TINGKAT KETIMPANGAN DISTRIBUSI PENDAPATAN
BURUH TANI TEMBAKAU
(Kasus di Desa Caturharjo Kecamatan Sleman, Kabupaten Sleman, Tahun 2012)
SKRIPSI
Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai Derajat Sarjana Ekonomi (S1) Pada Program Studi Ilmu Ekonomi
Fakultas Ekonomi Universitas Atma Jaya Yogyakarta
Disusun oleh :
ALUYSIA MONIKA ESTRI HANDAYANI NPM: 07 111 6877
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS ATMA JAYA YOGYAKARTA
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang senatiasa memberikan rahmat-Nya, karena dengan kekuasaan dan kehendak-Nya pula akhirnya penulis dapat menyelesaikan penulisan skripsi yang sederhana ini. Skripsi dengan judul “Tingkat Ketimpangan Distribusi Pendapatan Buruh Tani Tembakau” dapat penulis selesaikan.
Pada kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada:
1. Dr. Dorothea Wahyu Ariani, S.E., MT., selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Atma Jaya Yogyakarta;
2. Y. Sri Susilo, Drs., M.Si., selaku dosen pembimbing yang telah membantu dalam penyusunan skripsi ini.
3. Para dosen, Bapak dan Ibu di Kantor Tata Usaha, serta staff perpustakaan Universitas Atma Jaya Yogyakarta yang telah banyak membantu penulis; 4. Kantor Balai Desa Caturharjo, dan para buruh tani di Desa Caturharjo yang
telah membantu saya dalam mengumpulkan data primer.
5. Ayah dan Ibu tercinta, trimakasih atas dukungan baik material maupun sepiritual sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan baik.
6. Ignatius Arie Wicaksono yang telah banyak membantu dalam menyelesaikan skripsi ini.
8. Sahabat-sahabatku tercinta, terima kasih atas dukungan kalian selama ini karena jika tanpa kalian semua penulis tidak dapat menyelesaikan skripsi ini dengan baik.
Penulis menyadari bahwa penulisan ini jauh dari sempurna oleh karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran dari berbagai pihak yang sifatnya membangun dan bermanfaat bagi pembaca.
Penulis
MOTTO DAN
PERSEMBAHAN
“DAN SIAPAPUN YANG MEMAKSA ENGKAU
BERJALAN SEJAUH SATU MIL,
BERJALANLAH BERSAMA DIA
SEJAUH DUA MIL.”
(MATIUS 5 : 41)
KUPERSEMBAHKAN KEPADA :
^
AYAH & IBU TERCINTA
^
SAUDARA-SAUDARAKU
DAFTAR ISI
Halaman
Halaman Judul ... i
Halaman Persetujuan Pembimbing ... ii
Halaman Pengesahan ... iii
2.1.3. Distribusi Pendapatan Perorangan ... 11
2.1.4. Kurva Lorenz ... 12
2.1.5. Koefisiens Gini ... 14
2.3. Pemerataan (Equality), Ketimpangan (Inequality) dan
Kemiskinan (Proverty) ... 16
2.4. Ketidakmerataan Distribusi Pendapatan ... 17
2.5. Karakteristik Ekonomi Kelompok Masyarakat Miskin ... 18
2.6. Studi Terkait ... 19
3.6. Definisi Operasional Pola Distribusi Pendapatan ... 24
3.7. Definisi Oprasional Komposisi Pengeluaran ... 25
3.8. Metode Analisis Data ... 26
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ... 29
4.1. Identitas Responden ... 29
4.1.1 Struktur Umur dan Jenis Kelamin Responden ... 29
4.2. Analisis Kesenjangan Pendapatan ... 30
4.2.1 Analisis Pendapatan Responden ... 30
4.2.2 Analisis Pendapatan per Keluarga dan Pendapatan Per Kapita per Bulan ... 31
4.2.3 Analisis Pola Distribusi Pendapatan ... 33
4.2.4 Analisis Indeks Gini dan Kurva Lorenz ... 35
4.3. Analisis Pengeluaran Responden ... 38
4.3.1 Analisis Pengeluaran Per Kapita dan Pengeluaran Per kepala Keluarga Per Bulan ... 38
4.4. Analisis Kemiskinan ... 39
4.4.1 Tolok Ukur BPS ... 39
4.5. Analisis Indeks Pembangunan Manusia (IPM) ... 41
4.6. Pembahasan ... 43
BAB V PENUTUP ... 46
5.1. Kesimpulan ... 46
5.2. Saran ... 47
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 1.1 Perkembangan Kemiskinan di Indonesia tahun 2006 – 2010 ... 2 Tabel 1.2 Rasio Gini Propinsi di Indonesia tahun 2008 – 2010 ... 4 Tabel 1.3 Rasio Gini Menurut Kabupaten/Kota di Propinsi Yogyakarta
Tahun 2004 – 2010 ... 5 Tabel 4.1. Struktur Umur dan Jenis Kelamin Responden ... 29 Tabel 4.2. Pola Distribusi Pendapatan Responden ... 31 Tabel 4.3. Pendapatan per Kepala Keluarga dan Pendapatan per Kapita Per
Bulan Pada Masing-Masing Kelompok pendapatan Responden .. 31 Tabel 4.4. Persentase Pola Distribusi Pendapatan Responden Pada
Masing-Masing Kelompok Pendapatan Responden ... 33 Tabel 4.5. Persentase Pola Distribusi Pendapatan Responden, Per 20% Dari
Pendapatan Terendah Hingga Tertinggi ... 33 Tabel 4.6. Penghitungan Koefisien Gini Berdasarkan Pendapatan
Responden ... 36 Tabel 4.7. Pengeluaran Per Kepala Keluarga dan Pengeluaran Per Kapita
Per Bulan Masing-Masing Kelompok Pendapatan Responden .... 38 Tabel 4.8. Penduduk Miskin Responden Berdasarkan Kriteria BPS ... 40 Tabel 4.9. Penduduk Miskin Responden Berdasarkan Tingkat Konsumsi
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 2.1. Kurva Lorenz ... 12
Gambar 2.2. Menunjukkan Gambar Kurva Lorenz ... 13
Gambar 2.3. Koefisien gini ... 14
Gambar 3.8. Kurva Lorenz... 27
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
TINGKAT KETIMPANGAN DISTRIBUSI PENDAPATAN
BURUH TANI TEMBAKAU
(Kasus di Desa Caturharjo Kecamatan Sleman, Kabupaten Sleman, Tahun 2012)
Disusun oleh:
Aluysia Monika Estri Handayani
NPM:071116877
Pembimbing
Y. Sri Susilo, Drs.,M.Si
Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menganalisis distribusi pendapatan masyarakat buruh tani tembakau di Desa Caturharjo Kecamatan Sleman, Kabupaten Sleman, Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta Tahun 2012. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer yang diperoleh dari para buruh tani di Desa Caturharjo Kecamatan Sleman, untuk menghitung tingkat ketimpangan distribusi pendapatan buruh tani tembakau ini menggunakan indeks gini, kurva Lorenz dan Indeks pembangunan manusia untuk melihat kesejahtraan suatu daerah.
Hasil penelitian ini menunjukkan perhitungan distribusi pendapatan dalam perhitungan ini yakni 40% buruh tani tembakau perbendapatan rendah menerima 32,7% dan berdasarkan kriteria bank dunia maka dapat disimpulkan termasuk dalam ketimpangan yang rendah. Berdasarkan koefisien gini di daerah penelitian sebesar 0,114185 ini menunjukkan bahwa distribusi pendapatan di daerah penelitian menunjukan suatu distribusi pendapatan yang merata atau tidak mengalami ketimpangan. Bila di bandingkan dengan Indeks Gini Indonesia secara keseluruhan pada tahun 2009 untuk wilayah pedesaan sebesar 0,29 maka untuk wilayah penelitian menunjukkan distribusi pendapatan antar buruh tani merata dibandingkan dengan rata - rata keseluruhan Indonesia, sedangkan berdasarkan kriteria Oshima tersebut hasil koefisien gini dalam perhitungan ini termasuk dalam kategori ketimpangan yang rendah.