• Tidak ada hasil yang ditemukan

Strategi Komunikasi Pemasaran Dalam Rangka Meraih Konsumen (Studi Deskriptif Kualitatif Strategi Komunikasi Pemasaran Marketing PT Railink “Kereta Api Bandara Internasional Kualanamu” dalam Upaya Meraih Konsumen)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2016

Membagikan "Strategi Komunikasi Pemasaran Dalam Rangka Meraih Konsumen (Studi Deskriptif Kualitatif Strategi Komunikasi Pemasaran Marketing PT Railink “Kereta Api Bandara Internasional Kualanamu” dalam Upaya Meraih Konsumen)"

Copied!
138
0
0

Teks penuh

(1)

(Studi Deskriptif Kualitatif Strategi Komunikasi Pemasaran Marketing PT Railink “Kereta Api Bandara Internasional Kualanamu” dalam Upaya Meraih Konsumen)

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Menyelesaikan Pendidikan Sarjana (S-1) pada Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

Departemen Ilmu Komunikasi

Diajukan Oleh : Eva Elfira Sitompul

110904046

DEPARTEMEN ILMU KOMUNIKASI FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN

(2)

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK DEPARTEMEN ILMU KOMUNIKASI

LEMBAR PERSETUJUAN

Skripsi ini disetujui untuk dipertahankan oleh:

Nama : Eva Elfira Sitompul

NIM : 110904046

Departemen : Ilmu Komunikasi

Judul : Strategi Komunikasi Pemasaran Dalam Rangka Meraih Konsumen (Studi Deskriptif Kualitatif Strategi Komunikasi Pemasaran Marketing PT Railink “Kereta Api Bandara Internasional Kualanamu” dalam Upaya Meraih Konsumen)

Dosen Pembimbing Ketua Departemen Ilmu

Komunikasi

Dra. Mazdalifah, M.Si Dra. Fatma Wardy Lubis, M.A NIP.196507031989032001 NIP. 192082819870122001

Dekan FISIP USU

(3)

HALAMAN PERNYATAAN ORISINALITAS

Skripsi ini adalah hasil karya saya sendiri, semua sumber baik yang dikutip maupun dirujuk telah saya cantumkan sumbernya dengan benar.Jika di kemudian hari saya terbukti melakukan pelanggaran (plagiat) maka saya

bersedia diproses sesuai dengan hukum yang berlaku.

Nama : Eva Elfira Sitompul

NIM : 110904046

Tanda Tangan :

(4)

HALAMAN PENGESAHAN

Skripsi ini diajukan oleh:

Nama : Eva Elfira Sitompul

NIM : 110904046

Departemen : Ilmu Komunikasi

Judul : Strategi Komunikasi Pemasaran Dalam Rangka Meraih Konsumen (Studi Deskriptif Kualitatif Strategi Komunikasi Pemasaran Marketing PT Railink “Kereta Api Bandara Internasional Kualanamu” dalam Upaya Meraih Konsumen)

Telah berhasil dipertahankan di hadapan dewan penguji dan diterima sebagai bagian persyaratan yang diperlukan untuk memperoleh gelar Sarjana Ilmu Komunikasi pada Departemen Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial Ilmu Politik Universitas Sumatera Utara.

Majelis Penguji

Ketua Penguji : (………..)

Penguji : (…………..……….)

Penguji Utama : (….………..)

Ditetapkan di : Medan

(5)

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur yang tiada berkesudahan penulis sampaikan kepada Tuhan

Yesus Kristus atas penyertaan, berkat dan perlindunganNya penulis dapat

menyelesaikan skripsi yang berjudul Strategi Komunikasi Pemasaran Dalam

Rangka Meraih Konsumen (Studi Deskriptif Kualitatif Strategi Komunikasi

Pemasaran Marketing PT Railink “Kereta Api Bandara Internasional Kualanamu”

dalam Upaya Meraih Konsumen) sebagai salah satu syarat untuk memperoleh

gelar Sarjana Ilmu Komunikasi dengan almamater Universitas Sumatera Utara.

Adapun penyelesaian skripsi ini dilakukan penulis sejak awal bulan Oktober 2014

hingga akhir April 2015.

Penelitian di lapangan yang dilalui untuk menyelesaikan skripsi ini

bukanlah hal yang mudah dilakukan. Seperti kata Margareth Thatcher, "You may

have to fight a battle more than once to win it" maka tiada kata lelah untuk

menyelesaikannya hingga akhir meskipun melalui berbagai macam halangan dan

kesulitan yang tidak pernah berhenti setiap harinya.

Penulis juga tidak akan bisa menyelesaikan skripsi ini, tanpa orang-orang

hebat di balik ini semua yang selalu memberikan banyak kontribusi dalam segala

hal. Tidak akan pernah cukup rasa terimakasih yang penulis sampaikan untuk

mereka yang telah membantu penulis selama ini. Orang-orang hebat yang ingin

penulis haturkan milyaran rasa terima kasih tersebut ialah:

1. Kedua orang tua penulis Bapak yang sudah ada di Surga saat ini, Mr.

Robert Sitompul terima kasih karena sudah menjadi Superhero yang selalu

menguatkan penulis untuk selalu mengejar cita-cita setinggi angkasa.

Sayangnya beliau tidak sempat membaca skripsi ini. Mama, Mrs.

Hotrohana Tobing yang tidak pernah lelah mengingatkan untuk selalu

berdoa sebelum dan sesudah tidur, menghibur dan memarahi penulis

ketika lupa waktu. Terima kasih karena selalu berdoa untuk penulis.

2. Bapak Prof. Dr. Badaruddin, M.Si selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan

(6)

3. Ibu Dra. Fatma Wardi Lubis, M.A dan Ibu Dra. Dayana, M.Si selaku ketua

dan juga sekretaris Departemen Ilmu Komunikasi yang begitu baik atas

segala bantuan serta dukungannya yang sangat bermanfaat bagi penulis.

4. Ibu

sabar menghadapi penulis dan telah meluangkan banyak waktu untuk

membimbing penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.

5. Selaku Penguji Utama yang telah memberikan masukan untuk perbaikan

skripsi ini hingga akhirnya bisa menjadi lebih baik lagi.

6. Staf Departemen Kak Maya, Kak Icut, Bang Ria serta seluruh staf

perpustakaan, karyawan bagian FISIP USU yang telah membantu penulis

dalam memperoleh informasi tentang perkuliahan.

7. Kak Enda selaku Senior Supervisor HRD, GA and Procurement di PT

Railink yang sudah membantu penulis melewati kesulitan selama

penelitian.

8. Untuk Nantulang Roria Panggabean, Tulang Berton Edward, Kak

Novietta, Kak Decy, Adik Soni dan Opung yang selalu memberi support

kepada penulis supaya cepat mengejar tanggal deadline wisuda. Kalian itu

Home Sweet Home” selalu membuat ingin cepat pulang ke rumah.

9. Sahabat seperjuangan terbaik penulis, Risa, Endo, Uum dan Nur yang

susah didapatkan dimana-mana dan selalu menjadi sahabat yang

membantu, menghibur, mengkritik, menasehati dan mendukung penulis

selama ini. Kalian “The Best”.

10.Sahabat “Pelipur Lara” penulis Ewitha, Mei, Ismi, Desi, Apri, Kak Ayu

dan Beni yang selalu ada selama ini di samping penulis. Tetap jadi yang

terbaik.

11.Spicy Gurlnya penulis, Novi, Cees, Yeni dan Tika. Terima kasih sudah

mendengarkan curhat dari TK sampai sekarang. Kita pasti bisa jadi orang

hebat.

12.Untuk Pumba, anjing penulis yang selalu jadi teman setia menemani

penulis lembur mengerjakan skripsi setiap harinya.

13.Serta semua pihak yang tidak bisa disebutkan satu persatu namanya karena

(7)

Dengan demikian, skripsi ini masih memiliki kekurangan di dalamnya.

Oleh karena itu, penulis sangat mengharapkan kritikan, saran serta masukan untuk

perbaikan dan penyempurnaan skripsi ini. Semoga skripsi ini kelak menjadi

sumber inspirasi dan informasi bagi banyak pihak. Akhir kata, penulis mohon

maaf atas segala kesalahan yang terdapat pada skripsi ini dan terima kasih.

Medan,

(8)

HALAMAN PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI TUGAS AKHIR UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS

Sebagai civitas akademik Universitas Sumatera Utara, saya yang bertanda tangan

di bawah ini:

Nama : Eva Elfira Sitompul

NIM : 110904046

Departemen : Ilmu Komunikasi

Fakultas : Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

Universitas : Sumatera Utara

Jenis Karya : Skripsi

Demi pengembangan ilmu pengetahuan, menyetujui untuk memberi kepada

Universitas Sumatera Utara Hak Bebas Royalti Non Ekslusif (Non- ekslusive

Royalty- Free Right) atas karya ilmiah saya yang berjudul:

Strategi Komunikasi Pemasaran Dalam Meraih Konsumen

(Studi Deskriptif Kualitatif Strategi Komunikasi Pemasaran Marketing PT Railink “Kereta Api Bandara Internasional Kualanamu” dalam Upaya

Meraih Konsumen)

Dengan Hak Bebas Royalti Non ekslusif ini Universitas Sumatera Utara berhak

menyimpan, mengalih media/format-kan, mengelola dalam bentuk pangkalan data

(database), merawat dan mempublikasikan tugas akhir saya tanpa meminta izin

dari saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis/pencipta dan

sebagai pemilik Hak Cipta.

Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya.

Dibuat di : Medan

Pada Tanggal : April 2015

Yang Menyatakan,

(9)

ABSTRAK

Judul penelitian ini adalah Strategi Komunikasi Pemasaran dalam Meraih Konsumen. Penelitian ini berfokus pada strategi komunikasi pemasaran marketing PT Railink “Kereta Api Bandara Internasional Kualanamu” dalam meraih konsumen. Tujuan penelitian ini adalah untuk melihat bagaimana strategi komunikasi pemasaran marketing PT Railink dalam meraih konsumen. Tujuan dari penelitian deskriptif adalah membuat deskripsi, gambaran serta lukisan secara sistematis, faktual dan akurat tentang fakta-fakta, sifat-sifat serta hubungan antar fenomena yang diselidiki. Objek penelitiannya adalah PT Railink sebagai industri penyedia layanan kereta api bandara yang merupakan anak perusahaan dari PT. Kereta Api Indonesia (Persero) dan PT. Angkasa Pura. Informan penelitian ini adalah segenap jajaran anggota yang ada pada Bagian Komersial yaitu Manager Commercial bawahannya, yang dapat memberikan informasi mengenai PT Railink. Bagian Komersial pada PT Railink sama halnya dengan Marketing Communication pada perusahaan besar lainnya, Senior Hospitality and Customer Care (CRS) dan Senior Supervisor HRD, GA and Procurement. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Pelayanan dan fasilitas tidak cukup untuk menarik konsumen, dibutuhkan elemen-elemen dalam strategi komunikasi pemasaran untuk mencapai hasil yang lebih lagi. PT Railink menjalankan strategi komunikasi pemasaran yaitu melakukan bauran komunikasi pemasaran atau disebut dengan bauran promosi (Promotion Mix), serta melengkapi manajemen pemasaran dengan bauran pemasaran (Marketing Mix). Kegiatan strategi komunikasi pemasaran yang dijalankan oleh PT Railink berdampak pada peningkatan konsumen ARS dari waktu ke waktu.

(10)

ABSTRACT

The Title of this research is The Strategy of Marketing Communication in Reaching Consumers. This research focuses on the marketing communication strategy in Marketing of PT Railink “Kualanamu Airport Railink Service” in reaching consumers. The purpose of this study is to see how the marketing communication strategy of Marketing in PT Railink within reach consuners. The purpose of descriptive research is to make the description, illustration and painting in a systematic, factual and accurate information about the facts, the properties and the relationship between the phenomen which being investigated. The object of this research is PT Railink as industry service providers of Kualanamu Airport Railink Service which is a subsidiary of PT. Kereta Api Indonesia (Persero) and PT. Angkasa Pura. The informant of this research is a whole range of existing members in the Commercial Section that subordinate Commercial Manager, which can provide information about PT Railink. Commercial section at PT Railink as well as Marketing Communication at the other large companies, Senior Hospitality and Customer Care (CRS) and Senior Supervisor HRD, GA and Procurement. The results showed that the services and facilities are not enough to attract consumers, it needs the elements of marketing communication strategy to achieve the better results. PT Railink is running a marketing communications strategy includes the marketing communications mix (promotion mix), and also completed marketing management with marketing mix. The event of marketing communications strategy which is run by PT Railink impact on increasing consumer ARS from time to time.

(11)

DAFTAR ISI

LEMBAR PERSETUJUAN ... i

LEMBAR PERNYATAAN ORISINALITAS ... ii

LEMBAR PENGESAHAN ... iii

KATA PENGANTAR ... iv

LEMBAR PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH ... vii

ABSTRAK ... viii

DAFTAR ISI ... x

DAFTAR GAMBAR ... xii

DAFTAR TABEL ... xii

DAFTAR LAMPIRAN ... xiii

BAB I PENDAHULUAN 1.1Konteks Masalah ... 1

1.2Fokus Masalah ... 6

1.3Tujuan Penelitian ... 6

1.4Manfaat Penelitian ... 6

BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Perspektif/Paradigma Kajian ... 7

2.2 Kajian Pustaka ... 9

2.2.1 Komunikasi Pemasaran ... 9

2.2.2 Definisi Pemasaran ... 11

2.2.3 Strategi Komunikasi Pemasaran ... 14

2.2.3.1 Bauran Komunikasi Pemasaran (Bauran Promosi) ... 15

2.2.3.2 Bauran Pemasaran (Marketing Mix) ... 30

2.2.4 Kepuasan Pelanggan ... 31

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian ... 33

3.2 Lokasi Penelitian ... 34

3.2.1 Gambaran Umum PT Railink ... 35

3.2.2 Visi Dan Misi Perusahaan ... 37

3.2.3 Struktur Organisasi ... 38

3.2.4 Fasilitas-Fasilitas Untuk Konsumen ... 41

3.3 Objek Penelitian ... 43

3.4 Subjek Penelitian ... 43

3.5 Kerangka Pemikiran ... 43

3.6 Teknik Pengumpulan Data ... 44

3.7 Teknik Analisis Data ... 45

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian ... 47

(12)

4.1.2 Hasil Temuan Peneliti ... 50

4.1.2.1 Strategi Komunikasi Pemasaran Dalam Meraih Konsumen ... 50

4.2 Pembahasan ... 67

4.2.1Strategi Komunikasi Pemasaran Dalam Meraih Konsumen ... 67

4.2.2 Pemasaran ... 69

4.2.3Bauran Komunikasi Pemasaran (Bauran Promosi) ... 71

4.2.4Bauran Pemasaran (Marketing Mix) ... 86

4.3 Penyajian Data Penelitian ... 91

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan ... 95

5.2 Saran ... 96

(13)

DAFTAR GAMBAR

Nomor Judul Halaman

3.1 Struktur Organisasi PT Railink Kantor Cabang Medan 38

(14)

DAFTAR TABEL

Nomor Judul Halaman

2.1 Promosi Penjualan 21

2.2 Kerangka Umum Strategi Komunikasi Pemasaran 28

4.1 Hasil Wawancara Sesuai Tujuan Penelitian 2015 90

(15)

LAMPIRAN

-Pedoman Wawancara -Hasil Wawancara

-Struktur Organisasi PT Railink Kantor Cabang Medan -Surat Keterangan Penelitian

-Biodata Peneliti

(16)

ABSTRAK

Judul penelitian ini adalah Strategi Komunikasi Pemasaran dalam Meraih Konsumen. Penelitian ini berfokus pada strategi komunikasi pemasaran marketing PT Railink “Kereta Api Bandara Internasional Kualanamu” dalam meraih konsumen. Tujuan penelitian ini adalah untuk melihat bagaimana strategi komunikasi pemasaran marketing PT Railink dalam meraih konsumen. Tujuan dari penelitian deskriptif adalah membuat deskripsi, gambaran serta lukisan secara sistematis, faktual dan akurat tentang fakta-fakta, sifat-sifat serta hubungan antar fenomena yang diselidiki. Objek penelitiannya adalah PT Railink sebagai industri penyedia layanan kereta api bandara yang merupakan anak perusahaan dari PT. Kereta Api Indonesia (Persero) dan PT. Angkasa Pura. Informan penelitian ini adalah segenap jajaran anggota yang ada pada Bagian Komersial yaitu Manager Commercial bawahannya, yang dapat memberikan informasi mengenai PT Railink. Bagian Komersial pada PT Railink sama halnya dengan Marketing Communication pada perusahaan besar lainnya, Senior Hospitality and Customer Care (CRS) dan Senior Supervisor HRD, GA and Procurement. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Pelayanan dan fasilitas tidak cukup untuk menarik konsumen, dibutuhkan elemen-elemen dalam strategi komunikasi pemasaran untuk mencapai hasil yang lebih lagi. PT Railink menjalankan strategi komunikasi pemasaran yaitu melakukan bauran komunikasi pemasaran atau disebut dengan bauran promosi (Promotion Mix), serta melengkapi manajemen pemasaran dengan bauran pemasaran (Marketing Mix). Kegiatan strategi komunikasi pemasaran yang dijalankan oleh PT Railink berdampak pada peningkatan konsumen ARS dari waktu ke waktu.

(17)

ABSTRACT

The Title of this research is The Strategy of Marketing Communication in Reaching Consumers. This research focuses on the marketing communication strategy in Marketing of PT Railink “Kualanamu Airport Railink Service” in reaching consumers. The purpose of this study is to see how the marketing communication strategy of Marketing in PT Railink within reach consuners. The purpose of descriptive research is to make the description, illustration and painting in a systematic, factual and accurate information about the facts, the properties and the relationship between the phenomen which being investigated. The object of this research is PT Railink as industry service providers of Kualanamu Airport Railink Service which is a subsidiary of PT. Kereta Api Indonesia (Persero) and PT. Angkasa Pura. The informant of this research is a whole range of existing members in the Commercial Section that subordinate Commercial Manager, which can provide information about PT Railink. Commercial section at PT Railink as well as Marketing Communication at the other large companies, Senior Hospitality and Customer Care (CRS) and Senior Supervisor HRD, GA and Procurement. The results showed that the services and facilities are not enough to attract consumers, it needs the elements of marketing communication strategy to achieve the better results. PT Railink is running a marketing communications strategy includes the marketing communications mix (promotion mix), and also completed marketing management with marketing mix. The event of marketing communications strategy which is run by PT Railink impact on increasing consumer ARS from time to time.

(18)

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Konteks Masalah

Konsumen menduduki posisi penting dalam kegiatan komunikasi

pemasaran. Perusahaan melakukan upaya untuk menarik perhatian konsumennya.

Konsumen adalah raja. Hal ini mengartikan bahwa perusahaan menggantungkan

diri terhadap konsumen. Upaya yang dilakukan perusahaan untuk menarik

perhatian konsumen adalah bentuk penguasaan pengetahuan perusahaan terhadap

apa yang sedang dibutuhkan oleh konsumen setiap waktunya.

Masyarakat adalah konsumen yang senantiasa membutuhkan kemudahan

akses di semua kegiatan yang dilaluinya. Terutama dalam bidang transportasi,

dimana masyarakat tidak pernah lepas dari dinamika perpindahan dari satu tempat

ke tempat lainnya sesuai dengan kegiatan yang mereka lalui. Dewasa ini

persaingan antar kompetitor industri penyedia layanan jasa transportasi semakin

ketat. Perkembangan industri jasa transportasi saat ini memegang peranan penting

dan berkembang pesat dalam melayani masyarakat untuk sampai ke tempat tujuan

sesuai rute yang ditawarkan.Variasi jasa yang diunggulkan oleh industri penyedia

layanan jasa transportasi itu tergantung pada kebutuhan masyarakat saat ini.

Keberadaan konsumen dibutuhkan untuk mengambil langkah ke depan dalam

inovasi pelayanan yang akan diciptakan.

Menurut Pakar Komunikasi Ariani, faktor utama yang menentukan kinerja

suatu perusahaan adalah kualitas barang dan jasa yang dihasilkan. Produk dan jasa

yang berkualitas adalah produk dan jasa yang sesuai dengan apa yang diinginkan

konsumennya. Oleh karena itu, organisasi / perusahaan perlu mengenal konsumen

/ pelanggannya dan mengetahui kebutuhan dan keinginannya. (Ariani, D.W

2002:8-9).

Profitabilitas perusahaan saat ini bergantung langsung pada kemampuan

pemasar mengidentifikasi dan lalu memuaskan kebutuhan konsumen. Semakin

baik pemasar memahami faktor-faktor yang menggerakkan perilaku konsumen,

semakin besar kemampuan mengembangkan strategi pemasar yang efektif

(19)

konsumen merupakan hal yang utama dalam kegiatan pemaasaran. Sukses

perusahaan juga ditentukan kemampuan mereka dalam menjaring informasi siap

pakai guna mengenali dan menjabarkan kebutuhan dan perilaku konsumen.

Kualitas pelayanan yang disediakan oleh industri penyedia layanan jasa

transportasi berpengaruh terhadap sedikit banyaknya konsumen yang hadir setiap

harinya. Produk dan jasa yang berkualitas adalah produk dan jasa yang sesuai

dengan apa yang diinginkan dan dibutuhkan oleh konsumen. Konsumen

merupakan elemen utama yang paling dibutuhkan untuk mengukur keberhasilan

strategi komunikasi pemasaran yang dilakukan oleh sebuah perusahaan.

Menurut Pakar Komunikasi Schnaars, pada dasarnya tujuan dari suatu

bisnis adalah untuk menciptakan para pelanggan yang merasa puas. Terciptanya

kepuasan pelanggan dapat memberikan manfaat, diantaranya hubungan antara

perusahaan dengan pelanggannya menjadi harmonis, memberikan dasar yang baik

bagi pembelian ulang dan terciptanya loyalitas pelanggan, dan terbentuk suatu

rekomendasi dari mulut kemulut yang menguntungkan bagi perusahaan (Fandy

1997:24).

Perusahaan harus mempertimbangkan kondisi persaingan yang sedang

maraknya di luar sana. Kompetitor akan selalu berusaha menguasai titik puncak

untuk meraih kepuasan konsumen. Konsumen memiliki hak istimewa untuk bisa

menikmati layanan yang disediakan oleh perusahaan. Perusahaan harus senantiasa

menciptakan inovasi yang kreatif demi mewujudkan layanan yang terbaik untuk

konsumen. Sejumlah industri penyedia layanan jasa transportasi telah

menghadirkan armada yang variatif dengan layanan yang lengkap sesuai dengan

harga yang kompetitif pula.

Industri jasa transportasi umumnya terdiri atas tiga jenis transportasi ,

yaitu : Transportasi Darat ,Transportasi Laut dan Transportasi Udara. Salah satu

jenis jasa Transportasi Darat adalah Kereta Api, dimana saru-satunya industri

penyedia layanan kereta api di Indonesia adalah PT. Kereta Api Indonesia

(Persero).

Kereta api di Indonesia pada umumnya merupakan transportasi darat yang

menyediakan jasa layanan antar kota dan antar provinsi saja. Melihat kondisi

(20)

untuk menciptakan inovasi baru yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat.

Setelah dibangunnya Bandara Internasional Kualanamu di Medan, PT Angkasa

Pura dan PT Kereta Api Indonesia (Persero) bekerja sama untuk mendirikan PT

Railink. PT Railink mempersembahkan sebuah layanan yang baru pertama kali

hadir di Indonesia, yakni Kereta Api Bandara, bersamaan dengan pengoperasian

perdana Bandara Internasional Kualanamu pada tanggal 25 Juli 2013. Kereta Api

Bandara pertama ini melayani penumpang dari kota Medan menuju Bandara

Kualanamu dan sebaliknya. PT Railink telah mengembangkan sistem layanan

terpadu dalam pengelolaan dua stasiun yang menghubungkan rute

Medan-Kualanamu ini. Dua stasiun tersebut adalah City Railway Station di pusat kota

Medan dan Airport Railway Station di Bandara Kualanamu. Hadirnya kereta api

bandara di tengah-tengah masyarakat semakin memperjelas bahwa posisi

konsumen pesawat itu istimewa dan layak mendapatkan fasilitas yang sesuai

dengan apa yang telah mereka beli kepada perusahaan.

Kegiatan komunikasi pemasaran merupakan saluran komunikasi utama

terhadap konsumen. Komunikasi pemasaran adalah suatu proses sosial dan

manajerial didalamnya individu dan kelompok mendapatkan apa yang mereka

butuhkan dan inginkan dengan menciptakan, menawarkan dan mempertukarkan

produk yang bernilai dengan pihak lain (Kotler, 1990: 8).

Jarak dari pusat kota ke Bandara Internasional Kualanamu sulit untuk

diakses oleh kalangan tertentu melihat beberapa kondisi seperti efisiensi biaya,

waktu dan tenaga. Banyak pula pilihan transportasi yang memudahkan akses

penumpang ke Bandara yang tersedia saat ini, sebut saja seperti, Bus DAMRI,

Airport Taxi,Travel Agent atau bahkan ada juga penumpang yang memakai mobil

pribadi. Perbedaan kebutuhan dan kemampuan membuat pilihan menjadi

bervariasi. Hal inilah yang menjadi tantangan bagi setiap industri penyedia

layanan transportasi untuk bersaing di pasar bebas yang penuh dengan berbagai

macam kebutuhan dan kemampuan konsumen di dalamnya.

PT. Railink yang baru saja mengoperasikan kereta api bandara selama satu

tahun ini sering kali mendapat banyak tantangan di tengah-tengah persaingan

pasar dalam mendapatkan pelanggan yang setia. Strategi komunikasi pemasaran

(21)

layanan yang mereka tawarkan ke pelanggan. Selain itu, strategi untuk

memuaskan pelanggan sasaran juga diperlukan, karena penjualan perusahaan

setiap periode berasal dari dua kelompok yaitu pelanggan baru dan pelanggan

setia.

Forum Company memperkirakan bahwa konsumen baru yang tertarik

dapat menimbulkan biaya lima kali lipat dari biaya menyenangkan konsumen

yang ada. Dan biaya kehilangan pelanggan mungkin enam belas kali lipat biaya

menarik pelanggan baru ke tingkat laba yang sama. Karena itu mempertahankan

pelanggan lebih penting daripada menarik pelanggan. Kunci untuk

mempertahankan pelanggan adalah kepuasan pelanggan. (Kotler, 1997: 17)

Setiap perusahaan pasti menginginkan konsumen yang puas akan

pelayanan yang mereka sediakan. Untuk perusahaan baru umumnya memiliki

banyak program untuk melakukan promosi besar-besaran dalam hal menarik

konsumen. Perusahaan akan mengalami banyak kesulitan dalam meraih dan

mempertahankan konsumen di masa-masa awal. Kesulitan tersebut dapat diatasi

dengan memperkenalkan brand perusahaan melalui pelayanan-pelayanan yang

mereka sediakan.

Proses komunikasi pada awalnya hanya berfokus pada usaha untuk

mengatasi masalah kekhawatiran sesaat, citra atau preferensi di dalam target

pasar. Pelaku strategi komunikasi pemasaran kini mulai memandang komunikasi

sebagai manajemen proses pembelian pelanggan sepanjang waktu (management

of the Customer buying process over time), selama tahap prapenjualan, penjualan,

pemakaian dan sesudah pemakaian. Karena konsumen berbeda-beda, program

komunikasi harus dibuat sesuai dengan segmen, tempat, dan bahkan individu yang

berbeda-beda pula. Keberadaan teknologi komunikasi interaktif membuat

perusahaan bukan hanya harus bertanya, “Bagaimana kita menjangkau para

konsumen?” tetapi juga, “Bagaimana kita menemukan cara agar para konsumen

dapat menjangkau kita?”

Inovasi baru yang dilakukan oleh PT Kereta Api Indonesia (Persero) untuk

menciptakan kereta api bandara merupakan hal yang berpotensi dalam hal

memudahkan akses penumpang pesawat ke Bandara Internasional Kualanamu.

(22)

penyedia layanan transportasi seperti PT Railink. Demografi yang berubah,

ekonomi yang tumbuh-lamban, pesaing yang lebih canggih, dan kapasitas yang

berlebihan pada banyak industri, mempunyai arti terdapat lebih sedikit pelanggan

untuk dibagi-bagi.

PT Railink sebagai operator penggerak Kereta Api Bandara memiliki

seperangkat manajemen yang dijalankan oleh Sumber Daya Manusia (SDM) pada

fungsi-fungsi yang sesuai di dalamnya. Keseluruhan manajemen yang di

dalamnya terdapat SDM itu memiliki porsi masing-masing untuk menarik

konsumen. Fungsi-fungsi yang dijalankan oleh bagian tersebut menumbuhkan

rasa tanggung jawab besar untuk memberikan yang terbaik kepada konsumen. PT

Railink menjalankan strategi komunikasi pemasaran untuk menyeimbangkan

pelayanan dan fasilitas yang mereka tawarkan kepada konsumen. Konsumen akan

senantiasa menginginkan kepuasan yang maksimal dari pelayanan dan fasilitas

yang telah ditawarkan. Keadaan seperti itulah yang menyebabkan PT Railink

harus menyajikan manajemen yang sesuai untuk menciptakan kinerja maksimal

dalam meraih konsumen di tengah-tengah persaingan pasar.

Strategi Komunikasi Pemasaran yang mencakup bauran promosi dan

bauran pemasaran harus dirancang sedemikian rupa untuk menghasilkan efek

yang mendalam. Elemen-elemen dalam bauran promosi dan bauran pemasaran

tersebut dipraktekkan secara langsung untuk menjalankan strategi yang benar. PT

Railink memanfaatkan SDM yang handal dan potensial untuk menjadi bagian dari

pelaksana Strategi Komunikasi Pemasaran tersebut.

Saat ini banyak perusahaan yang sedang berjuang untuk keadaan pasar

yang datar atau bahkan menurun. Sebenarnya biaya untuk menaruk konsumen

baru lima kali lebih banyak daripada untuk mempertahankan pelanggan yang ada

agar tetap puas. Tantangan yang ada di sekeliling perusahaan baru saat ini masih

menuntut pembelajaran yang lebih banyak lagi untuk bisa mempertahankan

konsumen yang ada. Tugas utama yang perlu dilakukan perusahaan baru adalah

meraih konsumen sebanyak-banyaknya. Maka dari itu dibutuhkan proses

komunikasi dan strategi komunikasi pemasaran yang benar untuk bisa meraih

(23)

Oleh karena itu peneliti tertarik untuk melihat bentuk-bentuk strategi

komunikasi pemasaran dengan strategi pemasaran di PT. Railink yang baru

beroperasi selama satu tahun ini. Karena untuk memulai sebuah industri

pelayanan transportasi yang menyediakan akses ke Bandara untuk pertama

kalinya di Indonesia terbilang tidak mudah, demikian untuk meraih konsumen di

masa-masa awal.

1.2 Fokus Masalah

Berdasarkan konteks masalah di atas maka yang menjadi fokus masalah

dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : “Bagaimana Strategi Komunikasi Pemasaran pada Marketing PT. Railink untuk Meraih Konsumen?

1.3 Tujuan Penelitian

Adapun tujuan dari penelitian ini adalah :

Untuk mengetahui strategi komunikasi pemasaran pada marketing PT

Railink dalam upaya meraih konsumen.

1.4 Manfaat Penelitian

Adapun manfaat dari penelitian ini yaitu :

1. Secara teoritis, penelitian ini diharapkan dapat memperluas ilmu

pengetahuan tentang komunikasi pemasaran

2. Secara akademis, penelitian ini dapat memberikan kontribusi dalam

memperkaya referensi bahan penelitian serta menjadi bahan bacaan yang

berguna di lingkungan FISIP USU khususnya Departemen Ilmu

Komunikasi

3. Secara praktis, penelitian ini dapat memberikan sumbangan pemikiran

bagi pembaca untuk mengetahui strategi komunikasi pemasaran pada

(24)

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

2.1 Perspektif/Paradigma Kajian

Paradigma bukanlah teori-teori, namun lebih merupakan cara berfikir atau

pola-pola untuk penelitian yang diperluas dan dapat menuju pembentukan suatu

teori. Jadi, paradigma merupakan keseluruhan susunan kepercayaan dan

asumsi-asumsi yang dipegang bersama yang dipakai oleh peneliti dalam memandang

fokus masalah penelitiannya.

Penelitian pada hakikatnya merupakan wahana untuk menemukan

kebenaran atau untuk lebih mudah membenarkan kebenaran. Usaha untuk

mengejar kebenaran dilakukan oleh para filsuf, peneliti maupun para praktisi

melalui model-model tertentu. Model-model tersebut biasanya disebut dengan

paradigma. Paradigma merupakan model atau pola tentang bagaimana sesuatu

distruktur (bagian dan hubungannya) atau bagaimana bagian-bagian berfungsi.

(Hidayat, 2003: 3)

Auguste Comte menyatakan bahwa cara berfikir manusia harus keluar dari

dua tahap tersebut, yaitu dengan masuk pada fase berikutnya, yaitu tahap

pengetahuan positivis yang dapat dijadikan sarana untuk memperoleh kebenaran

dengan cara observasi untuk menemukan keteraturan dunia fisik maupun sosial.

Anis Chariri membuat pengertian paradigma positivisme secara lebih

sederhana berdasarkan pendapat Neuman (2003), yaitu suatu pendekatan yang

diadopsi dari ilmu alam yang menekankan pada kombinasi antara angka dan

logika deduktif dan penggunaan alat-alat kuantitatif dalam menginterpretasikan

suatu fenomena secara “objektif”. Dengan cara itu, suatu fenomena dapat

dianalisis untuk kemudian ditemukan hubungan di antara variabel-variabel yang

terlibat di dalamnya. Hubungan tersebut adalah hubungan korelasi atau hubungan

sebab akibat. Paradigma positivisme membuat parameter bahwa ilmu sosial dan

ilmu alam menggunakan suatu dasar logika ilmu yang sama, sehingga seluruh

aktivitas ilmiah pada kedua bidang ilmu tersebut harus menggunakan metode

yang sama dalam mempelajari dan mencari jawaban serta mengembangkan teori.

(25)

urutan tertentu sehingga dapat dicari hukum sebab akibatnya. (Anis Chariri, 2009:

5)

C.A. van Peursen menilai bahwa positivisme logis memecahkan kendala

yang dihadapi empirisisme berkaitan dengan kaidah-kaidah logika dan

matematika yang berlaku umum. Positivisme logis menganggap ilmu formal

(matematika, logika) bukan sebagai pengetahuan yang berhubungan dengan

sesuatu di luar bahasa (kenyataan). Positivisme logis bertolak dari data empiris,

seperti pengamatan dan fakta yang dinyatakan dengan memakai ungkapan

pengamatan atau “kalimat protokol”. Sedangkan ilmu formal tidak mengenai data

empiris (kenyataan) tapi menjalin hubungan antara lambang-lambang yang

membuka kemungkinan memakai data observasi yang telah diperoleh untuk

menghitung (menyusun penjabaran logis dan deduksi).

Paradigma positivisme berpandangan bahwa teori terbentuk dari

seperangkat hukum universal yang berlaku. Sedangkan tujuan penelitian adalah

untuk menemukan hukum-hukum tersebut. Dalam pendekatan ini, seorang

peneliti memulai dengan sebuah hubungan sebab akibat umum yang diperoleh

dari teori umum. Kemudian, menggunakan idenya untuk memperbaiki penjelasan

tentang hubungan tersebut dalam konteks yang lebih khusus.

Paradigma Positivisme mendefenisikan komunikasi sebagai suatu proses

linier atau proses sebab akibat, yang mencerminkan pengirim pesan

(komunikastor/encoder) untuk mengubah pengetahuan (sikap/ prilaku) penerima

pesan (komunikasn/decoder) yang pasif.Positivisme berusaha menjelaskan

pengetahuan ilmiah berkenaan dengan tiga komponen yaitu bahasa teoritis, bahasa

observasional dan kaidah-kaidah korespondensi yang mengakaitkan keduanya.

Tekanan positivistik menggaris bawahi penegasannya bahwa hanya bahasa

observasional yang menyatakan informasi faktual, sementara

pernyataan dalam bahasa teoritis tidak mempunyai arti faktual sampai

pernyataan-pernyataan itu diterjemahkan ke dalam bahasa observasional. (C.A. van Peursen,

1989:82)

Penelitian yang dilakukan dalam skripsi ini menggunakan metode

penelitian kualitatif yang sesuai dengan pandangan paradigma positivis. Penelitian

(26)

yaitu kegiatan yang dilakukan oleh pelaku strategi komunikasi pemasaran di PT

Railink dalam mengubah perilaku konsumen di tengah-tengah persaingan pasar.

Penelitian ini menjelaskan informasi faktual yang diperoleh dari informan yang

telah ditentukan berdasarkan tujuan penelitian yang ingin dicapai. Perumusan

penelitian ini bersumber dari data-data yang objektif dan faktual, serta

direduksikan berdasarkan temuan dari hasil wawancara yang sifatnya induktif.

2.2 Kajian Pustaka

2.2.1 Komunikasi Pemasaran

Pemasaran adalah suatu proses sosial dan manajerial yang didalamnya

individu dan kelompok mendapatkan apa yang mereka butuhkan dan inginkan

dengan menciptakan, menawarkan dan mempertukarkan produk yang bernilai

dengan pihak lain (Kotler, 1997: 8).

Upaya menciptakan, menawarkan dan mempertukarkan produk antara

konsumen dan produsen membutuhkan komunikasi dalam rangka membangun

kesamaan dan berbagi informasi di dalam kegiatan itu. Pengabaian keinginan

konsumen merupakan langkah kegagalan produsen dalam mengkomunikasikan

produk mereka. Dalam konteks komunikasi antara manusia (human

communication), berdasarkan fungsi kemunikasi meliputi upaya

menginformasikan, mendidik, menghibur dan memperbaharui konsumen secara

menyeluruh.

Komunikasi pemasaran adalah konsep yang melandasi upaya perusahaan

untuk mengitegritaskan dan mengkoordinasikan secara cermat berbagai saluran

komunikasinya dalam rangka menyampaikan pesan yang jelas, konsisten dan

persuasif mengenai organisasi dan produknya (Kotler, 2001: 113). Komunikasi

pemasaran adalah aspek penting dalam keseluruhan misi pemasaran. Dalam

dekade terakhir ini, komponen komunikasi pemasaran dalam bauran pemasaran

menjadi semakin penting. Bahkan telah diklaim bahwa pemasaran di era 1990-an

adalah komunikasi pemasaran kedua tak terpisahkan.

Organisasi modern, baik perusahaan bisnis maupun nirlaba menggunakan

berbagai bentuk komunikasi pemasaran untuk mempromosikan apa yang mereka

(27)

komunikasi pemasaran meliputi; iklan, tenaga penjualan, papan nama toko,

display ditempatkan pembelian, kemasan produk, direct-mail, sampel produk

gratis, kupon, publisitas dan alat-alat komunikasi lainnya. Komunikasi pemasaran

diarahkan kepada pencapaian satu atau lebih tujuan-tujuan antara lain:

1. Membangkitkan keinginan akan suatu kategori produk.

2. Menciptakan kesadaran akan merek (brand awareness).

3. Mendorong sikap positif dan mempengaruhi niat (intentions).

4. Memfasilitasi pembelian.

Definisi lain yang dapat diberikan untuk komunikasi pemasaranadalah

kegiatan pemasaran dengan menggunakan teknik-teknik komunikasi yang

ditujukan untuk memberikan informasi kepada orang banyak dengan harapan agar

tujuan perusahaan tercapai, yaitu terjadinya peningkatan pendapatan (laba)

sebagai hasil penambahan penggunaan jasa atau pembelian produk yang

ditawarkan. Komunikasi pemasaran merupakan bentuk komunikasi yang

ditujukan untuk memperkuat strategi pemasaran guna meraih segmentasi yang

luas dan juga sebagai upaya untuk meningkatkan loyalitas pelanggan terhadap

produk yaitu barang dan jasa yang dimiliki perusahaan.

Komunikasi pemasaran yang efektif sangat menentukan keberhasilan

pemasaran. Konsumen akan memahami pesan yang disampaikan, dan tertarik

untuk membeli produk atau jasa yang ditawarkan jika pemasar melakukan

komunikasi pemasaran yang efektif. Komunikasi pemasaran dapat

diidentifikasikan sebagai hal berikut:

1. Mengidentifikasikan pasar dan kebutuhan konsumen atau persepsi konsumen

2. Menggambarkan dan mengoperasionalisasikan gambaran hasil dari tujuan

target group.

3. Mengevaluasi sejauhmana perilaku yang tergambar diyakini dapat mencapai

tujuan.

4. Mempertanyakan apakah ada penghalang (gap) antara harapan ideal dengan

tampilan produk (performance)

(28)

Menurut Kennedy dan Soemanegara, tujuan komunikasi pemasaran adalah

untuk mencapai tiga tahap perubahan yaitu:

1. Perubahan pengetahuan

Dalam tahap ini perusahaan memberikan pengetahuan kepada konsumen

tentang keberadaan produk, bentuk produk, untuk apa produk itu

diciptakan dan ditujukan kepada siapa.

2. Perubahan sikap

Perubahan sikap tentunya mengarah kepada keinginan untuk mencoba

produk. Pada tahap ini ditentukan oleh tiga komponen yaitu:

• Efek kognitif yaitu membentuk kesadaran informasi tertentu, yang mengakibatkan perubahan pada aspek pegetahuan, kepercayaan atau

keyakinan

• Efek afeksi yaitu memberikan pengaruh untuk melakukan sesuatu. Yang diharapkan adalah realisasi pembelian.

• Efek konatif yaitu membentuk pola khalayak menjadi perilaku selanjutnya. Yang diharapkan adalah pembelian ulang.

3. Perubahan perilaku

Perubahan perilaku dimaksudkan agar konsumen tidak beralih pada

produk lain dan terbiasa menggunakannya. Penerapan strategi dan teknik

komunikasi pemasaran harus tepat, karena harus disesuaikan dengan

karakteristik produk, segmen pasar yang dituju, tujuan pemasaran yang

ingin dicapai serta karakter dan kondisi perusahaan.

Komunikasi Pemasaran (Marketing Communication) adalah salah satu dari

4 elemen besar dari bauran pemasaran (Marketing Mix ) yang dimiliki perusahaan.

Pemasar harus mengetahui bagaimana cara menggunakan alat pemasaran untuk

mengkomunikasikan keberadaan produk atau nilai yang dapat diberikan untuk

target konsumen.

2.2.2 Definisi Pemasaran

Pemasaran adalah suatu proses sosial dan manajerial yang didalamnya

(29)

dengan menciptakan, menawarkan, dan mempertukarkan produk yang bernilai

dengan pihak lain. (Kotler, 1990: 8)

Dasar pemikiran pemasaran itu dimulai dari kebutuhan dan keinginan

manusia. Manusia tidak hanya membutuhkan makanan, air, pakaian, udara dan

tempat tinggal saja melainkan juga menginginkan rekreasi, pendidikan dan

jasa-jasa lainnya. Kebutuhan dan keinginan manusia yang sangat besar itu membuat

manusia memiliki preferensi yang kuat mengenai merek dari barang dan jasa dari

bermacam-macam produk pokok. Yang memuaskan keinginan dan kebutuhan

manusia adalah produk barang atau jasa.

Pemasaran harus berorientasi pada masa yang akan datang, artinya mereka

harus mengantisipasi perubahan-perubahan, meramalkan arah yang akan diikuti

serta intensitas, menyesuaikan program pemasaran dengan perubahan-perubahan

tersebut. Untuk itulah mereka membutuhkan informasi dan informasi hanya bisa

didapatkan melalui proses komunikasi. Pemasaran adalah jumlah total aktivitas

yang dilibatkan dalam mendapatkan produk dan pelayanan dari produsen untuk

konsumen (Christie, 2000: 316).

Dari definisi di atas dapat disimpulkan bahwa pemasaran merupakan

fungsi bisnis yang bertugas untuk mengenali kebutuhan dan keinginan pelanggan,

menentukan pasar sasaran, serta merancang produk atau jasa dan program yang

tepat. Sasaran dari pemasaran adalah menciptakan kepuasan pelanggan sambil

mendatangkan laba dengan membangun hubungan dengan pelanggan.

Pada dasarnya pemasaran merupakan salah satu kegiatan pokok yang

harus dilakukan oleh sebuah perusahaan untuk tetap bertahan lebih lama,

berkembang dan mendapatkan keuntungan. Pemasaran meliputi berbagai usaha

perusahaan yang dilakukan dengan cara memasarkan produknya. Perusahaan yang

telah mengenal bahwa pemasaran merupakan faktor penting untuk dapat mencapai

kesuksesan usahanya, akan berusaha mengetahui adanya cara dan falsafah baru

yang terlibat di dalamnya. Konsep pemasaran menurut Kotler (1993:22) yaitu :

“Upaya pemasaran terkoordinasi yang berfokus pada pasar dan berorientasi

kepada pelanggan sebagai kunci untuk mencapai tujuan perusahaan.”

Jadi konsep pemasaran tidak berorientasi pada produk perusahaan maupun

(30)

perusahaan dengan melakukan usaha mengenal dan merumuskan keinginan dan

kebutuhan konsumennya. Perusahaan juga harus merumuskan dan menyusun

suatu komunikasi dari kebijaksanaan produk, harga, promosi dan distribusi

sehingga kebutuhan para konsumen dapat dipenuhi.

Dharmesta dan Handoko (1997:6) mengatakan ada tiga unsur pokok

konsep pemasaran adalah:

1. Orientasi pada konsumen

Perusahaan yang benar-benar ingin memperhatikan konsumen harus:

a. Menentukan kebutuhan pokok dari pembeli yang akan dilayani

b. Menentukan kelompok pembeli yang akan dijadikan sasaran penjualan.

Perusahaan tidak mungkin dapat memenuhi segala kebutuhan pokok

konsumen, makan perusahaan harus dapat memilih kelompok pembeli

tertentu, bahkan kebutuhan tertentu dari kelompok pembeli tersebut.

c. Menentukan produk dan program pemasarannya. Untuk memenuhi

kebutuhan yang berbeda-beda dari kelompok pembeli yang dipilih

sebagai sasaran, perusahaan dapat menghasilkan produk yang

berbeda-beda dan dipasarkan dengan program pemasaran yang berlainan.

d. Mengadakan penelitian kepada konsumen untuk mengukur, menilai,

dan menafsirkan keinginan, sikap serta perilaku konsumen.

e. Menentukan dan melaksanakan strategi yang paling baik.

2. Penyusunan kegiatan pemasaran secara integral

Pengintegrasian kegiatan pemasaran berarti bahwa setiap orang dan setiap

bagian dalam usahayang terkoordinasi untuk memberikan kepuasan

konsumen, sehingga tujuan pemasaran dapat terealisir.

3. Kepuasan konsumen

Perusahaan harus mendapatkan laba dengan cara memberikan kepuasan

kepada konsumen. Meskipun demikian, kepuasan maksimal yang

diperoleh konsumen harus disesuaikan dengan harga yang dikeluarkan

oleh konsumen. Perusahaan dapat meraih keuntungan harus mengetahui

keinginan dan kebutuhan konsumen. Persaingan yang semakin ketat dalam

pemenuhan harus menempatkan orientasi pada kepuasan konsumen

(31)

2.2.3 Strategi Komunikasi Pemasaran

Kehadiran media cetak dan elektronik telah menimbulkan sikap keseriusan

bagi para pengusaha, dimana mereka dipaksa untuk selalu memperbaiki kualitas

produk, barang dan jasa yang mereka tawarkan. Para pengusaha tidak hanya

melakukan strategi positioning sebuah produk di pasar melalui penetapan

standarisasi mutu dan kualitas pelayanan, namun juga merek berusaha

mempertahankan brand position di benak konsumen melalui pemantapan strategi

komunikasi. Persaingan produk juga telah menyebabkan peningkatan biaya

belanja iklan dari sejumlah kegiatan promosi lainnya sebagai upaya untuk

merebut perhatian konsumen. Strategi komunikasi pemasaran yang tepat dapat

menghindarkan perusahaan dari kerugian yang disebabkan oleh kegiatan promosi

yang tidak efektif dan efisien. Maka dari itu suatu kegiatan promosi yang efektif

dan efisien dapat dimasukkan dalam bagian dari komunikasi pemasaran.

Strategi komunikasi pemasaran disebut juga sebagai bauran komunikasi

pemasaran atau bauran promosi. Untuk menyampaikan sesuatu kepada konsumen

pada pihak-pihak yang terkait, pemasar kini bisa memilih aktivitas komunikasi

tertentu, sering disebut elemen, fungsi atau alat (tool) terutama terdiri dari

periklanan, penjualan personal, humas dan publikasi, promosi penjualan, serta

pemasaran langsung. Style dan harga produk, bentuk dan warna kemasan, tata cara

dan busana wiraniaga, dekorasi ruangan, alat tulis kantor, semuanya

mengkomunikasikan sesuatu pada pelanggan. Setiap brand contact membawa

kesan yang bisa memperkuat atau justru memperlemah citra perusahaan di mata

konsumen. Karena itu, pemasar mesti memadukaan seluruh bauran pemasaran

agar dapat efektif mengkomunikasikan pesan dan positioning strategis yang

konsisten pada konsumen.

Menurut Kotler dalam Uyung Sulaksana (2003) strategi komunikasi

pemasaran itu mencakup dua hal yaitu bauran komunikasi pemasaran (bauran

(32)

2.2.3.1 Bauran Komunikasi Pemasaran (Bauran Promosi)

Pemasar kini bisa memilih aktivitas komunikasi tertentu untuk

menyampaikan sesuatu pada konsumen dan pihak-pihak terkait, sering disebut

elemen, fungsi atau alat (tool) yang terutama terdiri dari periklanan, penjualan

personal dan promosi penjualan. Berkat kemajuan teknologi dan perkembangan

ilmu pemasaran, kini komunikasi perusahaaan tidak lagi terbatas pada platform

komunikasi spesifik yang terdapat pada tabel diatas yang secara kolektif disebut

dengan bauran komunikasi pemasaran. Style dan harga produk, bentuk dan warna

kemasan, tata cara dan busana wiraniaga, dekorasi ruangan, alat tulis kantor,

semua mengkomunikasikan sesuatu pada pelanggan. Setiap brand contact

membawa kesan yang bisa memperkuat atau justru memperlemah citra

perusahaan di mata konsumen. Karena itu, pemasar mesti memadukan

keseluruhan bauran pemasaran agar dapat efektif mengkomunikasikan pesan dan

positioning strategis yang konsisten pada konsumen.

Setiap alat promosi punya karakter dan biayanya sendiri-sendiri. Masih

banyak perusahaan yang mengandalkan satu atau dua alat promosi untuk

mencapai tujuan komunikasinya. Praktek ini masih dilakukan walau kini muncul

fenomena terbaginya pasar massa menjadi pecahan-pecahan pasar kecil yang

masing-masing menuntut pendekatan tersendiri. Belum lagi kalau

dipertimbangkan munculnya berbagai jenis media baru dan tuntutan konsumen

yang makin canggih.

Secara langsung bauran komunikasi pemasaran (bauran promosi)

melibatkan 5 kiat utama yang harus dijalankan oleh perusahaan dalam meraih

konsumen yaitu

1. Periklanan

Adalah cara yang efektif untuk menjangkau banyak pembeli yang tersebar

secara geografis dengan biaya yang rendah untuk setiap tampilannya.

Periklanan dapat digunakan untuk membangun citra jangka panjang untuk

suatu produk, mempercepat penjualan. Namun tetap ada ciri-ciri dan

(33)

Public presentation : sifat publik dari iklan memberi semacam legitimasi pada produk dan mengesankan penawaran yang

terstandarisasi. Banyak orang akan menerima pesan yang sama.

Pervasiveness: pemasar bisa mengulang-ngulang pesan yang sama melalui iklan. Dengan iklan, pembeli bisa menerima dan

membanding-bandingkan pesan dari berbagai perusahaan yang

bersaing. Iklan berskala besar akan menimbulkan kesan positif tentang

ukuran, kekuatan, dan kesuksesan (perusahaan) penjual.

Amplified expresiveness: Iklan memberi peluang untuk mendramatisir perusahaan dan produknya melalui penggunaan cetakan bunyi dan

warna.

Impersonality: Audiens tidak wajib menaruh perhatian atau merespon iklan. Iklan lebih merupakan monolog di depan audiens, bukan sebuah

dialog dengan audiens.

Secara efisien, iklan mampu menjangkau calon pembeli walau letaknya

berjauhan. Iklan bentuk tertentu (misalnya, iklan tv) menuntut anggaran besar,

sementara bentuk iklan lainnya (iklan baris di koran) dapat dilakukan dengan

anggaran sangat kecil. Untuk itu manajemen pemasaran juga harus membuat lima

keputusan penting sewaktu mengembangkan program periklanan.

1. Menetapkan tujuan

Langkah pertama dalam pengembangan program periklanan adalah

menetapkan tujuan periklanan. Tujuan ini harus dilandaskan pada

keputusan-keputusan terdahulu mengenai pasar sasaran, positioning, dan

bauran pemasaran, yang nantinya akan menentukan tugas yang harus

dilakukan periklanan dalam program pemasaran keseluruhan.

Tujuan periklanan (advertising obejectives) adalah tugas

komunikasi tertentu yang harus dilakukan dengan audiens sasaran tertentu

selama periode waktu yang tertentu juga. Periklanan informatif digunakan

pada saat suatu kategori produk baru mulai diperkenalkan. Tujuan

periklanan itu mencakup 3 hal yaitu memberi informasi, membujuk dan

(34)

Periklanan persuasif akan menjadi semakin penting seiring

bertambah kerasnya kompetisi. Disini, tujuan perusahaan adalah

membangun permintaan selektif. Sejumlah iklan persuasif telah menjadi

iklan pembanding, dimana perusahaan secara langsung atau tidak langsung

membandingkan mereknya. Periklanan pengingat, penting untuk

produk-produk yang sudah matang, menjaga agar konsumen tetap mengingat

produk tersebut.

2. Menetapkan anggaran periklanan

Setelah menentukan tujuan periklanannya, perusahaan kemudian

menetapkan anggaran periklanan untuk setiao produk. Empat metode yang

umumnya dipakai untuk menetapkan anggaran promosi yaitu:

a. Tahapan di dalam daur hidup produk

Produk baru biasanya membutuhkan anggaran iklan yang besar

untuk membangun kesadaran dan mendorong konsumen agar

mencoba. Merek yang sudah matang biasanya memerlukan

anggaran lebih rendah dilihat dari rasionya terhadap penjualan.

b. Pangsa pasar

Merek dengan pangsa pasar biasanya lebih membutuhkan banyak

pengeluaran iklan sebagai persentase dari penjualan ketimbang

yang dibutuhkan oleh merek dengan pangsa pasar yang kecil.

Membangun pasar atau merebut pangsa pasar dari pesaing

memerlukan pengeluaran iklan yag lebih tinggi, ketimbang sekedar

mempertahankan pangsa pasar yang sudah dikuasai.

c. Persaingan dan kesemrawutan

Suatu pasar dengan pesaing yang banyak dan pengeluaran iklan

yang tinggi maka suatu merek harus semakin sering diiklankan

agar tetap terdengar di tengah-tengah persaingan dan

kesemrawutan pasar.

d. Frekuensi periklanan: bila diperlukan banyak pengulangan untuk

menampilkan pesan sutu merek, maka merek itu harus ditampilkan

lebih sering agar dapat mengatasi kebisingan yang ada di pasar.

(35)

Suatu merek yang sangat mirip dengan merek lain dalam hal kelas

produknya, menuntut pengiklan habis-habisan untuk membedakan

diri dari yang lain. Kalau produknya sangat berbeda dengan

pesaing, iklan dapat digunakan untuk menunjukkan

perbedaan-perbedaan tersebut kepada konsumen.

3. Strategi Iklan

Strategi iklan terdiri dari dua elemen utama yaitu: penciptaan pesan

iklan dan penyeleksian media iklan.

a. Menciptakan pesan iklan :

Anggaran iklan yang besar tidak menjamin berhasilnya suatu

kampanye iklan. Dua pemasang iklan bisa saja mengeluarkan biaya

yang sama besar, tetapi hasilnya bisa jauh berbeda. Betapa pun

besarnya anggaran, iklan akan berhasil hanya jika siaran iklan

tersebut dapat menarik perhatian dan mengkomunikasikannya

dengan baik.

Untuk memperoleh dan mempertahankan perhatian, pesan

iklan dewasa ini harus direncanakan lebih baik, lebih imajinatif,

lebih menghibur, dan lebih memberi imbalan kepada konsumen.

Langkah pertama dalam menciptakan pesan iklan yang efektif

adalah memutuskan pesan umum apa yang akan dikomunikasikan

konsumen. Tujuan iklan adalah membuat konsumen berpikir

mengenai produk atau bereaksi terhadap produk atau perusahaan

dengan cara tertentu. Orang akan bereaksi hanya jika mereka yakin

bahwa mereka akan mendapatkan manfaat dari tindakannya itu.

Jadi pengembangan strategi pesan yang efektif, dimulai dengan

mengenali manfaat pelanggan yang dapat dipakai sebagai daya

tarik iklan. Dalam usaha mencri manfaat yang ditampilkan, banyak

anggota tim kreatif yang memulainya dengan bericara kepada

konsume, agen, pakar, dan pesaing. Yang lain mencoba

membayangkan seandainya konsumen membeli atau menggunakan

(36)

seperti apa yang dicari. Idealnya, strategi pesan iklan akan

mengkuti langsung strategi positioning perusahaan yang lebih luas.

Unsur format seperti ukuran iklan, warna dan ilustrasi akan

sangat mempengaruhi dampak iklan. Menurut estimasi, iklan yang

sangat bagus akan diperhatikan oleh 50 persen audiens yang

melihatnya. Sekitar 30 persen audiens yang terekspos mungkin

akan ingat dengan judulnya, sekitar 25 persen mungkin akan

mengingat nama pengiklan, dan kurang dari 10 persen akan sempat

membaca sebagian besar teks. Tentu saja bisa dibayangkan

bagaimana dengan iklan yang hanya biasa-biasa saja.

Beberapa penelitian mencantumkan kriteria-kriteria iklan

yang menarik perhatian dan terus diingat, yaitu: inovasi (produk

baru atau cara penggunaan yang baru), daya tarik cerita iklan,

ilustrasi sebelum dan sesuda, demo produk, pemecahan masalaah,

dan penempelan ciri relevan yang menjadi lambang merek.

b. Pemilihan media

Langkah utama dalam menyeleksi media adalah:

1. Menentukan Jangkauan, Frekuensi dan Dampak.

Untuk menyeleksi media, pemasang iklan harus menentukan

jangkauan dan frekuensi apa saja yang dibutuhkan untuk

mencapai tujuan iklan. Jangkauan adalah ukuran persentase

manusia dalam pasar target yang tercakup kampanye iklan

(memperhatikan /melihat/ mendengar) kampanye iklan selama

suatu periode waktu yang ditentukan. Frekuensi adalah ukuran

berapa banyak orang rata-rata dalam pasar target terekspos

pada pesan. Pada umumnya, semakin luas jangkauan, semakin

tingginya frekuensi, dan semakin besarnya dampak yang dicari

pemasang iklan, semakin tinggi pula anggaran periklanan yang

harus dibuat.

2. Memilih Tipe Media Utama.

Perencana media harus mengetahui daya jangkau, frekuensi

(37)

mempertimbangkan banyak faktor ketika melakukan pemilihan

media. Kebiasaan media dari konsumen sasaran akan

menentukan media apa saja yang akan dipilih. Pengiklan

mencari media yang menjangkau konsumen target secara

efektif. Faktor utama lainnya dalam pemilihan media adalah

biaya. Biaya iklan di televisi sangat mahal, sedangkan biaya

iklan di media massa jauh lebih murah.

3. Menyeleksi Wahana Media

Perencana media harus memilih wahana media (media vehicle)

yang terbaik. Saat ini perencana media harus

memperhitungkan biaya per 1000 orang yang dijangkau oleh

suatu wahana.

2. Promosi Penjualan

Promosi penjualan terdiri dari insentif jangka pendek untuk mendorong

pembelanjaan atau penjualan produk atau jasa. Kalau iklan menyodorkan

alasan untuk membeli suatu produk atau jasa, maka promosi penjualan

menekankan mengapa kita harus membeli sekarang juga. Promosi penjualan

mencakup suatu variasi yang luas dari alat-alat promosi yang di desain untuk

merangsang respons pasar yang lebih cepat dan kuat.

Secara luas, promosi penjualan dapat didefinisikan sebagai bentuk persuasi

langsung melalui penggunaan berbagai insentif, umumnya berjangka pendek,

yang dapat diatur untuk merangsang pembelian produk dengan segera atau

meninngkatkan jumlah barang yang dibeli oleh konsumen atau pedagang.

Karena itu, cakupan promosi penjualan cukup lebar, termasuk promosi

bagi konsumen (sampel, kupon, cash refund, potongan harga, premium,

hadiah, patronage reward, coba produk gratis, garansi, tie in promotion,

promosi silang, point of purchase display, dan demonstrasi produk; rpomosi

untuk pedagang (potongan harga, subsidi iklan, dan display, dan barang

gratis); serta promosi bisnis dan pramuniaha (pameran dagang dan konvensi,

(38)

Promosi penjualan dipakai secara luas oleh berbagai organisasi termasuk

produsen, distributor, pengecer, asosiasi dagang, dan organisasi non profit.

Promosi penjualan semakin populer saat ini sehingga proporsinya terhadap

total anggaran iklan dan promosi terus menerus meninngkat dari tahun ke

tahun. Beberapa faktor mempengaruhi pertumbuhan cepat promosi penjualan,

khususnya di pasar konsumen. Secara internal promosi penjualan semakin

diakui oleh manajemen puncak sebagai alat penjualan yang efektif; lebih

banyak manajer produk diberi wewenang untuk memanfaatkannya seiring

dengan meningkatnya tekanan untuk mendongkrak angka penjualan.

Adapun tujuan promosi penjualan dapat bervariasi tergantung bentuk dari

promosi penjualan tersebut, seperti yang terangkum dalam tabel berikut ini :

JENIS TUJUAN KEUNGGULAN KELEMAHAN

Kupon Merangsang permintaan

(39)

menghentikan penurunan penjualan

perceived product value

Tabel 2.1 Promosi Penjualan

Tujuan dari promosi penjualan ini adalah untuk menarik konsumen agar

mau mencoba produk baru, memancing konsumen agar meninggalkan produk

pesaing atau untuk membuat konsumen meninggalkan produk yang sudah

matang, atau menahan dan memberi ruang lebih banyak untuk persediaan,

membuat mereka membeli di muka. Bahkan promosi penjualan digunakan

dalam membina hubungan dengan pelanggan. (Uyung Sulaksana, 2003:

110-114)

3. Hubungan Masyarakat dan Publisitas

Humas (public relations) merupakan kegiatan yang memupuk hubungan

baik dengan berbagai masyarakat di sekitar perusahaan dengan mendapatkan

publisitas yang menguntungkan, memupuk citra perusahaan yang baik dan

menangani ayau meredam rumor, cerita dan peristiwa yang merugikan

perusahaan. Departemen Hubungan Masyarakat (Humas) dapat melakukan

salah satu atau semua fungsi berikut ini:

a. Hubungan pers atau aktivitas pers:

Menciptakan dan menempatkan informasi bernilai dalam media untuk

menarik perhatian terhadap orang, produk atau jasa.

b. Publisistas produk:

Mempublikasikan produk tertentu.

c. Kegiatan masyarakat:

Memupuk dan mempertahankan hubungan komunitas nasional atau lokal.

d. Melobi:

Membangun dan mempertahankan hubungan dengan anggota legislatif dan

pejabat pemerintah untuk mempengaruhi peraturan dan undang-undang.

e. Hubungan investor:

Mempertahankan hubungan dengan pemegang saham dan lain-lain dalam

komunitas keuangan.

(40)

Hubungan masyarakat dengan donor atau anggota organisasi nirlaba untuk

memperoleh dukungan finansial dan sukarela.

Hubungan masyarakat digunakan untuk mempromosikan produk, orang,

tempat, gagasan, aktivitas, organisasi, dan bahkan bangsa. Hubungan

masyarakat juga dapat membawa dampak yang luar biasa terhadap kesadaran

publik padahal biayanya yang jauh lebih murah dibandingkan iklan.

Perusahaan tidak perlu membayar ruang atau waktu siar dalam media.

Sebaliknya, perusahaan membayar staf untuk mengembangkan dan

menyiarkan informasi serta mengelola kegiatan. Bila perusahaan

mengembangkan cerita yang menarik, cerita itu dapat diambil oleh beberapa

media lain, yang mempunyai pengaruh sama dengan iklan, yang biayanya

dapat mencapai jutaan dolar. Cerita tersebut juga akan mempunyai

kredibilitas yang lebih besar dibandingkan iklan.

Dalam mempertimbangkan kapan dan bagaimana menggunakan

hubungan masyarakat, manajemen harus menetapkan tujuan hubungan

masyarakat, memilih pesan dan wahana hubungan masyarakat,

mengimplementasikan rencana hubungan masyarakat, dan mengevaluasi

hasilnya.

a. Menetapkan Tujuan Hubungan Masyarakat : tugas pertama organisasi

adalah menetapkan tujuan hubungan masyarakat. Tujuan-tujuan tersebut

nantinya akan diubah menjadi tujuan yang spesifik sehingga hasil

akhirnya dapat dievaluasi.

b. Memilih Pesan dan Wahana Hubungan Masyarakat:

Selanjutnya perusahaan memilih tema utama pesan dan alat yang akan

digunakannya. Tema pesan tidak boleh dipandu oleh strategi pemasaran

dan komunikasi keseluruhan. Hubungan masyarakat adalah bagian yang

penting dari program komunitas pemasaran terpadu. Oleh karena itu,

pesan humas harus dengan cermat diintegrasikan dengan periklanan,

penjualan pribadi, pemasaran langsung, dan alat komunikasi lainnya.

Dalam beberapa kasus, pilihan pesan dan alat humas sangat jelas. Di

pihak lain, organisasi tersebut harus menciptakan berita ketimbang

(41)

c. Mengimplementasikan Rencana Hubungan Masyarakat

Mengimplementasikan hubungan masyarakat menuntut kecermatan.

Misalnya menempatkan cerita dalam media. Cerita besar mudah

ditempatkan, tetapi kebanyakan cerita tidak begitu besar dan mungkin

tidak lolos dari penyunting yang sibuk. Jadi, salah satu aset utama dari

staf hubungan masyarakat adalah hubungan pribadi dengan penyunting

media. Sesungguhnya, banyak profesional humas adalah mantan

wartawan yang mengenal banya editor media dan mengetahui apa yang

mereka inginkan. Mereka memandang editor media sebagai pasar yang

harus dipuaskan sehingga editor akan terus menggunakan cerita mereka.

d. Mengevaluasi Hasil Hubungan Masyarakat

Hasil hubungan masyarakat sulit diukur karena humas dipergunakan

bersama-sama dengan alat promosi yang lain dan dampaknya sering kali

tidak langsung. Jika humas dipakai sebelum alat yang lain dimainkan,

kontribusinya lebih mudah dievaluasi.

Pengukuran paling mudah atas efektivitas publisitas adalah jumlah

pemuatan dalam media. Staf hubungan masyarakt memberikan “buku

kliping” kepada klien yang menunjukkan semua media yang memuat berita

mengenai produk. Akan tetapi, pengukuran pemuatan seperti itu tidak terlalu

memuaskan. Dari situ tidak diketahui sebenarnya berapa banyak orang yang

benar-benar membaca atau mendengarkan pesan, begitu juga apa pendapat

mereka setelah itu. Di samping itu, karena pembaca dan pemirsa media saling

tumpang tindih, tidak ada informasi mengenai jumlah bersih yang dicakup.

Pengukuran yang lebih baik adalah perubahan dalam kesadaran,

pengetahuan, dan sikap terhadap produk sebagai hasil dari kegiatan publisitas.

Untuk menilai perubahan, kita membutuhkan pengukuran atas level ukuran

sebelum dan sesudah kampanye.

4. Penjualan Personal

Adalah alat yang paling efektif, biaya pada tahapan lebih lanjut dalam

(42)

tindakan pembeli. Alasannya adalah karena penjualan personal, jika

dibandingkan dengaan periklanan, memiliki tiga manfaat tersendiri :

a) Konfrontasi personal: penjualan personal mencakup hubungan yang hidup,

langsung dan interaktif antara dua orang atau lebih.

b) Mempererat: penjualan personal memungkinkan tmbulnya berbagai jenis

hubungan mulai dari hubungan penjualan sampai ke hubungan

persahabatan.

c) Tanggapan: Penjualan personal membuat pembeli merasa berkewajiban

untuk mendengarkan pembicaraan wiraniaga. Pembeli harus menanggapi,

walau tanggapan tersebut hanya berupa suatu ucapan ‘terima kasih’ secara

sopan.

5. Pemasaran Langsung

Pemasaran langsung (Direct Marketing) merupakan kegiatan komunikasi

langsung dengan konsumen perorangan sasaran untuk memperoleh tanggapan

secara cepat. Pemasaran langsung juga dapat diartikan sebagai sistem

pemasaran interaktif yang memanfaatkan satu atau beberapa media iklan

untuk menimbulkan respon yang terukur dan transaksi di sembanrang lokasi.

Definisi ini terukur dan lebih menekankan kepada respon yang terukur yang

umumnya dalam bentuk pesanan pelanggan hingga akhirnya disebut dengan

pemasran pesanan langsung (direct order marketing). Dengan demikian, para

pemasar berkomunikasi dengan pelanggan secara interaktif. Para pemasar

menyepadankan penawaran dan komunikasi pemasaran dengan kebutuhan

segmen sempit atau bahkan pembeli perorangan. Ketika para pemasar tidak

sedang menjaga image atau citra perusahaan, mereka mencari dan menggali

tanggapan pelanggan secara langsung, segera dan terukur.

Saat ini, para pemasar melihat kegiatan pemasaran langsung lebih dari

sekedar menjual produk dan jasa. Kegiatan pemasaran langsung adalah alat

efektif untuk membangun hubungan jangka panjang dengan konsumen.

Banyak faktor yang mendorong popularitas metode pemasaran langsung di

dunia Barat, antara lain yaitu karena meningkatnya biaya transport, lalu lintas

(43)

antrian di kasir yang membuat orang malas untuk berbelanja. Sementara bagi

penjual, mereka dapat memilih calon pembeli secara selektif, dapat menjalin

hubungan jangka panjang dengan pelanggan dan memperoleh peluang baru

yang lebih menguntungkan.

Pemasaran langsung juga menghadapi banyak masalah seperti konsumen

yang terganggu karena penjualan yang agresif, timbulnya citra buruk di mata

konsumen jika ada pemasar (Direct Marketer) yang menipu konsumennya,

dan pemasar yang cenderung mengganggu privasi konsumen. Bahkan di

beberapa kejadian ditemui pemasar yang memanfaatkan atau mengeksploitasi

pembeli impulsif atau pembeli yang kurang mengerti teknologi.

Pemasar (direct marketer) memanfaatkan beragam saluran untuk

menjangkau prospek dan pelanggan ke depannya. Bentuk-bentuk pemasaran

langsung tersebut yaitu:

1. Penjualan Tatap-Muka

Banyak pemasaran industrial yang bergantung pada jajaran tenaga penjual

atau agen / wakil penjualan. Selain itu, beberapa perusahaan konsumer

juga banyak menggunakan tenaga pemasar langsung, seperti agaen

asuransi, pialang saham, dan distributor yang berada di organisasi

pemasaran langsung seperti Avon Amway dan Tupperware. Di Indonesia

mereka tergabung dalam APLI (Asosiasi Pemasar Langsung Indonesia)

2. Direct Mail

Direct Mail biasanya mengirimkan penawaran, pengumuman,

reminder, atau material lainnya kepada seseorang dengan alamat tertentu.

Ada tiga bentuk dari direct mail yang saat ini semakin populer di kalangan

pemasar yaitu:

a. Surat Fax (Fax Mail) : Pemasar saat ini rutin mengirimkan faxmail

untuk mengumumkan penawaran, penjualan dan acara lain kepada

pelanggan.

b. E-mail : Saat ini banyak pemasar mengirim pengumuman

diskon/obral, penawaran, informasi produk, program promosi dan

(44)

c. Voice Mail : Perusahaan jasa telepon menjual jasa ini sebagai

pengganti mesin penjawab telepon. Sebagian pemasar telah

membuat program yang akan memutar nomor telepon dan

meninggalkan pesan penjualan dalam kotak surat suara si

penerima.

3. Telemarketing

Menggunakan telepon untuk melakukan pemasaran langsung kepada

konsumen.

4. Catalog Marketing

Pemasaran langsung melalui katalog yang disebarkan kepada konsumen.

5. Pemasaran Televisi Tanggapan Langsung (direct-response advertising)

Program-program Infotainment seperti Gebyar BCA, HP Hour atau

Telkomania makin diminati perusahaan besar untuk mengedukasi pasar

tentang produk-produk mereka dan melakukan interaksi dengan konsumen

dan prospek. Saluran Home Shopping Channels merupakan bentuk direct

response advertising berupa saluran program televisi yang seluruhnya

dikhususkan untuk menjual produk dan jasa.

6. Pemasaran Kios

Sebagian perusahaan menempatkan mesin informasi dan pesan yang

disebut kios (berlawanan dengan mesin jual/vending machine) yang

menyediakan produk atau jasa di toko, bandara dan tempat-tempat lainnya.

7. Pemasaran Online (Online Marketing)

Pemasaran Online ada dua jenis yaitu layanan on-line commercial dan

Internet. Iklan di dunia maya memberikan banyak kemudahan bagi

pembeli, sementara penjual bisa menekan biayanya. Perusahaan dapat

memilih terjun ke dunia cyber dengan cara membuat toko elektronik,

memasang iklan atau banner on-line, berpartisipasi dalam komunitas maya

lewat forum, newsgroup, dan bulletin board serta dengan menggunakan

e-mail dan webcasting. Contoh yang paling fenomenal yaitu Amazon.com

dan Dell Computer. On-line commercial menawarkan jasa informasi dan

Gambar

Tabel 2.1 Promosi Penjualan
Tabel 2.2
Sumber: Hasil wawancara dengan Enda Rima selakuGambar 3.1  Senior Supervisor HRD, GA
Gambar 3.2
+3

Referensi

Dokumen terkait

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui strategi komunikasi.. pemasaran Bandung Taxibike dalam menarik

Perencanaan komunikasi pemasaran adalah bagaimana komunikasi pemasaran terpadu dapat dijadikan sebagai salah satu strategi dalam menarik konsumen dengan beberapa

Strategi komunikasi pemasaran yang dilakukan oleh Lion Star dalam menarik.. minat konsumen bertujuan untuk meningkatkan jumlah konsumen serta

Komunikasi pemasaran meliputi tiga tujuan utama, yaitu untuk menyebarkan informasi (komunikasi informatif), mempengaruhi untuk melakukan pembelian atau menarik konsumen

  (Studi Eksploratif Kualitatif Mengenai Perubahan Pola Perilaku Konsumen Turindo Terhadap Strategi Komunikasi Pemasaran Turindo Tour &

Persoalan yang ingin dikaji dalam skripsi ini adalah bagaimana strategi komunikasi pemasaran yang digunakan oleh Lemospirés Batik dalam menarik minat konsumen.

Hasil penelitian ini adalah Reebs Cloth dalam menjalankan strategi komunikasi pemasaran menggunakan elemen yang ada dalam bauran promosi, yaitu promosi penjualan melalui

2 DESEMBER 2018 237 Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi strategi komunikasi pemasaran De Box Cafe dalam menarik minat konsumen adalah faktor pendorong yang meliputi beberapa event