S K R I P S I
ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN ANTARA BANK SYARIAH DENGAN BANK KONVENSIONAL
YANG TERDAFTAR DI BANK INDONESIA
OLEH
ARIE FIRMANSYAH SARAGIH 070503047
PROGRAM STUDI STRATA I AKUNTANSI DEPARTEMEN AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN
PERNYATAAN
Dengan ini, saya menyatakan bahwa skripsi yang berjudul “Analisis
Perbandingan Kinerja Keuangan Antara Bank Syariah Dengan Bank Konvensional
Yang Terdaftar Di Bank Indonesia“ adalah benar hasil karya saya sendiri dan judul
yang dimaksud belum pernah dimuat, dipublikasikan atau diteliti oleh mahasiswa
lain dalam konteks penulisan skripsi program Reguler S-1 Departemen Akuntansi
Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara. Semua sumber data dan informasi
yang diperoleh telah dinyatakan dengan jelas dinyatakan dengan jelas, benar apa
adanya. Apabila dikemudian hari pernyataan ini tidak benar , saya bersedia
menerima sanksi yang ditetapkan oleh Universitas Sumatera Utara.
Medan, 19 Juli 2012
Yang membuat pernyataan,
KATA PENGANTAR
Alhamdulillahirabbil’alamiin, puji syukur penulis ucapkan kepada Sang
Pencipta dan Penguasa Alam beserta isinya, Allah SWT yang telah memberikan
nikmat, rahmat, hidayah dan berkah yang tiada terhingga, sehingga skripsi ini
dapat terselesaikan dengan baik. Shalawat berangkaikan Salam tak lupa penulis
hadiahkan kepada Nabi besar Muhammad SAW, Nabi akhir zaman sebagai
perantara turunnya cahaya Islam ke dunia ini berikut juga ilmu pengetahuan
kepada ummatnya.
Adapun skripsi ini berjudul “Analisis Perbandingan Kinerja Keuangan
Antara Bank Syariah Dengan Bank Konvensional Yang Terdaftar Di Bank
Indonesia” dan disusun dalam rangka memenuhi salah satu syarat untuk
memperoleh gelar Sarjana Ekonomi dari Program S1 Fakultas Ekonomi
Universitas Sumatera Utara.
Sepanjang proses penyusunan skripsi ini, penulis mendapatkan banyak
bantuan, dukungan, serta do’a dari berbagai pihak. Oleh karena itu, dalam
kesempatan ini penulis menyampaikan rasa terima kasih yang tiada terhingga
kepada yang terhormat:
1. Bapak Drs. Jhon Tafbu Ritonga, M.Ec selaku Dekan Fakultas Ekonomi
Universitas Sumatera Utara.
2. Bapak Dr. Syafruddin Ginting Sugihen, MAFIS, Ak selaku ketua
departemen Akuntansi dan Bapak Drs. H. Hotmal Ja’far, MM, Ak selaku
3. Bapak Drs. Firman Syarif, M.Si. Ak selaku Ketua Program Studi S1
Akuntansi dan Ibu Dra. Mutia Ismail, MM, Ak selaku Sekertaris Program
Studi S1 Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.
4. Bapak Drs. M. Utama Nasution, MM, Ak selaku dosen pembimbing yang
telah banyak meluangkan waktu, pikiran, dan tenaga sehingga penulis
dapat menyelesaikan skripsi ini.
5. Bapak Drs. Zainal A.T Silangit, Ak selaku pembaca penilai telah banyak
meluangkan waktu, pikiran, dan tenaga sehingga penulis dapat
menyelesaikan skripsi ini.
6. Kedua orang tua penulis (Alm) Drs. Irwansyah Saragih dan Mia Amalia
BA, adik penulis Muhammad Rizky Saragih dan Nurul Pratiwi Saragih
yang senantiasa melimpahkan cinta dan kasih sayangnya serta selalu
mendoakan dan mendukung penulis dalam penyelesaian skripsi ini.
Akhir kata penulis mengharap semoga skripsi ini dapat memberikan
manfaat bagi pihak-pihak yang berkepentingan.
Medan, 19 Juli 2012 Penulis
ABSTRAK
ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN ANTARA BANK SYARIAH DENGAN BANK KONVENSIONAL
YANG TERDAFTAR DI BANK INDONESIA
Tujuan penelitian ini adalah untuk membandingkan kinerja keuangan perbankan syariah dan perbankan konvensional periode 2008-2010 yang terdaftar di Bank Indonesia. Parameter yang digunakan untuk melakukan perbandingan kinerja keuangan perbankan adalah dengan menggunakan rasio keuangan yakni meliputi capital adequacy ratio(CAR),return on asset (ROA),return on equity (ROE), dan loan to deposit ratio (LDR).
Hasil penelitian menunjukkan bahwa ROA, ROE, dan LDR tidak berbeda secara signifikan antara perbankan syariah dengan perbankan konvensional, hanya variable CAR yang menunjukkan perbedaan signifikan antara perbankan syariah dan perbankan konvensional.
Pengujian secara kesuluruhan yang diwakili oleh variabel Kinerja menunjukkan bahwa tidak terdapat perbedaan signifikan antara perbankan syariah dan perbankan konvensional. Namun secara keseluruhan kinerja perbankan syariah lebih baik dibanding perbankan perbankan konvensional pada periode penelitian.
ABSTRACT
COMPARATIVE ANALYSIS OF SHARIA BANK FINANCIAL PERFORMANCE AND CONVENTIONAL BANK ON
THE BANK OF INDONESIA
This research aims to analyze the comparative performance of Islamic banking and conventional banking which are listed in Bank of Indonesia. The parameters used to compare the financial performance of banks is to use the financial ratios include capital adequacy ratio(CAR),return on asset (ROA),return on equity (ROE), and loan to deposit ratio (LDR).
The results showed that ROA, ROE, and LDR do not differ significantly between Islamic banks and the conventional banks, only CAR that showed significant differences between Islamic bank and conventional bank.
The simultaneous test represented by the performance variable shows do not differ significantly between Islamic banks and the conventional banks. Overall, the performance of Islamic banking is better than conventional banking in the study period.
DAFTAR ISI
PERNYATAAN ... i
KATA PENGANTAR ... ii
ABSTRAK ... iv
ABSTRACT ... v
DAFTAR ISI ... vi
DAFTAR TABEL ... ix
DAFTAR GAMBAR ... x
DAFTAR LAMPIRAN ... xi
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah………...1
1.2 Perumusan Masalah………...6
1.3 Tujuan dan Manfaat Penelitian………..7
1.1.1 Tujuan Penelitian ………...7
1.1.2 Manfaat Penelitian………..7
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tinjauan Teoritis……….8
2.2.1 Bank Konvensional ………..8
2.2.2 Bank Syariah……….8
2.2.3 Perbedaan Bank Syariah Dengan Konvensional……...9
2.2 Kinerja Keuangan Bank……….12
2.3 Analisis Rasio Keuangan………...13
2.4 Tinjauan Penelitian Terdahulu………...16
2.5 Kerangka Konseptual dan Hipotesis Penelitian……….19
2.5.1 Kerangka Konseptual………...19
2.5.2 Hipotesis Penelitian………..20
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian………..22
3.2 Populasi dan Sampel Penelitian………22
3.2.1 Populasi………22
3.2.2 Sampel Penelitian……….23
3.3 Jenis dan Sumber Data……….28
3.4 Teknik Pengumpulan Data………...28
3.5 Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel…………...29
3.6.1 Statistik Deskriptif………...33
3.6.2 Uji normalitas data………..34
3.6.3 Uji hipotesis……….35
3.7 Jadwal Penelitian………...36
BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN 4.1 Hasil Penelitian………..37
4.1.1 Statistik Deskriptif………37
4.1.2 Uji Normalitas Data………..40
4.1.3 Uji hipotesis………..42
4.2 Pembahasan Hasil Penelitian………43
BAB V KESIMPULAN KETERBATASAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan………...46
5.2 Keterbatasan……….48.
5.2 Saran……….49
DAFTAR PUSTAKA………51
DAFTAR TABEL
Nomor Judul Halaman
Tabel 2.1 Perbandingan Bank Syariah dan Bank Konvensional ... 12
Tabel 2.2 Perbandingan Produk Bank Syariah dan Bank Konvensional ... 12
Tabel 2.3 Ringkasan Tinjauan Terdahulu ... 18
Tabel 3.1 Proses Seleksi sampel Berdasarkan Kriteria Untuk Bank Konvensional ... 24
Tabel 3.2 Proses Seleksi sampel Berdasarkan Kriteria Untuk Bank Syriah ... 27
Tabel 3.3 Perusahaan yang Menjadi Sampel Penelitian ... 27
Tabel 4.1 Hasil Perhitungan Statistik Deskriptif ... 37
Tabel 4.2 Hasil Uji Kolmogorov smirnov ... 40
DAFTAR GAMBAR
Nomor Judul Halaman
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran Judul Halaman
Lampiran 1 Proses Seleksi sampel Berdasarkan Kriteria Untuk
Bank Konvensional ... 53
Lampiran 1 Proses Seleksi sampel Berdasarkan Kriteria Untuk Bank Syariah ... 56
Lampiran 2 Data Penelitian ... 57
Lampiran 3 Hasil Perhitungan Statistik Deskriptif ... 61
Lampiran 3 Hasil Uji Kolmogorov Smirnov ... 62
ABSTRAK
ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN ANTARA BANK SYARIAH DENGAN BANK KONVENSIONAL
YANG TERDAFTAR DI BANK INDONESIA
Tujuan penelitian ini adalah untuk membandingkan kinerja keuangan perbankan syariah dan perbankan konvensional periode 2008-2010 yang terdaftar di Bank Indonesia. Parameter yang digunakan untuk melakukan perbandingan kinerja keuangan perbankan adalah dengan menggunakan rasio keuangan yakni meliputi capital adequacy ratio(CAR),return on asset (ROA),return on equity (ROE), dan loan to deposit ratio (LDR).
Hasil penelitian menunjukkan bahwa ROA, ROE, dan LDR tidak berbeda secara signifikan antara perbankan syariah dengan perbankan konvensional, hanya variable CAR yang menunjukkan perbedaan signifikan antara perbankan syariah dan perbankan konvensional.
Pengujian secara kesuluruhan yang diwakili oleh variabel Kinerja menunjukkan bahwa tidak terdapat perbedaan signifikan antara perbankan syariah dan perbankan konvensional. Namun secara keseluruhan kinerja perbankan syariah lebih baik dibanding perbankan perbankan konvensional pada periode penelitian.
ABSTRACT
COMPARATIVE ANALYSIS OF SHARIA BANK FINANCIAL PERFORMANCE AND CONVENTIONAL BANK ON
THE BANK OF INDONESIA
This research aims to analyze the comparative performance of Islamic banking and conventional banking which are listed in Bank of Indonesia. The parameters used to compare the financial performance of banks is to use the financial ratios include capital adequacy ratio(CAR),return on asset (ROA),return on equity (ROE), and loan to deposit ratio (LDR).
The results showed that ROA, ROE, and LDR do not differ significantly between Islamic banks and the conventional banks, only CAR that showed significant differences between Islamic bank and conventional bank.
The simultaneous test represented by the performance variable shows do not differ significantly between Islamic banks and the conventional banks. Overall, the performance of Islamic banking is better than conventional banking in the study period.
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Bank mempunyai peranan yang strategis dalam perekonomian suatu negara. Sebagai lembaga intermediasi, bank berperan dalam memobilisasi dana
masyarakat yang digunakan untuk membiayai kegiatan investasi serta memberikan
fasilitas pelayanan dalam lalu lintas pembayaran. Selain menjalankan kedua
perencanan tersebut, bank juga berfungsi sebagai media dalam mentransmisikan
kebijakan moneter yang dilakukan oleh bank sentral.
Bank adalah department of store, yang merupakan organisasi jasa atau
pelayanan berbagai macam jasa keuangan. Bank dikenal sebagai lembaga
keuangan yang kegiatan utamanya menerima simpanan giro, tabungan dan
deposito. Kemudian bank juga dikenal sebagai tempat untuk meminjam uang atau
kredit bagi masyarakat yang membutuhkannya. Disamping itu, bank juga dikenal
sebagai tempat untuk menukar uang, atau menerima segala macam bentuk
Berdasarkan fungsi bank tersebut, sifat bisnis bank berbeda dengan perusahaan
manufaktur maupun perusahaan jasa lainnya. Sebagian besar aktiva bank adalah
aktiva likuid dan tingkat perputaran aktiva dan pasivanya sangat tinggi. Bisnis
perbankan merupakan usaha yang sangat mengandalkan kepercayaan, yaitu
kepercayaan masyarakat sebagai pengguna jasa perbankan. Sedikit saja ada isu
berkaitan dengan kondisi bank yang tidak sehat, maka masyarakat akan
berbondong-bondong menarik dananya dari bank, sehingga akan lebih
memperburuk kondisi bank tersebut.
Dekade ini, Indonesia membiayai peluncuran sistem keuangan Islam dalam
rangka untuk mengakomodasi orang-orang Indonesia yang mayoritas nya adalah
muslim. (Wijaya 2008) menjelaskan bahwa sistem keuangan Islam di Indonesia
telah diperluas ke pasar modal, asuransi, hipotek, tabungan dan lembaga pinjaman,
bank, dll. Hal tersebut adalah untuk memperkaya sistem Islam atas sistem
konvensional yang digunakan untuk membandingkan kinerja dan prospek masa
depan khususnya. Pemerintah melakukan langkah strategis pengembangan
perbankan Islam yang memberikan izin kepada bank-bank konvesional komersial
untuk membuka cabang Unit Usaha Syariah (UUS) yaitu konversi bank
konvensional menjadi bank syariah (Antonio 2001). Namun, selama periode
1992-1998 (Aziz 2009) mengkritik hanya ada satu Bank Umum Syariah (BUS) sebagai
pelaku industri perbankan syariah yaitu Bank Muamalat Indonesia (BMI), Hal ini
mendukung sistem Perbankan Islam. Strategi ini juga merupakan respon dan
inisiatif dari perubahan dalam Undang-Undang Perbankan No.10/1998 sebagai
pengganti UU No.7/1992, yang secara tegas. Sistem Perbankan Islam diposisikan
sebagai bagian dari sistem perbankan nasional. Pada tahun 2008 Pemerintah
menerbitkan UU No.21/2008 Perbankan Islam, yang diharapkan untuk
memberikan dasar hukum yang lebih kokoh dan peluang yang lebih besar dalam
pengembangan Perbankan Islam di Indonesia sehingga sama dan sejajar dengan
bank konvensional. Saat ini keberadaan bank syariah di Indonesia telah di atur
dalam Undang-undang yaitu UU No. 10 tahun 1998 tentang Perubahan UU No. 7
tahun 1992 tentang Perbankan serta lebih spesifiknya pada Peraturan Pemerintah
N0 72 tahun 1992 tentang Bank Berdasarkan prinsip Bagi Hasil.
Sejak saat itulah, kemudian dikenal dua sistem perbankan di Indonesia (Dual
Banking System) yang dibedakan berdasarkan pembayaran bunga atau bagi hasil
usaha yakni:
1. Bank yang melakukan usaha secara konvensional.
2. Bank yang melakukan usaha secara syariah.
Bank konvensional dan bank syariah dalam beberapa hal memiliki persamaan,
terutama dalam sisi teknis penerimaan uang, mekanisme transfer, teknologi
komputer yang digunakan, syarat-syarat umum memperoleh pembiayaan seperti
diantara keduanya yaitu menyangkut aspek legal, stuktur organisasi, usaha yang
dibiayai dan lingkungan kerja (Antonio 2001).
Kebutuhan masyarakat telah terjawab dengan terwujudnya sistem perbankan
yang sesuai syariah. Kegiatan operasional Bank syariah menggunakan prinsip bagi
hasil. Bank syariah tidak menggunakan bunga sebagai alat untuk memperoleh
keuntungan maupun membebankan bunga atas pinjaman karena bunga merupakan
riba yang diharamkan. Pola bagi hasil ini memungkinkan nasabah untuk
mengawasi langsung kinerja bank syariah dengan memantau jumlah bagi hasil
yang diperoleh. Jika jumlah keuntungan bank semakin besar maka semakin besar
pula bagi hasil yang diterima nasabah,demikian juga sebaliknya. Jumlah bagi hasil
yang kecil atau mengecil dalam waktu cukup lama menjadi patokan bahwa
pengelolaan bank merosot. Keadaan itu merupakan peringatan dini yang
transparan dan mudah bagi nasabah. Berbeda dari perbankan konvensional,
nasabah tidak dapat menilai kinerja hanya berpatokan pada bunga yang diperoleh.
Bank syariah sebagai satu alternatif jasa perbankan telah menjadi fenomena
tersendiri dalam perekonomian Indonesia. Eksistensinya telah memberikan nafas
baru bagi dunia bisnis dinegeri ini, terutama dunia perbankan. Walau masih
tergolong baru didunia perbankan, namun Bank Syariah mampu maju dan
berkembang ditengah persaingan yang pelik. Persaingan ini akan semakin ketat
antara bank konvensional dan bank syariah. Berdasarkan statistik Bank Indonesia
11 unit. Unit Usaha Syariah (UUS)23 unit. Selain itu, jumlah Bank Perkreditan
Syariah(BPRS) telah mencapai 154 unit dan total jumlah kantor syariah sebanyak
1,877 unit. Di sisi aset, hingga Agustus 2011 nilainya telah mencapai sekitar Rp
120 triliun dengan target akhir tahun sebesar Rp 131 triliun. Rata-rata
pertumbuhan aset sebesar 33% selama lima tahun terakhir (2006-2010).
Penghimpunan dana dari masyarat atau disebut dana dari pihak ketiga (DPK)
mengalami pertumbuhan setiap tahun. Tingkat pertumbuhan DPK tercatat rata-rata
39,16% per tahun,begitu pula pembiayaan yang diberikan (PYD) tumbuh
34,85%per tahun. Pertumbuhan industri bank syariah pada 2011 yang mencapai
3,4 % dengan rata-rata 45% per tahun.
Sebagai salah satu lembaga keuangan, bank perlu menjaga kinerjanya agar
dapat beroperasi secara optimal. Terlebih lagi bank syariah harus bersaing dengan
bank konvensional yang dominan dan telah berkembang pesat di Indonesia.
Persaingan yang semakin tajam ini harus dibarengi dengan manajemen yang baik
untuk bisa bertahan di industri perbankan. Salah satu faktor yang harus
diperhatikan oleh bank untuk bisa terus bartahan hidup adalah kinerja keuangan
bank.
Salah satu sumber utama indikator yang dijadiakan dasar penilaian adalah
laporan keuangan dari bank yang bersangkutan. Berdasarkan laporan keuangan
untuk memprediksi tingkat keuntungan, memprediksi masa depan, dan untuk
mengantisipasi kondisi di masa depan.
Penelitian yang dilakukan oleh (Rindawati 2007) yang bertujuan untuk
membandingkan kinerja keuangan perbankan syariah dengan perbankan
konvensional pada periode 2001-2007 dengan menggunakan rasio keuangan yang
terdiri dari CAR, NPL, ROA, ROE, BOPO, dan LDR menunjukkan hasil bahwa
rata-rata rasio keuangan perbankan syariah (NPL dan LDR) lebih baik secara
signifikan dibandingkan dengan perbankan konvensional, sedangkan pada
rasio-rasio yang lain perbankan syariah lebih rendah kualitasnya. Akan tetapi bila dilihat
secara keseluruhan perbankan syariah menunjukkan kinerja yang lebih baik
dibandingkan perbankan konvensional.
Dengan semakin ketatnya persaingan antar bank syariah dengan bank
konvensional, membuat bank syariah dituntut untuk memiliki kinerja yang bagus
agar dapat bersaing dalam merebutkan pasar perbankan nasional di Indonesia.
1.2 Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan sebelumnya, maka
perumusan masalah dalam penelitian ini apakah terdapat perbedaan kinerja
signifikan antara bank syariah dengan konvensional yang diukur melalui rasio
1.3 Tujuan dan Manfaat Penelitian 1.1.1 Tujuan Penelitian
Adapun tujuan dilakukannya penelitian ini adalah untuk mengetahui
bagaimanakah perbandingan kinerja antara bank konvensional dan bank syariah
dengan menggunakan rasio CAR,ROA,ROE,dan LDR.
1.1.2 Manfaat Penelitian
1. Bagi penulis, untuk menambah dan mengembangkan wawasan berfikir
secara ilmiah serta mengimplementasikan teori yang didapat di bangku
kuliah khususnya yang berkaitan dengan kinerja perbankan.
2. Bagi Bank Syariah, dapat dijadikan sebagai catatan/koreksi untuk
mempertahankan dan meningkatkan kinerjanya, sekaligus memperbaiki
apabila ada kelemahan dan kekurangan.
3. Bagi Bank Konevensional, hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan
acuan atau pertimbangan untuk membentuk atau menambah Unit Usaha
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Tinjauan Teoritis 2.2.1 Bank Konvensional
Pengertian bank menurut Undang-Undang No. 10 tahun 1998 tentang
perubahan atas Undang-Undang No. 7 tahun 1992 tentang perbankan adalah badan
usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan
menyalurkannya kepada masyarakat dalam bentuk kredit dan/atau bentuk-bentuk
lainnya dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat banyak.
Bank konvensional dapat didefinisikan seperti pada pengertian bank
umum pada pasal 1 ayat 3 Undang-Undang No. 10 tahun 1998 dengan
menghilangkan kalimat “dan atau berdasarkan prinsip syariah”, yaitu bank yang
melaksanakan kegiatan usaha secara konvensional yang dalam kegiatannya
memberikan jasa dalam lalu lintas pembayaran.
2.2.2 Bank Syariah
Bank Islam atau selanjutnya disebut dengan Bank Syariah, adalah bank
diartikan sebagai lembaga keuangan/perbankan yang operasional dan produknya
dikembangkan berlandaskan Al-Qur’an dan Hadits Nabi SAW. Bank Islam adalah
bank yang beroperasi dengan prinsip syariah Islam dan bank yang tata cara
beroperasinya mengacu kepada ketentuan-ketentuan Al-Qur’an dan Hadits. Bank
yang beroperasi sesuai dengan prinsip syariah Islam adalah bank yang dalam
beroperasinya mengikuti ketentuan-ketentuan syariah Islam, khususnya yang
menyangkut tata cara bermuamalat secara Islam. Karim (2004:18) menyatakan
bahwa :
Di dalam sejarah perekonomian umat Islam pembiayaan yang dilakukan dengan akad yang sesuai syariah telah menjadi bagian dari tradisi umat Islam sejak zaman Rasulullah Saw. Praktik-praktik seperti menerima titipan harta, meminjamkan uang untuk keperluan konsumsi dan untuk keperluan bisnis, serta melakukan pengiriman uang, telah lazim dilakukan sejak zaman Rasulullah Saw. Dengan demikian, fungsi-fumgsi utama perbankan modern, yaitu menerima deposit, menyalurkan dana, dan melakukan transfer dana telah menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari kehidupan umat Islam, bahkan sejak zaman Rasulullah Saw.
2.2.3 Perbedaan Bank Syariah dengan Bank Konvensional
Bank konvensional dan bank syariah dalam beberapa hal memiliki
persamaan, terutama dalam sisi teknis penerimaan uang, mekanisme transfer,
teknologi komputer yang digunakan, persyaratan umum pembiayaan, dan lain
sebagainya. Perbedaan antara bank konvensional dan bank syariah menyangkut
1. Akad dan Aspek Legalitas
Akad yang dilakukan dalam bank syariah memiliki konsekuensi duniawi
dan ukhrawi karena akad yang dilakukan berdasarkan hukum Islam.
Nasabah seringkali berani melanggar kesepakatan/perjanjian yang telah
dilakukan bila hukum itu hanya berdasarkan hukum positif belaka, tapi
tidak demikian bila perjanjian tersebut memiliki pertanggungjawaban
hingga yaumil qiyamah nanti. Setiap akad dalam perbankan syariah,
baik dalam hal barang, pelaku transaksi, maupun ketentuan lainnya
harus memenuhi ketentuan akad.
2. Lembaga Penyelesai Sengketa
Penyelesaian perbedaan atau perselisihan antara bank dan nasabah pada
perbankan syariah berbeda dengan perbankan konvensional. Kedua belah
pihak pada perbankan syariah tidak menyelesaikannya di peradilan
negeri, tetapi menyelesaikannya sesuai tata cara dan hukum materi
syariah. Lembaga yang mengatur hukum materi dan atau berdasarkan
prinsip syariah di Indonesia dikenal dengan nama Badan Arbitrase
Muamalah Indonesia atau BAMUI yang didirikan secara bersama oleh
3. Struktur Organisasi
Bank syariah dapat memiliki struktur yang sama dengan bank
konvensional, misalnya dalam hal komisaris dan direksi, tetapi unsur
yang amat membedakan antara bank syariah dan bank konvensional
adalah keharusan adanya Dewan Pengawas Syariah yang berfungsi
mengawasi operasional bank dan produk-produknya agar sesuai dengan
garis-garis syariah. Dewan Pengawas Syariah biasanya diletakkan pada
posisi setingkat Dewan Komisaris pada setiap bank. Hal ini untuk
menjamin efektivitas dari setiap opini yang diberikan oleh Dewan
Pengawas Syariah.
4. Bisnis dan Usaha yang Dibiayai
Bisnis dan usaha yang dilaksanakan bank syariah, tidak terlepas dari
kriteria syariah. Bank syariah tidak akan mungkin membiayai usaha yang
mengandung unsur-unsur yang diharamkan. Terdapat sejumlah batasan
dalam hal pembiayaan. Tidak semua proyek atau objek pembiayaan dapat
didanai melalui dana bank syariah, namun harus sesuai dengan
kaidah-kaidah syariah.
Sebuah bank syariah selayaknya memiliki lingkungan kerja yang sesuai
dengan syariah. Dalam hal etika, misalnya sifat amanah dan shiddiq,
harus melandasi setiap karyawan sehingga tercermin integritas eksekutif
muslim yang baik, selain itu karyawan bank syariah harus profesional
(fathanah), dan mampu melakukan tugas secara team-work dimana 27
informasi merata diseluruh fungsional organisasi (tabligh). Dalam hal
reward dan punishment, diperlukan prinsip keadilan yang sesuai dengan
syariah.
Secara garis besar perbandingan bank syariah dengan bank konvensional
dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 2.1
Perbandingan Bank Syariah dengan Bank Konvensional
Bank Syariah Bank Konvensional
1. Melakukan investasi-investasi yang halal saja
2. Berdasarkan prinsip bagi hasil, jual beli, atau sewa
3. Berorientasi pada keuntungan (profit oriented) dan kemakmuran dan kebahagian dunia akhirat
4. Hubungan dengan nasabah
dalam bentuk kemitraan
5. Penghimpunan dan penyaluran dana harus sesuai dengan fatwa Dewan Pengawas Syariah
1. Investasi yang halal dan haram
2. Memakai perangkat bunga
3. Profit oriented
4. Hubungan dengan nasabah dalam bentuk kreditur-debitur
5. Tidak terdapat dewan sejenis
2.3 Kinerja Keuangan Bank
Penilaian kinerja keuangan perbankan dimaksudkan untuk menilai
keberhasilan manajemen di dalam mengelola suatu badan usaha. Kinerja
perbankan merupakan gambaran prestasi yang dicapai bank dalam aspek
keuangan, pemasaran, penghimpunan dan penyaluran dana dalam suatu periode .
Bank sebagai sebuah perusahaan wajib mempertahankan kepercayaan masyarakat
terhadap kinerja bank yang bersangkutan, oleh karena itu diperlukan transparansi
atau pengungkapan informasi laporan keuangan bank yang bertujuan untuk
menyediakan informasi yang menyangkut posisi keuangan, kinerja dan perubahan
posisi keuangan, serta sebagai dasar pengambilan keputusan (Gunawan dan Dewi,
2003).
Penilaian kinerja keuangan bank dapat dinilai dengan pendekatan analisa
rasio keuangan dari semua laporan keuangan yang dilaporkan di masa depan
(Febryani dan Zulfadin, 2003).
2.4 Analisis Rasio Keuangan
Analisis rasio keuangan bank dapat dilakukan dengan cara
sehingga dapat diketahui baik buruknya kinerja keuangan bank yang bersangkutan.
Kasmir (2008:104) menyatakan:
Rasio keuangan digunakan untuk mengevaluasi kondisi keuangan dan kinerja perusahaan. Dari hasil rasio ini akan terlihat kondisi kesehatan perusahaan yang bersangkutan. Perbandingan dapat dilakukan antara satu komponen dalam satu komponen laporan keuangan atau antarkomponen yang ada diantara laporan keuangan. Kemudian angka yang diperbandingkan dapat berupa angka-angka dalam satu periode maupun beberapa periode.
.
Dengan menganalisis rasio keuangan bank, maka akan dapat dinilai kinerja
setiap bank, apakah telah bekerja secara efisien dan bagaimana tingkat kesehatan
bank yang bersangkutan. Beberapa rasio keuangan bank yang digunakan untuk
mengukur kinerja bank antara lain :
A. Capital Adequacy Ratio ( CAR )
Capital Adequacy Ratio adalah suatu rasio yang menunjukkan sampai
sejauh mana kemampuan permodalan suatu bank untuk mampu menyerap risiko
kegagalan kredit yang mungkin terjadi sehingga semakin tinggi angka rasio ini,
maka menunjukkan bank tersebut semakin baik kinerjanya begitu juga dengan
B. Return On Assets ( ROA )
Rasio ini digunakan untuk mengukur kemampuan manajemen bank dalam
memperoleh keuntungan (laba) secara keseluruhan. Semakin besar ROA suatu
bank, semakin besar pula tingkat keuntungan yang dicapai bank tersebut dan
semakin baik pula posisi bank tersebut dari segi penggunaan aset. Rasio ini dapat
dirumuskan sebagai berikut Syafri (2006:305) :
C. Return On Equity ( ROE)
Rasio ini merupakan indikator yang amat penting bagi para pemegang
saham dan calon investor untuk mengukur kemampuan bank dalam memperoleh
laba bersih yang dikaitkan dengan pembayaran dividen. Kenaikan dalam rasio ini
berarti terjadi kenaikan laba bersih dari bank yang bersangkutan. Selanjutnya,
kenaikan tersebut akan menyebabkan kenaikan harga saham bank. Rasio ini dapat
D. Loan To Deposit Ratio ( LDR )
LDR merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur komposisi jumlah
kredit yang diberikan dibandingkan dengan jumlah dana masyarakat dan modal
sendiri yang digunakan. Semakin besar jumlah kredit yang diberikan oleh bank
maka akan semakin rendah tingkat likuiditas bank yang bersangkutan. Rasio ini
dapat diukur dengan rumus Kasmir (2008: 226) :
2.5 Tinjauan Penelitian Terdahulu
Penelitian tentang perbandingan kinerja bank sudah dilakukan oleh beberapa
orang peneliti, antara lain:
1. Rubitoh (2003) melakukan penelitian dengan membandingkan kinerja
keuangan Bank Muamalat sebagai bank syariah pertama dengan enam bank
konvensional untuk periode waktu 1997-2001. Kriteria yang digunakan
modal), LDR (rasio penyaluran terhadap dana pihak ketiga), FBI, NNRF,
hasil kredit, dan produktifitas karyawan. Hasil dari penelitian tersebut
menunjukkan bahwa secara umum kinerja keuangan bank syariah lebih baik,
walaupun ada juga kinerja bank syariah dibawah bank konvensional. Bahkan
perkembangan bank syariah mencapai 53%, sedang bank konvensional
hanya 5%.
2. Rindawati (2007) dengan judul ”Analisis Perbandingan Kinerja Keuangan
antara Perbankan Syariah dengan Perbankan Konvensional”. Penelitian ini
menggunakan rasio CAR, NPM, ROA, ROE, BOPO, LDR. Hasil penelitian
ini menyatakan bahwa hanya rasio CAR yang tidak memiliki perbedaan
signifikan antara perbankan syariah dengan perbankan konvensional.
3. Abustan(2009) dengan judul ”Analisis Perbandingan Kinerja Keuangan
antara Perbankan Syariah dengan Perbankan Konvensional”. Untuk periode
waktu selama 2002-2008 dengan perbandingan kinerja keuangan antara
Bank Syariah Mandiri dan 6 Bank umum konvensional yang diwakili Bank
Tabungan Pensiunan Nasional, Bank Mizuho Indonesia, BPD Sumatera
Utara, BPD Kalimantan Timur, BPD DKI Jakarta dan BPD Daerah Aceh.
Penelitian ini menggunaklan rasio CAR, NPL, ROA, ROE, BOPO dan LDR.
Hasil penelitian ini mengatakan bahwa dilihat dari kinerja bank secara
keseluruhan terdapat perbedaan yang signifikan antara kinerja perbankan
syariah menunjukkan kinerja yang lebih baik dibandingkan dengan
perbankan konvensional.
Berdasarkan penelitian terdahulu diatas, terdapat perbedaan hasil penelitian
diantara ketiganya. Untuk itu penelitian ini akan kembali menganalisis
perbandingan kinerja bank syariah dan konvensional untuk periode waktu terbaru
yaitu 2008-2010 dengan menggunakan variabel CAR,ROA,ROE,dan LDR.
[image:31.612.135.540.343.709.2]Beberapa tinjauan terdahulu berkaitan dengan penelitian ini antara lain:
Tabel 2.3
Ringkasan Tinjauan Penilitian Terdahulu No Peneliti/
Tahun
Judul Penelitian Variabel Hasil Penelitian
1 Rubitoh/ 2003
Analisis Perbandingan Kinerja Keuangan antara Perbankan Syariah dengan Perbankan Konvensional RORA,CAR, LDR,FBI, NNRF, hasil kredit, dan produktifitas karyawan
Hasil dari penelitian tersebut menunjukkan bahwa secara umum kinerja keuangan bank syariah lebih baik, walaupun ada juga kinerja bank syariah dibawah bank konvensional 2 Rindawati/
2007
Analisis Perbandingan Kinerja Keuangan antara Perbankan Syariah dengan Perbankan Konvensional
CAR, BOPO, LDR, NPM, ROA, ROE
Hasil penelitian tersebut menunjukkan rasio CAR perbankan syariah tidak berbeda secara signifikan
dengan perbankan konvensional. Rasio NPM,
ROA, ROE, BOPO, LDR perbankan syariah berbeda signifikan dengan perbankan konvensional.
3 Abustan/ 2009
Analisis Perbandingan Kinerja Keuangan antara Perbankan Syariah dengan Perbankan Konvensional CAR, NPL,ROA, ROE, BOPO, LDR
Dilihat dari kinerja bank secara keseluruhan terdapat perbedaan yang signifikan antara kinerja perbankan syariah dibandingkan dengan perbankan konvensional dimana perbankan syariah menunjukkan kinerja yang lebih baik dibandingkan
2.6 Kerangka Konseptual dan Hipotesis Penelitian 2.5.1 Kerangka Konseptual
Berdasarkan latar belakang masalah dan tujuan penelitian yang telah
dikemukakan sebelumnya, maka dibuat kerangka konseptual sebagai berikut:
BANK
Bank Konvensional
Bank Syariah
Laporan Keuangan:
• CAR
• ROA dan ROE
• LDR
Dibandingkan Laporan
Keuangan:
• CAR
• ROA dan ROE
• LDR
Kerangka konseptual ini merupakan gambaran perbandingan yang akan
dilakukan antara bank konvensional dengan bank syariah. Pada penelitian ini bank
dibedakan menjadi dua, yaitu bank konvensional dan bank syariah. Penilaian
kinerja ini menggunakan beberapa elemen yang terdapat di dalam laporan
keuangan bank diantaranya yaitu CAR, ROA, ROE, dan LDR. Setiap variabel
akan dibandingkan satu sama lain. CAR bank Konvensional akan dibandingkan
dengan CAR bank Syariah, dan begitu seterusnya untuk variabel lainnnya.
Sehingga akan dapat dilihat nilai dari masing-masing bank, maka nilai tersebut
dibandingkan antara kedua jenis bank tersebut.
2.5.2 Hipotesis Penelitian
Hipotesis adalah proporsi yang dirumuskan dengan maksud untuk diuji
secara empiris. Proporsi merupakan ungkapan atau pernyataan yang dapat
dipercaya, disangkal, atau diuji kebenarannya mengenai konsep atau konstruk
yang menjelaskan atau memprediksi fenomena-fenomena. Dengan demikian
hipotesis merupakan penjelasan sementara tentang prilaku, fenomena atau keadaan
tertentu yang telah terjadi atau yang akan terjadi ( Erlina : 2008 ). Berdasarkan
kerangka konseptual yang telah diuraikan, maka dapat dirumuskan hipotesis
Ho = Tidak terdapat perbedaan yang signifikan baik dalam capital adequacy
ratio, return on assets, return on equity, maupun loan to deposit ratio
antara bank syariah dan bank konvensional
H1 = Terdapat perbedaan yang signifikan antara capital adequacy ratio bank
syariah dan bank konvensional
H2 = Terdapat perbedaan yang signifikan antara return on assets bank
syariah dan bank konvensional
H3 = Terdapat perbedaan yang signifikan antara return on equity rasio bank
syariah dan bank konvensional
H4 = Terdapat perbedaan yang signifikan antara loan to deposit bank syariah
dan bank konvensional
- Tingkat signifikan yang digunakan adalah 5%.
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 Desain penelitian
Metode penelitian adalah langkah dan prosedur yang dilakukan dalam
pengumpulan data atau informasi empiris guna memecahkan permasalahan dan
menguji hipotesis penelitian. Erlina (2008:66) menyatakan bahwa ”desain
penelitian merupakan rencana induk yang berisi metode dan prosedur untuk
mengumpulkan dan menganalisis informasi yang dibutuhkan, menetapkan
sumber-sumber informasi, teknik yang digunakan, metode sampling sampai dengan
analisis dan untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan”. Penelitian ini menggunakan
desain perbandingan dua rata-rata dari dua populasi yang independen.
3.2 Populasi dan Sample Penelitian 3.2.1 Populasi Penelitian
Populasi adalah kelompok keseluruhan orang,peristiwa,atau sesuatu yang
ingin diselidiki oleh peneliti Sri Sularso (2004:67) . Berdasarkan pengertian diatas
maka yang menjadi populasi penelitian ini adalah bank konvensional dan bank
syariah yang terdaftar di Bank Indonesia periode 2008-2010 dengan jumlah 119
3.2.2 Sampel Penelitian
Teknik yang digunakan dalam penelitian ini adalah non-probability sampling
dengan metode Purposive sampling yaitu teknik pengambilan sampel dari populasi
berdasarkan suatu kriteria tertentu (Erlina, 2008:83). Kriteria pengambilan sampel
penelitian adalah sebagai berikut :
1. Bank syariah dan bank konvensional yang dipilih dalam penelitian ini
adalah bank syariah dan bank konvensional yang telah berdiri lebih dari
lima tahun dan memiliki nilai akiva yang setara. Bank konvensional
yang dipilih untuk dibandingkan dengan bank syariah adalah bank
konvensional dengan total aktiva sebanding dengan bank syariah yang
telah dipilih.
2. Jumlah total aktiva yang dianggap setara adalah antara 20.000.000
hingga 45.000.000 (dalam jutaan rupiah)
3. Informasi yang digunakan untuk mengukur kinerja bank adalah
berdasarkan laporan publikasi keuangan Bank selama periode Tahun
2008 hingga Tahun 2010.
Berdasarkan kriteria yang dikemukakan di atas, maka bank umum
konvensional yang menjadi sampel dalam penelitian ini berjumlah 8 bank dari
total 108 bank konvensional yang terdaftar di Bank Indonesia dan 2 bank syariah
Tabel 3.1
Proses Seleksi Sampel Berdasarkan Kriteria Untuk Bank Konvensional
No
Nama Bank
Kriteria Sampel (S)
1 2 3
1 Anglomas Internasional Bank √ - √
2 Bank of China Limited √ - √
3 Bank of America, N.A √ - √
4 BPD Kalimantan Selatan √ - √
5 BPD Kalimantan Timur √ - √
6 BPD Sulawesi Tenggara √ - √
7 BPD Yogyakarta √ - √
8 Citibank N.A √ - √
9 Deutsche Bank A.G √ √ √ S1
10 Bank Agroniaga, Tbk √ - √
11 Bank Artos Indonesia √ - √
12 Bank Agris √ - √
13 Bank Antar Daerah √ - √
14 Bank Arta Graha Internasional, Tbk √ - √
15 Bank Andara √ - √
16 Bank Aceh √ - √
17 Bank Bukopin, Tbk √ - √
18 Bank Bumi Arta √ - √
19 Bank Bisnis Internasional √ - -
20 Bank Baclays Indonesia √ - -
21 Bank BNP Paribas Indonesia √ √ -
22 Bank Centra Asia, Tbk √ - √
23 Bank CIMB Niaga √ √ -
24 Bank Capital Indonesia, Tbk √ √ -
25 Bank Commonwealth √ √ -
26 Bank China Trust Indonesia √ √ -
27 Bank Dipo Internasional √ √ -
28 Bank Danamon Indonesia √ √ -
29 Bank DBS indonesia √ √ √ S2
30 Bank DKI √ √ -
31 Bank Ekonomi Raharja, Tbk √ √ √ S3
32 Bank Fama Internasional - - √
33 Bank Ganesha √ - √
34 Bank Himpunan Saudara, Tbk √ - √
36 Bank Hana - - √
37 Bank ICBC Bumiputera √ - √
38 Bank ICBC Indonesia √ - √
39 Bank INA Perdana √ √ √
40 Bank Index Selindo - - √
41 Bank Internasional Indonesia, Tbk √ - √
42 Bank Jasa Raharja √ - √
43 Bank Kesawan Tbk √ - √
44 Bank Kesejahteraan Ekonomi √ - √
45 Bank Kalimantan Tengah √ - √
46 Bank KEB Indonesia √ - √
47 Bank Lampung √ - √
48 Bank Mayora √ - √
49 Bank Metro Express √ √ √
50 Bank Mayapada √ - -
51 Bank Mizuho Indonesia √ - -
52 Bank Mandiri (Persero) Tbk √ - √
53 Bank Mega Tbk √ - √
54 Bank Mutiara Tbk √ - √
55 Bank Mestika Dharma - - √
56 Bank Mitraniaga √ - -
57 Bank Multiarta Sentosa √ - √
58 Bank Nusantara Parahyangan Tbk √ - -
59 Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk √ - √
60 Bank OCBC NISP Tbk √ √ √ S4
61 Bank Pan Indonesia √ - √
62 Bank Pundi Tbk √ - √
63 Bank Permata Tbk √ - √
64 Bank Pesona Perdania √ - -
65 Bank Royal Indonesia √ - √
66 Bank Rabobank Internasional - - -
67 Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk √ - √
68 Bank Swadesi Tbk √ - √
69 Bank Sinarmas Tbk - - √
70 Bank Sumito Mitsui Indonesia √ - -
71 Bank Sinar Harapan Bali - - √
72 Bank Sahabat Purba Danarta - - √
73 Bank SBI Indonesia √ - -
74 Bank Tabungan Pensiun Nasional √ √ √ S5
75 Bank UOB Buana Tbk √ √ √ S6
77 Bank Windu Kentjana Tbk √ - √
78 Bank Woori Indonesia √ - -
79 Bank Yudha Bakti √ - -
80 Centramana Nasional Bank √ - -
81 Liman Internasional Bank √ - √
82 National Nobu Bank √ - -
83 Panin Bank Tbk √ - √
84 Prima Master Bank √ - √
85 BPD Bengkulu √ - -
86 BPD Bali √ - -
87 BPD Jambi √ - -
88 BPD Jabar dan Banten √ - √
89 BPD Jawa Tengah √ - √
90 BPD Jawa Timur √ - √
91 BPD Kalimantan Barat √ - √
92 BPD Maluku √ - -
93 BPD Nusa Tenggara Barat √ - -
94 BPD Nusa Tenggara Timur √ - -
95 BPD Papua - - √
96 BPD Riau Kepri √ - -
97 BPD Sulawesi Tenggara √ - √
98 BPD Sulawesi Utara √ - √
99 BPD Sulawesi Selatan √ - √
100 BPD Sumatera Barat (Bank Nagari) - √ √
101 BPD Sumatera Selatan √ - -
102 BPD Sumatera Utara √ - √
103 Morgan Chase Bank N.A - - √
104 Standard Chartered Bank √ √ -
105 Bankok Bank Comp. LTD √ - -
106 Bank of Tokyo Mitsubishi LTD √ √ √ S7
107 The Hongkong & Shanghai B.C √ √ √ S8
108 The Royal Bank of Scotland N.V - - √
Sumber: Bank Indonesia
Tabel 3.2
Proses Seleksi Sampel Berdasarkan Kriteria Untuk Bank Syariah
No
Nama Bank
Kriteria Sampel (S)
1 2 3
1 Bank Muamalat Indonesia √ √ √ S9
2 Bank Syariah Mandiri √ √ √ S10
3 Bank Syariah Mega Indonesia - - √
4 Bank Rakyat Indonesia Syariah - - √
5 Bank Bukopin Syariah - - √
6 Bank Negara Indonesia Syariah - - √
7 Bank Central Asia Syariah - - √
8 Bank Panin Syariah - - √
9 Bank Jabar Banten Syariah √ - √
10 Bank Victoria Syariah - - √
11 Bank Maybank Syariah Indonesia √ - √
Sumber: Bank Indonesia
Berdasarkan teknik pengambilan sampel tersebut, maka sampel yang
diambil dalam penelitian ini adalah sebagi berikut
Tabel 3.3
Bank yang Menjadi Sampel Penelitian
No Nama Bank Jumlah Total Aktiva
(dalam jutaan Rupiah)
1 Bank Muamalat Indonesia 21.400.790
2. Bank Syariah Mandiri 32.482.000
3 Bank DBS indonesia 28.220.872
4 Bank Ekonomi Raharja, Tbk 21.552.000
5 Deutsche Bank A.G 21.514.839
6 Bank Tabungan Pensiun Nasional 34.552.573
7 Bank OCBC NISP 44.474.822
8. Bank of Tokyo Mitsubishi LTD 39.878.089
9. Bank UOB Buana, Tbk 38.485.781
3.3 Jenis dan Sumber data
Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder. Data
sekunder adalah data yang dikumpulkan oleh orang atau lembaga lain yang sudah
dipublikasikan ( Suparmoko, 1999: 67 ). Data sekunder tersebut diperoleh dengan
cara mengunduh dari situs Bank Indonesia www.bi.go.id , dan dari situs bank yang
bersangkutan. Data dalam Penelitian ini merupakan gabungan data antar
perusahaan perbankan ( cross section ) syariah dan konvensional dan data antar
waktu ( time series ) selama periode 2008-2010 yang disebut polling data.
3.4 Teknik Pengumpulan Data
Penelitian menggunakan teknik pengumpulan data-data sekunder berupa
Laporan Keuangan Tahunan Publikasi Bank selama periode 2008-2010. Data yang
diperoleh dengan mengakses ke website resmi dari bank yang bersangkutan dan
Perpustakaan Bank Indonesia.
Jenis laporan yang digunakan antara lain Neraca Keuangan, Laporan
Laba-Rugi, Laporan Kualitas Aktiva produktif, Perhitungan Kewajiban Penyediaan
3.5 Definisi Operasional Dan pengukuran Variabel
Variabel dalam penelitian ini bersifat independen yang artinya bebas atau
tidak terikat oleh variabel lainnnya. Variabel-variabel yang digunakan yaitu rasio
keuangan yang meliputi Capital Adequacy Ratio (mewakili rasio permodalan),
Return on Asset dan Return on Equity (mewakili rasio rentabilitas), dan Loan to
Deposit Ratio (mewakili rasio likuiditas). Untuk mengetahui kinerja bank secara
keseluruhan dilakukan dengan cara menjumlahkan seluruh rasio yang sebelumnya
telah diberi bobot nilai tertentu.
a. Rasio permodalan, yang diwakili oleh variabel rasio
CAR (Capital Adequacy Ratio)
b. Rasio Rentabilitas, yang diwakili oleh variabel rasio ROA (Return on
Asset) dan ROE (Return on Equity)
(Syafri, 2006:305)
(Kasmir, 2008: 204)
c. Rasio Likuiditas, yang diwakili oleh variabel rasio LDR (Loan to Deposit
Ratio).
(Kasmir, 2008:226)
d. Kinerja bank secara keseluruhan diketahui dengan cara menjumlahkan
seluruh rasio keuangan, yaitu rasio CAR, ROA, ROE,dan LDR yang
sebelumnya telah diberi bobot nilai tertentu. Perhitungan presentase dan
1. CAR
Menurut ketentuan Bank Indonesia suatu bank umum sekurang-kurangnya
harus memiliki CAR 8%, hal ini didasarkan kepada ketentuan yang ditetapkan
oleh BIS (Bank for Interntional Settlement). Variabel ini mempunyai bobot
nilai 25%. Skor nilai CAR ditentukan sebagai berikut ;
Jika CAR bernilai :
a. Kurang dari 8%, skor nilai = 0
b. Antara 8% - 12%, skor nilai = 80
c. Antara 12%- 25%, skor nilai = 90
d. Lebih dari 25%, skor nilai = 100
Misalnya suatu bank memiliki nilai CAR 33,84%, maka skor akhir CAR adalah
25% x 100 = 25
2. ROA
Standar terbaik ROA menurut Peraturan Bank Indonesia No. 6/9/PBI/2004
adalah 1,5%. Variabel ini mempunyai bobot nilai 25%. Skor nilai ROA
ditentukan sebagai berikut ;
Jika ROA bernilai :
a. Kurang dari 0%, skor nilai = 0
b. Antara 0% - 1%, skor nilai = 80
c. Antara 1% - 2%, skor nilai = 100
Misalnya suatu bank memiliki nilai ROA 1,87%, maka skor akhir ROA adalah
sebesar 25% x 100 = 25
3. ROE
Standar ROE menurut Peraturan Bank Indonesia No. 6/9/PBI/2004 adalah
12%. Variabel ini mempunyai bobot nilai 25%. Skor nilai ROE ditentukan
sebagai berikut ;
Jika ROE bernilai :
a. Kurang dari 8%, sor nilai = 0
b. Antara 8% - 10%, skor nilai = 80
c. Antara 10% - 12%, skor nilai = 90
d. Lebih dari 12%, skor nilai = 100
Misalnya suatu bank memiliki nilai ROE 27,67%, maka skor akhir ROE
adalah sebesar 25% x100 = 25
4. LDR
Standar terbaik LDR menurut Peraturan Bank Indonesia No. 6/9/PBI/2004
adalah 85%-110%. Variabel ini diberi bobot nilai 25%. Skor nilai LDR
ditentukan sebagai berikut ;
Jika LDR bernilai :
a. Kurang dari 50%, skor nilai = 0
c. Antara 85% - 110%, skor nilai = 100
d. Lebih dari 110%, skor nilai = 90
Misalnya suatu bank memiliki nilai LDR 86,93%, maka skor akhir LDR
adalah sebesar 25% x 100 = 25
Selanjutnya dengan menggunakan Microsoft Exel 2007, skor masing-masing
variabel tersebut dijumlahkan. Setelah itu data-data tersebut dikonversi ke dalam
SPSS 18 untuk selanjutnya dianalisa dengan menggunakan independent samples
T-test.
3.6 Metode Analisis Data
Pengolahan data dalam penelitian ini dilakukan dengan menggunakan teknik
statistik yang berupa uji beda dua rata-rata (independent sample t-test). Metode
analisis data yang dilakukan dalam penelitian ini adalah dengan analisis statistik
yang menggunakan software statistik spss ver.18.
3.6.1 Statistik Deskriptif
Statistik deskriptif yang digunakan untuk menganalisis data adalah dengan
cara mendiskripisikan data yang telah terkumpul sebagaimana adanya tanpa
3.6.2 Uji Normalitas data
Uji ini berguna untuk tahap awal dalam metode pemilihan analisis data. Jika
data normal akan digunakan statistik parametik dan jika data tidak normal
digunakan statistik non-parametik atau lakukan treatment agar data normal (Erlina,
2008: 100 ). Jika data paremetik akan digunakan uji t (test) pada data
normal,sedangkan jika data non-parametik akan digunakan uji wilcoxon.
Uji normalitas yang digunakan dalam penelitian ini adalah uji normalitas
dengan Kolmogorov Smirnov. Konsep dasar dari uji normalitas Kolmogorov
Smirnov adalah dengan membandingkan distribusi data (yang akan diuji
normalitasnya) dengan distribusi normal baku. Distribusi normal baku adalah data
yang telah ditransformasikan ke dalam bentuk Z-Score dan diasumsikan normal.
Jadi sebenarnya uji Kolmogorov Smirnov adalah uji beda antara data yang diuji
normalitasnya dengan data baku.
A. Diuji normalitasnya dengan data normal baku. Nilai signifikan ditentukan
sebesar 0.05, apabila p > 0.05 maka distribusi data normal.
B. Nilai signifikan ditentukan sebesar 0.05, apabila p < 0.05 maka distribusi
3.6.3 Uji Hipotesis
Pengolahan data dalam penelitian ini dilakukan dengan menggunakan
teknik statistik yang berupa uji beda dua rata-rata (independent sample t-test).
Independent sampel t-test dilakukan untuk menguji signifikansi beda rata-rata 2
kelompok. Tujuan dari uji hipotesis yang berupa uji beda dua rata-rata pada
penelitian ini adalah untuk menentukan menerima atau menolak hipotesis yang
telah dibuat.
Kriteria pengujian Hipotesis :
Jika thitung > ttabel ,maka tolak Ho
Artinya terdapat perbedaan yang signifikan antara Capital Adequacy Ratio, Return
On Assets, Return On Equity, maupun Loan to Deposit Ratio antara bank syariah
dan bank konvensional.
thitung < ttabel ,maka terima Ho
Artinya tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara Capital Adequacy Ratio,
Return On Assets, Return On Equity, maupun Loan to Deposit Ratio antara bank
Maka :
Ho, µ1 ≠ µ2 = Terdapat perbedaan kinerja bank yang signifikan antara bank
syariah dan bank konvensional
Ho, µ1 = µ2 = Tidak terdapat perbedaan kinerja bank yang signifikan antara
BAB IV
ANALISIS HASIL PENELITIAN
4.1 Analisis Hasil Penelitian 4.1.1 Statistik Deskriptif
Statistik deskriptif akan mengemukakan cara-cara penyajian data hasil
penelitian. Penjelasan data disertai dengan nilai minimum, nilai maksimum, mean
dan standar deviasi. Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah Capital
Adequacy Ratio (CAR), Return on Asset (ROA), Return on Equity (ROE), Loan to
Deposit Ratio (LDR).
[image:50.612.127.541.462.691.2]Deskripsi data penelitian secara statistik dapat dilihat pada tabel berikut ini:
Tabel 4.1
Hasil Perhitungan Statistik Deskriptif Descriptive Statistic
Bank N Minimum Maximum Mean Std. Deviation
CAR Syariah 6 10.60 13.26 11.8033 1.10719
Konvensional 24 12.00 40.46 23.5537 8.33590
ROA Syariah 6 .45 2.60 1.7800 .77558
Konvensional 24 .91 5.96 2.7525 1.29781
ROE Syariah 6 8.03 63.58 35.4900 20.26351
Konvensional 24 2.78 36.40 14.7417 7.81187
LDR Syariah 6 82.54 104.41 89.4133 8.12178
Konvensional 24 28.40 178.44 84.7517 36.96993
Kinerja Syariah 6 85.00 97.50 90.4167 4.30600
Konvensional 24 70.00 97.50 88.0208 8.00744
Berikut ini merupakan penjelasan dari data deskriptif yang telah diolah,
yaitu:
Berdasarkan 4.1 tabel di atas didapatkan nilai rata-rata (mean) CAR bank
syariah (tahun 2008-2010) sebesar 11.8033 dan mean CAR bank konvensional
(tahun 2008-2010) sebesar 23.5537. Dari data ini menunjukkan bahwa CAR bank
konvensional lebih baik dibandingkan CAR bank syariah karena angka rasio CAR
bank konvensional (23.5537) lebih besar dibandingkan CAR bank non devisa
(11.8033). Akan tetapi, jika mengacu pada ketentuan BI yang menyatakan bahwa
standar terbaik CAR adalah 8%, maka perbankan syariah masih berada pada
kondisi ideal karena memiliki nilai CAR diatas ketentuan BI.
Nilai rata-rata (mean) ROA bank syariah (tahun 2008 – 2010) sebesar
1.7800 dan mean ROA bank konvensional (tahun 2008 – 2010) sebesar 2.7525.
Dari data ini menunjukkan bahwa ROA bank konvensional lebih baik
dibandingkan ROA bank syariah karena angka rasio ROA bank konvensional
(2.7525) lebih besar dibandingkan ROA bank syariah (1.7800).
Nilai rata-rata (mean) ROE bank syariah (tahun 2008– 2010) sebesar
35.4900dan mean ROE bank konvensional (tahun 2008 – 2010) sebesar 14.7417
Dari data ini menunjukkan bahwa ROE bank syariah lebih baik dibandingkan
ROE bank konvensional karena angka rasio ROE bank syariah (35.4900) lebih
Nilai rata-rata (mean) LDR bank syariah (tahun 2008 – 2010) sebesar
89.4133dan mean LDR bank konvensional (tahun 2008 – 2010) sebesar 84.7517.
Dari data ini menunjukkan bahwa LDR bank syariah lebih baik dibandingkan
LDR bank konvensional karena angka rasio LDR bank syariah (89.4133) lebih
besar dibandingkan LDR bank konvensional (84.7517).
Nilai rata-rata (mean) kinerja keseluruhan bank syariah (tahun 2008-2010)
sebesar 90.4167 dan mean kinerja bank konvensional (tahun 2008-2010) secara
keseluruhan 88.0208. Dari data ini menunjukkan bahwa kinerja bank syariah
secara keseluruhan (CAR, ROA, ROE, dan LDR) lebih baik dibandingkan bank
konvensional secara keseluruhan.Angka rasio kinerja bank syariah secara
4.1.2 Uji Normalitas Data
Berikut disajikan uji normalitas data untuk CAR, ROA, ROE dan LDR
bank syariah dan bank konvensional dengan uji normalitas one-sample
[image:53.612.126.555.266.462.2]KolmogorovSmirnov.
Tabel 4.2
Hasil Perhitungan Kolmogorov smirnov One- Sample Kolmogor- Smirnov Test
CAR
Syariah
CAR
Konvensional
ROA
Syariah
ROA
Konvensional
N 6 24 6 24
Normal Parametersa,b Mean 11.8033 23.5537 1.7800 2.7525
Std. Deviation 1.10719 8.33590 .77558 1.29781
Most Extreme Differences Absolute .237 .159 .210 .142
Positive .237 .159 .145 .142
Negative -.202 -.108 -.210 -.092
Kolmogorov-Smirnov Z .581 .777 .515 .697
Asymp. Sig. (2-tailed) .888 .583 .953 .716
a. Test distribution is Normal.
Dari tabel diatas dapat dilihat Asymp. Sig. (2-tailed) CAR, ROA, ROE,LDR
dan Kinerja bank syariah dan bank konvensional lebih besar dari 0.05 sehingga
dapat disimpulkan bahwa data CAR, ROA, ROE, LDR dan kinerja masing-masing
bank berdistribusi normal.
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
ROE Syariah ROE Konvensional LDR Syariah LDR Konvensional
N 6 24 6 24
Normal Parametersa,b Mean 35.4900 14.7417 89.4133 84.7517
Std. Deviation 20.26351 7.81187 8.12178 36.96993
Most Extreme Differences Absolute .166 .180 .231 .244
Positive .142 .180 .231 .244
Negative -.166 -.081 -.199 -.139
Kolmogorov-Smirnov Z .407 .882 .566 1.196
Asymp. Sig. (2-tailed) .996 .418 .906 .114
a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Kinerja Syariah Kinerja Konvensional
N 6 24
Normal Parametersa,b Mean 90.4167 88.0208
Std. Deviation 4.30600 8.00744
Most Extreme Differences Absolute .205 .266
Positive .205 .163
Negative -.128 -.266
Kolmogorov-Smirnov Z .503 1.302
Asymp. Sig. (2-tailed) .962 .067
a. Test distribution is Normal.
4.1.3 Uji Hipotesis
Setelah melakukan uji normalitas yang menyatakan bahwa data-data yang
digunakan adalah normal, maka tahapan berikutnya adalah melakukan perhitungan
uji hipotesis dengan analisis Independent sample t-test dengan menggunakan SPSS
versi 18.0. Perhitungan dilakukan dengan menggunakan data CAR, ROA, ROE
[image:55.612.53.578.315.703.2]dan LDR bank syariah dan bank konvensional.
Tabel 4.3
Hasil Perhitungan Independent Samples Test Independent Samples Test
Levene's Test for Equality of
Variances t-test for Equality of Means
F Sig. t df
Sig. (2-tailed) Mean Difference Std. Error Difference
95% Confidence Interval of the Difference
Lower Upper
CAR Equal variances assumed 6.674 .015 -3.401 28 .002 -11.75042 3.45500 -18.82766 -4.67317
Equal variances not assumed
-6.674 25.770 .000 -11.75042 1.76057 -15.37090 -8.12994
ROA Equal variances assumed 1.231 .277 -1.745 28 .092 -.97250 .55733 -2.11414 .16914
Equal variances not assumed
-2.356 13.059 .035 -.97250 .41284 -1.86397 -.08103
ROE Equal variances assumed 11.85
7
.002 4.091 28 .000 20.74833 5.07139 10.36007 31.13660
Equal variances not assumed
2.463 5.377 .054 20.74833 8.42483 -.45971 41.95637
LDR Equal variances assumed 3.051 .092 .303 28 .764 4.66167 15.37373 -26.83000 36.15333
Equal variances not assumed
.566 27.946 .576 4.66167 8.24275 -12.22429 21.54763
KINERJA Equal variances assumed 1.381 .250 .702 28 .489 2.39583 3.41505 -4.59958 9.39124
Equal variances not assumed
4.2 Pembahasan Hasil Penelitian
1.CAR
Berdasarkan hasil perhitungan Tabel 4.4, menunjukkan bahwa nilai fhitung
CAR sebesar 6.647 dengan probabilitas 0.015 < 0.05 yang artinya kedua populasi
varians yang berbeda. Nilai thitung Equal variance not assumed. Nilai thitung
-6.647< ttabel 2.048 dengan probabilitas signifikansi 0.000 < α 0.05 maka dapat
disimpulkan bahwa H0 ditolak dan Ha diterima. Artinya terbukti bahwa kinerja
perbankan syariah dan kinerja perbankan konvensional ada perbedaan yang
signifikan jika dilihat dari rasio CAR. Kedua jenis bank tersebut telah memenuhi
standart minimal CAR yang ditetapkan BI sebesar 8 %, namun CAR bank
konvensional lebih baik dari CAR bank syariah.
2. ROA
Berdasarkan hasil perhitungan Tabel 4.4, menunjukkan bahwa nilai fhitung
ROA sebesar 1.231 dengan probabilitas 0.277 > 0.05 yang artinya kedua popilasi
memiliki varians yang sama. Nilai thitung Equal variances assumed. Nilai thitung
-1.745 < 2.048 dengan probabilitas signifikansi 0.92 > α 0.05 maka dapat
disimpulkan bahwa H0 diterima dan Ha ditolak . Artinya tidak terbukti bahwa
kinerja perbankan syariah dan kinerja perbankan konvensional ada perbedaan yang
signifikan jika dilihat dari rasio ROA. Tanda negatif dari nilai t
bahwa nilai mean populasi pertama lebih rendah dibandingkan nilai mean populasi
kedua. Berdasarkan hasil statistik tidak dapat dibuktikan bahwa kedua rata-rata
(mean) ROA perbankan konvensional dengan perbankan syariah berbeda.
3. ROE
Berdasarkan hasil perhitungan Tabel 4.4, menunjukkan bahwa nilai fhitung
ROA sebesar 111.857 dengan probabilitas 0.002 < 0.05 yang artinya kedua
populasi memiliki varians berbeda. Nilai thitung Equal variances assumed. Nilai
thitung 2.463>2408 dengan probabilitas signifikansi 0.054 > α 0.05 maka dapat
disimpulkan bahwa H0 diterima dan Ha ditolak. Tanda positif dari nilai thitung
menunjukkan bahwa nilai mean populasi pertama lebih tinggi dibandingkan nilai
mean populasi kedua. Berdasarkan hasil statistik tidak dapat dibuktikan bahwa
kedua rata-rata (mean) ROA perbankan konvensional dengan perbankan syariah
berbeda. Artinya tidak terbukti bahwa kinerja perbankan syariah dan kinerja
perbankan konvensional ada perbedaan yang signifikan jika dilihat dari rasio ROE.
4. LDR
Berdasarkan hasil perhitungan Tabel 4.4, menunjukkan bahwa nilai fhitung
LDR sebesar 3.051 dengan probabilitas 0.092 > 0.05 yang artinya kedua populasi
memiliki varians sama. Nilai thitung Equal variances assumed. Nilai thitung 0.303<
2408 dengan probabilitas signifikansi 0.764 > α 0.05 maka dapat disimpulkan
bahwa H0 diterima dan Ha ditolak. Tanda positif dari nilai thitung menunjukkan
kedua. Berdasarkan hasil statistik tidak dapat dibuktikan bahwa kedua rata-rata
(mean) LDR perbankan konvensional dengan perbankan syariah berbeda. Artinya
tidak terbukti bahwa kinerja perbankan syariah dan kinerja perbankan
konvensional ada perbedaan yang signifikan jika dilihat dari rasio LDR.
5. Kinerja Keseluruhan
Berdasarkan hasil perhitungan Tabel 4.4, menunjukkan bahwa nilai fhitung
Kinerja keseluruhan sebesar 1.381 dengan probabilitas 0.250 > 0.05 yang artinya
kedua populasi memiliki varians sama. Nilai thitungEqual variances assumed. Nilai
thitung 0.702< 2408 dengan probabilitas signifikansi 0. 489 > α 0.05 maka dapat
disimpulkan bahwa H0 diterima dan Ha ditolak. Secara statistik dapat dibuktikan
bahwa kedua rata-rata (mean) Kinerja perbankan konvensional dengan perbankan
syariah berbeda. Artinya terbukti bahwa kinerja perbankan syariah dan kinerja
perbankan konvensional ada perbedaan yang signifikan jika dilihat dari rasio
BAB V
KESIMPULAN KETERBATASAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh maka dapat diambil kesimpulan
sebagai berikut :
1. Perbedaan CAR bank syariah dan bank konvensional
Berdasarkan hasil perhitungan uji statistik memakai independent sample
t-test dengan menggunakan SPSS didapatkan nilai signifikansi sebesar 0.000 < α
0.05 maka dapat disimpulkan bahwa H0 ditolak dan Ha diterima yang artinya
terdapat perbedaan yang signifikan antara Capital Adequacy Ratio (CAR)bank
syariah dan bank konvensional.
2. Perbedaan ROA bank syariah dan bank konvensional
Berdasarkan hasil perhitungan uji statistik memakai independent sample
t-test dengan menggunakan SPSS didapatkan nilai signifikansi sebesar 0.092 > α
0.05 maka dapat disimpulkan bahwa H0 diterima dan Ha ditolak yang artinya tidak
terdapat perbedaan yang signifikan antara Return On Asset (ROA)bank syariah
dan bank konvensional. Namun demikian, perbankan konvensional memiliki
ketentuan Bank Indonesia ROA perbankan konvensional berada pada kondisi yang
kurang ideal pada periode penelitian.
3. Perbedaan ROE bank syariah dan bank konvensional
Berdasarkan hasil perhitungan uji statistik memakai independent sample t-test
dengan menggunakan SPSS didapatkan nilai signifikansi sebesar 0.054 > α 0.05
maka dapat disimpulkan bahwa H0 diterima dan Ha ditolak yang artinya tidak
terdapat perbedaan yang signifikan antara Return On Equity (ROE)bank syariah
dan bank konvensional. Namun demikian, perbankan konvensional memiliki
kualitas ROA lebih rendah dibandingkan perbankan syariah dan menurut
ketentuan Bank Indonesia ROA perbankan konvensional berada pada kondisi yang
kurang ideal pada periode penelitian
4. Perbedaan LDR bank syariah dan bank konvensional
Berdasarkan hasil perhitungan uji statistik memakai independent sample t-test
dengan menggunakan SPSS didapatkan nilai signifikansi sebesar 0.764 > α 0.05
maka dapat disimpulkan bahwa H0 diterima dan Ha ditolak yang artinya tidak
terdapat perbedaan yang signifikan antara Loan to Deposite Ratio (LDR ) bank
syariah dan bank konvensional. Namun demikian, perbankan konvensional
memiliki kualitas LDR lebih rendah dibandingkan perbankan syariah dan menurut
ketentuan Bank Indonesia LDR perbankan konvensional berada pada kondisi yang
5. Perbedaan kinerja bank syariah dan konvensional secara keseluruhan
Berdasarkan hasil perhitungan uji statistik yang diwakili oleh variabel kinerja
memakai independent sample t-test dengan menggunakan SPSS didapatkan nilai
signifikansi sebesar 0.489 > α 0.05 maka dapat disimpulkan bahwa H0 diterima
dan Ha ditolak yang artinya tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara kinerja
bank syariah dan bank konvensional. Namun demikian selama periode penelitian
2008-2010 secara keseluruhan perbankan syariah memiliki kinerja (CAR, ROA,
ROE, dan LDR ) lebih baik dibanding dengan perbankan konvensional.
5.2 Keterbatasan
Penelitian ini memiliki beberapa keterbatasan, antara lain :
1. Peneliti hanya menggunakan perusahaan perbankan yang terdaftar di Bank
Indonesia sebagai populasi dan sampel yang diperoleh hanya berjumlah 10
perusahaan, sehigga belum dapat mewakili keseluruhan perusahaan perbankan
yang terdaftar di Bank Indonesia.
2. Peneliti melakukan pengamatan dan analisis hanya menggunakan satu
variabel sebagai perwakilan dari setiap rasio Solvabilitas, Profitabilitas, dan
5.3 Saran
Hasil dari penelitian ini masih memiliki keterbatasan dan kelemahan.
Oleh karena itu untuk lebih menyempurnakan hasil penelituan ini, peneliti
mencoba memberikan beberapa saran bagi pihak-pihak berikut ini :
1. Bagi Bank Syariah
Secara umum, kinerja bank syariah lebih baik dibandingkan dengan bank
konvensional. Akan tetapi, ada beberapa rasio yang lebih rendah dari konvensional
yaitu rasio permodalan.
Rasio permodalan bank syariah dapat ditingkatkan dengan penambahan
modal. Hal ini dapat dilakukan dengan lebih memperhatikan kebutuhan modal
pada setiap ekspansi kredit. Usahakan setiap asset yang berisiko tersebut
menghasilkan pendapatan, sehinggga tidak perlu menekan permodalan.
2. Bagi Bank Konvensional
Secara umum, Penelitian ini menyimpulkan bahwa kinerja bank syariah lebih
baik dibandingkan bank konvensional. Oleh karena itu, bank konvensional bisa
mempertimbangkan untuk membuka atau menambah unit usaha syariah atau
mengkonversi menjadi bank umum syariah.
Penelitian ini hanya menggunakan empat variabel dalam mengukur kinerja
perbankan sebagai perwakilan masing-masing rasio Permodalan, Rentabilitas,
Likuiditas yang digunakan, maka sebaiknya peneliti yang akan datang
menggunakan lebih banyak rasio untuk mengukur kinerjanya. Selain itu,
sebaiknya peneliti yang akan datang juga memperbanyak sampelnya, agar hasilnya
DAFTAR PUSTAKA
Abustan, 2009. Analisis Perbandingan Kinerja Keuangan Perbankan Syariah dengan Perbankan Konvensional, Fakultas Ekonomi, Universitas Gunadarma.
Abdul Halim, dan Bambang Supomo, 2001. Akuntansi Manajemen, Edisi Pertama, BPFE-Yogyakarta, Yogyakarta.
Adiwarman, Karim, 2004. Bank Islam Analisis Fiqih dan Keuangan,edisi ke-3, cetakan ke-3.Jakarta: PT RajaGrafindo Persada.
Anita Febryani, dan Rahadian Zulfadin, 2003. “Analisis Kinerja Bank Devisa dan Bank Non Devisa di Indonesia” , Kajian Ekonomi dan Keuangan, Vol. 7, No. 4.
Aziz, SA 2009, ‘The Criticize for Islamic Banking’, Viewed 11 August 2010, <http://www.kompasiana.com>.