BAB I Pendahuluan
1.1 Latar Belakang Masalah
Kerjasama merupakan salah satu jalan untuk meningkatkan
perekonomian suatu bangsa. Indonesia sebagai negara berkembang memandang
pentingnya kerjasama dengan negara-negara lain demi peningkatan stabilitas
negara, terutama dalam bidang ekonomi. Salah satu kerjasama dalam bidang
ekonomi yang saat ini dijalankan oleh Indonesia adalah kerjasama bilateral
dengan negara Paraguay.
Pada awalnya, kerjasama diantara kedua negara ini hanya terbatas pada
forum internasional, seperti FEALAC (Forum for East Asia - Latin America
Cooperation), yang merupakan kerjasama multilateral antara negara-negara di
Asia Timur dan Amerika Latin. FEALAC didirikan pada tahun 1999. Organisasi
ini terdiri dari 34 negara anggota meliputi 16 negara anggota dari Asia, sedangkan
dari Amerika Latin ada 18 negara yang bergabung dalam forum ini.1 Jika dilihat
dari identitasnya, forum multilateral ini merupakan forum antar negara-negara di
Asia Timur dan Amerika Latin. Namun, pada kenyataannya, banyak
negara-negara Asia yang termasuk kawasan Asia Tenggara. Bahkan, Indonesia
merupakan salah satu dari negara pendiri FEALAC.
Neraca Perdagangan Indonesia dengan negara-negara anggota FEALAC
terus meningkat sejak tahun 2003. Amerika Latin merupakan pasar potensial bagi
1
produk-produk Indonesia.2 Dari nilai perdagangan yang terus meningkat tersebut,
terutama pada tahun 2008, terlihat keuntungan kerjasama dengan FEALAC bagi
Indonesia, dan keinginan untuk terus menjalin kerjasama dengan negara-negara
mitra FEALAC, baik dari kawasan Asia maupun dari kawasan Amerika.3
Melihat besarnya peningkatan ekonomi berkat kerjasama Indonesia
dengan Paraguay, maka Indonesia mengadakan kerjasama bilateral dengan negara
tersebut. Kerjasama bilateral ekonomi dengan Paraguay tersebut akan semakin
meningkatkan perekonomian Indonesia, sehingga tidak hanya didalam
forum-forum internasional saja. Negara yang terletak di kawasan selatan Benua Amerika
tersebut merupakan produsen kacang dan daging yang cukup besar di dunia, yang
merupakan komoditas dagang yang dibutuhkan Indonesia. Sebaliknya, Paraguay
membutuhkan produk industri seperti otomotif, elektronik, dan produk kimia dari
Indonesia. Paraguay juga memandang Indonesia sebagai negara dengan posisi
penting di Asia.
Ditengah krisis ekonomi global, Indonesia mengalami peningkatan
ekonomi dari hasil kerjasamanya dengan Paraguay. Indonesia masih tetap
menikmati pertumbuhan ekonomi sebesar 4.4% pada kuartal pertama tahun 2009.
Stabilitas ekonomi Indonesia tersebut mendorong peningkatan peranan Indonesia
diberbagai forum Internasional dan perekonomian dunia. Karena Indonesia dinilai
2
Kerjasama Regional-FEALAC,
http://www.deplu.go.id/Pages/IFPDisplay.aspx?Name=RegionalCooperation&IDP=16&P=Region al&l=id, diakses pada 13 Mei 2010
3
FEALAC,
sebagai negara berkembang dengan kemajuan ekonomi yang cukup baik.4 Selain
potensi ekspor, kerjasama ekonomi antara Indonesia dan Paraguay juga dapat
dikembangkan dalam bentuk investasi. Dibanding negara-negara lain di kawasan
Amerika Latin, biaya hidup di Paraguay relatif rendah, lahan untuk industri yang
relatif murah dan angkatan kerja yang tersedia cukup tinggi.
Selain itu, berdasarkan data dari Bank Dunia, Paraguay terhitung sebagai
negara yang mempunyai indeks perlindungan terhadap investor asing (protecting
investor) yang cukup baik. Maksudnya adalah Paraguay memiliki perlindungan
yang lebih tinggi terhadap investor-investor asing dibandingkan dengan negara
Amerika Latin lainnya. Daya tarik Paraguay bagi investor asing semakin menguat
karena negara ini mempunyai zona khusus yang disebut Bonded Free Zone yang
memberikan fasilitas khusus bagi para investor asing, seperti pengurangan bea
masuk bagi kegiatan ekspor impor barang.5
Melihat terjadinya peningkatan yang signifikan dan keuntungan lain yang
didapat dalam hubungan bilateral kedua negara, terutama dalam tiga tahun
terakhir, yaitu pada tahun 2006-2009 maka perlu adanya kerjasama ekonomi
antara Indonesia dan Paraguay untuk meningkatkan perekonomian kedua bangsa,
terutama Indonesia. Sebagai bentuk kerjasama ekonomi antara Indonesia dan
Paraguay, negara Amerika Latin tersebut berencana untuk membuka kedutaan
besarnya di Indonesia pada tahun 2010, karena selama ini perwakilan Paraguay
4
Antara News, Indonesia-Paraguay Sepakat Perluas Kerjasama Ekonomi,
http://www.antaranews.com/view/?i=1248186607&c=INT&s=ASP, diakses pada 22 Juli 2009 5
Peluang Pasar Argentina Bagi Indonesia, Paraguay Jantung Amerika Latin yang Mempunyai Potensi Bagi Indonesia,
untuk Indonesia yang sebelumnya dirangkap oleh Kedutaan Besarnya di Tokyo,
pada tahun 2009 dirangkap oleh Kedutaan Besar Paraguay di Korea Selatan.
Sedangkan perwakilan RI untuk Paraguay dirangkap oleh KBRI Buenos Aires.
Berdasarkan penjelasan singkat dan fakta-fakta di atas, penulis tertarik
untuk membahas dan mengkaji lebih dalam mengenai Pengaruh Kerjasama
Ekonomi Indonesia dan Paraguay terhadap Perekonomian Indonesia. Untuk
memperkuat analisis pengaruh kerjasama tersebut terhadap perekonomian
Indonesia, penulis juga menggunakan data-data kuantitatif sebagai pelengkap dan
pendukung argumen, tanpa merubah pendekatan kualitatif sebagai metode
penelitian yang telah penulis tetapkan dalam tulisan ini.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan pengertian dan penjelasan serta latar belakang masalah yang
ada, maka pokok permasalahan yang akan penulis analisis adalah : Mengapa
kerjasama ekonomi Indonesia dan Paraguay berpengaruh terhadap perekonomian
Indonesia pada kurun waktu tahun 2006-2009 ?
1.3 Tujuan Penelitian
1.3.1 Mengetahui kerjasama ekonomi Indonesia dan Paraguay
1.3.2 Mengetahui dan memahami pengaruh kerjasama ekonomi Indonesia dan
Paraguay terhadap Perekonomian Indonesia
1.3.3 Mengetahui peningkatan kerjasama bilateral ekonomi kedua negara ditandai
1.4 Penelitian Terdahulu
Penelitian ini merupakan satu masalah dalam studi Ekonomi Politik
Internasional. Permasalahan mengenai kerjasama ekonomi bilateral antara
Indonesia dan Paraguay memang belum banyak diteliti. Penulis membagi
penelitian terdahulu ini menjadi dua bagian. Pertama dari segi fenomena
kerjasama bilateral ekonomi, dan yang kedua adalah mengenai konsep dan teori
yang digunakan oleh penulis dalam meneliti kerjasama ekonomi Indonesia dan
Paraguay.
Pertama, Kerjasama Ekonomi Bilateral Indonesia-Singapura yang ditulis
oleh Tan A Beng, yang mengatakan bahwa kedua negara memiliki tingkat
komplementaritas yang tinggi. Di satu sisi, Singapura mempunyai keunggulan di
sektor knowledge, networking, financial resources dan technological advance.
Sementara Indonesia memiliki sumber daya alam dan mineral yang melimpah
serta tersedianya tenaga kerja yang kompetitif. Menurut data Re-ekspor
Singapura-Indonesia, Indonesia meupakan negara mitra dagang terbesar kelima
bagi Singapura. Re-ekspor Singapura-Indonesia tahun 2004 tercatat sebesar US$
18,44 dan pada tahun 2005 tercatat sebesar US$ 20,42 milyar.6
Tulisan tersebut menjelaskan tentang kerjasama bilateral ekonomi antara
Indonesia dan Singapura. Dimana kerjasama yang terjalin diantara keduanya
saling menguntungkan bagi kedua negara tersebut. Pertukaran komoditas diantara
keduanya menjadi media kerjasama ekonomi yang sama dengan yang akan
dibahas oleh penulis. Namun, Indonesia dan Singapura memiliki sejarah
6
Tan A Beng, Perkembangan Hubungan Bilateral Indonesia-Singapura, dalam
kerjasama yang lebih lama dari pada Indonesia dan Paraguay. Indonesia dan
Singapura juga merupakan dua negara yang berada dalam satu kawasan yang
sama, sehingga sangat memungkinkan untuk melakukan banyak kerjasama dalam
bidang apapun. Sedangkan Indonesia dan Paraguay merupakan dua negara yang
tidak terletak dalam satu kawasan. Dan akan sangat menarik jika membahas
perluasan hubungan bilateral ekonomi yang saling mneguntungkan antara dua
negara tersebut.
Kedua, yang menjadi landasan pemikiran penulis adalah sebuah buku
berjudul Ekonomi Internasional karya Apridar, SE, M.Si.7 Didalam buku ini
Apridar mengkaji mengenai berbagai hal yang berkaitan dengan permasalahan
ekonomi internasional. Mulai dari sejarah, faktor-faktor yang mempengaruhi,
kebijakan-kebijakan ynag diambil pemerintah Indonesia, serta beberapa teori
mengenai kerjasama ekonomi, yaitu perdagangan internasional. Tidak terkecuali
pembahasan mengenai oragnisasi-organisasi internasional yang berperan dalam
ekonomi internasional seperti WTO, GATT, AFTA, IMF, dan lainnya. Beberapa
studi kasus mengenai kerjasama ekonomi internasional juga dibahas dalam buku
ini. Salah satunya adalah kerjasama antara Indonesia dengan negara-negara di
kawasan Asia Tenggara yang memberikan pengaruh positif bagi peningkatan
perekonomian setiap negara.
Tulisan Apridar tersebut menjadi landasan penelitian bagi penulis. Dimana
penggunaan konsep dan teori yang penulis ambil sama dengan yang tealh dikaji
7
oleh Apridar. Adapun perbedaannya adalah Apridar menguraikan secara
keseluruhan mengenai ekonomi internasional dalam konteks yang sangat luas dan
mencakup segala sektor. Sedangkan penulis hanya akan membahas mengenai
kerjasama ekonomi antara Indonesia dan Paraguay, serta pengaruhnya bagi
perekonomian Indonesia. Dalam hal ini dengan indikator ekspor dan impor untuk
melihat peningkatan perekonomian yang terjadi.
1.5 Konsep dan Teori
1.5.1 Konsep Kerjasama Bilateral
Kerjasama yang dilakukan oleh Indonesia dan Paraguay merupakan bentuk
kerjasama bilateral. Kerjasama bilateral memiliki pengertian yaitu kerjasama
ekonomi antara satu negara dengan negara tertentu. Kerja sama tersebut hanya
melibatkan dua negara.8 Kerjasama ekonomi bilateral adalah kerjasama ekonomi
antara satu negara dan negara lain tertentu.9 Kerjasama bilateral tersebut
merupakan kerjasama dengan ruang lingkup paling kecil karena hanya diantara
dua negara saja. Karena ruang lingkup kerjasama ini lebih kecil, maka hubungan
kerjasama ini merupakan hubungan kerjasama yang paling erat. Hubungan
kerjasama ini juga memungkinkan peningkatan kerjasama yang lebih baik bagi
kedua negara, karena hanya dua negara yang berperan didalamnya. Sehingga
memudahkan kerjasama yang terjalin, serta memudahkan tercapainya
kepentingan-kepentingan yang diinginkan oleh kedua negara.
8
Kerjasama Ekonomi Internasional, Crayonpedia,
http://www.crayonpedia.org/mw/BSE:Kerjasama_Ekonomi_Internasional_9.2_%28BAB_16%29, diakses pada Oktober 2010
9
Konsep kerjasama bilateral menjadi konsep dalam tulisan ini karena jelas
bahwa bentuk kerjasama yang terjalin antara Indonesia dan Paraguay merupakan
bentuk kerjasama bilateral. Kerjasama yang terjalin diantara Indonesia dan
Paraguay khususnya dalam sektor ekonomi telah memberikan dampak positif,
sebagaimana pencapaian dari tujuan kerjasama bilateral pada umumnya. Lebih
lengkap mengenai kerjasama bilateral antara Indonesia dan Paraguay akan dibahas
pada bab berikutnya.
1.5.2 Konsep Perdagangan Internasional
Kerjasama yang dilakukan oleh Indonesia dan Paraguay merupakan
kerjasama dalam bidang ekonomi, yaitu di sektor perdagangan. Oleh karena itu,
tulisan ini menggunakan konsep perdagangan internasional. Perdagangan
internasional merupakan hubungan kegiatan ekonomi antar negara yang
diwujudkan dengan adanya proses pertukaran barang atau jasa yang akan saling
menguntungkan. Pengertian lain mengenai perdagangan internasional adalah
perdagangan yang dilakukan oleh penduduk suatu negara dengan penduduk
negara lain atas dasar kesepakatan bersama.10
Daniel S. Papp mengatakan bahwa :
“International trade allows actors to acquire that which they do not
have or to acquire more cheaply that which they do have”.11
10
Apridar. 2009. Ekonomi Internasional (Sejarah, Teori, Konsep dan Permasalahan dalam Aplikasinya). Yogyakarta : Graha Ilmu. Halaman : 74
11
Dari pernyataan Papp diatas, maka perdagangan internasional merupakan
suatu hal yang penting. Dimana sistem tersebut tidak hanya untuk menjalin
kerjasama atau memperluas pangsa pasar suatu negara, tetapi yang lebih utama
adalah agar setiap negara dapat memenuhi kebutuhan yang tidak mereka miliki,
atau dapat memperolehnya dengan harga yang lebih murah. Perdagangan
internasional antara Indonesia dan Paraguay menjadi alternatif utama untuk
meningkatkan perekonomian kedua negara, khususnya Indonesia. Karena dengan
perdagangan internasional terjadi pertukaran komoditas dagang diantara kedua
negara. Kedua negara saling melakukan ekspor dan impor demi tercukupinya
kebutuhan dagang serta menjalin hubungan ekonomi yang lebih baik.
1.5.3 Teori Interdependensi dari Keohane dan Josef Nye
Teori Interdependensi (saling ketergantungan) merupakan sebuah teori
yang dapat menjelaskan suatu fenomena saling ketergantungan antara dua negara.
Suatu negara tidak dapat berdiri sendiri atau memenuhi kebutuhannya sendiri
tanpa adanya bantuan dari negara lain. Sehingga perlu adanya kerjasama yang
saling melengkapi dan menguntungkan.
Keohane dan Josef Nye merupakan pelopor dari teori interdependensi.
Mereka mengatakan bahwa :
“Kesalingtergantungan akan mempertemukan kekurangan masing
-masing pihak melalui keunggulan komparatif masyarakat” 12
12
Jadi, maksud dari kutipan di atas adalah saling ketergantungan
memberikan keuntungan terhadap masing-masing negara karena kekurangan yang
satu dapat dipenuhi oleh kelebihan yang lainnya. Keunggulan komparatif yang
dimaksud bersumber pada pandangan David Ricardo, bahwa dua negara atau lebih
akan mencapai kemakmuran apabila perdagangan internasional terjalin
diantaranya, dibandingkan dengan mereka menetapkan kebijakan pembatasan
perdagangan. Jadi, Indonesia mengimpor daging dan kedelai dari Paraguay demi
memenuhi kebutuhan dagangnya serta untuk lebih meningkatkan produksi ekspor
Indonesia disektor lainnya. Dalam hal ini seperti produk industri dan bahan kimia
yang juga dibutuhkan oleh Paraguay. Karena Paraguay sendiri bukan merupakan
negara industri. Negara tersebut merupakan negara penghasil komoditas pertanian
dan pangan.
Meskipun jika dikaji lebih dalam, teori ini juga akan menimbulkan
dampak negative, yaitu terjadinya kesenjangan perekonomian. Dimana
keuntungan yang diperoleh oleh kedua negara tidak akan seimbang (balance).
Akan ada negara yang memiliki keuntungan lebih besar dibandingkan yang
lainnya. Nye menjelaskan bahwa ada satu karakteristik dalam teori
interdependensi yaitu menghilangkan perbedaan diantara kebijakan dalam negeri
dan luar negeri. Adapun dua hal yang memperngaruhi adalah sensitivity
(kepekaan) dan vulnerability (kerentanan). Maksudnya, ada paksaan dari luar
sebelum kebijakan dirancang untuk mengubah situasi saling ketergantungan
telah dilakukan (dalam vulnerability).13 Namun, penulis tidak menjelaskan
mengenai adanya kesenjangan atau diskriminasi ekonomi tersebut. Penulis hanya
akan menjelaskan pengaruh positif, dimana saling ketergantungan memberikan
keuntungan pada kerjasama ekonomi Indonesia dan Paraguay.
Teori ini menjelaskan fenomena kerjasama ekonomi bilateral antara
Indonesia dengan Paraguay, dimana kerjasama yang terjalin antara keduanya
menyebabkan saling ketergantungan yang saling menguntungkan. Perdagangan
internasional yang terjalin merupakan media kerjasama bilateral ekonomi kedua
negara tersebut. Pertukaran komoditas dagang dapat memenuhi kebutuhan
masing-masing negara yang tidak dapat diproduksi sendiri. Sehingga, kebijakan
Paraguay akan ikut berpengaruh terhadap kebijakan Indonesia. Begitu pula
sebaliknya.
1.6 Hipotesis
Berdasarkan kerangka teori yang ada, maka penulis mengambil hipotesis
awal terhadap permasalahan yang telah dirumuskan yaitu : Dengan adanya
kerjasama ekonomi antara Indonesia dan Paraguay, maka perekonomian Indonesia
semakin meningkat. Peningkatan perekonomian yang dimaksud dilihat dari sektor
ekspor dan impor Indonesia dan Paraguay. Kerjasama yang dilakukan oleh
Indonesia dan Paraguay merupakan bentuk kerjasama bilateral ekonomi. Dalam
hal ini, kerjasama bilateral ekonomi tersebut adalah dalam sektor perdagangan
internasional, berupa pertukaran komoditas dagang. Kerjasama Indonesia dan
13
Paraguay menyebabkan perekonomian Indonesia mengalami peningkatan sebesar
4,4% pada kuartal pertama tahun 2009. Jika bertolak lagi pada teori yang
digunakan penulis, dari kerjasa dua negara tersebut dapat dipastikan terciptanya
kerjasama saling ketergantungan dan saling menguntungkan.
1.7 Metode
1.7.1 Jenis Penelitian
Masalah yang akan diteliti oleh penulis termasuk dalam jenis peneletiaan
eksplanatif. Dimana jenis penelitian ini digunakan untuk menjelaskan hubungan
antara dua variabel. Dalam hal ini variabel pertama sebagai variabel Independen
yaitu “Kerjasama Ekonomi Indonesia dan Paraguay” dan yang kedua merupakan
variabel Dependen adalah “Perekonomian Indonesia”. Didalam tulisan ini akan
dijelaskan pengaruh dari kerjasama tersebut terhadap Perekonomian Indonesia.
1.7.2 Tingkat Analisis
Penentuan tingkat analisis dalam tulisan ini bertujuan untuk memfokuskan
analisis terhadap permasalahan atau fenomena yang akan diteliti. Sehingga tidak
terjadi kesalahan dalam metodologisnya. Ada dua hal yang menentukan tingkat
analisis dalam tulisan ini. Pertama, unit analisis (variabel dependen) merupakan
objek yang perilakunya akan dianalisis. Dalam tulisan ini, unit analisanya adalah
Kedua, unit eksplanasi (variabel independen) adalah objek yang
memperngaruhi perilaku unit analisis, yaitu “Kerjasama Ekonomi Indonesia dan
Paraguay”. Dimana tingkat analisisnya adalah Negara-Bangsa,
Dari uraian diatas, maka model hubungan antara unit analisis dan unit
eksplanasi adalah Korelasionis. Karena tingkat unit analisis dan tingkat unit
eksplanasinya sama. Sehingga, tingkat analisisnya berada pada pengelompokan
negara, dimana Negara-bangsa tidak dapat bertindak sendiri melainkan sebagai
kelompok, misalnya dalam persekutuan, ekonomi, dan perdagangan. Seperti
halnya permasalahan yang akan diteliti oleh penulis.
1.7.3 Teknik Pengumpulan Data
Pengumpulan data adalah tahapan yang dilakukan oleh penulis dalam
melakukan penulisan terhadap sumber dan data yang dianggap relevan dengan
permasalahan yang hendak dipecahkan. Dalam hal ini penulis menggunakan data
sekunder yaitu Studi Pustaka. Metode ini digunakan dengan mencari sumber dan
data dari perpustakaan yaitu dari berbagai buku-buku dan tulisan ilmiah, surat
kabar, artikel, internet serta berbagai data dan informasi baik cetak maupun
elektronik yang dapat menunjang penulisan.
Adapun tempat-tempat yang menjadi sarana penunjang bagi penulis dalam
menemukan sumber-sumber pustaka antara lain adalah Perpustakaan Pusat
Universitas Muhammadiyah Malang, Laboratorium Jurusan Hubungan
Internasional, Perpustakan Kota Malang, serta tempat lainnya yang memiliki
1.7.4 Analisis Data
Untuk menganalisis data yang ada, penulis menggunakan pendekatan
kualitatif. Karena dalam pengumpulan data dan analisis data, penulis menekankan
pada kata-kata daripada kuantifikasi. Dengan metode ini, penulis mengumpulkan
informasi berdasarkan fakta kepada objek penelitian, yang selanjutnya akan
dianalisis, sehingga dapat mendukung hasil akhir dari penulisan. Disamping itu,
penulis juga menambahkan data-data kuantitatif untuk melengkapi dan
menyempurnakan data-data kualitatif yang sudah ada. Sehingga, data akan lebih
kuat dan dapat dibuktikan. Adapun data berupa angka, tabel, diagram, tersebut
hanya sebagai pendukung argumen, bukan merupakan data yang akan diolah
(dihitung).
Penulis juga menggunakan pendekatan deduktif. Berangkat dari
pengetahuan yang sifatnya umum, yang kemudian menjelaskan
fenomena-fenomena yang lebih khusus, dimana terjadi kausalitas atau hubungan sebab
akibat pada penelitian, serta pengembangan teori-teori yang ada yang akan
dihubungkan dengan fakta dan fenomena yang diteliti.
1.7.5 Ruang Lingkup Penelitian
Ruang lingkup dalam penelitian ini terbagi menjadi dua, yaitu Batasan
Materi dan Batasan Waktu. Batasan Materi bermaksud untuk membatasi ruang
lingkup materi yang akan dibahas oleh penulis, sehingga pembahasan berikutnya
tidak keluar dari pokok bahasan awal. Sedangkan Batasan Waktu merupakan
1.7.5.1 Batasan Materi
Penelitian ini difokuskan pada kerjasama serta kepentingan Indonesia dalam
menjalin kerjasama ekonomi dengan Paraguay, serta peningkatan perekonomian
yang dialami Indonesia setelah menjalin kerjasama bilateral ekonomi dengan
Paraguay.
1.7.5.2 Batasan Waktu
Batasan waktu yang diambil penulis adalah sejak tahun 2006 sampai dengan
kuartal pertama tahun 2009, dimana pada masa itu terjadi peningkatan
perekonomian yang signifikan yang dirasakan Indonesia dari kerjasama bilateral
ekonominya dengan Paraguay. Pada masa itu juga Indonesia dan Paraguay sepakat
memperluas kerjasamanya yang ditandai dengan rencana dibukanya Kedutaan
Besar Paraguay di Indonesia pada tahun 2010.
1.8 Sistematika Penulisan
Sistematika Penulisan
Judul Pengaruh Perluasan Kerjasama
Indonesia dan Paraguay terhadap Perekonomian Indonesia
Bab I Pendahuluan 1. Latar Belakang Masalah, 2. Rumusan masalah,
3. Kerangka teori,
4. Metode,
5. Hipotesis, dan
Bab II Kerjasama Bilateral antara Indonesia dan Paraguay dalam Bidang Ekonomi
1. Awal Mula Kerjasama antara
Indonesia dan Paraguay
2. Perkembangan Kerjasama
antara Indonesia dan Paraguay
3. Rasionalitas Kerjasama antara
Indonesia dan Paraguay
Bab III Pengaruh Kerjasama Ekonomi Indonesia dan Paraguay terhadap Perekonomian Indonesia
1. Perekonomian Indonesia pada
Awal Kerjasama Bilateral
Ekonomi dengan Paraguay
2. Kepentingan Paraguay
Bekerjasama Dengan Indonesia
3. Pengaruh kerjasama Indonesia
dan Paraguay terhadap
Perekonomian Indonesia
4. Peningkatan Kerjasama yang
diharapkan oleh Indonesia dan
Paraguay
Bab IV Penutup Merupakan Bab terakhir dalam
penelitian ini yang berisi
kesimpulan atas penelitian yang
NASKAH PUBLIKASI
PENGARUH KERJASAMA EKONOMI INDONESIA DAN PARAGUAY TERHADAP PEREKONOMIAN INDONESIA
PADA SEKTOR EKSPOR IMPOR
Disusun dan diajukan untuk memenuhi salah satu syarat
memperoleh gelar sarjana ilmu politik (S.IP) strata-1
Jurusan Ilmu Hubungan Internasional
Oleh:
Putri Noorratih Fujiastutihar Nim : 06260054
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG
LEMBAR PENGESAHAN
Nama `: Putri Noorratih Fujiastutihar
NIM : 06260054
Jurusan : Hubungan Internasional
Fakultas : Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
Judul Skripsi : PENGARUH KERJASAMA EKONOMI INDONESIA
DAN PARAGUAY TERHADAP PEREKONOMIAN
INDONESIA PADA SEKTOR EKSPOR DAN IMPOR Telah dipertahankan di hadapan Dewan Penguji Ujian Skripsi
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
Jurusan Hubungan Internasional
Dan dinyatakan LULUS
Pada hari : Sabtu
Tanggal : 18 April 2011
Tempat : Kantor Jurusan Hubungan Internasional
Mengesahkan,
Dekan FISIP-UMM
Dr. Wahyudi, M.Si
Dewan Penguji:
1. Ruli Inayah Ramadhoan, S.Sos, M.Si ( )
2. M. Syaprin Zahidi, S.IP ( )
3. Victory Pradhitama, S.Sos ( )
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan limpahan
rahmat dan hidayah–Nya, serta shalawat dan salam kepada Rasulullah SAW
sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “PENGARUH
KERJASAMA EKONOMI INDONESIA DAN PARAGUAY TERHADAP PEREKONOMIAN INDONESIA PADA SEKTOR EKSPOR IMPOR”, sebagai salah satu syarat kelulusan dari Universitas Muhammadiyah Malang,
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Jurusan Hubungan Internasional.
Dalam menyelesaikan skripsi ini ada banyak pihak yang telah membantu
penulis sehingga skripsi ini dapat terselesaikan dengan baik. Oleh karena itu tak
lupa penulis juga mengucapkan terima kasih kepada :
1. Kedua orang tua penulis yang telah memberikan dukungan serta bantuan
baik secara materil maupun moril.
2. Bapak Dr. Wahyudi, M.Si, selaku Dekan FISIP-UMM yang telah banyak
memberikan pengarahan dalam pembuatan skripsi ini.
3. Bapak Ruli Inayah Ramadhoan, S.Sos,M.Si. selaku Dosen Pembimbing I
dan Bapak M.Syaprin Zahidi, S.IP selaku Dosen Pembimbing II yang telah
memberikan pengarahan dan bimbingan selama penulis mengerjakan skripsi
ini.
4. Bapak Victory Pradhitama, S.Sos dan Ibu Amaria Qori’ula, S.IP selaku
dosen penguji, yang telah memberikan kritik dan saran yang bermanfaat
5. Para dosen FISIP-UMM khususnya Jurusan Hubungan Internasional yang
telah banyak memberikan bekal selama masa kuliah di FISIP-UMM.
6. Seluruh staff dan karyawan FISIP-UMM yang telah banyak memberi
bantuannya sehingga memperlancar penyusunan skripsi ini.
7. Mbak Yesy, Alam, Erry, Arvan dan Mas Alan yang sudah memberi bantuan
serta referensi-referensi bahan bagi penulisan skripsi ini.
8. Teman – teman seperjuangan di kelas HI-B’06 : Chan, Oneng, Farah, Ervin,
Bayu, Buffon, Nduk, Cimenk, Umank, Hadi, Sobri, Cumi, Ngehex, dan
lainnya yang tidak bisa disebutkan satu-satu (Danke Schon Meine Lieben
Freund).
9. Teman-teman di Wearnes Education Center – KE 14 yang sudah banyak
memberikan dukungan dan bantuan demi penyusunan skripsi ini.
10. Semua pihak yang telah membantu dalam penyelesaian skripsi ini.
Akhir kata semoga skripsi ini bermanfaat dalam mengembangkan
wawasan serta ilmu pengetahuan bagi para pembaca, khususnya para Mahasiswa
Hubungan Internasional Universitas Muhammadiyah Malang.
Wassalammu’alaikum wr.wb
Malang, April 2011
Daftar Isi
Lembar Judul ... i
Lembar Persetujuan ... ii
Lembar Pengesahan ... iii
Pernyataan Orisinalitas ... iv
Berita Acara Bimbingan ... v
Abstract ... vi
Abstraksi ... vii
Daftar Isi ……….viii
Daftar Tabel ... x
Daftar Grafik ... xi
BAB I Pendahuluan ... 1
1.1.Latar Belakang ... 1
1.2.Rumusan Masalah ... 4
1.3.Tujuan Penelitian ... 4
1.4.Penelitian Terdahulu ... 5
1.5.Konsep dan Teori ... 7
1.5.1.Konsep Kerjasama Bilateral ... 7
1.5.2.Konsep Perdagangan Internasional ... 8
1.5.3.Teori Interdependensi ... 9
1.6.Hipotesis ... 11
1.7.Metode ... 12
1.7.2.Tingkat Analisis ... 12
1.7.3.Teknik Pengumpulan Data ... 13
1.7.4.Analisis Data ... 14
1.7.5.Ruang Lingkup Penelitian ... 14
1.7.5.1.Batasan Materi ... 15
1.7.5.2.Batasan Waktu ... 15
1.8.Sistematika Penulisan ... 15
BAB II Kerjasama Bilateral Antara Indonesia dan Paraguay dalam Bidang Ekonomi ... 17
2.1.Awal Kerjasama Antara Indonesia dan Paraguay ... 17
2.2.Perkembangan Kerjasama Antara Indonesia dan Paraguay ... 26
2.3.Rasionalitas Kerjasama Ekonomi Antara Indonesia dan Paraguay ... 29
2.3.1.Perbedaan Harga Komoditas Dagang Impor dan Lokal... 30
2.3.2.Kualitas Produk Impor ... 32
2.3.3.Kebutuhan Komoditas Dalam Negeri ... 34
2.3.4.Perluasan Pangsa Pasar ... 38
2.3.5.Perdagangan Internasional Sebagai Media Kerjasama Bilateral Ekonomi Antara Indonesia dan Paraguay ... 39
2.3.5.1.Memperoleh Barang Yang Tidak Dapat Diproduksi Dinegeri Sendiri ... 40
2.3.5.2.Memperoleh Keuntungan dari Spesialisasi ... 41
BAB III Pengaruh Kerjasama Ekonomi Indonesia dan Paraguay Terhadap
Perekonomian Indonesia ... 43
3.1.Perekonomian Indonesia Pada Awal Kerjasama Bilateral Ekonomi Dengan Paraguay ... 43
3.2.Kepentingan Paraguay Bekerjasama Dengan Indonesia ... 46
3.3.Pengaruh Kerjasama Ekonomi Indonesia dan Paraguay Terhadap Perekonomian Indonesia ... 48
3.4.Peningkatan Kerjasama Yang Diharapkan oleh Indonesia dan Paraguay ... 58
BAB IV Penutup ... 64
3.1.Kesimpulan ... 64
3.2 Saran ... 66
Daftar Pustaka ... 68
Tabel 2.1.Negara-negara Anggota FEALAC ... 19
Tabel 2.2.Kerjasama Indonesia dan Paraguay ... 22
Tabel 2.3.Perbandingan Harga Komoditas Daging dan Kedelai Lokal dengan
Impor ... 30
Tabel 3.1.Neraca Perdagangan Indonesia-Paraguay (2003-2007) ... 51
Daftar Grafik
Grafik 2.1.Volume Perdagangan Indonesia dengan Negara-negara di Kawasan
Amerika Latin ... 20
Grafik 2.2.Volume Impor Daging Oleh Indonesia ... 36
Grafik 3.1.Volume Perdagangan Indonesia-Paraguay (2003-2007) ... 52