TESIS
Oleh
ANDREAS S. SAING
087019055/IM
SEKOLAH PASCASARJANA
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN
2010
S
E K O L A H
P A
S C
A S A R JA
ANALISIS PENGARUH SISTEM INFORMASI SUMBER DAYA
MANUSIA TERHADAP KINERJA KARYAWAN DI DIVISI
NETWORK OPERATION PT. TELKOMSEL
AREA SUMATERA
TESIS
Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar Magister Sains dalam Program Studi Ilmu Manajemen pada
Sekolah Pascasarjana Universitas Sumatera Utara
Oleh
ANDREAS S. SAING
087019055/IM
SEKOLAH PASCASARJANA
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Judul Tesis : ANALISIS PENGARUH SISTEM INFORMASI SUMBER DAYA MANUSIA TERHADAP KINERJA KARYAWAN DI DIVISI NETWORK OPERATION PT. TELKOMSEL AREA SUMATERA
Nama Mahasiswa : Andreas S. Saing Nomor Pokok : 087019055
Program Studi : Ilmu Manajemen
Menyetujui, Komisi Pembimbing
(Prof. Dr. Muhammad Zarlis, M.Sc) (Dr. Prihatin Lumba Raja, M.Si) Ketua Anggota
Ketua Program Studi, Direktur,
Telah diuji pada
Tanggal : 4 Nopember 2010
PANITIA PENGUJI TESIS
Ketua : Prof. Dr. Muhammad Zarlis, M.Sc Anggota : 1. Dr. Prihatin Lumban Raja, M.Si 2. Dr. Sitti Raha Agoes Salim, M.Sc 3. Prof. Dr. Rismayani, MS
PERNYATAAN
Dengan ini saya menyatakan bahwa tesis saya yang berjudul:
“Analisis Pengaruh Sistem Informasi Sumber Daya Manusia terhadap Kinerja Karyawan di Divisi Network Operation PT. Telkomsel Area Sumatera”.
Adalah benar hasil karya saya sendiri dan belum pernah dipublikasikan oleh
siapapun juga sebelumnya. Sumber-sumber daya dan informasi yang digunakan telah dinyatakan secara benar dan jelas.
Medan, Oktober 2010
Yang membuat pernyataan
Andreas S. Saing
ABSTRAK
Kemajuan dalam bidang teknologi informasi telah merubah cara-cara baru dalam pengelolaan sumber daya manusia. Sistem pengelolaan informasi dalam bidang sumber daya manusia atau yang dikenal dengan sistem informasi sumber daya manusia adalah prosedur sistematis berbasis teknologi dalam pengumpulan, penyimpanan, pemeliharaan, perolehan kembali dan validasi berbagai data tertentu yang dibutuhkan organisasi untuk memecahkan masalah dan pengambilan keputusan tentang sumber daya manusia. Sistem informasi sumber daya manusia yang efektif ditentukan dari kualitas informasi yang dihasilkan dan kualitas sistem dan penggunaan sistem. Penggunaan sistem informasi ditinjau dari dua aspek, yaitu aspek teknis terdiri atas komputerisasi pengolahan data, prosedur dan pengendalian. Penggunaan sistem informasi juga ditentukan oleh aspek perilaku pengguna sistem, di dalam penelitian ini, pengguna adalah seluruh karyawan Network Operation PT. Telkomsel Area Sumatera. Sistem informasi sumber daya manusia berperan menentukan kualitas kinerja dan sikap kerja positif karyawan.
Perumusan masalah dalam penelitian ini adalah sejauhmana pengaruh sistem informasi sumber daya manusia yang terdiri atas aspek teknis dan perilaku karyawan
pengguna sistem terhadap kinerja karyawan di Divisi Network Operation PT. Telkomsel Area Sumatera dan sejauh mana pengaruh manfaat sistem informasi
sumber daya manusia dan ekspektasi karyawan tentang berbagai kemudahan pada sistem terhadap sikap karyawan di Divisi Network Operation di PT. Telkomsel di Area Sumatera.
Teori-teori yang digunakan dalam penelitian ini antara lain adalah Teori Manusia Sumber Daya Manusia yang berhubungan dengan kinerja, sistem informasi sumber daya manusia dan sikap positif karyawan dalam bekerja. Metode penelitian ini adalah pendekatan survei, jenis penelitian adalah deskriptif kuantitatif dan sifat penelitian adalah penjelasan (explanatory). Populasi penelitian adalah seluruh karyawan di Divisi Network Operation PT. Telkomsel Area Sumatera. Penentuan sampel menggunakan rumus Slovin. Metode pengumpulan data dilakukan dengan wawancara (interview), daftar pertanyaan (questionaire) dan studi dokumentasi. Analisis data yang digunakan untuk pengujian hipotesis pertama dan kedua adalah regresi linier berganda.
Hasil penelitian yang diperoleh adalah bahwa secara serempak dan parsial, aspek teknis dan perilaku karyawan berpengaruh sangat signifikan terhadap kinerja karyawan Divisi Network Operation PT.Telkomsel Area Sumatera. Dan secara serempak dan parsial, manfaat sistem informasi dan ekspektasi karyawan tentang berbagai kemudahan pada sistem informasi berpengaruh signifikan terhadap sikap positif karyawan.
ABSTRACT
Advances in information technology have created new ways of handling human resource management. Information system in a human resource management or also called Human Resource Information Sistem, refers to the sistems and processes at the intersection between human resource management and information technology to validate, maintenance, backup and restore data as resource for problem solving activities and organizational processes in effectively human resources decisions. The effectiveness measurement of human resource information sistem based on quality of information, quality of sistem and sistem use. Information sistem concepts have two aspect. Technical aspect of sistem information consist of computerization sistem to process data and information, a set of procedures that cover all key processes in the business, controlling sytstem and facility condition. Effective sistem information implementation also depends on behavior of the sistem information users. In this research, users are all employees of Network Operation Division PT. Telkomsel region of Sumatera.
The formulation of the research were 1) how far the influence of human resource information system which consist of technical aspect and user behavior to employee work performance 2) how far the influence usefullness of human resource information system and employees expactancy to employee attitude in Division Network Operation PT. Telkomsel Sumatera Area.
Theories of human resource management are used to investigate influence of human resource information sistem to employees performance, which observed based on technical aspect and behavior user dan employee attitude implications, which defined as an implicit, drive-producing response considered socially significant in technology information sistem applications, which shown in obediences of policy company dan consistency of organizational commitments.
The formula Slovin was used to determinate sample from the population of the research is all employees of Network Operation Division PT. Telkomsel Sumatera Area. Typical of the research are descriptively quantitive explanatory by using survey methode with spreading questionairre, besides, interviews and completing by studying related literature.
Keywords : Behavior, Performance, Usefulness, Expectation, Attitude.
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan atas segala rahmat dan karunia yang telah diberikan kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan tesis ini.
Penelitian ini merupakan tugas akhir pada Program Studi Ilmu Manajemen Sekolah Pascasarjana Universitas Sumatera Utara. Judul penelitian yang dilakukan penulis adalah “Analisis Pengaruh Sistem Informasi Sumber Daya Manusia terhadap Kinerja Karyawan di Divisi Network Operation PT. Telkomsel Area Sumatera”.
Selama menyelesaikan tesis ini maupun selama mengikuti proses perkuliahan, penulis banyak memperoleh bantuan moril dan materil dari berbagai pihak. Oleh karena itu, pada kesempatan ini penulis menyampaikan ucapan terima kasih yang tulus kepada:
1. Bapak Prof. Dr. dr. Syahril Pasaribu, DTM&H, M.Sc (CTM), Sp.A(K). selaku
Rektor Universitas Sumatera Utara.
2. Ibu Prof. Dr. Ir. T. Chairun Nisa B, M.Sc. selaku Direktur Sekolah Pascasarjana
Universitas Sumatera Utara.
3. Ibu Prof. Dr. Rismayani, MS. selaku Ketua Program Studi Ilmu Manajemen
Sekolah Pascasarjana Universitas Sumatera Utara sekaligus sebagai Ketua Komisi Pembanding yang telah banyak memberi pengarahan dan bimbingan kepada penulis dalam menyelesaikan tesis ini.
4. Bapak Drs. Syahyunan, M.Si. selaku Sekretaris Program Studi Ilmu Manajemen
Sekolah Pascasarjana Universitas Sumatera Utara sekaligus sebagai Anggota Komisi Pembanding yang telah banyak memberi pengarahan dan bimbingan kepada penulis dalam menyelesaikan tesis ini.
5. Bapak Prof. Dr. Muhammad Zarlis, M.Sc. selaku Ketua Komisi Pembimbing
6. Ibu Dr. Prihatin Lumban Raja, SE, M.Si. selaku Anggota Komisi Pembimbing yang telah banyak memberikan masukan dan pengarahan dalam penyelesaian tesis ini.
7. Ibu Dr. Sitti Raha Agoes Salim, M.Sc. selaku Komisi Pembanding yang telah
banyak memberikan masukan dan pengarahan pada tesis ini.
8. Seluruh Staf Pengajar Program Studi Ilmu Manajemen Sekolah Pascasarjana
Universitas Sumatera Utara yang telah memberikan ilmu pengetahuan yang bermanfaat bagi penulis.
9. Seluruh staf pegawai administrasi Program Studi Ilmu Manajemen Sekolah
Pascasarjana Universitas Sumatera Utara yang telah banyak membantu selama masa perkuliahan dan penyusunan tesis ini.
10.Bapak Mustaghfirin selaku Vice President Outer Jawa Bali Divisi Network
Operation PT. Telkomsel.
11.Bapak Mirza Budiawan selaku Vice President PT. Telkomsel Area Sumatera.
12.Bapak Samuel Pasaribu selaku General Manager Divisi Network Operation
PT. Telkomsel Sumatera Bagian Tengah.
13.Seluruh rekan mahasiswa Angkatan XV di Program Studi Ilmu Manajemen
Sekolah Pascasarjana Universitas Sumatera Utara.
14.Karyawan Divisi Network Operation PT. Telkomsel Area Sumatera yang
bersedia meluangkan waktu sebagai responden dalam penelitian ini.
15.Untuk istri, anak-anakku dan keluarga terkasih yang terus memberi dukungan
Semoga Tuhan selalu memberikan berkat dan karunia-Nya kepada semua pihak yang telah memberikan bantuan dan perhatian kepada penulis ketika masa kuliah dan saat penulisan tesis. Penulis menyadari tesis ini belum sempurna, namun diharapkan dapat berguna bagi semua pihak, khususnya bagi pengembangan serta penelitian dalam bidang Ilmu Manajemen Sumber Daya Manusia.
Medan, Oktober 2010 Penulis,
RIWAYAT HIDUP
Andreas Sumanjaya Saing adalah anak kedua empat bersaudara dari pasangan Ayahanda Johannes Saing dan Ibunda Gokmauli Sitompul, lahir di Jakarta tanggal 13 Agustus 1973. Pada tanggal 10 Juli 2004, melangsungkan pernikahan dengan Debby Silaban dan saat ini telah dikaruniai dua orang putra.
Lulus pendidikan Sekolah Dasar Fransiskus Xaverius Jambi pada tahun 1986 dan pendidikan Sekolah Menengah Atas di SMP Negeri 1 Pekanbaru pada tahun 1989. Menyelesaikan Sekolah Menengah Atas di SMA Negeri 1 Pekanbaru pada tahun 1992 dan lulus pendidikan di Fakultas Teknik Jurusan Teknik Elektro Universitas Sumatera Utara (USU) pada tahun 1998. Penulis meneruskan pendidikan Strata 2 (S2) Program Studi Ilmu Manajemen di Sekolah Pascasarjana Universitas Sumatera Utara pada tahun 2008.
Penulis telah bekerja di PT. Telkomsel sejak tahun 1999. Beberapa pendidikan yang pernah diikuti pada bidang telekomunikasi adalah Signalling GSM oleh PT. SingTel pada tahun 2002 di Singapore, pendidikan komunikasi data ICND di Jakarta di tahun 2003, pendidikan teknologi SMSC (Short Messagea Service Center) di Utrecht, Belanda, pada tahun 2004 dan pendidikan HLRi Sistem
Configuration di Munchen, Jerman pada tahun 2005.
DAFTAR ISI
II.1.1. Pengertian Sistem Informasi Sumber Daya Manusia. 11 II.1.2. Manfaat Sistem Informasi Sumber Daya Manusia (SISM)... 12
II.1.3. Tinjauan Aspek-aspek pada Sistem Informasi ... 14
II.1.4. Teknologi Sistem Informasi ... 15
II.1.4.3. Sistem komunikasi data ... 18
II.1.4.4. Fitur telekomunikasi selular ... 20
II.1.5. Standar Prosedur ... 22
II.1.6. Fungsi Pengendalian ... 24
II.1.7. Perilaku Pengguna Sistem Informasi ... 24
II.1.8. Teori Perilaku ... 25
II.1.9 Perilaku Pengguna Sistem Informasi... 26
II.2. Efektivitas Sistem Informasi Sumber Daya Manusia ... 29
II.2.1. Kualitas Informasi (Information Quality) ... 29
II.2.2. Kualitas Sistem (Sistem Quality) ... 30
II.2.3 Penggunaan Sistem (Sistem Use) ... 32
II.3. Teori tentang Kinerja ... 33
II.3.1. Pengertian Kinerja Karyawan ... 33
II.3.2. Evaluasi Kinerja Karyawan ... 33
II.3.3. Tujuan Evaluasi Kinerja Karyawan ... 34
II.3.4. Indikator-indikator untuk Evaluasi Kinerja ... 36
II.3.5. Kakteristik dan Metode Evaluasi Kinerja Karyawan 37
II.3.6. Faktor yang Berpengaruh terhadap Kinerja ... 39
II.4 Teori Penerimaan Teknologi ... 40
II.5. Teori tentang Sikap ... 41
II.5.1. Pengertian Sikap... 41
II.5.2. Komponen–Komponen Sikap ... 43
II.5.3. Fungsi Sikap ... 44
II.5.4. Pengukuran Sikap Tingkatan Sikap ... 45
II.5.5 Sikap Karyawan di dalam Perusahaan ... 47
BAB III METODE PENELITIAN ... 51
III.1. Tempat dan Waktu Penelitian ... 51
III.2.2 Jenis Penelitian ... 51
III.2.3 Sifat Penelitian ... 51
III.3. Populasi dan Sampel ... 52
III.4. Teknik Pengumpulan Data ... 52
III.5. Jenis dan Sumber Data ... 53
III.6. Identifikasi dan Definisi Operasional Variabel... 54
III.6.1. Identifikasi Variabel Hipotesis Pertama ... 54
III.6.2. Definisi Operasional Variabel Hipotesis Pertama.... 54
III.6.3. Identifikasi Variabel Hipotesis Kedua ... 56
III.6.4. Definisi Operasional Variabel Hipotesis Kedua ... 56
III.7. Pengujian Validitas dan Realibilitas ... 57
III.7.1. Uji Validitas ... 57
III.7.2. Uji Reliabilitas ... 62
III.8. Metode Analisis Data ... 64
III.8.1. Metode Analisis Data Hipotesis Pertama ... 64
III.8.2. Metode Analisis Data Hipotesis Kedua ... 65
III.9 Pengujian Asumsi Klasik ... 67
III.9.1. Uji Normalitas ... 67
III.9.2. Uji Multikolinieritas ... 68
III.9.3. Uji Heteroskedastisitas ... 68
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 70
IV.1. Hasil Penelitian ... 70
IV.1.1. Gambaran Umum PT. Telkomsel ... 70
IV.1.1.1. Sejarah PT. Telkomsel ... 70
IV.1.1.2. Visi, misi dan budaya PT Telkomsel ... 72
IV.1.2. Karakteristik Responden ... 77
IV.1.2.1. Karakteristik responden berdasarkan usia 77
IV.1.2.2. Karakteristik responden berdasarkan jenis kelamin ... 78
IV.1.2.3. Karakteristik responden berdasarkan masa kerja ... 79
IV.1.2.4. Karakteristik berdasarkan pendidikan terakhir ... 80
IV.1.2.5. Karakteristik berdasarkan status perkawinan ... 80
IV.1.3. Penjelasan Variabel Penelitian... 81
IV.1.3.1. Penjelasan variabel penelitian hipotesis pertama ... 81
IV.1.3.2. Penjelasan variabel penelitian hipotesis Kedua ... 95
IV.1.4. Pengujian Asumsi Klasik ... 110
IV.2.1.5. Koefisien determinasi (r-square) ... 124
IV.2.2 Pengujian Hipotesis Kedua ... 125
IV.2.2.1. Hasil persamaan regresi ... 125
IV.2.2.2. Pengujian Hipotesis dengan Uji t ... 127
IV.2.2.3. Pengujian hipotesis dengan uji F ... 129
IV.2.2.4. Koefisien determinasi ... 130
IV.2.3 Pembahasan ... 132
IV.2.3.1. Pembahasan hipotesis pertama ... 132
IV.2.3.2. Kinerja karyawan divisi network operation PT. Telkomsel ... 132
IV.2.3.3. Pengaruh aspek teknis terhadap kinerja karyawan network operation ... 132
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 141
V.1 Kesimpulan ... 141
V.2 Saran ... 142
DAFTAR TABEL
Nomor Judul Halaman
3.1 Definisi Operasional Variabel Hipotesis Pertama ... 55
3.2 Definisi Operasional Variabel Hipotesis Kedua ... 57
3.3 Uji Validitas Instrumen Variabel Aspek Teknis ... 59
3.4 Uji Validitas Instrumen Variabel Perilaku Karyawan ... 59
3.5 Uji Validitas Instrumen Variabel Kinerja Karyawan ... 60
3.6 Uji Validitas Variabel Kemanfaatan (Usefullness) ... 61
3.7 Uji Validitas Variabel Ekspektasi Usaha ... 61
3.8 Uji Validitas Variabel Sikap (Attitude) Karyawan ... 62
3.9 Uji Reliabilitas Variabel Penelitian pada Hipotesis Pertama ... 63
3.10 Uji Reliabilitas Variabel Penelitian pada Hipotesis Kedua ... 63
4.1 Indikator Operasional PT. Telkomsel 2009 dan 2010 ... 71
4.2 Indikator Kinerja Direktorat Network Operation ... 74
4.3 Indikator Kinerja Divisi Network Operation ... 75
4.4 Pengukuran Kinerja Divisi Network Operation ... 76
4.5 Karakteristik Responden Berdasarkan Usia ... 77
4.6 Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ... 78
4.7 Karakteristik Responden Berdasarkan Masa Kerja ... 79
4.8 Karakteristik Responden Berdasarkan Pendidikan Terakhir ... 80
4.9 Karakteristik Responden Berdasarkan Status Perkawinan ... 80
4.10 Deskripsi Variabel Aspek Teknis ... 82
4.11 Deskripsi Variabel Perilaku Karyawan ... 85
4.12 Deskripsi Variabel Kinerja Karyawan ... 90
4.13 Deskripsi Variabel Manfaat (Usefullness) Sistem Informasi ... 95
4.14 Deskripsi Variabel Ekspektasi usaha ... 101
4.16 Uji Multikolinearitas Hipotesis Pertama ... 113
4.17 Uji Multikolinearitas Hipotesis Kedua ... 117
4.18 Nilai Koefisien pada Hipotesis Pertama ... 121
4.19 Hasil Uji Parsial pada Hipotesis Pertama ... 122
4.20 Hasil Uji Simultan pada Hipotesis Pertama ... 123
4.21 Hasil Uji Determinasi ... 124
4.22 Nilai Koefisien pada Hipotesis Kedua ... 128
4.23 Nilai Uji Parsial pada Hipotesis Kedua ... 129
4.24 Hasil Uji Simultan pada Hipotesis Kedua ... 130
DAFTAR GAMBAR
Nomor Judul Halaman
1.1 Kerangka Berfikir Hipotesis Pertama ... 8
1.2 Kerangka Berfikir Hipotesis Kedua... 10
2.1 Konsep Prototipe Sistem Informasi ... 25
4.1 Struktur Organisasi Divisi Operasi Jaringan PT. Telkomsel ... 73
4.2 Histogram Variabel Kinerja ... 111
4.3 P- Plot Variabel Kinerja... 112
4.4 Uji Heteroskedasitas Hipotesis Pertama ... 114
4.5 Histogram Variabel Sikap Karyawan ... 115
4.5 Histogram Variabel Sikap Karyawan ... 116
DAFTAR LAMPIRAN
Nomor Judul Halaman
1. Kuisioner Penelitian ... 148
2. Hasil Kuisioner ... 158
3. Uji Reliabilitas Variabel ... 163
4. Frequency Tabel Variabel ... 164
5. Regresi ... 176
ABSTRAK
Kemajuan dalam bidang teknologi informasi telah merubah cara-cara baru dalam pengelolaan sumber daya manusia. Sistem pengelolaan informasi dalam bidang sumber daya manusia atau yang dikenal dengan sistem informasi sumber daya manusia adalah prosedur sistematis berbasis teknologi dalam pengumpulan, penyimpanan, pemeliharaan, perolehan kembali dan validasi berbagai data tertentu yang dibutuhkan organisasi untuk memecahkan masalah dan pengambilan keputusan tentang sumber daya manusia. Sistem informasi sumber daya manusia yang efektif ditentukan dari kualitas informasi yang dihasilkan dan kualitas sistem dan penggunaan sistem. Penggunaan sistem informasi ditinjau dari dua aspek, yaitu aspek teknis terdiri atas komputerisasi pengolahan data, prosedur dan pengendalian. Penggunaan sistem informasi juga ditentukan oleh aspek perilaku pengguna sistem, di dalam penelitian ini, pengguna adalah seluruh karyawan Network Operation PT. Telkomsel Area Sumatera. Sistem informasi sumber daya manusia berperan menentukan kualitas kinerja dan sikap kerja positif karyawan.
Perumusan masalah dalam penelitian ini adalah sejauhmana pengaruh sistem informasi sumber daya manusia yang terdiri atas aspek teknis dan perilaku karyawan
pengguna sistem terhadap kinerja karyawan di Divisi Network Operation PT. Telkomsel Area Sumatera dan sejauh mana pengaruh manfaat sistem informasi
sumber daya manusia dan ekspektasi karyawan tentang berbagai kemudahan pada sistem terhadap sikap karyawan di Divisi Network Operation di PT. Telkomsel di Area Sumatera.
Teori-teori yang digunakan dalam penelitian ini antara lain adalah Teori Manusia Sumber Daya Manusia yang berhubungan dengan kinerja, sistem informasi sumber daya manusia dan sikap positif karyawan dalam bekerja. Metode penelitian ini adalah pendekatan survei, jenis penelitian adalah deskriptif kuantitatif dan sifat penelitian adalah penjelasan (explanatory). Populasi penelitian adalah seluruh karyawan di Divisi Network Operation PT. Telkomsel Area Sumatera. Penentuan sampel menggunakan rumus Slovin. Metode pengumpulan data dilakukan dengan wawancara (interview), daftar pertanyaan (questionaire) dan studi dokumentasi. Analisis data yang digunakan untuk pengujian hipotesis pertama dan kedua adalah regresi linier berganda.
Hasil penelitian yang diperoleh adalah bahwa secara serempak dan parsial, aspek teknis dan perilaku karyawan berpengaruh sangat signifikan terhadap kinerja karyawan Divisi Network Operation PT.Telkomsel Area Sumatera. Dan secara serempak dan parsial, manfaat sistem informasi dan ekspektasi karyawan tentang berbagai kemudahan pada sistem informasi berpengaruh signifikan terhadap sikap positif karyawan.
ABSTRACT
Advances in information technology have created new ways of handling human resource management. Information system in a human resource management or also called Human Resource Information Sistem, refers to the sistems and processes at the intersection between human resource management and information technology to validate, maintenance, backup and restore data as resource for problem solving activities and organizational processes in effectively human resources decisions. The effectiveness measurement of human resource information sistem based on quality of information, quality of sistem and sistem use. Information sistem concepts have two aspect. Technical aspect of sistem information consist of computerization sistem to process data and information, a set of procedures that cover all key processes in the business, controlling sytstem and facility condition. Effective sistem information implementation also depends on behavior of the sistem information users. In this research, users are all employees of Network Operation Division PT. Telkomsel region of Sumatera.
The formulation of the research were 1) how far the influence of human resource information system which consist of technical aspect and user behavior to employee work performance 2) how far the influence usefullness of human resource information system and employees expactancy to employee attitude in Division Network Operation PT. Telkomsel Sumatera Area.
Theories of human resource management are used to investigate influence of human resource information sistem to employees performance, which observed based on technical aspect and behavior user dan employee attitude implications, which defined as an implicit, drive-producing response considered socially significant in technology information sistem applications, which shown in obediences of policy company dan consistency of organizational commitments.
The formula Slovin was used to determinate sample from the population of the research is all employees of Network Operation Division PT. Telkomsel Sumatera Area. Typical of the research are descriptively quantitive explanatory by using survey methode with spreading questionairre, besides, interviews and completing by studying related literature.
BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang
Perubahan perilaku dalam organisasi dapat disebabkan oleh hasil
restrukturisasi organisasi, pengembangan sumber daya dan sistem atau perubahan lingkungan yang dinamis di luar organisasi. Perubahan mutlak diperlukan dalam
organisasi, karena tanpa ada perubahan tidak akan ada perbaikan, bahkan perubahan itu sendiri dipandang sebagai sesuatu yang terjadi secara stagnan.
Informasi adalah sumber daya yang sangat penting di dalam perusahaan.
Pada dua dekade terakhir, pengelolaan informasi di berbagai bidang telah banyak mengalami perubahan dengan penerapan sistem berbasis teknologi. Ini dapat terlihat
dari peran sistem informasi yang semula hanya bermanfaat pada hal-hal yang administratif menjadi otomatisasi perkantoran dan aplikasi yang mendukung tujuan organisasi lebih beragam. Esensinya, sistem informasi digunakan untuk membantu
tugas pekerja dan para pengambil keputusan di dalam organisasi atau perusahaan. Efektifitas sistem informasi ditentukan oleh tiga faktor, yaitu kualitas sistem, kualitas informasi yang dihasilkan dan penggunaan sistem. Penggunaan sistem
informasi ditinjau dari aspek teknis dan aspek perilaku pengguna. Pendekatan aspek teknis berfokus kepada bagaimana menghasilkan informasi dan sistem yang
bahwa keberhasilan sistem informasi tidak hanya dari rancangan kreatif pengembang
sistem, tetapi juga umpan balik dan masukan dari pengguna untuk mengoptimalkan kinerja sistem tersebut. Efektifitas sistem informasi tercapai jika kebutuhan pengguna sistem terpenuhi.
PT. Telkomsel sebagai perusahaan penyedia layanan telekomunikasi selular berusaha untuk terus tumbuh dan melakukan perubahan ke arah lebih baik, di mana
operasional perangkat dan jaringan dilakukan oleh ratusan karyawan Divisi Network Operation dengan pola kerja aktif, asertif dan mobilitas tinggi. Sehingga dalam
pengelolaan sumber daya manusia PT. Telkomsel membutuhkan suatu sistem
informasi yang kompatibel.
Sistem informasi sumber daya manusia (SISM) atau dikenal dengan Human
Resource Information Sistem merupakan perpaduan beberapa teknologi dan prosedur
sistematik dalam proses pengolahan berbagai data untuk pemecahan masalah dan pengambilan keputusan tentang sumber daya manusia dan karakteristik satuan kerja.
Beberapa aplikasi sistem informasi dalam pengelolaan sumber daya manusia, antara lain: administrasi personal karyawan, pencatatan presensi dan absensi karyawan, manajemen kinerja, pengelolaan administrasi kompensasi dan remunerasi, pelatihan
karyawan dan pelaporan sumber daya manusia.
Dari beberapa teori peranan sistem informasi dijelaskan bahwa model yang
pengertian dapat digunakan dan menghasilkan manfaat yang sama pada semua
organisasi atau perusahaan.
Hal inilah yang menjadi ketertarikan dan topik permasalahan dalam penelitian ini. Sebagian karyawan di Divisi Network Operation PT. Telkomsel
beranggapan bahwa aspek teknis lebih berperan untuk mengoptimalkan manfaat sistem informasi sumber daya manusia terhadap kinerja karyawan. Kelompok kerja di
departemen sumber daya manusia berpendapat lain bahwa perilaku karyawan lebih menentukan manfaat sistem informasi sumber daya manusia yang optimal untuk meningkatkan kinerja karyawan. Dengan demkian perlu kajian sejauh mana aspek
teknis dan perilaku karyawan pengguna sistem informasi sumber daya manusia terhadap kinerja karyawan di Divisi Network Operation PT. Telkomsel Area
Sumatera. Hal ini perlu dilakukan karena implementasi sistem tersebut berinvestasi sangat besar dan pelu dukungan banyak pihak untuk pengembangan sistem yang lebih baik.
Peningkatan kinerja karyawan dan manfaat lain yang dihasilkan sistem informasi berbasis teknologi dalam pengelolaan sumber daya manusia berpengaruh terhadap sikap karyawan. Pentingnya pemahaman tentang sikap karena sikap
merupakan salah satu faktor psikologis yang berimplikasi terhadap kinerja seseorang. Sikap karyawan dalam bekerja ditunjukkan dengan tingkat keterlibatan kerja,
kepuasan kerja dan komitmen organisasi.
di bulan Januari 2010, menunjukkan bahwa masih tingginya persentase
ketidakpatuhan karyawan menggunakan sistem informasi sumber daya manusia yang merupakan kebijakan perusahaan berbasis teknologi dalam pengelolaan sumber daya manusia, dengan angka sebesar 21%. Di mana pencapaian yang diharapkan
berdasarkan Kontrak Manajemen Tahun 2009 untuk indikator tersebut adalah kurang dari 5%.
Sikap kepatuhan kepada kebijakan perusahaan merupakan bagian dari tingkat keterlibatan kerja karyawan dan tingat kepuasan kerja untuk mendorong komitmen organisasi. Hal ini dikaji dari manfaat suatu sistem yang menghasilkan
informasi bidang sumber daya manusia dan ekspektasi karyawan tentang berbagai kemudahan pada sistem tersebut. Hasil penelitian ini diharapkan bisa menjadi
rekomendasi untuk pengelolaan sumber daya manusia dan pengelolaan sistem informasi sebagai bagian dalam kebijakan perusahaan untuk meningkatkan kinerja karyawan dan mendorong sikap positif karyawan dalam bekerja.
I.2 Perumusan Masalah
Dari penjelasan latar belakang penelitian di atas, maka dirumuskan permasalahan sebagai berikut:
a. Sejauhmana pengaruh sistem informasi sumber daya manusia yang terdiri atas
b. Sejauhmana pengaruh manfaat sistem informasi sumber daya manusia dan
ekspektasi karyawan tentang berbagai kemudahan pada sistem terhadap sikap karyawan di Divisi Network Operation di PT. Telkomsel di Area Sumatera?
I.3 Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian ini adalah:
a. Untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh sistem informasi sumber daya
manusia yang terdiri atas aspek teknis dan perilaku karyawan pengguna sistem terhadap terhadap kinerja karyawan di Divisi Network Operation PT. Telkomsel
Area Sumatera.
c. Untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh manfaat sistem informasi sumber
daya manusia dan ekspektasi karyawan tentang berbagai kemudahan pada sistem terhadap sikap karyawan di Divisi Network Operation di PT. Telkomsel di Area Sumatera.
I.4 Manfaat Penelitian
Manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Sebagai bahan masukan kepada PT. Telkomsel, khususnya Divisi Network
Operation dan Divisi Sumber Daya Manusia Area Sumatera, dalam upaya untuk
meningkatkan kinerja karyawan dan pengelolaan sumber daya manusia.
2. Sebagai peluang pembelajaran dan menambah wawasan bagi peneliti dan melatih
khususnya yang berkaitan dengan peranan sistem informasi sumber daya
manusia.
3. Sebagai bahan untuk menambah khasanah dan memperkaya penelitian ilmiah
di Sekolah Pascasarjana Universitas Sumatera Utara, khususnya bagi Program
Studi Ilmu Manajemen.
4. Sebagai bahan referensi bagi peneliti lain yang akan meneliti dan mengkaji
masalah yang sama di masa yang akan datang.
I.5 Kerangka Berpikir
Menurut Handoko (2000), sistem informasi sumber daya manusia (SISM) adalah suatu prosedur sistematik dalam pengumpulan, penyimpanan, pemeliharaan,
perolehan kembali dan validasi berbagai data tertentu yang dibutuhkan organisasi untuk memecahkan masalah dan pengambilan keputusan tentang sumber daya
manusia, kegiatan-kegiatan personalia, dan karakteristik-karakteristik satuan kerja. Menurut De Leod (2007), efektivitas suatu sistem informasi ditentukan oleh tiga faktor yaitu kualitas sistem, kualitas informasi yang dihasilkan dan penggunaan
sistem.
Penggunaan sistem informasi ditinjau dari dua aspek, yaitu aspek teknis dan
Penggunaan sistem informasi ditentukan juga oleh perilaku pengguna.
Menurut Ajzen (2005) pada Teori Perilaku Terencana (Theory of Planned Behavior) bahwa perilaku didasari oleh keyakinan seseorang tentang konsekuensi dilakukan
atau tidak dilakukan suatu perilaku (behavioral beliefs), keyakinan seseorang
berperilaku yang diperoleh dari pandangan orang-orang lain di sekitarnya (normative belief) dan persepsi kontrol perilaku. Persepsi kontrol perilaku diartikan sebagai
keyakinan seseorang mengenai tingkat kemudahan atau kesulitan untuk melakukan suatu perilaku tertentu. Semakin kuat keyakinan terhadap ketersediaan sumberdaya dan kesempatan yang dimiliki individu berkaitan dengan dilakukannya perilaku
tertentu dan semakin besar peranan sumberdaya tersebut, maka semakin kuat persepsi kontrol individu terhadap perilaku tersebut.
Dari teori perilaku di atas yang dikutip oleh Tjhai (2003), perilaku pengguna yang berpengaruh dalam prespektif sistem informasi, yaitu: faktor sosial, afektif, kesesuaian tugas, kebiasaan, kemampuan dan keahlian individu dan ekspektasi jangka
panjang penggunaan sistem.
Sistem informasi berpengaruh terhadap tingkat kinerja karyawan dijelaskan pada pendapat Mangkunegara (2000) yang mengatakan bahwa sistem informasi
mampu meningkatkan efisiensi dan efektif kinerja.
Berdasarkan teori yang dijelaskan di atas, maka kerangka berpikir pertama
Gambar 1.1. Kerangka Berpikir Hipotesis Pertama
Peningkatan kinerja karyawan dan manfaat lain yang dihasilkan sistem informasi berbasis teknologi dalam pengelolaan sumber daya manusia akan berpengaruh terhadap sikap karyawan. Secord dan Backman (1964) dalam Azwar
(2003) mendefinisikan sikap sebagai keteraturan tertentu dalam hal perasaan (afeksi), pemikiran (kognisi), dan predisposisi tindakan (konasi) seseorang terhadap suatu
aspek di lingkungan sekitarnya. Pemahaman tentang sikap adalah penting untuk tujuan peningkatan kinerja karyawan. Hal ini dijelaskan oleh Simamora (1995) dalam Mangkunegara (2007) bahwa sikap merupakan faktor psikologis yang
berpengaruh terhadap kinerja.
Sikap atau respon evaluatif pengguna sistem informasi dijelaskan pada
Model Penerimaan Teknologi (Technology Acceptance Model) dikembangkan oleh Davis (1989) dalam Jogiyanto (2007) yang menjelaskan hubungan kausal persepsi manfaat (perceived of use) sistem informasi terhadap niat (intention). Manfaat sistem
ASPEK TEKNIS
PERILAKU KARYAWAN
Hubungan niat dan sikap dijelaskan oleh Triandis (1980) dalam Tjhai (2003) pada
teori sikap dan perilaku, bahwa sikap ditunjukkan dengan niat (attitudes have a significant impact on intentions).
Teori lain yang digunakan adalah Unified Theory of Acceptance and Use of
Technology (UTAUT) oleh Venkatesh (2003). Di mana teori ini menjelaskan bahwa
ekspektasi usaha (effort expectancy) berpengaruh terhadap sikap pengguna sistem
(attitude toward the sistem). Menurut Venkatesh (2003) bahwa ekspektasi usaha (effort expectancy) adalah tingkat keyakinan pengguna tentang berbagai faktor kemudahan pada sistem informasi dapat mengurangi usaha (tenaga dan waktu) dalam
melakukan suatu tindakan atau pekerjaan.
Sikap karyawan pada perusahaan dapat ditunjukkan pada sikap kepuasan
kerja, tingkat keterlibatan kerja dan komitmen organisasi. Menurut Robbins (2008) bahwa sikap komitmen karyawan dapat merefleksikan perasaan seseorang karyawan (affective commitment) terhadap organisasi agar dapat bekerja berkelanjutan
(continuance commitment) dan dapat timbul dari nilai-nilai diri karyawan karena ada kesadaran berkomitmen terhadap organisasi merupakan hal yang memang seharusnya (normative commitment).
Gambar 1.2. Kerangka Berpikir Hipotesis Kedua
I.6 Hipotesis
Dari kerangka berpikir di atas, maka dapat dihipotesiskan sebagai berikut:
1. Aspek teknis dan perilaku karyawan pengguna sistem informasi sumber daya
manusia berpengaruh terhadap kinerja karyawan di Divisi Network Operation PT. Telkomsel Area Sumatera.
2. Manfaat sistem informasi sumber daya manusia dan ekspektasi usaha
berpengaruh terhadap sikap karyawan di Divisi Network Operation PT. Telkomsel Area Sumatera.
MANFAAT SISM
EKSPEKTASI USAHA
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
II.1 Teori Sistem Informasi Sumber Daya Manusia
II.1.1 Pengertian Sistem Informasi Sumber Daya Manusia
Informasi adalah salah satu sumber daya yang sangat penting bagi perusahaan. Demikian pentingnya informasi, maka telah banyak dikembangkan berbagai sistem
informasi yang dapat membantu tugas karyawan dan para pengambil keputusan di perusahaan.
Sistem informasi merupakan sekumpulan komponen pembentuk sistem yang
mempunyai keterkaitan antara satu komponen dengan komponen lainnya yang bertujuan menghasilkan suatu informasi dalam suatu bidang tertentu.
Ada empat operasi dasar dari sistem informasi, yaitu mengumpulkan, mengolah, menyimpan dan menyebarkan informasi. Informasi mungkin dikumpulkan dari lingkungan dalam atau luar dan memungkinkan didistribusikan ke dalam atau ke
luar organisasi.
Sistem informasi telah banyak diimplementasikan pada berbagai bidang,
termasuk bidang pengelolaan sumber daya manusia pada suatu organisasi atau perusahaan. Sistem informasi sumber daya manusia (SISM) atau yang dikenal dengan Human resource information system, didefinisikan sistem informasi sumber daya
organisasi untuk memecahkan masalah dan pengambilan keputusan tentang sumber
daya manusia, kegiatan-kegiatan personalia, dan karakteristik-karakteristik satuan kerja (Handoko, 2000).
II.1.2 Manfaat Sistem Informasi Sumber Daya Manusia (SISM)
Manfaat sistem informasi sumber daya manusia (SISM) untuk pengelolaan
sumber daya manusia di dalam perusahaan, antara lain: administrasi personal karyawan, pencatatan presensi dan absensi karyawan, manajemen kinerja,
pengelolaan administrasi kompensasi dan remunerasi, pelatihan karyawan dan pelaporan sumber daya manusia. Umumnya, aplikasi sistem informasi sumber daya manusia meliputi konsep pengelelolan sumber daya manusia sebagai berikut:
1. Personnel Administration adalah fungsi sistem informasi sumber daya manusia untuk mendukung terlaksananya tata kelola administrasi fungsi SDM. Fungsi ini
mencakup administrasi profil karyawan, administrasi kehadiran atau absensi karyawan, pencatatan cuti tahunan, jenjang karir dan catatan tindakan indispliner atau penghargaan karyawan.
2. Sistem informasi untuk penyedia data dan informasi anggaran dan pembiayaan
tentang sumber daya manusia, seperti: kompensasi, payroll dan remunerasi.
3. Sistem informasi untuk rekomendasi kegiatan seleksi dan rekrutmen penerimaan
4. Sistem informasi sumber daya manusia juga menyediakan informasi tentang
pelatihan dan pengembangan (Training and development), yaitu fungsi yang menjaga kualitas personalia dalam organisasi melalui berbagai aktivitas pelatihan, pendidikan dan pengembangan sebagai upaya peningkatan kemampuan
dan keterampilan kerja.
5. Sistem informasi sumber daya manusia mendukung manajemen kinerja
(performance management) merupakan upaya monitoring kesenjangan antara standard kinerja yang diharapkan dengan aktual kinerja yang ditunjukkan. Pilar pengelolaan kinerja bertanggung jawab untuk merancang sistem hingga
implementasi penilaian kinerja para karyawan hingga selaras dengan objektivitas yang harus dicapai oleh organisasi.
6. Hubungan Karyawan (Employee relations), sistem informasi sumber daya
manusia berfungsi sebagai bank data internal bagi setiap kebutuhan karyawan terhadap informasi, kebijakan dan peraturan perusahaan. Fungsi ini juga penting
untuk menggali masukan dari karyawan mengenai berbagai aspek dalam organisasi.
7. Separation Management, di mana sistem informasi berfungsi mengelola
informasi yang terkait dengan seluruh tindakan pemutusan hubungan kerja dalam organisasi banyak yang disebabkan karena normal separation (pensiun, habisnya
Sistem informasi merupakan sumber daya sangat tergantung dengan sumber
daya lain, seperti: manusia, material, mesin dan fasilitas pendukung lainnya. Menurut Handoko (2000), ada lima komponen dalam sistem informasi sumber daya manusia (SISM), antara lain; sistem database, pemasukan data (input), sumber daya manusia
dan kualitas data.
Menurut Laudon (2007) komponen dalam sistem informasi adalah sebagai
berikut:
1. Teknologi informasi. Penggunaan peralatan elektronika digital dan komputer
untuk menyimpan, menganalisis dan mendistribusikan informasi dalam bentuk
karakter, kata-kata, bilangan ataupun gambar.
2. Sumber daya manusia. Semua pihak yang terkait pada pemrosesan, penggunaan
tanggung jawab dan penggunaan keluaran sistem informasi.
3. Prosedur yang merupakan sekumpulan aturan yang dipakai untuk mewujudkan
pemrosesan data dan pembangkitan keluaran yang dikehendaki.
Dari penjelasan di atas, secara garis besar peranan sistem informasi dapat dikelompokkan kepada aspek teknis dan karaktristik individu. Aspek teknis yang berfokus kepada bagaimana menghasilkan sistem dan informasi yang berkualitas
melalui mekanisme proses masukan data dan keluaran informasi dengan implementasi teknologi, seperti: sistem komputerisasi, teknologi media komunikasi
data dan fitur telekomunikasi selular. Untuk menjamin konsistensi dan proses kerja
Peranan sistem informasi yang efektif juga ditentukan oleh perilaku
penggunanya yang lebih berorientasi kepada kebutuhan. Keperilakuan dalam penggunaan sistem informasi merupakan respon atau reaksi individu terhadap seperangkat komponen yang terkait dengan informasi untuk mendukung pengambilan
keputusan.
II.1.4 Teknologi Sistem Informasi
Aspek teknis di dalam sistem informasi adalah teknologi dan pengendalian.
Teknologi pada sistem informasi sekarang ini tidak hanya terdiri dari perangkat lunak dan perangkat keras namun melibatkan penerapan secara terintegrasi dengan teknologi komunikasi data dan aplikasi fitur telekomunikasi. Berikut menurut
Haag (2000) yang dikutip Abdul Kadir (2003) tentang pendukung teknologi
informasi yang yaitu; teknologi peripheral, perangkat lunak (software), firewall,
teknologi database, dan dukungan teknologi telekomunikasi dan komunikasi data. II.1.4.1 Sistem komputerisasi
Pakar bidang teknologi komputer Blissmer (2005) dalam bukunya Computer
Annual menjelaskan bahwa komputer adalah suatu alat elektronik yang mampu
melakukan beberapa tugas seperti menerima dan memproses input sesuai dengan
aplikasi programnya, menyimpan perintah-perintah dan hasil pengolahan, serta menyediakan output dalam bentuk informasi. Menurut Hamacher (2001), komputer adalah sistem elektronik untuk memanipulasi data yang cepat dan tepat serta
memproses dan menghasilkan output dibawah pengawasan suatu langkah-langkah,
instruksi-intruksi program yang tersimpan di memori (stored program). Komponen komputer meliputi unit peripheral, processing unit dan unit media storage sehingga komputer dapat digunakan untuk pengendalian, mengolah data dan penyajian
informasi.
Menurut Blissmer (2005), terdapat empat buah fungsi komputer secara umum
sebagai berikut:
1) Pengolahan Data. Komputer harus dapat memproses berbagai jenis data yang
bervariasi dan range kebutuhan pengolahannya pun sangat luas sekali. Proses
tersebut dilakukan oleh CPU (Central Processing Unit). CPU merupakan otak sistem komputer, dan memiliki dua bagian fungsi operasional, yaitu: ALU
(Arithmetical Logical Unit) sebagai pusat pengolah data dan CU (Control Unit) sebagai pengontrol kerja komputer.
2) Penyimpanan Data. Komputer harus dapat menyimpan data. Walaupun komputer
hanya memproses data untuk keperluan dalam waktu yang pendek (misalnya, data mnasuk dan diproses, dan hasilnya akan segera dikirimkan), komputer harus dapat menyimpan sedikitnya potongan data yang sedang dikerjakan oleh
komputer pada suatu saat. Jadi, terdapat fungsi penyimpan data (storage media) dalam selang waktu yang pendek. Memori terbagi menjadi dua bagian yaitu
dibaca dan berguna sebagai penyedia informasi pada saat komputer pertama kali
dinyalakan.
3) Pemindahan Data. Komputer harus dapat memindahkan data antara dirinya
dengan dunia luar. Lingkungan pengoperasi komputer terdiri dari perangkat yang
melayani sumber data atau tempat tujuan data. Ketika data diterima dari atau dikirimkan ke sebuah perangkat yang terhubung langsung dengan computer,
maka proses itu dikenal sebagai input-output (I/O), dan perangkat tersebut
dikenal sebagai peripheral. Input dapat berupa keyboard, scanner, microphone,
barcode dan ouput berupa monitor, proyektor, printer.
4) Kontrol. Harus terdapat kontrol bagi ketiga fungsi di atas. Kontrol ini dilatih oleh
individual yang menyediakan komputer dengan instruksi-instruksi. Di dalam
sistem komputer, sebuah unit kontrol mengatur sumber daya komputer dan mengendalikan unjuk kerja bagian-bagian fungsional dalam memberikan respon terhadap instruksi-instruksi tersebut.
II.1.4.2 Sistem database
Menurut Laudon dan Laudon (2007), sistem database adalah sekumpulan data organisasi untuk melayani banyak aplikasi secara efisien dengan memusatkan data
dan mengendalikan redundansi data. Database merupakan pengorganisasian sekumpulan data yang saling terkait sehingga memudahkan aktivitas untuk memperoleh informasi. Database Management System (DBMS) terdiri dari perangkat
untuk memusatkan data, mengelola data secara efisien dan menyediakan akses data
bagi program aplikasi.
Manfaat Database Management System adalah menghindari terjadinya
inkonsistensi data, mengatasi kesulitan dalam mengakses data, menyusun format
yang standar dari sebuah data, efektivitas multiple user, perlindungan dan pengamanan data (data security) dan menyusun integritas dan independensi data.
II.1.4.3 Sistem komunikasi data
Menurut Suryadi (2003), komunikasi data adalah merupakan bagian dari teknologi komunikasi yang secara khusus berkenaan dengan transmisi atau pemindahan data dan informasi di antara komputer dan piranti-piranti yang lain
dalam bentuk digital yang dikirimkan melalui media komunikasi data. Data berarti informasi yang disajikan oleh kode digital. Komunikasi data merupakan bagian
penting dari suatu sistem informasi karena merupakan pendukung penyediaan infrastruktur yang memungkinkan komputer-komputer dapat berkomunikasi satu sama lain.
Sistem komunikasi data dapat dibagi menjadi tiga komponen utama yaitu sumber komunikasi, media komunikasi dan penerima. Pengertian sumber data adalah
yang berfungsi untuk mengubah informasi yang akan dikirimkan menjadi bentuk
yang sesuai dengan media transmisi yang digunakan.
Media transmisi data merupakan jalur dimana proses pengiriman data daari satu sumber ke penerima data. Beberapa media transmisi data yang dapat digunakan
jalur transmisi atau carrier dari data yang dikirimkan, dapat berupa kabel, gelombang elektromagnetik, dan lain-lain. Dalam hal ini berfungsi sebagai jalur informasi untuk
sampai pada tujuannya. Komponen media Pengiriman Data berupa media berkabel (bounded media) dan media nirkabel (wireless media).
Pengertian penerima data adalah alat yang menerima data atau informasi,
misalkan pesawat telepon, terninal komputer, dan lain-lain. Berfungsi menerima data yang dikirimkan oleh suatu sumber informasi. Penerima merupakan suata alat yang
disebut receiver yang fungsinya untuk menerima sinyal dari sistem transmisi dan menggabungkannya ke dalam bentuk tertentu yang dapat ditangkap dan digunakan oleh penerima. Komponen sumber dan penerima komunikasi data dapat berupa
komputer dan prosesor seperti modem, Catalyst, Router untuk memproses data masukan dan keluaran (Suryadi, 2003).
Untuk berlangsungnya komunikasi data perlu jaringan komunikasi data.
Jaringan Komputer merupakan sekumpulan komputer yang saling terhubung satu sama lain menggunakan protokol, di mana berdasarkan luas area cakupan yang
Protokol merupakan sekumpulan aturan yang mendefinisikan beberapa fungsi
seperti pembuatan hubungan, proses transfer suatu file, serta memecahkan berbagai masalah khusus yang berhubungan dengan komunikasi data antara alat-alat komunikasi tersebut supaya komunikasi dapat berjalan dan dilakukan dengan benar.
Protokol TCP/IP (Transmission Control Protocol/Internet Protocol) pada Model OSI (Open Systems Interconnection) adalah model untuk arsitektur komunikasi data yang
paling umum digunakan untuk komunikasi data saat ini. II.1.4.4 Fitur telekomunikasi selular
Telekomunikasi diartikan sebagai hubungan komunikasi atau pembicaraan
jarak jauh yang dilakukan dari suatu tempat ke tempat lain. Telekomunikasi selular adalah telekomunikasi berbasis nirkabel. Salah satu teknologi selular yang dikenal
adalah Global System for Mobile communication (GSM). Teknologi GSM yang
merupakan standar global untuk komunikasi bergerak digital, mempunyai dua tipe dasar layanan yaitu fungsi telephony sebagai layanan suara (voice call) dan fungsi
layanan data (Kasera, 2004).
Peranan teknologi telekomunikasi selular telah diaplikasikan untuk berbagai kebutuhan pengguna melalui pengembangan fitur-fitur yang inovatif, termasuk pada
berbagai model sistem informasi, antara lain:
a. Pesan Singkat SMS (Short Message Service)
komputer nirkabel. SMS diciptakan sebagai bagian dari standart GSM generasi
pertama. Peranan SMS pada aplikasi sistem informasi sumber daya manusia berupa aplikasi notifikasi SMS terhadap perubahan atau pengeditan data karyawan. Sehingga setiap karyawan, atasan yang bersangkutan, kelompok kerja di bagian sumber daya
manusia yang melakukan perubahan database dapat mengetahui, mengawasi dan memverifikasi setiap ada perubahan yang dilakukan di database SISM dengan
aplikasi SMS notifikasi ini. b. Push Email
Push e-mail adalah sebuah teknologi yang menyediakan layanan komunikasi
data melalui sebuah e-mail berperilaku seperti sebuah SMS, yaitu dapat mengirim dan menerima kapan saja layaknya SMS. Sama halnya fungsi notifikasi SMS,
peranan push e-mail merupakan fasilitas mengunduh email tanpa ada delay, efektif
sebagai notifikasi, mempunyai warning alert functionility atau pemberitahuan/ notifikasi bahwa ada perubahan data karyawan, yang disengaja ataupun tidak,
sehingga karyawan yang bersangkutan dapat mengetahui, mengawasi dan memverifikasi setiap ada perubahan yang dilakukan di database SISM secara real-time. Salah satu vendor yang memperkenalkan teknologi ini adalah RIM (Research
in Motion) dengan produknya yang dikenal dengan nama Blackberry.
II.1.5 Standar Prosedur
sehari-hari dalam suatu bisnis termasuk mendukung memecahkan soal dan kebutuhan
pembuat-keputusan manajemen dan para pengguna (Laudon, 2007).
Dari penjelasan definisi sistem informasi di atas, maka dapat dikatakan suatu sistem informasi merupakan bagian di dalam organisasi mencakup pola koordinasi
pekerjaan melalui struktur hirarki dan struktur formal serta membutuhkan alur prosedur standar.
Menurut Atmoko (2006) mengatakan bahwa prosedur adalah suatu rangkaian tugas-tugas yang saling berhubungan yang merupakan urutan-urutan menurut waktu dan tata cara tertentu untuk melaksanakan suatu pekerjaan yang dilaksanakan
berulang-ulang. Standar operasional prosedur adalah pedoman atau acuan untuk melaksanakan tugas pekerjaan sesuai dengan fungsi dan alat penilaian kinerja instasi
berdasarkan indikator-indikator teknis, administrasif dan prosedural sesuai dengan tata kerja, prosedur kerja dan sistem kerja pada unit kerja yang bersangkutan.
Perumusan standar operasional prosedur menjadi penting karena sebagai tolok
ukur dalam menilai efektifitas dan efisiensi kinerja karyawan dan instansi dalam melaksanakan program kerja. Secara konseptual, standar operasional prosedur yang diartikan sebagai langkah-langkah sejumlah instruksi logis untuk menuju pada suatu
proses yang dikehendaki. Proses yang dikehendaki tersebut berupa pengguna-pengguna sistem proses kerja dalam bentuk aktivitas, aliran data, dan aliran kerja
yang teratur, sistematis, dan dapat dipertanggungjawabkan (Atmoko, 2006).
2. Menjelaskan bagaimana proses pelaksanaan kegiatan berlangsung.
3. Sebagai sarana tata urutan dari pelaksanaan dan pengadministrasian pekerjaan
harian sebagaimana metode yang ditetapkan
4. Menjamin konsistensi dan proses kerja yang sistematik dan menetapkan hubungan
timbal balik antar satuan kerja
Menurut Atmoko (2006), dalam menyusun suatu prosedur kerja, terdapat
beberapa prinsip yang harus diperhatikan yaitu:
1) Prosedur kerja harus mengurangi beban pengawasan
2) Pencegahan penulisan, gerakan dan usaha yang tidak perlu
3) Berusaha mendapatkan arus pekerjaan yang sebaik-baiknya
4) Mencegah kekembaran (duplikasi) pekerjaan
5) Pengecualian harus yang seminimun-minimumnya terhadap peraturan
6) Prosedur harus fleksibel disesuaikan dengan kondisi yang berubah namun
pengecualian harus yang seminimun-minimumnya
7) Penggunaan urutan pelaksanaan pekerjaaan yang sebaik-baiknya
8) Tiap pekerjaan yang diselesaikan harus memajukan pekerjaan dengan
memperhatikan tujuan
II.1.6 Fungsi Pengendalian
Pada sistem informasi berbasis teknologi, kegiatan-kegiatan transaksi dapat
mencapai tujuan control internal menyeluruh di dalam kegiatan-kegiatan manual,
mekanis maupun yang terkait dengan implementasi teknologi secara tepat. Dalam kondisi demikian, dibutuhkan struktur pengendalian intern yang melekat pada sistem dan prosedur sebagai bentuk/cara pengawasan untuk meminimalisir resiko (common
exposures). Pengendalian intern dapat digolongkan dalam
a. Pengendalian Umum
b. Pengendalian Manajemen Pengembangan Sistem
c. Pengendalian Manajemen Sumber Data
d. Pengendalian Manajemen Operasi
e. Pengendalian Manajemen Keamanan Jaringan dan data
f. Pengendalian Manajemen Mutu
II.1.7 Perilaku Pengguna Sistem Informasi
Aspek lain yang mempengaruhi manfaat sistem informasi adalah sumber daya manusia. Mengerti perilaku pengguna adalah syarat awal agar implementasi sistem informasi dalam organisasi dapat berjalan efektif (Mc Leod, 2007). Pentingnya
pemahaman tentang perilaku pengguna, karena sistem informasi tidak diimplementasikan pada sesuatu yang vakum dan statis. Sistem informasi yang
digunakan dan dikembangkan harus memperhitungkan aspek perilaku pengguna. Prototipe merupakan suatu metode dalam pengembangan sistem yang
Sumber: Laudon (2007)
Gambar 2.1 Konsep Prototipe Sistem Informasi
II.1.8 Teori Perilaku
Menurut Ajzen (2005) pada Teori Perilaku Terencana (Theory of Planned
Behavior), perilaku ditentukan oleh keyakinan yang diperoleh mengenai konsekuensi
dilakukan atau tidak dilakukannya suatu perilaku (behavioral beliefs). Belief
berkaitan dengan penilaian-penilaian subjektif seseorang terhadap dunia sekitarnya,
pemahaman mengenai diri dan juga lingkungannya.
Norma subjektif adalah perasaan atau dugaan-dugaan seseorang terhadap
harapan-harapan dari orang-orang yang ada di dalam kehidupannya mengenai dilakukan atau tidak dilakukannya perilaku tertentu. Bedanya adalah apabila sikap terhadap perilaku merupakan fungsi dari keyakinan terhadap perilaku yang akan
dilakukan (behavioral belief) maka norma subjektif adalah fungsi dari keyakinan seseorang ini yang diperoleh atas pandangan orang-orang lain yang berhubungan
dengannya (normative belief).
adalah self efficacy atau efikasi diri yang dikemukakan Bandura (Ajzen, 2005).
Efikasi diri adalah keyakinan individu untuk berhasil menguasai ketrampilan yang dibutuhkan untuk menyelesaikan tugas-tugas tertentu. Konsep persepsi kontrol perilaku yang dikemukakan oleh Ajzen ini banyak sekali dipengaruhi.
Ajzen (2005) mengemukakan bahwa persepsi kontrol ditentukan oleh keyakinan individu mengenai ketersediaan sumberdaya berupa peralatan,
kompatibelitas, kompetensi, dan kesempatan (control belief strength) yang mendukung atau menghambat perilaku yang akan diprediksi dan besarnya peran sumber daya tersebut (power of control factor).
II.1.9 Perilaku Pengguna Sistem Informasi
Teori perilaku yang sangat dikenal dan dikembangkan dalam teknologi sistem informasi adalah teori perilaku (theory of behavior) oleh Triandis (1980) dalam Tjhai
(2003) yang menyatakan bahwa pemanfaatan sistem informasi dipengaruhi oleh perasaan individual (affect), norma sosial (social norms) dalam tempat kerja, kebiasaan (habit), konsekuensi individual yang diharapkan (consequencies) dari
penggunaan sistem, dan kondisi yang memfasilitasi (facilitating conditions) dalam penggunaan sistem komputerisasi. Dan Thompson et.al. (2001) mengadopsi sebagian
teori yang diusulkan oleh Triandis (1980), di mana penelitiannya menggunakan enam faktor yang mempengaruhi pemanfaatan teknologi informasi, sebagai berikut:
individu yang lain, dalam situasi sosial tertentu. Kultur subjektif tersebut berisi
norma (norms), peran (role) dan nilai (Triandis, 1980). Misalnya seorang karyawan berpendapat bahwa adanya peranan rekan kerja dan atasan yang meyakinkan dirinya untuk menggunakan sistem informasi, atau individu akan
meningkatkan penggunaan teknologi informasi jika mendapat dukungan dari rekan kerja atau atasan.
2. Affect (perasaan) adalah rasa senang atau tidaksenang, kegembiraan, depresi yang ada pada individu pada satu satuan waktu berinteraksi dengan objek tertentu. Misalkan pada waktu tertentu, perasaan seseorang karyawan mempengaruhi
ketidaknyamanan berinteraksi dengan sistem informasi.
3. Kesesuaian tugas, secara lebih spesifik menunjukkan suatu derajat seberapa tinggi
pemanfaatan sistem informasi membantu individu menjalankan serangkaian tugas-tugasnya. Hubungan ini menunjukkan bahwa individu akan meningkatkan pemanfaatan sistem informasi jika sistem informasi tersebut sangat membantu
tugas-tugasnya.
4. Kemampuan dan keahlian (Skills) berdasarkan teori kognitif sosial bahwa.
Self-efficacy didefinisikan sebagai suatu keputusan individu atas kecakapannya untuk
menggunakan sistem informasi berbasis teknologi.
5. Kondisi yang memfasilitasi pemanfaatan teknologi informasi Menurut Tjhai
kondisi yang memfasilitasi dapat dimasukkan sebagai salah satu faktor yang
mempengaruhi pemanfaatan sistem.
6. Kebiasaan adalah merupakan situasi rangkaian perilaku yang terjadi dengan
sendirinya tanpa adanya petunjuk dapat diukur dengan frekuensi terjadinya
perilaku tersebut. Individu biasanya tidak sadar dengan rangkaian tersebut (Tjhai, 2003). Pada tingkat konseptual, seseorang dapat berargumen bahwa kebiasaan
berperan dalam menggunakan teknologi, khususnya untuk tugas-tugas sederhana dan pasti.
7. Konsekuensi jangka panjang adalah merupakan tindakan yang memberikan hasil
di masa mendatang (Ajzen, 2005). Misalnya kepatuhan karyawan terhadap kebijakan dan sistem yang berlaku di perusahaan menjadi pertimbangan promosi
atau kenaikan jenjang karir
II.2 Efektivitas Sistem Informasi Sumber Daya Manusia
Menurut M. Ghazali (2007), sistem informasi sumber daya manusia yang efektif mempertimbangkan karakteristik-karakteristik, antara lain: pemrosesan
informasi yang efektif karena berhubungan dengan data masukan (input), pengoperasian perangkat keras dan perangkat lunak yang sesuai, pertimbangan faktor
Menurut De Leon (2007) bahwa efektifitas sistem informasi ditentukan oleh
tiga faktor yaitu kualitas informasi (quality information) dan kualitas sistem (system quality), penggunaan sistem (system usage).
II.2.1 Kualitas Informasi (Information Quality)
Pengertian informasi menurut Laudon (2007) adalah data yang sudah diproses
menjadi bentuk yang berguna bagi pemakai, dan mempunyai nilai pikir yang nyata bagi pembuatan keputusan pada saat sedang berjalan atau untuk prospek masa depan.
Efektivitas kegiatan-kegiatan pada bidang sumber daya manusia sangat tergantung pada kualitas informasi yang digunakan untuk menyusun berbagai program. Kualitas informasi terbentuk dari kualitas data yang diterima (input) dan
dikeluarkan (output). Kualitas informasi (quality of information) terukur dari beberapa parameter antara lain:
a. Kelengkapan informasi (Completeness)
Hal ini berarti bahwa informasi yang dihasilkan atau dibutuhkan harus memiliki kelengkapan yang baik, karena bila informasi yang dihasilkan sebagian-sebagian
akan mempengaruhi ketepatan pengambilan keputusan atau tindakan.
Informasi yang diterima harus memberikan manfaat yang sesuai bagi pemakai.
Kadar relevancy informasi antara orang/divisi satu dengan yang lainnya berbeda-beda tergantung kepada kebutuhan masing-masing pengguna informasi tersebut.
c. Akurat (Accurate)
Informasi harus bebas dari kesalahan-kesalahan. Informasi tidak boleh bias atau
menyesatkan bagi penggunanya. Informasi harus dapat mencerminkan dengan jelas maksud dari penyampaian informasi tersebut. Ketidakakuratan data terjadi
karena sumber dari informasi tersebut mengalami gangguan pengolahan dan komunikasi data.
d. Tepat Waktu (Timeliness)
Informasi yang datang pada penerima tidak boleh terlambat karena faktor latency
atau delay transportasi dan komunikasi data.
II.2.2 Kualitas Sistem (System Quality)
Pendapat Susanto (2004), sistem adalah kumpulan dari group/subsistem/bagian/komponen apapun baik fisik atau nonfisik yang saling berhubungan satu dengan yang lain dan bekerja sama secara harmonis untuk
mencapai suatu tujuan tertentu. Sedangkan menurut De Leod (2007), sistem adalah sekelompok elemen yang terintegrasi dengan maksud yang sama untuk mencapai
tujuan.
1) Otorisasi akses yang terbatas (limitation of unauthorized access). Sistem
informasi harus terbebas dari duplikasi data yang tidak seharusnya. Dan sistem informasi harus terhindar dari faktor ketidakkonsistenan di berbagai berkas karena adanya perubahan yang tidak diharapkan terjadi, sehingga untuk menjaga kualitas
sistem harus pembatasan otorisasi akses.
2) Menghasilkan laporan yang terintegrasi (presenting intergrated reports).
Diversifikasi kemanfaatan sistem informasi dan menghasilkan laporan yang terintegrasi berpengaruh terhadap intensitas penggunaan sistem informasi tersebut.
3) Sistem yang mudah dikembangkan (changeability in system condition). Sistem
informasi sumber daya manusia diharapkan mudah beradapatasi dengan
percepatan teknologi. Misalnya sisi media penyimpanan, di mana awalnya, hanya menggunakan personal komputer untuk sistem informasi yang bersifat administratif menjadi fungsi otomatitasi perkantoran dengan menggunakan
perangkat server, router dan mainframe berkapasitas besar.
4) Sistem Pengamanan (prevention of programs interuption). Keamanan merupakan
faktor penting yang perlu mendapatkan perhatian pada sistem informasi, yang
dimaksud untuk mencegah ancaman terhadap sistem serta untuk mendeteksi dan memperbaiki segala kerusakan sistem. Beberapa contoh ancaman terhadap sistem
II.2.3 Penggunaan Sistem (System Use)
Penggunaan sistem informasi dapat mendukung pencapaian tujuan (Goal Achievement) dirumuskan berdasarkan level manajemen dalam suatu organisasi,
antara lain: individu, departemen, dan organisasi pencapaian tujuan, sebagai berikut:
1) Tingkat perusahaan. Sasaran operasional kerja sistem informasi dihubungkan
dengan misi organisasi, nilai-nilai inti dan perencanaan strategis.
2) Tingkat fungsi unit/departemen. Sasaran operasional kerja sistem informasi
dengan target dan tujuan yang spesifik pada suatu departemen atau fungsional.
3) Pada tingkat individu. Sasaran operasional kerja sistem informasi dihubungkan
kepada tugas pokok atau pekerjaan karyawan itu.
Selain penggunaan sistem informasi berdasarkan perspektif level manajemen dalam suatu organisasi. Penggunaan sistem informasi dapat terukur dari manfaat yang
dihasilkan, sebagai berikut:
1. Manajemen informasi (information management) adalah untuk tata kelola
informasi di masa lalu, sekarang, dan proyeksi masa depan baik secara lisan dan tulisan yang berhubungan dengan operasi perusahaan dan lingkungannya.
2. Sistem peringatan (management alerting system). Penggunaan informasi ini
disebut juga sebagai sistem peringatan manajemen karena sistem ini memberikan peringatan pemakai terhadap masalah ataupun peluang. Istilah lain adalah sistem
3. Sistem Penunjang Keputusan (decision support system). Sistem informasi yang
berbasis komputer yang diharapkan untuk digunakan oleh manajer tertentu atau sekumpulan manajer pada setiap level organisasi dalam pembuatan keputusan sebagai dasar untuk pemecahan masalah yang semi-struktural.
4. Sistem Pakar (expert system) adalah penyedia pengetahuan pakar pada bidang
tertentu untuk membantu pemecahan masalah.
II.3 Teori tentang Kinerja
II.3.1 Pengertian Kinerja Karyawan
Menurut Mangkunegara (2000) bahwa kinerja karyawan adalah hasil kerja
secara kualitas dan kuantitas yang dicapai oleh seseorang karyawan dalam melaksanakan tugasnya sesuai dengan tanggung jawab yang diberikan.
II.3.2 Evaluasi Kinerja Karyawan
Pengertian evaluasi menurut yang dikemukakan Mengginson (1981) dalam Mangkunegara (2000) adalah sebagai berikut:
“Penilaian prestasi kerja adalah suatu proses yang digunakan pimpinan untuk menentukan apakah seorang karyawan melakukan pekerjaannya sesuai dengan tugas dan tanggung jawabnya”. Selanjutnya Sikula (1981) yang dikutip Mangkunegara
(2000) mengemukakan bahwa:
“Penilaian karyawan merupakan evaluasi yang sistematis dari pekerjaan
atau penentuan nilai, kualitas atau status dari beberapa obyek orang ataupun sesuatu
(barang)”.
Dari beberapa pendapat ahli tersebut, dapat disimpulkan bahwa evaluasi kinerja adalah penilaian yang dilakukan secara sistematis untuk mengetahui hasil
pekerjaan karyawan dan kinerja organisasi.
II.3.3 Tujuan Evaluasi Kinerja Karyawan
Tujuan penilaian kinerja karyawan (Rivai, 2005), antara lain:
1. Meninjau ulang kinerja waktu lalu dan potensi ke depan. Mensejajarkan penilaian
kerja dengan bisnis sehingga keefektifan penilaian kinerja dalam mencapai tujuan perusahaan tergantung seberapa sukses perusahan mensejajarkan dan
mengintegrasikan penilaian kerja dengan sasaran bisnis strategis.
2. Memperoleh data yang pasti, sistematis dan faktual dalam menentukan nilai suatu
pekerjaan, kemampuan perusahaan dan kemampuan individu karyawan.
3. Melihat prestasi seseorang secara realistis. Membantu manajemen dalam
memilih, menempatkan, promosi, memindahkan dan meningkatkan kualitas
karyawan
4. Untuk keadilan dalam sistem pengupahan dan penggajian yang berlaku dalam
perusahaan.
5. Memungkinkan pimpinan mengukur dan mengawasi biaya yang dikeluarkan oleh
6. Memungkinkan pimpinan melakukan negosiasi yang objektif dan rasional dengan
serikat pekerja (apabila ada) atau langsung dengan karyawan.
7. Memperjelas tugas pokok, fungsi, kegiatan, wewenang dan tanggung jawab
satuan-satuan kerja dalam perusahaan, yag apabila dapat terlaksana dengan baik
akan mempunyai arti yang sangat penting dalam usaha penyederhanaa kerja sehingga dapat menghilangkan duplikasi atau tumpang tindih dalan pelaksanaan
berbagai kegiatan dalam perusahaan;
8. Menghilangkan hambatan-hambatan agar kinerja menjadi lebih baik.
9. Untuk mengetahui efektifitas kebijakan SDM, seperti seleksi dan rekrutmen.
10.Mengetahui pelatihan yang diperlukan untuk pengembangan yang meliputi
identifikasi kebutuhan pelatihan karyawan secara individu, umpan balik kenerja,
menentukan transfer dan penugasan, identifikasi kekuatan dan kelemahan individu.
II.3.4 Indikator-indikator untuk Evaluasi Kinerja
Beberapa indikator-indikator dalam evaluasi kinerja sebagai berikut:
a. Kualitas pekerjaan (Quality of work) dan Kuantitas kerja (Quantity of work).
Kualitas kerja yang dicapai berdasarkan syarat-syarat kesesuaian dan target kerja dan kuantitas berdasarkan jumlah kerja yang dilakukan dalam suatu periode waktu