It
IDENTIFIKASI FAI<TOR. FAI<TOR YANG MEMPENGARUHI
PERBEDAAN PERI{EMBANGAN KREDIT UMUM PEDESAAN
ANTAR SEIHOR PEREKONOMIAN III PEDESAAN
Studi Kasus di BRI Unit Desa Setu Kabupaten Bekasi J aWl! Barat
ole h
AHMAD BUCHORI
JURUSAN Il.MU-Il.MU SOSIAl. EKONOMI PERTANIAN FAKUl.TAS PERTANIAN
lNSTITUT PERTANIAN eaGaR e a G a R
RINGKASAN
AHMAD BUCHORI. Identifikasi Faktor-faktor Yang
Mempenga-ruhi Perbedaan Perkernbangan Kredit Umum Pedesaan Antar
Sektor Perekonomian di Pedesaan (Studi Kasus di BRI Unit
Desa Setu, Kabupaten Bekasi Jawa Barat) CDi bawah
birnbing-an Ir. Wirjadi Prawirodihardjo).
BRI Unit Desa Setu dengan satu Pos Pelayanan Desa
(PPD) rnempunyai wilayah kerja meliputi dua keeamatan,
yai-tu Keeamatan Seyai-tu dan Bantargebang. Dengan berkembangnya
perekonomian, prasarana ekonomi dan perhubungan, di
wila-yah kerja BRI Unit Desa Setu sektor pertanian bukan lagi
merupakan satu-satunya sumber mata peneaharian sebagian
besar penduduknya. Sektor-sektor non pertanian seperti
perdagangan, industri keeil dan sektor jasa lainnya mulai
berkembang dan diminati oleh masyarakat sebagai sumber
pendapatan bagi keluarganya. Namun demikian sektor
perta-nian tetap merupakan sumber mata peneaharian utama bagi
rnasyarakat di wilayah kerja BRI Unit Desa Setu.
Dalam perkembangnnya sejak diperkenalkan pada awal
tahun 1984, fasilitas Kupedes di BRI Unit Desa Setu lebih
banyak dimanfaatkan oleh sektor perdagangan. Pada bulan
Agustus 1987, j umlah nasa bah sektor perdagangan meneapai
632 orang atau hampir 95
%
dari seluruh nasabah Kupedesdengan nilai realisasi sebesar Rp 329 540 000,00 atau
ham-pir 92
%
dari seluruh jumlah Kupedes yang direalisasikan.Sementara sektor pertanian baru 28 orang atau hanya 4
%
dari seluruh nasabah Kupedes, dengan nilai realisasi
jumlah Kupedes yang direalisasikan. Sisanya 1
%
(8 orangnasabah) dan 2
%
Hセ@ 5 750 000,00 realisasi kredit) adalahuntuk sektor jasa angkutan. Sedangkan sektor industri
sa-rna sekali belum rnesa-rnanfaatkan Kupedes. Semua data tersebut
di atas berdasarkan laporan perkernbangan Kupedes dari BRr
Unit Desa Setu.
Kenyataan di lapang ternyata menunjukkan bahwa sektor
industri sudah memanfaatkan Kupedes, namun dalam
pengkla-sifikasiannya, personil BRr Unit Desa Setu
mengklasifika-sikannya ke dalam sektor perdagangan. Untuk itu,
pengkla-sifikasian yang kini rnasih dilakukan perlu ditinjau
kemba-li rnengingat hal itu dapat menimbulkan salah penafsiran
bagi yang rnembaca dan memanfaatkan laporan tersebut.
Tingginya perkembangan Kupedes bagi sektor
perdagang-an perdagang-antara lain disebabkperdagang-an karena para pedagperdagang-ang dapat
me-manfaatkan fasilitas Kupedes setiap saat. Di sarnping itu,
adanya pertimbangan dari personil BRr yang menganggap
pe-nyaluran kredit bagi sektor perdagangan lebih
menguntung-kan sehingga lebih memprioritasmenguntung-kan penyaluran Kupedes
un-tuk sektor perdagangan.
Lebih kecilnya sektor pertanian dalam memanfaatkan
Kupedes, di samping disebabkan adanya dibatasi oleh faktor
musim, juga adanya pertimbangan dari personil BRI yang
menganggap penyaluran kredit bagi sektor pertanian kurang
menguntungkan karena resiko tunggakan yang lebih besar
yang disebabkan oleh faktor ketidakpastian alamo Di
rne-nganggap penyaluran kredit untuk sektor pertanian kurang
dapat menjamin kelancaran pengembalian kredit.
Melihat kenyataan di atas maka dapat dikatakan, dalam
pelaksanaan pengelolaan Kupedes BRI lebih mengutamakan
ke-untungan dari pada penyaluran kredit yang menjangkau
selu-. ruh sektor perekonomian yang ada di pedesaanselu-. Jika
keada-an ykeada-ang demikikeada-an tetap dipertahkeada-ankkeada-an, maka sektor pertkeada-ani-
pertani-an pelupertani-angnya akpertani-an semakin kecil dpertani-an kalah bersaing dengpertani-an
sektor-sektor lain, terutama perdagangan dalam
memanfaat-kan fasilitas Kupedes.
Untuk itu perlu dipiklrkan dan diteliti lebih lanjut
bagaimana sebaiknya pengelolaan dan penyaluran fasilltas
kredit untuk sektor pertanian.
Kiranya langkah pemecahan yang dapat dipertimbangkan
adalah membentuk suatu lembaga perkreditan yang khusus
me-nyalurkan kredit untuk sektor pertanian yang lebih
berori-entasi pada peningkatan kesejahteraan petani kecil.
Lem-baga kredit tersebut hendaknya penuh pengertian bahwa
pin-jaman dan pembayaran kredit petani memerlukan skedul yang
berhatl-hatl, disesualkan dengan siklus dan jenis atau
ca-bang usahatanlnya. Hal ini penting agar pengawasan dan
IDENTIFlKASl FAKTOR-FAKTOR YAN.G MEMPENGARUHl
PERBEDAAN PERKEMBANGAN KREDIT UMUM PEDESAAN
ANTAR SEKTOR PEREKONOMlAN. Dl PEDESAAN
Studi Kasus d1 BRI uョセエ@ Desa Setu
Kabupaten Bekasi Jawa Barat
Oleh :
AHMAD BUCHORI
A 20.0032
LapQraru Praktek Lapang
Sebaga.i Salah Satlill Syarat Untuk Memperoleh
Gelar Sarjana Pertanian
Pada
Fakultas Pertanian
Institut Pertffiil.:ian Bagor
JURUSAN lLMU-ILMU SOSIAL EKONOMI PERTANIAN
FAKULTAS PERTANIAN
lNSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR
Juctul Praktek Lapang • • IDENTIFIKASI FAKTOR-FAKTOR YANG
Nama Mahasiswa Nomor Pokok
MEMPENGARUHI PERBEDAAN PERKEMBANG-AN KREDIT UMUM PEDESAPERKEMBANG-AN PERKEMBANG-ANTAR SEK-TOR PEREKONOMIAN DI PEDESAAN (stu-di Kasus (stu-di BRI Unit Desa Setu, Kabupaten Bekasi,
·
• AHMAD BUCHORI: A 20.0032
Menyetujui Dosen Pembimbing
セセ@
Ir.
wゥイェセェo@
NIP 1 30 188 1 65
Mengetahui
Ketua Jurusan Ilmu-ilmu
Jawa Barat)
Sosial Ekonomi Pertanian
-::;-'"
RIWAYAT HIDUP
Penulis dilahirkan pada tanggal 15 April 1965 di
Ja-karta, sebagai putra ketujuh dari sepuluh bersaudara
kelu-arga H. Mudjitaba Ahmad dan H. Ni'mah.
Pad a tahun 1976 penulis berhasil menyelesaikan
pendi-dikan Sekolah Dasar pada SD Bukit Duri Puteran 01 Pagi
Ja-karta. Pendidikan Sekolah Menengah Pertama berhasil
penu-lis selesaikan pada tahun 1980 di SMPN 3 Jakarta. Pada
+'ahun 1983 penulis berhasil menyelesaikan pendidikan
Seko-lah Menengah Atas di SMAN
a
Jakarta.Pada tahun yang sama penulis berhasil dlterima dl
Tingkat Persiapan Bersama IPB melalui jalur Proyek
Perin-tis II, dan pada tahun 1984 diterima di Jurusan Ilmu-ilmu
Sos1al Ekonomi Pertanian, Fakultas Pertanian. Dan
selan-jutnya pada tahun 1985 diterima pada bidang keahlian
Agri-bisnis.
Selama menjadi mahasiswa penulis sempat menjadi
asis-ten tidak tetap pad a mata kuliah Pengantar Ilmu Ekonomi
UCAPAN TERlMA KASlH
Secara khusus penulis ingin mengucapkan terima kasih
kepada pihak-pihak yang memberikan bantuan sehingga
lapor-an praktek laplapor-ang ini dapat diselesaiklapor-an, yaitu :
1. Bapak lr. Wirjadi Prawirodihardjo sebagai dosen
pem-bimbing selama penulisan Karya Ilmiah, pelaksanaan
praktek lapang dan penulisan laporan praktek lapang.
2. Bapak Dr. lr. A.M. Saefuddin sebagai dosen penguji
yang telah memberikan saran dan masukan-masukan yang
berguna untuk menyempurnakan laporan ini.
3. lbu Ranti dan Bapak Mulyadi atas kemudahan yang
dibe-rikan kepada penulis untuk menggunakan perpustakaan
Jurusan Sosek.
4. Bapak Suparmo SH selaku pimpinan ERl Unit Desa Setu
yang telah memberi kesempatan kepada penulis untuk
berpraktek lapang di Kantor BRl Unit Desa Setu dan
Wi-layah kerjanya.
5. lbu dan Bapak terkasih serta kakak-kakak dan adik-adik
semuanya yang telah memberikan bantuan materiil dan
spirituil sehingga penulis dapat menyelesaikan semua
tugas-tugas di IPB.
6. Semua pihak yang telah banyak memberikan bantuan
kepa-da penulis, yang tikepa-dak kepa-dapat disebutkan satu per satu
di sini.
Semoga semua bantuan yang telah diberikan kepada
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah
SWT, karena berkat rahmat dan karunia-Nya penulis dapat
menyelesaikan laporan praktek lapang ini.
Laporan praktek lapang ini disusun untuk memenuhi
sa-lah satu syarat memperoleh Gelar Sarjana Pertanian pada
Fakultas Pertanian, Institut Pertanian Bogor.
Pada kesempatan ini penulis ingin menyampaikan rasa
terima kasih yang sebesar-besarnya kepada Bapak Ir.
Wirja-di PrawiroWirja-dihardjo selaku dosen pembimbing yang telah
ba-nyak membimbing dan mengarahkan penulis sejak penulisan
Karya Ilmiah, pelaksanaan praktek lapang dan penulisan
la-poran praktek lapang ini. Juga tidak lupa kepada Ibu dan
Bapak yang telah begitu ikhlas memberikan dorongan moral
untuk menyelesaikan segala tugas-tugas di dalam menempuh
pendidikan di Institut Pertanian Bogor. Dan kepada semua
pihak yang telah membantu penulis, tidak lupa diucapkan
terima kasih.
Penulis menyadari sepenuhnya bahwa tulisan ini masih
jauh dari sempurna. Walaupun demikian, semoga hasil-hasil
yang dituangkan dalam laporan ini bermanfaat bagi yang
me-merlukannya.
Bogor, Desember 1987
DAFTAll. 'rABEL •
DAFTAR GANbAR •
• •
PENDAHULUAN
..
.
..
..DAFTAR lSI
.
.
.
• •.
.
..
.
· .
.
.
.. .. .. 0 ...
.
·
.
Latar Belakang
Perumusan Masalah •
..
....
..·
.
·
.
Tujuan dan Kegunaan Praktek Lapang
Kerangka Pemikiran •
Metodologi Penelitian • •
..
..
..
.. ..
..
..
..
....
..
..
·
.
•
·
. .
Pemilihan Lokasi
..
..
.....
..
..
.. ..
..
Pemilihan Responden
Jenis dan Sumber Data
•
..
....
..• •
• •
Metoda Pengolahan. dan Analisa Data
GAMBARAN UMUM WlLAYAH kセrja@ BRI UNIT DESA SETU
Kecamatan Setu .. .. .. .. e· 0 .. . . • • •
Letak dan Topografi Daerah •
..
..
..
..
•
..
..
..
....
..Kependudukan • •
Potensi Ekonomi
Kecamatan Bantargebang
.
. .
• •..
..
..
..
..
..
セ@ • •Letak dan Topografi Daerah •
·
.
·
. .
• • •
.. .. ..
.. ..
..
• •Kependudukan • •
Potensi Ekonomi
.. .. .. .. ..
..
..
..
..
..
..
keadaQuセ@ UMUM ERI UNIT DES A SETU
Pembentukan BRI Unit Desa •
Wilayah Kerja BRI Unit Desa
..
...
....
セ@
.. ..
..
.. ..
..
..
..
.. ..
..
..
..
..
Halaman
[image:10.518.54.451.84.646.2]It
IDENTIFIKASI FAI<TOR. FAI<TOR YANG MEMPENGARUHI
PERBEDAAN PERI{EMBANGAN KREDIT UMUM PEDESAAN
ANTAR SEIHOR PEREKONOMIAN III PEDESAAN
Studi Kasus di BRI Unit Desa Setu Kabupaten Bekasi J aWl! Barat
ole h
AHMAD BUCHORI
JURUSAN Il.MU-Il.MU SOSIAl. EKONOMI PERTANIAN FAKUl.TAS PERTANIAN
lNSTITUT PERTANIAN eaGaR e a G a R
RINGKASAN
AHMAD BUCHORI. Identifikasi Faktor-faktor Yang
Mempenga-ruhi Perbedaan Perkernbangan Kredit Umum Pedesaan Antar
Sektor Perekonomian di Pedesaan (Studi Kasus di BRI Unit
Desa Setu, Kabupaten Bekasi Jawa Barat) CDi bawah
birnbing-an Ir. Wirjadi Prawirodihardjo).
BRI Unit Desa Setu dengan satu Pos Pelayanan Desa
(PPD) rnempunyai wilayah kerja meliputi dua keeamatan,
yai-tu Keeamatan Seyai-tu dan Bantargebang. Dengan berkembangnya
perekonomian, prasarana ekonomi dan perhubungan, di
wila-yah kerja BRI Unit Desa Setu sektor pertanian bukan lagi
merupakan satu-satunya sumber mata peneaharian sebagian
besar penduduknya. Sektor-sektor non pertanian seperti
perdagangan, industri keeil dan sektor jasa lainnya mulai
berkembang dan diminati oleh masyarakat sebagai sumber
pendapatan bagi keluarganya. Namun demikian sektor
perta-nian tetap merupakan sumber mata peneaharian utama bagi
rnasyarakat di wilayah kerja BRI Unit Desa Setu.
Dalam perkembangnnya sejak diperkenalkan pada awal
tahun 1984, fasilitas Kupedes di BRI Unit Desa Setu lebih
banyak dimanfaatkan oleh sektor perdagangan. Pada bulan
Agustus 1987, j umlah nasa bah sektor perdagangan meneapai
632 orang atau hampir 95
%
dari seluruh nasabah Kupedesdengan nilai realisasi sebesar Rp 329 540 000,00 atau
ham-pir 92
%
dari seluruh jumlah Kupedes yang direalisasikan.Sementara sektor pertanian baru 28 orang atau hanya 4
%
dari seluruh nasabah Kupedes, dengan nilai realisasi
jumlah Kupedes yang direalisasikan. Sisanya 1
%
(8 orangnasabah) dan 2
%
Hセ@ 5 750 000,00 realisasi kredit) adalahuntuk sektor jasa angkutan. Sedangkan sektor industri
sa-rna sekali belum rnesa-rnanfaatkan Kupedes. Semua data tersebut
di atas berdasarkan laporan perkernbangan Kupedes dari BRr
Unit Desa Setu.
Kenyataan di lapang ternyata menunjukkan bahwa sektor
industri sudah memanfaatkan Kupedes, namun dalam
pengkla-sifikasiannya, personil BRr Unit Desa Setu
mengklasifika-sikannya ke dalam sektor perdagangan. Untuk itu,
pengkla-sifikasian yang kini rnasih dilakukan perlu ditinjau
kemba-li rnengingat hal itu dapat menimbulkan salah penafsiran
bagi yang rnembaca dan memanfaatkan laporan tersebut.
Tingginya perkembangan Kupedes bagi sektor
perdagang-an perdagang-antara lain disebabkperdagang-an karena para pedagperdagang-ang dapat
me-manfaatkan fasilitas Kupedes setiap saat. Di sarnping itu,
adanya pertimbangan dari personil BRr yang menganggap
pe-nyaluran kredit bagi sektor perdagangan lebih
menguntung-kan sehingga lebih memprioritasmenguntung-kan penyaluran Kupedes
un-tuk sektor perdagangan.
Lebih kecilnya sektor pertanian dalam memanfaatkan
Kupedes, di samping disebabkan adanya dibatasi oleh faktor
musim, juga adanya pertimbangan dari personil BRI yang
menganggap penyaluran kredit bagi sektor pertanian kurang
menguntungkan karena resiko tunggakan yang lebih besar
yang disebabkan oleh faktor ketidakpastian alamo Di
rne-nganggap penyaluran kredit untuk sektor pertanian kurang
dapat menjamin kelancaran pengembalian kredit.
Melihat kenyataan di atas maka dapat dikatakan, dalam
pelaksanaan pengelolaan Kupedes BRI lebih mengutamakan
ke-untungan dari pada penyaluran kredit yang menjangkau
selu-. ruh sektor perekonomian yang ada di pedesaanselu-. Jika
keada-an ykeada-ang demikikeada-an tetap dipertahkeada-ankkeada-an, maka sektor pertkeada-ani-
pertani-an pelupertani-angnya akpertani-an semakin kecil dpertani-an kalah bersaing dengpertani-an
sektor-sektor lain, terutama perdagangan dalam
memanfaat-kan fasilitas Kupedes.
Untuk itu perlu dipiklrkan dan diteliti lebih lanjut
bagaimana sebaiknya pengelolaan dan penyaluran fasilltas
kredit untuk sektor pertanian.
Kiranya langkah pemecahan yang dapat dipertimbangkan
adalah membentuk suatu lembaga perkreditan yang khusus
me-nyalurkan kredit untuk sektor pertanian yang lebih
berori-entasi pada peningkatan kesejahteraan petani kecil.
Lem-baga kredit tersebut hendaknya penuh pengertian bahwa
pin-jaman dan pembayaran kredit petani memerlukan skedul yang
berhatl-hatl, disesualkan dengan siklus dan jenis atau
ca-bang usahatanlnya. Hal ini penting agar pengawasan dan
IDENTIFlKASl FAKTOR-FAKTOR YAN.G MEMPENGARUHl
PERBEDAAN PERKEMBANGAN KREDIT UMUM PEDESAAN
ANTAR SEKTOR PEREKONOMlAN. Dl PEDESAAN
Studi Kasus d1 BRI uョセエ@ Desa Setu
Kabupaten Bekasi Jawa Barat
Oleh :
AHMAD BUCHORI
A 20.0032
LapQraru Praktek Lapang
Sebaga.i Salah Satlill Syarat Untuk Memperoleh
Gelar Sarjana Pertanian
Pada
Fakultas Pertanian
Institut Pertffiil.:ian Bagor
JURUSAN lLMU-ILMU SOSIAL EKONOMI PERTANIAN
FAKULTAS PERTANIAN
lNSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR
Juctul Praktek Lapang • • IDENTIFIKASI FAKTOR-FAKTOR YANG
Nama Mahasiswa Nomor Pokok
MEMPENGARUHI PERBEDAAN PERKEMBANG-AN KREDIT UMUM PEDESAPERKEMBANG-AN PERKEMBANG-ANTAR SEK-TOR PEREKONOMIAN DI PEDESAAN (stu-di Kasus (stu-di BRI Unit Desa Setu, Kabupaten Bekasi,
·
• AHMAD BUCHORI: A 20.0032
Menyetujui Dosen Pembimbing
セセ@
Ir.
wゥイェセェo@
NIP 1 30 188 1 65
Mengetahui
Ketua Jurusan Ilmu-ilmu
Jawa Barat)
Sosial Ekonomi Pertanian
-::;-'"
RIWAYAT HIDUP
Penulis dilahirkan pada tanggal 15 April 1965 di
Ja-karta, sebagai putra ketujuh dari sepuluh bersaudara
kelu-arga H. Mudjitaba Ahmad dan H. Ni'mah.
Pad a tahun 1976 penulis berhasil menyelesaikan
pendi-dikan Sekolah Dasar pada SD Bukit Duri Puteran 01 Pagi
Ja-karta. Pendidikan Sekolah Menengah Pertama berhasil
penu-lis selesaikan pada tahun 1980 di SMPN 3 Jakarta. Pada
+'ahun 1983 penulis berhasil menyelesaikan pendidikan
Seko-lah Menengah Atas di SMAN
a
Jakarta.Pada tahun yang sama penulis berhasil dlterima dl
Tingkat Persiapan Bersama IPB melalui jalur Proyek
Perin-tis II, dan pada tahun 1984 diterima di Jurusan Ilmu-ilmu
Sos1al Ekonomi Pertanian, Fakultas Pertanian. Dan
selan-jutnya pada tahun 1985 diterima pada bidang keahlian
Agri-bisnis.
Selama menjadi mahasiswa penulis sempat menjadi
asis-ten tidak tetap pad a mata kuliah Pengantar Ilmu Ekonomi
UCAPAN TERlMA KASlH
Secara khusus penulis ingin mengucapkan terima kasih
kepada pihak-pihak yang memberikan bantuan sehingga
lapor-an praktek laplapor-ang ini dapat diselesaiklapor-an, yaitu :
1. Bapak lr. Wirjadi Prawirodihardjo sebagai dosen
pem-bimbing selama penulisan Karya Ilmiah, pelaksanaan
praktek lapang dan penulisan laporan praktek lapang.
2. Bapak Dr. lr. A.M. Saefuddin sebagai dosen penguji
yang telah memberikan saran dan masukan-masukan yang
berguna untuk menyempurnakan laporan ini.
3. lbu Ranti dan Bapak Mulyadi atas kemudahan yang
dibe-rikan kepada penulis untuk menggunakan perpustakaan
Jurusan Sosek.
4. Bapak Suparmo SH selaku pimpinan ERl Unit Desa Setu
yang telah memberi kesempatan kepada penulis untuk
berpraktek lapang di Kantor BRl Unit Desa Setu dan
Wi-layah kerjanya.
5. lbu dan Bapak terkasih serta kakak-kakak dan adik-adik
semuanya yang telah memberikan bantuan materiil dan
spirituil sehingga penulis dapat menyelesaikan semua
tugas-tugas di IPB.
6. Semua pihak yang telah banyak memberikan bantuan
kepa-da penulis, yang tikepa-dak kepa-dapat disebutkan satu per satu
di sini.
Semoga semua bantuan yang telah diberikan kepada
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah
SWT, karena berkat rahmat dan karunia-Nya penulis dapat
menyelesaikan laporan praktek lapang ini.
Laporan praktek lapang ini disusun untuk memenuhi
sa-lah satu syarat memperoleh Gelar Sarjana Pertanian pada
Fakultas Pertanian, Institut Pertanian Bogor.
Pada kesempatan ini penulis ingin menyampaikan rasa
terima kasih yang sebesar-besarnya kepada Bapak Ir.
Wirja-di PrawiroWirja-dihardjo selaku dosen pembimbing yang telah
ba-nyak membimbing dan mengarahkan penulis sejak penulisan
Karya Ilmiah, pelaksanaan praktek lapang dan penulisan
la-poran praktek lapang ini. Juga tidak lupa kepada Ibu dan
Bapak yang telah begitu ikhlas memberikan dorongan moral
untuk menyelesaikan segala tugas-tugas di dalam menempuh
pendidikan di Institut Pertanian Bogor. Dan kepada semua
pihak yang telah membantu penulis, tidak lupa diucapkan
terima kasih.
Penulis menyadari sepenuhnya bahwa tulisan ini masih
jauh dari sempurna. Walaupun demikian, semoga hasil-hasil
yang dituangkan dalam laporan ini bermanfaat bagi yang
me-merlukannya.
Bogor, Desember 1987
DAFTAll. 'rABEL •
DAFTAR GANbAR •
• •
PENDAHULUAN
..
.
..
..DAFTAR lSI
.
.
.
• •.
.
..
.
· .
.
.
.. .. .. 0 ...
.
·
.
Latar Belakang
Perumusan Masalah •
..
....
..·
.
·
.
Tujuan dan Kegunaan Praktek Lapang
Kerangka Pemikiran •
Metodologi Penelitian • •
..
..
..
.. ..
..
..
..
....
..
..
·
.
•
·
. .
Pemilihan Lokasi
..
..
.....
..
..
.. ..
..
Pemilihan Responden
Jenis dan Sumber Data
•
..
....
..• •
• •
Metoda Pengolahan. dan Analisa Data
GAMBARAN UMUM WlLAYAH kセrja@ BRI UNIT DESA SETU
Kecamatan Setu .. .. .. .. e· 0 .. . . • • •
Letak dan Topografi Daerah •
..
..
..
..
•
..
..
..
....
..Kependudukan • •
Potensi Ekonomi
Kecamatan Bantargebang
.
. .
• •..
..
..
..
..
..
セ@ • •Letak dan Topografi Daerah •
·
.
·
. .
• • •
.. .. ..
.. ..
..
• •Kependudukan • •
Potensi Ekonomi
.. .. .. .. ..
..
..
..
..
..
..
keadaQuセ@ UMUM ERI UNIT DES A SETU
Pembentukan BRI Unit Desa •
Wilayah Kerja BRI Unit Desa
..
...
....
セ@
.. ..
..
.. ..
..
..
..
.. ..
..
..
..
..
Halaman
[image:145.518.54.451.84.646.2]