HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
IV.1. Hasil Penelitian
IV.1.3 Penjelasan Variabel Penelitian
IV.1.3.1 Penjelasan variabel penelitian hipotesis pertama
Dari data yang diperoleh untuk variabel aspek teknis (X1) dapat dilihat pada
Tabel 4.10. Dari Tabel 4.10 yang menjelaskan variabel aspek teknis sistem informasi
sumber daya manusia pada item pertanyaan dukungan teknologi unit peripheral yang
memadai, sebesar 35,71% menyatakan sangat setuju dan 58,57% menyatakan sangat
setuju sekali. Hal ini berarti mayoritas karyawan berpendapat bahwa unit peripheral
sistem informasi sebagai input dan output sistem informasi berbasis komputer sudah
memadai. Dari hasil kuisioner, karyawan memberikan tanggapan bahwa unit
peripheral sebagai input dan output, seperti: scanner, faximile, printer, LCD proyektor, modem dan touchscreen monitor sudah memadai untuk menghasilkan
kualitas informasi dan mendukung kualitas pekerjaan karyawan Divisi Network
Tabel 4.10 Deskripsi Variabel Aspek Teknis Tanggapan Responden No Deskripsi STS TS S SS SSS Frekuensi 4 25 41
1 Dukungan Teknologi Peripheral memadai
% 5.71 35.71 58.57
Frekuensi 1 30 39
2 Platform peranti lunak
% 1.43 42.86 55.71
Frekuensi 4 23 43
3 Platform peranti keras
% 5.71 32.86 61.43
Frekuensi 3 19 48
4 Sistem Database
% 4.29 27.14 68.57
Frekuensi 18 38 14
5 Media Komunikasi Data
% 25.71 54.29 20.00
Frekuensi 1 31 38
6 Fitur SMS & Push E-mail
% 1.43 44.29 54.29
Frekuensi 4 35 31
7 Sistem Pengamanan Jaringan
% 5.71 50.00 44.29
Frekuensi 15 40 15
8 Prosedur bisnis proses SISM
% 21.43 57.14 21.43
Frekuensi 2 27 41
9 Pengendalian data masukan
% 2.86 38.57 58.57
Frekuensi 20 35 15
10 Kondisi yang memfasilitasi
% 28.57 50.00 21.43
Sumber : Hasil Penelitian, 2010 (data diolah)
Untuk item pertanyaan platform peranti lunak, yang menyatakan setuju
42,86% dan sangat setuju 55,71%. Mayoritas karyawan beranggapan bahwa platform peranti lunak mendukung sistem informasi berbasis komputer dalam pengelolaan sumber daya manusia. Tanggapan karyawan bahwa platform peranti lunak
dan multiuser, yang menjembatani antara pengguna dan perangkat keras sehingga sangat mendukung kualitas sistem informasi dalam pekerjaan karyawan. Sebanyak 1,43% karyawan menyatakan tidak setuju karena peranti lunak pada system informasi sumber daya manusia dipandang masih banyak keterbatasan teknologi terkini.
Untuk item pertanyaan platform peranti keras, yang menyatakan sangat setuju sebesar 32,86%, yang menyatakan sangat setuju sekali sebesar 61,4%. Ini berarti bahwa mayoritas karyawan beranggapan bahwa platform peranti keras yang merupakan bagian penting didalam perangkat komputer untuk mendukung pekerjaan karyawan. Tanggapan karyawan pada platform peranti keras yang mendukung pekerjaan adalah seperti: prosesor CPU, memori temporari ROM, memori internal RAM.
Untuk item pertanyaan sistem database, yang menyatakan setuju 4,29%,
sangat setuju sebesar 27,14% dan sebesar 68,6% menyatakan sangat setuju sekali. Ini berarti bahwa mayoritas karyawan beranggapan bahwa dukungan kuat sistem
database pada aplikasi sistem informasi sumber daya manusia. Ini menunjukkan
bahwa sistem database yang berfungsi menghindari inkonsistensi data, mengatasi
kesulitan dalam mengakses data, efektifitas multipleuser dan pengamanan data (data
security) mendukung kualitas sistem informasi sehingga membantu pekerjaan karyawan.
Untuk item pertanyaan komunikasi data, yang menyatakan setuju sebanyak 25,71%, sangat setuju sebanyak 54,29%, dan menyatakan sangat setuju sekali sebesar
data berperan untuk mendukung sistem informasi sumber daya manusia. Dari hasil
kuisioner, tanggapan karyawan bahwa media komunikasi data, seperti: fibre-optic dan
transmisi elektromagnetik adalah komponen komunikasi data yang berperan untuk mendukung kualitas penyampaian informasi lebih cepat sehingga membantu pekerjaan karyawan.
Untuk item pertanyaan fitur SMS & push-email, yang menyatakan setuju
sebanyak 44,29%, dan menyatakan sangat setuju sebesar 54,29%. Ini berarti bahwa
mayoritas karyawan berpendapat fitur SMS & push-email sangat mendukung sistem
informasi sumber daya manusia. Ini menunjukkan bahwa fitur SMS & push-email
berfungsi untuk notifikasi sehingga menghasilkan kecepatan penyampaian informasi dan mendukung tugas karyawan.
Untuk item pertanyaan prosedur bisnis proses sistem informasi, yang menyatakan setuju sebesar 21,43%, menyatakan sangat setuju sebesar 57,14% dan sangat setuju sekali 21,43%. Ini berarti bahwa mayoritas karyawan berpendapat bahwa prosedur bisnis proses atau kumpulan pekerjaan yang saling terkait untuk menyelesaikan masalah pada SISM menghasilkan urutan pelaksanaan kerja yang efektif, konsistensi proses kerja, mengurangi beban pengawasan dan duplikasi kerja karyawan.
Untuk item pertanyaan pengendalian data masukan, yang menyatakan sangat setuju sebanyak 38,57% dan menyatakan sangat setuju sekali sebesar 58,57%. Ini berarti bahwa mayoritas karyawan berpendapat bahwa mekanisme dan komponen
diproses oleh sistem informasi adalah valid dan lengkap sehingga menghasilkan kualitas informasi yang dibutuhkan dalam tugas karyawan.
Untuk item pertanyaan kondisi yang memfasilitasi, karyawan memberikan pendapat beragam, yang menyatakan tidak setuju 28,57%, menyatakan setuju 50%, yang menyatakan sangat setuju 21,43%. Menurut Ajzen (2005), kondisi yang memfasilitasi meliputi faktor objektif yang ada di lingkungan kerja antara sistem informasi dan pengguna. Namun tanggapan karyawan pada hasil kuisioner sebagian besar karyawan berpendapat bahwa kondisi yang memfasilitasi peranan sistem informasi sumber daya manusia terhadap pekerjaan karyawan, seperti: alat-alat perkantoran, suplai listrik, ruangan dan temperatur untuk perangkat sistem dinilai cukup memadai.
Tabel 4.11 Deskripsi Variabel Perilaku Karyawan
Tanggapan Responden
No Deskripsi
STS TS S SS SSS
Frekuensi 21 49
1
Faktor Sosial, adanya peranan rekan kerja dan atasan yang meyakinkan dirinya untuk menggunakan SISM (kultur subjektif dan
norma sosial). % 30.00 70.00
Frekuensi 10 28 28 4
2
Afektif, perasaan nyaman atau ketidaksenangan individu pengguna saat berinteraksi atau bekerja dengan
menggunakan SISM % 14,3 40.00 40.00 5.71
Frekuensi 11 49 10
3 Kesesuian tugas. Tingkat pemanfaatan SISM membantu individu karyawan menjalankan
serangkaian tugas % 15,7 70.00 14.29
Frekuensi 5 33 26 6
4 Keahlian. Suatu keputusan individu menilai kecakapannya untuk menggunakan sistem
informasi berbasis teknologi SISM. % 7.14 47.14 37.14 8.57
Frekuensi 1 26 26 17
5
Habit. Situasi rangkaian perilaku yang terjadi dengan sendirinya tanpa adanya petunjuk atau kesadaran tinggi untuk menggunakan SISM, dapat diukur dengan frekuensi
terjadinya perilaku tersebut %
Frekuensi 31 39
6
Konsekuensi jangka panjang menggunakan SISM adalah merupakan tindakan yang memberikan hasil di masa mendatang.
Misalnya: rewards atau peningkatan karir %
44.29 55.71
Sumber: Hasil Penelitian, 2010 (data diolah)
Dari Tabel 4.11 yang menjelaskan variabel aspek perilaku karyawan pengguna sistem informasi sumber daya manusia. Pada item faktor sosial, yang menyatakan setuju sebesar 30% dan menyatakan sangat setuju 70%. Ini berarti mayoritas karyawan berpendapat bahwa adanya peranan rekan kerja dan atasan yang meyakinkan dirinya untuk menggunakan sistem informasi sumber daya manusia.
Faktor sosial (social factor) merupakan internalisasi kultur subjektif kelompok dan
persetujuan interpersonal tertentu yang dibuat seorang individu dengan individu yang
lain, dalam situasi sosial tertentu. Kultur subjektif tersebut berisi norma (norms),
peran (role) dan nilai di dalam kelompok. Sesuai dengan hasil penelitian yang
menunjukkan tanggapan karyawan bahwa kultur subjektif kelompok seperti faktor rekan kerja dan atasan yang meyakinkan seorang karyawan untuk menggunakan sistem informasi sumber daya manusia untuk membantu pekerjaan karyawan.
Untuk pertanyaan afektif individu, perasaan nyaman atau ketidaksenangan individu pengguna saat berinteraksi atau bekerja dengan menggunakan sistem informasi sumber daya manusia, karyawan memberikan tanggapan yang berbeda. Sebanyak 14,3% menyatakan tidak setuju, 40% setuju, yang menyatakan sangat setuju 40%, menyatakan sangat setuju sekali 5,71%,. Karyawan yang tidak setuju memberikan tanggapan bahwa afektif tidak mempengaruhi kalau karyawan berkomitmen penuh dalam pekerjaan. Namun dari hasil penelitian dalam item ini
karyawan menanggapi beragam bahwa afektif atau perasaan individu karyawan mempengaruhi interaksi atau pekerjaannya dengan penggunaan sistem informasi sumber daya manusia.
Untuk pertanyaan kesesuian tugas, yang menyatakan tidak setuju sebanyak 37,1% tidak setuju, menyatakan setuju 70% dan menyatakan sangat setuju 14,29%. Ini berarti mayoritas karyawan berpendapat bahwa tinggi pemanfaatan sistem informasi sangat didukung dengan tingkat peranan sistem tersebut untuk membantu karyawan menjalankan serangkaian tugas-tugasnya. Kesesuaian tugas, secara lebih spesifik menunjukkan suatu derajat seberapa tinggi pemanfaatan sistem informasi membantu individu menjalankan serangkaian tugas-tugasnya (Ajzen, 2005). Dalam
hasil penelitian ini, karyawan menunjukkan memberikan tanggapan yang sama di mana pemanfaatan sistem informasi sangat didukung dengan tingkat peranan
sistem tersebut untuk membantu karyawan menjalankan tugas dan pekerjaan.
Untuk pertanyaan kemampuan & keahlian (skills), yang menyatakan tidak
setuju sebanyak 7,1%, menyatakan setuju 47,1%, menyatakan sangat setuju 37,1% dan sangat setuju sekali 8,6%. Karyawan yang menyatakan tidak setuju memberikan tanggapan bahwa pengunaan sistem berbasis teknologi lebih dikarenakan pengalaman menggunakan dan faktor kebiasaan bukan keahlian dalam bidang sistem informasi. Namun dominan karyawan berpendapat berbeda dan cenderung beranggapan bahwa perlu kecakapan yang cukup untuk menggunakan sistem informasi berbasis teknologi untuk menunjang tugas karyawan.
Untuk pertanyaan kebiasaan (habit), yang menyatakan sangat tidak setuju sebanyak 1,4%, tidak setuju 37,1%, menyatakan setuju 37,1% dan sangat setuju sekali 24,3%. Ini berarti mayoritas karyawan cenderung beranggapan adanya faktor kebiasaan mempengaruhi penggunaan sistem informasi dalam tugasnya. Karyawan berpendapat bahwa pada situasi tertentu kebiasaan menjadi pendukung perilaku karyawan yang terjadi dengan sendirinya tanpa adanya petunjuk atau kesadaran penuh untuk menggunakan sistem informasi sumber daya manusia dalam tugas karyawan.
Untuk pertanyaan konsekuensi jangka panjang, menyatakan sangat setuju 44,3% dan sangat setuju sekalu 55,7%. Ini berarti adanya faktor konsekuensi jangka panjang dalam penggunaan sistem informasi sumber daya manusia. Konsekuensi jangka panjang adalah merupakan tindakan yang memberikan hasil di masa mendatang (Ajzen,2005). Sesuai dengan hasil penelitian ini menunjukkan tanggapan karyawan bahwa adanya faktor konsekuensi jangka panjang dalam penggunaan sistem informasi sumber daya manusia, di mana memberikan hasil di masa mendatang, seperti : apresiasi karyawan atau promosi kenaikan jabatan.
Tabel 4.12 di bawah menjelaskan variabel kinerja karyawan. Untuk item pertanyaan bahwa sistem informasi sumber daya manusia (SISM) dapat meningkatkan kualitas dan kuantitas pekerjaan, karyawan yang menyatakan setuju sebanyak 35,7% dan sangat setuju 62,9%. Ini berarti mayoritas karyawan berpendapat bahwa sistem informasi sumber daya manusia (SISM) mendukung kualitas dan
informasi sumber daya manusia menyajikan kualitas informasi yang valid, tepat waktu dan relevan sehingga mendukung pencapaian kualitas dan kuantitas pekerjaan dan menyelesaikan tugas sesuai dengan tanggung jawab yang diemban.
Pada pertanyaan sistem informasi sumber daya manusia dapat meningkatkan kerjasama, responden memberikan tanggapan yang beragam, di mana yang menyatakan sangat tidak setuju 10%, menyatakan tidak setuju 21,4%, pendapat setuju 31,4%, menyatakan sangat setuju 27,1%, dan menyatakan sangat setuju sekali 10%. Dari hasil kuisioner pada penelitian, tanggapan ketidaksetujuan karyawan adalah interaksi pengguna dan sistem lebih bersifat personal sehingga pekerjaan dapat diselesaikan.
Tabel 4.12 Deskripsi Variabel Kinerja Karyawan
Tanggapan Responden
No Deskripsi
STS TS S SS SSS
Frekuensi 1 25 44
1 SISM mendukung kualitas dan kuantitas pekerjaan
% 1,4 35,7 62,9
Frekuensi 8 17 24 17 4
2 Menggunakan SISM dapat meningkatkan kerjasama
% 11,4 24,3 31,4 27,1 10,0
Frekuensi 5 17 48
3 Dengan SISM dapat memperjelas tugas dan tanggung jawab
% 7,1 24,3 68,6
Frekuensi 4 32 34
4 SISM dapat meningkatkan displin dan integritas
% 5,7 45,7 48,6
Frekuensi 2 16 52
5 Manfaat SISM memberikan efektifitas waktu penyelesaian tugas
% 2,9 22,9 74,3
Frekuensi 1 3 20 46
6 SISM mendukung inisiatif, kreatif dan inovatif
% 1,4 4,3 28,6 65,7
Frekuensi 3 13 29 20 5
7 SISM mendukung Ketegasan Tindakan
% 4,3 18,6 41,4 28,6 7,1
Frekuensi 2 10 17 41
8 SISM mendukung pengambilan keputusan
% 2,9 14,3 24,3 58,6
Frekuensi 2 22 46
9 SISM memperbaikan evaluasi hasil kerja
% 2,9 31,4 65,7
Frekuensi 2 20 48
10 SISM Perbaikan komunikasi interpersonal
% 2,9 28,6 68,6
Frekuensi 5 18 47
11 SISM menambah pembelajaran dan pengetahuan
pendelegasian % 4,3 27,1 68,6
Frekuensi 3 7 28 18 14
13 SISM dapat peningkatan Pelayanan dalam Bekerja
% 4,3 10,0 40,0 25,7 20,0
Sumber: Hasil Penelitian, 2010 (data diolah)
Untuk butir pertanyaan sistem informasi sumber daya manusia memperjelas tugas dan tanggung jawab, sebanyak 24,31% responden menyatakan setuju dan mayoritas karyawan sebesar 68,6% menyatakan sangat setuju. Hal ini menunjukkan tanggapan karyawan dalam penggunaan sistem informasi sumber daya manusia berdasarkan prosedur-prosedur yang standar dan dibakukan menjadi kebijakan perusahaan sehingga memperjelas tanggung jawab karyawan terhadap perusahaan untuk dapat menyelesaikan tugas dan pekerjaan secara efektif dan efisien.
Hasil yang sama untuk butir pertanyaan sistem informasi sumber daya manusia meningkatkan kedisplinan dan integritas, sebanyak 45,7% responden menyatakan setuju dan sebesar 48,6% menyatakan sangat setuju. Tanggapan karyawan pada hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan sistem informasi
sumber daya manusia (SISM), seperti absensi atau pengajuan cuti (on-line)
meningkatkan kedisplinan dan integritas (kejujuran) karyawan dalam bekerja.
Untuk pertanyaan manfaat SISM memberikan efektifitas waktu penyelesaian tugas, sebanyak 22,9% menyatakan setuju dan sebesar 74,3% menyatakan sangat setuju. Mayoritas karyawan beranggapan bahwa penggunaan sistem informasi sumber daya manusia mendukung kerja karyawan tepat waktu. Karyawan memberi tanggapan bahwa sistem informasi sumber daya manusia menyediakan informasi
waktu dan relevan. Dan sangat mendukung penyelesaian kerja tepat waktu sesuai standar prosedur sehingga dapat dipercaya dalam hal tanggung jawab yang telah ditentukan perusahaan.
Untuk item pertanyaan sistem informasi sumber daya manusia mendukung inisiatif dan kreatifitas, sebanyak 28,6% menyatakan sangat setuju dan sangat setuju sekali sebesar 65,7%. Karyawan memberi tanggapan bahwa penggunaan sistem informasi tersebut merangsang kemampuan personal untuk bekerja secara kreatif, inisiatif dan inovatif. Ini menunjukkan bahwa penggunaan sistem informasi sumber daya manusia mendukung kreativitas atau gagasan-gagasan yang baru yang dimunculkan dari tindakan-tindakan untuk menyelesaikan persoalan-persoalan dalam bekerja.
Untuk item pertanyaan sistem informasi sumber daya manusia mendukung ketegasan tindakan di mana 5,7 % menyatakan sangat tidak setuju, sebesar 17,17% tidak setuju, menyatakan setuju sebanyak 42,9%, sangat setuju 25,7% dan sangat setuju sekali 8,6%. Ketegasan tindakan didasari oleh berbagai faktor termasuk informasi yang valid tentang sumber daya manusia. Dalam hal ini, dominan karyawan memberi tanggapan bahwa sistem informasi sumber daya manusia mendukung ketegasan tindakan sehingga membantu tugas karyawan.
Untuk item pertanyaan mendukung ketepatan pengambilan keputusan, yang menyatakan setuju sebesar 24,3% dan menyatakan sangat setuju sebanyak 58,6% dan sangat setuju sekali 8,6%. Ini menunjukkan bahwa mayoritas karyawan beranggapan
pengambilan keputusan pada setiap level manajemen dalam perusahaan secara efektif. Karyawan memberikan tanggapan bahwa ketepatan pengambilan keputusan ditentukan dari kualitas informasi seperti informasi yang valid, tepat waktu, akurat dan relevan.
Untuk item pertanyaan sistem informasi memperbaiki evaluasi hasil kerja,
yang menyatakan setuju sebesar 31,4% dan menyatakan sangat setuju sebanyak 65,7%. Ini berarti mayoritas karyawan setuju bahwa penggunaan sistem informasi sumber daya manusia memperbaiki sistem evaluasi kinerja karyawan secara efektif. Sistem informasi diimplementasikan dengan berbagai aplikasi-aplikasi, termasuk aplikasi evaluasi kinerja karyawan. Dalam hal ini tanggapan yang diberikan adalah sistem informasi mendukung ketepatan sasaran kerja individu dan pembobotan
pencapaian kerja karyawan sehingga mendukung tugas karyawan Divisi Network
Operation PT. Telkomsel Area Sumatera.
Untuk item pertanyaan sistem informasi sumber daya manusia memperbaiki komunikasi interpersonal, yang menyatakan setuju sebesar 28,6% dan menyatakan sangat setuju sebanyak 68,6%. Ini menunjukkan mayoritas karyawan berpendapat bahwa penggunaan sistem informasi sumber daya manusia sangat efektif memperbaiki komunikasi interpersonal sesama karyawan, baik secara verbal atau nonverbal. Karyawan memberikan tanggapan bahwa komunikasi interpersonal adalah sebuah metode komunikasi yang sering digunakan oleh manusia pada saat bekerja,bergaul dan bermasyarakat. Penggunaan sistem informasi sumber daya
manusia memperbaiki komunikasi interpersonal karena mengurangi kesalahan persepsi informasi yang disampaikan.
Untuk item pertanyaan menambah pembelajaran dan pengetahuan, Sejumlah besar karyawan menyatakan sangat setuju (25,7%) dan sangat setuju sekali (67,1%) untuk item pertanyaan sistem informasi sumber daya manusia mendukung dan menambah pembelajaran dan pengetahuan. Tanggapan karyawan menunjukkan bahwa mayoritas karyawan beranggapan bahwa multifungsi sistem informasi sumber daya manusia meningkatkan pengetahuan dan pembelajaran bagi karyawan Divisi Network Operation PT. Telkomsel Area Sumatera.
Untuk item kuisioner sistem informasi memperjelas prioritas kerja dan pendelegasian, sebanyak 27,1% menyatakan setuju dan 68,6% menyatakan sangat setuju. Ini berarti bahwa sistem informasi sumber daya manusia efektif akan memperjelas skala prioritas dan pendelegasian dalam bekerja. Karyawan memberikan tanggapan bahwa aplikasi sistem informasi berdasarkan tahapan-tahapan dan proses serta standar prosedur sehingga penggunaan sistem informasi lebih efektif memperjelas skala prioritas dan pendelegasian dalam bekerja.
Untuk item kuisioner meningkatkan pelayanan dalam bekerja, yang menyatakan setuju 40%, yang menyatakan sangat setuju 25,7% dan sangat setuju sekali 20%. Ini berarti mayoritas karyawan bahwa penggunaan sistem informasi sumber daya manusia efektif dalam kualitas pelayanan kerja. Karyawan memberikan tanggapan bahwa kualitas layanan kerja seperti kemampuan personal karyawan dalam
IV.1.3.2 Penjelasan variabel penelitian hipotesis kedua
Dari data yang diperoleh untuk variabel Manfaat (Usefulness) sistem
informasi sumber daya (X1) dapat dilihat pada Tabel 4.13 di bawah ini:
Tabel 4.13 Deskripsi Variabel Manfaat (Usefulness) Sistem Informasi
Tanggapan Responden
No Deskripsi
STS TS S SS SSS
Frekuensi 1 34 35
1 Peningkatan Kinerja Karyawan(Performance)
% 1,4 48,6 50,0
Frekuensi 21 39 10
2 Peningkatan Efisiensi Perusahaan (Eficiency)
% 30,0 55,7 14,3
Frekuensi 7 30 33
3 Mendukung Efektifitas Kerja & Pengendalian
% 10,0 42,9 47,1
Frekuensi 1 28 38 3
4 Pencapaian Tujuan Perusahaan (Goal
Achievement) % 1,4 40,0 54,3 4,3
Frekuensi 21 19 30
5 Mendukung Produktivitas Perusahaan
% 30,0 27,1 42,9
Frekuensi 6 30 31 2 1
6 Optimalisasi Biaya Operasional SDM
% 8,6 42,9 44,3 2,9 1,4
Frekuensi 17 31 22
7
Ketepatan Pengambilan Keputusan
% 24,3 44,3 31,4
Frekuensi 7 48 15
8 Perangkat ukur Indikator Key Performance
% 10,0 68,6 21,4
Frekuensi 1 31 33 5
9 Menampilkan Pelaporan Terintegrasi
% 1,4 44,3 47,1 7,1
Frekuensi 31 24 15
10 Pengamanan Data SDM
% 44,3 34,3 21,4
Sumber: Hasil Penelitian, 2010 (data diolah)
Tabel 4.13 yang menjelaskan hasil penelitian pada variabel manfaat sistem informasi sumber daya manusia. Untuk item pertanyaan bahwa peranan sistem informasi dapat meningkatkan kinerja karyawan, setuju sebanyak 48,6% dan sangat
setuju 50%. Ini berarti mayoritas karyawan berpendapat bahwa manfaat informasi
sumber untuk meningkatkan kinerja karyawan Divisi Network Operation mendukung
komitmen karyawan untuk menggunakan sistem berbasis teknologi ini. Sikap positif karyawan ini ditunjukkan dari tanggapan responden yang menyatakan bahwa kualitas informasi yang dihasilkankan membuat kualitas dan kuantitas kinerja lebih valid, tepat dan relevan.
Untuk item pertanyaan meningkatkan efesiensi perusahaan, responden memberikan tanggapan menyatakan setuju (30%), menyatakan sangat setuju (55,7%), dan menyatakan sangat setuju sekali (14,3%). Ini menunjukkan bahwa dominan karyawan berpendapat bahwa manfaat sistem informasi sumber daya manusia untuk mendukung efisiensi operasional perusahaan memberikan sikap kenyamanan bekerja pada karyawan. Efisiensi dapat diukur dari faktor dan faktor sosial. Mengabaikan aspek hubungan industrial yang dapat membuat rugi finansial perusahaan. Kemanfataan sistem informasi berbasis teknologi dalam pengelolaan sumber daya manusia ini mendukung efisiensi dari sisi ekonomi dan hubungan industrial sehingga memberikan kenyamanan kerja pada karyawan.
Untuk item pertanyaan mendukung efektivitas kerja dan pengendalian, sebanyak 42,9% responden menyatakan setuju dan karyawan sebesar 47,1% menyatakan sangat setuju. Ini berarti mayoritas karyawan beranggapan bahwa manfaat sistem informasi sumber daya manusia untuk mendukung efektivitas kerja
yang tepat atau peralatan yang tepat untuk pencapaian tujuan yang ditetapkan.
Kebijaksanaan perusahaan dalam adopsi diperlukan untuk koordinasi dan proses demi
produktivitas organisasi. Dari tanggapan karyawan menunjukkan bahwa efektivitas kerja karyawan tercapai karena manfaat sistem informasi yang dapat memberikan kualitas informasi dan manajemen perkantoran dalam pengelolaan sumber daya manusia.
Untuk butir pertanyaan mendukung pencapaian tujuan perusahaan (Goal
Achievement), sebanyak 45,7% responden menyatakan setuju dan sebanyak 54,3% menyatakan sangat setuju. Ini menunjukkan mayoritas sikap karyawan untuk menerima manfaat sistem informasi sumber daya manusia untuk mendukung pencapaian tujuan perusahaan. Faktor-faktor dalam pencapaian tujuan perusahaan adalah adanya pemberdayaan sumber daya organisasi untuk mencapai produktifitas.
Dari tanggapan karyawan menunjukkan bahwa keterlibatan kerja (job involvement)
sumber daya manusia dan peranan sistem informasi berbasis teknologi sebagai sumber daya lainnya mendukung pencapaian tujuan perusahaan.
Untuk butir pertanyaan sistem informasi sumber daya manusia mendukung produktivitas perusahaan, sebanyak 30% responden menyatakan setuju dan sebanyak 27,1% menyatakan sangat setuju dan sebanyak 42.9% menyatakan sangat setuju sekali. Ini menunjukan bahwa mayoritas karyawan bersikap meyakini manfaat sistem informasi sumber daya manusia mendukung produktifitas perusahaan. Sistem informasi sumber daya manusia menjaga hubungan kerja dengan lingkaran
pengawasan mutu komponen-komponen sumber daya seperti modal, tenaga kerja dan informasi. Hal ini sesuai dengan tanggapan karyawan bahwa manfaat sistem untuk produktivitas perusahaan dan harus didukung dengan nilai efektivitas dengan komitmen karyawan pengguna sistem sekaligus sumber daya yang berkonstribusi dalam operasional perusahaan.
Untuk butir pertanyaan optimalisasi biaya operasional sumber daya manusia,
sebanyak 8,6% menyatakan sangat tidak setuju, 42,9% menyatakan tidak setuju, 44,3% responden menyatakan setuju dan sebanyak 2,9% menyatakan sangat setuju dan sebanyak 1,4% menyatakan sangat setuju sekali. Ini menunjukkan mayoritas karyawan bersikap tidak menerima bahwa manfaat sistem informasi sumber daya manusia mendukung optimasi biaya operasional pengelolaan sumber daa manusia. Karyawan yang menyatakan tidak setuju memberikan tanggapan bahwa pembiayaan
sistem tidak murah. Hal ini mempertimbangkan biaya pengadaan (procurement cost),
biaya persiapan operasi (start-up cost), biaya proyek (project-related cost) dan biaya
operasi.
Sedangkan karyawan yang menyatakan setuju dan sangat setuju berdasarkan perspektif pembiayaan apabila tidak diimplementasikannya sistem informasi tersebut seperti pembiayaan karena kesalahan-kesalahan kerja faktor ketidakvalidan data dan informasi, lambatnya aktivitas dan alur prosedur secara manual dan lambatnya tahapan perencanaan dan pengendalian dalam pengelolaan sumber daya manusia.
menyatakan sangat setuju sekali . Ini berarti mayoritas karyawan berpendapat bahwa manfaat sistem informasi sumber daya manusia menghasilkan data olahan yang valid untuk pengambilan keputusan yang tepat tentang sumber daya manusia. Sistem informasi adalah proses yang menjalankan fungsi mengumpulkan, memproses, menyimpan, menganalisis, dan menyebarkan informasi. Kualitas informasi yang dihasilkan ketepatan keputusan yang diambil. Karyawan memberikan tanggapan bahwa kualitas informasi yang mendukung pengambilan keputusan adalah informasi yang valid, tepat waktu dan relevan.
Untuk butir pertanyaan sistem informasi sumber daya manusia bermanfaat
sebagai perangkat ukur key performance indicator. Sebanyak 68,6% menyatakan
setuju dan sebanyak 21,4% menyatakan sangat setuju. Ini berarti bahwa mayoritas karyawan berpendapat bahwa sistem informasi sumber daya manusia dapat bekerja sebagai sistem pengukur kinerja karyawan. Peranan sistem informasi sumber daya manusia adalah mengatur, menganalisis dan mengelola sumber daya manusia mulai dari perekrutan dan penerimaan, pendidikan dan pelatihan, manajemen data sampai dengan pemberhentian dan administrasi tunjangan. Aplikasi sistem informasi sumber daya manusia meliputi subsistem akuntansi, Penelitian sumber daya manusia dan Intelijen sumber daya manusia serta subsistem perencanaan kerja. Karyawan memberi tanggapan bahwa pertimbangan keluruhan aspek pengelolaan sumber daya manusia sehingga memberikan kualitas sistem yang baik dan menjadi perangkat
Untuk butir pertanyaan menyajikan pelaporan terintegrasi. Sebanyak sebanyak