• Tidak ada hasil yang ditemukan

HUBUNGAN ANTARA POLA ASUH ORANG TUA DENGAN SIKAP BELAJAR ANAK DI SD 165728 TEBING TINGGI T.A 2016/2017.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "HUBUNGAN ANTARA POLA ASUH ORANG TUA DENGAN SIKAP BELAJAR ANAK DI SD 165728 TEBING TINGGI T.A 2016/2017."

Copied!
32
0
0

Teks penuh

(1)

HUBUNGAN ANTARA POLA ASUH ORANG TUA DENGAN SIKAP BELAJAR ANAK DI SD 165728 TEBING TINGGI T.A 2016/2017

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Pada Jurusan Pendidikan PraSekolah dan Sekolah Dasar

Oleh :

ELNA PUTRI

NIM. 1133311080

PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

(2)
(3)
(4)
(5)

RIWAYAT HIDUP

I. DATA PRIBADI

a. Nama : Elna Putri

b. Nim : 1133311080

c. Tempat / Tanggal Lahir : T. Tinggi, 19 juni 1996 d. Jenis Kelamin : Perempuan

e. Agama : Islam

f. Alamat : Jl. Kom. Yos Sudarso Tebing Tinggi

II.DATA ORANG TUA

a. Nama Ayah : Azwir Tanjung

b. Nama Ibu : Yulinar

c. Pekerjaan Orang Tua

Ayah : Wiraswasta

Ibu : Ibu Rumah Tangga

d. Alamat Orang Tua : Jl. Kom. Yos Sudarso Tebing Tinggi e. Anak Ke : 2 (Tiga) dari 2 (Tiga) bersaudara

III. RIWAYAT PENDIDIKAN

No. Jenjang Pendidikan Tahun Kota

1. SD Negeri 165728 T. Tinggi 2001 – 2007 T. Tinggi

2. SMP NEGERI 2 T. Tinggi 2007 – 2010 T. Tinggi

(6)

i ABSTRAK

Elna Putri, NIM 1133311080. Hubungan Antara Pola Asuh Orang Tua Dengan Sikap Belajar Anak Kelas V SD 165728 Tebing Tinggi T.A 2016/2017. Skripsi Jurusan Pendidikan Pra sekolah Dasar, Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Medan 2017.

Masalah dalam penelitian adalah apakah pola asuh orang tua berhubungan dengan sikap belajar anak di SD 165728 Tebing Tinggi Tahun Ajaran 2016/2017. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara pola asuh orang tua dengan sikap belajar anak Kelas V SD 165728 Tebing Tinggi Tahun Ajaran 2016/2017.

Penelitian dilaksanakan di SD 165728 Tebing Tinggi Kecamatan Rambutan, Kelurahan Lalang. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas V di SD 165728 Tebing Tinggi Tahun Ajaran 2016/2017 yang berjumlah 26 siswa beserta 26 orang tua siswa. Sampel yang digunakan adalah sampel populasi. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah angket Uji validitas angket menggunakan rumus koefsien korelasi Product Moment sedangkan uji reliabilitas menggunakan rumus Cronbach Alpha. Teknik analisis data yang digunakan adalah uji asumsi klasik, uji koefsien korelasi, dan uji hipotesis.

Hasil penelitian menunujukkan bahwa secara parsial Pola Asuh Orang Tua (X) memiliki korelasi pada kategori cukup tinggi dengan Sikap Belajar (Y) dengan nilai r 0,614 dan memiliki hubungan yang signifikan karena >

yaitu 3,816 > 2,064.

Hasil penelitian dapat disimpulkan ada hubungan yang erat antara Pola Asuh dengan Sikap Belajar Anak Kelas V SD Negeri 165728 Tebing Tinggi Tahun Ajaran 2016/2017.

(7)

ii

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis ucapkan kepada Allah SWT, yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Hubungan Antara Pola Asuh Orang Tua dengan Sikap Belajar Kelas V SD 165728 Tebing Tinggi T.A 2016/2017”.

Penulisan skripsi ini dimaksudkan untuk memenuhi sebagian persyaratan memperoleh gelar sarjana pendidikan Pada Program Studi Pendidikan Pendidikan Pra Sekolah Dasar Jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Medan.

Penulis menyadari bahwa penulisan skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan baik dari segi isi maupun tata bahasanya. Oleh karena itu penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya membangun, dalam upaya perbaikan dan kesempurnaan skripsi ini.

Dalam proses penyelesaian skripsi ini penulis banyak menemukan kendala, namun semuanya dapat diselesaikan dengan baik karena bantuan tulus yang diberikan baik bersifat moril maupun materil dari berbagai pihak. Untuk itu dengan segala kerendahan hati dan ketulusan penulis ucapkan terimakasih kepada: 1. Bapak Prof. Dr. Syawal Gultom, M.Pd selaku Rektor Universitas Negeri

Medan

2. Bapak Drs. Nasrun, MS selaku Dekan Fakultas Ilmu Pendidikan.

(8)

iii

Keuangan dan Kepegawaian dan bapak Drs. Edidon Hutasuhut, M.Pd Selaku Wakil Dekan Bidang Kemahasiswaan Fakultas Ilmu Pendidikan. 4. Ketua Jurusan PGSD bapak Drs. Khairul Anwar, M.Pd, dan Sekretaris

Jurusan PGSD ibu Dr. Naeklan Simbolon, M.Pd

5. Bapak Drs. Effendi Manalu, M.Pd selaku dosen pembimbing skripsi yang telah bersedia meluangkan waktu untuk memberikan arahan dan bimbingan serta petunjuk mulai dari awal hingga selesainya skripsi ini. 6. Bapak Drs. Arifin Siregar, M.Pd selaku Dosen Pembimbing Akademik

penulis.

7. Bapak Dr . Aman Simaremare, MS, bapak Drs. Daitin Tarigan, M.Pd, dan ibu Dra. Risma Sitohang,M.Pd selaku Dosen Penguji yang telah banyak memberi masukan dalam penyempurnaan Skripsi ini,

8. Seluruh Bapak/Ibu Dosen serta Staf Jurusan PGSD FIP yang telah memberi Ilmu dan bantuan selama perkuliahan.

9. Ibu Nurgaya S.Pd selaku Kepala Sekolah SD 165728 Tebing Tinggi yang telah memberikan izin penelitian disekolah.

(9)

iv

11.Terkhusus untuk kakakku tersayang Endang Purwanti S.Pd, yang sangat membantu dalam penyelesaian skripsi ini. Terima kasih kak telah menjadi kakak sekaligus sahabat buat Elna.

12.Buat sahabat terdekat penulis yang bersama-sama berjuang dan saling mendoakan, Ela aulia kartika, fitri wardani pohan, isnaini pratiwi, nurhayati agustina, dan yusrina lubis, serta Rizki Nurhabibi Dalimunthe dan Pocky Ray Bobby Tarigan. Terima kasih telah menjadi sahabat terbaik sekaligus mood booster penulis serta segala doa, dukungan, bantuan dan motivasinya.

13.Sahabat seperjuangan saya Rulli Fadhli Hasibuan, Rizki Juita Sitepu, Khairul Bariyah Siregar, Tri Fajar Aprilia, Khairani Nasution, dan PGSD C Ekstensi 2013 serta teman-teman PPLT Unimed 2016 posko kekinian yang tak akan terlupakan kebersamaannya selama tiga bulan (Pocky R.B Tarigan, Rizki Nurhabibi Dalimunthe, Isnaini pratiwi, Fitri Wardani Pohan, Ela Aulia Kartika, Fitri Nur Huda, Nazwa Lina Lubis, Lasri Saragih, Ummi Latifah Nasution). Terimakasih atas segala doa dan motivasinya, kalian mengajarkan banyak hal tentang pertemanan.

14.Dan tak lupa buat sahabat terkasih penulis Vicky Sucia Putri, Latifah Amir, Rika Purnama Sari Lubis. Terima kasih telah menjadi sahabat penulis dari dulu hingga sekarang dan selalu memberi motivasi baik dalam pendidikan maupun dalam kehidupan sehari – hari.

(10)

v

skripsi ini maupun dalam menyelesaikan perkuliahan di Fakultas Ilmu Pendidikan

Semoga Allah SWT melimpahkan berkah dan karunia-Nya kepada semua pihak yang telah banyak membantu penulis. Harapan penulis semoga skripsi ini dapat bermanfaat nantinya untuk pengembangan ilmu pengetahuan, terkhusus ilmu pendidikan

Medan, Mei 2017 Penulis

Elna Putri

(11)

vi DAFTAR ISI

ABSTRAK ... i

KATA PENGANTAR ... ii

DAFTAR ISI ... vi

DAFTAR TABEL ... ix

DAFTAR GAMBAR ... x

DAFTAR LAMPIRAN ... xi

BAB I. PENDAHULUAN ... 1

1.1. Latar Belakang Masalah ... 1

1.2. Identifikasi Masalah ... 10

1.3. Batasan Masalah ... 10

1.4. Perumusan Masalah ... 10

1.5. Tujuan Penelitian ... 11

1.6. Manfaat Penelitian ... 11

BAB II. KAJIAN PUSTAKA ... 12

2.1 Kerangka Teoritis ... 12

2.1.1 Konsep Pola Asuh Orang Tua ... 12

2.1.1.1 Pengertian Pola Asuh ... 12

2.1.1.2. Pengertian Orang Tua ... 14

2.1.1.3. Pengertian Pola Asuh Orang Tua ... 15

2.1.1.4. Cara – Cara Mengasuh Anak ... 17

(12)

vii

2.1.1.6. Fungsi Orang Tua Mengasuh Anak ... 20

2.1.1.7. Faktor – Faktor Yang Mempengaruhi Pola Asuh Orang Tua. 22 2.1.1.8. Macam – Macam Pola Asuh Orang Tua... 24

2.1.1.9. Pola Perlakuan Orang Tua Tehadap Anak... 29

2.1.1.10.Indikator Pola Asuh Orang tua ... 30

2.1.2 Konsep Sikap Belajar ... 32

2.1.2.1. Pengertian Sikap ... 32

2.1.2.2. Pengertian Belajar ... 38

2.1.2.3. Pengertian Sikap Belajar... 40

2.1.2.4. Perwujudan Sikap Belajar ... 44

2.1.2.5. Implementasi Sikap Belajar ... 46

2.1.2.6. Faktor Yang Mempengaruhi Sikap Belajar ... 47

2.1.2.7. Karakteristik Sikap Belajar ... 48

2.1.2.8. Indikator Sikap Belajar ... 49

2.2. Kerangka Berfikir ... 51

2.3. Hipotesis Penelitian ... 52

BAB III. METODE PENELITIAN ... 53

3.1 Jenis Penelitian ... 53

3.2 Populasi Dan Sampel ... 53

3.2.1. Populasi ... 53

3.2.2. Sampel ... 54

3.3.Variabel Penelitian Dan Desain Operasional ... 54

(13)

viii

3.3.2. Desain Operasional ... 54

3.4. Desain Penelitian ... 55

3.5. Teknik Pengumpulan Data ... 55

3.5.1. Angket Atau Kuisioner ... 56

3.6.Uji Instrumen Penelitian ... 59

3.6.1 Uji Validitas Angket ... 59

3.6.2 Uji Reliabilitas Angket ... 63

3.7 Teknik Analisis Data ... 65

3.7.1. Uji Asumsi Klasik ... 65

3.7.1.1 Uji Normalitas ... 66

3.7.1.2 Uji Linieritas ... 66

3.7.2. Uji Koefisien Kolerasi... 67

3.7.3. Uji Hipotesis ... 67

3.8. Lokasi dan Waktu Penelitian ... 68

3.8.1. Lokasi Penelitian ... 68

3.8.2. Waktu Penelitian ... 68

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 70

4.1 Deskripsi Hasil Penelitian ... 70

4.1.1 Variabel Pola Asuh Orang Tua ... 70

4.1.2 Variabel Sikap Belajar ... 72

4.2 Uji Kecenderungan Variabel Penelitian ... 73

4.2.1 Uji Kecenderungan Pola Asuh Orang Tua ... 73

(14)

ix

4.3 Uji Asumsi Klasik ... 76

4.3.1 Uji Normalitas ... 76

4.3.2 Uji Linearitas ... 77

4.4 Pembuktian Hipotesis ... 78

4.4.1 Uji Koefisien Korelasi ... 78

4.4.2 Uji Hipotesis ... 79

4.6 Pembahasan Hasil Penelitian ... 80

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 83

5.1 Kesimpulan ... 83

5.2 Saran ... 84

DAFTAR PUSTAKA ... 85 DAFTAR RIWAYAT HIDUP

(15)

ix

DAFTAR TABEL

Tabel 1.1 Daftar persentase ketidakhadiran siswa ... 8

Tabel 3.1 Skala Likert ... 56

Tabel 3.2 Kisi – Kisi Instrumen Pola Asuh Orang Tua ... 57

Tabel 3.3 Kisi-Kisi Instrumen Sikap Belajar ... 58

Tabel 3.4 Hasil uji validitas pola asuh orang tua ... 60

Tabel 3.5 Hasil uji validitas sikap belajar... 62

Tabel 3.4 Jadwal Penelitian ... 69

Tabel 4.1 Distribusi Frekuensi Data Variabel X ... 71

Tabel 4.2 Distribusi Frekuensi Data Variabel Y ... 72

Tabel 4.3 Tingkat Kecenderungan Pola Asuh Orang Tua ... 74

Tabel 4.4 Tingkat Kecenderungan Sikap Belajar ... 75

Tabel 4.5 Hasil Uji Normalitas dengan Kolmogrov-Smirnov... 77

Tabel 4.6 Hasil Uji Linearitas Pola Asuh (X)dengan Sikap Belajar (Y) ... 78

Tabel 4.7 Hasil nilai korelasi sederhana Xdengan Y ... 79

(16)

x

DAFTAR GAMBAR

(17)

xi

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Angket Belum Valid

Lampiran 2. Tabulasi Uji Instrumen Angket Pola Asuh Orang Tua Lampiran 3.Output Uji Validitas Pola Asuh Orang Tua

Lampiran 4.Hasil Uji Reliabilitas Pola Asuh Orang Tua Lampiran 5. Tabulasi Uji Instrumen Angket Sikap Belajar Lampiran 6.Output Uji Validitas Sikap Belajar

Lampiran 7.Hasil Uji Reliabilitas Sikap Belajar Lampiran 8. Angket Sudah Valid

Lampiran 9. Tabulasi Uji Penelitian Angket Pola Asuh Orang Tua Lampiran 10.Tabulasi Uji Penelitian Angket Sikap Belajar

Lampiran 11.Hasil Uji Mean,Median,Modus Pola Asuh Orang Tua dan Sikap Belajar Lampiran 12.Distribusi Nilai Rtabel Signifikan 5% dan 1%

(18)

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

Pendidikan merupakan hal yang penting bagi kehidupan manusia. Pendidikan menjadikan seseorang lebih bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa. Memiliki keterampilan, pengetahuan dan kepribadian yang dapat mengembangkan potensi individu yang dimiliki serta turut berperan terhadap kemajuan bangsa. Hal ini sejalan dengan isi Undang-undang No. 20 Tahun 2003 tentang tujuan Pendidikan Nasional yang menyatakan bahwa,

“Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa, dan negara.”

Kegiatan Pendidikan dapat dilaksanakan dalam lingkungan keluarga, sekolah, dan masyarakat. Keluarga merupakan sarana pendidik utama dan yang pertama bagi seorang anak. Sebagaimana hal ini di ungkapkan oleh Ki Hajar Dewantara (dalam M. Shcohib, 2000:3) yang menyatakan bahwa, “Keluarga merupakan “pusat pendidikan” yang pertama dan terpenting karena sejak

(19)

2

Kepribadian anak sehingga dapat membentuk sikap bangsa di kemudian hari, yang dalam hal ini dilakukan oleh orang tua.

Keluarga memberikan dasar pembentukan tingakah laku, watak, moral dan pendidikan bagi anak. Oleh karna itu peran orang tua sangat penting dalam mendidik anak. Sama hal nya dalam Undang – Undang No 23 tahun 2002 pasal 26 tentang perlindungan anak menyatakan bahwa, “ Orang tua berkewajiban dan bertanggung jawab untuk mengasuh, memelihara, mendiddik, dan melindungi anak. Menumbuh kembangkan anak sesuai dengan kemampuan, bakat, dan minatnya adalah kewajiban orang tua sepenuhnya”. Dengan demikian, pola asuh

orang tua adalah hal utama yang merupakan dasar pembentukan sikap anak. Anak mendapatkan pola asuh yang tepat, akan tumbuh dengan sikap yang baik. Sebaliknya, anak yang mendapatkan pola asuh kurang tepat, maka akan berdampak buruk pada sikap nya.

Saat ini banyak orang tua yang keliru dalam menerapkan pola asuh pada anaknya. Mereka beranggapan telah memberikan yang terbaik kepada anaknya. Akan tetapi, tanpa disadari pada kenyatannya mereka telah melakukan kesalahan dalam mengasuh anaknya. Dilain pihak banyak orang tua atau keluarga berperilaku menyimpang bukan mendidik anak nya seperti yang di muat dalam surat kabar Sinar Indonesia Baru (24 agustus 2016 : 14) yang menyebutkan bahwa,

(20)

3

bocah tersebut berupaya untuk masuk ke salah satu sekolah swasta terkemuka di jepang. Selama ini sang ayah sering dilaporkan sering memarahi anaknya itu terkait pelajaran. Ibu bocah tersebut sedang pergi bekerja saat insiden tragis ini terjadi.”

Hal ini menunjukan bahwa orang tua terlalu banyak menuntut dan sangat kurang merespon dan menanggapi keinginan anak. Sikap orang tua yang sangat meyedihkan bahkan bukan lagi seperi sikap orang tua terhadap anak.

Penerapan pola asuh yang tidak tepat pada anak, yang tidak disesuaikan dengan kebutuhan dapat mengakibatkan terjadinya kebiasaan – kebiasaan buruk pada anak. Salah satunya adalah hiperaktif. Hiperaktif merupakan salah satu kebiasaan buruk pada anak. Setiap pengalaman sensorik yang mereka peroleh dalam perkembangannya akan mereka respon dengan berbagai cara agar kepuasan dirinya itu terpenuhi.

Menurut Zaviera, Ferdinand (dalam Bunda Novi, 2015:15) menyatakan bahwa, “Faktor penyebab anak hiperaktif yaitu anak sedang mengalami disfungsi

minimal dan karena gangguan psikologis (emosi negatif yang terpendam). Akibatnya dalam kondisi apapun, anak tidak mampu mengontrol tingkah lakunya, perhatiannya sangat mudah teralihkan, dan tingkah lakunya susah diatur”. Dalam

hal ini bersikap bijak dalam menghadapi anak hiperaktif bukanlah melarang atau membiarkan anak melakukan hal yang disukainya. Melainkan secara perlahan – lahan memberikan pemahaman moral kepada anak.

(21)

4

orang disekelilingnya merokok. Sehingga anak beranggapan bahwa merokok adalah sesuatu yang biasa. Seperti yang diliput Saputra, Hendra (dalam solopos.com, 2013) yang menyebutkan bahwa,

“Hasil survei yang menyatakan 60 persen anak Sekolah Dasar (SD) pernah merokok, dinilai sangat mengejutkan. Kepala Dinas Kesehatan Kota (DKK) Solo Siti Wahyuningsih, mengatakan faktor utama penyebab anak pernah merokok adalah lingkungan keluarga. ”Jangan pernah merokok di depan anak-anak, karena biasanya mereka akan meniru perilaku orangtuanya.” Hal itu ditegaskan Siti Wahyuningsih saat dihubungi SOLOPOS FM dalam acara Dinamika 103. Hal yang sama pun diungkapkan oleh Sarmidi. ”Bapak saya tidak merokok, saya tidak merokok, anak saya juga tidak berani merokok, berarti anak perokok berawal dari pergaulan lingkungan,“.

Hal ini mengindikasikan bahwa sikap perilaku seorang anak ditentukan oleh sikap perilaku yg dilakukan dalam keluarga.

Orang tua yang memberikan penanaman nilai moral yang baik, akan menghasilkan anak yang memiliki kepribadian yang baik. Sebaliknya orang tua yang memberikan penanaman moral yang tidak baik, akan menghasilkan anak yang memiliki kepribadian yang buruk. Kepribadian tersebut dapat dilihat dari sikap yang ditunjukkan oleh anak. Apakah sikap yang ditunjukkan adalah sikap positif atau negatif. Terlihat pada kasus – kasus berikut yang yang dimuat pada media detik.com “pada kamis, 29 agustus 2013 mengenai seorang siswa SD

didareah depok mengalami babak belur dikeroyok oleh ketiga temannya”, sama halnya dengan kasus yang dimuat detik.com pada selasa, 14 oktober 2014 “beberapa siswa – siswi SD di bukit tinggi memukuli seorang siswi”. Begitu juga

(22)

5

“Karena tidak menerima kekalahan, salah seorang murid dari SDN 10 melempar siswa dari SDN muhammadiyah. SDN muhammadiyah kemudian mengejar siswa dari SDN 10. Masalah ini ternyata berlanjut. Anak-anak tersebut bubar saat wartawan berdatangan mengambil gambar karena disangka polisi. Pada tahun yang sam, para siswa terlibat tawuran. Siswa kelas 6 di SDN 12 serdang dengan SDN 07 serdang, yang berada

Beberapa kasus ini membuktikan bahwa buruk nya moral dan akhlak anak serta ketidakmampuan dalam mengelola emosinalnya dengan baik karena di usia SD ini masih dalam tahap perkembangan.

(23)

6

akan terjadi bukan sikap yang baik, sebaliknya akan menambah buruk sikap anak. Hal ini terbukti dengan pengamatan yang dilakukan peneliti pada lingkungan tempat tinggal di Jl. Yos sudarso LK.1 simpang beo Tebing Tinggi, banyaknya orang tua yang memberi kebebasan kepada anak. Kurangnya kontrol dari orang tua, apa yang dilakukan oleh anak diperbolehkan orang tua dan menuruti segala kehendak anak. Anak cenderung bertindak semena – mena tanpa ada pengawasan dari orang tua sehingga anak bebas melakukan apa saja yang diinginkan, contohnya saja merokok tanpa sepengetahuan orang tua, bertutur kata dan bersikap tidak sopan, keluar malam tanpa pengawasan orang tua. Melihat perbuatan yang dilakukan oleh anak tersebut mencerminkan perilaku menyimpang, namun orang tua tidak mengetahui apa yang dilakukan sang anak. Pola asuh yg diberikan orang tua seperti terlalu memanjakan anak maka akan berdampak buruk pada sikap anak.

(24)

7

siswanya. Sedangkan belajar adalah proses perubahan sikap. Perubahan sikap dapat diamati dalam proses pembelajaran, tujuan yang ingin dicapai, keteguhan, dan konsistensi terhadap sesuatu. Perubahan ini merupakan salah satu indikator keberhasilan pendidik dalam melaksanakan proses pembelajaran. Untuk itu pendidik harus membuat rencana pembelajaran termasuk pengalaman belajar peserta didik yang membuat sikap peserta didik terhadap mata pelajaran menjadi lebih positif. Pada makalah ini kami akan membahas lebih lanjut beberapa hal mengenai sikap belajar peserta didik.

Berdasarkan hasil pengamatan yang juga peneliti lakukan di SD Negeri 165728 Tebing Tinggi, ada kecenderungan hasil penerapan pola asuh oleh orang tua yang berbeda – beda. Kecenderungan ini dapat dilihat dari keadaan fisik, sikap, nilai tugas siswa sehari – hari, dan kehadiran anak disekolah. Keadaan sikap yang di maksud adalah masih adanya siswa yang membully dan menggangu siswa lain saat proses kegiatan belajar mengajar berlangsung maupun ketika pulang sekolah. Hal ini mengindikasikan kurangnya perhatian orang tua terhadap anak dalam mengasuh dan mendidik dirumah. Dengan demikian, kurangnya pembentukan sikap dan disiplin siswa di sekolah dan dirumah.

(25)

8

Tabel 1.1

Daftar persentase ketidakhadiran siswa kelas V SD NEGERI 165728 Tebing Tinggi

BULAN KETIDAKHADIRAN

SAKIT IZIN ALFA

Juli 3% - 2%

Agustus 1 % - 2,2 %

September - 1,3% 2,7 %

Oktober 2,5 % - 3,0 %

November - 2,2 % 3,3 %

Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat untuk kelas V di SD Negeri 165728 Tebing Tinggi, tingkat persentase ketidakhadiran siswa mengalami peningkatan setiap bulannya.

Tugas mendidik anak mempunyai banyak tantangan yang sangat kompleks. Namun demikian, tugas mendidik anak adalah tugas yang mulia dan luar biasa yang dipercayakan Tuhan kepada para orang tua. Orang tua yang baik adalah mereka yang mampu mendidik anak – anaknya. Maka dari itu Orang tua diharapkan dapat memilih pola asuh yang tepat dan ideal bagi anak, yang bertujuan untuk membentuk sikap yang baik terhadap anak. Karena dengan sikap anak dapat menentukan tindakan yang dilakukan dalam kehidupan dilingkungan nya. Sama halnya dengan yang dikemukakan oleh A. Wawan dkk. (2011 : 20) menyatakan bahwa, “Melalui sikap, kita memahami proses kesadaran yang

(26)

9

menyimpang, seperti melawan orang tua, merokok, membully teman, dan lain sebagainya. Bahkan bukan hanya anak yg berperilaku menyimpang, namun orang tua juga melakukan hal yang sama terhadap anak, seperti membunuh anak sendiri. Seperti yang termuat di SIB pada kamis, 17 Agustus 2016 “ Ibu masukkan Anaknya ke kulkas hingga tewas”, sama halnya yang termuat pada redaksi SIB

pada Kamis, 8 September 2016 mengenai “Ayah menganiaya bayinya hingga tewas, serta juga berita yang termuat di SIB Pada 11 September 2016 mengenai “Bapak tiri pukuli dan sundut rokok balita 2 tahun. Dari beberapa kasus yang

telah kita lihat seharusnya orang tua harus lebih aktif mengawasi dan menjaga anaknya dari ancaman tindakan kekerasan dan pelecehan bukan melakukan kekerasan terhadap anaknya

Berita – berita ini sangat menyedihkan, sehingga keadaan tersebut menggugah untuk melihat hubungan antara pola asuh orang tua dengan sikap belajar anak. Maka atas dasar pemikiran diatas, peneliti merasa tertarik untuk membahas masalah tersebut terkhusus nya yang berkenaan dengan pola asuh orang tua dalam membentuk sikap belajar anak nya. Banyaknya sikap anak yg menyimpang pada zaman sekarang ini menuntut orang tua lebih selektif lagi dalam menerapkan pola asuh agar anak memiliki sikap yang lebih baik lagi.

(27)

10

1.2. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka permasalahan yang di teliti dapat didefinisikan sebagai berikut :

a. Pola asuh orang tua yang masih keliru terhadap anak

b. Penerapan pola asuh yang salah dapat mengakibatkan terjadi nya kebiasaan – kebiasan buruk pada anak

c. Buruknya sikap belajar anak dan tingkah laku anak 1.3. Batasan Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang dan identifikasi masalah di atas yang telah dikemukakan, maka penelitian merasa perlu membatasi masalah dalam penelitian. Tujuannya agar hasil penelitian nantinya dapat dijelaskan secara lebih spesifik dan mendalam. Oleh sebab itu, batasan masalah dalam penelitian ini adalah hubungan Pola Asuh Orang Tua dengan Sikap Belajar Anak Di kelas V SD NEGERI 165728 Tebing Tinggi T.P 2016/2017.

1.4. Perumusan Masalah

Bertitik tolak dari latar belakang masalah dan batasan masalah di atas maka yang menjadi rumusan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Bagaimana gambaran penerapan pola asuh orang tua kelas V SD Negeri 165728 Tebing tinggi T.P. 2016/2017?

(28)

11

3. Apakah terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara hubungan pola asuh orang tua terhadap Sikap Belajar siswa SD Negeri 165728 Tebing tinggi T.P. 2016/2017?

1.5. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah di atas, yang menjadi tujuan penelitian ini adalah :

1. Untuk memperolah data gambaran penerapan pola asuh orang tua kelas V SD Negeri 165728 Tebing tinggi T.P. 2016/2017?

2. Untuk memperoleh data gambaran sikap belajar siswa kelas V SD Negeri 165728 Tebing tinggi T.P. 2016/2017?

1.6. Manfaat Penelitian

Hasil yang diperoleh dari penelitian ini diharapkan memberikan manfaat bagi berbagai pihak antara lain :

1. Bagi peneliti untuk menambah wawasan dalam melakukan penelitian dan penyusunan laporan serta menambah pengetahuan mengenai pola asuh orang tua terhadap sikap belajar anak

2. Bagi para pendidik dan orang tua untuk pemahaman mengenai penerapan pola asuh yang tepat pada anak dan sebagai bahan masukan dalam membangun sikap belajar anak di SD NEGERI 165728 Tebing Tinggi. 3. Bagi peneliti selanjutnya sebagai bahan pertimbangan untuk melakukan

(29)

85

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan terhadap penelitian yang dilakukan, maka dapat diambil beberapa kesimpulan sebagai berikut:

1. Temuan yang diperoleh dari kecenderungan jawaban responden tentang Pemberian pola asuh orang tua di SD Negeri 165728 Tebing Tinggi T.A 2016/2017 tergolong baik. Hal itu tampak pada data yang diperoleh dalam penelitian ini, dimana dari 26 orang siswa yang diberikan angket, sebanyak 14 orang tua (53,84%) menyatakan pemberian pola asuh orang tua tergolong tepat. 2. Temuan yang diperoleh dari kecenderungan jawaban responden tentang Sikap

belajar anak di SD Negeri 165728 Tebing Tinggi T.A 2016/2017 tergolong baik. Hal itu tampak pada data yang diperoleh dalam penelitian ini, dimana dari 26 orang siswa, sebanyak 16 orang siswa (61,54%) menyatakan sikap belajar tergolong baik.

3. Koefisien korelasi yang diperoleh setelah data dioleh adalah sebesar 0,614 dengan rtabel 0,388 sehingga 0,641 > 0,388 atau thitung > ttabel yang artinya kedua

variabel memiliki hubungan yang positif.

4. Dari hasil perhitungan uji t untuk mengetahui apakah hipotesis diterima atau ditolak maka diperoleh thitung sebesar 3,816 sedangkan ttabel pada taraf signifikan

5% sebesar 2,064 sehingga 3,816 > 2,064 atau thitung > ttabel yang artinya hipotesis

dalam penelitian ini dapat diterima.

(30)

85

5. Berdasarkan hasil analisis secara keseluruhan, maka dapat disimpulkan bahwa H0 ditolak dan Ha diterima yaitu terdapat hubungan positif dan signifikan antara

pemberian pola asuh orang tua dengan sikap belajar anak kelas V SD Negeri 165728 Tebing Tinggi T.A 2016/2017.

5.2 Saran

Dari hasil penelitian dan kesimpulan, maka dapat diajukan saran-saran sebagai berikut:

1. Siswa hendaknya lebih mendekatkan diri pada orang tua, sebab orang tua merupakan salah satu sumber belajar yang mampu memberikan solusi terhadap keberhasilan siswa dalam belajar.

2. Orang tua hendaknya memperhatikan pola asuh terhadap anak baik dirumah maupun ketika anak berada di sekolah.

3. Diharapkan bagi peneliti lain yang mengkaji masalah-masalah yang relevan dengan penelitian ini, sehingga hasil peneltian berikutnya dapat dijadikan perbandingan terhadap data yang lebih objek.

(31)

85

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta : Rineka Cipta.

. 2013. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta : Rineka Cipta.

Annisa, siti. 2007. Pola Asuh Orang Tua Dan Implikasinya Terhadap

Pembentukan Karakter Anak. Jurnal Pendidikan Universtas Garut Vol. 05; No. 01; 2011; 70-84 ISSN: 1907-932X diakses tanggal 18 oktober 2016 Azwar, S. 2011. Sikap Manusia Teori dan Pengukurannya. Edisi ke 2.

Yogyakarta. Pustaka Pelajar.

A.Wawan, dkk. 2011. Teori dan Pengukuran Pengetahuan, Sikap, dan Perilaku Manusia. Cetakan II. Yogyakarta : Nuha Medika.

Al. Tridhonanto. 2014. Mengembangkan Pola Asuh Demokratis. Jakarta : PT Elex Media Komputindo.

Aisyah. 2010. Sosiologi Keluarga. Yogyakarta : Pustaka Belajar.

Ayahbunda. 2016. Pola asuh untuk anak cerdas dalam http://www.ayahbunda. co.id/balita-psikologi/10-pola-asuh-untuk-anak-cerdas diakses pada 1 desember 2016.

Dion, Yohanes. 2013. Asuhan keperawatan Keluarga konsep dan praktik. Yogyakarta : Medical Book.

Gunarsa, Singgih. D. (1997). Dasar dan Teori Perkembangan Anak. Jakarta. Gunung Mulia

Hamalik, Oemar. 1983. Metode Belajar dan Kesulitan-kesulitan Belajar. Bandung: Tarsito

Hendri, Novi. 2012. Psikologi dan konseling keluarga. Bandung : Cita Pustaka. Hurlock. 2010. Perkembangan anak. Jakarta : Erlangga.

Khon. 2012. Psikologi Keluarga. Jakarta : Raja Grafindo Persada.

Novi, Bunda. 2015. Mencetak Anak Genius Sejak Dalam Kandungan. Yogyakarta: Diva Press

Purwanto. 2011. Evaluasi Hasil Belajar. Yogyakarta : Pustaka Belajar

Permana, Dody. 2010. Peran dan Fungsi Orang Tua Dalam Keluarga Terhadap Anak dalam http://dodypp.blogspot.co.id/2010/09/peran-dan-fungsi-orang-tua-dalam.html diakses pada 05 desember 2016.

(32)

86

Rahma, aula. 2013. Konsep dan Definisi Belajar, Karakteristik Perilaku Belajar, dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya. Di unduh pada Sabtu, 20 november 2016.

Rusyan, A Tabrani. 1994. Pendekatan Dalam Proses Belajar Mengajar. Bandung: remadja karya

Sabri, Alisuf. 1996. Psikologi Pendidikan. Jakarta: CV Pendoman Ilmu Jaya Syah,Muhibbin.2008.Pikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru.

Bandung:Remaja Rosdakarya.

Sofyan, S. 2015. Konseling Keluarga. Bandung: Alfabeta. Shochib, M. 2002. Pola Asuh Orang Tua. Jakarta : Rineka Cipta.

, M. 2010. Pola Asuh Orang Tua. Jakarta : Rineka Cipta. Sugiyono. 2007. Metode Penelitian pendidikan. Bandung : Alfabeta . 2010. Metode Penelitian pendidikan. Bandung : Alfabeta . 2013. Metode Penelitian pendidikan. Bandung : Alfabeta

Sukinah. 2010. Meningkatkan Aktivitas Dan Hasil Belajar Siswa Kelas Viii - D SMP Negeri 33 Surabaya Dalam Pelajaran Matematika Melalui Media Berbantuan Komputer

.

Jurnal Dinas Pendidikan Kota Surabaya; Volume 3 ISSN : 2337-3253 diakses tanggal 20 desember 2016

Veronica, Widiaryanti. Skripsi. Perilaku belajar ditinjau dari dukungan sosial dan kemandirianpada siswa.

Walgito, Bimo. (2003). Pengantar Psikologi Umum. Yogyakarta : Andi

Gambar

Gambar 4.1 Histogram Pola Asuh Orang Tua .................................................
Tabel 1.1

Referensi

Dokumen terkait

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana pengaruh ekspektasi kinerja, ekspektasi usaha, faktor sosial dan kondisi yang memfasilitasi pemakai terhadap

Data yang diperoleh dari hasil pelaksanakan PTK pada kelas 4 SD Negeri Dukuh 01 adalah data yang berupa angka (data kuantitatif) yang menunjukkan nilai tes kondisi

raket di Kota Solo, untuk mewadahi kegiatan olahraga yang bersifat edukasi,. rekreatif, dan profesional dengan memperhatikan beberapa aspek

Berdasarkan keputusan Kelompok Kerja Unit Layanan Pengadaan Barang/Jasa Nomor: 015/Pokja-FAH/X/2016 tanggal 05 Oktober 2016 tentang Penetapan Pemenang Pengadaan

Faktor Penghambat Pelaksanaan Implementasi Ajaran Agama Islam Dalam Kerangka Pembinaan Narapidana Di Lembaga Pemasyarakatan Kelas II B Klaten. Pertama, terkait dengan

(1) Menteri dalam jangka waktu paling lama 15 (lima belas) hari kerja setelah menerima permohonan izin pinjam pakai kawasan hutan untuk survei atau eksplorasi

s/d selesai wita bertempat di Kota Banjarmasin, di selenggarakan pembukaan dokumen penawaran untuk pekerjaan : Pengadaan dan Pemasangan Rambu Rambu Lalu Lintas Jalan..

(OSCE).. Mahasiswa wajib hadir tepat waktu. Mahasiswa yang datang terlambat lebih dari 15 menit tidak di ijinkan mengikuti kegiatan skills lab pada hari itu.