Abdu r a ch m a n Ar if D w ipu t r a
Jl. Cigugur Tengah No. 107 RT. 03 RW. 08, Cim ahi, 40522, Jaw a Bar at , I ndonesia
Em a il: a bdu r a ch m a na r ifdw ipu t ra @ya h oo.com ; m iddle w a t e r fa ll@gm a il.com ; Te l: + 6 2 2 2 6 6 1 4 2 9 7 ( H om e ) , + 6 2 8 5 7 2 2 0 2 6 6 5 3 ( M obile )
D a t a Pr iba di
Tem pat , Tanggal Lahir : Cim ahi, 07 Novem ber 1989 Jenis Kelam in : Lak i - Lak i
Agam a : I slam
Kew ar ganegar aan : I ndonesia
KTP No. : 3277020711890003
La t a r be la k a n g Pe ndidik a n
1994 – 1996 Tam an Kanak – Kanak Usw at un Hasanah Cim ahi 1996 – 2002 Sekolah Dasar Neger i Ut am a 2 Cim ahi
2002 – 2005 Sekolah Menengah Per t am a Neger i 2 Cim ahi 2005 – 2009 Sekolah Menengah Kej ur uan Neger i 1 Cim ahi
Or ga n isa si
2002 – 2005 Pr am uk a
2011 – 2012 Him punan Mahasisw a Tek nik I nform at ik a UNI KOM
Ku r sus da n Sem ina r
2006 Pelat ihan Ser t ifik asi Kom put er Pola Tandem Tingk at Yunior
2006 – 2007 Pelat ihan Ser t ifik asi SMK – TI Pola 200 Jam I TB dengan Level Kom pet isi Technical Suppor t
2008 – 2009 English Course, in Pr iv at e Quick English Conv er sat ion, Cim ahi 2011 Sem inar I T “ The Fut ur e Operat ing Sy st em “
2012 Sem inar Technopr eneur ship “ Mem bangun Wir ausaha Ber basis Tek nologi Unt uk Gur u dan Sisw a SMK”
2013 Pelat ihan Be: logix “ Or acle Dat abase 11g – SQL Fundam ent al”
Ke m a m pu a n
- Menguasai MySQL
- Menguasai Fr am ew ork Codeignit er - Menguasai PHP
Saya menjamin bahwa informasi diatas adalah benar.
Hormat Saya,
Abdurachman Arif Dwiputra
2008 – 2009 Pr ak t ek Ker j a Lapangan di LI PI Ser pong Tanger ang, “ Pengendalian Pint u Per lint asan Ker et a Api Menggunak an Handphone”
SKRIPSI
Diajukan untuk Menempuh Ujian Akhir Sarjana
ABDURACHMAN ARIF DWIPUTRA
10109554
PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA
FAKULTAS TEKNIK DAN ILMU KOMPUTER
UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA BANDUNG
iii
Dengan memanjatkan puji dan syukur kehadirat Tuhan YME yang telah
memberikan rahmat dan hidayah-Nya sehingga dapat menyelesaikan penulisan
skripsi yang berjudul “SISTEM PENGAWASAN INTERNAL AUDIT DI
PT. TELKOM RESEARCH AND DEVELOPMENT CENTER”. Penulisan
skripsi ini dilakukan untuk memenuhi mata kuliah wajib dan merupakan syarat
kelulusan akademik pada program studi Teknik Informatika Fakultas Teknik dan
Ilmu Komputer Universitas Komputer Indonesia. Dengan keterbatasan
pengetahuan yang ada, penulisan skripsi ini tidak dapat terselesaikan tanpa peran
serta pihak lain. Oleh karena itu ingin disampaikannya ucapan terima kasih yang
sebesar-besarnya kepada :
1. Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya sehingga
penulis dapat menyelesaikan laporan ini.
2. Kedua Orang tua dan kakak yang selalu mendukung dengan sepenuh
hati baik moril maupun materi, dan dengan do’a-do’anya yang selalu
mengiringi sehingga dapat terselesaikannya penulisan laporan ini.
3. Bapak Dr. Ir. Eddy Soeryanto Soegoto, M.Sc, selaku rektor Universitas
Komputer Indonesia.
4. Bapak Prof. Dr. H. Denny Kurniadie, Ir., M.Sc, selaku dekan Fakultas
Teknik dan Ilmu Komputer Universitas Komputer Indonesia.
5. Bapak Irawan Afrianto, S.T., M.T. selaku Ketua Program Studi Teknik
Informatika Universitas Komputer Indonesia.
6. Ibu Utami Dewi Widianti, S.Kom., M.Kom., selaku dosen wali dan
pembimbing yang telah memberikan pengarahan dan bimbingan selama
pengerjaan penulisan skripsi ini.
7. Bapak Budi Supardiman, selaku pembimbing ditempat penelitian yang
telah memberikan bantuan hingga dapat terselesaikannya pengerjaan
penulisan skripsi ini.
8. Teman-teman IF-13 angkatan 2009 yang berjuang bersama-sama hingga
iv
Bandung, 25 Februari 2014
v
Halaman
ABSTRAK ... i
ABSTRACT ... ii
KATA PENGANTAR ... iii
DAFTAR ISI... v
DAFTAR GAMBAR ... ix
DAFTAR TABEL ... xiv
DAFTAR SIMBOL ... xviii
DAFTAR LAMPIRAN ... xxii
BAB I PENDAHULUAN... 1
I.1 Latar Belakang... 1
I.2 Rumusan Masalah... 2
I.3 Maksud dan Tujuan ... 2
I.3.1 Maksud ... 2
I.3.2 Tujuan... 2
I.4 Batasan Masalah ... 3
I.5 Metodologi Penelitian... 4
I.6 Sistematika Penulisan ... 5
BAB II TINJAUAN PUSTAKA... 7
II.1 Profil Perusahaan... 7
II.1.1 Sejarah Perusahaan ... 7
II.1.2 Visi, Misi, dan Tujuan Perusahaan... 9
II.1.2.1 Visi ... 9
II.1.2.2 Misi... 9
II.1.2.3 Tujuan... 9
II.1.3 Logo Instansi ... 10
II.1.3.1 Visual Rupa ... 11
II.1.3.2 Visual Warna... 11
vi
II.2.1 Sistem Informasi, Sistem Pengawasan ... 19
II.2.2 Audit ... 20
II.2.2.1 Internal Audit ... 20
II.2.3 Dashboard... 21
II.2.4 Internet... 22
II.2.5Monitoring... 23
II.2.6Object Oriented Programming(OOP) ... 24
II.2.6.1 Objek ... 24
II.2.6.2 Class ... 24
II.2.6.3 Inheritance ... 27
II.2.7 UML (Unified Model Language) ... 28
II.2.7.1Use Case Diagram... 29
II.2.7.2 Sequence Diagram... 30
II.2.7.3 Class Diagram ... 30
II.2.7.4 Activity Diagram... 30
II.2.8 Framework Codeigniter... 31
II.2.9 Basis Data ... 34
II.2.10 DBMS... 35
II.2.11 MySQL ... 36
BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM... 39
III.1 Analisis Sistem ... 39
III.1.1 Analisis Masalah ... 39
III.1.2 Analisis Sistem Berjalan ... 40
III.1.2.1 Prosedur Pemilihan Auditor ... 40
III.1.2.2 Prosedur Pembuatan Schedule ... 41
III.2.2.3 Prosedur Pelaksanaan Audit... 42
vii
III.1.4 Analisis Aturan Bisnis... 45
III.1.5 Analisis Alur Bisnis Proses Audit... 45
III.1.6 Analisis Pengkodean ... 46
III.1.7 Analisis Monitoring ... 47
III.1.8 Analisis Kebutuhan Non Fungsional ... 50
III.1.8.1 Analisis Kebutuhan Pengguna ... 50
III.1.8.2 Analisis Kebutuhan Perangkat Keras ... 52
III.1.8.3 Analisis Kebutuhan Perangkat Lunak ... 53
III.1.9 Analisis Kebutuhan Fungsional ... 54
III.1.9.1 Use Case Diagram ... 54
III.1.9.2 Use Case Scenario ... 56
III.1.9.3 Activity Diagram... 91
III.1.9.4 Class Diagram ... 97
III.1.9.5 Sequence Diagram... 99
III.2 Perancangan Sistem ... 120
III.2.1 Perancangan Basis Data ... 120
III.2.1.1 Skema Relasi ... 120
III.2.1.2 Struktur Tabel... 122
III.2.2 Perancangan Struktur Menu... 130
III.2.3 Perancangan Antarmuka ... 134
III.2.4 Jaringan Semantik ... 166
III.2.5 Perancangan Prosedural Sistem ... 170
BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN SISTEM ... 179
IV.1 Implementasi Sistem ... 179
IV.1.1 Kebutuhan Perangkat Keras ... 179
IV.1.2 Kebutuhan Perangkat Lunak ... 179
IV.1.3 Implementasi Data... 180
IV.1.4 Implementasi Antarmuka ... 185
IV.2 Pengujian Sistem... 187
viii
IV.2.2.1 Pengujian Beta untuk Management Representative ... 215
IV.2.2.2 Pengujian Beta untuk Auditor ... 216
IV.2.2.3 Pengujian Beta untuk Auditee... 217
IV.2.2.4 Kesimpulan Pengujian Beta ... 218
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 219
V.1 Kesimpulan... 219
V.2 Saran... 219
221
[1] Telkom R&D Center,Modul Prosedur Internal audit
[2] S, Rosa A., M. Salahuddin. 2013. Rekayasa Perangkat Lunak Terstruktur dan
Berorientasi Objek. Bandung : Informatika.
[3] Fandi Cahyo Saputro, Wiwik Anggraeni, Ahmad Mukhlason, Pembuatan Dashboard Berbasis Web Sebagai Sarana Evaluasi Diri Berkala untuk Persiapan Penilaian Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi, Jurnal TEKNIK ITS Vol I, ITS, September 2012.
[4] Kwang Bu, Peranan Internal audit Dalam Menunjang Efektivitas Sistem Pengendalian Intern Penggajian Pada PT. XYZ, Jurnal Ilmiah Ranggagading Vol. 6 No. 2, Oktober 2006.
[5] Arens, Elder, dan Beasley.2006.Auditing and Assurance Service. Prentice Hall
[6] Hery,S.E.,M.Si. 2010. Potret Profesi Audit Internal (Di Perusahaan Swasta dan
BUMN Terkemuka). Bandung : Alfabeta.
[7] Alter, Steven. 2002. Information Systems The Foundation of E-Business fourth edition. Prentice Hall.
[8] Wahono, Romi Satria., Sri Dharwiyanti. 2003, Pengantar Unified Modeling Language (UML). Ilmukomputer.com.
[9] Hikmat, Dr. Harry. 2010.Monitoring dan Evaluasi Proyek
[10] Mudjahidin, Nyoman Dita Pahang Putra. Rancang Bangun Sistem Informasi Monitoring Perkembangan Proyek Berbasis Web Studi Kasus Di Dinas Bina Marga Dan Pemantusan.Jurnal Teknik Industri, Vol. 11, No. 1, Februari 2010: 75–83
1
PENDAHULUAN
I.1. Latar Belakang
TelkomResearch & Development (R&D) Centermerupakan salah satu unit bisnis PT. Telkom yang memiliki kegiatan, yaitu Internal Audit. Internal audit
merupakan suatu alat bantu manajemen dalam meningkatkan efektivitas intern
perusahaan yang memberikan analisis, rekomendasi, bimbingan serta informasi
yang berhubungan dengan aktivitas yang diperiksanya, melalui review informasi, ketaatan terhadap kebijakan, penggunaan sumber-sumber serta review program yang telah dilaksanakan[4]. Internal audit dilakukan oleh auditor dan yang bertindak sebagai auditor adalah karyawan di Telkom Research & Development (R&D) Center yang telah mengikuti pelatihan atau sertifikasi ISO. Auditor akan mengaudit proses bisnis dari setiap bagian atau bisa berdasarkan ISO. Proses audit
ini akan dilakukan di setiap bidang yang ada di Telkom R&D Center dan dilaksanakan berdasarkan kebutuhan untuk mengontrol keefektifan sistem mutu
dalam prosedur minimal satu tahun sekali[1].
Berdasarkan hasil wawancara dengan Ibu Normarhinta, selaku
administration control masih terdapat masalah. Masalah yang dihadapi diantaranya, Management Representative (MR) mempunyai kesulitan dalam mengawasi pemilihan auditor yang tepat serta ketepatan waktu pada saat
pemilihan auditor. Pada proses penjadwalan kegiatan audit, auditee dan auditor
kesulitan untuk menentukan tanggal yang sama. Pada saat proses pelaksanaan
audit, MR kadangkala merasa kesulitan dalam mengawasi hasil audit. Proses
evaluasi sangat bergantung pada hasil audit, auditee terkadang lupa bahwa harus
melakukan perbaikan dari hasil audit sebelumnya. Masalah yang mendasari
perlunya pengawasan pada kegiatan audit yaitu dikarenakan sering terjadi
ketidaklengkapan laporan hasil audit dari setiap bagian yang di audit serta
ketidakterbukaan informasi yang ada dilingkungan TelkomR&D Center.
Berdasarkan fakta tersebut, maka dibuatlah solusi dengan membuat
I.2. Rumusan Masalah
Dari uraian mengenai latar belakang, maka dapat dirumuskan masalah yang
ada di PT. TelkomR&D Center, yaitu :
1. Bagaimana agarManagement Representative mendapatkan kemudahan dalam mengawasi proses pemilihan auditor?
2. Bagaimana agar Auditee dan auditor mendapatkan kemudahan dalam menentukan tanggal penjadwalan audit agar bisa sinkron satu sama lain?
3. Bagaimana agarManagement Representativemudah dalam mengawasi proses pelaksanaan audit?
4. Bagaimana agar proses perbaikan tidak terhambat dikarenakan Auditee yang
kurang memperhatikan hasil dari pelaksanaan audit?
5. Bagaimana agar Proses perencanaan audit dengan pelaksanaan audit di
lingkungan TelkomR&D Centermenjadi terbuka?
I.3. Maksud dan Tujuan I.3.1. Maksud
Maksud untuk membangun Sistem Pengawasan Internal Audit di PT. TelkomResearch & Development Center.
I.3.2. Tujuan
Tujuan dibuatkannya Sistem Pengawasan Internal Audit ini adalah sebagai berikut :
1. Memudahkan Management Representative dalam mengawasi proses pemilihan auditor.
2. Memudahkan Auditee dan auditor dalam menentukan tanggal penjadwalan
kegiatan audit yang sama.
3. Memudahkan Management Representative dalam mengawasi pelaksanaan audit.
5. Memudahkan karyawan yang ada di lingkungan Telkom R&D Center agar proses perencanaan dan pelaksanaan audit menjadi terbuka.
I.4. Batasan Masalah
Batasan masalah pada skripsi ini adalah sebagai berikut :
1. Aplikasi ini dibuat berdasarkan alur internal audit yang mengacu pada
standar ISO (International Standard Operation) yang berkaitan dengan
Internal Audit dan berdasarkan proses bisnis internal audit yang ada di PT. TelkomR&D Center.
2. Data yang diolah yaitu Data Auditor, DataAuditee, DataUser, Data Area
Audit, Data ISO.
3. Tools yang digunakan untuk membangun aplikasi yaitu PHP sebagai
bahasa pemrograman dan framework Codeigniter sebagai pendukungnya, MySQL sebagaiDBMS(Database Management System).
4. User yang terlibat didalam aplikasi ini, seleuruh karyawan Telkom R&D
Center.
5. Pengembangan perangkat lunak secara objek dengan UML.
6. Sistem Pengawasan Internal Audit ini berbasis Web.
7. Sistem ini menggunakan Dashboard, dengan parameter hasil audit sesuai
atau tidak sesuai dengan pertanyaan yang diajukan oleh auditor.
8. Sistem Pengawasan Internal Audit ini diakses dalam sebuah INTRA-Net
Telkom.
9. ISO yang terlibat diantaranya :
- ISO 9001:2008[11] klausul 5.5.2, 8.3, 8.4, 8.5 dan ISO/IEC
17025:2005[12] klausul 4.1.3, 4.2, 4.10, 4.11, 4.12 yang berkaitan
dengan CPAR (Corrective and Preventive Action Report). (Isi ISO lihat di lampiran D, hal. D-3)
- ISO 9001:2008[11]klausul 5.4, 5.5.2, 5.5.3, 8.1, 8.2.2, 8.4, 8.5.2, 8.5.3
dan ISO/IEC 17025:2005[12] klausul 4.1.3, 4.2, 4.10, 4.11, 4.14 yang
I.5. Metodologi Penelitian
Metodologi yang digunakan dalam penulisan skripsi ini adalah sebagai
berikut :
1. Pengumpulan Data.
Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah
sebagai berikut:
a. Studi Literatur
Pengumpulan data dengan cara mengumpulkan literatur, jurnal,paperdan sumber-sumber yang berkaitan dengan judul penelitian.
b. Observasi
Teknik pengumpulan data dengan mengadakan penelitian dan peninjauan
langsung ke PT. Telkom R&D Center terhadap permasalahan yang diambil.
c. Wawancara
Teknik pengumpulan data dengan mengadakan tanya jawab secara
langsung oleh peneliti kepada Manager Quality Management atau
Administration Control mengenai Internal Audit.
2. Pengembangan Perangkat Lunak.
Teknik analisis data dalam pembuatan perangkat lunak menggunakan
paradigma perangkat lunak secara waterfall menurut Sommervile[2], yang meliputi beberapa proses diantaranya :
a. Analysis: Proses Pengumpulan kebutuhan dilakukan secara intensif untuk menspesifikasikan kebutuhan perangkat lunak agar dapat dipahami
perangkat lunak seperti apa yang dibutuhkan oleh user. Spesifikasi
kebutuhan perangkat lunak pada tahap ini perlu untuk
didokumentasikan.[2]
b. Design: Desain perangkat lunak adalah proses multi langkah yang fokus pada desain pembuatan program perangkat lunak termasuk struktur data,
arsitektur perangkat lunak, representasi antarmuka, dan prosedut
analisis kebutuhan ke representasi desain agar dapat diimplementasikan
menjadi program pada tahap selanjutnya. Desain perangkat lunak yang
dihasilkan pada tahap ini juga perlu didokumentasikan.[2]
c. Code : Desain harus ditranslasikan kedalam program perangkat lunak. Hasil dari tahap ini adalah program komputer sesuai dengan desain yang
telah dibuat pada tahap desain.[2]
d. Test: Pengujian fokus pada perangkat lunak dari segi lojik dan fungsional dan memastikan bahwa semua bagian sudah diuji. Hal ini untuk
meminimalisir kesalahan (error) dan memastikan keluaran yang dihasilkan sesuai dengan yang diinginkan.[2]
e. Support or Maintenance : Tahap pendukung atau pemeliharaan dapat mengulangi proses pengembangan mulai dari analisis spesifikasi untuk
perubahan perangkat lunak yang sudah ada, tapi tidak untuk membuat
perangkat lunak baru.[2]
Gambar 1.1 Waterfall Model[2]
I.6. Sistematika Penulisan
Sistematika penulisan penyusunan laporan skripsi adalah sebagai berikut:
BAB I PENDAHULUAN
Bab ini berisi tentang latar belakang masalah, identifikasi masalah, maksud
Dimaksudkan agar dapat memberikan gambaran dan arahan bagi pembaca
mengenai urutan pemahaman dalam penyajian laporan skripsi.
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
Bab ini membahas tentang tinjauan perusahaan, diantaranya profil
organisasi, sejarah instansi, serta struktur organisasi dan job description dari instansi tersebut. Selain itu, membahas tentang teori-teori yang berhubungan
dengan pembangungan sistem pengawasan internal audit di PT. Telkom R&D Centerdan tinjauan umum tempat penelitian.
BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM
Bab ini membahas mengenai analisis kebutuhan sistem dan user, diantaranya analisis masalah, analisis kebutuhan non fungsional, analisis basis
data, analisis kebutuhan fungsional, hingga perancangan sistem.
BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN SISTEM
Bab ini menjelaskan mengenai implementasi aplikasi yang telah dibuat,
seperti screen shoot untuk setiap tampilan yang ada di aplikasi. Kemudian pengujian system yang dilakukan tahap pengujian alfa dan beta untuk menguji
system yang telah kita buat. Pada pengujian alfa ada pengujian black box yang
mengecek benar atau tidaknya hasil pengujian yang dilakukan terhadap aplikasi.
Pengujian beta dilakukan untuk mendapatkan hasil mengenai aplikasi yang kita
buat melalui kuisioner kepada karyawan PT. TelkomR&D Center.
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
Berisi kesimpulan dan saran yang sudah diperoleh dari hasil penulisan
7
TINJAUAN PUSTAKA
II.1 Profil Perusahaan
TELKOM R&D Center adalah merupakan unit bisnis Pendukung PT.
Telekomunikasi Indonesia, Tbk yang secara struktural bertanggung jawab
langsung kepada Direktur Network & Solution. Sejalan dengan perubahan
pengorganisasian bisnis menuju pada model customer centric organization, fungsi riset dan pengembangan perusahaan lebih diberdayakan dan fokus pada peran
membangun kapabilitas perusahaan dalam mempersiapkan pengembanganservice
dan produk unggulan serta dapat mengantisipasi trend perkembangan bisnis yang
berbasis teknologi informasi dan Komunikasi.
II.1.1 Sejarah Perusahaan
Sejarah TELKOM R&D Center dimulai pada tahun 1979 yang ditandai
dengan berdirinya Pusat Pendidikan Penelitian dan Pengembangan
Telekomunikasi (Pusdiklitbangtel). Sejalan dengan meningkatnya peran
penelitian dan pengembangan serta kegiatan yang berfokus pada penelitian dan
pengembangan, organisasi ini pada tahun 1985 memisahkan diri dengan menjadi
Pusat Penelitian dan Pengembangan (Pusdiklitbangtel). Pada tahun 1990 fungsi
perencanaan ditambahkan, sehingga unit ini berubah nama sesuai dengan
fungsinya menjadi Pusat Perencanaan Penelitian dan Pengembangan
(Pusrenlitbang).
Seiring dengan perkembangan teknologi telekomunikasi dan informasi
serta untuk menentukan arah yang jelas, pada tahun 1993 unit ini mulai
melakukan pemutakhiran visi, strategi dan sumber daya yang strategis
sebagai batu pijakan sehingga fungsi unit ini pun kembali disesuaikan dengan
mengambil fokus pada teknologi informasi dan berubah nama menjadi Pusat
Perencanaan dan Pengembangan Teknologi Informasi (Pusrenbangti). Pada
tahun 1995, unit ini kembali mengalami restrukturisasi guna menyesuaikan diri
datang. Dan sejak itulah unit ini berubah nama menjadi Divisi Riset Teknologi
Informasi (RisTI). Pada tahun yang sama, sebagai bagian pelaksanaan strategi,
RisTI merenovasi lingkungan kerjanya dengan tujuan untuk mendapatkan suatu
lingkungan kerja yang terbuka, transparan dan berteknologi tinggi. Secara pararel
RisTI juga mulai merintis pengembangan IT-Based Office dengan basis intranet
RisTINet.
RisTI kembali mencapai milestone monumental dengan melakukan take off
pada tahun 1997 yang ditandai dengan diresmikan sarana dan prasarana RisTI
oleh Menparpostel bersamaan dengan diterimanya sertifikat UKAS/NAMAS
oleh Rumah Uji RisTI serta diimplementasikannya secara penuh IT-Based
Office. Sejak saat itu RisTI mulai berbagi informasi dengan komunitas luar
melalui program RisTI Visit Year. Perintisan program Research Development
Partner (RDP) dengan mitra global juga dimulai dengan antisipasi terhadap
kebutuhan RisTI di masa datang. Pada tahun 2008 produk RisTI mulai
didaftarkan untuk pertama kalinya pada Direktorat Jenderal HAKI (Hak Atas
Kekayaan Intelektual).
RisTI mulai menapakkan kakinya menuju suatu pusat RDI (Research
Development Innovation) bidang Teknologi Informasi yang bersifat global dan
disegani, yang juga berfungsi untuk membangun komunitas TI di Indonesia
sekaligus mendorong pertumbuhan ekonomi di Indonesia melalui pemanfaatan
Teknologi Informasi.
RisTI sebagai product developer dan system developer telah mengeluarkan
produk-produk berupa spec dan standar telekomunikasi yang dijadikan acuan
bagi pemanfaatan teknologi telekomunikasi, produk subsitusi, layanan informasi,
software aplikasi dan lain-lain.
Sebagai unit dari PT TELKOM, RisTI terus melakukan kegiatan riset,
pengembangan teknologi, inovasi produk, system dan proses dengan
memanfaatkan sumber daya secara maksimal untuk mengantisipasi perubahan
teknologi dan tuntutan pelayanan dalam memenangkan persaingan.
Sebagai bentuk antisipasi terhadap perubahan tantangan lingkungan
telah dilakukan pembaharuan srategi korporasi TELKOM. Untuk itu,
melalui Keputusan Direksi PT. Telekomunikasi Indonesia Nomor : KD
17/PS150/CTG-00/2003, Divisi RisTI kembali mengalami restrukturisasi dan
namanya berubah menjadi Pusat Riset dan Pengembangan (R & D Center), yang
selanjutnya disebut TELKOM RisTI yang dimaksudkan sebagai penyesuaian
bentuk organisasi Divisi Riset Teknologi Informasi terhadap strategi perusahaan.
Melalui Keputusan Direksi nomor KD.53/PS150/COP-B00300000/2006
tanggal 3 Nopember 2006, TELKOMRisTI kembali mengalami penyelarasan
Organisasi Pusat Riset dan Pengembangan dan selanjutnya disebut Research &
Development Center - R&D Center, yang bertujuan untuk mengkondisikan
terjadinya peningkatan kualitas dan kinerja riset dalam mempersiapkan
service dan produk yang unggul dan sesuai dengan permintaan pasar, serta
kemampuan mengantisipasi trend perkembangan bisnis dan teknologi pada
industri infocom.
II.1.2 Visi, Misi, dan Tujuan Perusahaan
Visi dan misi Tekom R&D Center adalah sebagai berikut :
II.2.1. Visi
"Menjadi sebuah R&D Telekomunikasi yang memiliki reputasi di Asia Pasifik
tahun 2013"
II.2.2. Misi
1. Melakukan inovasi, pengembangan dan menghasilkan produk dan layanan
baru untuk meningkatkan nilai pada pelanggan.
2. Menghasilkan hasil riset terbaik untuk meningkatkan nilai TELKOM Group
dengan berbasis padastandardinternasional.
3. Mendukung TELKOM Group dan pelanggan untuk pengembangan bisnis
Infokom.
II.2.3. Tujuan
Telkom RisTI dibentuk dengan tujuan agar terbentunya pusat pengelola
dukungannya terhadap peningkatan kapabilitas perusahaan melalui
pengembangan produk berbasis jaringan dan teknologi informasi. Bidang usaha
Telkom RisTI adalah pengembangan produk aplikasi dan layanan berbasis
jaringan (network based services), pengembangan infrastruktur jaringan untuk
semua unit bisnis TELKOM serta aktivitas riset lainnya yang dibutuhkan
perusahaan. Sejalan dengan perubahan pengorganisasian bisnis menuju pada
costumer centric organization, fungsi riset dan pengembangan perusahaan perlu
diselaraskan untuk lebih diberdayakan dan focus pada peran membangun
kapasitas perusahaan dalam mengelola inovasi.
II.1.3Logo Instansi
Logo TELKOM mencerminkan brand positioning ”Life Confident”
dimana keahlian dan dedikasi akan diberikan bagi semua pelanggan untuk
mendukung kehidupan mereka dimanapun mereka berada.Brand positioning ini didukung oleh “service culture” baru yaitu: expertise, empowering, assured, progressivedanheart.
Gambar II.1 Logo Instansi
Logo bulat dengan siluet tangan terkesan simpel, simplifikasi logo ini
terdiri dari lingkaran biru yang ada di depan tangan berwarna kuning. Logo ini
merupakan cerminan dari “brand value” baru yang selanjutnya disebut dengan
II.1.3.1. Visual Rupa
1. Expertise : makna dari lingkaran sebagai simbol dari kelengkapan produk dan layanan dalam portofolio bisnis TELKOM yaitu TIME
(Telecommunication, Information, Media & Edutainment).
2. Empowering : makna dari tangan yang meraih ke luar. Simbol ini mencerminkan pertumbuhan dan ekspansi ke luar.
3. Assured : makna dari jemari tangan. Simbol ini memaknai sebuah kecermatan, perhatian, serta kepercayaan dan hubungan yang erat.
4. Progressive : kombinasi tangan dan lingkaran. Simbol dari matahari terbit yang maknanya adalah perubahan dan awal yang baru.
5. Heart : simbol dari telapak tangan yang mencerminkan kehidupan untuk menggapai masa depan.
II.1.3.2. Visual Warna
1. Expert Blue pada teks Telkom melambangkan keahlian dan pengalaman yang tinggi.
2. Vital Yellow pada telapak tangan mencerminkan suatu yang atraktif, hangat, dan dinamis.
3. Infinite sky bluepada teks Indonesia dan lingkaran bawah mencerminkan inovasi dan peluang yang tidak berhingga untuk masa depan.
II.1.4Struktur Organisasi danJob DescriptionPerusahaan II.1.4.1. Struktur Organisasi
Setiap perusahaan pasti memiliki struktur organisasi. Telkom R&D Center
mempunyai struktur organisasi yang didalamnya terdapat Senior General
Manager (SGM) R&D Center sebagai pimpinan. Telkom R&D Center
mempunyai 6 Bidang yang setiap bidang mempunyai tudag yang berbeda, tiap
bidang akan dipimpin oleh seorang Senior Manager (SM). Bidang-bidang yang
terdapat di Telkom R&D Center yaitu bidang Planning & Controlling, bidang
R&D of Infrastructure, bidang R&D of Network Management, bidang R&D of
Gambar II.2 Struktur Organisasi PT. TelkomResearch & Development Center
II.1.4.2. Job Description
Bidang – bidang yang ada di unit R&D Center akan dijelaskan sebagai
berikut :
1. SGM R&D CENTER Proses Utama :
1. Perencanaan Bisnis, pengelolaan performansi dan operasional unit serta
pengendalian sistem mutu unit R&D Center
2. Pengelolaan dan penyelenggaraan kegiatan riset dan pengembangan
Infrastruktur, Management Network/Jaringan, Service & Product dan Bisnis.
2. BIDANG PLANNING & CONTROLLING Proses Utama :
1. Perencanaan bisnis (Strategic Plan)
2. Penyusunan & Evaluasi RKM, RKAP dan SKU
3. Pengelolaan performansi unit
4. Pengendalian sistem mutu
3. BIDANG R&D OF INFRASTRUCTURE Proses Utama :
2. Perencanaan infrastruktur (service node, transmisi, signaling & integrity, wireline&wireless network) untuk mendukung service deployment
3. Evaluasi performansi jaringan infrastruktur (service node, transmisi, signaling & integrity, wireline & wireless network) termasuk performansi interkoneksi
4. Technology scanning dan technology assessment untuk mendukung penyelenggaraan bisnis perusahaan
5. Support project management inovation/support expertise
4. BIDANG R&D OF NETWORK MANAGEMENT Proses Utama :
1. Analisis regulative resources untuk mendukung evaluasi performansi pengelolaan jaringan telekomunikasi
2. Pengelolaan riset jaringan telekomunikasi
3. Technology assessment dalam bidang manajemen jaringan untuk
mendukung penyelenggaraan bisnis perusahaan
4. Pengelolaan Layanan Quality Assurance dan Technical compliance management
5. Support project management inovation/support expertise
5. BIDANG R&D OF SERVICE & PRODUCT Proses Utama :
1. Pengembanganservice & product
2. Riset & pengembangan prototype servise baru dan penyusunan
standart service
3. Riset dan pengembangan prototype produk baru
4. Pengembangan prototype solusi bisnis untuk pelanggan korporat & OLO
6. BIDANG RESEARCH BUSINESS Proses Utama :
1. Pelaksanaan riset dan pengembangan bisnis
2. Evaluasi dan identifikasi performansi bisnis
3. Penyediaan data pasar, pelanggan dan kompetitor yang kompetitif
4. Pengembangan hubungan kemitraan yang strategis dengan institusi yang
relevan
7. BIDANG GENERAL SUPPORT Proses Utama :
1. Pengelolaan kesekretariatan
2. PengelolaanProcurement, Asset & Facilities
3. Pengelolaan Relasi & Klien
4. Dukungan pengelolaan Data & IT Unit
II.1.4.3 Laboratorium
Telkom R&D Center Bandung memiliki beberapa laboratorium,
laboratorium tersebut memiliki tanggung jawab, tugas dan fungsi masing
–masing yang dijelaskan sebagai berikut :
1. Laboratorium Service Node Tanggung jawab, tugas dan fungsi :
1. Membuat perencanaan, pengembangan standar dan melaksanakan
pemutakhiran dokumen yang terkait dengan teknologi service node.
2. Melaksanakan evaluasi, mengidentifikasi dan memberikan rekomendasi
roadmap teknologi, rencana pengembangan teknologi dan penyusunan Business
Plan atas pengembangan infrastuktur.
2. Laboratorium Wireline Access Tanggung jawab, tugas dan fungsi :
1. Melakukan asesmen teknologi dan pemilihan teknologi untuk mendukung
2. Melakukan dan mengelola riset pengembangan teknologi wireline
3. Memberi rekomendasi roadmap teknologi/infrastruktur dan rekomendasi
rencana pengembangan infrstruktur untuk mendukung Buseiness Plan
pengembangan infrastruktur.
3. Laboratorium Wireless Access Tanggung jawab, tugas dan fungsi :
1. Melakukan asesmen teknologi dan pemilihan teknologi untuk mendukung
infrastructur development
2. Melakukan dan mengelola riset pengembangan teknologi wireless
3. Memberi rekomendasi roadmap teknologi / infrastruktur dan rekomendasi
rencana pengembangan infrstruktur untuk mendukung Buseiness Plan
pengembangan infrastruktur.
4. Laboratorium Transmission Tanggung jawab, tugas dan fungsi :
1. Melakukan asesmen teknologi dan pemilihan teknologi transmissi untuk
seluruh aspek.
2. Melakukan riset dan pengembangan teknologi transmissi.
3. Memberikan rekomendasi terhadap roadmap teknologi dan pengembangan
serta penyusunan Business Plan infrastruktur.
5. Laboratorium TMN
Tanggung jawab, tugas dan fungsi :
1. Melakukan asessment teknologi dan pemilihan teknologi telco
management nework
2. Melakukan riset & pengembangan konsep TMN yang berbasis TDM, IP
dan Mobile
6. Laboatoium Realibility & Security Tanggung jawab, tugas dan fungsi :
1. Melakukan riset dan pengembangan sistem reliability dan security sistem
jaringan, sistem energi telekomunikasi dan Satelit untuk mendukung bisnis
jaringan
2. Melakukan uji coba teknis dan pengembangan standar system Reliability
& Security termasuk system frekuensi dan numbering.
7. Laboratorium Signalling & Integrity Tanggung jawab, tugas dan fungsi :
1. Melakukan riset, pengembangan dan perencanaan sistem signalling &
Integrity untuk mendukung penyusunan Business Plan Pengembangan
Infrastruktur
2. Mendukung pelaksanaan evaluasi untuk identifikasi performansi dan
interkoneksi eksisting
3. Memberikan usulan alternatif konfigurasi interkoneksi yang lebih
prospektif.
8. Laboratorium Technical Compliance Tanggung jawab, tugas dan fungsi :
1. Melakukan technical compliance melalui evaluasi teknis dan audit
2. Memberikan rekomendasi dan laporan atas technical compliance
3. Melaksanakan riset dan pengembangan fraud dan revenue assurance serta
network compliance
4. Memberi rekomendasi dan sosialisasi hasil riset fraud revenue
5. Memberi bantuan expertise tentang network technical compliance, fraud
dan revenue assurance.
9. Laboratorium QA Infrastruktur Tanggung jawab, tugas dan fungsi :
(Transmisi, Wireless , Wireline , Satelite , FO, Cable & Assesories )
2. Melakukan pemeriksaan, evaluasi teknis, rekomendasi dan membuat
laporan hasil uji
3. Melaksanakan kalibrasi alat ukur untuk internal maupun eksternal
4. Memberikan bantuan expertise tentang pengujian.
10. Laboratorium QA CPE & Support Tanggung jawab, tugas dan fungsi :
1. Melaksanakan pengujian perangkat switching/Node, CPE dan Energi.
2. Melakukan pemeriksaan, evaluasi teknis, rekomendasi dan membuat
laporan hasil uji
3. Mengembangkan Sistem manajemen mutu jaringan telekomunikasi CIQS
4. Memberikan bantuan expertise tentang pengujian dan pengelolaan CIQS.
11. Laboratorium Service & Product Planning Tanggung jawab, tugas dan fungsi :
1. Memberikan rekomendasi tentang kebijakan dan strategi dalam road map
pengembangan service & Produk
2. Melakukan evaluasi dan kajian terhadap service dan produk untuk
peningkatan performansi.
12. Laboratorium Service Development Tanggung jawab, tugas dan fungsi :
1. Melakukan kajian teknis terhadap rencana pengembangan service baru
2. Memberikan rekomendasi pengembangan service baru
3. Mengembangkan dan mempersiapkan implementasi prototype service
baru.
13. Laboratorium Produk Development Tanggung jawab, tugas dan fungsi :
1. Melakukan kajian teknis terhadap rencana pengembangan produk baru
3. Mengembangkan dan mempersiapkan implementasi prototype produk
baru.
14. Laboratorium Enterprise Solution Tanggung jawab, tugas dan fungsi :
1. Melakukan riset tentang peluang solusi dan teknologi
2. Mengembangan prototype solusi enterprise dan dukungan atas
pengembangan aplikasi internal
15. Laboratorium Business Strategy Tanggung jawab, tugas dan fungsi :
1. Melakukan riset strategi dan roadmap bisnis portofolio
2. Melakukan kajian dan rekayasa bisnis untuk pengembangan service dan
produk baru
3. Melakukan riset strategi marketing.
16. Laboratorium Business Performance Tanggung jawab, tugas dan fungsi :
1. Melakukan riset dan memberikan rekomendasi tentang peningkatan
performansi dan strategi marketing / pricing
2. Melakukan analisis dan evaluasi bisnis terhadap produk eksisting.
17. Laboratorium Business Competitivenes Tanggung jawab, tugas dan fungsi :
1. Melakukan riset dan intelligent marketing serta analisa hasil riset dan
intelligent marketing
2. Melakukan riset dan analisa customer, kajian business competitiveness
serta kajian atas aktivitas yang dilakukan competitor, pasar dan pelanggan.
1. Membangun dan mengembangkan hubungan kemitraan
2. Mengelola hasil innovasi, riset & hak cipta/paten yang telah diperoleh
3. Mengelola kerjasama untuk komersialisasi hasil riset, monitoring kegiatan
ICT community development program
19. Bagian Data & IT Support Tanggung jawab, tugas dan fungsi :
1. Menyusun, mengimplementasikan dan mengoperasikan infrastruktur SIM
(Sistem Informasi Manajemen)
2. Memelihara system basis data corporasi (CDB)
3. Melakukan koordinasi, integrasi dan pengoperasian aplikasi on line baru
untuk keperluan perkembangan layanan internal R & D Center
4. Melakukan clustering data center untuk menjamin business continuity
system dan internal IT asesmen.
II.2 Landasan Teori
II.2.1 Sistem Informasi, Sistem Pengawasan
“A system is a set of interacting components that operate together to
accomplish a purpose”[7]
Dari kutipan tersebut dapat disimpulkan bahwa Sistem merupakan
sekumpulan komponen yang bekerja untuk menyelesaikan sebuah tujuan.
“Information is data whose form and content are appropriate for a particular use.”[7]
Dapat disimpulkan dari kutipan diatas bahwa Informasi adalah data yang
tepat untuk sebuah fakta
“Information Sytem ia a work system whose business process is devoted to capturing, transmitting, storing, retrieving, manipulating, and displaying
information, thereby supporting other work systems.”[7]
Dapat disimpulkan bahwa Sistem Informasi adalah sebuah sistem kerja yang
monitoring adalah suatu proses yang dilakukan secara terus menerus yang merupakan bagian yang bersifat integral dari manajemen yang meliputi penilaian
yang bersifat sistimatis terhadap kemajuan suatu pekerjaan. Adapun beberapa
tujuan dari monitoring adalah mengkaji apakah kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan telah sesuai dengan rencana, mengidentifikasi masalah yang timbul
agar langsung dapat diatasi, melakukan penilaian apakah pola kerja dan
manajemen yang digunakan sudah tepat untuk mencapai tujuan, mengetahui
kaitan antara kegiatan dengan tujuan untuk memperoleh ukuran kemajuan.[10]
II.2.2 Audit
Pada umumnya audit merupakan kegiatan pemeriksaan terhadap suatu
kesatuan ekonomi yang dilakukan seseorang atau kelompok/lembaga yang
independen yang bertujuan untuk mengevaluasi atau mengukur
lembaga/perusahaan dalam melaksanakan tugas atau pekerjaan dengan kriteria
yang telah ditentukan, untuk kemudian mengkomunikasikannya kepada
pihak-pihak yang berkepentingan.
Definisi Auditing yang dikemukakan olehArensditinjau dari sudut akuntan publik adalah:
“Auditing is the accumulation and evaluation of evidence abaout information to determine and report on the degree of correspondence between the information and established criteria. Auditing should be done by a competent independent person”.
(2006:18)
Auditing adalah pengumpulan serta pengevaluasian bukti-bukti atas
informasi untuk menentukan dan melaporkan tingkat kesesuaian informasi
tersebut dengan kriteria-kriteria yang telah ditetapkan. Auditing harus
dilaksanakan oleh seorang yang kompeten dan independen.[5]
II.2.2.1. Internal Audit
Internal audit atau audit internal adalah suatu fungsi penilaian yang
kegiatan-kegiatan sebagai wujud pelayanan terhadap organisasi perusahaan.
Pemeriksaan intern melaksanakan aktivitas penilaian yang bebas dalam suatu
organisasi untuk menelaah kembali kegiatan-kegiatan dalam bidang akuntansi,
keuangan dan bidang-bidang operasi lainnya sebagai dasar pemberian
pelayanannya pada manajemen. Dalam Standar Profesional Audit Internal,
disebutkan bahwa fungsi pemeriksaan intern adalah untuk meyakinkan
keandalan informasi, kesesuaian dengan kebijaksanaan, rencana, prosedur, dan
peraturan perundang-undangan, perlindungan terhadap harta, penggunaan
sumber daya secara ekonomis dan efisien, dan pencapaian tujuan.[6]
Keseluruhan tujuan pemeriksaan intern adalah untuk membantu segenap
anggota manajemen dalam menyelesaikan tanggung jawab mereka secara
efektif, dengan memberi mereka analisis, penilaian, saran, dan komentar yang
objektif mengenai kegiatan atau hal-hal yang diperiksa.[6]
II.2.3 Dashboard
Dashboard adalah sebuah alat yang digunakan untuk mengukur kinerja perusahaan seara real time. Sistem berupa dashboard dapat menangani dan memproses data yang luas sehingga nilai-nilai dalam data dapat diwakili ke dalam
beberapa halaman yang ringkas, yang menampilkan trend dan banyak informasi
yang diperlukan oleh manager. Dashboard memberikan manager tampilan yang lebih cepat dibandingkan dengan laporan pada umumnya dimana manager
cenderung untuk membandingkan banyak informasi dari banyak laporan yang
diterima selama beberapa hari.
Dashboard memberikan kemudahan dalam memahami pelaporan status kemajuan perusahaan sepanjang tahun dan dapat mengidentifikasi trend dan masalah yang benar. Adanya pengidentifikasiantrenddan masalah yang lebih dini akan lebih cepat mendapat penanganan yang tepat dari perusahaan untuk
II.2.4 Internet
Website atau situs merupakan sekumpulan halam yang saling berhubungan
menampilkan informasi data berupa teks, gambar, animasi, video, atau suara. Baik
yang berupa statis maupun dinamis membentuk satu rangkaian bangunan yang
saling terkait dimana masing – masing dihubungkan dengan jaringan – jaringan
halaman (hyperlink)[1]. Web sendiri terdiri dari dua macam yaitu web statis dan web dinamis.
Web Statis merupakan situs yang memiliki isi tidak dimaksudkan untuk
diperbaharui secara berkala sehingga pengaturan ataupun pemutakhiran isi atas
situs web tersebut dilakukan secara manual.
Web Dinamis merupakan situs yang secara spesifik didisain agar isi yang
terdapat dalam situs tersebut dapat di perbaharui secara berkala dengan mudah.
Sesuai dengan namany, isi yang terkandung dalam situs web ini umumnya akan
berubah setelah melewati satu periode tertentu. Situs berita adalah salah satu
contoh jenis situs yang umumnya pengimplementasikan situs web dinamis. Tidak
seperti halnya situs web statis, pengimplementasian situs web dinamis umumnya
membutuhkan keberadaan insfratuktur yang lebih kompleks di bandingkan situs
web statis. Hal ini disebakan karena pada situs web dinamis halaman web
umumnya baru akan dibuat saat ada pengguna yang mengaksesnya. Berbeda
dengan situs web statis yang umumnya telah membentuk sejumlah halaman web
saat digunakan di server web sehingga saat pengguna mengaksesnya, umumnya
pada server dilengkapi dengan mesin penterjemah bahasa skrip (PHP, ASP,
ColdFusion, atau lainnya), serta perangkat lunak sistem manajemen basisdata
relational seperti MySQL. Struktur berkas sebuah situs web dinamis umumnya
berbeda dengan situs web statis, berkas – berkas pada situs web statis umumnya
merupakan sekumpulan berkas yang membentuk sebuah situs web. Berbeda
halnya dengan situs web dinamis, berkas – berkas pada situs web dinamis
umumnya merupakan sekumpulan berkas yang membentuk perangkat lunak
aplikasi web yang akan dijalankan oleh mesin penerjemah server web, berfungsi
memanajemen pembuatan halaman web saat halaman tersebut diminta oleh
Sebuah situs web biasa nya ditempatkan setidaknya pada sebuah server web
yang dapat diakses melalui jaringan seperti internet, ataupun jaringan wilayah
lokal (LAN) melalui alamat internet yang dikenali sebagai URL. Gabungan atas
semua situs yang dapat diakses publik di internet tersebut pula sebagai Waring
Wera Wanua atau lebih dikenal dengan singkatan WWW. Meskipun setidaknya
halaman berada di situs internet umumnya dapat diakses publik secara bebas, pada
prakteknya tidak semua situs memberikan kebebasan bagi publik untuk
mengaksesnya, beberapa situs web mewajibkan pengunjung untuk melakukan
melakukan pendaftaran sebagai anggota, atau bahkan meminta pembayaran untuk
dapat menjadi anggota untuk dapat mengakses ini yang terdapat dalam situs web
tersebut.
II.2.5 Monitoring
Monitoring adalah proses pengumpulan dan analisis informasi berdasarkan indikator yang ditetapkan secara sistematis dan kontinu tentang kegiatan/ program
sehingga dapat dilakukan tindakan koreksi untuk penyempurnaan program/
kegiatan itu selanjutnya.[9]
Monitoring adalah suatu proses yang dilakukan secara terus menerus yang merupakan bagian yang bersifat integral dari manajemen yang meliputi penilaian
yang bersifat sistimatis terhadap kemajuan suatu pekerjaan. Adapun beberapa
tujuan dari monitoring adalah mengkaji apakah kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan telah sesuai dengan rencana, mengidentifikasi masalah yang timbul
agar langsung dapat diatasi, melakukan penilaian apakah pola kerja dan
manajemen yang digunakan sudah tepat untuk mencapai tujuan, mengetahui
kaitan antara kegiatan dengan tujuan untuk memperoleh ukuran kemajuan.[10]
Tujuanmonitoring:
1. Mengkaji apakah kegiatan- kegiatan yang dilaksanakan telah sesuai dengan
rencana.
2. Mengidentifikasi masalah yang timbul agar langsung dapat diatasi
3. Melakukan penilaian apakah pola kerja dan manajemen yang digunakan
4. Mengetahui kaitan antara kegiatan dengan tujuan untuk memperoleh ukuran
kemajuan.
5. Menyesuaikan kegiatan dengan lingkungan yang berubah, tanpa menyimpang
dari tujuan.
II.2.6 Object Oriented Programming(OOP)
Object Oriented Programming (OOP) merupakan paradigma pemrograman yang berorientasikan kepada objek. Semua data dan fungsi pada
paradigma ini dibungkus dalam kelas-kelas atau objek-objek. Bandingkan dengan
logika pemrograman terstruktur, setiap objek dapat menerima pesan, memproses
data, dan mengirim pesan ke objek lainnya. OOP diciptakan untuk mengatasi
keterbatasan pada bahasa pemrograman tradisional. Konsep dari OOP sendiri
adalah semua pemecahan masalah dibagi ke dalam objek. Dalam konsep OOP
data dan fungsi-fungsi yang akan mengoperasikannya digabungkan menjadi satu
kesatuan yang dapat disebut sebagai objek.[7]
II.2.6.1. Objek
Sebuah objek adalah kumpulan dari variabel dan fungsi yang dibungkus
menjadi satu entitas. Entitas tersebut dapat berupa variabel biasa. Sebuah
objek diciptakan melalui sebuah kelas atau dengan istilah instance of class. Sebuah kelas mempunyai anggota (member) yang terdiri atas atribut dan
method.[7]
II.2.6.2. Class
class merupakan definisi statik dari himpunan objek yang mungkin diciptakan sebagai instantiasi dariclass.
Contoh diatas memperlihatkan bagaimana mendefinisikan sebuahclass. Pada contoh di atas dibuat sebuah kelas bernama “Kendaraan”. Dalam
pembuatan kelas, pertama menggunakan kata kunci class yang diikuti oleh nama kelas, kemudian diakhiri dengan kurung kurawal. Di dalam kurung
kurawal dituliskan kode-kode (berisi property dan method) supaya kelas tersebut bekerja seperti yang diinginkan.
Kode-kode di dalam sebuah kelas terbagi menjadi dua kelompok, yaitu
property dan method. Property adalah suatu wadah penyimpanan di dalam kelas yang bisa menampung informasi. Sederhananya property itu bisa disebut sebagai variabel di dalam kelas. Sedangkan method adalah fungsi yang ada di dalam kelas. Seperti yang dapat dilihat pada contoh berikut:
<?php
/** Contoh kelas **/
<?php
/** Contoh kelas **/
class Kendaraan{
/** property class **/
Private $warna;
Private $jumlah_roda;
Private $harga;
Private $merk;
/** method class **/
Public function __construct(){
Echo ‘ini adalah objek kendaraan. <br />’;
}
Public function set_harga($harga){
$this->harga = $harga;
}
Public function show_harga(){
Echo ‘harga kendaraan: Rp. ’.$this->harga.’. <br />’;
}
Public function jalan(){
Echo ‘Brrrroooooooomm!!!’;
}
}
/** end of class **/
/** contoh objek **/
# mengcreate object $saya_adalah_objek dari class
kendaraan
$saya_adalah_objek = new kendaraan;
$saya_adalah_objek->set_harga(100000000);
$saya_adalah_objek->show_harga();
$saya_adalah_objek->jalan();
Setiap property dan method memiliki identifier. Identifier-lah yang mengatur bagaimana property dan mehod digunakan. Identifier tersebut adalah public, private dan protected. Private berarti method atau property
yang ada di dalam suatu kelas hanya bisa diakses di dalam kelasnya.
Sedangkan pada method atau property yang bersifat public berarti method
ataupropertytersebut bisa diakses di dalam dan di luar kelas.
II.2.6.3. Inheritance
Inheritanceatau dalam bahasa Indonesianya disebut sebagai pewarisan adalah suatu cara untuk membuat sebuah kelas yang baru dengan
menggunakan kelas lain yang sebelumnya sudah dibuat. Pada hubungan
inheritance, sebuahclassturunan mewarisi kelas leluhur (parent class). Oleh
karena mewarisi, maka semua atribut dan method class dari induk akan dibawa (kecuali yang bersifat private), secara intrinsik menjadi bagian dari kelas anak. Adapun keuntungan yang didapat dari inheritance menambah fitur
baru pada kelas anak dan mengubah atau mengganti fitur yang diwarisi dari
kelasparent.
Jika dilihat di kelas anak sama sekali tidak memiliki fungsi Hallo, tetapi
karenaparent-nya memiliki fungsi tersebut maka si anak dapat menggunakan fungsi tersebut. Selain menggunakan fungsi bapak, anak juga dapat
menambah fungsi baru yaitu fungsi Hai.
II.2.7 UML (Unified Modeling Language)
Unified Modelling Language (UML) adalah sebuah standar dalam industri untuk visualisasi, merancang dan mendokumentasikan sistem piranti lunak. UML
menawarkan sebuah standar untuk merancang model sebuah sistem.[8]
Dengan menggunakan UML kita dapat membuat model untuk semua jenis
aplikasi piranti lunak, dimana aplikasi tersebut dapat berjalan pada piranti keras,
sistem operasi dan jaringan apapun, serta ditulis dalam bahasa pemrograman
<?php
/** inheritance.php **/
Class Bapak{
Private $nama = “Bapak”;
Function Bapak($n){
$this->nama = $n;
}
Function Hallo(){
Echo “Halo, saya $this->nama <br />”;
}
}
/** end of class Bapak **/
Class Anak extends Bapak {
Function Hai(){
Echo “Hai dari kelas anak”;
}
}
/** end of class Anak **/
$test = new Anak(“Anak dari Bapak”);
$test->Hallo();
apapun. Tetapi karena UML juga menggunakanclassdanoperationdalam konsep dasarnya, maka ia lebih cocok untuk penulisan piranti lunak dalam bahasa-bahasa
berorientasi objek seperti C++, Java, C#, VB.NET atau PHP.[8]
Berikut akan dijelaskan 4 macam diagram yang akan digunakan dalam
pembangunan aplikasi ini, yaitu use case diagram, sequence diagram, activity diagram,danclass diagram.
II.2.7.1. Use Case Diagram
Use case diagrammenggambarkan fungsionalitas yang diharapkan dari
sebuah sistem. Yang ditekankan adalah “apa” yang diperbuat sistem, dan
bukan “bagaimana”. Sebuah use case merepresentasikan sebuah interaksi antara aktor dengan sistem. Use case merupakan sebuah pekerjaan tertentu, misalnya login ke sistem, meng-createsebuah daftar belanja, dan sebagainya. Seorang atau sebuah aktor adalah sebuah entitas manusia atau mesin yang
berinteraksi dengan sistem untuk melakukan pekerjaan-pekerjaan tertentu.[8]
Use case diagram dapat sangat membantu bila sedang menyusun
requirementsebuah sistem, mengkomunikasikan rancangan dengan klien, dan merancangtest caseuntuk semuafeatureyang ada pada sistem.
Sebuah use case dapat meng-include fungsionalitas use case lain sebagai bagian dari proses dalam dirinya. Secara umum diasumsikan bahwa
use case yang di-include akan dipanggil setiap kali usecase yang
meng-includedieksekusi secara normal. Sebuahuse casedapat di-includeoleh lebih dari satu use case lain, sehingga duplikasi fungsionalitas dapat dihindari dengan cara menarik keluar fungsionalitas yangcommon.
Sebuah use case juga dapat meng-extend use case lain dengan
behaviour-nya sendiri. Sementara hubungan generalisasi antar use case
II.2.7.2. Sequence Diagram
Sequence diagram menggambarkan interaksi antar objek di dalam dan di sekitar sistem (termasuk pengguna, display, dan sebagainya) berupa
message yang digambarkan terhadap waktu. Sequence diagram terdiri atar dimensi vertikal (waktu) dan dimensi horizontal (objek-objek yang terkait).
Sequence diagram biasa digunakan untuk menggambarkan skenario atau rangkaian langkah-langkah yang dilakukan sebagai respons dari sebuah
eventuntuk menghasilkanoutput tertentu. Diawali dari apa yang men-trigger
aktivitas tersebut, proses dan perubahan apa saja yang terjadi secara internal
danoutputapa yang dihasilkan.[8]
Masing-masing objek, termasuk aktor, memiliki lifeline vertikal.
Message digambarkan sebagai garis berpanah dari satu objek ke objek
lainnya. Pada fase desain berikutnya, message akan dipetakan menjadi operasi/metoda dari class. Activation bar menunjukkan lamanya eksekusi sebuah proses, biasanya diawali dengan diterimanya sebuah message. Untuk
objek-objek yang memiliki sifat khusus, standar UML mendefinisikan icon
khusus untuk objekboundary, controllerdanpersistent entity.
II.2.7.3. Class Diagram
Class (Kelas) adalah sebuah spesifikasi yang jika diinstansiasi akan menghasilkan sebuah objek dan merupakan inti dari pengembangan dan
desain berorientasi objek. Kelas menggambarkan keadaan (atribut/properti)
suatu sistem, sekaligus menawarkan layanan untuk memanipulasi keadaan
tersebut (metoda/fungsi).
Diagram kelas menggambarkan struktur dan deskripsi kelas, paket dan
objek beserta hubungan satu sama lain seperti containment, pewarisan, asosiasi, dan lain-lain.[8]
II.2.7.4. Activity Diagram
Activity diagram menggambarkan berbagai alur aktivitas dalam sistem
yang mungkin terjadi, dan bagaimana mereka berakhir.Activity diagramjuga dapat menggambarkan proses paralel yang mungkin terjadi pada beberapa
eksekusi.
Activity diagram merupakan state diagram khusus, di mana sebagian besarstateadalahactiondan sebagian besar transisi di-triggeroleh selesainya
state sebelumnya (internal processing). Oleh karena itu activity diagram
tidak menggambarkan behaviour internal sebuah sistem (dan interaksi antar
subsistem) secara eksak, tetapi lebih menggambarkan proses-proses dan
jalur-jalur aktivitas dari level atas secara umum.
Sebuah aktivitas dapat direalisasikan oleh satu use case atau lebih.
Aktivitas menggambarkan proses yang berjalan, sementara use case
menggambarkan bagaimana aktor menggunakan sistem untuk melakukan
aktivitas.
Sama sepertistate, standar UML menggunakan segiempat dengan sudut membulat untuk menggambarkan aktivitas. Decision digunakan untuk menggambarkan behaviour pada kondisitertentu. Untuk mengilustrasikan
proses-proses paralel (fork dan join) digunakan titik sinkronisasi yang dapat berupa titik, garis horizontal atau vertikal. Activity diagram dapat dibagi menjadi beberapa object swimlane untuk menggambarkan objek mana yang bertanggung jawab untuk aktivitas tertentu.[8]
II.2.8 Framework CodeIgniter
CodeIgniter adalah aplikasi open source yang berupa framework dengan
model MVC (Model, View, Controller) untuk membangun website dinamis
dengan menggunkan PHP[2]. CodeIgniter memudahkan developer untuk membuat
aplikasi web dengan cepat dan mudah dibandingkan dengan membuatnya dari
awal. CodeIgniter dirilis pertama kali pada 28 Februari 2006. Versi terakhir
adalah 2.1.2 dapat dilihat di website resminya http://www.codeigniter.com.
Framework secara sederhana dapat diartikan sebagai kumpulan dari fungsi –
digunakan sehingga bisa lebih mempermudah dan mempercepat pekerjaan
seorang pemrograman, tanpa harus membuat fungsi atau class dari awal.
Alasan menggunakan framework :
1. Mempercepat dan mempermudah pembangunan sebuah aplikasi web.
2. Relatif memudahkan dalam proses maintenance karena sudah ada pola tertentu
dalam sebuah framework (dengan syarat programmer mengikuti pola standar
yang ada).
3. Umumnya framework menyediakan fasilitas – fasilitas yang umum dipakai
sehingga kita tidak perlu membangun dari awal (misalnya validasi, ORM,
pagination, multiple database, scaffolding, pengaturan session, error handling,
dll).
4. Lebih bebas dalam pengembangan jika dibandingkan CMS.
Model View Controller merupakan suatu konsep yang cukup populer dalam
pembangunan aplikasi web, berawal pada bahasa pemrograman Small Talk, MVC
memisahkan pengembangan aplikasi berdasarkan komponen utama yang
membangun sebuah aplikasi seperti manipulasi data, user interface, dan bagian
yang menjadi kontrol aplikasi. Terdapat 3 jenis komponen yang membangun
suatu MVC pattem dalam suatu aplikasi yaitu :
1. View
Merupakan bagian yang menangani presentation logic. Pada suatu aplikasi web
bagian ini biasanya berupa file template HTML, yang diatur oleh controller.
View berfungsi untuk menerima dan merepresentasikan data kepada user.
Bagian ini tidak memiliki akses langsung terhadap bagian model.
2. Model
Biasanya berhubungan langung dengan database untuk memanipulasi data
(insert, update, delete, search), menangani validasi dan bagian controller,
3. Controller
Merupakan bagian yang mengatur hubungan antara bagian model dan bagian
view, controller berfungsi untuk menerima request dan data dari user kemudia
menentukan apa yang akan diproses oleh aplikasi.
Dengan menggunakan prinsip MVC suatu aplikasi dapat dikembangakan
sesuai dengan kemampuan developernya, yaitu programmer yang menangani
bagian model dan controller, sedangkan designer yang menangani bagian view,
sehingga penggunaan arsitektur MVC dapat meningkatkan maintanability dan
organisasi kode. Walaupun demikian kebutuhan komunikasi yang baik antara
programmer dan designer dalam menangani variabel – variabel yang akan
ditampilkan.
Beberapa kelebihan CodeIgniter (CI) dibandingkan dengan framework PHP
lain :
1. Performa sangat cepat : salah satu alasan tidak menggunakan framework adalah karena eksekusinya yang lebih lambat daripada PHP form the
scracth, tapi CodeIgniter sangat cepat bahkan mungkin bisa dibilang
CodeIgniter merupakan framework yang paling cepat dibanding framework
yang lain.
2. Konfigurasi yang sangat minim (nearly zero configuration) : tentu saja untuk menyesuaikan dengan database dan keleluasaan routing tetap
diizinkan melakukan configurasi sdengan mengubah beberapa file
konfigurasi seperti database.php atau autoload.php, namun untuk
menggunakan CodeIgniter dengan setting standard, hanya perlu merubah
sedikit saha file pada folder config.
3. Banyak komunitas : dengan banyaknya komunitas CI ini, memudahkan para pengguna untuk berinterakasi dengan pengguna lain, baik itu untuk
sekedar bertanya atau berbagi teknologi terbaru CI.
4. Dokumentasi yang sangat lengkap : setiap paket instalasi CodeIgniter sudah disertai user guide yang sangat bagus dan lengkap untuk dijadikan
5. Dan masih banyak lagi yang lainnya.
II.2.9 Basis Data (Database)
Basis data (Database) terdiri dari dua kata yaitu basis dan data. Basis dapat diartikan sebagai markas atau gudang tempat berkumpul. Sedangkan data adalah
representasi fakta dunia nyata yang mewakili objek seperti manusia, barang,
hewan, peristiwa konsep dan sebagainya, yang direkam dalam bentuk angka,
huruf, simbol teks, gambar, bunyi atau kombinasinya. Database digunakan untuk
menyimpan informasi atau data yang terintegrasi denganbaik di dalam komputer.
Basis data sendiri dapat didefinisikan dalam sejumlah sudut pandang
seperti berikut ini:
1. Kumpulan informasi yang disimpan didalam komputer secara sistematik
sehingga dapat diperiksa menggunakan suatu program komputer untuk
memperoleh informasi dari basis data tersebut. (wikipedia).
2. Menurut Gordon C. Everest: Database adalah koleksi atau kumpulan data yang mekanis, terbagi / shared, terdefinisi secara formal dan dikontrol terpusat pada organisasi.
3. Menurut C.J. Date: Database adalah koleksi “data operasional” yang
tersimpan dan dipakai oleh sistem aplikasi dari suatu organisasi.
Data input adalah data yang masuk dari luar sistem
Data output adalah data yang dihasilkan sistem
Data operasional adalah data yang tersimpan pada sistem
4. Menurut Toni Fabbri : Database adalah sebuah sistem file-file yang terintegrasi yang mempunyai minimalprimary keyuntuk pengulangan data. 5. Menurut S. Attre : Database adalah koleksi data-data yang saling
berhubungan mengenai suatu organisasi / enterprise dengan macam-macam
6. Menurut Fathansyah, 1999:
Himpunan kelompok data (arsip) yang saling berhubungan yang
diorganisasi sedemikian rupa agar kelak dapat dimanfaatkan kembali
dengan cepat dan mudah.
Kumpulan data yang saling berhubungan yang disimpan secarabersama sedemikian rupa dan tanpa pengulangan (redundansi)
yang tidak perlu, untuk memenuhi berbagai kebutuhan.
Kumpulan file/tabel/arsip yang saling berhubungan yang disimpan dalam media penyimpanan elektronis.
7. Menurut Awaludin, 2004: “Database adalah Sekumpulan informasi yang
terkait pada subjektertentu atau terkait pada tujuan tertentu”.
8. Menurut Tutang, 2001: “Databaseadalah kumpulan informasi yang disusun
berdasarkan cara tertentu, dengan sistem atau cara tertentu”.
9. Menurut Yuswanto, 2001: “Database adalah sekumpulan data/informasi yang teratur berdasarkan kriteria tertentu yang saling berhubungan”.
II.2.10 DBMS (Database Management System)
Sistem manajemen database atau Database Management System (DBMS) adalah merupakan suatu sistem softwareyang memungkinkan seorang user dapat mendefinisikan, membuat, dan memelihara serta menyediakan akses terkontrol
terhadap data. DBMS yang utuh biasanya terdiri dari:
1. Hardware
Hardware merupakan sistem komputer aktual yang digunakan untuk
menyimpan dan mengakses database. Dalam sebuah organisasi berskala
besar, hardware terdiri dari jaringan dengan sebuah server pusat dan
beberapa program client yang berjalan di komputer desktop.
2. Software
Software beserta utility software adalah DBMS yang aktual. DBMS memungkinkan para user untuk berkomunikasi dengan database. Dengan kata lain DBMS merupakan mediator antara database dengan user. Sebuah
3. Prosedur
Bagian integral dari setiap sistem adalah sekumpulan prosedur yang
mengontrol jalannya sistem, yaitu praktik-praktik nyata yang harus diikuti user
untuk mendapatkan, memasukkan, menjaga, dan mengambil data.
4. Data
Data adalah jantung dari DBMS. Ada dua jenis data. Pertama, adalah
kumpulan informasi yang diperlukan oleh suatu organisasi. Jenis data kedua
adalah metadata, yaitu informasi mengenai database.
5. User (Pengguna)
Ada sejumlah user yang dapat mengakses atau mengambil data sesuai
dengan kebutuhan penggunaan aplikasi - aplikasi dan interface yang disediakan oleh DBMS, antara lain adalah:
Database administrator adalah orang atau group yang bertanggung jawab
mengimplementasikan system database di dalam suatu organisasi.
End user adalah orang yang berada di depan workstation dan
berinteraksi secara langsung dengan sistem.
Programmer aplikasi, orang yang berinteraksi dengan database melalui
cara yang berbeda.
II.2.11 MySQL
MySQL adalah sebuah perangkat lunak sistem manajemen basis data SQL
(bahasa inggris : database management system) atau DBMS yang multithread, multi-user, dengan sekitar 6 juta instalasi di seluruh dunia. MySQL merupakan
sebuah implementasi dari sistem manajemen basisdata relasional (RDBMS) yang
didistribusikan secara gratis dibawah lisensi GPL (General Public License). Setiap pengguna dapat secara bebas menggunakan MySQL, namun dengan
batasan perangkat lunak tersebut tidak boleh dijadikan produk turunan yang
bersifat komersial. MySQL sebenarnya merupakan turunan salah satu konsep
pemilihan atau seleksi dan pemasukan data, yang memungkinkan pengoperasian
data dikerjakan dengan mudah secara otomatis.
Kehandalan suatu sistem basisdata (DBMS) dapat diketahui dari cara kerja
pengoptimasi-nya dalam melakukan proses perintah-perintah SQL yang dibuat
oleh pengguna maupun program-program aplikasi yang memanfaatkannya.
Sebagai peladen basis data, MySQL mendukung operasi basisdata transaksional
maupun operasi basisdata transaksional. Pada modus operasi
non-transaksional, MySQL dapat dikatakan unggul dalam hal unjuk kerja
dibandingkan perangkat lunak peladen basisdata kompetitor lainnya. Namun
demikian pada modus non-transaksional tidak ada jaminan atas reliabilitas
terhadap data yang tersimpan, karenanya modus non-transaksional hanya cocok
untuk jenis aplikasi yang tidak membutuhkan reliabilitas data seperti aplikasi
blogging berbasis web (wordpress), CMS, dan sejenisnya. Untuk kebutuhan
sistem yang ditujukan untuk bisnis sangat disarankan untuk menggunakan modus
basisdata transaksional, hanya saja sebagai konsekuensinya unjuk kerja MySQL
pada modus transaksional tidak secepat unjuk kerja pada modus