• Tidak ada hasil yang ditemukan

Analisis proses sistem informasi administrasi keuangan PDAM Kabupaten Kebumen : laporan praktek kerja lapangan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Analisis proses sistem informasi administrasi keuangan PDAM Kabupaten Kebumen : laporan praktek kerja lapangan"

Copied!
74
0
0

Teks penuh

(1)

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Praktek Kerja Lapangan

Dewasa ini persaingan perusahaan semakin meningkat baik perusahaan

negara maupun swasta. Adanya persaingan tersebut menuntut perusahaan

harus secara cepat dan tepat dalam menentukan strateginya agar dapat

mencapai tujuan yang diinginkan perusahaan.

Perusahaaan Daerah Air Minum (PDAM) merupakan salah satu

BUMD yang bergerak dibidang Pelayanan Air Minum kepada masyarakat di

suatu wilayah tertentu. Tentunya keberadaan BUMD dalam memberikan

perannya bagi perekonomian tidak diragukan lagi. Namun dengan adanya

perubahan yang ketat dalam perekonomian, Era Sistem Informasi dan Global

sekarang ini, BUMD seperti perusahaan swasta lainnya menghadapi tantangan

yang lebih besar. Tantangan tersebut antara lain semakin tingginya tuntutan

masyarakat akan kinerja yang lebih baik di masa mendatang. Dalam

menghadapi tantangan tersebut BUMD diharapkan mampu mempertahankan

kinerjanya dan mampu bersaing untuk itu harus meningkatkan efisien,

efektifitas, kinerja dan produknya.

PDAM Kabupaten Kebumen merupakan salah satu bentuk BUMN

yang memegang monopoli pemenuhan air diwilayah Kebumen. Tujuan

pendiriannya adalah untuk memenuhi pelayanan dan kebutuhan akan air

bersih bagi masyarakat dan merupakan salah satu sumber pendapatan daerah

(Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomer 47 Tahun 1999).

Perusahaan diharapkan mampu untuk memenuhi kebutuhan dan

keinginan pelanggan. Suatu perusahaan dikatakan berhasil jika kualitas

pelayanan yang diberikan dan informasi mengenai PDAM menimbulkan suatu

kepuasan terhadap pelanggan.

Fokus dari Organisasi pemerintah bukan pada pencapaian finalsial

saja, namun lebih menitik beratkan pada pelanggan yang dalam hal ini adalah

masyarakat. Dimana masyarakat merupakan konsumen yang perannya sangat

penting sebagai pemegang kendali perusahaaan. Maka dari itu PDAM dituntut

(2)

2

mana akan membawa konsekuensi terhadap eksistensi PDAM untuk jangka

panjang.

Kualitas adalah tingkat mutu yang diharapkan dan pengendalian

keragaman dalam mencapai mutu tersebut untuk memenuhi kebutuhan

konsumen.

Dengan demikian kepuasan dan ketidakpuasan merupakan

perbandingan antara harapan pelanggan dan kenyataan dari kualitas pelayanan

yang dirasakan oleh pelanggan yang menjadi tujuan perusahaan agar selalu

dipuaskan.

Pelayanan adalah setiap tindakan atau kegiatan yang dapat ditawarkan

oleh suatu pihak kepada pihak lain, yang pada dasarnya tidak berwujud dan

tidak mengakibatkan kepemilikan apapun. Sedangkan kepuasan menurut

Garpesz (1997:34) dapat didefinisikan sebagai suatu keadaan dimana

kebutuhan, keinginan dan harapan pelanggan dapat terpenuhi melalui produk

yang dikonsumsi.

Dari uraian diatas, masa dapat melihat pentinnya akan suatu

pemenuhan kebutuhan pelanggan. Maka penulis tertarik untuk mengadakan

penelitian dan membuatan website mengenai Analisis Proses Administrasi

Keuangan Pada Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Kabupaten

Kebumen .

1.2. Identifikasi dan Rumusan Masalah

1. Belum adanya sistem informasi CRM yang berpusat pada pelanggan

untuk mendukung kegiatan dministrasi dan promosi oleh bagian

marketing PDAM Kebumen.

2. Belum adanya sistem infomasi yang mendukung promosi, Mesangan

ulang kepada pihak konsumen sehingga menciptakan loyalitas kepada

pelayanan PDAM Kebumen

1.3. Maksud dan Tujuan Praktek Kerja Lapangan

1.3.1. Maksud

(3)

3

Laporan praktek kerja lapangan ini diharapkan bermanfaat sebagai

bahan pertimbangan dan penentu langka-langkah demi kemajuan

perusahaan tempat kerja lapangan.

Laporan ini diharapkan dapat digunakan sebagai bahan analisis

penelitian lebih lanjut dan sebagai bahan referensi bagi penulis yang

mengambil amsalah yang sama.

1.3.2. Tujuan

Adapun tujuan dari penyusunan Laporan Kuliah Kerja Lapangan ini

antara lain:

1. Untuk membuat website perusahaan yang mana dapat

menyampaikan informasi-informasi kepada pelanggan, dan

karyawan yang bekerja di Perusahaan Daerah Air Minum

(PDAM) Kabupaten Kebumen.

2. Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh kualitas website

terhadap pengunjung website yang akan dibuat.

3. Untuk mengetahui perkembangan-perkembangan Perusahaan

Daerah Air Minum (PDAM) Kabupaten Kebumen yang dicapai.

1.4. Metode Pengembangan Sistem

Metode atau paradigma perangkat lunak yang digunakan yaitu dengan

metode prototype (Prototyping Paradigma) karena metode ini terdiri dari

tahap-tahap yang memberikan kemudahan jika pada satu tahap tidak sesuai

maka dapat kembali ke tahap sebelumnya serta pengujian dilakukan oleh

(4)

4

1.5. Batasan masalah

Penelitian ini dibatasi pada Bagaimana menganalisis proses Administrasi

Keuangan Pada Perusahaan daerah Air Minum (PDAM) Kabupaten

Kebumen .

- Subjek penelitian ini adalah Perusahaan daerah Air Minum

(PDAM) Kabupaten Kebumen, pengambilan data-data untuk

menganalisis Bagian Administrasi Keuangan perusahaan.

- Praktek kerja lapangan ini hanya mengelola data pelanggan yang

bekerja sama

dengan pihak PDAM

- Analisis ini dibangun dengan menyesuaikan kebutuhan di PDAM

Kebumen

- Analisis Proses ini mengunakan prosedur dan struktur database yang

(5)

5

1.6. Lokasi dan Waktu Praktek Kerja Lapangan

Praktek Kerja lapangani ini dilakukan di :

Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Kabupaten Kebumen, yang

(6)

1

sekumpulan unsure atau elemen yang saling berkaitan dan saling mempengaruhi dalam

melakukan kegiatan bersama untuk mencapai suatu tujuan.

Sistem juga merupakan kesatuan bagian-bagian yang saling berhubungan yang berada

dalam suatu wilayah serta memiliki item-item penggerak, contoh umum misalnya negara.

Negara merupakan suatu kumpulan dari beberapa elemen kesatuan lain seperti profinsi

yang saling berhubungan sehingga membentuk suatu negara dimana yang berperan

sebagai penggeraknya yaitu rakyat yang berada dinegara tersebut.

Jogiyanto H.M (1989, hal:1) suatu sistem adalah jaringan kerja dari prosedur-prosedur

yang saling berhubungan , berkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan

atau untuk menyelesaikan suatu sasaran tertentu.

Abdul Kadir (2003, hal: 54) sistem adalah sekumpulan elemen yang saling terkait atau

terpadu yang dimaksudkan untuk mencapai suatu tujuan.

Definisi sistem menurut para ahli :

1. Ludwig Von Bartalanfy

Sistem merupakan seperangkat unsur yang saling terikat dalam suatu antar relasi

diantara unsur-unsur tersebut dengan lingkungan.

(7)

2

Sistem adalah suatu kumpulan kesatuan dan perangkat hubungan satu sama lain.

3. L. Ackof

Sistem adalah setiap kesatuan secara konseptual atau fisik yang terdiri dari

bagian-bagian dalam keadaan saling tergantung satu sama lainnya.

4. L. James Havery

Menurutnya sistem adalah prosedur logis dan rasional untuk merancang suatu

rangkaian komponen yang berhubungan satu dengan yang lainnya dengan maksud

untuk berfungsi sebagai suatu kesatuan dalam usaha mencapai suatu tujuan yang telah

ditentukan.

5. John Mc Manama

Menurutnya sistem adalah sebuah struktur konseptual yang tersusun dari

fungsi-fungsi yang saling berhubungan yang bekerja sebagai suatu kesatuan organik untuk

mencapai suatu hasil yang diinginkan secara efektif dan efesien.

6. C.W Churchman

Menurutnya sistem adalah seperangkat bagian-bagian yang dikoordinasikan untuk

melaksanakan seperangkat tujuan.

7. J.C Hinggins

Menurutnya sistem adalah seperangkat bagian-bagian yang saling berhubungan.

8. Edgar F Huse dan James L. Bowdict

Menurutnya system adalah suatu seri atau rangkaian bagian-bagian yang saling

berhubungan dan bergantung sedemikian rupa sehingga apat berinteraksi dan saling

pengaruh dari satu bagian akan mempengaruhi keseluruhannya.

Syarat-syarat system:

(8)

3

2. Elemen system harus mempunyai rencana.

3. Adanya hubungan diantara elemen system.

4. Unsure dasar dari proses (arus infirmasi, energy dan material ) lebih penting dari

pada elemen system.

5. Tujuan organisasi lebih penting dari pada tujuan elemen.

Secara garis besar, system dapat dibagi dua:

a. Sistem Fisik (PHYSICAL SYSTEM) :

Kumpulan elemen-elemen atau unsure-unsur yang saling berinteraksi satu sama

lain secara fisik serta dapat diidentifikasikan secara nyata tujuan-tujuannya.

Contoh:

o System transportasi, elemen : petugas, mesin, organisasi yang menjalankan

transportasi

o System komputer, elemen : peralatan yang berfungsi bersama-sama untuk

menjalankan pengolahan data.

b. Sistem Abstrak (ABSTRACT SYSTEM) :

System yang dibentuk akibat terselenggaranya ketergantungan ide, dan tidak dapat

diidentifikasikan secara nyata, tetapi dapat diuraikan elemen-elemennya.

Contoh:

System Teologi, hubungan antara manusia dengan Tuhan.

Model Umum Sistem

- Input Proses Output

(9)

4

- Program perhitungan basic kita masukan, setelah dijalankan maka kita

dapatkan hasilnya.

- Data mahasiswa (nama, nilai) diproses menjadi daftar nilai semester

(berupa laporan).

2.1.1. Elemen Sistem

Ada beberapa elemen yang membentuk sebuah sistem, yaitu : tujuan,

masukan, proses, keluaran, batas, mekanisme pengendalian dan umpan balik

serta lingkungan. Berikut penjelasan mengenai elemen-elemen yang

membentuk sebuah sistem :

1. Tujuan

Setiap sistem memiliki tujuan (Goal), entah hanya satu atau mungkin

banyak. Tujuan inilah yang menjadi pemotivasi yang mengarahkan sistem.

Tanpa tujuan, sistem menjadi tak terarah dan tak terkendali. Tentu saja,

tujuan antara satu sistem dengan sistem yang lain berbeda.

2. Masukan

Masukan (input) sistem adalah segala sesuatu yang masuk ke dalam sistem

dan selanjutnya menjadi bahan yang diproses. Masukan dapat berupa

hal-hal yang berwujud (tampak secara fisik) maupun yang tidak tampak.

Contoh masukan yang berwujud adalah bahan mentah, sedangkan contoh

yang tidak berwujud adalah informasi (misalnya permintaan jasa

pelanggan).

(10)

5

Proses merupakan bagian yang melakukan perubahan atau transformasi

dari masukan menjadi keluaran yang berguna dan lbih bernilai, misalnya

berupa informasi dan produk, tetapi juga bisa berupa hal-hal yang tidak

berguna, misalnya saja sisa pembuangan atau limbah. Pada pabrik kimia,

proses dapat berupa bahan mentah. Pada rumah sakit, proses dapat berupa

aktivitas pembedahan pasien.

4. Keluaran

Keluaran (output) merupakan hasil dari pemrosesan. Pada sistem

informasi, keluaran bisa berupa suatu informasi, saran, cetakan laporan,

dan sebagainya.

5. Batas

Yang disebut batas (boundary) sistem adalah pemisah antara sistem dan

daerah di luar sistem (lingkungan). Batas sistem menentukan konfigurasi,

ruang lingkup, atau kemampuan sistem. Sebagai contoh, tim sepakbola

mempunyai aturan permainan dan keterbatasan kemampuan pemain.

Pertumbuhan sebuah toko kelontong dipengaruhi oleh pembelian

pelanggan, gerakan pesaing dan keterbatasan dana dari bank. Tentu saja

batas sebuah sistem dapat dikurangi atau dimodifikasi sehingga akan

mengubah perilaku sistem. Sebagai contoh, dengan menjual saham ke

publik, sebuah perusahaan dapat mengurangi keterbasatan dana.

6. Mekanisme Pengendalian dan Umpan Balik

Mekanisme pengendalian (control mechanism) diwujudkan dengan

menggunakan umpan balik (feedback), yang mencuplik keluaran. Umpan

(11)

6

Tujuannya adalah untuk mengatur agar sistem berjalan sesuai dengan

tujuan.

7. Lingkungan

Lingkungan adalah segala sesuatu yang berada diluar sistem.

Lingkungan bisa berpengaruh terhadap operasi sistem dalam arti bisa

merugikan atau menguntungkan sistem itu sendiri. Lingkungan yang

merugikan tentu saja harus ditahan dan dikendalikan supaya tidak

mengganggu kelangsungan operasi sistem, sedangkan yang menguntungkan

tetap harus terus dijaga, karena akan memacu terhadap kelangsungan hidup

sistem.

2.1.2. Karakterisitik Sistem

Menurut [Jog05] suatu system mempunyai karakteristik atau cici-ciri tertentu

yaitu sebagai berikut:

a. Komponen Sistem (Component)

Pada suatu system terdiri dari beberapa atau sejumlah komponen

yang saling berhubungan atau berinteraksi antara komponen yang satu

dengan komponen yang lainnya atau bekerja sama untuk membentuk suatu

kesatuan dan dalam komponen sistem ini atau elemem-elemen sistem ini

dapat berupa sub system yang lebih kecil.

b. Batasan Sistem (Bounday)

Batasan sistem merupakan garis besar abstraksi yang memisahkan

antara sistem dan lingkungannya, batasan system ini juga menunjukan

ruang lingkup (Scope) dari system tersebut.

(12)

7

Lingkungan luar dari suatu system adalah apapun yang terdapat

diluar batas sistem dari sistem yang mempunyai operasi sistem, lingkungan

luar sistem yang menguntungkan merupakan energi dari sistem dan

demikian harus tetap dijaga dan dipelihara.

d. Masukan Sistem (Interface)

Penghubung sistem merupakan suatu media antara satu sub sistem

dengan yang lainya, melalui penghubung ini memungkinkan

sumber-sumber mengalir dari satu sub sistem ke yang lainnya.

e. Masukan Sistem (Input)

Masukan atau input merupakan energy yang dimasukan kedalam

sistem, masukan ini dapat berupa energy manusia, data model, bahan baku,

layanan atau lainnya. Input atau masukan dapat diklasifikasikan menjadi

tiga kategori yaitu : serial input, probable input, dan feedback input.

f. Keluaran Sistem (Output)

Keluaran sistem merupakan hasil dari energi yang diolah dan

diklasifikasikan menjadi keluaran yang berguna, pembuangan keluaran

sistem dapat merupakan masukan untuk subsistem yang lain atau menuju

kepada suatu sistem, definisi lain ialah output merupakan hasil dari proses

yang merupakan tujuan dari keberadaan sistem.

g. Pengelolaan Sistem ( Proses)

Pengelolaan atau proses merupakan perubahan dari masukan atau

input menjadi keluaran proses ini mungkin dilakukan oleh mesain, orang

atau komputer.

(13)

8

Sasaran dari suatu system sangat menentukan sekali masukan yang

dibutuhkan sistem serta keluaran yang akan dihasilkan suatu sistem, serta

dikatakan berhasil jika mengenai sasaran atau tujuannya, karena tujuan ini

merupakan target atau sasaran akhir yang akan dicapai oleh suatu system.

2.1.3. Klasifikasi Sistem

Sistem dapat dikelompokan menjadi beberapa sudut pandang diantaranya:

1. Sistem Abstrak dan Sistem Fisik

Sistem abstrak (abstract system) adalah sistem yang berisi gagasan atau

konsep, misalnya sistem teologi yang berisi gagasan tentang hubungan manusia dan

tuhan. Sedangkan sistem fisik (physical system) adalah sistem yang secara fisik dapat

dilihat, misalnya sistem komputer, sistem sekolah, sistem akuntansi dan sistem

transportasi.

2. Sistem Deterministik dan Sistem Probabilistik

Sistem deterministik (deterministic system) adalah suatu sistem yang operasinya

dapat diprediksi secara tepat, misalnya sistem komputer. Sedangkan sistem probabilistik

(probabilistic system) adalah sistem yang tak dapat diramal dengan pasti karena

mengandung unsur probabilitas, misalnya sistem arisan dan sistem sediaan, kebutuhan

rata-rata dan waktu untuk memulihkan jumlah sediaan dapat ditentukan tetapi nilai yang

tepat sesaat tidak dapat ditentukan dengan pasti.

(14)

9

Sistem tertutup (closed system) adalah sistem yang tidak bertukar materi,

informasi, atau energi dengan lingkungan, dengan kata lain sistem ini tidak berinteraksi

dan tidak dipengaruhi oleh lingkungan, misalnya reaksi kimia dalam tabung yang

terisolasi. Sedangkan sistem terbuka (open system) adalah sistem yang berhubungan

dengan lingkungan dan dipengaruhi oleh lingkungan, misalnya sistem perusahaan

dagang.

4. Sistem Alamiah dan Sistem Buatan Manusia

Sistem Alamiah (natural system) adalah sistem yang terjadi karena alam, misalnya

sistem tata surya. Sedangkan sistem buatan manusia (human made system) adalah sistem

yang dibuat oleh manusia,misalnya sistem komputer.

5. Sistem Sederhana dan Sistem Kompleks

Berdasarkan tingkat kerumitannya, sistem dibedakan menjadi sistem sederhana

(misalnya sepeda) dan sistem kompleks (misalnya otak manusia).

2.2. Pengertian Informasi

Pengertian informasi menurut [JOG05] adalah data yang diolah menjadi bentuk yang

lebih berguna dan penting bagi yang menerimanya.

Sumber dari informasi adalah data, yang kemudian diolah dengan criteria tertentu

untuk menghasilkan informasi yang dibutuhkan. Data adalah suatu kenyataan yang

menggambarkan suatu kejadian dan menjadi kesatuan yang nyata. Kejadian adalah sesuatu

yang terjadi pada saat tertentu yang menyangkut perubahan nilai yang disebut transaksi.

Sedangkan kesatuan nyata adalah berupa suatu objek yang nyata yang terjadi pada saat

(15)

10

diolah terlebih dahulu untuk mendapatkan suatu informasi, kualitas informasi yang

diharapkan tergantung tiga hal pokok:

a. Akurat

Berarti informasi harus bebas dari kesalahan-kesalahan, tidak biasa, tidak

menyesatkan, dan mencerminkan maksud serta tujuan.

b. Tepat waktu

Berarti informasi yang sampai ke penerima tidak terlambat, karena informasi

adalah landasan untuk mengambil suatu keputusan, untuk itu diperlukan suatu

teknologi yang mengelola dan mengirim informasi dengan cepat dan tepat.

c. Relevan

Berarti informasi mempunyai manfaat dan berguna bagi pemakainya, karena batas

relevansi seseorang berbeda, maka informasi bisa dikatakan berguna jika

bebar-benar berguna dan dibutuhkan pemakainya.

2.3. Pengertian Sistem Informasi

Menurut [AZH00] sistem informatika adalah sebagai kumpulan atau group dari satu

siste atau bagian atau komponen apapun baik phisik maupun non phisik yang saling

berhubungan sat sama lain dan bekerja sama secara harmonis untuk mencapai satu tujuan

yaitu mengolah data menjadi informasi berarti dan berguna.

Adapun menurut Robert A. Latch dan K.Roscoe Pavis dalam Jogiyanto :

Sistem Informatika adalah sistem didalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan

pengolahan transaksi harian mendukung operasi bersifat majerial dan kegiatan strategi dari

suatu organisasi dam menyediakan pihak luar tertentu dengan laporan laporan yang

(16)

11

2.4. Metode Pendekatan dan Pengembangan Sistem

2.4.1 Metode Pendekatan Sistem

Piranti lunak saat ini seharusnya dirancang dengan memperlihatkan hal- hal seperti

scalability, security dan ekseksi yang siap digunakan walaupun dalam kondisi yang sulit

selain itu aritekturnya harus didefinisikan dengan jelas, agar setiap kesalahan dapat

mudah ditemukan dan diperbaiki oleh oranglain. Selain programmer aslinya. Keuntungan

lain dari perencanaan arsitektur yang matang untuk dimungkinkannya penggunaan

kembali modul atau komponen untuk aplikasi piranti lunak lain yang membutuhkan

fungsionalitas yang sama.

Metode yang digunakan penulis dalam perancangan sistem informasi adalah metode

penelitian deskriptif yaitu merupakan penjabaran dari metode ilmiah yang memiliki tujuan

untuk membuat gambaran secara sistematis, factual dan akurat mengenai fakta fakta dan

sifat sifat suatu penelitian tertentu.

2.4.3. Metode Pengembangan Sistem

Metodologi pengembangan sistem yang digunakan adalah metode analisis dan desain

terstruktur (structured system analysis design) dengan teknik penggabungan dua

pendekatan yaitu pendekatan terstruktur dan pendekatan klasik berupa Lyfe cycle.

Adpun tahap-tahapnya sebagai berikut:

1. Rekayasa Sistem (Engineering System)

Hal ini sangat penting dilakukan ketika perangkat lunak harus berkomunikasi dengan

perangkat keras, orang dan basisdata yaitu mengetahui elememn elemen yang hendak

(17)

12

pengumpulan kebutuhan pada level sistem dengan sedikit perancangan dan analisis.

2. Analisis Sistem (System Analiysis)

Menganalisa dari data yang ada serta mengumpulkan kebutuhan kebutuhan sistem

yang akan dibangun. Analisa ini menggunakan tool flowmap berjalan.

3. Desain sistem (System Design)

Perancangan ini menggunakan tool berupa flowmap usulan, diagram konteks,

diagram arus data, rancangan database dan file, rancangan data, rancangan struktur

program, rancangan procedural, dan rancangan antar muka.

4. Penulisan Program(Coding)

Selanjutnya mengubah desain menjadi bentuk yang dimengerti oleh komputer, maka

dilakukan penulisan jika desainnya detail maka penulisan program dapat dicapai.

5. Pengujian(Testing)

Setelah penulisan program selesai dan program dapat berjalan, testing dapat dimulai

dengan memfokuskan pada logika internal dan perangkat lunak dan mencari segala

sesuatu kemungkinan kesalahan dan memeriksa apakah perangkat lunak tersebut

selesai dan sesuai dengan hasil yang diinginkan.

6. Pemeliharaan (Maintenance)

Perangkat lunak yang sudah jadi mungkin ditemukan kesalahan atau ada hal yang

baru yang akan ditambah, maka tahap pengembangan dilakukan dimasa

pemeliharaan.

2.4.4. Alat Bantu Analisis

1) Flow Map

Flowmap merupakan metode untuk menggambarkan tahap-tahap pemecahan

(18)

13

dimengerti, mudah digunakan dan standar. Tujuan utama penggunaan flow map

adalah untuk menggambarkan suatu tahapan penyelesaian masalah secara

sederhana, terurai, rapi dan jelas dengan menggunakan simbol-simbol yang standar

untuk mengidentifikasikan serta dapat mengevaluasi suatu permasalahan yang

diharapkan dapat diusulkan perbaikan-perbaikannya.

2) Diagram Kontek

Diagram konteks merupakan pola penggambaran yang berfungsi untuk

memperlihatkan Interaksi Sistem Informasi tersebut dengan lingkungan dimana

sistem tersebut ditempatkan. Dalam penggambaran ini, sistem dianggap sebagai

sebuah objek yang tidak jelaskan secara rinci karena yang ditekankan adalah

interaksi sistem dengan lingkungan yang akan mengaksesnya.

Dalam pembentukan diagram konteks, perlu diperhatikan hal-hal sebagai

berikut:

1. Kelompok pemakai, baik pihak internal atau eksternal perusahaan, dan

departemen terkait, dimana sistem itu akan digunakan harus diidentifikasikan

secara rinci dan jangan sampai ada yang terlewatkan.

2. Kemungkinan kejadian-kejadian yang akan terjadi dalam penggunaan sistem

harus diidentifikasikan secara lengkap.

3. Arah anak panah yang menunjukan aliran data jangan sampai terbalik agar

dapat memberikan pemahaman yang benar terhadap seluruh proses sistem yang

akan dibentuk.

4. Setiap kejadian digambarkan dalam bentuk tekstual yang sederhana dan mudah

dipahami oleh pembuat sistem

(19)

14

Data flow diagram atau DFD merupakan peralatan yang berfungsi untuk

menggambarkan secara rinci sistem sebagai jaringan kerja, antar fungsi yang

berhubungan satu sama lain dengan menunjukan dari dan kemana data mengalir

serta penyimpanannya.

4) Kamus Data

Kamus data (data dictionary) adalah katalog fakta tentang datadan

kebutuhan-kebutuhan informasi dari suatu sistem informasi. Kamus data berfungsi untuk

menjelaskan arti aliran data dan penyimpanan dalam menggambarkan dalam data

flow diagram, mendeskripsikan nilai dan satuan yang relevan terhadap data yang

mengalir dalam sistem tersebut.

5) Perancangan Basis Data

Basis data (database) merupakan kumpulan dari data yang saling berhubungan

satu dengan lainnya, tersimpan disimpanan luar komputer dan digunakan perangkat

lunak tertentu untuk memanipulasinya. Database merupakan salah satu komponen

yang sangat penting di sistem informasi, karena berfungsi sebagai basis penyedia

informasi bagi para pemakainya. Penerapan database dalam sistem informasi

disebut dengan database system. Database system (sistem basis data) ini adalah

suatu sistem informasi yang mengintegrasikan kumpulan dari data yang saling

berhubungan satu dengan yang lainnya dan membuatnya tersedia untuk beberapa

aplikasi yang bermacam-macam didalam suatu organisasi. Alat bantu yang

digunakan penulis dalam perancangan basis data adalah normalisasi, dan tabel

ralasi.

(20)

15

Normalisasi merupakan peralatan yang digunakan untuk melakukan proses

pengelompokan data menjadi tabel-tabel yang menunjukan entitas dan

relasinya.

Secara umum proses normalisasi dibagi dalam 3 (tiga) tahap, yaitu bentuk tidak

normal (unnormal), bentuk normal pertama (1NF), bentuk normal kedua (2NF),

bentuk normal ketiga (3NF) biasanya sudah akan diperoleh tabel yang optimal.

1) Bentuk tidak Normal (Unnormal)

Pada tahap ini, semua data yang ada direkam tampa format tertentu.

Data bisa jadi mengalami duplikasi.

2) Bentuk Normal Pertama (1NF)

Pada tahap ini, bibentuk tabel-tabel yang menampung data yang ada dan

dikelompokan berdasarkan suatu karakteristik tertentu. Pada tahap ini

harus diusahakan ada field dalam satu tabel yang berulang.

3) Bentuk Normal Kedua (2NF)

Pada tahap ini dilakukan penentuan field kunci dari masing-masing

tabel. Kunci tersebut harus unik dan dapat mewakili tabel.

4) Bentuk Normal Ketiga (3NF)

Pada tahap ini, dilakukan penentuan relasi antara tabel-tabel tertentu.

b. Tabel Relasi

Tabel relasi secara sederhana dapat dikatakan sebagai suatu database yang

didalamnya terdapat tabel-tabel yang saling berelasi satu sama lain. Relasi antar

(21)

BAB III

PROFIL PERUSAHAAN

3.1. Tinjauan Umum Perusahaan

1. Sejarah Perusahaan Daerah Air Minum Kabupaten Kebumen

Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Kabupaten Kebumen merupakan

Perusahaan Milik Pemerintah Kabupaten Kebumen yang bergerak dalam bidang

pelayanan air minum kepada masyarakat disuatu wilayah tertentu.

PDAM Kabupaten Kebumen semula berkedudukan di Gombong yang

merupakan instalasi system air bersih peninggalan Belanda (beroperasi sejak tahun

1916), dan dalam Pemerintahan Republik Indonesia sistem air bersih ini langsung di

kelola oleh Pemda TK II Kebumen. Perkembangan lebih lanjut sistem air bersih di

Gombong ini dijadikan BUMD yang didirikan dengan Peraturan Daerah Kabupaten

Dati II Kebumen Nomor 4 Tahun 1978.

Selain keberadaan PDAM Kabupaten Kebumen di Gombong, berdasarkan

Surat Keputusan Menteri Pekerjaan Umum Nomor : 42/KPTS/1987 tanggal 2

Februari 1987, dibentuk Badan Pengelola Air Minum (BPAM) Kabupaten

Kebumen yang bertugas mengelola proyek sistem air bersih untuk Kabupaten

Kebumen di Kebumen.

Berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Kebumen Dati II Kebumen Nomor

8 Tahun 1993 dibentuklah PDAM Kabupaten Kebumen yang merupakan

penggabungan antara PDAM Kabupaten Kebumen di Gombong dan BPAM

(22)

Daerah Kabupaten Kebumen Nomor 2 Tahun 2002 dan terakhir kali dirubah

berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Kebumen Nomor 13 Tahun 2010.

2. Visi PDAM Kabupaten Kebumen

- Penyediaan Air Minum yang bersih, sehat, cukup dan kontinue

3. Misi PDAM Kabupaten Kebumen

- Berorientasi pada pemenuhan kebutuhan pelanggan

- Memberikan keuntungan yang wajar bagi stakeholder

- Mengembangkan Sumber Daya Manusia

- Melaksanakan Manajemen terbuka

- Peduli terhadap kepentingan masyarakat dan lingkungan

4. Tugas Pokok PDAM Kabupaten Kebumen

- Melaksanakan usaha penyediaan air minum yang bersih dan sehat bagi

masyarakat

- Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Bupati di bidang pelayanan air

minum.

5. Fungsi PDAM Kabupaten Kebumen

- Pengelolaan dan Pembinaan Perusahaan menurut kebijaksanaan yang ditetapkan

oleh Bupati sesuai kebijaksanaan umum Pemerintah Daerah;

- Pengkoordinasian segala usaha dan kegiatan peningkatan pelayanan penyediaan

air minum untuk masyarakat;

- Pengawasan segala usaha dan kegiatan pengawawsan teknis dan administrasi

atas pelaksanaan tugas pokok;

(23)

6. TUJUAN DAN SASARAN

1.) Tujuan

a. Memenuhi kebutuhan air minum yang memenuhi syarat-syarat

kesehatan bagi masyarakat di daerah;

b. Memberikan kontribusi pada [endapatan daerah;

c. Menunjang pembangunan daerah; dan

d. Menunjang pembangunan nasional.

2.) Sasaran

- Terwujudnya Masyarakat Kebumen yang sehat melalui Pelayanan Air

Bersih yang memenuhi Standar Kesehatan.

- Terpenuhinya Pelayanan Air Bersih yang Cukup dan merata dengan mutu

Kualitas dan Kuantitas yang Optimal dari Unit Pelayanan PDAM untuk

masyarakat Kabupaten Kebumen.

3.2. Struktur Organisasi Perusahaan

Untuk mengelolah Perusahaan Daerah Air Minum dengan baik dan optimal, terutama

terhadap semua masyarakat yang menggunakan air dari PDAM, maka perusahaan

menerapkan manajemen yang dituangkan dalam bentuk struktur organisasi, dimana

merupakan sarana yang sangat penting untuk menjalankan fungsinya.

Adapun struktur organisasi ini sendiri dapat dikatakan sebagai suatu kerangka

yang mewujudkan suatu pola tetapi dari hubungan antara kedudukan dan peranan

dalam suatu kerja sama. Bentuk struktur organisasi yang dimiliki oleh PDAM

(24)

STRUKTUR ORGANISASI

Gambar: Struktur Organisasi PDAM Kebumen

CABANG- SUBAG

KABAG UMUM KABAG HUBLANG KABAG TEKNIK

DEWAN PENGAWASAN

(25)

3.1. Deskripsi Kerja

Adapun tugas masing masing bagian :

Badan Pengawas

1. Badan Pengawas mempunyai tugas pokok :

a. Mengawasi kegiatan Direktur

b. Memberikan pendapat dan saran kepada Bupati terhadap pangangkatan Direktur,

rencana program kerja, rencana anggaran perusahaan, perubahan status kekayaan

PDAM, rencana pinjaman dan ikatan hokum dengan pihak lain serta terhadap

laporan neraca dan perhitungan laba/rugi.

Badan pengawas mempunyai wewenang :

a. Memberikan peringatan kepada Direktur yang tidak melaksanakan tugas sesuai

dengan program kerja yang telah ditetapkan

b. Memeriksa Direktur yang diduga merugikan PDAM

2. Direktur

Direktur mempunyai tugas pokok memimpin, mengelola, mengendalikan dan

mengembangkan PDAM

Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud ayar (1), Direktur mempunyai fungsi

:

a. Perencanaan dan penyusunan program kerja, rencana anggaran perusahaan jangka

pendek dan menengah

b. Pembinaan pegawai perusahaan

c. Pengurusan pengelolaan kekayaan PDAM

(26)

e. Penyelenggaraan administrasi umum dan keuangan

f. Penyampaian laporan berkala seluruh kegiatan perusahaan termasuk Neraca dan

Perhitungan rugi/laba

g. Mewakili PDAM baik didalam maupun diluar pengadilan

Direktur mempunyai wewenang ;

a. Memgangkat dan memberhentikan pegawai PDAM dengan persetujuan Bupati

b. Mengangkat pegawai untuk menduduki jabatan di bawah Direktur

c. Menandatangani pinjaman dengan persetujuan Bupati

d. Menandatangani ikatan hukum dengan pihak lain dengan persetujuan Bupati

3. Bagian Administrasi Umum

Bagian Administrasi Umum dan Kepegawaian mempunyai tugas pokok

membantu Direktur dalam melaksanakan tugas pokok perusahaan dibidang

administrasi umum dan kepegawaian.

Bagian Administrasi Umum dan Kepegawaian dipimpin oleh seorang Kepala

Bagian yang dalam melaksanakan tugasnya berada dibawah dan bertanggung jawab

kepada DIrektur.

Untuk menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud ayat (1), Bagian

Administrasi Umum dan Kepegawaian mempunyai fungsi :

a. Pelaksanaan pembinaan kearsipan dan administrasi kepegawaian

b. Pelaksanaan urusan rumah tangga, perlengkapan dan inventaris perusahaan/kantor

c. Pelaksanaan tata usaha dokumen persuratan perusahaan

d. Penyelenggaraan kegiatan bidang pengadaan barang

Bagian Administrasi Umum dan Kepegawaian terdiri dari :

a. Sub Bagian Administrasi Umum

(27)

c. Sub Bagian Gudang

d. Sub Bagian Pengelolaan Data Elektronik

Tugas tugas Sub Bagian

a. Sub Bagian Administrasi Umum mempunyai tugas melaksanakan urusan surat

menyurat, kearsipan, humas, urusan rumah tangga, menyusun stastistik, dokumentasi

perjalanan dinas, urusan protocol, pemeliharaan inventaris kantor, mengurus

administrasi pembelian barang barang kebutuhan perusahaan dan melaksanakaan

pengadaan barang barang yang dibutuhkan oleh perusahaan

b. Sub Bagian Kepegawaian mempunyai tugas melaksanakan administrasi, kesejahteraan

dan pembinaan pegawai, mengelola administrasi mutasi dan tata usaha kepegawaian

c. Sub Bagian Gudang mempunyai tuga mengatur, menginventarisasi barang barang

milik perusahaan, mengurus administrasi penerimaan dan pengeluaran barang

barang digudang serta mengurus penyediaan, penerimaan dan penyimpanan barang

barang di gudang

d. Sub Bagian Pengelolaan Data Elektronik mempunyai tugas melaksanakan

pengelolaan data dan system informasi secara elektronik, merawat, mengembangkan

system dan atau program pengolahan data dengan computer.

4. Bagian Keuangan

Bagian Keuangan mempunyai tugas pokok membentu Direktur dalam melaksanakan tugas

pokok perusahaan di bidang keuangan

Bagian Keuangan dipimpin oleh seorang Kepala Bagian yang dalam melaksanakan tugasnya

berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Direktur.

Untuk menyelenggarakan tugas sebagai dimaksud, Bagian keuangan mempunyai fungsi:

a. Pelaksanaan administrasi keuangan;

(28)

c. Perencanaan sumber-sumber pendapatan dan belanja perusahaan;

d. Pengkoordinasian dengan pihak terkait untuk kelancaran penagihan piutang pada

pelanggan dan untuk penyelesaian lebih lanjut;

Bagian Keuangan terdiri dari:

a. Sub Bagian Kas dan Penagihan;

b. Sub Bagian Perencanaan Anggaran;

c. Sub Bagian Pembukuan.

Masing-masing Sub Bagian dipimpin oleh seorang Kepala Sub Bagian yang dalam

melaksanakan tugasnya berada dibawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Bagian

Keuangan.

Tugas-tugas Sub Bagian:

Sub Bagian Kas dan Penagihan mempunyai tugas menerima, mengeluarkan dan

mengurus uang perusahaan di bank, membuat laporan situasi keuangan perusahaan,

memeriksa, meneliti dan melaksanakan penagihan rekening dari pelanggan, penutup aliran

bagi pelanggan yang melakukan pelanggaran;

Sub Bagian Perencanaan Anggaran mempunyai tugas mempersiapkan rencana

anggaran pendapatan dan belanja perusahaan serta mengatur sistem kontrol terhadap

pelaksanaan anggaran perusahaan;

Sub Bagian Pembukuan mempunyai tugas mengkoordinir dan mengendalikan pembukuan

atas transaksi keuangan, menyusun laporan harta perusahaan, membantu merumuskan

anggaran perusahaan, mengumpulkan dan menganalisa unsure biaya pokok produksi dan

(29)

5. Bagian Hubungan Langganan

Bagian Hubungan Langganan mempunyai tugas pokok, membantu Direktur

dalam melaksanakan tugas pokok perusahaan di bidang hubungan langganan. Bagian

Hubungan Langganan dipimpin oleh seorang Kepala Bagian yang dalam

melaksanakan tugasnya berada dibawah dan bertanggung jawab kepada Direktur.

Untuk menyelenggarakan tugas, Bagian Hubungan Langganan mempunyai fungsi:

a. Penampungan dan penyelesaian pengaduan dari pelanggan;

b. Penyelenggarakan tugas-tugas pelayanan pelanggan dan pengelolaan data langganan;

c. Pemeriksaan data penggunaan air berdasarkan meter air dan pencatatan meter air;

d. Persiapan, pengoreksian data-data untuk pembuatan rekening.

Bagian Hubungan Langganan terdiri dari:

a. Sub Bagian Langganan

b. Sub Bagian Pembaca Meter;

c. Sub Bagian Rekening.

Masing-masing Sub Bagian dipimpin oleh seorang Kepala Sub Bagian yang

dalam melaksanakan tugasnya berada dibawah dan bertanggung jawab kepada Kepala

Bagian Hubungan Langganan.

Tugas-tugas Sub bagian:

a. Sub Bagian Pelayanan Langganan mempunyai tugas melaksanankan pemasaran,

memberikan pelayanan kepada para pelanggan dan calon pelanggan, mengurus dan

mengelola data pelanggan serta memberikan informasi yang perlu diketahui oleh

(30)

b. Sub Bagian Pembaca Meter mempunyai tugas mencacat dan memeriksa data

penggunaan air oleh pelanggan, mengadakan pengawasan meter pada pelanggan,

menampung dan menyelesaikan pengaduan pelanggan tentang pemakaian air dan

mencacat serta melaporkan kerusakan meter air;

c. Sub Bagian Rekening mempunyai tugas mengkoordinasikan, mengawasi atas

pelaksanaan proses pembuatan rekening dan mengadakan penelitian kembali rekening

yang telah dibuat.

6. Kabag Teknik

Bagian Teknik mempunyai tugas pokok membantu Direktur dalam

melaksanakan tugas pokok perusahaan dibidang teknik. Bagian Teknik dipimpin oleh

seorang Kepala Bagian yang dalam melaksanakan tugasnya berada dibawah dan

bertanggung jawab kepada Direktur.

Untuk menyelenggarakan tugas sebagaimana yang dimaksud, maka Bagian

Teknik mempunyai fungsi:

a. Menjaga kelangsungan dan kualitas produksi serta kelancaran pendistribusian;

b. Pengaturan pemasangan jaringan distribusi;

c. Pengkoordinasian dan pengendalian kegiatan-kegiatan di bidang perencanaan

teknik, konstruksi, produksi, distribusi dan perawatan teknik serta

pemeliharaan instalasi produksi, sumber mata air dan sumber air permukaan

tanah.

Bagian Teknik terdiri dari:

a.Sub Bagian Produksi;

b.Sub Bagian Perencanaan;

c.Sub Bagian Transmisi dan Distribusi;

(31)

Masing-masing Sub Bagian sebagaimana dimaksud, dimana dipimpin

oleh seorang Kepala Sub Bagian yang dalam melaksanakan tugasnya berada di

bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Bagian teknik.

Tugas-tugas Sub Bagian:

a. Sub Bagian Produksi mempunyai tugas merencanakan pengembangan

produksi air, melaksanakan analisa kimia dan bakteriolagi untuk menghasilkan

kualitas yang standar, mengawasi penggunaan bahan kimia dan bahan lain

oleh laboratorium untuk proses produksi, memeriksa proses pengolahan air di

unit pengolahan dan sumber air, membuat laporan tentang jumlah air yang

diproduksi dan air yang didistribusi dan air yang didistribusikan serta menjaga

dan memelihara sumber-sumber air beserta instalasinya dan kebersihan

lingkungan instalasi;

b. Sub Bagian Perencanaan mempunyai tugas mempersiapkan program

pengembangan sumber air, system transmisi dan distribusi berikut

perlengkapan dan peralatan yang diperlukan, menyusun anggaran biaya,

program kerja, jadwal pelaksanaan pekerjaan dan membuat gambar-gambar

konstruksi beserta detailnya serta penelitian dan pengembangan serta

mengevaluasi pelaksanaan pekerjaan dan bertanggung jawab terhadap

pelaksanaan gambar konstruksi di lapangan, membuat laporan-laporan yang

berkaitan dengan bidang teknik;

c. Sub Bagian Transmisi dan Distribusi mempunyai tugas menyusun rencana

survey kobocoran pipa transmisi / distribusi dan meter air, melaksanakan

perbaikan, penggantian pipa dan meter air, pemasangan pipa dan sambungan

rumah, mengadakan pencegahan pemasangan liar, menjaga kelangsungan dan

(32)

sambungan meter air dan mengadakan perbaikan tera meter, penyegelan dan

pembongkaran meter air;

d. Sub Bagian Perawatan mempunyai tugas melaksanakan pemeliharaan dan

perbaikan gedung dan bangunan-bangunan di lingkungan kantor maupun di

lingkungan bangunan air, perbaikan dan perawatan peralatan teknik maupun

mekanikal.

Satuan Pengawasan Intern mempunyai tugas membant Direktur dalam

melaksanakan tugas pengawasan intern di bidang pengawasan administrasi

umum, kepegawaian, keuangan dan teknik serta kegiatan operasional.

Satuan Pengawasan Intern sebagaimana dimaksud, dibentuk dan diatur

dengan Surat Keputusan Bupati:

1) Pada PDAM dapat dibentuk Cabang perusahaan yang berkedudukan di

Ibukota Kecamatan atau tempat lain yang ditunjuk oleh Direktur atas

persetujuan Bupati melalui Badan Pengawas

2) Pendirian Cabang Perusahaan sebagaimana dimaksud, diatur dan atau

ditetapkan dengan Keputusan Bupati, atas usul Direktur dan

pertimbangan Badan Pengawas

3) Cabang PDAM dipimpin oleh seorang Kepala Cabang yang

berkedudukan setingkat Kepala Bagian, yang dalam melaksanakan

tugasnya berada dibawah dan bertanggung jawab kepada Direktur.

7. Direktur Tekhik

Tugas Pokoknya:

a) Mengkoordinir dan mengendalikan kegiatan-kegiatan bidang perencanaan

(33)

b) Mengkoordinir dan mengendalikan pemeliharaan instalasi, produksi, sumber

mata air permukaan tanah

c) Mengkoordinasikan kegiatan-kegiatan pengujian peralaatan teknik dan

bahan-bahan kimia.

Direktur Teknik terdiri dari:

1) Bagian Produksi

Tugas Pokoknya:

a) Koordinator dan pengawasan kegiatan dari seksi-seksi di bawahnya

b) Merencanakan pengembangan produksi air dan melaksanakan analisa kimia

dan baktereologi sehingga mutu air yang dihasilkan dapat dipertanggung

jawabkan.

c) Memperkirakan kebutuhan dan mengawasi penggunaan bahan kimia dan bahan

lain oleh laboratorium untuk proses produksi

d) Menjaga agar terdapat persediaan bahan-bahan tersebut secukupnya dan

melaporkan jumlah air yang diproduksi dan air yang didistribusikan

Bagian Produksi Terdiri dari:

1) Seksi Sumber

Tugas Pokoknya:

a) Menjaga kualitas dan kuantitas dan kelancaran produksi air dari

sumber-sumber air

b) Menjaga dan memelihara sumber-sumber air beserta instalasinya

2) Seksi Pengolahan

Seksi pengolahan mempunyai tugas pokok sebagai berikut: menjamin kualitas,

(34)

menjalankan, memelihara dan mengamankan peralatan instalasi pengolahan air

dan menjaga lingkungan instalasi

3) Seksi Laboratorium

Seksi laboratorium Mempunyai tugas pokok sebagai berikut; melakukan

penelitian dan analisa lobaratorium agar terjamin mutu air yang memenuhi

standar, menjaga kualitas produksi air serta mengontrol dan memelihara

peralatan laboratorium

2) Bagian Transmisi dan Distribusi

Bagian Transmisi dan Distribusi mempunyai tugas antara lain melaksanakan

survey, pengumpulan data, pengawasan, perbaikan, pengetewsan sarana dan

prosarana yang berhubungan dengan transmisi dan distribusi.

Bagian Transmisi dan Distribusi dari terdiri dari:

a) Seksi Distribusi dan Penyambungan

Tugas Pokoknya:

1) Mengadakan perbaikan dan pemeliharaan pipa distribusi

2) Melakukan pemasangan pipa dan sambungan rumah

3) Menjaga kelancaran dan kelangsungan distribusi

4) Mengatur, menyelenggarakan fungsi pipa jaringan dan pelayanan adanya

gangguan

5) Menyelenggarakan pengaturan aliran air secara merata kepada pelanggan

b) Seksi Meter Air

Tugas Pokoknya:

1) Mengumpulkan data dan informasi juklah sambungan meter air

2) Mengadakan perbaikan dan meter air

(35)

c) Seksi Perawatan Mekanik Listrik

Tugas Pokoknya:

1) Menyelenggarakan pembuatan alat-alat dan bahan untuk keperluan system

jaringan transmisi dan distribusi

2) Mengawasi penggunaan dan penyimpanan serta menguji peralatan mekanik

3) Bagian Perrencanaan dan Pengawasan

Mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas Direktur Teknik dalam bidang

perencanaan dan pengawasan.

Bagian Pengawasan dan Perencanaan terdiri dari;

a. Seksi Perencanaan Teknik

Tugas Pokoknya:

1) Mengumpulkan data teknik dan informasi untuk pengembangan jaringan

distribusi

2) Mengadakan survey dan menyusun rencana anggaran biaya

3) Menyelenggarakan dan bertanggung jawab atas gambar-gambar kontribusi

beserta detailnya

b. Seksi pengawasan Teknik

Mempunyai tugas pokok mengawasi dan mengevaluasi pelaksanaan pekerjaan

teknik sesuai dengan ketentuan yang berlaku, mengadakan evaluasi dan

pelaksanaan gambar kontruksi di lapangan.

1. Unsur Staf

a. Satuan Pengawasa Intern

Mempunyaintugas membantu Direktur dalam melaksanakan tugas pokok

perusahaan daerah dalam bidang pengawasa yang menjadi tanggung jawabnya.

(36)

1) Pengawas Audit Intern

Tugas Pokoknya:

a) Mengadakan pemeriksaan atau kebenaran administrasi umum dan

kepegawaian serta administrasi keuangan.

b) Memberikan saran dan pertimbangan tentang tata cara pembuatan

laporan perusahaan.

2) Pengawas Teknik

Tugas Pokoknya:

a) Mengadakan pengawasan baik langsung maupun tidak langsung atas

pelaksanaan pekerjaan teknik perusahaan.

b) Mengadakan pendataan dan memberikan saran atau pertimbangan atas

terjadinya hambatan-hambatan dalam pelaksanaan pekerjaan.

3) Pengawas Hubungan

Mempunyai tugas pokok mengadakan pengawasan administrasi yang

berhubungan dengan para pelanggan dan mengadakan evaluasi atas terjadinya

penyimpangan yang dilakukan oleh pelanggan.

b. Bagian-bagian

1) Bagian Penelitian dan pengembangan \Mempunyai tugas membantu Direktur

umum dalam melaksanakan tugas pokok perusahaan daerah dalam bidang

penelitian dan pengembangan yang menjadi tanggung jawabnya.

Bidang Penelitian dan Pengembangan terdiri dari:

a) Seksi Pengembangan prasarana teknik

Mempunyai tugas pokok menghimpun dan menganalisa data teknik

sebagai dasar perencanaan operasional pengembangan perusahaan serta

(37)

b) Seksi Pengembangan Keuangan

Mempunyai tugas menghimpun dan menganalisa data sebagai dasar

perencanaan operasional pengembangan perusahaan.

2. Unsur Pelaksanaan

a. Cabang Perusahaan

Cabang perusahaan dipimpin oleh kepala cabang yang berkedudukan sama

dengan kepala bagian dan dalam menjalankan tugasnya bertanggung jawab

kepada Direktur Utama.

Kepala Cabang perusahaan berwenang menyelenggarakan pengelolaan

perusahaan daerah baik administrasi maupun teknik kecuali pengelolaan

kepegawaian, baak dan keuangan perusahaan.

Cabang Perusahaan terdiri dari:

1) Sub Seksi Administrasi

Tugas Pokoknya:

1) Menyelenggarakan semua aktivitas kegiatan administrasi pada kantor

cabang perusahaan sesuai dengan wewenangnya.

2) Melaksanakan kebersihan dan keamanan kantor serta

menyelenggarakan kerumahtanggaan kantor cabang perusahaan.

3) Mengkoordinir pelaksanaan pemakaian dan perawatan kendaraan

Dinas, Bangunan gedung, peralatan kantor dan sarana kantor yang lain

yang ada pada kantor cabang.

4) Menghimpun dan melaksanakan pembuatan laporan yang diperlukan.

2) Sub Seksi Inkaso

(38)

1) Mengurus dan menerima pembayaran rekening air, non air dan

rekening lainnya.

2) Menghimpun cacatan administrasi dan pembuatan laporan penerimaan

harian, laporan harian kas dan membuat daftar tunggakan serta

melaksanakan laporan yang diperlukan.

3) Sub seksi Langganan

Tugas Pokoknya:

1) Mengadakan penerangan atau penyuluhan kepada masyarakat

mengenai tata cara menjadi pelanggan, peraturan-peraturan baru yang

berhubungan dengan pelanggan dengan memanjang perluasan

pengembangan pelayanan.

2) Menghimpun pelaksanaan registrasi langganan

3) Memeriksa dan meneliti hasil pencatatan dan penggunaan berdasarkan

meter air dan memproses pembuatan rekening air dan non air serta

membuat rekapitulasi

4) Sub Seksi Teknik

Tugas pokoknya:

a) Mengkoordinir dan menyelenggarakan kegiatan produksi air dan

pendistribusian air kepada pelanggan secara merata dan terus menerus

serta menjadi kualitas dan kuantitas air minum.

b) Mengkoordinir dan melaksanakan survey, merencanakan dan

menghitung biaya terhadap permohonan sambungan baru,

pengembangan jaringan baru, melaksanakan pemasangan sambungan

baru, penyegelan atau penutupan sambungan dan menyambung

(39)

letak jaringan pipa, katup-katup dan lain-lain jenis pipa ukuran dan

panjang pipa.

c) Mengkoordinir dan melaksanakan pengawasan, memelihara dan

perbaikan terhadap jaringan pipa, katup-katup, mesin-mesin, peralatan

mesin yang sudah terpasang, bekerja sama dengan pemeliharaan

teknik.

d) Menghimpun data dan informasi mengenai jumlah sambungan aktif

atau tidak aktif dan letak hydrant kebakaran tekanan air di berbagai

wilayah pelayanan serta pencatatan kegiatan administrasi teknik.

e) Menghimpun dan membuat laporan yang diperlukan

b. Unit Pelayanan

Dipimpin oleh Seorang Kepala Unit dan berkedudukan sama dengan kepala seksi

atau kepala sub seksi atau kepala sub bagian atau kepala sub bidang yang berada

bibawah dan bertanggung jawab kepada kepala cabang perusahaan.

Tugas Pokoknya:

a) Membantu kepala cabang di bidang tugasnya

b) Mengendalikan segala kegiatan administrasi dari teknik

c) Mengatur, mengendalikan dan melaksanakan administasi umum

dan mengatur fungsi pelayanan.

d) Melaksanankan pencatatan registraasi langganan dan mengurus

pembayaran rekening air, non air dan rekening lainnya.

e) Menyelenggarakan proses produksi, distribusi air secara merata

dan terus menerus serta menjaga kualitas dan kuantitaas air minum

f) Melaksanakan pengoperasian, merawat dan memperbaiki

(40)

g) Melaksanakan perbaikan dan perawatan kendaraan, bangunan,

(41)

BAB IV

ANALISIS PRAKTEK KERJA LAPANGAN

4.1. Analisis Sistem Yang Berjalan

Pada sub bab ini akan dijelaskan mengenai hasil analisis terhadap sistem analisis

yang sedang berjalan pada PDAM Kebumen Jawa Tengah. Adapun untuk analis yang

dilakukan yakni analisis dokumen dan analisis proses atau prosedur kerja.

4.1.1. Analisis Dokumen

Analisis dokumen merupakan kegiatan menganalisis seluruh dokumen dasar yang

digunakan dan pada sebuah sistem informasi yang sedang berjalan. Adapun jenis

dokumen yang digunakan pada sistem informasi administrasi keuangan PDAM Kebumen

yang sedang berjalan dapat dilihat pada tabel 4.1 Dokumen Dasar, sebagai berikut:

Gambar: tabel 4.1 Dokumen Dasar

No

Dokumen Uraian

1. FKTP Deskripsi : Sebagai persyaratan untuk menjadi pelanggan baru.

Fungsi : Sebagai tanda pengenal pelanggan

Sumber : Pelanggan

Atribut : Nama, Alamat, Pekerjaan

2 Formulir

Pendaftaran

Deskripsi : Formulir untuk pendaftaran pelanggan baru

Fungsi : Bukti registrasi pelanggan baru

Sumber : Bagian administrasi/hublang

(42)

Jumlah_Penghuni_Tetap, Jumlah_Penghuni_TdkTetap.

3 Kwitansi

Pembayaran

Pendaftaran

Deskripsi : Bukti Pembayaran

Fungsi : Sebagai bukti pembayaran biaya pendaftaran pelanggan

baru

Jumlah : 2 rangkap

Sumber : Bagian administrasi/hublang

Atribut

Fungsi : Sebagai bukti pembayaran biaya pemasangan

Jumlah : 2 rangkap

Sumber : Bagian administrasi/hublang

Atribut :Nama_Pelanggan,

Alamat,Jumlah_Biaya_Pemasangan,Jumlah, Ket_Pembayaran,

Jaminan, Bea_Penyambungan,Ppn,Bea_meter, Metarai, Jumlah,

Tanggal_Pembayaran.

5 Kwitansi

Pembayaran

Rekening Air

Deskripsi : Bukti pembayaran tagihan air

Fungsi : Sebagai bukti pembayaran rekening air

Jumlah : 2 rangkap

Sumber : Bagian administrasi/hublang

Atribut : Nomor_Rekening, Nama, Alamat, No_Sambungan,

(43)

Kedudukan_meter_awal, Pemakaian_air, Perincian_Harga_Air,

Dana_Meter, Bea_Pemeliharaan, Bea_administrasi, Meterai,

Jumlah_total, Tanggal_Pembayaran.

Deskripsi : Surat pemberitahuan tentang harga pemasangan

Fungsi : Sebagai bukti pemberitahuan harga pemasangan kepada

pelanggan

Sumber : Pelanggan Bagian administrasi/hublang

Atribut : No-Surat,Tanggal_Pendaftaran, Nama_Pelanggan, alamat,

Nomor_register, Jumlah_Biaya_Pemasangan

7 Rekening Deskripsi : Rekening pembayaran air

Fungsi : Sebagai bukti pembayaran biaya pemakaian air

Sumber : Bagian pengolahan data

Atribut : No_Rekening, Nama_Pelanggan, Alamat, No_sambungan,

Bulan/Tahun, Nama, Tarif, Ket_Pembayaran : (BLN/THN, nomor,

tarif) Jumlah_Pemakaian, Jumlah_Tagihan,No,Nama, Alamat,

Sambungan_No,

Kedudukan_meter_Akhir, Kedudukan_meter_awal, Pemakaian_Air,

Perincian_Harga_Air, Dana_Meter, Bea_Pemeliharaan,

Bea_Administrasi, Materai, Jumlah_Total, Tanggal_Pembayaran.

8 Buku

Pelanggan

Deskripsi : Untuk mencatat data pelanggan

Fungsi : Untuk mengetahui data pelanggan

Sumber : Bagian pengolahan data

(44)

No_Sambungan, Jumlah_Penghuni_Tetap,

Jumlah_Penghuni_TdkTetap, Tanggal_Masuk.

9 Buku

Rekening

Deskripsi : Untuk mencatat Data Rekening

Fungsi : Sebagai bukti pembayaran biaya

Sumber : Bagian pendaftaran

Atribut : No_Rekening, Tanggal, Nama_Pelanggan, Alamat,

No_Sambungan

10 Buku Kas

Masuk dan Kas

Keluar

Deskripsi : Laporanpemasukan dan pengeluaran kas

Fungsi : Mengetahui pendapatan dan pengeluaran

Sumber : Bagian keuangan

Atribut : No, Tanggal, Keterangan, debet, kredit, saldo

4.1.2. Analisis Prosedur yang sedang Berjalan

Analisis prosedur merupakan kegiatan menganalisis prosedur-prosedur kerja yang

terjadi pada sistem yang sedang berjalan. Adapun hasil dari kegiatan analisis ini berupa

gambaran nyata dari urutan kegiatan-kegiatan yang dilakukan oleh unit-unit organisasi

khususnya dalam kegiatan-kegiatan yang berhubungan dengan pengolahan data

keuangan, dan lain-lain.

Adapun prosedur kerja pada sistem yang sedang berjalan yaitu sebagai berikut:

(45)

1) Pelanggan datang ke perusahaan dengan menunjukan KTP dan membawa

fotokopi KTP ke bagian administrasi disertai dengan formulir formulir

pendaftaran yang sudah diisi.

2) Bagian administrasi mengecek KTP dan fotokopi KTP, kemudian

mengembalikan lagi KTP kepada pelanggan.

3) Bagian administrasi mencetak kwitansi pembayaran pendaftaran (2 rangkap)

berdasarkan formulir pendaftaran dan mengarsipkan formulir pendaftaran.

4) Bagian administrasi memberikan kwitansi pembayaran rangkap kedua kepada

pelanggan dan kwitansi rangkap kesatu kebagian keuangan sebagai bahan untuk

mencatat data pemasukan ke Buku Kas Masuk dan Kas Keluar (BKMKK)

kemudian mengarsipkan formulir pendaftaran.

5) Bagian pengolahan data mencatat data pelanggan dari arsip formulir

pendaftaran dari bagian administrasi ke Buku Pelanggan (BP).

6) Bagian pengolahan data menyerahkan BP kepada Direktur . Direktur

menandatangani BP tersebut dan menyerahkannya kembali ke bagian

pengolahan data, kemudian BP tersebut diarsipkan.

7) Bagian pengolahan data membuat rekening (2 rangkap) berdasarkan arsip BP,

kemudian BP tersebut diarsipkan kembali.

8) Bagian pengolahan data memberikan rekening rangkap kesatu kepada

pelanggan dan menyerahkan rangkap kedua ke bagian keuangan untuk dicatat

ke dalam Buku Rekening (BR)..

9) Setelah adanya rekening, bagian administrasi membuat Surat Pemberitahuan

(46)

SPHP tersebut kemudian diberikan kepada pelanggan. Sedangkan arsip BP

dikembalikan kebagian pengolahan data untuk diarsipkan kembali.

10)Pelanggan membawa kembali SPHP tersebut kebagian administrasi sekaligus

membayar biaya pemasangan. Bagian administrasi kemudian membuat kwitansi

pembayaran biaya pemasangan (2 rangkap) dan mengarsipkan SPHP.

11)Bagian administrasi memberikan kwitansi rangkap kesatu kebagian keuangan

untuk dicatat ke Buku Kas (BK), sedangkan rangkap kedua diserahkan kepada

pelanggan.

12)Bagian keuangan mencatat data pemasukan ke BKMKK berdasarkan kwitansi

pembayaran pendaftaran dan kwitansi pembayaran biaya. Pemasukan dari

bagian administrasi kemudian mengarsipkan kwitansi tersebut.

13)Bagian keuangan menyerahkan BKMKK kepada Direktur. Direktur mendatangi

BKMKK tersebut kemudian menyerahkannya kembali ke bagian keuangan

untuk diarsipkan.

14)Bagian keuangan mencatat rekening pelanggan ke buku rekening berdasarkan

rekening pelanggan dari bagian pengolahan data, kemudian mengarsipkan

rekening dan buku rekening tersebut.

Adapun prosedur pendaftaran dan sambungan baru tersebut dapat dilihat

pada Flow map di bawah ini :

(47)
(48)

Keterangan:

FKTP : Fotokopi KTP

FP : Formulit pEndaftaran

SPHP : Surat Pemberitahuan Harga Pemasangan

Kwitansi BP : Kwitansi Biaya Pendafrana

BP : Buku Pelanggan

BKMKK : Buku Kas Masuk dan Kas Keluar

KBP : Kwitansi Biaya Pendaftaran

Rek : Rekening

BR : Buku Rekening

b. Prosedur Pembayaran Rekening Air

1. Pelanggan datang ke perusahaan dan menuju loket pembayaran serta menyerahkan

rekening air pelanggan.

2. Bagian loket pembayaran mengecek rekening berdasarkan Buku Rekening (BR) dan

menyerahkannya kembali ke bagian keuangan.

3. Bagian loket pembayaran membuat kwitansi pembayaran rekening air (2 rangkap)

berdasarkan rekening pelanggan dan menyerahkan rekening tersebut ke bagian

keuangan untuk di simpan sebagai arsip serta memberikan kwitansi Pembayaran

Rekening Air rangkap kedua kepada pelanggan sedang kwitansi rangkap pertama

(49)

4. Bagian keuangan memcatat data pemasukan berdasarkan kwitansi pembayaran

rekening dari bagian administrasi atau hublang ke Buku Kas Masuk dan Kas Keluar

(BKMKK), kemudian mengarsipkan kwitansi tersebut.

5. Bagian keuangan menyerahkan BKMKK kepada Direktur. Direktur menandatangani

BK dan menyerahkannya kembali ke bagian keuangan untuk disimpan sebagai arsip.

Adapun prosedur pembayaran rekening air tersebut dapat dilihat pada flowmap di

bawah ini:

(50)

Keterangan:

BKMKK : Buku Kas Masuk dan Kas Keluar

Rek : Rekening

Kwitansi PRA : Kwitansi Pembayaran Rekening Air

BR : Buku Rekening

c. Prosedur Pengeluaran Kas

1. Bagian keuangan membuat anggaran (2 rangkap) berdasarkan data pemasukan

pendapatan dari BKMKK, kemudian memberikan anggaran rangkap kesatu kebagian

pengolahan data dan memberikan anggaran rangkap kedua kepada bagian teknik dan

perencanaan.

2. Bagian pengolahan data menerima anggaran data dari bagian keuangan kemudian

menghitung dan mencetak biaya (2 rangkap), rangkap pertama diberikan kebagian

keuangan untuk diarsipkan, sedangkan rangkap kedua disimpan sebagai arsip.

3. Bagian teknik perencanaan menerima anggaran dari bagian keuangan kemudian

menghitung dan mencetak biaya perluasan jaringan (2 rangkap). Rangkap pertama

diberikan ke bagian keuangan unutk diarsipkan, sedangkan rangkap kedua disimpan

sebagai arsip.

4. Bagian keuangan membuat laporan anggaran (2 rangkap) berdasarkan dokumen dari

arsip biaya rekening dan biaya perluasan jaringan dan biaya pemeliharaan,

kemmudian mengarsipkan kembali dokumen tersebut.

5. Bagian keuangam menyerahkan laporan anggaran rangkap kesatu kepada Direktur

(51)

6. Bagian keuangan mencatat laporan anggaran ke BKMKK berdasarkan arsip laporan

anggaran kemudian mengarsipkan kembali laporan tersebut.

7. Bagian keuangan menyerahkan BKMKK kepada Direktur. Direktur menandatangani

BKMKK dan menyerahkannya kembali kebagian keuangan untuk disimpan sebagai

arsip.

8. Bagian keuangan membuat laporan Laba Rugi L/R (2 rangkap) berdasarkan arsip

BKMKK, kemudian mengarsipkan kembali BKMKK laporan L/R, rangkap kesatu

diserahkan kepada Direktur, sedangkan rangkap keduanya disimpan untuk diarsipkan.

Adapun flowmap pengeluaran kas yang berjalan di PDAM Kabupaten

(52)

Gambar 4.4 Flowmap Pengeluaran Kas

Keterangan;

(53)

Brek : Biaya rekening

L/R : Laba Rugi

BPJBP : biaya perluasan Jaringan dan Biaya Pemeliharaan

4.1.2.2. Diagram Kontek (Sistem yang sedang berjalan)

Adapun ruang lingkup sistem inromasi keuangan PDAM kabupaten Kebumen

yang sedang berjalan digambarkan secara global melalui diagram konteks dibawah ini:

Gambar 4.5 Diagram Konteks

4.1.2.3. Data Flow Diagram Sistem Yang Sedang Berjalan

Data Flow Diagram (DFD) merupakan bentuk model grafis dari suatu sistem yang

menunjukan aliran data dalam sistem. Adapun bentuk aliran data yang ada pada sistem

informasi administrasi keuangan PDAM Kebumen dapat dilihat pada level-level dibawah

(54)

Gambar 4.6 DFD Level 0

Dalam DFD level 0, terdapat tiga proses atau fungsi utama pada sistem informasi

administrasi keuangan PDAM Kebumen. Semua proses tersebut masih memiliki

beberapa fungsi didalamnya, sehingga untuk mengetahui fungsi-fungsi tersebut perlu

dilakukan pemecahan ( break down) terhadap semua proses tersebut. Adapun hasil

pemecahan dari kedua proses tersebut dapat dilihat pada DFD Level 1 untuk

(55)
(56)

Dari diagram diatas dapat diketahui bahwa dalam proses 1.0 masih memiliki delapan

proses atau fungsi lagi. Kedelapan proses tersebut merupakan functional primitivi

(sebuah proses yang hanya mengandung satu fungsi. Sehingga tidak perlu pemecahan

(break down) lagi.

Berikut ini adalah DFD level 1 untuk proses 2.0 dan proses 3.0 yakni hasil pemecahan

(break down) proses pembayaran rekening air dan pengeluaran anggaran kas atau

anggaran:

(57)

Gambar 4.9 DFD Level 1 proses 3.0

4.1.3. Evaluasi Sistem yang berjalan

Dilihat dari diagram diatas, dapat diketahui bahwa pada dasarnya prosedur kerja pada

sistem yang sedang berjalan telah memenuhi kebutuhan untuk berjalannya kegiatan

administrasi keuangan di PDAM Kabupaten Kebumen Jawa Tengah, akan tetapi,

berdasarkan hasil analisis dan evaluasi terhadap sistem tersebut, teridentifikasi adanya

(58)

1. Dalam proses pembayaran rekening air, staf administrasi keuangan tidak dapat

memberikan informasi secara cepat tentang jumlah tagihan rekening air pelanggan,

karena harus melakukan pencarian data pelanggan terlebih dahulu yang tersusun

secara abjad nama, sehingga pembayan rekening air dari pelanggan memerlukan

waktu yang lama..

2. Pencatatan dan penyimpanan data pembayaran rekening dari pelanggan tidak dapat

dilakukan pada saat itu juga, karena harus melalui beberapa proses pemeriksaan

terlebih dahulu oleh beberapa staf lain, sehingga proses integrasi datanya lambat dan

kurang akurat.

3. Setiap bagian kerja tidak terhubung secara langsung satu sama lainnya, sehingga

menyebabkan informasi yang dihasilkan lambat, kurang akurat, dan tidak relevan.

4.2. Usulan Perancangan Sistem

4.2.1.Tujuan Perancangan Sistem

Perancangan sistem merupakan tahap lanjutan dari analisis sistem, dimana

pada perancangan sistem ini digambarkan tentang sistem yang akan dibangun.

Dalam membangun suatu rancangan sistem tidak lepas dari adanya analisis

terhadap suatu sistem, karena perancangan sistem dibangun berdasarkan hasil

analisis suatu sistem.

Pada tahap perancangan sistem, secara prosedur kerja pada dasarnya sama

dengan prosedur kerja pada sistem yang sedang berjalan. Akan tetapi akan

terdapat perubahan dalam beberapa hal terutama dalam penggunaan media

(59)

4.2.2.Perancangan Prosedur yang Diusulkan

Perancangan prosedur ini dibagi ke dalam tiga proses yakni prosedur pendaftaran

atau sambungan baru, prosedur pembayaran rekening air, dan prosedur

pengeluaran anggaran/kas. Berikut adalah penjelasan dari masing-masing proses

tersubut:

a.) Prosedur Pendafataran Sambungan Baru

1) Pemohon datang ke bagian administrasi mengambil formulir pendaftaran

dan mengisinya, kemudian memberikan formulir tersebut kepada pegawai

administrasi disertai KTP dan Fotokopi KTP pemohon.

2) Bagian administrasi mengecek KTP dan formulir dari pemohon kemidian

menginputkan data pemohon berdasarkan Formulir dan KTP dari pemohon

ke dalam database dan menyerahkan kembali KTP tersebut kepada

pelanggan, kemudian mengarsipkan formulir dan fotokopi KTP dari

pemohon.

3) Bagian administrasi mencetak kwitansi pembayaran biaya pendaftaran

kemudian di berikan kepada pelanggan.

4) Bagian administrasi mencetak surat perintah survey kemudian

memberikannya kebagian teknik dan perencanaan.

5) Bagian teknik dan perencanaan melakukan survey dan menghitung biaya

pemasangan, kemudian memberikan data biaya pemasangan tersebut ke

bagian administrasi.

6) Bagian administrasi menginput data biaya pemasangan dari bagian teknik

Gambar

Gambar: Struktur Organisasi PDAM Kebumen
Gambar: tabel 4.1 Dokumen Dasar
gambaran nyata dari urutan kegiatan-kegiatan yang dilakukan oleh unit-unit organisasi
Gambar 4.2 Flow Map Pendaftaran Sambungan Baru
+7

Referensi

Dokumen terkait

Upaya untuk melindungi keluarga dan anak dari bahaya pestisida adalah dengan adanya pengetahuan pestisida dan perlindungan terhadap pestisida setiap anggota

Penggunaan kombinasi hidrokoloid Na-CMC dan Gum Xanthan (4:1) dengan konsentrasi berbeda diduga dapat mempengaruhi sifat kimia yaitu kadar air, sifat fisik yaitu volume

Faktor kandungan senyawa antibakteri pada penelitian ini diduga mempengaruhi aktivitas antibakteri karena senyawa antibakteri yang tersari jumlahnya tidak diketahui

Pendapatan Non-bunga (Non Interest Income) sebesar Rp 2,37 triliun atau tumbuh 5,8% dibandingkan Kuartal I 2013 sebesar Rp 2,24 triliun, terutama karena Pendapatan Berbasis

1) Mengidentifikasi literasi informasi berbasiskan teknologi informasi dengan kondisi standar dan objektif yang sudah diterapkan dalam kegiatan pembelajaran.

KONSTRUKSI INSTRUMEN TES KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS TERKAIT MATERI SUHU DAN KALOR.. Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |

maka Pejabat Pengadaan Dinas Kesehatan Kota Kotamobagu Tahun Anggaran 2012 menyampaikan Pengumuman Pemenang pada paket tersebut diatas sebagai berikut :. Sembilan Puluh Delapan

Bimbingan dilakukan dengan mengajukan pertanyaan-pertanyaan untuk menilai tingkat pemahaman peserta didik dan mengoreksi kesalahan konsep. Memberikan kesempatan kepada