i
SKRIPSI
REZKI MAULIDYA RAHMAWATI
AKTIVITAS ANTIKANKER EKSTRAK ETANOL
DAUN BENALU KEMIRI (Dendropthoe sp grew on
Aleurites moluccana) TERHADAP SEL KANKER
KOLON WiDr SECARA In Vitro DENGAN METODE
MTT
PROGRAM STUDI FARMASI
FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG
iv
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum warohmatullahi wabarokatuh
Alhamdulillahirrobbil’alamin, segala puji dan syukur penulis panjatkan kepada
Allah SWT atas segala rahmat, nikmat dan pertolonganNya sehingga penulis
dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul AKTIVITAS ANTIKANKER
EKSTRAK ETANOL DAUN BENALU KEMIRI (Dendropthoe sp grew on Aleurites moluccana) TERHADAP SEL KANKER KOLON WiDr SECARA In Vitro DENGAN METODE MTT .
Skripsi ini diajukan untuk memenuhi syarat untuk mencapai gelar Sarjana Farmasi pada Program Studi Farmasi Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Malang. Dalam penyusunan skripsi ini penulis tidak terlepas dari peranan pembimbing dan bantuan dari seluruh pihak. Oleh karena itu, dengan segala kerendahan hati, penulis ingin mengucapkan banyak terima kasih kepada:
1. Ibu Siti Rofida, M.Farm.,Apt. selaku dosen pembimbing I dan Bapak Ahmad Sobrun Jamil, S.Si.,M.P selaku dosen pembimbing II yang selalu memberikan arahan dengan penuh kesabaran yang luar biasa, membimbing dan meluangkan waktu serta memberikan moitivasi kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan skripsi dengan baik.
2. Bapak Drs. H. Achmad Inoni., Apt dan Dra. Uswatun Chasanah, M.Kes.,
Apt., selaku Dosen Penguji yang telah banyak memberikan saran, kritik dan masukan demi kesempurnaan skripsi ini.
3. Bapak Yoyok Bekti P., M.Kep, Sp.Kom. selaku Dekan Fakultas Ilmu
Kesehatan Universitas Muhammadiyah Malang yang telah memberikan kesempatan penulis belajar di Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Malang.
4. Nailis Syifa’., S.Farm., Apt, M.Sc. selaku Ketua Program Studi Farmasi Universitas Muhammadiyah Malang yang telah memberi motivasi dan kesempatan penulis untuk mengikuti program sarjana.
5. Ibu Sovia Aprina Basuki S.Farm., Msi.,Apt. selaku Kepala Laboratorium
Kimia Terpadu dan Laboratorium Sintesa yang telah memberikan fasilitas selama melakukan penelitian.
6. Laboratorium Parasitologi Fakultas Kedokteran Universitas Gajah Mada, khususnya Prof. Dr. Supargiyono, DTM&H.,SU.,PhD.,Sp.ParK dan Ibu Rumbi yang telah bersedia meluangkan waktu dan memberikan tempat agar penulis dapat melaksanakan penelitiannya dengan baik.
v
sehingga saya dapat menjalani studi farmasi dengan baik dan skripsi ini dengan lancar.
8. Kakakku Muhammad Said Iqbal, terima kasih sudah menjadi kakak
terbaik yang selalu memberikan dukungan hingga skripsi ini dapat terselesaikan dengan baik.
9. Ibu Siti Rofida, S.Si., M.Farm.,Apt., selaku Dosen wali yang telah memberikan asuhan akademik, bimbingan moral dan nasehat selama
mengikuti pendidikan di Program Studi Farmasi Universitas
Muhammadiyah Malang.
10. Dosen-dosen Farmasi Universitas Muhamadiyah Malang dengan segala
dedikasinya dalam dunia pendidikan, atas ilmu dan bimbingannya selama menempuh kuliah.
11. Kepada para laboran Farmasi Universitas Muhammadiyah Malang yang
telah membantu menyiapkan alat dan bahan selama melakukan praktikum. 12. Sahabatku Hervita Meivenni, Farisa Diwi, atas kebersamaan, dukungan
dan semangat kalian.
13. Teman–teman seperjuangan bahan alam : Oktavia, atas kebersamaan, bantuan, motivasi dan semangat serta kerja samanya.
14. Teman-teman Farmasi 2010 yang selalu memberi semangat dan dukungan
saat senang maupun susah dan senantiasa memberi perhatian serta do’a
15. Teman-teman BENSI 39 (Ka Sintha, Ka Yoise, Ka Tita, Ka Ita, Ka Linda,
Lilis, Nolly, Anggi, Mayang) yang selalu memberikan semangat serta do’a
16. Untuk semua pihak yang belum disebutkan namanya, penulis mohon maaf
dan terima kasih yang sebesar-besarnya. Semua keberhasilan ini tidak luput dari bantuan, doa yang telah kalian semua berikan.
Semoga Allah SWT berkenan melimpahkan karunia-Nya sebagai balasan atas bantuan selama ini dan semoga skripsi ini bermanfaat bagi masyarakat dan Ilmu Pengetahuan Alam.
Wassalamu’alaikum warohmatullohi wabarokatuh
Malang, Januari 2015 Penyusun
vi
RINGKASAN
AKTIVITAS ANTIKANKER EKSTRAK ETANOL DAUN
BENALU KEMIRI (
Dendropthoe sp
grew on
Aleurites moluccana
)
TERHADAP SEL KANKER KOLON WiDr SECARA
In Vitro
DENGAN METODE MTT
Kanker adalah istilah yang digunakan untuk pertumbuhan sel-sel baru secara abnormal. Sel kanker dapat menyerang bagian tubuh yang lain dan menyebar ke berbagai organ. Proses ini disebut metastasis. Metastasis merupakan penyebab utama kematian akibat kanker (WHO, 2013). Kanker kolorektal paling banyak dijumpai di daerah Amerika Utara, Australia, Selandia Baru, dan Eropa, sedangkan di daerah Afrika dan Asia kanker jenis ini tergolong rendah. Sedangkan di Indonesia menurut catatan di Rumah Sakit Dharmais pada tahun 2001 terdapat 6,5 persen dari pasien yang diperiksa saluran pencernaannya terindikasi terserang kanker kolon (Diananda, 2009).
Saat ini kanker dapat diatasi dengan pengobatan konvensional diantaranya pembedahan, kemoterapi, radiasi, immunoterapi, dan terapi gen (Diananda,2009), namun pengobatan ini sering kali tidak bisa mengatasi kanker secara total dan juga memiliki efek yang merugikan. Untuk mengurangi efek samping yang merugikan tersebut maka mulailah dikembangkan jenis obat-obatan dari bahan alam. Pada beberapa penelitian telah dilaporkan bahwa tanaman benalu yang berasal dari famili Loranthaceae memiliki aktivitas anti kanker, diantaranya adalah fraksi etanol daun benalu mangga yang dapat memperbaiki perubahan jaringan akibat kanker kolon pada mencit, dan juga ekstrak benalu mangga mampu menurunkan viabilitas sel HeLa (Rachmawati,2013 dan Wicaksono,2013). Selain itu ada juga pada ekstrak metanol daun benalu duku (Lornthaceae dendropthoe spec.) memiliki potensi daya hambat pertumbuhan kultur sel meiloma (Lazuardi,2011). Umumnya tanaman yang berasal dari satu famili mempunyai kandungan senyawa kimia yang sejenis (Astuti,2013). Salah satu tanaman yang berasal dari famili Loranthaceae yang kemungkinan memiliki efek sebagai anti kanker adalah benalu kemiri (Dendropthoe sp. grew on Aleurites moluccana).
Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui potensi dari daun benalu kemiri (Dendropthoe sp. grew on Aleurites moluccana) terhadap sel kanker kolon WiDr dengan menggunakan metode MTT (Microculture Tetrazolium Salt) assay. Ini merupakan metode yang digunakan untuk mengukur aktivitas metabolit kultur sel
in vitro dengan menafsirkan karakteristik pertumbuhan sel untuk menentukan nilai IC50 dan menghitung sel dengan dasar pembentukan formazan ungu. Menurut NCI (National Cancer Institute) suatu ekstrak dikatan aktif sebagai antikanker jika harga IC50 < 30 μg/ml, moderat aktif (30 μg/ml ≤ IC50 < 100
μg/ml), tidak aktif >100 μg/ml. Pada penenlitian ini sel yang digunakan yaitu sek kanker kolon WiDr. Sel ini merupakan sel kanker kolon manusia yang diisolasi dari kolon seorang wanita berusia 78 tahun (CCRC,2009).
vii
ini diduga memiliki aktivitas sebagai antikanker. Flavonoid sebagai antikanker bekerja dengan cara menghambat poliferasi tumor atau kanker yang salah satunya dengan menginhibisi aktivitas protein kinase sehingga menghambat jalur transduksi sinyal dari membran sel ke inti sel (Yuli, 2012). Sedangkan tanin memiliki aktivitas sebagai imunostimulan, yakni dengan meningkatkan sekresi
Tumor Necrosis Factor (TMF) dan sebagai agen antipoliferatif yang juga dapat menginduksi apoptosis (CCRC,2009).
Untuk mengetahui aktivitas antikanker dari ekstrak daun benalu kemiri (Dendropthoe sp. grew on Aleurites moluccana) digunakan metode MTT assay
dengan konsentrasi ekstrak uji di antaranya 845 μg/ml, 424 μg/ml, 212 μg/ml,
106 μg/ml, 26,5 μg/ml, 13,25 μg/ml, dan 6,625 μg/ml, yang menghasilkan nilai IC50 sebesar 232,821 μg/ml. Jika dilihat dari ketentuan National Cancer Institute (NCI) ekstrak etanol daun benalu kemiri tidak aktif sebagai anti kanker. Setelah melakukan uji MTT assay ekstrak daun benalu kemiri (Dendropthoe sp. grew on
Aleurites moluccana) diuji secara fitokimia, diantarnya yaitu dengan metode kromatografi lapis tipis (KLT) dan uji gelatin. Uji KLT dan uji gelatin pada ekstrak ini bertujuan untuk mengetahui senyawa kimia apa yang terkandung di dalam ekstrak daun benalu kemiri. Senyawa kimia yang teridentifikasi antara lain flavonoid, saponin, steroid, dan tanin. Setelah dilakukan skrining fitokimia.
Berdasarkan dari hasil penelitian ini, disarankan untuk dilakukan penelitian lebih lanjut dengan menggunakan sel kanker yang lain serta pelarut yang berbeda dengan menggunakan ekstrak daun benalu kemiri (Dendropthoe sp. grew on
viii
ABSTRACT
ANTICANCER ACTIVITY OF THE ETHANOLIC EXTRACT
OF A PARASITIC PLANT (
Dendropthoe sp
grew on
Aleurites
moluccana
) AT WiDr COLON CANCER CELL WITH MTT
ASSAY
Background : Cancer is one of the most deadly disease in the world. The cancer disease prevalency has grown day by day and has very expensive treatment. There is an alternative solution for cancer using natural product. One of the potential natural product is parasitic plant. Some of research indicated that some parasitic plants from Loranthaceae family has sitotoxic activity against cancer cell.
Objective : From this background, the ai’m of this research is to investigate the sitotoxic activity of Dendropthoe sp grew on Aleurites moluccana for WiDr cancer cell using MTT assay. The anticancer activity can be seen from the percentage of the living cells which are incubated during a night. Then analyzed probit logs by using SPSS ed. 16th to find out the value of IC50 from the extract. Methods : The methods for this research using MTT assay for the sitotoxicity activity and using phytochemical screening for exploring the chemical constituents of Dendropthoe extract.
Result and Conclusion : An extract can be said to be active if it has IC50 ≤ 30
μg/ml moderate active (30 μg/ml ≤ IC50< 100 μg/ml), not active >100 μg/ml. The extract concentration used include 845 μg/ml, 424 μg/ml, 212 μg/ml, 106 μg/ml,
26,5 μg/ml, 13,25 μg/ml, dan 6,625 μg/ml. From the experiment its known that the IC50 for the extract concentration was 232,821 μg/ml for WiDr cancer cell. Based on NCI (Nation Cancer Institute) this value of IC50 is less potential as anticancer agent. From the phytochemical screening for the ethanol extract, found it secondary constituent are flavonoid, steroid/terpenoid, saponin and tanin.
ix
ABSTRAK
AKTIVITAS ANTIKANKER EKSTRAK ETANOL DAUN
BENALU KEMIRI (
Dendropthoe sp
grew on
Aleurites moluccana
)
TERHADAP SEL KANKER KOLON WiDr SECARA
In Vitro
DENGAN METODE MTT
Latar Belakang : Kanker merupakan salah satu pembunuh di dunia, hal ini di sebabkan oleh tingginya angka pertumbuhan kanker dan mahalnya biaya pengobatan kanker yang ada, serta besarnya efek samping yang ditimbulkan oleh terapi kanker sehingga digunakan bahan alam sebagai pengobatan alternatif antikanker. Salah satu bahan alam yang digunakan adalah benalu. Selama ini benalu (Dendropthoe sp.) dikenal sebagai tanaman parasit yang hanya bisa merugikan inangnnya.
Tujuan : Mengetahui aktivitas antikanker dari ekstrak etanol daun benalu kemiri (Dendropthoe sp. grew on Aleurites moluccana) terhadap sel kanker kolon WiDr secara in vitro dengan metode MTT (Microculture Tetrazolium Salt). Aktivitas sel kanker dapat dilihat dari persentase sel hidup yang diinkubasi selama semalam kemudian dianalisis dengan probit log menggunakan SPSS edisi 16 untuk mengetahui nilai IC50 dari ekstrak tersebut.
Metode : Dalam penelitian ini digunakan metode MTT (Microculture Tetrazolium Salt). Metode ini merupakan salah satu metode yang umum digunakan untuk menentukan sitotoksisitas sel dan juga dilakukan kromatograf untuk mengetahui kandungan kimia yang ada pada daun benalu kemiri (Dendropthoe sp. grew on Aleurites moluccana).
Hasil dan Kesimpulan : Suatu ekstrak dikatakan aktif jika memiliki harga IC50≤
30 μg/ml, moderat aktif (30 μg/ml ≤ IC50 < 100 μg/ml), tidak aktif >100 μg/ml. Konsenterasi ekstrak uji yang digunakan pada penelitian ini antara lain 845 μg/ml,
424 μg/ml, 212 μg/ml, 106 μg/ml, 26,5 μg/ml, 13,25 μg/ml, dan 6,625 μg/ml. Hasil dari penelitian ini memiliki nilai IC50 sebesar 232,821 μg/ml yang di uji pada sel kanker kolon WiDr. Jika dilihat dari ketentuan NCI maka ekstrak etanol daun benalu kemiri tidak aktif sebagai agen anti kanker. Sedangkan untuk hasil skrining golongan senyawa kimia dengan menggunakan KLT diketahui bahwa ekstrak etanol daun benalu kemiri mengandung suatu senyawa golongan flavonoid, steroid/terpenoid, dan saponin. Sedangkan pada uji gelatin menghasilkan endapan putih yang menandakan ekstrak ini mengandung senyawa golongan tanin.
x DAFTAR ISI
Halaman
KATA PENGANTAR ... iv
RINGKASAN ... vi
ABSTRAK ... viii
DAFTAR ISI ... x
DAFTAR TABEL ... xiii
DAFTAR GAMBAR ... xiv
DAFTAR LAMPIRAN ... xv
DAFTAR SINGKATAN ... xvi
BAB 1 PENDAHULUAN ... 1
1.1. Latar Belakang Masalah ... 1
1.2. Rumusan Masalah ... 4
1.3. Tujuan Penelitian ... 4
1.4. Hipotesis ... 4
1.5. Manfaat penelitian ... 5
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA ... 6
2.1. Tinjauan tentang Benalu Kemiri ... 6
2.1.1. Klasifikasi ... 6
2.1.2. Nama Daerah ... 6
2.1.3. Sinonim ... 6
2.1.4. Deskripsi ... 7
2.1.5. Etiologi dan Penyebaran ... 7
2.1.6. Khasiat ... 7
2.1.7. Kandungan Kimia ... 8
2.1.8. Tinjauan tentang Aktivitas Antikanker Berbagai Jenis Tanaman Benalu ... 9
2.2. Tinjauan tentang Metode Ekstraksi ... 9
2.3. Tinjauan tentang Kanker ... 11
xi
2.3.2. Penyebab terjadunya Kanker ... 12
2.3.3. Sifat dan Karakteristik Sel Kanker ... 13
2.3.4. Proses terjadinya Karsinogen ... 14
2.4. Tinjauan tentang Kanker Kolon ... 15
2.4.1. Definisi ... 15
2.4.2. Tanda dan Gejala Kanker Kolon ... 15
2.4.3. Stadium Kanker Kolon ... 17
2.4.4. Siklus Sel ... 17
2.4.5. Tinjauan Sel WiDr ... 18
2.5. Tinjauan p53 ... 19
2.6. Tinjauan tentang MTT Assay ... 21
BAB 3 KERANGKA KONSEPTUAL ... 23
BAB 4 METODE PENELITIAN ... 26
4.1. Bahan Penelitian ... 26
4.1.1. Bahan Tanaman ... 26
4.1.2. Bahan Kimia ... 26
4.2. Alat-Alat Penelitian ... 27
4.3. Variabel Penelitian ... 27
4.3.1. Variabel Bebas ... 27
4.3.2. Variabel Tergantung ... 27
4.4. Metode Penelitian ... 28
4.4.1. Rancangan Penelitian ... 28
4.4.2. Kerangka Operasional ... 29
4.4.3. Prosedur Kerja ... 30
4.4.3.1. Pembuatan Ekstrak Bahan Uji ... 30
4.4.3.2. Pembuatan Media ... 31
4.4.3.3. Penumbuhan Sel ... 31
4.4.3.4. Penggantian Media ... 32
4.4.3.5. Panen Sel ... 32
4.4.3.6. Perhitungan Sel ... 34
4.4.3.7. Preparasi Sampel dan Penentuan Dosis... 35
xii
4.4.3.9. Analisis Data ... 37
4.4.3.10. Identifikasi Golongan Senyawa dengan KLT ....37
BAB 5 HASIL PENELITIAN ... 38
5.1. Pembuatan Ekstrak Etanol Daun Benalu Kemiri (Dendropthoe sp grew on Aleurites moluccana) ... 38
5.2 Hasil Uji KLT Bahan Uji Ekstrak Etanol Daun Benalu Kemiri (Dendropthoe sp grew on Aleurites moluccana) ... 39
5.3 Hasil Identifikasi Senyawa Tanin Ekstrak Etanol Daun Benalu Kemiri (Dendropthoe sp. grew on Aleurites moluccana) ... 40
5.4 Perhitungan Sel WiDr dan Volume Panenan Sel yang Ditransfer ... 40
5.5 Uji Aktivitas Antikanker dari Ekstrak Etanol Daun Benalu Kemiri (Dendropthoe sp. grew on Aleurites moluccana) Terhadap Sel Kanker Kolon WiDr dengan Metode MTT ... 41
5.6 Analisis Data ... 44
BAB 6 PEMBAHASAN ... 45
BAB 7 KESIMPULAN DAN SARAN ... 50
7.1 Kesimpulan ... 50
7.2 Saran ... 50
xiii
DAFTAR TABEL
Tabel Halaman
V.1 Hasil Pembuatan Ekstrak Etanol Daun Benalu Kemiri
(Dendrophthoe sp grew on Aleurites moluccana) ... 35
xiv
DAFTAR GAMBAR
Gambar Halaman
2.1 Benalu (Dendropthoe petandra (L.) Miq)... 7
2.2 Siklus Sel ... 18
2.3 Peran p53 dalam Mempertahankan Integritas Genom ... 20
3.1 Skema Kerangka Konseptual ... 25
4.1 Skema Kerangka Operasional ...,... 29
4.2 Skema Pembuatan Ekstrak Etanol daun benalu kemiri ... 30
4.3 Perhitungan sel ... 34
5.1 Ekstrak Kental Etanol Daun Benalu Kemiri (Dendrophtoe sp. grew on Aleurites moluccana) ... 38
5.2 Hasil Identifikasi Senyawa dengan Kromatografi Lapis Tipis ... 39
5.3 Hasil Penapisan Fitokimia Identifikasi Tanin ... 40
5.4 Kelompok Kontrol dan Kondisi Sel yang Telah diberi Ekstrak dilihat di bawah mikroskop dengan perbesaran 40 kali ... 41
5.5 Kondisi Sel pada Kontrol dan Kelompok Uji Sesudah Pemberian MTT dilihat di bawah Mikroskop dengan Perbesaran 40 kali ... 42
xv
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran Halaman
1. Daftar Riwayat Hidup ... 56
2. Surat Pernyataan ... 57
3. Surat Determinasi ... 58
4. Sertifikat Kultur Jaringan ... 59
5. Analisis Probit Ekstrak Etanol Daun Benalu Kemiri (Dendropthoe sp. grew on Aleurites moluccana) ... 60
6. Skema Kultur Sel Secara In Vitro ... 62
7. Hasil pembacaan Elisa Reader ... 63
xvi
DAFTAR PUSTAKA
Ansel, H. C., 2005. Pengantar Bentuk Sediaan Farmasi. Edisi ke-IV. Jakarta: Universitas Indonesia. Hal 605.
American Cancer Society. 2012. The History of Cancer. www.cancer.org.
Diakses tanggal 12 oktober 2013.
Astuti, Retno Dwi., 2013. Uji Antiproliferasi Ekstrak Etil Asetat Daun Benalu
Kepel (Dendrophtoe curvata (Blume) Miq.) Terhadap Cell Line Kanker Payudara T47D. Yogyakarta: Skripsi Universitas Islam negeri Sunan Kalijaga.
BPOM RI., 2010. Acuan Sedian Herbal. Volume ke-5. Edisi ke-1, Jakarta: Direktorat Obat Asli Indonesia Debuti Bidang Pengawas Obat Tradisional, Kosmetik dan Produk Komplementer, 129-131.
CCRC (Cancer Chemoprevention Research Center)., 2012. Prosedur Tetap Uji Sitotoksik Metode MTT. Fakultas Farmasi Universitas Gadjah Mada Yogyakarta.
CCRC (Cancer Chemoprevention Research Center).2009. Sel WiDr. Yogyakarta
Fakultas Farmasi Universitas Gadjah Mada.
http://ccrcfarmasiugm.wordpress.com/ensiklopedia/ensiklopedia-kanker/sel-kanker-kolon-widr/. Diakses tanggal 26 Oktober 2013.
CCRC (Cancer Chemoprevention Research Center).2009. Kemiri (Aleurites
Moluccana). Yogyakarta Fakultas Farmasi Universitas Gadjah Mada. http://ccrc.farmasi.ugm.ac.id/?page_id=121#2. Diakses tanggal 27 Desember 2014.
Chandragiram, Tjok Gede Ngurah., 2014. Ekspresi Protein 53 (p53)
Berhubungan Positif dengan Derajat Diferensiasi Sel pada Kanker Ovarium Epitel (Tesis). Denpasar : Program Pascasarjana Universitas Udayana.
Dharmais, 2009. Rumah Sakit Dharmais Pusat Kanker Nasional. Jakarta : http://www.dharmais.co.id/index.php/what-is-cancer-id.html. Diakses tanggal 30 September 2013
Diananda, Rama., 2009. Seluk-Beluk Kanker. Jogjakarta: Kata Hati. Hal 28-30, 125
xvii
Faried, Ahmad., 2007. Bagaimana mereka (Sel Kanker) Berjalan?.
Postdoctoral fellow, Department of General Surgical Science, Graduate School of Medicine, Gunma University, Japan
FitokimiaUMI., 2009. Metode Ekstraksi. Makasar : Fakultas Farmasi Universitas Muslim Indonesia.
Harborne, J. B., 1987, Metode Fitokimia Penuntun Cara Modern
Menganalisis Tumbuhan, ITB, Bandung
Haryadi, didit, 2012. Senyawa Fitokimia dan Sitotoksisitas Ekstrak Daun Surian (Toona Sinensis), Skripsi Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Institut Pertanian Bogor.
Ikawati, Muthi., Wibowo, A.E., Octa, N.S., dan Adelina, Rosa., 2008. Pemanfaatan Benalu Sebagai Agen Antikanker. Fakultas Farmasi Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta.
Khoiriyah, Almaratul., 2011. Uji Sitotoksisitas Ekstrak Spons Laut (Aaptos suberitoides) terhadap Sel Kanker Kolon WiDr secara In vitro. Fakultas MIPA Institute Teknologi Sepuluh Nopember, Surabaya.
Kumar, V., Kabbas, A., Fausto, N. 2010. Robbins and Cotran Pathologic Basis
of Disease 8th ed.
Lazuardi, Mochamad., 2011. Aktivitas Antiproliferatif Ekstrak Metanol Daun
Benalu Duku (Dendropthoe sp) terhadap Sel Meiloma secara In vitro. Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Airlangga Surabaya.
Maharani, Sabrina., 2012. Mengenal 13 Jenis Kanker dan Pengobatannya.
Jogjakarta: Kata Hati. Hal 13, 169.
Multiawati. Nur., 2013. Uji Antikanker Ekstrak Metanol Daun Benalu Kelor (Helixanthera sessilifora (Merr.) Denser) Terhadap Cell Line Kanker Payudara T47D. Program Studi Kimia Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta.
Mutmainnah, A. A., 2010. Pemanfaatan Ekstrak Daun Benalu Teh Sebagai
Alternatif Antikanker. Makasar: Karya Tulis Ilmiah Univarsitas Negeri Makasar.
Nainggolan, Olwin., Maria, Anna., Marice, S. 2009. Faktor-Faktor
Berhubungan dengan Tumor/kanker Saluran Cerna Berdasarkan Survei Kesehatan Nasional. Puslitbang Biomedis dan Farmasi Departemen Kesehatan RI.
xviii
Oemiati, R., Rahajeng, E., Kristanto, A. Y., 2011. Prevalevsi Tumor dan Beberapa Faktor yang Mempengaruhinya di Indonesia. Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan.
Putri, Y. M., Wijaya, A. S., 2013. Keperawatan Medikal Bedah. Edisi ke satu. Cetakan I, Yogyakarta: Nuha Medika. Hal 134-135.
Rachmawati., 2010. Pengaruh Ekstrak Daun Benalu Mangga (Dendrophthoe
pentandra) Terhadap Viabilitas dan Ekspresi Caspase 3 Aktif pada Sel Kanker Serviks (Sel HeLa). Program Studi Pendidikan Dokter Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya.
Ramachandaram, Anantharaju. 2010. Gambaran Kelompok Usia dan Jenis
Histopatologi pada Pasien Kanker Kolorektal di RSUP H. Adam Malik Medan dari Juni 2008 hingga Desember 2009. Fakultas Kedokteran Universitas Sumatra Utara Medan.
Ramadhani, Indria., 2009. Efek Konsumsi Air Minum Penambah Oksigen
Terhadap Proliferasi Sel Limfosit Manusia. Fakultas Teknologi Pertanian Bogor.
Ratriany, et al., 2014. Aktivitas antikanker Daun Singkong (Manihot esculenta Clantz) Sel Kanker Kolon (WiDr) secara In vitro. Program Studi S1 Gizi Kesehatan Fakultas Kedokteran Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta.
Renawati, Enggiana., 2011. Sitotoksisitas Ekstrak Etanol Aloe vera terhadap Sel Fibroblas sebagai Bahan Medikamen Saluran Akar secara In vitro. Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Sumatera Utara Medan.
Sari, Lusiana Oktora Ruma Kumala., 2006. Pemanfaatan Obat Tradisional
dengan Pertimbangan Manfaat dan Keamanannya. Staf Pengajar Program Studi Farmasi Universitas Jember.
Sholehuddin, Muhammad., 2013. Uji Antiproliferasi Ekstrak Etil Asetat Daun
Benalu Kelor (Helixanthera sessiliflora (Merr.) Denser) Terhadap Cell Line Kanker Payudara T47D. Program Studi Kimia Fakultas Teknologi Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta.
Sitorus, MS., 2013. Imunoekspresi Ki-67 –ada Tumor Payudara Tikus Wistar
yang diin0kulasi Tumor Terinduksi Benzo (A) Pyrene dan diberikan Ekstrak Daun Sirsak. Medan : Universitas Sumatra Utara
Sugrani, A., Waji, R. A., 2009. Flavonoid (Quersetin). Makalah Kimia Organik Universitas Hasanuddin.
Sukowati., Gunawan, Eko., 2011. Pengaruh Pemberian Eicosapentaenoic Acid
xix
Sumarawati, titiek dan Fatmawati, dina, 2011. Isolasi dan Uji Sitotoksik senyawa Alkaloid Mahkta Dewa (Phaleria macocarpa) pada Kultur Sel Kanker Payudara T47D. Semarang : Fakultas Kedokteran Islam Sultan Agung Semarang
Sunaryo., 2008. Pemarasitan Benalu Dendropthoe petandra (L.) Miq. Pada
Tanaman Koleksi Kebun Raya Cibodas, Jawa Barat. Cibinong : Bidang Botani, Puslit Biologi – LIPI, Cibinong.
Syaifudin, Mukh., 2004. Gen Penekan Tumor p53 sebagai Pelindung Sel dari
Efek Radiasi Pegion. Puslitbang Keselamatan Radiasi dan Biomedika Nuklir-BATAN.
Tahmid, Azwari., 2011. Optomasi Formulasi Fast Disintegraring Tablet
Ekstrak Etanol Batang Kemiri (Aleurites moluccana) dengan Bahan Penghancur Croscarmellose Sodium. Banjarbaru : Fakultas Matemetika dan Ilmu Pengetahuan Alam.
Tjay, T. H., Rahardja, K., 2002. Obat-Obat Penting. Edisi ke lima. Cetakan II, Jakarta: PT Elex Media Komputindo. Hal 197-198.
USDA., 2013. Species 2000 & ITIS Catalogue of Life. Taxonomic Information
for Dendrophthoe pentandra. http://eol.org/pages/2872661/names. Diakses pada tanggal 10 Mei 2014.
Wardhani, Lilies Kusuma dan Sulistyani, Nanik, 2012. Uji Aktivitas Antibakteri Ekstrak Etil Asetat Daun Binahong (Anredera scandes (L.) Moq.) terhadap Shigella flexneri Beserta Profil Kromatografi Lapis tipis. Yogyakarta : Fakultas Farmasi Universitas Ahmad Dahlan.
Wicaksono, M. H. B., Permana, Sofy., 2013. Potensi Fraksi Etanol Benalu Mangga (Dendropthoe petandra) sebagai Agen Anti Kanker Kolon pada Mencit (Mus musculus Balb/c) setelah Induksi Dextran Sulvat (DSS) dan Azoxymethane (AOM). Jurusan Biologi Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Brawijaya Malang.
Winanda, Wina., 2013. Pola Distribusi Pasien Kanker Kolorektal di Ruang Rawat Inap RSU Dr. Soedarso Pontianak. Program Studi Pendidikan Dokter Fakultas Kedokteran Universitas Tanjungpura Pontianak.
Winarno, Hendig., 2005. Penggunaan [3H]-Leusin untuk Mempelajari
Senyawa Kompleks Perseitol K+ yang di Isolasi dari Benalu Alus
Scurrula fusca sebagai Inhibitor Sintesis Protein pada Sel Kanker. Puslitbang Teknologi Isotop dan Radiasi Batam.
xx
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1Latar Belakang Masalah
Kanker adalah istilah umum untuk sekelompok besar penyakit yang dapat mempengaruhi setiap bagian dari tubuh. Istilah lain yang digunakan adalah tumor ganas dan neoplasma. Definisi kanker adalah pertumbuhan sel-sel baru secara abnormal yang tumbuh melampaui batas normal, dan yang kemudian dapat menyerang bagian tubuh yang lain dan menyebar ke berbagai organ. Proses ini disebut metastasis. Metastasis merupakan penyebab utama kematian akibat kanker (WHO, 2013). Kanker dimulai ketika sel-sel pada bagian tubuh tumbuh diluar kendali. Ada banyak jenis kanker, akan tetapi semua terjadi akibat dari pertumbuhan sel yang diluar kendali. Kanker merupakan penyebab kedua kematian di Amerika Serikat. Sekitar setengah semua laki-laki dan sepertiga wanita AS menderita kanker (American Cancer Society, 2012).
Tahun 2000 tercatat lebih dari 10 juta kasus baru kanker terdiagnosa dan 6 juta manusia meninggal akibat kanker di seluruh dunia. Pada tahun 2003 di perkirakan ada 1.334.100 kasus dengan angka kematian 556.500 orang. Sedangkan di Eropa terdapat sekitar 3 juta kasus kanker baru setiap tahunnya (Diananda, 2009). Diseluruh dunia, setiap tahunnya sekitar 12 juta orang menderita kanker dan 7,6 juta di antaranya meninggal dunia karena kanker. jika tidak diambil tindakan pengendalian yang memadai maka pada tahun 2030 diperkirakan 26 juta orang akan menderita kanker dan 17 juta di antaranya menninggal dunia karena kanker. kejadian ini akan terjadi lebih cepat di negara miskin dan berkembang ( Kemenkes RI, 2013).
2
makanan yang mengandung lemak hewan tinggi, kadar serat yang rendah, serta adanya interaksi antara bakteri di dalam kolon dengan asam empedu dan makanan. Selain itu, ada beberapa faktor resiko tinggi terkena kanker kolon yaitu : umur lebih dari 40 tahun dan memiliki riwayat gangguan pencernaan, ada salah satu keluarga menderita karsinoma kolon, dan menderita poliposis atau keluarga yang menderita poliposis (multiple polip dalam kolon) (Wijayakusuma, 2008).
Kanker kolorektal pada tahun 2008 terdapat 1,2 juta kasus baru di dunia. Insiden tertinggi kanker kolorektal dijumpai di Amerika Utara, Australia, Selandia Baru, Eropa, sedangkan insiden yang rendah ditemukan di Afrika, dan Asia. Pada tahun 2011 di Amerika Serikat diperkirakan jumlah penderita kanker kolorektal mencapai 141.210 kasus dan 49.340 kematian akibat penyakit ini, sedangkan pada tahun 2012 terjadi 103.170 kasus baru kanker kolon dan 40.290 kasus baru kanker rektal serta 51.690 kematian akibat kanker kolon dan kanker rektal (American Cancer Society,2011).
Kanker dapat diatasi dengan terapi pengobatan konvensional. Jenis pengobatan kanker yang dipilih tergantung dari jenis, lokasi, dan stadium kanker, kondisi fisik pasien, pilihan pasien serta ketersediaan sarana. Berikut merupakan berbagai pilihan pengobatan untuk kanker diantaranya
pembedahan, kemoterapi, radiasi, immunoterapi, dan terapi gen
(Diananda,2009). Namun, pengobatan ini sering kali tidak bisa mengatasi kanker secara total. Di sinilah peran tanaman obat atau herbal. Herbal berfungsi meningkatkan daya tahan tubuh penderita sehingga sel-sel kanker tidak mudah menyebar dan mudah diangkat. Herbal juga tidak bersifat toksik sehingga lebih aman untuk tubuh penderita (Maharani,2012).
3
alam sebagai obat tradisional, bangsa Indonesia sendiri telah lama mengenal dan menggunakannya sebagai salah satu upaya dalam menanggulangi masalah kesehatan (Sari,2006).
Beberapa tanaman obat telah diteliti khasiatnya sebagai anti kanker, antara lain tanaman benalu. Ada beberapa tanaman benalu yang sudah diketahui khasiatnya sebagai antikanker, diantaranya benalu mangga, benalu teh, benalu kelor dan benalu duku.
Benalu merupakan tumbuhan parasit yang menempel pada pohon lain sebagai inang. Tumbuh dari dataran menengah sampai pegunungan dari ketinggian 800 m sampai 2.300 m di atas permukaan laut. Berbunga pada bulan Juni-September. Waktu panen yang tepat bulan April-Mei. Bagian yang digunakan yaitu : daun, atau seluruh bagian tanaman dalam keadaan segar atau setelah dikeringkan. Kandungan kimia yang terdapat pada benalu (batang dan daun benalu) adalah alkaloida, saponin, flavonoid, dan tanin (Mutmainnah,2010).
4
Salah satu metode yang umum digunakan untuk menetapkan jumlah sel adalah metode MTT (Microculture Tetrazolium). Prinsip dari metode MTT adalah terjadinya reduksi garam kuning tetrazolium MTT 3-(4,5-dimetiltiazol-2-il)-2,5-difeniltetrazolium bromid) oleh sistem reduktase. Suksinat tetrazolium yang termasuk dalam rantai respirasi dalam mitokondria sel-sel yang hidup membentuk kristal formazan berwarna ungu dan tidak larut air (CCRC, 2012).
Penelitian ini menggunakan sel kanker kolon sel WiDr. Sel WiDr merupakan sel kanker kolon manusia yang diisolasi dari kolon seorang wanita berusia 78 tahun. Sel WiDr merupakan turunan sel kanker kolon yang lain yakni sel HT-29 (Chen et al,1987). Sel WiDr memproduksi antigen karsinoembrionik dan memerlukan rentang waktu sekitar 15 jam untuk dapat menyelesaikan 1 daur sel. Sel WiDr merupakan salah satu sel yang memiliki sensitivitas yang rendah terhadap perlakuan dengan 5-fluorouracil (5-FU), agen kemoterapi antimetabolit. Secara keseluruhan, sel WiDr merupakan sel yang sesuai untuk digunakan sebagai model dalam skrining suatu senyawa baru agen kokemoterapi denga 5-FU (CCRC,2009).
1.2Rumusan Masalah Penelitian
Berdasarkan latar belakang di atas dapat dirumuskan suatu masalah yaitu, apakah ekstrak etanol daun benalu kemiri (Dendropthoe sp. grew Alleurite molluccana) menunjukkan aktivitas antikanker terhadap sel kanker kolon (sel WiDr) secara in vitro dengan metode MTT (Microculture Tetrazolium)?
1.3Tujuan Penelitian
1.3.1 Tujuan Umum
Mengetahui aktivitas antikanker ekstrak daun benalu (Dendropthoe sp) terhadap sel kanker kolon (sel WiDr) secara in vitro dengan metode MTT. 1.3.2 Tujuan Khusus
5
1.4Hipotesis Penelitian
Ekstrak etanol daun benalu kemiri (Dendropthoe sp. grew Alleurite molluccana) memiliki aktivitas antikanker terhadap sel kanker kolon (sel WiDr) secara in vitro dengan metode Microculture Tetrazolium (MTT).
1.5Manfaat Penelitian
1.5.1 Segi Akademik
1. Dapat menambah referansi terapi alternatif kanker kolon
2. Ekstrak benalu kemiri (Dendropthoe sp. grew Alleurite molluccana) diharapkan dapat digunakan sebagai salah satu alternatif dalam pengobatan kanker kolon
3. Dapat memberikan informasi tentang senyawa yang terkandung di
dalam daun benalu kemiri (Dendropthoe sp. grew Alleurite
molluccana) yang mempunyai aktivitas antikanker yang dapat ditindak lanjuti dengan penelitian lebih lanjut
4. Diharapkan agar hasil penelitian ini dapat memberikan sumbangan ilmu pengetahuan, khususnya dibidang produk bahan alam dari tumbuhan
5. Dapat dilanjutkan untuk promosi skala masal jika efektif.
1.5.2 Segi Masyarakat
1. Dapat memberi informasi kepada masyarakat tentang alternatif terapi pengobatan kanker
2. Dapat membantu penderita kanker masyarakat golongan menengah ke
bawah