TUGAS AKHIR
EVALUASI SALURAN DISTRIBUSI DALAM MENINGKATKAN VOLUME PENJUALAN PADA PERUSAHAAN ROTI “BU HARNO”
DI SUKOHARJO
DISUSUN OLEH ASTRIA SHINTA DEWI
F.3202507
D3 MANAJEMEN PEMASARAN FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SEBELAS MARET
HALAMAN PERSETUJUAN
Laporan Tugas Akhir ini dengan judul EVALUASI SALURAN DISTRIBUSI DALAM MENINGKATKAN VOLUME PENJUALAN PADA
PERUSAHAAN ROTI “BU HARNO” DI SUKOHARJO.
Pembimbing
HALAMAN PENGESAHAN
Tugas Akhir ini telah dipertahankan dihadapan Tim Penguji Tugas Akhir Program Studi Manajemen Pemasaran, Fakultas Ekonomi UNS, dan diterima dengan baik untuk memenuhi persyaratan guna mendapatkan gelar Ahli Madya.
Surakarta, Agustus 2005 Tim Penguji Tugas Akhir Nama Terang :
1. Dra. Intan Novela QA,M.Si NIP. 132 085 922
Dosen Pembimbing
( )
2. Drs. K. Tjilik Suwito, MM NIP. 130 259 818
Dosen Penguji
MOTTO
♥Jika perjalanan begitu panjang, sedang pertolongan ALLAH belum juga datang, maka ujian dan fitnah akan lebih keras dan liat. Cobaan lebih ganas dan lebih berat. Tidak ada yang tegar kecuali mereka yang dilindungi ALLAH.
Merekalah orang-orang yang bisa menciptakan iman didalam jiwa, yang bisa menjaga sebuah amanah besar. Amanah langit untuk dijalankan dibumi. Amanah ALLAH disetiap mata hati manusia.
(Sayyid Qutb)
♥Saya menaruh perhatian terhadap masa depan, sebab disanalah nanti saya akan menghabiskan waktu saya.
(Charles F.Kathering)
♥Syukurilah apa yang telah kamu dapatkan dan kamu miliki saat ini, karena tidak semua orang memiliki dan mempunyai seperti apa yang kamu miliki saat ini.
(AA.Gim)
♥Berbahagialah yang dihidupkan hatinya oleh cinta. Waspadalah yang dibutakan hatinya dengan Cinta, seindah-indahnya Cinta adalah kepada penggenggam alam semesta yang maha mencinta yang tiada terputus CINTA-Nya.
♥Seandainya CINTA mu itu benar, tentu engkau akan menaatinya. Karena sang pecinta akan menuruti apa yang dicintai-Nya.
P E R S E M B A H A N
Tugas Akhir ini saya persembahkan kepada :
KATA PENGANTAR
Assalamu’ alaikum Wr. Wb
Puji Syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT atas segala nikmat karunia dan hidayahnya, sehingga penulis dapat menyelesaikan Tugas Akhir dengan judul “ EVALUASI SALURAN DISTRIBUSI DALAM MENINGKATKAN VOLUME PENJUALAN PADA PERUSAHAAN ROTI
“BU HARNO” DI SUKOHARJO”.
Terwujudnya Tugas Akhir ini tidak lepas dari dukungan dan bantuan baik moril maupun materiil dari berbagai pihak. Oleh karena itu, dengan segenap kerendahan hati dan ketulusan hati, penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada :
1. Ibu Dra. Salamah Wahyuni, SU selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret.
2. Bapak Drs. Djoko Purwanto, MBA selaku Ketua Program Studi Diploma III Mamajemen Pemasaran.
3. Ibu Intan Novela QA, SE, M.Si selaku Sekretaris Program Studi Diploma III Manajemen Pemasaran Fakultas Ekonomi, sekaligus pembimbing yang telah meluangkan waktunya untuk memberikan arahan serta bimbingan bagi penulis.
4. Segenap dosen Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret, khususnya yang telah mengampu mata kuliah Manajemen Pemasaran yang telah memberikan banyak ilmunya.
7. Bapak Suharno selaku pemilik dan pimpinan perusahaan roti “Bu Harno”. 8. Calon Pendamping hidupku “Sapto Joko Santoso” (sahabat, kekasihku),
semoga dirimu selalu ADA dan NYATA untuk diriku. Thanks 4 all…(perhatiannya, kesabarannya, cinta kasihnya, dan hari-hari yang selalu indah) 9. Keluarga Om Sus yang telah banyak membantu, terima kasih atas
dukungan dan bantuannya, sehingga terselesainya Tugas Akhir ini.
10. Sahabat dan temen seperjuanganku : WARNI, YULI, MURNI, RATIH(Pooh), ANDREAS, terima kasih untuk persahabatan kalian, dan semua temen MP sore ’02, sukses selalu buat kalian dan selamat berjuang…
11. Semua pihak yang telah banyak membantu penulisan Tugas Akhir ini, dan tidak bisa saya sebutin satu persatu.
Penulis mengucapkan terima kasih yang tidak terhingga dan semoga ALLAH melipat gandakan semua amal baiknya.
Dalam penyusunan Tugas Akhir ini, penulis menyadari masih banyak kekurangan dan masih jauh sempurna. Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun.
Akhirnya dengan penuh harapan, semoga Tugas Akhir ini dapat bermanfaat baik bagi penulis, perusahaan, maupun pembaca pada umumnya. Wassalamu’alaikum Wr. Wb
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL……….. i
HALAMAN PERSETUJUAN……… ii
HALAMAN PENGESAHAN………. iii
HALAMAN MOTTO……… iv
HALAMAN PERSEMBAHAN……… v
KATA PENGANTAR……….. vi
DAFTAR ISI……….. viii
DAFTAR GAMBAR……….… x
DAFTAR TABEL……….…. xi
ABSTRAK……….. xii
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah………. 1
B. Perumusan Masalah……….… 3
C. Tujuan Penelitian……….… 3
D. Manfaat Penelitian………. 4
E. Metode Penelitian……….… 4
F. Sistematika Tugas Akhir……… 6
BAB II LANDASAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN A. Tinjauan Pustaka……….… 8
BAB III GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN DAN PEMBAHASAN
A. Sejarah Singkat Perusahaan……… 20
B. Struktur Organisasi………. 22
C. Personalia Perusahaan……… 24
D. Proses Produksi……… 25
E. Pemasaran……… 25
F. Analisa Dan Hasil Analisa Data……… 1. Analisa Efisiensi Biaya Saluran Distribusi…………. 2. Analisa Estimasi Return on Investment………. 29 34 36 BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan………. 39
B. Saran……….. 40 DAFTAR PUSTAKA
DAFTAR GAMBAR
Halaman Gambar 2.1 Kerangka
Pemikiran………..
18
Gambar 3.1 Struktur Organisasi Perusahaan………
DAFTAR TABEL
Tabel Halaman
3.1 Volume
Penjualan………...
30
3.2 Rincian Biaya Saluran Distribusi Langung……….. 31 3.3 Rincian Biaya Saluran Distribusi Tidak Langsung……. 32 3.4 Biaya Saluran Distribusi Langsung dan Saluran
ABSTRAK
EVALUASI SALURAN DISTRIBUSI DALAM MENINGKATKAN VOLUME PENJUALAN PADA PERUSAHAAN ROTI “BU HARNO” DI SUKOHARJO
ASTRIA SHINTA DEWI
F.3202507
Setiap perusahaan yang menghasilkan barang dan jasa tidak terlepas dari kegiatan pemasaran. Distribusi merupakan salah satu kegiatan penting dibidang pemasaran. Dalam memperlancar arus perpindahan barang dan jasa dari podusen ke konsumen, diperlukan pemilihan saluran distribusi yang tepat, yang dapat memudahkan konsumen untuk mendapatkan produk. Disamping itu juga, perusahaan harus memilih secara selektif, saluran distribusi mana yang dapat memberikan hasil yang optimal. Pemilihan saluran distribusi yang kurang tepat akan mengakibatkan produk yang sebenarnya bagus menjadi dianggap tidak bermanfaat oleh pemakainya, karena telah melewati batas waktu kebutuhan konsumen akan produk tersebut. Perusahaan roti “Bu Harno” adalah perusahaan yang memproduksi aneka makanan, khususnya roti, maka perusahaan selalu barusaha agar hasil produksinya bisa sampai ketangan konsumen dalam keadaan baik untuk dikonsumsi Perusahaan ini menggunakan dua saluran distribusi, saluran distribusi langsung dan saluran distribusi tidak langsung. Disamping itu, tidak kalah pentingnya lagi adalah perusahaan selalu menginginkan volume penjualan yang maksimal.
Tujuan penelitian ini, untuk mengetahui jenis saluran distribusi yang digunakan oleh perusahaan, dan saluran distribusi mana yang lebih efisien dalam meningkatkan volume penjualan.
perhitungan ini berdasarkan volume penjualan dengan biaya distribusi yang dikeluarkan perusahaan dalam kurun waktu 5 tahun ini. Dari analisis efisiensi, dapat diketahui jenis saluran distribusi yang lebih efisien, semakin kecil hasil prosentasenya efisiensi, maka tingkat efisiensinya semakin tinggi. Dalam perhitungan ini, saluran distribusi langsung lebih efisien dari pada saluran distribusi tidak langsung. Dengan analisis ROI, semakin tinggi hasil ROI-nya, semakin tinggi pula laba yang diperoleh. Dalam perhitungan ini, menggunakan saluran distribusi tidak langsung memberikan laba yang lebih tinggi dari pada saluran distribusi langsung.
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Berdirinya perusahaan-perusahaan sangat membantu, baik bagi
masyarakat yang kebutuhan hidupnya dapat terpenuhi dengan baik, juga
membantu pemerintahan dalam pendapatan negara, baik dalam bentuk pajak
maupun devisa. Perusahaan pada umumnya di dirikan untuk mencapai suatu
tujuan, yaitu untuk mencapai laba yang semaksimal mungkin serta menjamin
kelangsungan hidupnya melalui pertumbuhan dan profitabilitas. Oleh karena
itu setiap pimpinan perusahaan akan berupaya agar perusahan dapat tetap
hidup dan mendapatkan laba maksimal.
Pada saat ini banyak sekali bermunculan berbagai macam usaha di
berbagai bidang salah satunya dibidang makanan khususnya roti. Hal itu
menyebabkan semakin banyaknya persaingan antar perusahaan yang bergerak
dibidang yang sama. Dalam menghadapi situasi seperti itu setiap perusahaan
dituntut untuk dapat bersaing dalam memperebutkan pasar. Oleh karena itu
apabila perusahaan ingin berhasil dalam arti tercapainya target usahanya,
diperlukan kebijakan dalam memasarkan produknya yang meliputi kebijakan
produk, harga, distribusi, dan promosi atas barang yang diproduksinya.
Masyarakat merupakan target sasaran dari perusahaan dalam
memasarkan barang hasil produksinya. Setelah membuat, barang siap
sesuai kwalitas dan daya beli konsumen sasaran. Perusahaan perlu
menetapkan strategi yang tepat dalam memasarkan produknya untuk
memenuhi keinginan konsumen dan untuk memberikan kepuasan terhadap
konsumen agar konsumen loyal terhadap produk yang ditawarkan perusahaan.
Dalam rangka memperlancar arus perpindahan barang dan jasa dari
produsen ke konsumen, diperlukan pemilihan saluran distribusi yang tepat
yang dapat memudahkan konsumen untuk mendapatkan produk. Pemilihan
saluran distribusi yang kurang tepat akan mengakibatkan produk yang
sebenarnya bagus menjadi dianggap tidak bermanfaat oleh pemakainya,
karena telah melewati batas waktu kebutuhan konsumen akan produk tersebut.
Dengan saluran distribusi yang baik diharapkan produk yang kita
hasilkan dapat sampai ditangan konsumen atau pasar tepat pada waktunya.
Alur penyampaian barang dari produsen ke konsumen dapat menggunakan
saluran distribusi langsung atau saluran distribusi tidak langsung. Saluran
distribusi langsung yaitu produsen melakukan transaksi langsung kepada
konsumen, sedangkan saluran distribusi tidak langsung yaitu perusahaan
dalam menyalurkan produknya memakai perantara, kemudian dari perantara
disalurkan kepada konsumen akhir. Penentuan saluran distribusi yang
digunakan merupakan salah satu keputusan penting yang harus diambil
perusahaan. Pemilihan saluran distribusi ini sangat erat kaitannya dengan
biaya distribusinya, yang meliputi: biaya penjualan, biaya pembungkusan,
Perusahaan Roti “Bu Harno” adalah perusahaan yang memproduksi
aneka makanan, terutama roti untuk keperluan pesta. Karena barang
produksinya berupa makanan, maka perusahaan selalu berusaha agar hasil
produksinya bisa sampai pada konsumen dalam keadaan baik untuk
dikonsumsi. Disamping itu, tidak kalah pentingnya lagi adalah perusahaan
selalu menginginkan volume penjualan yang maksimal, dan ini sangat erat
kaitannya dengan distribusi atau penyaluran barang. Hal ini menimbulkan
pertanyaan bagi penulis tentang “Distribusi apa yang digunakan oleh
perusahaan roti “Bu Harno” dalam memasarkan barangnya?”.
Berdasarkan latar belakang tersebut, maka dalam penelitian ini penulis
mengambil judul “EVALUASI SALURAN DISTRIBUSI DALAM
MENINGKATKAN VOLUME PENJUALAN PADA PERUSAHAAN
ROTI “BU HARNO” DI SUKOHARJO”.
B. Perumusan Masalah
Berdasarkan uraian diatas maka permasalahan dapat dirumuskan sebagai
berikut:
1. Saluran distribusi apa yang digunakan oleh Perusahaan Roti “Bu Harno” ?
2. Diantara saluran distribusi yang digunakan oleh perusahaan roti “Bu
Harno”, saluran distribusi apa yang lebih efisien?
C. Tujuan Penelitian
1. Untuk mengetahui saluran distribusi apa yang digunakan oleh perusahaan
roti “Bu Harno” dalam memasarkan produknya, distribusi langsung atau
distribusi tidak langsung.
2. Untuk mengetahui saluran distribusi manakah yang paling efisien pada
perusahaan roti “Bu Harno”.
D. Manfaat Penelitian
Adapun manfaat dari penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Bagi Penulis
Untuk menambah pengetahuan dan pengalaman serta mempraktekan
teori-teori yang telah diterima selama ini.
2. Bagi Perusahaan
Sebagai bahan pertimbangan perusahaan dalam menentukan
langkah-langkah yang diambil selanjutnya di bidang pemasaran khususnya di
bidang saluran distribusi.
E. Metode Penelitian
1. Obyek Penelitian
Suatu perusahaan terdiri dari beberapa departemen, tetapi karena
penelitian ini mengenai masalah distribusi maka masuk pada departemen
pemasaran dan obyek penelitian difokuskan pada kegiatan dan biaya
distribusi serta volume penjualan yang dicapai perusahaan. Penelitian ini
mengambil obyek pada perusahaan Roti “Bu Harno” yang terletak di desa
2. Jenis Data
Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah :
a. Data primer adalah data yang secara langsung dikumpulkan oleh
peneliti dilapangan melalui wawancara dan observasi. Meliputi:
sejarah singkat perusahaan, produk yang dipasarkan, pasar sasaran
dan saluran distribusi.
b. Data sekunder adalah data yang digali dengan mengadakan pencatatan
secara langsung terhadap data-data yang tidak didapatkan melalui
wawancara meliputi : volume penjualan, biaya distribusi,dan struktur
organisasi.
3. Sumber Data
a. Data Primer
Yaitu data yang diperoleh langsung dari sumbernya (perusahaan)
diamati dan dicatat.
b. Data Sekunder
Yaitu data yang diperoleh dari intern perusahaan, ini dapat berupa
dokumen yang telah disusun sebelumya oleh orang lain, serta
membaca buku-buku yang digunakan sebagai dasar membuat landasan
teori.
4. Teknik Pengumpulan Data
a. Interview( Wawancara )
Yaitu cara pengumpulan data dengan tanya jawab sepihak yang
b. Observation( Pengamatan )
Yaitu mengadakan pengamatan secara langsung terhadap obyek
penelitian, dalam hal ini perusahaan roti “Bu Harno” mencatat data
yang diperlukan.
c. Studi Pustaka
Yaitu mencari data dengan membaca buku yang berkaitan dengan
masalah penelitian untuk mendukung, melengkapi dan memperkuat
proses pembuatan tugas akhir ini.
5. Teknik Analisa Data
a. Analisa deskriptif
yaitu metode penulisan data dengan cara memilah data,
mengelompokkan dan memaparkan data yang diperoleh disertai
interprestasi berdasarkan fakta yang nampak sebagaimana adanya,
mengingat keterbatasan data yang diperoleh.
b. Analisis efisiensi biaya distribusi
Dari analisis efisiensi, akan dapat diketahui jenis saluran distribusi
yang lebih efisien dengan membandingkan biaya distribusi dengan
volume penjualan.
Rumus :
Biaya Distribusi
x 100 % Penjualan
Dalam analisis ini, akan menunjukkan jenis saluran distribusi yang
akan menghasilkan laba yang tinggi kepada perusahaan diukur dengan
biaya distribusi serta penjualannya yang dicapainya.
Rumus :
Penjualan – Biaya distribusi
Biaya distribusi
F. SISTEMATIKA TUGAS AKHIR
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
B. Perumusan Masalah
C. Tujuan Penelitian
D. Manfaat Penelitian
E. Metode Penelitian
F. Sistematika Tugas Akhir
BAB II LANDASAN TEORI DAN KERANGKA PEMIKIRAN
A. Tinjauan Pustaka
B. Kerangka Pemikiran
BAB III GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN DAN PEMBAHASAN
A. Sejarah Berdirinya Perusahaan
B. Struktur Organisasi
C. Personalia Perusahaan
D. Proses Produksi
E. Pemasaran
BAB IV PENUTUP
BAB II
LANDASAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN
A. TINJAUAN PUSTAKA
1. Proses Evaluasi
Proses evaluasi merupakan proses mengukur dan menilai suatu
hasil pekerjaan tertentu. Proses pengukuran merupakan proses untuk
menentukan kondisi yang senyatanya sebagai hasil dari pekerjaan dalam
keadaan tertentu. Proses pengukuran ini tentu saja harus menggunakan
alat-alat pengukuran yang memenuhi persyaratan (Gitosudarmo dan
Mulyono).
Adapun alat-alat pengukur tersebut memiliki tiga persyaratan, antara lain :
Validitas (ketepatan)
Reliabilitas
Kepraktisan
2. Pemasaran
Setiap perusahaan didirikan pasti berhubungan erat dengan
pemasaran. Keberhasilan suatu perusahaan dalam mencapai tujuan
perusahaan yaitu memaksimumkan laba adalah sangat bergantung pada
Untuk lebih jelas lagi mengenai pemasaran, maka penting untuk
diketahui mengenai beberapa definisi tentang pemasaran yang
dikemukakan oleh William J. Stanton, yaitu sebagai berikut :
“Pemasaran adalah suatu sistem keseluruhan dari kegiatan bisnis yang
ditujukan untuk merencanakan, menentukan harga, mempromosikan, dan
mendistribusikan barang, jasa dan ide kepada pasar sasaran agar dapat
mencapai tujuan organisasi ” (Swastha, 2001 : 8)
Jadi pemasaran merupakan suatu sistem dari kegiatan yang saling
berhubungan untuk merencanakan, menentukan harga, mempromosikan,
dan mendistribusikan barang dan jasa kepada kelompok pembeli.
Pemasaran pada sebuah perusahaan selalu menitikberatkan pada
marketing mix adalah kombinasi dari empat variabel atau kegiatan yang
merupakan inti dari sistem pemasaran perusahaan, yakni : produk, harga,
promosi, dan distribusi (Swastha, 1996 : 42).
Variabel dari marketing mixatau bauran pemasaran ini adalah :
a) Produk : yaitu sesuatu yang ditawarkan dan dapat memuaskan
keinginan dan kebutuhan konsumen.
b) Harga : yaitu jumlah uang (ditambah beberapa barang kalau
mungkin) yang dibutuhkan untuk mendapatkan
sejumlah kombinasi dari barang beserta pelayanannya.
c) Promosi : yaitu berbagai kegiatan yang dilakukan perusahaan
membujuk dan mengingatkan para pelanggan dan
konsumen sasaran untuk membeli produk tersebut.
d) Distribusi : yaitu kegiatan menyalurkan atau membawa produk ke
konsumen atau pembeli.
3. Saluran Distribusi
a. Saluran distribusi adalah suatu kegiatan yang harus dilakukan
perusahaan untuk menyalurkan barang dipasarkan kepada konsumen.
(Gitosudarmo,1999 : 253 ).
Stern dan EI – Ansary mendefinisikan saluran distribusi sebagai
berikut : “ Saluran distribusi terdiri dari seperangkat lembaga yang
melaksanakan semua kegiatan (fungsi) yang digunakan untuk
menyalurkan produk dan status pemiliknya dari produksi ke konsumsi
(Kotler, 1996 : 167).
Dapat dilihat bahwa perantara pemasaran merupakan lembaga yang
sangat berperan penting dalam menyalurkan barang dari produsen ke
konsumen. Perantara pemasaran dapat sangat membantu perusahaan
sehingga tercapai pasar sasaran yang dikehendaki.
Distribusi sendiri terdiri dari 2 jenis yaitu :
1. Distribusi Langsung
Pada distribusi langsung produsen menjual secara langsung
produknya kepada konsumen tanpa melalui perantara.
Kelebihan :
a) Tanggap dalam mengatasi keluhan dan pelayanan secara
b) Adanya interaksi langsung dapat mengakrabkan hubungan
antara produsen dan konsumen.
c) Pengetahuan tentang kendala di lapangan dapat di ketahui lebih
dini.
Kelemahan :
a) Kendala waktu.
b) Jika terjadi kerusakan pada produk adalah tanggungan
perusahaan.
c) Menciptakan persaingan antar pemilik usaha dan salesmannya.
2. Distribusi Tidak Langsung
Perusahaan dalam menyalurkan produknya melalui perantara,
kemudian dari perantara disalurkan ke konsumen akhir.
Kelebihan :
a) Dapat menyampaikan produknya kepada konsumen yang
banyak.
b) Membantu perusahaan dalam mempresentasikan kualitas
produk baru.
c) Membantu perusahaan untuk mencapai para retail kecil.
Kelemahan :
a) Harga produk relatif lebih mahal.
b) Tidak dapat berhubungan langsung dengan konsumen.
c) Perusahaan tidak mengetahui keluhan konsumen dangan cepat.
b. Macam – macam Saluran Distribusi
1. Produsen – konsumen
Bentuk saluran distribusi yang paling sederhana dan yang paling
pendek.
2. Produsen – pengecer – konsumen
Disebut juga saluran distribusi langung, tetapi pengecer besar
langsung melakukan pembelian pada konsumen.
3. Produsen – pedagang besar – pengecer – konsumen
Produsen hanya melayani penjualan dalam jumlah yang besar
kepada pedagang besar, tidak kepada pengecer.
4. Podusen – agen – pengecer – kosumen
Disini, produsen memilih agen (agen penjualan atau agen pabrik)
sebagai penyalurnya.
5. Produsen – agen – pedagang besar – pengecer – konsumen
Dalam saluran distribusi, produsen sering menggunakan agen
sebagai perantara untuk menyalurkan barangnya kepada
pedagang besar yang kemudian menjualnya pada toko-toko kecil.
Saluran distribusi untuk barang industri :
1. Produsen – pemakai industri
Saluran distribusi langsung ini, dipakai oleh produsen bilamana
transaksi penjualan kepada pemakai industri relatif cukup besar.
2. Produsen – distribusi industri – pemakai industri
Produsen menggunakan distributor industri untuk mencapai
pasarnya.
Dipakai oleh produsen yang tidak memiliki departemen pemasaran.
Juga dipakai oleh perusahaan yang ingin memperkenalkan barang
baru atau ingin memasuki daerah pemasaran baru.
4. Produsen – agen – distributor industri – pemakai industri
Digunakan oleh perusahaan dengan pertimbangan, antara lain;
bahwa unit penjualannya terlalu kecil
untuk dijual secara langsung. Dalam hal ini agen penunjang seperti
agen penyimpanaan sangat penting peranannya.
Setelah menentukan saluran distribusi yang akan dipakai,
produsen perlu menentukan jumlah perantara untuk ditempatkan
sebagai pedagang besar atau pengecer. Dalam hal ini produsen
mempunyai tiga alternatif pilihan (Swastha. 1996 : 217)
a) Distribusi Intensif
Produsen berusaha menggunakan jumlah penyalur sebanyak
mungkin untuk mencapai konsumen, agar kebutuhan mereka
cepat terpenuhi. Biasanya pasar yang dilayani cukup luas.
b) Distribusi Selektif
Produsen berusaha memilih sejumlah pedagang besar atau
pengecer yang terbatas dalam daerah geografis tertentu.
c) Distrbusi Eksklusif
Produsen hanya menggunakan satu pedagang besar atau pengecer
dalam daerah tertentu.
Untuk memilih saluran distribusi yang pendek atau langsung maupun
yang panjang atau pendek, perusahaan perlu mempertimbangkan
beberapa faktor, yaitu
1. Pertimbangan pasar produk, antara lain :
a) Apabila nilai unit produknya relatif rendah, perusahaan dapat
menggunakan saluran distribusi panjang.
b) Apabila produk mempunyai sifat teknis dalam penggunaannya,
sebaiknya menggunakan saluran distribusi pendek.
c) Apabila produknya mudah rusak, sebaiknya menggunakan
saluran distribusi langsung atau perantara, tetapi jika perantara
memiliki fasilitas penyimpanan yang baik bisa menggunakan
saluran distribusi yang panjang.
2. Pertimbangan pasar, antara lain :
a) Apabila jumlah pembelian potensial relatif kecil, dapat
menggunakan saluran distribusi pendek.
b) Apabila pasarnya industri, tidak perlu pengecer.
c) Apabila volume penjualannya relatif kecil, dapat menggunakan
saluran panjang.
3. Pertimbangan perantara, antara lain :
a) Apabila perantara dapat bekerjasama dngan produsen, sehingga
beban produsen menjadi ringan. Maka menggunakan saluran
Misalnya :
- bersedia menanggung resiko.
- bersedia menanggung sebagian ongkos angkut
Maka perusahaan meggunakan perantara,atau distribusi
panjang.
b) Apabila perantara dapat meringankan biaya penyaluran, dapat
menggunakan saluran panjang melalui perantara.
4. Pertimbangan perusahaan, antara lain :
a) Apabila sumber dana perusahaan kuat dapat menggunakan
saluran distribusi langsung.
b) Apabila perusahaan ingin mengawasi produknya lebih baik
menggunakan saluran distribusi langsung.
c) Apabila perusahaan kurang berpengalaman dalam menyalurkan
produk, sebaiknya menggunakan perantara.
Keuntungan memakai perantara (Kotler, 1992 : 97)
a) Mengurangi tugas produsen dalam kegiatan distribusi untuk
mencapai konsumen.
b) Perantara dapat membantu dalam pengangkutan dan
menyediakan alat transportasi.
c) Perantara dapat membantu dalam penyimpanan barang.
d) Keuntungan lain yang dapat diharapkan dari perantara, antara
lain :
1. membantu mencari konsumen
Perantara dapat digolongkan menjadi 2, yaitu :
1. Perantara Pedagang
Perantara pedagang bertanggung jawab terhadap pemilikan semua
barang yang pasarkannya. Perantara pedagang besar dikelompokkan
menjadi dua, yaitu :
a) Pedagang besar
Adalah sebuah unit usaha yang membeli dan menjual
kembali barang-barang kepada pengecer dan pedagang lain
atau kepada pemakai industri, pemakai lembaga, dan pemakai
potensial yang tidak menjual dalam volume yang sama
kepada konsumen akhir.
b) Pengecer
Pengecer atau toko pengecer adalah sebuah lembaga yang
melakukan kegiatan usaha menjual barang kepada konsumen
akhir untuk keperluan pribadi ( non bisnis ).
2. Perantara Agen
Agen adalah lembaga yang melakukan perdagangan dengan
menyediakan jasa-jasa atau fungsi khusus yang berhubungan
dengan penjualan atau distribusi barang, tetapi mereka tidak
mempunyai hak untuk memiliki barang yang di perdagangkan.
Perantara agen dapat dikelompokkan menjadi dua, yaitu :
Adalah agen yang mengkhususkan kegiatannya dalam
beberapa aspek pemindahan barang dan jasa dari produsen ke
konsumen.
b) Agen Pelengkap
Adalah melaksanakan jasa-jasa tambahan dalam penyaluran
barang dengan tujuan memperbaiki adanya
kekurangan-kekurangan. Apabila pedagang atau lembaga lain tidak dapat
melakukan kegiatan-kegiatan yang berhubungan dengan
penyaluran barang, maka agen pelengkap dapat
menggantikannya. Misal : bank, biro iklan,dan lembaga
penelitian.
4. Biaya Distribusi
Dalam arti sempit biaya distribusi diartikan sebagai :
“Biaya–biaya yang dikeluarkan untuk menjual dan membawa produk ke
pasar” (Mulyadi, 1984 : 221).
Sedang arti luas biaya distribusi adalah :
“Semua biaya yang terjadi sejak produk selesai diproduksi dan disimpan
dalam gudang sampai produk tersebut diubah kembali dalam bentuk
tunai“(Mulyadi, 1984 : 221).
Secara garis besar biaya distribusi dapat dibagi menjadi 2 golongan, yaitu :
Adalah semua biaya yang dikeluarkan dalam usaha memperoleh
pesanan.
Misalnya : biaya salesman dan komisi.
b) Biaya memenuhi pesanan
Adalah semua biaya yang dikeluarkan untuk mengusahakan agar
produk sampai ke tangan pembeli dan biaya untuk mengumpulkan
uang dari pembeli.
Misalnya : biaya pembungkusan dan pengiriman, biaya penagihan.
Menurut fungsi Pemasaran, biaya distribusi digolongkan sebagai berikut :
a) Biaya penjualan
Contoh : bonus dan komisi serta biaya perjalanan salesman, biaya
telepon.
b) Biaya pembungkusan dan pengiriman
Contoh : biaya gaji bagian pembungkusan dan pengiriman, biaya untuk
bahan pembungkusan, biaya exploitasi mobil, biaya
pengiriman.
c) Biaya kredit dan penagihan
Contoh : gaji karyawan bagian penagihan, potongan tunai.
d) Biaya akuntansi pemasaran
Contoh : gaji karyawan bagian administrasi pemasaran.
5. Volume Penjualan
Pada dasarnya setiap perusahaan berusaha untuk dapat
meningkatkan volume penjualan bisa diartikan banyaknya atau besarnya
Untuk mengetahui peningkatan volume penjualan yang dicapai
perusahaan biasanya dengan membandingan volume penjualan yang
dicapai sekarang dengan volume tahun atau periode sebelumnya. Volume
penjualan ini bisa diukur dengan menggunakan satuan unit produknya
ataupun dengan rupiah.
B. KERANGKA PEMIKIRAN
Keputusan menyangkut saluran distribusi adalah satu keputusan
manejemen yang perlu diperhitungkan dengan matang, karena pada
umumnya sekali keputusan yang dibuat akan sulit diubah lagi. Seorang
produsen yang bermaksud memasarkan produknya harus paham benar
dengan saluran distribusi yang diambil. Tetapi setiap perusahaan yang
berdiri mempunyai kebebasan untuk memilih saluran distribusi yang
Kerangka Pemikiran
tidak langsung. Distribusi langsung berarti dari produsen langsung ke
konsumen, dan distribusi tidak langsung berarti menggunakan perantara.
Produsen dapat menggunakan bentuk saluran sesuai dengan
kemampuannya.
Distribusi tidak lepas dari biaya-biaya yang harus dikeluarkan oleh
perusahaan, karena dalam pengembangan saluran distribusi dibutuhkan
biaya yang tidak sedikit. Biaya distribusi adalah semua biaya yang terjadi
sejak produk selesai diproduksi dan disimpan dalam gudang sampai
produk tersebut diubah kembali dalam bentuk tunai. Biaya distribusi
langsung, meliputi : biaya penjualan, dan biaya pengiriman, sedangkan
biaya distribusi tidak langsung, meliputi : biaya penjualan, biaya
pengiriman, dan biaya komisi perantara.
Biaya distribusi merupakan biaya yang harus diperhatikan
perusahaan dan merupakan strategi dalam saluran distribusi yang
berpengaruh terhadap volume penjualan, dan tentu saja akan berakibat
BAB III
GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN DAN PEMBAHASAN
A. Sejarah Berdirinya Perusahaan
Perusahaan roti “Bu Harno” mulai dirintis sejak tahun 1982 oleh bapak
dan ibu Suharno. Bentuk perusahaan adalah berupa usaha perseorangan, yaitu
perusahaan yang dimiliki oleh perseorangan, dimana pemilik sebagai
pemimpin perusahaan, bertanggung jawab sepenuhnya terhadap semua resiko
kegiatan perusahaan.
Perusahaan roti “Bu Harno” adalah perusahaan yang memproduksi
aneka makanan, terutama roti untuk keperluan pesta, misalnya :
- Roti : Bolu, Krumpul, Mandarine, dan Tart.
- Makanan lainnya : Wingkobabat, Prol, Jenang.
Setelah usaha ini mengalami kemajuan, perusahaan diserahkan
kepada istri dari bapak H. Suharno, yaitu ibu Hj. Suharno, karena bapak H.
Harno mengembangkan usaha yang lain, namun beliau masih berperan dalam
perusahaan ini sebagai penasehat. Perusahaan ini resmi berdiri dengan izin
Departemen Kesehatan RI. No. 02912/B/SK/IX/86.
Perusahaan roti “Bu Harno” terletak di wilayah kebupaten
Sukoharjo, tepatnya desa Sepat Rt 5 Rw 8, kelurahan Mertan, kecamatan
Bendosari, dan berdiri diatas tanah seluas 250m. Pada awal berdirinya
perusahaan hanya memiliki 6 karyawan dengan alat-alat yang sangat
perusahaan memperkerjakan 24 karyawan dan memiliki beberapa alat,
diantaranya : 3 buah mixer(pengaduk), 3 buah ovenbesar, 1 buah ovenkecil,
dan 2 unit mobil sebagai alat angkut.
Perusahaan roti “Bu Harno” berada diwilayah yang strategis, yang
dilihat dari beberapa unsur, diantaranya sebagai berikut :
1) Bahan Baku Produksi
Kesediaan bahan baku mudah diperoleh, ini dapat menjamin kelancaran
perusahaan dalam memproduksi, seperti : gula dan tepung terigu dibeli
dari kota Solo yang tidak jauh dari perusahaan, sedangkan telur ayam
maupun telur bebek, dan bahan lainnya bisa didapat dari sekitar wilayah
perusahaan atau wilayah Sukoharjo.
2) Tenaga Kerja
Salah satu alasan pendirian perusahaan ini adalah tersedianya tenaga kerja
disekitar perusahaan. Karena sebagian tidak terlalu membutuhkan keahlian
khusus sehingga penarikan tenaga kerjanya mudah.
3) Pasar
Permintaan roti dan makanan hasil produksi perusahaan ini, setiap
tahunnya terus ada, terutama dari sekitar wilayah perusahaan. Pangsa pasar
yang paling besar dari perusahaan ini adalah orang yang sedang punya
hajat. Ini salah satu alasan berdirinya perusahaan sampai saat ini.
4) Transportasi
Perusahaan sudah mempunyai mobil sendiri sebagai alat angkut bahan
baku dari tempat penjual bahan baku ke perusahaan, maupun hasil
produksi dari perusahaan ke tempat konsumen, tentu dengan keadaan jalan
yang sudah bagus sehingga memperlancar jalannya mobilitas perusahaan.
Aliran listrik yang terjamin dari PLN digunakan perusahaan untuk proses
produksi, dan perusahaan mempunyai satu unit mesin diesel (ganset)
sebagai cadangan Pembangkit Tenaga Listrik bila ada gangguan listrik dari
PLN, sedangkan untuk kebutuhan air, perusahaan menggunakan air sumur
yang mudah didapat diarea perusahaan sendiri.
B. Struktur Organisasi
Di dalam sumber-sumber ekonomi, seperti manusia, bahan-bahan,
dan sebagainya diatur dan dikombinasikan sehingga timbulnya keharusan
untuk mengandalkan kerjasama secara efektif dan efisien untuk mencapai
tujuan tertentu, sedang struktur organisasi mewujudkan kerangka dan
susunan pola tata hubungan diantara fingsi-fungsi maupun mewujudkan
kedudukan, tugas, wewenang, dan tanggung jawab seseorang dalam suatu
organisasi.
Begitu pula dengan perusahaan roti “Bu Harno” juga memiliki
struktur organisasi yang sederhana. Seperti kebanyakan perusahaan
perseorangan lainnya. Adapun gambar dan uraian struktur organisasi
PIMPINAN PERUSAHAAN PENASEHAT
BAG. PRODUKSI BAG. ADMINS BAG. PEMAS & PEMB
Bag. Proses Prod. Bag. Packing Bag. Angk. Bag. Penj & Pemb.
P E K E R J A
Gambar Struktur Organisasi
Perusahaan Roti “Bu Harno”
1) Pimpinan
Pimpinan perusahaan adalah orang yang bertanggung jawab pada
perusahaan terhadap segala kegiatan maupun kelangsungan hidup
perusahaan, seperti : mengadakan pengorganisasian, penyusunan
personalia, pengarahan, dan pengawasan secara umum.
2) Penasehat
Penasehat adalah seorang yang memberikan nasehat dan yang dimintai
pertimbangan dalam mengambil keputusan atau kebijakan oleh
pimpinan perusahaan, posisi ini di jabat oleh Bp. H. Harno, suami dari
pimpinan perusahaan.
Bagian ini adalah bagian yang diserahi wewenang dan bertanggung
jawab menyelesaikan tugas-tugas yang berhubungan dengan proses
produksi.
4) Bagian Administrasi
Bagian Administrasi bertugas dan bertanggung jawab menyangkut
semua aktifitas perusahaan yang berhubungan dengan pembukuan
transaksi jual beli yang terjadi, pembayaran upah karyawan, dan
laporan keuangan.
5) Bagian Pemasaran dan Pembelanjaan
Bagian pemasaran dan pembelanjaan ini membawahi bagian angkutan,
penjualan, dan pembelian dengan tugas dan wewenang masing-masing,
yaitu sebagai berikut :
a. Bagian angkutan bertanggung jawab atas kelancaran
pengangkutan bahan baku dari tempat pembelian ke gudang,
sekaligus pengangkutan hasil produksi ketempat konsumen atau
pemesanan.
b. Bagian penjualan bertugas melayani pembeli yang sedang
mengadakan pemesanan dengan mengawasi jumlah dan kualitas
hasil produksi, sedang bagian pembelian bertugas menyediakan
bahan baku yang dibutuhkan dalam proses produksi setelah
C. Personalia Perusahaan
Sumber daya terpenting dalam suatu organisasi adalah sumber daya
manusia, dalam artian orang-orang yang memberikan tenaga, bakat, dan usaha
mereka kepada organisasi. Dimana tugas-tugas manajer dalam melaksanakan
fungsi menyusun personalia, meliputi : penarikan, penyeleksian,
pengembangan dan penggunaan sumber daya manusia secara efektif akan
menentukan sukses atau gagalnya tujuan organisasi yang akan dicapai.
Data-data yang diperoleh dari perusahaan roti “Bu Harno”
menunjukkan bahwa laporan terakhir tenaga kerja yang digunakan sebanyak
24 orang yang bekerja di berbagai bagian, dengan rincian sebagai berikut :
1. Bagian Produksi
a. Mandor 1 orang
b. Tukang dan Pembantu 8 orang
c. Packing (pembungkusan) 8 orang
2. Bagian Administrasi 1 orang
3. Bagian Penjualan dan Pembelanjaan 4 orang
4. Bagian Angkutan 2 orang
Jumlah Tenaga Kerja 24 orang
Dalam melaksanakan aktifitas sehari-hari perusahaan beroperasi dari
Senin hingga Sabtu, sedangkan hari Minggu merupakan kerja lembur. Jika
jumlah pesanan belum tercukupi hari Sabtu, berikut adalah ketentuan hari dan
jam kerja karyawan :
1. Senin sampai Sabtu, kecuali hari Jumat
2. Hari Jumat
Pukul 07.00 – 16.00 WIB, istirahat pukul 11.00 – 16.00 WIB.
3. Diluar hari dan jam diatas merupakan kerja lembur bagi perusahaan.
Sedangkan sistem pembayaran upah karyawan ditetapkan oleh
perusahaan, menggunakan sistem pembayaran sebagai berikut :
1. Sistem Upah Harian
yaitu : para karyawan yang menerima upah setiap hari Sabtu (satu minggu
sekali).
2. Sistem Upah Bulanan
yaitu : upah karyawan yang diberikan akhir bulan.
Besarnya upah yang mereka terima berdasarkan pada jabatan dalam
perusahaan.
D. Proses Produksi
Berikut adalah proses pembuatan beberapa jenis makanan yang
diproduksi oleh perusahaan roti “Bu Harno” :
a. Roti Bolu
1) Bahan Baku
- gula pasir
- telur bebek
- ovalet (pengembang)
- tepung terigu
- frambos (pengharum)
- sukade
2) Alat-alat
-mixer
-oven
- bak pengaduk
- cetakan/loyang
3) Proses Produksi
- campurkan gula pasir, telur bebek, dan ovalet dalam bak pengaduk
dengan mixer sampai mengembang ± 30 menit.
- setelah mengembang, masukan air dan tepung terigu dalam adonan
sampai merata.
- setelah merata adonan dituangkan dalam cetakan/loyang yang sudah
diolesi minyak goreng.
- adonan yang sudah siap dalam loyang dioven selama 10 menit.
- setelah masak, diangkat dari ovendan didinginkan.
- siap dipacking, selanjutnya dipasarkan.
b. Wingkobabat
1. Bahan baku
- tepung ketan
- parutan kelapa muda
- gula pasir
- telur ayam
- margarine
- jeruk purut dan vanili (pengharum)
2. Alat-alat
- bak pengaduk
- centong pengaduk
-oven
- cetakan/loyang
1. Proses Produksi
- campurkan bahan baku kedalam bak pengaduk sesuai takaran, aduk
sampai rata dengan centong pengaduk sampai merata.
- masukan adonan yang merata kedalam cetakan/loyang yang sudah
diolesi margarine.
- selanjutnya diovenselama 1 jam.
- setelah masak dan warnanya berubah kekuning-kuningan, diangkat
dan didinginkan.
- siap dipotong sesuai ukuran, dipackingdan dipasarkan/dikirim.
c. Prol
1. Bahan Baku
- roti tawar
- santan yang sudah dimasak
- susu kental manis
- telur ayam
- vanili (pengharum)
-coffemocca
2. Alat-alat
- bak pengaduk
- centong pengaduk
- cetakan/loyang
-oven
3. Proses Produksi
- campurkan gula pasir, kuning putih telur, dan ovalet kedalam bak
pengaduk, lalu dimixersampai mengembang atau selama ± 30 menit.
- masukan kedalam adonan margarine yang sudah dicairkan, lalu
dicampur dengan frambos, coffemocca dan tepung terigu,dan diaduk
sampai merata.
- setelah rata adonan dituangkan dalam cetakan yang sudah diolesi
margarine, lalu masukin dalam ovenselama 10 menit.
- setelah masak, diangkat dan didinginkan.
- setelah dingin, diolesi selai nanas pada bagian atas lalu ditumpuk, dua
bagian menjadi satu, kemudian dipotong-potong.
E. Pemasaran
Pemasaran adalah merupakan fungsi pokok yang perlu diperhatikan
dalam suatu perusahaan, karena kegiatan inilah yang akan mendatangkan
keuntungan dari hasil barang yang diproduksi. Dalam memasarkan hasil
produksi, perusahaan “Bu Harno” menggunakan saluran distribusi langsung
dan distribusi tidak langsung. Saluran distribusi langsung adalah pembeli
langsung datang pada perusahaan untuk melakukan pembelian atau melakukan
transaksi pesanan. Sedangkan saluran distribusi tidak langsung adalah
pembelian dilakukan di agen-agen atau melalui perantara. Daerah pemasaran
perusahaan roti “Bu Harno” tidak hanya meliputi daerah Sukoharjo saja, juga
meliputi daerah Karanganyar, Solo, Wonogiri, dan sebagian daerah Klaten.
G. Analisa dan Hasil Analisa Data
Kegiatan pemasaran perusahaan roti “Bu Harno” dalam menyalurkan
hasil produksinya menggunakan dua macam saluran distribusi, yaitu saluran
distribusi langsung dan saluran distribusi tidak langsung.
Kedua saluran distribusi tersebut akan membawa pengaruh dalam
peningkatan volume penjualan. Sehingga perusahaan perlu
mempertimbangkan saluran distribusi mana yang lebih efisien dalam
meningkatkan volume penjualan.
Untuk lebih jelasnya data-data yang dibutuhkan dalam perhitungan
analisis efisiensi dapat disampaikan dalam bentuk tabel.
a) Volume Penjualan
Volume penjualan adalah jumlah produk yang laku dijual oleh
perusahaan yang dinyatakan dalam rupiah setiap satu periode. Dengan
mengetahui volume penjualan, maka diharapkan perusahaan roti “Bu
Harno” ini mampu menganalisa hasil penjualan pada periode tahun
lalu, dan menargetkan keuntungan hasil penjualan untuk periode yang
akan datang. Volume penjualan perusahaan roti “Bu Harno” dari tahun
2000 sampai dengan 2004 adalah sebagai berikut :
Tabel III.1 Volume Penjualan
Perusahaan Roti “Bu Harno” Sukoharjo Tahun 2000-2004
perusahaan roti “Bu Harno” mengalami peningkatan setiap tahunnya.
Biaya distribusi adalah seluruh biaya yang terjadi sejak produk
selesai diproduksi dan disimpan dalam gudang sampai produk tersebut
diubah kembali dalam bentuk tunai.
Biaya distribusi tersebut adalah :
1. Biaya Penjualan
Biaya yang dikeluarkan oleh perusahaan untuk kegiatan penjualan.
Meliputi : biaya gaji bagian penjualan, komisi, bonus, dan biaya
telepon.
2. Biaya Pembungkusan dan Pengiriman
Biaya yang dikeluarkan oleh perusahaan untuk kegiatan
pembungkusan dan pengiriman barang dari perusahaan sampai
konsumen akhir. Meliputi : biaya gaji karyawan bagian
pembungkusan, biaya pengiriman, dan biaya angkut eksploitasi
mobil.
Berikut ini adalah perincian biaya distribusi untuk tahun
Tabel III.2
Sumber : Perusahaan roti “Bu Harno”
Berdasarkan pada tabel III.2 dapat dilihat bahwa dari tahun
2000 sampai dengan 2004, biaya distribusi langsung selalu mengalami
kenaikan.
Disamping itu, perusahaan mencoba mengembangkan saluran
distribusi lain, yaitu saluran distribusi tidak langsung. Biaya saluran
distribusi tidak langsung adalah biaya yang timbul dengan adanya
kegiatan distribusi hasil produksi dengan menggunakan agen, meliputi
: biaya penjualan, biaya pembungkusan dan pengiriman, dan komisi
perantara. Hal ini dapat dibuktikan berdasarkan tahun 2000 sampai
Tabel III.3
Rincian Biaya Distribusi Tidak Langsung
Perusahaan Roti “Bu Harno”
2000 2.550.000 5.825.000 1.275.000 9.650.000
2001 3.536.000 7.305.000 1.768.000 12.609.000
2002 3.890.000 7.835.000 1.945.000 13.670.000
2003 4.100.000 8.750.000 2.650.000 15.500.000
2004 4.060.000 8.090.000 2.203.000 14.353.000
Jumlah 18.136.000 37.805.000 9.841.000 65.782.000
Sumber : Perusahaan roti “Bu Harno”
Berdasarkan pada tabel III.3 total biaya distribusi tidak
langsung dari tahun 2000 sampai tahun 2004 mengalami kenaikan,
tetapi kenaikan yang paling menonjol pada tahun 2003. Sedangkan
pada tahun 2004 perusahaan mencoba menurunkan biaya distribusinya,
Tabel III.4
Biaya Distribusi Langsung Dan Tidak Langsung
Perusahaan Roti “Bu Harno”
Tahun 2000-2004
Tahun Biaya Distribusi Langsung (Rp)
Biaya Distribusi Tidak Langsung (Rp)
Jumlah Biaya Distribusi (Rp) 2000 21.530.000 9.650.000 31.180.000
2001 26.020.000 12.609.000 38.629.000
2002 27.989.000 13.670.000 41.659.000
2003 28.400.000 15.500.000 43.900.000
2004 29.429.000 14.353.000 43.782.000
Jumlah 133.368.000 65.782.000 199.150.000
Sumber : Perusahaan roti “Bu Harno”
2. Analisa Data
Dari data yang telah diperoleh, penulis akan mencoba menganalisis
untuk mengetahui jenis saluran distribusi yang lebih efisien.
a. Analisis efisiensi biaya distribusi
Dari analisis efisiensi akan dapat diketahui jenis saluran distribusi
yang lebih efisien dengan membandingkan biaya distribusi dengan
Rumus :
Biaya Distribusi
x 100% Penjualan
1) Analisis efisiensi biaya distribusi langsung
Tahun 2000 :
2) Analisis efisiensi biaya distribusi tidak langsung
Tahun 2000 :
245.050.000
Tahun 2004 :
14353.000
x100% = 5,58% 257.280.000
Bila disajikan dalam tabel, maka akan tampak perbandingannya
sebagai berikut :
Sumber : Data yang sudah diolah
Dalam analisis ini, semakin kecil prosentase menunjukkan
bahwa tingkat efisiensi yang semakin tinggi. Dari analisis
menunjukkan bahwa saluran distribusi langsung lebih tinggi
b. Analisis Estimasi return on investment
Dalam analisis ini, akan menunjukkan jenis saluran distribusi yang
akan menghasilkan laba yang lebih tinggi pada perusahaan diukur
dengan biaya distribusi serta penjualan yang dicapainya.
Rumus :
Penjualan – Biaya Distribusi
Biaya Distribusi
1) Estimasi Return on Investmentdistribusi langsung
Tahun 2000 :
2) Estimasi Return on Investmentdistribusi tidak langsung
Tahun 2000 :
188.150.000 – 9.650.000
= 18,50 9.650.000
12.609.000
Bila disajikan dalam tabel, maka akan tampak perbandingan
sebagai berikut :
Saluran distribusi langsung Saluran distribusi tidak langsung
Dari analisis estimasi return on investment, didapatkan hasil
bahwa dengan menggunakan saluran distribusi tidak langsung akan
mendapatkan laba yang lebih tinggi daripada menggunakan saluran
Dari tabel III.5 dan III.6 diatas dapat dilihat perbandingan
antara efisiensi biaya distribusi serta tingkat estimasi return on
investment-nya. Dalam analisis efisiensi, semakin kecil prosentase
efisiensi, maka tingkat efisiensinya semakin tinggi, dan dalam estimasi
return on investment, semakin tinggi hasil estimasi return on
investment-nya, maka tingkat laba yang diperoleh juga akan semakin
tinggi.
Dari kedua analisis tersebut, menunjukkan bahwa saluran
distribusi langsung biaya distribusinya lebih efisien dari pada saluran
distribusi tidak langsung. Sedangkan saluran distribusi tidak langsung,
tingkat estimasi return on investment-nya lebih tinggi dari pada saluran
BAB IV
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Berdasarkan hasil analisa yang telah dilakukan dimuka, penulis
mencoba untuk menarik beberapa kesimpulan tentang data dan informasi yang
telah didapatkan. Adapun kesimpulannya sebagai berikut :
1. Perusahaan Roti “ Bu Harno “ menggunakan saluran distribusi langsung
dan saluran distribusi tidak langsung dalam memasarkan barang
produksinya. Saluran distribusi langsung yaitu pembeli langsung datang
pada perusahaan untuk melakukan pembelian. Saluran distribusi tidak
langsung yaitu konsumen melakukan pembelian melalui perantara (agen
atau pengecer).
2. Jenis saluran distribusi yang digunakan berpengaruh terhadap volume
penjualan yang dihasilkan. Dari data dapat dilihat bahwa menggunakan
saluran distribusi tidak langsung memberikan hasil penjualan yang lebih
tinggi dibandingkan dengan menggunakan saluran distribusi langsung.
3. Dari hasil analisis biaya distribusi, menunjukkan saluran distribusi yang
efisien digunakan oleh perusahaan adalah saluran distribusi langsung.
Hal ini terbukti dari hasil perhitungan dengan membandingkan
prosentase biaya saluran distribusi tidak langsung. Prosentase tingkat
efisiensi
saluran distribusi langsung lebih kecil dari pada saluran distribusi tidak
4. Dengan analisis estimasi return on investment menunjukkan bahwa
saluran distribusi tidak langsung laba yang dihasilkan lebih optimal,
volume penjualannya juga lebih tinggi dibanding saluran distribusi
langsung. Dalam perhitungan ini, semakin tinggi hasil estimasinya, maka
tingkat laba yang diperoleh juga akan semakin tinggi.
B. SARAN
Berdasarkan kesimpulan diatas, penulis mencoba memberikan
beberapa saran bagi perusahaan roti “Bu Harno”. Saran-saran tersebut sebagai
berikut :
1. Perusahaan dapat tetap mempertahankan saluran distribusi yang digunakan
selama ini, yaitu saluran distribusi langsung dan distribusi tidak langsung.
Karena kedua saluran tersebut mempunyai andil yang cukup besar bagi
kelangsungan hidup perusahaan.
Alasan menggunakan dua saluran distribusi :
a) Distribusi Langsung
- Biaya distribusi lebih efisien dan juga bisa menghasilkan
laba, meskipun tidak terlalu tinggi dari pada
menggunakan saluran distribusi tidak langsung.
- Banyaknya konsumen dari sekitar perusahaan yang lebih suka
datang langsung untuk melakukan pembelian atau pemesanan
produk. Misalnya : Warga disekitar perusahaan yang punya hajat
(pesta), mereka melakukan pembelian langsung ke perusahaan atau
b) Distribusi Tidak Langsung
- Dengan saluran distribusi tidak langsung, perusahaan
memdapatkan laba yang lebih tinggi dari pada
menggunakan saluran distribusi langsung.
- Dapat menjangkau pasar/konsumen lebih luas.
2. Hubungan kerjasama antara pihak perusahaan dengan perantara (agen,
pengecer) perlu dibina dengan baik, sehingga diantara keduanya dapat
terjalin kerjasama yang erat dan saling mendukung untuk keberhasilan
masing-masing.
3. Untuk tetap mempertahankan tingkat efisien biaya distribusi, perusahaan
sebaiknya lebih menekan biaya distribusi yang dikeluarkan seminimal
DAFTAR PUSTAKA
Gie, The Liang. 1981. Efisiensi Kerja Bagi Pembangunan Negara. UGM :
Yogyakarta.
Kotler, Philip. 1992. Manajemen Pemasaran. Edisi ke dua.Jakarta:Erlangga.
Mulyadi. 1984. Akuntansi Biaya Untuk Manajemen. Edisi ke empat.
BPFE:Yogyakarta.
Pedoman Tugas Akhir Manajemen Pemasaran. 2004. Universitas Negeri Sebelas
Maret.
Radiosunu. 1986. Manajemen Pemasaran Suatu Pendekatan Analisis. Edisi kedua.
BPFE : Yogyakarta.
Stanton, J. William. 1993. Prinsip Pemasaran. Edisi ke tujuh.Jakarta:Erlangga.
Sudarmo, Indriyo Gito. 1994. Manajemen Pemasaran. Edisi Pertama. BPFE:
Yogyakarta.
Sudarmo, Indriyo Gito dan Mulyono. 1996. Konsep Dasar Manajemen. Edisi ke
tiga. BPFE : Yogyakarta.
Swastha, Basu. 1984. Azas-azas Marketing. Edisi ke tiga. Liberty : Yogyakarta.
Swastha, Basu dan Irawan. 1990. Manajemen Pemasaran Modern. Edisi ke
dua. Liberty. Yogyakarta.
SURAT KETERANGAN
Dep Kes RI. No.02912/B/SK/IX/86
Yang bertanda tangan dibawah ini menerangkan bahwa Mahasiswa dengan
:
Nama : ASTRIA SHINTA DEWI
NIM : F.3202507
Jurusan : Manajemen Pemsaran
Telah melaksanakan penelitian guna menyelesaikan Tugas Akhir
dengan judul “ Evaluasi Saluran Distribusi Dalam Meningkatkan Volume
Penjualan Pada Perusahaan “Bu Harno”, dari tanggal 15 Juni 2005 sampai
dengan 3 Juli 2005.
Demikian surat keterangan ini dibuat, agar dapat digunakan
sabagaimana mestinya.
Surakarta, 25 Juli 2005
Pimpinan Perusahaan