• Tidak ada hasil yang ditemukan

Peran Pelatihan Karyawan Terhadap Kinerja Karyawan Pada PT Bank sumut syariah cabang Jamin Ginting Medan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Peran Pelatihan Karyawan Terhadap Kinerja Karyawan Pada PT Bank sumut syariah cabang Jamin Ginting Medan"

Copied!
54
0
0

Teks penuh

(1)

DAFTAR PUSTAKA

Dessler, G. 2009. Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta : Index

Ivanceviuch, john, M, 2008. Perilaku dan ManajemenOrganisasi, jilid 1 dan 2 Jakarta : Erlangga.

Mangkunegara, Anwar Prabu. 2002. Manajemen Sumber Daya Manusia Remaja Rosakarya. Bandung.

Mangkunegara, Anwar Prabu. 2005. Manajemen Sumber Daya Manusia, Remaja Rosdakarya, Bandung.

Mangkunegara, Anwar Prabu. 2007. Evaluasi Kinerja Sumber DayaManusia. Bandung: Refika Aditama.

Mondy R. Wayne, 2008, Manajemen Sumber Daya Manusia Jilid Satu Edisi Sepuluh

Raymond A., John R., Hollenbeck., Barry G. & Patrick M.W. 2010. Manajemen Sumber Daya Manusia Mencapai Keunggulan Bersaing. Jakarta: Salemba Empat.

Robbins, Stephen P, 2006. Perilaku Organisasi, PT Indeks, Kelompok gramedia, Jakarta

Rivai, Vethzal & Basri. 2005. Performance Appraisal: Sistem yang Tepat untuk Menilai Kinerja Karyawan dan Meningkatkan Daya Saing perusahaan. Jakarta: PT. RajaGrafindo Persada.

Sofyandi, Heraman,2008, Manajemen Sumber Daya ManusiaEdisi Pertama. Yogyakarta ; Graha Ilmu.

(2)

BAB III PEMBAHASAN

A. Pelatihan

1. Pengertian Pelatihan

Pelatihan bagi karyawan merupakan sebuah proses mengajarkan pengetahuan dan keahlian tertentu serta sikap agar karyawan semakin trampil dan mampu melaksanakan tanggung jawab nya semakin baik, sesuai dengan standar.

Pelatihan adalah proses sistematik perubahan prilaku para pegawai dalam suatu arah guna meningkatkan tujuan-tujuan organisasional. Pelatihan biasanya dimulai dengan orientasi yakni suatu proses dimana para pegawai diberi informasi dan pengetahuan tertentu. Pelatihan diciptakan untuk lingkungan dimana para pegawai dapat memperoleh atau mempelajari sikap dan keahlian, dan perilaku yang spesifik yang berkaitan dengan pegawai.

(3)

Dessler (2009) mendefinisikan bahwa pelatihan adalah proses mengajarkan karyawan baru atau yang ada sekarang, ketrampilan dasar yang di butuhkan untuk menjalankan pekerjaannya. Pelatihan merupakan salah satu usaha dalam meningkatkan mutu sumber daya manusia dalam dunia kerja. Karyawan, baik yang baru ataupun yang sudah bekerja perlu mengikuti pelatihan karena adanya tuntutan pekerjaan yang dapat berubah akibat perubahan lingkungan kerja, strategi, dan lain sebagainya.

Secara umum, pelatihan (training) adalah sebuah proses dimana orang mendapatkan kapabilitas untuk membantu pencapaian tujuan-tujuan organisasional. Oleh karena proses ini berkaitan dengan berbagai tujuan organisasional, pelatihan dapat dipandang secaea sempit atau sebaliknya, luas. Dalam pengertian terbatas, pelatihan memberikan karyawan pengetahuan dan keterampilan yang spesifik dan dapat diidentifikasi untuk digunakan dalam pekerjaan mereka saat ini.

(4)

2. Metode Pelatihan

Ada beragam metode yang digunakan perusahaan untuk menyampaikan pelatihan menurut Mondy (2008):

1. Arahan Instruktur(Instructor-Led)

Metode arahan instruktur (instructor-led) adalah bahawa si intruktur bias menyampaikan sejumlah besar informasi dalam waktu relative singkat. Efektrivitas dari program-program arahan instruktur meningkat ketika kelompoknya cukup kecil untuk bias melakukan diskusi, dan ketika si instruktur mampu mengendalikan imajinasi kelas tersebut dan memanfaatkan multimedia secara tepat. Disamping itu, karisma atau kepribadian yang dibawa si instruktur ke dalam kelas bias memacu keinginan mahasiswa untuk belajar.

2. Studi Kasus (Case Study)

(5)

3. Pemodalan Prilaku (Behavior Modeling)

Pemodelan prilaku (behavior modeling) adalah metode pelatihan yang memungkinkan seseorang untuk belajar dengan meniru atau mereplikasi perilaku orang-orang lainnya untuk menunjukkan kepada para manajer cara menangani situasi.

4. Permainan Peran (Role-Playing)

Permainan peran (role-playing) adalah metode pelatihan dimana para peserta diminta untuk merespon permasalahan-permasalahan khus yang mungkin muncul dengan pekerjaan mereka dengan meniru situasi-situasi dunia nyata.

5. Permainan Bisnis (Bussines Games)

Permainan bisnis (bussines game) adalah metode pelatihan yang memungkinkan para peserta untuk mengambil peran-peran seperti presiden, controller, atau vice president pemasaran dari dua organisasi bayangan atau lebih atau bersaing satu sama lain dengan manipulasi factor-faktor yang dipilih dalam suatu situasi bisnis tertentu.

6. In-Basket Training

(6)

7. On-The-Job Training

On-the-job training atau disingkat OJT (pelatihan langsung kerja) adalah metode pelatihan yang memungkinkan seseorang karyawan untuk mempelajari tugas-tugas pekerjaan dengan mengerjakannya secara nyata.

Kunci dari pelatihan ini adalah transfer pengetahuan dari karyawan yang sangat terampil dan berpengalaman kepada seorang karyawan baru, sembari memelihara produktivitas kedua karyawan tersebut.

8. Magang (internship)

Magang (internship) adalah metode rekrutmen yang biasanya dilibatkan para mahasiswa perguruan tinggi yang membagi waktu mereka antara mengikuti kuliah dan bekerja untuk organisasi.magang sebagai metode pelatihan memungkinkan para peserta untuk mengintegrasikan teori yang dipelajari di kelas dengan praktik-praktik bisnis.

9. Pelatihan Pemula (Apprenticeship Training)

(7)

3. Proses Pelatihan

LINGKUNGAN EKSTERNAL LINGKUNGAN INTERNAL

[image:7.595.150.472.160.519.2]

Sumber: Mondy (2008)

Gambar 3.1 Proses Pelatihan

4. Tujuan Pelatihan Karyawan

Pelatihan menurut Sofyandi (2008) adalah

1. Reduce Learning Time To Teach Acceptable Performance

Reduce learning time to teach acceptable performance adalah dengan adanya pelatihan maka jangka waktu yang digunakan karyawan

Tentukan kebutuhan yang spesifik

Tetapkan tujuan yang spesifik

Pilih metode dan system penyampaian

(8)

untuk memperolehketerampilan akan lebih cepat. Karyawan akan lebih cepat pula menyesuaikan diri dengan pekerjaan yang dihadapinya.

2. Improve Performance On Present Job

Improve performance on present job adalah pelatihan bertujuan untuk meningkatkan prestasi kerja karyawan dalam menghadapi pekerjaan-pekerjaan yang sedang dihadapi.

3. Attitude Formation

Attitude formationadalah pelatihan diharapkan dapat membentuk sikap dan tingkah laku para karyawan dalam melakukan pekerjaannya. Dititikberatkan pada peningkatan partisipasi dari para karyawan dan loyalitas terhadap perusahaan.

4. Aid In Solving Operation Problem

Aid in solving operation problemadalah pelatihan membantu memecahkan masalah-masalah operasional perusahaan sehari-hari seperti mengurangi kecelakaan kerja, mengurangi absen, mengurangi labor turnover, dan lain-lain.

5. Fill Manpower Needs

Fill manpower needsadalah pelatihan tidak hanya mempunyai tujuan jangka pendek tetapi juga jangka panjang yaitu mempersiapkan karyawan memperoleh keahlian dalam bidaang tertentu.

6. Benefits To Employee Themselves

(9)

pengetahuan yang tinggi sehingga karyawan tersebut akan semakin berharga bagi perusahaan.

5. Tujuan Dilakukan Pelatihan

Mangkunegara (2005) mengemukakan beberapa alasan terjadinya pelatihan, yaitu:

1) Menyesuaikan dengan peraturan-peraturan dan standar yang ada.

2) Perubahan-perubahan yang terjadi dalam lingkungan kerja dan tenaga kerja.

3) Pegawai yang baru direkrut sering kali belum lebih spesifik, pelatihan dimaksudkan untuk meningkatkan danmengembangkan kemampuan pribadi, profesional, dan sosial peserta.

B. Kinera

1. Pengertian Kinerja

(10)

Raymond, (2010) menyatakan bahwa Kinerja karyawan merupakan hal penting dalam meningkatkan produktivitas karyawan tersebut. Dalam meningkatkan kinerja karyawan perusahaan harus dapat mengetahui faktor faktor yang dapat mempengaruhi kinerja. Faktor-faktor tersebut diantaranya adalah pelatihan dan motivasi terhadap karyawan. Menurut Raymond untuk memecahkan masalah terkait dengan peningkatkan kinerja karyawan ada beberapa kemungkinan yang dapat dilakukan oleh perusahaan antara lain melalui pemberian motivasi dan pelatihan kerja.

Kelangsungan hidup suatu perusahaan tergantung salah satu diantaranya pada prestasi kerja karyawannya dalam melaksanakan pekerjaan, karena karyawan merupakan unsur terpenting yang harus mendapat perhatian. Pencapaian tujuan perusahaan menjadi kurang efektif apabila banyak karyawannyayang tidak berprestasi dan hal ini akan menimbulkan pemborosan bagi perusahaan.Oleh karena itu prestasi kerja karyawan harus benar-benar diperhatikan.

(11)

2. Indikator Kinerja Karyawan

Menurut Robbins, (2006) Indikator untuk mengukur kinerja karyawan secara individu ada enam indicator, yaitu:

1. Kualitas

Kualitas kerja diukur dari persepsi karyawan terhadap kualitas pekerjaan yang dihasikan serta kesempurnaan tugas terhadap keterampilan dan kemampuan karyawan.

2. Kuantitas

Merupakan jumlah yang dihasilkan dinyatakan dalam istilah seperti jumlah unit, jumlah siklus aktivitas yang diselesaikan.

3. Ketepatan Waktu

Merupakan tingkat aktivitas diselesaikan pada awal waktu yang dinyatakan, dilihat dari sudut koordinasi dengan hasil output serta memaksimalkan waktu yang tersedia untuk aktivitas lain.

4. Efektivitas

Merupakan tingkat penggunaan sumber daya organisasi (tenaga, uang, teknologi, bahan baku) dimaksimalkan dengan maksud menaikkan hasil dari setiap unit dalam penggunaan sumber daya.

5. Kemandirian

(12)

3. Faktor yamg Mempengaruhi pencapaian Kinerja

Faktor-faktor penentu pencapaian prestasi kerja atau kinerja individu dalam organisasi menurut Mangkunegara, (2005):

1. Faktor Individu

Secara psikologi, individu yang normal adalah individu yang memiliki integritas yang tinggi nantara fungsi psikis (rohani) dan fisiknya (jasmaniah).Dengan adanya integritas yang tinggi antara fungsi psikis dan fisik, maka individu tersebut memiliki konsentrasi yang baik ini merupakan modal utama individu manusia untuk mampu mengelola dan mendayagunakan potensi dirinya secara optimal dalam melaksanakan kegiatan atau aktivitas kerja sehari-hari dalam mencapai tujuan organisasi.

2. Faktor Lingkungan Organisasi

(13)

4. Unsur-unsur Kinerja

Wibowo (2007) mengemukakan bahwa ada empat unsur-unsur yang terdapat dalam kinerja yaitu:

1 Hasil-hasil fungsi pekerjaan

2 Faktor-faktor yang berpengaruh terhadap prestasi karyawan 3 Pencapaian tujuan organisasi dan

4 Priode waktu btertentu

5. Karakteristik Kinerja Karyawan

Menurut Mangkunega (2002) Karakteristik orang yang mempunyai kinerja tinggi antara lain:

1. Memiliki tanggung jawab pribadi yang tinggi.

2. Berani mengambil dan menanggung resiko yang dihadapi. 3. Memiliki tujuan yang realistis.

4. Memiliki rencana kerja yang menyeluruh dan berjuang untuk merealisasi tujuannya.

5. Memanfaatkan umpan balik (feed back).

(14)

C. Peran Pelatihan Karyawan Terhadap Kinerja Karyawan Pada PT Bank Sumut Syariah Cabang Jamin Ginting Medan

Adapun peran pelatihan yang telah dilaksanakan oleh karyawan PT Bank Sumut Syariah cabang Jamin Ginting Medan yaitu:

1. Kapita Selekta For Frontline pelatihan ini dilaksanakan untuk meningkatkan pengetahuan dan standar pelayanan, mengetahui produk baru, dan memotifasi pegawai.

2. Seminar Motivasi Menggugah Semangat Berkarir Bank Sumut pelatihan ini dilaksanakan untuk memotivasi wanita-wanita Bank Sumut.

3. Service Exellence Training, Pelatihan Customer Service, Pelatihan Teller Servicepelatihan ini dilaksanakan untuk berbagi wawasan, penyelesaian kendala-kendala operasional kantor.

4. Loan Monitoring dan supervision pelatihan ini dilaksanakan untuk menambah wawasan dalam menggunakan teknik aplikasi praktis dan otentik mengenai monitoring dan supervisi kredit, sehingga fungsi kredit sesuai dengan tujuan bisnis.

5. In House Training Penaksir Emas Syariah pelatihan ini dilaksanakan agar karyawan dapat menghitung kadar emas berdasarkan berat jenis.

(15)

7. Manajemen Asset dan Liabilitas (ALMA) Bank Syariah tujuan program pelatihan ini adalah meningkatkan kompetensi pegawai/karyawan Bank Syariah untuk Bank Syariah untuk menjalankan fungsi ALMA Bank Syariah dalam rangka memaksimalkan pendapatan dalam batas-batas risiko tertentu. 8. Certified Assessor Training pelatihan ini dilakukan untuk

membangun ketrampilan fundamental mulai dari prinsip dasar penilaian kopetensi, keterampilan observasi, dan assessor meeting dan penulisan laporan.

9. Training For Trainer pelatihan ini diadakan agar karyawan mampu menguasai dan menjelaskan konsep system perbankan syariah dari system dasar sampai operasinya. Menguasai dan mampu membandingkan Bank Syariah dan Bank Konvensional. 10. Building Performance Managemen System diladakannya pelatihan

ini agar karyawan memiliki pengetahuan dan keterampilan dalam performance management, yang antara lain: bagaimana membuat membuat performance plan, bagaimana melakukan monitoring dan evaluasi rutin karyawan, dan bagaimana melakukan performance review (tahunan).

(16)

12. Pelatihan Dasar Perbankan Syariah pelatihan ini bertujuan agar karyawan mampu memahami prinsip dasar perbankan syariah dan memperoleh gambaran mengenai operasional Bank syariah serta mampu berperan sebagai sumber daya insani(SDI) perbankan Syariah yang berkualita, berkompeten dan professional.

13. Aplikasi Risk Management System pelatihan ini dilakukan bertujuan agar karyawan memahami faktor penyebab resiko keuangan. Mengidentifikasi dan mengevaluasi resiko keuangan apa saja yang dihadapi perusahaan dan membangun rencana untuk meringankan resiko keuangan.

14. Staff Development Program (SDP) pelatihan diadakan agar karyawan mampu memahami manajemen operasional perbankan serta memahami dan menganalisis persoalan-persoalan operasional secara mikro yang terjadi pada unit kerja dan kantor kas.

15. Teller and Customer Sewrvices Training pelatihan ini diadakan untuk meningkatkan kompetensi melayani customer service dan teller agar lebih prima dan berdampak pada performance perusahaan.

(17)

17. Converting Customer Service Into Sales pelatihan ini diadakan agar karyawan mempelajari lebih luas dalam bertanya guna menemukan kebutuhan pelanggan dan menawarkan solusi.

D. Keterampilan Sebelum dan Sesudah Pelatihan Pada Karyawan PT Bank Sumut Syariah Cabang jamin Ginting Medan

a) Sebelum Pelatihan

1. Karyawan tidak menguasai keahlian dan kemampuan yang dibutuhkan dalam mencapai output dan mutu yang dibutuhkan karyawan.

2. Tidak tercapainya standar pencapaian kinerja, karyawan tidak mampu melaksanakan tugasnya.

3. Pengetahuan karyawan belum sesuai dengan teknologi yang terus berkembang.

4. Karyawan belum mahir menggunakan sistem yang baru dibangun.

5. Adanya penurunan dalam kinerja karyawan.

(18)

b) Sesudah Pelatihan

1. Prestasi karyawan mengalami peningkatan.

2. Bertanggungjawab terhadap tugas dan hasil kinerja melebihi yang sudah ditentukan.

3. Karyawan dapat mengatasi segala permasalahan pekerjaan, sehingga tugas pekerjaan dapat diselesaikan dengan lebih baik. 4. Kinerja yang dicapai nantinya diharapkan akan lebih

memuaskan perusahaan sesuai standar yang kerja yang dipersyaratkan.

5. Karyawan semakin terampil.

6. Mengalami perubahan dalam prestasi kerja pegawai sehingga dapat sesuai dengan tujuan perusahaan.

(19)

BAB IV

KESIMPULAN DAN SARAN

A. KESIMPULAN

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, maka penulis dapat menarik kesimpulan yaitu:

1. Pelatihan merupakan peningkatan kemampuan untuk malakukan pekerjaan yang spesifik.

2. Pelatihan juga meningkatkan pengetahuan untuk melakukan pekerjaan pada masa yang akan datang, yang dilakukan melalui pendekatan yang terintegrasi dengan kegiatan lain untuk mengubah perilaku kerja.

(20)

B. SARAN

Darikesimpulan ini, maka penulis memberikan saran kepada karyawan. Adapun saran yang akan diberikan penulis adalah:

1. Setiap perusahaan diharapkan dapat menerapkan pelatihan dengan baik untuk mencapai tujuan perusaah tersebut.

2. Dengan adanya metode pelatihan setiap karyawan diharapkan dapat mengaplikasikan pengetahuan atas keterampilan yang diperoleh selama mengikuti pelatihan.

(21)

BAB II

PROFIL INSTANSI

A. Ruang Lingkup Perusahaan 1. Sejarah PT Bank Sumut

Sejarah berdirinya perusahaan bank pembangunan daerah sumatera utara didirikan pada tanggal 4 Nopember 1961 dengan Akte Notaris Rusli Nomor 22 dalam bentuk Perseroan Terbatas dengan nama BPDSU. Pada tahun 1962 berdasarkan Undang-Undang Nomor 13 tahun1962 tentang ketentuan pokok Bank Pembangunan Daerah Tingkat l Sumatera Utara Nomor 5 Tahun 1965. Modal dasar pada saat itu sebesar Rp. 100 juta dan sahamnya dimiliki oleh pemerintah Daerah Tingkat II se Sumatera Utara.Pada tanggal 16 April 1999,

Berdasarkan peraturan daearah tingkat I sumatera utara no.2 Tahun 1999, bentuk badan dirubah kembali menjadi perseroan terbatas dengan nama Bank Sumut. Perubahan tersebut dituangkan dalam Akte Pendirian Alina Hanum Nasution SH, dan telah mendapat pengesahan dari mentri Kehakiman Republik Indonesia dibawah Nomor C-8224 HT.01.01 TH 99, serta diumumkan dalam berita Negara Republik Indonesia Nomor 54 tanggal 6 juli 1999. Modal dasar pada saat itu ditetapkan sebesar Rp.400 miliar.Dan karena pertimbangan kebutuhan proyeksi pertumbuhan bank, maka pada tanggal 15 Desember 1999 melalui Akta No31.modal dasar ditingkatkan menjadi miliar.

(22)

cabang pembantu, 4 kantor kas, 9 unit ATM dan 12 kantor kas yang Universitas Sumatera Utara mengalami peningkatan status menjadi kantor cabang.

sedangkan kas mobil dan payment point tidak berubah sehingga per 31 Desember 2006, Bank telah memiliki 20 kantor cabang konvensional, 21 kantor cabang pembantu, 30 kantor kas, 15 kas mobil, I payment point, dan 29 unit ATM.

Dalam tahun 2004, Bank membuka Unit Usaha Syariah yang telah mendapatkan izin dari Bank Indonesia Cabang Medan dengan suratnya No. 6 / 142 / DPIP / Prz / Mdn tanggal 18 Oktober 2004. Dalam tahun 2006, Bank juga menambah I cabang pembantu syariah sehingga per 31 Desember 2006, Bank telah memiliki 3 cabang syariah dan I kantor cabang pembantu.

Jumlah karyawan Bank pada tanggal 31 Desember 2006 adalah 2995 masing – masing berjumlah 1.218 dan 1.044 orang. Adapun visi daripada Bank Sumut yakni menjadi bank andalan untuk membantu dan mendorong pertumbuhan perekonomian dan pembangunan daerah di segala bidang serta sebagai salah satu sumber pendapatan daerah dalam rangka peningkatan taraf hidup rakyat dan misi daripada Bank Sumut yakni mengelola dana pemerintah dan masyarakat secara professional yang didasarkan pada prinsip-prinsip compliance.

(23)

umum seperti dimaksudkan pada undang-undang nomor 7 tahun Universitas Sumatera Utara 1992,tentang perbankan sebagaimana telah diubah dengan undang-undang nomor 10 tahun 1998.

Penerapan standar pelayanan Bank Sumut merupakan hasil karya terbaik dari seluruh sumber daya manusia yang bertujuan untuk memberikan pelayanan yang standar sehingga para nasabah dan mitra kerja merasakan layanan yang sama dimanapun mereka berinteraksi dengan bank sumut.

Sejalan dengan penerapan standar pelayanan tersebut kualitas sumber daya manusia terus ditingkatkan dengan melaksanakan pendidikan dan latihan dengan biaya sebesar Rp.9.565 juta atau 6,67% dari biaya tenaga kerja.

Pada tahun 2006 juga dilakukan penerapan system penilaian manajemen kinerja kepada seluruh pejabat structural yang bertujuan untuk lebih meningkatkan kinerja dari pejabat karena penilaian manajemen kinerja menjadi dasar untuk memperoleh kenaikan gaji pada tahun 2007.

Untuk meningkatkan pemasaran produk dan jasa perbankan serta mendukung kegiatan operasional bank kembali direktrut 55 orang pegawai baru melalui hasil test yang dilakukan oleh pihak konsultan penerimaan pegawai yang independent,dengan demikian dari tahun 2003 s/d 2006 telah direktrut 622 orang pegawai baru.

(24)

dan kenaikan gaji tidakdiberikan secara berkala namun ditentukan oleh hasil kinerjanya yang tergambar dari nilai manajemen kinerjanya.

Dalam peningkatan kualitas sumber daya manusia pada tahun 2007 dianggarkan biaya pendidikan dan latihan sebesar Rp.11.200 juta atau 5% dari Universitas Sumatera Utara biaya tenaga kerja PT Bank Sumut dan 6(enam)orang pegawai akan dikirim mengikuti pendidikan S-2 diluar negeri.Untuk jurusan human resource(SDM) sebanyak 2 orang,teknologi informatika (IT) sebanyak 2 orang dan treasury and finance sebanyak 2 orang.

Jenis Usaha / Kegiatan Secara sederhana Bank diartikan sebagai lembaga keuangan yang kegiatan usahanya adalah menghimpun dana dari masyarakat dan menyalurkan dana tersebut ke masyarakat serta memberikan jasa-jasa bank lainnya.

2. Ruang Lingkup Usaha Perusahaan

Dalam kegiatan operasionalnya Unit Usaha Syariah PT Bank Sumut membagi produknya tiga bagian yaitu :

1. Produk Penghimpun Dana (Funding) 2. Produk Penyalur Dana ( Lending ) 3. Memberikan jasa – jasa bank lainnya 3. Visi, Misi dan Budaya

a. Visi Perusahaan

(25)

pembangunan daerah di segala bidang serta sebagai salah satu sumber pendapatan daerah dalam rangka peningkatan taraf hidup rakyat.

b. Misi Perusahaan

Adapun Misi dari PT Bank Sumut adalah mengelola dana pemerintah dan masyarakat secara professional yang didasarkan pada prinsip-prinsip compliance.

c. Budaya Perusahaan

Adapaun PT Bank Sumut sebagai bank yang beroperasi atas dasar prinsip menetapkan budaya yang spesifik yaitu memberikan pelayanan terbaik.

d. Logo dan Makna dari Logo PT Bank Sumut Syariah 1. Logo Bank Sumut Syariah

Sumber : Bank Sumut Syariah (2015)

Gambar 2.1 Logo Bank Sumut Syariah

2. Makna Logo Bank Sumut Syariah

(26)

yang didasari dengan profesinalisme dan siap memberikan pelayanan yang terbaik.

Bentuk logo PT Bank Sumut menggambarkan dua elemen yaitu dalam bentuk huruf “U” yang saling bersinergy membentuk huruf “S” yang merupakan kata awal dari Sumut. Sebuah gambaran bentuk kerjasama yang erat antara PT Bank Sumut dengan masyarakat Sumatera Utara, sebagaimana yang tertera pada visi Bank Sumut.

Warna orange yang ada pada logo Bank Sumut sebagi simbol suatu hasrat untuk terus maju yang dilakukan energik yang dipadu dengan warna biru yang sportif dan professional, sebagaimana yang terungkap dalam misi Bank Sumut.

Warna putih dalam logo Bank Sumut mengungkapkan ketulusan hati dalam melayani nasabah, sebagaimana yang ada dalam motto atau statement budaya Bank Sumut.

Jenis huruf platini bold yang sederhana dan mudah dibaca. Penulisan Bank dengan huruf kecil dan Sumut dengan huruf capital guna lebih mengedepankan Sumatera Utara, sebagai gambaran keinginan dan dukungan untuk membangun dan membesarkan Sumatera Utara. Adapun penjelasan tentang angka 8 adalah sebagai berikut:

(27)

tidak terputus dalam penulisannya dan melaksanakan proses pelayanan pada nasabah yang tanpa henti.

B. Struktur Organisasi PT Bank Sumut Syariah Cabang Pembantu Jamin Ginting

Struktur organisasi merupakan hal yang sangat penting diperhatikan oleh pimpinan perusahaan.Struktur organisasi juga dapat memberikan gambaran secara skematis tentang hubungan kerjasama antara orang-orang yang terdapat dalam organisasi dalam jelas.

Adapun struktur organisasi pada PT Bank Sumut Syariah Cabang Pembantu adalah sebagai berikut:

[image:27.595.63.566.410.634.2]

Sumber: Bank sumut Syariah (2015)

Gambar 2.2 Struktur Organisasi Bank Sumut Syariah Cabang Pembantu Jamin Ginting

PEMIMPIN CABANG PEMBANTU

WAKIL PEMIMPIN CABANG PEMBANTU

ADMIN PEMBIAYAAN

PEMASARAN CUSTOMER

SERVICE

FUNDING OFFICER

TELLER ADMIN

(28)

C. Job Description (Uraian Pekerjaan)

1. Tugas Pemimpin Cabang Pembantu

a. Memimpin, mengkoordinasi mengarahkan, membimbing, mengawasi, dan mengevaluasi.

b. Mengajukan rencana anggaran, investasi, inventaris dan jaringan kantor untuk dituangkan ke dalam rencana kerja Anggaran Tahunan Bank.

c. Menyusun kerja kantor Cabang Syariah sehubungan dengan upaya pencapaian target rencana kerja dan melakukan pemantauan serta mengevaluasi pelaksanaanya.

d. Meginjak lanjut hasil temuan dan atau rekomendasi dari Kontrol Intern/ Satuan Pemeriksaaan Internal (SPI) Pemeriksaan Eksternal serta melaporkan tindak lanjut temuan kepada Dieksi cq. Divisi Pengawasan.

e. Memberikan sikap proses pengambilan keputusan dan memastikan resiko-resiko yang diambil atas setiap dalam keputusan dalam batas toleransi yang tidak merugikan Bank baik saat maupun masa yang akan datang.

f. Meminilisirkan setiap potensi resiko yang mungkin terjadi pada kegiatan operasional, pembiayaan, likuiditas, pasar, dan resiko lainnya.

(29)

h. Memantau dan memastikan serta melaporkan setiap transaksi yang dikategorikan transaksi keuangan tunai (Cash transaction) dan transaksi keuangan mencurigakan (Supercious Transcation).

i. Melakukan evaluasi atas kinerja unit kantor/kerja dibawahnya. j. Mengelola dana pemerintah Daerah (untuk unit kantor yang ada

rekening kas daerah) dan menjaga agar tidak beralih ke bank lain. k. Memelihara dan menjaga Giro Wajib Minimum (GWM) kantor

cabang syariah.

l. Menegelola dan mengamankan kunci penyimpanan uang dan surat berharga/ surat agunan pembiayaan.

m. Menghadiri dan memberikan pendapat dalam rapat kelompok pemutus pembiayaan.

n. Mereview analisa pembiayaan Bank garansi diatas wewenang unit kantor dibawahnya.

o. Menyelenggarakan acara secara serah terima jabatan dan pengambilan sumpah jabatan kepada pegawai yang dipromosikan sebagai pejabat structural di bawahnya sesuai periodic dalam yang berlaku.

(30)

q. Memberikan atau pertimbangan kepala Direksi tentang langkah-langkah yang perlu diambil dibidang tugasnya.

r. Melakukan koordinasi kerja dengan unit kerja di kantor pusat maupun unit kerja dibawahnya.

s. Mewaikili bank dalam mengadakan hubungan/ kerjasama dengan pihak lain berkaiatan pelaksanaan fungsi kantor cabang syariah. t. Membantu laporan terkait operasioanl Bank sesuai ketentuan yang

berlaku.

u. Melaksanakan tugas lainnya sesuai fungsi dan aktivitas kantor cabang syariah.

2. Tugas Wakil Pemimpin Cabang Pembantu

a. Mengajukan rencana anggaran, investasi, invetaris untuk unit kerja dibawah koordinasi yang akan dituangkan kedalam Rencana Kerja Anggaran Tahunan Bank.

b. Menyusun program kerja dibawah koordinasinya sehubungan dengan upaya pencapaian target rencana kerja dan melakukan pemantauan serta mengevaluasi pelaksanaan.

c. Menindak lanjuti hasil temuan dan atau rekomendasi control Intern/Satuan Pemeriksaan Internal (SPI) Pemeriksaan Eksternal serta melaporkan tindak lanjut temuan kepada pimpinan cabang syariah.

(31)

e. Menghadiri dan memeberikan pendapat dalam rapat kelompok pemutus pembiayaan.

f. Memeriksa kebenaran lampiran neraca.

g. Mengadakan rapat yang bersifat koordinasi, bimbingan, pengarahan, transfer of knowledge dan atau sosialisasi ketentuan maupun produk baru secara periodik dalam rangka peningkatan kinerja, pengetahuan dan pelayaan dengan unit kerja dibawah koordinasinya.

h. Memberikan saran atau pertimbangan kepada pimpinan Cabang. i. Melakukan koordinaasi kerja dengan unit kerja dikantor pusat

maupun unit kerja dibawah koordinasinya.

j. Membuat laporan terkait Operasional Bank sesuai ketentuan yang berlaku.

k. Melaksanakan tugas lainnya sesuai fungsi dan aktivitas unit kerja dibawah koordinasinya.

3. Tugas Pemasaran

a. Mengelola pelaksanaan system dan prosedur bidang pemasaran. b. Melakukan serta mengembangkan pemasaran produk dan jasa bank. c. Memproses permohonan serta megelola kredit komersial.

(32)

h. Melakukan analisis manajemen resiko kredit.

i. Mengelola pelaksanan prinsip kehati-hatian dan kepatuhan terhadap sistem dan prosedur, peraturan Bank Indonesia, peraturan Perundang-undangan serta intern bank lainnya yang berlaku.

j. Mempertanggungjawabkan pelaksanaan tugas pokok, fungsi serta kegiatannya.

4. Tugas Teller

a. Menerima nasabah untuk melakukan setoran dan penarikan tunai nasabah antar kantor maupun unit operasional.

b. Melakukan transaksi penarikan dan pemindahbukuan (over booking)

c. Crosseling (menawarkan produk)

d. Pembuatan laporan koreksi dengan pengaduan nasabah terkait pembayaran melalui teller.

5. Tugas Customer Service a. Membuka rekening.

b. Crosselling product (menawarkan produk lain yang dibutuhkan nasabah).

c. Handeling (penanganan keluhan nasabah) d. Penerbitan-penerbitan surat keterangan bank. e. Penerbitan surat keterangan bank.

(33)

g. Penerbitan ATM dan penutupan ATM.

h. Melakukan perubahan pengkinian data nasabah.

i. Maintace nasabah (menjaga nasabah) seperti mengucapkan selamat ulang tahun kepada nasabah).

D. Kinerja Usaha Terkini

Kinerja suatu perusahaan merupakan tolak ukur suatu perusahaan dalam meningkatkan efisiensi dan efektivitas serta produktivitas kerja. Pengukuran kinerja berguna untuk mengetahui sejauhmana efektivitas sistem atau tata cara kerja yang suadah ada. Untuk lebih meningkatkan kinerja perusahaan, maka Bank Sumut Syariah Cabang Medan menerapkan beberapa kebijaksanaan sebagai berikut :

1. Kebijaksanaan produk

Mencakup design produk yang ditawarkan kepada nasabah sngat menarik dan memiliki keunggulan serta kelebihan jika dibandingkan dengan produk pesaing.Produk yang ditawarkan antara lain tabungan Marwaah, Marhamah, dan lain-lain.

2. Kebijaksanaan Harga

(34)

3. Kebijaksanaan Promosi

Tujuan dari kebijaksanaan promosi adalah untuk mendorong agar konsumen lebih banyak membeli produk yang dipromosikan.Peranan promosi sangat penting, apabila promosi telah berhasil menarik minat dan perhatian konsumen maka dapat meningkatkan pemasaran dan konsumen akan memberikan dananya untuk disimpan di bank tersebut.Dan sebaliknya jika promosi gagal maka tingkat pemasaran produk tersebut akan semakin menurun dan berdampak pada pengumpulan dana yang juga menurun.

Selain menetapkan kebijaksanaan diatas, Bank Sumut Syariah juga melakukan berbagai kinerja yaitu :

1. Menjadi sponsor utama PRSU (Pekan Raya Sumatera Utara) dan juga sponsor utama syariah Fair Medan, serta ikut andil dalam pemecahan rekor MURI yang berhasil mengumpulkan tanda tangan sebanyak 1430 debitur dalam satu hari dalam rangka tahun baru hijriyah.

(35)

E. Jaringan Usaha Kegiatan Perusahaan

Kegiatan usaha yang dapat dilakukan oleh Bank Syariah diatur dalam pasal 36 peraturan Bank Indonesia No. 6/24/PBI/2004. Kegiatan usaha yang dilakukan pada Bank Sumut Syariah Cabang Medan yaitu :

A. Menghimpun Dana a. Tabungan Wadiah

1. Tabungan Marwah (Martabe Wadiah) tabungan marwah merupakan tabungan yang dikelola berdasarkan prinsip wadiah Yad-dhamanah yang merupakan titipan murni dengan seizing pemilik dana (Syahibu Mal), bank dapat mengelolanya didalam operasional bank untuk mendukung sektor ril, dengan menjamin bahwa dana tersebut dapat ditarik setiap saat oleh pemilik dana. Lembaga penjaminan simpanan (LPS) menjamin pengembalian dana titipan nasabah samapai dengan Rp.100.000.000.

2. Tabungan Makbul adalah produk tabungan khusus PT Bank Sumut sebagai sarana penitipan BPIH (Biaya Penyelenggara Ibadah Haji) penabung perorangan secara bertahap ataupun sekaligus dan tidak dapat melakukan transasksi penarikan.

b. Produk Mudharabah

(36)

pihak yang bebas tanpa pembatasan dari pemilik dana menyalurkan dana nasabah tersebut dalam bentuk pembiayaan kepada usaha yang menguntungkan dan tidak bertentangan dengan prinsip syariah. Atas keuntungan yang di dapat dari penyalur dana, bank memberikan bagi hasil sesuai dengan misbah yang disepakati.

2. Deposito Ibadah Prinsipnya sama dengan tabungan marhamah, akan tetapi dana yang disimpan oleh nasabah hanya dapat ditarik berdasarkan jangka waktu yang telah ditentukan dengan bagi hasil keuntungan yang telah disepakati bersama. Investasi akan disalurkan untuk usaha yang produktif dan halal.

3. Simpanan Giro Wadiah merupakan produk penyimpanan dana yang menggunakan prinsip wadiah Yad ad dhamanah (titipan murni). Pada produk ini nasabah menitipkan dana dan bank akan mempergunakan dana tersebut sesuai dengan prinsip syariah dan menjamin akan mengembalikan titipan tersebut secara utuh bila sewaktu-waktu nasabah membutuhkannya.

B. Penyaluran Dana

(37)

telah disepakati. Produk pembiayaan ini dapat digunakan untuk memenuhi kebutuhan usaha seperti modal kerja dan investasi. Namun juga dapat digunakan untuk memenuhi kebutuhan konsumsi (Murabahah untuk Konsumtif).

2. Pembiayaan Mudharabah adalah akad kerjasama antar bank sebagai pemilik dana(Syahibul Mal) dengan nasah sebagai pengelola dana (Mudharib). Jangka waktu pembiayaan, pengembalian dana, dan pembagian keuntungan ditentukan dalam akad. Pembiayaan mudharabah dapat di manfaatkan untuk nasabah yang dapat membutuhkan dana segar secara cepat untuk membiayai proyek atau pekerjaan atau usaha. Bank tidak ikut serta dalam pengelolaan usaha nasabah, tetapi memiliki hak dalam pengawasan dan pembinaan usaha nasabah.

3. Pembiayaan Musyarakah merupakan penanaman dana dari pemilik dana atau modal untuk mencampurkan dana atau modal terhadap suatu usaha tertentu dengan pembagian keuntungan berdasarkan misbah yang telah disepakati antara nasabah dan bank. Kerugian ditanggung oleh pemilik dana atau modal berdasarkan bagian dana atau modal masing-masing. Jangka waktu pembiayaan, pengembalian dana dan pembagian keuntungan ditentukan dalam akad.

(38)

kepada nasabah dengan jaminan berupa emas yang berprinsip gadai syariah. Atas emas yang digadaikan, bank mengenakan biaya sewa.

C. Jasa Pelayanan

1 Kirim Uang (Transfer) kiriman uang atau transfer yaitu suatu jasa bank dalam pengiriman dana dari suatu cabang ke cabang lain atas permintaan puhak ketiga (Ijab dan Kabul) untuk dibayarkan kepada penerima ditempat lain. Kiriman uang menggunakan prinsip wakalah. 2 Kliring ialah tata cara penghitungan hutang piutang dalam bentuk

surat-surat dagang dan surat-surat berharga antara bank-bank peserta kliring dengan maksud agar perhitungan hutang piutang itu terselenggara dengan mudah, cepat dan aman, landasan syariahnya menggunakan prinsip wakalah.

3 Inkaso (Jasa Tagih) adalah pengiriman surat-surat atau dokumen berharga untuk ditagihkan pembayarannya kepada pihak yang menerbitkan atau yang ditentukan (tertarik) dalam surat atau dokumen berharga tersebut, dengan landasan syariahnya menggunakan prinsip wakalah.

(39)

usaha syariah, bank memberikan garansi bank untuk kontraktor yaitu jaminan penawaran (Tender Bond), penerimaan uang muka (Advance Payment Bond), melaksanakan pekerjaan (Performance Bond), pemeliharaan (Maintenace atau Retention Bond).

F. Rencana Kegiatan Perusahaan

Adapun rencana kegiatan yang dilakukan oleh Bank Sumut Cabang Medan dalam satu tahun kegiatan adalah :

1. Memanfaatkan kegiatan-kegiatan yang diadakan instansi pemerintah maupun swasta dengan melaksanakan sosialisasi dan presentasi produk penghimpunan dana.

2. Secara aktif ikut serta dalam acara yang dihadiri oleh masyarakat luas dengan membuka stand di lokasi pameran.

3. Menjalin kerjasama dengan lembaga atau instansi pemerintah dan swasta dalam hal mengimpun dana dengan pola yang menguntungkan.

4. Berupaya meningkatkan pembagian bagi hasil kepada pemilik dana setiap bulannya dengan cara memaksimalkan perolehan pendapatan dari ekspansi pembiayaan yang diberikan.

5. Membentuk tim penghimpun dana dan melakukan mapping wilayah untuk mencari potensi yang ada.

(40)

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Sumber daya manusia merupakan asset penting dalam suatu perusahaan, karena mereka berperan langsung atas operasional perusahaan, baik itu dalam manajemen, produksi, pemasaran dan dalam pengambilan keputusan, baik buruknya kualitas sumber daya manusia dalam suatu perusahaan itu sangat berpengaruh terhadap produktivitas kerja karyawan.

Adapun pencapaian keberhasilan perusahaan dapat dilakukan dengan meningkatkan kinerja karyawan. Kinerja merupakan hasil atau tingkat keberhasilan seseoarang secara keseluruhan selama periode tertentu didalam melaksanakan tugas dibandingkan dengan berbagai kemungkinan, seperti standar hasil kerja, target atau sasaran atau kriteria yang telah ditentukan terlebih dahulu dan telah di sepakati bersama.

(41)

kebijaksanaan terhadap pegawai seperti untuk tujuan promosi, kenaikan gaji, pendidikan dan pelatihan.

Maka dari itu perusahaan harus memiliki inisiatif untuk melakukan program pelatihan secara berkala karena adanya pelatihan maka dapat meningkatkan perkembangan pengatahuan serta rasa percaya diri yang tinggi sehinga menimbulkan rasa puas dalam berkerja serta meningkatnya loyalitas karyawan terhadap perusahaan.

Karyawan diibaratkan sebagai baterai didalam perusahaan ataupun suatu lembaga. Tanpa ada kualitas karyawan, perusahaan tidak akan mungkin mengalami suatu kemajuan yang signifikan. Sumber daya manusia memiliki batas-batas kemampuan atau sering terjadinya penurunan kwalitas dari sumber daya itu sendiri.Hal ini disebabkan banyaknya tantangan berat yang dihadapi disaat karyawan tidak begitusiap atau kurangnya pembekalan pelatihan dalam mengatasi masalah.Oleh karena itu, pengelolaan sumber daya manusia oleh manajemen harus mendapatkan prioritas utama.

Perusahaan besar sekalipun tidak mampu bersaing hanya dengan mengandalkan kebesaran dan skala bisnis yang dimiliki, tetapi harus responsif terhadap perubahan.Hal penting dalam perusahaan adalah mensosialisasikan para karyawan ke dalam budaya perusahaan agar mereka dapat menjadi karyawan yang produktif dan efektif, setelah memasuki dan menjadi anggota sosial pada perusahaan. Suatu cara untuk melakukan hal itu adalah melalui pelatihan.

(42)

perusahaan dapat melihat kualitas dari karyawan itu sendiri setelah di adakan pelatihan apakah karyawan berkembang atau diam di situ saja.

Pelatihan akan memberikan kesempatan bagi karyawan mengembangkan keahlian dan kemampuan dalam bekerja agar apayang diketahui dan dikuasai dapat membantuk karyawan untuk mengerti apa yang seharusnya dikerjakan dan mengapa harus dikerjakan, memberikan kesempatan untuk menambah pengetahuan dan keahlian. Setiap orang memiliki kemampuan masing-masing, akan tetapi kemampuan yang dimiliki belum tentu sesuai dengan spesifikasi yang dicari dan dibutuhkan oleh perusahaan, maka dari itu penting bagi perusahaan untuk melaksanakan pelatihan agar karyawan tahu apa yang seharusnya dilakukan dan bagaimana melakukannya.

(43)

Hubungan pelatihan terhadap kinerja memiliki korelasi yang positif antara tingkat motivasi dan komitmen karyawan dengan faktor tertentu dalam organisasi.Tenaga kerja membutuhkan pelatihan yang tepat.Teori ini sangat tepat untuk menghindari kemungkinan terburuk dalam menyelesaikan tugas jabatan lebih efektif dan efisien sesuai dengan aturan yang di tetapkan.

Seperti perusahaan perbankan pada umumnya, Bank Sumut Syariah juga menawarkan produk-produk penghimpunan yang antara lain tabungan wadiah, tabungan makbul, tabungan marhamah, deposito ibadah, simpanan giro wadiah. Selain itu Bank Sumut Syariah juga menawarkan produk penyaluran dana dalam bentuk seperti pembiayaan murabahah, pembiayaan mudarabah, pembiayaan musyarakah, pinjamaan atau Qardh.

Guna menghadapi persaingan dalam bidang perbankan Bank Sumut Syariah cabang Jamin Ginting Medan membutuhkan karyawan dalam memberikan pelayanan terbaik kepada nasabah, kinerja karyawan adalah hal penting yang mendukung dengan program pelatiha karyawan yang efektif. Berdasarkan keterangan-keterangan di atas, penulis tertarik untuk melakukan observasi Tugas Akhir dengan judul “Peran Pelatihan Karyawan Terhadap Kinerja Karyawan Pada PT Bank Sumut Syariah Cabang Pembantu Medan”

B. Perumusan Masalah

(44)

C. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan dari penelitian ini adalah: untuk mengetahui dan menganalisis peran pelatihan terhadap kinerja karyawan di Kantor PT Bank Sumut Syariah Jamin Ginting Cabang Medan.

D. Manfaat Penelitian

Manfaat dari penelitian ini adalah sebagai berikut: 1) Bagi Perusahaan

Penelitian ini diharapkan menjadi salah satu sumbangan penelitian dan masukan bagi instansi terkait dalam meningkatkan kinerja karyawan. 2) Bagi Peneliti

Sebagai salah satu syarat menempuh predikat Ahli Madia Program Studi DIIIKesekretariatan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara dan sekaligus menambah wawasan berpikir dan meningkatkan pemahaman yang berkaitan dengan penelitian ini.

3) Bagi Pihak lain

(45)

E. Sistematika Penelitian

[image:45.595.139.517.362.509.2]

Sistematika penelitian terdiri dari berbagai kegiatan.Kegiatan dimulia dari persiapan melaksanakan penelitian, pelaksanaan bimbingan untuk pengolahan data, pelapor bimbingan untuk penulisan tugas akhir, serta penyempurnaan tugas akhir. Dapat dilihat pada Tabel 1:1

Tabel 1.1 Sistematika Penelitian

)

Sumber: Penulis (2015) No Kegiatan

April Mei Juni

3 4 1 2 3 4 1 2 3 1 Persiapan

(46)

F. Sistematika Pembahasan

BAB I : PENDAHULUAN

Pada bab ini diuraikan latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, sistematika penelitian.

BAB II : PROFIL INSTANSI

Pada bab ini diuraikan sejarah singkat perusahaan, jenis usaha struktur organisasi, dan uraian teoritis.

BAB III :PEMBAHASAN

Pada bab ini diuraikan tempat dan waktu penelitian, dan segala hal yang berhubungan dengan yang diteliti.

BAB IV : KESIMPULAN DAN SARAN

(47)

PERAN PELATIHAN KARYAWAN TERHADAP KINERJA KARYAWAN PADA PT BANK SUMUT SYARIAH CABANG JAMIN GINTING MEDAN

OLEH

SABRINA OKTAVIA PURBA 122103006

PROGRAM STUDI DIPLOMA III KESEKRETARIATAN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN

(48)
(49)
(50)

Assalamu ‘alaikum wr. Wb.

Alhamdulillah segala puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, karena atas limpahan rahmat dan hidayah-Nya penulis dapat menyelesaikan Tugas Akhir yang berjudul “PeranPelatihanKaryawanTerhadapKinerjaKaryawanPada PT Bank sumut syariah cabang Jamin Ginting Medan”. Tugas Akhir ini disusun sebagai persyaratan kelulusan pada Program Studi Kesekretariatan Diploma III Fakultas Ekonomi Dan Bisnis UniversitasSumatera Utara. Dalam penyusunan Tugas Akhir ini penulis banyak mendapat saran, dorongan, bimbingan serta keterangan-keterangan dari berbagai pihak yang merupakan pengalaman yang tidak dapat diukur secara materi, namun dapat membukakan mata penulis bahwa sesungguhnya pengalaman dan pengetahuan tersebut adalah guru yang terbaik bagi penulis. Oleh karena itu dengan segala hormat dan kerendahan hati perkenankanlah penulis mengucapkan terima kasih kepada :

1. Bapak Prof.Subhilhar,Ph.D, Selaku Plt Rektor Universitas Sumatera Utara. 2. Bapak Prof. Dr. Azhar Maksum M.Ec,Ac, CA Selaku Dekan Fakultas

Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara.

3. Bapak Dr. Beby Karina Fawzeea Sembiring, SE,MM, Selaku Ketua Program StudyD-III Kesekretariatan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara.

4. Ibu Magdalena LL Sibarani, M.Si Selaku Sekretaris Program Study D-III Kesekretariatan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara. 5. Ibu Dr. YeniAbsah, SE, M.SiSelaku Dosen Pembimbing yang telah banyak

memberikan masukan dan bantuan kepada penulis dalam penyelesaian Tugas Akhir ini.

(51)

membimbing penulis selalu sabar mendidik penulis menjadi anak yang berguna dan soleha, buat kedua orang tua penulis, Ayahanda

TanjargaimPurbadan IbundaRamawatiPakpahan serta AbangImanjarRamsanjaniPurba, Adik YusfitaPurbadan seluruh keluarga

penulis yang selalu memberi motivasi dan dukungan nya sehingga penulis dapat menyelesaikan Tugas Akhir ini.

9. Rekan-rekan Mahasiswa Stambuk 2012 Program D-III Kesekretariatan Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Universitas Sumatera Utara Khususnya Buat Teman Saya, Vietri Yana Sari Nst,Nurwaldini Dalimunthe, Lely AfridayaniTambunan, Penulis ucapkan terimakasih canda tawa yang telah diberikan dan dukungan dari kalian semuasertamemotivasi penulis sampai Tugas Akhir selesai.

10. Dalam penyusunan Tugas Akhir ini, penulis menyadari masih terdapat banyak kekurangan yang dibuat baik sengaja maupun tidak sengaja, dikarenakan keterbatasan ilmu pengetahuan dan wawasan serta pengalaman yang penulis miliki. Untuk itu penulis mohon maaf atas segala kekurangan tersebut tidak menutup diri terhadap segala saran dan kritik serta masukan yang bersifat kontruktif bagi diri penulis.

Akhir kata semoga dapat bermanfaat bagi penulis sendiri, institusi pendidikan dan masyarakat luas. Amiiiiiiin!

Wassalamu ‘alaikum Wr. Wb

Medan, Juli 2015 Penulis

(52)

DAFTAR TABEL ... vi

DAFTAR GAMBAR ... vii BABI PENDAHULUAN ... 1

A. LatarBelakangMasalah ... 1

B. Perumusan Masalah ... 5

C. Tujuan Penelitian ... 5

D. Mamfaat penelitian ... 5

E. Sistematika Penelitian ... 6

F. Siatematika Pembahasan ... 7

BABII PROFIL PERUSAHAAN ... 8

A. Ruang Lingkup Perusahaan ... 8

B. Struktur Organisasi Perusahaan ... 14

C. Job Description ... 15

D. Kinerja Usaha Terkini ... 20

E. Jaringan Usaha Kegiatan Perusahaan ... 22

F. Rencana Kegiatan Perusahaan ... 26

BABIII PEMBAHASAN ... 27

A. Pelatihan ... 27

B. Kinerja ... 34

C. Peran Pelatihan Karyawan Terhadap Kinerja Karyawan Pada PT Bank Sumut Syariah Jamin Ginting Medan ... 39

D. Keterampilan Sebelum dan Sesudah Pelatihan ... 42

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN ... 44

A. Kesimpulan ... 44

B. Saran ... 45

(53)
(54)

Gambar 2.1 Struktur Organisasi Bank Sumut Syariah ... 14

Gambar

Gambar 3.1 Proses Pelatihan
Gambar 2.2 Struktur Organisasi Bank Sumut Syariah Cabang Pembantu
Tabel 1.1

Referensi

Dokumen terkait

Maka Penulis tertarik untuk mengadakan penelitian yang berjudul “Pengaruh Pelatihan, Promosi Jabatan, serta Pemberian Insentif Terhadap Kinerja Karyawan Pada PT Bank SUMUT

Pemberian Kompensasi Terhadap Prestasi Kerja Pada PT Bank Sumut Syariah Cabang Pembantu Jamin Ginting Medan. Pada PT Bank Sumut Syariah Cabang Pembantu Jamin Ginting

kompensasi dengan prestasi kerja pada PT Bank Sumut Syariah Cabang Pembantu. Jamin

yang dilakukan pada Bank Sumut Syariah Cabang Pembantu Medan yaitu :.

Manajemen Sumber Daya Manusia, Jakarta :Edisi Kesepuluh.. Jilid Dua PT Indeks

Kegiatan pelatihan lebih ditekankan pada peningkatan pegetahuan, keahlian/keterampilan (skill), pengalaman, dan sikap peserta pelatihan tentang bagaimana melaksanakan

Selain itu pelatihan kerja yang baik dalam perusahaan akan mendorong karyawan untuk bekerja dengan maksimal dengan penuh tanggung jawab dalam melaksanakan tugas- tugas

Islam mendorong untuk melakukan pelatihan (training) terhadap para karyawan dengan tujuan mengembangkan kompetensi dan kemampuan teknis karyawan dalam menunaikan