HASIL PENELITIAN
EFEK ANTI INFLAMASI SONDE EKSTRAK UBI JALAR UNGU (Ipomea batatas) PADA TIKUS PUTIH JANTAN STRAIN WISTAR
(Rattus novergicus) YANG DIINDUKSI KARAGENAN 1%
Oleh:
INTAN AYU ISLAMI
201010330311038
FAKULTAS KEDOKTERAN
ii
HASIL PENELITIAN
EFEK ANTI INFLAMASI SONDE EKSTRAK UBI JALAR UNGU (Ipomea batatas) PADA TIKUS PUTIH JANTAN STRAIN WISTAR
(Rattus novergicus) YANG DIINDUKSI KARAGENAN 1%
KARYA TULIS AKHIR
Diajukan kepada
Universitas Muhammadiyah Malang untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan
dalam Menyelesaikan Program Sarjana Fakultas Kedokteran
Oleh: Intan Ayu Islami 201010330311038
FAKULTAS KEDOKTERAN
iii
LEMBAR PENGESAHAN
LAPORAN HASIL PENELITIAN
Telah disetujui sebagai hasil penelitian untuk memenuhi persyaratan Pendidikan Sarjana Fakultas Kedokteran
Universitas Muhammadiyah Malang
Tanggal : 10 Maret 2014 Pembimbing I
dr. Meddy Setiawan, Sp.PD
Pembimbing II
dr. Djaka Handaya, MPH
Mengetahui,
Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Malang
iv
KATA PENGANTAR
Puji syukur saya panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena atas berkat dan rahmat-Nya, penulis telah berhasil menyelesaikan penelitian yang berjudul “Efek Anti Inflamasi Sonde Ekstrak Ubi Jalar Ungu (Ipomea batatas) pada Tikus Putih Jantan Strain Wistar (Rattus novergicus) yang Diinduksi Karagenan 1%”. Penulisan penelitian ini dilakukan dalam rangka memenuhi salah satu syarat untuk mencapai gelar Sarjana Kedokteran Jurusan Pendidikan Dokter pada Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Malang.
Penulis menyadari bahwa penyusunan tugas akhir ini jauh dari sempurna, walaupun demikian penulis telah berusaha semaksimal mungkin serta mendapatkan bantuan dan bimbingan dari dosen pembimbing dalam rangka penyusunan. Tanpa bantuan dan dorongan dari berbagai pihak, sangatlah tidak mudah menjalani masa perkuliahan hingga pada penyusunan tugas akhir ini.
Akhir kata penulis berharap semoga penelitian ini dapat menambah wawasan dan bermanfaat bagi semua pihak.
Malang, 10 Maret 2014
v DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL ... i
LEMBAR PENGESAHAN ... ii
LEMBAR PENGUJIAN ... iii
KATA PENGANTAR ... iv
LEMBAR PERSEMBAHAN ... v
ABSTRAK ... ix
ABSTRACT ... x
DAFTAR ISI ... xi
DAFTAR GAMBAR ... xv
DAFTAR TABEL ... xvi
DAFTAR SINGKATAN ... xvii
DAFTAR LAMPIRAN ... xviii
BAB 1 PENDAHULUAN ... 1
1.1 . Latar Belakang ... 1
1.2 . Rumusan Masalah ... 3
1.3 . Tujuan Penelitian ... 3
1.4 . Manfaat Penelitian ... 4
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA ... 5
2.1 Ubi Jalar Ungu ... 5
vi
2.1.2 Taksonomi Ubi Jalar Ungu ... 6
2.1.3 Morfologi Tanaman ... 6
2.1.4 Kandungan Nutrisi dan Manfaat ... 8
2.1.5 Mekanisme Anti Inflamasi dalam Ubi Jalar Ungu ... 10
2.2 Inflamasi ... 11
2.3.1 Definisi Inflamasi ... 11
2.3.2 Mekanisme Inflamasi Akut ... 12
2.3.2.1 Perubahan Vaskular ... 13
2.3.2.2 Peristiwa yang Terjadi pada Sel ... 16
2.3.2.3 Mediator Kimiawi Inflamasi ... 19
2.3 Karagenan ... 25
2.3.1 Definisi dan Deskripsi Karagenan ... 25
2.3.2 Jenis-jenis Karagenan ... 26
2.3.3 Mekanisme Kerja Karagenan Sebagai Penginduksi Radang ... 27
BAB 3 KERANGKA KONSEPTUAL DAN HIPOTESIS PENELITIAN ... 29
3.1 Kerangka Konseptual... 29
3.2 Hipotesis Penelitian ... 30
BAB 4 METODE PENELITIAN... 31
4.1 Jenis Penelitian ... 31
4.2 Lokasi dan Waktu Penelitian ... 31
4.3 Populasi dan Sampel ... 31
4.3.1 Populasi ... 31
4.3.2 Sampel ... 31
vii
4.3.4 Teknik Pengambilan Sampel ... 33
4.3.5 Karakteristik Sampel Penelitian ... 33
4.3.4.1 Kriteria Inklusi ... 33
4.3.4.2 Kriteria Ekslusi... 33
4.3.5 Variabel Penelitian ... 33
4.3.5.1 Variabel Bebas ... 33
4.3.5.2 Variabel Tergantung... 34
4.3.6 Definisi Operasional ... 34
4.4 Alat dan Bahan Penelitian ... 34
4.4.1 Alat ... 34
4.4.2 Bahan ... 35
4.5 Alur Penelitian ... 35
4.6 Prosedur Penelitian ... 36
4.6.1 Pembagian Kelompok Tikus ... 36
4.6.2 Adaptasi ... 36
4.6.3Pembuatan Ekstrak Antosianin Ubi Jalar Ungu ... 36
4.6.4 Pembuatan Induksi Inflamasi ... 38
4.6.5 Pemberian Ekstrak ubi jalar ungu ... 38
4.6.6 Pengukuran Volume Edema ... 38
4.6.7 Perhitungan Volume Edema ... 39
4.6.8 Perhitungan Presentase Inhibisi Edema ... 39
4.6.9 Analisis Data ... 39
BAB 5 HASIL DAN ANALISIS DATA ... 41
viii
5.2 Analisis Data ... 31
5.2.1 Hasil Pengujian Asumsi Normalitas ... 43
5.2.2 Hasil Pengujian Asumsi Homogenitas Ragam ... 44
5.2.3 Hasil Pengujian ANOVA dan Kruskal Wallis ... 44
5.2.4 Hasil Pengujian Korelasi dan Regresi ... 45
BAB 6 PEMBAHASAN ... 47
BAB 7 KESIMPULAN DAN SARAN ... 51
7.1 Kesimpulan ... 51
7.2 Saran ... 51
ix
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Hasil Pengukuran Volume Kaki tikus tiap jam ... 53
Lampiran 2 Analisis Data... 55
Lampiran 3 Uji Korelasi Regresi ... 68
Lampiran 4 Surat Keterangan ... 70
x
DAFTAR PUSTAKA
Andrawulan, N & Faradilla, RHF 2012, „Pewarna Alami untuk Pangan‟, South East Asian Food and Agricultural Science and Technology (SEAFAST) Center, Institut Pertanian Bogor, Bogor: hh 23-33
Bagchi, D et al 2004, „Anti-angiogenic, Antioxidant, and Anticarcinogenic Properties of a Novel Anthocyanin-Rich Berry Extract Formula‟, Biochemistry Journal, vol. 69, no. 1, pp. 75-80, diunduh tanggal 2 November 2013.
Bai, SK et al 2005, „Β-Carotene Inhibits Inflammatory Gene Expression In Lipopolysaccharide-Stimulated Macrophages by Suppressing Redox-Based NF-κB Activation‟, Experimental and Molecular Medicine, vol. 37, No. 4, pp 323-334, diunduh tanggal 26 Februari 2014
Baratawidjaja, KG & Rengganis, I 2010, „Imunologi Dasar Edisi ke-9‟, Balai Penerbit FKUI, Jakarta; hh 257-285
Cotran, RS & Mitchell, RN 2007, „Inflamasi Akut dan Kronik‟. dalam Kumar, V, Cotran RS, Robbins SL „Buku Ajar Patologi Robbins‟, Ed 7, vol 1. EGC, Jakarta; hh 35-56
Dahlan, MS 2008, „Statistik untuk Kedokteran dan Kesehatan Edisi ke-9‟, Salemba Medika, Jakarta
Iqbal et al 2004, „Biological Significance of Ascorbic Acid in Human Health‟, Pakistan Journal of Nutrition 3 (1), Department of Human Nutrition, Peshawar, pp 5-13
Joint FAO/WHO Expert Committee on Food Additives 2001. „Fifty-seventh report of the Joint FAO/WHO Expert Committee on Food Additives‟, Evaluation of Certain Food Additives and Contaminants. World Health Organization, Roma; pp 32-33
Jusuf, M, Rahayuningsih, SA & Ginting, A 2008, „Ubi Jalar Ungu‟, Warta Penelitian dan Pembangunan, vol. 30, no. 4, diunduh tanggal 9 November 2013.
Jusuf, M et al 2012, „Deskripsi varietas bingu-2‟, Warta Penelitian dan Pengembangan Pertanian, vol. 34, no. 4, pp. 1-2.
xi
Katzung, BG 2010, „Farmakologi Dasar dan Klinik Edisi 10‟, EGC, Jakarta hh 291-308
Khotimah, K 2013, „The Miracle of Colors‟, Rapha Publishing, Yogyakarta; hh. 64-68.
Kim, Y & Wampler, DJ 2009, Anthocyanin Content in Various Anthocyanin Rich Fruits and Vegetables, Sensus Technical Note, Hamilton.
Lawrence, T, Willoughby, DA & Gilory, DW 2002, „Anti-Inflammatory Lipid Mediators and Insight into the resolution of inflammation‟, Nature Reviews Immunology vol. 2, pp787-795
Lila, MA 2004, „Anthocyanin and Human Health: an In Vitro Investigative Approach‟, J. Biomed Biotechnol Journal, no.5, pp. 306-313.
Lucia, EW 2011, „Uji Khasiat Antiinflamasi Metode Volume Edem‟, dalam „Eksperimen Farmakologik orientasi preklinik‟, Sandira Surabaya, Surabaya; hh 246-258
Miguel, MG 2011, „Anthocyanins: antioxidant and/ or antiinflammatory activities‟, Journal of Applied Pharmaceutical Science, vol. 01, no. 06, pp. 07-15
Morris, CJ 2003, „Carrageenan-Induced Paw Edema in the Rat and Mouse‟, dalam Winyard, PG & Willoughby, Inflammation protocols,vol.225, Human Press Inc, Totowa; hh. 112-118.
Necas, J & Bartosikova, L 2013, „Carageenan: a review‟, Vaterinarni Medica Journal, vol. 58, no. 4, pp. 187-205, diunduh tanggal 2 November 2013.
Patil, MVK, Khandare AD, Bhise SD 2012, „Pharmacological evaluation of ethanolic extract of Ductus carota Linn root formulated cream on wound healing using excision and incision wound model‟, Asian
Pasific Journal of Tropical Biomedicine’, diunduh tanggal 20 Februari 2014.
Posadas, I et al 2004, „Carrageenan-induced mouse paw oedema is biphasic, age-weight dependent and displays differential nitric oxide cyclooxygenase-2 expression‟, British Journal of Pharmacology 142, pp 331–338, diunduh tanggal 3 Januari 2014.
Richana, N 2013, „Menggali Potensi Ubi dan Kayu Ubi Jalar‟, Penerbit Nuansa Cedekia, Bandung; hh. 11-50.
xii
Sastroasmoro, S & Ismael, S 2011, „Dasar-dasar Metodologi Penelitian Klinis‟, Edisi ke-4, Sagung Seto, Jakarta
Siswoyo, R 2013, „Tumpas Penyakit dengan Buah dan Sayuran Warna Ungu‟, Penerbit Sakti, Yogyakarta; hh. 137-142.
1 BAB 1
PENDAHULUAN
1.1Latar Belakang
Ubi jalar (Ipomea batatas) merupakan tanaman yang dipercaya berasal dari Benua Amerika dan telah tersebar hampir di seluruh dunia, terutama pada negara tropis. Pada tahun 1960-an penanaman ubi jalar telah meluas hampir di seluruh provinsi di Indonesia (Richana, 2013). Umbi dari tanaman ubi jalar merupakan salah satu dari sumber karbohidrat terpenting terutama di Asia dan Afrika. Warna kulit dan daging umbi beragam mulai dari putih, kuning, coklat, merah hingga ungu. (Andrawulan & Faradilla, 2012).
Ubi jalar ungu banyak dibudidayakan di Indonesia karena sangat sesuai dengan iklim dan topografi tanahnya (Jusuf, Rahayuningsih & Ginting 2008). Balai Penelitian Tanaman Aneka Kacang dan Umbi (Balitkabi) Malang telah berhasil menciptakan varietas baru dari ubi jalar ungu, yaitu klon Anthin 3 yang berpotensi sebagai varietas ubi jalar kaya antosianin (Jusuf, Rahayuningsih & Ginting 2008). Selain kaya akan kandungan antosianin, ubi jalar ungu mempunyai kandungan senyawa antioksidan lainnya (Richana, 2013).
2
Kandungan antioksidan lain seperti betakaroten dan vit.C juga dilaporkan memiliki efek anti inflamasi. Betakaroten dalam penelitian oleh Bai et al dilaporkan memiliki efek anti inflamasi dengan cara menghambat faktor transkripsi NF-κB yang merupakan prekusor dari banyak mediator inflamasi (Bai et al, 2005). Vit C memiliki aktivitas anti-histamin karena dapat meningkatkan breakdown histamin, sehingga dapat menurunkan gejala inflamasi (Iqbal, Khan & Ali, 2004)
Inflamasi sebenarnya merupakan respon fisiologis terhadap beberapa rangsangan seperti infeksi dan cedera jaringan. Inflamasi adalah suatu respon protektif setempat yang ditujukan untuk menghilangkan penyebab awal jejas sel serta membuang sel dan jaringan nekrotik yang diakibatkan oleh kerusakan asal (Baratawidjaja, 2010). Namun, reaksi protektif tersebut menimbulkan gejala-gejala yang mengganggu penderitanya seperti terjadinya edema. Edema terjadi karena pengeluaran mediator-mediator inflamasi, dan dapat mengakibatkan nyeri lokal di daerah inflamasi. Respon inflamasi yang berlebihan juga dapat membahayakan penderita, seperti serangan asma dan osteoarthritis (Cotran & Mitchell, 2007). Sehingga pengobatan untuk mengatasi gejala-gejala inflamasi tersebut banyak dikembangkan.
3
samping yang tidak diinginkan, sebagai contoh salah satu obat NSAID yaitu aspirin yang sering digunakan, efek samping pada GIT seringkali dilaporkan. Obat-obatan kortikosteroid pun tidak jarang menimbulkan efek seperti Cushing syndrome karena penggunaan jangka panjang yang tidak diawasi (Katzung, 2010). Karenanya perlu dipertimbangkan untuk mengembangkan terapi pendamping dan/ atau pengganti dari bahan-bahan alami yang banyak tersedia di masyarakat sehingga efek samping yang tidak diinginkan dapat diminimalisir. Oleh karena itu, peneliti tertarik untuk melakukan penelitian mengenai pengaruh ekstrak ubi jalar ungu (Ipomea batatas) sebagai anti inflamasi pada tikus strain wistar yang diinduksi dengan karagenan 1%.
1.2 Rumusan Masalah
Apakah sonde ekstrak ubi jalar ungu (Ipomea batatas) mempunyai efek anti inflamasi pada tikus strain wistar yang diinduksi karagenan 1%?
1.3 Tujuan Penelitian 1.3.1 Tujuan Umum
Mengetahui sonde ekstrak ubi jalar ungu (Ipomea batatas) mempunyai efek anti inflamasi pada tikus strain wistar yang diinduksi karagenan 1%
1.3.2 Tujuan Khusus
4
2. Untuk mengukur efek anti inflamasi ekstrak ubi jalar ungu pada berbagai dosis pada tikus dengan cara mengukur volume edem kaki tikus
1.4Manfaat Penelitian 1.4.1 Akademis
Hasil penelitian di harapkan dapat digunakan sebagai sumber rujukan tambahan dan lanjutan mengenai uji potensi anti inflamasi.
1.4.2 Klinis
Diharapkan ditemukannya nutrien pendamping atau pengganti dalam terapi anti inflamasi dengan efek samping yang minimal.
1.4.3 Masyarakat
1. Diharapkan adanya pengembangan budidaya ubi jalar ungu di Indonesia dengan varietas yang kaya antosianin dan antioksidan lain, karena tanaman ini memiliki banyak manfaat strategis baik dalam bidang kesehatan maupun pangan.