• Tidak ada hasil yang ditemukan

Analisis Tingkat Pendapatan Perusahaan dan Tenaga Penyadap pada Kegiatan Penyadapan Getah Pinus merkusii Jungh et de Vriese di BKPH Salem KPH Pekalongan Barat Perum Perhutani Unit I Jawa Tengah

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Analisis Tingkat Pendapatan Perusahaan dan Tenaga Penyadap pada Kegiatan Penyadapan Getah Pinus merkusii Jungh et de Vriese di BKPH Salem KPH Pekalongan Barat Perum Perhutani Unit I Jawa Tengah"

Copied!
150
0
0

Teks penuh

(1)

ANALISIS TINGKAT PENDAPATAN PERUSAHAAN DAN TENAGA

PENYADAP PADA KEGIATAN PENYADAPAN GETAH

Pi~tus

merkusii

Jungh et de Vriese

DI BKPH SALEM

KPH

PEKALONGAN BARAT PERUM PERHUTANI

UNIT I JAWA TENGAH

Oleh

:

BUD1 PRAYITNO

E 31.1360

JURUSAN TEKNOLOGI HASIL HUTAN

FAKULTAS KEHUTANAN

(2)

Budi Prayitno. E 31.1360. Analisis Tingkat Pendapatan Perusahaan dan Tenaga Penyadap

Pada Kegiatan Penyadapan Getah Pifzus rnerkusii Jungh et de Vriese di BKPH Salem KPH

Pekalongan Barat Perum Perhutani Unit I Jaws Tengah, di bawah bimbingau Ir. Bramasto Nugroho, MS dan Dr. Ir. E.G. Togu Manurung, MS.

Pengusahaan getah pinus di KPH Pekalongan Barat mampu memberikan penghasilan baik

bagi perusahaan maupun tenaga penyadap. Perusahaan memperoleh pendapatan dari penjualan produk

gondorukem dan terpentin dan penyadap memperoleh pendapatan dari upah sadap dan upah pikul

getah pada kegiatan penyadapan.

KPH Pekalongan Barat mempunyai areal sebesar 40.778,l Ha yang mampu memproduksi

getah pada tahun 1998 sebesar 8.099.004 kg dan terjadi surplus produksi sebesar 9,06 %.

Dari produksi getah tersebut tingkat pendapatan penyadap rata-rata per hari dari upah sadap

dan upah pikul pada tingkat pendapatan tinggi sebesar Rp. 8.799,-, tingkat pendapatan sedang sebesar

Rp. 6.221,- dan imgkat pendapatan rendah sebesar Rp. 4.758,-. Beraxti pendapatan tersebut telah

melampaui UMR yaitu sebesar Rp. 4.350,-hari, tetapi penyadap masih di bawah standar garis

kemiskinan (Sayogyo, 1977) yaitu sebesar Rp. 11.947,-Ihari.

Dari proses produksi getah KPH Pekalongan Barat mengeluarkan biaya angkut getah dari

TPG ke PGT sebesar Rp. 22.381.794,-ibulan, biaya angkut gondorukern dan terpentin dari PGT ke

KPE sebesar Rp. 28. 891.104,-hulan.

Sedangkan biaya bersama yang diieluarkan oleh lCPH Pekalongan Barat untuk pengusahaan

getah dan kayu meliputi biaya pembuatan tanaman dan biaya produksi bersama adalah Rp.

708.878.209,-.

Pada proses pengolahan getah menjadi gondorukem dan terpentin KPH Pekalongan Barat

mengeluarkan biaya sebesar Rp. 199.194.343,-hula untuk memasak getah sebesar 817.615 kg

sehingga menghasilkan produk Gondorukem WW sebanyak 499.762 k g Gondorukem WG sebanyak

70.607 kg dan terpentin sebanyak 97.884 kg.

Dengan menggunakan metode nilai jual relatif maka diperoleh biaya spesifik produksi getah

sebesar Rp. 608.217.503,- dan biaya total pengusahaan getah pinus sebesar Rp. 1.105.508.987,-

sehingga harga pokok getah ditentukan sebesar Rp. 743,89kg.

Dari pengusahaan getah diperoleh pendapatan absolut perusahaan sebesar Rp.

2.008.100.610,-hulan sedangkan pendapatan bersih yang diperoleh perusahaan sebesar Rp.

812.331.550,-ibulan dengan rentabilitas perusahaan sebesar 73,48%.

Sedangkan laba yang diperoleh penyadap setelah d i i a n g k a n dengan korbanan diperoleh

laba rata-rata per hari penyadap pada kelas pendapatan tinggi senilai Rp. 5.975,- dengan ROI sebesar

218.44%, tingkat pendapatan sedang senilai Rp. 3.136,- dengan ROI sebesar 107,04% dan tingkat

(3)

Pengusahaan hutan pinus di KPH Pekalongan Barat secara ekonomis sudah layak tetapi

perimbangan tingkat produktifitas investasi p e ~ s a h a a n dan tenaga penyadap belum mencerminkan

keadilan perusahaan di dalam mernbagi tingkat keuntungamya karena kesejahteraan penyadap masih

(4)

4 %

ANALISIS TINGKAT PENDAPATAN PERUSAHAAN DAN TENAGA

PENYADAP PADA KEGIATAN PENYADAPAN GETAH

Pinrcs merk~rsii

Jungh et de Vriese

DI

BKPH SALEM KPH PEKALONGAN BARAT PERUM PERHUTANI

UNIT I JAWA TENGAH

S K R I P S I

Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh

Gel= Sajana Kehutanan Pada

Fakultas Kehutanan

Instihit Pertanian Bogor

Oleh

:

BUD1 PRAYITNO

E

31.1360

JURUSAN TEKNOLOGI HASIL HUTAN

FAKULTAS KEWTANAN

(5)

Judul Penelitian : Analisis Tingkat Pendapatan Pernsahaan dan Tenaga Penyadap Pada

Kegiatan Penyadapan Getah Pinus rnerkrtsii Jungh et de Vriese di BKPH

Salem KPH Pekalongan Barat Perum Perhutani Unit I Jarva Tengah

Nama Mahasiswa : Bndi Prayitno

Nomor Pokok : E 31.1360

Ketua Komisi Pembimbing

m

(Ir. Bramasto Nugroho, MS ) Tanggal : 3 \

-

5

-

1499

Disetujui oleh :

(Dr. Ir. E.G. Togu Manurung, MS )

Tanggal: 31- 5 - 1 9 9 9

Disahkan oleh :

(6)

Penulis dilahirkan di Tegal, pada tanggal 28 April 1975, sebagai anak kesepuluh dari sepuluh

bersaudara dari pasangan Slamet Budi Atmo Diharjo dan Ratinah.

Penulis menyelesaikan pendidiian sekolah dasar di SDN 1 Margasari pada tahun 1987,

sekolah lanjutan tingkat pertama di SMPN 1 Margasari pada tahun 1990 dan sekolah lanjutan tingkat

atas di SMAN 1 Slawi pada tahun 1993.

Pada tahun 1994 penulis diterima menjadi mahasiswa Institut Pertanian Bogor melalui jalur

UMPTN (Ujian Masuk Perguruan Tinggi Negeri), pada tahun 1995 memasuki Fakultas Kehutanan dan

memilih Jurusan Teknologi Hasi1 Hutan Program Studi Pemanenan Hasil Hutan.

Sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Kehutanan, Penulis melaksanakan

praktek khusus dengan judul " Analisis Tingkat Pendapatan Perusahaan dan Tenaga Penyadap

Pada Kegiatan Penyadapan Getah Pinrrs merkrrsii Jungh e t de Vriese di BKPH Salem KPH

Pekalongan Barat Perum Perhutani Unit I Jawa Tengah", di bawah bimbiigan

Ir.

Bramasto

Nugroho, MS sebagai pembimbing pertama dan Dr. 11. E.G. Togu Manurung, MS sebagai

(7)

KATA PENGANTAR

Puji syukur tiada terkira Penulis ucapkan kepada Allah SWT penguasa dari seluruh ilmu

pengetahuan di muka bumi ini, berkat Rahrnat-Nya sehingga Penulis diperkenankan mempelajari

sepercik dari Ilmu-Nya yang maha luas. Usaha keras dari Penulis semata-mata sebagai rasa bakti,

demi mengemban tugas sebagai abdi Sang Khalik.

Tersusunnya skripsi ini mempakan hasil kerjasama dan bantuan dari pihak lain. Atas budi

baik yang tulus, Penulis ucapkan rasa terima kasih kepada :

1. Ir. Bramasto Nugoho, MS dan Dr. Ir. E.G. Togu Manurung, MS sebagai dosen pembimbing

yang telah memberi arahan, birnbingan dan masukan dengan sabar dan penuh perhatian dalam

penulisan skripsi ini.

2. Prof. Dr. Ir

.

H. Dudung Darusman, MA sebagai dosen penguji dari J m a n Manajemen Hutan

dan

Ir.

Rachmad Hermawan, M.Sc sebagai dosen penguji dari Jurusan Konservasi Sumberdaya

Hutan.

3. 11. Djoko Suhartono (KKPH Pekalongan Barat), Bapak Rochidin (Ka. Humas KPH Pekalongan

Barat), Bapak Sumartono (KBKPH Salem), Bapak Tarjono (KRPH Indrajaya), Bapak Tusro

(Mandor TP Banjaran I), Bapak Watmaja (Mandor TP Banjaran 11), Mas Puji, Bapak Kannan,

Bapak Dartam dan Mas Susmono atas bantuan dan fasilitas yang diberikan.

4. Ibu, Bapak dan Kakak-kakakku atas perhatian, dukungan, doa dan kasih sayang yang tiada henti-

hentinya.

5. Keluarga Bapak Achyono dan Koko arssbantuan dan ke jasamanya.

6. Ivana, Marlia dan Yayi atas kesabaran, pengertian dan kasih sayangnya biarlah hanya di hati saja.

7. Rekan-rekan THP-31 yang selalu kompak Edi, NC, Hera, Ardhy, Teguh, Gunung, Iyan, Vita dan

Dedeh atas persahabatan, dukungan dan motivasinya.

8. Rekan-rekan di Seroja yang selalu ceria Doddy, Jerry, Rahmat, Agus dan Victory serta rekan

-

rekan di Plnky Romos, Mulyono, Fudin, Firdaus dan Bang Achdial atas bantuan, doa d m

kebersamaannya.

9. Segenap pihak yang tidak dapat disebutkan satu per satu baik Lembaga maupun perorangan yang

telah membantu dalam menyelesaikan skripsi ini.

Dengan kerendahan hati Penulis senantiasa terbuka akan sumbang saran yang konsiruktif dari

semua pihak. Akhk kata semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi kita semua.

Bogor, Mei 1999

(8)

DAFTAR IS1

Halaman

KATA PENGANTAR

...

DAFTAR IS1

...

DAFTAR TABEL

...

DAFTAR LAMPIRAN

...

...

I

.

PENDAHULUAN

...

A

.

Latar Belakang

.

.

B

.

Tujuan Penel~ttan

...

I1 . TINJAUAN PUSTAKA

...

A

.

Diskripsi Pinzis merkusii Jungh et de Vriese

...

...

B . P i u s Sebagai Penghasil Getah

...

C

.

Sistem Penyadapan Getah Pinus

...

D

.

Gondorukem dan Terpentin

...

E

.

Pengertian Biaya Produksi

.

.

...

F

.

K l a s i f h s ~ B~aya Produksi

G

.

Biaya Produksi Dalam Produksi Getah Pinus

...

...

H

.

Penentuan Alokasi Biaya Bersama dan Harga Pokok Pada Produksi Getah Pinus

I . Tingkat Pendapatan Perusaham d m Tenaga Kerja

...

111 . METODE PENELITIAN

...

. .

A

.

Waktu dan Tempat Penel~t~an

...

. .

B

.

Obyek dan Alat Penel~t~an

...

...

C

.

Pengumpulan Data

D

.

Pengolahan Data

...

E

.

Analisis Data

...

F

.

Teknik Penarikan Sampel Berlapis dengan Alokasi Optimum Terhadap T i g k a t
(9)

V. HASIL DAN PEMBAHASAN

...

A. Potensi dan Realisasi Produksi Getah Pinus

...

B. Penyadapan ... C. Pengangkutan Getah dan Ternpat Pengumpulan Getah Pinus ... ... ... . .... ... .... ... . D. Pengolahan Getah

...

E. Biaya Produksi

.

F. T i g k a t Pendap

G. Rentabilitas

...

H. Evaluasi Perimbangan Keuntungan antara Perusahanam dengan Tenaga Ke rja.. ....

...

VI. KESIMPULAN DAN S

(10)

DAFTAR TABEL

Nomor Halaman

Teks

1 . Alokasi Biaya Bersama Produksi Getah Pinus

...

9

...

2 . Fungsi Hutan di KPH Pekalongan Barat Tahun 1998

... .

.

13

...

3

.

Pembagian Luas KPH Pekalongan Barat ke dalam BKPH dan RPH 14

...

4

.

Target dan Realisasi Produksi Getah per KPH Tahun 1998 KPH Pekalongan Barat 14

5

.

Jumlah Penyadap di KPH Pekalongan Barat Tahun 1996

-

1998

...

14 6 . Potensi Produksi Getah Pinus di B W H Salem Tahun 1998 ... 15

7

.

Jumlah Penyadap di RPH Indrajaya BKPH Salem Tahun 1998

...

15

8

.

Susunan Kelas Umur Sadapan Pinus di KPH Pekalongan Barat

Jangka Tahun 1996

-

2005

...

17 9

.

Produksi Getah Pinus KPH Pekalongan Barat Tahun 1993

-

1998

...

17 10

.

Data Curah Hujan KPH Pekalongan Barat Tahun 1993

-

1998

...

18

...

11 . Pendapatan Getah Rata-rata per 5 Hari Penyadap di KPH Pekalongan Barat 19

12

.

Pendapatan Rata-rata per Hari Penyadap di KPH Pekalongan Barat

...

19

13

.

Upah Sadap dan Upah Pikul Getah di KPH Pekalongan Barat Tahun

1998

...

21 14

.

Alokasi Biaya Bersama Produksi Getah Pinus

...

24

15 . Pendapatan Absolut per Bulan Tahun 1998 KPH Pekalonagan Barat

dari Pemasaran Gondorukem dan Terpentin

...

25

16

.

Perhitungan Pendapatan KPH Pekalongan Barat dalam Pengusahaan Getah ... 26

17

.

Korbanan Rata-rata per Hari Tenaga Penyadap Pada Masing-masing Pendapatan dan

Kelas jar&

...

27

18

.

Laba Rata-rata per Hari Tenaga Penyadap Pada Masing-masing Pendapatan dan

Kelasjarak

...

28

19 . Rentabilitas Rata-rata per

H

a

r

i

Tenaga Penyadap Pada Masing-masing Pendapatan
(11)
(12)
(13)
(14)
(15)
(16)
(17)
(18)
(19)
(20)
(21)
(22)
(23)
(24)
(25)
(26)
(27)
(28)
(29)
(30)
(31)
(32)
(33)
(34)
(35)
(36)
(37)
(38)
(39)
(40)
(41)
(42)
(43)
(44)
(45)
(46)
(47)
(48)
(49)
(50)
(51)
(52)
(53)
(54)
(55)
(56)
(57)
(58)
(59)
(60)
(61)
(62)
(63)
(64)
(65)
(66)
(67)
(68)
(69)
(70)
(71)

ANALISIS TINGKAT PENDAPATAN PERUSAHAAN DAN TENAGA

PENYADAP PADA KEGIATAN PENYADAPAN GETAH

Pi~tus

merkusii

Jungh et de Vriese

DI BKPH SALEM

KPH

PEKALONGAN BARAT PERUM PERHUTANI

UNIT I JAWA TENGAH

Oleh

:

BUD1 PRAYITNO

E 31.1360

JURUSAN TEKNOLOGI HASIL HUTAN

FAKULTAS KEHUTANAN

(72)

Budi Prayitno. E 31.1360. Analisis Tingkat Pendapatan Perusahaan dan Tenaga Penyadap

Pada Kegiatan Penyadapan Getah Pifzus rnerkusii Jungh et de Vriese di BKPH Salem KPH

Pekalongan Barat Perum Perhutani Unit I Jaws Tengah, di bawah bimbingau Ir. Bramasto Nugroho, MS dan Dr. Ir. E.G. Togu Manurung, MS.

Pengusahaan getah pinus di KPH Pekalongan Barat mampu memberikan penghasilan baik

bagi perusahaan maupun tenaga penyadap. Perusahaan memperoleh pendapatan dari penjualan produk

gondorukem dan terpentin dan penyadap memperoleh pendapatan dari upah sadap dan upah pikul

getah pada kegiatan penyadapan.

KPH Pekalongan Barat mempunyai areal sebesar 40.778,l Ha yang mampu memproduksi

getah pada tahun 1998 sebesar 8.099.004 kg dan terjadi surplus produksi sebesar 9,06 %.

Dari produksi getah tersebut tingkat pendapatan penyadap rata-rata per hari dari upah sadap

dan upah pikul pada tingkat pendapatan tinggi sebesar Rp. 8.799,-, tingkat pendapatan sedang sebesar

Rp. 6.221,- dan imgkat pendapatan rendah sebesar Rp. 4.758,-. Beraxti pendapatan tersebut telah

melampaui UMR yaitu sebesar Rp. 4.350,-hari, tetapi penyadap masih di bawah standar garis

kemiskinan (Sayogyo, 1977) yaitu sebesar Rp. 11.947,-Ihari.

Dari proses produksi getah KPH Pekalongan Barat mengeluarkan biaya angkut getah dari

TPG ke PGT sebesar Rp. 22.381.794,-ibulan, biaya angkut gondorukern dan terpentin dari PGT ke

KPE sebesar Rp. 28. 891.104,-hulan.

Sedangkan biaya bersama yang diieluarkan oleh lCPH Pekalongan Barat untuk pengusahaan

getah dan kayu meliputi biaya pembuatan tanaman dan biaya produksi bersama adalah Rp.

708.878.209,-.

Pada proses pengolahan getah menjadi gondorukem dan terpentin KPH Pekalongan Barat

mengeluarkan biaya sebesar Rp. 199.194.343,-hula untuk memasak getah sebesar 817.615 kg

sehingga menghasilkan produk Gondorukem WW sebanyak 499.762 k g Gondorukem WG sebanyak

70.607 kg dan terpentin sebanyak 97.884 kg.

Dengan menggunakan metode nilai jual relatif maka diperoleh biaya spesifik produksi getah

sebesar Rp. 608.217.503,- dan biaya total pengusahaan getah pinus sebesar Rp. 1.105.508.987,-

sehingga harga pokok getah ditentukan sebesar Rp. 743,89kg.

Dari pengusahaan getah diperoleh pendapatan absolut perusahaan sebesar Rp.

2.008.100.610,-hulan sedangkan pendapatan bersih yang diperoleh perusahaan sebesar Rp.

812.331.550,-ibulan dengan rentabilitas perusahaan sebesar 73,48%.

Sedangkan laba yang diperoleh penyadap setelah d i i a n g k a n dengan korbanan diperoleh

laba rata-rata per hari penyadap pada kelas pendapatan tinggi senilai Rp. 5.975,- dengan ROI sebesar

218.44%, tingkat pendapatan sedang senilai Rp. 3.136,- dengan ROI sebesar 107,04% dan tingkat

(73)

Pengusahaan hutan pinus di KPH Pekalongan Barat secara ekonomis sudah layak tetapi

perimbangan tingkat produktifitas investasi p e ~ s a h a a n dan tenaga penyadap belum mencerminkan

keadilan perusahaan di dalam mernbagi tingkat keuntungamya karena kesejahteraan penyadap masih

(74)

4 %

ANALISIS TINGKAT PENDAPATAN PERUSAHAAN DAN TENAGA

PENYADAP PADA KEGIATAN PENYADAPAN GETAH

Pinrcs merk~rsii

Jungh et de Vriese

DI

BKPH SALEM KPH PEKALONGAN BARAT PERUM PERHUTANI

UNIT I JAWA TENGAH

S K R I P S I

Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh

Gel= Sajana Kehutanan Pada

Fakultas Kehutanan

Instihit Pertanian Bogor

Oleh

:

BUD1 PRAYITNO

E

31.1360

JURUSAN TEKNOLOGI HASIL HUTAN

FAKULTAS KEWTANAN

(75)

Judul Penelitian : Analisis Tingkat Pendapatan Pernsahaan dan Tenaga Penyadap Pada

Kegiatan Penyadapan Getah Pinus rnerkrtsii Jungh et de Vriese di BKPH

Salem KPH Pekalongan Barat Perum Perhutani Unit I Jarva Tengah

Nama Mahasiswa : Bndi Prayitno

Nomor Pokok : E 31.1360

Ketua Komisi Pembimbing

m

(Ir. Bramasto Nugroho, MS ) Tanggal : 3 \

-

5

-

1499

Disetujui oleh :

(Dr. Ir. E.G. Togu Manurung, MS )

Tanggal: 31- 5 - 1 9 9 9

Disahkan oleh :

(76)

Penulis dilahirkan di Tegal, pada tanggal 28 April 1975, sebagai anak kesepuluh dari sepuluh

bersaudara dari pasangan Slamet Budi Atmo Diharjo dan Ratinah.

Penulis menyelesaikan pendidiian sekolah dasar di SDN 1 Margasari pada tahun 1987,

sekolah lanjutan tingkat pertama di SMPN 1 Margasari pada tahun 1990 dan sekolah lanjutan tingkat

atas di SMAN 1 Slawi pada tahun 1993.

Pada tahun 1994 penulis diterima menjadi mahasiswa Institut Pertanian Bogor melalui jalur

UMPTN (Ujian Masuk Perguruan Tinggi Negeri), pada tahun 1995 memasuki Fakultas Kehutanan dan

memilih Jurusan Teknologi Hasi1 Hutan Program Studi Pemanenan Hasil Hutan.

Sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Kehutanan, Penulis melaksanakan

praktek khusus dengan judul " Analisis Tingkat Pendapatan Perusahaan dan Tenaga Penyadap

Pada Kegiatan Penyadapan Getah Pinrrs merkrrsii Jungh e t de Vriese di BKPH Salem KPH

Pekalongan Barat Perum Perhutani Unit I Jawa Tengah", di bawah bimbiigan

Ir.

Bramasto

Nugroho, MS sebagai pembimbing pertama dan Dr. 11. E.G. Togu Manurung, MS sebagai

(77)

KATA PENGANTAR

Puji syukur tiada terkira Penulis ucapkan kepada Allah SWT penguasa dari seluruh ilmu

pengetahuan di muka bumi ini, berkat Rahrnat-Nya sehingga Penulis diperkenankan mempelajari

sepercik dari Ilmu-Nya yang maha luas. Usaha keras dari Penulis semata-mata sebagai rasa bakti,

demi mengemban tugas sebagai abdi Sang Khalik.

Tersusunnya skripsi ini mempakan hasil kerjasama dan bantuan dari pihak lain. Atas budi

baik yang tulus, Penulis ucapkan rasa terima kasih kepada :

1. Ir. Bramasto Nugoho, MS dan Dr. Ir. E.G. Togu Manurung, MS sebagai dosen pembimbing

yang telah memberi arahan, birnbingan dan masukan dengan sabar dan penuh perhatian dalam

penulisan skripsi ini.

2. Prof. Dr. Ir

.

H. Dudung Darusman, MA sebagai dosen penguji dari J m a n Manajemen Hutan

dan

Ir.

Rachmad Hermawan, M.Sc sebagai dosen penguji dari Jurusan Konservasi Sumberdaya

Hutan.

3. 11. Djoko Suhartono (KKPH Pekalongan Barat), Bapak Rochidin (Ka. Humas KPH Pekalongan

Barat), Bapak Sumartono (KBKPH Salem), Bapak Tarjono (KRPH Indrajaya), Bapak Tusro

(Mandor TP Banjaran I), Bapak Watmaja (Mandor TP Banjaran 11), Mas Puji, Bapak Kannan,

Bapak Dartam dan Mas Susmono atas bantuan dan fasilitas yang diberikan.

4. Ibu, Bapak dan Kakak-kakakku atas perhatian, dukungan, doa dan kasih sayang yang tiada henti-

hentinya.

5. Keluarga Bapak Achyono dan Koko arssbantuan dan ke jasamanya.

6. Ivana, Marlia dan Yayi atas kesabaran, pengertian dan kasih sayangnya biarlah hanya di hati saja.

7. Rekan-rekan THP-31 yang selalu kompak Edi, NC, Hera, Ardhy, Teguh, Gunung, Iyan, Vita dan

Dedeh atas persahabatan, dukungan dan motivasinya.

8. Rekan-rekan di Seroja yang selalu ceria Doddy, Jerry, Rahmat, Agus dan Victory serta rekan

-

rekan di Plnky Romos, Mulyono, Fudin, Firdaus dan Bang Achdial atas bantuan, doa d m

kebersamaannya.

9. Segenap pihak yang tidak dapat disebutkan satu per satu baik Lembaga maupun perorangan yang

telah membantu dalam menyelesaikan skripsi ini.

Dengan kerendahan hati Penulis senantiasa terbuka akan sumbang saran yang konsiruktif dari

semua pihak. Akhk kata semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi kita semua.

Bogor, Mei 1999

(78)

DAFTAR IS1

Halaman

KATA PENGANTAR

...

DAFTAR IS1

...

DAFTAR TABEL

...

DAFTAR LAMPIRAN

...

...

I

.

PENDAHULUAN

...

A

.

Latar Belakang

.

.

B

.

Tujuan Penel~ttan

...

I1 . TINJAUAN PUSTAKA

...

A

.

Diskripsi Pinzis merkusii Jungh et de Vriese

...

...

B . P i u s Sebagai Penghasil Getah

...

C

.

Sistem Penyadapan Getah Pinus

...

D

.

Gondorukem dan Terpentin

...

E

.

Pengertian Biaya Produksi

.

.

...

F

.

K l a s i f h s ~ B~aya Produksi

G

.

Biaya Produksi Dalam Produksi Getah Pinus

...

...

H

.

Penentuan Alokasi Biaya Bersama dan Harga Pokok Pada Produksi Getah Pinus

I . Tingkat Pendapatan Perusaham d m Tenaga Kerja

...

111 . METODE PENELITIAN

...

. .

A

.

Waktu dan Tempat Penel~t~an

...

. .

B

.

Obyek dan Alat Penel~t~an

...

...

C

.

Pengumpulan Data

D

.

Pengolahan Data

...

E

.

Analisis Data

...

F

.

Teknik Penarikan Sampel Berlapis dengan Alokasi Optimum Terhadap T i g k a t
(79)

V. HASIL DAN PEMBAHASAN

...

A. Potensi dan Realisasi Produksi Getah Pinus

...

B. Penyadapan ... C. Pengangkutan Getah dan Ternpat Pengumpulan Getah Pinus ... ... ... . .... ... .... ... . D. Pengolahan Getah

...

E. Biaya Produksi

.

F. T i g k a t Pendap

G. Rentabilitas

...

H. Evaluasi Perimbangan Keuntungan antara Perusahanam dengan Tenaga Ke rja.. ....

...

VI. KESIMPULAN DAN S

(80)

DAFTAR TABEL

Nomor Halaman

Teks

1 . Alokasi Biaya Bersama Produksi Getah Pinus

...

9

...

2 . Fungsi Hutan di KPH Pekalongan Barat Tahun 1998

... .

.

13

...

3

.

Pembagian Luas KPH Pekalongan Barat ke dalam BKPH dan RPH 14

...

4

.

Target dan Realisasi Produksi Getah per KPH Tahun 1998 KPH Pekalongan Barat 14

5

.

Jumlah Penyadap di KPH Pekalongan Barat Tahun 1996

-

1998

...

14 6 . Potensi Produksi Getah Pinus di B W H Salem Tahun 1998 ... 15

7

.

Jumlah Penyadap di RPH Indrajaya BKPH Salem Tahun 1998

...

15

8

.

Susunan Kelas Umur Sadapan Pinus di KPH Pekalongan Barat

Jangka Tahun 1996

-

2005

...

17 9

.

Produksi Getah Pinus KPH Pekalongan Barat Tahun 1993

-

1998

...

17 10

.

Data Curah Hujan KPH Pekalongan Barat Tahun 1993

-

1998

...

18

...

11 . Pendapatan Getah Rata-rata per 5 Hari Penyadap di KPH Pekalongan Barat 19

12

.

Pendapatan Rata-rata per Hari Penyadap di KPH Pekalongan Barat

...

19

13

.

Upah Sadap dan Upah Pikul Getah di KPH Pekalongan Barat Tahun

1998

...

21 14

.

Alokasi Biaya Bersama Produksi Getah Pinus

...

24

15 . Pendapatan Absolut per Bulan Tahun 1998 KPH Pekalonagan Barat

dari Pemasaran Gondorukem dan Terpentin

...

25

16

.

Perhitungan Pendapatan KPH Pekalongan Barat dalam Pengusahaan Getah ... 26

17

.

Korbanan Rata-rata per Hari Tenaga Penyadap Pada Masing-masing Pendapatan dan

Kelas jar&

...

27

18

.

Laba Rata-rata per Hari Tenaga Penyadap Pada Masing-masing Pendapatan dan

Kelasjarak

...

28

19 . Rentabilitas Rata-rata per

H

a

r

i

Tenaga Penyadap Pada Masing-masing Pendapatan
(81)
(82)
(83)
(84)
(85)
(86)
(87)
(88)
(89)
(90)
(91)
(92)
(93)
(94)
(95)
(96)
(97)
(98)
(99)
(100)
(101)
(102)
(103)
(104)
(105)
(106)
(107)
(108)
(109)
(110)
(111)
(112)
(113)
(114)
(115)
(116)
(117)
(118)
(119)
(120)
(121)
(122)
(123)
(124)
(125)
(126)
(127)
(128)
(129)
(130)
(131)
(132)
(133)
(134)
(135)
(136)
(137)
(138)
(139)
(140)
(141)
(142)
(143)
(144)
(145)
(146)
(147)
(148)
(149)
(150)

Referensi

Dokumen terkait

[r]

Akibatnya pada tahun 1970 di Amerika Serikat muncullah gerakan yang mengubah pembelajaran matematika dari mengutamakan kepada penemuan, struktur, bahasa, simbol / notasi yang

Sedangkan hasil koefisien determinasi (adjusted R 2 ) sebesar 0,571 sehingga variabel keterandalan laporan keuangan dipengaruhi sebesar 57,1% terhadap variabel independennya

Dari hasil pengujian didapatkan hasil sebagian besar masyrakat Surabaya memberikan opini yang mengarahkan jawaban ke arah positif karena karena responden merasa

yang digunakan untuk menarik audience adalah melalui Unique Selling Proposition (USP) yaitu keanekaragaman komunitas urban di kota Solo yang memiliki potensi besar

Proses mengentry data muatan barang Database barang XOR /\ /\ Posisi muatan barang valid Posisi muatan barang valid Posisi muatan barang tidak valid Data posisi muatan barang

[r]

In 1H15, total expenses including depreciation and amortization increased by 11.9% YoY to Rp22,025 billion, lower than revenue growth of 13.0%, indicating