• Tidak ada hasil yang ditemukan

OPTIMASI KAPASITAS TEKANAN PENGISIAN REFRIGERAN DAN LAJU ALIRAN UDARA YANG MELINTASI KONDENSOR UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI KERJA AC MOBIL

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "OPTIMASI KAPASITAS TEKANAN PENGISIAN REFRIGERAN DAN LAJU ALIRAN UDARA YANG MELINTASI KONDENSOR UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI KERJA AC MOBIL"

Copied!
14
0
0

Teks penuh

(1)

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Siklus-siklus mesin pendingin umumnya memerlukan energi listrik dalam jumlah cukup besar. Kebutuhan energi untuk sistem pengkondisian udara dan penerangan pada gedung-gedung yang tinggi bisa mencapai 90% dari total energi yang dikonsumsinya (Nasution dkk, 2003a; Nasution dkk, 2003b; Nasution dkk, 2005). Perangkat seperti AC mobil dan freezer juga memerlukan energi listrik yang relatif besar, terutama sebagai penggerak kompresor. Kelihatannya sebagian besar perangkat mesin pendingin memiliki potensi yang besar dalam penggunaan energi listrik. Oleh karena itu perlu dipikirkan upaya untuk menghemat energi dari sisi kebutuhan energinya maupun dengan cara memperbaiki efisiensi kerja mesin pendingin.

Pada mesin pendingin AC mobil, langkah yang dapat ditempuh untuk memperbaiki koefisien prestasinya adalah memelihara sistem pendingin dari kebocoran, memilih jumlah isian refrigeran yang mampu memberikan efek pendinginan yang optimal, serta memilih pengoperasian laju aliran udara yang melintas pada kondensor secara tepat.

(2)

2

AC mobil yang mengerti dan memahami mengenai kapasitas optimal untuk isian refrigeran. Realitas di lapangan bahwa pengisian refrigeran terkadang hanya didasarkan pada pengalaman pribadi seorang bengkel AC mobil. Kadang-kadang antara bengkel satu dengan lainnya memiliki patokan yang berbeda. Informasi tidak pernah didapatkan secara ilmiah, bagaimana jika seandainya refrigeran yang diisikan itu cukup banyak. Isian refrigeran dapat dirasakan apabila jumlahnya berkurang, maka efek pendinginannya juga berkurang. Fenomena ini menjadi menarik untuk diungkap secara ilmiah, sehingga bisa dijadikan rujukan untuk proses pembelajaran dan kepentingan ilmiah lainnya.

Fenomena lain yang sering ditemui di masyarakat adalah penambahan extra fan bagi para pemilik AC mobil. Ada apakah dibalik perlakuan ini? Apakah dengan pemberian perangkat kipas tambahan (extra fan) akan mampu menaikkan unjuk kerja suatu AC mobil. Tentunya fenomena ini juga belum pernah diungkapkan secara ilmiah. Oleh karena itu, melalui penelitian ini diharapkan mampu mengkaji dan mengungkap secara ilmiah beberapa perilaku tersebut.

1.2 Ruang Lingkup Penelitian

(3)

3

c. Analisis dilakukan dengan mengacu pada kaidah termodinamika seperti teori-teori yang berkaitan siklus kompresi uap. Aspek yang ditinjau dalam penelitian ini adalah menganalisis efek pendinginan dan koefisien prestasi.

1.3 Sistematika Penulisan

Untuk memperjelas kandungan laporan ini, maka penulisannya disusun dengan sistematika sebagai berikut. Bab I merupakan pendahuluan yang berisi tentang gambaran umum penelitian meliputi latar belakang masalah dan lingkup pembahasan.

(4)

DAFTAR PUSTAKA

Althouse, A.D., Turnquist CH., and Bracciano A.F., 1979, Modern Refrigeration and Air Conditioning, The Goodheart-Willcox Co. inc, Illinois. pp 99-140.

Arismunandar, W. dan Saito, H., 2002, Penyegaran Udara, Cetakan ke-6, PT. Pradnya Paramita, Jakarta, pp 95-170.

Boentarto, 2003, Teknik AC Mobil, Penerbit Aneka. Solo.

Cengel, Y.A., and Boles, M.A., 2002, Thermodynamics: an Engineering Approach, Fourth edition, International edition, McGraw Hill Co, New York, pp 563-593.

Effendy, Marwan., 2005., Usaha Peningkatan Prestasi Freezer dengan Melilitkan Pipa Kapiler pada Line Suction, Prosiding Seminar Nasional Efisiensi dan Konservasi Energi, Diponegoro University, ISBN 1907-0063, December 2005, Semarang Indonesia.

Effendy, Marwan., 2005., Pengaruh Kecepatan Udara Pendingin Kondensor terhadap Koefisien Prestasi Air Conditioning, Jurnal Teknik GELAGAR vol 16 No 1 April 2005., Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Surakarta, pp 51-58.

Effendy, Marwan., 2006, Pengaruh Kecepatan Putar Poros Kompresor terhadap Prestasi Kerja Mesin Pendingin AC, Prosiding Seminar Nasional Teknik Mesin, Universitas Kristen Petra, ISBN 979-25-4410-0, February 2006, Surabaya Indonesia.

Nasution, H. and Mat Nawi Wan Hassan, 2003a, Saving Energy for Air Conditioning with Variable Speed and Proportional Control System, Proceeding Malaysia Science and Technology Congress September 2003, Malaysia, pp 843-850.

Nasution, H. and Mat Nawi Wan Hassan, 2003b, Variable Speed of Compressor for Energy Saving of Air Conditioning, Proceedings International Conference on Fluid and Thermal Energy Conversion Desember 7-11, 2003, Bali, pp 53-1 – 53-9.

(5)

Pita, G.E., 1981, Air Conditioning Principles and Systems an Energy Approach, John Willey and Sons, New York, pp 293–321

Stoecker, W.F. dan Jerold, W.J., 1992, Refrigerasi dan Pengkondisian Udara, Terjemahan Supratman Hara, Cetakan ke-3, Penerbit Erlangga, Jakarta, pp 1-418

Tanuwijaya, H., Azis, A. dan Setyawan, S. 2004, Unjuk Kerja Refrigerator dengan Menggunakan Refrigeran Hidrokarbon R 290, Jurnal Poros, Vol.7 No.3 Juli 2004, hal: 153-163

Wertenbach, Jurgen. 2003. Energy Analysis of Refrigerant Cycles. SAE Cooperative Research, Scottsdale, AZ.

(6)

LAPORAN PENELITIAN HIBAH BERSAING

(Lanjutan tahun ke-2)

OPTIMASI KAPASITAS TEKANAN PENGISIAN REFRIGERAN

DAN LAJU ALIRAN UDARA YANG MELINTASI KONDENSOR

UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI KERJA AC MOBIL

Marwan Effendy, ST. MT.

Ir. Tri Tjahjono, MT.

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

Oktober, 2010

(7)
(8)

iii

RINGKASAN

Penelitian yang dilakukan bertujuan untuk mengoptimisasi penggunaan tekanan isian refrigeran pada sistem pendingin AC mobil terhadap prestasi kerjanya. Isian diekspresikan dengan tekanan pengisian refrigeran yang dimasukan dalam sistem pendingin AC mobil. Cara yang ditempuh yaitu melakukan penelitian secara eksperimental. Unjuk kerja diukur dengan parameter dampak refrigerasi dan koefisien prestasi (COP)

Dalam eksperimen ini diawali dengan perakitan sistem pendingin AC mobil yang terdiri kompresor, kondensor, katup ekspansi, dan evaporator. Bahan pendingin (fluida kerja) yang dipergunakan adalah refrigeran Freon-12. Untuk keperluan pengambilan data ditambahkan alat ukur seperti orifice, pengukur tekanan, dan termometer yang dipasang menyatu dengan sistem. AC dilengkapi kabin ruangan beban berukuran 60cm x 60cm x 60cm.

Hasil penelitian menunjukkan pada tekanan pengisian refrigeran antara 130-170psig (diukur pada titik discharge kompresor) akan memberikan efek pendinginan yang lebih baik dibandingkan pada tekanan pengisian kurang dari 130 psig atau lebih besar dari 170psig. Pada interval tekanan pengisian tersebut sistem AC mampu memberikan efek pendinginan pada ruangan kabin pada interval temperatur 11-190C. Rendahnya tekanan isian refrigeran menyebabkan efek refrigerasi yang dibangkitkan juga rendah. Sistem AC akan bekerja secara optimal pada rentang pengisian antara 110-160 psig. Pada tekanan pengisian refrigeran < 100 psig dan/atau tekanan pengisian refrigeran > 170 psig, kinerja AC akan mengalami penurunan.

(9)

iv

KATA PENGANTAR

Syukur Alhamdulillah, penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT atas berkah dan rahmat-Nya sehingga penyusunan penelitian ini dapat terselesaikan.

Riset ini dapat terlaksana atas dukungan dana dari program Hibah Bersaing Dirjen Dikti tahun 2009. Untuk itu pada kesempatan ini, penulis dengan segala ketulusan dan keikhlasan hati ingin menyampaikan rasa terima kasih dan penghargaan yang sebesar-besarnya kepada :

1. Dr. Harun Joko Prayitno, M.Hum selaku Ketua LPPM-UMS yang selalu memberikan dukungan dan motivasi dalam melakukan penelitian.

2. DP2M Ditjen Dikti atas dukungan dananya dalam pelaksanaan penelitian ini. 3. Saudara Desi Arna, Riski Budi Yuliawan, Yogi Kuncoro, dan Suyadi Narto

atas kerja sama dan kontribusinya dalam membantu pelaksanaan penelitian. 4. Semua pihak yang telah membantu, semoga Allah membalas kebaikanmu.

Sebagai peneliti, saya menyadari bahwa laporan ini masih jauh dari sempurna, meskipun demikian semoga dapat bermanfaat dalam pengembangan keilmuan. Oleh karena itu kritik dan saran yang bersifat membangun dari pembaca akan penulis terima dengan senang hati melalui e-mail effendy@ums.ac.id

Surakarta, 12 Oktober 2010 Tim Peneliti

(10)

v

DAFTAR ISI

Halaman Judul ... i

Halaman Pengesahan ... ii

Ringkasan ... iii

Kata Pengantar ... iv

Daftar Isi ... v

Daftar Gambar ... vii

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1 Latar Belakang Masalah ... 1

1.2 Ruang Lingkup Penelitian ... 2

1.3 Sistematika Penulisan ... 3

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ... 4

2.1 Daur Refrigerasi Carnot... 6

2.2 Daur Kompresi Ideal ... 7

2.3 Refrigerasi 134a ... 11

BAB III TUJUAN DAN MANFAAT ... 15

BAB IV METODE PENELITIAN ... 17

4.1 Waktu dan Tempat ... 18

4.2 Bahan dan Alat ... 18

(11)

vi

4.4 Kalibrasi ... 24

4.5 Parameter yang ditetapkan ... 24

4.6 Rancangan Instalasi ... 25

4.7 Instalasi Penelitian ... 26

4.8 Prosedur Eksperimen ... 27

4.9 Parameter yang diukur ... 27

4.10 Parameter yang dianalisis ... 28

4.11 Cara Menganalisis Data ... 28

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN ... 32

5.1 Temperatur Kabin Ruangan Pada Berbagai Tekanan Pengisian Refrigeran ... 32

5.2 Dampak Refrigerasi ... 35

5.3 Kinerja AC ... 36

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN ... 37

8.1 Kesimpulan ... 37

8.2 Saran-Saran... 38

DAFTAR PUSTAKA

(12)

vii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Daur Carnot degan ekspresi diagram T-S 7

Gambar 2.2 Sirkuit Sistem AC mobil 8

Gambar 2.3 Siklus kompresi uap ideal 9

Gambar 2.4 Diagram tekanan entalpi 10

Gambar 4.1 Diagram alir penelitian 17

Gambar 4.2 Kompresor AC Mobil merk Sanden 18

Gambar 4.3 Kondensor 19

Gambar 4.4 Filter Dryer 19

Gambar 4.5 Katup Ekspansi 20

Gambar 4.6 Evaporator 21

Gambar 4.7 Tabung Refrigeran 22

Gambar 4.8 Pompa Vakum dan Pelumas 21

Gambar 4.9 Termoreader, RH-meter dan Anemometer 23

Gambar 4.10 Manometer 23

Gambar 4.11 Rancangan Instalasi 25

Gambar 4.12 Instalasi Penelitian 26

Gambar 5.1 Temperatur Kabin ruangan untuk Konveksi Alami 33 Gambar 5.2 Temperatur Kabin ruangan untuk Konveksi Paksa 33

Gambar 5.3 Dampak Refrigerasi 35

(13)

1

Optimasi Kapasitas Tekanan Pengisian Refrigeran dan Laju Aliran Udara yang Melintasi Kondensor

Terhadap Prestasi Kerja AC Mobil

Marwan Effendy dan Tri Tjahjono

Jurusan Teknik Mesin Universitas Muhammadiyah Surakarta Jl. Ahmad Yani Tromol Pos I Pebelan Kartasura 57102

effendy@ums.ac.id; ttjahjono@yahoo.com

RINGKASAN

Berbagai siklus pendingin umumnya memerlukan energi listrik dalam jumlah cukup besar. Kebutuhan energi untuk sistem pengkondisian udara dan penerangan pada gedung-gedung tinggi bisa mencapai 90% dari total energi yang dikonsumsinya (Nasution dkk, 2003a; Nasution dkk, 2003b; Nasution dkk, 2005). Perangkat seperti AC mobil dan freezer juga memerlukan energi listrik yang relatif besar, terutama sebagai penggerak kompresor. Sebagian besar perangkat mesin pendingin memiliki potensi yang besar dalam pemakaian energi listrik. Oleh karena itu perlu dipikirkan upaya untuk menghemat energi dari sisi kebutuhan energinya maupun dengan cara memperbaiki efisiensi kerja mesin pendingin.

Pada mesin pendingin AC mobil, langkah yang dapat ditempuh untuk memperbaiki koefisien prestasinya adalah memelihara sistem pendingin dari kebocoran, memilih jumlah isian refrigeran yang mampu memberikan efek pendinginan yang optimal, serta memilih pengoperasian laju aliran udara yang melintas pada kondensor secara tepat.

Pada pengisian kapasitas refrigeran yang tepat dan mampu memberikan efek pendinginan yang baik sehingga kondisinya nyaman bagi penggunanya. Informasi kapasitas isian ini secara pasti memang jarang ditemukan pada literatur-literatur atau buku-buku yang telah beredar di masyarakat, sehingga jarang sekali para pengguna AC mobil yang mengerti dan memahami mengenai kapasitas optimal untuk isian refrigeran. Realitas di lapangan bahwa pengisian refrigeran terkadang hanya didasarkan pada pengalaman pribadi seorang bengkel AC mobil. Kadang-kadang antara bengkel satu dengan lainnya memiliki patokan yang berbeda. Informasi tidak pernah didapatkan secara ilmiah, bagaimana jika seandainya refrigeran yang diisikan itu cukup banyak. Isian refrigeran hanya dapat dirasakan apabila berkurang, maka efek pendinginan juga berkurang. Fenomena ini menjadi menarik untuk diungkap secara ilmiah, sehingga dapat dijadikan rujukan untuk proses pembelajaran dan kepentingan ilmiah lainnya.

(14)

2

pemberian perangkat kipas tambahan (extra fan) akan mampu menaikkan unjuk kerja suatu AC mobil. Tentunya fenomena ini juga belum pernah diungkapkan secara ilmiah. Oleh karena itu, melalui penelitian ini diharapkan mampu mengkaji dan mengungkap secara ilmiah beberapa perilaku tersebut.

Penelitian yang dilakukan bertujuan untuk mengoptimisasi penggunaan tekanan isian refrigeran pada sistem pendingin AC mobil terhadap prestasi kerjanya. Isian diekspresikan dengan tekanan-pengisian refrigeran yang dimasukan dalam sistem pendingin AC mobil. Cara yang ditempuh yaitu dilakukan penelitian secara eksperimental. Unjuk kerja diukur dengan parameter dampak refrigerasi dan koefisien prestasi (COP)

Dalam eksperimen ini diawali dengan perakitan sistem pendingin AC mobil yang terdiri kompresor, kondensor, katup ekspansi, dan evaporator. Bahan pendingin (fluida kerja) yang dipergunakan adalah refrigeran R134a. Untuk keperluan pengambilan data ditambahkan alat ukur seperti orifice, pengukur tekanan, dan termometer yang dipasang menyatu dengan sistem. AC dilengkapi kabin ruangan beban berukuran 60 cm × 60 cm × 60 cm.

Hasil penelitian menunjukkan pada tekanan pengisian refrigeran antara 130-170 psig (diukur pada titik discharge kompresor) akan memberikan efek pendinginan yang lebih baik dibandingkan pada tekanan pengisian kurang dari 130 psig atau lebih besar dari 170 psig. Pada interval tekanan pengisian tersebut sistem AC mampu memberikan efek pendinginan pada ruangan kabin pada interval temperatur 11-190C. Rendahnya tekanan isian refrigeran menyebabkan efek refrigerasi yang dibangkitkan juga rendah. Sistem AC akan bekerja secara optimal pada rentang pengisian antara 110-160 psig. Pada tekanan pengisian refrigeran < 100 psig dan/atau tekanan pengisian refrigeran > 170 psig, kinerja AC akan mengalami penurunan.

Dari uraian pembahasan yang telah disampaikan di atas, dapat disimpulkan sebagai berikut: 1). Pada tekanan pengisian refrigeran antara 130-170 psig (diukur pada titik discharge kompresor) akan memberikan efek pendinginan yang lebih baik dibandingkan pada tekanan pengisian kurang dari 130 psig atau lebih besar dari 170 psig. Pada interval tekanan pengisian tersebut sistem AC mampu memberikan efek pendinginan pada ruangan kabin berukuran 60 cm × 60 cm × 60 cm pada interval temperatur 11-190C. 2). Rendahnya tekanan isian refrigeran menyebabkan efek refrigerasi yang dibangkitkan juga rendah. 3). Sistem AC akan bekerja secara optimal pada rentang pengisian antara 110-160 psig. Pada tekanan pengisian refrigeran < 100 psig dan/atau tekanan pengisian refrigeran > 170 psig, kinerja AC akan mengalami penurunan.

Referensi

Dokumen terkait

Dari data tersebut dapat disimpulkan bahwa rata-rata nilai perkriteria adalah kurang, dengan nilai terendah yang diperoleh siswa sebelum menggunakan teknik MURDER

Sesuai dengan ketentuan pada Buku Panduan Pelaksanaan Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat di Perguruan Tinggi Edisi XI Tahun 2017, bahwa pada tahun yang

A large number of datasets has been developed in order to pro- pose supervised learning and validation for fundamental vision tasks, such as optical flow ( Geiger et al., 2012

Tujuan penelitian ini adalah: (1) Menyelidiki pengaruh penggunaan turbo elektrik diam dan berputar terhadap torsi dan daya pada sepeda motor Honda Supra X 125 tahun

Penentukan prekonsidi belajar sangat penting untuk dilakukan oleh pengembanga dikarenakan hal ini mengarahkan pada penentuan apakah calon peserta pelatihan merupakan

LUM AJANG CHOLIFAH RA M USLIM AT NU 03 M IFTAHUL ULUM Hadir Tidak layak hadir t idak ada berkas..

Ada berbagai macam jenis logam yang digunakan dan dengan kekuatan yang berbeda-beda, hal yang paling utama adalah mengetahui proses penyambungan dan mengetahui

LAMPIRAN II PERATURAN WALIKOTA SEMARANG NOMOR127A TAHUN 2016 TENTANG PEMBENTUKAN, KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA UNIT PELAKSANA TEKNIS DINAS