• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB 4 TEORI PENGUKURAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "BAB 4 TEORI PENGUKURAN"

Copied!
24
0
0

Teks penuh

(1)

BAB 4

TEORI PENGUKURAN

Objek Pembelajaran

Setelah membaca bab ini, diharapakan Anda memiliki pengetahuan sebagai berikut:

1. Mengetahui proses pengukuran

2. Mengetahui interval dan skala rasio pengukuran nominal, dan ordinal

3. Mengetahui pengoperasian skala

4. Mengetahui perbedaan antara pengukuran fundamental dan turunan

(2)

Pengukuran merupakan bagian penting dari pengamatan ilmiah. Pengukuran dilakukan sebagaimana yang ditunjukkan dalam akuntansi, karena data kuantitatif dari pengukuran dapat memberikan informasi yang lebih besar untuk berbagai hal daripada data kualitatif. Karena pengukuran merupakan atribut yang dilaporkan dalam laporan keuangan, (misalnya aset, pendapatan dan kewajiban) yang merupakan fungsi penting dalam akuntansi, pengukuran akan lebih bermanfaat digunakan untuk menguji teori pengukuran.

1. Pengertian Pengukuran

Menurut Campbell, orang yang pertama menangani masalah pengukuran, definisi pengukuran adalah: “The assignment of numerals to represent properties of material systems other than numbers yang berarti penentuan angka-angka yang menggambarkan sifat-sifat sistem material dan bilangan-bilangan didasarkan pada hukum yang mengatur tentang sifat-sifat”. Sedangkan menurut Stevens seorang ahli teori pengukuran ilmu sosial, pengukuran disebut sebagai: “assignment of numerals to objects or events according to rules yang berarti penentuan angka-angka yang ada kaitannya dengan objek-objek ataupun peristiwa-peristiwa sesuai dengan peraturan”. Sepintas, definisi tersebut tampak sangat mirip, namun sesungguhnya yang pertama lebih tradisional dan sempit cakupannya. Pada definisi Campbells, perbedaan dibuat antara sifat sistem dan sistem itu sendiri. “Sistem” merupakan objek atau peristiwa seperti yang disebutkan Stevens: rumah, meja, orang, asset dan jarak tempuh. Aspek spesifik atau karakteristik dari sistem seperti: berat, panjang, lebar, atau warna. Kita selalu mengukur sifat dan bukan sistem itu sendiri. Dalam hal ini, definisi Campbells lebih tepat dari Stevens. Perhatikan bahwa dalam definisi

Campbells tugas yang harus dilakukan sesuai dengan “hukum” yang mengatur sifat yang diberikan, sedangkan Stevens hanya memerlukan “aturan” terhadap setiap seperangkat aturan. Artinya, Campbells melihat pengukuran sebagai suatu sistem sedangkan Stevens melihatnya sebagai objek atau peristiwa.

Sterling sendiri tidak sependapat dengan keluasan definisi Stevens, dia berpendapat bahwa, “Dibutuhkan pembatasan pada jenis aturan yang dapat digunakan”. Jika tidak, setiap penempatan angka dapat disebut pengukuran, tentu saja bertentangan dengan pemahaman yang kita miliki dari istilah tersebut.

Pengukuran melibatkan hubungan sistem bilangan formal untuk beberapa sifat dari objek atau kejadian dengan rata-rata aturan semantik. Aturan-aturan ini terdiri dari operasi yang

(3)

berkaitan dengan sifat yang diberikan. Ketika angka tersebut ditempatkan ke objek atau peristiwa, dalam model matematika mencerminkan hubungan antara objek-objek atau peristiwa, maka sifat dari objek atau peristiwa dikatakan diukur jika skala telah ditetapkan. Stevens menyatakan:

Saat ini korespondensi antara model formal dan empiris sangat erat kaitannya, kita mampu menemukan suatu kebenaran dengan menguji model itu sendiri.

Dalam pandangan ini, proses pengukuran serupa dengan pendekatan teori formulasi dan pengujian yang telah disebutkan sebelumnya. Sebuah pernyataan dinyatakan secara matematis, adalah maju. Aturan semantik (operasi) yang dirancang untuk menghubungkan simbol pernyataan ke objek atau peristiwa tertentu. Ketika kita melihat hubungan antara pernyataan secara

matematika yang berkorelasi dengan hubungan dari objek atau kejadian, maka pengukuran atas objek atau kejadian tersebut telah terjadi.

1. Skala Pengukuran

Setiap pengukuran dibuat berdasarkan sebuah skala. Sebuah skala dibuat ketika aturan semantik digunakan untuk menghubungkan pernyataan matematika kepada objek atau kejadian.

Sebuah skala menunjukkan berapa banyak informasi yang mewakili angka sehingga memberikan arti kepada angka tersebut. Jenis skala yang dibuat tergantung kepada aturan sematik yang digunakan. Menurut Stevens, skala dapat digambarkan secara umum menjadi nominal, ordinal, interval atau rasio.

1. a. Skala Nominal

Dalam skala nominal, angka hanya digunakan sebagai sebuah label. Contohnya adalah penomoran pemain sepak bola yang diberikan oleh Stevens.

Sebagai alat pengukuran, banyak teori yang tidak sependapat dengan skala nominal. Torgerson menyatakan:

“Dalam pengukuran, angka yang digunakan menunjuk kepada jumlah atau tingkat kepemilikan dari suatu objek, dan bukan menunjukkan kepada objek itu sendiri. Sedangkan dalam skala nominal, nomor menunjukkan kepada objek atau kelompok dari objek.” Skala nominal hanya merupakan klasifikasi. Torgerson menunjukkan, pengukuran mengacu pada sifat objek, sedangkan dalam skala nominal angka sering menunjukkan benda itu sendiri, seperti penomoran atau

penamaan pemain dalam tim olahraga.

(4)

Skala ordinal diciptakan ketika sebuah operasi peringkat objek-objek dipertanyaan berkaitan dengan sifat yang diberikan. Misalnya, seorang investor memiliki tiga peluang untuk melakukan investasi dengan jumlah uang tertentu. Mereka peringkat 1, 2, 3. Menurut NPV (Net Present Value) dengan menduduki peringkat 1 tertinggi dan terendah 3 yang menciptakan skala ordinal, himpunan angka tersebut mengacu pada alternatif investasi. Angka-angka tersebut menunjukkan urutan besarnya NPV dan profitabilitas mereka.

Kelemahan skala ordinal adalah interval antara angka-angka (1 sampai 2, 2 sampai 3 dan 1 sampai 3) tidak menceritakan hal-hal tentang perbedaan dalam kualitas sifat yang mereka wakili. Contoh, dalam hal (NPV), opsi 2 mungkin sangat dekat dengan opsi 1, dan opsi 3 mungkin jauh kurang dari opsi 2. Kelemahan lain adalah angka tidak signifikan “berapa banyak” dari atribut sifat objek.

Torgeson berpendapat bahwa beberapa skala ordinal memiliki “natural origin”, yaitu titik nol. Hal ini diterapkan pada peringkat investasi, titik nol dapat menjadi titik netral dimana dalam satu arah diharapkan dapat menguntungkan semua alternative, dan diharapkan arah lain tidak menguntungkan.

1. c. Skala Interval

Skala interval memberikan informasi yang lebih daripada skala ordinal. Tidak hanya memberi peringkat kepada objeknya, tetapi juga jarak antara interval skala yang diketahui dan sama. Contohnya adalah pengukuran suhu ruangan dengan menggunakan thermometer celcius. Jika kita mengukur suhu dua buah ruangan, misal ruangan A dan B, dimana suhu ruangan A 22 derajat celcius dan ruangan B 30 derajat celcius, maka selain kita dapat mengatakan bahwa suhu di ruangan B lebih panas, kita juga mengetahui bahwa ruangan B lebih panas 8 derajat daripada ruangan A. Kelemahan skala interval adalah titik nol-nya dibuat dengan bebas.

Kelemahan dari skala interval adalah titik nol sewenang-wenang ditetapkan sehingga angka-angka tidak berarti bagi skala rasio. Sebagai contoh, misalkan kita mengukur tinggi dari kelompok laki-laki pada skala interval dan menetapkan nomor ke masing-masing sesuai dengan berat badannya sesuai dengan rata-rata kelompok. Jika A 3cm di atas rata-rata, kemudian kita memberi dia nomor 3+. Dan jika B 5cm di bawah rata-rata, kita akan memberi dia nomor -5. Dalam skala ini, kita tidak tahu berapa tinggi A atau B. B mungkin paling pendek di kelompok.

1. d. Skala Rasio

Skala rasio adalah skala yang:

(5)

2. Interval antar objek diketahui dan sama

3. Asal yang unik, titik nol yang alami, dimana jaraknya dengan objek terakhir diketahui

Contohnya adalah pengukuran panjang. Ketika panjang A adalah 10 meter dan panjang B adalah 20 m, kita tak hanya bisa mengatakan bahwa B 10 meter lebih panjang dari A, tetapi B juga dua kali lebih panjang dari A. Invarian dalam skala berarti bahwa apapun metode pengukuran yang digunakan, maka sistem pengukuran akan menghasilkan format yang sama dari variabel-variabel yang digunakan dan pengambil keputusan akan membuat keputusan yang sama juga. Tapi hal ini tidak berlaku dalam akuntansi, setiap sistem yang berbeda akan berbeda juga

variabel-variabelnya. Pengukuran pendapatan dengan cara yang berbeda akan menghasilkan keputusan yang berbeda juga. Metode-metode pengukuran yang berbeda tersebut tidak memberikan informasi yang sama.

Contoh skala rasio dalam akuntansi adalah penggunaan dolar untuk mewakili biaya dan nilai. Jika aset A biayanya $ 10.000 dan asset B biaya $ 20.000, kita dapat menyatakan bahwa biaya B dua kali lipat A. 0 poin ada, karena tidak adanya 0 menunjukkan biaya atau nilai, seperti 0 untuk panjang berarti tidak panjang sama sekali.

1. 3. Permissible Operations of Scales (Pengoperasian Skala)

Salah satu alasan untuk membahas skala adalah bahwa aplikasi matematika tertentu diperbolehkan hanya untuk jenis skala yang berbeda. Skala rasio memungkinkan untuk semua operasi aritmatika dasar penjumlahan, pengurangan, perkalian, pembagian, aljabar, geometri analitik, kalkulus, dan metode statistik. Sebuah skala rasio tetap invarian (tetap) atas seluruh transformasi ketika dikalikan dengan sebuah konstanta. Sebagai contoh misalnya:

X’ = cX

Apabila X dapat menggambarkan semua titik-titik pada skala tertentu, dan setiap titik dikalikan dengan kontanta c, maka hasil skala X’ juga menjadi skala rasio. Alasannya adalah karena struktur skalanya adalah invarian kiri.

1. Urutan peringkat titik-titiknya tidak berubah

2. Rasio titik-titik tidak berubah

3. Titik nol tidak berubah

(6)

sehingga kita dapat memastikan panjang ruangan tidak berubah, sekalipun angka yang

menjelaskan panjang telah mengalami perubahan. Cara seperti ini sama dengan yang dilakukan pada bab tujuh terutama yang berkaitan dengan konversi biaya historis, misalnya $ 100.000 dari semua peralatan berdasarkan skala dolar nominal dan daya beli berdasarkan skala dollar dengan mengalikan tetapan misalnya 130/100, sehingga menjadi $ 120.000. Jumlah yang $ 120.000 adalah tetap dianggap masih biaya historis.

Dengan adanya invarian skala dapat memudahkan kita untuk mengetahui kejadian atau peristiwa dimana teori atau ketentuan yang berlaku pada dasarnya adalah sama, meskipun skalanya dinyatakan dalam unit-unit yang berbeda, misalnya dengan sentimeter hingga meter atau dari nominal dollar hingga dollar konstant. Perubahan invarian skala rasio akan mengalami perubahan keutuhan bentuk keumuman hubungan variabel-variabel yang sama.

Tanpa invarian, mustahil dapat diketahui bahwa X dua kali panjangnya dari Y apabila diukur dalam sentimeter, padahal ukuran yang sebenarnya tiga kali lebih paanjang apabila diukur dalam ukuran meter. Dalam akuntansi, skala untuk biaya sekarang adalah varian dari biaya historis, sebab sifat-sifatnya yang diukur berbeda. Apabila mesin A diukur atau dinilai berdasarkan historis, maka akan menjadi $ 110.000. Uji pengukuran dan dollar digunakan pada kedua kasus meski skalanya berbeda dikarenakan varian. Dengan melakukan perubahan dari skala dollar nominal menjadi daya beli skala dollar untuk sifat yang sama (biaya historis atau biaya sekarang) dengan sendirinya akan mengabaikan invarian yang terstruktur.

Dengan menerapkan skala interval, maka tidak semua operasi ilmu hitung dapat dilakukan. Selain pengurangan dapat dilakukan dikaitkan dengan adanya bilangan-bilangan tertentu pada skala dan interval. Karena itu, perkalian dan pembagian tidak dapat dilakukan apabila mengacu pada bilangan-bilangan tertentu, kecuali hanya pada interval. Penyebabnya adalah karena kondisi invarian tersebut. Skala interval juga merupakan invarian pada saat transformasi linear terbentuk.

X’ = cX + b

(7)

Kondisi invarian dapat juga menunjukkan bahwa kita dapat mengalikan dan membaginya apabila ada keterkaitan dengan interval, meski operasi-operasi ilmu hitung seperti ini tidak dapat digunakan untuk bilangan-bilangan tertentu pada skala. Untuk lebih jelasnya, perhatikan contoh berikut:

X’ = x + 10

Kondisi invarian menunjukkan bahwa kita dapat mengalikan dan membaginya apabila ada kaitannya dengan interval. Meski operasi ilmu hitung seperti ini tidak dapat digunakan untuk bilangan-bilangan tertentu pada skala. Untuk lebih jelasnya, perhatikan berikut:

X’ = Y + 10

Misalkan objek pada point 3 dan 6 ada pada skala X, maka akan dapat berubah menjadi skala X’, sehingga kita dapat memperoleh bilangan 13 dan 16. Meski demikian rasio 13 dan 16 tidak sama dengan rasio 3 dan 6 karena adanya penambahan konstant. Adanya pengalian dan pembagian (misalnya, rasio) adalah karena tidak dapat dilakukan pada bilangan-bilangan tertentu. Karena itu, apabila Robyn memperoleh 90 poin pada hasil ujian akuntansinya dan Maria

memperoleh 45 point, namun kita tidak dapat menyimpulkan bahwa Robyn mengetahui point-point tersebut adalah dua kali lebih banyak dari point-point atau yang dilakukan Maria terutama yang ada kaitannya dengan materi ujian. Hal ini disebabkan tidak adanya titik nol natural pada ujian terutama untuk yang tidak ada kaitannya dengan “tanpa pengetahuan”. Sekalipun siswa

memperoleh “0” pada ujian, namun tidak berarti kita tidak dapat menyimpulkan bahwa siswa yang bersangkutan tidak mempunyai wawasan atau pengetahuan sama sekali tentang permasalahan yang sesungguhnya. Mengacu pada contoh tersebut, kita dapat menyimpulkan bahwa Robyn telah lulus ujian, sebaliknya Maria tidak lulus dalam ujian, meski demikian kita tidak dapat melakukan campur tangan secara komparatif banyaknya pengetahuan dikaitan dengan nilai yang dilakukan. Seperti halnya apabila varian kuantitas misalnya $ 5000 lebih disukai, ketimbang dengan varian bulanan terdahulu yang $ 10.000 yang lebih disukai. Selain itu, kita juga tidak dapat

menyimpulkan bahwa penggunaan material dalam bulan ini hanya ½ sama efisiennya pada bulan-bulan terdahulu.

Dengan skala interval, tidak semua operasi aritmatika yang diperbolehkan. Penambahan dan pengurangan dapat digunakan berkaitan dengan angka tertentu pada skala serta interval. Namun, perkalian dan pembagian tidak dapat digunakan dengan mengacu pada angka tertentu, hanya untuk interval. Alasannya karena kondisi invarian. Dengan skala ordinal, operasi aritmetika tidak dapat digunakan. Kita tidak dapat menambah, mengurangi, mengalikan atau membagi angka-angka atau interval pada skala. Sehingga, skala ordinal menyampaikan informasi yang terbatas.

(8)

Seperti dijelaskan di muka, proses pengukuran sama dengan pendekatan ilmiah dalam konstruksi dan pengujian teori. Pembahasan kita dengan skala-skala erat kaitanya dengan pertanyaan-pertanyaan tentang konstruksi dan implementasi teori. Meski demikian harus ada ketentuan yang mengatur penentuan bilangan-bilangan sebelum ada pengukurannya. Ketentuan tersebut biasanya merupakan bagian dari rangkaian operasi meski masih harus dijabarkan penggunaannya, misalnya untuk tugas-tugas tertentu. Dengan adanya formulasi peraturan atau ketentuan diharapkan dapat dijadikan sebagai acuan untuk membuat skala. Perlu diketahui pengukuran hanya dapat dibuat pada skala.

Pertanyaan yang muncul dalam pengujian teori erat kaitannya dengan pertanyaan-

pertanyaan tentang berbagai jenis pengukuran. Campbell menyatakan ada dua jenis pengukuran: pengukuran fundamental dan pengukuran turunan. Dapat disimpulkan bahwa definisi pengukuran Campbell dinyatakan dalam bilangan–bilangan yang ditetapkan sesuai dengan “hukum” yang mengatur tentang sifat-sifat. Bagi Campbell, pengukuran hanya dapat dilakukan apabila ada penegakan tentang teori-teori emperis (hukum) yang mendukung pengukuran tersebut. Jenis pengukuran sebagaimana yang dimaksudkan oleh Torgerson yaitu sebagai tambahan atau pelengkap pada pengukuran dasar dan pengukuran turunan seperti dijelaskan oleh Campbell. Untuk lebih jelasnya, ketiga pengukuran tersebut akan dijelaskan secara tuntas pada bagian lain dalam pembahasan ini.

1. a. Pengukuran Fundamental

Pengukuran fundamental merupakan pengukuran dimana angka-angka dapat diterapkan pada benda dengan mengacu pada hukum alam dan tidak bergantung pada pengukuran variabel apapun. Seperti panjang, hambatan listrik, nomor, dan volume merupakan hal-hal yang dapat diukur. Sebuah skala rasio bisa diformulasikan pada tiap-tiap benda sebagai hukum dasar yang dihubungkan dengan pengukuran yang berbeda (jumlah) pada benda-benda yang sudah ada.

Seperti dijelaskan di muka, sifat yang mendasar dalam pengukuran adalah yang berkaitan dengan penjumlahan karena dapat dengan mudah diketahui hal-hal yang secara fisik dengan operasi aritmatik atau ilmu hitung. Sebagai contoh, penjumlahan panjang objek X pada panjang objek Y dapat disamakan dengan operasi penempatan dua balok pada kedua ujungnya, meski hanya satu balok yang sama panjang seperti halnya dengah X dan yang lainnya juga sama panjang seperti Y. Secara fisik kita dapat menentukan berapa total panjang X dan Y.

(9)

Menurut Campbell, pengukuran turunan merupakan pengukuran yang bergantung dari pengukuran dua atau lebih benda lain. Contohnya adalah pengukuran kepadatan, yang bergantung pada pengukuran massa dan volume. Operasi pengukuran yang dilakukan bergantung pada hubungan yang sudah diketahui dengan sifat-sifat mendasar lainnya. Adanya hubungan seperti ini didasarkan pada teori emperis yang disepakati dikaitkan dengan sifat tertentu dengan sifat-sifat lainnya. Operasi matematika dapat dilakukan pada bilangan-bilangan yang berasal dari pengukuran.

Seperti telah dijelaskan di muka, terdapat beberapa jenis pengukuran, seperti pengukuran pada temperature yang hanya bergantung pada satu dan bukan dua atau lebih pengukuran. Untuk mengukur temperature kita hanya perlu mengukuran tekanan, volume atau resistansi elektrik. Meski demikian, walaupun dalam kasus-kasus pengukuran selalu didasarkan pada hukum alam.

Kini karena ilmuan alam sangat banyak menaruh perhatian terhadap banyaknya hubungan yang sudah diketahui adanya di antara sifat-sifat yang berbentuk fisik. Namun cara berpikir seperti ini tidak dapat dikatakan sebagai cara berpikir ilmuwan sosial, sebab tidak ada kesepakatan terhadap hal-hal yang berhubungan dengan apa yang disebut sifat-sifat yang mendasar seperti yang banyak terdapat dalam ilmu-ilmu sosial. Dalam akuntansi misalnya, contoh pengukuran turunan adalah pendapatan, pendapatan diturunkan dari penjumlahan dan pengurangan atas pendapatan dan pengeluaran.

1. c. Pengukuran Formal

(10)

Berdasarkan klasifikasi Campbell, pengukuran dapat dilakukan apabila hanya disyaratkan oleh teori-teori emperis yang mendukung perlunya dilakukan pengukuran. Apabila isyarat tersebut terbukti kebenarannya, maka akan semakin banyak pengukuran dalam ilmu-ilmu sosial yang dapat dilakukan dengan cara seperti ini. Padahal sesuatu yang diangap khas dalam ilmu-ilmu sosial dan dalam akuntansi dimana untuk sifat-sifat tertentu yang dapat diobservasi (variabel-variabel) dianggap masih dapat dipertimbangkan apabila dikaitkan dengan konsep tertentu tanpa adanya teori yang pas mendukung hubungan ini. Sedangkan variabel-variabel yang saling berkaitan dengan lainnya biasanya dapat dikaitkan dengan definisi lain yang berubah-ubah. Seperti dijelaskan di muka, kita tidak dapat mengetahui bagaiana cara mengukur konsep secara langsung, oleh karena itu dapat dibuat permisalan yang menyatakan variabel-variabel tertentu erat kaitannya dengan konsep sehingga dapat memudahkan pengukuran secara tidak langsung pada konsep tersebut. Dalam akuntansi, dengan adanya definisi yang berubah-ubah, maka kita dapat mengaitkannya dengan pendapatan, pengeluaran dan kerugian-kerugian dalam konsep pendapatan. Karena itu, kita dapat menggunakan perhitungan pengukuran secara aritmatik seperti dijelaskan di muka yang menjelaskan variabel-variabel yang dapat diukur sebagai ukuran pendapatan.

Agar dapat menetapkan banyak pengukuran dalam ilmu-ilmu sosial, maka Torgerson mengomentari pada salah satu kategori pengukuran lainnya harus ditambahkan pada daftar Campbell, dan pengukuran yang dilakukan dengan formal. Pengukuran seperti ini harus didasarkan pada definisi yang berubah-ubah. Sedangkan Torgerson menyatakan bahwa yang menjadi permasalahan utamanya adalah yang berkaitan dengan pengukuran yang dilakukan dengan formal, sebab tidak didasarkan pada teori yang telah ada (kuat) yang dapat dijadikan acuan untuk melakukan berbagai cara dimana skala-skala dapat dibuat atau dikonstruksi. Sebagi contoh, apabila kita mengukur kemampuan aritmatika (berhitung) orang maka kombinasi jumlah jenis-jenis aritmatika dapat menjadi dasar pembuatan skala. Timbul pertanyaan, berapa banyak jenis lainnya yang dapat dimasukkan ke dalamnya, apakah satu atau seribu jenis. Jenis aritmatika apa yang harus digunakan? Perlukah jenis perhitungan dijelaskan secara lisan, secara tertulis atau gabungan dari lisan dan tertulis? Apa yang dapat membatasi waktu? Dan karena terdapat banyak alternatif, maka keyakinan pada setiap skala tertentu menjadi turun atau rendah sebab standar akuntansi telah menentukan skala akuntansi berdasarkan fiat dan bukan mengaitkannya dengan teori-teori pengukuran yang ada. Sekali lagi, dari contoh akuntansi kita dapat

(11)

Untuk dapat menguji keabsahan pengukuran, maka para ilmuwan sosial telah berupaya mengaitkan sifat-sifat berdasarkan hasil studi dengan variabel-variabel lain hingga akhirnya dapat diketahui apakah keabsahan pengukuran tersebut bermanka atau tidak. Sebagai contoh, dalam serangkaian operasi tertentu terdiri dari pengujian tertulis dalam aritmatika yang masih digunakan untuk mengukur kemampuan aritmatiknya. Karenanya kita juga dapat memprediksi bahwa dari sejumlah orang tertentu hanya mereka-mereka yang mempunyai skor tinggi pada test tertulis yang juga akan memberikan kursus matemaika di universitas tertentu. Korelasi antara skor pada test dan tingkatan yang diterma dalam kursus dapat menjadi salah satu cara untuk memvalidasi operasi pengukuran tertentu. Dengan cara seperti ini, kita dapat mengetahui adanya korelasi positif yang sangat tinggi, sehingga mampu memberikan keyakinan dalam operasi pengukuran tertentu.

Salah satu alasan perlunya melakukan pengukuran pada pendekatan formulasi teori akuntansi adalah dengan harapan apabila teori akuntansi dapat secara emperis diuji, kemudian melakukan pengukuran fiat agar dapat melakukan pengukuran yang mendasar. Selain itu, setiap orang dapat lebih merasa yakin terhadap pengukuran.

1. 5. Keandalan dan Ketepatan

Apa yang dimaksud dengan keandalan dan ketepatan dari kegiatan pengukuran? Untuk menjawab pertanyaan tersebut, kita harus menyatakan terlebih dahulu bahwatidak ada

pengukuran yang bebas dari kesalahan kecuali perhitungan. Kita dapat mengukur jumlah kursi di ruangan tertentu dengan benar. Untuk semua pengukuran mengandung kesalahan atau eror.

Sumber kesalahan tersebut adalah sebagai berikut:

1. Operasi Pengukuran tidak tetap

Ketentuan di dalam menentukan jumlah sifat-sifat tertentu biasanya terdiri dari serangkaian operasi. Serangkaian operasi tidak dapat dijelaskan secara akurat dan oleh karenanya dapat juga diinterpretsikan secara tidak akurat oleh pengukur. Sebagai contoh misalnya, penghitungan pendaatan mencakup berbagai operasi seperti klasifikasi dan alokasi antara aset dan pengeluaran yang sering diinterpretasikan secara beragam oleh akuntan yang lain. Salah satu alasan lainnya adalah tidak jarang “kesesuaian operasi matematik tidak selaras dengan hubungan aktual sifat-sifat yang diukur.

1. Pengukur.

(12)

orang yang akan mengukur luas ruangan tertentu, maka kemungkinannya akan ada 10 hasil yang berbeda, dimana satu sama lainnya erat kaitannya meski masih bersifat varian terhadap satu sama lain.

1. Instrumen.

Banyak operasi yang memerlukan penggunaan instrument fisik, seperti halnya thermometer atau barometer, yang mempunyai kelemahan-kelemahan. Terdapat potensi kesalahan sekalipun apabila instrumen bukan peralatan yang berbentuk fisik, kecuali misalnya, bagan, grafik, tabel jumlah atau indek harga.

Pengukuran yang dapat Dihandalkan

Seringkali diperlukan bahwa sebelum elemen-elemen seperti aset, hutang, pendapatan dan pengeluaran sudah diketahui dalam laporan keuangan, sehingga elemen-elemen tersebut dapat digunakan sebagai instrumen yang handal. Karenanya timbul pertanyaan lain, apa yang dimaksud dengan pengukuran handal? Keterhandalan erat kaitannya dengan konsistensi yang telah terbukti pada setiap operasi untuk memperoleh hasil-hasil yang memuaskan atau hasil-hasil (jumlah) nya sendiri dalam pemakaian tertentu. Dalam statistik, keterhandalan memerlukan pengukuran yang dapat diulang atau hasilkan ulang, karena itu, perlu dijelaskan konsistensinya. Keterhandalan dapat dianggap bertentangan dengan variabilitas. Dalam SAC 3 paragraf 16 dinyatakan bahwa:

Kehandalan dalam informasi finansial dapat ditentukan berdasarkan tingkat hubungan antara informasi apa yang melibatkan pengguna dan penetapan transaksi serta kejadian-kejadian yang timbul, diukur dan dipaparkan. Informasi yang dianggap handal adalah informasi yang tanpa bias dan dapat menggambarkan transaksi dan kejadian-kejadian.

Ada pendapat lain yang menyatakan kehandalan dapat menyatukan dua aspek: keakuratan dan kepastian pengukuran, serta keakuratan penjelasan yang digambarkan dikaitkan dengan penentuan transaksi ekonomi dan kejadian-kejadiahn lainnya. Aspek pengukuran erat kaitannya dengan ukuran presisi.

Istilah presisi kerap digunakan dalam dua konteks. Pertama, dikaitkan dengan jumlah, dimana permasalahannya mencakup perkiraan pendapat. Misalnya angka 90.4 dianggap lebih akurat dari angka 90. Kedua, berkaitan dengan operasi pengukuran, dimana yang menjadi permasalahannya berkaitan dengan:

(13)

2. Persetujuan tentang hasil-hasil diantara penggunaan operasi pengukuran yang diulang

sebagaimana yang diaplikasikan pada sifat-sifat tertentu.

Pengertian terakhir seperti ini sama dengan keterhandalan. Secara bersamaan dari kedua istilah tersebut, kita dapat menyatakan bahwa keterhandalan pengukuran erat kaitannya dengan presisi atau keakuratan sehingga sifat-sifat khusus dapat diukur dengan melakukan serangkaian operasi tertentu.

Pengukuran yang akurat

Meskipun prosedur pengukuran mungkin sangat handal, memberikan hasil yang sangat tepat, namun tidak mungkin menghasilkan hasil yang. Pistol yang ada di tangan penembak atlet profesional dapat menjadi sangat handal jika ditandai dengan adanya tembakan-tembakan yang beruntun yang dilakukan di tempat tertutup, namun apabila pandangan tidak dibatasi secara tepat sehingga semua tembakan-tembakan tersebut tidak mengenai sekitar sasaran. Konsistensi hasil presisi dan kehandalan tidak secara signifikan berkaitan dengan keakaurasian. Sebab keakauratan harus dilakukan dengan bagaimana seberapa dekat pengukuran dengan “nilai yang

sesungguhnya” pada pengukruan sifat-sifat, sasaran, kemudian baru menjelaskannya.

Sifat-sifat dasar seperti panjang objek dapat ditentukan atau ditetapkan secara akurat, misalnya dengan membandingkan objek dengan standar yang dapat menggambarkan nilai yang sebenarnya. Sebagai contoh, kita dapat menggunakan mistar sebagai standar. Selama bertahun-tahun, platinum-irridium bar tetap tersimpan dengan baik di Paris yang menggambarkan ukuran meter sebagai standardnya. Pada 1960, standar meter didefinisikan sebagai panjang yang memiliki gelombang 1.650.763.73 pada cahaya merah-orange yang dihasilkan dan dijelaskan secara arti fisik atom-atom krypton-86.

Permasalahan yang timbul adalah pada pengukuran, sedangkan nilai yang sebenarnya tidak dapat diketahui. Agar dapat menentukan keakuratan dalam akuntansi, maka kita perlu

(14)

melakukan secara tepat dalam penghitungan kita untuk menghasilkan sejumlah $1.081.412.18 dan meski cara seperti ini dianggap masih tidak terlalu penting. Selain penggunaan istilah “akurasi”, yang kerap dipahami ada kaitannya dengan presisi pengertian secara aritmatik, dan cara seperti ini dianggap bijaksana untuk menerapkan pemahaman ilmuwan sosial, dan “validitas”.

Teori yang diterapkan pada 4.1 menjelaskan tentang salah satu prinsip yang sudah diterapkan sejak lama dalam akuntansi keuangan prinsip biaya historis.

Teori yang Tengah Digunakan

4.1. Prinsip Biaya Historis

Akuntansi Biaya Historis-Apakah Perubahan Perusahan Diperlukan?

Salah satu prinsip yang paling mendasar dalam akuntansi finansial adalah prinsip biaya historis. Cara seperti ini mengharuskan banyak aset dan hutung perusahaan dihitung berdasarkan biaya akuisisi dan keadaan seperti ini telah menjadi pokok utama dalam beberapa kasus dan write-offs periodik dalam bentuk amortisasi atau depresiasi.

Para teoritisi dan anggota komunitas bisnis telah melakukan perdebatan selama bertahun-tahun tentang keunggulan dan kelemahan biaya historis. Badan-badan yang berwenang dalam profesi akuntansi telah mempertimbangkan penjelasan tentang kelemahan-kelemahannya dalam memformulasikan standar-standar yang secara umum terdiri dari prinsip-prinsip akuntansi yang dapat diterima (GAAP). Dalam hal ini, FASB pun mengakui beberapa sifat-sifat pengukuran aset dan hutang dalam laporan konsep akuntansi keuangannya No. 5. Pengukuran dalam Laporan Keuangan Perusahaan Bisnis (1984).

Mengukur Aset

Selain biaya historis, FASB juga menjelaskan sifat-sifat asset finansial atau keuangan yang dapat diukur:

1. Biaya lancar–jumlah kas (atau yang setara) yang harus dibayarkan apabila sama atau aset

yang setara dapat diperoleh.

2. Nilai pasar

3. Nilai bersih yang dapat direalisasikan

(15)

Alternatif pengukuran mempunyai aplikabilitas dan kepraktisan yang beragam, meski segala sesuatunya bergantung pada sifat aset yang diukur. Aset tertentu terutama yang ada kaitannya dengan sifat moneter (seperti kas dan piutang) dan semua yang diperdagangkan dalam pasar yang sudah mapan (seperti saham yang dapat dipasarkan dan jenis-jenis inventori tertentu), semuanya dapat dijadikan sebagai acuan untuk melakukan penilaian dengan objektivitas yang banyak.

Aset-aset tertentu lainnya, seperti hal-hal yang tidak berwujud dan jenis mesin serta peralatan semuanya lebih bersifat subjektif. Tentu saja beberapa diantaranya tetap dapat dilaperkiraan nilainya, meski validitas perkiraan selalu dipertanyakan. Sedangkan yang lainnya seperti goodwil atau merk dagang, tidak dapat dinilai secara sederhana. Nilai beberapa aset dapat berasal dari penggunaan dalam kasus bisnis dalam upaya meningkatkan arus kas bersih. Arus kas ini tidak secara langsung mempunyai nilai pasar melainkan nilai intrinsik pada bisnis dalam operasi yang tengah dilakukan.

Dengan memaksakan perusahaan untuk menilai aset pada waktu-waktu tertentu sampai sejauh ini kerap mengabaikan konsep akuntansi dasar yang tengah dalam sorotan, sehingga pelanggarannya sendiri merupakan argumen terhadap setiap awal perubahan dari biaya historis.

Biaya historis mencakup surat berharga, Meskipun prinsip biaya historis mendominasi aset dan penilaian hutang, dan adanya contoh langkah-langkah yang dilakukan menyebabkan GAAP dapat dibuat. Di dalam menilai aset, cara-cara berikut dapat diterapkan:

1. Investasi dalam surat berharga yang dapat dijual seperti dilaporkan dengan nilai terendah

dalam biaya atau nilai pasarnya.

2. Hutang dan piutang dapat dilaporkan, dan dikurangi berdasarkan pengeluaran untuk hal-hal yang diperkirakan tidak dapat dihitung.

Perlu diketahui bahwa setiap langkah yang dilakukan mulai dari hasil-hasil biaya dalam pengurangan pembuatan nilai dari aset yang terkait, selalu pertahankan doktrin konservatisme yang perpasif. Dengan adanya doktrin seperti ini tidak jarang mengharuskan akuntansi dan proses pelaporan tidak terlalu optismistik (dan) apabila alternatif-alternatif lainnya banyak

dihadapi, maka opsi yang diangggap kurang diminati dapat berpengaruh pada pendapatan bersih dan total aset yang harus dipilih. Kerugian-kerugian hendaknya ditetapkan setelah ditentukan secara objektif, meski sasaran umumnya tidak harus diantisipasi hingga direalisasikan melalui skala.

(16)

Pengurangan dalam biaya ahistoris dapat dilakukan untuk dan oleh GAAP, meski

menimbulkan pertanyaan bagaimana tentang peningkatan yang muncul selama dalam periode inflasi yang tinggi? Sebagai akibat dari adanya inflasi yang berkelanjutan, maka nilai yang timbul pada aset-aset tertentu bisa menjadi beragam seiring dengan adanya nilai-nilainya. Pemerintah Federal dan akuntan pada kenyataannya melakukan hal yang sama sebagai respon meski dengan cara yang terbatas terhadap pengaruh dari perubahan harga-harga sebagaimana yang pernah terjadi di AS pada tahun 1960-an dan 1970-an.

Peraturan yang mengatur masalah harga meski umurnya tidak lama

Setelah sekian tahun terjadinya inflasi yang signifikan, dan bahkan setelah sekian tahun lamanya membicarakan inflasi sebagaimana yang dilakukan oleh para teoritisi akuntansi dan para praktisi lainnya. SEC atau Komisi Bursa Efek sendiri telah mengambil tindakan tegas pada 1976 untuk mendapatkan registrantnya agar memberikan informasi penting yang berkaitgan dengan biaya pengganti aset. Standar Akuntansi Keuangan mengajukan gugatan pada 1979 agar dapat mengikutsertakan perusahaan-perusahaan publik yang mempunyai inventori dan kekayaan kotor, pabrik dan peralatan senilai $ 125 juta atau lebih atau dengan total aset yang berjumlah hingga $ 1 triliuan atau lebih agar dapat memberikan data pendukung pilihan.

Meski demikian persyaratan tentang wacana pendung yang dilakukan oleh ASEC dan FASB hanya bersifat sementgara. Hasil-hasil Peneliian lainnya menunjukkan bahwa penjelasan atau wacara tambahan ternyatga jarang diapplikasikan – padahal pada pembaca sangat tertarik terhadap laporan-laporan keuangan berbasis biaya. Selaihn itu, tingkat inflasi yang dipatok pada 1980-an, tidak banyak mendapat perhatian seiring dengan danya impak dari perubahan harga-harga sebagaimana yang pernah terjadi sebelumnya. Meski demikian padza akhirnyha, baik SEC dan maupun FASB tetap dapat menentgukan persyaratan laporan pendukung mereka, sehningga dapat lebih memudahkan pengukuhan prinsip biaya historis

Akunting historis lagi-lagi berada dalam serangan

(17)

Selain itu, beberapa pengamat mengkhawatirkan adanya pergeseran dari sistem laporan keuangan yang ada yang ditandai dengan dapatnya menambah permasalahan-permasalahan pada ekonomi AS dewasa ini. Karenanya dapat disimpulkan bahwa setiap perubahan terutama yang dapat secara negatif mempengaruhi neraca yang memaparkan nilai-nilai aset bank dan lembaga-lembaga keuangan lainnya yang dapat menyatukan krisis yang tengah terjadi dalam industri keuangan yang berarti pasti ada hal-hal yang tidak diingikan pada waktu dimana kepercayaan dalam lembaga-lembaga keuangan juga terpengaruh. Bahkan dengan telah terjadinya perubahan akuntansi yang menempatkan perusahaan AS berada pada ketidakunggulan dalam bersaing dengan mitra asing yang dapat memperbesar kemampuan dan pengaruh bisnis asing pada ekonomi domestik.

Lebih dari satu dasar warsa yang lalu, sebenarnya telah ada kritikan-kritikan terhadap praktik-praktik akuntansi AS dan profesi akuntansi. Kritikan tersebut berasal dari sektor publik, dari ofisial dan otoritas reglator, serta dari sektor swasta bahkan dari anggota komunitas keuangan dan bisnis.

Di dalam menumbuhkan apresiasi terhadap permasalahan dan kritikan biaya ahistoris, maka kritikan-kritikan yang diberikan hendaknya dipertimbangkan matang-matang terutama yang mengkritisi permasalahan ekonomi tentang akuntansi dan praktik-praktik pelaporan. Manusia bukan akuntansi, karenanya dapat menimbulkan permasalahan. Sebagaimana diakui, informasi akuntansi tidak dapat mempertahankan penggunanya dan oleh karena itu harus dibuat penilaian dan keputusan-keputusan. Pengetahuan tentang batasan-batasannya dan

kelemahan-kelemahannya sangat terarasa adanya, karena itu setidak tidaknya hingga kini diperlukan perbaikan-perbaikan secara berurutan.

Pertanyaan

1. Apa yang dimaksud dengan permasalahan pengukuran mendapat seperti yang disinggung

oleh Powers?

2. Bagaimana caranya anda menilai kehandalan dan keakuran aset seperti yagn dilaporkan dalamn neraca?

3. Peranan apa ayng dapat dilakukan jika ada atau diperlukan, apakah lingkungan dapat

berperan apabila akan mengukur aset untuk dilaporkan dalamn neraca?

(18)

Kesimpulan

Pengukuran mencakup hubungan formal angka dengan sifat-sifat atau kejadian dengan berpedoman pada peraturan semantik. Peraturan yang digunakan untuk menentukan jumlah dapat dientukan sesuai dengan keempat skala: nominal, ordinal, interval atau rasio. Dalam akunting, kita dapat menggunakan skala rasio untuk mengukur sifat-sifat finansial

pendapadtgan, aset dan hutgang. Namun demikian, kita juga dapast mengapplikasikan skala ordinal untuk jemperingkat projek-projek investasi atau profitabilitas atau keutnungan

perusahaan, atau skala interval dalam akunting biaya standar.

Pada pembahasan ini menjelaskan tiga jenis pengukuran yang berbeda. Pengukuran mendasar adalahapabila angka-angka yang tidak bergantung pada sifat-sifat lainnya, namun tetap dapat dilakukan dengan mengacu pada hukum alam. Dalam akunting, terdapat

perdebatan tentang sifat nilai dasar. Pengukuran yang dilakukan, sangat bergantung pada hasil pengukuran terdahlu pada dua atau lebih kuantitas lainnya. Pengukuran pertama selalu berubah dan biasanya dapat ditentukan dengan fiat. Semua pengukuran tidak terlepas dari kesalahan karena banyak pengukuran nilai yang benar tidak diketahui.

(19)

Pengukuran fiat adalah pengukuran yang mengaitkian bilangan dengan sifat-sifat objek atgau kejadian-kejadian berdasarkan definisi yang berubah. Kepercayaan yang sangat besar pada pengukiuran seperti ini dapat diperoleh apabila terdapat bukti-bukti emperis atau bukti-bukti teoritis yang mendukung hubungan sifat-sifat atau kebutukan akan teori-teori seperti ini.

Pertanyaan:

1. Secara teknis, apa yang kita maksudkan apabila kita menyatakan ‘X terukur’?

2. Bagaimana caranya skala berkaitan dengan proses pengukuran?

3. Jelaskan skala-skala berikkut: nominal, ordinal, interval, rasio. Berikan contohnya masing-masing. Skala yang dapat dapat diaplikasikan dalam akunting, dan dimana?

4. Tentukan apakah pernyataan berikut benar dan jelaskan mengapa?

1. Biaya historis inventory sebesar $60.000 pada akhir tahun. Apabila didubah dengan tetapan dodllar pada akhir tahun dikalikan dengan 110/100 untuk mendapatkan $66.000, yang berjumlah $66.000 adalah dianggap masih biaya historis inventory.

2. Bulan lalu, varian kuantitas dapat ditentukan menjadi sebesar $12.000 sesuai dengan yang diinginkan; karena itu, penggunaan material secara efisien telah meningkat dua kali lipat.

3. Berdasarkan pajak pendapatan yang dapat diselamatkan, Perusahaan X dapat memastikan bahwa metode penghapusan neraca pengurangan ganda

dianggap lebih baik dari metode straight-line. Penggunaan metode neraca penurunan ganda adalah untuk depresiasi dan bukan metode straight-line, Perusahaan X dapat melakukan penghematan $10.000 dari pajak

pendapatannya tahun ini. Karenanya metode terdahulu adalah 10.000 kali

lebih baik dari metode lainnya.

4. Berdasarkan jumlah aset, kita dapat menyatakan bahwa Perusahaan X dua kali lebih besar dari Perusahaan Y, karena total asetnya sebesar $1.000.000 dibandingkan dengan hanya $500.000 yang dimiliki Perusahaan Y.

5. Jelaskan type pengukuran berikut: dasar dan fiat. Dalam pengertian apa

(20)

6. Apa yang dimaksud dengan sumber-sumber kesalahan dalam pengukuran?

7. Jelaskan apakah pernyataan berikut dibawabh ini dapat dijadikan sebagai fakta:

a. Canberra jauhnya 320 km dari Sydney

b. Biaya penghapusan untuk Kambah Pty Ltd pada 1999 adalah $ 1.294.000 (yang merupakan jumlah yang dilaporkan dalam perkiraan Rugi dan Laba)

c. Merokok dapat mengakibatkan kancer paru-paru

d. Pendapatan atas penjualan Telex Ltd padza 1998 adalah $2.800.000 (Jumlah yang dilaporkan dalam Perkiraan Rugi dan Laba)

e. Peraladtan (net penghapusan yang diakumulasi $400.000) untuk McNair Ltd. Dan pada tahun 2000 adalah senilai $1.800.000 (Jumlah inilah yang dilaporkan pada neraca).

8. Apa yang dimaksud perbedaan antara akurasi dan kehandalam dalam pengukuran?

9. Bagaimana caranya pendapat-pendapat seperti dapat dikaitkan dengan pengujian teori?

1. Jelaskan apakah pengukuran akunting adalah bersifat fiat atau mendasar. Dapat dan pernahkan angka-angka akunting dikaitkan dengan nilai-nilai dasar? Jika ada dan

dapat apa perincian angka-angka akunting tersebut?

Studi Kasus

Artikel berikut membahas tentang perlakukan dan pelaporan terhadap item (sesuatu) yang tidak normal

Item(sesuatu) yang tidak normal

Para pemegang saham selalu disesatkan oleh adanya perlakukan dan laporan tentang item-item yang tidak normal.

Sesuai standar akunting mensyaratkan perusahaan perusahaan mampu mengidentifikasi item-item yang dianggap tidak normjal karena alasan besar kecilnya

(21)

sama dapat lebih memudahkan perusahaan untuku lebih memfokuskan perhatgian pemegang saham pada keutnungan sebelum ketidak normalan.

Perlu diketahui adalah jarang dilakukan pembuatan laporan tahunan yang

menggambarkan gambaran yang seimbang tentang item-item yang tidak normal. Perusahaan-perusahaan seperti Davids, Email, Boral, CSR dan AWA mempunyai sejarah yang panjang didalam memberikan apreasi atau pujian pada segmen-segmen bisnis ang menghhasilkan meski tidak bayak terutama yang berkaitan dengan kerugian besar secara tidak normal. Akibat dari adanya pemberian sangki yang tidak jelas atau semacamnya.

Karenanya ASA kerap meminta pada perusahaan agar perusahaan-perusahaan tersebut mempunyai pemegang saham disertai dengan penjelasannya tentang sejumlah besar item-item yang tidak normal mkeski cara sepertgi hamjpir selalu dihindari namun mentolerir cara-cara sensitivitas dan komersial. Dengan cara sepeti ini maka akan muncul kepekaan yang sebenarnya sebab ketidak normalan dapat menggambarkan kesalahan penilaian pada bagian dewan pengurus dan manajenen. Kesalahan- kesalahan misalnya didalam membuat investasi atgau akuisisi kerap di mengalami kegagalan untuk mendapatgkan nilai yang pada gilirannyaa untuk mendapatkan uang.

Apabila perusahaan kinerjanya buruk, maka perusahaan tersebut akan melakukan penelitian sebagai upaya untuk untuk mendapatkan hasil yang diinginkan dan dianggap lebih baik. Perlu diketahui adalah jauh lebih mudah untuk memasukkan biaya operasi kedalam item yang tidak normal. Kaenanya yang menjadi fokus perusahaan setelah segala

sesuatunya menguntungkan sebelum timbulnya ketidak normalan atau ‘spin doktors’ dapat mengakibatkan ketidak normalan yang timbul akibat dari adanya laporan-laporan tahunan.

Ketiga ‘Rs’ dianggap paling disukai pada item yang tidak normal – rasionalisasi, dan restrukturisasi. Karenanyha didalam menjelaskan ketidak normalan cara yang paling mudah ialah dengan menjelaskan tentang ’kesalahan-kesalahan yang kita lakukan’. Karena itu dalam banyak kasus, pengeluaran pengeluarn dapat terjadi pada biaya-biaya operasional bisnis yang tengah brejalan meski tidak adanya pengesahan apa saja yang dapat

mengklasifikazsikannya sebagai hal-hal yang tidak normal.

(22)

kerugiannya secara virtual atau berdasarkan perkiraan semata dalam laporan tahunan, dan cara seperti ini sangat kecil pengaruhnya pada akuntabilitas.

Meski tidak sedikit hal hal yang dapat mempengaruhi permasalahan sehingga standar akunting saja pun dapatd lebih memudakan penanganan bahkan penghilangan ketidak normalan berdasarkan kalkulasi atau perhitungan keuntungan ekuitas pemegang saham. Keuntungan atas ekuitas dapat dinyatakan dalam persentase sebagaimana dapat dibaca pada ikhtisar keuangan laporan tahuhnan. Dilihat dari konteks siklus industri dan profil resiko perusahaan, maka keuntungan atas ekuitas dapat menjadi indikator yang sangat berguna untuk mengetahui bagaimana caranya perusahaan tetap dapat bekerja dengan baik pada saat lembur. Untuk menghilangkan ketidak normalan dan untuk dapat memaparkan rasio kunci sebagai koncoksi adalah dengan membuat penyesatan dan pengkamuflasean.

Ketatnya definisi tentang pengeluaran luar biasa sejak beberapa tahun yang lalu telah dapat membuat kategori nyaris menjadi kabur. Dewan Standar Akunting Australia merasa perlu dapat melakukan hal yang sama meski dengan pengeluaran yang tidak normal. Meski demikian adalah dianggap masxzih jauh lebih baik apabila menghilangkan item luar biasa dan tidak normal dari daftar lainnya secara bersama-sama.

Permasalahan yang sebenarnya tidak hanya menyangkut salah satu akunting, melainkan akuntabilitas. Standar akunting yang ada ada sekarang dapat lebih membantu bahkan memudahkan persekongkolan perusahaan yang menginginkan untuk mengubur hal-hal yang negatif dan sebaliknya mewacanakan hal-hal-hal-hal yang positif. Standar seperti ini hendakhnya dapat membantu memberdayakan penggunaan konsep akuntabilitas yang sangat berguna untuk menetapkan hasil-hasil lini dasar.

Hal-hal yang tidak lazim atau apa ang disebut item atau hal-hal yang tidak normal seharunys selalu dijelaskan secara akurat pada setiap bagian bisnis yang relevant pada laporan tahunan. Apabila pengaruhnya bersifat material, maka item atau hal-hal seperti ini dapat disimpulkan ‘sebelum dan setelah’ dibuatnya catata dalam laporan keuangan sehingga para pemegang saham dapat menentukan pendapatan yang dapat dipertahankan.

Pertanyaan:

1. Jelaskan permasalahan-permasalahan pengukuran yang berkaitan dengan dan dapat

dipengaruhi oleh hal-hal yang tidak normal.

(23)

Studi kasus 4.2

Berikut ini adalah materi yang membahas tentang kerugian akunting seperti dijelaskan dalam Snack food Smith.

Kekritisan persaingan yang dialami Smtih

Strategi agresif PepsiCo didalam upaya untuk dapat memonopoli pangsa pasar salty snackfood Australia senilai $ 1 juta, telah mengakibatkan pembiayaan yang membengkak, bahkan anak perusahaan Snackfood dSmith pun tidak luput menderita kerugian bersih sebesar $102 juta pada 1998.

Namun biaya pembiayaan atas perang telah memakan korban pada kedua

perusahaan, dimana PepsiCo sendiri mengalami menderita kerrugian yang tidak lazim yaitu sebesar 108 juta dalam tahun fiskal terakhirnya dan Dollar Sweets sendiri membkukan kerugian sebesar $1.8 juta setelah adanya a pembiayaan yang tidak lazim yaitu sebesar $7.9 juta selama dalam 15 bulan hingga pada tanggal 30 Juni. Banyak pengendalian yang dianggap tidak normal yang dilakukan oleh PepsiCo sebagaimana yang terjadi setelah Australian Competition dan Consumer Commission dipaksa untuk menjual beberapa merek dagang setelah membeli Snackifood Smith dari United Biscuits plc pada 1997 sebesar $500 juta.

PepsiCo menjual corn chip CC dan Tghins potato chips ke Dollar Sweets sebear $60 juta, dankebijakan seperti ini dianggap sebagai kiat yang dianggap dapat mengurangi pangsa pasarnya sendiri hingga 48 persen dan sehingga dapatd meningkatkan kinerja rivalnya hingga 30 persen.

Perusahaan (Smith’s) telah menerima surat permohonan untuk mendapatkan dukdungan finansil dari perfusahaan induk terakhir (PepsiCo). Sehingga sebagai akibatnya, para direksi merasa yakin bahwa perusahaan akan dapat memenuhi kewajiban-kewajibannya ketika mereka jatuh pailit, dilihat dari laporan keuangan Smith.

Sejak dilakukan pembelian besar-besaran, Pepsico telah melancarkan upaa besar besaran untuk mengubah preferensi brand konsumehn dalam sektor ini, hingga corn chips dan Lay’s potato chips Doritos sebagai merk dagang globalnya.

(24)

DeMarco menyatgakan pengelompokan ketiga Dollar Sweets mengakibatkan Thins telah mengalami kerugian empat point dari pangsa pasar meskipun ia mengakui bahwa merek Smith sebagai miliknya, namun ia tetap berupaya mempertahankan nya pada posisi kedua, meski kerugian tidak dapat dihindari pada pangsa pasar yang beruang lingkup kecil.

Ia menyatakan ia samgat bahagia dengan adanya pertumbuhan dalam lini puncak perusahaan dan lini dar perusahaan yang sangat berpengaruh selama dalam tahun berjalan, selain kerugian besar lainnya pada 1998.

Kita merasa senang dengan hasil-hasil yang diperoleh, meskipun akuisisi sulit dilakukan kategori (snack asin) dalam satu tahun terakhir tidak mengalami perkembangan sebab tidak seorang pun yang ingin mengembangkannya. Padahal dalam tahun ini diperkirakan ada peningkatan 7.5 persen.

Pengawasan yang dilakukan Smith terhadap margin keuntungan yang tinggi ternyata dapat mengakibatkan kinerja penjualan outlet meningkat, seperti halnya bengkel-bengkel, sedangkan Dollar Sweets memfokuskan kebijakannya pada supermarket – supermarket yang marginnya masih rendah.

Karena itu, Dolar Sweet akan berjuang keras menghadapi tulang punggung internasiolal Peopsi Co, yang mengklaim kinerja keuangannya dewasa ini sangat baik meskipun tengah dilakukan restrukturisasi industri secara masif. Pertanyaan:

1. Pada skala apa kerguaian-kerugian Smith dapat diukur?

2. Apa yang dimaksud dengan sumber potensi kesalaman didalam mengukur keuntungan/ kerugian Smith?

3. Komentar tentang keakurasian dan kehandalan jumlah pendapatan adalah seperti yang dilaporkan oleh Carr. Timb ul pertganyaan mengapa banyak pengukuran

keuntungan (kerugian), pendapatan dan lain-lain yang dilaporkan? Jelaskan jawaban anda sesuai dengan penggunaannya, sehingga perhitungan akunting dapat dilakukan. Untuk lebih jelasnya, anda dapat menjadikan bab 2 sebagai bahasan diskusi tentang perspektif akuntansi?

Referensi

Dokumen terkait

Dengan demikian jalur pedestrian merupakan sebuah sarana untuk melakukan kegiatan, terutama untuk melakukan aktivitas di kawasan perdagangan di mana pejalan kaki memerlukan

Untuk itu diperlukan penelitian turbin Kaplan yang memiliki keunggulan yaitu sudu geraknya/runner dapat menutup atau membuka menyesuaikan dengan debit air yang

Dari penelitian wanita karir yang berkeluarga yang diteliti oleh penulis, narasumber merasa puas dengan pekerjaannya dikarenakan dengan bisa berkarir dengan baik dan gaji yang

Menurut (Muawanah & Poernawati, 2015:407) “Beban (expenses) adalah penurunan manfaat ekonomi selama suatu periode akuntansi dalam bentuk arus keluar atau

Informasi tersebut menunjukkan bahwa isi pesan yang disampaikan dalam strategi komunikasi program Corporate Social Responsibility (CSR) PT Sentra Usahtama Jaya

Karena hasil pengujian piezoelektrik menggunakan tekanan air hujan lebih besar dari hasil pengujian piezoelektrik menggunakan tekanan pegas dan putaran disk baik

Dari segi inovasi Bisnis, Bluesville perlu lebih melakukan diversifikasi produk untuk memperkaya sumber potensi dari produk itu sendiri, dengan menggunakan budaya

Kontrol yang digunakan pada penelitian ini adalah kontrol RPMI sebagai kontrol standar dimana sumur (well) tidak diberi perlakuan baik ekstrak buah merah maupun gom arab tetapi