• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH PEMBERIAN LAYANAN KONSELING KELOMPOK BEHAVIORAL TERHADAP SIKAP APATIS SISWA KELAS XI MAN 1 MEDAN TAHUN AJARAN 2015 / 2016.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENGARUH PEMBERIAN LAYANAN KONSELING KELOMPOK BEHAVIORAL TERHADAP SIKAP APATIS SISWA KELAS XI MAN 1 MEDAN TAHUN AJARAN 2015 / 2016."

Copied!
27
0
0

Teks penuh

(1)

PENGARUH PEMBERIAN LAYANAN KONSELING KELOMPOK BEHAVIORAL TERHADAP SIKAP APATIS SISWA KELAS XI

MAN 1 MEDAN TAHUN AJARAN 2015 / 2016

SKRIPSI

Oleh:

AGUS TRIANINGSIH SIREGAR NIM 1123151001

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

(2)

PENGARUH PEMBERIAN LAYANAN KONSELING KELOMPOK BEHAVIORAL TERHADAP SIKAP APATIS SISWA KELAS XI

MAN 1 MEDAN TAHUN AJARAN 2015 / 2016

Skripsi Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Pada

Jurusan Psikologi Pendidikan dan Bimbingan

Oleh:

AGUS TRIANINGSIH SIREGAR NIM 1123151001

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

(3)

LEMBAR PERSETUJUAN

Skripsi yang diajukan oleh:

Agus Trianingsih Siregar NIM. 1123151001

Program Studi Bimbingan dan Konseling Jurusan Psikologi Pendidikan dan Bimbingan

Telah Dipertahankan dalam Ujian Skripsi Pada Tanggal 28 Juni 2016 dan Dinyatakan Telah Memenuhi Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana

Pendidikan

Medan, 28 Juni 2016

Dosen Pembimbing Skripsi

Dra. Pastiria Sembiring, M.Pd,Kons NIP : 19550808 197903 2 001

Disetujui oleh : Ketua Jurusan PPB/BK

(4)
(5)
(6)
(7)

DAFTAR RIWAYAT HIDUP PENULIS

DATA PRIBADI

Nama : Agus Trianingsih Siregar

Tempat/Tanggal Lahir : Kisaran / 27 Agustus 1993

Jenis Kelamin : Perempuan

Agama : Islam

Status : Belum Menikah

Nama Ayah : M.Sanusi, S.Pd, M.Si

Pekerjaan : Pegawai Negeri Sipil

Nama Ibu : Amaliah Nst

Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga

Alamat Orang Tua : Jln.Pendidikan Link.VII Dadimulyo

Kec. Kisaran Barat, Kab. Asahan

RIWAYAT PENDIDIKAN

Sekolah Dasar : SD Negeri 010067 Meranti, asahan

Sekolah Menengah Pertama : SMP Negeri 1 Meranti, Asahan

Sekolah Menengah Atas : SMK Negeri 1 Kisaran

PENGALAMAN KULIAH

1. Pernah Menjabat Sebagai Bendahara Badan Perwakilan Mahasiswa

Fakultas Ilmu Pendidikan 2013-2015

2. Pernah Mengikuti Unit Kegiatan Mahasiswa Islam (UKMI) Ar-Rahman

Universitas Negeri Medan. Dan menjabat sebagai :

a. Bendahara departemen Syiar dan Pelayanan Kampus

b. Sekretaris RPK UKMI Ar-Rahman FIP

c. Sekretaris Kaderisasi UKMI Ar-Rahman 3. Pernah Mengikuti KAMMI Unimed

4. Pernah mengikuti PPL-T Di SMA Negeri 4 Kisaran pada bulan agustus – november Tahun 2015

5. Melakukan Penelitian di MAN 1 Medan

Hormat Saya,

(8)

i ABSTRAK

AGUS TRIANINGSIH SIREGAR. NIM. 1123151001. Pengaruh Pemberian Layanan Konseling Kelompok Behavioral Terhadap Sikap Apatis Siswa Kelas XI MAN 1 Medan. Skripsi, Jurusan Psikologi Pendidikan dan Bimbingan. Program Studi Bimbingan Konseling. Fakultas Ilmu Pendidikan. Universitas Negeri Medan. 2016.

Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah: Apakah ada pengaruh pemberian layanan konseling kelompok behavioral terhadap sikap apatis siswa kelas XI MAN 1 Medan. Tujuan penelitian ini adalah ntuk meminimalisir berkembangnya sikap apatis pada siswa kelas XI MAN 1 Medan melalui proses konseling kelompok behavioral.

Subjek penelitian ini adalah siswa kelas XI Agama-1 yang terdiri dari 10 orang siswa. Instrument yang digunakan adalah angket untuk mengetahui tentang sikap apatis siswa yang sebelumnya diuji cobakan untuk mengetahui validitas dan reliabilitas angket. Instrument diberikan sebelum dan sesudah pelaksanaan konseling kelompok behavioral. Teknik analisis data menggunakan uji wilcoxon.

Perubahan sikap apatis yang terjadi pada siswa sebelum diberikan layanan konseling kelompok behavioral dengan rata-rata skor pre-test sebesar 69,3 dan skor rata-rata post-test adalah sebesar 82,8. Dari hasil tersebut diketahui terjadi penurunan sikap apatis sebesar 13,5. Artinya penurunan sikap apatis siswa antara sebelum dan sesudah diberikan layanan konseling kelompok adalah sebesar 28%.

Hasil peneltian menunjukkan bahwa pelaksanaan kelompok behavioral berpengaruh terhadap sikap apatis siswa kelas XI Agama-1 MAN 1 Medan Tahun Ajaran 2015/2016. Hal ini tergambar dengan hasil Uji Wilcoxon yang dilakukan dengan hasil diperoleh Jhitung = 0, Dengan α = 0,05 dan n=10, maka berdasarkan daftar, Jtabel = 0. Dari data tersebut terlihat bahwa Jhitung sama dengan Jtabel, maka Hipotesis Ho ditolak hal ini diperkuat dengan persamaan rumus Z. Karena nilai z hitung adalah -2,803 dan itu lebih kecil dari nilai z tabel yaitu -1,96. Maka hipotesis ditolak artinya ada perbedaan antara sebelum dan sesudah diberi perlakuan sehingga, sikap apatis siswa mulai berubah sesudah mengikuti konseling kelompok behavioral pada kelas XI Agama-1 MAN 1 Medan Tahun Ajaran 2015/2016, dapat diterima.

(9)

ii

KATA PENGANTAR

Bismillahirrahmanirrahim.. Alhamdulillah, segala puji bagi Allah Rabb Alam semesta yang menciptakan manusia dengan penciptaan yang paling sempurna.

Dia-lah yang melengkapi manusia dengan akal sehingga manusia berpikir dan mempunyai

hasrat untuk senantiasa mencari kebenaran, senantiasa belajar sepanjang hayatnya,

senantiasa berpikir sepanjang rentang kehidupannya agar menjadi pribadi yang

bermakna serta mampu menyelesaikan masalah yang dihadapinya.

Atas berkat rahmat dan ridho-Nya penyusun dapat menyelesaikan skripsi

untuk memperoleh gelar sarjana pendidikan. Shalawat dan salam tercurah kepada

sosok luar biasa yang memberi tauladan dalam kehidupan ini yakni Baginda

Rasulullah SAW, keluarga dan para sahabat serta seluruh generasi setelahnya.

Penyusun mengucapkan terimakasih kepada pihak-pihak yang telah

membantu sehingga skripsi yang berjudul “Pengaruh Pemberian Layanan

Konseling Kelompok Behavioral Terhadap Sikap Apatis Siswa Kelas XI MAN 1

Medan Tahun Ajaran 2015 / 2016”.

Pada kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada seluruh

pihak yang membantu dalam menyelesaikan skripsi ini, antara lain:

1. Bapak Prof. Dr.Syawal Gultom, M.Pd selaku Rektor Universitas Negeri

Medan.

2. Bapak Dr. Nasrun, MS selaku Dekan Fakultas Ilmu Pendidikan beserta bapak

Prof. Dr Yusnadi, MS selaku Wakil Dekan bidang Akademik, bapak Dr.

(10)

iii

dan bapak Drs. Edidon Hutasuhut, M.Pd selaku Wakil Dekan bidang

Kemahasiswaan Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Medan yang

banyak memberikan masukan serta motivasi agar skripsi ini terselesaikan

dengan baik.

3. Ibu Dra. Zuraida Lubis, M.Pd, Kons selaku Ketua Jurusan Bimbingan dan

Konseling dan Ibu Dra. Nurarjani, M.Pd, selaku Sekretaris Jurusan

Bimbingan dan Konseling Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri

Medan

4. Ibu Dra. Pastiria Sembiring, M.Pd., Kons., selaku dosen pembimbing skripsi

sekaligus pembimbing akademik telah banyak memberikan masukan, saran

dan motivasi kepada penulis dalam penyelesaian skripsi ini.

5. Ibu Dr. Nur’aini, MS, Ibu Dra. Rahmulyani, M.Pd,Kons., dan Ibu

Dra. Zuraida Lubis, M.Pd, Kons selaku dosen penguji yang telah

memberikan masukan kepada penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.

6. Seluruh Dosen Bimbingan dan Konseling Fakultas Ilmu Pendidikan

Universitas Negeri Medan yang telah memberikan pengetahuan dan jasanya

kepada penulis selama empat tahun mengikuti perkuliahan.

7. Seluruh Staf dan Pegawai Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri

Medan atas kerjasama dan bantuan kepada peneliti terutama dalam usaha

surat-menyurat.

8. Pegawai Perpustakaan FIP Universitas Negeri Medan dan Pegawai

(11)

iv

9.

Bapak H. Ali Masran Daulay, S.Pd, MA selaku Kepala Sekolah MAN 1

Medan beserta wakilnya serta seluruh guru dan civitas akademika di MAN 1

Medan khususnya guru BK Ibu Khairunnisa Mahdea Lubis S.pd. I yang telah

membantu penulis melakukan penelitian di MAN 1 Medan

10.Teristimewa kepada kedua orang tuaku tercinta, Ayahanda M.Sanusi,

S.Pd,M.Si dan Ibunda Amaliah Nst. Melalui mereka lah saya temukan dan

rasakan nikmatnya Cinta-Mu yang tidak henti-hentinya memberikan doa dan

dukungan baik itu moril maupun materil. Ayah dan Ibu adalah inspirasi dan

penopang semangat saya dalam menyelesaikan studi ini serta

motivasi-motivasi yang beliau berikan kepada saya membuat saya siap dan kuat dalam

mengarungi samudra kehidupan ini. Tak lupa buat Kakanda tersayang,

Sri Puspita Dewi dan Khairawati Ramadhani S,Pd serta adinda tercinta

N.R Syahputra Kurniawan dan May Chairunnisa. Terima kasih atas doa,

semangat dan dukungannya dalam menyelesaikan skripsi.

11.Terima kasih sebesar-besarnya kepada murabbiyah tercinta dan sahabat yang

kucintai karena ALLAH, Rahmah Hayati,S.Pd, Syahrina Hayati,

Nurhasanah,Citra Rezki Kusuma, Marlina, Siti Wulandari dan Fariza

Zulmifidya yang telah banyak mendukung penulis, yang telah banyak

memberi motivasi dan selalu mendoakan yang terbaik untuk penulis serta

menyemangati sampai terselesaikannya skripsi ini.

12.Terimakasih juga penulis sampaikan kepada teman-teman seperjuangan BK

(12)

v

keluarga terbaik selama studi 4 tahun di UNIMED. Terimakasih juga kepada

sahabat-sahabat terbaikku: Ristra Sandra Ritonga, Nurjannah Khairani,

Nurhasanah Harahap yang selalu memberikan motivasi, memberi saran, dan

menghibur penulis untuk menghilangkan kejenuhan dalam penyusunan

skripsi.

13. Terima kasih seluruh personil Aqilatunnisa, Rahmah Hayati, Ega Utami,

Maharani, Aisyah Sihombing, Sri Rezeki, Nurbaiti, Yuli Wandari,

Neni Suzana Rambe dan Soupiyah Padila Putri yang telah mendoakan,

memberikan motivasi dan semangat serta selalu menemani penulis untuk

menyelesaikan skripsi.

14. Terimakasih juga kepada teman-teman seperjuangan akhwat tangguh 2012,

the dream tim, kepres soker, dan keluarga besar UKMI Ar- Rahman Unimed

yang telah memotivasi penulis dalam penyelesaian skripsi.

Penulis menyadari masih banyak kesalahan baik tata bahasa. Untuk itu

penulis mengharapkan saran yang bersifat membangun dari pembaca demi

kesempurnaan skripsi ini. Semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi kita semua, saya

ucapkan terima terima kasih.

Medan, 28 Juni 2016

Penulis

(13)

vi

F. Faktor Yang Mempengaruhi Sikap ... 15

(14)

vii

A.Pengertian Bimbingan Kelompok ... 16

B. Tujuan Bimbingan Kelompok ... 17

C.Materi Bimbingan Kelompok ... 18

D.Tahap-Tahap Bimbingan Kelompok ... 19

E. Tenik Bimbingan Kelompok ... 21

2.1.3 Konseling Kelompok ... 24

A.Pengertian Konseling Kelompok ... 24

B. Tahap Kegiatan Konseling kelompok ... 26

C.Tujuan Konseling Kelompok ... 29

D.Asas-asas dalam Konseling Kelompok ... 29

2.1.4 Konseling Behavioral ... 34

A.Pengertian Konseling Behavioral ... 34

B. Tujuan Konseling Behavioral ... 37

C.Ciri-ciri Konseling Behavioral ... 39

D.Teknik-Teknik Konseling Behavioral ... 40

E. Tahap-Tahap Konseling Behavioral ... 43

2.2 Kerangka Konseptual ... 45

3.4 Operasional Variabel Penelitian ... 49

(15)

viii

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Gambaran Umum Lokasi Penelitian ... 59

4.1.1 Pelaksanaan Penelitian... 61

4.2 Pengujian Persyaratan Analisis ... 64

4.2.1 Uji Validitas ... 64

4.2.2 Uji Reliabilitas ... 66

4.3 Deskripsi Data Hasil Penelitian ... 66

4.3.1 Data Pre-Test Tentang Sikap Apatis ... 66

4.3.2 Data Post-Test Tentang Sikap Apatis ... 68

4.3.3 Data Pre-test dan Post-Test Tentang Sikap Apatis ... 70

4.4 Pengujian Hipotesis ... 72

4.5 Pembahasan ... 73

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan ... 76

5.2 Saran ... 77

DAFTAR PUSTAKA ... 78

(16)

ix

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Penskoran Alternatif Jawaban Angket ... 51

Tabel 3.2 Kisi-Kisi Angket Tentang Sikap Apatis ... .... 51

Tabel 4.1 Rincian Pelaksanaan Penelitian ... 62

Tabel 4.2 Kisi-Kisi Angket Setelah Validasi ... 65

Tabel 4.3 Hasil Pre-Test ... 66

Tabel 4.4 Hasil pengkategorian Pre-Test ... 68

Tabel 4.5 Hasil Post-Test ... 69

(17)

x

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Angket Sikap Apatis Sebelum diValiditas ... 80

Lampiran 2 Hasil Uji Validitas Data Dengan Ms.Excel ... 83

Lampiran 3 Perhitungan Validitas ... 84

Lampiran 4 Angket Sikap Apatis Setelah diValiditas... 88

Lampiran 5 Perhitungan Reliabilitas ... 90

Lampiran 6 Hasil Pre-Test ... 93

Lampiran 7 Tabulasi Data Penelitian ... 94

Lampiran 8 Perhitungan Kategori Masalah Sikap Apatis Sebelum Diberi Konseling Kelompok Behavioral ... 95

Lampiran 9 Perhitungan Harga Rata-rata, Standar Deviasi Pre-Test ... 96

Lampiran 10 Hasil Post-Test ... 98

Lampiran 11 Perhitungan Kategori Persepsi Tentang Pacaran Setelah Diberi Konseling Kelompok Behavioral ... 99

Lampiran 12 Perhitungan Harga Rata-rata, Standar Deviasi Post-Test ... 100

Lampiran 13 Uji Hipotesis ... 102

Lampiran 14 Rencana Pemberian Layanan ... 106

Lampiran 15 Ice Breaking dan Doa ... 142

(18)

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Siswa adalah sekelompok remaja yang beranjak dewasa dengan berbagai

macam perubahan fisik, sosial dan psikologik. Sewajarnya para siswa SMA sudah

mulai kritis, tahu apa yang dibutuhkan (bukan sekedar diinginkan) dan dipilihnya,

serta semakin paham tentang bagaimana menentukan sikap dalam kehidupannya,

dan sekolah merupakan salah satu lingkungan yang memiliki tuntutan akademik

maupun non akademik terhadap warganya terutama para siswa.

Disaat kita berada dalam lingkungan dan situasi sosial, yakni saat kita

melakukan interaksi sosial, tentulah kita tidak pernah merasa benar-benar netral

dan bereaksi tanpa rasa suka dan tidak suka terhadap mitra interaksi kita. Selalu

saja ada mekanisme mental yang mengevaluasi, membentuk pandangan,

mewarnai perasaaan, dan ikut menentukan kecenderungan perilaku kita terhadap

manusia atau sesuatu yang kita hadapi, bahkan terhadap diri sendiri. Pandangan

dan perasaan kita terpengaruh oleh ingatan kita akan masa lalu, oleh apa yang kita

ketahui dan kesan kita terhadap apa yang sedang kita hadapi saat ini.

Itulah fenomena sikap, yang timbulnya tidak saja ditentukan oleh keadaan

objek yang sedang kita hadapi tapi juga oleh kaitannya dengan

pengalaman-pengalaman masa lalu, oleh situasi disaat sekarang, dan oleh harapan-harapan kita

(19)

2

Sikap merupakan bahasan yang sangat penting dalam kehidupan ini,

karena sikap berpengaruh pada perilaku manusia berbagai level. Melalui sikap,

kita memahami proses kesadaran yang menentukan tindakan nyata dan tindakan

yang mungkin dilakukan individu dalam kehidupan sosialnya. Belakangan ini

muncul sikap apatis dari para siswa, Apatis biasanya muncul untuk merefleksikan

sikap acuh tidak acuh dan ketidakperdulian terhadap suatu permasalahan atau

keadaan yang terjadi.

Kemunculan sikap apatis pada siswa yang ditemuan oleh peneliti bukan

hanya pada satu aspek kegiatan siswa namun disini peneliti menemukan masalah

yang cukup kompleks, yakni banyaknya siswa yang tidak memperdulikan keadaan

lingkungan sekitarnya, tidak peduli dengan keadaan teman sekelas bahkan ada

pula sebagian siswa apatis terhadap hasil belajarnya. Namun kali ini peneliti lebih

memfokuskan diri pada permasalahan apatis terhadap teman sekelas.

Rasa kepedulian merupakan salah satu hal yang harus dimiliki individu

termasuk siswa, akan tetapi tidak sedikit siswa yang mengabaikan keadaan

lingkungannya dan lebih memilih untuk bersikap apatis. Dari hasil kolaborasi

penulis dengan guru Bk di MAN 1 Medan dapat disimpulkan kemunculan sikap

apatis siswa terhadap teman sekelas juga terdapat disekolah ini. Berdasarkan data

yang ada dari seluruh siswa di MAN 1 Medan ditemui cukup banyak siswa yang

memiliki sikap apatis terhadap teman sekelasnya. Hal ini dapat dilihat dari

perilaku siswa yang lebih suka melakukan aktivitasnya secara individual, tidak

memperhatikan keadaan teman-temannya, bahkan tidak menyadari apa yang

sedang dilakukan dan dialami oleh teman-teman sekelasnya. Sikap dan perilaku

(20)

3

Kemunculan sikap apatis ini telah menjauhkan para siswa dari lingkungan

sekitar dan teman sebayanya. Jika melihat fenomena dalam ruang lingkup yang

kecil seperti halnya sekolah dimana siswa sebagai calon penerus bangsa yang

terdidik namun memiliki sikap apatis maka akan tergambar pula ketika para

siswa selesai mengenyam pendidikannya dan terjun langsung dalam ruang

lingkup yang lebih luas, yaitu dunia masyarakat.

Untuk menjadi pribadi yang sukses dalam kehidupan kepedulian terhadap

lingkungan sekitar terutama dengan teman sebaya merupakan hal yang penting.

Hal ini dikarenakan dengan adanya rasa kepedulian siswa terhadap teman sebaya

maka akan timbul kedekatan emosional yang membuat kelompok / kelas menjadi

lebih baik dan akrab. Apabila keadaan dalam kelas nyaman, maka semangat

belajar juga akan meningkat. Karena dengan adanya kedekatan dengan teman

akan mampu mendorong pribadi siswa untuk selalu berkompetisi untuk

berprestasi.

Pada umumnya kemunculan sikap apatis ini disebabkan oleh perasaan

dalam diri siswa yang merasa bahwa dirinya mampu mengerjakan segala sesuatu

secara individual tanpa bantuan orang lain. Sikap egois siswa yang tidak ingin

terbebani karena harus memikirkan orang lain juga menjadi penyebab dari

munculnya sikap apatis ini.

Konseling kelompok behavioral merupakan pendekatan terhadap upaya

melatih atau mengajar konseli tentang pengelolaan diri. Perilaku, kognisi,

perasaan bermasalah, semuanya terbentuk karena dipelajari dan oleh karena itu

(21)

4

Agar dapat membantu meminimalisir berkembangnya sikap apatis pada

siswa, bimbingan dan konseling mempunyai peranan yang sangat besar yakni

dengan menerapkan salah satu jenis pendekatan yang dapat digunakan untuk

melatih siswa mengurangi sikap apatis. Salah satu pendekatan tersebut adalah

pendekatan behavioral.

Atas dasar penjelasan di atas penulis mengajukan judul “Pengaruh

Pemberian Layanan Konseling Kelompok Behavioral terhadap sikap apatis

siswa kelas XI MAN 1 Medan Tahun Ajaran 2015/2016”.

1.2Identifikasi Masalah

1. Munculnya sikap egoisme pada diri siswa

2. Siswa acuh terhadap lingkungan sekitar

3. Siswa hadir ke sekolah hanya sekedar untuk memenuhi kewajiban

4. Munculnya sikap individualisme pada siswa

5. Siswa sulit melakukan kerjasama dengan temannya

1.3 Batasan Masalah

Berdasarkan hal tersebut diatas, dalam penelitian ini peneliti hanya akan

membahas hal mengenai pengaruh pemberian layanan konseling kelompok

(22)

5

1.4 Rumusan Masalah

Adapun yang menjadi rumusan masalah dalam penelitian ini adalah

“Apakah ada pengaruh pemberian layanan konseling kelompok behavioral

terhadap sikap apatis siswa MAN 1 Medan?”

1.5 Tujuan Penelitian

Tujuan Penelitian ini adalah meminimalisir berkembangnya sikap apatis

pada siswa MAN 1 Medan melalui proses konseling kelompok behavioral.

1.6 Manfaat Penelitian

A. Manfaat Praktis

1.Manfaat bagi Sekolah : Akan terjalinnya kerjasama yang baik dan

keakraban antar siswa yang akan membuat siswa akan berkompetisi

dalam belajar dan sebagai acuan yang relevan untuk menanggulangi

sikap apatis siswa

2.Manfaat bagi Guru BK : Mampu memaksimalkan pemberian layanan

konseling kelompok behavioral sebagai upaya untuk meminimalisir

sikap apatis siswa.

3.Manfaat bagi Peneliti : Menambah pengalaman dan keterampilan

mengubah sikap apatis siswa melalui pemberian layanan konseling

(23)

6

4.Manfaat bagi siswa: Siswa mampu mengurangi sikap apatis dan

menjadi lebih peka terhadap keadaan temannya.

B. Manfaat Teoritis

Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi sumbangan yang berarti

dalam bidang pendidikan khususnya bimbingan konseling dalam memberikan

pemahaman pengembangan teori konseling kelompok behavioral dalam

(24)

76

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Dari hasil penelitian dapat disimpulkan Bedasarkan uraian diatas dbahwa

terjadi penurunan sikap apatis siswa sebelum dan sesudah diberikan layanan

konseling kelompok behavioral. Sebelum diberikan layanan konseling kelompok

pendektan behavioral terdapat rata – rata sikap apatis siswa dilihat dari nilai angket yang meningkat antara sebelum dan sesudah diberikan layanan konseling

kelompok behavioral. Skor sebelum diberi layanan adalah sebesar 69,3% dan

setelah diberikan layanan konseling kelompok behavioral diketahui rata-rata skor

sikap apatis siswa adalah 82,8%. Semakin tinggi skor yang diperoleh siswa berarti

sikap apatis yang dimilikinya sudah semakin menurun. Perubahan yang terjadi

adalah 13,5%.

Maka hipotesis ditolak artinya ada perbedaan antara sebelum dan sesudah

diberi perlakuan sehingga, hasil angket tentang sikap apatis meningkat sesudah

mengikuti konseling kelompok behavioral.

5.2 Saran-saran

Berdasarkan kesimpulan diatas, maka sebagai tindak lanjut penelitian ini

disarankan hal-hal sebagai berikut:

1. Untuk mengatasi berbagai permasalahan yang terjadi pada siswa yang

(25)

77

BK dapat memaksimalkan pelayanan dalam berbagai layanan terkhusus

layanan konseling kelompok behavioral.

2. Pencegahan yang dilakukan sejak dini juga tidak hanya dilakukan oleh

para siswa di sekolah, namun juga seluruh tenaga pendidik sehingga tujuan

pendidikan dapat tercapai melalui anak-anak yang lebih peka dan peduli

dengan keadaan lingkungan sekitarnya.

3. Diharapkan siswa lebih serius dalam mengikuti layanan-layanan

Bimbingan dan Konseling di sekolah yang diberikan oleh guru BK, agar

siswa dapat mengantisipasi permasalahan-permasalahan yang ada pada diri

sendiri baik dalam bidang pribadi maupun sosial.

4. Hendaknya setiap stake holder di sekolah dapat saling bekerja sama dan

saling membantu dalam program pendidikan di sekolah, terkhusus di

bidang bimbingan dan konseling.

5. Dengan berbagai layanan, diharapkan juga para guru BK di sekolah untuk

dapat terus berinovasi untuk menciptkan kreasi-kreasi baru dalam layanan

(26)

78

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, S. 2006. Dasar –dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta : Bumi Aksara\

Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Pt Rineka cipta

Azwar, Saifuddin. 2013. Sikap Manusia Teori dan Pengukurannya. Yogyakarta: Pustaka Pelajar

Gerungan W.A. 2004. Psikologi Sosial. Bandung: Refika Aditama

Hurlock, Elizabeth. 2000. Psikologi Perkembangan. Jakarta: Erlangga

Ivey,E.A., Downing,S.A. 1980.Counseling psychoterapy : skills, theories and

practice. Englewood Cliffs, new jersey: Prentice Hall.

Jones, Richard Nelson. 2011 “Teori dan Praktik Konseling dan Terapi”. Yogyakarta: Pustaka Pelajar

Komalasari, Gantina Dkk. 2011. Teori dan Teknik Konseling. Jakarta: Indeks.

Kuranto M, Edi. 2013. “ Konseling Kelompok ” Bandung: Alfabeta.

Lumongga Lubis, Namora. 2011 “ Memahami dasar-dasar Konseling dalam

Teori dan Praktek “. Jakarta: kencana.

Mappiare AT, Andi. 2010 “ Pengantar Konseling dan Psikoterapi “. Jakarta: Raja

Grafindo Persada.

Prayitno dan Amti, Erman.1994.Dasar-dasar Bimbingan dan Konseling. Jakarta; rineka cipta.

Rosjidan. 1994. Pengantar Teori – Teori Konseling. Jakarta. Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Dirjen DIKTI.

Santrock, John.W. 2008. Psikologi Pendidikan. Jakarta: Kencana Prenada Media Group.

Sarwono, Sarlito. 2004. Teori-Tepri Psikologi Sosial. Balai Pustaka : Jakarta

Silitonga, PM.2011.Statistik Teori dan Aplikasi dalam Penelitian.Medan : Unimed

(27)

79

Sri, Ayu dkk. 2013. Penerapan Konseling Behavioral Dengan Teknik Modeling Untuk Meningkatkan Emotional Intelligence Siswa Pada Kelas X Smk Negeri

1 seririt Kabupaten Buleleng. Tidak Diterbitkan. FIP Universitas Pendidikan

Ganesha Singaraja.

Sudjana. 2005. Metode Statistik. Bandung : Tarsito

Taufik. 2002. “Model-Model Konseling”. Padang: BK FIP UNP

Wawan, A dan Dewi M. 2011. Teori & Pengukuran Pengetahuan, Sikap, dan

Perilaku Manusia. Yogyakarta: Nuha Medika

Gambar

Tabel 3.1 Penskoran Alternatif Jawaban Angket .................................................

Referensi

Dokumen terkait

Janu Widayatno, 2014, Analisis Stabilitas Lereng di DAS Tirtomoyo Wonogiri Akibat Hujan Dua Hari Berurutan (Studi Kasus Desa Pagah, Hargantoro, Wonogiri), Skripsi,

Penelitian ini bertujuan untuk : mengetahui faktor-faktor yang berpengaruh terhadap kurangnya jumlah pengunjung obyk wisata alam di Kabupaten Cilacap serta mengetahui

memberikan kekuatan, ketabahan, kemudahan, dan kedamaian berpikir dalam menyelesaikan skripsi yang berjudul: “Aspek Kepribadian Tokoh Laisa dalam Novel

Tujuan penelitian ini untuk mengetahui: (1) kemampuan kompos jerami padi dalam meningkatkan kualitas tanah dan produksi padi; dan (2) kemampuan biofilter dalam memperbaiki

Penelitian dilakukan untuk mempelajari pengaruh pemberian ekstrak n- heksan kulit batang jaloh terhadap morfologi vili usus (duodenum, yeyunum, dan ileum) dalam hubungannya

Dengan demikian ia dapat menghidupi diri dan keluarganya tanpa memberatkan pemerintah (masyarakat umum), disamping itu dengan karyanya juga dapat menambah secara langsung

Diabetes mellitus adalah penyakit degeneratif yang angka kejadiannya cukup tinggi di berbagai negara dan merupakan salah satu penyakit yang

yang mempengaruhi prestasi belajar bahasa Indonesia dari dalam diri siswa. Minat baca merupakan hal yang sangat penting bagi siswa Sekolah. Dasar. Oleh sebab itu perlu