jrj#
ffiffiffi*
Pernhaharuan
Agroforts$tri
Indonesia
:Benteng
Terakhir Kelestarian,
Ketahanan
Pang,sn,
]te$shatan dan
Kernakmuran
,
i.
,,,,fi,a,.|,,a,i,,',Fenelitif,:n Teknologi Agroforestryga.dir' lp**etitian. U'.an,,Peng"*uungan Kehuianan
,Kementsrian Hehutan a n
&
Fakultas Kehutanan dan
Kebun Pendidikan Penelitian
dan Fengembangan Pertanian (KP4)
Universitas Gadjah ltJlad a
Tim Editor:
Wldiyatno
Eho
Prasetyo
Tri
S.Widyaningsih
trevy H Kuswantoro
..,ffi
#$-sffi F'&E'-ffiffi$
rffiwe
lndonesia Natworks
for Ag rofore*try Education
PROSIDING SEMINAR NASIONAL AGROFORESTRI
III
PEMBAHARUAN AGROFORESTRI INDONESIA: BENTENG
TERAKIIIR
KELESTARIAN, KETAHANAN PAIIGAN, KESEHATAN DAN KEMAKMURAN
Hotel
University Club
Universitas Gadjah Mada
Yogyakartarzg Mei
2012
Balai Penelitian Teknologi
Agroforestry
Badan
Penelitian
dan Pengembangan
Kehutanan
KEMENTERIAII
KEHUTANAN
RI
Fakultas Kehutanan
(IMHERE)
dan
Kebun Pendidikan Penelitian
dan PengembanganPertanian (KP4)
Universitas Gadjah
Mada
lm
Indonesia
Networks
for Agroforestry
Education
(INAFE)
tl*
Editor:
Widiyatno Eko Prasetyo
Tri
Sulistyati WidyaningsihDevy Priambodo Kuswantoro
Reviewer Budiadi
Ambar Kusumandari
Ganis Lukmandaru
Liliana
BaskorowatiTriyono
PuspitodjatiEncep Rachman
Dian
Diniyati
Layout:
Dipta
Sumeru RinandioDAFTARISI
A.
KATA PENGAI\TAR
1.
Dekan Fakultas KehutananUGM...
...iii2.
Kepala Balai Penelitian TeknologiAgroforestry
...iv3.
Koordinator Nasional Indonesia Networks for Agroforestry Education ...vB. ARAHAN
MENTERI
KEIIUTANAI{
...vrC.
DAFTARISI...
...ixD.
RUMUS$I
SEMINAR AGROFORESTRTtrI
...
...1E. PLENO
1.
Strategi p€nelitian wanatani
(Agroforestry) di
Indonesia
Kepala Badan Litbang Kementerian
Kehutanan..
...22.
Bisnis Agroforestri: Peluang dan tantanganAgus Punranto (Asisten direktur EJULA
PerumPerhutani)
...103.
Pembaharu&n paradigmaagroforestri
Indonesiaseiring
meningkatnya isu kerusakan lingkungan dltn sustainable livelihoodBudiadi, Priyono Suryanto dan Sannbas
Sabanlrdin
...,...154.
Pendidikan
agroforestri
di
Indonesia: peluang, tantangan
dan
stralegipengembangsnnya
5.
Bisnis agroforestry:
Peluangdan
tantangandalam
pengelolaanhutan di
Indonesia
Asosiasi Pengusaha Hutan
Indonesia...
...27F. LINGKTINGAI\
1.
Agroforest
karefi
konsenasi
keanekaragamanhayati
yang
berakar
dari
kearifan tradisional
Subekti Rahaya Harti Ningsib Asep Ayatdan Pandam N.
Prasetyo
...,...312.
Agroforest
nunar
dan
konservasi keragamanhayati
tumbuhan
di
NusaTenggara
Timur
GersonND.
Njurumana...
...363.
Agroforestri sebagai upaya konsewasi lingkungan dataran tinggi Dieng (Studikasus Ilesa Kuripan, Kecamatan Garung, Kabupaten Wonosobo)
Prasetyo Nugroho dan
Widiyatno
...424.
Agroforestri dalam pembangunan rendah emisi5.
Agroforestry pattern and fauna changein
repong damarkrui
West LampungIndonesia
20. Penentuan
Aren
(Arenga Pinnata) sebagai hasil hutan bukan kayu unggulan dan strategi pengembangannya dalam mendukung ketahanan pangan: kasusdi Kabupaten Tapanuli Selatan, Sumatera Utara
Sanudin...
...42821. Pemilihan
jenis
tanaman demplotagroforeky:
pengalaman proyekITTO
PD 3941M REV. 1
G)
di daerah tangkapan air Danau TobaSanudin danNurheni
Wijayanto..
...43322. Pengelolaan Tembawang
6ls[
masyarakatdi
dusun Landau Desa Jangkang Benua Kecamatan Jangkang Kabupaten SanggauAugustine Lumangkun, [Ike Natalina,
Ratih...
...43823. Pengembangan agroforestry berbasis biofarmaka dan
kemitrran
pemasaranuntuk
pemberdayaan masyarakstdi
KabupatenSukabum[
Propinsi JawaBarat
inuk Purnaningsih, Edy Djauhari
Purwalersumah
...4324. Pengganaan pola agroforestri pada budidaya nanas
di
Ilesa Tambakmekar, Kecamatan Jalancagak, Kabupaten SubangDevy P. Kuswantoro, Idin S. Ruhimat, den Darsono
Priono...
...44825.
Penting
tetapi
tidak
mendesak
rasionalitas penanam Bambang Lanang(Michelio champaca) di hulu DAS Musi, Sumatera Selatan
Ed$rinMartiq Bambang Tejo Premono,
danAriNurlia
...45326. Peran penyuluh dalam pengembangan
agroforesfy
di desa penyangga Taman Nasional Way Kambas LampungM.D
Wicaksono...
...45821.Peranan
praktek
agroforestri terhadap pendapatandan
ketahanan panganmasyarakat Kecamatan Samigaluh Kabupaten Kulonprogo
Warmanti
Mildaryani
...46128. Perjalanan multiabad repong damar: Kajian aspek tata guna lahan
Tuti
Herawati
...46829. Persepsi masyarakat terhadap kegiatan
agroforestri:
Perladangan berpindahEmi
Roslinda
...47330. Perspektif manajemen lestari agroforestri kompleks
Syuku
Umar...
...47831.
Praktik
agroforestri
di
kawasan
penyanggaTaman
Nasional
GunungHalimun-Salak
Tri Sulistyati Widyaningsih dan Aditya
Hani...
...48132.
Praktik
agroforestry
di
KPH
Ciamis
(Studi
kasus
llma
Pamarican, Kecamatan Pamarican, Kabupaten Ciamig Jawa Barat)Endah Suhaendahdan Wuri
Handayani
...48733. Rekonstruksi pengetahuan agroforestiz human capital ilalam sustainable livelihood
,...492
PENGEMBAIIGAI\
AGROFORBSTRY BERBASISBIOFARMAKA
DAN
KEMITRAAN
PEMASARAN I]NTT]K PEMBERDA.VN"MUESVI-iAKAT
Dr KABUPATEN
suKABUtdr, PRoprNsI
JAWABARAT
* rE_;': :1 i
*,qwr-temen ,
Ninuk Purnaningsih2, Edy Djauhari Punryakusumah3
$emen Hutan, Falatltas Kehutanan,
ipB;
rDeparremen Sotns iomunil@side,
?anberdayaan Masyarakat, Fahrltas Ekotogi
*tomrifi,
ti*;
i6"port"*en
Biokimia, FahthasMatematika dan llmu Pengetahuan Atam,
IpB
ABSTRACT
t$:x;t
*tionally
of
community around forestin
sukabuni District
is
small and landless farmers. Theycultivat€
lmong
any others medicinal plants.But
thepr"ar"iq*it,
*
under theqmmnr"+ard which caused low
pro&rct prices.
It
is then neededto
sfrengthen and eurpowering thery
cupacitvwith.ai-1io
improve quarrty*o
qrantilli
meoi"Inupht
;;tucts
and to on'elop an integrated_rnarketing modelror
megici*i
ptu"'o*0,
high;-pd;;i*"*,
farmergrup
institution whic!_.99uld'trlild
a
partnershipwith industy.
The object
of
this
activity is@Ers
at
Melcaqayavillage,
Ciemas -sub-district who arememus
of
srijaya Far:ner Gro,psrtts-ociation (FGA). Survey, indepth
interview and
!,cu1gf*p
air"*sion
*ere
condrcteab
getP
oo existing condition Farmer institution stengtheniig was conducted through kainings forrEl€rs
on
agroforestry based medicinalqfant
inctudingagroforo.y a"rrio
tation
plot:m$lishmen!
post harvest processing ana r'acititationof
farier
grotrp institution. Agribusinessruuorking
and parfirershipis
uuru tnrough the memorandumof
understandingon
marketingtrrEr"s,:sso FGA and two industry companies.
Lc1-words: medicinal plant, empowerment, marketing, farnrer institution, parhership
l", Pendahuluam
jmilonesia menrpakan
negara kedua terkaya di
0'
nia
dalam
hal
keanekaragaman rtayati.lmdapat sekitar 30.000
jenis
(spesies) yangre.,ah diidentifikasi dan 950 spesies diantar anya
uiEtahui
memiliki
fungsi
biofarmaka yaituu:mbuhan,
hewan,
maupunmikroba
yangr:fmiliki
potensi
sebagai
obat,
makanans.frsehatano nutraceuticals, baik unfuk manusia,
rEu'an maupun tanaman
DenganlTnekarugamarl
hayatiny&,
seharusnya-tdonesia rnarrpu mer{adi pusat pengernbangan
rynb i snis b erbasiskan biofar maka.
straJegi pengembangan agribisnis biofarmaka
s&pat
mengarnbilbentuli pada
pola-pola:Enumbuhan
dan
penguatan kelembagaanTPsis
pada komuniLs lokavpetani, utamanya)es
produk
biofarmakayang telah
lazimlbudidayakan
oleh
masyarakat setempat,Fperti
temulawak,jahe
dan
sebagainya.Eerbagai
pola
pengembangan agribisnis!:ofarmaka dapat
dilakukan,
umpamanyarelalui
pola
kemitraan Qtartnership) yangrengintegrasikannya dengan perusahaan jamu
iaik
skala regional
maupun nasional ataudengan kexembagaan
sosial
dan
ekonomilainnya.
Kecendenrn gan pembesaran peluangdemand pasar terhadap bahan-bahan -produk
biofarmaka, dapat dipandang seb agaisalah satu
jalan
alternatif bug, peningkatan pendapatannrmahtangga petani di tingkat petani lokal. Terdapat sejumlah masalah yang dihadapi
oleh
rumahtanggapetani
dalam
upayapengernbangan tanaman (agribisnis) biofarmaka.
Pertams, petani menghadapi kendala strulcfiral berupa keterbatasan penguasaan keterampilan
dan pengetahuar; ketiadaan sumber
*3ut*o
dan
informasi
produlci,
budidaya
danpengolahan
yang
akan
mencirikan kualitastanarnan biofarrraka serta kurangnya &rlnrngan
ke I embagaan produ h*i (s up p o r t i n g i ns
t i tu t i in s) yang mencuJnrpi untuk pengerrbangan tanarnan
biofannaka . Ke&tq p€tani menghadapi sejumlah
kendala berdimensi
htlturar
sepertl moralitas ekonomi, cara-pandang etika subsistensi, sertasistern
nilai
terhadapproduk
yang
dipilih.Dirnensi
kultural
itu
telah
*royruabtcanrendahnya
preferensi
pstani pada
pilihantanaman obat sebagai komoditas pokok yang diusahakannya.
Gapoktan
Srijaya
yang
meranskap sebagaitengkulak besar atau kepada tengkulak besar
lainnya
di
hrar kecamatan. Gapoktan menjual hasil pertanian ke Pasar Induk Kramat Jati di lakaxta atau ke pasar kabupatendi
Pelabuhan Ratu (Garnbar 2).Pengawa$an
dan
pembinaan pemasarantelah dilalnftan oleh Dinas Pertanian Tanaman
Pangan
dan Balai
Penyuluhan PertanianPerikanan Peternakan dan Kehutanan (BP4K)
Kabupat€n Sukabumi" Namun pengawasan dan
pernbinaan pemasaran tersebut masih terbatas pada penyuhftan dan pengikutsertaan Gapohan dalam pameran pembangunan
baik
di
dalam maupun di hrar kabupaten Dengan nrcngevaluasikondisi saat ini tentang kelenrbagaan pefilasman
dan tingkat kemitraan antar stakehoder, maka
raneaqgan pngembangan model kemitraan dan
pemasaran yang dibangun adalah seperti tertera
pada Gambar 3.
Desain kelembagaan petani dalam model
penulsaran
ini,
berkaitan dengan
konsep"hubungan kelennbagaan", yakri menggambarlffin
pola-pola hubungan antara kelenrbagaan petani
dengan
institusi lainnya (Dinas
PertanianTanaman Pangan, PT,Biofarindo, PT" SOHO).
Upaya psngembangan jejaring tersebut dapat
dianalisis dengan p€maharnan dan penjelasan
yang holistik
antara
modal
sosial,
modalekonomi
dan modal
fisik
(Dhannawan danTony,
2005).
Jejaringdalam
'kelemb agaanpetani yang
utuh'
tersebut secara konseptualhanrs dibangun
dan
dikenrbangkan rnelaluisuatu aktivitas
kolaborasi antar-s tskeholderatau antar-kelembagaan berdamrkan kepercayaan
Secara konseptual
disain
kelembagaan danhubungan kelenrb
agaafi tersebut
dirancangdengan
membangun
kolaborasi
antar-stakeholder, yang
meliputi
suatupola
relasiantar sektor swasta (perusahaan swasta), sektor
publik
(kelembagaan pemerintahdi
berbagaihierarkfii),
Mn
sektor kelembagaan-kelemb aganpetani.
Dalam
tatarun atau aras operasionalmemungkinkan
bentuk
kolaborasi
tersebutdibangun tidak hanya dalam kerangka ikatan
antar*stakeholder, tdapi dapat pula dalam ilmtan
shoreholder, seperti pengembangan paymers hip .
4.
Kesimpulan1)
Pengembangan
agroforestri
berbasisbiofarmaka
memiliki
potensi yang tingginnfuk
pemberdayaan masyarat*at namunadopsi inovasi
pola
agrofrestri
initerkendala sifat jangka tanam yang agak
lama dan biaya produksi yang cutr<up besar,
serta
sifat
petaniyang
hanya mengusailahan sempit dan
mdal
yang terbatas.2)
Model
pemasaran denganpola
kemitraartantara petani dengan industri yang disertai
dularngan
lembaga
pemerintah
danstakeholder
lainnya,
rnemperkuat dayasaing petani dengan terjaminnya pemasaran
produk biofarmaka.
5.
Daftar pustakaDharma\Aran, A.H dan F.
Tony,2W5.
Intualsi
dan Relasi
antara Kelembagmn PetaniTingkat Internasional dan Nasional.
Ftranafi,
A.
1987. Memasyarakatkan Ide-ideBaru:
disarikandari
karya
Everett M.Rogms dan
F.
Floyd
Shoemaker. UsahaOffset Printing Sumbaya.
Mardikanto,
T.
L993,
Penyrluhan Pembangunan Pertanian. Sebelas Maret University Press, Surakarta.Puki, E.
I. K., L.
Sundawati, hT. Purnaningsih,E. D.
Purwakusumah,M.
Gulamahdi .20A6.
Model Keminaan and PemasaranTerpadu Biofarmaka
di
Kota
SemarangProvinsi
Jawa
Tengah
(LaporanPenelitian).
Pusat
Studi
Biofbrmaka,LPPM.IPB.
Scoff,
'W. R.
1995.
fnsfitutions
andOrganizations.
Foundations
for
Organizational Science. Sage. Thousand Oaks and London.