vii
ABSTRAK
Kecurangan adalah serangkaian tindakan-tindakan tidak wajar dan illegal yang sengaja dilakukan untuk menipu. Untuk itu, diperlukan suatu pengendalian untuk mencegah dan mendeteksi kecurangan. Dalam hal ini, audit internal berfungsi memberi penilaian yang dalam suatu organisasi untuk menguji dan mengevaluasi kegiatan organisasi yang dilaksanakan. Metode penelitian yang digunakan oleh penulis dalam mengumpulkan data primer dan sekunder adalah dengan metode penelitian lapangan (observasi dengan instrument penelitian kuesioner) dan metode penelitian kepustakaan.
Maksud dari penelitian ini adalah untuk mendapatkan informasi dan data dalam mengetahui Pengaruh Internal Audit dalam Pencegahan dan Pendeteksian Kecurangan pada PT. X. Maka dari itu, penulis melakukan penelitian pada PT. X yang berlokasi di daerah Cijerah, Bandung. Dimana perusahaan ini bergerak dalam bidang distributor pupuk pertanian. Berdasarkan hasil penelitian dapat diambil kesimpulan bahwa Internal Audit pada PT. X cukup memadai dalam pencegahan dan pendeteksian kecurangan. Data yang menggunakan 30 responden ini diolah menggunakan SPSS 17.0 untuk menghitung koefisien regresi. Dari hasil data yang diolah, diperoleh besarnya korelasi antara internal audit dengan pencegahan dan pendeteksian kecurangan sebesar 0.18 sehingga termasuk dalam kategori sangat rendah. Sedangkan koefisien determinasi sebesar 0.000 yang artinya tidak terdapat pengaruh internal audit terhadap pencegahan dan pendeteksian kecurangan.
viii
ABSTRACT
Fraudulency is a series of illegal and uncommon behaviors which were done on purpose in order to deceive people or a system as a whole; as such, there is a need to control these behaviors. In this study/thesis, internal audit function is to give an evaluation towards every activity done inside the organization. The research methodologies which were used by the author in collecting the primary and secondary data are by using the observation method, with the instrument of questionnaire. Additionally, the author also done the literature research by reviewing many literatures in the library in order to enrich the secondary data and also proof its consistencies.
The purpose of this study is to gain sufficient information and data in order to know the influences of internal audit in preventing and detecting fraudulency in PT. X. To comply with it, the author has done the research at PT. X, a company moving in the fertilizer business (mostly for agricultural products), which was located in the area of Cijerah, Bandung. According to the results from the research, it can be concluded that internal audit in PT. X was fairly adequate in terms of its influences in preventing and detecting fraudulency/deceitfulness. The data which were collected from thirty (30) respondents were processed by using a statistical tool of SPSS v.17, looking for the regression coefficients values. From the data which have been processed, it was gained that the value of the correlation between internal audit variable and preventing and detecting fraudulency variable was 0.18; meaning that it classified as very low in correlation classification. Whereas, the determination coefficient value was 0.000 which mean there was no influences from internal audit in preventing and detecting fraudulency.
ix
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ... i
HALAMAN PENGESAHAN ... ii
SURAT PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI ... iii
PERNYATAAN PUBLIKASI LAPORAN PENELITIAN ... iv
KATA PENGANTAR ... v
ABSTRAK ... vii
ABSTRACT ... viii
DAFTAR ISI ... ix
DAFTAR GAMBAR ... xiv
DAFTAR TABEL ... xv
DAFTAR LAMPIRAN ... xxi
BAB I PENDAHULUAN ... 1
1.1 Latar Belakang Penelitian ... 1
x
1.3 Tujuan Penelitian ... 5
1.4 Kegunaan Penelitian ... 5
BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS ... 7
2.1 Kajian Pustaka ... 7
2.1.1 Pengertian Audit ... 7
2.1.2 Jenis-Jenis Auditor ... 8
2.1.3 Tipe-Tipe Auditor... 9
2.1.4 Jenis-Jenis Audit... 11
2.1.5 Audit Internal ... 12
2.1.5.1 Pengertian Audit Internal ... 12
2.1.5.2 Tujuan Audit Internal ... 14
2.1.5.3 Fungsi Audit Internal ... 15
2.1.5.4 Kualifikasi Audit Internal... 16
2.1.5.5 Norma Praktek Profesional Audit Internal ... 17
2.1.5.6 Tanggung Jawab Audit Internal ... 23
2.1.6 Kecurangan (Fraud) ... 24
xi
2.1.6.2 Unsur-Unsur Kecurangan ... 26
2.1.6.3 Klasifikasi Kecurangan ... 26
2.1.6.4 Bentuk-Bentuk Kecurangan ... 27
2.1.6.5 Kondisi Kecurangan ... 30
2.1.6.6 Syarat Penemuan Kecurangan ... 30
2.1.6.7 Faktor Pendorong Terjadinya Kecurangan ... 32
2.1.6.8 Tanda-Tanda Kecurangan ... 34
2.1.6.9 Pendeteksian Kecurangan ... 35
2.1.6.10 Pencegahan Kecurangan ... 36
2.2 Kerangka Pemikiran ... 36
2.3 Pengembangan Hipotesis ... 41
BAB III METODE PENELITIAN ... 42
3.1 Metode Penelitian ... 42
3.1.1 Objek Penelitian ... 42
3.1.2 Jenis Penelitian ... 42
3.1.3 Definisi Operasional Variabel ... 43
xii
3.1.5 Teknik Pengumpulan Data ... 47
3.1.6 Penetapan Populasi dan Sampel ... 48
3.1.6.1Populasi ... 48
3.1.6 Sampel ... 49
3.1.7 Pengujian Instrumen Penelitian ... 49
3.1.7.1 Uji Validitas ... 49
3.1.7.2 Uji Reliabilitas... 50
3.1.8 Pengujian Asumsi Klasik ... 51
3.1.9 Teknik Analisis Data ... 52
3.1.10 Hipotesis ... 53
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 54
4.1 Hasil Penelitian ... 54
4.1.1 Deskriptif Audit Internal (Variabel X) ... 54
4.1.2 Deskriptif Pencegahan dan Pendeteksian Kecurangan (Variabel Y) ... 76
4.2 Hasil Analisis Pengaruh Audit Internal Terhadap Pencegahan dan Pendeteksian Kecurangan ... 88
xiii
4.2.2 Hasil Perhitungan Analisis Regresi ... 91
4.2.3 Pengujian Asumsi Regresi ... 93
4.2.4 Pengujian Hipotesis ... 96
4.2.5 Koefisien Determinasi ... 97
BAB V SIMPULAN DAN SARAN ... 99
5.1 Simpulan... 99
5.2 Saran ... 100
DAFTAR PUSTAKA ... 102
LAMPIRAN-LAMPIRAN ... 104
xiv
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Bagan Kerangka Pemikiran ... 40
xv
DAFTAR TABEL
Tabel 3.1 Operasionalisasi Variabel ... 45
Tabel 4.1 Tanggapan Responden Terhadap Status Organisasi Bagian Audit
Internal ... 55
Tabel 4.2 Tanggapan Responden Terhadap Audit Internal Bersikap Objektif 56
Tabel 4.3 Tanggapan Responden Terhadap Kepala Bagian Audit
Menyiapkan Uraian Tugas yang Lengkap ... 57
Tabel 4.4 Tanggapan Responden Terhadap Tujuan, Kewenangan, dan
Tanggung Jawab Audit Internal Didefinisikan secara Tertulis
dan Resmi ... 58
Tabel 4.5 Tanggapan Responden Terhadap Tanggung Jawab Audit
PT. X dalam Menilai Kecukupan dan Keefektifan di Setiap
Lini Operasi ... 59
Tabel 4.6 Tanggapan Responden Terhadap Bagian Audit Internal
Menjamin Tersedianya Audit Internal yang Memiliki
Kecakapan Teknis dan Latar Belakang Pendidikan yang Sesuai ... 60
xvi
Memiliki Pengetahuan, Kecakapan, dan Berbagai Disiplin Ilmu .... 61
Tabel 4.8 Tanggapan Responden Terhadap Bagian Audit Internal
Memberikan Kepastian bahwa Pelaksanaan Audit Internal
akan Diawasi dengan Sebagaimana Mestinya ... 62
Tabel 4.9 Tanggapan Responden Terhadap Kegiatan Audit Dilaksanakan
Sesuai dengan Fungsi Audit Internal ... 63
Tabel 4.10 Tanggapan Responden Terhadap Tujuan Pelaksanaan Audit
Internal Membantu Anggota Organisasi untuk Melaksanakan
Tanggung Jawab Mereka secara Efektif ... 64
Tabel 4.11 Tanggapan Responden Terhadap Audit Internal Melakukan
Pengevaluasian terhadap Keefektifan Sistem Pengendalian Intern 65
Tabel 4.12 Tanggapan Responden Terhadap Audit Internal Bertanggung
Jawab atas Penyediaan Informasi Mengenai Cukup dan
Efektifnya Sistem Pengendalian Intern dan Mutu Pekerjaan ... 66
Tabel 4.13 Tanggapan Responden Terhadap Sebelum Melakukan Audit,
Anggota Tim Audit Internal Mengadakan Pertemuan Pendahuluan 67
Tabel 4.14 Tanggapan Responden Terhadap Anggota Tim Audit Internal
xvii
Tabel 4.15 Tanggapan Responden Terhadap Anggota Tim Audit Internal
Mempelajari Dokumen tentang Grafik Organisasi, Tujuan
Organisasi maupun Dokume Kegiatan Lain serta Laporan-
Laporan yang Relevan ... 69
Tabel 4.16 Tanggapan Responden Terhadap Anggota Tim Audit Internal
Mengerti tentang Kegiatan Auditee dalam Hal Mengevaluasi
Sistem Pengendalian Intern ... 70
Tabel 4.17 Tanggapan Responden Terhadap Dalam Melakukan Tinjauan
Prosedur Analitis, Anggota Tim Audit Internal Memperoleh
Laporan Singkat dari Data Kuantitatif ... 71
Tabel 4.18 Tanggapan Responden Terhadap Audit Internal Merencanakan
Terlebih Dahulu Setiap Tugas Audit yang Akan Dilakukan ... 72
Tabel 4.19 Tanggapan Responden Terhadap Audit Internal Melakukan
Pengujian dan Pengevaluasian terhadap Informasi yang
Diperoleh untuk Menunjang Temuan-Temuan Audit ... 73
Tabel 4.20 Tanggapan Responden Terhadap Audit Internal Menyampaikan
xviii
Tabel 4.21 Tanggapan Responden Terhadap Audit Internal Melakukan
Tindak Lanjut Audit untuk Memastikan Tindakan-Tindakan
Perbaikan yang Memadai ... 75
Tabel 4.22 Tanggapan Responden Terhadap Audit Internal Mampu
Mengidentifikasi Indikator Kemungkinan Terjadinya Fraud ... 76
Tabel 4.23 Tanggapan Responden Terhadap Fraud Ditemukan secara
Kebetulan atau Tidak Disengaja dan Diungkapkan melalui
Keluhan-Keluhan Para Karyawan ... 77
Tabel 4.24 Tanggapan Responden Terhadap Audit Internal Meyakinkan
Manajemen tentang Fraud yang Terjadi Melalui Bukti
yang Cukup ... 78
Tabel 4.25 Tanggapan Responden Terhadap Audit Internal Memperoleh
Bukti yang Kompeten dalam Memastikan Apakah Benar
Terjadi Fraud seperti yang Diisukan atau Diperkirakan ... 79
Tabel 4.26 Tanggapan Responden Terhadap Audit terhadap Fraud harus
Dilakukan Meskipun Biaya yang Dikeluarkan Sangat Tinggi ... 80
Tabel 4.27 Tanggapan Responden Terhadap Eksistensi Fraud
xix
dalam Pengendalian ... 81
Tabel 4.28 Tanggapan Responden Terhadap Audit Internal Memperoleh
Informasi yang Sensitif terhadap Peluang Terjadinya Fraud ... 82
Tabel 4.29 Tanggapan Responden Terhadap Pengembangan Integritas
antara Manajemen dengan Karyawan untuk Mencegah
dan Mendeteksi Fraud ... 83
Tabel 4.30 Tanggapan Responden Terhadap Dalam Melakukan Audit
terhadap Fraud di PT. X Dibuat Ketentuan Khusus ... 84
Tabel 4.31 Tanggapan Responden Terhadap dalam Melakukan Audit
Internal Melakukan Survey Pendahuluan ... 85
Tabel 4.32 Tanggapan Responden Terhadap Audit Program Disusun dan
Dikembangkan dari Survey Pendahuluan ... 86
Tabel 4.33 Tanggapan Responden Terhadap Dalam Melakukan Audit,
Tim Fraud Auditor Memiliki Ketrampilan, Pengetahuan, serta
Pengalaman yang Luas ... 87
Tabel 4.34 Hasil Perhitungan Validitas Variabel Audit Internal ... 89
Tabel 4.35 Hasil Perhitungan Validitas Variabel Pencegahan dan
xx
Tabel 4.36 Hasil Pengujian Reliabilitas ... 91
Tabel 4.37 Koefisien Regresi ... 92
Tabel 4.38 Hasil Uji Normalitas Model ... 94
Tabel 4.39 Nilai Uji Heterokedastisitas ... 96
xxi
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Struktur Organisasi ... 104
Lampiran 2 Kuesioner ... 105
Lampiran 3 Hasil Pengujian Asumsi Klasik ... 111
Lampiran 4 Hasil Pengujian Deskriptif ... 116
Lampiran 5 Hasil Pengujian Regresi ... 122
Lampiran 6 Hasil Pengujian Regresi ... 123
1 Univertsitas Kristen Maranatha
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Penelitian
Akhir-akhir ini pimpinan suatu organisasi atau manajemen perusahaan banyak yang mengkhawatirkan timbulnya kecurangan (fraud) di lingkungan organisasi atau
perusahaannya (http://muhariefeffendi.wordpress.com). Fraud memang dapat terjadi kapan saja dan di perusahaan mana saja. Meskipun suatu organisasi atau perusahaan telah menggunakan teknologi tinggi (computerized) namun sulit terdeteksi apabila
terjadi kolusi antara oknum karyawan dengan pihak ketiga di luar organisasi atau perusahaan. Fraud dapat dilakukan oleh orang dalam perusahaan (internal fraud
Kecurangan (fraud) adalah sebuah representasi yang salah atau penyembunyian
fakta-fakta yang material untuk mempengaruhi seseorang agar mau ambil bagian dalam suatu hal yang berharga (Sawyer, 2006: 339). The Institute of Internal Auditors (IIA)
mendefinisikan kecurangan (fraud) adalah meliputi serangkaian tindakan-tindakan tidak wajar dan illegal yang sengaja dilakukan untuk menipu (Sawyer, 2006: 339).
) yang
Bab I Pendahuluan / 2
Universitas Kristen Maranatha Ada dua tipe kecurangan yaitu on-books (ada dalam pembukuan atau pencatatan)
dan off-books (tidak ada dalam catatan). Tipe kecurangan on-books terdiri dari kecurangan karyawan yang sangat tipikal misalnya pencurian, biaya telepon dan
penggajian. Meskipun sulit ditemukan, kecurangan on-books paling tidak ada audit trailnya (prosedur pemeriksaannya). Sedangkan tipe kecurangan off-books misalnya kick-back, suap, dan bunga yang tak tampak. Kecurangan ini biasanya menyangkut top
management dan jumlahnya jauh lebih besar dan umumnya tidak bisa didekteksi
dengan prosedur pemeriksaan. Mengingat penemuan kecurangan off books merupakan
masalah khusus maka diperlukan pengalaman yang baik dalam interview, interogasi, dan pengumpulan bukti (Hartadi, 1991: 122).
Secara umum semua jenis ataupun bentuk-bentuk kecurangan yang terjadi pada
sebuah organisasi (perusahaan) bila tidak ditangani dengan serius dan komprehensif akan sangat merugikan bahkan dapat menimbulkan kebangkrutan. Untuk itulah
management memerlukan Internal Audit dan pengawasan yang handal agar kecurangan
tersebut dapat ditekan seminimal mungkin. Internal Audit dapat berupa sebuah departemen, bagian, divisi, satuan, tim konsultan atau pihak lain yang berfungsi
memberikan jasa assurance dan jasa konsultasi secara objektif dan independen, yang dirancang untuk memberi nilai tambah dan meningkatkan operasi organisasi
(Konsorsium Organisasi Profesi Audit Internal, 2004: 27-28).
Bab I Pendahuluan / 3
Universitas Kristen Maranatha Karena Internal Auditor memiliki posisi yang strategis untuk membantu pihak
manajemen dalam mengungkapkan perilaku kurang terpuji. Maka Internal Auditor mempunyai tanggung jawab yang berkenaan dengan kecurangan, antara lain: (Sawyer,
2006: 350-351)
a. Pencegahan Kecurangan.
Internal Auditor mempunyai tanggung jawab untuk memeriksa dan
mengevaluasi kecukupan dan efektivitas langkah-langkah tindakan yang telah diambil oleh manajemen dalam memenuhi kewajiban tersebut.
b. Deteksi Kecurangan.
Internal Auditor sebaiknya memiliki cukup pemahaman tentang kecurangan
untuk dapat mengidentifikasikan adanya indikasi bahwa kecurangan mungkin
telah terjadi.
c. Investigasi Kecurangan.
Internal Auditor hendaknya menentukan fakta-fakta yang berhubungan dengan
seluruh investigasi kecurangan untuk:
• Menentukan apakah control perlu diperkuat atau diimplementasikan.
• Merancang pengujian audit untuk membantu mengungkapkan eksistensi
Bab I Pendahuluan / 4
Universitas Kristen Maranatha
• Membantu memenuhi tanggung jawab Internal Audit untuk memelihara
pemahaman yang cukup mengenai kecurangan.
Mengingat pentingnya usaha Internal Auditor dalam pendeteksian dan
pencegahan kecurangan dalam suatu organisasi atau perusahaan, maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian tentang:
“PENGARUH INTERNAL AUDIT DALAM PENCEGAHAN DAN
PENDETEKSIAN KECURANGAN”
1.2 Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang penelitian yang dikemukakan sebelumnya, beberapa masalah
yang akan dibahas oleh penulis dalam topik ini adalah:
1. Apakah Internal Audit telah dilakukan secara memadai?
2. Apakah pengaruh Internal Audit terhadap pencegahan dan pendeteksian
Bab I Pendahuluan / 5
Universitas Kristen Maranatha
1.3 Tujuan Penelitian
Adapun tujuan yang diharapkan sehubungan dengan identifikasi masalah di atas, adalah:
1. Untuk mengetahui apakah Internal Audit perusahaan telah dilakukan secara
memadai.
2. Untuk mengetahui apakah pengaruh Internal Audit dalam pencegahan dan pendeteksian kecurangan.
1.4 Kegunaan Penelitian
Penulis berharap dengan adanya penelitian ini dapat memberikan kegunaan, sebagai berikut:
1. Bagi Perusahaan
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi yang bermanfaat bagi perusahaan khususnya mengenai pengaruh Internal Audit dalam
pencegahan kecurangan, serta dapat menjadi masukan tentang nilai tambah yang diberikan oleh Internal Audit khususnya dalam pencegahan kecurangan.
2. Bagi Pembaca
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi yang bermanfaat bagi pembaca mengenai pengaruh Internal Audit dalam pencegahan kecurangan
Bab I Pendahuluan / 6
Universitas Kristen Maranatha 3. Bagi Fakultas
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan tambahan sumber referensi bagi perpustakaan fakultas ekonomi, khususnya mengenai pengaruh Internal
99 Universitas Kristen Maranatha
BAB V
SIMPULAN DAN SARAN
5.1 Simpulan
Menjawab identifikasi masalah mengenai pengaruh Internal Audit terhadap pencegahan dan pendeteksian kecurangan, maka berdasarkan hasil penelitian pada PT. X Bandung
dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:
1. Pelaksanaan Internal Audit yang dilakukan pada PT. X Bandung cukup memadai. Hal ini dapat dilihat dari:
1) Tercapainya tanggung jawab audit yang diberikan dan bersikap objektif dalam melakukan audit.
2) Kepala bagian audit PT. X menyiapkan uraian tugas yang lengkap mengenai tujuan, kewenangan, serta tanggung jawab Internal Audit yang didefinisikan secara tertulis dan resmi dalam anggaran dasar bagian Internal Audit untuk
menilai kecukupan dan keefektifan setiap lini operasi.
3) Bagian Internal Audit PT. X menjamin tersedianya auditor internal yang
Bab V Simpulan dan Saran / 100
Universitas Kristen Maranatha 4) Internal Audit PT. X mampu mengidentifikasi kemungkinan terjadinya fraud
yang ditemukan secara kebetulan atau tidak sengaja melalui bukti-bukti yang cukup dan kompeten.
2. Pengaruh Internal Audit terhadap Pencegahan dan Pendeteksian Kecurangan (Fraud).
Tidak terdapat pengaruh yang signifikan dari Internal Audit terhadap pencegahan
dan pendeteksian kecurangan. Hal ini dapat dilihat dari hasil perhitungan kuesioner, dimana besarnya korelasi antara Internal Audit dengan Pencegahan
dan Pendeteksian Kecurangan sebesar 0.185. Korelasi tersebut masuk dalam kategori sangat rendah.
5.2 Saran
Dari simpulan hasil penelitian di atas, maka penulis mengajukan saran sebagai berikut:
1. Internal Audit PT. X hendaknya terus menerus meninjau dan melakukan tindak lanjut audit untuk memastikan apakah tindakan-tindakan perbaikan yang memadai untuk mengatasi kelemahan yang ditemukan dalam audit telah
dilaksanakan secara maksimal atau belum oleh manajemen.
2. Internal Audit PT. X hendaknya lebih memahami dan mengerti kegiatan auditee,
Bab V Simpulan dan Saran / 101
Universitas Kristen Maranatha 3. Kinerja auditor PT. X hendaknya harus terus ditingkatkan agar dapat
mengetahui serta menghindari terjadinya kecurangan.
4. Bagi penulis selanjutnya yang akan membahas pokok permasalahan yang sama,
102
DAFTAR PUSTAKA
Arens, Alvin A., Randal J. Elder, dan Mark S. Beasley. 2003. Auditing and Assurance
Services an Integrated Approach, 9th edition. Jakarta: PT. Indeks.
Burns, David C., Arthur W. Holmes. 1987. Auditing: Norma dan Prosedur Edisi 9-Jilid 1. Jakarta: Erlangga.
Hartadi, Bambang. 1991. Internal Auditing. Yogyakarta: Andi Offset.
http://muhariefeffendi.wordpress.com
Indriantoro, Nur, dan Bambang Supomo. 1999. Metode Penelitian Bisnis untuk Akuntansi dan Manajemen. Yogyakarta: BPFE.
Jogiyanto. 2004. Metode Penelitian Bisnis: Salah Kaprah dan Pengalaman-Pengalaman. Yogyakarta: BPFE.
Karni, Soejono. 2000. Auditing: Audit Khusus dan Audit Forensik dalam Praktik. Jakarta: Yayasan Pendidikan Internal Audit.
Konsorsium Organisasi Profesi Audit Internal. 2004. Standar Profesi Audit Internal. Jakarta:Yayasan Pendidikan Internal Audit.
Kuncoro, Mudrajad. 2003. Metode Riset untuk Bisnis dan Ekonomi. Jakarta: Erlangga.
Moh. Nazir. 2003. Metode Penelitian. Jakarta:Ghalia Indonesia.
Mulyadi. 1998. Auditing. Jakarta: Salemba Empat.
103
Ratliff, Richard L., dan Kurt F. Reding. 1996. Internal Auditing: Principles and
Techniques-2nd. Florida: The Institute of Internal Auditors.
Sawyer. 2005. Sawyer’sInternalAuditing. Jakarta: Salemba Empat.
Sawyer. 2006. Sawyer’sInternalAuditing. Jakarta: Salemba Empat.
Sugiyono. 1999. Metode Penelitian Bisnis. Bandung: CV. Alfabeta.
Tugiman, Hiro. 1996. Pengenalan Internal Audit. Yogyakarta: Kanisius.
Tugiman, Hiro. 1997. Standar Profesional Audit Internal. Yogyakarta: Kanisius.
Tunggal, Amin Widjadja. 1992. Pemeriksaan Kecurangan (Fraud Auditing). Jakarta: PT. Rineka Cipta.
Tunggal, Amin Widjadja. 2000. COSO-Based Costing. Jakarta: Harvarindo.