• Tidak ada hasil yang ditemukan

Tinjauan Terhadap Pengelolaan Dana Investasi Pada PT Bio Farma (Persero) Bandung

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Tinjauan Terhadap Pengelolaan Dana Investasi Pada PT Bio Farma (Persero) Bandung"

Copied!
58
0
0

Teks penuh

(1)

1.1Latar Belakang Kerja Praktek

Pengelolaan dana investasi, merupakan hal yang sangat penting bagi suatu perusahaan, termsuk perusahaan yang besar dan memiliki keuangan yang cukup kompleks demi menjaga kestabilan dan menjaga apabila ada sesuatu yang tidak diinginkan seperti kerugian dalam jumlah besar terjadi, tidak dipungkiri bahwa hal ini harus sangat diperhatikan oleh perusahaan demi kelangsungan kegiatan perusahaan agar lebih baik lagi.

Menurut Soekanto (2011: 21) Menyatakan bahwa pengelolaan adalah suatu proses yang dimulai dari proses perencanaan, pengaturan, pengawasan, penggerak sampai dengan proses terwujudnya tujuan. Demikianpun menurut Prajudi (2011:21) pengertian pengelolaan ialah pengendalian dan pemanfaatan semua faktor sumber daya yang menurut suatu perencana diperlukan untuk penyelesaian suatu tujuan kerja tertentu. Dan menurut Moekijat (2011:21) menjelaskan bahwa pengertian pengelolaan merupakan rangkaian kegiatan yang meliputi perencanaan, pengorganisasian, petunjuk, pelaksanaan, pengendalian dan pengawasan.

(2)

Pengertian Investasi adalah menempatkan uang atau dana dengan harapan untuk memperoleh tambahan atau keuntungan tertentu atas uang atau dana tersebut. Pengertian investasi ini menekankan pada penempatan uang atau dana. Tujuan investasi ini adalah untuk memperoleh keuntungan. Hal ini erat kaitannya dengan penanaman investasi di bidang pasar modal.( Kamaruddin Ahmad:2007)

Investasi ialah penanaman modal yang dilakukan oleh investor, baik investor asing maupun domestik dalam berbagai bidang usaha yang terbuka untuk investasi, yang bertujuan untuk memperoleh keuntungan.(Salim HS dan Budi Sutrisno:2003) Jika pengertian Investasi dalam Ensiklopedia Indonesia, Investasi yaitu penanaman modal atau penanaman uang dalam proses produksi dengan membeli gedung-gedung, mesin-mesin, bahan-bahan cadangan, penyelenggaraan uang kas serta perkembangannya. Dalam hal ini cadangan modal barang diperbesar selama tidak ada modal barang yang harus diganti.

Hakikat investasi dalam definisi ini adalah penanaman modal yang dipergunakan untuk proses produksi. Dalam hal ini investasi yang ditanamkan hanya digunakan untuk proses produksi saja. kegiatan investasi dalam realitanya tidak hanya dipergunakan untuk proses produksi, tetapi juga pada kegiatan untuk membangun berbagai sarana dan prasarana yang dapat menunjung kegiatan investasi

(3)

digunakan untuk pengembangan usaha yang terbuka dan tujuan investasi tersebut untuk memperoleh keuntungan di masa yang akan datang,

Jenis pengelolaan dana investasi berdasarkan asetnya merupakan penggolongan investasi dari aspek modal atau kekayaan. Investasi berdasarkan asetnya terbagi atas dua jenis, yaitu real asset dan financial asset. Real Asset adalah investasi yang berwujud seperti gedung-gedung, kendaraan dan lain sebagainya, sedangkan Financial Asset merupakan dokumen (surat-surat) klaim tidak langsung dari pemegangnya terhadap aktivitas riil pihak yang menerbitkan sekuritas tersebut.

Berbicara hal tersebut yang dilakukan oleh PT Bio Farma bagian treasury adalah jenis pengelolaan dana investasi pada Financial Asset yaitu berupa kegiatan deposito dan jual-beli valuta asing, dalam hal tersebut ada saja hambatannya seperti tingkat suku bunga yang naik-turun dan nilai tukar rupiah yang tidak stabil. Pengelolaan Dana Investasi merupakan hal yang penting, sama halnya dengan Administrasi Keuangan lainnya. Karena di pandang penting hal tersebut, maka penulis tertarik untuk melakukan kerja praktek dan mengetahui bagaimana pelaksanaan Pengelolaan Dana Investasi pada PT. Bio Farma (Persero) Bandung.

(4)

1.2 Tujuan Kerja Praktek

Dengan Kuliah Kerja Praktek mahasiswa diharapkan dapat mencari pengalaman dan menambah ilmu pengetahuan pada saat Kerja Praktek berlangsung dan mahasiswa diharapkan pula dapat menerapkan ilmu yang didapatnya selama perkuliahan. Adapun tujuan yang akan dicapai dari penulisan laporan ini yang merupakan hasil dari kerja praktek adalah mengetahui:

1. Prosedur pelaksanaan pengelola dana investasi pada PT Bio Farma. 2. Hambatan yang terjadi pada prosedur pelaksanaan pengelola dana

investasi.

3. Upaya yang telah dilakukan PT. Bio Farma dalam mengatasi hambatan yang terjadi pada prosedur pelaksanaan pengelola dana investasi.

1.3Kegunaan Kerja Praktek

Dari hasil kerja praktek ini penulis mengharapkan dapat berguna bagi pihak-pihak yang berkepentingan sebagai bahan masukan untuk mengetahui tentang pelaksanaan pengelolaan dana investasi.

1.3.1Kegunaan Praktis

(5)

1.3.2Kegunaan Akademis

Laporan kerja praktek ini dapat memberikan tambahan wawasan, pengetahuan, dan pemahaman kepada penulis serta dapat memberikan gambaran dalam mengetahui bagaimana pelaksanaan pengelolaan dana investasi. Dan dari hasil laporan ini diharapkan dapat menjadi bahan masukan dan kajian lebih lanjut terkait dengan topik yang dibahas bagi rekan-rekan mahasiswa/i khususnya di bidang keuangan.

1.4Tempat dan Waktu Pelaksanaan Kerja Praktek 1.4.1Tempat Kerja Praktek

Dalam penyusunan Laporan Kerja Praktek ini, penulis melakukan kerja praktek di PT Bio Farma (Persero) Penulis ditempatkan di divisi keuangan bagian treasury seksi pendanaan investasi.

Alamat : Jl. Pasteur No. 28 Bandung-40161, Indonesia. Telepon : +62-22-2033755 atau +62-22-2033756 Faximile : +62-22-2041306

Email : mail@biofarma.co.id Website : www.biofarma.co.id Facebook : Info Imunisasi Twitter : @infoimunisasi

(6)

1.4.2Waktu Kerja Praktek

(7)

BAB II

GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

2.1 Sejarah PT Bio Farma (Persero)

PT Bio Farma (Persero) adalah BUMN (Badan Usaha Milik Negara) yang sahamnya dimiliki sepenuhnya oleh pemerintah. Bio Farma adalah satu-satunya produsen vaksin bagi manusia di Indonesia dan terbesar di Asia Tenggara yang selama ini telah mendedikasikan dirinya dalam rangka memproduksi vaksin dan anti sera berkualitas internasional. Produksi vaksin dan anti sera ini diproduksi untuk turut serta mendukung program imunisasi nasional dalam rangka mewujudkan masyarakat Indonesia dengan kualitas derajat kesehatan yang lebih baik.

Bio Farma berdiri dengan nama “Parc Vaccinogene” pada tanggal 6 Agustus 1890 berdasarkan Surat Keputusan Gubernur Hindia Belanda Nomor 14 tahun 1890 di Rumah Sakit Militer Weltevreden, Batavia yang saat ini telah berubah fungsi menjadi Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat Gatot Soebroto (RSPAD Gatot Soebroto), Jakarta. Lalu pada tahun 1895 – 1901 Perusahaan mengalami pergantian nama dengan “Parc Vaccinogene en Instituut Pasteur”.

Sampai saat tahun 1902 – 1941 Perusahaan kembali mengalami perubahan nama dengan “Landskoepoek Inrichting en Instituut Pasteur”. Pada tahun 1923, Bio

Farma mulai menempati lokasi di Jalan Pasteur No. 28 Bandung yang dipimpin oleh L. Otten.

(8)

Saat Indonesia sudah mencapai kemerdekaanya pada tahun 1945 – 1946 perusahaan kembali berganti nama dengan “Gedung Cacar dan Lembaga Pasteur”. Perusahaan ini dipimpin oleh R. M. Sardjito yang merupakan Pemimpin Indonesia pertama. Pada saat kepemimpinan R. M. Sardjito, lokasi sempat dipindahkan ke daerah Klaten.

Pada masa Agresi Militer ditahun 1946 – 1949, saat Bandung kembali diduduki oleh Belanda. Perusahaan kembali berganti nama menjadi “Landskoepoek Inrichting en Instituut Pasteur”. Namun di tahun 1950 – 1954

perusahaan kembali berganti nama menjadi “Gedung Cacar dan Lembaga

Pasteur” yang merupakan salah satu jawatan dalam lingkungan Departemen Kesehatan Republik Indonesia.

Pada masa nasionalisasi tahun 1955 – 1960 kepemilikan perusahaan Belanda di Indonesia. Perusahaan kemudian berganti nama kembali menjadi “Perusahaan Negara Pasteur”. Perusahaan lebih dikenal dengan nama PN. Pasteur. Dan di tahun 1961 – 1978 perusahaan kembali mengubah nama menjadi “Perusahaan Negara Bio Farma” atau lebih dikenal dengan nama PN. Bio Farma.

(9)

Dedicated to improve quality of life” yang artinya Dedikasi untuk meningkatkan

kualitas hidup.

Bidang usaha utama PT Bio Farma (Persero) adalah memproduksi vaksin dan antisera yang bermutu tinggi dan berdaya saing kuat yang didukung oleh penelitian dan pengembangan, pemasaran dan distribusi serta usaha pelayanan jasa pemeriksaan laboratorium kesehatan dan imunisasi sehingga mendapatkan keuntungan guna meningkatkan nilai Perseroan.

PT Bio Farma (Persero) menjalankan roda organisasinya di atas lahan seluas 91.058 m2 bertempat di Jalan Pasteur No. 28 Bandung untuk fasilitas produksi, penelitian, pengembangan, pemasaran dan administrasi. Area seluas 282.441 m2 yang berlokasi di Cisarua, Lembang, Kabupaten Bandung Barat untuk perkembangbiakkan dan pemeliharaan laboratorium. Sedangkan untuk mendukung kelancaran operasional, perusahaan juga memiliki Kantor Perwakilan yang bertempat di Gedung Arthaloka Lantai 3 di Jalan Jenderal Sudirman No. 2, Jakarta.

2.1.1 Visi Perusahaan

Menjadi Perusahaan Life Science Kelas Dunia yang Berdaya Saing Global 2.1.2 Misi Perusahaan

Menyediakan dan Mengembangkan Produk Life Science Berstandar Internasional Untuk Meningkatkan Kualitas Hidup

2.1.3 Logo dan Arti Perusahaan

(10)

antisera. Salah satu bentuk antisipasi tersebut adalah dengan memiliki yang merupakan lambang sebagai identitas jati diri perusahaannya. Adapun logo dari PT. Bio Farma adalah sebagai berikut:

Gambar 2.1

Logo PT Bio Farma (Persero)

Seperti halnya sebuah nama, logo perusahaan pun memiliki arti atau makna tersendiri. Adapun arti dari logo pada perusahaan PT Bio Farma (Persero) tersebut adalah :

1. Logo tersebut merupakan adaptasi bentuk pencitaraan dari “Crystal

Protein” dan “Glicoprotein”. Hal tersebut merefleksikan bahwa Bio Farma adalah sebuah perusahaan di bidang vaksin dan serum.

2. Mencitrakan ilusi pendar bintang (sparkling) Dalam hal ini pendar bintang yang dimaknai sebagai semangat dan dinamika Bio Farma yang memiliki masa depan yang cemerlang.

3. Warna dominan hijau Warna dominan hijau ini secara psikologis menyiratkan suatu nilai higienitas dan kesehatan.

(11)

2.1.4 Maksud dan Tujuan

Bio Farma memiliki tujuan untuk menciptakan nilai yang berkelanjutan

bagi seluruh pemangku kepentingan perusahaan, dengan menjadi perusahaan

Life Science yang berdaya saing global. Untuk mencapai tujuan tersebut, kami

memerlukan percepatan agar langkah perubahan di Bio Farma menuju perusahaan

kelas dunia dapat tercapai melalui integrasi strategi yang akan diterapkan pada

tahun 2014.

2.1.5 Budaya Perusahaan Profesional

Berkomitmen menjalankan tugas dengan penuh tanggung jawab, efisien, efektif, berorientasi ke depan dan taat prosedur

Integritas

Jujur, transparan dam dapat dipercaya sesuai dengan tujuan perusahaan

Teamwork

Bekerja sama dengan menghargai peran dan pendapat orang lain.

Innovation

Melakukan perbaikan dan pengembangan secara terus menerus untuk

menghasilkan gagasan baru.

Customer Oriented

Memahami kebutuhan dan memberikan solusi yang tepat kepada customer.

2.1.6 Kebijakan Perusahaan  Produk bermutu tinggi

(12)

 Berdaya saing global

 Kepuasan Pelanggan

 Perbaikan berkesinambungan

 Pencegahan kecelakaan dan penyakit akibat kerja

 Penghematan energi dan sumber daya alam

2.2 Struktur Organisasi PT Bio Farma (Persero)

PT Bio Farma (Persero) memiliki struktur organisasi perusahaan yang terdiri dari beberapa bagian. Adapun struktur dari PT Bio Farma (Persero) dapat dilihat pada Gambar 2.2 berikut ini :

Gambar 2.2

Bagan Organisasi PT Bio Farma (Persero) Tahun 2014

(13)

Pada gambar 2.2 dapat dilihat bahwa struktur organisasi terdiri dari: 1. Direktur Utama yang dibantu oleh:

 Satuan Pengawas Internal;  Sekertaris Perusahaan;  Divisi Quality Assurance;

 Divisi Perencanaan dan Strategi Perusahaan;  Divisi Teknologi Informasi.

2. Direktur Keuangan yang membawahi Divisi Keuangan, Divisi Anggaran dan Akuntansi, dan Divisi Kepatuhan dan Manajemen Resiko.

3. Direktur Pemasaran yang membawahi Divisi Penjualan Dalam Negeri, Divisi Penjualan Ekspor, Divisi Pemasaran, Divisi Klinik dan Imunisasi, Divisi Regulatory Affair.

4. Direktur Sumber Daya Manusia membawahi Divisi Human Capital, Divisi Pengadaan dan Divisi Umum dan CSR.

5. Direktur Produksi pun membawahi Divisi Produksi Vaksin Virus, Divisi Produksi Vaksin Bakteri, Divisi Produksi Farmasi, Divisi Teknik dan Pemeliharaan.

(14)

2.3 Struktur Organisasi Bagian Treasury PT Bio Farma Persero

Bagian treasury memiliki struktur organisasi yang terdiri dari Kepala Divisi Keuangan, kemudian membawahi Kepala Bagian Adm. Keuangan, Kepala Bagian Pajak dan Kepala Bagian Treasury. Dan kemudian KaBag Treasury membawahi Kepala Seksi Pendanaan dan Investasi juga Kepala Seksi LC Asuransi juga ada Pelaksananya. Berikut adalah Gambar 2.3 yang menggambarkan struktur organisasi di Bagian Treasury:

Gambar 2.3

Struktur Organisasi Bagian Treasury

Kepala Bagian Treasury Kepala Divisi

Keuangan

Kepala Seksi Pendanaan dan

Investasi

Kepala Seksi LC dan Asuransi

Kepala Bagian Pajak Kepala Bagian

Adm.Keuangan

Pelaksana Pendanaan dan Investasi

(15)

Dalam setiap posisi pegawai, tentu saja ada wewenang dan tanggung jawab dibagian masing-masing pekerjaannya. Inilah Tabel 3.2 yang menggambarkan uraian pekerjaan di Bagian Treasury:

Tabel 2.1

Uraian Pekerjaan Bagian Treasury

No Jabatan Wewenang dan Tanggung Jawab

1 Pelaksana Seksi Investasi dan Pendanaan

 Membuat Surat Penempatan Deposito/DoC Surat Perpanjangan Deposito & Surat Pencairan Deposito

 Membuat konfirmasi rate Penempatan Deposito/DOC/ Perpanjangan Deposito  Mengisi Aplikasi Penempatan Deposito/DOC  Membuat surat pernyataan penyimpanan format

Bank

 Membuat permohonan Transfer dana untuk Bank Kustodi Manajer Investasi

2 Kasie Investasi dan Pendanaan

 Mereview Surat Peempatan Deposito/DO, surat Perpanjangan deposito & Surat Pencairan Deposito

 Mereview konfimasi rate Penempatan Deposito/DOC/Perpanjangan Deposito

 Mereview Aplikasi Penempatan Deposito/DOC  Mereview surat pernyataan penyimpanan format

Bank

 Monitoring penerimaan bunga hasil Investasi  Membuat Laporan Posisi Deposito/DOC tiap

bulan

 Membuat rekap posisi Deposito/DOC tiap Triwulan

 Membuat Surat Pernyataan Minat & Surat Pernyataan Pemodal Profesional

 Mereview dan otorisasi permohonan transfer dana untuk Bank Kustodi Manajer Investasi Perusahaan

3 KaBag Treasury  Mereview dan otorisasi Surat Penempatan Deposito/DOC, Surat Perpanjangan Deposito & Surat Pencairan Deposito

(16)

Penempatan Deposito/DOC, Surat Perpanjangan Deposito

 Mereview Aplikasi Penempatan Deposito/DoC  Mereview surat pernyataan penyimpanan format

Bank

 Mereview dan Memaraf Laporan monitoring penerimaan bunga hasil investasi

 Mereview dan memaraf Laporan Posisi Deposito/DoC tiap bulan

 Mereview dan memaraf Rekap Posisi Deposito/DoC tiap Triwulan

 Mereview Surat Pernyataan Minat & Surat Pernyataan Pemodal Profesional

 Otorisasi permohonan transfer dana untuk Bank Kustodi Manajer Investasi

 Membuat Analisa Penawaran atas investasi yang diambil untuk Direksi

4 KaDiv Keuangan  Mereview dan otorisasi Surat Penempatan Deposito/DOC, Surat Perpanjangan Deposito & Surat Pencairan Deposito

 Mereview dan otorisasi konfirmasi rate

Penempatan Deposito/DOC, Surat Perpanjangan Deposito

 Mereview dan otorisasi Aplikasi Penempatan Deposito/DoC

 Mereview dan otorisasi surat pernyataan penyimpanan format Bank

 Mereview dan otorisasi Surat Pernyataan Minat & Surat Pernyataan Pemodal Profesional

 Mereview dan otorisasi Analisa Penawaran atas investasi yang diambil untuk Direksi

5 Kepala Divisi Compliance & Risk Management

 Mereview dan otorisasi Surat Pernyataan Minat & Surat Pernyataan Pemodal Profesional

 Memberi Usulan dan saran atas analisa Penawaran atau investasi yang diambil 6 Direktur Keuangan  Menandatangani Surat Penempatan

Deposito/DOC, Surat Perpanjangan Deposito & Surat Pencairan Deposito

 Menandatangani konfirmasi rate Penempatan Deposito/DOC, Perpanjangan Deposito  Menandatangani Aplikasi Penempatan

Deposito/DoC

 Mereview dan Otorisasi Surat Pernyataan Minat & Surat Pernyataan Pemodal Profesional

(17)

atas Investasi yang diambil

7 Direktur Utama  Otorisasi Surat Pernyataan Minat & Surat Pernyataan Pemodal Profesional

2.4. Aspek Kegiatan Perusahaan PT Bio Farma (Persero)

Bidang usaha utama PT. Bio Farma adalah memproduksi vaksin dan antisera yang didukung oleh penelitian dan pengembangan, pemasaran dan distribusi, yang didalamnya terdapat kegiatan-kegiatan sebagai berikut :

1. Pengadaan produk biologi dan farmasi

2. Perdagangan dan distribusi produk-produk biologi dan farmasi.

3. Melakukan penelitian produk biologi farmasi baik yang dilakukan sendiri maupun kerja sama dengan pihak lain, dikaitkan dengan penyakit menular yang akan muncul dimasa mendatang.

4. Melakukan pengawasan mutu dan pengembangan produk biologi dan farmasi.

5. Memproduksi jenis-jenis produk biologi dan farmasi khusus lainnya yang ditugaskan oleh menteri Kesehatan.

6.Laboraturium kesehatan masyarakat yang meliputi kegiatan pemeriksaan/isolasi mikro.

7. Laboratorium reference/rujukan yang ditujukan untuk beberapa macam mikro organisme.

(18)

1. VAKSIN VIRUS  Vaksin Oral Polio

Untuk pencegahan terhadap penyakit poliomyelitis  Vaksin mOPV Type 1

Untuk pencegahan terhadap penyakit poliomyelitis tipe 1  Vaksin Campak Kering

Untuk pencegahan terhadap penyakit Campak  Vaksin Hepatitis B Rekombinan

Untuk pencegahan terhadap penyakit Hepatitis B  Vaksin Seasonal Flu

Untuk pencegahan terhadap penyakit Flu Musiman 2. VAKSIN BAKTERI

 Vaksin TT

Untuk pencegahan terhadap penyakit Tetanus dan TetanusNeonatal(Tetanus pada bayi baru lahir)

 Vaksin DT

Untuk pencegahan terhadap penyakit Diphtheria (difteri) dan Tetanus  Vaksin DTP

Untuk pencegahan tehadap penyakit Diphtheria, Tetanus dan Pertusis  Vaksin BCG Kering

Untuk pencegahan terhadap penyakit Tuberkulosis  Vaksin Td

(19)

3. VAKSIN KOMBINASI  Vaksin DTP-HB

Untuk pencegahan terhadap penyakit Diphtheria,Tetanus, Pertussis (batuk rejan) dan Hepatitis B

4. ANTISERA

 Serum Anti Tetanus

Untuk pengobatan terhadap tetanus.  Serum AntiDifteri

Untuk pengobatan terhadap diphtheria  Serum AntiBisa Ular

Untuk pengobatan terhadap gigitan ular berbisa yang mengandung efek neurotoksik (ular kobra,ular belang) dan efek hemotoksis (ular tanah).

 Serum AntiRabies

Untuk pengobatan terhadap rabies. 5. DIAGNOSTIKA

 PPD RT 23 (Purified Protein Derivative)

Untuk pengujian kepekaan seseorang terhadap infeksi tuberkulosis.  Serum Aglutinasi Untuk Diagnostik

Untuk mengidentifikasi bakteri dari golongan Salmonella, Shigella, dan Escherichia coli yang berhasil diisolasi dari bahan pemeriksaan.

Meskipun telah malang melintang di pasar global, Bio Farma berkomitmen

membangun kemandirian industri vaksin nasional. Pemerintah tidak perlu

(20)

siap mendukung program imunisasi nasional dan memenuhi kebutuhan vaksin

dalam negeri. Semua vaksin dalam program imunisasi nasional; OPV, BCG,

Hepatitis B, DPT, DPT/HB, DT, TT, Td, Polio, Campak, Hepatitis B untuk bayi,

dan DTP Hep B (vaksin Expanded Program for Immunization/EPI) dapat

dilayaninya. Dengan demikian Bio Farma benar-benar mendukung program

imunisasi pemerintah dengan memberikan kontribusi secara efektif baik dari sisi

kesehatan maupun pembiayaan.

Hingga saat ini, sebanyak 5 juta anak balita per tahun, 27 juta anak usia

sekolah, dan 15 juta wanita usia subur berhasil mendapatkan suntikan vaksin dari

Bio Farma. Sehingga Indonesia berhasil mencapai cakupan imunisasi yang tinggi

dan merata sehingga tingkat kekebalan masyarakar (population immunity

rate)semakin baik.

Dukungan Bio Farma tak hanya memenuhi kebutuhan vaksin

pemerintah. Melalui pasar swasta nasional, Bio Farma juga melayani para

distributor dalam negeri, pemerintah di luar keperluan program imunisasi dan

pembeli-pembeli lainnya, seperti vaksin EPI, vaksin Flubio, vaksin Td, Serum

Anti Tetanus (ATS), Serum Anti Difteri (ADS), Serum Anti Bisa Ular (ABU),

Diagnostika dan barang dagangan. Ke depan, potensi pasar vaksin

nasional masih sangat besar. Tumbuhnya konsumen menengah dan kesadaran

menjaga kesehatan menjadikan vaksin sebagai kebutuhan mutlak

keluarga. Itu sebabnya, kini China pun ikut menggarap pasar vaksin di Tanah

(21)

Oleh karena itu, guna memperluas pasar dalam negeri sekaligus menghadang

laju China, Bio Farma kini telah menyiapkan amunisi dan tim-tim

pemasar handal. Bio Farma percaya, dengan membangun

mengembangkan kualitas produk terbaik, membangun tim pemasaran yang solid,

serta manajemen pengelolaan yang transparan, Bio Farma akan tetap menjadi

tuan rumah di negeri sendiri.

Sejak tahun 90an, Bio Farma telah memenuhi kebutuhan vaksin

dunia. Ekspansi Bio Farma di pasar global cukup membanggakan. Hingga

2012, Bio Farma telah merambah ke- 127 negara di seluruh dunia. Bio

Farma adalah satu-satunya negara ASEAN dan negara-negara Islam di dunia

yang lolos dari persyaratan utama badan dunia kesehatan. Produk-produk vaksin

Bio Farma diterima di pasar internasional dan didistribusikan melalui UNICEF

sejak 1999. Diantara produk-produk yang telah memperoleh sertifikasi WHO

tersebut, antara lain: vaksin Polio, Campak, DPT, TT, DT, dan DTP-HB.

Untuk dapat menjadi pemain global bukan perkara mudah. Selain menjaga

komunikasi intens dengan lembaga-lembaga dunia, Bio Farma mematuhi

persyaratan pemasaran di tingkat internasional yang etrgolong rumit dan melalui

proses panjang. Bio Farma terlebih dahulu harus lolos prakualifikasi (PQ)

kualitas produk dan sistem manajemen mutu yang diakui oleh Badan Kesehatan

Dunia (World Health Organization/WHO). Selain lolos proses

prakualifikasi, sebuah produk vaksin bisa dipasarkan di level internasional jika

memenuhi persyaratan edar (registrasi) yang ditentukan oleh setiap Badan

(22)

ada, Bio Farma kini mengembangkan pasar baru. Seperti saat ini Bio Farma

telah mensuplai vaksin ke Belgia dan Perancis. Bio Farma memanfaatkan agen

international yang juga berperan sebagai agen marketing intelijen. Tahun 2014

Bio Farma akan terjun langsung bekerjasama dengan mereka untuk bersama –

sama mencari pasar di Vietnam.

Untuk strategi perluasan pasar, ada beberapa langkah yang dijalankan.

Pertama, meneguhkan persyaratan nasional dan international berkaitan dengan

mutu, fasilitas produksi, proses produksi hingga produk itu sendiri. Kedua,

memperbarui persyaratan prakualifikasi dari WHO karena regulasi di dunia terus

berkembang. Ketiga, agar mencapai hubungan internasional yang lebih baik,

Bio Farma terlibat dalam organisasi-organisasi internasional yang memiliki peran

dalam menentukan kebijakan. Direktur Pemasaran Bio Farma terpilih

menjadi Presiden di Developing Country Vaccine Manufacturer (DCVM) sejak

tahun 2002. DCVM merupakan organisasi gabungan produsen vaksin di negara

berkembang, lebih dari 30 negara. Dari DCVM , Bio Farma berhasil menggalang

kerjasama strategis antarnegara produsen vaksin berupa pengadaan bibit

dan transfer teknologi yang dipayungi dengan perjanjian-perjanjian khusus.

Seperti diketahui, persaingan antarprodusen vaksin dunia tergolong ketat.

Diantara produsen-produsen vaksin dunia BioFarma termasuk perusahaan

menengah, baik dari ukuran bisnis maupun jangkauan pasarnya. Namun, jika

dilihat di kawasan Asia Tenggara, Bio Farma merupakan perusahaan farmasi

(23)

Sejak 1999 Bio Farma juga memasarkan produk yaitu vaksin polio

melalui WHO atau UNICEF . Selain itu Bio Farma juga menjalin kerjasama

dengan Heatlh American Organization yang bertempat di New York Amerika

Serikat, Bill Gates & Melinda Gates Foundation (pendiri Microsoft) untuk

memasok vaksin – vaksin yang dibutuhkan untuk disebar di daerah seperti

Afrika, dan juga distribusi vaksin untuk bantuan ke Jepang, Perancis, dan

lain-lainnya.

Selain produk akhir vaksin, Bio Farma juga melayani produk bulk

(Intermediate product of vaccine) untuk diformulasi lebih lanjut menjadi finished

product(vaksin). Sebanyak 17 produk vaksin yang telah dipasarkan, antara lain:

Trivalent Oral Poliomyelitis Tipe 1 (mOPV-1), Bivalent Oral Poliomyelitis Tipe 1

& tipe 3 (bOPV tipe 1 & tipe 3), Campak kering, Hepatitius B Rekombinan, TT,

BioTT, DT, DTP, Td, DTB . Selain produk jadi, Bio Farma juga memasuk bahan

baku yang terus diolah dan diproduksinya.

Adapun negara yang membelinya, antara lain: India, Bangladesh, Pakistan

(tetanus), Mesir, dan Thailand. Produk vaksin yang dihasilkan Bio Farma terus

berkembang sejalan dengan perkembangan hasil Riset dan teknologi,

perkembangan penyakit serta kebijakan nasional maupun internasional.

Sejak berdiri hingga saat ini Bio Farma telah berhasil mengembangkan produksi

vaksin untuk memenuhi kebutuhan Nasional, maupun Global dengan jenis

(24)

Tabel 2.2

Daftar Vaksin yang telah diproduksi PT Bio Farma

NO NAMA PRODUK TAHUN

1 VAKSIN CACAR 1890

2 VAKSIN ANTI RABIES 1906

3 VAKSIN KOLERA 1910

4 VAKSIN TIFUS 1911

5 TETANUS TOKSOID 1913

6 DIFTERI TOKSOID 1913

7 ANTI TETANUS SERUM 1915

8 ANTI BISA ULAR 1917

9 VAKSIN PERTUSIS 1926

10 VAKSIN PES 1934

11 VAKSIN BCG 1968

12 INFUSION 1973

13 VAKSIN CAMPAK 1993

14 VAKSIN POLIO 1993

(25)

16 VAKSIN HEPATITIS B UNIJECT 2000

17 VAKSIN TT UNIJECT 2000

18 VAKSIN KOMBINASI DTP-HB 2004

19 VAKSIN MOPV TYPE 1 2005

20 VAKSIN Td 2008

21 VAKSIN SEASONAL FLU / INFLUENZA (FLUBIO)

2009

22 VAKSIN BOPV TYPE 1,3 2010

23 VAKSINPENTAVALENT (PENTABIO) 2013

Meskipun pertumbuhan perekonomian global masih mengalami

perlambatan di tahun 2012,sebesar 3,2 % akibat belum pulihnya krisis di negara

Amerika Serikat dan kawasan Uni Eropa (sumber: World Economic Outlook,

January 2013), namun emerging countries justru mencatat pertumbuhan

sebesar 5,1% . Hal ini didukung terutama oleh menguatnya permintaan

domestik. Diantara negara-negara berkembang itu, Cina tercatat

mencapai pertumbuhan ekonomi tertinggi, yaitu sebesar 7,8% di tahun 2012.

Secara keseluruhan kekuatan ekonomi Asia , seperti Cina, India, Jepang,

dan Korea Selatan makin mendominasi. Diperkirakan tahun 2015

(26)

akan menjadi alternatif pertumbuhan ekonomi dunia pada saat ekonomi Amerika

Serikat dan Uni Eropa masih terus dibayangi krisis.

Indonesia termasuk salah satu negara di kawasan Asia

yang berkembang menjanjikan. Perekonomian Indonesia di tahun 2012

mengalami pertumbuhan Produk Domestik Bruto (PDB) sebesar 6,2%. Meski

sedikit di bawah target APBN 2012 sebesar 6,5%, namun

pencapaian itu merupakan prestasi yang patut diapresiasi karena dicapai pada

saat perekonomian global mengalami perlambatan. Pertumbuhan PDB terjadi

di semua sektor lapangan usaha, termasuk sektor kesehatan. Kestabilan kondisi

ekonomi domestik telah menjadi landasan bagi kinerja yang menggembirakan di

industri farmasi dan produk konsumen kesehatan Indonesia tahun

2012. Didukung peningkatan daya beli konsumen dan masih relatif rendahnya

penetrasi sektor kesehatan, industri ini berhasil meraih pertumbuhan sebesar

15,9% di tahun 2012.Tingkat pertumbuhan ini diprediksi akan meningkat seiring

rencana Pemerintah untuk melaksanakan jaminan kesehatan nasional tahun 2014,

yang diantisipasi secara positif oleh industri kesehatan secara umum.

Apalagi dengan adanya asuransi kesehatan nasional, pelayanan kesehatan yang

sangat dibutuhkan akan diperoleh masyarakat Indonesia secara lebih luas,

terutama untuk mereka yang berasal dari golongan ekonomi lemah.

Sejalan dengan pertumbuhan sektor kesehatan, industri vaksin juga turut

berkembang. Kebutuhan vaksin bahkan semakin besar karena makin

bertambahnya jumlah penduduk dan makin besarnya permasalahan kesehatan

(27)

Bio Farma sebagai satu-satunya produsen vaksin Indonesia dipastikan

menikmati pertumbuhan industri vaksin tersebut. Perusahaan yang berbasis di

kota Bandung dan telah berdiri sejak 1890 ini setiap tahun memproduksi dan

mendistribusikan 1,7 miliar dosis vaksin untuk memenuhi kebutuhan nasional

dan global. Dari jumlah itu, 65% diserap pasar global dan 35 % diserap oleh

pasar dalam negeri. Bio Farma optimis jumlah produksi akan terus bertambah

seiring dengan penetrasi pasar-pasar baru yang sedang digarap. Selain itu,

pertumbuhan juga akan didorong oleh akses inovasi yang sedang

dikembangkannya. Seperti saat ini Bio Farma mengembangkan life

science guna membuka persaingan baru. Ke depan, life science akan menjadi

basis kompetensi baru Bio Farma sekaligus cikal bakal inovasi yang akan terus

(28)

BAB IV

KESIMPULAN DAN SARAN

4.1 Kesimpulan

Berdasarkan uraian pada bab-bab sebelumnya maka pada bab terakhir ini penulis menyimpulkan dari pembahasan tersebut yaitu sebagai berikut :

1. Pengelolaan dana investasi yang dilakukan oleh PT Bio Farma adalah Deposito/Deposit on Call. Prosedur kegiatan pada Pengelolaan Dana Investasi yaitu Tahap Penempatan Deposito/DOC, Tahap Pencairan Deposito /DOC dan Tahap Pencairan Deposito dengan mengkonfirmasi tingkat suku bunga kepada pihak bank untuk mencari tingkat suku bunga yang mana yang paling menguntungkan. Hal tersebut dilakukan untuk memperoleh tambahan atau keuntungan, sifat investasi tersebut adalah keuntungan di masa yang akan datang dan penanaman investasi di bidang pasar modal. Hal ini dinilai sudah efektif dan sesuai dengan tujuan diadakannya pengelolaan dana investasi pada PT Bio Farma (Persero). 2. Dalam prosedur pengelolaan dana investasi ditemukan hambatan yaitu pada

(29)

menjadikan tingkat uku bunga naik turun, dan hal tersebut sulit untuk dikontrol.

3. Adapun upaya yang telah dilakukan oleh PT Bio Farma untuk mengatasi hambatan tentang tingkat suku bunga yang naik turun yaitu dengan mengkonfirmasi tingkat suku bunga terlebih dahulu kepada pihak bank yang akan ditempatkan deposito/doc apabila terjadi hasil tingkat suku bunga yang telah disepakati oleh kedua belah pihak berarti itu adalah tingkat suku bunga terbaik. Dan upaya tersebut telah banyak membantu kinerja perusahaan dalam aktivitas pengelolaan dana investasi.

4.2 Saran

1. Prosedur yang telah digunakan oleh PT Bio Farma telah benar dan mudah dimengerti oleh para pekerja yang bekerja di bidang treasury. Namun beberapa istilah dalam pengelolaan dana investasi masih harus dipelajarari lebih baik karena masih asing bagi yang baru mengetahui istilah tentang pengeloaan dana investasi tersebut.

2. Hambatan yang di permasalahkan adalah tingkat suku bunga tetapi itu bisa diatasi oleh perusahaan, dan sebaiknya perusahaan lebih bias memilih mana tingkat suku bunga terbaik.

(30)

BAB III

PELAKSANAAN KULIAH KERJA PRAKTEK

3.1 Bidang Pelaksanaan Kerja Praktek

Dalam pelaksanaan Kuliah Kerja Praktek (KKP) di PT. Bio Farna (Persero), penulis ditempatkan di Divisi Keuangan, Bagian Treasury, Seksi Pendanaan dan Investasi. Kerja praktek ini dimaksudkan untuk mengetahui aktivitas pelaksanaan Pengelolaan Dana Investasi yang dilakukan di PT Bio Farma (Persero)

3.1.1 Pengertian Pengelolaan

Pengertian pengelolaan menurut Soekanto(2011:21) adalah suatu proses yag dimulai dari proses perencanaan, pengaturan, pengawasan, penggerak sampai dengan proses terwujudnya tujuan. Sedangkan pengertian pengelolaan menurut Prajudi (2011:21) ialah pengendalian dan pemanfaatan semua faktor sumber daya yang menurut suatu perencana diperlukan untuk penyelesaian suatu tujuan kerja tertentu. Adapun pengertian pengelolaan menurut Moekijat (2011:21) merupakan rangkaian kegiatan yang meliputi perencanaan, pengorganisasian, petunjuk, pelaksanaan, pengendalian dan pengawasan.

(31)

3.1.2 Pengertian Investasi

Menurut Kamaruddin (2004:3) pengertian investasi adalah menempatkan uang atau dana dengan harapan untuk memperoleh tambahan atau keuntungan tertentu atas uang atau dana tersebut. Pengertian investasi ini menekankan pada penempatan uang atau dana. Tujuan investasi ini adalah untuk memperoleh keuntungan. Hal ini erat kaitannya dengan penanaman investasi di bidang pasar modal.

Salim HS dan Budi Sutrisno (2008:24) mengemukakan pengertian investasi, bahwa Investasi ialah penanaman modal yang dilakukan oleh investor, baik investor asing maupun domestik dalam berbagai bidang usaha yang terbuka untuk investasi, yang bertujuan untuk memperoleh keuntungan dimasa yang akan datang.

Pengertian Investasi dalam Ensiklopedia Indonesia, Investasi yaitu penanaman modal atau penanaman uang dalam proses produksi dengan membeli gedung-gedung, mesin-mesin, bahan-bahan cadangan, penyelenggaraan uang kas serta perkembangannya. Dalam hal ini cadangan modal barang diperbesar selama tidak ada modal barang yang harus diganti.

(32)

Selanjutnya Kamarauddin (2004:4) memberikan pengertian investasi dalam tiga artian, yaitu :

(1) Investasi yaitu suatu tindakan untuk membeli saham, obligasi atau surat penyertaan lainnya.

(2) Investasi merupakan suatu tindakan untuk membeli barang-barang modal. (3) Investasi adalah pemanfaatan dana yang tersedian untuk dipergunakan dalam produksi dengan pendapatan di masa yang akan datang.

Dalam definisi ini, investasi dikonstruksikan sebagai tindakan membeli saham, obligasi dan barang-barang modal. Hal ini erat kaitannya dengan pembelian saham pada pasal modal, padahal penanaman investasi tidak hanya dipasar modal saja, tetapi juga diberbagai bidang lainnya seperti di bidang pariwisata, pertambangan minyak dan gas bumi, pertanian, kehutanan dan lain sebagainya.

Kendati banyak sumber-sumber pendanaan inveestasi, namun sesuai dengan arahan judul, maka suber dana investasi hanya di lihat melalui :

1. Investasi oleh masyarakat swasta nasional 2. Investasi oleh pihak Asing

(33)

Investasi yang ditanam di suatu negara atau daerah, di tentukan oleh beberapa faktor, yaitu :

1. Tingkat keutungan yang diramalkan

Ramalan mengenai keuntungan keuntungan masa depan akan memberikan gambaran kepada pengusaha mengenai jenis-jenis usaha yang prospektif dan dapat dilaksakan di masa depan, dan besarnya investasi yang harus dilakukan untuk memenuhi tambahan barang-barang modal yang di perlukan.

2. Tingkat Bunga

(34)

3. Ramalan mengenai ekonomi di masa depan

Ramalan mengenai keadaan dimasa depan. Dengan adanya ramalan tentang kondisi masa depan akan dapat menentukan tingkat investasi yang akan tercipta dalam prekonomian. Apabila ramalan di masa depan adalah baik maka investasi akan naik. Sebaliknya, apabila ramalan kondisi ekonomi di masa akan datang adalah buruk, maka tinngkat investasi akan rendah.

4. Kemajuan teknologi

Dengan adanya temuan-temuan teknologi (inovasi), maka akan semakin banyak kegiatan pembaharuan yang akan di lakukan oleh pengusaha, sehingga makin tinggi tingkat investasi yang dicapai.

5. Tingkat pendapatan nassional dan perubahannya

Dengan bertambahya pendapatan nasional maka tingkat pendapatan Masyarakat akan meningkat, daya beli masyarakat juga meningkat, total aggregat demand yang pada akhirnya akan mendorongtumbuhnya investasi lain (Induced Invesment).

6. Keuntungan yang di peroleh perusahaan

Semakin besar keuntungan yang diperoleh perusahaan, maka akan mendorong para pengusaha untuk menyediakan sebagian keuntunngan yang diperoleh untuk investasi-investasi baru

7. Situasi politik

(35)

lama untuk memperoleh kembali modal yang di tanam dan memperoleh keuntungan. Sehingga stabilitas politik jangka panjang akan di harapkan oleh investor.

8. Pengeluaran yang di lakukan pemerintah.

Pengeluaran-pengeluaran yang di lakukan oleh pemerintah dapat berupa pengeluaran pembangunan dan rutin baik itu dalam penyediaan sarana dan prasarana atau fasilitas publik dalam menunjang kegiatan investasi dan juga prekonomian secara keseluruhan baik itu skala nasional maupun daerah. Sehingga menarik para investor dalam negeri maupun asing untuk berinvestasi di suatu negara ataupun daerah.

9. Kemudahan yang di berikan oleh pemerintah setempat

Tersedianya kemudahan-kemudahan dalam birokrasi, dalam perpajakan (tax holiday), yaitu suatu keringanan di dalam pajak apabila suatu perusahaan mau menanamkan keuntungan yang di perolehnya ke dalam investasi baru, ataupun apabila perusahaan yang bersangkutan mau dan bersedia menanamkan investasinya di suatu daerah dalam kurun waktu tertentu sehingga mendorong para investor untuk menanamkan modalnya.

3.2 Hasil Pelaksanaan dan Pembahasan Kerja Praktek

(36)

Selama pelaksanaan kerja praktek, penulis ditempatkan di bagian treasury seksi pendanaan investasi. Adapun kegiatan yang dilaksanakan adalah :

1. Mendapatkan penjelasan umum tentang PT. Bio Farma (Persero) 2. Perkenalan dengan staf dari divisi keuangan

3. Belajar fotocopy 4. Belajar scanning

5. Belajar menggunakan mesin tik listrik

6. Memberikan tanggal pada surat sesuai dengan tanggal dimintanya 7. Mengisi aplikasi bilyet deposito

8. Mengisi aplikasi pembelian/penjualan valas

9. Menyusun surat penempatan deposito, perpanjangan deposito dan pencairan deposito sesuai urutan yang telah ditentukan

10. Mengecek kelengkapan antara surat permintaan dari perusahaan dengan surat validasi dari Bank

11. Meminta tanda persetujuan kepada Direksi dan Kepala Divisi

12. Membuat laporan manajemen keuangan untuk melihat pertumbuhankeuangan perusahaan bisakah berinvestasi ataupun tidak karena dilihat dari ROE dll

(37)

3.2.1 Hasil Pelaksanaan Kerja Praktek

3.2.1.1 Prosedur Pengelolaan Dana Investasi PT Bio Farma

Salah satu tujuan dari Kuliah Kerja Praktek adalah membahas hasil-hasil kuliah kerja praktek berdasarkan data-data yang diperoleh selama pelaksanaan kuliah kerja praktek di PT. Bio Farma (Persero) tentang pelaksanaan Pengelolaan Dana Investasi adalah sebagai berikut:

Pengelolaan dana investasi adalah istilah dengan beberapa pengertian yang berhubungan dengan keuangan dan ekonomi. Istilah tersebut berkaitan dengan akumulasi suatu bentuk aktiva dengan suatu harapan mendapatkan keuntungan dimasa depan. Terkadang, invetasi disebut juga sebagai penanaman modal. Jenis-jenis investasi yang dilakukan di PT Bio Farma yaitu:

1. Deposito on Call

Penyimpanan dana yang berjangka waktu minimal 7hari dan paling lama kurang dari satu bulan.

2. Deposito Berjangka

Simpanan yang penarikannya hanya dapat dilakukan pada waktu tertentu berdasarkan perjanjian nasabah penyimpanan dengan Bank yang lebih dari 1bulan.

3. Deposito Automatic Roll Over

(38)

Dalam pengelolaan dana investasi yang terjadi di PT Bio Farma (Persero) yang berbentuk Deposito dan DOC ada beberapa tahapan yaitu terdiri dari:

Penempatan Deposito/DOC dan Perpanjangan Deposito

1. Buat usulan penempatan deposito/DOC kepada direktur keuangan yang merujuk kepada rencana arus kas mingguan/bulanan atau terima informasi permohonan penerbitan/pembukaan LC atau pembukaan Bank Garansi dengan setoran jaminan.

2. Setelah disetujui, konfirmasi bunga deposito/DOC ke Bank untuk mencari rate yang paling menguntungkan. Khusus untuk setoran jaminan, konfirmasi bunga hanya ke Bank penerima jaminan

3. Isi konfirmasi rate bunga deposito/DOC dengan data hasil konfirmasi (Lampiran7)

4. Tentukan rate terbaik dan otorisasi pejabat berwenang

5. Buat surat permohonan penempatan deposito/DOC (Lampiran8) yang berisi:

a. Nilai nominal, jangka waktu, dan rate deposito/doc; b. Sumber dana;

c. Automatic Roll Over(ARO) {Perpanjangan Otomatis} atau non ARO; d. Nomor rekening dan Bank Penerima pokok dan Bunga.

(39)

7. Untuk penempatan pada bank mandiri, isi apikasi pembukaan deposito/doc format bank (Lampiran9) dan surat pernyataan penempatan simpanan format bank (Lampiran10).

8. Jika penempatan deposito dalam bentuk USD diambil dari rekening giro USD di Bank Mandiri, Pengisian LOA senilai deposito yang akan ditempatkan.

9. Jika penempatan deposito/doc dalam bentuk rupiah, pengisian bilyet giro senilai deposito yang akan ditempatkan

10.Kirim surat permohonan penempatan deposito/doc, Bilyet giro/LOA ke Bank

11.Lakukan Koordinasi dengan Bank kapan dapat diambil Bilyet deposito 12.Terima bilyet deposito dari bank sebagai bukti kepemilikan deposito, dan

simpan di brankas

13.Jika penempatan deposio berasal dari perpanjangan deposito, setelah konfirmasi rate bunga dan dicapai kesepakatan, buat surat perpanjangan deposito (Lampiran11)

(40)

Pencairan Deposito

1. Buat usulan pencairan deposito kepada direktur keuangan dengan merujuk kepada rencana arus kas mingguan/bulanan.

2. Setelah disetujui, buat surat permohonan pencairan deposito(Lampiran12) yang berisi:

a. Nilai nomimal, jatuh tempo;

b. Nomor rekening, dan bank penerima pokok dan bunga

c. Review dan otorisasi surat pencairan deposito oleh pejabat yang berwenang

3. Ambil bilyet deposito asli

4. Cek direksi yang menandatangani pada saat penempatan deposito

5. Bubuhi materai Rp. 6.000,- dan otorisasi bilyet deposito oleh pejabat yang berwenang (sesuai dengan tanda tangan direksi pada saat penempatan, jika yang bersangkkutan masih menjabat)

6. Serahkan bilyet deposito ke bank sehingga dana dicairkan kembali ke rekening perusahaan

7. Khusus deposito ARO, Bilyet deposito yang akan ditandatangani diatas materai Rp. 6.000,- harus dilengkapi dengan surat pencairan deposito yang isinya:

a. Informasi deposito yag akan dicairkan, nilai nominal, nomor bilyet deposito, tanggal jatuh tempo, ARO;

(41)

Monitoring Investasi

1. Monitoring bunga deposito atau bunga investasi lainnya dengan cara: a. Cek kesesuaian uang masuk dalam rekening giro perusahaan dengan rate

dan jumlah hari yang disepakati atau;

b. Untuk investasi diluar deposito, cek kesesuaian uang masuk dalam rekening giro perusahaan atas bunga investasi sesuai dengan jadwal penerimaan bunga dan perhitungan bunga

2. Monitoring banyaknya bilyet deposito yang dimiliki secara fisik dengan laporan deposito

3. Monitoring Investasi yang dilakukan pencairan, pada tanggal jatuh tempo cek pokok investasi yang masuk ke dalam rekening harus sesuai dengan pokok investasinya

Membuat Posisi Deposito/DOC Bulanan

1. Kelompokan deposito atau DOC yang ditempatkan pada Bank Pemerintah dan Bank Swasta (dalam hal ini bank BUMD) bedakan penempatan dalam denominasi rupiah dan denominasi USD periode bulanan;

2. Beri keterangan tanggal penempatan, tanggal jatuh tempo, tingkat suku bunga dan jangka waktu penempatan pada masing-masing deposito/DOC 3. Hitung estimasi bunga yang akan diterima atas penempatan deposito/DOC

(42)

Membuat Rekap Deposito/DOC Triwulanan

1. Jumlahkan total penempatan Deposito/DOC selama 3bulan 2. Jumlahkan total pencairan Deposito/DOC selama 3bulan

3. Informasikan tingkat suku unga yang terendah dengan yang tertinggi 4. Untuk saldo awal, menggunakan data outstanding deposito/DOC pada

laporan keuangan(audited)

5. Jumlahkan saldo awal Deposito/DOC dengan jumlah total penempatan deposito, kemudian dikurangi dengan total pencairan Deposito/DOC periode tersebut.

3.2.1.2Hambatan terkait dengan Pengelolaan Dana Investasi PT Bio Farma Dalam pengelolaan dana investasi yaitu deposito/DOC ada hambatan yang membuat perusahaan harus mengatasi permasalahan tersebit yaitu tingkat suku bunga yang berpengaruh terhadap deposito bertujuan mengetahui pengaruh tingkat suku bunga dan tingkat inflasi terhadap besarnya jumlah deposito. Deposito merupakan dana yang dihimpun oleh bank dari pihak ke tiga yang pengambilannya hanya dapat dilakukan pada waktu-waktu tertentu.

(43)

Apabila tingkat suku bunga turun dari biasanya, maka keputusan untuk mendepositokan uang tersebut akan dipikirkan kembali sebelum mengambil keputusan, apakah akan mendepositokan sekarang atau tidak karena bias saja tingkat suku bunga tersebut akan jauh lebih turun ataupun akan naik kembali, disinilah pengetahuan tentang tingkat suku bunga bank harus lebih diperhatikan agar tidak terjadi kesalahan yang besar dalam mengambil keputusan penempatan deposito, dan mengetahui solusi apa saja yang harus diambil oleh perusahaan.

3.2.1.3Upaya terkait dengan Pengelolaan Dana Investasi PT Bio Farma Upaya yang telah dilakukan oleh PT Bio Farma untuk mengatasi hambatan tersebut yaitu Dengan mengkonfirmasi rate terlebih dahulu kepada pihak bank yang kan ditempatkan depositonya membandingkan antar bank, tingkat suku bunga mana yang lebih tinggi. Hal tersebut untuk mengetahui tingkat suku bunga di bank mana yang lebih mengutungkan untuk di bandingkan dengan bank yang lain, apabila ada yang lebih tinggi tingkat suku bunga maka itu akan lebih menguntungkan.

(44)

Para pejabat yang berwenang akan merudingkan kembali apakah akan ditempatkan deposito atau tidaknya sesuai dengan keputusan yang telah disepakati.

3.2.2 Pembahasan Kerja Praktek

3.2.2.1Prosedur terkait dengan Pengelolaan Dana Investasi PT Bio Farma Pelaksanaan prosedur pengelolaan dana investasi yang dilakukan oleh PT Bio Farma adalah Deposito/Deposit on Call. Deposito merupakan simpanan yang penarikannya hanya dapat dilakukan pada waktu tertentu berdasarkan perjanjian nasabah penyimpan dengan bank. Urutan kegiatan pada Pengelolaan Dana Investasi yaitu Tahap Penempatan Deposito/DOC, Tahap Pencairan Deposito /DOC dan Tahap Pencairan Deposito. Hal tersebut dilakukan untuk memperoleh tambahan atau keuntungan, sifat investasi tersebut adalah keuntungan di masa yang akan datang dan penanaman investasi di bidang pasar modal. Dalam hal prosedur pengelolaan dana investasi pada PT Bio Farma dinilai sudah baik dan efektif sesuai dengan seharusya dengan tujuan memperoleh keuntungan dimasa yang akan datang.

(45)

deposito akan di tempatkan dan kapan deposito akan ditempatkan. Untuk mencari suku bunga yang terbaik dalam penempatan deposito terrsebut.

Hambatan deposito salah satunya adalah tingkat suku bunga yang naik turun, itu disebabkan karena dua jenis faktor yang menentukan nilai suku bunga, yaitu faktor internal dan eksternal. Faktor internal meliputi pendapatan nasional, jumlah uang beredar, dan inflasi. Sedang faktor eksternal merupakan suku bunga luar negeri dan tingkat perubahan nilai valuta asing yang diduga.

Dari kedua faktor penyebab terjadinya tingkat suku bunga yang naik turun tidak bisa di kontrol dengan mudah, itu yang menjadi masalah dan hambatan yang sangat mengganggu karena tidak bisa di prediksi terlebih dahulu. Disinilah pengetahuan untuk mengelola dana investasitersebut sangatlah dibutuhkan.

3.2.2.3 Upaya terkait dengan Pengelolaan Dana Investasi PT Bio Farma Upaya yang telah dilakukan oleh PT Bio Farma untuk mengatasi hambatan tentang tingkat suku bunga yang naik turun yaitu dengan mengkonfirmasi tingkat suku bunga terlebih dahulu kepada pihak bank yang akan ditempatkan deposito/doc apabila terjadi hasil tingkat suku bunga yang telah disepakati oleh kedua belah pihak berarti itu adalah tingkat suku bunga terbaik. Konfirmasi tingkat suku bunga sangatlah diperlukan, hal tersebut merupakan informasi data yang sangat penting karena bisa menentukan keputusan untuk penempatan deposito dengan keuntungan yang terbaik.

(46)
(47)

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Mata Kuliah Kerja Praktek Dalam Menempuh Jenjang Sarjana Ekonomi

Program Studi Akuntansi

Disusun oleh : Nabila Awliarahman 21112059

4AK3

PROGRAM STUDI AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA

BANDUNG

(48)

DAFTAR ISI ... iv

DAFTAR TABEL ... vi

DAFTAR GAMBAR ... vii

DAFTAR LAMPIRAN ... viii

BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Laporan Kerja Praktek ... 1

1.2.Tujuan Laporan Kerja Praktek ... 3

1.3. Kegunaan Kerja Praktek ... 4

1.3.1.Kegunaan Praktis ... 4

1.3.2.Kegunaan Akademis ... 5

1.4.Tempat dan Waktu Kerja Praktek ... 5

1.4.1.Tempat Pelaksanaan Kerja Praktek ... 5

1.4.2.Waktu Pelaksanaan Kerja Praktek ... 6

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1.Sejarah Singkat PT Bio Farma(Persero) ... 7

2.1.1.Visi Perusahaan ... 9

2.1.2.Misi Perusahaan ... 9

2.1.3.Logo dan Arti Perusahaan ... 9

2.1.4.Maksud dan Tujuan ... 11

2.1.5.Budaya Perusahaan ... 11

(49)

BAB III PELAKSANAAN KERJA PRAKTEK

3.1.Bidang Pelaksanaan Kerja Praktek ... 28

3.1.1.Pengertian Pengelolaan ... 28

3.1.2.Pengertian Investasi ... 29

3.2.Hasil Pelaksanaan dan Pembahasan Kerja Praktek 3.2.1.Hasil Pelaksanaan Kerja Praktek ... 35

3.2.1.1.Prosedur Pengelolaan Dana Investasi PT Bio Farma ... 35

3.2.1.2.Hambatan Pengelolaan Dana Investasi PT Bio Farma . 40 3.2.1.3.Upaya terkait dengan Pengelolaan Dana Investasi PT Bio Farma ... 41

3.2.2.Pembahasan Kerja Praktek ... 42

3.2.2.1.Prosedur Pengelolaan Dana Investasi PT Bio Farma ... 42

3.2.2.2.Hambatan Pengelolaan Dana Investasi PT Bio Farma . 42 3.2.2.3.Upaya terkaot dengan Pengelolaan Dana Investasi PT Bio Farma ... 43

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN 4.1. Kesimpulan ... 45

2.2.Saran ... 46

DAFTAR PUSTAKA ... 47

LAMPIRAN-LAMPIRAN ... 48

(50)

DAFTAR PUSTAKA

Ahmad, Kamarudin. 2004. Dasar-Dasar Manajemen Investasi dan Portofolio. Edisi Revisi. Jakarta: Rineka Cipta. Alwi, Iskandar.

Rahardjo, Adisasmita. 2011. Pengelolaan Pendapatan dan Anggaran Daerah. Penerbit Graha Ilmu : Yogyakarta.

Salim, HS dan Budi Sutrisno. 2008. Hukum Investasi di Indonesia. Penerbit PT Raja Grafinfo Persada : Jakarta.

(51)

melimpahkan Rahmat dan Hidayah-Nya, dan atas petunjuk dan Ridho-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan sebagai hasil dari Kuliah Kerja Praktek (KKP) tersebut dengan judul “TINJAUAN TERHADAP PROSEDUR PENGELOLAAN DANA INVESTASI PADA PT BIO FARMA (Persero) BANDUNG”. Laporan ini disusun berdasarkan pelaksanaan kegiatan Kuliah Kerja Praktek (KKP) yang penulis laksanakan di kantor PT Bio Farma (Persero) Bandung.

Dalam penyusunan Laporan ini penulis menyadari masih banyak kekurangan. Untuk itu penulis juga mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya membangun agar laporan ini dapat tersusun dengan lebih baik.

Selama penyusunan Laporan Kuliah Kerja Praktek (KKP) penulis banyak mendapatkan bantuan dari berbagai pihak , baik berupa dorongan moril maupun materil. Sehingga, pada kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terima kasih dengan segala kerendahan hati kepada :

1. Dr. Ir. Eddy Soeryanto Soegoto, selaku Rektor Utama Universitas Komputer Indonesia

2. Prof.Dr.Hj. Umi Narimawati,Dra.,SE.,M.SI selaku Wakil Rektor Bidang Akademik Universitas Komputer Indonesia.

(52)

Akuntansi Universitas Komputer Indonesia dan Koordinator Pelaksanaan Kerja Praktek

6. Lilis Puspitawati S.E.,M.Si.,Ak.,CA selaku dosen pembimbing yang telah membimbing penulis selama penyusunan laporan

7. Staf Dosen Pengajar yang telah banyak memberikan ilmu dan pengalaman serta dukungan kepada penulis selama kuliah

8. Kepada yang telah membantu penulis selama melaksanakan Kuliah Kerja Praktek di PT Bio Farma (Persero)

9. Staf PT Bio Farma divisi keuangan yang telah membantu penulis dalam mendapatkan data-data instansi dan pengalaman kerja selama di PT Bio Farma

10. Pak Fauzan dan Pak Yayan yang telah membimbing dan memberikan pengetahuan dana investasi selama Kerja Praktek di PT Bio Farma

11. Orang tua tercinta, yang selalu memberikan doa dan dukungan kepada penulis dalam menyusun laporan Kuliah kerja Praktek (KKP) ini

12. Adik-adik ku yang telah memberikan semangat dan doa

13. Sekretariat Jurusan Akuntansi yang telah membantu penulis sehingga dapat menyelesaikan laporan Kuliah Kerja Praktek ini

(53)

berlimpah bagi orang-orang yang telah membantu penulis dengan segala keikhlasan dan kesabarannya dalam penyusunan Laporan Kuliah Kerja Praktek ini.

Bandung, Desember 2015 Penulis,

(54)
(55)
(56)
(57)

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Data Pribadi

Nama : Nabila Awliarahman

Tempat, Tanggal Lahir : Bandung, 15 November 1994

Jenis Kelamin : Perempuan

Agama : Islam

Kewarganegaraan : Indonesia

Alamat : Komp. Griya Bandung Asri 1 Blok B no. 147 Bandung

Telepon : 088218207310

E-mail : nabilaarh@yahoo.com

Latar Belakang Pendidikan Formal

2000-2006 : SD Negeri Cijagra 2 Bandung

2006-2009 : SMP Negeri 13 Bandung

2009-2012 : SMA Negeri 22 Bandung

2012-sekarang : Universitas Komputer Indonesia Fakultas Ekonomi Jurusan Akuntansi

Non Formal

(58)

Kuliah Kerja Praktek

Praktek Kerja di PT Bio Farma (Persero) Bandung

Periode : 13 Juli 2015-21 Agustus 2015

Tujuan : Persyaratan Kelulusan Mata Kuliah Kerja Praktek

Gambar

Tabel 1.1
Gambar 2.2
Gambar 2.3 Struktur Organisasi Bagian Treasury
Tabel 2.1
+2

Referensi

Dokumen terkait

Prosedur Evaluasi Hasil Pengembangan dan Pelatihan SDM pada PT Kimia Farma (persero) Tbk.

Sedangkan fenomena yang terjadi di PT. POS Indonesia Cilaki no.73, Bandung, menunjukan bahwa laporan keuangan yang ada menyatakan pendapatan laba mengalami naik turun

Farma (Persero) telah berjalan dengan baik dan sesuai dengan teori tetapi tidak semua prosedur sama karena didalam sebuah perusahaan memiliki bagian-bagian yang

3.3.2 Mengetahui hambatan-hambatan yang terjadi dalam proses penerimaan dan distribusi barang langsung di PT.Bio Farma. Ada pun hambatan-hambatan yang terjadi dalam proses

Bagian PR Public Relations PT Bio Farma (Persero) sangat diperlukan dalam membantu menginformasikan pada publik internal (dalam organisasi) dan publik eksternal

1 tahun 1997 perusahaan berubah menjadi Perseroan Terbatas (PT) yang selanjutnya dikenal denagn PT. Bio Farma sebagai Badan Usaha Milik Negara Republik Indonesia. Di

Jika suku bunga pinjaman naik atau turun sebesar 0,1% dibandingkan dengan suku bunga pinjaman pada tanggal 31 Desember 2016 (dengan semua variabel lainnya dianggap tidak berubah),

Di dalam Bio Farma tedapat salah satu divisi yaitu Pengembangan Produk, namun didalam monitoring barang yang dimiliki maupun yang akan dipesan masih menggunakan metode manual