• Tidak ada hasil yang ditemukan

Laporan Praktek Kerja Lapangan Di Pusat Teknologi Nuklir Bahan Dan Radiometri (PTNBR) Batan Bandung

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Laporan Praktek Kerja Lapangan Di Pusat Teknologi Nuklir Bahan Dan Radiometri (PTNBR) Batan Bandung"

Copied!
61
0
0

Teks penuh

(1)

Era Transparansi dan perkembangan teknologi memicu informasi tersebar luas dengan sangat cepat. Penyebaran informasi yang begitu cepat tersebut mendorong masyarakat menjadi lebih praktis dan selalu haus akan informasi. Kondisi seperti itu membuat perusahaan atau instansi dituntut untuk mampu mengakomodasi dan mentransfer informasi kepada publiknya, baik internal maupun eksternal.

Humas atau hubungan masyarakat kerap kali diartikan sebagai suatu usaha yang dilakukan secara berencana dan berkesinambungan untuk menciptakan saling pengertian antara sebuah lembaga atau institusi dengan publiknya, baik internal maupun eksternal.

Humas sangat dibutuhkan oleh hampir semua bentuk organisasi atau lembaga, baik yang bersifat komersial maupun non komersial, dari perusahaan, institusi pendidikan, organisasi social budaya sampai pemerintahan. Humas merupakan salah satu ujung tombak dari lembaga, organisasi, perusahaan untuk menciptakan untuk menciptakan keharmonisan dan pencitraan yang baik.

(2)

Pada realitanya tidak semua instansi pemerintah mempunyai divisi khusus yang menangani tugas dan fungsi humas dalam kegiatannya, walaupun demikian fungsional dan operasional tetap dijalankan oleh divisi lain. Contohnya pada Pusat Teknologi Nuklir Bahan dan Radiometri (PTNBR) BATAN Bandung, walaupun tidak memiliki divisi humas tetapi aktifitas dan fungsi kehumasan tetap dijalankan oleh Sub Bagian Dokumentasi Ilmiah yang berada di bawah Bagian Tata Usaha.

1.1 Sejarah dan Perkembangan Pusat Tenaga Nuklir Bahan dan Radiometri Nasional (PTNBR) BATAN BANDUNG

Dengan terbentuknya Badan Tenaga Atom Internasional (IAEA) pada tahun 1957, berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 65 tahun 1958, maka pemerintah pada tanggal 5 Desember 1958 meningkatkan status Panitia Negara untuk Pengukuran Radioaktiviteit (berstatus sebagai lembaga penasihat) menjadi lembaga baru yang dapat merealisasikan pelaksanaan program nuklir di Indonesia, Yaitu Lembaga Tenaga Atom (LTA) dipimpin oleh seorang Direktur Jenderal. Dirjen LTA dirangkap oleh Mentri Kesehatan Bapak Prof. G.A. Siwabessy.

(3)

pengembangan nuklir, serta untuk training pada pabrik pemasok calon reaktor pertama di Indonesia, Reaktor TRIGA Mark II, yaitu di General Atomic di San Diego, California.

Berdasarkan Undang-undang No.31 tahun 1964, LTA diubah menjadi Badan Tenaga Atom Nasional (BATAN), dan terakhir, berdasarkan Keppres No. 197 tahun 1998, diubah lagi menjadi Badan Tenaga Nuklir Nasional tanpa merubah singkatan, tetap BATAN.

Pusat Teknologi Nuklir Bahan dan Radiometri (PTNBR) adalah suatu lembaga non-department pemerintah yang didirikan pada tahun 1958 dan merupakan pusat penelitian tertua di lingkungan BATAN yang kemudian mengalami berbagai perubahan seperti yang dapat dilihat pada tabel 1.1 di bawah ini:

Tabel 1.1

Sejarah Perusahaan PTNBR-BATAN

Tahun Sejarah

1954 Berdasarkan Keputusan Presiden No. 230 tahun 1954, dibentuk Panitia Negara untuk menyelidiki Keradioaktifan.

1958 Berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 65 tahun 1958, pada tanggal 5 Desember 1958 dibentuk Lembaga Tenaga Atom.

1961 Pada tanggal 11 Maret 1961, perjanjian kerjasama mengenai pembelian Reaktor TRIGA MARK II antara Pemerintah Indonesia dengan Pemerintah Amerika Serikat ditandatangani.Pada tanggal 9 April 1961, peletakan batu pertama pembangunan gedung Reaktor TRIGA MARK II oleh Presiden Soekarno.

(4)

tanggal 12 Nopember 1964, Lembaga Tenaga Atom diubah menjadi Badan Tenaga Atom Nasional (BATAN).

1965 Pada tanggal 20 Februari 1965, Presiden Soekarno meresmikan Pusat Reaktor Atom Bandung (PRAB).

1970 Dimulainya usaha peningkatan (Upgrading) daya Reaktor TRIGA MARK II dari 250 kW menjadi 1000 kW.

1971 Pada tanggal 3 Desember 1971, Reaktor TRIGA MARK II Bandung mencapai keadaan kritis dengan daya 1000 kW. Pada tanggal 4 Desember 1971, Presiden Soeharto meresmikan mulai dioperasikannya Reaktor TRIGA MARK II Bandung dengan daya 1000 kW.

1980 Pada tanggal 18 Maret 1980, nama Pusat Reaktor Atom Bandung (PRAB) diubah menjadi Pusat Penelitian Teknik Nuklir (PPTN). 1996 Dimulainya usaha peningkatan (Upgrading) daya Reaktor TRIGA

MARK II dari 1000 kW menjadi 2000 kW.

1997 Berdasarkan Undang-Undang No. 10 tahun 1997 tentang Ketenaganukliran: memisahkan Badan Pelaksana Tenaga Nuklir (BATAN) dengan Badan Pengawas Tenaga Nuklir (BAPETEN). 1998 Berdasarkan Keputusan Presiden No. 197 tahun 1998, Badan Tenaga

Atom Nasional (BATAN) diubah menjadi Badan Tenaga Nuklir Nasional (BATAN).

1999 Berdasarkan Keputusan Kepala BATAN No. 73/KA/IV/1999, tanggal 1 April 1999, nama Pusat Penelitian Tenaga Nuklir (PPTN) diubah menjadi Pusat Penelitian dan Pengembangan Tenaga Nuklir (P3TkN).

(5)

2005 Berdasarkan Keputusan Kepala BATAN No. 392/KA/IX/2005, tanggal 25 Nopember 2005, nama Pusat Penelitian dan Pengembangan Tenaga Nuklir (P3TkN) diubah menjadi Pusat Teknologi Nuklir Bahan dan Radiometri (PTNBR).

Sumber : Data Internal PTNBR BATAN Bandung

1.1.1 Visi Dan Misi PTNBR BATAN Bandung

Pusat Teknologi Nuklir Bahan dan Radiometri dalam melaksanakan tugas dan fungsinya mengacu pada Visi dan Misi PTNBR sebagai berikut :

A. Visi PTNBR

“Terwujudnya pusat teknologi analisis nuklir yang andal dan

terpercaya”.

B. Misi PTNBR

1. Melaksanakan litbangrap teknologi analisis nuklir di bidang radiometri, radiobiomedik dan termofisika nanofluida.

2. Melaksanakan sistem manajemen mutu dalam teknologi analisis nuklir.

(6)

litbangrap yang akurat, tervalidasi dan diperolehnya pengakuan oleh lembaga yang berwenang dan atau pemangku kepentingan.

Penelitian Pembangunan dan Penerapan (Litbangrap) teknologi analisis nuklir di PTNBR diarahkan agar berdaya manfaat, sehingga dalam pelaksanaannya PTNBR akan memprioritaskan kegiatan yang didasarkan pada kebutuhan masyarakat dalam meningkatkan daya saing dan kemandirian serta martabat bangsa di dunia internasional. Dalam periode 2010-2014 diharapkan litbangrap PTNBR diakui keunggulannya dan hasilnya dimanfaatkan oleh pihak pengguna. Indikator dari sasaran ini adalah jumlah litbang yang memperoleh pendanaan dari pihak ke tiga dan atau jumlah mitra strategis yang menerapkan hasil litbang.

Visi dan Misi tersebut akan dicapai dan dilaksanakan secara bertahap dalam siklus kegiatan lima tahun dengan masing-masing tahap memiliki sasaran yang terukur. Sedangkan tujuan yang akan dicapai adalah meningkatkan kemampuan dalam litbangrap teknologi analisis radiometri, radiobiomedik, dan termofisika nanofluida.

(7)

1.1.2 Logo PTNBR BATAN Bandung

Sebuah perusahaan ataupun instansi baik milik pemerintah ataupun swasta pasti memiliki sebuah logo. Logo merupakan suatu bentuk dari identitas ataupun coorporate dari perusahaan ataupun instansi, berikut adalah gambar dari logo PTNBR BATAN Bandung :

Gambar 1.1

LOGO BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL

Sumber: www.batan.go.id

(8)

Logo BATAN terdri atas 2 (dua) bagian:

1. Bagian luar berupa rangkaian p a d i pada s i s i kri, kapas pada s i s i kanan dan bintang segi lima pada s i s i atas diantara ujung p a d i dan kapas yang membentuk seperti lingkaran yang menggambarkan pangan dan sandang serta kehidupan beragama

2. Bagian tengah atau dalam berupa empat buah elips yang saling bersilang yang mengarah ke delapan penjuru yang menggambarkan lintasan elektron dengan titik yang terletak d i tengah yang menggambarkan i n t i atom.

1.2 Sejarah Bagian Tata Usaha

Bagian Tata Usaha mempunyai tugas memberikan pelayanan teknis administratif kepada seluruh satuan organisasi di lingkungan Pusat Teknologi Nuklir Bahan dan Radiometri. Dalam melaksanakan tugas, bagian Tata Usaha menyelenggarakan fungsi:

A. Pelaksanaan urusan persuratan dan kepegawaian B. Pelaksanaan urusan keuangan

C. Pelaksanaan urusan perlengkapan dan rumah tangga

(9)

Bagian Tata Usaha, terdiri dari:

1. Subbagian Persuratan dan Kepegawaian, bertugas memimpin, merencanakan, mengorganisasi, mengarahkan dan mengawasi seluruh sumber daya dalam rangka urusan persuratan dan kepegawaian.

2. Subbagian Keuangan, bertugas memimpin, merencanakan, mengorganisasi, mengarahkan dan mengawasi seluruh sumber daya dalam rangka urusan keuangan.

3. Subbagian Perlengkapan, bertugas memimpin, merencanakan, mengorganisasikan, mengarahkan dan mengawasi seluruh sumber daya dalam rangka urusan perlengkapan dan rumah tangga.

4. Subbagian Dokumentasi Ilmiah, bertugas memimpin, merencanakan, mengorganisasi, mengarahkan dan mengawasi seluruh sumber daya dalam rangka urusan administrasi kegiatan ilmiah, dokumentasi dan publikasi.

1.3 Struktur Organisasi Perusahaan

(10)

Gambar 1.2

Struktur Organisasi Pusat Tenaga Nuklir Bahan dan Radiometri

Sumber: Company Profil PTNBR-BATAN

Struktur organisasi merupakan hal yang penting dalam sebuah organisasi. Struktur organisasi ini berfungsi untuk mengatur jalannya birokrasi dalam suatu organisasi. Tanpa adanya struktur organisasi maka suatu perusahaan ataupun organisasi tidak dapat menjalankan sistem birokrasinya.

(11)

Keselamatan dan Kesehatan, dan Unit Pengamanan Nuklir. Kepala Pusat membawahi dan mengawasi langsung Kepala-kepala Bidang.

1.4 Struktur Bagian Dokumentasi Ilmiah

Sub Bagian Dokumentasi Ilmiah berada di bawah naungan Bagian Tata Usaha. Subbagian Dokumentasi Ilmiah, bertugas memimpin, merencanakan, mengorganisasi, mengarahkan dan mengawasi seluruh sumber daya dalam rangka urusan administrasi kegiatan ilmiah, dokumentasi dan publikasi.

1.4.1 Tujuan

Prosedur ini merupakan pedoman pelaksanaan tugas pegawai di Subbagian Dokumentasi Ilmiah, untuk kelancaran dan tertib administrasi sehingga tercipta kinerja yang efektif dan efisien dalam memberikan pelayanan.

1.4.2 Ruang lingkup

(12)

a) Melakukan administrasi kegiatan ilmiah, dokumentasi dan publikasi serta pelaporan,

b) Melakukan pengelolaan Quality Life Document, c) Melakukan pengelolaan perpustakaan

d) Melakukan pelayanan protokoler 1.4.3 Tanggung jawab

a) Kepala Subbagian Dokumentasi Ilmiah bertanggungjawab terhadap pelaksanaan tugas melakukan administrasi kegiatan ilmiah, dokumentasi dan publikasi.

b) Dalam hal Kepala Subbagian Dokumentasi Ilmiah berhalangan hadir karena tugas ke luar kantor ataupun alasan lain, ditunjuk Pelaksana Harian (PLH) yang menggantikan tugas Kepala Subbagian Dokumentasi Ilmiah

c) Plh ditunjuk berdasarkan memorandum Kepala Subbagian Dokumentasi Ilmiah yang ditujukan kepada Kepala Bagian Tata Usaha, tembusan Kepala Subbagian Persuratan dan Kepegawaian. d) Personel Subbagian Dokumentasi Ilmiah bertanggungjawab terhadap

(13)

1.4.4 Definisi

a) Administrasi Kegiatan Ilmiah meliputi penyiapan bahan penyusunan rencana kegiatan penelitian dan pengembangan dan administrasi umum, penetapan kinerja PTNBR, laporan kegiatan dan pengurusan administrasi pelaksanaan kegiatan ilmiah, Kolokium dan Seminar. b) Dokumentasi meliputi pengumpulan naskah (tulisan, gambar,

rekaman suara), dokumentasi penerbitan laporan ilmiah, publikasi dan kegiatan perpustakaan.

c) Publikasi meliputi kerjasama teknik dalam dan luar negeri, diklat, pengusulan angka kredit Pejabat Fungsional, sosialisasi hasil litbang dan hubungan masyarakat.

d) Quality Life Document adalah pengurusan (pengarsipan) dokumen ilmiah yang menjadi tusi Subbagian Dokumentasi Ilmiah

e) Protokoler adalah pengurusan kegiatan yang menjadi tugas, fungsi dan wewenang Subbagian Dokumentasi Ilmiah.

1.4.5 Acuan

a) Peraturan Kepala BATAN No : No.123/KA/VIII/2007 tanggal 21 Agustus 2007 tentang Rincian Tugas Unit Kerja di Lingkungan BATAN

(14)

Sub Bagian

Struktur Organisasi Sub Bagian Dokumentasi Ilmiah

Sumber : Dokumen Internal PTNBR-BATAN 1.4.6 Rincian

Susunan Jabatan Fungsional Umum Subbag Dokumentasi Ilmiah terdiri dari : Penata Administrasi Dokumentasi Ilmiah

a. Merencanakan, mengatur dan mengurus kegiatan seminar, penataran, konferensi pers, pertemuan ilmiah, kunjungan, pameran, ceramah, sosialisasi, kursus/pelatihan baik teknis maupun non teknis serta pelayanan protokoler;

b. Mengevaluasi program pelayanan informasi dan kehumasan;

(15)

d. Memberikan konsultasi dalam pelayanan informasi dan kehumasan kepada eksternal publik;

e. Menyelenggarakan penerbitan kehumasan antara lain brosur, majalah ilmiah, proseding hasil penelitian/seminar;

f. Mengkaji isu publik dari media maupun masyarakat untuk kepentingan instansi;

g. Mengevaluasi penyusunan rencana kerja, program kegiatan dan anggaran PTNBR;

h. Memantau dan mengevaluasi pelaksanaan kegiatan;

i. Memeriksa dokumen DUPAK dan PAK Pejabat Fungsional;

j. Memeriksa penomoran dokumen dan pencatatan laporan ilmiah, publikasi ilmiah dan laporan kegiatan PTNBR;

k. Memantau kegiatan perpustakaan;

l. Melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh atasan untuk menunjang kelancaran tugas.

1.5 Job Description

(16)

dan mengawasi langsung Kepala-kepala Bidang. Berikut adalah penjelasan Job Desctiption tiap-tiap bidang:

1.5.1 Bidang Reaktor

Bidang reaktor dilingkungan PTNBR memiliki tugas utama melaksanakan pelayanan dan pendayagunaan reaktor riset TRIGA 2000. Dalam melaksanakan tugasnya, bidang ini memiliki fungsi antara lain :

1. Melaksanakan perencanaan operasi, pengelolaan elemen bakar reaktor dan akuntansi bahan nuklir.

2. Melaksanakan pengoperasian, perawatan, dan pendayagunaan reaktor TRIGA 2000.

1.5.2 Balai Instrumentasi dan Elektromekanik

(17)

1.5.3 Bidang Senyawa Bertanda dan Radiometri (SBR)

Bidang Senyawa Bertanda dan Radiometri (SBR) merupakan sebuah bidang di dalam Pusat Teknologi Nuklir Bahan dan Radiometri yang mempunyai tugas melaksanakan litbang di bidang senyawa bertanda dan radiometri. Dalam melaksanakan tugasnya, bidang SBR menyelenggarakan fungsi pelaksanaan litbang di bidang pembuatan radioisotop untuk aplikasi berbagai bidang, sintesis senyawa bertanda, biodinamika dan biosintesis serta litbang dan aplikasi teknik analisis radiometri. Bidang SBR saat ini dipimpin oleh Dr. Muhayatun, MT.

Berdasarkan fungsi dari bidang SBR tersebut di atas, penelitian di bidang SBR secara garis besar dapat terbagi menjadi 4 (empat) kelompok yaitu:

1. Kelompok Teknologi Proses Radioisotop (TPR) 2. Kelompok Sintesis Senyawa Bertanda (SSB) 3. Kelompok Biodinamika dan Biosintesis (BB) 4. Kelompok Teknik Analisis Radiometri (TAR) 1.5.4 Bidang Fisika

(18)

terkait lainnya yang terbagi dalam 4 (empat) kelompok penelitian, yaitu:

1. Kelompok Fisika Bahan, yang melakukan litbang di bidang fisika bahan kelongsong, struktur bahan bakar, bahan keramik elektronik untuk reaktor riset dan reaktor daya PWR/BWR, melakukan pengembangan metode pelasan Zircalloy-4 untuk Elemen Bakar Nuklir, dan metode karakterisasi bahan dengan berkas neutron dan sinar-X, serta melakukan studi penuaan komponen reaktor riset.

2. Kelompok Fisika dan Termohidrolik Reaktor, yang melakukan litbang di bidang fisika neutronik dan termohidrolik untuk reaktor riset (reaktor TRIGA) dan reaktor daya PWR, BWR dan PHWR.

3. Kelompok Fisika Radiasi dan Lingkungan, yang bertugas melakukan litbang di bidang fisika radiasi dan lingkungan, meliputi kegiatan yang bertujuan untuk proteksi radiasi dan keselamatan lingkungan, melakukan pengembangan metode pengukuran radioaktivitas lingkungan, serta melakukan pengkajian dosis terimaan pekerja radiasi dan masyarakat dalam mengantisipasi terjadinya kecelakaan nuklir.

(19)

radiasi.

1.5.5 Bidang Keselamatan dan Kesehatan

Bidang Keselamatan dan Kesehatan (K2) mempunyai tugas melaksanakan pengendalian keselamatan kerja dan pelayanan kesehatan. Dalam melaksanakan tugasnya, Bidang Keselamatan dan Kesehatan menyelenggarakan fungsi:

A. Pelaksanaan kegiatan proteksi radiasi, pengendalian keselamatan kerja dan penanggulangan kedaruratan nuklir. B. Pelaksanaan pengelolaan limbah dan pengendalian keselamatan

lingkungan.

C. Pelaksanaan pelayanan dan dokumentasi kesehatan.

(20)

telah mengimplementasikan Sistem Manajemen Mutu Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3) dalam melaksanakan tugas dan fungsinya. Bidang K2 terdiri dari:

1. Subbidang Proteksi Radiasi dan Keselamatan Kerja (PRKK), yang mempunyai tugas melakukan kegiatan proteksi radiasi, pengendalian keselamatan kerja dan penanggulangan kedaruratan nuklir.

2. Subbidang Pengelolaan Limbah dan Keselamatan Lingkungan (PLKL), yang mempunyai tugas melakukan pengelolaan limbah dan pengendalian keselamatan lingkungan.

3. Subbidang Pelayanan Kesehatan (PK), yang mempunyai tugas melakukan pelayanan dan dokumentasi kesehatan.

1.5.6 Bagian Tata Usaha

Bagian Tata Usaha mempunyai tugas memberikan pelayanan teknis administratif kepada seluruh satuan organisasi di lingkungan Pusat Teknologi Nuklir Bahan dan Radiometri. Dalam melaksanakan tugas, bagian Tata Usaha menyelenggarakan fungsi:

A. Pelaksanaan urusan persuratan dan kepegawaian B. Pelaksanaan urusan keuangan

C. Pelaksanaan urusan perlengkapan dan rumah tangga

(21)

Bagian Tata Usaha, terdiri dari:

1. Subbagian Persuratan dan Kepegawaian, bertugas memimpin, merencanakan, mengorganisasi, mengarahkan dan mengawasi seluruh sumber daya dalam rangka urusan persuratan dan kepegawaian.

2. Subbagian Keuangan, bertugas memimpin, merencanakan, mengorganisasi, mengarahkan dan mengawasi seluruh sumber daya dalam rangka urusan keuangan.

3. Subbagian Perlengkapan, bertugas memimpin, merencanakan, mengorganisasikan, mengarahkan dan mengawasi seluruh sumber daya dalam rangka urusan perlengkapan dan rumah tangga.

4. Subbagian Dokumentasi Ilmiah, bertugas memimpin, merencanakan, mengorganisasi, mengarahkan dan mengawasi seluruh sumber daya dalam rangka urusan administrasi kegiatan ilmiah, dokumentasi dan publikasi.

1.5.7 Unit Pengamanan Nuklir

(22)

1.6 Sarana dan Prasarana

Dalam sebuah organisasi atau perusahaan tidak akan lepas dari yang namanya sarana dan prasarana. Sarana dan prasarana dalam sebuah organisasi berperan dalam membantu dan mempelancar dalam menjalankan tugas dan fungsi organisasi. Sarana dan prasarana juga berfungsi untuk mempermudah proses kerja.

Oleh karena itu, dalam melakukan tugas perlu adanya sarana dan prasarana yang bisa membantu dan menunjang dalam melakukan penelitian – penelitian. Untuk sarana dan prasarana di Pusat Teknologi Nuklir Bahan dan Radiometri (PTNBR) BATAN Bandung, terutama pada Sub Bagian Dokumentasi Ilmiah maka dapat dilihat pada tabel 1.1.

Tabel 1.1

Sarana dan Prasarana Sub Bagian Dokumentasi Ilmiah

NO Jenis Sarana Jumlah

1 Komputer Desktop 6 Unit

2 Laptop 2 Unit

3 LCD / In Focus 6 Unit

4 Ruang Rapat 5 Ruangan

5 Meja Kerja 9 Unit

6 Rak Arsip 3 Unit

7 Lemari Brosur 3 Unit

(23)

9 Telepon 3 Unit

10 Printer 3 Unit

11 Scanner 3 Unit

12 Kursi Kerja 9 Unit

13 Dispenser 1 Unit

14 Kipas Angin 2 Unit

15 AC 1 Unit

16 Sofa 1 Unit

17 White board 3 Unit

Sumber : Catatan Penulis 2011

1.7 Lokasi Dan Waktu pelaksanaan Praktek Kerja Lapangan 1.7.1 Lokasi Pelaksanaan Kerja Praktek

(24)

1.7.2 Waktu Penelitian

Waktu pelaksanaan PKL mulai dari tanggal 11 Juli sampai dengan 10 September 2011, dalam waktu 5 hari kerja yaitu hari Senin sampai hari Jum’at

(25)

2.1 Aktifitas Kerja Selama Praktek Kerja Lapangan

Keberadaan humas di sebuah instansi milik pemerintah merupakan suatu keharusan secara fungsional dan operasional dalam upaya menyebar luaskan atau mempublikasikan tentang suatu kegiatan atau aktifitas instansi bersangkutan yang ditujukan baik untuk lingkup karyawan (Internal) maupun masyarakat luar (Eksternal).

Selama melakukan praktek kerja di Pusat Tenaga Nuklir Bahan dan Radiometri (PTNBR) BATAN Bandung, penulis melaksanakan dua kegiatan. Yaitu kegiatan rutin dan juga kegiatan insidental.

Untuk lebih jelas, berikut adalah daftar kegiatan rutin dan insidental yang dilakukan penulis selama melakukan praktek kerja di Pusat Tenaga Nuklir Bahan dan Radiometri (PTNBR) BATAN Bandung dapat dilihat pada tabel 2.1 sebagai berikut :

Tabel 2.1

Jadwal Kegiatan Praktek Kerja Lapangan

No Hari/Tanggal Kegiatan PKL Keterangan

Rutin Insendental 1. Senin 11 Juli 2011 Pengarahan Kesehatan dan

keselamatan

(26)

2. Senin, 18 Juli 2011 Pengarahan tentang kegiatan kehumasan / job desk di Sub Bagian Dokumentasi Ilmiah dan Seminar di Ruang Platina

3. Selasa, 19 Juli 2011 Mengunjungi ruang-ruang rapat.

4. Rabu, 20 Juli 2011 Mencatat Surat Masuk ke Buku Agenda

Bekasi dan mempersiapkan Brosur

(27)

14. Rabu, 3 Agustus

(28)

26. Senin, 22 Agustus

Sumber : Catatan Penulis 2011

2.2Deskripsi Kegiatan Selama Praktek Kerja Lapangan

Dalam melaksanakan kegiatan selama praktek kerja lapangan di Pusat Tenaga Nuklir Bahan Dan Radiometri (PTNBR) BATAN Bandung, penulis ditugaskan untuk melaksanakan kegiatan sebagai berikut :

2.2.1 Pengelolaan Informasi

(29)

yang berkaitan dengan instansi dan menyebarkannya ke setiap bagian atau karyawan yang bersangkutan.

Humas menjadi jembatan dalam melanjutkan arus informasi yang berasal dari luar ke dalam maupun dari dalam ke luar. Hal itu pula yang dilakukan oleh Sub Bagian Dokumentasi Ilmiah di PTNBR. Sub Bagian Dokumentasi Ilmiah menerima semua informasi yang berasal dari luar yang selanjutnya diteruskan kepada setiap bagian atau kepada karyawan yang bersangkutan sesuai dengan kepentingannya dan begitupun sebaliknya. Penyebaran informasi yang dimaksud disini biasanya berupa dokumen, jurnal penelitian, undangan kerja sama, nota dinas dan hal-hal lainnya yang ditujukan kepada publik internal PTNBR.

2.2.2 Memasang Pengumuman

Menempelkan pengumuman yaitu pekerjaan menempelkan pengumuman di papan pengumuman di pintu masuk, tujuannya agar dapat langsung terlihat dan terbaca oleh semua karyawan pada saat melakukan absen. Sebelum menempelkan pengumuman, biasanya lembar pengumuman ini akan dicatat pada Log Book pengumuman. Setelah dicatat, lalu Log Book tersebut dibawa juga untuk mengecek kembali lembar pengumuman yang sudah lewat di mading. Apabila lembar pengumuman sudah lewat dari pelaksanaannya, maka lembar tersebut akan ditarik dan kemudian diarsipkan. Kemudian di Log Book akan diberi keterangan bahwa lembar pengumuman sudah ditarik.

2.2.3 Kegiatan Kunjungan

(30)

Mahasiswa maupun kalangan Dosen Perguruan Tinggi yang sebelumnya sudah mengajukan permohonan dan disetujui oleh pihak Sub Bagian Dokumentasi Ilmiah sebagai penanggung jawab.

Selama melakukan praktek kerja lapangan di Sub Bagian Dokumentasi Ilmiah, penulis mendapat tanggung jawab untuk menjadi pemandu dalam kegiatan kunjungan dari SMA Negeri 5 Bekasi. Dalam melakukan tugas dan tanggung jawab yang diberikan, penulis membekali wawasan dengan mencoba membaca-baca tentang apa itu nukir, reactor dan ilmu fisika. Penulis mendapat wawasan baru dari berbagai buku, leaflet dan brosur yang telah diberikan oleh pihak Sub Bagian Dokumentasi Ilmiah. Selain itu, penulis juga belajar langsung dari beberapa karyawan di Sub Bagian Dokumentasi Ilmiah tentang segala hal yang berhubungan dengan tugas dan tanggung jawab penulis sebagai pemandu.

2.3 Analisis Mengenai Ilmu Humas

Public Relations (PR) atau kadang disebut dengan istilah Hubungan Masyarakat (humas) memiliki posisi yang sangat penting dalam sebuah organisasi, terutama bila organisasi tersebut sering berinteraksi dengan masyarakat luas. Public Relations sangat menentukan perwajahan organisasi tersebut di mata masyarakat luas. Hal tersebut disebabkan karena Public Relations -lah yang merupakan salah satu front liner penting dalam berkomunikasi dengan masyarakat. Public Relations menentukan kesan positif sebuah organisasi di mata masyarakat. Dan hubungan dengan masyarakat akan menentukan bagaimana organisasi tersebut bersosialisasi di tengah-tengah masyarakat.

(31)

luas. Untuk itu, di dalam sebuah Public Relations sangat penting untuk bisa mengelola manajemen komunikasi. Sehingga pada dasarnya Public Relations merupakan fungsi tertentu yang sangat diperlukan oleh setiap organisasi, demi tujuan bersama.

2.3.1 Pengertian Public Relations

Menurut Frank Jeffkins dalam bukunya Public Relations, definisi dari Public Relations yaitu :

Public Relations adalah sesuatu yang merangkum keseluruhan komunikasi yang terencana, baik itu ke dalam maupun ke luar, antara suatu organisasi dengan semua khalayaknya dalam rangka mencapai tujuan-tujuan spesifik yang berlandaskan pada saling pengertian.” ( Jefkins 1996:9 )

Sedangkan menurut Rhenald Kasali dalam bukunya yang berjudul Manajemen Public Relations mengemukakan pengertian humas sebagai berikut:

Public Relations adalah fungsi manajemen yang melakukan evaluasi terhadap sikap-sikap publik, mengidentifikasi kebijakan-kebijakan dan prosedur seseorang/sebuah perusahaan terhadap publiknya, menyusun rencana serta menjalankan program-program komunikasi untuk memperoleh pemahaman dan penerimaan publik.” ( Kasali 2000:7 )

(32)

Peran Public Relation pada prinsipnya menghubungkan atau sebagai media/jembatan antara perusahaan dengan publiknya. Selain itu, Public Relation juga merupakan kegiatan komunikasi dua arah yang menunjang keberhasilan kebijakan dengan menjelaskan, menginformasikan atau mempromosikannya kepada publik sehingga tercipta saling pengertian dan etiket baik.

2.3.2 Fungsi Public Relations

Humas dalam suatu instansi dikatakan berfungsi apabila humas itu menunjukan kegiatan yang jelas dan dapat dibedakan dari kegiatan lainnya.

Fungsi Humas menurut Onong Uchjana Effendy :

1. Menunjang kegiatan manajemen dalam mencapai tujuan organisasi. 2. Membina hubungan yang harmonis antara organisasi dengan

publiknya, baik itu publik internal maupun publik eksternal.

3. Menciptakan komunikasi dua arah yang timbal balik dengan menyebarkan informasi dari organisasi kepada publik dengan menyalurkan opini publik kepada organisasi.

4. Melayani publik dan menasehati pimpinan organisasi demi kepentingan umum. (Effendy, 1991:46)

Adapun menurut Scott M.Cutlip dan Center, efektif Publik Relations, memberikan penjelasan sebagai berikut :

(33)

2. Menasehati manajemen mengenai jalan dan cara menyusun dan operasionalisasi organisasi untuk dapat diterima semakin maksimal. 3. Merencanakan dan melaksanakan program-program yang dapat

menimbulkan penafsiran yang menyenangkan terhadap kebijaksanaan operasionalisasi organisasi.

Public Relations/Humas di dalam suatu organisasi pada hakikatnya adalah melakukan komunikasi dengan berbagai pihak, untuk mencapai tujuannya dengan cara melakukan pendekatan dalam berbagai kegiatan, kerena setiap kegiatan dalam suatu organisasi memiliki karakter yang berbeda antara satu dengan yang lainnya.

Fungsi Public Relations/Humas menurut Suhandang adalah mencakup bidang kerja :

1. Marketing atau pemasarkan hasil produksi perusahaanya, 2. Publishing atau memberikan penerangan dan keterangan

mengenai hal yang ada hubungannya dengan kegiatan perusahaannya,

3. Dokumentasi atau menghimpun data dan fakta yang erat hubungannya dengan kegiatan perusahaan, baik berupa hasil perusahaan yang telah dicapai maupun bahan-bahan lainnya yang diperlukan bagi kemajuan perusahaan.(2004:164)

Fungsi Public Relations/Humas dapat diuraikan sebagai berikut : 1. Marketing

(34)

menyalurkan barang atau jasa kepada konsumen atas dasar pengertian akan kegunaannya terhadap tempat, waktu, perpindahan hak milik, bentuk, dan kepuasan masing-masing pihak yang terlibat dalam proses penyaluran yang dimaksud. Semua kegiatan tersebut pada dasarnya ditujukan untuk melayani dan memenuhi kebutuhan konsumen akan barang atau jasa.

2. Publisitas

Publisitas merupakan salah satu kegiatan utama dari Public Relations/Humas dalam hal memberi keterangan dan penerangan kepada publiknya. Publisitas merupakan salah satu bentuk persuasi sebagai teknik penyampaian informasi yang mengandung nilai serta unsur-unsur berita yang disusun sedemikian rupa sehingga dapat menarik perhatian dalam mendahului upaya persuasi lainnya. Dengan publisitas, petugas Public Relations/Humas harus memberikan informasi atau keterangan, baik kepada publiknya maupun masyarakat, agar mereka memperoleh cukup pengetahuan tentang organisasi/instansi/perusahaan yang bersangkutan.

(35)

3. Dokumentasi

Untuk bahan penelaahan terhadap perkembangan organisasi/instansi/ perusahaan diperlukan data otentik dari organisasi/instansi/perusahan itu sendiri. Data dimaksud biasanya dijumpai dalam bentuk laporan bulanan atau tahunan, statistik, foto, selembaran, film, slide, pita rekaman pidato atau diskusi-diskusi dan rapat kerja, serta catatan tertulis lainnya. Semua benda-benda itu merupakan dokumen penting yang berharga bagi organisasi/instansi/perusahaan yang bersangkutan. Karenanya perlu diadakan pengaman dan pemeliharaan secara seksama terhadap benda atau dokumen tersebut.

Sebagai sumber segala keterangan, Public Relations/Humas perlu mencari, mengumpulkan, menyimpan, mengamankan, dan memelihara dokumen-dokumen tersebut. Bahkan jika diperlukan, mempelajari dan mempergunakannya, di samping menjaga dokumen-dokumen yang perlu dirahasiakan. Dalam hal ini Public Relations/Humas tidak hanya bertugas untuk menyimpan dan memelihara arsip saja, melainkan juga berkewajiban mencari dan mengolah bahan-bahan yang patut dijadikan dokumen.

(36)

berguna bagi kemajuan pengetahuan petugas di organisasi/instansinya atau pengetahuan karyawan di perusahaannya.

2.3.3 Ciri-ciri Public Relations

Setiap kegiatan organisasi/instansi/perusahaan terhadap publik internal maupun ekternal tidak terlepas dari peranan dan program kerja Humas untuk menciptakan opini publik yang menguntungkan semua pihak.

Menurut Rachmadi dan Effendy yang dikutip Yulianita dalam buku Dasar-Dasar Public Relations ciri-ciri Humas adalah sebagai berikut :

1. Humas adalah kegiatan komunikasi dalam suatu organisasi yang berlangsung dua arah secara timbal balik. 2. Humas merupakan penunjang tercapainya tujuan yang

ditetapkan oleh manajemen suatu organisasi.

3. Publik yang menjadi sasaran kegiatan Humas adalah publik intern dan ekstern.

4. Operasional Humas adalah membina hubungan yang harmonis antara organisasi dengan publik dan mencegah terjadinya rintangan psikologis, baik yang timbul dari pihak organisasi maupun pihak publik.(2003:38)

(37)

2.3.4 Tujuan Public Relations

Di dalam menunaikan tujuan dan public relations ini, terlebih dahulu haruslah dibagi pengertian tujuan public relations tersebut berdasarkan kegiatannya. Diketahui secara teoritis, adapun pembagian kegiatan public relations tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut :

1. Tujuan berdasarkan kegiatan internal public relations. 2. Tujuan berdasarkan kegiatan eksternal public relations.

Tujuan public relations berdasarkan kegiatan internal public relations dalam hal ini dapat mencangkup kepada beberapa hal yaitu :

1. Mengadakan suatu penilaian terhadap sikap, tingkah laku dan opini publik terhadap perusahaan, terutama sekali diajukan kepada kebijakan perusahaan yang sedang dijalankan.

2. Mengadakan suatu analisis dan perbaikan terhadap kebijaksanaan yang sedang dijalankan, guna mencapai tujuan yang ditetapkan perusahaan dengan tidak melupakan kepentingan publik.

3. Memberikan penerangan kepada publik karyawan mengenai suatu kebijaksanaan perusahaan yang bersifat objektif serta menyangkut kepada berbagai aktifitas rutin perusahaan, juga menjelaskan mengenai perkembangan perusahaan tersebut. Dimana pada tahap selanjutnya diharapkan publik karyawan akan tetap well inform.

(38)

Sedangkan tujuan dari Public Relations berdasarkan bentuk kegiatan eksternal Public Relations , dimaksudkan adalah untuk mendapatkan dukungan dari publik. Pengertian dukungan publik disini dibatasi kepada pengertian :

a. Memperluas langganan atau pemasaran.

b. Memperkenalkan sesuatu jenis hasil produksi atau gagasan yang berguna bagi publik dalam arti luas.

c. Mencari dan mengembangkan.

d. Memperbaiki citra perusahaan terhadap pendapat masyarakat luas, guna mendapatkan opini publik yang positif. (Djaja, 1985 : 20).

Oleh karena itu seorang pimpinan perusahaan perlu lebih memperhatikan melalui public relations untuk memikirkan sesuatu langkah dalam mendayagunakan tujuan dari kegiatan eksternal public relations itu. Secara paratis tujuan public relations itu harus dapat menyelenggarakan tujuan dari kegiatan eksternal itu harus dapat menyelenggarakan komunikasi yang efektif dimana mempunyai sifat informasi dan persuasif, guna memperoleh dukungan dari publik disesuaikan dengan yang diinginkan oleh komunikator.

Adapun langkah-langkah yang perlu diperhitungkan oleh public relations dalam menyampaikan informasi mengenai suatu gagasan, ide-ide, ataupun bersifat memperkenalkan suatu barang, maka pesan komunikasinya mempertimbangkan hal sebagai berikut :

1. Pesan komunikasi harus disampaikan secara jujur, objektif dan harus direncanakan sehingga mencangkup unsur ketelitian.

(39)

Maksudnya seorang public relations itu tidak saja terbatas hanya cukup dan terlatih terhadap penerimaan informasi yang datang dari publik sebagai efek komunikasi.

Isi dari penyampaian komunikasi harus didasarkan kepada kepentingan publik, sehingga ketika pesan komunikasi itu disampaikan, akan menimbulkan tingkat kepercayaan dan rasa simpati dihati publik. Dimana pada tahap selanjutnya diharapkan publik mendukung pesan yang disampaikan kepada mereka. (Djaja, 1985:22).

2.3.5 Ruang Lingkup Public Relations

Hubungan Masyarakat memiliki ruang lingkup yang luas dalam menghadapi permasalahan-permasalahan dalam suatu organisasi yang berhubungan dengan kegiatan organisasi, baik dalam publik internal maupun eksternal. Oleh karena itu Humas harus memiliki perencanaan terlebih dahulu, kemudian adanya program yang terstruktur.

Menurut Rudy dalam bukunya Komunikasi & Hubungan Masyarakat Internasional bahwa Humas memiliki bidang-bidang cakupan atau ruang lingkup sebagai berikut :

1. Hubungan dengan pelanggan (Customer Relations).

2. Hubungan dengan Masyarakat/Penduduk (Community Relations).

3. Hubungan dengan Pers/Media Massa (Press Relations).

4. Hubungan dengan Instansi-instansi Pemerintah (Government Relations).

(40)

6. Hubungan dengan berbagai pihak terkait (Stakeholder Relations).(2005:85-88)

Ruang lingkup Public relations/Humas dapat diuraikan sebagai berikut : 1. Hubungan dengan Pelanggan (Customer Relations)

Hal ini mencakup kegiatan-kegiatan seperti memberi informasi kepada pelanggan atau nasabah, menjelaskan prosedur, tata cara, waktu, menyampaikan pesan-pesan, laporan berkala (melalui brosur, jurnal, surat dan sebagainya), menyelenggarakan acara bersama pelanggan dan menciptakan suasana kenyamanan/kemudahan bagi urusan para pelanggan dan melayani pelanggan atau tamu.

2. Hubungan dengan Masyarakat/Penduduk (Community Relations)

Hal ini mencakup kegiatan membina hubungan baik dengan penduduk/masyarakat yang sekurang-kurangnya meliputi penduduk di sekitar lokasi pabrik/perusahaan/toko atau di sekitar kantor ogrganisasi/lembaga yang bersangkutan.

(41)

menyususn dan mengedarkan keterangan pers (press release), membina hubungan komunikasi dua arah dengan wartawan dan redaksi media massa (Surat kabar, TV, Radio, Majalah, Tabloid, dan lain-lain).

4. Hubungan dengan Instansi-instansi Pemerintah (Government Relations)

Hal ini mencakup kegiatan pembinaan dan penyelenggaraan hubungan komunikasi dua arah dengan instansi-instansi pemerintah (pemerintah daerah/provinsi/kabupaten/kota, pihak kepolisian, dinas tenaga kerja, dinas perindustrian, dinas pariwisata, dan lembaga lainnya), upaya-upaya perolehan informasi aktual dari berbagai instansi pemerintah dan sebaliknya menyampaikan informasi kepada instansi terkait. 5. Hubungan dengan Karyawan/Pegawai (Employee

Relations)

(42)

demikian , diharapkan tercipta suasana harmonis/selaras dalam kegiatan organisasi atau perusahaan.

6. Hubungan dengan berbagai pihak terkait (Stakeholder Relations)

Hal ini mencakup kegiatan yang menunjang atau terus-menerus berhubungan dengan kegiatan organisasi/perusahaan atau lembaga (seperti agen-agen, supplier, distributor) dan juga mencakup hubungan dengan para pemegang saham (Shareholder Relations).

2.3.6 Peranan Public Relations Dalam Organisasi

Dalam pelaksanaan pekerjaannya seorang praktisi humas akan menggunakan konsep-konsep manajemen untuk mempermudah pelaksanaan tugas-tugasnya. Bahwa proses humas (tahapan fact finding, planning, communicating, evaluation). Sepenuhnya mengacu pada pendekatan managerial. Untuk keperluan pembahasan manajemen hubungan masyarakat, maka sementara manajemen itu dapat dirumuskan sebagai suatu proses dari kelompok orang-orang yang secara koordinatif, memimpin kegiatan-kegiatan tertentu untuk mencapai tujuan-tujuan bersama.

(43)

Dengan melihat proses peranan manajemen dan hubungan masyarakat (humas) dalam suatu organisasi yang sudah dikemukakan, dapatlah dikatakan bahwa manajemen itu adalah upaya menyusun sasaran dan kerja sama melalui orang lain. Di samping itu, untuk dapat mencapai tujuan organisasi secara efisien dan efektif dan agar pekerjaan terlaksana dengan baik. Fungsi dan tanggung jawab manajer humas hendaknya mengupayakan terjadinya hubungan yang lancar dan efektif antara semua bagian dalam perusahaan di satu sisi dan antara perusahaan itu dengan publik internal dan publik eksternal.

Kualitas yang khas pada manajer hubungan masyarakat ialah kemampuan analisis. Manajer hubungan masyarakat harus pula bisa membenahi dirinya, dan menganggap dirinya mampu bekerja efektif tanpa perintah, karena manajer humas sendiri bukan mengurus bagian yang memberi perintah. Manajer humas adalah bagian yang mewakili perusahaan terhadap publik dan mewakili publik pada perusahaan. Dengan demikian, tiap bagian lain dalam perusahaan itu tahu bahwa pimpinan puncak termasuk manajer humas tingkat dan bobotnya sama dengan rekan pimpinan puncak bagian lain. Manajer humas harus pula dapat menyajikan hasil evaluasi akurat tentang:

1. Lingkungan

2. Sikap dan pendapat publik 3. Efektivitas manajemen humas

4. Pengaruh tiap bagian yang harus dirasakan juga oleh manajer humas. Ruslan mengungkapkan pula peranan umum Public Relations dalam manajemen suatu badan / organisasi itu terlihat dari adanya aktivitas berikut :

1. Mengevaluasi sikap atau opini publik

(44)

kepentingan publiknya

3. Merencanakan dan melaksanakan kegitan aktivitas Public Relations Peranan Public Relations harus mencakup empat tanggung jawab umum sebagai berikut:

1. Analyzing yaitu menganalisa masalah sosial, ekonomi, politik dan lingkungan sosial dalam operasional bisnis atau lembaganya, serta mampu mengantisipsinya.

2. Counseling yaitu menjadi penasihat pimpinan dalam pembuatan kebijakan dan tatanan opersional agar dapat menciptakan hubungan yang harmonis dengan berbagai publik terkait.

3. Communicating yaitu mengkomunikasikan informasi inti tentang kebijkan dan praktik manajerial, produk – produk dan jasa – jasa yang menjadi perhatian publik.

4. Evaluating yaitu mengevalusi dan mengkaji apa yang sudah baik dilakukan , apa yang masih salah dilakukan, berapa banyak kemampuan yang telah diperoleh dan bagaimana meningkatkan kinerja yang lebih produktif di masa mendatang.

2.4 Analisis Praktek Kerja Lapangan

(45)

Pusat Teknologi Nuklir Bahan dan Radiometri (PTNBR) merupakan suatu instansi milik pemerintah yang didalamnya terdapat fungsi kehumasan. Meskipun instansi pemerintah ini tidak memliki sebuah bagian khusus sebagai humas, namun instansi pemerintah ini tetap menjalankan fungsi kehumasan yang dikelola oleh subbagian dokumentasi ilmiah.

Menurut IPRA (International Public Relations Association) Humas adalah “fungsi manajemen dari ciri yang terencana dan berkelanjutan melalui organisasi

dan lembaga swasta atau publik (public) untuk memperoleh pengertian, simpati, dan dukungan dari mereka yang terkait atau mungkin ada hubungannya dengan penelitian opini publik di antara mereka”. (Soleh Soemirat, 2007 : 14)

Posisi humas merupakan penunjang tercapainya tujuan yang ditetapkan oleh suatu manajemen organisasi. Sasaran humas adalah publik internal dan eksternal, dimana secara operasional humas bertugas membina hubungan harmonis antara organisasi dengan publiknya dan mencegah timbulnya rintangan psikologis yang mungkin terjadi di antara keduanya.

(46)

A. Internal :

1. Setiap hari senin melakukan kegiatan seminar rutin yang berisikan penyampaian informasi yang bermanfaat bagi instansi, meliputi penelitian ilmiah.

2. Madding atau papan pengumuman. B. Eksternal :

1. Memberikan pengetahuan akan manfaat produksi Nuklir melalui kegiatan kunjungan bagi masyarakat luas yang dibuka setiap hari senin dan selasa.

2. Website http://www.batan.go.id/ptnbr/

Menurut Ruslan tujuan dari public Relations adalah untuk membentuk good-will, toleransi, saling kerjasama dan saling menghargai serta memperoleh opini public yang favorable, image yang tepat berdasarkan prinsip-prinsip hubungan yang harmonis baik hubungan internal maupun hubungan eksternal.

Hal ini pula yang dilakukan oleh Pusat Teknologi Nuklir Bahan dan Radiometri, melalui kegiatan pengolahan informasi yang ditujukan baik kepada khalayak internal dan khalayak eksternal sehingga menciptakan serta mempertahankan image atau citra yang baik.

(47)

kegiatan, peristiwa, atau pekerjaan tertentu yang dipublikasikan baik melalui media elektronik maupun cetak, dan kemudian disimpan secara teratur sistematis.

Dalam bidang kehumasan (PR Activities), dokumentasi merupakan alat bantu yang memiliki beberapa manfaat, yaitu :

1. Sebagai bahan informasi terkini yang dapat diedarkankan ke bagian lain yang dianggap mempunyai hubungan kepentingannya masing-masing.

2. Sebagai bahan referensi tertentu berupa data atau informasi penunjang, misalnya untuk penyusunan naskah pidato, (PR Speech Writing), PR House Journal dan lain-lain.

3. Sebagai pedoman atau acuan untuk mengantisipasi langkah-langkah suatu kejadian atau event tertentu, yang tengah dihadapi atau di masa yang akan datang.

4. Sebagai tolak ukur tentang sejauh mana keberhasilan prestasi dan reputasi yang dicapai mengenai persepsi, keluhan, dan hingga citra di mata masyarakatnya.

5. Sebagai media komunikasi internal melalui dokumentasi.

(48)
(49)

3.1 Kesimpulan

Kesimpulan yang dapat diambil dari kegiatan Praktek Kerja Lapangan yang telah dilakukan penulis di Pusat Teknologi Nuklir Bahan dan Radiometri diantaranya sebagai berikut :

1. Pusat Teknologi Nuklir Bahan dan Radiometri merupakan salah satu instansi milik pemerintah dimana peran kehumasannya dipegang oleh Sub Bagian Dokumentasi Ilmiah.

2. Sub Bagian Dokumentasi mempunyai tugas memimpin, merencanakan, mengorganisasi, mengarahkan dan mengawasi seluruh sumber daya dalam rangka urusan administrasi kegiatan ilmiah, dokumentasi dan publikasi.

3. Kegiatan yang dilakukan penulis selama Praktek Kerja Lapangan yaitu, pengolahan informasi, memasang pengumuman dan kegiatan kunjungan.

4. Posisi Public Relations dalam suatu perusahaan atau instansi sangat penting, mengingat akan menentukan perwajahan perusahaan atau instansi tersebut di mata masyarakat luas. Sehingga Public Relations merupakan salah satu front liner penting dalam berkomunikasi dengan masyarakat luas.

(50)

perusahaan swasta atau instansi milik pemerintah.

3.2Saran Untuk Instansi

1. Pusat Teknologi Nuklir Bahan dan Radiometri sebaiknya lebih memperhatikan peran divisi humas, dimana humas sebaiknya berada pada satu konsentrasi divisi yang khusus. Sehingga humas dapat lebih leluasa dalam melakukan research, serta menentukan strategi yang akan diambil. Mengingat Pusat Teknologi Nuklir Bahan dan Radiometri merupakan instansi pertama milik pemerintah di Indonesia yang bergerak di bidang pemberdayaan ilmu fisika khususnya nuklir.

2. Berdasarkan tugas Sub Bagian Dokumentasi Ilmiah, seharusnya tenaga kerja dalam divisi ini ditambah. Sedangkan tenaga kerja yang tersedia hanya berjumlah lima orang saja. Sehingga dengan penambahan jumlah tenaga kerja dalam pelaksanaan tugas akan lebih efektif dan tepat.

3. Meningkatkan kepercayaan masyarakat melalui konteks pelayanan informasi. Misalnya melakukan kegiatan sosialisasi serta memberikan kegiatan amal terhadap masyarakat sekitar melalui bhakti sosial.

1.3Saran Untuk Mahasiswa

1. Selalu menjunjung tinggi nama baik Unikom secara umum dan Program Studi Ilmu Komunikasi secara khusus.

(51)

kepada pegawai atau staff yang ada apabila mengalami kesulitan maupun sesuatu yang belum kita ketahui.

(52)

BANDUNG

Diajukan Sebagai Bukti Telah Melaksanakan Praktek Kerja Lapangan (PKL)

Oleh :

Mohamad Widiyatno NIM. 41808162

PROGRAM STUDI ILMU KOMUNIKASI

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA

BANDUNG

(53)

CURRICULUM VITAE

PERSONAL DETAILS

Name : Mohamad Widiyatno

Address : Jl. Bojong Raya Gg H. Sanusi RT 09/01 214

Bandung

Post Code : 40212

Telephone Number : 0857-2114-7776

Email : eihdiw@ymail.com

Sex : Male

Place, Date of Birth : Bandung, 02 Juli 1990

Last Education : SMA

Education Status : Mahasiswa S-1 Universitas Komputer Indonesia

(UNIKOM) Bandung, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Jurusan Ilmu Komunikasi Konsentrasi Humas

Marital Status : Single

Nationality : Indonesia

Religion : Islam

EDUCATIONAL BACKGROUND

NO. INSTITUTION YEAR

1. SDN Bojong I 1996-2002

(54)

3. MA Al-Falah 2005-2008 4. Universitas Komputer Indonesia 2008-now

COURSE/ TRAINING

NO. COURSE/ TRAINING

1. Table Manner at Jayakarta Hotel

2. Workshop Penyiaran Radio Bertempat di Universitas Komputer Indonesia 3. Kunjungan Media Ke Metro TV yang dilaksanakan oleh Universitas

Komputer Indonesia

SKILL

NO. QUALIFICATION

1. MS. Office (Word, Exel, Power Point, Acces, Publisher) 2. Adobe Photoshop

3. Adobe Page Maker 4. Adobe Dreamweaver 5. Internet literate.

(55)

Daftar Pustaka

. 2008. Kiat & Strategi Kampanye Public Relations. Jakarta : Raja Grafindo Persada.

Jefkins, Frank. 1992. Public Relations (Edisi Keempat). Jakarta : Erlangga.

Mulyana, D, 2003, Ilmu Komunikasi Suatu Pengantar, Bandung :PT.Remaja Rosda Karya.

Ruslan, Rosady, SH, MM. 2008. Manajemen PR & Media Komunikasi (Konsepsi dan Aplikasi). Jakarta : Rajawali Pers,

Soemirat, S, dan Ardianto, E , 2002, Dasar – dasar Public Relations, Bandung : PT.Remaja Rosda Karya.

Sumber Lain :

Dokumen dan Arsip Pusat Teknoligi Nuklir Bahan dan Radiometri (PTNBR) BATAN Bandung

Arum. Bekti. Laporan PKL di Pusat Teknologi Nuklir Bahan dan Radiometri (PTNBR) BATAN Bandung, 2011, UNPAD.

Internet Searching :

(56)

www.teguhsantoso.com/tag/definisi-humas diakses pada hari Rabu, 10 November 2011 pada pukul 15.00 s/d 16.27 WIB

www.humas-setwan.com/2010/03/tugas-humas.html diakses pada hari Senin, 5

(57)

ii Bismilahirrohmanirrohim.

Assalamualaikum Wr. Wb.

Alhamdulillahirabbil’alamin, puji dan syukur penulis panjatkan ke hadirat

Allah SWT atas rahmat dan karunia-Nya sehingga Laporan Praktek Kerja Lapangan ini dapat penulis selesaikan sesuai waktu yang telah ditentukan.

Penyusunan Laporan PKL ini dibuat berdasarkan hasil Praktek Kerja Lapangan penulis di Pusat Teknologi Nuklir Bahan dan Radiometri (PTNBR) BATAN Bandung selama dua bulan. Laporan Kerja Praktek ini dibuat untuk memenuhi salah satu mata kuliah Kerja Praktek program Pendidikan Strata Satu Program Studi Ilmu Komunikasi Konsentrasi Humas di Universitas Komputer Indonesia.

Penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya untuk Ibunda tercinta, Ayah, Kakak, Nenek serta Kakek dan seluruh keluarga yang selalu memberikan dukungan baik secara moril maupun materil dan membantu penulis terutama melalui untaian doa-doanya.

(58)

iii

Secara khusus penulis sampaikan terima kasih kepada :

1. Yth. Prof. DR. Samugyo Ibnu Redjo, Drs., M.A selaku Dekan FISIP Universitas Komputer Indonesia Bandung, yang telah mengeluarkan Surat Pengesahan Permohonan Praktek Kerja Lapangan (PKL) dan terima kasih telah menandatangani Lembar Pengesahan ini.

2. Bapak Drs. Manap Solihat. M.Si selaku Ketua Program Studi Ilmu Komunikasi FISIP Universitas Komputer Indonesia yang telah memberikan pengarahan dan pandangan sebelum dan sesudah penulis melaksanakan Praktek Kerja Lapangan.

3. Ibu Desayu Eka Surya. S.Sos.,M.Si selaku Dosen wali IK-4 2008 yang senantiasa memberikan arahan, bimbingan, dan motivasi kepada penulis. 4. Ibu Iin Rahmi Handayani. S.Sos.,M.Ikom selaku dosen pembimbing yang

senantiasa memberikan arahan, bimbingan dan motivasi kepada penulis dalam penyusunan laporan praktek kerja lapangan ini.

(59)

iv

7. Mba Ratna Widiasti A.md Selaku Sekretaris Dekan FISIP Universtas Komputer Indonesia Bandung Yang telah membantu semua keperluan penulis sebelum dan sesudah penulis melakukan Praktek Kerja Lapangan ini.

8. Mba Astri Ikawati A.md. Kom dan Rr. Sri Intan Fajarina Selaku Staf Sekretaris Program Studi Ilmu Komunikasi FISIP Universtas Komputer Indonesia Bandung Yang telah membantu semua keperluan penulis sebelum dan sesudah penulis melakukan Praktek Kerja Lapangan ini.

9. Bapak Drs. Chaerul Saleh, M.Sc selaku Kepala Subbagian Dokumentasi Ilmiah dan selaku pembimbing yang telah menerima penulis untuk melaksanakan Praktek Kerja Lapangan di PTNBR BATAN Bandung dan membimbing juga memotivasi kami selama melakukan praktek kerja lapangan dan dalam penyusunan laporan ini.

10. Ibu Rina, Ibu Arie dan Bapak Dewa selaku staf Dokumentasi Ilmiah yang telah memberikan arahan selama melaksanakan Praktek Kerja Lapangan. 11. Erwin Maulana AK dan Dodi Koswara rekan penulis selama melakukan

praktek kerja lapangan yang selalu menemani penulis.

(60)

v memberikan motivasi kepada penulis.

14. Semua pihak yang telah membantu sebelum dan selama pelaksanaan Praktek Kerja Lapangan yang tidak dapat saya sebutkan satu persatu.

Akhir kata Penulis ucapkan terima kasih banyak pada semua pihak yang telah membantu penulis dalam proses menyelesaikan Laporan Praktek Kerja Lapangan ini. Maka penulis selanjutnya berharap dan berterima kasih atas segala saran dan masukan dari pembaca. Serta menerima saran dan masukan tersebut dengan hati terbuka. Semoga laporan ini bermanfaat bagi pihak yang berkepentingan. Amiiin....

Wassalamu’alaikum Wr. Wb.

Bandung, Desember 2011

(61)

Gambar

Tabel 1.1
Gambar 1.1 LOGO BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL
Gambar 1.2
Gambar 1.3
+4

Referensi

Dokumen terkait

Kegiatan rutin yang di lakukan mahasiswa saat melakukan praktek kerja lapangan di PT Pindad (Persero) Bandung diantaranya adalah.. sebagai

Selama pelaksanaan yang penulis lakukan selama Praktek Kerja Lapangan (PKL) di Radio Pikiran Rakyat FM terbagi dalam dua bagian yaitu kegiatan rutin dan

Sundana selaku General Manager di PT Radio Maraghita 106.7 FM yang telah memberikan izin kepada penulis selama berkegiatan melakukan praktek kerja lapangan

Dalam melaksanakan Praktek Kerja Lapangan (PKL) di Unit Humas LPP Radio Republik Indonesia Bandung, penulis melakukan aktivitas rutin yakni kegiatan yang dilakukan

2.2.2 Deskripsi Kegiatan Insidental Selama Praktik Kerja Lapangan Selama praktek kerja lapangan berlangsung penulis juga sering kali. di berikan tugas-tugas yang bersifat

2.2 Deskripsi Kegiatan Rutin Selama Praktek Kerja Lapangan dan Contoh Selama melaksanakan Praktek Kerja Lapangan (PKL), penulis diberikan kepercayaan untuk belajar

Selama melaksanakan Praktek Kerja Lapangan di Global Radio Bandung, penulis melakukan kegiatan yaitu mencari informasi untuk dijadikan script /naskah yang akan dibacakan on-air

diperoleh dapat memenuhi mutu yang diharapkan, maka dalam penelitian ini dilakukan karakterisasi fisiko kimia larutan tersebut meliputi penentuan kemurnian radiokimia dengan