vii Universitas Kristen Maranatha
ABSTRACT
“The Influence of The Role Internal Audit on Fraud Prevention”
Fraud at any - time may occur within the company. Any form of fraud can be avoided if the company control be good. Internal audit can help management to supervision and control within the company so that policies and strategies taken by the company can survive and even grow, especially control over corporate assets. Fraud usually occurs because of pressure or the impulse to take advantage of opportunities that exist and the justification for such action. Fraud is often also mentioned in more general terms such as theft, extortion, embezzlement, forgery and other. Internal auditors must understand and recognize each element of internal control so that the chance of undetected fraud is reduced.
The purpose of this research is to know the significant influence of the internal audit role on fraud prevention. The object of this research is the internal auditor from PT.Telkom Indonesia in Bandung. This study uses the primary data, and has been collected from the selected respondents through questionnaire. The response rate is 80% i.e. 32 questionnaires out of 40. The following hypothesis, which is built based in the frame of thinking that is the internal audit role on fraud prevention. The hypothesis testing using pearson correlation and 5% significant degree r = 0,635 and tcount is (4,499) which is more than ttable is (2.042). Based on the testing,then Ho hypothesis refused and Ha hypothesis accepted and the result from coefficient determination equal to 40,3% while 59,7% influenced by other factors. Based on analyzed result, the conclusion for this research is the intern audit role have good effort on fraud prevention.
viii Universitas Kristen Maranatha
ABSTRAK
“Pengaruh Peran Audit Internal Terhadap Pencegahan Kecurangan”
Kecurangan sewaktu – waktu dapat terjadi dalam perusahaan. Segala bentuk kecurangan dapat dihindari apabila pengendalian dalam perusahaan baik. Audit internal dapat membantu manajemen melakukan pengawasan dan pengendalian di dalam perusahaan sehingga kebijakan dan strategi yang ditempuh perusahaan dapat bertahan bahkan berkembang, khususnya pengawasan terhadap aktiva perusahaan. Kecurangan umumnya terjadi karena adanya tekanan (pressure) atau dorongan untuk memanfaatkan kesempatan yang ada dan adanya pembenaran terhadap tindakan tersebut. Kecurangan sering juga disebutkan dalam istilah yang lebih umum seperti pencurian, pemerasan, penggelapan, pemalsuan dan lainnya. Auditor internal harus memahami dan mengenal setiap elemen pengendalian internal sehingga peluang adanya kecurangan yang tak terdeteksi akan berkurang.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah terdapat pengaruh yang signifikan dari peran audit internal terhadap pencegahan kecurangan. Obyek penelitian ini adalah auditor internal dari PT.Telkom Indonesia di Bandung. Penelitian ini menggunakan data primer yang diperoleh dengan menyebarkan kuesioner kepada responden yang terpilih. Tingkat pengembalian responden sebesar 80% yang berjumlah 32 kuesioner dari 40 yang disebarkan. Berdasarkan kerangka pemikiran dapat dibuat hipotesis yaitu peran audit internal berpengaruh terhadap pencegahan kecurangan. Pengujian hipotesis menggunakan korelasi pearson dengan tingkat signifikansi 5% menghasilkan r = 0,635 dan thitung yaitu (4,499) lebih besar dari ttabel (2,042). Atas dasar pengujian hipotesis nol ditolak dan hipotesis alternatif diterima dan hasil dari koefisien determinasi sebesar 40,3% menunjukkan pengaruh peran audit internal terhadap pencegahan kecurangan sedangkan 59,7% dipengaruhi oleh faktor – faktor lain. Berdasarkan hasil analisis, diperoleh kesimpulan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan antara peran audit internal terhadap pencegahan kecurangan.
ix Universitas Kristen Maranatha DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL……….. i
HALAMAN PENGESAHAN……….... ii
SURAT PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI……….. iii
KATA PENGANTAR……….... iv
1.3Maksud dan Tujuan Penelitian………. 6
1.3.1 Maksud Penelitian……… 6
1.3.2 Tujuan Penelitian………. 6
1.4 Kegunaan Penelitian………. 6
x Universitas Kristen Maranatha
3.1.4 Struktur Organisasi dan Uraian Tugas……….... 59
3.2 Metode Penelitian……… 64
3.2.1 Jenis Data………... 64
3.2.2 Teknik Pengumpulan Data………... 65
3.2.3 Tipe Skala dan Metode Penskalaan……… 66
3.2.3.1 Tipe Skala………... 66
3.2.3.2 Metode Penskalaan………. 66
3.2.4 Operasionalisasi Variabel……….... 66
xi Universitas Kristen Maranatha
3.2.5.1 Pengujian Validitas………. 69
3.2.5.2 Pengujian Reliabilitas………. 71
3.2.6 Pengujian Hipotesis………. 71
3.2.6.1 Penetapan Hipotesis……….... 72
3.2.6.2 Pemilihan Uji Statistik……….... 72
3.2.6.3 Penetapan Signifikansi……….... 74
3.2.6.4 Pengujian Hipotesis……….... 75
3.2.6.5 Penarikan Kesimpulan……… 76
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1.6 Analisa Pengaruh Peran Audit Internal Terhadap Pencegahan Kecurangan……….. 92
4.2.3 Pengaruh Peran Audit Internal Terhadap Pencegahan Kecurangan…... 96
BAB V SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan………... 97
xii Universitas Kristen Maranatha
DAFTAR PUSTAKA………... 99
LAMPIRAN
DAFTAR RIWAYAT HIDUP PENULIS (CURRICULUM VITAE)
xiii Universitas Kristen Maranatha
DAFTAR GAMBAR
xiv Universitas Kristen Maranatha
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1 Perbandingan Konsep Kunci Pengertian Audit Internal…………. 14
Tabel 3.1 Operasonal Variabel X………. 68
Tabel 3.2 Operasional Variabel Y……… 69
Tabel 3.3 Koefisien Korelasi……… 74
Tabel 4.1 Responden Berdasarkan Usia………. 83
Tabel 4.2 Responden Berdasarkan Jenis Kelamin……… 83
Tabel 4.3 Responden Berdasarkan Tingkat Pendidikan ………...83
Tabel 4.4 Uji Validitas Variabel X ………...84
Tabel 4.5 Uji Validitas Variabel Y ………...85
Tabel 4.6 Hasil Uji Reliabilitas Instrumen X dan Y ………86
Tabel 4.7 Distrubusi Skor Tanggapan Instrumen Peran Audit Internal …….. 87
Tabel 4.8 Distribusi Skor Tanggapan Instrumen Pencegahan Kecurangan…. 90 Tabel 4.9 Output Korelasi Pearson ……….. 93
xv Universitas Kristen Maranatha
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran A Struktur Organisasi PT. Telkom Indonesia
Lampiran B Surat Keterangan Penelitian PT.Telkom Indonesia Lampiran C Kuesioner Penelitian
Lampiran D Tabulasi Skor Variabel X Lampiran E Tabulasi Skor Variabel Y Lampiran F Instrumen Validitas Lampiran G Instrumen Reliabilitas
Bab I Pendahuluan
1 Universitas Kristen Maranatha
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Saat ini audit internal memberikan penekanan pada hubungan antar manusia.
Audit internal merupakan interaksi antara auditor internal, manajer, dan lingkungan
audit yang baru. Berhasilnya tidaknya pelaksanaan aktivitas perusahaan, pada
akhirnya akan tergantung pada sikap manajemen senior, demikian pula dengan
aktivitas audit internal. Audit internal hanya akan berhasil apabila auditor internal,
manajemen operasional dan auditee bekerja sama dalam suatu hubungan yang saling
mendukung untuk memajukan perusahaan. (Tugiman, 2006 : 167).
The Institute of Internal Auditor dalam Statement of Responsibility of Internal Auditor yang dikeluarkan tahun 1947 menyatakan, “ Internal Auditing adalah suatu kegiatan penilaian yang independen dalam organisasi untuk menilai operasi sebagai
jasanya diberikan kepada manajemen. Semakin berkembangnya bisnis dan teknologi,
definisi tersebut tidak lagi cukup mengantisipasi kebutuhan stakeholders sehingga
Institute of Internal Auditors pada tahun 1999 telah meredefinisi Internal Auditing
BabI Pendahuluan 2
Universitas Kristen Maranatha Audit atau pemeriksaan tidak akan dilaksanakan dengan baik dan memberikan
hasil yang memuaskan apabila pikiran dan perasaan orang yang melaksanakan
pemeriksaan tersebut tidak didominasi oleh sifat-sifat jujur, benar, akurat, logis,
konsisten, ekonomis, efisien, dan efektif, yang selalu ingin diwujudkan dalam setiap
tindakannya. (Tugiman, 2006 : 157). IIA ( Institute of Internal Auditing )
menngeluarkan langkah-langkah untuk membentuk auditor internal yang
professional yang dikutip oleh Rattlif (2002 ) adalah
A Statement of responsibilities of internal auditing
Standards for the professional practice of internal auditing A code of ethics for internal auditing
A program of auditor certification
Masing-masing langkah-langkah tersebut diambil untuk mendorong kinerja terbaik
dari fungsi audit internal dengan individu yang kompeten dan berintegritas.
Internal audit atau pemeriksaan internal adalah suatu fungsi penilaian yang
independen dalam suatu organisasi untuk menguji dan mengevaluasi kegiatan
organisasi yang dilaksanakan. Internal audit akan melakukan analisis, penilaian, dan
mengajukan saran-saran. Internal audit merupakan bagian dari organisasi yang
integral dan menjalankan fungsinya berdasarkan kebijaksanaan yang telah ditetapkan
oleh manajemen senior atau dewan direksi. (Tugiman,2006:11).
Selain itu, tujuan Internal audit atau pemeriksaan internal adalah membantu para
anggota organisasi agar dapat melaksanakan tanggung jawabnya secara efektif.
Kegiatan internal audit dilaksanakan dalam berbagai lingkungan yang berbeda-beda
dan dalam organisasi-organisasi yang tujuan, ketentuan, serta kebiasaannya tidak
BabI Pendahuluan 3
Universitas Kristen Maranatha lingkungan. Penerapan standar profesi ini perlu diatur dan dipengaruhi lingkungan
tempat unit audit internal melaksanakan kewajiban yang ditugaskan kepadanya.
(Tugiman, 2006 : 12). Standar profesi menurut Tugiman (2006) adalah
Independensi atau kemandirian unit audit internal akan membuatnya terpisah
dari berbagai kegiatan yang diperiksa dan objektivitas para pemeriksa internal
(internal auditor).
Keahlian dan penggunaan kemahiran profesional secara cermat dan seksama
para auditor internal.
Lingkup pekerjaan audit internal.
Manajemen unit audit internal.
Standar profesi tentang keahlian dan penggunaan kemahiran profesional
menjelaskan bahwa internal auditor harus mematuhi standar professional dalam
melakukan pemeriksaan, memiliki kecakapan dan pengetahuan, mengembangkan
kemampuan teknisnya melalui pendidikan yang berkelanjutan, serta bertindak
dengan ketelitian profesional yang sepatutnya. Ketelitian profesional haruslah sesuai
dengan tingkat kesulitan pemeriksaan yang sedang dilaksanakan. Dalam menerapkan
ketelitian profesional yang sepantasnya, pemeriksa internal atau auditor internal
harus mewaspadai berbagai kemungkinan terjadinya pelanggaran yang dilakukan
dengan sengaja, kesalahan atau error, kelalaian, ketidakefektivan,
pemborosan,kecurangan atau fraud. (Tugiman,2006 : 31,32).
Kecurangan adalah salah saji yang disengaja. Kecurangan itu sendiri dibedakan
antara misapropriasi aktiva yang sering kali disebut dengan penyalahgunaan
karyawan atau kecurangan karyawan, serta pelaporan keuangan yang curang yang
BabI Pendahuluan 4
Universitas Kristen Maranatha penyalahgunaan aktiva adalah pengambilan kas pada saat penjualan dan tidak
memasukkannya ke dalam register kas. Pelaporan keuangan yang curang adalah
dengan sengaja melebihsajikan penjualan menjelang tanggal neraca untuk
meningkatkan laba yang dilaporkan. (Arens, 2008 :186).
Kecurangan menurut G.Jack Bologna, Robert, dan Joseph T. Wells (1993:3)
yang dikutip oleh Tunggal (2001:3) adalah “ Fraud is criminal deception intended to financially benefit the deceiver .” ( kecurangan adalah penipuan kriminal yang bermaksud untuk memberikan manfaat keuangan pada si penipu ). Selama ini
kecurangan dicirikan oleh penipuan, penyembunyiaan, atau pelanggaran
kepercayaan. Tindakan-tindakan tersebut tidak tergantung pada aplikasi ancaman
pelanggaran atau kekuatan fisik. Kecurangan dilakukan oleh individual dan
organisasi untuk memperoleh uang, kekayaan atau jasa,serta untuk menghindari
pembayaran atau kerugian jasa atau untuk mengamankan kepentingan pribadi atau
usaha.
Kecurangan juga memberikan kerugian pada pemakai laporan keuangan.
Pelaporan keuangan yang curang akan merugikan para pemakai karena menyediakan
informasi laporan keuangan yang tidak benar untuk membuat keputusan. Apabila
aktiva disalahgunakan atau dimisapropriasi, para pemegang saham, kreditor, serta
pihak lainnya akan dirugikan karena aktiva tersebut tidak lagi menjadi milik
pemiliknya yang sah. Pelaporan keuangan yang curang dilakukan oleh pihak
manajemen sedangkan pencurian aktiva dilakukan oleh para karyawan bukan oleh
pihak manajemen. (Arens, 2008 : 187).
Sebagian besar kecurangan ditemukan dengan tidak sengaja, atau kebetulan,
BabI Pendahuluan 5
Universitas Kristen Maranatha mengetahui apa yang harus dilakukan. (Tunggal, 2001:51). Pimpinan auditor
internal dalam setiap pemeriksaan haruslah menugaskan orang-orang yang secara
bersama atau keseluruhan memiliki pengetahuan, kemampuan, dan berbagai disiplin
ilmu yang diperlukan untuk melaksanakan pemeriksaan yang tepat dan pantas.
(Tugiman, 2006:27). Berdasarkan uraian tersebut, maka penulis memberikan judul
“Pengaruh Peran Audit Internal Terhadap Pencegahan Kecurangan“
1.2 Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang penelitian yang dikemukakan sebelumnya, maka
masalah yang akan dirumuskan dalam penelitian adalah
1. Apakah peran audit internal memiliki pengaruh signifikan terhadap pencegahan
kecurangan
2. Berapa besar pengaruh peran audit internal terhadap pencegahan kecurangan
1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian
1.3.1 Maksud Penelitian
Adapun maksud dari penelitian ini, untuk memperoleh informasi tentang peran
audit internal yang dilakukan sebuah perusahaan dan menganalisis bagaimana
peranan audit internal terhadap pencegahan kecurangan sesuai dengan standar profesi
audit internal.
1.3.2 Tujuan Penelitian
Adapun tujuan yang ingin dicapai dari penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui apakah peran audit internal memiliki pengaruh
BabI Pendahuluan 6
Universitas Kristen Maranatha 2. Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh peran audit internal
terhadap pencegahan pencegahan kecurangan
1.4 Kegunaan Penelitian
1. Bagi akademisi
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan penambahan wawasan
tentang auditor internal sebagai dasar atau referensi untuk penelitian
selanjutnya.
2. Bagi praktisi bisnis
Penelitian ini diharapkan dapat menjadi masukan tentang nilai
tambah yang diberikan oleh auditor internal terhadap pencegahan
kecurangan. Penelitian ini juga diharapkan dapat menjadi masukan
kepada manajer ataupun pemilik perusahaan untuk melakukan
perbaikan dari kelemahan – kelemahan terhadap pengendalian intern
perusahaan di masa yang akan datang, khususnya mengenai adanya
Bab V Simpulan dan Saran
97 Universitas Kristen Maranatha
BAB V
SIMPULAN DAN SARAN
5.1 Simpulan
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan di PT.Telkom Indonesia dan
didukung dengan analisis dan pengujian hipotesis maka penulis mengambil
kesimpulan sebagai berikut:
1. Berdasarkan hasil analisis dan pengujian hipotesis maka terdapat pengaruh
signifikan antara peran audit internal terhadap pencegahan kecurangan.
2. Berdasarkan hasil analisis, diperoleh kesimpulan bahwa peran audit internal
dapat memberikan pengaruh terhadap pencegahan kecurangan sebesar
38,3% sedangkan sisanya 61,7% dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak
diterangkan.
5.2 Saran
Pada bagian akhir dari karya tulis ini, penulis bermaksud untuk mengajukan
beberapa saran berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, hasil penelitian yang
telah didapatkan, dan kesimpulan yang telah dijabarkan sebelumnya. Adapun saran –
98
Bab V Simpulan Dan Saran
Universitas Kristen Maranatha
1. Bagi Pihak Perusahaan
Kinerja auditor internal PT. Telkom Indonesia hendaknya harus
terus ditingkatkan agar dapat mengetahui serta menghindari
terjadinya kecurangan.
Tetap waspada akan terjadinya tindakan kecurangan dan terus
mengembangkan piranti - piranti yang mampu mencegah
kesempatan bagi pihak – pihak yang ingin melakukan tindakan
kecurangan.
Auditor internal PT. Telkom Indonesia hendaknya memahami dan
mengerti kegiatan auditee, dalam hal mengevaluasi sistem
pengendalian intern, sehingga kegiatan audit dapat dimaksimalkan
dan kecurangan dapat dihindari.
2. Bagi Peneliti Selanjutnya
Penelitian di masa yang akan datang hendaknya mengamati periode
waktu pengamatan yang lebih lama.
Peneliti di masa yang akan datang sebaiknya dapat meneliti
perusahaan yang lain dengan sampel yang lebih banyak sehingga
99 Universitas Kristen Maranatha
DAFTAR PUSTAKA
Arens, J.Elder, Beasley. (2008). Auditing Dan Jasa Assurance : Pendekatan Terintegrasi. Jilid 1. Edisi 12. Erlangga,Jakarta.
Arikunto, Suharsimi. (2000). Manajemen Penelitian. PT.Rineka Cipta, Jakarta.
Bologna, G.Jack, Linndquist, Wells. (1996). The Accountant’s Handbook Of Fraud and Commercial Crime. Pennyslvania State University. Amerika
Ikatan Akuntan Indonesia. (2001). Standar Profesional Akuntan Publik. Salemba Empat, Jakarta.
Jogiyanto. (2009). Metode Penelitian Bisnis. BFFE, Yogyakarta.
Karni, Soejono. (2000). Auditing : Audit Khusus dan Audit Forensik Dalam Praktik. Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia, Jakarta.
Konsorsium Organisasi Profesi Audit Internal. (2004). Standar Profesional Audit Internal. Jakarta.
Moh. Nazir. (2009). Metode Penelitian. PT Ghalia Indonesia, Jakarta.
Munawir, H. (1996). Auditing Modern. BFFE, Yogyakarta.
Pratisto, Arif. (2004). Masalah Statistik Dan Rancangan. Elex Media
Komputindo, Jakarta.
Rahayu, Siti Kurnia dan Ely Suhayati. (2010). Auditing : Konsep Dasar dan Pedoman Pemeriksaan Akuntansi Publik. Graha Ilmu, Yogyakarta.
Ratliff, Richard L., Wanda A. Wallace, James K. Looebbecke, William G. McFarland. (2002). Internal Auditing : Principles and Techiniques. The Institute of Internal Auditors, Altamonte Springs, Florida.
. (1996). Internal Auditing : Principles and Techiniques. The Institute of Internal Auditiors, Florida.
Sawyer, Lawrance B, Dittenhofer, Schenier. (2005). Audit Internal. Salemba Empat, Jakarta.
100
Universitas Kristen Maranatha
Sugiyono. (2008). Metode Penelitian Bisnis. Alfabeta, Bandung.
Tugiman, Hiro. (2001). Pengenalan Internal Audit. Kanisius, Yogyakarta.
. (2006). Standar Profesional Audit Internal. Kanisius, Yogyakarta.
. (2006). Pandangan Baru Internal Auditing. Kanisius, Yogyakarta.
Tunggal, Amin Widjaya. (1999). Pemeriksaan Kecurangan. PT. Rineka Cipta, Jakarta.
. (2010). Dasar – Dasar Audit Internal Pedoman Untuk Auditor Baru. Harvarindo, Jakarta.
. (2010). Teori Dan Kasus Corporate Fraud. Harvarindo, Jakarta.
Pratisto, Arif. (2004). Masalah Statistik Dan Rancangan. Elex Media
Komputindo, Jakarta.