PENGUJIAN HORMON METHILTESTOSTERON PADAPERENDAMAN
TELUR IKAN GURAMI (Osphronemusgouramy) TERHADAP
KEBERHASILAN PEMBENTUKANJENIS KELAMIN JANTAN
Oleh: NUNIK YULIANI ( 03930010 )Animal Fishery
Dibuat: 2008-02-26 , dengan 3 file(s).
Keywords: HORMON METHILTESTOSTERON
Penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 11 Juli – 16 September 2007 di petani ikan Desa
Bolorejo, Kec. Kauman Kab. Tulungagung. Jawa Timur dan Laboratorium Perikanan Fakultas Peternakan-Perikanan Universitas Muhammadiyah Malang.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh hormon methiltestosteron terhadap keberhasilan pembentukan kelamin jantan pada perendaman telur ikan gurami (Osprhonemus gouramy) dan untuk mengetahui dosis hormon methiltestosteron yang terbaik sehingga terbentuk jenis kelamin jantan tertinggi.
Metode yang digunakan adalah metode eksperimen yang menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 5 perlakuan dan 3 kali ulangan. Perlakuan pertama adalah pemberian dosis hormon 0 mg/l, perlakuan kedua 1 mg/l, perlakuan ketiga 3 mg/l, perlakuan keempat 5 mg/l, dan perlakuan 7 mg/l.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian dosis yang berbeda pada perendaman telur ikan gurami (Osprhonemus gouramy) berpengaruh nyata terhadap keberhasilan pembentukan kelamin jantan dan kelamin betina. Dosis terbaik untuk pembentukan kelamin jantan ikan gurami dari fase telur adalah perlakuan dosis 1 mg/l yaitu menghasilkan 81,667% ikan gurami jantan dan 38,333% ikan gurami betina. Untuk daya tetas tertinggi pada perlakuan dosis 3 mg/l dan 7 mg/l yaitu sebesar 99,667% dan kelulushidupan tertinggi pada perlakuan dosis 3 mg/l yaitu sebesar 40,87%.
Pemberian dosis yang berbeda pada telur ikan gurami tidak berpengaruh terhadap daya tetas telur (Hatching Rate/HR) ataupun terhadap kelulushidupan (Survival Rate/SR)nya, hal ini dapat dilihat dari nilai F hitung < F tabel 5% dan 1%.
Dari parameter kualitas air, menunjukkan bahwa suhu 24-28ºC dn pH 7 merupakan terbaik untuk penetasan telur ikan gurami dan untuk pemeliharaan suhu 22-30ºC, pH 6-7 dan Oksigen Terlarut (DO) 4-5 mg/l.
Berdasarkan hasil penelitian diatas dapat disimpulkan bahwa dengan dosis rendah pada perendaman telur ikan gurami dapat memberikan hasil yang tertinggi dan dosis tidak berpengaruh terhadap daya tetas telur ataupun tingkat kelulushidupannya.
This research was held on date 11 July – 16 September 2007 at Bolorejo village fish farmer, Kec.
Tulungagung East Java and fishing laboratory fishing- farm Faculty Muhammadiyah University of Malang.
The goal of this research is to know the effect methiltestosteron hormone to success form male sex to the soak of gouramy egg fish (Osphronemus gouramy) and to find a test dose of
methiltestosteron hormone so forming highest male sex kind.
treatment 1 mg/l, third treatment 3 mg/l, fourth treatment 5 mg/l, and treatment 7 mg/l. The result of this research is give a dose which different to the soak gouramy egg fish (Osphronemus gouramy) effect really to the success form male sex and female sex. The best dose for the form male sex gouramy fish from egg phase is dose treatment 1 mg/l which is result 81,667% male gouramy fish and 38,333% female gouramy fish. For highest hatching rate to dose treatment 3 mg/l and 7 mg/l which is amount 99,667% and survival rate highest to dose
treatment 3 mg/l which is amount 40,87%.
The different giving dose to gouramy egg fish not influence to Hatching Rate/HR or to Surviva l Rate/SR. this thing can be see from count value F < F table 5 % and 1 %.
From quality water parameter, showing that temperature 24-28ºC and pH 7 is best for the hatching gouramy egg fish and for maintenance temperature 22-30ºC, pH 6-7 and Dissolved Oxygen (DO) 4-5 mg/l
