• Tidak ada hasil yang ditemukan

Evaluasi Penerapan Teknologi Pengelolaan Tanaman Terpadu (PTT ) Pada Budidaya Padi Sawah ( Studi Kasus : Desa Sambirejo Kecamatan Binjai kabupaten Langkat )

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2016

Membagikan "Evaluasi Penerapan Teknologi Pengelolaan Tanaman Terpadu (PTT ) Pada Budidaya Padi Sawah ( Studi Kasus : Desa Sambirejo Kecamatan Binjai kabupaten Langkat )"

Copied!
123
0
0

Teks penuh

Loading

Gambar

Gambar 1 berikut ini:
Gambar 2. Skema Kerangka Pemikiran Evaluasi Penerapan Teknologi
Tabel 3. Jumlah Populasi dan Sampel Penelitian Desa Sambirejo Kecamatan
Table 4. Spesifikasi Pengumpulan Data
+7

Referensi

Dokumen terkait

Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) penerapan tujuh komponen pengelolaan tanaman terpadu padi sawah oleh petani menunjukkan bahwa terdapat lima komponen teknologi

Dalam hubungan dengan introduksi inovasi teknologi PTT Padi di Provinsi Jambi, persoalannya adalah: Faktor-faktor apa yang diduga mempengaruhi percepatan adopsi inovasi

Di Indonesia laju peningkatan produktivitas tanaman padi sawah cenderung melandai. Sistem intensifikasi padi sawah yang selama ini diterapkan tidak dapat lagi diharapkan

Pengaturan cara tanam dengan jajar legowo (jarwo) adalah salah satu komponen teknologi dasar Pengelolaan Tanaman Terpadu, sebagai teknologi budidaya padi sawah yang

Penelitian Haryani (2009), salah satu cara peningkatan pendapatan petani adalah melalui teknologi inovasi pada Pengelolaan Tanaman Terpadu (PTT) pada padi sawah, sehingga

Petani dapat meningkatkan efisiensi teknis usaha tani padi sawah dengan menerapkan komponen PTT secara tepat meliputi penggunaan benih VUB dan bermutu (benih

Analisis adopsi komponen teknologi sebelum dan sesudah dilaksanakannya sekolah lapang pengelolaan tanaman terpadu (SL-PTT) padi sawah irigasi di Lampung dilaksanakan di

Tingkat penerapan PTT padi sawah untuk komponen panen tepat waktu yang dilakukan petani sampel di Kecamatan Kebasen mencapai penerapan sebesar 58,33%. Hal ini