• Tidak ada hasil yang ditemukan

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

IV.2 Hasil Penelitian dan Pembahasan .1 Hasil Penelitian Hipotesis pertama .1 Hasil Penelitian Hipotesis pertama

IV.2.2 Pengujian Hipotesis Kedua

IV.2.2.1 Hasil persamaan regresi

Untuk mempermudah pembacaan hasil dan interprestasi analsis regresi maka digunakan bentuk persamaan. Persamaan atau model tersebut berisi konstanta dan koefisien-koefisien regresi yang didapat dari hasil pengolahan data yang telah dilakukan sebelumnya. Persamaan regresi yang telah dirumuskan kemudian dengan bantuan program dilakukan pengolahan data sehingga didapat persamaan akhir sebagai berikut:

Y = 0,973 + 0,357X1+ 0,139X2

Pada model regresi ini, nilai konstanta yang tercantum sebesar 0,973. Di mana dapat diartikan jika variabel bebas dalam model diasumsikan sama dengan

nol, secara rata-rata variabel di luar model tetap akan meningkatkan sikap positif

karyawan sebesar 0,973 satuan. Sedangkan koefisien regresi X1 mempunyai koefisien

yang positif sebesar 0,357, yang berarti bahwa manfaat mempunyai hubungan yang

positif dan searah dengan sikap positif karyawan Divisi Network Operation PT.

Telkomsel area Sumatera. Ini menunjukkan bawah peningkatan manfaat teknis sistem informasi akan meningkatkan sikap positif karyawan.

Koefisien regresi X1 mempunyai koefisien yang positif sebesar 0,139, yang

dengan sikap positif karyawan Divisi Network Operation PT. Telkomsel area Sumatera. Ini menunjukkan bawah peningkatan ekspektasi usaha pengguna sistem informasi akan meningkatkan sikap positif karyawan

Untuk menguji hipotesis dengan variabel manfaat sistem informasi dan

variabel ekspektasi usaha (effort expectation) terhadap sikap (attitude) karyawan di

Divisi Netwok Operation PT. Telkomsel area Sumatera, dapat dilakukan secara

simultan dengan uji F dan uji t secara parsial.

IV.2.2.2 Pengujian hipotesis dengan uji t

Setelah dilakukan pengujian asumsi klasik, pembahasan dilanjutkan dengan

pengujian hipotesis dengan memperhatikan nilai  thitung dari hasil regresi. Untuk

mengetahui pengaruh variabel bebas secara parsial terhadap variabel terikat dengan tingkat kepercayaan 95% atau pada alpha 5%. Manfaat dan ekspektasi karyawan untuk mengggunakan sistem berbasis teknologi berpengaruh terhadap sikap karyawan

Divisi Netwok Operation PT. Telkomsel Area Sumatera dilakukan dengan uji t. Pada

penelitian ini, uji t digunakan untuk menguji apakah hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini diterima atau tidak dengan mengetahui apakah variabel bebas mempengaruhi variabel terikat.

Pengujian dengan uji t dilakukan setelah dilakukan pengujian asumsi klasik

di atas, di mana pembahasan pengujian hipotesis dengan memperhatikan nilai thitung

tidak signifikan maka tidak terdapat pengaruh antara variabel bebas terhadap variabel terikat. Pada penelitian ini, uji t digunakan untuk menguji apakah hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini diterima atau tidak dengan mengetahui apakah variabel bebas secara individual mempengaruhi variabel terikat.

Tabel 4.22 Nilai Koefisien pada Hipotesis Kedua

Coefficientsa

Unstandardized Coefficients

Standardized Coefficients

Model B Std. Error Beta t Sig.

(Constant) .973 1.471 .661 .511

Manfaat .357 .072 .594 4.936 .000

1

Ekspektasi .139 .056 .296 2.461 .016

a. Terikatt Variable: Sikap

Sumber : Hasil Penelitian, 2010 (data diolah)

Nilai thitung digunakan untuk menguji apakah variabel bebas berpengaruh

secara signifikan terhadap variabel terikat. Menurut Suliyanto (2008) untuk

menghitung thitung dapat digunakan rumus sebagai berikut:

Dengan bj adalah koefisien regresi, di mana nilai bj sebesar 0,357 dan Sbj

adalah kesalahan baku koefisien regresi sebesar 0.072 , maka nilai thitung adalah

expectation), nilai bj sebesar 0,139 dan Sbj adalah kesalahan baku koefisien regresi

sebesar 0.056, maka nilai thitung adalah 2.482. Adapun metode dalam penentuan ttabel

menggunakan ketentuan tingkat signifikan 5% dengan df = 67, sehingga didapat nilai ttabel sebesar 1,668. Adapun metode dalam penentuan ttabel menggunakan ketentuan

tingkat signifikan 5% dengan df = 70-2-1=67, sehingga didapat nilai ttabel sebesar

1,668.      

Tabel 4.23 Hasil Uji Parsial pada Hipotesis Kedua

Variabel Signifikan Keputusan

Manfaat (X1) 4.958 1,668 0,000 H0 ditolak

Ekpektasi usaha (X2) 2.482 1,668 0,000 H0 ditolak

Sumber : Hasil Penelitian, 2010 (data diolah)

Kriteria pengambilan keputusan thitung dibandingkan dengan ttabel, jika

-ttabel ≤ thitung ≤ ttabel pada á = 5% maka H0 diterima dan H1 ditolak. Dan jika thitung < - ttabel atau thitung > ttabel pada á = 5%, maka H0 ditolak dan H1 diterima,

maka H1 diterima dan H0 ditolak. Dari hasil di atas, thitung > ttabel atau 4.958 > 1.668 untuk variabel manfaat dan untuk variabel ekspektasi usaha adalah 2.482 > 1.668, sehingga H1 diterima dan H0 ditolak.

Selain itu pengujian hipotesis secara parsial juga dapat dianalisis dari nilai signifikansi di mana nilainya berada di bawah 0,05, maka dapat dikatakan bahwa secara parsial masing-masing variabel bebas manfaat dan ekspektasi usaha berpengaruh terhadap variabel terikat sikap karyawan. Jika nilai signifikan berada di atas 0,05, maka dapat dikatakan bahwa secara parsial masing-masing variabel bebas tidak berpengaruh terhadap variabel terikat sikap karyawan.

IV.2.2.3 Pengujian hipotesis dengan uji F

Pengaruh variabel bebas secara simultan terhadap terikat dianalisis dengan menggunakan uji F, yaitu dengan memperhatikan signifikansi nilai F pada output perhitungan dengan tingkat alpha 5%. Jika nilai signifikansi uji F lebih kecil dari 5%, maka terdapat pengaruh antara semua variabel bebas terhadap variabel terikat. Hasil pengujian uji F penelitian ini dapat dilihat pada Tabel 4.20 di bawah ini:

Tabel 4.24 Hasil Uji Simultan pada Hipotesis Kedua

ANOVAb

Model Sum of Squares Df Mean Square F Sig.

Regression 256.675 2 128.338 95.940 .000a

Residual 89.625 67 1.338

1

Total 346.300 69

a. Predictors: (Constant), Kemudahan, Manfaat b. Terikatt Variable: Sikap

Sumber : Hasil Penelitian, 2010 (data diolah)

Kriteria pengambilan keputusan Fhitung dibandingkan dengan Ftabel,

dalam penelitian ini, diketahui nilai uji Fhitung sebesar 95,940. Sedangkan nilai Ftabel = 3,133 dengan nilai signifikan 0,000. Di mana disyaratkan nilai signifikan F lebih kecil dari 5%. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa secara simultan, variabel

manfaat (usefulness) dan ekspektasi usaha (effort expectation) berpengaruh nyata

(high significant) terhadap sikap (attitude) karyawan di Divisi Network Operation PT. Telkomsel area Sumatera.

IV.2.2.4 Koefisien determinasi

Nilai koefisien determinasi (R-Square) dipergunakan untuk mengukur

besarnya pengaruh variabel bebas manfaat dan sikap karyawan. Nilai koefisien determinasi dapat dilihat pada Tabel 4.25 berikut ini:

Tabel 4.25 Hasil Uji Determinasi

Model Summary Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate 1 .861a .741 .733 1.157 a. Predictors: (Constant), X2, X

Sumber: Hasil Penelitian, 2010 (data diolah)

Berdasarkan Tabel 4.25 di atas, diketahui bahwa besarnya koefisien

determinasi atau angka R2 adalah sebesar 0,741 yang berarti variabilitas variabel

terikat yang dapat dijelaskan oleh variabilitas bebas sebesar 74,10%. Jadi model sangat baik. Sedangkan sisanya, sebesar 0,259 (e =1–0,741) atau 25,9% merupakan konstribusi variabel bebas lain yang tidak termasuk dalam penelitian ini.

Dari hasil hipotesis pertama ini, koefisien korelasi 0,861 menunjukkan hubungan cukup erat yang memberikan arti bahwa manfaat sistem informasi sumber daya manusia dan eskpektasi usaha akan meningkatkan sikap positif karyawan. Maka dapat disimpulkan bahwa jika manfaat sistem informasi sumber daya manusia dan ekspektasi usaha mengalami kenaikan maka berdampak kepada sikap positif

karyawan Divisi Network Operation di PT. Telkomsel Area Sumatera. Sebaliknya,

jika manfaat sistem informasi sumber daya manusia dan ekspektasi usaha mengalami

penurunan maka berdampak pada penurunan sikap karyawan Divisi Network

Operation di PT. Telkomsel Area Sumatera.

Hal ini berarti bahwa manfaat (X1) dan ekspektasi usaha (X2) sangat

menentukan dalam peningkatan sikap karyawan Divisi Netwok Operation

PT. Telkomsel area Sumatera. Besarnya tingkat pengaruh kedua variabel ini dapat

menjadi pedoman bagi manajer di Divisi Netwok Operation dan Divisi Human

Resource and Talent Management dalam upaya perubahan sikap dan perilaku positif

karyawan Divisi Netwok Operation PT. Telkomsel Area Sumatera untuk konsisten

menggunakan sistem informasi berbasis teknologi sebagai salah satu kebijakan perusahaan.

IV.2.3 Pembahasan

IV.2.3.1 Pembahasan hipotesis pertama

Berdasarkan hasil penelitian dengan menggunakan uji pengaruh aspek teknis dan perilaku karyawan terhadap kinerja karyawan secara simultan menunjukkan

bahwa kedua variabel tersebut berpengaruh secara signifikan terhadap kinerja

karyawan Divisi Netwok Operation PT. Telkomsel Area Sumatera. Bentuk persamaan

yang menggambarkan pengaruh variable bebas terhadap variabel terikat dalam

penelitian ini adalah Y=15,196+0,451X1+ 0,935X2. Berdasarkan persamaan regresi

ganda yang diperoleh koefisien regresi b1, b2, bertanda positif maka menunjukkan bahwa bentuk pengaruhnya adalah positif, yang artinya jika variabel aspek teknis dan perilaku karyawan ditingkatkan secara bersama-sama sebesar satu unit, maka kinerja

karyawan Divisi Netwok Operation PT. Telkomsel Area Sumatera akan meningkat

sebesar 0,451 + 0,935 pada konstanta 15,196 dan sebaliknya jika variabel aspek teknis dan perilaku karyawn pengguna sistem menurun secara bersama-sama sebesar

satu unit, maka kinerja karyawan Divisi Netwok Operation akan menurun sebesar

0,451 + 0,935 pada konstanta 15,196.

IV.2.3.2 Kinerja karyawan divisi netwok operation PT. Telkomsel

Berdasarkan data penelitian menunjukkan bahwa kinerja karyawan Divisi

Netwok Operation PT. Telkomsel Area Sumatera secara keseluruhan dalam kategori tinggi. Kinerja karyawan terukur dari kualitas kerja yang dicapai berdasarkan syarat-syarat kesesuaian dan target kerja dan kuantitas berdasarkan jumlah kerja yang dilakukan dalam suatu periode waktu yang ditentukan.

Karyawan Divisi Netwok Operation PT. Telkomsel Area Sumatera memiliki

pengetahuan yang cukup untuk tugas pekerjaan dan keterampilan yang autoritatif dan komprehensif terhadap posisi dan wilayah kerja dan didukung dengan keahlian.

IV.2.3.3 Pengaruh aspek teknis terhadap kinerja karyawan network operation

Hasil pengujian hipotesis didapat bahwa ada pengaruh positif yang

signifikan aspek teknis terhadap kinerja karyawan Divisi Network Operation PT.

Telkomsel Area Sumatera. Sejalan dengan pendapat (Gomes, 2003) bahwa kualitas kerja yang dicapai berdasarkan syarat-syarat kesesuaian dan target kerja dan kuantitas berdasarkan jumlah kerja yang dilakukan dalam suatu periode waktu yang ditentukan. Efektifitas kegiatan-kegiatan pada bidang sumber daya manusia sangat tergantung pada kualitas informasi yang digunakan untuk menyusun berbagai program. Kualitas

informasi terbentuk dari kualitas data yang diterima (input) dan dikeluarkan (output).

Kualitas informasi (quality of information) terukur dari beberapa parameter antara

lain informasi yang valid, informasi yang akurat, informasi yang tepat waktu dan relevan.

Jika aspek teknis lebih baik maka akan lebih mudah karyawan Divisi

Network Operation menyelesaikan permasalahan dalam bekerja, lebih cepat mengembangkan kemampuan diri dan mampu melaksanakan tugasnya dengan baik secara kualitas dan kuantias. Sebaliknya jika aspek teknis sistem informasi sumber daya manusia rendah maka kinerja karyawan juga akan menurun. Berdasarkan data yang diperoleh secara keseluruhan aspek teknis sistem informasi sumber daya

manusia tinggi. Hal ini berpengaruh pada kinerja karyawan Divisi Network Operation

IV.2.3.4 Pengaruh perilaku karyawan terhadap kinerja karyawan divisi

network operation PT. Telkomsel Area Sumatera

Dari hasil penelitian didapat bahwa ada pengaruh positif yang signifikan

perilaku karyawan pengguna sistem terhadap kinerja karyawan Divisi Network

Operation PT. Telkomsel Area Sumatera. Hal ini dapat dipahami karena perilaku karyawan ditentukan oleh keyakinan yang diperoleh mengenai konsekuensi dari suatu

perilaku (Behavior beliefs). Keyakinan (beliefs) dapat diungkap dengan cara

menghubungkan suatu perilaku yang akan kita prediksi dengan berbagai manfaat atau kerugian yang mungkin diperoleh apabila kita melakukan atau tidak melakukan perilaku. Ketaatan karyawan terhadap kebijakan penggunaan sistem informasi yang berlaku di perusaahan di mana menjadi pertimbangan promosi atau kenaikan jenjang karir seorang karyawan sehingga sistem informasi berbasis teknologi dalam pengelolaan sumber daya manusia menjadi efektif untuk meningkatkan kinerja

karyawan Divisi Network Operation.

Adanya peranan rekan kerja dan atasan yang meyakinkan seorang karyawan untuk menggunakan sistem informasi sumber daya manusia untuk meningkatkan kinerja atau individu akan meningkatkan penggunaan teknologi informasi jika mendapat dukungan dari rekan kerja atau atasan adalah perilaku pengguna dari faktor

sosial. Hal ini sesuai dengan pandangan adanya kultur subjektif berisi norma (norms)

kelompok yang menurut Ajzen (2005) mengatakan bahwa, norma subjektif merupakan fungsi dari keyakinan seseorang untuk berperilaku yang diperoleh atas

Operation PT. Telkomsel Area Sumatera akan meningkatkan penggunaan teknologi informasi jika mendapat dukungan dari rekan kerja atau atasan tentang pentingnya peranan sistem informasi untuk meningkatkan kinerja.

Perilaku karyawan pengguna sistem juga karena faktor kemampuan dan

kesesuaian tugas. Menurut Ajzen (2005), kontrol perilaku (behavior control) adalah

perasaan seseorang mengenai mudah atau sulitnya mewujudkan suatu perilaku tertentu. Keyakinan individu untuk melakukan perilaku tersebut berdasarkan penguasaan keterampilan yang dibutuhkan untuk menyelesaikan tugas-tugas tertentu. Sehingga dapat diterima bahwa dari aspek perilaku perlu kemampuan untuk menggunakan sistem informasi untuk menunjang kinerja karyawan.

Dari data penelitian terlihat bahwa secara keseluruhan perilaku karyawan pengguna sistem adalah tinggi. Tinggi perilaku karyawan pengguna sistem informasi

memberikan dampak yang positif terhadap kinerja karyawan Divisi Network

Operation PT. Telkomsel Area Sumatera. Berdasarkan analisis data, dengan

demikian untuk meningkatkan kinerja karyawan Divisi Network Operation maka

perlu adanya peningkatan aspek perilaku karyawan pengguna sistem.

IV.2.3.5 Pembahasan hipotesis kedua

Berdasarkan hasil penelitian dengan menggunakan uji pengaruh manfaat dan ekspektasi usaha terhadap sikap karyawan secara simultan menunjukkan bahwa kedua variabel tersebut berpengaruh secara signifikan terhadap sikap karyawan Divisi

menggambarkan pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat dalam penelitian

ini adalah Y = 0,973 + 0,357X1+ 0,139X2 Berdasarkan persamaan regresi ganda

yang diperoleh koefisien regresi b1, b2, bertanda positif maka menunjukkan bahwa bentuk pengaruhnya adalah positif, yang artinya jika variabel manfaat dan ekspektasi usaha ditingkatkan secara bersama-sama sebesar satu unit, maka sikap karyawan

Divisi Netwok Operation PT. Telkomsel Area Sumatera akan meningkat sebesar

0,357 + 0,139 pada konstanta 0,357. Dan sebaliknya, jika variabel manfaat dan ekspektasi usaha menurun secara bersama-sama sebesar satu unit, maka sikap karyawan akan menurun sebesar 0,357 + 0,139 pada konstanta 0,357.

IV.2.3.6 Sikap karyawan divisi netwok operation PT. Telkomsel

Berdasarkan data penelitian menunjukkan bahwa sikap karyawan Divisi

Netwok Operation PT. Telkomsel Area Sumatera secara keseluruhan dalam kategori tinggi. Sikap kerja karyawan terukur dari tingkat kepuasan kerja, tingkat keterlibatan

kerja dan sikap komintmen organisasi. Komitmen yang berpengaruh (affective

commitment) meliputi keadaan emosional karyawan untuk menyesuaikan diri dan

berbaur langsung dalam organisasi. Komitmen berkelanjutan (continuance

commitment) meliputi komitmen yang didasarkan pada penghargaan yang diharapkan

commitment) yang merupakan perasaan karyawan terhadap kewajiban untuk tetap tinggal dalam organisasi.

Manfaat sistem informasi untuk meningkatkan kinerja dan manfaat lainnya berpengaruh terhadap sikap kerja karyawan. Begitu pula berbagai kemudahan penggunaan sistem bahwa ekspektasi karyawan menggunakan sistem tidak membutuhkan usaha, waktu dan tenaga yang banyak mendukung sikap positif

karyawan Divisi Netwok Operation PT. Telkomsel Area Sumatera sebagai anggota

organisasi.

IV.2.3.7 Pengaruh manfaat sistem informasi terhadap sikap karyawan divisi

network operation PT. Telkomsel Area Sumatera

Hasil pengujian hipotesis didapat bahwa ada pengaruh positif yang signifikan

manfaat terhadap sikap karyawan Divisi Network Operation PT. Telkomsel Area

Sumatera. Sejalan dengan pendapat (Robbin, 2003) bahwa seseorang yang memiliki komitmen terhadap organisasi akan menunjukkan kesediaannya untuk mempertahankan keanggotaannya dalam organisasi, terlibat aktif dalam organisasi dan merasa sebagai bagian dari organisasi. Sikap komitmen organisasi ini didasari faktor-faktor yang mempengaruhi kepuasan kerja yaitu kondisi kerja, mutu pengawasan, rekan kerja, jenis pekerjaan, keamanan kerja dan kebutuhan-kebutuhan yang pendukung kerja.

Kemudahan sistem informasi sumber daya manusia untuk menghasilkan sistem otomatisasi perkantoran mendukung sikap positif karyawan sehingga membentuk sikap kepuasan kerja dan kerja yang termotivasi dan konsisten

menggunakan sistem informasi sumber daya manusia. Kemudahan akses sistem informasi ini menunjang motivasi dan kenyamanan kerja dan merupakan nilai tambah (value-added) untuk mentaati kewajiban karyawan terhadap kebijakan perusahaan

Secara garis besar, sistem informasi memberikan manfaat untuk tata kelola informasi sumber daya manusia dalam rentang waktu, dan menyediakan informasi yang berhubungan dengan sumber daya manusia di dalam operasi perusahaan dan

lingkungannya. sistem ini memberikan sistem pelaporan manajemen (management

reporting system) dalam bidang sumber daya manusia. Dan sistem informasi yang berbasis komputer ini yang diharapkan untuk digunakan oleh manajer tertentu atau sekumpulan manajer pada setiap level organisasi membantu pengambilan keputusan dalam bidang sumber daya manusia.

Manfaat sistem informasi sumber daya manusia yang merupakan salah satu kebijakan perusahaan mendukung sikap karyawan untuk berpartisipasi aktif dalam

keterlibatan pekerjaan (job involvement). Faktor-faktor keterlibatan kerja dilihat dari

sejauh mana seorang karyawan ikut berpartisipasi dengan seluruh kemampuannya dalam membuat peningkatan produktifitas perusahaan (Robbin, 2008). Dari data penelitian terlihat bahwa secara keseluruhan manfaat sistem sumber daya manusia adalah tinggi. Tinggi manfaat sistem informasi berbasis teknologi tersebut

memberikan dampak yang positif terhadap sikap karyawan Divisi Network Operation

PT. Telkomsel Area Sumatera. Berbagai manfaat peranan sistem informasi berbasis teknologi dalam pengelolaan sumber daya manusia merupakan kebijakan perusahaan

supaya karyawan dapat bekerja secara optimal sehingga mendukung sikap komitmen

karyawan untuk tetap menjadi bagian dari perusahaan (continuance commitment).

IV.2.3.8 Pengaruh ekspektasi usaha terhadap sikap karyawan divisi network

operation PT. Telkomsel Area Sumatera

Dari hasil penelitian didapat bahwa ada pengaruh positif yang signifikan

ekspektasi usaha terhadap sikap karyawan Divisi Network Operation PT. Telkomsel

Area Sumatera. Hal ini dapat dipahami karena keyakinan karyawan kepada berbagai faktor kemudahan yang dihasilkan sistem informasi akan mengurangi usaha (tenaga dan waktu) dalam melakukan pekerjaan. Tidak perlunya usaha yang banyak dalam melakukan satu usaha membuat tingkatan kenyamanan kerja bagi seorang karyawan.

Kondisi kerja yang mendukung karyawan membuat kenyamanan dalam bekerja dan memudahkan mengerjakan tugas-tugas. Kenyaman kerja merupakan salah satu aspek sikap kepuasan kerja bagi karyawan.

Dari data penelitian terlihat bahwa secara keseluruhan ekspektasi karyawan pengguna sistem adalah tinggi. Tinggi ekspektasi karyawan pengguna sistem

informasi memberikan dampak yang positif terhadap sikap karyawan Divisi Network

Operation PT. Telkomsel Area Sumatera. Berdasarkan analisis data, berbagai kemudahan peranan sistem informasi berbasis teknologi dalam pengelolaan sumber daya manusia merupakan kebijakan perusahaan supaya karyawan dapat bekerja secara optimal dan nyaman sehingga mendukung sikap komitmen karyawan untuk

BAB V

Dokumen terkait