• Tidak ada hasil yang ditemukan

Identifikasi Faktor-faktor yang Mempengaruhi Perbedaan PErkembangan Kredit Umum Pedesaan antar Sektor Perekonomian di Pedesaan Studi Kasus di BRI Unit Desa Setu Kabupaten Bekasi Jawa Barat

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Identifikasi Faktor-faktor yang Mempengaruhi Perbedaan PErkembangan Kredit Umum Pedesaan antar Sektor Perekonomian di Pedesaan Studi Kasus di BRI Unit Desa Setu Kabupaten Bekasi Jawa Barat"

Copied!
145
0
0

Teks penuh

(1)

It

IDENTIFIKASI FAI<TOR. FAI<TOR YANG MEMPENGARUHI

PERBEDAAN PERI{EMBANGAN KREDIT UMUM PEDESAAN

ANTAR SEIHOR PEREKONOMIAN III PEDESAAN

Studi Kasus di BRI Unit Desa Setu Kabupaten Bekasi J aWl! Barat

ole h

AHMAD BUCHORI

JURUSAN Il.MU-Il.MU SOSIAl. EKONOMI PERTANIAN FAKUl.TAS PERTANIAN

lNSTITUT PERTANIAN eaGaR e a G a R

(2)

RINGKASAN

AHMAD BUCHORI. Identifikasi Faktor-faktor Yang

Mempenga-ruhi Perbedaan Perkernbangan Kredit Umum Pedesaan Antar

Sektor Perekonomian di Pedesaan (Studi Kasus di BRI Unit

Desa Setu, Kabupaten Bekasi Jawa Barat) CDi bawah

birnbing-an Ir. Wirjadi Prawirodihardjo).

BRI Unit Desa Setu dengan satu Pos Pelayanan Desa

(PPD) rnempunyai wilayah kerja meliputi dua keeamatan,

yai-tu Keeamatan Seyai-tu dan Bantargebang. Dengan berkembangnya

perekonomian, prasarana ekonomi dan perhubungan, di

wila-yah kerja BRI Unit Desa Setu sektor pertanian bukan lagi

merupakan satu-satunya sumber mata peneaharian sebagian

besar penduduknya. Sektor-sektor non pertanian seperti

perdagangan, industri keeil dan sektor jasa lainnya mulai

berkembang dan diminati oleh masyarakat sebagai sumber

pendapatan bagi keluarganya. Namun demikian sektor

perta-nian tetap merupakan sumber mata peneaharian utama bagi

rnasyarakat di wilayah kerja BRI Unit Desa Setu.

Dalam perkembangnnya sejak diperkenalkan pada awal

tahun 1984, fasilitas Kupedes di BRI Unit Desa Setu lebih

banyak dimanfaatkan oleh sektor perdagangan. Pada bulan

Agustus 1987, j umlah nasa bah sektor perdagangan meneapai

632 orang atau hampir 95

%

dari seluruh nasabah Kupedes

dengan nilai realisasi sebesar Rp 329 540 000,00 atau

ham-pir 92

%

dari seluruh jumlah Kupedes yang direalisasikan.

Sementara sektor pertanian baru 28 orang atau hanya 4

%

dari seluruh nasabah Kupedes, dengan nilai realisasi

(3)

jumlah Kupedes yang direalisasikan. Sisanya 1

%

(8 orang

nasabah) dan 2

%

Hセ@ 5 750 000,00 realisasi kredit) adalah

untuk sektor jasa angkutan. Sedangkan sektor industri

sa-rna sekali belum rnesa-rnanfaatkan Kupedes. Semua data tersebut

di atas berdasarkan laporan perkernbangan Kupedes dari BRr

Unit Desa Setu.

Kenyataan di lapang ternyata menunjukkan bahwa sektor

industri sudah memanfaatkan Kupedes, namun dalam

pengkla-sifikasiannya, personil BRr Unit Desa Setu

mengklasifika-sikannya ke dalam sektor perdagangan. Untuk itu,

pengkla-sifikasian yang kini rnasih dilakukan perlu ditinjau

kemba-li rnengingat hal itu dapat menimbulkan salah penafsiran

bagi yang rnembaca dan memanfaatkan laporan tersebut.

Tingginya perkembangan Kupedes bagi sektor

perdagang-an perdagang-antara lain disebabkperdagang-an karena para pedagperdagang-ang dapat

me-manfaatkan fasilitas Kupedes setiap saat. Di sarnping itu,

adanya pertimbangan dari personil BRr yang menganggap

pe-nyaluran kredit bagi sektor perdagangan lebih

menguntung-kan sehingga lebih memprioritasmenguntung-kan penyaluran Kupedes

un-tuk sektor perdagangan.

Lebih kecilnya sektor pertanian dalam memanfaatkan

Kupedes, di samping disebabkan adanya dibatasi oleh faktor

musim, juga adanya pertimbangan dari personil BRI yang

menganggap penyaluran kredit bagi sektor pertanian kurang

menguntungkan karena resiko tunggakan yang lebih besar

yang disebabkan oleh faktor ketidakpastian alamo Di

(4)

rne-nganggap penyaluran kredit untuk sektor pertanian kurang

dapat menjamin kelancaran pengembalian kredit.

Melihat kenyataan di atas maka dapat dikatakan, dalam

pelaksanaan pengelolaan Kupedes BRI lebih mengutamakan

ke-untungan dari pada penyaluran kredit yang menjangkau

selu-. ruh sektor perekonomian yang ada di pedesaanselu-. Jika

keada-an ykeada-ang demikikeada-an tetap dipertahkeada-ankkeada-an, maka sektor pertkeada-ani-

pertani-an pelupertani-angnya akpertani-an semakin kecil dpertani-an kalah bersaing dengpertani-an

sektor-sektor lain, terutama perdagangan dalam

memanfaat-kan fasilitas Kupedes.

Untuk itu perlu dipiklrkan dan diteliti lebih lanjut

bagaimana sebaiknya pengelolaan dan penyaluran fasilltas

kredit untuk sektor pertanian.

Kiranya langkah pemecahan yang dapat dipertimbangkan

adalah membentuk suatu lembaga perkreditan yang khusus

me-nyalurkan kredit untuk sektor pertanian yang lebih

berori-entasi pada peningkatan kesejahteraan petani kecil.

Lem-baga kredit tersebut hendaknya penuh pengertian bahwa

pin-jaman dan pembayaran kredit petani memerlukan skedul yang

berhatl-hatl, disesualkan dengan siklus dan jenis atau

ca-bang usahatanlnya. Hal ini penting agar pengawasan dan

(5)

IDENTIFlKASl FAKTOR-FAKTOR YAN.G MEMPENGARUHl

PERBEDAAN PERKEMBANGAN KREDIT UMUM PEDESAAN

ANTAR SEKTOR PEREKONOMlAN. Dl PEDESAAN

Studi Kasus d1 BRI uョセエ@ Desa Setu

Kabupaten Bekasi Jawa Barat

Oleh :

AHMAD BUCHORI

A 20.0032

LapQraru Praktek Lapang

Sebaga.i Salah Satlill Syarat Untuk Memperoleh

Gelar Sarjana Pertanian

Pada

Fakultas Pertanian

Institut Pertffiil.:ian Bagor

JURUSAN lLMU-ILMU SOSIAL EKONOMI PERTANIAN

FAKULTAS PERTANIAN

lNSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR

(6)

Juctul Praktek Lapang • IDENTIFIKASI FAKTOR-FAKTOR YANG

Nama Mahasiswa Nomor Pokok

MEMPENGARUHI PERBEDAAN PERKEMBANG-AN KREDIT UMUM PEDESAPERKEMBANG-AN PERKEMBANG-ANTAR SEK-TOR PEREKONOMIAN DI PEDESAAN (stu-di Kasus (stu-di BRI Unit Desa Setu, Kabupaten Bekasi,

·

• AHMAD BUCHORI

: A 20.0032

Menyetujui Dosen Pembimbing

セセ@

Ir.

wゥイェセェo@

NIP 1 30 188 1 65

Mengetahui

Ketua Jurusan Ilmu-ilmu

Jawa Barat)

Sosial Ekonomi Pertanian

-::;-'"

(7)

RIWAYAT HIDUP

Penulis dilahirkan pada tanggal 15 April 1965 di

Ja-karta, sebagai putra ketujuh dari sepuluh bersaudara

kelu-arga H. Mudjitaba Ahmad dan H. Ni'mah.

Pad a tahun 1976 penulis berhasil menyelesaikan

pendi-dikan Sekolah Dasar pada SD Bukit Duri Puteran 01 Pagi

Ja-karta. Pendidikan Sekolah Menengah Pertama berhasil

penu-lis selesaikan pada tahun 1980 di SMPN 3 Jakarta. Pada

+'ahun 1983 penulis berhasil menyelesaikan pendidikan

Seko-lah Menengah Atas di SMAN

a

Jakarta.

Pada tahun yang sama penulis berhasil dlterima dl

Tingkat Persiapan Bersama IPB melalui jalur Proyek

Perin-tis II, dan pada tahun 1984 diterima di Jurusan Ilmu-ilmu

Sos1al Ekonomi Pertanian, Fakultas Pertanian. Dan

selan-jutnya pada tahun 1985 diterima pada bidang keahlian

Agri-bisnis.

Selama menjadi mahasiswa penulis sempat menjadi

asis-ten tidak tetap pad a mata kuliah Pengantar Ilmu Ekonomi

(8)

UCAPAN TERlMA KASlH

Secara khusus penulis ingin mengucapkan terima kasih

kepada pihak-pihak yang memberikan bantuan sehingga

lapor-an praktek laplapor-ang ini dapat diselesaiklapor-an, yaitu :

1. Bapak lr. Wirjadi Prawirodihardjo sebagai dosen

pem-bimbing selama penulisan Karya Ilmiah, pelaksanaan

praktek lapang dan penulisan laporan praktek lapang.

2. Bapak Dr. lr. A.M. Saefuddin sebagai dosen penguji

yang telah memberikan saran dan masukan-masukan yang

berguna untuk menyempurnakan laporan ini.

3. lbu Ranti dan Bapak Mulyadi atas kemudahan yang

dibe-rikan kepada penulis untuk menggunakan perpustakaan

Jurusan Sosek.

4. Bapak Suparmo SH selaku pimpinan ERl Unit Desa Setu

yang telah memberi kesempatan kepada penulis untuk

berpraktek lapang di Kantor BRl Unit Desa Setu dan

Wi-layah kerjanya.

5. lbu dan Bapak terkasih serta kakak-kakak dan adik-adik

semuanya yang telah memberikan bantuan materiil dan

spirituil sehingga penulis dapat menyelesaikan semua

tugas-tugas di IPB.

6. Semua pihak yang telah banyak memberikan bantuan

kepa-da penulis, yang tikepa-dak kepa-dapat disebutkan satu per satu

di sini.

Semoga semua bantuan yang telah diberikan kepada

(9)

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah

SWT, karena berkat rahmat dan karunia-Nya penulis dapat

menyelesaikan laporan praktek lapang ini.

Laporan praktek lapang ini disusun untuk memenuhi

sa-lah satu syarat memperoleh Gelar Sarjana Pertanian pada

Fakultas Pertanian, Institut Pertanian Bogor.

Pada kesempatan ini penulis ingin menyampaikan rasa

terima kasih yang sebesar-besarnya kepada Bapak Ir.

Wirja-di PrawiroWirja-dihardjo selaku dosen pembimbing yang telah

ba-nyak membimbing dan mengarahkan penulis sejak penulisan

Karya Ilmiah, pelaksanaan praktek lapang dan penulisan

la-poran praktek lapang ini. Juga tidak lupa kepada Ibu dan

Bapak yang telah begitu ikhlas memberikan dorongan moral

untuk menyelesaikan segala tugas-tugas di dalam menempuh

pendidikan di Institut Pertanian Bogor. Dan kepada semua

pihak yang telah membantu penulis, tidak lupa diucapkan

terima kasih.

Penulis menyadari sepenuhnya bahwa tulisan ini masih

jauh dari sempurna. Walaupun demikian, semoga hasil-hasil

yang dituangkan dalam laporan ini bermanfaat bagi yang

me-merlukannya.

Bogor, Desember 1987

(10)

DAFTAll. 'rABEL •

DAFTAR GANbAR

• •

PENDAHULUAN

..

.

..

..

DAFTAR lSI

.

.

.

• •

.

.

..

.

· .

.

.

.. .. .. 0 ..

.

.

·

.

Latar Belakang

Perumusan Masalah •

..

..

..

..

·

.

·

.

Tujuan dan Kegunaan Praktek Lapang

Kerangka Pemikiran •

Metodologi Penelitian • •

..

..

..

.. ..

..

..

..

..

..

..

..

·

.

·

. .

Pemilihan Lokasi

..

..

...

..

..

..

.. ..

..

Pemilihan Responden

Jenis dan Sumber Data

..

..

..

..

Metoda Pengolahan. dan Analisa Data

GAMBARAN UMUM WlLAYAH kセrja@ BRI UNIT DESA SETU

Kecamatan Setu .. .. .. .. 0 .. . . • • •

Letak dan Topografi Daerah •

..

..

..

..

..

..

..

..

..

..

Kependudukan • •

Potensi Ekonomi

Kecamatan Bantargebang

.

. .

..

..

..

..

..

..

セ@ • •

Letak dan Topografi Daerah •

·

.

·

. .

• • •

.. .. ..

.. ..

..

Kependudukan • •

Potensi Ekonomi

.. .. .. .. ..

..

..

..

..

..

..

keadaQuセ@ UMUM ERI UNIT DES A SETU

Pembentukan BRI Unit Desa •

Wilayah Kerja BRI Unit Desa

..

...

....

セ@

.. ..

..

.. ..

..

..

..

.. ..

..

..

..

..

Halaman

[image:10.518.54.451.84.646.2]
(11)
(12)
(13)
(14)
(15)
(16)
(17)
(18)
(19)
(20)
(21)
(22)
(23)
(24)
(25)
(26)
(27)
(28)
(29)
(30)
(31)
(32)
(33)
(34)
(35)
(36)
(37)
(38)
(39)
(40)
(41)
(42)
(43)
(44)
(45)
(46)
(47)
(48)
(49)
(50)
(51)
(52)
(53)
(54)
(55)
(56)
(57)
(58)
(59)
(60)
(61)
(62)
(63)
(64)
(65)
(66)
(67)
(68)
(69)
(70)
(71)
(72)
(73)
(74)
(75)
(76)
(77)
(78)
(79)
(80)
(81)
(82)
(83)
(84)
(85)
(86)
(87)
(88)
(89)
(90)
(91)
(92)
(93)
(94)
(95)
(96)
(97)
(98)
(99)
(100)
(101)
(102)
(103)
(104)
(105)
(106)
(107)
(108)
(109)
(110)
(111)
(112)
(113)
(114)
(115)
(116)
(117)
(118)
(119)
(120)
(121)
(122)
(123)
(124)
(125)
(126)
(127)
(128)
(129)
(130)
(131)
(132)
(133)
(134)
(135)
(136)

It

IDENTIFIKASI FAI<TOR. FAI<TOR YANG MEMPENGARUHI

PERBEDAAN PERI{EMBANGAN KREDIT UMUM PEDESAAN

ANTAR SEIHOR PEREKONOMIAN III PEDESAAN

Studi Kasus di BRI Unit Desa Setu Kabupaten Bekasi J aWl! Barat

ole h

AHMAD BUCHORI

JURUSAN Il.MU-Il.MU SOSIAl. EKONOMI PERTANIAN FAKUl.TAS PERTANIAN

lNSTITUT PERTANIAN eaGaR e a G a R

(137)

RINGKASAN

AHMAD BUCHORI. Identifikasi Faktor-faktor Yang

Mempenga-ruhi Perbedaan Perkernbangan Kredit Umum Pedesaan Antar

Sektor Perekonomian di Pedesaan (Studi Kasus di BRI Unit

Desa Setu, Kabupaten Bekasi Jawa Barat) CDi bawah

birnbing-an Ir. Wirjadi Prawirodihardjo).

BRI Unit Desa Setu dengan satu Pos Pelayanan Desa

(PPD) rnempunyai wilayah kerja meliputi dua keeamatan,

yai-tu Keeamatan Seyai-tu dan Bantargebang. Dengan berkembangnya

perekonomian, prasarana ekonomi dan perhubungan, di

wila-yah kerja BRI Unit Desa Setu sektor pertanian bukan lagi

merupakan satu-satunya sumber mata peneaharian sebagian

besar penduduknya. Sektor-sektor non pertanian seperti

perdagangan, industri keeil dan sektor jasa lainnya mulai

berkembang dan diminati oleh masyarakat sebagai sumber

pendapatan bagi keluarganya. Namun demikian sektor

perta-nian tetap merupakan sumber mata peneaharian utama bagi

rnasyarakat di wilayah kerja BRI Unit Desa Setu.

Dalam perkembangnnya sejak diperkenalkan pada awal

tahun 1984, fasilitas Kupedes di BRI Unit Desa Setu lebih

banyak dimanfaatkan oleh sektor perdagangan. Pada bulan

Agustus 1987, j umlah nasa bah sektor perdagangan meneapai

632 orang atau hampir 95

%

dari seluruh nasabah Kupedes

dengan nilai realisasi sebesar Rp 329 540 000,00 atau

ham-pir 92

%

dari seluruh jumlah Kupedes yang direalisasikan.

Sementara sektor pertanian baru 28 orang atau hanya 4

%

dari seluruh nasabah Kupedes, dengan nilai realisasi

(138)

jumlah Kupedes yang direalisasikan. Sisanya 1

%

(8 orang

nasabah) dan 2

%

Hセ@ 5 750 000,00 realisasi kredit) adalah

untuk sektor jasa angkutan. Sedangkan sektor industri

sa-rna sekali belum rnesa-rnanfaatkan Kupedes. Semua data tersebut

di atas berdasarkan laporan perkernbangan Kupedes dari BRr

Unit Desa Setu.

Kenyataan di lapang ternyata menunjukkan bahwa sektor

industri sudah memanfaatkan Kupedes, namun dalam

pengkla-sifikasiannya, personil BRr Unit Desa Setu

mengklasifika-sikannya ke dalam sektor perdagangan. Untuk itu,

pengkla-sifikasian yang kini rnasih dilakukan perlu ditinjau

kemba-li rnengingat hal itu dapat menimbulkan salah penafsiran

bagi yang rnembaca dan memanfaatkan laporan tersebut.

Tingginya perkembangan Kupedes bagi sektor

perdagang-an perdagang-antara lain disebabkperdagang-an karena para pedagperdagang-ang dapat

me-manfaatkan fasilitas Kupedes setiap saat. Di sarnping itu,

adanya pertimbangan dari personil BRr yang menganggap

pe-nyaluran kredit bagi sektor perdagangan lebih

menguntung-kan sehingga lebih memprioritasmenguntung-kan penyaluran Kupedes

un-tuk sektor perdagangan.

Lebih kecilnya sektor pertanian dalam memanfaatkan

Kupedes, di samping disebabkan adanya dibatasi oleh faktor

musim, juga adanya pertimbangan dari personil BRI yang

menganggap penyaluran kredit bagi sektor pertanian kurang

menguntungkan karena resiko tunggakan yang lebih besar

yang disebabkan oleh faktor ketidakpastian alamo Di

(139)

rne-nganggap penyaluran kredit untuk sektor pertanian kurang

dapat menjamin kelancaran pengembalian kredit.

Melihat kenyataan di atas maka dapat dikatakan, dalam

pelaksanaan pengelolaan Kupedes BRI lebih mengutamakan

ke-untungan dari pada penyaluran kredit yang menjangkau

selu-. ruh sektor perekonomian yang ada di pedesaanselu-. Jika

keada-an ykeada-ang demikikeada-an tetap dipertahkeada-ankkeada-an, maka sektor pertkeada-ani-

pertani-an pelupertani-angnya akpertani-an semakin kecil dpertani-an kalah bersaing dengpertani-an

sektor-sektor lain, terutama perdagangan dalam

memanfaat-kan fasilitas Kupedes.

Untuk itu perlu dipiklrkan dan diteliti lebih lanjut

bagaimana sebaiknya pengelolaan dan penyaluran fasilltas

kredit untuk sektor pertanian.

Kiranya langkah pemecahan yang dapat dipertimbangkan

adalah membentuk suatu lembaga perkreditan yang khusus

me-nyalurkan kredit untuk sektor pertanian yang lebih

berori-entasi pada peningkatan kesejahteraan petani kecil.

Lem-baga kredit tersebut hendaknya penuh pengertian bahwa

pin-jaman dan pembayaran kredit petani memerlukan skedul yang

berhatl-hatl, disesualkan dengan siklus dan jenis atau

ca-bang usahatanlnya. Hal ini penting agar pengawasan dan

(140)

IDENTIFlKASl FAKTOR-FAKTOR YAN.G MEMPENGARUHl

PERBEDAAN PERKEMBANGAN KREDIT UMUM PEDESAAN

ANTAR SEKTOR PEREKONOMlAN. Dl PEDESAAN

Studi Kasus d1 BRI uョセエ@ Desa Setu

Kabupaten Bekasi Jawa Barat

Oleh :

AHMAD BUCHORI

A 20.0032

LapQraru Praktek Lapang

Sebaga.i Salah Satlill Syarat Untuk Memperoleh

Gelar Sarjana Pertanian

Pada

Fakultas Pertanian

Institut Pertffiil.:ian Bagor

JURUSAN lLMU-ILMU SOSIAL EKONOMI PERTANIAN

FAKULTAS PERTANIAN

lNSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR

(141)

Juctul Praktek Lapang • IDENTIFIKASI FAKTOR-FAKTOR YANG

Nama Mahasiswa Nomor Pokok

MEMPENGARUHI PERBEDAAN PERKEMBANG-AN KREDIT UMUM PEDESAPERKEMBANG-AN PERKEMBANG-ANTAR SEK-TOR PEREKONOMIAN DI PEDESAAN (stu-di Kasus (stu-di BRI Unit Desa Setu, Kabupaten Bekasi,

·

• AHMAD BUCHORI

: A 20.0032

Menyetujui Dosen Pembimbing

セセ@

Ir.

wゥイェセェo@

NIP 1 30 188 1 65

Mengetahui

Ketua Jurusan Ilmu-ilmu

Jawa Barat)

Sosial Ekonomi Pertanian

-::;-'"

(142)

RIWAYAT HIDUP

Penulis dilahirkan pada tanggal 15 April 1965 di

Ja-karta, sebagai putra ketujuh dari sepuluh bersaudara

kelu-arga H. Mudjitaba Ahmad dan H. Ni'mah.

Pad a tahun 1976 penulis berhasil menyelesaikan

pendi-dikan Sekolah Dasar pada SD Bukit Duri Puteran 01 Pagi

Ja-karta. Pendidikan Sekolah Menengah Pertama berhasil

penu-lis selesaikan pada tahun 1980 di SMPN 3 Jakarta. Pada

+'ahun 1983 penulis berhasil menyelesaikan pendidikan

Seko-lah Menengah Atas di SMAN

a

Jakarta.

Pada tahun yang sama penulis berhasil dlterima dl

Tingkat Persiapan Bersama IPB melalui jalur Proyek

Perin-tis II, dan pada tahun 1984 diterima di Jurusan Ilmu-ilmu

Sos1al Ekonomi Pertanian, Fakultas Pertanian. Dan

selan-jutnya pada tahun 1985 diterima pada bidang keahlian

Agri-bisnis.

Selama menjadi mahasiswa penulis sempat menjadi

asis-ten tidak tetap pad a mata kuliah Pengantar Ilmu Ekonomi

(143)

UCAPAN TERlMA KASlH

Secara khusus penulis ingin mengucapkan terima kasih

kepada pihak-pihak yang memberikan bantuan sehingga

lapor-an praktek laplapor-ang ini dapat diselesaiklapor-an, yaitu :

1. Bapak lr. Wirjadi Prawirodihardjo sebagai dosen

pem-bimbing selama penulisan Karya Ilmiah, pelaksanaan

praktek lapang dan penulisan laporan praktek lapang.

2. Bapak Dr. lr. A.M. Saefuddin sebagai dosen penguji

yang telah memberikan saran dan masukan-masukan yang

berguna untuk menyempurnakan laporan ini.

3. lbu Ranti dan Bapak Mulyadi atas kemudahan yang

dibe-rikan kepada penulis untuk menggunakan perpustakaan

Jurusan Sosek.

4. Bapak Suparmo SH selaku pimpinan ERl Unit Desa Setu

yang telah memberi kesempatan kepada penulis untuk

berpraktek lapang di Kantor BRl Unit Desa Setu dan

Wi-layah kerjanya.

5. lbu dan Bapak terkasih serta kakak-kakak dan adik-adik

semuanya yang telah memberikan bantuan materiil dan

spirituil sehingga penulis dapat menyelesaikan semua

tugas-tugas di IPB.

6. Semua pihak yang telah banyak memberikan bantuan

kepa-da penulis, yang tikepa-dak kepa-dapat disebutkan satu per satu

di sini.

Semoga semua bantuan yang telah diberikan kepada

(144)

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah

SWT, karena berkat rahmat dan karunia-Nya penulis dapat

menyelesaikan laporan praktek lapang ini.

Laporan praktek lapang ini disusun untuk memenuhi

sa-lah satu syarat memperoleh Gelar Sarjana Pertanian pada

Fakultas Pertanian, Institut Pertanian Bogor.

Pada kesempatan ini penulis ingin menyampaikan rasa

terima kasih yang sebesar-besarnya kepada Bapak Ir.

Wirja-di PrawiroWirja-dihardjo selaku dosen pembimbing yang telah

ba-nyak membimbing dan mengarahkan penulis sejak penulisan

Karya Ilmiah, pelaksanaan praktek lapang dan penulisan

la-poran praktek lapang ini. Juga tidak lupa kepada Ibu dan

Bapak yang telah begitu ikhlas memberikan dorongan moral

untuk menyelesaikan segala tugas-tugas di dalam menempuh

pendidikan di Institut Pertanian Bogor. Dan kepada semua

pihak yang telah membantu penulis, tidak lupa diucapkan

terima kasih.

Penulis menyadari sepenuhnya bahwa tulisan ini masih

jauh dari sempurna. Walaupun demikian, semoga hasil-hasil

yang dituangkan dalam laporan ini bermanfaat bagi yang

me-merlukannya.

Bogor, Desember 1987

(145)

DAFTAll. 'rABEL •

DAFTAR GANbAR

• •

PENDAHULUAN

..

.

..

..

DAFTAR lSI

.

.

.

• •

.

.

..

.

· .

.

.

.. .. .. 0 ..

.

.

·

.

Latar Belakang

Perumusan Masalah •

..

..

..

..

·

.

·

.

Tujuan dan Kegunaan Praktek Lapang

Kerangka Pemikiran •

Metodologi Penelitian • •

..

..

..

.. ..

..

..

..

..

..

..

..

·

.

·

. .

Pemilihan Lokasi

..

..

...

..

..

..

.. ..

..

Pemilihan Responden

Jenis dan Sumber Data

..

..

..

..

Metoda Pengolahan. dan Analisa Data

GAMBARAN UMUM WlLAYAH kセrja@ BRI UNIT DESA SETU

Kecamatan Setu .. .. .. .. 0 .. . . • • •

Letak dan Topografi Daerah •

..

..

..

..

..

..

..

..

..

..

Kependudukan • •

Potensi Ekonomi

Kecamatan Bantargebang

.

. .

..

..

..

..

..

..

セ@ • •

Letak dan Topografi Daerah •

·

.

·

. .

• • •

.. .. ..

.. ..

..

Kependudukan • •

Potensi Ekonomi

.. .. .. .. ..

..

..

..

..

..

..

keadaQuセ@ UMUM ERI UNIT DES A SETU

Pembentukan BRI Unit Desa •

Wilayah Kerja BRI Unit Desa

..

...

....

セ@

.. ..

..

.. ..

..

..

..

.. ..

..

..

..

..

Halaman

[image:145.518.54.451.84.646.2]

Gambar

GAMBARAN UMUM WlLAYAH kセrja@
GAMBARAN UMUM WlLAYAH kセrja@

Referensi

Dokumen terkait

Melalui demonstrasi, siswa dapat menjelaskan pengaruh zat terlarut yang sukar menguap dalam larutan trehadap tekanan uap larutan.. Melalu table data tekanan uap jenuh

SPEAKING BASED ON THE COMMUNICATIVE EFFECT TAXONOMY (A Descriptive Study of the Eleventh Grade Students of SMA N 1 Sambungmacan Sragen in the Academic Year of 2013/2014)3. A

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui Apakah Price Earning Ratio, Return On Investment, dan Dividen Per Share berpengaruh secara parsial dan simultan terhadap Return

Berdasarkan latar belakang di atas, makapeneliti merasa penting untuk melakukan penelitian dengan judul :pengaruh layanan bimbingan kelompok melalui teknik diskusi

Pemanfaatan EM-4 untuk pengolahan limbah cair tahu perlu dilakukan, sehingga air hasil olahan tersebut layak dibuang lebih cepat ke lingkungan dan memenuhi baku mutu

Berdasarkan hasil penelitian, maka saran yang dapat diberikan kepada guru matematika agar tidak menggunakan model pembelajaran tipe Group Investigation untuk

Perencanaan yang telah dilakukan dirumah sakit ini meliputi pengumpulan laporan dari bagian gudang mengenai jumlah dan jenis persediaan obat – obatan yang diluar prediksi yang

Peraturan Walikota ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan. SHOFWAN, SH, M.Si Pembina