• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pemetaan bioekologi padang lamun (sea grass) di kepulauan seribu, jakarta utara

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Pemetaan bioekologi padang lamun (sea grass) di kepulauan seribu, jakarta utara"

Copied!
2
0
0

Teks penuh

(1)

Ringkasan Hasil Penelitian Pengkajian Kebaharian Tahun 2004

PEMETAAN BIOEKOLOGI PADANG LAMUN (SEA GRASS)

DI KEPULAUAN SERIBU, JAKARTA UTARA

Mujizat Kawaroe 1)

Indra Jaya2) , Indarto Happy S2)

Padang lamun merupakan ekosistem 1yang memiliki berbagai macam

manfaat, tetapi di Indonesia pemanfaatan untuk kebutuhan manusia

kurang dioptimalisasikan, bahkan cenderung dirusak untuk

dialihfungsikan lahannya untuk kepentingan lain. Beberapa faktor yang mempengaruhi kerusakan padang lamun antara lain pencemaran oleh limbah industri, limbah pertanian, pembuangan sampah organik cair, pengerukan pasir dan reklamasi pantai serta pembabatan secara langsung.

Selain itu secara spesifik keberadaan lamun di Kepulauan Seribu saat ini menghadapi ancaman yang cukup serius, salah satunya adalah pencemaran minyak yang terjadi beberapa kali di tahun 2004 yang mengakibatkan lapisan permukaan air tertutup oleh tumpahan minyak berwarna hitam pekat. Dan juga meningkatnya jumlah penduduk dari tahun ke tahun menambah tekanan terhadap ekosistem ini dan

menjadikannya penting untuk menentukan struktur komunitas

Kepulauan Seribu. Dan diharapkan hasil yang diperoleh dapat digunakan untuk membantu pengelolaan ekosistem pesisir dan menjaga kelestarian jenis-jenis lamun di Kepulauan Seribu, terutama di pulau-pulau yang berpenghuni.

Penelitian dilakukan pada bulan Nopember 2004 di dua lokasi yang berbeda di kawasan Kepulauan Seribu yaitu di Pulau Tidung dan gugusan Pulau Pari (Pulau Pari dan Pulau Burung).

Struktur komunitas lamun ditentukan berdasarkan penghitungan kepadatan jenis lamun per satuan luas dan luas penutupan lamun dalam satu lokasi sampling yang didukung oleh data kondisi lingkungan berdasarkan beberapa parameter fisika kimia perairan di sekitar lokasi. Selain itu juga dihitung keanekaragaman, keseragaman dan dominansi spesies yang berada di kedua lokasi. Dan untuk mengetahui bagaimana sebaran spesies pada masing-masing lokasi dihitung indeks sebaran yang akan menentukan bentuk sebaran apakah mengelompok, acak, atau seragam.

Kondisi perairan yang ditentukan berdasarkan hasil pengukuran beberapa parameter fisika kimia perairan menunjukkan bahwa perairan di Pulau Tidung, Pulau Pari, dan Pulau Burung (Kawasan Kepulauan Seribu) merupakan habitat yang sesuai untuk mendukung tumbuh dan kembangnya komunitas lamun.

Komunitas lamun di ketiga lokasi penelitian secara umum terdiri dari atas

3 jenis yaitu Cymodocea rotundata, Enhalus acoroides, dan Thalassia

(2)

Ringkasan Hasil Penelitian Pengkajian Kebaharian Tahun 2004

hemprichii; kecuali untuk perairan Pulau Pari yang perairannya

cenderung lebih dangkal didominasi oleh Enhalus acoroides yang

membentuk komunitas tunggal di perairan pulau tersebut.

Enhalus acoroides merupakan spesies lamun yang mendominasi penutupan habitat padang lamun di hampir seluruh lokasi penelitian. Di

lain pihak, Cymodocea rotundata yang memiliki kepadatan paling tinggi,

terutama di Pulau Tidung, dan hanya memiliki penutupan tidak lebih

dari 20% saja. Species Thalassia hemprichii memiliki penutupan yang

lebih besar di Pulau Burung, dan kurang mampu berkembang dengan baik di Pulau Tidung.

Jika dilihat dari keanekaragamannya maka Kepulauan Seribu memiliki keanekaragaman jenis lamun yang rendah. Dan ada kecenderungan bagi suatu spesies lamun tertentu untuk mendominasi habitat dasar perairan

pesisir Kepulauan Seribu. Dominasi ini terutama oleh spesies Enhalus

acoroides yang merupakan spesies kosmopolitan dan memiliki ketahanan tinggi untuk mengatasi tekanan lingkungan yang ekstrim.

Komunitas lamun spesies Cymodocea rotundata dan Enhalus acoroides

memiliki penyebaran yang bersifat mengelompok. Di sisi lain, Thalassia

Referensi

Dokumen terkait

Penelitian kelulusan hidup rekrut karang telah dilakukan di Perairan Gugus Pulau Pari, Kepulauan Seribu, Jakarta dari bulan Maret sampai November 2010 dengan tujuan untuk

Tujuan penelitian ini adalah memetakan sebaran lamun di perairan Pulau Pari dengan menggunakan citra satelit ALOS dan melakukan pengamatan kondisi lamun berdasarkan

Penelitian kelulusan hidup rekrut karang telah dilakukan di Perairan Gugus Pulau Pari, Kepulauan Seribu, Jakarta dari bulan Maret sampai November 2010 dengan tujuan untuk

Penelitian tentang struktur komunitas meiofauna di Pulau Pari belum pernah dilakukan begitupula tentang hubungan antara jenis substrat padang lamun campuran dan monospesifik

Penelitian ini menggunakan metode echo integration bertujuan mengkaji dan menginterpretasi hasil pengukuran target strength dan acoustic fish density perairan Pulau

Jl. Larva adalah biota perairan yang bersifat planktonik dan termasuk kedalam jenis meroplankton. Ekosistem Padang Lamun di Pulau Pramuka memiliki fungsi ekologis

Pada pengolahan data dengan menggunakan metode admiralty didapatkan nilai Formzahl sebesar 3,2 dari nilai tersebut menunjukan bahwa tipe pasut pada Perairan Pulau

Tingginya frekuensi relatif pada beberapa genus ini diduga berkaitan dengan kondisi faktor fisika kimia lingkungan perairan yang mendukung pertumbuhan fitoplankton dan dari