• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGEMBANGAN BAHAN AJAR BAHASA INDONESIA PADA MATERI PARAGRAF ARGUMENTASI BERBASIS MASALAH DI SMA NEGERI 1 LAHEWA.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENGEMBANGAN BAHAN AJAR BAHASA INDONESIA PADA MATERI PARAGRAF ARGUMENTASI BERBASIS MASALAH DI SMA NEGERI 1 LAHEWA."

Copied!
32
0
0

Teks penuh

(1)

1

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Bahan ajar merupakan bahan-bahan atau materi pelajaran yang disusun secara lengkap dan sistematis berdasarkan prinsip-prinsip pembelajaran yang digunakan guru dan siswa dalam proses pembelajaran. Bahan ajar bersifat sistematis artinya disusun secara urut sehingga memudahkan siswa belajar. Di samping itu, bahan ajar juga bersifat unik dan spesifik. Unik maksudnya bahan ajar hanya digunakan untuk sasaran tertentu dan dalam proses pembelajaran tertentu, dan spesifik artinya isi bahan ajar dirancang sedemikian rupa hanya untuk mencapai kompetensi dari sasaran tertentu.

Proses pembuatan bahan ajar, guru memiliki peran yang yang penting dalam menghasilkan dan mengembangkan bahan ajar yang baik. Dalam PP nomor 19 Tahun 2005 Pasal 20, menyatakan bahwa guru diharapkan mengembangkan materi pembelajaran, yang kemudian dipertegas melalui Permendiknas nomor 41 tahun 2007 tentang Standar Proses, yang antara lain mengatur tentang perencanaan proses pembelajaran yang mensyaratkan bagi pendidik pada satuan pendidikan untuk mengembangkan RPP. Salah satu elemen dalam RPP adalah sumber belajar. Dengan demikian, guru diharapkan mampu mengembangkan sumber belajar dan salah satunya bahan ajar.

Beberapa alasan lain perlu dilakukan pengembangan bahan ajar adalah didasarkan pada ketersediaan bahan sesuai tuntutan kurikulum, karakteristik sasaran, dan tuntutan pemecahan masalah belajar. Pengembangan bahan ajar harus

(2)

memperhatikan tuntutan kurikulum, artinya bahan belajar yang akan dikembangkan harus sesuai dengan kurikulum. Dalam Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP), Standar Kompetensi Lulusan (SKL) telah ditetapkan oleh pemerintah, namun bagaimana strategi untuk mencapainya serta apa saja bahan ajar yang hendak digunakan merupakan kewenangan penuh dari pendidik sebagai tenaga profesional. Dalam hal ini, guru dituntut sebagai pengembang kurikulum termasuk di dalamnya memiliki kemampuan dalam mengembangkan bahan ajar sendiri. Hal tersebut didukung dalam lampiran Permendiknas Nomor 16 Tahun 2007 tentang Standard Kualifikasi Akademik dan Kompetensi, guru sebagai pendidik profesional diharapkan memliki kemampuan mengembangkan bahan ajar sesuai dengan mekanisme yang ada dengan memperhatikan karakteristik dan lingkungan sosial peserta didik.

(3)

3

Dalam setiap kegiatan menulis terdapat tujuan yang hendak dicapai. Salah satunya adalah memberitahu mengenai sesuatu berupa arahan agar dapat dilakukan oleh orang lain dengan baik dan benar. Tujuan tersebut mengacu pada kegiatan menulis paragraf argumentasi yang terdapat dalam kurikulum untuk jenjang SMA. Indikator dari kompetensi dasar menulis paragraf argumentasi adalah siswa mampu menentukan topik-topik pendapat yang akan dikembangkan menjadi paragaf, menyusun kerangka, mengembangkan kerangka, serta mampu menyunting paragraf argumentasi yang ditulis. Pemilihan kompetensi dasar tersebut didasarkan pada perlunya penguasaan keterampilan menulis paragraf argumentasi bagi siswa.

(4)

permasalahan ini juga bukan hanya disebabkan oleh ketidakmampuan siswa semata tetapi juga disebabkan masih kurangnya kemampuan guru untuk merancang proses pembelajaran yang memungkinkan siswa untuk belajar secara mandiri dan efektif. Kurangnya kreativitas dan inovasi guru dalam menentukan dan menyusun bahan ajar yang tepat mempengaruhi keberhasilan siswa dalam kegiatan pembelajaran, padahal pengembangan profesionalisme guru perlu dilakukan melalui daya kreasinya untuk menciptakan pembelajaran yang baik.

(5)

5

memahami menulis paragraf argumentasi. Oleh karena itu, diperlukan bahan ajar yang mampu menuntun siswa dalam berlatih menulis paragraf argumentasi. Berikut contoh bagian isi dari buku yang memuat materi paragraf argumentasi.

Gambar 1.1 Bahan ajar untuk materi paragraf argumentasi

Gambar di atas merupakan salah satu contoh bagian dari buku ajar yang digunakan dalam proses belajar mengajar di kelas. Bagian tersebut hanya menjelaskan sekilas tentang cara menulis paragraf argumentasi. Hal tersebut menjadikan pemahaman siswa tentang materi paragraf argumentasi kurang. Dalam memahami materi seharusnya definisi paragraf argumentasi, penjelasan langkah-langkah menulis paragraf argumentasi, syarat paragraf argumentasi, serta cara menyusun kerangka paragraf argumentasi.

(6)

kompetensi dasar tersebut. Pengembangan bahan ajar dalam bentuk modul dapat membantu siswa belajar secara mandiri tanpa arahan dari seorang guru, sehingga dapat mengambil hikmat dari pelajaran yang dilaksanakan. Modul memiliki manfaat yang dapat memberikan hasil belajar yang baik melalui latihan dan evaluasi sebagai alat pengukur kemampuan siswa, dan kesalahannya dapat segera diperbaiki. Pembuatan modul yang inovatif dibutuhkan cara penyusunan yang dapat mengembangan modul menjadi menarik dan menyenangkan sehingga memotivasi siswa untuk belajar dan menumbuhkan minat belajar siswa.

Berdasarkan uraian di atas, peneliti tertarik untuk mengembangkan bahan ajar berbentuk modul terkait keterampilan menulis paragraf argumentasi berbasis masalah. Ada kecenderungan dalam dunia pendidikan dewasa ini, bahwa siswa akan belajar dengan baik jika lingkungan belajar diciptakan secara alamiah. Selain itu, pembelajaran akan bermakna jika anak mengalami sendiri apa yang dipelajarinya dalam kehidupan nyata. Untuk itulah, diperlukan pendekatan yang sesuai untuk mencapai tujuan belajar itu. Pembelajaran berbasis masalah merupakan suatu pendekatan yang karakteristiknya memenuhi harapan tersebut.

(7)

7

dan keaktifan berdiskusi siswa dalam kegiatan pembelajaran. Sesuai dengan pendapat Tan (dalam Rusman 2014:229), mengatakan,

Pembelajaran Berbasis Masalah merupakan inovasi dalam pembelajaran karena dalam PBM kemampuan berpikir siswa benar-benar dioptimalisasikan melalui proses kerja kelompok atau tim yang sistematis, sehingga siswa dapat memberdayakan, mengasah, menguji, dan mengembangkan kemampuan berfikirnya secara berkesinambungan.

Rusman (2014:245) menjelaskan melalui pendekatan pembelajaran berbasis masalah siswa mempresentasikan gagasannya, siswa terlatih merefleksikan persepsinya, mengargumentasikan dan mengkomunikasikan ke pihak lain sehingga guru pun memahami proses berpikir siswa dan guru dapat membimbing serta mengintervensikan ide baru berupa konsep dan prinsip. Dengan demikian, pembelajaran berlangsung sesuai dengan kemampuan siswa, sehingga interaksi antara guru dan siswa, serta siswa dengan siswa menjadi terkondisi dan terkendali.

(8)

hasil belajar siswa yang menggunakan bahan ajar berbasis masalah adalah 83,5 sedangkan siswa yang tidak mengalami pembelajaran yang menggunakan bahan ajar berbasis masalah adalah 70,0. Berdasarkan nilai tersebut dapat dilihat bahwa rata-rata nilai hasil belajar siswa setelah mengalami pembelajaran dengan menggunakan bahan ajar berbasis masalah lebih tinggi dibandingkan dengan nilai yang diperoleh siswa sebelum mengalami pembelajaran yang menggunakan bahan ajar berbasis masalah. Ketuntasan belajar siswa yang menggunakan bahan ajar PBL adalah 100%, atau tidak satu pun siswa yang tidak tuntas belajar. Hal ini menunjukkan bahwa pembelajaran berbasis masalah dapat memberikan hasil yang efektif dalam proses pembelajaran.

(9)

9

Berdasarkan uraian di atas, peneliti mengadakan penelitian dengan memanfaatkan bahan ajar sebagai sumber belajar siswa yang digunakan untuk meningkatkan kemampuan berpikir dengan memperkaya masalah-masalah nyata dalam kehidupan sehari-hari sehingga diharapkan memiliki pengetahuan dan kemampuan menulis paragraf argumentasi. Maka, peneliti tertarik melakukan penelitian yang berjudul: “Pengembangan Bahan Ajar Bahasa Indonesia Pada Materi Paragraf Argumentasi Berbasis Masalah Di SMA Negeri 1 Lahewa.”

1.2 Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah, yang menjadi identifikasi masalah dalam penelitian ini adalah:

(10)

untuk SMA Kelas X pengarang Mafrukhi dkk, penerbit Erlangga tahun 2007

merupakan satu-satunya sumber belajar yang digunakan dalam proses pembelajaran. Akan tetapi, buku tersebut tidak mencukupi kebutuhan akan pengembangan pengetahuan dan kemampuan menulis paragraf argumentasi siswa, (6) diperlukan pengembangan bahan ajar yang mampu menuntun siswa dalam berlatih menulis paragraf argumentasi.

1.3 Batasan Masalah

Berdasarkan identifikasi masalah yang telah diuraikan peneliti serta keluasan ruang lingkup permasalahan, agar penelitian terfokus maka diberi batasan, yaitu

1. Penelitian ini dibatasi pada pengembangan produk bahan ajar materi paragraf argumentasi berbasis masalah di SMA Negeri 1 Lahewa.

2. Penelitian pengembangan ini dilakukan hanya sampai pada tahap uji coba lapangan terbatas.

3. Bahan ajar yang telah di kembangkan divalidasi oleh ahli materi dan ahli desain pembalajaran.

(11)

11

1.4 Rumusan Masalah

Rumusan masalah pada penelitian ini adalah:

1. Bagaimana kelayakan bahan ajar menulis paragraf argumentasi berbasis masalah pada siswa kelas X SMA Negeri 1 Lahewa?

2. Bagaimana bahan ajar menulis paragraf argumentasi berbasis masalah yang dikembangkan setelah perbaikan?

3. Bagaimana keefektifan bahan ajar menulis paragraf argumentasi berbasis masalah pada siswa kelas X SMA Negeri 1 Lahewa?

1.5 Tujuan Penelitian

Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah:

1. Mendeskripsikan kelayakan bahan ajar menulis paragraf argumentasi berbasis masalah pada siswa kelas X SMA Negeri 1 Lahewa.

2. Mendeskripsikan bahan ajar menulis paragraf argumentasi berbasis masalah yang dikembangkan setelah perbaikan.

3. Mendeskripsikan keefektifan bahan ajar menulis paragraf argumentasi berbasis masalah pada siswa kelas X SMA Negeri 1 Lahewa.

1.6 Manfaat Penelitian 1. Manfaat Teoretis

(12)

Indonesia, khususnya pada bidang penelitian pengembangan, serta sebagai bahan informasi bagi peneliti lain yang ingin mengembangkan pembelajaran yang sesuai dengan mata pelajaran bahasa Indonesia agar dapat meningkatkan pelayanan dan pengajaran dalam proses pembelajaran yang lebih baik kepada peserta didik. 2. Manfaat Praktis

a. Bagi guru sebagai referensi dalam menggunakan bahan ajar yang sesuai untuk mendukung kegiatan pembelajaran pada mata pelajaran bahasa Indonesia dan modul juga menjadi acuan dalam menyajikan dan memberikan materi selama kegiatan pembelajaran berlangsung.

b. Bagi siswa untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan menulis paragraf argumentasi agar siswa memperoleh tujuan dan hasil pembelajaran yang baik dan dapat mempermudah memahami materi serta dapat menguasai kompetensi yang diajarkan kegiatan pembelajaran dengan sebaik-baiknya c. Bagi sekolah untuk meningkatkan prestasi siswanya secara individu maupun

(13)
(14)
(15)
(16)

i

Tesis. Program Pascasarjana Universitas Negeri Medan. 2016.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: (1) pola bahan ajar menulis paragraf argumentasi berbasis masalah, (2) kelayakan bahan ajar menulis paragraf argumentasi berbasis masalah, (3) keefektifan bahan ajar menulis paragraf argumentasi berbasis masalah pada siswa kelas X SMA Negeri 1 Lahewa. Jenis penelitian ini adalah penelitian dan pengembangan berdasarkan model pengembangan Borg and Gall. Subjek uji coba terdiri dari ahli materi, ahli desain, guru bahasa Indonesia, siswa SMA Negeri 1 Lahewa pada uji coba perorangan terdiri dari 3 siswa, 9 siswa pada uji coba kelompok kecil, dan 32 siswa pada uji coba kelompok lapangan terbatas. Data tentang kualitas produk pengembangan ini dikumpulkan melalui angket. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) validasi ahli materi meliputi kelayakan isi dengan rata-rata 82,35 pada kriteria sangat baik, kelayakan penyajian dengan rata-rata 86,54% pada kriteria sangat baik, aspek bahasa dengan rata-rata 90,38% pada kriteria sangat baik, (2) validasi ahli desain dengan rata-rata 85,00% pada kriteria sangat baik, (3) uji coba perorangan dengan rata-rata 82,87% dengan kriteria sangat baik, (4) uji coba kelompok kecil dengan rata-rata 91,20% dengan kriteria sangat baik, dan (5) uji kelompok lapangan terbatas dengan rata-rata 95,10% dengan kriteria sangat baik, (6) keefektifan bahan ajar dengan presentasi 74,22% dengan kriteria baik. Dengan demikian, bahan ajar paragraf argumentasi berbasis masalah yang telah dikembangkan layak untuk digunakan dalam proses pembelajaran sebagai sumber belajar.

(17)

ii

ABSTRACT

Viktor Risman Zega. Development of Instructional Materials of Indonesian to Argumentative Paragraph based on Problem Content at SMA Negeri 1 Lahewa. Thesis. Post Graduate Program, State University of Medan. 2016. This study aims to determine: (1) the pattern of teaching materials of writing Argumentative paragraph based on Problem Content, (2) the feasibility of teaching materials of writing Argumentative paragraph based on Problem Content, (3) the effectiveness of teaching materialsof writing Argumentative paragraph based on Problem Content for students of X grade at SMA Negeri 1 Lahewa. Kind of this research is a research and development based on the model of Borg and Gall. Subject trials consist of subject experts, design experts, Indonesian teachers, students of SMA Negeri 1 Lahewa on individual testing consisted of three students, 9 students in small group trial, and 32 students in the confined field group trials. Data of the quality of product development is collected through questionnaires. The results showed that: (1) validation of the content experts include the feasibility of content with an average of 82.35 in very good criteria, eligibility presentation with an average of 86.54% in the very well criteria, aspects of language with an average of 90.38 % in the very well criteria, (2) validation of design experts with an average of 85.00% in the very well criteria, (3) individual testing with an average of 82.87% with a very good criteria, (4) the trial of small group with an average of 91.20% with a very good criteria, and (5) a limited field test groups with an average of 95.10% with a very good criteria, (6) the effectiveness of instructional materials with a presentation by 74.22% with good criteria , Thus, the Instructional Materials of Argumentative Paragraph based on Problem Content that have been developed is proper to use in the learning process as a learning resource.

(18)

iii

Puji dan syukur penulis ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, atas anugerah dan kasih-Nya sehingga tesis saya yang berjudul "Pengembangan Bahan Ajar Bahasa Indonesia pada Materi Paragraf Argumentasi Berbasis Masalah Di SMA Negeri 1 Lahewa” dapat diselesaikan. Tesis ini disusun dalam rangka memenuhi persyaratan dalam memperoleh gelar Magister Pendidikan pada Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia di Program Pascasarjana Universitas Negeri Medan.

Ucapan terima kasih yang tulus penulis sampaikan kepada Ibu Prof. Dr. Tiur Asi Siburian, M.Pd., selaku Dosen Pembimbing I dan kepada Ibu Dr. Mahriyuni, M.Hum., selaku Dosen Pembimbing II yang telah membimbing dan mengarahkan penulis dalam menyelesaikan tesis ini. Ucapan terima kasih juga kepada Bapak Dr. Arif Rahman, M.Pd., Bapak Prof. Amrin Saragih, M.A., Ph.D., dan Bapak Dr. H. Muhizar Muchtar, M.S., selaku narasumber yang telah banyak memberikan saran-saran demi penyempurnaan tesis ini.

Pada kesempatan ini juga penulis mengucapkan terima kasih dan penghargaan kepada:

1. Bapak Prof. Dr. Syawal Gultom, M.Pd., selaku Rektor Universitas Negeri Medan beserta pada pejabat di jajaran civitas akademika Unimed.

(19)

iv

3. Ibu Prof. Dr. Rosmawaty Harahap, M.Pd., selaku ketua Prodi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, Bapak Dr. Abdurrahman Adisahputra, M.Hum., selaku Sekretaris Prodi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, dan seluruh Bapak Ibu dosen yang telah memberikan motivasi serta membekali penulis dengan ilmu pengetahuan dan pengalaman.

4. Bapak Kornelius Zalukhu, selaku plt. Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Nias Utara yang telah memberikan izin untuk melaksanakan penelitian di SMA Negeri 1 Lahewa.

5. Bapak Berkati Baeha, S.Pd., selaku Kepala SMA Negeri 1 Lahewa telah memberikan kesempatan kepada penulis untuk melakukan penelitian di SMA Negeri 1 Lahewa.

6. Bapak Prof. Amrin Saragih, M.A., Ph.D., Bapak Prof. Dr. Paningkat Siburian, M.Pd., Bapak Dr. M. Oky Fardian Gafari, S.Sos., M.Hum., dan Bapak Yasiduhu Daeli, S.Pd., selaku validator yang telah mengoreksi, menilai, dan memberikan saran perbaikan terhadap bahan ajar yang penulis susun.

7. Teristimewa kepada orang tua tercinta Yuniaro Zega, S.Pd., dan Yurlima Harefa yang telah mengasuh, membesarkan, mendidik, menyekolah, serta memberikan semangat dan doa kepada penulis.

(20)

v

Dwi Payana, Sahri Nova Yoga, M.Pd., serta seluruh rekan-rekan mahasiswa Pascasarjana angkatan II reguler A Prodi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia dan saudara Binahati Waruwu, M.Pd., (Mahasiswa S3 Unimed) yang telah memberikan dukungan dan motivasi kepada penulis.

10. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebut satu persatu yang telah memberikan bantuan baik materil maupun moril kepada penulis.

Kirannya seluruh perhatian, kebaikan, dan bantuan yang telah diberikan kepada penulis menjadi amal kebajikan dan menjadi kemuliaan bagi Tuhan Yang Maha Esa. Akhir kata, penulis menyampaikan semoga tesis ini dapat bermanfaat dan menambah khasanah berpikir bagi pembaca.

Medan, Agustus 2016 Penulis,

(21)

vi

2.5 Pembelajaran Berbasis Masalah ... 30

2.5.1 Langkah-langkah Model Pembelajaran Berbasis Masalah ... 33

2.5.2 Kelebihan dan Kekurangan Model Pembelajaran Berbasis Masalah ... 34

2.6 Paragraf Argumentasi ... 36

2.6.1 Ciri-ciri Paragraf Argumentasi ... 38

2.6.2 Komponen dalam Paragraf Argumentasi ... 39

2.6.3 Penulisan Paragraf Argumentasi ... 40

2.7 Penelitian yang Relevan ... 42

2.8 Kerangka Berpikir ... 44

BAB III METODE PENELITIAN ... 46

(22)

vii

3.5.2 Pengembangan Bahan Ajar Bahasa Indonesia ... 51

3.5.3 Standarisasi Bahan Ajar yang Dikembangkan ... 51

3.5.4 Uji coba Bahan Ajar yang Dikembangkan ... 51

4.2 Penyajian Data Hasil Penelitian Pengembangan ... 57

4.2.1 Data Hasil Validasi Tim Ahli Materi ... 58

4.2.2 Data Hasil Validasi Tim Ahli Desain ... 61

4.2.3 Hasil Penilaian Modul oleh Guru Bahasa Indonesia ... 63

4.2.4 Hasil Respon Modul Uji Coba Perorangan ... 65

4.2.5 Hasil Respon Modul Uji Coba Kelompok Kecil ... 66

4.2.6 Hasil Respon Modul Uji Coba Kelompok Lapangan Terbatas ... 67

4.3 Analisis Data Produk ... 69

4.3.1 Analisis Data Hasil Penilaian oleh Ahli Materi ... 69

4.3.2 Analisis Data Hasil Penilaian oleh Ahli Materi ... 74

4.3.3 Analisis Data Penilaian dari Guru ... 76

4.3.4 Analisis Data Hasil Uji Coba Perorangan ... 76

4.3.5 Analisis Data Hasil Uji Coba Kelompok Kecil ... 78

4.3.6 Analisis Data Hasil Uji Coba Lapangan Terbatas ... 79

4.4 Revisi Produk ... 81

4.5 Hasil Penelitian Uji Efektivitas Produk ... 83

4.5.1 Deskripsi Data Penelitian ... 84

4.5.1.1 Deskripsi Data Pretes Hasil Belajar Sebelum Menggunakan Bahan Ajar Paragraf Argumentasi Berbasis Masalah ... 84

(23)

viii

4.6 Pembahasan Hasil Penelitian ... 87

4.7 Keterbatasan Penelitian ... 90

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN ... 91

5.1 Simpulan ... 91

5.2 Implikasi ... 92

5.3 Saran ... 92

DAFTAR PUSTAKA . ... 94

(24)

ix

Computer mediated instruction : Pengajaran yang dimediasi komputer Computer based multimedia : Multimedia berbasis komputer Computer based tutorial : Tutorial berbasis komputer Critical Learning outcomes : Hasil pembelajaran kritis

Film strips : Film bingkai dimana satu paket berisi beberapa film bingkai yang terpisah satu sama lain

Handout : Selebaran yang dibagikan oleh guru kepada siswa berisi tentang bagian materi pelajaran Kompetensi dasar : Kompetensi yang terdiri atas sikap,

keterampilan, dan pengetahuan yang bersumber pada kompetensi inti yang harus dikuasai peserta didik.

non-verbal : Pesan disampaikan tidak menggunakan kata-kata

verbal : Proses penyampaian pesan dengan cara

tertulis

Multimedia player : Pemutar multimedia

Overhead transparencies : Lembaran plastik bening yang bersifat tembus pandang atau tembus cahaya

(25)

x

PBM : Pendekatan pembelajaran yang menyajikan

masalah kontektual

Research and development : Penelitian dan pengembangan

Slide : Media visual yang diproyeksikan melalui alat

yang disebut dengan Proyektor Slide

Standar kompetensi lulusan : suatu ukuran kompetensi yang harus dicapai peserta didik setelah mengikuti suatu proses dalam satuan pendidikan tertentu

Video conferencing : Konferensi atau pertemuan melalui video Video tape player : Pemutar rekaman video

Wallchart : Bahan cetak, biasanya berupa bagan

siklus/proses atau grafik yang bermakna menunjukkan posisi tertentu

(26)

xi

Tabel 2.1 Sintak Model Pembelajaran Berbasis Masalah ... 34 Tabel 3.1 Kisi-kisi Angket Validasi dan Penilaian Ahli Materi

Pembelajaran ... 53 Tabel 3.2 Kisi-kisi Angket Validasi dan Penilaian Ahli Media

Pembelajaran ... 53 Tabel 3.3 Kisi-Kisi Angket Tanggapan Siswa ... 54 Tabel 3.4 Kriteria Jawaban Item Instrumen Validasi dengan Jenis Skala

Likert Beserta Skornya ... 54 Tabel 3.5 Persentase Kriteria Kesesuaian Indikator pada Modul Paragraf

Argumentasi Berbasis Masalah yang telah dikembangkan ... 55 Tabel 4.1 Data Analisis Kebutuhan ... 56 Tabel 4.2 Penilaian Ahli Materi Bahan Ajar Berbasis Masalah untuk

Kelayakan Isi ... 58 Tabel 4.3 Penilaian Ahli Materi Bahan Ajar Berbasis Masalah untuk

Kelayakan Penyajian ... 59 Tabel 4.4 Penilaian Ahli Materi Modul Berbasis Masalah untuk Aspek

Bahasa ... 60 Tabel 4.5 Saran dari Validator Ahli Materi ... 60 Tabel 4.6 Skor Penilaian Ahli Media Pembelajaran Modul Paragraf

Argumentasi Berbasis Masalah ... 61 Tabel 4.7 Saran dari Validator Ahli Desain ... 63 Tabel 4.8 Data Tanggapan Guru Bahasa Indonesia terhadap Modul Paragraf

Argumentasi Berbasis Masalah ... 64 Tabel 4.9 Data Respon Siswa dari Uji Coba Perorangan (3 siswa) terhadap

Modul Paragraf Argumentasi Berbasis Masalah ... 65 Tabel 4.10 Data Respon Siswa dari Uji Coba Kelompok Kecil (9 siswa)

terhadap Modul Paragraf Argumentasi Berbasis Masalah... 66 Tabel 4.11 Data Respon Siswa dari Uji Coba Kelompok Lapangan Terbatas

(32 siswa) terhadap Modul Paragraf Argumentasi Berbasis

Masalah ... 68 Tabel 4.12 Persentase Penilaian dari Ahli Materi terhadap Kelayakan Isi ... 70 Tabel 4.13 Persentase Penilaian dari Ahli Materi terhadap Kelayakan

Penyajian ... 72 Tabel 4.14 Persentase Penilaian dari Ahli Materi terhadap Penilaian Bahasa .... 73 Tabel 4.15 Persentase Penilaian dari Ahli Desain ... 75 Tabel 4.16 Persentase Perolehan Skor Uji Coba Perorangan terhadap Modul

(27)

xii

Tabel 4.17 Persentase Perolehan Skor Uji Coba Kelompok Kecil terhadap

Modul Paragraf Argumentasi Berbasis Masalah ... 78 Tabel 4.18 Persentase Perolehan Skor Uji Coba Lapangan Terbatas

terhadap Modul Paragraf Argumentasi Berbasis Masalah... 80 Tabel 4.19 Rekapitulasi Data Hasil Belajar pretes dan postes pada Materi

Paragraf Argumentasi siswa kelas X di SMA Negeri 1 Lahewa ... 83 Tabel 4.20 Distribusi Frekuensi Nilai Pretes Hasil Belajar Paragraf

Argumentasi Sebelum Menggunakan Bahan Ajar ... 84 Tabel 4.21 Distribusi Frekuensi Nilai Pretes Hasil Belajar Paragraf

(28)

xiii

Gambar 1.1 Bahan Ajar untuk Materi Paragraf Argumentasi ... 5 Gambar 3.2 Langkah-langkah Penelitian Pengembangan ... 50 Gambar 4.1 Persentase rata-rata pada kelayakan Isi Materi Modul

Paragraf Agumentasi Berbasis Masalah ... 71 Gambar 4.2 Persentase Rata-rata pada Kelayakan Penyajian Modul

Paragraf Agumentasi Berbasis Masalah ... 72 Gambar 4.3 Persentase Rata-rata pada Penilaian Bahasa Materi Modul

Paragraf Agumentasi Berbasis Masalah ... 74 Gambar 4.4 Persentase Rata-rata pada Kelayakan Desain Modul Paragraf

Agumentasi Berbasis Masalah ... 75 Gambar 4.5 Persentase Uji Coba Perorangan terhadap Modul Paragraf

Agumentasi Berbasis Masalah ... 77 Gambar 4.6 Persentase Uji Coba Kelompok Kecil terhadap Modul

Paragraf Agumentasi Berbasis Masalah ... 79 Gambar 4.7 Persentase Uji Coba lapangan Terbatas terhadap Modul

Paragraf Agumentasi Berbasis Masalah ... 80 Gambar 4.8 Histogram Frekuensi Nilai Pretes Hasil Belajar Paragraf

Argumentasi Sebelum Menggunakan Bahan Ajar ... 85 Gambar 4.9 Histogram Frekuensi Nilai Pretes Hasil Belajar Paragraf

(29)

xiv

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran 1. Lembar Validasi Oleh Ahli Materi ... 97

2. Lembar Validasi Oleh Ahli Desain ... 102

3. Lembar Tanggapan Guru Terhadap Modul ... 108

4. Angket Respon Siswa ... 110

5. Hasil Validasi Bahan Ajar Paragraf Argumentasi Berbasis Masalah Oleh Ahli Materi ... 112

6. Hasil Validasi Bahan Ajar Paragraf Argumentasi Berbasis Masalah Oleh Ahli Desain... 115

7. Hasil Penilaian Modul Paragraf Argumentasi Berbasis Masalah Oleh Guru ... 117

8. Data Hasil Respon Siswa Terhadap Modul Paragraf Argumentasi Berbasis Masalah Uji Perorangan (3 Orang) ... 119

9. Data Hasil Respon Siswa Terhadap Modul Paragraf Argumentasi Berbasis Masalah Uji Coba Lapangan Terbatas (32 Siswa) ... 123

(30)

Ahmad S & Hendri. 2015. Mudah Menguasai Bahasa Indonesia. Bandung: Yrama Widya.

Belawati, T. 2003. Pengembangan Bahan Ajar. Jakarta: Universitas Terbuka.

Dalman. 2014. Keterampilan Menulis. Jakarta: Rajawali Pers.

Direktorat Jenderal Manajemen Pendidikan Dasar dan Menengah. 2008. Panduan Pengembangan Bahan Ajar. Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Atas. Jakarta.

Djamarah, Syaiful Bahri. 2014. Guru dan Anak Didik dalam Interaksi Edukatif Edisi Revisi. Jakarta: Rineka Cipta.

Fatikhah dan Izzati. 2015. Pengembangan Modul Pembelajaran Matematika Bermuatan Emotion Quotient Pada Pokok Bahasan Himpunan. Junal EduMa Vol. 4 (2):46-61.

Gani, Ramlan A. 2014. Suka Berbahasa Indonesia. Jakarta: Referensi.

Haryati, dkk. (2013). Pengembangan Bahan Ajar Keterampilan Berbahasa Indonesia untuk Siswa SMA Kelas X. Tekno-Pedagogi. Vol 3 (2): 35-41.

Hikmat & Solihati. 2013. Bahasa Indonesia (Untuk Mahasiswa S1 & Pascasarjana, Guru, Dosen, Praktisi, dan Umum). Jakarta: Grasindo.

Keraf, Gorys. 2007. Argumentasi dan Narasi. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama.

Kosasih, E. 2003. Kompetensi Ketatabahasaan dan kesusastraan Cermat Berbahasa Indonesia. Bandung: CV. Yrama Widya.

Lubis, dkk. 2015. Pengembangan Modul Pembelajaran Bahasa Indonesia Berbantuan Peta Pikiran Pada Materi Menulis Makalah Siswa Kelas XI SMA/MA. Jurnal Bahasa, Sastra dan Pembelajaran. Februari 2015 Volume 2 (1): 16-28.

(31)

95

Majid, Abdul. 2011. Perencanaan Pembelajaran Mengambangkan Standar Kompetensi Guru. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Nurgiyantoro, Burhan. 2013. Penilaian Pembelajaran Bahasa Berbasis Kompetensi. Yogyakarta: BPFE.

Nurwanti, dkk. 2015. Pengembangan Modul Bahasa Indonesia Berbasis Life Skills untuk Kelas X SMK Di Kota Metro. J-Simbol (Bahasa, Sastra, dan Pembelajarannya. 2015 (1): 1-10.

Panjaitan, Berkat. 2015. Pengembangan Bahan Ajar Fisika Pada Materi Suhu dan Kalor Berbasis Inkuiri Di SMA Primbana Medan. Tesis, Program Pascasarjana Universitas Negeri Medan.

Permendiknas Nomor 16 Tahun 2007 tentang Standard Kualifikasi Akademik dan Kompetensi Guru. 2007. Jakarta: Depdiknas

PP nomor 19 Tahun 2005 Pasal 20 tentang Standar Nasional Pendidikan. 2005. Jakarta. Depdiknas.

Permendiknas nomor 41 tahun 2007 tentang Standar Prosesuntuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah. 2007. Jakarta: Badan Standar Nasional Pendidikan.

Prastowo, Andi. 2012. Pengembangan Sumber Belajar. Yogyakarta: Pedagogia.

Pujawan, dkk. 2014. Pengembangan Bahan Ajar Berbasis Teks Anekdot dalam Pembelajaran Bahasa Indonesia untuk Peserta Didik Kelas X SMA Negeri 2 Semarapura. Jurnal Penelitian Pascasarjana Undiksha. Volume 3 (1): 1-12.

Purwanto, dkk. 2007. Pengembangan Modul. Departemen Pendidikan Nasional; Pusat Teknologi Informasi dan Komunikasi Pendidikan.

Roselina. 2014. Pengembangan Modul Pembelajaran Menulis Puisi Berdasarkan Pendekatan Stilistik untuk Siswa SMA. LINGUA, Jurnal Bahasa dan Sastra. Volume 15 (1): 44-53.

(32)

Yogyakarta: Ar-Ruzz Media.

Sirait, Jeliana V. 2015. Pengembangan Bahan Ajar Fisika Pada Materi Fluida Dinamis Berbasis Scientific Inquiri Untuk Meningkatkan Hasil Belajar. Tesis, Program Pascasarjana Universitas Negeri Medan.

Sugiyono. 2013. Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta.

Sugiyono. 2015. Metode Penelitian dan Pengembangan (Research and Development/R&D). Bandung: Alfabeta.

Suprijono, Agus. 2010. Cooperative Learning: Teori dan Aplikasi PAIKEM. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Suyanto. 2012. Bagaimana Menjadi Calon Guru dan Guru Profesional. Yogyakarta: Multi Pressindo.

Tampubolon. 2015. Pengembangan Bahan Ajar Fisika Berbasis Inkuiri Pada Materi Fluida Statis Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa. Tesis, Program Pascasarjana Universitas Negeri Medan.

Gambar

Gambar 1.1 Bahan ajar untuk materi paragraf argumentasi
Tabel 4.17 Persentase Perolehan Skor Uji Coba Kelompok Kecil terhadap Modul Paragraf Argumentasi Berbasis Masalah .............................

Referensi

Dokumen terkait

a).. Penyelesaian dengan pembagian variabel pangkat tertinggi.. Penyelesaian dengan perkalian bentuk sekawan kemudian membaginya dengan variabel pangkat tertinggi.. Beberapa

Untuk mengetahui hal tersebut maka dilakukan analisis suatu data pumping-test atau test pemompaan pada sumur X dan sumur Y yang mana data tersebut dihitung oleh

Dari satu titik di luar lingkaran, dapat ditarik dua buah garis singgung pada lingk aran tersebut. Garis yang menghubungkan kedua titik singgung disebut garis polar atau garis

Hartono, Bambang, (2010), Manajemen Pemasaran untuk Rumah Sakit, edisi ke-1, Jakarta, Rineka Cipta.. Hidayat, A.A.(2007), Metode Penelitian Keperawatan dan Teknik Analisa Data,

[r]

yang ada saat ini sering kali menyebabkan banyaknya bahan baku alumina yang terbuang, hal ini disebabkan oleh sistem distribusi alumina menggunakan filling pipe yang ada membuat

Pengaruh Latihan Menggiring Bola Menggunakan Metode Circuit Training Terhadap Peningkatan Keterampilan Dribbling Pemain Sepakbola Coerver Coaching U-15.. Universitas

Didapatkan pemahaman yang tidak sama antar fasilitator terhadap aplikasi KS dalam hal penentuan indikator. Kurangnya koordinasi dan komunikasi antar