• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengaruh Audit Internal Terhadap Efektivitas Pengendalian Internal Penjualan Dan Operasi Penjualan Pada PT. Pos Indonesia Bandung

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Pengaruh Audit Internal Terhadap Efektivitas Pengendalian Internal Penjualan Dan Operasi Penjualan Pada PT. Pos Indonesia Bandung"

Copied!
45
0
0

Teks penuh

(1)

PENGARUH AUDIT INTERNAL TERHADAP EFEKTIVITAS PENGENDALIAN INTERNAL DAN OPERASI PENJUALAN PADA

PT. POS INDONESIA should be a major concern because of its STATE-OWNED ENTERPRISES play a role which is important for the development of the national economy. In the first half of 2013, most SOES have a less good audit performance resulting in the existence of irregularities in the company. Growing the company, of course the sales operations in perusahaanpun will hold an important role for the company, therefore management need to be good against internal audit internal control effectiveness and sales operations.

In order for the internal audit is going well then the internal controls implemented need to be dawasi, and assessed in the evaluation by a part of the operational activities of the dependent companies, independent section in the internal audit section is in charge of assisting management in carrying out the responsibility effectively. The purpose of this research is to know the influence of internal audit towards the effectiveness of internal control and sales operations, and want to know how big the influence of internal audit towards sales operations at PT Pos Indonesia Bandung

Keywords: internal Audit, internal control Effectiveness, sales operations

PENDAHULUAN

Latar Belakang Masalah

(2)

Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang bergerak dibidang pos yang memberikan pelayanan jasa dengan cakupan nasional dan internasional, hal ini disebabkan karena tugas jasa pelayanan pos dan produk-produk pelayanan laiinnya yang diberikan oleh PT.Pos Indonesia (persero) Bandung sangat kompleks, tentunya setiap karyawan dituntun untuk dapat bekerja sesuai tugas pokok dan fungsinya dengan baik sehingga mampu menghadapi persaingan usaha yang semakin ketat dengan munculnya pesaing-pesaing dibidang yang sama. (Nathalie,2012:40) Pada kenyataannya, perusahaan-perusahaan yang memiliki linerja audit yang baik masih kurang, khususnya perusahaan-perusahaan BUMN. (Trinada 2012:55). Suatu organisasi perusahaan beroperasi dengan tujuan untuk mendapatkan laba. Banyak hal yang dapat mempengaruhi pencapaian laba tersebut. Diantaranya, efisiensi efektifitas dan pengendalian ,konsep pengendalian bukan merupakan hal yang baru adalah tanggung jawab manajemen untuk melaksanakan pengendalian terhadap seluruh aktivitas perusahaan. Alasan utama untuk melakukan pengendalian adalah untuk memberikan jaminan realitas bahwa tujuan setiap aktivitas perusahaan akan di capai, menghilangkan resiko yang disebabkan oleh terjadinya pelanggaran bahaya, kehilangan, yang disebabkan kerugian penyalahgunaan, dan aktivitas lain merugikan. (Reza Priyambada 2013:18)

Pemeriksaan internal dan pengendalian internal merupakan satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan keduanya, merupakan penentu dalam efektivitas dan efisiensi kemajuan suatu perusahaan dalam rangka meningkatkan keberhasilan suatu usaha. Perusahaan yang memiliki internal dan pengendalian internal yang baik, agar mencapai tujuan yang diinginkan perusahaan yaitu menjamin dan mengamankan harta perusahaan dari tindakan kecurangan pengelapan dan penipuan. (majalah Investor, November 2012:34).

Tujuan didirikannya Badan Umum Milik Negara (BUMN) adalah untuk menyediakan barang atau jasa yang bermutu tinggi dan memadai bagi pemenuhan hajat hidup masyarakat atau berbagi sumber daya alam seperti air,listrik,minyak,gas dan tambang. Seiring perkembangan jaman,selain memberikan pelayanan kepada masyarakat, BUMN juga dijadikan alat untuk memperoleh keuntungan. (Mustofa Abubakar 2012:36).

Dalam menjalankan usahanya PT. Pos Indonesia bandung melakukan pembelian berupa perlengkapam yang dibutuhkan guna melancarkan aktivitas pembelian terarah pada kebutuhan perusahaan, sehingga terhindar dari penyelewengan dan kekeliruan. Aktivitas yang sering terjadi seperti pembelian yang tidak wajar, dalam hal ini pembelian tidak wajar dimana staf/karyawan membeli perlengkapan yang dibutuhkan perusahaan dengan hanya yang tidak sesuai dengan harga barang tersebut dipasaran. Pembelian yang melebihi dari seharusnya, dalam hal ini staf/ karyawan yang ditugasi untuk melakukan pembelian, dimana barang yang dibelinya melebihi dari apa yang dibutuhkan oleh perusahaan dan kualitas barang yang baik tidak sesuai dengan kebutuhan, artinya barang yang dibutuhkan kualitasnya kurang baik atau bagus, pengendalian internal dilakukan agar seluruh aktivitas yang dijalankan dalam perusahaan betul-betul berjalan dengan baik sesuai dengan yang ditetapkan oleh pemimpin supaya pengendalian internal bergungsi sesuai dengan fungsinya, maka diperlukan suatu pemeriksaan internal.(Nyoman Tjager dkk, 2011:166)

(3)

pemeriksaan internal dapat dijadikan dasr untuk meyakinkan kebutuhan operasional yang tepat, khususnya untuk membantu manajemen mengemankan harta peusahaan, meyakinkan apakah catatan-catatan keuangan terpelihara dengan akurat dan untuk mendeteksi adanya kecurangan.(Trimanto dan Lena 2010:2)

Audit internal yang baik dapat menghindarkan perusahaan dari kerugian besar, sebaliknya tanpa system internal pengendalian yang efektif dapat menyebabkan kerugian besar dapat berlangsung lama tanpa terdeteksi oleh pemilik perusahaan.(Morita,2013:3)

Rumusan Masalah

1. Bagaimana hubungan audit internal terhadap efektivitas pengendalian internal dan operasi penjualan pada PT. pos Indonesia jalan Jakarta.

2. Seberapa besar pengaruh audit internal terhadap efektifitas pengendalian internal penjualan dan operasi penjualan pada PT. Pos Indonesia jalan Jakarta.

3. Seberapa besar dampak audit internal terhadap efektivitas pengendalian penjualan dan operasi penjualan pada PT. Pos Indonesia jalan Jakarta.

Tujuan Penelitian.

Berdasarkan identifikasi masalah yang telah diuraikan diatas maka penulis mempunyai tujuan dalam penelitian ini, sebagai berikut:

1. Untuk mengetahui besarnya pengaruh audit internal terhadap efektifitas pengendalian internal penjualan dan opersai penjualan pada PT. pos Indonesia jalan Jakarta Bandung. 2. Untuk mengukur seberapa besar pengaruh audit internal terhadap efektifitas pengendalian

penjualan dan operasi penjualan pada PT. pos Indonesia jalan Jakarta Bandung.

3. Untuk mengetahui seberapa besar dampak audit internal terhadap efektifitas pengendalian penjualan dan operasi penjualan pada PT. pos Indonesia jalan Jakarta Bandung.

Kegunaan Penelitian

Bahan penelitian dapat menjadi bahan masukan untuk menambah informasi mengenai pengaruh audit internal internal terhadap efektifitas pengendalian penjualan dan operasi penjualan serta menjadi bahan pertimbangan yang bermanfaat dalam melaksanakan kewajiban perpajakan terutama audit internal.

Selain itu bahan penelitian ini pun menjadi bahan masukan dan tambahan informasi bagi penulis lain dalam melakukan peneliti serta membawa wawasan tenteng pengruh audit internal terhadap efektifitas pengendalian penjualan dan operasi penjualan pada PT. Pos Indonesia bandung.

Diharapkan dijadikan sumbangan pemikiran dan bahan referensi khususnya mengenai pengaruh audit internal terhadap efektifitas pengendalian penjualan dan operasi penjualan.

Kajian Pustaka

(4)

“Internal audit is an independent appraisal functionestablisehed withim an organization to examine and evaluate is activities ad service to the organization. The objective of internal auditing is to assist members of the organization in the effective dischange of theirresponsibilities “.

Menurut Agoes (2010:221) audit internal memiliki peran untuk menilai efektifitas system manajemen resiko,yaitu dengan mengevaluasi system yang telah ada dan melakukan pemantauan terhadap perbaikan system tersebut. Dengan demikian audit internal perlu menggunakan risk base audit untuk menjalankan perannya dalam manajemen resiko.

Berdasrkan definisi diatas, internal audit harus bersifat independen dimana mempunyai pemikiran-pemikiran yang cerdik baik untuk sekarang maupun yang akan datang.

1 Tujuan Audit Internal

Pada dasarnya tujuan audit internal adalah membantu anggota organisasi lainnya dalam menjalankan tugas dan tanggung jawab secara efektif melalui analisis,penilaian,rekomendasi,konsultasi, dan peninjauan ulang atas informasi yang saling berhubungan.(Hiro Tugiman 2011:12-13)

2 Ruang lingkup Audit Internal

Ruang lingkup audit meliputi pemeriksan dan evaluasi ketetapan dan efektifitas struktur pengendalian internal organisasi dan kualitas atau mutu pelaksanaan kerja dalam memikul tanggung jawabyang dibebankan.

Berikut ruang lingkup pekerjaan audit internal menurut amin (2011:111)

1. Meneliti dan menilai bail tidak nya penerapan pengendalian akuntansi,keuangan dan cara-cara pengendalian lainnya, serta meningkatkan pengendalian yang efektif dengan biaya yang wajar.

2. Meyakinkan sejauh mana kebijakan, rencana-rencana,prosedur-prosedur yang telah ditetapkan untuk ditaati.

3. Memeriksa sejauh mana kekayaan perusahaan dapat dipertanggungjawabkan dan diamankan terhadap segala macam kerugian atau kehilangan.

4. Memeriksa sejauh mana manajemen data yang telah dikembangkan didalam perusahaan dapat diandalkan.

5. Menilai mutu hasil pekerjaan dalam melaksanakan tanggung jawab atau kewajiban yang di serahkan .

6. Mengajukan rekomendasi atau saran untik meningkatkan efisiensi operasi.

Ruang lingkup audit internal untuk menilai leefisienan system pengendalian intern,pengevaluasian terhadap kelengkapan dan keefektipan system system pengendalian internal yang dimiliki organisasi, serta kualitas pelaksanaan tanggung jawab diberikan.

(5)

Menurut Hiro Tugiman (2011:44) aktitas-aktifitas dalam ruang lingkup audit internal terdiri dari

1. Aktifitas kepatuhan, dilakukan untuk mengetahui tingkat kepatuhan terhadap prosedur, rencana,kebijakan dan prinsip akuntansi yang telah di tetapkan oleh manajemen dan terhadap peraturan-peraturan pemerintah.

2. Aktifitas pengujian dilakukan untuk menguji kendala data-data yang disajikan atau dihasilkan oleh tiap-tiap bagian perusahaan yang meliputi pengujian terhadap pengamanan harta perusahaan dari kemungkinan kegiatan.

3. Aktifitas penilaian sangat erat kaitannya dengan kelayakan dan aktifitas pengendalian intern perusahaan.

3 Wewenang dan tanggung jawab Audit Internal

Mengenai wewenang dan tanggung jawab audit internal (konsersium organisasi profesi Audit (2010:81) menyebutkan bahwa tujuan, kewenangan dan tanggung jawab fungsi audit internal harus dinyatakan secara formal dalam charter audit internal dan mendapat persetujuan dari pimpinan dan dewan pengawas organisasi.

Tanggung jawab audit internal menurut komite SPAP akatan Akuntansi Indonesia (IAI) dalam standar profesi Akuntan Publik (2010:322) adalah

“Audit internal bertanggung jawab untuk menyediakan data analisis dan evaluasi member keyakinan dan rekomendasikepada manjaemen satuan usaha dan dewan komisaris atau pihak yang lain setara dengan wewenang dan tanggung jawab tersebut.”

Kualifikasi Audit menurut Suraida (2012:190) adalah

“Keahlian professional yang dimiliki oleh auditor adalah independensi dan kompetensi, hal mana sangat diperlukan dan penting bagi pemeriksaan sebagaimana mestinya.”

Efektivitas Pengendalian Internal

Terdapat beberapa pengertian pengendalian internal, yang di antaranya adalah sebagai berikut : “Sistem Pengendalian Internal meliputi struktur organisasi, metode dan ukuran-ukuran yang dikoordinasikan untuk menjaga kekayaan organisasi, mengecek ketelitian dan keandalan data akuntansi, mendorong efisiensi dan mendorong dipatuhinya kebijakan manajemen.” (Mulyadi, 2011:163)

Sistem Pengendalian Internal terdiri atas kebijakan dan prosedur yang dirancang untuk memberikan manajemen kepastian yang layak bahwa perusahaan telah mencapai tujuan dan sasarannya.” (Alvin Arens, dkk. , 2010:370)

Definisi lain mengenai pengendalian internal yaitu seperti yang diungkapkan Azhar Susanto bahwa :

(6)

yang meyakinkan bahwa tujuan organisasi akan dapat dicapai melalui efisiensi dan efektifitas operasi, penyajian laporan keuangan yang dapat dipercaya, dan ketaatan terhadap undang-undang dan aturan yang berlaku.” (Azhar, 2010:95)

Dari beberapa definisi pengendalian internal di atas, maka dapat di interpretasikan bahwa pengendalian internal merupakan serangkaian tindakan, baik dalam bentuk prosedur, kebijakan maupun metode, untuk memberi kepastian yang memadai bagi manajemen bahwa organisasi akan mampu mencapai tujuannya, di antaranya menjaga kekayaan organisasi, penyajian laporan keuangan yang andal, dan tercapainya efektivitas dan efisiensi operasi.(Azhar,2010:95)

Unsur Pengendalian Internal

Untuk merancang unsur-unsur pengendalian internal akuntansi yang diterapkan dalam sistem akuntansi pembelian, berikut rincian mengenai unsur pokok sistem pengendalian internal (Mulyadi, 2011:311)

Unsur pokok sistem pengendalian internal menurut Mulyadi (2011:315) adalah sebagai berikut : 1. Struktur organisasi yang memisahkan tanggung jawab fungsional secara tegas.

2. Sistem wewenang dan prosedur pencatatan yang memberikan perlindungan yang cukup terhadap kekayaan, utang, pendapatan dan biaya.

3. Praktik yang sehat dalam melaksanakan tugas dan fungsi setiap unit organisasi. 4. Karyawan yang mutunya sesuai dengan tanggung jawabnya.

Pengendalian internal yang baik harus memenuhi beberapa kriteria atau unsur-unsur. Menurut Sukrisno Agoes (2011:80), Pengendalian internal terdiri dari 5 komponen yang berkaitan diantaranya adalah :

1.Lingkungan Pengendalian (Control Environment)

Lingkungan pengendalian merupakan dasar bagi komponen Pengendalian Internal lainnya, memberikan disiplin dan struktur. Lingkungan Pengendalian (Control Environment), menciptakan suasana pengendalian dalam suatu organisasi dan mempengaruhi kesadaran personil organisasi tentang pengendalian. Faktor lingkungan pengendalian termasuk :

1) Nilai etika dan kemampuan orang-orang dalam entitas. 2) Filosofi manajemen dan Gaya Operasi

3) Cara Manajemen untuk menentukan wewenang dan tanggung jawab, mengorganisasikan dan mengembangkan orang-orangnya.

4) Perhatian dan arahan yang diberikan dewan direksi. 2. Risk Assesment

(7)

diperlukan mekanisme untuk mengidentifikasi dan menghadapi resiko-resiko spesial terkait dengan perubahan tersebut.

3. Control Activities

Aktivitas Pengendalian (Control Activities), yaitu kebijakan dan prosedur yang dibuat untuk memberikan keyakinan bahwa petunjuk yang dibuat oleh manajemen dilaksanakan. Control Activities membantu meyakinkan bahwa tindakan yang diperlukan telah diambil dalam menghadapi resiko sehingga tujuan entitas dapat tercapai. Control activities termasuk berbagai kegiatan yang berbeda-beda, seperti :

1) Penyetujuan (Approvals) 2) Otorisasi (Authorization) 3) Verifikasi (Verifications) 4) Rekonsiliasi (Reconciliations)

5) Review terhadap performa operasi (Reviews of Operating Performance) 6) Keamanan terhadap Aset (Security of Assets)

7) Pemisahan tugas (Segregation of duties) 4. Information and Communication

Informasi dan Komunikasi (Information Processing and Communication), yaitu sistem akuntansi yang diciptakan untuk mengidentifikasi, merakit, menggolongkan, menganalisis, mencatat, dan melaporkan transaksi suatu entitas, serta menyelenggarakan pertanggungjawaban kekayaan dan utang entitas tersebut.

Informasi yang bersangkutan harus diidentifikasi, tergambar dan terkomunikasi dalam sebuah form dan timeframe yang memungkinkan orang-orang menjalankan tanggung jawabnya. Sistem informasi menghasilkan laporan, yang berisi informasi operasional, finansial, dan terpenuhinya keperluan sistem, yang membuatnya mungkin untuk menjalankan dan mengendalikan bisnis.

5.Monitoring

Monitoring (Monitoring), yaitu proses penilaian mutu kinerja sistem pengendalian intern, sepanjang waktu. Sistem pengendalian internal perlu diawasi, sebuah proses untuk menentukan kualitas performa sistem dari waktu ke waktu. Monitoring dapat berjalan dengan baik melalui kegiatan pengawasan yang berkesinambungan, evaluasi yang terpisah atau kombinasi dari keduanya.

Menurut Mulyadi (2011:316), unsur-unsur pokok pengendalian internal dalam perusahaan adalah:

1. Struktur organisasi yang memisahkan tanggung jawab secara tegas.

2. System wewenang dan prosedur pencatatan yang memberikan perlindungan yang cukup terhadap kekayaan,utang, pendapatan dan biaya.

(8)

Dari berbagai definisi di atas dapat di simpulkan bahwa pengendalian internal menekankan pada tujuan yang hendak di capai dan bukan pada unsure-unsur yang membentuk system tersebut, dengan demikian pengertian pengendalian internal tersebut di atas berlsku bsik dalam perusahaan yang mengolah informasinya secara manual, mesin pembukuan, maupun dengan computer.(Mulyadi,2010:316)

Operasi Penjualan

Pengertian Operasi Penjualan

Menurut Mulyadi (2011:202), “Operasi penjualan adalah kegiatan yang dilakukan oleh penjual dalam menjual barang atau jasa dengan harapan akan memperoleh keuntungan dari adanya transaksi-transaksi tersebut.

“Sedangkan menurut Basu Swastha Operasi penjualan adalah ilmu dan seni mengetahui pribadi yang dilakukan oleh penjual utamamengajak orang lain agar bersedia membeli barang atau jasa yang ditawarkannya. (Basu Swastha 2011:8)”

Dapat diambil suatu kesimpulan bahwa penjualan adalah suatu pengalihan atau pemindahan hak pemilik atas barang atau jasa dari pihak penjual kepada pihak pembeli yang disertai dengan penyerahan imbalandari pihak penerima barang atau jasa sebagai timbale balik atas operasi penjualan tersebut.

Pendapatan perusahaan diperoleh dari aktifitas penjualan digunakan untuk membiayai operasi perusahaan.Yadiati dan wahyu (2010:129).

Adapun yang harus diperhatikan dalam aktifitas penjualan ini 1) Produk

Kebijakan dan prosedur menurut Basu Swastha manajemen operasi penjualan adalah (2010:99)

“Kebijakan dan merupakan peraturan yang dibuat oleh manajemen untuk melaksanakan kegiatan. Kebijakan ini merupakan peraturan untuk bertindak dengan cara dan keadaan tertentu dan dapat di manfaatkan sebagai suatu pedoman, keharusan, atau pembatasan tindakan, sedangkan prosedur adalah metode atau cara yng digunakan dalam melaksankan kegiatan-kegiatan selaras dengan kebijakan yang telah ditentukan. Kebijakan dan prosedur tersebut meliputi persiapan sebelum menjual”.

Kebijakan dan prosedur Operasi penjualan

Kebijakan dan prosedur Operasi penjualan menurut basu Swatha (2011:58)

(9)

dan dapat dimanfaatkan sebagai suatu pedoman, keharusan, atau pembatasan tindakan. Sedangkan prosedur adalah metode atau cara kebijakan yang telah di tentukan”.

Kebijakan dan prosedur tersebut sebagai berikut : 1) Persiapan sebelum menjual

Pada tahap ini, penjualan mengadakan persiapan-persiapansebelum melaksanakan operasi penjualan. Kegiatan yang dilakukan adalah mempersiapkan tenaga penjual dengan memberikan pemahaman tentang produk atau jasa yang akan dijual, pasar yang dapat menjadi sasaran dan teknik-teknik penjualan yang harus dilakukan.

2) Penentuan likasi operasi penjualan

Dengan menggunakan data pembeli, penjual dapat menentukan karakteristik pembeli yang potensial. Penentuan calon pembeli beserta kareakteristiknya dapat dilakukan dengan menentukan lokasi dan segmen pasar yang menjadi sasarannya. Dari lokasi ini dibuat daftar organisasi-organisasi atau perusahaan yang kira-kira dapat dikategorikan sebagai pembeli potensial dari produk dan jasa yang ditawarkan.

3) Pendekatan pendahuluan

Sebelum melakukan operasi penjualan, penjual harus mempelajari masalah tentang organisasi-organisasi atau perusahaan yang diharapkan menjadi pembeli. Perlu juga untuk mengetahui produk apa saja yang dibutuhkan oleh mereka. Untuk mendukung penawaran produk kepada pembeli diperlukan banyak informasi, misalnya produk apa yang bias dibeli oleh calon pembeli. 4) Pelaksanaan Operasi penjualan

Prosedur pelaksanaan kegiatan penjualan bias bervariasi tergantung pada jumlah system penjualan yang digunakan oleh perusahaan.

Metode Penelitian

Menurut sugiyono (2012:2) metode penelitian adalah sebagai berikut:

“Metode penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu.”

Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif dab verivikatif. Menurut Sugiyono metode deskriptif adalah sebagai berikut

“metode yang digunakan untuk menggambarkan atau menganalisis suatu hasil penelitian tetapi tidak digunakan untuk membuat kesimpulan yang lebih luas”. (2012:29)

Pembahasan

Pengaruh Audit internal terhadap efektivitas pengendalian internal penjualan

(10)

tersebut dapat dinyatakan bahwa audit internal berpengaruh signifikan terhadap efektivitas pengendalian internal penjualan.

Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Rini Maryuni Haryati dan Dessy Oliviani (2013), yang menunjukan bahwa Audit internal berpengaruh terhadap efektivitas pengendalian Internal penjualan. Fenomena lainnya menyeutkan bahwa masih banyak terjadi kasus penyimpangan tentang audit di lingkungan BUMN. Masih banyaknya BUMN yang belum memiliki kelola perusahaan yang baik Sumarjati Arjoso (2013).

Pengaruh Audit Internal Terhadap Operasi Penjualan

Dari hasil statistic pengujian menunjukann bahwa pengaruh Audit internal Terhadap Operasi penjualan memiliki koefisien jalur sebesar 0,418 dan besarnya pengaruh langsung tersebut sebesar (0,485 x 0,485) x 100% = 23,5% dan secara statistic signifikan pada level α = 0,05 yang ditunjukan nilai sig t (signifikan pengaruh parsial) sebesar 0,005 (lebih kecil dari α = 0,05). Dari temuan statistic tersebutr dapat dinyatakan bahwa Audit Internal berpengaruh terhadap operasi penjualan secara langsung dan dapat dijelaskan kinerja Audit 23,5% (lemah) sedangkan sisanya yaitu 76,5% dijelaskan oleh variable lain yang tidak diteliti namun diyakini turut mempengaruhi kinerja Audit, seperti stakeholder / komposisi struktur kepemilikan, nilai-nilai budaya organisasi, efektivitas komite audit internal, dan lain-lain. Koefisien jalur sebesar 0.485 menunjukan bahwa jika Audit meningkat 1% maka kinerja perusahaan akan meningkat sebesar 0,485%.

Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian yang digunakan oleh Emre Ergin, (2012) Natali Ghozali, (2012) yang menunjukan bahwa Audit internal berpengaruh signifikan terhadap operasi penjualan perusahaan.

Fenomena yang ada menyebutkan sebagian BUMN memiliki kinerja Audit yang kurang baik. Laba perusahaan menurun, dan tidak bias memperbaiki peforma ( Mentri BUMN Dahlan Iskan, 2013). Turunnya laba beberapa BUMN otomatis mempengaruhi pergerakan saham yang diperdagangkan di bursa efek Indonesia (Reporter Merdeka.com Novita Intan Sari, 2013). Turunnya laba BUMN menunjukan bahwa belum optimalnya kinerja Audit BUMN serta kondisi keuangan perusahaan belum baik. Salah satu penyebab belum optimalnya kinerja atau kualitas Audit perusahaan terhadap Operasi penjualan adalah kurang nya perhatian terhadap Efektivitas pengendalian dan operasi penjualan.

Salah satu fungsi organisasi yang tak kalah penting dari beberapa fungsi yang ada yaitu pengendalian. Pengendalian dalam sebuah organisasi atau perusahaan diperlukan agar pihak manajemen dapat melihat apakah kegiatan operasional prusahaan berjalan sesuai dengan yang semestinya atau tidak. Pengendalian internal adalah suatu proses yang dijalankan olehdewan komisaris, manajemen, dan personil lain yang di desain untuk memberikan keyakinan memadai peraturan yang berlaku, efektifitas dan efisiensi operasi.

Fungsi audit internal sangat penting karna peran yang di peranan yang di harapkan dari fungsi tersebut adalh untuk membantu semua tingkatan manajemen pada perusahaan dalam mengamankan kegiatan operasional PT pos yang melibatkan masyarakat.

(11)

audit internal dilaksanakan, dan selalu melaporkan hasil audit yang dilaksanakan secara detail. Sedangkan penerapan audit internal jika dilihat dari tahapp tindak lanjut hasil audit internal pada PT pos Bandung berdasarkan hasil jawaban responden bahwa laporan hasil audit internal dapat memberikan saran dan rekomendasi yang baik serta dapat diterima dan dilaksanakan dengan baik oleh bagian yang diperiksa.

Pengujian hipotesis yang telah dilakukan menemukan adanya pengaruh antara audit internal terhadap efektivitas pengendalian internal pada PT Pos Indonesia bandung. Hal ini di buktikan dengan adanya nilai t hitung sebesar 7.864 yang lebih besar dari t table sebesar 1.677

dengan taraf signifikan yang kurang dari 0.05. Dengan dibuktikannya pengaruh audit internal terhadap efektifitas pengendalian internal membuktikan teori Agoes (2010) Audit internal merupakan alat bantu bagi manajemen untuk menilai efisiensi dan keefektifan pelaksanaan struktur pengendalian internal perusahaan, internal auditor dapat membantu semua pimpinan perusahaan dalam melaksanakan tanggung jawabnya dengan memberikan analisa, penelitian, saran dan komentar mengenai kegiatan yang diperiksanya. Oleh karena itu pengendalian internal perlu diperiksa, dikaji, dan dinilai oleh bagian audit internal.

Hasil dari penelitian ini membuktikan berbagai peneliti terdahulu diantaranya Faturachman (2010) menjelaskan bahwa audit internal memiliki pengaruh terhadap efektifitas pengendalian internal penjualan di BUMN kabupaten bandung.

Penelitian Elok (2010) juga menjelaskan audit internal memiliki pengaruh terhadap operasi penjualan. Penerapan audit internal dilakukan untuk membantu direktur utama dan dewanaudit dengan menjabarkan secara operasional perencanaan, pelaksanaan, dan pemantauan atas hasil audit. Disamping itu juga audit internal dilakukan mengidentifikasi segala kemungkinan untuk memperbaiki dan meningkatkan efisiensi penggunaan sumber daya dana serta meningkatkan kegiatan yang ada di perusahaan BUMN tersebut.

Uji validitas dilakukan untuk mengetahui apakah variable tersebut dapat digunakan untuk mengukur apa yang hendak diukur. Uji validitas ini dilakukan dengan mengkorelasikan antara skor masing-masing butir pertanyaan dengan skor total yang diperoleh dari penjumlahan semua skor pertanyaan.

Uji reliabilitas dilakukan terhadap item pertanyaan yang dinyatakan valid. Reliabilitas adalah indeks yang menunjukan sejauh mana suatu alat ukur dipakai dua kali untuk mengukur gejala yan sama dan hasil pengukurannya relative sama maka alat ukur tersebut reliable. Dengan kata lain reliabiliatas menunjukan konsistensi suatu alat ukur dalam mengukur gejala yang sama. Pada penelitian pengambilan keputusan berdasarkan nilai alpha, jika nilai alpha sama dengan atau melebihi 0,60 maka pertanyaan variable tersebut reliable dan sebaliknya apabila nilai alpha kurang dari 0,60 pernyataan variable tersebut tidak reliable (Ghozali,2012).

Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan yang telah dilakukan pada bab sebelumnya, maka penulis mengambil beberapa kesimpulan sebagai berikut:

(12)

2. Audit internal berpengaruh positif terhadap kinerja operasi penjualan. Hal ini menunjukan bahwa kinerja audit perusahaan dapat lebih optimal apabila didukung oleh adanya pemahaman audit internal dan operasi penjualan.

DAFTAR PUSTAKA

 Dasril Rozandi. 2012 PT Telkom Berpotensi Jadi BUMN Terkorup. Senin, 16 April 2012. (http://www.google.co.id)

Misbahol Munir.2012. Pengendalian internal buruk penyebab BUMN Korup. Senin 16 juli 2012 13.31 WIB. (http://ekbis.sindonews.com).

 Narimawati, Umi.2011. Penulisan Karya Ilmiah. Jakarta:Genesis.

Abubakar, mustofa.2012. Meningkatkan laba BUMN, November 2012.(Majalah Investor)

 Gusnardi. 2010. Analisis Faktor Audit internal dan pengaruhnya terhadap Efektifitas Pengendalian Internal, Vol.12, No.3, September 2010: 353-356

Agoes. 2010. Audit memiliki peran penting. Jakarta.

 Mulyadi. 2011. System pengendalian internal meliputi struktur organisasi. Jakarta. Arens, Alvin A., Randal J. Elder, Mark S. Beasley. (2012), Auditing and assurance service integrated Approach,9 Edition, Prentice Hall.Inc.

 Mardiasmo,(2010), Akuntansi Sektor Publik, Edisi Ketiga, Yogyakarta : Penerbit Andi Yogyakarta

Hiro Tugiman, (2011), Standar Profesional Audit Internal, Cetakan Ke-9, Yogyakarta; Kanisius

 Sugiyono,(2010),Metode Penelitian Administrasi (Dilengkapi Dengan Metode R&D), Edisi Revisi, Bandung:Alfabeta

Widhi Rachayu,(2010), Pengaruh Internal Audit Terhadap Efektivitas Pengendalian Internal PT BUMN Bandung. Skripsi.

(13)
(14)

9 BAB II

KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS

2.1 Kajian Pustaka

2.1.1 Audit Internal

Menurut the institute of internal auditors dikutip oleh Tampubolon (2010:15) pengertian audit internal adalah :

“Internal audit is an independent appraisal functionestablisehed withim an organization to examine and evaluate is activities ad service to the organization. The objective of internal auditing is to assist members of the organization in the effective dischange of theirresponsibilities “.

Menurut Agoes (2010:221) audit internal memiliki peran untuk menilai efektifitas system manajemen resiko,yaitu dengan mengevaluasi system yang telah ada dan melakukan pemantauan terhadap perbaikan system tersebut. Dengan demikian audit internal perlu menggunakan risk base audit untuk menjalankan perannya dalam manajemen resiko.

Berdasrkan definisi diatas, internal audit harus bersifat independen dimana mempunyai pemikiran-pemikiran yang cerdik baik untuk sekarang maupun yang akan datang.

2.1.1.1 Tujuan Audit Internal

(15)

10

analisis,penilaian,rekomendasi,konsultasi, dan peninjauan ulang atas informasi yang saling berhubungan.(Hiro Tugiman 2011:12-13)

2.1.1.2 Ruang lingkup Audit Internal

Ruang lingkup audit meliputi pemeriksan dan evaluasi ketetapan dan efektifitas struktur pengendalian internal organisasi dan kualitas atau mutu pelaksanaan kerja dalam memikul tanggung jawabyang dibebankan.

Berikut ruang lingkup pekerjaan audit internal menurut amin (2011:111)

1. Meneliti dan menilai bail tidak nya penerapan pengendalian akuntansi,keuangan dan cara-cara pengendalian lainnya, serta meningkatkan pengendalian yang efektif dengan biaya yang wajar. 2. Meyakinkan sejauh mana kebijakan,

rencana-rencana,prosedur-prosedur yang telah ditetapkan untuk ditaati.

3. Memeriksa sejauh mana kekayaan perusahaan dapat dipertanggungjawabkan dan diamankan terhadap segala macam kerugian atau kehilangan.

4. Memeriksa sejauh mana manajemen data yang telah dikembangkan didalam perusahaan dapat diandalkan.

5. Menilai mutu hasil pekerjaan dalam melaksanakan tanggung jawab atau kewajiban yang di serahkan .

(16)

11

Ruang lingkup audit internal untuk menilai leefisienan system pengendalian intern,pengevaluasian terhadap kelengkapan dan keefektipan system system pengendalian internal yang dimiliki organisasi, serta kualitas pelaksanaan tanggung jawab diberikan.

Dengan memperhatikan aktifitas-aktifitas audit internal tersebut dapat dikatakan bahwa audit internal mempunyai ruang lingkup pekerjaan yang behubungan dengan aktifitas kepatuhan, pengujian, dan penilaian.

Menurut Hiro Tugiman (2011:44) aktitas-aktifitas dalam ruang lingkup audit internal terdiri dari

1. Aktifitas kepatuhan, dilakukan untuk mengetahui tingkat kepatuhan terhadap prosedur, rencana,kebijakan dan prinsip akuntansi yang telah di tetapkan oleh manajemen dan terhadap peraturan-peraturan pemerintah.

2. Aktifitas pengujian dilakukan untuk menguji kendala data-data yang disajikan atau dihasilkan oleh tiap-tiap bagian perusahaan yang meliputi pengujian terhadap pengamanan harta perusahaan dari kemungkinan kegiatan.

3. Aktifitas penilaian sangat erat kaitannya dengan kelayakan dan aktifitas pengendalian intern perusahaan.

2.1.1.3 Wewenang dan tanggung jawab Audit Internal

(17)

12

tanggung jawab fungsi audit internal harus dinyatakan secara formal dalam charter audit internal dan mendapat persetujuan dari pimpinan dan dewan pengawas organisasi.

Tanggung jawab audit internal menurut komite SPAP akatan Akuntansi Indonesia (IAI) dalam standar profesi Akuntan Publik (2010:322) adalah

“Audit internal bertanggung jawab untuk menyediakan data analisis dan evaluasi member keyakinan dan rekomendasikepada manjaemen satuan usaha dan dewan komisaris atau pihak yang lain setara dengan wewenang dan tanggung jawab tersebut.”

Kualifikasi Audit menurut Suraida (2012:190) adalah

“Keahlian professional yang dimiliki oleh auditor adalah independensi dan kompetensi, hal mana sangat diperlukan dan penting bagi pemeriksaan sebagaimana mestinya.”

2.1.2 Efektivitas Pengendalian Internal

2.1.2.1 Pengertian Efektivitas Pengendalian Internal

Terdapat beberapa pengertian pengendalian internal, yang di antaranya adalah sebagai berikut :

(18)

13

Sistem Pengendalian Internal terdiri atas kebijakan dan prosedur yang dirancang untuk memberikan manajemen kepastian yang layak bahwa perusahaan telah mencapai tujuan dan sasarannya.” (Alvin Arens, dkk. , 2010:370)

Definisi lain mengenai pengendalian internal yaitu seperti yang diungkapkan Azhar Susanto bahwa :

“ Pengendalian internal dapat didefinisikan sebagai suatu proses yang dipengaruhi oleh dewan direksi, manajemen, dan karyawan yang dirancang untuk memberikan jaminan yang meyakinkan bahwa tujuan organisasi akan dapat dicapai melalui efisiensi dan efektifitas operasi, penyajian laporan keuangan yang dapat dipercaya, dan ketaatan terhadap undang-undang dan aturan yang berlaku.” (Azhar, 2010:95)

Dari beberapa definisi pengendalian internal di atas, maka dapat di interpretasikan bahwa pengendalian internal merupakan serangkaian tindakan, baik dalam bentuk prosedur, kebijakan maupun metode, untuk memberi kepastian yang memadai bagi manajemen bahwa organisasi akan mampu mencapai tujuannya, di antaranya menjaga kekayaan organisasi, penyajian laporan keuangan yang andal, dan tercapainya efektivitas dan efisiensi operasi.(Azhar,2010:95)

2.1.2.2 Unsur Pengendalian Internal

Untuk merancang unsur-unsur pengendalian internal akuntansi yang diterapkan dalam sistem akuntansi pembelian, berikut rincian mengenai unsur pokok sistem pengendalian internal (Mulyadi, 2011:311)

(19)

14

1. Struktur organisasi yang memisahkan tanggung jawab fungsional secara tegas.

2. Sistem wewenang dan prosedur pencatatan yang memberikan perlindungan yang cukup terhadap kekayaan, utang, pendapatan dan biaya. 3. Praktik yang sehat dalam melaksanakan tugas dan fungsi setiap unit

organisasi.

4. Karyawan yang mutunya sesuai dengan tanggung jawabnya.

Pengendalian internal yang baik harus memenuhi beberapa kriteria atau unsur-unsur. Menurut Sukrisno Agoes (2011:80), Pengendalian internal terdiri dari 5 komponen yang berkaitan diantaranya adalah :

1. Lingkungan Pengendalian (Control Environment)

Lingkungan pengendalian merupakan dasar bagi komponen Pengendalian Internal lainnya, memberikan disiplin dan struktur. Lingkungan Pengendalian (Control Environment), menciptakan suasana pengendalian dalam suatu organisasi dan mempengaruhi kesadaran personil organisasi tentang pengendalian. Faktor lingkungan pengendalian termasuk :

1) Nilai etika dan kemampuan orang-orang dalam entitas. 2) Filosofi manajemen dan Gaya Operasi

3) Cara Manajemen untuk menentukan wewenang dan tanggung jawab, mengorganisasikan dan mengembangkan orang-orangnya.

(20)

15

2. Risk Assesment

Risk Assessment adalah proses mengidentifikasi dan menganalisis resiko-resiko yang relevan dalam pencapaian tujuan, membentuk sebuah basis untuk menentukan bagaimana resiko dapat diatur. Karena kondisi ekonomi, industri, regulasi, dan operasi selalu berubah, maka diperlukan mekanisme untuk mengidentifikasi dan menghadapi resiko-resiko spesial terkait dengan perubahan tersebut.

3. Control Activities

Aktivitas Pengendalian (Control Activities), yaitu kebijakan dan prosedur yang dibuat untuk memberikan keyakinan bahwa petunjuk yang dibuat oleh manajemen dilaksanakan. Control Activities membantu meyakinkan bahwa tindakan yang diperlukan telah diambil dalam menghadapi resiko sehingga tujuan entitas dapat tercapai. Control activities termasuk berbagai kegiatan yang berbeda-beda, seperti :

1) Penyetujuan (Approvals) 2) Otorisasi (Authorization) 3) Verifikasi (Verifications) 4) Rekonsiliasi (Reconciliations)

5) Review terhadap performa operasi (Reviews of Operating Performance) 6) Keamanan terhadap Aset (Security of Assets)

(21)

16

4. Information and Communication

Informasi dan Komunikasi (Information Processing and Communication), yaitu sistem akuntansi yang diciptakan untuk mengidentifikasi, merakit, menggolongkan, menganalisis, mencatat, dan melaporkan transaksi suatu entitas, serta menyelenggarakan pertanggungjawaban kekayaan dan utang entitas tersebut. Informasi yang bersangkutan harus diidentifikasi, tergambar dan terkomunikasi dalam sebuah form dan timeframe yang memungkinkan orang-orang menjalankan tanggung jawabnya. Sistem informasi menghasilkan laporan, yang berisi informasi operasional, finansial, dan terpenuhinya keperluan sistem, yang membuatnya mungkin untuk menjalankan dan mengendalikan bisnis.

5. Monitoring

Monitoring (Monitoring), yaitu proses penilaian mutu kinerja sistem pengendalian intern, sepanjang waktu. Sistem pengendalian internal perlu diawasi, sebuah proses untuk menentukan kualitas performa sistem dari waktu ke waktu. Monitoring dapat berjalan dengan baik melalui kegiatan pengawasan yang berkesinambungan, evaluasi yang terpisah atau kombinasi dari keduanya.

Menurut Mulyadi (2011:316), unsur-unsur pokok pengendalian internal dalam perusahaan adalah:

(22)

17

2. System wewenang dan prosedur pencatatan yang memberikan perlindungan yang cukup terhadap kekayaan,utang, pendapatan dan biaya.

3. Praktik yang sehat dalam melaksanakan tugas dan fungsi setiap unit organisasi.

4. Karyawan yang mutunya sesuai dengan tanggung jawabnya.

Dari berbagai definisi di atas dapat di simpulkan bahwa pengendalian internal menekankan pada tujuan yang hendak di capai dan bukan pada unsure-unsur yang membentuk system tersebut, dengan demikian pengertian pengendalian internal tersebut di atas berlsku bsik dalam perusahaan yang mengolah informasinya secara manual, mesin pembukuan, maupun dengan computer.(Mulyadi,2010:316)

2.1.3 Operasi Penjualan

2.1.3.1 Pengertian Operasi Penjualan

Menurut Mulyadi (2011:202), “Operasi penjualan adalah kegiatan yang dilakukan oleh penjual dalam menjual barang atau jasa dengan harapan akan memperoleh keuntungan dari adanya transaksi-transaksi tersebut.

(23)

18

Dapat diambil suatu kesimpulan bahwa penjualan adalah suatu pengalihan atau pemindahan hak pemilik atas barang atau jasa dari pihak penjual kepada pihak pembeli yang disertai dengan penyerahan imbalandari pihak penerima barang atau jasa sebagai timbale balik atas operasi penjualan tersebut.

Pendapatan perusahaan diperoleh dari aktifitas penjualan digunakan untuk membiayai operasi perusahaan.Yadiati dan wahyu (2010:129).

Adapun yang harus diperhatikan dalam aktifitas penjualan ini

1) Produk

2) Penetapan harga 3) Ditribusi

4) Metode penjualan 5) Organisasi

6) Perencanaan dan pengendalian

Kebijakan dan prosedur menurut Basu Swastha manajemen operasi penjualan adalah (2010:99)

“Kebijakan dan merupakan peraturan yang dibuat oleh manajemen untuk

(24)

19

2.1.3.2 Kebijakan dan prosedur Operasi penjualan

Kebijakan dan prosedur Operasi penjualan menurut basu Swatha (2011:58)

“kebijakan dan merupakan peraturan yang dibuat oleh manajemen untuk

melaksanakan kegiatan. Kebijakan ini merupakan peraturan untuk bertindak dengan cara dan keadaan tertentu dan dapat dimanfaatkan sebagai suatu pedoman, keharusan, atau pembatasan tindakan. Sedangkan prosedur adalah metode atau cara kebijakan yang telah di tentukan”.

Kebijakan dan prosedur tersebut sebagai berikut :

1) Persiapan sebelum menjual

Pada tahap ini, penjualan mengadakan persiapan-persiapansebelum melaksanakan operasi penjualan. Kegiatan yang dilakukan adalah mempersiapkan tenaga penjual dengan memberikan pemahaman tentang produk atau jasa yang akan dijual, pasar yang dapat menjadi sasaran dan teknik-teknik penjualan yang harus dilakukan.

2) Penentuan likasi operasi penjualan

(25)

20

dapat dikategorikan sebagai pembeli potensial dari produk dan jasa yang ditawarkan.

3) Pendekatan pendahuluan

Sebelum melakukan operasi penjualan, penjual harus mempelajari masalah tentang organisasi-organisasi atau perusahaan yang diharapkan menjadi pembeli. Perlu juga untuk mengetahui produk apa saja yang dibutuhkan oleh mereka. Untuk mendukung penawaran produk kepada pembeli diperlukan banyak informasi, misalnya produk apa yang bias dibeli oleh calon pembeli.

4) Pelaksanaan Operasi penjualan

Prosedur pelaksanaan kegiatan penjualan bias bervariasi tergantung pada jumlah system penjualan yang digunakan oleh perusahaan.

2.2 Kerangka Pemikiran

Menurut Sugiyono (2011:60), kerangka berpikir adalah merupakan model konseptual tentang bagaimana teori berhubungan dengan berbagai faktor yang telah diidentifikasi sebagai masalah yang penting. Kerangka pemikiran menjelaskan secara teoritis pertautan antara variabel-variabel yang akan diteliti. Kerangka pemikiran dalam penelitian ini penulis akan uraikan sebagai berikut:

(26)

21

melakukan fungsi tersebut untuk membantu apakah kegiatan telah berjalan sesuai dengan prosedur. Untuk menjalankan fungsi tersebut seorang auditor harus melakukannya dengan independen dan kompeten. Dalam penelitian ini, penulis membandingkan pemeriksaan oleh auditor sesuai dengan kriteria dan kondisi yang terjadi di tempat peniliti melakukan penelitian dengan melihat indikator-indikatornya. (Sugiyono (2011:60))

2.2.1 Hubungan Antara Audit Internal Terhadap Efektifitas Pengendalian

Internal Penjualan

Pengendalian internal merupakan alat bantu manajemen dalam usaha untuk mencapai tujuan perusahaan.untuk mengetahui baik atau tidaknya pengendalian internal yang telah dijalankan perusahaan harus ada penelitian terhadap pengendalian internal perusahaan. Untuk memeriksa dan menilai keefektipan pengendalian internal yang telah ditetapkan diperlukan audit internal yang juga menilai petugas yang melaksanakan pengendalian internal tersebut, aktivitas penjualan dalam pelaksanaannya tidak akan terlepas dari kegiatan pengendalian apabila manajemen perusahaan benar-benar mengharapkan suatu pendapatan yang diharapkan, dalam kaitannya dengan pengendalian atas efektifitas penjualan memerlukan adanya laporan-laporan penjualannya. Sugiyono (2011:60)

(27)

22

Gambar 2.1

2.2.2 Hubungan Audit Internal Terhadap Operasi Penjualan

Pengaruh audit internal terhadap operasi penjualan perusahaan, bahwa audit internal di pandang positif mempunyai pengaruh yang kuat terhadap operasi penjualan. Audit internal adalah sebuah penilaian yang sistematis dan objektif yang dilakukan audit internal terhadap operasi dan control yang berbeda-beda dalam organisasi untuk menentukan. Pusat pengembangan Akuntansi Sekolah Tinggi Akuntansi Negara(2011:13)

1) Apakah informasi keuangan dan operasitelah akurat dan dapatdiandalkan

2) Tujuan organisasi telah dicapai secara efektif.

Dari definisi diatas dapat diuraikan pengaruh audit internal terhadap operasi penjualan, bahwa audit dipandang positif mempunyai pengaruh yang kuat dalam melaksanakan operasi penjualan.

Efektivitas pengendalian internal penjualan Pengaruh audit

(28)

23

2.2.3 Hubungan Audit Internal Terhadap Efektifitas pengendalian internal

Penjualan dan Operasi Penjualan

Bagian audit internal mempunyai tanggung jawab kepada pemimpin perusahaan dalam kegiatan penelitian aktivitas perusahaan secara menyeluruh, audit internal dapat mengetahui sejauh mana pengendalian internal penjualan dapat dijalankan oleh bagian yang diberi tanggungjawab dan wewenang.

Menurut Ahmad (2010:22) audit internal diharapkan sedapat mungkin mencegah adanya internal perusahaan dapat membantu manajemen dalam mencapai efektivitas pengendalian internal penjualan. (Ahmad (2010:22))”

Dari definisi diatas dapat disimpulkan bahwa audit internal penjualan sangat berpengaruh terhadap efektifitas pengendalian penjualan dan opersai penjualan.

Gambar 2.2

2.3 Hipotesis

Penelitian ini dimaksudkan untuk mengetahui apakah pelaksanaan audit internal penjualan pada perusahaan sudah dilaksanakan secara efektif dan apakah

Audit internal Efektifitas pengendalian internal penjualan

(29)

24

pengendalian internal penjualan pada perusahaan sudah mencapai target yang ditentukan, selanjutnya akan dilihat bagaimana audit internal berpengaruh terhadap efektifitas pengendalian internal penjualan dan operasi penjualan. Jika pelaksanaan audit internal sudah dilakukan secara baik, makan efektifitas pengendalian dan operasi penjualan akan efektif.

Berdasarkan uraian kerangka pemikiran di atas, maka hipotesis dalam Audit internal terhadap efektivitas pengendalian internal penjualan dan operasi penjualan dalam menunjang keberhasilan perusahaan, dapat disusun hipotesis penelitian yang diajukan adalah hipotesis alternative (Ha), sedangkan untuk keperluan analisis statistic hipotesis nol (Ho). Perumusan Hipotesis nol (Ho) dan Hipotesis Alternatif (Ha) adalah sebagai berikut:

1. Ho:β= 0 Artinya Audit internal tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap efektivitas pengendalian internal penjualan.

(30)

48

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan yang telah dilakukan pada bab sebelumnya, maka penulis mengambil beberapa kesimpulan sebagai berikut:

1. Efektivitas Audit internal memberikan pengaruh yang positif terhadap efektivitas pengendalian Internal. Hal ini menunjukan bahwa penerapan audit internal yang kurang baik dalam perusahaan dapat diperbaiki melalui efektivitas pengendalian internal yang baik.

2. Audit internal berpengaruh positif terhadap kinerja operasi penjualan. Hal ini menunjukan bahwa kinerja audit perusahaan dapat lebih optimal apabila didukung oleh adanya pemahaman audit internal dan operasi penjualan.

5.2 Saran

Adapun saran-saran yang dapat penulis berikan sehubungan dengan penelitian ini adalah

(31)

49

(32)

PENGARUH AUDIT INTERNAL TERHADAP

EFEKTIFITAS PENGENDALIAN INTERNAL PENJUALAN

DAN OPERASI PENJUALAN

EFFECT OF INTERNAL AUDIT ON THE EFFECTIVENESS

OF INTERNAL CONTROL OF SALES AND SALES

OPERATIONS

SKRIPSI

Diajukan untuk memenuhi syarat kelulusan yang di bimbing Oleh

Prof. Dr.Hj. Umi Narimawati,Dra,SE.,M,Si

DisusunOleh: YUDA PRADITHA

21115703

PROGRAM STUDI AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA

BANDUNG

(33)

vi

DAFTAR ISI

Halaman LEMBAR PENGESAHAN

PERNYATAAN KEASLIAN

MOTTO

ABSTRACT ... i

ABSTRAK ... ii

KATA PENGANTAR ... iii

DAFTAR ISI ... vi

DAFTAR GAMBAR ... xi

DAFTAR TABEL ... xiii

DAFTAR LAMPIRAN ... xv

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian ... 1

1.2 Identifikasi dan Rumusan Masalah ... 4

1.2.1 Identifikasi Masalah ... 4

1.2.2 Rumusan Masalah ... 5

1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian ... 5

1.3.1 Maksud Penelitian ... 5

1.3.2 Tujuan Penelitian ... 6

1.4 Kegunaan Penelitian ... 6

(34)

vii

1.4.2 Kegunaan Akademis ... 7

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS 2.1 Kajian Pustaka ... 9

2.1.1 Audit Internal ... 9

2.1.1.1 Tujuan Audit Internal ... 9

2.1.1.2 Ruang Lingkup Audit Internal ... 10

2.1.1.3 Wewenang dan Tanggung Jawab Audit Internal ... 11

2.1.2 Efektifitas Pengendalian Internal ... 12

2.1.2.1 Pengertian Efektifitas Pengendalian Internal ... 12

2.1.2.2 Unsur Pengendalian Internal ... 13

2.1.3 Operasi Penjualan ... 17

2.1.3.1 Pengertian Operasi Penjualan ... 17

2.1.3.2 Kebijakan dan Prosedur Operasi Penjualan ... 19

2.2 Kerangka Pemikiran ... 20

2.2.1 Hubungan Audit Internal Terhadap Efektivitas Pengendalian internal Penjualan ... 21

(35)

viii

2.2.3 Hubungan Audit Internal Terhadap Efektifitas

pengnedalian Internal dan Operasi Penjualan .... 23

2.3 Hipotesis ... 23

BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian ... 25

3.2 Metode Penelitian ... 25

3.2.1 Desain Penelitian ... 26

3.2.2 Operasionalisasi Variabel ... 26

3.3 Teknik Pengumpulan Data ... 30

3.3.1 Penelitian Lapangan ... 30

3.3.2 Penelitian Kepustakaan ... 30

3.4 Populasi Sample dan Tempat Waktu Penelitian ... 30

3.4.1 Populasi Sampel ... 31

3.4.2 Waktu Penelitian ... 31

3.5 Metode Pengujian Data ... 32

3.5.1 Metode Uji Validitas ... 32

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian ... 33

4.1.1 Gambaran Umum Perusahaan ... 34

4.1.1.1 Sejarah PT Pos Indonesia ... 34

4.1.1.2 Struktur Organisasi Perusahaan ... 37

(36)

ix

4.1.1.4 Aktivitas Perusahaan ... 39

4.1.2 Analisis Deskriptif ... 39

4.1.2.1 Uji Validitas ... 41

4.1.2.2 Uji Reliabilitas ... 43

4.1.2.3 Pengujian Hipotesis ... 45

4.2 Pembahasan ... 46

4.2.1 Pengaruh Audit internal terhadap efektivitas pengendalian internal penjualan ………... 46

4.2.2 Pengaruh Audit Internal Terhadap Operasi Penjualan ………... 47

BAB V SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan ... 48

5.2 Saran ... 49

DAFTAR PUSTAKA ... 50

LAMPIRAN - LAMPIRAN ... 51

(37)

50

DAFTAR PUSTAKA

Dasril Rozandi. 2012 PT Telkom Berpotensi Jadi BUMN Terkorup. Senin, 16 April 2012. (http://www.google.co.id)

Misbahol Munir.2012. Pengendalian internal buruk penyebab BUMN Korup. Senin 16 juli 2012 13.31 WIB. (http://ekbis.sindonews.com).

Narimawati, Umi.2011. Penulisan Karya Ilmiah. Jakarta:Genesis.

Abubakar, mustofa.2012. Meningkatkan laba BUMN, November 2012.(Majalah Investor)

Gusnardi. 2010. Analisis Faktor Audit internal dan pengaruhnya terhadap Efektifitas Pengendalian Internal, Vol.12, No.3, September 2010: 353-356 Agoes. 2010. Audit memiliki peran penting. Jakarta.

Mulyadi. 2011. System pengendalian internal meliputi struktur organisasi. Jakarta.

Arens, Alvin A., Randal J. Elder, Mark S. Beasley. (2012), Auditing and assurance service integrated Approach,9 Edition, Prentice Hall.Inc.

Mardiasmo,(2010), Akuntansi Sektor Publik, Edisi Ketiga, Yogyakarta : Penerbit Andi Yogyakarta

Hiro Tugiman, (2011), Standar Profesional Audit Internal, Cetakan Ke-9, Yogyakarta; Kanisius

Sugiyono,(2010),Metode Penelitian Administrasi (Dilengkapi Dengan Metode R&D), Edisi Revisi, Bandung:Alfabeta

Widhi Rachayu,(2010), Pengaruh Internal Audit Terhadap Efektivitas Pengendalian Internal PT BUMN Bandung. Skripsi.

Umi Narimawati,et.al. 2011. Penulisan Karya ilmiah : Panduan Awal Menyusun Skripsi dan Tugas Akhir pada Fakultas Ekonomi UNIKOM. Genesis. Bekasi. www.google.com

(38)

74

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

DATA PRIBADI

Nama Lengkap : Yuda Praditha

Tempat/tanggal lahir : Bandung, 21 Mei 1989

Alamat : Jl. Malangbong 5 No 2 RT 03/03 Antapani

Bandung

Provinsi : Jawa Barat

Kebangsaan : Indonesia

Agama : Islam

Jenis Kelamin : Laki-laki

No. Telepon : 085720075282

DATA PENDIDIKAN

SMAN 23 Bandung , 2004-2007

Lulus

SLTP Muhammadiyah 8 Bandung ,2001-2004

Lulus

SDN Griya Bumi Antapani 27/2 Bandung ,1995-2001

Lulus

Hormat Saya,

(39)

iii

KATA PENGANTAR

Puji syukur peneliti panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah

melimpahkan rahmat dan karunia-Nya kepada peneliti, sehingga akhirnya

peneliti dapat menyelesaikan Skripsi yang berjudul “PENGARUH AUDIT

INTERNAL TERHADAP EFEKTIVITAS PENGENDALIAN

INTERNAL PENJUALAN DAN OPERASI PENJUALAN” (Pada

Perusahaan PT Pos Indonesia).

Skripsi ini disusun oleh peneliti dengan maksud memenuhi salah

satu syarat utuk mengikuti ujian sidang Sarjana (S1) Program Studi

Akuntansi, Fakultas Ekonomi Universitas Komputer Indonesia.

Mengingat keterbatasan, pengetahuan, kemampuan, pengalaman dan

waktu dari peneliti, maka peneliti menyadari bahwa laporan skripsi ini tidak

luput dari berbagai kekurangan. Oleh karena itu peneliti mengharapkan

saran dan kritik yang membangun untuk perbaikan serta penambahan

pengetahuan bagi peneliti khususnya, dan untuk peneliti selanjutnya yang

membutuhkan pada umumnya.

Selama penyusunan skripsi ini, peneliti terima kasih kepada

Prof.Dr.Hj. Umi Narimawati, Dra.,SE., selaku pembimbing dan dosen wali

(40)

iv

yang sangat berarti. Selain itu, pada kesempatan ini peneliti ingin

menyampaikan rasa terima kasih kepada:

1. Dr. Ir. Eddy Soeryanto Soegoto, M.Sc selaku Rektor Universitas

Komputer Indonesia.

2. Prof.Dr.Hj.Dwi Kartini,SE.,Spec.Lic selaku Dekan Fakultas

Ekonomi Universitas Komputer Indonesia

3. Dr.Siti Kurnia Rahayu,SE.,M.Ak.,Ak.,CA selaku Ketua Program

Studi Akuntansi.

4. Bapak/Ibu Dosen Program Studi Akuntansi Universitas Komputer

Indonesia.

5. Sekretariat Prodi Akuntansi, terima kasih atas pelayanannya selama

peneliti kuliah.

6. PT. Pos Indonesia yang telah memberikan data dan informasi serta

perizinan yang dibutuhkan dalam penulisan skripsi ini.

7. Kepada Kedua Orang Tua Ibu dan Ayah tercinta, yang senantiasa

tulus memberikan dukungan, doa, kasih sayang, dan perhatian yang

tak henti-hentinya mengalir untukku. Atas kemudahan yang aku

dapatkan khususnya materi yang tak sedikit kalian keluarkan, tanpa

kalian aku bukan apa-apa.

8. Seluruh keluarga peneliti yang selalu memberikan doa dan semangat

(41)

v

9. Teman-teman terbaik yang menjadi motivasi dan inspirasi : Tri,

Lewi, Nasrul, Munawir, Ferdi, Wisnu, Rendi. Terima kasih untuk

kebersamaan, keceriaan, canda tawa yang kalian bagi kepada peneliti

selama ini.

10.Teman-teman seperjuangan angkatan 2007, 2008 dan 2010 yang

tidak bisa disebutkan satu-persatu, terima kasih atas kerja sama dan

bantuannya.

11.Kepada rekan-rekan di Fakultas Ekonomi Program Studi Akuntansi

yang mungkin telah lulus lebih awal ataupun yang masih berada di

UNIKOM, ayo tetap semangat dan terus berjuang.

12.Teman-teman dirumah yang tak dapat disebutkan satu per satu,

terima kasih untuk motivasi dan semangatnya.

13.Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu yang telah

membantu peneliti, secara langsung ataupun tidak langsung dalam

(42)

vi

Harapan peneliti semoga apa yang disajikan dalam laporan

penelitian ini dapat memberikan manfaat yang besar bagi peneliti

khususnya, dan bagi pihak yang membaca pada umumnya. Akhir kata

peneliti panjatkan doa kepada Allah SWT, semoga amal berupa bantuan,

dorongan, dan doa yang telah diberikan kepada peneliti akan mendapat

balasan yang berlipat ganda.

Amin ya rabbal’alamin.

Bandung, Maret 2016 Peneliti

(43)

LEMBAR PENGESAHAN

PENGARUH AUDIT INTERNAL TERHADAP EFEKTIFITAS

PENGENDALIAN INTERNAL PENJUALAN DAN OPERASI

PENJUALAN

EFFECT OF INTERNAL AUDIT ON THE EFFECTIVENESS

OF INTERNAL CONTROL OF SALES AND SALES

OPERATIONS

YUDA PRADITHA NIM.21115703

Telah disetujui dan disahkan di Bandung sebagai Tugas Skripsi Pada tanggal: Januari 2016

Menyetujui,

Pembingbing

Prof. Dr.Hj. Umi Narimawati,Dra,SE.,M,Si NIP. 4127.34.02.015

Dekan Fakultas Ekonomi Ketua Program Studi Akuntansi

(44)
(45)

Gambar

Gambar 2.1
Gambar 2.2

Referensi

Dokumen terkait

Setelah mendapat penjelasan secukupnya dari penelitian yang berjudul“Tingkat Pengetahuan Pasien Dan Rasionalitas Swamedikasi di Empat Apotek Kecamatan Medan Marelan”, dan

“Jika metode eksperimen diterapkan dalam pembelajaran IPA dengan tepat, maka dapat meningkatkan keterampilan proses sains dan hasil belajar siswa. pada pelajaran IPA

dapat menyebabkan erosi. 5) Membuat lembar observasi tentang keterampilan proses sains siswa. 6) Membuat tes tertulis berupa soal tes uraian sebanyak 5 butir soal.. Tindakan.

Masing-masing memiliki agenda kegiatan yang cukup unik dan menarik // Selain melakukan latiahan atau kegiatan didalam kampus STMIK AMIKOM / beberapa unit kegiatan mahasiswa ini

penelitian yang akan disusun dalam sebuah Skripsi dengan judul “ Pelaksanaan Penyidikan Terhadap Tindak Pidana Pencemaran Nama Baik (Studi Kasus di Polresta

Mau ke kamar mandi sus, mnta tolong ganti baju.. Infusku keluar darahe

Berdasarkan hasil penelitian tindakan kelas yang dilakukan pada siswa kelas V SD 1 Tumpangkrasak dapat disimpulkan bahwa penggunaan model pembelajaran think talk write

Pencerminan terhadap dua garis yang berpotongan menghasilkan perputaran terhadap titik potong kedua garis yang jauhnya sama dengan dua kali sudut antara. kedua garis dan arahnya