• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGUJIAN HORMON METILTESTOSTERON DENGAN DOSIS YANG BERBEDA TERHADAP PEMBENTUKAN MONOSEX JANTAN DAN PERTUMBUHAN LOBSTER AIR TAWAR (Cherax quadricarinatus)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENGUJIAN HORMON METILTESTOSTERON DENGAN DOSIS YANG BERBEDA TERHADAP PEMBENTUKAN MONOSEX JANTAN DAN PERTUMBUHAN LOBSTER AIR TAWAR (Cherax quadricarinatus)"

Copied!
2
0
0

Teks penuh

(1)

PENGUJIAN HORMON METILTESTOSTERON DENGAN DOSIS

YANGBERBEDA TERHADAP PEMBENTUKAN MONOSEX JANTAN

DANPERTUMBUHAN LOBSTER AIR TAWAR (Cherax quadricarinatus)

Oleh: H A M D A N ( 02930027 )

ANIMAL HUSBANDRY

Dibuat: 2008-04-03 , dengan 3 file(s).

Keywords: hormon metiltestosteron, Lobster air tawar

6,00 -7,88. Penelitian ini telah dilaksanakan di Laboratorium Indoor Perikanan Fakultas Peternakan-Perikanan Universitas Muhammadiyah Malang pada tanggal 1 Juli sampai 10 September 2007. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh pemberian dosis hormon metiltestosteron terhadap keberhasilan pembentukan monosex jantan lobster air tawar (Cherax quadricarinatus). Dari penelitian ini diharapkan dapat dijadikan informasi penting dalam bioteknologi perikanan khususnya tentang cara pembentukan monosex jantan dengan metode perendaman menggunakan hormon metiltestosteron pada lobster air tawar.

Materi yang digunakan dalam penelitian ini adalah lobster air tawar umur 10 hari dengan berat badan rata-rata 0,01 gr/ekor, bibit lobster diperoleh dari salah satu petani lobster di Batu, sedangkan air yang digunakan dalam pemeliharaan lobster tawar berasal dari sumber, hormon metiltestosteron yang berbentuk kapsul, pakan pelet tenggelam serta cacing sutra dan kentang. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah eksperimen dengan menggunakan

Rancangan Acak Lengkap (RAL). Adapun perlakuan yang digunakan adalah hormon

metiltestosteron dengan dosis yang berbeda, yaitu perlakuan A = dosis 0 mg/l, B = dosis 2 mg/l, C = dosis 4 mg/l, dan D = dosis 6 mg/l. Analisis data diukur menggunakan analisis s idik ragam atau uji F. Jika nilai F berbeda nyata atau sangat nyata dilanjutkan ke uji Beda Nyata Terkecil (BNT).

Hasil analisis sidik ragam menunjukkan bahwa pemberian dosis hormon metiltestosteron yang berbeda tidak berpengaruh terhadap kelulushidupan lobster air tawar, tetapi berpengaruh nyata terhadap keberhasilan pembentukan monosex jantan lobster air tawar. Persentase keberhasilan pembentukan monosex jantan yang terbaik adalah pada perlakuan B (dosis 2 mg/l), yaitu dengan nilai sebesar 61,13%

Kesimpulan dari penelitian ini adalah pemberian hormon metiltestosteron dengan dosis yang berbeda memberikan pengaruh yang nyata terhadap keberhasilan pembentukan monosex jantan lobster air tawar akan tetapi, tidak berpengaruh terhadap kelulushidupan lobster air tawar. Hasil penelitian didapatkan dosis terbaik yang menghasilkan persentase pembentukan monosex jantan tertinggi yaitu pada perlakuan B (2 mg/l) sebesar 61,13% ; dan kualitas air yang meliputi suhu, oksigen terlarut dan pH (derajat keasaman) relatif homogen pada masing- masing perlakuan, serta masih dalam batas-batas yang optimum untuk kehidupan serta pertumbuhan lobster air tawar, dimana suhu berkisar antara 20,0-25,0 oC, DO berkisar antara 5,08-9,90 ppm dan pH berkisar antara

(2)

especially the way to forming masculine monosex of Red Claw with the soaking method using metiltestoteron hormone.

The method that is used in this research is the experiment with Complete Random Design(CRD). As for the used in the treatment is metiltestosteron hormone with different dose, that is treatment of A = dose 0 mg / l, B = dose 2 mg / l, C = dose 4 mg / l, and D = dose 6 mg / l. The data in this research is analyzed by ANAVA , when it is significant hence continued by Least Significant Different (LSD) test.

Referensi

Dokumen terkait

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh hormon methiltestosteron terhadap keberhasilan pembentukan kelamin jantan pada perendaman telur ikan gurami (Osprhonemus

Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian kapur dalam media budidaya pada frekuensi setiap 5 hari sekali dengan dosis 16,67 mg/L menunjukkan nilai Laju Pertumbuhan Spesifik

Ke empat perlakuan tersebut adalah Pemberian pakan dengan dosis 20 %, 40 %, 60 % dan 80 % dari bobot hewan uji, yang masing-masing memiliki kandungan protein ± 40%

Pemberian dosis minyak pala yang berbeda memberikan pengaruh yang sangat nyata terhadap lama waktu untuk pingsan lobster air tawar, ini diduga berkaitan dengan

Judul Skripsi : Pengaruh Penyuntikan Hormon 17α-Metiltestosteron dengan Dosis yang Berbeda Terhadap Peforma Reproduksi Induk Lele Jantan (Clarias gariepinus

Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian kapur dalam media budidaya pada frekuensi setiap 5 hari sekali dengan dosis 16,67 mg/L menunjukkan nilai Laju Pertumbuhan Spesifik

Dari Tabel 1 diatas menunjukkan bahwa pertumbuhan berat mutlak lobster air tawar yang diberikan perlakuan terhadap frekuensi pemberian pakan yang berbeda selama 30 hari memberikan hasil

KESIMPULAN Hasil percobaan menunjukan bahwa pengaruh padat tebar terhadap kelangsungan hidup dan pertumbuhan udang lobster air tawar Cherax quadricarinatus berpengaruh sangat nyata