1
I. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Ikan Nila (Oreochromis niloticus) merupakan salah satu jenis ikan yang
banyak dibudidayakan di Indonesia. Ikan ini memiliki nilai ekonomis yang cukup
tinggi dan disukai konsumen, selain itu mudah untuk dipelihara dan
pertumbuhannya relatif lebih cepat. Produksi ikan Nila setiap tahunnya
mengalami peningkatan pada tahun 2004 produksi ikan Nila sejumlah 97.116 ton
dan tahun 2008 mencapai volume produksi hingga 220.900 ton (Poernomo, 2009).
Penyakit bakterial merupakan salah satu masalah penting yang kerap
timbul dalam usaha budidaya ikan air tawar. Salah satu penyakit bakterial yang
akhir-akhir ini banyak menyerang ikan Nila adalah Streptococcosis yang
disebabkan oleh bakteri
Streptococcus agalactiae.
Streptococcus agalactiae
banyak menyerang ikan baik pada perairan umum maupun pada ikan budidaya
yang menyebabkan banyak terjadinya kerusakan organ.
Wabah bakteri
Streptococcus agalactiae bersifat akut dan dapat
menyebabkan kematian tinggi hingga mencapai 100% pada ikan budidaya
(Lusiastuti
et al., 2009). Gejala tingkah laku ikan Nila sebelum mati terlihat
seperti berenang lemah dan berada di dasar akuarium, respon terhadap pakan
menurun, berenang
whirling (menggelepar), tubuh membentuk huruf “C”,
perubahan pada warna tubuh, dan bukaan operkulum menjadi lebih cepat.
Penyakit Streptococcosis ini timbul akibat rendahnya ketahanan tubuh ikan dalam
2
dan manajemen pemberian pakan yang kurang baik sehingga terjadi
ketidakseimbangan.
Pengobatan penyakit bakterial pada ikan Nila kerap kali dilakukan dengan
pemberian antibiotik. Akan tetapi, penggunaan secara terus menerus
dikhawatirkan dapat menyebabkan terjadinya resistensi bakteri terhadap antibiotik
tersebut. Selain itu, meningkatnya isu mengenai keamanan pangan dan lingkungan
kerap menjadi faktor pembatas dalam penggunaan antobiotik. Oleh karena itu
penanggulangan penyakit bakterial melalui upaya pencegahan dengan vaksinasi
menjadi hal penting.
Vaksinasi merupakan upaya penanggulangan penyakit yang murah dan
mudah dilaksanakan. Prinsip penggunaan vaksin adalah untuk meningkatkan
daya tahan inang dengan pertahanan humoral yang bersifat spesifik juga dapat
meningkatkan pertahanan seluler yang bersifat non spesifik. Vaksinasi dapat
dilakukan dengan metode oral, injeksi, perendaman, pencelupan, dan
penyemprotan. Vaksinasi dengan metode injeksi lebih baik dan efektif karena
dapat menginduksi antibodi ikan secara optimal, menimbulkan respon antibodi
yang lebih cepat, dan memberikan perlindungan yang lebih lama (Anderson
(1974) dalam Ellis (1982)).
Salah satu faktor yang menentukan efektifitas vaksin adalah dosis yang
diberikan. Pada penelitian terdahulu berdasarkan pengamatan titer antibodi
terlihat bahwa vaksin dengan dosis 10 µg menghasilkan titer antibodi yang
terbanyak dan lebih stabil dibandingkan dengan dosis 5 dan 15 µg. Penelitian
3
itu penelitian ini mencoba untuk mengekstraksi antigen bakteri
Streptococcus
agalactiae
sebagai kandidat vaksin yang diberikan secara injeksi terhadap ikan
Nila dan kemudian diamati titer antibodi dan kelulushidupan ikan tersebut.
1.2 Perumusan Masalah
1.
Apakah pemberian vaksin Streptococcus dengan metode injeksi
berpengaruh terhadap titer antobodi dan kelulushidupan ikan Nila
(Oreochromis niloticus)?
2.
Dosis berapakah yang memberikan titer antibodi dan kelulushidupan
tertinggi?
1.3 Tujuan
1.
Untuk mengetahui pengaruh pemberian vaksin Streptococcus secara
injeksi
terhadap titer antibodi dan kelulushidupan ikan Nila (Oreochromis
niloticus).
2.
Untuk mendapatkan dosis vaksin yang memberikan titer antibodi dan
kelulushidupan tertinggi.
1.4 Manfaat Penelitian
Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi bagi
masyarakat luas tentang penanggulangan penyakit bakterial yang disebabkan oleh
bakteri
Streptococcus agalactiae melalui vaksinasi dan juga memberikan
4
1.5 Hipotesa
H
0: Diduga pemberian vaksin Streptococcus dengan metode injeksi
tidak berpengaruh terhadap titer antibodi dan kelulushidupan ikan
Nila yang diinfeksi bakteri bakteri Streptococcus agalactiae.
H
1: Diduga pemberian vaksin Streptococcus dengan metode injeksi
berpengaruh terhadap titer antibodi dan kelulushidupan ikan Nila
viii
UJI EFEKTIFITAS VAKSIN STREPTOCOCCUS DENGAN METODE
INJEKSI TERHADAP TITER ANTIBODI DAN KELULUSHIDUPAN IKAN
NILA YANG DIINFEKSI BAKTERI Streptococcus agalactiae
SKRIPSI
Diajukan sebagai Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Strata Satu (S1)
Program Studi Budidaya Perairan
JUKLIN 08930013
JURUSAN PERIKANAN
FAKULTAS PERTANIAN PETERNAKAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG
xi
KATA PENGANTAR
Assalamua’alaikumW r. W b.
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah S.W.T yang telah memberikan
rahmat dan hidayah–Nya sehingga dapat menyelesaikan laporan Skripsi ini.
Sholawat serta salam tetap tercurah limpahkan kepada junjungan kita Nabi
Muhammad S.A.W. penulis dapat menyelesaikan karya ilmiah berupa Laporan
Penelitian dengan judul “UjiEfektifitas Vaksin Streptococcus Dengan Metode
Injeksi Terhadap Titer Antibodi Dan Kelulushidupan Ikan Nila Yang Diinfeksi
Bakteri Streptococcus agalactiae”. Skripsi ini disusun untuk menempuh tugas akhir
guna memenuhi persyaratan untuk memperoleh gelar Sarjana Strata Satu di Jurusan
Perikanan Fakultas Pertanian Peternakan Universitas Muhammadiyah Malang.
Penulis menyadari sepenuhnya bahwa skripsi ini dapat terselesaikan atas
bantuan, motivasi, dorongan dan bimbingan dari berbagai pihak, maka pada
kesempatan ini penulis menyampaikan penghargaan dan ucapan terima kasih yang
sebesar-besarnya kepada :
1. Dr. Ir. Damat, MP selaku Dekan Fakultas Pertanian Peternakan Universitas
Muhammadiyah Malang.
2. Ibu Sri DwiHastuti, S.Pi, M.Aqua selaku ketua jurusan Perikanan Fakultas
Pertanian Peternakan Universitas Muhammadiyah Malang dan sekaligus
Dosen Pembimbing Utama yang telah bersedia meluangkan waktu untuk
memberikan pengarahan selama penyusunan skripsi ini.
3. Drh. Sri Samsundari, MM selaku dosen Pembimbing Pedamping yang telah
membimbing dengan sabar sampai terselesaikannya skripsi ini.
4. Bapak Ganjar Adhi Wirawan S.Pi selaku penguji utama dan ibu Hany
Handajani, S.Pi, M.Si selaku penguji pendamping skripsi yang selalu
member motivasi.
Skripsi ini jauh dari sempurna, oleh karena itu penulis mengharap kritik dan
xii
berharap semoga skripsi ini bermanfaat bagi seluruh pembaca khususnya
mahasiswa perikanan Universitas Muhammadiyah Malang.
Demikianlah, mudah-mudahan semua ini dapat bermanfaat khususnya bagi
penulis untuk jalan meretas kehidupan dan masa depan yang lebih baik dan penuh
harapan atas ridho Allah SWT. Amin. Selanjutnya, selama menempuh pendidikan
di Jurusan Perikanan Fakultas Pertanian Peternakan Universitas Muhammadiyah
Malang, apabila ada kekurangan dan kesalahan, penulis menyampaikan
permohonan maaf yang sebesar-besarnya. Terima kasih atas perhatiannya.
W assalamu’alaikumW r. W b.
Malang, 30 Januari 2013
xiii DAFTAR ISI
Halaman
RINGKASAN ... iv
SUMMARY ... v
DAFTAR ISI ... viii
DAFTAR TABEL... x
DAFTAR GAMBAR ... xi
DAFTAR LAMPIRAN ... xii
BAB I. PENDAHULUAN 1.1Latar Belakang ... 1
1.2Rumusan Masalah ... 3
1.3Tujuan ... 3
1.4Manfaat Penelitian ... 3
1.5Hipotesa ... 4
BAB II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Biologi Ikan Nila (Oreochromis niloticus) ... 5
2.1.1 Klasifikasi dan Morfologi ... 5
2.1.2 Habitat dan Penyebaran Ikan Nila ... 6
2.1.3 Kebiasaan Makan ... 6
2.2 Bakteri Streptococcus agalactiae ... 7
2.2.1 Klasifikasi dan Morfologi ... 7
2.2.2 Sumber Infeksi ... 8
2.2.3 Patogenitas dan Tanda Penyerangan ... 9
2.2.4 Antigen Streptococcus agalactiae ... 10
2.5 Vaksin dan Vaksinasi ... 11
2.6 Titer Antibodi ... 13
2.7 Kelulushidupan ... 14
BAB III. MATERI DAN METODE 3.1 Waktu dan Tempat ... 15
3.2 Materi dan Alat Penelitian ... 15
3.2.1 Materi Penelitian ... 15
3.2.2 Alat Penelitian ... 16
3.3 Batasan Variabel ... 16
3.4 Metode Penelitian ... 17
3.5 Rancangan Penelitian ... 18
3.6 Prosedur Penelitian... 19
3.6.1 Persiapan ... 19
3.6.2 Pelaksanaan Penelitian ... 21
3.7 Parameter yang di ukur... 22
3.7.1 Titer Antibodi ... 22
3.7.2 Kelulushidupan Ikan Uji ... 23
xiv
3.9 Analisa Data ... 23
BAB IV. HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Pengadaan dan Kultur Bakteri ... 26
4.2 Ekstraksi Antigen ... 26
4.3 Vaksinasi dan Pengambilan Darah ... 27
4.4 Pengujian Titer Antibodi ... 29
4.5 Tingkat Kelulushidupan Ikan Nila (Oreochromis niloticus) ... 32
4.5.1 Tingkat Kelulushidupan Ikan Nila (Oreochromis niloticus) Sebelum Uji Tantang ... 33
4.5.2 Tingkat Kelulushidupan Ikan Nila (Oreochromis niloticus) Setelah Uji Tantang ... 36
4.6 Kualitas Air ... 40
4.6.1 Suhu Air ... 41
4.6.2 Derajat Keasaman (pH) ... 41
4.6.3 Oksigen Terlarut (DO) ... 42
BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan ... 44
5.2 Saran ... 44
DAFTAR PUSTAKA ... 45
LAMPIRAN ... 47 SURAT PERNYATAAN
xv
DAFTAR TABEL
Tabel Halaman
1. Perlakuan dan Ulangan ... 24
2. Sidik Ragam ... 25
3. Hasil Uji Titer Antibodi ... 30
4. Kelulushidupan Ikan Nila (Oreochromis niloticus) Sebelum Uji Tantang ... 33 5. Kelulushidupan Ikan Nila (Oreochromis niloticus) (Dalam arc sin
sin) Sebelum Uji Tantang ... 35 6. Analisa Sidik Ragam Ikan Nila (Oreochromis niloticus) Sebelum Uji
Tantang ... 35 7. Kelulushidupan Ikan Nila (Oreochromis niloticus) Setelah Uji
Tantang ... 37 8. Kelulushidupan Ikan Nila (Oreochromis niloticus) (Dalam arc sin
sin) Setelah Uji Tantang ... 39 9. Analisa Sidik Ragam Ikan Nila (Oreochromis niloticus) Setelah Uji
xvi
DAFTAR GAMBAR
Gambar Halaman
xvii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran : Halaman
1. Data kelulushidupan ikan Nila sebelum uji tantang ... 47
2. Data kelulushidupan ikan Nila setelah uji tantang ... 48
3. Perhitungan analisis sidik ragam kelulushidupan ikan Nila sebelum uji tantang ... 49
4. Perhitungan analisis sidik ragam kelulushidupan ikan Nila setelah uji tantang ... 52
5. Perhitungan uji BNT ... 55
6. Data Pengamatan suhu selama penelitian ... 56
7. Data Pengamatan pH selama penelitian ... 57
8. Data Pengamatan oksigen terlarut selama penelitian ... 58
DAFTAR PUSTAKA
Afrianto E. dan E. Liviawaty. 1992. Pengendalian Hama dan Penyakit Ikan. Kanisius. Yogyakarta.
Anderson, DP. 1974. Fish immunology. Hongkong: TFH Publication Ltd. pp 182.
Anonymous, 2008. Data Statistik BRKP-DKP 2008. Departemen Kelautan dan Perikanan Indonesia.
Anonymous, 1988. Petunjuk Teknis Budidaya Ikan Mas. Balai Budidaya Air Tawar. Direktorat Jendral Perikanan. Sukabumi.
Chang, P.H., Plumb, J.A., 1996. Histopathology of experimental Streptococcus sp. infection in tilapia Oreochromis niloticus and channel catfish Ichtalurus punctatus . Journal of Fish Disease 19, 235-241.
Desrina, A. Taslihan, Ambariyanto, E.Yudiati, Y.D. Casessar, R.B.S. Sumanta, Triyanto, H.J. Situmeang & L. Sembiring. 2007. Isolasi, purifikasi dan immunogenitas protein outer membrane Vibrio alginolyticus pada ikan kerapu macan (Epinephelus fuscoguttatus). J. Perikanan, IX (1):8-16.
Dorson, 1984 dalam Marzuki 1986. Metodologi Riset. BPFE. UII. Yogyakarta.
Effendi, M.I. 1997. Biologi Perikanan. Yayasan Nusantara. Yogyakarta.
Eisa, I.A.M., A.F. Badran, M. Moustafa, and H. Fetaih. 1994. Contribution to Motile Aeromonas Septicaemia in Some Culture and Wild Freshwater Fish. Veterinary Medical Journal Giza42:63-69.
Ellis AE. 1988. Fish vaccination. Academic Press Ltd. London: pp 255. Clark, J.S., Paller, B., Smith, P.D., 2000. Prevention of Streptococcus in tilapia by: the Philippine experience, in K Fitzsimmons and JC Filho (eds), American Tilapia Association and ICLARM, p. 545-551.
Evans, JJ., DJ Pasnik, PH Klesius, S Al-Ablani. 2006b. First report of Streptococcus agalactiae and Lactococcus garviae from a wild bottlenose dolphin (Tursiops truncatus). Journal of Aquatic Animal Health 18: 212- 216.
Irianto, A., 2003. Probiotik Akuakultur. Gadjah Mada University Press, Yogyakarta.
Kamiso, HN. 1996. Vibriosis pada ikan dan alternatif cara penanggulangannya. J.Perikanan UGM (GMU J.Fish Sci.) 1 (1): 78 – 86.
Lam, J.S. & L.M. Mutharia. 1994. Antigen-antibody reaction. Pages 104-134 In:
Gerhardt, P., R.G.E. Murray, W. A. Wood & N. R. Krieg (Eds.). Methods for General and Molecular Microbiology. Soc. for Microbiology,
Washington D.C.
Nitimulyo, K.H &Triyanto. 1990. Sitem pertahanan dan diagnosis serologi penyakit ikan. Pelatihan Karantina Ikan BLPP. Bogor.
Leslie, C., et al., 1998, Topley and Wilson’s Microbiology and Microbial Infection: Systematic Bacteriology 9th edition, 633-635, 653, Oxford University Press, Inc., New York.
Poernomo. 2009. Budidaya Ikan Nila Dengan Cara Semi Intensif. Tarsito. Bandung.
RUMA/Responsible Use of Medicines in Agriculture Alliance. 2006. Responsible use of vaccines and vaccination in fish production. National Office of Animal Health (NOAH). pp 24.
SNI 7550, 2009. Produksi Ikan Nila (Oreochoromis niloticus bleeker) kelas pembesaran di kolam air tenang. Badan standarisasi internasional Indonesia. Jakarta.
Souter, BW. 1984. Immunization with vaccines. Departement of Fish an Ocean Winnipeg. Mannitoba: 111-117.
Surakhmad, W. 1989. Pengantar Penelitian Ilmiah. Tarsito. Bandung.
Tizard, I.R. 1998.Pengantar immunologi veteriner. Partodiredjo, M. Penerjemah; Hardjosworo, S. (Ed.) Penerbit Universitas airlangga Surabaya; 1987. Terjemahan dari an introduction to veterinary immunologi, 497 hlm.
Wibawan, IWT., Laemmler C, Seleim RS, Pasaribu FH. 1993.A hemagglutinating adhesion of group B Streptococci isolate from cases of bovine mastitis mediates an adherence to HeLa cells. J. Gen. Microbiol. 139: 2173-2178.