Tempat Tanggal Lahir

NIM

Jurusan

Angkatan Tahun

Alamat

NIP

Dosen Jurusan

Djehan Firda Safiki Jakarta, 14 Oktober 1991

1 I l00l 8200082

Manajemen Pendidikan

2010

Perumahan Pondok Kacang Prima BIok

Dl

No.4 Rt.006/008 Kelurahan Pondok Kacang Timur

Kecarnatan Pondok Aren, Kota Tangerang Selatan,

Provinsi Banten

Dr. H. Salman Tumanggor M.Pd : 19714103200003 1 002

19570710197906rcAz

: Manajemen Pendidikan dan Adab MEI\TYATAKAFI DENGAI\ SESUNGGT'HIYYA

Bahwa skripsi yang berjudul: Pengaruh Promosi Layanan ,Iasa perpustakaan

Terhadap Minat Baca Siswa Di SMA Negeri 3 adalah benar hasil karya sendiri di

bawah b irnbingan dosen :

Dosen

Pembimbing

: Ade AbdulHak, M.Hum

Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya dan saya siap

menerima konsekuensi apabila terbukti bahwa skripsi ini bukan hasil karya sendiri

2014

(7)

iv

Program Studi Manajemen Pendidikan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh promosi layanan jasa perpustakaan terhadap minat baca siswa SMA Negeri 3 dengan memberikan kuesioner kepada para responden.

Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kuantitatif dengan metode korelasi dan regresi, yaitu peneliti bertujuan untuk mengetahui hubungan dan pengaruh antara promosi layanan jasa perpustakaan dengan minat baca siswa. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa – siswi SMA Negeri 3 Tangerang yang berjumlah 431 siswa dan sampel yang penulis ambil adalah 15% dari populasi yakni 65 siswa.

Hasil dari penelitian ini, dapat disimpulkan bahwa korelasi antara promosi layanan jasa perpustakaan terhadap minat baca siswa di sekolah SMA Negeri 3 mempunyai korelasi yang positif dan kuat, hal ini dapat dilihat dari nilai r hitungan sebesar 0,778, dimana r hitung lebih besar dibandingkan dengan r tabel (0,778 > 0,244), dengan demikian dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan positif dan kuat antara promosi layanan jasa perpustakaan (varibel X) dengan minat baca siswa (variabel Y) yang di tunjukan dalam besaran nilai “r” product moment termaksuk kategori kuat atau tinggi dimana nilai r hitung pada rentang 0,70-0,90. Dan dilihat dari koefisien determinasi bahwa promosi layanan jasa perpustakaan memiliki pengaruh yang signifikan terhadap minat baca siswa. Hal ini dapat dilihat dari nilai R2 (R square) sebesar 0,605 (60,5%) yang menunjukkan

bahwa persentase pengaruh promosi layanan jasa perpustakaan sebesar 60,5% terhadap minat baca siswa.

(8)

v

Library Services Reading Interest Students in SMA Negeri 3 Tangerang. Program Management Studies Faculty of Tarbiyah Education and Teaching Islamic State University Syarif Hidayatullah Jakarta .

This study aims to determine how much influence the promotion of library services to students read SMAN 3 by giving questionnaires to the respondents. The approach used in this study is a quantitative approach with correlation and regression methods, namely the researchers aimed to determine the relationship and influence between the promotion of library services to students read. The population in this study is students SMA Negeri 3 Tangerang, amounting to 431 students and samples authors take is 15 % of the population that is 65 students.

The results of this study, it can be concluded that the correlation between the promotion of library services to students read in school SMAN 3 has a positive and strong correlation, it can be seen from the count r value of 0.778, where r is bigger than r table ( 0.778 > 0.244 ), thus it can be concluded that there is a strong positive relationship between the promotion of library services ( variable X ) with students' reading interest ( variable Y ) are on show in the magnitude of the value of " r " product moment strong or high category where the value of r count in the range from 0.70 to 0.90. And judging by the coefficient of determination that the promotion of library services have a significant impact on students' interest in reading . It can be seen from the value of R2 ( R -square ) of 0.605 ( 60.5 % ), which indicates that the percentage of promotional effect library services for 60.5 % of the students' interest in reading.

(9)

vi

Alhamdulillah, tidak ada ungkapan yang maha dahsyat, yang lebih indah, untuk diungkapkan selain rasa syukur yang sedalamnya-dalamnya kepada Allah SWT, sang pemilik takdir didalam setiap hembusan nafas penulis. Yang memberikan nikmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.

Allahumma Shalli ‘ala Muhammad, shalawat beriring salam selalu tercurah kepada junjungan mulia Nabi Muhammad saw. seorang revolusioner, sang pemimpin, sang pencerah bagi umat islam.

Banyak tantangan dan hambatan yang penulis hadapi dalam penulisan skripsi ini, namun berkat kesungguhan hati, kerja keras, dorongan dan juga bantuan dari berbagai pihak sehingga penulisan skripsi ini dapat diselesaikan. Penulis menyadari sepenuhnya bahwa kemampuan dan pengetahuan penulis sangat terbatas namun, dengan adanya bimbingan dan arahan serta motivasi dari berbagai pihak sangat membantu penulis dalam menyelesaikan skripsi ini. Oleh sebab itu, penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada pihak yang telah berjasa dalam penulisan skripsi ini, kepada semua yang tercinta dan tersayang: 1. Ibu Dr. Hj. Nurlena Rifa’i, MA, Ph.D selaku Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah

dan Keguruan, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

2. Dr. Hasyim Asy’ari, M.Pd, selaku ketua Program Studi Manajemen Pendidikan Fakultas Ilmu Tarbiah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, saya sangan berterimakasih kepada beliau, karena beliau selalu memberikan arahan kepada penulis dan teman-teman untuk segera menyelesaikan skripsi ini.

(10)

vii

5. Seluruh dosen dan staf fakultas ilmu tarbiah dan keguruan, khususnya dosen-dosen di prodi manajeman pendidikan fakultas ilmu tarbiah dan keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

6. Ibu Dra. Hj. Lilik Istifa M.Si, selaku kepala sekolah SMA Negeri 3 yang dengan ramah menerima dan membantu penulis dalam meneliti di perpustakaan SMA Negeri 3.

7. Bapak Dadang Darusalam, S.Pd selaku kepala Perpustakaan SMA Negeri 3 yang telah mengizinkan dan membantu penulis selama penilitian di SMA Negeri 3 Tangerang.

8. Yang tercinta dan selalu mencintai penulis ayahanda Budi dan ibunda Ida yang selalu memberikan perhatian, dukungan, serta doa kepada penulis dalam setiap langkah kehidupan penulis. May Allah Bless U and Love U.

9. Kakak dan Adik - Adikku tersayang yang sering menemani penulis mencari hiburan.

10. Muhammad Hafidz SE.Sy, orang yang kusayang, yang selalu disampingku menemani, mendampingi, dan mengarahkan dalam pembuatan skripsi ini, serta juga memberi motivasi kepdaku sehingga skripsi ini dapat terselesaikan. 11. Dan partner kerja yang baik, Imran Satria Muchtar, S.Pd.I yang selalu ada

membantu penulis untuk menyelesaikan skripsi ini.

12. Sahabat – sahabat ku seperjuangan, sekaligus partner kerja yang baik, Siti Subaikoh, Anita Greanti, Lia Dahlia, Ayu Nur Azizah, Rizka Umami, Atin Kurniatain dan Ari Istiara yang selalu memberi support, bantuan dan hiburan dikala stress melanda.

13. Serta teman-teman KIMP Kelas B Angkatan 2010. Success all !!!

(11)

viii

Jakarta, 12 November 2014 Penulis

(12)

ix

LEMBAR PENGESAHAN ... ii

SURAT PERNYATAAN KARYA ILMIAH ... iii

ABSTRAK ... iv

KATA PENGANTAR ... vi

DAFTAR ISI ... ix

DAFTAR TABEL ... xii

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Identifikasi Masalah ... 5

C. Pembatasan Masalah ... 5

D. Rumusan Masalah ... 5

E. Tujuan Penelitian ... 6

F. Manfaat Penelitian ... 6

BAB II KAJIAN TEORI A. PROMOSI PERPUSTAKAAN 1. Pengertian Perpustakaan ... 7

2. Pengertian Promosi Perpustakaan ... 9

3. Layanan Promosi Perpustakaan ... 10

4. Tujuan dan Tugas Promosi Layanan Perpustakaan ... 11

5. Kegiatan – Kegiatan Promosi Layanan Perpustakaan ... 13

6. Sistem Layanan Promosi ... 14

7. Ruang lingkup Layanan Perpustakaan ... 15

(13)

x

4. Peran Perpustakaan Dalam Membina Minat Baca ... 24

C. HASIL PENELITIAN YANG RELEVAN ... 25

D. KERANGKA BERPIKIR ... 26

E. HIPOTESIS ... 27

BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian ... 28

B. Pendekatan dan Metode Penelitian ... 29

C. Populasi dan Sampel ... ... 29

D. Teknik Pengumpulan Data ... 30

E. Teknik Pengolahan Data ... 31

F. Instrumen Penelitian... 32

G. Teknik Analisa Data ... 33

H. Interpretasi Data ... 35

I. Kisi-Kisi Instrumen Penelitian ... 37

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Perpustakaan SMA Negeri 3 ... 40

1. Sejarah Singkat Perpustakaan ... 40

2. Visi dan Misi Sekolah SMA Negeri 3 ... 41

3. Sarana dan Prasarana Perpustakaan ... 42

4. Koleksi Perpustakaan ... 43

5. Tenaga Perpustakaan ... 44

6. Layanan Perpustakaan ... 44

7. Promosi Layanan Jasa Perpustakaan ... 44

(14)

xi

D. Pengujian Persyaratan Analisis dan Pengujian Hipotesis ... 67 E. Pembahasan Hasil Penelitian ... 70 F. Keterbatasan Penelitian ... 72

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan ... 73 B. Saran ... 74

(15)

xii

Tabel 3.2 Pengaruh Promosi Layanan Jasa Perpustakaan Dan Minat

Baca Siswa ... 34

Tabel 3.3Interpretasi Secara Sederhana Terhap Angka Indeks Korelasi “r” Product Moment ... 36

Tabel 3.4 Kisi –Kisi Angket Untuk Siswa ... 37

Tabel 4.1 Adanya Program Kegiatan Pengenalan Perpustakaan Kepada Para Siswa ... 46

Tabel 4.2 Perpustakaan Mengadakan Kegiatan Seminar Dan Pameran Tentang Buku ... 47

Tabel 4.3 Pengurus Perpustakaan Membagikan Brosur Perpustakaan Kepada Siswa ... 48

Tabel 4.4 Tersedianya Buku Laporan Perpustakaan Tahunan ... 48

Tabel 4.5 Terdapat Pembatas Buku Pada Setiap Buku Bacaan ... 49

Tabel 4.6 Tersedianya Poster-Poster Pada Setaip Ruangan Kelas ... 49

Tabel 4.7 Tersedianya Daftar Kunjungan Perpustakaan Bagi Para Pengunjung Perpustakaan ... 50

Tabel 4.8 Perpustakaan Mengadakan Pemutaran Video Kepada Para Siswa . 51 Tabel 4.9 Banyak Info Mengenai Buku-Buku Bacaan Di Website Perpustakaan Sekolah ... 51

Tabel 4.10 Perpustakaan Mengenalkan Buku-Buku Bacaan Melalui Televisi Yang Terletak Di Ruangan Piket Dan Informasi ... 52

Tabel 4.11 Petugas Perpustakaan Sekolah Melayani Dengan Sikap Ramah Dan Sopan ... 53

Tabel 4.12 Petugas Perpustakaan Membuka Dan Menutup Perpustakaan Sesuai Jadwal ... 53

Tabel 4.13 Tersedianya Alat Tulis Ketika Mencari Buku-Buku Di Katalog ... 54

(16)

xiii

Tabel 4.17 Saya Antusias Mengikuti Lomba Mengenai Perpustakaan Yang

Diadakan Di Sekolah ... 56 Tabel 4.18 Saya Selalu Membaca Buku-Buku Kerajinan Tangan

Dalam Kegiatan Praktek Pembuatan Prakarya Kerajinan Tangan Yang Di Sekolah ... 57 Tabel 4.19 Saya Senang Membaca Dan Menghafal Ketika Mengikuti

Kelas Drama ... 57 Tabel 4.20 Perpustakaan Sekolah Sering Mengadakan Pameran Buku ... 58 Tabel 4.21 Perpustakaan Menyediakan Buku Yang Menarik Dan

Beraneka Ragam ... 58 Tabel 4.22 Tersedinya Jumlah Koleksi Buku Yang Lengkap Di Perpustakaan

Lengkap Yang Dibutuhkan ... 59 Tabel 4.23 Saya Dapat Memahami Apa Yang Diterangkan Oleh Guru

Dari Bacaan Cerita Yang Telah Disampaikan ... 59 Tabel 4.24 Saya Tertarik Dengan Kegiatan Yang Di Adakan Oleh Sekolah

Tentang Buku-Buku Pelajaran ... 60 Tabel 4.25 Saya Suka Membaca Ketika Belajar Bersama Dengan

Teman-Teman ... 60 Tabel 4.26 Adanya Kegiatan Penelitian Untuk Meningkatkan Kreatifitas

Siswa Dalam Membaca ... 61 Tabel 4.27 Saya Suka Membaca Buku Setelah Mendengarkan Penjelasan

Dari Para Ahli ... 61 Tabel 4.28 Saya Senang Dengan Pameran Buku Perpustakaan Yang Ada

Di Sekolah ... 62 Tabel 4.29 Terlaksananya Kegiatan Lomba Membuat Buku Yang Bersumber

(17)

xiv

Tabel 4.35 Hasil Uji Normalitas Promosi Layanan Jasa Perpustakaan ... 67

Tabel 4.36 Hasil Uji Normalitas Minat Baca Siswa Sma Negeri 3 ... 68

Tabel 4.37 Hasil Uji Korelasi ... 69

(18)

1

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Dalam rangka mencerdaskan anak bangsa, dibutuhkan kebiasaan membaca bagi peserta didik terutama di sekolah. Untuk menumbuhkan minat baca, yang ideal seharusnya dimulai dari masing-masing keluarga dan sekolah. Namun kenyataannya, tidak semua keluarga dan sekolah memiliki perpustakaan. Biasanya karena sekolah tidak memiliki tenaga pengelola promosi layanan perpustakaan, hal ini dapat mengakibatkan proses belajar mengajar di sekolah tidak berlangsung dengan baik. Ini berdampak anak didik hanya berpaku pada materi yang disampaikan guru, tanpa bisa memperluas wacana dan mencari referensi tambahan.1

Ilmu perpustakaan adalah suatu pengetahuan yang ada hubungannya dengan penyelenggaraan suatu perpustakaan untuk mencapai tujuannya, misalnya mengenai cara pengadaan buku, pengolahan bahan pustaka, pelayanan perpustakaan, jenis-jenis perpustakaan, fungsi dan tujuan dari masing-masing perpustakaan.

Bacaan yang kurang memikat dan minimnya sarana perpustakaan sekolah menjadi faktor utama penyebab minat baca siswa rendah. Sementara itu, sekolah tidak selalu mampu menumbuhkan kebiasaan membaca bagi para siswanya. Dengan kondisi kualitas buku pelajaran yang memperhatinkan,

1

(19)

padatnya kurikulum, dan metode pembelajaran yang menekankan hafalan materi justru „membunuh’ minat baca siswa.

Dan pada masa ini, perpustakaan telah lebih dikenal oleh masyarakat dari pada masa-masa yang lalu. Beberapa waktu yang lalu, sebahagian besar masyarakat beranggapan bahwa perpustakaan hanyalah merupakan gudang buku. Masyarakat kurang mengetahui manfaat yang dapat diperoleh dari kunjungan ke perpustakaan.

Dan pelayanan adalah proses penyampaian layanan kepada pelanggan atau pengguna. Pelayanan diberikan sebagai tindakan atau perbuatan seseorang atau organisasi untuk memberikan kepuasaan kepada pelanggan atau konsumen. Tindakan tersebut dapat dilakukan melalui cara langsung melayani pelanggan/pengguna dan pelayanan tidak langsung.

Perpustakaan sangat penting diadakan di berbagai macam sekolah, karena sekolah sangat berkaitan dengan perpustakaan sebagai bahan ajar dan sumber bacaan para peserta didik dan pendidikannya pula. Mengingat pentingnya perpustakaan bagi sekolah, diperlukan langkah strategis untuk menyikapi kemajuan dunia pendidikan. Sekolah tanpa perpustakaan ibarat sayur tanpa garam. Demikian pula halnya dengan berbagai jenis perpustakaan lainnya. apalagi jika dilihat UUD 1945, seperti yang diamanatkan dalam pembukaan, dan secara khusus mendukung program pendidikan nasional, yaitu mencerdaskan anak bangsa.

Sesuai UU No. 43 Tahun 2007 tentang perpustakaan yang berbunyi “Perpustakaan adalah institusi pengelola koleksi karya tulis, karya cetak, dan/atau karya rekam secara profesional dengan sistem yang baku guna memenuhi kebutuhan pendidikan, penelitian, pelestarian, informasi, dan rekreasi para pemustaka2”.

Dalam UU No. 43 Tahun 2007 tersebut dapat disimpulkan bahwa fungsi perpustakaan adalah untuk memenuhi kebutuhan pendidikan, penelitian, pelestarian, dan rekreasi para pemustaka baik siswa, guru maupun masyarakat secara umum. Namun pada kenyataannya masih banyak

2

(20)

perpustakaan terutama perpustakaan sekolah yang kurang representatif dengan amanat Undang-undang tersebut. Pasalnya masih banyak pemustaka terutama para siswa yang kurang memanfaatkan keberadaan perpustakaan sekolah.

Menurut Nasution “Perpustakaan adalah pelayanan. Pelayanan adalah kesibukan. Bahan-bahan pustaka harus sewaktu-waktu tersedia bagi

mereka yang memerlukannya.”. Jelas bahwa perpustakaan adalah pelayanan. Tidak ada perpustakaan jika tidak ada pelayanan, karena itu perpustakaan di identik dengan pelayanan. Agar tangkap terhadap kepentingan penggununya, perpustakaan harus menyediakan bahan pustaka yang sewaktu-waktu di perlukan. Kegiatan menyediakan bahan pustaka inilah yang menjadi profesi seorang pustakawan. Penting atau tidaknya perpustakaan tergantung pula pada kemampuan untuk menyediakan bahan pustaka secara tepat dan akurat.

(21)

Berbagai jenis kegiatan perpustakaan sekolah dapat menjadi salah satu faktor yang membuat para siswa untuk tertarik mengunjungi perpustakaan. Dengan berpedoman terhadap beberapa buku sebagai acuan dalam penelitian, semakin menguatkan bahwa masih banyak jenis-jenis sistem layanan yang disediakan di perpustakaan sekolah.3

Idealnya promosi layanan jasa perpustakaan yang dilaksanakan di sekolah SMA Negeri 3 dengan berbagai macam kegiatan yang ada. Namun kenyataannya masih banyak perpustakaan khususnya perpustakaan sekolah di SMA Negeri 3 yang kurang kreatif melaksanakan kegiatan Layanan Promosi Jasa Perpustakaan di sekolah. Sehingga pemanfaatannyapun kurang efektif sehingga hal ini menimbulkan kurang tumbuhnya ketertarikan siswa untuk berkunjung ke perpustakaan serta tidak terpupuknya minat siswa untuk baca membaca.

Banyak sebab yang menjadi faktor pelaksanaan kegiatan promosi layanan di sekolah ini tidak terlaksana sebagaimana mestinya, antara lain adalah kurangnya perhatian kepala sekolah terhadap perpustakaan sekolah baik perhatian dalam bentuk pengawasan, dana, dan lain-lain. Selain itu kurangnya perhatian kepala sekolah SMA Negeri 3 terhadap peningkatan kompetensi pustakawan yang berimplikasi pada kurangnya kreatifitas dalam kegiatan promosi layanan jasa perpustakaan di sekolah SMA Negeri 3 ini.

Untuk itulah promosi layanan jasa perpustakaan di sekolah SMA Negeri 3 ini harus lebih diperhatikan direncanakan, disusun, dilaksanakan dan dievaluasi dengan baik secara berkala, karena promosi layanan jasa perpustakaan sekolah yang baik pasti akan mengembangkan kemampuan siswa terhadap minat baca para siswa melalui perpustakaan yang terprogram dengan efektif. Maka dari itulah, saya sebagai peneliti bermaksud untuk mengkaji masalah tentang prormosi layanan jasa perpustakan di sekolah, yang terkait dengan “Pengaruh Promosi Layanan Jasa Perpustakaan Terhadap Minat Baca Siswa di SMA Negeri 3.”

3

(22)

B. Identifikasi Masalah

Sesuai dengan latar belakang, maka dapat dirumuskan sejumlah masalah sebagai berikut:

1. Terbatasnya anggaran untuk perpustakaan sekolah SMA Negeri 3

2. Kurangnya pembinaan kepala sekolah terhadap peningkatan kompetensi pustakawan di sekolah SMA Negeri 3

3. Kurangnya kesadaran pustakawan terhadap pentingnya promosi layanan perpustakaan di sekolah SMA Negeri 3

4. Kurangnya kreativitas pustakawan dalam mempromosikan layanan perpustakaan di SMA Negeri 3

5. Kurang terlaksananya promosi layanan jasa perpustakaan secara efektif di sekolah SMA Negeri 3

6. Kurangnya minat baca pemustaka di sekolah SMA Negeri 3

7. Lemahnya pelayanan terhadap pemustaka di sekolah SMA Negeri 3 8. Terbatasnya koleksi perpustakaan di sekolah SMA Negeri 3

9. Terbatasnya sarana prasarana perpustakaan di sekolah SMA Negeri 3

C. Pembatasan Masalah

Agar penelitian ini mengarah pada permasalahan dan tidak menyimpang dari pokok pembahasan yang hendak penulis teliti, maka perlu adanya pembatasan permasalahan. Dalam penelitian ini penulis membatasi hanya pada Pengaruh Promosi Layanan Jasa Perpustakaan Terhadap Minat Baca Siswa di SMA Negeri 3.

D. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah tersebut, maka dapat disusun rumusan masalah sebagai berikut:

(23)

E. Tujuan Penelitian

Untuk mengetahui pengaruh promosi layanan jasa perpustakaan terhadap minat baca siswa di SMA Negeri 3

F. Manfaat Penelitian

Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat antara lain:

1. Peneilitian ini dapat menambah wawasan dan informasi baru yang berguna, khususnya pada pembelajaran dibidang promosi layanan jasa perpustakaan terhadap minat baca (dalam upaya peningkatan kompetensi siswa siswi).

2. Penelitian ini dapat memberi masukan, ide, gagasan dan mampu memberikan sumbangan pemikiran pada pihak yang terkait dengan promosi layanan jasa perpustakaan.

(24)

7

BAB II KAJIAN TEORI

A. Promosi Perpustakaan 1. Pengertian Perpustakaan

Setiap sekolah semestinya memiliki perpustakaan, karena perpustakaan merupakan salah satu sarana dan fasilitas penyelenggaraan pendidikan yang sesuai dengan Standar Nasional Pendidikan, perpustakaan adalah salah satu standar sarana yang harus dipenuhi dalam suatu sekolah. Namun dengan berbagai alasan, pada kenyataan nya masih banyak sekolah yang tidak memiliki perpustakaan. Sebelum mengetahui arti dari perpustakaan sekolah terlebih dahulu kita akan mengetahui definisi dari perpustakaan secara umum.

Menurut IFLA (International of Library Associationsand Institutions)“Perpustakaan merupakan kumpulan bahan tercetak dan non tercetak dan atau sumber informasi dalam komputer yang tersusun secara sistematisuntuk kepentingan pemakai.”5

Menurut Sulistiyo Basuki yang dikutip oleh Wiji Suwarno dalam bukunya Dasar-dasar Ilmu Perpustakaan mengungkapkan bahwa perpustakaan6adalah sebuah ruangan, bagian dari sebuah gedung, ataupun gedung itu sendiri yang digunakan untuk menyimpan buku dan terbitan

5

http://www.ifla.org/VII/s11/pubs/school-guidelines.htm, diakses pada tanggal 15 April 2014, pkl 14.00

6

(25)

lainnya yang biasa disimpan menurut tata susunan tertentu untuk pembaca, bukan untuk dijual.

Selanjutnya mengenai perpustakaan sekolah Sesuai dengan Standar Nasional perpustakaan yang dibuat oleh Badan Perpustakaan Nasional RI yang ditetapkan pada tanggal 10-12 November 2011 di Bogor menyatakan bahwa perpustakaan sekolah adalah perpustakaan yang berada pada satuan pendidikan formal di lingkungan pendidikan dasar dan menengah yang merupakan bagian integral dari kegiatan sekolah yang bersangkutan danmerupakan pusat sumber belajar untuk mendukung tercapainya tujuan pendidikan sekolah yang bersangkutan.7

Perpustakaan sekolah juga sudah banyak didefinisikan oleh para ahli dengan berbagai sudut pandang yang berbeda. Menurut Sulistia dkk, dalam buku materi poko Manajemen Perpustakaan Sekolah Menyatakan bahwa perpustakaan sekolah adalah perpustakaan yang berada di sekolah dasar dan menengah.8

Sedangkan menurut Soetminah menyatakan bahwa perpustakaan sekolah adalah perpustakaan yang ada disekolah sebagai sarana pendidikan untuk mencapai pencapaian tujuan pendidikan prasekolah, pendidikan dasar, dan pendidikan menengah.9

Dari beberapa pengertian yang dipaparkan di atas, penulis dapat mengambil kesimpulan dengan mengacu pada UU no. 43 tahun 2007 tentang perpustakaan bahwa perpustakaan sekolah adalah perpustakaan yang memenuhi kebutuhan pendidikan, penelitian, pelestarian, informasi, dan rekreasi bagi para pemustaka di lingkungan sekolah baik sekolah dasar maupun sekolah menengah.

7

. Perpustakaan Nasional RI, Standar Nasional Perpustakaan (SNP), ( Jakarta, Perpustakaan Nasional RI, 2011)h. 2

8

Sulistia, dkk. Manajemen Perpustakaan Sekolah, ( Jakart: Universitas Terbuka, 2012 ), Cet – 2, h. 7

9

(26)

2. Pengertian Promosi Perpustakaan

Menurut Badollahi Mustafa, “promosi merupakan forum pertukaran informasi antara organisasi dengan konsumen dengan tujuan utama memberi informasi tentang produk atau jasa yang disediakan oleh organisasi, sekaligus membujuk konsumen untuk bereaksi terhadap produk atau jasa itu10”.

Sedangkan menurut Rizal Saiful Haq, “Promosi merupakan metode yang digunakan untuk menginformasikan, membujuk dan mengingatkan pemakai tentang institusi beserta sumber-sumber yang ada didalamnya dan juga layanan yang diberikan”11

.

Jika diperhatikan kedua pendapat diatas tentang pengertian promosi, ada persamaan asumsi bahwa tujuan promosi adalah untuk menginformasikan serta membujuk konsumen/pemakai terhadap jasa maupun produk yang diberikan oleh suatu institusi. Sehingga dengan adanya promosi, konsumen/pemakai dapat mengetahui serta memanfaatkan produk atau jasa yang diberikan oleh institusi tertentu. Yang dalam hal ini yang dimaksud adalah perpustakaan.

Maka dari itu perlu diadakanstrategi pemasaran/promosi perpustakaan dengan mempengaruhi faktor sosial psikologis pemakai dengan cara12:

a. Meningkatkan kebiasaan menggunakan perpustakaan;

b. Menunjukkan bagaimana perpustakaan dapat memenuhi kebutuhan individu mereka;

c. Berusaha mengubah pola pikir dan pola tindak pengguna dalam hal penggunaan perpustakaan, walaupun pekerjaan ini sangat berat tetapi

10

Badollahi Mustafa, Promosi Jasa Perpustakaan, (Jakarta: Universitas Terbuka Depdikbud, 1996) , h. 20

11

Rizal Saiful Haq, Pengantar Manajemen Perpustakaan, (Jakarta: UIN Syarif Hidayatullah Fakultas Adab dan Humaniora, 2006) , h. 171

12

(27)

sesungguhnya merupakan salah satu tugas dan tanggung jawab pustakawan.

Dan diasumsikan dalam masyarakat memiliki keterlibatan yang tinggi terhadap kategori pelayanan produk perpustakaan dan mempersepsikannya perlu adanya diferensiasi yang tinggi pula dalam kategori pelayanan produk perpustakaan. Unsur-unsur tingkat pengenalan promosi khalayak, yaitu:

1. Attention/perhatian 2. Interest/ketertarikan 3. Desire/keinginan 4. Action/tindakan, dan 5. Satisfy/kepuasan.

3. Layanan Promosi Perpustakaan

Pengertian layananpromosi dalam kamus lengkap bahasa indonesia adalah “perihal atau cara melayani, atau usaha melayani kebutuhan orang lain dengan memperoleh imbalan. Pelayanan dapat juga diartikan sebuah kemudahan yang diberikan sehubung dengan jual beli barang atau jasa”.13

Jadi, pelayanan merupakan seseorang atau organisasi untuk memberikan kemudahan terhadap orang lain dengan tujuan tertentu.

Pengertian layanan berkembang dari waktu ke waktu, hal ini sejalan dengan kebutuhsan manusia terhadap informasi yang terus meningkat. Pada awalnya yang dimaksud dengan layanan perpustakaan adalah “menawarkan semua bentuk koleksi yang dimiliki perpustakaan kepada pemakai yang datang ke perpustakaan dan meminta informasi yang di butuhkan. Saat ini perpustakaan secara aktif dan bahkan proaktif selalu menawarkan segala bentuk koleksi yang dimiliki kepada masyarakat yang dilayaninya”.14

Layanan adalah bentuk penawaran yang diberikan

13

Frista Artmanda W, Kamus Lengkap Bahasa Indonesia, (Jombang: Lintas Media, ), h, 716

14

(28)

perpustakaan kepada para pemakai atu pengguna melalui penyediaan koleksi bahan pustaka yang dimiliki perpustakaan tersebut.

Dalam kaitannya dengan perpustakaan, inti pekerjaan sebuah perpustakaan adalah memberikan pelayanan kepada para pengguna perpustakaan. Kualitas pelayanan perpustakaan mengacu kepada kebutuhan pemakai. Perpustakaan yang baik adalah perpustakaan yang dapat memberikan layanan kepada setiap pemakai atau pengguna perpustakaan secara tepat dan tepat sesuai tujuan yang ingin dicapa. Dengan demikian efektifitas pelayanan perpustakaan adalah tindakan yang diberikan pustakawan atau organisasi perpustakaan terhadap para pemakai atau pengguna perpustakaan secara tepat cepat dengan tujuan kenyamanan para pemakai atau pengguna perpustakaan.

4. Tujuan dan Tugas Promosi Layanan Perpustakaan

Menurut Sudariyah Nasution,tujuan promosi layanan perpustakaan adalah untuk menggairahkan minat baca serta menambah jumlah orang yang gemar membaca agar koleksi perpustakaan dapat dimanfaatkan secara maksimal.15

Tujuan promosi perpustakaan menurut Syihabuddin Qalyubi dkk (2003:260) adalah sebagai berikut:

a. Memperkenalkan fungsi perpustakaan kepada masyarakat;

b. Mendorong minat baca dan mendorong masyarakat agar menggunakan koleksi perpustakaan semaksimalnya dan menambah jumlah orang yang gemar membaca;

c. Memperkenalkan pelayanan dan jasa perpustakaan kepada masyarakat; d. Memberikan kesadaran masyarakat akan adanya pelayanan perpustakaandan menggunakannya, serta mengembangkan pengertian masyarakat, agar mendukung kegiatan perpustakaan;

e. Memasyarakatkan slogan ”tak kenal maka tak sayang”.

15

Darmono, Perpustakaan Sekolah (Pendekatan aspek Manajemen dan Tata Kerja),

(29)

Promosi perpustakaan pada dasarnya merupakan forum pertukaran informasi antara organisasi dan masyarakat dengan tujuan utama memberikan informasi tentang produk atau jasa yang disediakan oleh perpustakaan. Hasil dari promosi adalah tumbuhnya kesadaran masyarakat tentang pentingnya perpustakaan sebagai sumber informasi sampai tindakan untuk memanfaatkan layanan yang ada di perpustakaan. Sikap pustakawan secara langsung sangat mempengaruhi citra perpustakaan. Jika petugas perpustakaan menunjukkan kesan yang baik dalam memberi pelayanan kepada pemakai, maka ia telah melakukan promosi16.

Pustakawan atau petugas yang berwewenang atas perpustakaan merupakan satu kesatuan yang tidak bisa dipisahkan. Pengunjung akan merasa puas atau enjoy dengan layanan petugas perpustakaan. biasanya pengunjung akan bercerita kepada orang lain tentang perpustakaan, baik keadaan, koleksi, fasilitas yang ada maupun petugas. maka lama-kelamaan pengunjung akan terus bertambah. Hal tersebut dimaksudkan untuk mencari respon secara langsung dan cepat kepada pengguna atau calon pengguna dengan jalan memaksimalkan produk-produk dari sumber-sumber informasi yang ada dan disaimpaikan kepada penggunaan. Meskipun secara umum bentuk-bentuk promosi memiliki fungsi yang sama, tetapi bentuk-bentuk tersebut dapat dibedakan berdasarkan tugas-tugas khusus (bauran promosi)17.

Beberapa tugas-tugas antara lain: a. Personal Selling

Adalah komunikasi langsung (tatap muka) antara penjual dan calon pelanggan untuk memperkenalkan suatu produk kepada calon pelanggan dan membentuk pemahaman pelanggan terhadap produk-produk selungga mereka kemudian akan mencoba dan membelinya.

16

Shihabuddin, Qalyubi, dkk. Dasar– Dasar IlmuPerpustakaan dan Informasi,

Yogyakarta: Fakultas Adab, 2003, h. 263

17

(30)

b. Mass Selling

Merupakan pendekatan yang menggunakau media komunikasi untuk menyampaikan informasi kepada banyak dalam satu waktu. Biasanya terdapat periklanan dan Publikasi.

c. Promosi Penjualan

Merupakan bentuk promosi langsung melalui penggunaan berbagai insentif yang dapat diatur untuk merangsang pembelian produk dengan segera dan atau meningkatkan jumlah barang yang dibeli pelanggan. d. Public Relations (Hubungan Masyarakat)

Merupakan upaya komunikasi menyeluruh dari suatu perusahaan untuk mempengaruhi persepsi, opini, keyakinan, dan sikap berbagai kelompok terhadap perusahaan tersebut.

e. Direct Marketing

Merupakan sistem pemasaran yang bersifat interaktif. yang memanfaatkan satu atau beberapa media iklan untuk menimbulkan respon yang terukur dan atau transaksi di sembarang lokasi.

5. Kegiatan - Kegiatan Promosi Layanan Perpustakaan

Kegiatan –kegiatan promosi yang dapat dilakukan perpustakaan menurut Rizal Saiful Haq dapat dibagi menjadi empat bagian:18

a. Program/ event Khusus

Program dan event khusus yang dimaksud antara lain dalam hal ini terdiri dari:

1) Pengenalan perpustakaan kepada para siswa

2) Pameran atau display buku yang berada diperpustakaan sekolah 3) Presentasidan seminar atau pelatihan khusus yang diberikan. b. Sarana

Ada beberapa sarana promosi layanan yang dapat dibuat diperpustakaan itu sendiri seperti brosur, flyers, daftar bacaan atau

18

(31)

bibliografi laporan kegiatan (Newsletter), laporan tahunan, (annual Report), pembatas buku (bookmark), poster, jadwal kunjung perpustakaan, direktori perpustakaan, video, dan website perpustakaan sekolah.

c. Media

Kegiatan promosi dapat dilakukan dengan berbagai macam cara termasuk melalui media, seperti televisi (talkshow), radio, dan ulasan-ulasan tentang perpustakaan sekolah/ madrasah disuatu kolom surat kabar. Mungkin tidak semua aktifitas dapat dipromosikan melalui media semacam ini. Namun hal penting yang harus diingat adalah, bila perpustakaan media seperti diatas dalam menjalankan promosinya, terkadang perpustakaan harus mempersiapkan sejumlah dana untuk keperluan tersebut.

d. Pesan

Mungkin aktifitas promosi yang yang tidak menghabiskan dana adalah dengan menyampaikan pesan dan menunjukan tingkah laku yang baik kepada para pemakainya. Hal ini dapat diperoleh dengan selalu bersikap sopan dan ramah, membuat jam buka yang menyenangkan bagi siswa dan masyarakat sekolah/madrasah, selalu menyediakan kertas kecil dan pensil di dekat rak katalog, membuat perpustakaan itu benar-benar ditujukan secara khusus untuk para pengunjungnya, dan memberikan layanan informasi yang berkualitas.

6. Sistem Layanan Promosi

(32)

pengguna perpustakaan dalam menemukan koleksi yang dimiliki perpustakaan.

a. Layanan sistem tertutup

Pada sistem ini pemeakaian perpustakaan tidak diperbolehkan mencari dan menelusuri bahan pustaka yang dibutuhkan di ruang koleksi. Apabila ingin mencari buku harus melalui petugas perpustakaan. Layanan sistem tertutup adalah “sistem layanan perpustakaan yang tidak memungkinkan pemakai perpustakaan mengambil sendiri bahan pustaka di perpustakaan. Pengambilan bhaan pustaka harus melalui petugas perpustakaan, demikian juga dengan pengembangan bahan pustaka yang telah dipinjamnya.”19

Layanan sistem tertutup ini pihak perpustakaan tidak memberikan keleluasan kepada para pemakaiuntuk memilih, menelusuri, dan mengambil sendiri bahan pustaka yang dibutuhkan. Pemakai tidak dengan leluasa menggunakan koleksi bahan pustaka.

b. Layanan sistem terbuka

Layanan sistem terbuka adalah “sistem layanan yang memungkinkan para pengguna secara langsung dapat memilih, menemukan dan mengambil sendiri bahan pustaka dari jajaran koleksi perpustakaan. Pada sistem ini pemakaian perpustakaan dapat melakukan browsing bahan pustaka dari jajaran koleksi.”20

Layanan sistem terbuka ini merupakan layanan yang membuat para pemakai perpustakaan dapat leluasa menggunakan koleksi bahan perpustakan yang dibutuhkan.

7. Ruang Lingkup Layanan Perpustakaan

Sebagai sebuah unit kerja, perpustakaan terdiri dari beberapa bagian seperti penggandaan bahan pustaka, pengelolaan bahan pustaka, dan bagian layanan pustaka. Bahan layanan selalu berhubungan dengan

19

Darmono, Manajemen dan Tata Kerja Perpustakaan Sekolah, h. 137-138

20

(33)

pemakaian dan merupakan ujung tombak dari setiap kegiatan perpustakaan.

Layanan peprustakaan berkembang dari waktu ke waktu, hal ini sejalan dengan berkembangnya kebutuhan manusia terhadap informasi yang terus meningkat. Pada awalnya yang dimaksud dengan layanan perpustakaan adalah menawarkan semua bentuk koleksi yang dimiliki perpustakaan kepada pemakai yang datang ke perpustakaan dan meminta informasi yang dibutuhkannya. Pada masa itu layanan perpustakaan bersifat pasif. Orientasi yang bersifat pasif ini mulai banyak ditinggalkan oleh perpustakaan. Saat ini perpustakaan secara aktif dna bahkan proaktif selalu menawarkan segala bentuk koleksi yang dimiliki kepada masyarakat yang dilayaninya.

Dari uraian di atas dapat diketahui hakikat layanan perpustakaan adalah memberikan informasi kepada pemakai perpustakaan tentang segala bentuk informasi yang dibutuhkan pemakai perpustakaan, baik untuk dimanfaatkan di tempat ataupun untuk di bawa pulang untuk digunakan di luar perpustakaan.21

8. Tujuan dan Fungsi Layanan Perpustakaan

Perpustakaan adalah pelayanan. Pelayanan adalah keksibukan. Bahan-bahan pustaka harus sewaktu-waktu tersedia bagi mereka yang

memerlukannya.”22

.Jelas bahwa perpustakaan adalah pelayanan. Tidak ada perpustakaan jika tidak ada pelayanan. Karena itu perpustakaan di identikan dengan pelayanan .Agar tangkap terhadap kepentingan penggununya, perpustakaan harus menyediakan bahan pustaka yang sewaktu-waktu di perlukan. Kegiatan menyediakan bahan pustakainilah yang menjadi profesi seorang pustakawan. Penting atau tidaknya

21

Darmono, Manajemen dan Tata Kerja perpustakaan sekolah,(Jakarta: PT Gasindo, 2007), h.134

(34)

perpustakaan tergantung pula pada kemampuan untuk menyediakan bahan pustaka secara tepat dan akurat.

Fungsi pelayanan perpustakaan tidak boleh menyimpang dari tujuan perpustakaan itu sendiri. Perpustakaan harus dapa memberikan informasi kepada pengguna, memberikan kesempatan kepada pengguna untuk mengadakan penelitian, yaitu fungsi informasi. Selanjutnya, perpustakaan juga memberikan kesempatan kepada pembacanya untuk mengadakan rekreasi. Dengan membaca novel, pembaca dapat terhibur, begitu pula dengan mendengarkan musik dan menonton video.

a. Tujuan Pelayanan Perpustakaan

Tujuan perpustakaan memberikan pelayanan kepada para pembaca, agar bahan pustaka yang telah diolah dan dikumpulkan dengan baik dapat sampai ketangan pembaca, bahan-bahan pastaka yang dikumpulkan terutama dimaksudkan agar dapat dipakai oleh pengguna.sedangkan maksud diadakan pengolahan yaitu untuk mempermudah pencarian suatu bahan pustaka sesuai yang di kehendaki pengguna.

Bahan pustaka yang banyak tetapi tidak di pakai oleh siapapun dengan alasan apapun, merupakan kekeliruan besar. Perpustakaan yang tidak di datangi oleh para pembaca adalah perpustakaan sakit. Karena itu harus di usahakan agar para pengguna memakai bahan pustaka di perpustakaan. Usaha ini misalnya, dilakukan dengan promosi jasa perpustakaan, maksud diadakan promosi yaitu agar para pengguna tahu tentang bahan apa saja yang dimiliki oleh perpustakaan, fasilitas apa saja yang diberikan oleh perpustakaan, dan saat mana dapat dating keperpustakaan. Semua ini harus dituangkan pada lembaran kertas, kemudian disebarkan dalam bentuk brosur atau pamphlet, atau disampaikan secara lisan, tetapi berdasarkan yang tertulis di brosur.

(35)

tetapi juga dikerjakan oleh Negara yang sudah memiliki perpustakaan maju. Karna membaca di perpustakaan juga menjadi masalah di Negara maju, mereka yang sudah melek huruf,lulus dari pendidikan menengah, berangsur-ansur menjadi “buta huruf” karena mereka tidak mau membaca lagi. Mereka lebih suka bermabuk-mabukan dimalam minggu yang panjang di bar/diskotik atau tempat hiburan yang tersedia di mana-mana. Maka Negara yang di maksud dalam keadaan bahaya, seperti yang di laporkan oleh mentri pendidikan AS tahun 1983, “The nation at risk” kalau sudah demikian yang di minta untuk membenahi tidak ada lain kecuali para pustakawan.

b. Fungsi Pelayanan Perpustakaan

Fungsi pelayanan perpustakaan adalah mempertemukan pembaca dengan bahan pustaka yang merekaminati. Harus diusahkan agar perpustakaan menyelenggarakan kegiatan yang membuat pembaca senang dating keperputakaan. Missal diskusi atau pertunjukan film untuk menambah pengetahuan pembaca. Perpustakaan harus berani bersusah payah mencarikan bahan pustaka yang di kehendaki oleh pengguna walaupun harus meminjam keperpustakaan lain. Misalnya perpustakaan mencarikan artikel keperpustakaan lain di dalam negeri, bahkan kalau perlu di perpustakaan lain di luar negeri.

Pada perpustakaan khusus, perpustakaan perguruan tinggi, atau perpustakaan nasional, mencarikan artikel seperti ini merupakan kewajiban yang tidak dapat di tolak, umumnya perpustakaan penelitian menyediakan indek dan abstrak untuk para peneliti, sehingga mereka memperoleh informasi mutakhir, yaitu bahan apa saja yang telah terbit di bidangnya baik di dalam maupuun di luar negri. Pada zaman informasi dan globalisasi ini, masalah jarak bukanlah suatu yang menghalangi untuk memperoleh dokumen.

(36)

tersedia, baik fisik maupun non fisik. Dengan membaca kita akan berpikir, mengikuti logika yang di berikan oleh pengarang. Karna pandai berlogika dan kaya pengalaman yang di peroleh dari bacaan, kita menjadi cerdas. Dengan demikian dalam mengikuti berbagai masalah, kita akan tau cara memecahkannya.23

B.Minat Baca

1. Pengertian Minat Baca

Minat baca menurut Farida Rahim, ialah keinginan yang kuat disertai usaha-usaha sesorang untuk membaca. Orang yang mempunyai minat baca yang kuat akan diwujudkannya dalam kesediannya untuk mendapat bahan bacaan dan kemudian membacanya atas kesadarannya sendiri.

Minat baca menurut darmono merupakan “kecenderungan jiwa yang mendorong seseorang berbuat sesuatu terhadap membaca”. Minat baca ditunjukan dengan keinginan yang kuat untuk melakukan kegiatan membaca.24

Membandingkan kedua definisi tentang minat baca diatas sebenarnya keduanya memiliki pandangan yang sama tetang minat baca dimana dua-duanya menitik beratkan pada pernayataan “keinginan dan usaha seseorang untuk membaca”. Namun dalam hal ini penulis lebih condong kepada definisi yang dikemukakan oleh Farida Rahim, karena menurut penulis definisi inilah yang nantinya dapat menjawab masalah penelitian penulis.

2. Faktor yang Mempengaruhi Minat Baca

Secara umum, ada dua faktor yang mempengaruhi tinggi rendahnya minat baca siswa yaitu faktor internal dan faktor eksternal.

23

http://fedri-hidayat.blogspot.com/2009/12/fungsi-dan-tujuan-layanan-perpustakaan.html, artikel ini diakses pada hari sabtu, 28 Desember 2013 pukul 10.15

24

(37)

faktor internal adalah faktor yang berasal dari dalam diri siswa, seperti pembawaan, kebiasaan, dan ekspresi diri. Sementara faktor eksternal adalah faktor – faktor yang berasal dari luar diri siswa atau faktor lingkungan, baik dari lingkungan keluarga, tetangga, maupun lingkungan sekolah. Faktor eksternal ini lah yang mempengaruhi adanya motivasi, kemauan,dan kecengderungan untuk selalu membaca.

Perpustakaan sekolah merupakan faktor pendorong dari luar dalam menumbuhkan minat baca siswa.

Lebih lanjut Madjito menjelaskan bahwa terdapat faktor- faktor internal dan eksternal yang mempengaruhi pembinaan minat baca di dalam perpustakaan, antara lain;

a. Faktor internal

1) Kurangnya tenaga pengelola perpustakaan

Jumlah pengelola perpustakaan baik yang berpredikat pustakawan, yang berpendidikan jurusan perpustakaan maupun tenaga struktural masih jauh dari yang diharapkan.

2) Kurangnya dana pembinaan minat baca

Meskipun para pengelola perpustakaan menyadari bahwa pembinaan minat baca merupakan salah satu tugas tanggung jawab, namun banyak diantaranya yang terbentur pada keterbatasan dana.

3) Terbatasnya bahan pustaka

Ketebatasan bahan pustaka ini bukan hanya sekedar jumlah dan variasinya yang belum memenuhi kebutuhan pengguna jasa perpustakaan, tetapi juga terbatasnya mutu bahan pustaka yang dilayankan di perpustakaan.

4) Kurang bervariasinya jenis layanan perpustakaan

(38)

5) Terbatasnya ruangan perpustakaan

Banyak perpustakaan yang yang ruangannnya belum diengkapi dengan ruangan-ruangan seperti: ruang baca, ruang pemutaran film, ruang serbagu dan lain-lain.

6) Terbatasnya perabot dan peralatan perpustakaan

Banyak peppustakaan yang belum memiliki peralatan yang dapat mendukung pembinaan minat baca seperti: proyektor, mesin potokopi.

7) Kurang sentralnya lokasi perpustakaan

Banyak perpustakaan yang kurang menarik pengunjung karena letaknya tidak strategis.

8) Kurangnya promosi /pemasyarakatan perpustakaan.

9) Kurangnyapromosi/pemasyarakatan perpustakaan menyebabkan tidak banyak anggota perpustakaan memanfaatkan jasa layanan perpustakaan.

b. Faktor eksternal

1) Kurangnya partisipasi pihak–pihak yang terkait dengan pembinaan minat baca hal ini tampak antara lain, di lingkungan keluarga banyak orang tua yangkurang memperhatikan pengembangan minat baca anak-anaknya.

2) Kurang terbinanya jaringan kerja sama pembinaan minat baca anat perpustakaan belum banyak upaya dilakukan untuk menggiatkan jaringan kerjasama.

3) Sektor swasta belum banyak menunjang pembinaan minat baca seperti industri, perushaan serta usaha bisnis lainnya belum banyak berpartisispasi dan melibatkan diri dalam pembinaan minat baca baik bagi pegawainya maupun masyarakat sekitarnya. 4) Belum semua penerbit berpartisipasi dalam pembinaan minat

(39)

5) Belum semua penulis berpartisipasi dalam pembinaan minat baca yang ditulis mereka terutama yang diperkirakan laris dipasaran.25

3. Beberapa Usaha Untuk Menarik Minat Baca

Sudarnoto Abdul Hakim dalam bukunya perpustakaan sebagai center for learning society dikutip dari Bunata, Murni bahwa ada beberapa usaha untuk menarik minat baca diantaranya adalah:

a. Mengadakan acara yang tidak langsung berkaitan dengan buku, karena diadakannya di perpustakaan maka diharapkan anak-anak akan tertarik melihat-lihat dan akhirnya membaca buku, misalnya:

1) Pemutaran film/video untuk remaja di perpustakaan

2) Menyelenggarakan lomba, permainan catur, kuis dan lainnya 3) Menyelenggarakan kelas pekerjaan tangan, membuat berbagai

prakarya.

4) Menyelenggarakan kelas seni: musik, tari, drama, dan nyanyi. 5) Menyelenggarakan kelas lukis, pameran, dan lain sebagainya. b. Mengadakan acara yang langsung berhubungan dengan buku

1) Mengumumkan kepada siswa buku-buku yang mungkin menarik perhatian perhatian mereka.

2) Buatlah daftar buku-buku yang dianjurkan kepada siswa sebagai bahan bacaan.

3) Membaca cerita,dimulai dari guru atau kita undang ahli cerita (pendongeng) untuk bercerita yang asal cerita tersebut bersumber dari buku. Tidak seluruh buku diceritakan, cukup bagian pertama yang menarik, sisanyadianjurkan anakmeneruskan untuk membacanya. Tentu saja buku yang dianjurkan tersebut tersedia di perpustakaan.

4) Kegiatan yang membicarakan buku yang menyangkut buku pelajaran. Buku pelajaranitu ada dua macam: yang tercantum dalam kurikulum termasuk buku wajib harus dibaca dan yang

25

(40)

tidak tercantum dalam kurikulum tetapi sebagai buku penunjang, buku-buku tersebut sebaiknya tersedia dalam perpustakaan untuk menambah wawasan anak-anak dalam mempelajari suatu ilmu. 5) Belajar bersama. Murid diberikan sebuah buku pelajaran dan

masing-masing murid diberi tugas untuk meringkas bab-bab yang telah ditentukan oleh guru da hasil ringkasan mereka diceritakan di kelas.

6) Mengadakan kegiatan penelitian kecil-kecilan untuk meningkatkan rasa ingin tahu dan menyalurkan kreatifitas anak-anak. Diberikan kesempatan kepada anak-anak untuk membuat tulisan tentang topik yang mereka sukai. Pada kesempatan ini pula mereka diajarkan bagaimana cara menulis apa yang diketahui dari hasil yang telah mereka baca. Tentu tidak lupa dengan bimbingan guru.

7) Mungundang para ahli untuk berceramah ringan dengan topik menariktentang kehidupan para tokoh misalnya. Dimana dia juga menganjurkan buku-buku yang menarik selain buku yang diceramahkan tersebut.

8) Mengadakan pameran buku secara teratur, misalnya bila ada buku-buku baru. Pameran dihubungkan dengan hari-hari besar dan topiknya disesuaikan.

9) Mengadakan lomba membuat buku sendiri mengenai suatu topik tertentu yang bersumber dari koran, majalah, buku, kliping dan sebagainya.

10) Kegiatan berdarmawiasata, misalnya ke kebun binatang, untuk melihat-lihat binatang yang pernah dibaca dari buku-buku26.

26

(41)

4. Peran Perpustakaan Dalam Membina Minat Baca

Selanjutnya Darmono mengulas tentang beberapa peran perpustakaan dan hal-hal yang dapat dilakukan oleh perpustakaan dalam membina minat baca disekolah yang tertuang sebagai berikut:

a. Memilih bahan bacaan yang menarik bagi pengguna perpustakaan (pemustaka)

b. Menganjurkan berbagai cara penyajian pelajaran (disekolah) dikaitkan dengan tugas-tugas di perpustakaan.

c. Memberikan berbagai kemudahan dalam mendapatkan bacaan yang menarik untuk pengguna perpustakaan.

d. Memberikan kebebasan membaca secara leluasa kepada pemakai perpustakaan. Ini dimaksudkan untuk memotivasi anak dalam mencari dan menemukan sendiri bacaan yang sesuai dengan minatnya. Cara ini sekaligus juga dapat menumbuhkan kebiasaan anak untuk melakukan penelusuran bahan bacaan yang diminatnya.

e. Perpustakaan perlu dikelola dengan baik agar pemakai merasa betah dan kerasan berkunjung ke perpustakaan. Pengelolaan ini tentunya meliputi semua aspek mulai dari SDM sampai pada anggaran, dan koleksi yang disajikan sampai pada tata rauang perpustakaan.

f. Perpustakaan perlu melakukan berbagai promosi kepada masyarakat berkaitan dengan pemanfaatan perpustakaan dan berkaitan dengan peningkatan minat baca dan kegemaran membaca siswa.

g. Menambah kesadaran dalam diri pemakai perpustakaan bahwa membaca sangat penting dalam kehidupan, terutama dalam mencapai keberhasilan sekolah.

(42)

Kegiatan ini dilakukan secara rutin setiap tahun sekitar bulan Mei bertepatan dengan Bulan Buku Nasional.

i. Mengaitkan bulan Mei setiap tahun sebagi bulan buku nasional. Dalam kesempatan ini perpustakaan bisa melakukan pameran buku atau kegiatan lain yang menunjang bulan buku nasional.

j. Memberikan penghargaan kepada siswa yang paling banyak meminjam buku diperpustakaan dalam kurun waktu tertentu misalnya setiap catur wulan atau sekali dalam satu tahun.27

C. Hasil Penelitian Yang Relevan

Yuli rohmiati dengan judul pengaruh promosi layanan perpustakaan melalui gemar membaca siswa. Pengaruh yang didapat dari promosi perpustakaan melalui kegiatan gemar membaca terhadap layanan perpustakaan 76% sedangkan sisanya sebesar 24% dipengaruhi faktor lain yang tidak diteliti dan sebagian besar responden menyatakan bahwa promosi layanan perpustakan melalui kegiatan gemar membaca perpustakaan.28

Khoironi judul pengaruh program promosi perpustakaan dengan minat baca siswa di MTs Pembangunan Jaya terdapat pengaruh yang lemah dengan nilai korelasi 0,318.Berdasarkan hasil perhitungan data penelitian yang diperoleh dapat diketahui bahwanilai mean (rata-rata) variabel program promosi perpustakaan adalah 45,92 maka hal ini berarti tingkat implementasi program perpustakaan sekolah berada pada taraf sedang. Sedangkan nilai mean (rata-rata) dari variabel Minat Baca siswa adalah 32,30 hal ini berarti tingkat minat baca siswa di MTs Pembangunan jaya berada pada taraf rendah.koefisien korelasi menunjukan bahwa kontribusi program perpustakaan sekolah terhadap minat baca siswa adalah sebesar 10.29

27

Darmono, Perpustakaan Sekolah (Pendekatan aspek Manajemen dan Tata Kerja, h. 220-221

28

Yuli Rohmiati “Pengaruh Promosi Layanan Perpustakaan Melalui Gemar Membaca Siswa”, Skripsi Universitas Diponogoro, Semarang, 2011, tidak dipublikasikan.

29

(43)

D. Kerangka Berpikir

Promosi merupakan metode yang digunakan untuk menginformasikan, membujuk dan mengingatkan pemakai tentang perpustakaan beserta sumber-sumber yang ada didalamnya dan juga layanan yang diberikan.

Minat baca menurut Farida Rahim, ialah keinginan yang kuat disertai usaha-usaha sesorang untuk membaca. Orang yang mempunyai minat baca yang kuat akan diwujudkannya dalam kesediannya untuk mendapat bahan bacaan dan kemudian membacanya atas kesadarannya sendiri.

Kegiatanpromosi yang dilakukan :

1. Memperbanyak koleksi buku perpustakaan baik dari jenis buku pelajaran, koran, dan majalah sesuai dengan kebutuhan para pengguna perpustakaan agar dapat menambah wawasan dan informasi.

2. Menyelenggarakan event khusus seperti pengenalan perpustakaan kepada para siswa, pameran buku yang berada di dalam perpustakaan sekolah dengan menyebaran brosur kepada para siswa siswi yang datang keperpustakaan dan disekitar sekolahan.

3. Menata ruang perpustakaan dengan baik, mudah diakses, dan ditunjang dengan fasilitas yang lengkap dengan manajemen perpustakaan yang baik. 4. Menyediakan jadwal kunjungan perpustakaan, memberi pembatas pada

setiap buku, dan ada juga website perpustakaan

5. Bersikap sopan dan ramah, selalu menyediakan kertas kecil dan pensil didekat rak katalog, membuat perpustakaan sekolah ini benar-benar ditunjukan untuk para perpustakaan dan memberikan segala informasi yang dibutuhkan dan berkualitas.

Hasildarikegiatanpromosi yang dilakukanterhadapminatbacasiswa: 1. Banyaksiswa yang berkunjungkeperpustakaan

2. Meningkatnyaminatbacasiswa

Promosi Layanan Jasa Perpustakaan

(VariabelBebas)

Minat Baca Siswa

(44)

3. Terwujudnyasiswa yang gemarmembaca

4. Dapatmenambahwawasansiswadarimembaca di perpstakaan 5. Menumbuhkanmotivasisiswadalammembaca

Dari keterangan di atas dapat dilihat bahwa dengan adanya promosi layanan jasa perpustakaan yang memuaskan dan penyediaan kebutuhan pengguna perpustakaan yang sesuai kebutuhan, maka dapat memberikan manfaat kepada para siswa yang pada akhirnya dapat meningkatkan minat baca siswa.

E. Hipotesis

Hipotesis adalah jawaban sementara yang sifatnya bisa benar atau salah, maka untuk itulah diperlukan penelitian.Jadi berdasarkan kerangka berfikir hipotesa yang diajukan penulis sementara ini adalah untuk benar atau tidaknya dugaan sementara penulis mengenai pengaruh promosi layanan jasa perpustakaan terhadap minat baca siswa di SMA Negeri 3.

Dalam penulisan skripsi ini, penulis mengajukan hipotesa sebagai berikut:

Hi :Promosi layanan jasa perpustakaan berpengaruh pada peningkatan minat

baca siswa.

Ho : Promosi layanan jasa perpustakaan tidak berpengaruh pada peningkatan

(45)

28

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Waktu dan Tempat Penelitian

[image:45.595.118.515.205.740.2]

Waktu Penelitian yang dilaksanakan pada bulan Mei sampai September2014. Tempat yang dijadikan sebagai objek penelitian skripsi ini adalah SMA Negeri 3 Tangerang, yang beralamat di Jl. KH. Hasyim Ashari No. 06, Kecamatan Pondok Aren, Kab/Kota Tangerang Selatan, Provinsi Banten. Penelitian ini akan dilakukan selama kurang lebih 3 bulan. Alasan penulis memilih sekolah ini sebagai tempat penelitian karena sekolah SMA Negeri 3 merupakan salah satu sekolah yang bagus dan unggulan di Kota Tangerang Selatan.

Tabel 3.1

Kegiatan Penelitian di SMA Negeri 3 Tangerang

Tanggal Kegiatan

10 Mei Observasi awal

17 Mei Izin penelitian di SMA Negeri 3 Tangerang 15 Juni Uji Coba Instrumen Penelitian

(46)

B. Pendekatan dan Metode Penelitian

Pendekatan yang gunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kuantitatif, penelitian kuantitatif yaitu penelitian yang menuntut perencanaan yang matang untuk menentukan tempat, partisipan, dan memulai pengumpulan data. Rencana ini bersifat emergent atau berubah dan berkembang sesuai dengan perubahan hasil temuan dilapangan.30

Adapun Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian deskriptif (descritive research).31 yaitu suatu metode penelitian yang ditujukan untuk menggambarkan fenomena-fenomena yang ada, yang berlangsung pada saat ini maupun atau saat yang lampau. Penelitian ini tidak mengadakan manipulasi tetapi menggambarkan suatu kondisi apa adanya.

Dengan demikian melalui pendekatan dan metode tersebut penulis dapat melihat secara langsung dan menggambarkan secara singkat tentangpengaruh promosi layanan jasa perpustakaan sebagai variabel 1 terhadap minat baca siswa sebagai variabel 2.

C. Populasi dan Sampel

Populasi adalah keseluruhan objek penelitian32. Sedangkan sampel adalah bagian atau wakil populasi yang diteliti.33

Jumlah sampel tersebut berdasarkan pendapat Arikunto Suharsimi yang menyatakan apabila subjeknya kurang dari 100 lebih baik diambil semuanya, tetapi jika jumlahnya subjeknya besar, dapat diambil antara 10 – 15 % atau 20 -25 % atau lebih tergantung setidaknya-tidaknya:

1. Kemampuan peneliti dilihat dari waktu, tenaga dan dana

30

Nana Syaodih Sukmadinata, Metode Penelitian Pendidikan (Penelitian Memberikan Deskripsi, Eksplanasi, Prediksi, Inovasi Dan Juga Dasar-Dasar Teoritis, Begi Pengembangan Pendidikan), (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2012)

31

Nana Syaodih Sukmadinata, MetodePenelitianPendidikan, ( Bandung: PT Renaja Rosdakarya, 2010) Cet – 10, h. 54

32

Arikunto, Prosedur Penelitian, suatu pendekatan praktek, (Jakarta: Rineka Cipta, 2010). Cet-10, h. 130

33Ibid .

(47)

2. Sempit luasnya wilayah pengamatan dari setiap subjek, karena hal ini menyangkut banyak sedikitnya data

3. Besar kecilnya resiko yang ditanggung oleh peneiti.34

Populasi dalam penelitian ini adalah siswa/i SMA Negeri 3 yang berjumlah431 siswa. Kemudian sampel yang diambil dalam penelitian ini adalah 15% dengan perhitungan 15% x 431 = 64,65 siswa, kemudian untuk mempermudah perhitungan penulis bulatkan menjadi 65 siswa. penulis menggunakan teknik random yaitu pemilihan sampel dimana setiap unit populasi memiliki kesempatan yang sama untuk dipilih menjadi sampel.

D. Teknik Pengumpulan Data

Dalam penelitian yang akan dilaksanakan ini, agar dapat diperoleh data yang aktual dilapangan, maka penulis menggunakan teknik pengumpulan data sebagai berikut:

1. Angket atau Kuesioner

Kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pertanyaan tertulis kepada responden untuk dijawabnya35

2. Observasi

Observasi yang akan dilakukan evaluator dalam penelitian guna mendapat data, dengan melihat secara langsung untuk mengetahui keadaan sebenarnya disekolah sebagai objek penelitian

3. Wawancara

Wawancara atau interviu merupaka salah satu bentuk teknik pengumpulan data yang ditujukan untuk memperoleh data dari individu dilaksanakan secara individual.36

Wawancara yang dilakukan dalam penelitian ini yaitu dalam bentuk wawancara terbuka yang ditujukan pada kepala sekolah, dan pengelola

34

Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek, h. 134

35

Sugiono, Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D (Bandung: Alfabeta, 2011), Cet-12, h. 199

36

(48)

perpustakaan sebagai sumber informasi. Dan informasi yang diharapkan peneliti dari responden diatas adalah informasi mengenai pelaksanaan promosi diperpustakaan sekolah.

4. Studi Dokumentasi

[image:48.595.112.515.113.739.2]

Studi dokumentasi merupakan suatu teknik pengumpulan data dengan menghimpun dan menganalisis dokumen-dokumen, baik dokumen tertulis, gambar mapun elektronik.37

Dalam teknik ini peneliti berharap mendapatkan data yang bersifat dokumentasi yang dibutuhkan dalam penelitian ini baik dalam bentuk arsip, poto-poto dan lain-lain.

E. Teknik Pengolahan Data

Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan teknik pegolahan data sebagai berikut:

1. Proses Editing

Dalam proses ini penulis memeriksa kembali data yang sudah terkumpul yang diperoleh dilapangan untuk memastikan kelengkapan dan keabsahan data yang diperlukan dalam penelitian, sehingga terhindar dari kesalahan atau kekeliruan dalam mendapatkan informasi demi mendapatkan data yang akurat.

2. Skoring

Scoring merupakan tahap pemberian skor terhadap butir-butir pertanyaan yang terdapat dalam angket dan setiap pertanyaan dalam angket terdapat empat alternatif jawaban yang harus dipilih responden. Dalam menentukan scoring hasil penelitian untuk pertanyaan masing-masing, jawaban diberi nilai sebagai berikut:

Sangat setuju (SS) = 4 Setuju (S) = 3 Kurang setuju (KS) = 2 Tidak setuju (TS) = 1

37Ibid

(49)

3. Proses Tabulating

Teknik pengolahan data selanjutnya yaitu proses tabulating, dimana dalam proses ini penulis mentabulasikan dan memindahkan jawaban-jawaban responden kedalam tabel untuk penarikan sebuah kesimpulan. Adapun data yang diperoleh dari hasil wawancara diolah tanpa menggunakan daftar tabulasi dan angka prosentase. Dalam hal ini penulis mendeskripsikan data tersebut secara sistematis, logis dan bermakna kemudian dipadukan dengan data yang diperoleh melalui angket.

F. Instrumen Penelitian

Instrumen yangdigunakan untuk mengumpulkan data dalam penelitian ini terdiri atas dua jenis, yaitu:

1. Uji Validitas

Uji validitas yang digunakan dalam penelitian ini adalah validitas konstruk (Construct Validity). Merupakan yang terluas cakupannya dibandingkan dengan validitas lainnya, karena melibatkan banyak prosedur termaksuk validitas isi dan validitas kriteria. Uji validitas digunakan rumus korelasi Product Moment sebagai berikut:

=√[ ∑ ∑ ∑ ∑ ∑ ][ ∑ ∑ ]

Dimana: = koefisien korelasi suatu butir/item N = jumlah subyek

X = skor suatu butir/item

Y = skor total (Arikunto, 2005: 72)

Nilai r kemudian dikonsultasikan dengan rtabel (rkritis). Bila r hitung

dari rumus di atas lebih besar dari rtabel maka bukti tersebut valid, dan

(50)

2. Uji Reabilitas

Dalam menguji reabilitas di gunakan uji konsistensi internal denggan menggunakan rumusAlpha Cronbach sebagai berikut:

r11 =

Keterangan:

r11 = Reabilitas Instrumen

k = Banyaknya Butir Pertanyaan/ Banyaknya Soal

∑ = Jumlah Variasi Butir/Item = Varian Total

Kriteria suatu instrumen penelitian dikatakan reliabel dengan menggunakan teknik ini, bila koefisiensi reabilitas (r11) > 0,6.Untuk

memudahkan dalam mencari uji reabilitas, maka peneliti juga menggunakan SPSS versi 20.

G. Teknik Analisa Data

Setelah melalui tahapan pengolahan data, tahap selanjutnya yang penulis lakukan adalah menganalisa data, dengan perhitungan terhadap data yang sudah diberi skor. Dalam penelitian ini penulis menggunakan rumus statistik persentasi, yaitu:

Persentasi perhitungan yang dilakukan untuk mengetahui besar kecilnya tigkat keberhasilan program perpustakaan dalam meningkatkan minat baca siswa di SMA Negeri 3. Angka persentase di peroleh dengan cara frekuensi jawaban di bagi jumlah responden yang dikalikan 100 % dengan rumus statistik persentasi sebagai berikut:

Keterangan :

P = Angka Prosentasi Jawaban

F = Frekuensi Jawaban Reponden (jumlah jawaban responden) P = F x 100 %

(51)

N =Jumlah frekuensi (Number of Cases ) / Banyaknya Responden (sampel)

100 % = Bilangan tetap (rumus prosentase)38

[image:51.595.115.517.204.695.2]

Dan selanjutnya menentukan nilai mean (rata-rata) dari tabel yang telah dibuat sebelumnya dengan menggunakan sofwere SPSS, setelah itu langkah selanjutnya adalah mengkonsultasikan nilai tersebut dengan tabel berikut:

Tabel 3.2

Pengaruh promosi layanan jasa perpustakaan dan minat baca siswa

No Skor Keterangan

1. 76-100 Tinggi

2. 36 – 75 Sedang

3. 0- 35 Rendah

Adapun teknik analisa data selanjutnya yakni menganalisis tingkat korelasi antara kedua variabel (Variable X dan Y), penulis menggunakan rumus korelasi product moment sebagai berikut:

=√[ ∑ ∑ ∑ ∑ ∑ ][ ∑ ∑ ]

Keterangan :

: Angka indek korelasi “r” Product Momen

: Number of Cases

∑ : Jumlah hasil perkalian x dan y.

∑ : Jumlah seluruh skor x

∑ : Jumlah seluruh skor y.39

38

Anas Sudiyono, Pengantar Statistik Pendidikan, (Jakarta : PT Raja GrafindoPersada, 2005), h. 43

39Ibid.

(52)

H. Interpretasi Data

Kemudian setelah menganalisis hubungan antara kedua variabel diatas, penulis memberikan interpretasi terhadap angka indeks “r” product moment serta menarik kesimpulan yang dilakukan dengan dua cara:

1) Memberikan interpretasi secara sederhana yaitu dengan membandingkan hasil penelitian dengan angka indeks korelasi “r” product moment.

2) Memberikan interpretasi dengan cara berkonsultasi pada tabel besarnya nilai “r” product momen, dengan langkah sebagai berikut:

a. Merumuskan hipotesis alternatif (Ha) dan hipotesis nihil (Ho).

b. Menguji kebenaran dari hipotesis yang telah dirumuskan atau diajukan dengan cara membandingkan besar nilai “r” yang diperoleh dari hasil perhitungan dengan nilai “r” yang terdapat pada tabel indeks product moment, dengan terlebih dahulu mencari derajat bebas (db) atau degree freedomnya (df) dengan rumus:

Df = N – nr Keterangan:

Df = derajat kebebasan N = Number of Cases

(53)
[image:53.595.116.531.196.577.2]

Tabel 3.3

Interpretasi Secara Sederhana Terhap Angka Indeks Korelasi “R” Product Moment40

Besarnya nilai “r” product moment (rxy)

Interpretasi

0,00 – 0,20

Antara Variabel X dan Variabel Y terdapat korelasi, akan tetapi korelasi ini sangat lemah atau sangat rendah sehingga korelasi tersebut dia

Gambar

Tabel 3.1 Kegiatan Penelitian di SMA Negeri 3 Tangerang
gambar mapun elektronik.37
Tabel 3.2 Pengaruh promosi layanan jasa perpustakaan dan minat baca
Tabel 3.3
+7

Referensi

Dokumen terkait

Lotus birth , atau nonseverance umbilical , adalah praktek meninggalkan tali pusar terpasang dengan baik ke bayi dan plasenta , tanpa pemegang atau memutuskan, dan memungkinkan

11 Tahun 2012 bahwa pidana penjara bagi anak adalah ½ pidana penjara orang dewasa, maka untuk pidana pencurian yang dilakukan bagi anak paling lama adalah 2

Bapak dan Ibu serta keluarga dirumah yang telah memberi ruang dan. kasih sayangnya

Dalam perkembangannya hingga tahun 1990-an, Sapi memiliki nilai penting dalam sistem ekonomi petani // Fungsi tersebut masih kental hingga sekarang meski mengalami pergeseran

(2) Penahanan dilakukan dengan menerbitkan Berita Acara Penahanan. apabila setelah batas waktu yang ditetapkan,Sertifikat Sanitasi tidak dapat dipenuhi, terhadap karkas

Hasil penelitian ini yaitu dampak dari kemiskinan adalah tingkat pendidikan yang rendah, ini dikarenakan pendidikan itu membutuhkan biaya yang tidak sedikit, dan pasti

Wayang Orang Ngesti Pandowo dahulu menjadi trademark Kota Semarang , namun sekarang sudah tidak dikenal oleh masyarakat khususnya para pemuda yang malah.

The students have to memorize all of the material including the vocabulary given by the teacher in long term memory, but forgetting is a common problem