• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGGUNAAN MEDIA POWERPOINT OLEH GURU BK DALAM LAYANAN INFORMASI PADA PESERTA DIDIK KELAS VIII DI SMPN 25 PADANG

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PENGGUNAAN MEDIA POWERPOINT OLEH GURU BK DALAM LAYANAN INFORMASI PADA PESERTA DIDIK KELAS VIII DI SMPN 25 PADANG"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

PENGGUNAAN MEDIA POWERPOINT OLEH GURU BK DALAM LAYANAN INFORMASI PADA PESERTA DIDIK KELAS VIII DI SMPN 25 PADANG

Rike Maisarini, Rahma Wira Nita, Mori Dianto

Program Studi Bimbingan dan Konseling STKIP PGRI Sumatera Barat Rikemaisarini007@gmail.com

ABSTRACT

This research is motivated by BK conselor who have not maximized using powerpoint media in information services. The purpose of this study is to describe the use of powerpoint media by BK conselor in information services that can be seen from several aspects: 1) The aspect inform. 2) Convincing aspect. 3) Inspiring aspect.4) Entertaining aspect. The type of this research is quantitative descriptive research with population of students class VIII SMP Negeri 25 Padang. The sample of this study were 67 students. The researcher used purposive sampling technique. The instruments used are questionnaires, and analyzed using percentage techniques. The results of this study revealed that the use of powerpoint media in information services that used by BK conselor is good enough from all aspects . Based on the results of this study is suggested to the teacher BK to further improve the implementation of information services by using media powerpoint.

Keywords: lnformation services, Powerpoint Media

PENDAHULUAN

Guru di sekolah sebagai pengelola proses belajar mengajar sering dihadapkan pada kenyataan, yaitu peserta didik mengalami berbagai masalah. Kadang kala guru tidak dapat mengatasinya karena ada keterbatasan pengetahuan atau keahlian yang dimilikinya. Keberadaan bimbingan dan konseling di sekolah pada saat ini sangat dibutuhkan. Karena banyak peserta didik yang tidak mampu menuntaskan permasalahan yang dialaminya dalam kehidupan yang dijalaninya, baik masalah dalam belajar maupun masalah terhadap perkembangan yang sedang dijalani.

Menurut Furqon (2005: 123) “Guru BK adalah seorang guru yang berperan memberikan pengarahan dan orientasi dalam rangka belajar efektif dan menelaah peserta didik untuk menemukan kekuatan, kelemahan, kebiasaan dan kesulitan yang dihadapinya, menyajikan informasi tentang masalah pendidikan”. Sebelum guru BK memberikan layanan bimbingan dan konseling, terlebih dahulu guru BK melakukan need assessment untuk mengetahui kebutuhan-kebutuhan apa saja yang dibutuhkan peserta didik dalam rangka penuntasan masalah yang dialaminya.

(2)

Bentuk layanan yang diberikan oleh guru BK terbagi atas individual, kelompok dan klasikal. Bentuk layanan klasikal ini salah satunya adalah layanan informasi. Menurut Daryanto dan Farid (2015: 54) menyatakan bahwa “Layanan informasi yaitu layanan bimbingan dan konseling yang membantu peserta didik menerima dan memahami berbagai informasi diri, sosial, belajar dan pendidikan lanjutan secara terarah, objektif dan bijak”.

Selanjutnya menurut Tohirin (2007: 143) “Jenis-jenis informasi yang menjadi isi layanan ini bervariasi. Demikian juga keluasan dan kedalamannya. Hal itu tergantung kepada kebutuhan para peserta layanan (tergantung kebutuhan peserta didik). Informasi yang menjadi isi layanan harus mencakup seluruh bidang layanan bimbingan dan konseling yaitu bidang pengembangan pribadi, bidang pengem-bangan sosial, bidang pengembangan kegiatan belajar, perencanaan karier, kehidupan berkeluarga, dan kehidupan beragama”.

Dalam pelaksanaan layanan informasi ini dapat digunakan salah satu media belajar, yaitu powerpoint. Menurut Wati (2016: 89) menyatakan bahwa “Media powerpoint atau yang disebut dengan Microsoft Office Powerpoint merupakan salah satu program

aplikasi atau softwore yang dirancang khusus untuk mampu menanpilkan progran multimedia dengan menarik, mudah dalam pembuatan, mudah dalam penggunaan, dan relatif murah”.

Berdasarkan pendapat di atas, dapat disimpulkan bahwa media powerpoint atau yang disebut dengan Microsoft Office Powerpoint merupakan salah satu program aplikasi atau software yang dirancang khusus untuk mampu menampilkan program multimedia dengan menarik. Microsoft Powerpoint salah satu program yang banyak digunakan orang untuk mempresentasikan slidenya dan dikemas dalam beberapa slide yang menarik. Hal tersebut bertujuan untuk mempermudah memahami penjelasan melalui visualisasi yang terangkun dalam slide teks, gambar atau grafik, suara, video dan lain-lain sebagainya.

Berdasarkan hasil observasi yang

peneliti lakukan pada tanggal 25 Agustus

2017 di SMPN 25 Padang tentang

penggunaan media powerpoint dalam

mengikuti layanan informasi terlihat bahwa

peserta didik kurang semangat, ribut dan

keluar masuk kelas saat megikuti layanan

(3)

yang kurang memperhatikan, menggagu

teman saat mengikuti layanan, serta tidak

masuk saat jam pelajaran berlangsung.

Berdasarkan hasil wawancara dengan 5 orang peserta didik pada tanggal 26 Agustus 2017 menyatakan bahwa, media powerpoint yang diberikan guru BK kurang menarik, susunan materi dalam media powerpoint kurang rapi, dan materi yang di tampilkan di slide kurang jelas. Selain itu, peserta didik kurang mengerti tentang materi yang dijelaskan oleh guru BK. Berdasarkan permasalahan yang telah diuraikan di atas, maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul “Penggunaan Media Powerpoint oleh Guru BK dalam Layanan Informasi pada Peserta Didik Kelas VIII di SMPN 25 Padang”.

METODE PENELITIAN

Penelitian ini bersifat deskriptif kuantitatif yaitu penelitian yang bertujuan menggambarkan atau menjelaskan peristiwa atau kejadian masa sekarang. Menurut Subana (2001:89) bahwa format penelitian dengan format deskriptif adalah penelitian yang bertujuan untuk menjelaskan, meringkaskan apa adanya sesuai dengan kenyataan. Sejalan dengan hal itu Yusuf (2005:82) menyatakan bahwa penelitian

deskriptif adalah salah satu jenis penelitian yang bertujuan untuk mendeskripsikan secara sistematis, faktual dan akurat mengenai fakta-fakta dan sifat populasi tertentu dan mencoba menggambarkan fenomena secara mendetail dan apa adanya. Berdasarkan pendapat di atas, dapat disimpulakan penelitian deskriptif adalah penelitian yang menggambarkan sesuatu yang sedang terjadi apa kondisi dengan berbagai situasi, atau berbagai variabel yang timbul di lapangan berdasarkan adanya. Dalam hal ini, penelitian yang dilakukan yaitu penelitian yang mengungkapkan dan mengambarkan apa adanya mengenai penggunaan Media powerpoint oleh Guru BK dalam Layanan Informasi pada peserta didk kelas VIII di SMPN 25 Padang.

Populasi pada penelitian ini berjumlah 206 peserta didik di kelas VIII di SMPN 25 Padang. Pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan teknik proposive sampling. Penarikan sampel secara proposive merupakan cara penarikan sampel yang dilakukan dengan memilah subjek berdasarkan kriteria yang ditetapkan oleh peneliti (Darmadi, 2014:59). Adapun kriteria yang ditetapkan peneliti adalah peserta didik kelas VIII yang pernah mendapatkan layanan bimbingan dan konseling dari guru BK, dan berdasarkan

(4)

dokukementasi guru BK di SMPN 25 Padang ada 67 orang siswa kelas VIII yang pernah mendapatkan layanan bimbingan dan konseling.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Berdasarkan hasil analisis penelitian yang telah dilakukan secara umum diperoleh gambaran bahwa pelaksanaan layanan informasi dengan menggunakan media powerpoint oleh Guru BK di SMPN 25 Padang secara umum yaitu tidak ada peserta didik yang merasa sangat baik guru BK baik pada penggunaan media powerpoint dalam layanan informasi, ada 37 peserta didik merasa guru BK baik pada penggunaan media powerpoint dalam layanan informasi, dilihat dari persentase 55, 22%, dan ada 30 orang peserta didik yang melihat cukup baik pada penggunaan media powerpoint dalam layanan informasi dilihat dari persentase 44,78%. Tidak ada peserta didik yang merasa kurang baik serta juga tidak ada peserta didik yang merasa sangat kurang baik Guru BK pada penggunaan media powerpoint dalam layanan informasi.

Powerpoint merupakan salah satu aplikasi yang paling banyak digunakan oleh orang-orang dalam mempresentasikan bahan ajar atau laporan, karya atau status mereka (Arsyad, 2016:193). Beberapa hal yang menjadikan media ini menarik untuk

digunakan sebagai alat presentasi adalah berbagai kemampuan pengolahan teks, warna dan gambar, serta animasi-animasi yang bisa diolah sendiri sensuai dengan krativitas penggunannya (Daryanto dan Muljo, 2012: 175).

Menurut Wati (2016: 95) fungsi media pembelajaran berbasis Microsoft

Powerpoint diantaranya adalah;

menginformasikan, meyakinkan, meng inspirasi dan menghibur.

Pelaksanaan Layanan Informasi dengan Menggunakan Media Powerpoint Dilihat dari Aspek Menginformasikan

Berdasarkan hasil analisis penelitian yang telah dilakukan, maka bisa diketahui bahwa pelaksanaan layanan informasi dengan menggunakan media powerpoint oleh Guru BK di SMPN 25 Padang dilihat dari menginformasi yaitu ada 2 orang peserta didik yang melihat sangat baik pada penggunaan media powerpoint dalam layanan informasi dari aspek menginformasikan, dilihat dari persentase 2, 99 %, ada 21 peserta yang melihat baik pada penggunaan media powerpoint dalam layanan informasi dari aspek menginformasikan, jika dilihat dari persentase 31,34, ada 40 peserta didik merasa guru BK cukup baik pada penggunaan media powerpoint dalam

(5)

layanan informasi dari aspek menginformasikan, dilihat dari persentase 59, 70%, ada 4 peserta didik yang merasa kurang baik, dilihat dari persentase 5,97%, dan tidak ada peserta didik yang merasa sangat kurang baik Guru BK pada penggunaan media powerpoint dalam layanan informasi dari menginformasikan dari aspek menginformasikan.

Berdasarkan hasil persentase di atas, dapat disimpulkan bahwa penggunaan media powerpoint oleh guru BK dalam layanan informasi dilihat dari aspek menginformasikan berada pada kategori cukup baik yakni 34 peserta didik dengan persenstase 50, 75%.

Menurut Wati (2016: 95) fungsi media pembelajaran berbasis Microsoft

powerpoint diantaranya adalah

menginformasikan yaitu Presentasi merupakan sebuah kegiatan yang menginformasikan atau menyajikan materi kepada banyak orang atau audien. Kegiatan semacan ini sebaiknya menyampaikan informasi secara detail dan jelas. Sehingga audien dan menerima informasi dengan baik dan tidak salah presentasi terhadap informasi tersebut.

Pelaksanaan Layanan Informasi dengan Menggunakan Media Powerpoint Dilihat dari Aspek Meyakinkan

Berdasarkan hasil analisis penelitian yang telah dilakukan, maka bisa diketahui bahwa pelaksanaan layanan informasi dengan menggunakan media powerpoint oleh Guru BK di SMPN 25 Padang dilihat dari meyakinkan yaitu tiada ada peserta didik merasa guru BK sangat baik pada penggunaan media powerpoint dalam layanan informasi, ada 10 orang peserta didik yang melihat baik pada penggunaan media powerpoint dalam layanan informasi, dilihat dari persentase 14,93%, ada 34 peserta didik merasa guru BK cukup baik pada penggunaan media powerpoint dalam layanan informasi, dilihat dari persentase 50, 75%, ada 23 orang peserta didik yang melihat kurang baik pada penggunaan media powerpoint dalam layanan informasi dilihat dari persentase 34, 33 %. Serta tidak ada peserta didik yang merasa sangat baik atau sangat kurang baik Guru BK pada penggunaan media powerpoint dalam layanan informasi dari meyakinkan

Berdasarkan hasil persentase di atas, dapat disimpulkan bahwa penggunaan media powerpoint oleh guru BK dalam layanan informasi dilihat dari aspek meyakinkan berada pada kategori cukup baik yakni 34 peserta didik dengan persenstase 50, 75%.

(6)

Menurut Wati (2016: 95) sebuah presentasi biasanya meliputi informasi, data bukti-bukti yang di susun secara logis. Sehingga dapat meyakinkan audien atas suatu topik tertentu. Kontradiksi dan ketidakjelasan informasi serta penyusunan dan tidak logis akan mengurangi keyakinan audien atas presentasi yang diberikan.

Pelaksanaan Layanan Informasi dengan Menggunakan Media Powerpoint Dilihat dari Aspek Menginspirasi

Berdasarkan hasil analisis penelitian yang telah dilakukan, maka bisa diketahui bahwa pelaksanaan layanan informasi dengan menggunakan media powerpoint oleh Guru BK di SMPN 25 Padang dilihat dari meginspirasi yaitu tidak ada peserta didik merasa guru BKU sangat baik pada penggunaan media powerpoint dalam layanan informasi dilihat dari menginspirasi. Ada 19 peserta didik merasa guru BK baik pada penggunaan media powerpoint dalam layanan informasi dilihat dari menginspirasi, jika dilihat dari persentase 28,36 %. Ada 48 orang peserta didik yang melihat cukup baik pada penggunaan media powerpoint dalam layanan informasi dilihat dari menginspirasi, dan jika dilihat dari persentase 71, 64%. Tidak ada peserta didik yang merasa kurang baik Guru BK pada penggunaan media powerpoint dalam layanan informasi dari

mengispirasi. Serta tidak juga peserta didik yang merasa sangat kurang baik Guru BK pada penggunaan media powerpoint dalam layanan informasi dari mengispirasi.

Berdasarkan hasil persentase di atas, dapat disimpulkan bahwa penggunaan media powerpoint oleh guru BK dalam layanan informasi dilihat dari aspek meyakinkan berada pada kategori cukup baik yakni 48 peserta didik dengan persenstase 71, 64%.

Menurut Wati (2016: 95) presentasi yang baik adalah presentasi yang mampu menjadi atau membuktikan inspirasi bagi orang atau audien.

Pelaksanaan Layanan Informasi dengan Menggunakan Media Powerpoint Dilihat dari Aspek Menghibur

Berdasarkan hasil analisis penelitian yang telah dilakukan, maka bisa diketahui bahwa pelaksanaan layanan informasi dengan menggunakan media powerpoint oleh Guru BK di SMPN 25 Padang dilihat dari menghibur diketahui ada 46 peserta didik merasa guru BK cukup baik pada penggunaan media powerpoint dalam layanan informasi, dilihat dari persentase 66, 86%, dan ada 21 orang peserta didik yang melihat kurang baik pada penggunaan media powerpoint dalam layanan informasi dilihat dari persentasi 31, 34 %. Tidak ada peserta didik yang merasa sangat baik, kurang baik

(7)

atau sangat kurang baik Guru BK pada penggunaan media powerpoint dalam layanan informasi dari menghibur.

Berdasarkan hasil persentase di atas, dapat disimpulkan bahwa penggunaan media powerpoint oleh guru BK dalam layanan informasi dilihat dari aspek meyakinkan berada pada kategori cukup baik yakni 46 peserta didik dengan persenstase 66, 86%.

Penggunaan media powerpoint dalam layanan informasi dalam upaya menghibur, hal ini menurut Wati (2016: 95) Informasi deri sebuah kegiatan presentasi merupakan salah satu kegiatan atau penyajian yang dapat menghibur orang atau audien.

Media layanan informasi berbasis media powerpoint dapat diartikan sebagai sebuah alat atau perantara penyalur informasi dari guru BK kepada siswa khususnya dalam memberikan layanan bimbingan belajar. Tujuan media bimbingan belajar berbasis powerpoint ini adalah sebagai penunjang proses komunikasi interaksi sehingga lebih efektif, memberikan informasi yang tepat dan jelas, dan dapat menjadi salah satu alternatif cara dalam memberikan hiburan pada peserta didik melalui berbagai tampilan powerpoint yang menarik.

Dengan media dan pemanfaatan teknologi diharapkan dapat memberikan manfaat bagi guru bimbingan dan konseling dalam pemberian layanan bimbingan, dan siswa lebih tertarik dalam mengikuti kegiatan bimbingan, serta memberikan rangsangan positif bagi peserta didk untuk berprestasi dalam belajar. Maka disinilah menurut Nurseto (2011: 19), dimana kegiatan pembelajaran menuntut dikuranginya metode ceramah dan diganti dengan pemakaian banyak media, salah satu media yang dapat dipergunakan adalah media powerpoint.

Maka berdasarkan analisis di atas dapat dimaknai bahwa pelaksanaan layanan informasi dengan menggunakan media powerpoint dapat menghibur peserta didik. Karena dengan pelaksanaan layanan informasi dengan media powerpoint secara maksimal yaitu dengan mengkemasnya bukannya dengan menampilkan tulisan namun juga beserta gambar dan konsep-konsep abstrak yang dapat menarik perhatian peserta didik, sehingga diharapkan dapat meningkatkan mereka mengikuti layanan informasi yang disampaikan oleh guru BK.

(8)

KESIMPULAN

Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan temuan hasil penelitian maka dapat diambil kesimpulan penggunaan media powerpoint oleh guru BK di SMPN 25 Padang dalam layanan informasi dilihat dari aspek menginformasikan berada pada kategori cukup baik. Kemudian pada aspek meyakinkan berada pada kategori cukup baik. Demikian juga aspek menginspirasi berada pada kategori cukup baik. Serta pada aspek menghibur berada pada kategori cukup baik.

Jadi secara keseluruhan mengenai penggunaan media powerpoint oleh guru BK di SMPN 25 Padang dalam layanan bimbingan kepada peserta didik berada pada kategori cukup baik.

DAFTAR PUSTAKA

Arsyad. 2016. Media Pembelajaran. Edisi Revisi. Jakarta. Raja Grafindo Persada.

Nurseto, Tejo. 2011. Membuat media pembelajaran yang menarik, .Jurnal ekonomi dan Pendidikan.

Wati. 2016. Ragam Media Pembelajaran Visual- Auadio Visual- Power Point- Internet- Interactive Video. Jakarta Solusi Distribusi .

Tohirin. 2007. Bimbingan dan Konseling di Sekolah dan Madrasah Jakarta. Rajawali Press.

Darmadi, 2014. Metode Penelitian Kuatitatif. Remaja Rosdakarya Daryanto dan Muljo Rahardjo. 2012. Model

Pembelajaran Inovatif. Yogyakarta: Gava Media

Yusuf, A. Muri .2005. Metodologi

Penelitian (Dasar-dasar

Penyelidikan. Ilmiah). Padang: UNP Press

Daryanto dan Farid, 2015. Konsep dan Aplikasi Bimbingan Konseling di

Sekolah. Dasar.

Penerbit Pustaka Bani Quraisy, Bandung

Referensi

Dokumen terkait

di Rumah Sakit Paru Kabupaten Jember, akan tetapi untuk memberikan pendidikan kepada pasien, perawat tidak memberikan pendidikan secara detail

Pada saat akan dimulai fase pengeluaran bayi dan selama pengeluaran dengan penurunan (descent), gaya dorong berasal dari kontraksi uterus yang memiliki transmisi

Dilihat dari media audio dapat dikethui bahwa ada 54 orang peserta didik merasa Guru BK kurang baik dalam memberikan layanan informasi dengan menggunakan media

Rancangan program kerja ini disusun sebagai pedoman dalam melaksanakan pembinaan olahraga prestasi KONI Kabupaten Bandung Barat pada tahun 2019.. Dalam program kerja tahun 2019

Penentuan nilai CMC dengan metode indeks bias diteliti dengan cara membuat larutan surfaktan natrium lauryl sulfat dengan cara menimbang natrium lauryl sulfat

ipsilon dapat dilihat pada Tabel 2 dan Gambar 7, bahwa pada tiap pengamatan, semua perlakuan dengan tingkat populasi nematoda yang berbeda memberikan pengaruh yang nyata

Setuju Tolak 1 2 3 4 5 6.. 3) Jenis-jenis kegiatan yang disepakati untuk diusul mendapatkan fasilitas Village Grant dibuatkan proposal oleh kelompok masyarakat atas bantuan

Pelaksanaan layanan bimbingan karier yang di lakukan oleh guru BK sebaiknya dilakukan dengan semenarik mungkin oleh guru BK, agar siswa yang mengikuti layanan